![]() |
Gianluigi Buffon menilai situasi saat ini mirip dengan situasi di Piala Eropa 2012. (Claudio Villa/Getty Images) |
Sport - Gianluigi Buffon akan memimpin Italia menghadapi Jerman di babak perempat final Piala Eropa 2016. Bagi Buffon, duel lawan Jerman mengingatkannya pada situasi terdahulu ketika Italia juga tak diunggulkan.
Italia tampil lebih superior bila bertemu Jerman di di turnamen besar. Pada dua kemenangan terakhir Italia atas Jerman, Piala Dunia 2006 dan Piala Eropa 2012, Buffon jadi salah satu kunci sukses Italia menaklukkan Jerman.
Pada semifinal Piala Dunia 2006, Jerman lebih difavoritkan lantaran berstatus tuan rumah di pesta sepakbola terbesar dunia tersebut. Namun gol Fabio Grosso dan Alessandro Del Piero mengubur harapan Jerman. Selain dua gol di pengujung waktu, ketangguhan Buffon menjaga gawang Italia juga jadi salah satu kunci keberhasilan Azzurri lolos ke final.
“Pada tahun 2006, ada rasa kecemasan yang lebih besar, karena saat itu adalah semifinal Piala Dunia dan kami akan menghadapi tuan rumah.”
“Kami pun ketika itu ingin membuat bangga para warga Italia di Jerman jadi itulah yang membuat laga berlangsung lebih panas dan sengit,” kata Buffon seperti dikutip dari Football Italia.
Bila italia pada 2006 masih bertabur nama-nama bintang seperti Fabio Cannavaro, Francesco Totti, Andrea Pirlo, Luca Toni, dan sejumlah nama lainnya, maka di Piala Eropa 2012, skuat Italia lebih inferior dibandingkan Jerman dari segi materi tim.
Namun dua gol Mario Balotelli mampu membuat langkah Jerman kembali terhenti di tangan Italia pada babak semifinal.
“Pada 2012, kami memulai turnamen dengan status sebagai underdog dan kami tahu bahwa kami butuh sesuatu hal yang spesial untuk bisa mencapai final,” ujar Buffon.
Situasi di Piala Eropa 2012 itulah yang kemudian diyakini Buffon mirip dengan situasi Italia di Piala Eropa 2016 ini.
“Ada banyak kemiripan situasi dengan Piala Eropa 2016 ini, meskipun jarak kami dengan Jerman di atas kertas menjadi lebih jauh karena mereka merupakan juara dunia.”
“Namun, ketika kami mampu melaju hingga pertengahan turnamen dengan mengalahkan Belgia, Swedia, dan Spanyol, maka kepercayaan diri yang ada tentunya akan meningkat,” kata Buffon meyakini. (CNN)
Italia tampil lebih superior bila bertemu Jerman di di turnamen besar. Pada dua kemenangan terakhir Italia atas Jerman, Piala Dunia 2006 dan Piala Eropa 2012, Buffon jadi salah satu kunci sukses Italia menaklukkan Jerman.
Pada semifinal Piala Dunia 2006, Jerman lebih difavoritkan lantaran berstatus tuan rumah di pesta sepakbola terbesar dunia tersebut. Namun gol Fabio Grosso dan Alessandro Del Piero mengubur harapan Jerman. Selain dua gol di pengujung waktu, ketangguhan Buffon menjaga gawang Italia juga jadi salah satu kunci keberhasilan Azzurri lolos ke final.
“Pada tahun 2006, ada rasa kecemasan yang lebih besar, karena saat itu adalah semifinal Piala Dunia dan kami akan menghadapi tuan rumah.”
“Kami pun ketika itu ingin membuat bangga para warga Italia di Jerman jadi itulah yang membuat laga berlangsung lebih panas dan sengit,” kata Buffon seperti dikutip dari Football Italia.
Bila italia pada 2006 masih bertabur nama-nama bintang seperti Fabio Cannavaro, Francesco Totti, Andrea Pirlo, Luca Toni, dan sejumlah nama lainnya, maka di Piala Eropa 2012, skuat Italia lebih inferior dibandingkan Jerman dari segi materi tim.
Namun dua gol Mario Balotelli mampu membuat langkah Jerman kembali terhenti di tangan Italia pada babak semifinal.
“Pada 2012, kami memulai turnamen dengan status sebagai underdog dan kami tahu bahwa kami butuh sesuatu hal yang spesial untuk bisa mencapai final,” ujar Buffon.
Situasi di Piala Eropa 2012 itulah yang kemudian diyakini Buffon mirip dengan situasi Italia di Piala Eropa 2016 ini.
“Ada banyak kemiripan situasi dengan Piala Eropa 2016 ini, meskipun jarak kami dengan Jerman di atas kertas menjadi lebih jauh karena mereka merupakan juara dunia.”
“Namun, ketika kami mampu melaju hingga pertengahan turnamen dengan mengalahkan Belgia, Swedia, dan Spanyol, maka kepercayaan diri yang ada tentunya akan meningkat,” kata Buffon meyakini. (CNN)
loading...
Post a Comment