2017-09-24

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

, ,
Ilustrasi
BANDA ACEH- Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) meminta Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum  dan HAM dan Direktorat Jenderal Hukum dan HAM meninjau kembali mutasi dan promosi yang terjadi pada sejumlah Kepala Unit Pelaksana Tehnis di Lingkungan Kanwil Kumham Aceh dalam SK Nomor: No Sek-34.KP.03.03 Tahun 2017.

Menurut Basri Aktivis YARA, mutasi yang di lakukan oleh Sekjen Kemenkumham dan Ditjenpas terhadap sejumlah Kalapas dan Karutan serta Ka. UPT lainnya di Aceh terlihat adanya unsur diskriminasi, tidak fair serta terkesan asal-asalan.

Dimana beberapa Ka. UPT yang di mutasikan keluar propinsi Aceh adalah Ka. UPT yang selama ini dinilai baik serta sanggup mengelola UPT tanpa adanya kerusuhan,pungli bahkan pelanggaran lainnya.

Ironisnya para Ka. UPT yang dipindahkan ini bukannya mendapatkan penghargaan atas kinerjanya atau ditempatkan di UPT lainnya melainkan sebagai kasub bid di Kanwil Kumham jauh di luar propinsi Aceh

Basri mencontohkan salahsatunya Ka. UPT yang mengalami mutasi adalah Kalapas Narkotika Langsa Amiruddin yang akan pensiun 5 bulan mendatang,dalam SK mutasi kali ini dirinya ditempatkan sebagai Kasubbid di Kanwil Kumham Sumatera Barat.

YARA saat mendampingi korban pungli oknum karutan sigli
Menurutnya Lapas Narkotika Langsa mulai didirikan hingga kini belum pernah terjadi gangguan keamanan bahkan lapas tersebut dapat berdiri dan berjalan hingga kini berkat jasa Kalapas Amiruddin.

Demikian Kepala Rutan Takengon  yang sedianya sedang mengemban tugas mempersiapkan segala sesuatunya terkait pembangunan rutan tersebut namun dengan demikian telah membuat segala sesuatunya jadi berantakan.

Hal tidak jauh berbeda juga dialami oleh beberapa Ka. UPT lainnya yang dimutasikan keluar propinsi aceh tanpa adanya pertimbangan serta kebijaksanaan atas segala kontribusi yang telah dilakukan oleh selama ini.

“ Kami sangat menyesalkan dan prihatin terhadap mutasi yang dilakukan oleh Sekjen Kemenkumham dan Ditjenpas kepada beberapa Ka. UPT di Aceh, kesan yang kami tangkap adalah adanya diskriminasi serta asal-asalan dalam mutasi di Aceh, kami minta pihak sekjen dan ditjenpas jakarta segera tinjau kembali SK mutasinya “,ujar basri.  

Disamping meminta peninjauan kembali, YARA juga meminta agar Sekjen Kemenkumham dan Ditjenpas untuk membatalkan  promosi kepada Karutan Sigli Irfan Riandy yang akan menjalankan tugas ditempat baru sebagai Kabid Registrasi,Komunikasi dan Informasi di Kanwil Kumham Sumatera Utara.
Karutan Sigli Irfan Riandy 

Hal ini disebabkan dalam catatan YARA oknum karutan sigli irfan riandy telah melakukan sejumlah pelanggaran penyalahgunaan jabatan dan kekuasaannya untuk memperoleh uang ratusan juta dengan melepaskan napi diluar prosedural yang menyebabkan hampir 10 napi kabur dirutan sigli.

“ Kami minta Sekjen dan Ditjenpas segera membatalkan  promosi jabatan kepada saudara irfan riandy,disamping telah melakukan pelanggaran serius,irfan juga belum mengembalikan uang ratusan milik napi yang telah kita laporkan ke kanwilkumham aceh,ini yang saya sebut diskriminasi,yang memiliki prestasi kerja dibuang sedangkan yang di non jobkan malah dapat promosi, ada apa ini ? “tegas basri keheranan dengan kebijakan para pimpinan di Sekjen serta ditjenpas atas perlakuan terhadap sejumlah Ka. UPT dan irfan riandy,


Redaksi: T. Sayed Azhar

,
Lhokseumawe | Sebanyak 1176 Orang santri lembaga pendidikan Yayasan Misbahul Ulum, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, menyaksikan bersama Film G-30 S/PKI dan Doa bersama Tahun Baru  Hijriah 1439, pada Kamis kemarin.


Usai nonton bersama film G-30S/PKI yang di gelar oleh Staf Penerangan Korem (Penrem) 011/Lilawangsa, salah satu santri bernama Farhan Nisa Saputra mengutarakan dengan berbahasa ingris. The film what i had just watched is telling us about how is indonesia in the past, indonesia has a bad history before becoming like what we have been feeling since we born. So this film is telling us about conflict in indonesia that made by an organization which wanna take over indonesia goverment by killing important military character. By watching this film we hope that tragedy won't happen sgain in future.

“Film ini menceritakan tentang keadaan indonesia di masa lalu yaitu masa ketika indonesia menjadi medan perang, dikarnakan sebuah organisasi yang memberontak dari dalam dengan cara membunuh para petinggi militer, kegiatan nonton bareng seperti ini sangat membuka wawasan para santri karna film ini bertemakan sejarah, terima kasih kepada Korem Liliwangsa, karna telah mengadakan nonton bersama, dengan diputarnya film harapan saya, tragedi seperti ini tidak terjadi lagi di masa yang akan datang”, sebut Farhan.

Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Agus Firman Yusmono melalui Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 011/Lilawangsa Mayor Inf Abdul Rajab mengatakan, kegiatan nonton bareng yang dilakukan para santri di  Yayasan Misbahul Ulum adalah keinginan dari lembaga pendidikan tersebut.

Selain itu tambah Kapenrem, pemutaran film tersebut dilakukan sebagai wawasan kebangsaan kepada para santri dan gambaran sejarah kelam tentang tragedi yang pernah terjadi, serta begitu besarnya perjuangan TNI bersama para ulama sampai nyawapun taruhannya untuk mempertahankan Bangsa Indonesia tercinta, “Santri-santri itu adalah anak bangsa para generasi muda yang kelak akan memimpin negeri ini”, pungkas Mayor Abdul Rajab.(Laung)

 Gajah Aceh Timur

Mahot dan Gajah Jinak melakukan patroli di desa Bunin kecamatan Serba Jadi. (MAULANA/RAKYAT ACEH)
Aceh Timur - Gajah yang dikelola Pemerintah Aceh di di Conservation Response Unit (CRU) Serbajadi, Aceh Timur, terancam kelaparan. Jumlahnya ada empat ekor. Ancaman kelaparan itu terjadi karena keterbatasan lahan dan tidak adanya suplai pakan. Kondisi tersebut terjadi sejak wewenang kehutanan dialihkan ke Pemerintah Aceh awal Januari lalu.

"Gubernur Aceh harus secepatnya mengevaluasi SKPK terkait. Telah kita ketahui setelah wewenang kehutanan tidak lagi di kabupaten. Wewenang ini penuh berada di tangan Pemerintah Aceh," kata Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh Safaruddin kemarin (29/9).

Dia mengaku heran atas keterangan para mahout terkait kondisi gajah. Kondisi itu akan berdampak terhadap proses meredam konflik gajah dan warga. Sebab, gajah di CRU Serbajadi digunakan untuk mengusir gajah liar.

Pria asal Aceh Timur itu menyebutkan, pada 2017, telah dilakukan pelelangan pakan di bawah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh dengan pagu anggaran Rp 900 juta. "Data ini kita merujuk pada hasil pengecekan di website lpse.acehprov.go id. Pelelangan itu telah dimenangkan sebuah perusahaan dengan pagu Rp 900 juta. Tapi, saya masih heran, jika memang itu sudah dilelang, kenapa gajah lapar karena tak ada pakan," kata Safaruddi.

Jika anggaran tersebut benar ada, lanjut pengacara muda itu, jika dibagikan untuk lima CRU di Aceh, setiap CRU mendapatkan alokasi Rp 180 juta per tahun. "Dengan alokasi itu, kita yakin suplai pakan untuk hewan dilindungi tersebut tidak akan putus. Secara otomatis gajah-gajah di sana tidak akan kelaparan," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pemantau Hutan Indonesia Yunan Nasution meminta kepala dinas terkait untuk segera memanggil kontraktor pemenang tender pakan gajah. Jika itu dibiarkan, transparansi anggaran akan tertutup selamanya. | Jawapos

LHOKSUKON - Personel gabungan Polres Aceh Utara dengan jajaran Polsek Nibong menangkap seorang DPO berinisial IM alias Gadeng (35), dirumahnya Gampong Seulunyok Kecamatan Nibong, Aceh Utara. Kamis (28/9/2017) pukul 19.30 WIB.

IM ditangkap berdasarkan laporan Polisi No. LP/148/X/2016/PA/RESAUT/SPKT, tanggal 12 Oktober 2016 sebagai pelaku penganiayaan atas korban BAR (45) yang juga warga Gampong Seulunyok Kecamatan Nibong.

