|
Saluran pembuangan limbah pertamina lhokseumawe |
LHOKSEUMAWE- Masyarakat binaan sepanjang kawasan pesisir Kecamatan Banda Sakti tidak menyangka bila selama ini, aktifitas pihak Depot Pertamina Kota Lhokseumawe menggunakan saluran pipa tersembunyi sering membuang cairan yang diduga limbah berbahaya ke dalam air laut yang merupakan objek wisata Pantai Ujung Blang.
Pasalnya, pihak Pertamina setempat sebelumnya kerap membantah tudingan terjadi pencemaran limbah dilingkungan hidup dan tidak pernah mengakui tentang pembuangan limbah ke dalam laut Selat Malaka yang merupakan objek wisata paling dibanggakan Pemko Lhokseumawe.
Namun setelah Waspada melakukan investigasi ke lapangan, akhirnya berhasil menemukan bukti rekaman adanya aktifitas saluran pipa tersembunyi milik Depot Pertamina setempat sedang menyemburkan cairan yang diduga limbah berbahaya dan berbau busuk sangat menyengat di buang ke dalam laut setempat.
Ironisnya, ditengah proses pembuangan limbah yang menebarkan aroma busuk menyengat itu, sejumlah bocah justru sedang mandi dan bergembira dibagian mulut pipa.
Bahkan para bocah itu tampak seperti sudah biasa menahan ciuman bau busuk limbah serta mandi bersama dalam air laut yang sudah berubah warna aslinya.
Sedangkan masyarakat sekitar pada umumnya baru merasa terkejut setelah mengetahui tentang cairan berwarna mirip kopi susu, hitam dan kuning pekat itu adalah limbah yang sudah bertahun lamanya sering dibuang ke laut.
Maka tanpa disadari oleh masyarakat, ternyata selama ini telah berbaur dengan air laut yang sering tercemar oleh pembuangan limbah pertamina setempat.
Sementara itu, Kepala Depot Pertamina Kota Lhokseumawe Ayub yang dikonfirmasi Waspada justru berang dan marah seraya membantah kalau pihaknya melakukan pembuangan limbah ke dalam laut.
Ketika ditanya soal cairan berbau busuk yang dibuang pertamina ke laut, Ayub langsung menjawab kalau masalah bau busuk, air dalam saluran got juga berbau lebih busuk.
“ Kalau tidak tahu cairan apa yang dibuang ke laut, maka jangan cari kesalahan orang. karena itu berdosa,” tuding Ayub membalas SMS.
Disisi lain, Kepala Kantor Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan ( BLHK) Kota Lhokseumawe Zulkifli mengaku terkejut mendengar informasi pembuangan limbah oleh pihak Depot Pertamina setempat.
Zulkifli meminta Waspada menemui Kabid Wasdalnya Jamaluddin selaku pejabat yang bertanggung jawab terkait pengawasan tentang pembuangan limbah berbahaya.
Kabid Pengawasan Dampak Lingkungan Hidup ( Wasdal) Jamaluddin juga merasa tersentak mendapat informasi pembuangan limbah oleh Depot Pertamina.
Jamal menjelaskan selama ini pihaknya pernah beberapa kali melakukan pengawasan sampai ke dalam lingkungan Depot Pertamina di Desa Hagu Selatan setempat.
Akan tetapi, dalam kurun waktu tiga bulan ini pihak BLHK tidak lagi diajak kerjasama dan koordinasi oleh Depot Pertamina yang terkesan kurang harmonis, dan cuek dengan adanya upaya pengawasan.
Jamal mengaku pihak Depot Pertamina sering membantah soal keberadaan pipa saluran pembuangan limbah yang tersembunyi dan tertanam dalam pasir tepi pantai.
“ Tidak saya sangka, dulu pertamina selalu membantah soal adanya saluran pipa pembuangan limbah yang tersembunyi dipinggir laut. Ternyata dengan adanya rekaman video aktifitas tentang saluran pembuangan limbah telah membuktikan adanya saluran tersembunyi,” tuturnya.
Selanjut menyikapi informasi tentang pembuangan limbah tersebut, pihak BLHK akan membuat laporan untuk melakukan cross chek kebenarannya ke Depot Pertamina.
Seharusnya Depot Pertamina menempuh prosedur yang sudah ditetapkan dalam proses pembuangan limbah menggunakan mobil Box dan sopir mendapat izin menteri.
Karena bila benar yang dibuang ke laut itu adalah limbah, maka sangat berbahaya bagi masyarakat sekitar yang akan terkena dampak buruk dalam waktu jangka panjang atau jangka pendek. (Waspada)