Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto
Kisah kedermawanan Rasulullah Nabi Muhammad S. A. W, bukan saja menjadi inspirasi bagi para sahabat dan umat Islam, tapi juga bagi seluruh umat manusia di muka bumi.
Sehingga telah melahirkan banyak kisah inspiratif yang diukir dalam sejarah oleh orang-orang yang paling dermawan dimasa terdahulu.
Maka tulisan ini bukanlah sebuah pariwara tapi catatan fakta tentang sejarah yang tidak terbantahkan karena kebaikannya masih membekas dan masih menjadi buah bibir paling hangat ditengah masyarakat Aceh.
Sebuah pameo bijak, Ali bin Abi Thalib R.A pernah berkata, “ Aku tak sebaik yang kau ucap tapi aku juga tak seburuk yang terlintas di hatimu"( ali bin abi thalib). Terkadang orang menilai kita dari apa yang mereka lihat tanpa tahu yang sebenarnya,”.
Bila seorang pengusaha menjadi dermawan itu adalah kejadian biasa. Namun lain ceritanya bila seorang pejabat perwira polisi menjadi orang paling dermawan yang menuai pujian dan simpati rakyat Aceh.
Sosok itu pria berkulit hitam manis bernama AKBP Eko Hartanto, mengawali tugasnya sebagai Kapolres Lhokseumawe dengan sering berkunjung dan bersilahturahmi ke rumah para ulama kharismatik Aceh. Hampir seluruh ulama diberbagai daerah Aceh telah disambanginya dan selalu mendapat sambutan hangat.
Hal itu masih terus dilakukannya hanya demi meminta doa, saran dan masukan untuk dapat memperlancar tugasnya sesuai harapan masyarakat Aceh yang mayoritasnya beragama Islam.
Sehingga dapat dipastikan, seluruh ulama kharismatik yang ada di Aceh telah memiliki hubungan dengan dekat dengannya.
Bersama Ulama Kharismatik Aceh Abu Tumin Kab. Bireuen.
Pria yang bertubuh tegap dan tinggi ini juga memiliki rasa sosial yang sangat meroket terhadap kehidupan masyarakat terutama bagi masyarakat menengah ke bawah.
Disela menjalankan tugasnya memberi keamanan dan kenyaman masyarakat, tidak disangka juga dia masih sempat mengambil berat tugas sebagai penolong rakyat yang terabaikan pemerintah.
Menurut catatan penulis, hampir setiap hari dia rajin pergi tanpa pengawalan hanya untuk mengantar bantuan langsung ke rumah-rumah warga yang membutuhkan pertolongan.
Bahkan dia berusaha mengumpulkan dan menyerap informasi data tentang keberadaan warga yang membutuhkan pertolongan dan terabaikan.
Antara lain seperti orang miskin dan dhuafa, janda miskin dan anak yatim, orang cacat atau disabilitas, orang tertimpa musibah, orang yang sakit menahun yang tidak bisa mencari nafkah serta orang-orang terlantar lainnya.
Dalam sehari dia sanggup menyambangi empat atau lima warga yang membutuhkan pertolongan, walau pun tempat tinggalnya berada di daerah pedalaman yang jauh, tetap saja dia datang mengantarkan bantuan.
Untuk hari ini saja, Kamis (14/1), dia telah mengantarkan bantuan yang kini dikenal dengan sebutan “Kue Syurga” kepada Syahputera bin Sulaiman di Dusun Cot Kuthang Gampong Bluka Tebai kec. Dewantara Kab. Aceh Utara. Dia terbaring sakit dan tidak bisa bekerja karena patah tulang sejak kecelakaan jatuh dari pohon kelapa.
Selanjutnya membantu Nek Hafasah, 83 warga Dusun Timur Gampong Baru Kec. Samudera Kab. Aceh Utara, seorang pejuang yang pernah melawan penjajahan Belanda. Kini sudah dua tahun terbaring karena patah tulang.
Berlanjut lagi, membantu Zumar Zamawi, bocah lima tahun yang menderita sakit lumpuh di Gampong Dayah Blang Seurutuy Kec. Syamtalira Bayu Kab. Aceh Utara.
Berlanjut lagi membantu Kak Mah, 30 yang menderita sakit menahun di Gampong Paya Beunyot Kec. Bandar Baru Kab. Aceh Utara.
Tindakan sosialnya menjadi buah bibir ditengah masyarakat Aceh dan terlalu banyak melahirkan kisah mengharukan yang dirasakan orang – orang yang telah menerima bantuan kapolres.
Seandainya saja, AKBP Eko Hartanto mencalonkan diri sebagai walikota atau bupati, maka penulis yakin jumlah suaranya akan terlalu melebihi target.
Karena rasa cintanya pada ulama dan kebaikannya pada rakyat yang terabaikan telah mengharumkan citra kepolisian RI serta menuai banyak simpati juga pujian.
Ketika penulis bertanya berapa jumlah total warga susah yang pernah menerima bantuan, Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto menjawab tidak tahu dan tidak pernah menghitung atau mencatatnya.
“Ini bantuan Kue Surga program pak Kapolda Aceh. Irjen. Pol. Wahyu Widada. Saya tidak ingat berapa banyak karena tidak punya target. Namun setiap ada waktu, saya gunakan untuk mengantar bantuan kepada orang yang membutuhkannya. Maaf juga kalau saya tidak sempat mengajak wartawan, karena capek dor to dor dilapangan,” ujarnya.
Sampai hari ini, masyarakat mulai ramai mendatangi Mapolsek terdekat untuk menyampaikan informasi keberadaan orang yang terabaikan dan butuh pertolongan.
Karena dia adalah orang yang paling dinantikan masyarakat. Dia juga adalah satu-satunya kapolres yang paling banyak memeluk dan mencium tangan para ulama Kharismatik Aceh.
Bahkan dia juga adalah satu-satunya pejabat di Aceh yang sanggup mendekap, menghibur dan menyeka airmata kesedihan rakyat yang terabaikan.
Alangkah indahnya, bila pejabat lain mampu meniru cara menebar kebaikan ala AKBP Eko Hartanto.