"Saat dilakukan penangkapan, personel dilapangan juga menemukan selembar bendera bulan bintang berkibar dihalaman rumah tersangka. Namun sudah diamankan" Ujar Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji melalui Kasat Reskrim Iptu Rezki Kholiddiansyah, SIK.

Ia menuturkan, kejadian penganiayaan terjadi pada oktober 2016 lalu, sejak saat itu tersangka tidak diketahui keberadaannya dan ditetapkan sebagai DPO.

"Kini tersangka telah diamankan di Mapolres Aceh Utara untuk pemeriksaan lebih lanjut". Tutur Iptu Rezki Kholiddiansyah.(Trb/Nv)

StatusAceh.Net - T Mizwar (53), pimpinan dayah Mudi Alwalidi di Gampong Alue Keujruen, Tanah Luas, Aceh Utara, yang diduga kuat telah melakukan pencabulan terhadap santrinya sendiri, membuat pengakuan mengejutkan.

Selain mengakui telah bersetubuh dengan santrinya, sebut saja Bunga (17), dia juga mengaku pengguna aktif ganja.

T Mizwar mengaku bahwa ganja yang ditemukan petugas di rumahnya adalah miliknya.

“Benar, saya konsumsi ganja dalam dua tahun terakhir. Ganja yang ditemukan di rumah itu milik saya, untuk meningkatkan selera makan saja,” bebernya di Mapolres Aceh Utara, Kamis siang (28/9/2017).

Terkait tuduhan pencabulan, dia juga mengaku telah bersetubuh dengan Bunga.

“Benar, dua kali (melakukan). Dengan penuh kesadaran dan penyesalan atas apa yang saya lakukan, maka saya menyerahkan diri untuk menjalani proses hukum,” katanya.

Dia mengaku khilaf dan menyesali perbuatan bejatnya. “Saya hanya berbuat kepada satu santri. Isu yang berkembang dan mengatakan ada korban lain, itu tidak benar, itu fitnah,” katanya.

Mizwar juga selama ini tidak kabur seperti yang ramai diberitakan.  Dia mengaku sedang mengurus anaknya yang sedang operasi di Banda Aceh.

Mizwar mengatakan, dia siap mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan menikahi korban, serta menjalani proses hukum sesuai keputusan hukum yang berlaku.

Di samping, juga berharap agar adanya upaya penyelesaian secara kekeluargaan.

“Saya berharap penegak hukum, bisa mengambil keputusan yang seadil-adilnya, jangan hanya mendengar sepihak. Saya ingin bertaubat kepada Allah,” sebutnya.

Kasat Reskrim Iptu Rezki Kholiddiansyah mengatakan, tersangka menyerahkan diri kemarin dan dinilai kooperatif. Saat ini, pihaknya sedang mempersiapkan berkas untuk proses selanjutnya.| Beritakini

Rizki Harianto (25), pelaku pembunuh Parlindungan Siregar menjalani perawatan setelah ditembak polisi. Foto/Zia Nasution
StatusAceh.Net - Dalam waktu dua hari, Rizki Harianto (25), pelaku pembunuhan sadis Parlindungan Siregar (31) berhasil ditangkap Polres Tapsel.

Pelaku terpaksa ditembak karena ingin merebut pistol Kapolres Tapsel AKBP Muhammad Iqbal saat akan diinterogasi di Mapolres Tapsel, Kamis (28/9/2017). Sebelumnya, warga Padangsidimpuan ini dibekuk aparat Polres Tapsel di perbukitan Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapsel, Sumatera Utara.

"Ketika ingin ditahan, tiba-tiba dia (pelaku) merebut senjata api saya, makanya terpaksa ditembak," ujar AKBP Muhammad Iqbal kepada SINDONews, ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (28/9/2017).

Kapolres menuturkan, setelah menghabisi Parlindungan di sebuah kafe di Jalan Lintas Sipirok-Tarutung, pelaku langsung keluar dari TKP dan berlari menuju jalan nasional. Pelaku memilih kabur ke perbukitan Batang Angkola untuk menghindari polisi.

Setelah membersihkan badannya, pelaku menumpang mobil truk yang melintas di ruas jalan itu. "Dia kabur dengan naik truk tersebut dan turun di Kecamatan Batang Angkola," ujarnya.

Karena kebingungan, dia akhirnya lari ke salah satu bukit yang ada di wilayah itu. Berdasarkan hasil pengembangan, tim mendapat kabar bahwa pelaku sedang berada di pegunungan untuk menghindar dari polisi.

Penangkapan tersangka atas kerja sama yang baik dengan masyarakat untuk membantu tugas-tugas kepolisian. Dia memastikan, setelah kondisi tersangka sehat, Rizki akan langsung menjalani pemeriksaan ulang.

"Tunggu dia sehat dulu, selanjutnya dia akan kembali menjalani pemeriksaan," tandasnya. | Sindonews

Ilustrasi
Banda Aceh - Seorang jemaah haji asal Pidie, Aceh, meninggal dunia di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Jemaah bernama Ibnu Hasan bin Abdurrahman itu terjatuh setelah melakukan ziarah ke makam di sekitar lokasi.

"Almarhum Ibnu Hasan berumur 64 tahun dan wafat di Masjid Nabawi pukul 07.30 waktu Arab Saudi pada Rabu, 27 September, dan dimakamkan di Baqi'," kata Koordinator Keprotokolan dan Humas PPPIH Debarkasi Aceh H Rusli kepada wartawan, Kamis (28/9/2017).

Ibnu berangkat ke Tanah Suci dan tergabung dalam kloter 10 BTJ. Berdasarkan riwayat penyakit yang dideritanya, Ibnu memiliki riwayat darah manis (prurigo), HT, dan penyakit jantung. Saat berangkat untuk melaksanakan ibadah haji, Ibnu membawa banyak obat jantung.
"Almarhum juga pernah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dengan diagnosa pneumoni. Sesampai di Madinah, jemaah merasa sudah sehat dan sangat bersemangat melaksanakan ibadah dan meminta temannya ikut ke Masjid Nabawi," jelas Rusli.

Seusai salat subuh, Ibnu berziarah ke makam di lokasi Masjid Nabawi. Tiba-tiba dia terjatuh. Petugas yang menangani Ibnu sempat melakukan pompa jantung di Masjid Nabawi. Namun, sekitar pukul 07.30 waktu Arab, Ibnu dinyatakan meninggal dunia.

Hingga kepulangan jamaah haji kloter 2 Debarkasi Aceh, tercatat sudah 24 haji asal Tanah Serambi Mekah yang wafat di Arab Saudi.(Rill)

,
Bireuen - Jabatan Ketua Persit Kartika Candra Kirana Cabang XXV Yonif 113 Koorcab Rem 011 diserah terimakan dari pejabat lama Ny Adhe Hansen kepada pejabat Ketua persit yang baru Ny Yudhi Hendro Prasetyo.

Serah terima jabatan tersebut dipimpin oleh Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 011 PD Iskandar Muda Ny Marini Agus Firman Yusmono, di Aula persit Cabang XXV Yonif 113 setempat, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen.

Dalam sambutan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 011 PD Iskandar Muda Ny Marini Agus Firman Yusmono menyampaikan, Hari ini telah kita saksikan bersama-sama, baru saja dilaksankan upacara serah terima pejabat Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 113/Jaya Sakti dari pejabat lama Letkol Inf Adhe Hansenatas Loyalitas kepada pejabat baru Mayor Inf Yudhi Hendro Prasetyo oleh Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Agus Firman Yusmono, di Lapangan Makoyonif Jaya Sakti.

Hal tersebut tentunya secara struktural juga akan diikuti Serah Terima Jabatan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXV Yonif 113 Koorcab Rem 011, sebagai pendamping dan berkaitan dengan perkembangan organisasi di lingkungan TNI yaitu di satuan tersebut.

Ny Marini Agus Firman Yusmono berharap kepada Ny Yudhi Hendro Prasetyo sebagai Ketua Persit Kartika Candra Kirana Cabang XXV Yonif 113 Koorcab Rem 011 yang baru, agar melaksanakan amanah dan kepercayaan yang diberikan dengan penuh rasa tanggung jawab dengan penuh keikhlasan,

“Tumbuhkan rasa kekeluargaan, kesetiakawanan, saling menghormati dan menghargai sesama anggota persit dalam kegiatan berorganisasi maupun dalam bergaul dilingkungan keluarga besar Yonif 113, lakukan berbagai kegiatan sebagai sarana berinteraksi berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam menjalankan peran sebagai anggota Persit Kartika Chandra Kirana, ibu rumah tangga dan juga sebagai anggota masyarakat”, Harap Marini Agus Firman Yusmono.

Ketua Persit Koorcab Rem 011, juga menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada Ny Adhe Hansen atas dharma bhakti dan pengabdiannya dalam mendampingi Danyonif 113/Jaya Sakti sekaligus memimpin dan memajukan organisasi persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXV Yonif 113 Koorcab Rem 011.

