![]() |
Aparat TNI bersenjata lengkap memeriksa dan menginterogasi belasan pemuda yang diduga sebagai geng motor. |
Cirebon - TNI dan Polri kompak menertibkan geng motor. Operasi yang dilakukan dua korps itu berhasil menggelandang 118 pemuda yang diduga masuk komplotan.
Sebanyak 200 personel gabungan dari TNI-Polri terlibat dalam sebuah operasi khusus pemberantasan geng motor.
Tampak personel TNI dilengkapi senjata serbu otomatis SS 1 buatan PT Pindad sesuai dengan perintah Panglima TNI dan Pangdam Siliwangi.
Begitu pun personel dari Brimob Detasemen C Polda Jabar, mereka menggunakan rompi dan helm anti peluru serta senjata api laras panjang AK 47.
Radar Cirebon (Jawa Pos Group), Senin (27/6) melaporkan, dalam operasi gabungan itu, aparat menggerebek sebuah rumah di RT 14 RW 04, Desa Kertawinangun, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon.
Di rumah itu, aparat sedikitnya 1 orang remaja yang diduga sebagai kawanan geng motor.
Dari kelima belas orang itu tiga diantaranya perempuan remaja. Saat digerebek, mereka diketahui dalam pengaruh alkohol (mabuk, red).
Para remaja mabuk ini sempat melawan aparat dan membantah sebagai geng motor. Namun pengakuan mereka tidak dipercaya aparat dan langsung mengangkut ke 15 remaja tersebut beserta 20 sepeda motor ke atas truk milik Dalmas Polres Cirebon Kota (Ciko) untuk diperiksa lebih lanjut.
Selang sekitar 5 menit, petugas mengejar tiga remaja berboncengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Supra Fit tanpa nopol yang kabur ketika melihat ratusan aparat TNI dan Polisi menggerebek markas geng motor mereka.
Karena kalap dikejar aparat bersenjata, sepeda motor yang ditumpangi ketiga remaja itu menabrak tembok dan terjungkal ke tanah.
Dengan mudah mereka berhasil diringkus. Setelah digeledah ditemukan sebilah pedang panjang jenis samurai dan pisau dapur diduga untuk melakukan kejahatan seperti membegal atau membunuh geng motor lain.
Salah satu pemuda terpaksa dilarikan ke UGD RSUD Gunung Jati karena mengalami luka-luka akibat sepeda motor itu menabrak tembok.
Sebanyak 118 orang yang terjaring operasi gabungan digiring ke Mapolres Cirebon Kota (Ciko) untuk diperiksa. Dan mengamankan 20 unit sepeda motor.
Dandim 0614 Kota Cirebon Letkol Inf Suharma Zunam SAP Msi kepada Radar Cirebon mengatakan, digelarnya operasi gabungan TNI-Polri itu menindaklanjuti perintah panglima TNI dan Pangdam III Siliwangi untuk memburu geng motor dan begal.
“Operasi gabungan sudah berjalalan, tim dari TNI juga sudah bergerak beberapa kali mencari geng motor dan begal. Dalam hal ini kita membantu menciptakan situasi wilayah agar kondusif. Jadi, kami nyatakan perang dengan geng motor dan begal,” tegasnya. (jawapos)
Sebanyak 200 personel gabungan dari TNI-Polri terlibat dalam sebuah operasi khusus pemberantasan geng motor.
Tampak personel TNI dilengkapi senjata serbu otomatis SS 1 buatan PT Pindad sesuai dengan perintah Panglima TNI dan Pangdam Siliwangi.
Begitu pun personel dari Brimob Detasemen C Polda Jabar, mereka menggunakan rompi dan helm anti peluru serta senjata api laras panjang AK 47.
Radar Cirebon (Jawa Pos Group), Senin (27/6) melaporkan, dalam operasi gabungan itu, aparat menggerebek sebuah rumah di RT 14 RW 04, Desa Kertawinangun, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon.
Di rumah itu, aparat sedikitnya 1 orang remaja yang diduga sebagai kawanan geng motor.
Dari kelima belas orang itu tiga diantaranya perempuan remaja. Saat digerebek, mereka diketahui dalam pengaruh alkohol (mabuk, red).
Para remaja mabuk ini sempat melawan aparat dan membantah sebagai geng motor. Namun pengakuan mereka tidak dipercaya aparat dan langsung mengangkut ke 15 remaja tersebut beserta 20 sepeda motor ke atas truk milik Dalmas Polres Cirebon Kota (Ciko) untuk diperiksa lebih lanjut.
Selang sekitar 5 menit, petugas mengejar tiga remaja berboncengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Supra Fit tanpa nopol yang kabur ketika melihat ratusan aparat TNI dan Polisi menggerebek markas geng motor mereka.
Karena kalap dikejar aparat bersenjata, sepeda motor yang ditumpangi ketiga remaja itu menabrak tembok dan terjungkal ke tanah.
Dengan mudah mereka berhasil diringkus. Setelah digeledah ditemukan sebilah pedang panjang jenis samurai dan pisau dapur diduga untuk melakukan kejahatan seperti membegal atau membunuh geng motor lain.
Salah satu pemuda terpaksa dilarikan ke UGD RSUD Gunung Jati karena mengalami luka-luka akibat sepeda motor itu menabrak tembok.
Sebanyak 118 orang yang terjaring operasi gabungan digiring ke Mapolres Cirebon Kota (Ciko) untuk diperiksa. Dan mengamankan 20 unit sepeda motor.
Dandim 0614 Kota Cirebon Letkol Inf Suharma Zunam SAP Msi kepada Radar Cirebon mengatakan, digelarnya operasi gabungan TNI-Polri itu menindaklanjuti perintah panglima TNI dan Pangdam III Siliwangi untuk memburu geng motor dan begal.
“Operasi gabungan sudah berjalalan, tim dari TNI juga sudah bergerak beberapa kali mencari geng motor dan begal. Dalam hal ini kita membantu menciptakan situasi wilayah agar kondusif. Jadi, kami nyatakan perang dengan geng motor dan begal,” tegasnya. (jawapos)
loading...
Post a Comment