Cirebon - Orang akan hidup dengan rezekinya sendiri. Entah itu diperoleh dengan butuh perjuangan yang berliku atau dengan usaha yang meminta belas dari orang lain.
Seperti itu juga yang dialami Abd (56) tinggal di Kota Cirebon, Jawa Barat. Jauh-jauh dia meninggalkan kampung halamannya di Madura.
Di Kota Cirebon, dia bekerja dan menetap di sebuah rumah kos di Jl Kanggraksan, Kelurahan/Kecamatan Harjamukti. Namun pekerjaannya bukan sembarang pekerjaan.
Abd mengemis untuk menghidupi keluarganya dia tinggalkan. Modalnya tentu hanya penampilan yang lusuh dan dan sedikit dekil menjadi.
Kulitnya yang hitam ditambah dengan aksen khas Madura, membuat siapa saja iba bila bertemu dengannya.
Namun siapa sangka, dibalik semua tampilan luar itu, kehidupan Abd tak susah-susah amat.
Dua dari tiga anaknya yang berada di kampung halaman, saat ini duduk di bangku kuliah. Sementara yang paling kecil masih SMP.
“Yang penting anak-anak saya tidak seperti bapaknya. Biar bapaknya susah, asal anak-anak bisa sukses,” ujar Abd, saat berbincang dengan wartawan Radar Cirebon.
Pria kelahiran Madura ini mengaku, dalam sehari paling sedikit bisa mengumpulkan Rp50 ribu. Kalau rejekinya sedang bagus, bisa dapat Rp200 ribu.
Uang yang didapatnya kemudian dibagi. Untuk mencicil sewa kamar kos, biaya makan selama sebulan, sisanya ditabung untuk dikirimkan ke kampung halaman. (jpg/JPNN)
Seperti itu juga yang dialami Abd (56) tinggal di Kota Cirebon, Jawa Barat. Jauh-jauh dia meninggalkan kampung halamannya di Madura.
Di Kota Cirebon, dia bekerja dan menetap di sebuah rumah kos di Jl Kanggraksan, Kelurahan/Kecamatan Harjamukti. Namun pekerjaannya bukan sembarang pekerjaan.
Abd mengemis untuk menghidupi keluarganya dia tinggalkan. Modalnya tentu hanya penampilan yang lusuh dan dan sedikit dekil menjadi.
Kulitnya yang hitam ditambah dengan aksen khas Madura, membuat siapa saja iba bila bertemu dengannya.
Namun siapa sangka, dibalik semua tampilan luar itu, kehidupan Abd tak susah-susah amat.
Dua dari tiga anaknya yang berada di kampung halaman, saat ini duduk di bangku kuliah. Sementara yang paling kecil masih SMP.
“Yang penting anak-anak saya tidak seperti bapaknya. Biar bapaknya susah, asal anak-anak bisa sukses,” ujar Abd, saat berbincang dengan wartawan Radar Cirebon.
Pria kelahiran Madura ini mengaku, dalam sehari paling sedikit bisa mengumpulkan Rp50 ribu. Kalau rejekinya sedang bagus, bisa dapat Rp200 ribu.
Uang yang didapatnya kemudian dibagi. Untuk mencicil sewa kamar kos, biaya makan selama sebulan, sisanya ditabung untuk dikirimkan ke kampung halaman. (jpg/JPNN)
loading...
Post a Comment