Pada acara serah terima jabatan tersebut dihadiri antaralain, Wakil Ketua Persit KCK Koorcab Rem 011 Ny Eny Shofanudin, para Ketua persit KCK Cabang Kodim dan Yonif sejajaran Koorcab Rem 011, para pengurus persit KCK Koorcab Rem 011, serta para anggota persit KCK Cabang XXV Yonif 113 yang hadir.(Laung)

,
Bireuen - Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Agus Firman Yusmono memimpin serahterima Jabatan Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 113/Jaya Sakti dari pejabat lama Letkol Inf Adhe Hansenatas Loyalitas kepada pejabat baru Mayor Inf Yudhi Hendro Prasetyo, di Lapangan Makoyonif Jaya Sakti setempat, Kamis (28/9).

Inpektur Upacara (Irup) Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Agus Firman Yusmono mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Letkol Inf Adhe Hansen dan istri, atas dedikasi, pelaksanaan tugas dan tanggung jawab jabatannya selama ini dilingkungan Korem 011/Lilawangsa. Jadikan pengalaman tugas yang diperoleh untuk dilanjutkan di satuan baru yaitu sebagai Kasiter Korem 012/Tengku Umar Kodam Iskandar Muda.

Begitun juga ucapan yang sama disampaikan Danrem kepada Mayor Inf Yudhi Hendro Prasetyo beserta Istri selamat atas kepercayaan dan kehormatan yang diberikan untuk memimpin Batalyon Infanteri 113/Jaya Sakti. Dengan berbekal pengalaman sebagai Pabandya Ren Sopdam IX/Udayana dan pengalaman tugas lainnya serta ilmu yang dimiliki, saya yakin mampu mengemban tugas ini dengan sebaik-baiknya, walaupun saat ini sebagian personelnya sedang melaksanakan latihan pembentukan Raider di pusat pendidikan dan latihan Kopassus (Psdikpassus) Batujajar.

Selanjutnya dalam sambutannya, Danrem 011/Lilawangsa mengatakan, bahwa jabatan yang kita peroleh adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Setiap amanah adalah ibadah yang harus dilaksanakan dengan konsekuen dan penuh rasa tanggung jawab. karena itu, laksanakan amanah tersebut dengan sebaik-sebaiknya.

Dilingkungan TNI-AD termasuk di jajaran Korem 011/Lilawangsa, alih tugas dan alih jabatan selain bertujuan untuk mengembangkan kapasitas kepemimpinan, managerial dan profesionalisme keprajuritan para Perwira, juga untuk memelihara kesinambungan organisasi, dan mampu memberikan karya terbaik dalam mengemban tugas, dengan harapanan dapat membawa perubahan suasana yang lebih segar dengan munculnya inovasi dan kreativitas baru dalam pembinaan satuan, kinerja, organisasi menjadi lebih efektif dan efesien dalam pelaksanaan tugas pokok Korem 011/Lilawangsa khususnya.

Sebagai satuan tempur yang ada di Wilayah Korem 011/Lilawangsa, Batalyon Infanteri 113/Jaya Sakti harus meningkatkan profesionalisme keprajuritan, melalui membudidayakan belajar dan berlatih adalah bentuk kesejahteraan yang paling hakiki bagi setiap prajurit, selain memiliki fisik yang frima, prajurit harus disiplin, jago perang, jago tembak, jago beladiri, sesuai dengan moto yang disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).

Selain itu, mantapkan jati diri TNI sebagai tentara rakyat. kita harus sadar, bahwa kita berasal dari rakyat, berjuang bersama rakyat dan hasil perjuangan itu kita persembahkan kepada rakyat. kedekatan TNI dengan rakyat akan memperkokoh Kemanunggalan TNI-Rakyat yang merupakan salah satu pilar yang menjaga tegak kokohnya NKRI, untuk bisa mewujudkan itu, pedomani dan amalkan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI.

Pada era keterbukaan saat ini, masyarakat kita mudah tersulut oleh isu sosial, sehingga dapat memicu aksi-aksi anarkhisme, yang berpotensi menimbulkan korban jiwa. oleh karenanya, saya berharap agar pemimpin yang baru terus berupaya menciptakan iklim yang kondusif melalui komunikasi, dialog dan interaksi secara intensif disertai upaya-upaya konstruktif, baik dengan aparat terkait maupun dengan segenap komponen masyarakat lainnya. upaya ini harus didukung dengan meningkatkan naluri dan kepekaan sosial yang tinggi dengan dilandasi semangat kemanunggalan TNI-Rakyat.

Ciptakan sinergitas dengan pemerintah dan instansi terkait, dengan melibatkan segenap komponen masyrakat yang ada diwilayahnya masing-masing. lakukan secara terus menerus upaya deteksi dini, antisipasi cepat dan cegah dini agar tidak terjadi tindakan anarkis serta konflik antar kelompok masyarakat.

Hadir pada acara serah terima antaralain, para Dandim dan Danyonif jajaran Korem 011/Lilawangsa, para Forkopimda Kabupaten Bireuen, Ketua Persit KCK Koorcab Rem 011 Ny Marini Agus Firman Yusmono, Wakil Ketua Persit KCK Koorcab Rem 011 Ny Eny Shofanudin, para Ketua persit KCK Cabang Kodim dan Yonif sejajaran Koorcab Rem 011 beserta para anggota persit yang hadir.(Laung)

,
Aceh Utara - Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Agus Firman Yusmono mengatakan, pemutaran film G-30 S/PKI akan dilanjutkan pemutarannya pada malam 30 September mendatang.

Masyarakat yang belum nonton bersama (nobar) film peristiwa Gerakan Partai Komunis Indonesia atau G-30S/PKI dapat menyaksikan bersama pada malam tersebut. Hal itu ditegaskan Danrem Agus Firman Yusmono, usai menghadiri pembukaan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) Reguler Ke-100 Kodim 0103/Aceh Utara Korem 011/Lilawangsa, di Desa Alue Dua, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, Rabu (27/9).

“Kita akan putarkan film G-30 S/PKI, dan ini atas permintaaan masyarakat. Banyak masyarakat yang menginginkan film diputar itu,” sebut Danrem

Menurut orang no Satu di Korem 011/Lilawangsa, pemutaran film tersebut tidak terlepas dari antusias dan memang keinginan warga di wilayah jajaran Korem 011/Lilawangsa yang belum melihat seutuhnya bahkan ada yang masih penasaran saat menyaksikan saat pemutaran beberapa waktu lalu.

“Sampai saat ini belum ada mendengar ada yang protes dari masyarakat mengenai pemutaran film G-30 S/PKI itu. Malahan yang kita terima masukan dari masyarakat agar diputar lagi sampai habis utuh sepenuhnya,” katanya lagi.

“Nanti pemutaran film durasi empat jam itu akan kita tanyangkan secara  penuh, nanti pak Bupati Aceh Utara, pak Wali Kota Lhokseumawe, pak Kapolres Aceh Utara juga akan hadir juga pemutaran pada malam tanggal 30 September mendatang”, himbau Danrem.(Laung)

,
Aceh Utara - Ribuan masyarakat dari Enam Gampong di Kecamatan Nisam Antara menghadiri pembukaan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) reguler Ke-100 Kodim 0103 Aceh Utara jajaran Korem 011/Lilawangsa.

TMMD reguler Ke 100 tersebut secara resmi di buka oleh Bupati Aceh Utara, H Muhammad Thaib sekaligus sebagai Inspektur Upacara (Irup), di Desa Alue Dua, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, Rabu (27/9/201).

Sebelum dilaksankan upacara pembukaan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) reguler Ke 100, Bupati Muhammad Thaib, Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Agus Firman Yusmono, menerima ranup diiringi tarian ranup lampuan selamat datang yang disajikan oleh ibu-ibu persit.

Bupati Aceh Utara dalam sambutannya pada saat memimpin upacara TMMD Ke-100 mengatakan, pemerintah daerah Aceh Utara, sangat berterima kasih kepada jajaran Kodim 0103 dibawah Komando Resimen Militer (Korem) 011/Lilawangsa, yang melakukan penerobosan jalan terisolir di kecamatan yang terdahulu berbasis konflik.

“Dengan membaiknya jalan itu nanti bakal mempermudah masyarakat memasarkan hasil perkebunan mereka,” kata Muhammad Thaib.

Lebih lanjut dikatakan, Pemda Aceh Utara, sangat mendukung program ini kendati anggaran perubahan APBK Aceh Utara, belum disahkan. “Kita sangat mendukung walaupun anggaran belum disahkan. Saya berjanji selama kepemimpinan lima tahun kedepan ini, anggaran TMMD akan saya tingkatkan sampai tiga kali lipat. Kenapa ? Ini tidak terlepas dari tujuan kemakmuran rakyat saya,” kata Bupati dengan sapaan Cek Mad.

Setelah usai upacara pembukaan TMMD Ke 100 Kodim Aceh Utara, dilaksanakan hiburan antaralain, atraksi pencak silat dari Pesantren Misbahul  Ulum, Paloh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, tarian dari anak-anak Sekolah Dasar 12, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, dan dilanjutkan dengan kenduri bersama Perwira TNI, Polri, Tokoh Masyarakat, Geuchik, Alim Ulama dan seluruh Warga Nisam Antara.

Diakhir kegiataan, Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Agus Firman Yusmono, Bupati Aceh Utara H. Muhammad Thaib, Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji, Dandim 0103/Aut Letkol Fajar dan yang mewakili Danlanal Lhokseumawe meninjau Stand diantaranya pengobatan massal, donor darah dan lain sebagainya yang disiapkan pada acara pembukaan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) reguler Ke 100.(Laung)

,
Lhokseumawe - Dalam rangka silaturahmi dan menindaklanjuti program kerja untuk mensukseskan Pemilihan Umum (pemilu) tahun 2019,  Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa  Kolonel Inf Agus Firman Yusmono, S.I.P, M.Si terima audiensi dari Panitia Pengawasan Pemilu (Panwaslu) Kota Lhokseumawe dan Kab. Aceh Utara tentang kesiapan panwaslu pada pelaksanaan pemilu 2019, acara tersebut dilaksanakan diruang kerja Danrem 011/Lilawangsa, Rabu (27/9).

Pada kesempatan itu, Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Agus Firman Yusmono, S.I.P, M. Si mengatakan disinilah salah satu letak tugas dan tanggung jawab TNI-AD dalam hal memberikan kenyamanan dan keamanan bagi rakyat dalam menentukan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

“ Korem 011/Lilawangsa beserta jajarannya siap untuk mendukung pelaksanaan Pemilu 2019 dan akan menyiapkan diri sedini mungkin dalam hal kesiapan pengamanan baik personil maupun materiil serta satuan,” pungkasnya

Selanjutnya, Panwaslu Kab. Aceh Utara Yusriadi mengucapkan terimakasih atas  apresiasinya Danrem 011/LW yang telah memberikan banyak waktu pada Audiensi yang dilaksanakan oleh panitia pengawasan pemilu Kota Lhokseumawe dan Kab. Aceh Utara.

Kegiatan Audiensi ini dilaksanakan memiliki tujuan untuk memberikan gambaran tentang tahapan, program dan jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum 2019 serta dukungan pengamanan dari Korem 011/Lilawangsa sehingga tahapan pemilu berjalan dengan lancar, aman dan damai sesuai harapan.

,
Takengon - Kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-100 Wilayah Kodim 0106/Aceh Tengah jajaran Korem 011/Lilawangsa Tahun 2017 Secara resmi dibuka oleh Bupati Aceh Tengah Ir. H. Nasaruddin, MM, di Lapangan SD Negeri, Desa Lelumu, Kecamatan Pengasing, Kabupaten Aceh Tengah, Rabu ( 27/09 ).

Bertindak sebagai Inspektur Upacara Bupati Ateng Ir. H. Nasaruddin, MM, dan selaku Komandan Upacara Danramil 06/Silih Nara Kapten Inf. Iwan Mulyawan dan diikuti peserta upacara terdiri dari 2 SST TNI dari Kodim 0106/Ateng dan Yonif 114/ SM, 1 SST Polri, 1 SST Satpol PP, 1 SST gabungan Senkom Polri dan BPBD, 2 SST masyarakat.

TMMD Ke-100 Imbangan bertemakan "Percepatan Pembangunan Untuk Meningkatkan Kemandirian Pangan dan Kesejahteraan Masyarakat"

Dalam sambutannya Bupati Ateng Ir. H. Nasaruddin, MM sekaligus membuka TMMD ini menyampaikan, atas nama Pemda kami menyambut baik pelaksanaan program TNI manunggal membangun desa yang merupakan wujud nyata kemanunggalan TNI-Rakyat untuk membantu masyarakat khususnya dalam meningkatkan infrastruktur jalan.

Lanjut Bupati, sasaran fisik TMMD tahun ini adalah pembukaan jalan yang dimulai dari Kampung Lelumu dengan panjang 3000 meter, lebar 12 meter yang akan di kerjakan selama satu bulan serta kami mengharapkan dengan terbukanya jalur alternatif ini nantinya dapat mempermudah akses jalan Kecamatan Linge demikan pula sebaliknya.

Sebagai penutup Bupati menjelaskan, selain sasaran fisik juga ada non-fisik yaitu berupa pengobatan massal, penyuluhan pertanian, penyuluhan tata kelola keuangan kampung, bazar murah dan penyuluhan kepada masyarakat tentang Bela Negara dan wawasan kebangsaan.

Turut hadir dalam acara ini antara lain Kasrem 011/ LW Letkol Inf. Shoffanuddin, Dandim 0106/Ateng-BM Letkol Inf. Didit Hari Prasetyo Putro, S.I.P,  Danyonif 114/ SM Letkol Inf. Hendry Widodo, Kapolres Ateng AKBP Hariajadi Ketua DPRK  Ansaruddin Safarudin Naldin, Kajari Zajuli, SH, Wakil Ketua Pengadilan Irwansyah Sitorus, SH.M.Hum, Kadis PU Erwin, ST, Camat Pegasing Drs. Musim serta Ketua MPU Tgk. M. Isa Umar.(Laung)

Lhokseumawe - Dalam rangka menyambut Hari jadi Ke-72 Tahun Tentara Nasional Indonesia (Dirgahayu Ke-72 TNI), Korem 011/Lilawangsa mengelar kegiatan bhakti sosial, di seputaran Pajak Pusong dan Pajak Inpres, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Rabu (27/9).

Bhakti sosial di dua tempat terpisah tersebut melibatkan ratusan prajurit TNI-AD, AL, dan AU jajaran Korem 011/Lilawangsa, Polri dan masyarakat Kota Lhokseumawe, yaitu melalui kegiatan Gotong-royong bersama membersihkan tumpukan sampah dan membersihkan selokan/parit dikanan dan kiri sepanjang jalan yang ada di seputaran pajak tersebut.

Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Agus Firman Yusmono mengatakan, Bhakti sosial melalui kegiatan Gotong-royong bersama, selain dalam rangka menyambut Hari jadi Ke-72 Tahun Tentara Nasional Indonesia (Dirgahayu Ke-72 TNI) pada tanggal 5 Oktober 2017 mendatang di Wilayah Korem 011/Lilawangsa, juga sebagai wujud nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat.

Selain itu, kegiatan gotong royong bersama, selain dapat mempererat silaturrahmi antar intansi TNI/Polri dan Masyarakat, juga sebagai kepedulian bersama terhadap kebersihan lingkungan sekitar, dengan harapan agar Wilyah Kota Lhokseumawe dapat dijadikan contoh bagi Daerah-daerah yang lain, sebagai Kota ramah akan kebersihan dan kerapian lingkungannya, tutur Danrem Agus Firman Yusmono

“Hilangkan kebiasaan buruk dengan membuang sampah sembarangan, diganti dengan kesadaran meningkatkan kepedulian untuk membuang sampah pada tempatnya. Mari kita jaga kebersihan lingkungan sekitar kita, jadikan Kota Lhokseumawe sebagai Kota yang bersih, kota ramah akan lingkungan. Apabila lingkungan disekitar kita bersih, maka itu adalah salahsatu usaha kita dalam menjaga kesehatan, sehingga akan terhindar dari pencemaran udara yang dapat menimbulkan berbagai bahaya penyakit yang akan mudah menyerang tubuh kita”, harap Danrem 011 Lilawangsa.(Laung)

Banda Aceh - Wakil Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah MT melaporkan pungutan liar terhadap kendaraan yang melintasi perbatasan dari Aceh ke Medan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam Rapat Koordinasi TPID Se Sumatera yang berlangsung di Novotel, Pangkal Pinang, Kamis 28 September 2017.

“Yang kami hadapi di Aceh, pungli perbatasan masih dirasakan masyarakat. Walaupun Saber Pungli secara formal sudah digalakkan namun pihak berwenang melakukan pungli di perbatasan Aceh-Sumatera Utara, dan  itu luar biasa,” ujar Wagub dihadapan para Gubernur se Sumatera.

Nova menambahkan, sudah ada pertemuan antara kapolda berkali-kali namun masih belum ada solusi untuk mengatasi persoalan tersebut. “Ini sangat mengganggu perekonomian rakyat, kecil memang tapi sangat merugikan bagi rakyat dan juga dapat memicu inflasi. Sulit sekali kita hilangkan penyakitnya. Tolong pak menteri menyampaikan kepada Kapolri, termasuk teman-teman yang lain terkait kebijakan hokum,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Menko Perekonomian, Darmin Nasution menyatakan kebijakan hukum semestinya tidak merugikan rakyat. “Saya akan membicarakan hal tersebut bersama Menkopolhukam dan juga Kapolri nantinya. Dengan alasan apapun, semestinya hal tersebut tidak dilakukan oleh penegak hokum,” ujarnya

Rapat koordinasi TPID membahas beberapa hal-hal terkait kebijakan isu strategis dari tiap-tiap daerah. Untuk Aceh, sejumlah isu strategis lainnya yang dibahas yaitu terkait perjanjian perdagangan antara provinsi, perjanjian perdagangan antar kabupaten/kota, pengembangan dan penguatan peran dan fungsi perusahaan, pembangunan cold storage, percepatan pembangunan jalan tol sumatera, percepatan pembangunan bendungan.

Selain itu, isu strategis lainnya tentang optomalisasi sistem informasi dan data masyarakat, optimalisasi pemanfaatan pelabuhan laut serta panjangnya rantai distribusi dan pola perdangan yang kurang efisien.(Rill)

Jakarta - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Darwati A. Gani berhasil meraih Dekranas Award 2017 katagori Pembina Teladan untuk Semangat  Membangkitkan Kriya Ungulan Daerah pada Pameran Kriyanusa DEKARANAS yang diselenggarakan di Balai Sidang, Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (27/9/2017). Penyerahan Award tersebut dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin mengatakan bahwa, Dekranas Award 2017 adalah penghargaan yang diberikan kepada DEKRANASDA Provinsi yang berhasil membina perajin yang dapat menghasilkan produk kerajinan unggulan daerah, yang dikembangkan berdasarkan seni tradisi dan budaya lokal.

Sementara itu Ketua Dekaranas Aceh, Darwati A. Gani pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa prestasi yang diperoleh ini akan menjadi penunjang semangat para Pembina Dekranas baik di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota untuk terus bekerja keras menghasilkan bentuk kerajinan khas daerah yang bisa ditonjolkan di tingkat nasional.

“Pencapaian ini patut kita apresiasi dan syukuri serta berharap ke depannya dapat berusaha lebih baik lagi untuk mengembangkan potensi kerajinan Aceh,” ujar Darwati sebagaimana dikutip oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin.

Kegiatan tersebut merupakan satu dari rangkaian kegiatan HUT DEKRANAS ke-37, yang meliputi kegiatan Rakernas DEKRANAS se-Indonesia, Pameran Kriyanusa dan Fashion show Busana Kreasi Daerah.

Rakernas DEKARANAS yang berlangsung pada tanggal 26 September 2017 diikuti oleh seluruh DEKRANASDA Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia, yang mengangkat Tema “Membangun Sinergi Kebijakan dan Program DEKRANAS dalam Mewujudkan Kriya Berdaya Saing Global”.

Sementara pameran Kriyanusa yang berlangsung pada tanggal 27 September sampai 1 Oktober 2017 di Jakarta Convention Center dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Pada pameran tersebut  Stand Aceh diikuti oleh DEKRANASDA Aceh, Aceh Timur, Singkil, Banda Aceh dan Aceh Besar dengan menampilkan kerajinan unggulan masing-masing daerah.

Sementara itu Fashion Show Busana Kreasi Daerah dilaksanakan pada tanggal 29 September 2017 dan dari Aceh diikuti oleh DEKRANASDA Aceh, Banda Aceh, Aceh Besar, Tamiang dan Aceh Jaya.

"Masing-masing daerah menampilkan desain busana tradisional yang sudah dimodifikasi mengikuti perkembangan zaman," ujar Mulyadi Nurdin mengutip penjelasan Darwati A Gani.

Turut hadir pada acara tersebut Wakil Ketua DEKRANASDA Aceh, Ibu Dyah Erti Idawati serta sejumlah pengurus Dekranas Aceh
. (Rill)

Banda Aceh - Pemerintah Aceh menandatangani dokumen kerjasama dengan Perusahaan Cina Huadian HongKong Co, Ltd, yang akan melalukan investasi dalam bidang energi terbarukan di Aceh.

Pada kegiatan yang berlangsung Rabu (27/09/2017) di Jakarta itu, perusahaan Cina Huadian HongKong Co, Ltd menandatangani kerjasama dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Aceh, dan Gubernur Aceh drh. Irwandi Yusuf, M.Sc turut menandatangani sebagai saksi rencana investasi di Aceh yang difokuskan pada tenaga Hydro.

Demikian disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin, Lc, MH, Kamis (28/09/2017).

Mengutip pernyataan dari Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Mulyadi Nurdin mengatakan, perusahaan Cina Huadian HongKong Co, Ltd sejauh ini telah berhasil menginvestasikan dan membangun Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Asahan No.1, Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara Lafarge Lhoknga, Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batam, Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Bali di Indonesia.

Selain itu, lanjut Mulyadi Nurdin, CHD merupakan perusahaan yang saat ini berinvestasi di sejumlah Negara seperti Rusia, AS, Peru dan Bangladesh.

“Sebagai platform investasi internasional yang dimiliki sepenuhnya oleh Cina Huadian HongKong Co, Ltd, mereka memiliki keahlian dalam pembiayaan pembangunan, pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga batubara, pembangkit listrik tenaga air, pembangkit tenaga angin dan matahari, dan sangat ingin memperluas usahanya di Indonesia,” ujar Mulyadi mengutip dari Irwandi Yusuf.

Lebih lanjut Mulyadi menjelaskan, MoU tersebut bertujuan untuk mengembangkan kapasitas listrik di Aceh  sekitar 2.000 MW dengan total investasi sekitar 5 milyar USD. “Namun Jika ada kebutuhan yang lebih tinggi di  Aceh, nilai investasi ini dapat ditingkatkan, karena MoU ini sifatnya umum,” ujarnya.

Untuk diketahui, China Huadian Corporation adalah satu dari lima produsen listrik nasional yang sepenuhnya dimiliki oleh negara dan diatur oleh Komisi Pengawasan Aset dan Administrasi Negara Dewan Negara China. Dengan kapasitas operasi di seluruh dunia sebesar 143 GW dan total pendapatan 27 miliar Dolar AS, CHD berada di peringkat 331 di Fortune 500 pada 2016.

Banda Aceh - Wakil Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT memaparkan potensi pariwisata halal (halal tourism) dihadapan delegasi Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dalam pertemuan IMT-GT ke 23, Ministerial Meeting ke 24, Senior Officials Meeting ke 14, Chief Ministers dan Governors Forum di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Kamis 28 September 2017.

Pasar wisata halal sendiri semakin pesat di seluruh dunia, terutama di Asia. Oleh karena itu IMT GT menjadi sangat penting dalam mempromosikan pariwisata halal di Aceh. Hal yang menjadi nilai lebih untuk pengembangan wisata halal tidak lain karena Aceh mayoritas penduduknya adalah muslim dan memiliki nilai keagamaan yang tinggi dalam menjalani keseharian.

“Selain untuk meningkatkan jumlah turis, pariwisata halal juga berperan penting dalam peningkatan ekonomi. Dalam produk halal dan jasa, peningkatan tersebut bisa dilakukan dengan memberikan kualitas terbaik dan standarisasi sertifikasi halal,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Nova Iriansyah juga menyatakan pentingnya penguatan konektivitas dalam mendukung pengembangan pasar wisata. Konektivitas menjadi salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan tingkat ekonomi di wilayah IMT-GT. Selain itu, juga untuk upaya peningkatan pertumbuhan pariwisata dengan membuka jalur penerbangan Internasional guna mempermudah wisatawan berkunjung ke Aceh.  Penguatan konektivitas udara misalnya, adanya penerbangan Phuket-Krabi-Langkawi-Sabang atau Banda Aceh akan memberikan pilihan destinasi kepada wisatawan. Selain itu juga ada penerbangan langsung dari Penang ke Banda Aceh, Kuala Lumpur ke Banda Aceh serta Singapura ke Banda Aceh serta akan ada rute baru dari Sabang ke Penang.

“Penguatan konektivitas tentunya tidak terlepas dari peningkatan infrastuktur yang berada dalam kawasan kerja sama IMT-GT. Dalam meningkatkan infrastruktur, saat ini Aceh sedang melakukan tahapan pembangunan jalan Tol Sumatera,” ujarnya.

Pertemuan tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Ir. Iskandar M.Sc, para delegasi dari Thailand, Malaysia, Gubernur, Wakil Gubernur dari Indonesia, Bupati, Walikota serta dinas terkait di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Gubernur juga mengundang seluruh delegasi IMT-GT untuk hadir di Banda Aceh dalam kegiatan serupa yang akan dilaksanakan pada bulan Februari mendatang.
Pertemuan IMT GT di Pangkal Pinang berlangsung mulai tanggal 25 hingga 30 September 2017. Serangkaian kegiatan dilaksanakan untuk membahas berbagai potensi kerjasama antara tiga negara tersebut.(Rill)

Aceh Besar - Bela negara dapat diwujudkan melalui penguatan karakter diri dalam berkepribadian, berbudaya serta menjunjung tinggi rasa cinta kepada tanah air. Karena itu semangat bela negara jangan diartikan sebagai gerakan wajib militer atau militerisasi, akan tetap lebih kepada upaya membangun sikap anak negeri untuk menyadari hak dan kewajibannya bagi negara.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Aceh, Drs Dermawan MM,  saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Aceh, Drh Irwandi Yusuf M Sc, pada upacara Pelatihan Pembentukan Kader Bela Negara bagi masyarakat Aceh di bawah koordinasi Kementerian Pertahanan RI yang dipusatkan di Lapangan Rindam Iskandar Muda, Mata Ie, Kamis (28/9/2017).

"Apapun profesi yang digeluti, bela negara adalah kewajiban yang harus kita junjung demi tegaknya marwah dan kelangsungan hidup bangsa. Makna Bela Negara sangat luas. Para guru, tenaga kesehatan, dan profesi lain yang menjalankan perannya di daerah terpencil, juga bisa dikatakan sedang melakukan bela negara," ujar Dermawan.

Selain itu, sambung Sekda, para atlet yang berjuang mengharumkan nama bangsa, bisa pula dikategorikan sebagai bela negara. Termasuk mereka yang aktif menjaga kelestarian budaya, peduli pada lingkungan, aktif mencegah penyalahgunaan narkoba, gerakan melawan kejahatan, dan juga para pejabat negara yang menjalankan tugas dengan penuh dedikasi dan tanggungjawab, semua itu adalah bagian dari bela negara.

Oleh karena itu, Sekda mengajak semua pihak untuk memahami dan tidak mengartikan bela negara secara sempit. Untuk itu, Dermawan mengajak semua pihak untuk mensosialisasikan pemahaman ini secara lebih masif agar semangat bela negara menjadi spirit bagi setiap rakyat Indonesia.

Lebih lanjut Sekda mengingatkan, bahwa untuk terlibat aktif dalam bela negara tentu membutuhkan jasmani yang sehat, fisik yang kuat, serta semangat perjuangan yang tinggi. Oleh sebab itu latihan fisik dan mental selalu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari semangat bela negara.

"Latihan fisik dan mental sangat dibutuhkan, selain untuk membentuk jasmani yang sehat dan disiplin yang tinggi, juga untuk mendidik kita agar memiliki semangat pantang menyerah. Spirit itulah yang akan diajarkan kepada saudara-saudari mulai hari ini. Dengan memahami spirit itu, saudara diharapkan dapat lebih memaknai semangat nasionalisme dan bela negara," kata Sekda.

Sekda berharap, pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan ini dapat menjadi pedoman untuk memperkuat semangat saudara-saudari agar lebih cinta kepada bangsa dan negara, sehingga dengan segenap jiwa raga siap menjalankan misi bela negara dari berbagai potensi yang mengusik kedaulatan bangsa.

Bela Negara dan Semangat Cinta Tanah Air

Untuk diketahui bersama, semangat bela negara diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Bela negara merupakan sikap dan perilaku warga yang dijiwai oleh kecintaannya terhadap kesatuan dan persatuan bangsa di bawah NKRI.

"Kita harus menyadari, bahwa kemajuan teknologi yang kian pesat, diperkuat lagi semarak globalisasi di berbagai sektor kehidupan berpotensi menghadirkan ancaman terhadap kedaulatan bangsa. Hal itu dapat kita lihat dari rendahnya tingkat kedisiplinan masyarakat, tingginya angka pelanggaran hukum dan kurang pekanya kita terhadap lingkungan," imbuh Sekda.

Menurut Dermawan, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap semangat berbangsa memudahkan masuknya berbagai ideologi sesat yang merusak moral anak bangsa. Situasi itu membuat paham-paham yang bertentangan dengan nasionalisme Indonesia kian berkembang, termasuk potensi bahaya laten komunis.

"Kita katakan sebagai bahaya laten, sebab sesungguhnya paham-paham ini masih ada di masyarakat kita, hanya saja mereka tidak berani hadir secara langsung ke permukaan. Mereka sedang menunggu momen yang tepat untuk bangkit kembali," ungkap Dermawan.

Sekda menambahkan, saat masyarakat tidak mau lagi peduli dengan kesadaran berbangsa dan bertanah air, ketika spirit bela negara menjadi lemah, itulah saatnya ideologi sesat akan berkembang di tengah-tengah masyarakat.

"Untuk mengantisipasi hal ini, penguatan semangat bela negara perlu kita tingkatkan kembali. Saya berharap, kehadiran organisasi Gerakan Bela Negara di Aceh dapat mensosialisasikan semangat ini kepada seluruh masyarakat, sehingga ancaman ideologi yang bertentangan dengan semangat NKRI dapat kita singkirkan."

"Mudah-mudahan kita dapat meningkatkan spirit bela Negara dalam konteks mempertahankan tegaknya ideologi Pancasila di bumi Ibu Pertiwi ini. Apresiasi dan terima kasih kami sampaikan kepada Kementerian Pertahanan RI yang telah mengadakan pelatihan bela negara ini di Aceh. Dan kepada adik-adik kami yang mengikuti pelatihan bela negara ini, saya mengucapkan selamat mengikuti pelatihan," pungkas Sekretaris Daerah Aceh.

Tepat pukul 09:00 Wib, Sekda Aceh membuka secara resmi Pelatihan Pembentukan kader Bela Negara. Kegiatan ditandai dengan penyematan tanda peserta kepada salah seorang peserta.

Usai upacara pembukaan, salah seorang peserta menyatakan sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut karena sangat baik untuk menumbuhka semangat berbangsa kepada seluruh masyarakat.

"Saya sangat menyambut baik pelatihan bela negara ini, karena sebagai ibu rumah tangga, kami butuh modal pengetahuan untuk mendidik anak-anak dan lingkungan sekitar kami. Dan, dalam pelatihan ini tentu kami akan mendapatkan berbagai modal materi yang nantinya akan kami sampaikan juga ke anak-anak dan lingkungan sekitar kami," ujarnya. (Rill)

Rumah bantuan untu
StatusAceh.Net- Aceh utara merupakan kabupaten yg memiliki luas wilayah terbanyak di bandingkan dengan kabupaten lain di aceh, dengan sumber daya alam melimpah ruah yang merupakan faktor terbesar bagi kemakmuran penduduknya, seharusnya masyarakat aceh utara dapat merasakan kesejateraan dari pemerintah sebagai pengelola sumber daya alam yang ada.

Namun sepertinya perhatian pemerintah tidak terjangkau kepada pak hambali, rumah reot tak layak huni menjadi bukti nyata ketidak pedulian pemerintah kepada rakyatnya secara merata. Menurut survei Pemuda Peduli Pasee pada hari sabtu 23 september 2017 di gampong mane kawan kecamatan seunudon kabupaten Aceh Utara mendapati keadaan pak hambali  yang memprihatinkan.

Hidup sebatang kara sejak nenek beliau meninggal saat berumur 4,5 tahun, ia tak memiliki seorang pun kerabat. Pak Hambali awalnya tidak berdiam di satu tempat melainkan tinggal dimana-mana sampai akhirnya penduduk sekitar menggalang dana dan bergotong royong untuk membantu beliau membuat gubuk seadanya di pinggir sungai.

Karena keterbatasan fisik dan sudah berumur membuat pak hambali tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat lah yang mengambil andil dalam hal ini tanpa menghiraukan lagi campur tangan dari pemerintah Aceh Utara

Melihat bantuan pemerintah yang macet dan tak kunjung datang, pak zakir selaku tokoh masyarakat setempat merasa iba melihat kondisi yang di alami pak hambali.

“ Sebagai sesama manusia saya tak  kuat  melihat pak hambali yang tak mendapat perhatian sedikitpun dari pemerintah, dia (hambali) yang sebatang kara sejak kecil hanya memakan hasil dari pekerjaannya sebagai buruh bagi masyarakat sekitar gampong tersebut, han sampek hate lon kaloen.”ungkap pak muzakir.

Gubuk reot milik pak hambali sebelum dibangun
“ Seharusnya pemerintah menolong pak hambali sebagai bagian dari rakyatnya. Namun, malah pak nasir yang justru meberikan bantuan uang tunai 5 juta rupiah yang kini di bangun rumah kayu sederhana untuk pak hambali. Seharusnya menjadi penolong dan mensejahterakan masyarakat yang kesusahan adalah pemerintah sebagai representatif dari rakyat justru malah mengabaikannya.” Tambah pak muzakir

Pemerintah seharusnya melihat tidak hanya diam tentang hal ini, membantu baik dari segi ekonomi bukan malah berpangku tangan. Rizzki selaku anggota Pemuda Peduli Pasee yang langsung berada di lokasi mengatakan “ Sudah ada usulan dari masyarat sekitar kepada pemerintah untuk membuat tempat tinggal bagi pak hambali, namun justru malam pemerintah tidak mau menolong dengan berdalih tidak adanya tanah atas kepelikan pak hambali untuk membuat rumah.”

Teuku Rizza Muly selaku Ketua Umum berharap pemerintah sigap dan cermat dalam melihat persoalan ini, representatif dari rakyat adalah tanggung jawab utama pemerintah dan hal itu harus benar-benar di jalankan.

"Kami selaku pemuda yang peduli sangat memprihatinkan kejadian ini di daerah kami sendiri. Oleh karena itu kami juga berharap bisa bersinergi dalam mengatasi hal-hal ini kedepannya ",pungkasnya.(Red)

Tangkapan ganja di Gayo Lues (Agus Setyadi/detikcom)
Banda Aceh - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh menangkap dua pengedar ganja di Gayo Lues, Aceh. Pemilik barang haram tersebut sempat melarikan diri.

Sebanyak 127 bal ganja kering dihadirkan dalam konferensi pers yang digelar di kantor BNNP Aceh, Rabu (27/9/2017) sore. Seorang tersangka berinisial MA (40) asal Sumetera Utara yang berperan sebagai sopir ikut dihadirkan. Dia mengenakan baju tahanan warna biru dan menggunakan penutup wajah.

"Pemilik ganja ini Unyil asal Sumatera Utara. Dari tangan mereka, kita berhasil menyita 127 bal ganja kering atau seberat 140,7 kg," kata Kabid Pemberantasan BNNP Aceh Amanto kepada wartawan.

Menurutnya, penangkapan tersangka bermula dari laporan yang diterima tim BNNP Aceh. Setelah itu, mereka meminta bantuan Kodim Gayo Lues untuk melakukan penyelidikan. Pada Senin (27/9) sekitar pukul 11.00 WIB, mobil Kijang LGX yang ditumpangi kedua tersangka tiba-tiba melintas.

Personel BNNP menyetop mobil tersebut tak jauh dari bandara di kawasan Blangkejeren, Gayo Lues. Saat hendak digeledah, Unyil melompat dari mobil dan melarikan diri, sementara sopir berinisial MA pasrah ketika dibekuk.

"Kemudian kita lakukan pengembangan dan Unyil berhasil kita tangkap dalam waktu 1x24 jam. Sekarang Unyil ditahan di Polres Gayo Lues," jelasnya.

Ganja siap edar tersebut, kata Amanto, didapat tersangka di kawasan Gayo Lues dan rencananya hendak dibawa ke Medan, Sumatera Utara. Kepada petugas, MA mengaku mendapat upah Rp 10 juta untuk membawa barang haram tersebut.

"Rencananya uang baru dibayar setelah barang sampai," kata MA kepada wartawan. | detik.com

Kereta Api Trans Sulawesi. Foto/Ilustrasi/Istimewa
MAKASSAR - Berbagai cara dilakukan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, agar bisa melakukan soft launching kereta api Trans Sulawesi pada HUT ke 348 Oktober nanti, termasuk mendatangkan gerbong dari Lhokseumawe Aceh. Hal itu dilakukan, lantaran tidak ada gerbong yang cocok untuk bantalan rel kereta api yang dibangun di daerah ini. Pasalnya, kereta api di Sulsel lebih lebar ketimbang yang ada di Jawa. Sehingga, tidak ada yang cocok kecuali gerbong yang ada di Provinsi Aceh.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kereta Api Trans Sulawesi Hendry Hidayat mengatakan gerbong yang akan diambil yakni dari Aceh, karena lebarnya hampir sama dengan yang dibuat. "Pak Gubernur sudah minta soft launching. Jadi kemungkinan, yang bisa diambil kereta api yang lebarnya hampir sama ada di Aceh. Pinjam dulu dari sana," kata dia saat ditemui di kantor Gubernur Sulsel, Rabu (27/9/2017).

Dia menjelaskan, bisa saja gerbongnya nanti bentuknya semacam kereta inspeksi, semacam kereta wisata mirip di Jawa, karena kata dia perintah Gubernur Sulsel haru ada. "19 Oktober harus jadi posisi kereta itu ada di Lhokseumawe bukan di Banda Aceh. Kita harap sebelum 12 Oktober itu bisa sampai di pelabuhan Garongkong Barru," katanya.

Proyek kereta api di Sulsel ini memang menjadi andalan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. Hal itu dikarenakan, hingga saat ini belum ada transportasi massal seperti ini di Sulsel. Bahkan, kereta ini nanti diharap bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah ini. Selain itu, saat ini kereta api mendapat bantuan dari pusat untuk melanjutkan pembangunannya sekitar Rp1,7 triliun yang digunakan untuk membebaskan lahan dan mengadakan materi pembangunan rel kereta api. Terlebih masih ada sejumlah bidang lahan yang belum dibebaskan untuk membangun proyek yang dimulai tahun 2015 ini.

Untuk relnya kata Hendry, kalau untuk pekerjaan baru dari kilometer 92 sampai 119 itu sudah sekitar 37 kilometer atau 26%, rencananya bisa dioperasikan 2018 Oktober. "Jadi kalau tambah 16 kilometer tahun 2015 lalu, jadi sudah sekitar 53 kilometer. Saat soft launching nanti itu hanya 16 kilometer saja," ungkapnya.

Untuk pembebasan lahan lanjutnya, di kabupaten Barru sudah 96%, hanya saya di tiga daerah yakni Pangkep, Maros dan Parepare dananya baru keluar. "Dana yang kita usul itu awalnya Rp1,1 triliun dan diterima itu Rp1,7 jadi ini untuk daerah Pangkep, Maros dan Parepare ini hanya untuk lahannya," katanya.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihak pemerintah memang hendak melakukan soft launching utuk kereta api tersebut. "Persoalannya itu sampai detik ini dia tidak dapat gerbongnya. Kita sudah gembar-gembor ini launching. Orang Bugis Makassar itu orang tidak sabar, mau lihat cepat hasilnya," katanya.

Sehingga, Gubernur dua periode ini sudah meminta ke PPK untuk mencari gerbong yang cocok. "Saya sudah minta, dan sekarang sementara dicari. Sudah dapat, dan bisa digunakan nanti saat launching," katanya. | Sindonews

Tersangka
Lhoksukon - TM pimpinan sebuah dayah di Aceh Utara yang menjadi tersangka atas kasus pencabulan santriwati, akhirnya menyerahkan diri kepada Kepolisian Resort (Polres) Aceh Utara, Rabu (27/9/2017). Saat menyerahkan diri, TM didampingi oleh keluarganya.

Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji melalui Kasat Reskrim Iptu Rizki Kholiddiansyah mengatakan, sebelum TM menyerahkan diri, Kasat Reskrim Polres Aceh Utara memerintahkan kepada Aipda M.Yafis untuk berkomunikasi dengan pihak keluarga TM, dari hasil Koordinasi dan Konsultasi dengan pihak keluarga tersangka, sehingga bersedia menyerahkan diri ke Pihak Kepolisian Resor Aceh Utara dengan di Jemput oleh Aipda M.Yafis seorang diri.

"Dari hasil Koordinasi dengan pihak keluarga, akhirnya tersangka menyerahkan diri" katanya

Lanjutnya, kronologis tersebut dari hasil koordinasi yang dilakukan Aipda M.Yafis sekitar Pukul 14.00 WIB yang bergerak ke Gampong Blang Geulumpang Kecamatan Idi, Aceh Timur (rumah keluarga TM).

Sesampainya disana, Aipda M.Yafis yang ditemani oleh T.Mukhlis (abang kandung tersangka) menuju ke Gampong  Keude Dua Kecamatan setempat bertepatan di depan Meunasah (surau) Gampong Keude Dua.

"M.Yafis melihat tersangka di pinggir jalan dan mendekatinya dengan memberhentikan kendaraan di depannya dan tersangkapun langsung naik mobil dan selanjutnya menuju Mako Polres Aceh Utara yang tiba sekitar pukul 18:00 WIB tadi,"jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Seorang pimpinan pesantren seharusnya memberikan contoh yang baik dan melindungi santriwatinya. Akan tetapi perbuatan seorang pimpinan pesantren berinisial TM (50) di Aceh Utara tak patut ditiru, karena dia diduga telah mencabuli santriwatinya.

Atas perbuatan itu, orangtua santriwati melaporkan TM ke Polsek setempat atas tuduhan telah melakukan persetubuhan dan pencabulan terhadap anak di bawah umur. Laporan ini diterima polsek setempat Rabu (6/9) lalu setelah santriwati itu menceritakan pada orang tuanya.

“Pelapor merupakan ayah dari korban seorang santriwati. Mereka bersama-sama memberikan keterangan perihal kasus asusila tersebut ke polisi,” kata Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji melalui Kasubbag Humas AKP M Jafaruddin, Sabtu (9/9).

Katanya, menurut keterangan dari korban, pelaku sudah dua kali melakukan perbuatan asusila itu. perbuatan yang tak terpuji itu dilakukan sejak Juli hingga akhir Agustus 2017 lalu.

“Saat ini kasus tersebut telah ditangani Sat Reskrim Polres Aceh Utara guna penanganan perkara lebih lanjut,” jelas M Jafaruddin. (SA/TM)

StatusAceh.Net - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini gencar melancarkan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pejabat korup di daerah. Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) meminta meminta KPK ikut turun melakukan OTT di Aceh.

Mereka mendukung penuh upaya penindakan pelaku korupsi melalui operasi tangkap tangan di daerah. KPK diminta ikut menjaring pejabat di Aceh yang melakukan suap dan perilaku korupsi lainnya.

Koordinator Bidang Hukum dan Politik Lembaga MaTA, Baihaqi mengatakan, pejabat daerah yang terjaring OTT atas dugaan korupsi, akan berdampak positif di nusantara. Pihaknya juga meminta lembaga anti rasuah itu turun ke Aceh menjaring para koruptor.

“Di Aceh tentu juga harus menjadi perhatian KPK dalam persoalan OTT ini. Karena tidak tertutup kemungkinan praktik korupsi juga terjadi dan gencar di Aceh. Apalagi persoalan transaksi keuangan, proses suap dan lainnya,” kata Baihaqi saat dihubungi Okezone dari Jakarta, Rabu (27/9/2017).

Menurutnya, berdasarkan survei KPK, Aceh berada di peringkat kelima yang menjadi perhatian KPK. Berdasarkan radar KPK, angka korupsi di Aceh kian meningkat.

“MaTA mengharap KPK tidak menutup mata untuk kondisi di Aceh. Kita mendesak KPK untuk campur tangan dalam penegakan antikorupsi (di Aceh),” tukasnya.

KPK memang belum pernah melancarkan OTT di Aceh. Namun, banyak indikasi korupsi yang dilaporkan ke KPK oleh para aktivis antikorupsi di Aceh.

Aceh merupakan provinsi dengan status otonomi khusus. Banyak anggaran dikucurkan ke Aceh tiap tahun, sehingga sangat rentan dikorupsi. Terlebih banyaknya anggaran yang mengalir ke Aceh ternyata belum berdampak signifikan pada kesejahteraan rakyatnya sampai sekarang.

Hingga September 2017, setidaknya enam pejabat daerah terjaring OTT oleh KPK. Yakni Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti; Bupati Pemekasa, Achmad Syafii Yasin; Walikota Tegal, Siti Masitha; Bupati Batubara, OK Arya Zulkarnain; Walikota Baru, Eddy Rumpoko; dan Walikota Cilegon, TP Iman Ariyadi. | Okezone.com

Satpol PP tertipkan pedagang letakkan barang di trotoar. ©2017 merdeka.com/afif
Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh menertibkan pedagang di Peuniti, Jalan Tgk Chik Ditiro, Banda Aceh yang meletakkan barang-barang dagangan di trotoar. Selama ini, barang dagangan tersebut mengganggu pejalan kaki di kawasan tersebut.

Pantauan merdeka.com, tak hanya barang dagangan diletakkan di fasilitas publik tersebut, tetapi ada yang memakirkan kendaraan roda dua milik penjual toko.

Saat dilakukan penertiban tidak ada yang mencoba melawan petugas. Kendati ada juga pemilik toko yang enggan memindahkan barang, namun setelah diberikan arahan mereka akhirnya memindahkan barang dari trotoar.

Kemudian ada beberapa warung kopi dan pedagang mie Aceh yang membuat dapur permanen di atas trotoar. Petugas tetap memberikan waktu hingga sore hari untuk membongkar dan memindahkan barang tersebut.

"Ini fasilitas umum, tak boleh ada yang meletakkan barang dagangan di situ, karena ini untuk pejalan kaki, makanya kita tertibkan," kata Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Satpol PP Kota Banda Aceh, Hardi Karmy, SE, Rabu (27/9).

Hardi mengatakan, seluruh pedagang sudah pernah mendapatkan peringatan baik secara lisan maupun tulisan, agar semua barang dagangan dipindahkan dari trotoar. Karena belum diindahkan, petugas kemudian mencoba melakukan pendekatan secara persuasif agar mereka mau pindah.

"Kita hari ini meminta secara persuasive untuk memindahkan barang. Hari ini kita tidak menyita barang mereka," sebutnya.

Dia menambahkan, pihaknya tidak akan sungkan menindak jika mereka masih tetap meletakkan barang di lokasi fasilitas publik. Bahkan, Hardi mengancam akan menyita barang dagangan mereka.

Penertiban ini tidak hanya di Peuniti, tetapi seluruh kota Banda Aceh. Hardi menjelaskan, bila terdapat pedagang meletakkan dagangan di trotoar tetap akan ditertibkan.

"Setelah ini kalau masih meletakkannya, kita akan sita," tukasnya.

Kawasan Peuniti tersebut merupakan pusat penjualan handphone dan beragam perlengkapan. Selain itu, kawasan tersebut juga banyak terdapat warung kopi dan pedagang mie Aceh yang meletakkan dapur di trotoar. | Merdeka.com

Banda Aceh - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh, menggelar unjukrasa di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Selasa (26/9/2017) .

Sebelum memasuki gedung DPRA mereka melakukan aksi teatrikal tentang kehidupan rakyat miskin di Aceh.

Mahasiswa mepertanyakan alokasi anggaran untuk anggota DPRA yang mencapai Rp 25 miliar yang dinilai tidak layak dengan kondisi rakyat Aceh saat ini.

Setelah berorasi sekitar 15 menit di luar pagar DPRA, mahasiswadipersilahkan masuk dan disambut oleh Ketua Komisi I DPRA, Abdullah Saleh.

Menanggapi tuntutan mahasiswa, Abdullah Saleh mengatakan tunjangan bagi Anggota DPRA diatur dalam PP Nomor 18 Tahun 2017 dan sudah dijadikan Qanun Aceh tahun 2017.(Trb)

JAKARTA --- Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap penangkapan kurir narkoba asal Aceh yang dipasok dari bandar Malaysia. Sinergi positif Bea Cukai dan Badan Narkotika Nasional berhasil menggagalkan narkotika dari Penang, Malaysia ke Nanggroe Aceh Darussalam.

"Informasinya jaringan dari Malaysia. Yang sudah kita deteksi. Tapi kita tidak punya kemampuan menyelesaikan di Malaysia," ujar Kepala BNN Budi Waseso di Jakarta pada Rabu (27/9).

Pada Senin (18/9) petugas gabungan Bea Cukai Wilayah Aceh, Satuan Tugas Patroli Laut BC Patkor Kastima 23A, BNN dan BNN Kota Langsa berhasil menegah kapal Boat oscadon yang membawa 137.69 kilogram sabu dan 42.500 butir pil ekstasi.

Berdasarkan informasi masyarakat yang menyatakan akan ada transaksi narkotika melalui jalur perairan Aceh petugas gabungan melakukan pengawasan di perairan ldi Rayeuk dan Peureulak, Aceh Timur. Serta penyelidikan di daratan kota Lhokseumawe hingga Langsa.

Petugas gabungan bersama patroli laut Bea Cukai mendapatkan informasi bahwa akan ada kapal boat yang berangkat dari Malaysia pada 17 September 2017 sekitar pukul 21.34 WIB dan akan mengarah ke perairan Ujung curam, Aceh.

Direktur Penindakan dan Penyidikan, Direktorat Jenderal Bea Cukai, Bahaduri Wiayanta Bekti Mukarta mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi yang diperoleh, petugas gabungan merencanakan strategi penindakan kapal boat tersebut.

"Petugas memperhitungkan waktu kedatangan kapal boat tersebut agar penindakan ini berhasil dilakukan.," ungkap Wijayanta.

Sekitar pukul 13.00 WIB petugas Patroli Bea Cukai dan BNN mendapati sebuah kapal nelayan yang diduga kuat kapal yang menjadi target operasi kali. Kemudian melakukan pengejaran atas kapal tersebut. Dalam pengejaran, para anak buah kapal nelayan tersebut kabur dengan membuat kapal kandas di tepi pantai ujung curam. Petugas kemudian mengamankan kapal tersebut dan melakukan pemeriksaan.

"Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas, ditemukan 7 tas dan 1 karung plastik yang memuat 133 bungkus kopi dan di dalamnya terdapat narkotika seberat kurang lebih 137,69 Kilogram sabu dan 42.500 butir pil ekstasi. Barang bukti dan kapal yang kandas tersebut ditarik ke Pelabuhan Kuala Langsa untuk diamankan," jelas Wijayanta. | republika.co.id

Foto: Kepala BNN Komjen Budi Waseso (Lamhot Aritonang-detikcom)
Jakarta - Kepala BNN Komjen Budi Waseso mengatakan persoalan ganja di Aceh bukan hanya tentang pemusnahan. Namun, harus ada solusi untuk petani.

"Kita sudah tanda tangani bersama TNI Polri, kepala daerah di sana, tapi persoalanya kita bukan hanya memusnahkan tetapi kita harus memberikan jalan solusi itu, karena itu menyangkut kesejahteraan,"

Menurut Buwas, pihaknya sedang memikirkan bagaimana masyarakat menanam tanaman lain yang lebih bernilai ekonomis seperti kopi, coklat agar tidak lagi menanam ganja.
"Saya juga sudah menemukan ada bibit padi untuk mengalihkan itu. Padi ini sedang diuji coba sebelum dilempar ke pertanian," ujarnya.

Masa tanam padi hingga siap panen relatif singkat. Jika biasanya butuh waktu 4 bulan, padi yang ditemukan Buwas ini disebut hanya butuh 3 bulan dengan hasil yang dua kali lipat.

"Saya sedang bekerja sama nanti dengan Menteri Pertanian untuk menjadi solusi ketahanan pangan khususnya beras," ucapnya.

Menurut Buwas, BNN sudah memiliki program pengalihan di Aceh yang disebut dengan alternative development. Kata Buwas, program itu diadopsi dari Thailand.

"Keberhasilan dalam menangani tanaman. Masyarakat diajak berfikir. Mudah-mudahan masalah ini jadi contoh yang positif kalau itu ditangani serius saya yakin masyarakat Aceh tidak menanam ganja lagi," tuturnya.| Detik.com
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.