Aksi Pencurian Minyak Pertamina Rantau Kembali Terjadi di Aceh Tamiang
Ilustrasi |
Aceh Tamiang - Aksi pencurian minyak mentah milik Pertamina EP Field Rantau kembali terjadi di Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, oleh sekelompok orang tidak bertanggungjawab dengan membobol pipa distribusi.
Senior Staf Security Pertamina EP Field Rantau, Nasbin kepada wartawan di Kualasimpang, Sabtu (6/08/2016) menyatakan, pihaknya minta kepada kepolisian untuk mengusut pencurian minyak yang terjadi Kamis (4/08/2016) malam tersebut secepatnya, sebab ini kejadian ini sudah berulang.
Nasbin yang didampingi Pjs Asisten Manager L&R Pertamina Asset 1 Field Rantau, Herisim Sembiring modus pencurian dengan cara membobol pipa distribusi minyak dari Kualasimpang ke Pangkalan Susu, Sumut, lalu menyalurkannya dengan memasang pipa kecil dengan panjang kurang lebih 200 meter ke lokasi penimbunan minyak curian.
"Saya kira modusnya sama, mereka sangat profesional dan orangnya juga sama, sebab cara yang dilakukan tak berbeda dengan terdahulu, rapi dan terorganisir. Saya pikir ini sindikat yang harus segera dibongkar oleh pihak berwajib," tegas Nasbin.
Dikatakannya, untuk wilayah Kecamatan Kejuruan Muda sudah tiga kali terjadinya aksi pencurian minyak mentah dari pipa distribusi mulai Juli - Agustus 2016, titik lokasinya yaitu di Kampung Tualang, kemudian belakang kantor Camat Kejuruan Muda dan sekarang di Desa Alur Sungai Liput.
"Dari tiga titik pencurian tersebut modus operandi sama yaitu dengan melubangi pipa minyak, kemudian memasangkan krant dengan cara mengelasnya yang selanjutnya dihubungkan dengan selang plastik untuk ditampung ke dalam jiregen atau drum penampung yang sudah disediakan pelaku," katanya.
Dijelaskannya, aksi pencurian minyak mentah di alur Sungai Liput tersebut diketahui personil securty yang sedang melakukan pengawasan jalur pipa distribusi.
Saat itulah seorang securty merasa curiga di kawasan menuju titik pipa yang berada di pinggir jalan negara Banda Aceh - Medan terlihat ada hal yang terasa ganjil, kemudian petugas mencoba masuk ke sana dan tidak jauh langsung melihat sudah ada selang plastik terbentang panjang.
Selain itu, tampak beberapa orang dalam kegelapan malam langsung berlarian ke dalam semak-semak, karena personil security di lokasi itu seorang diri dan tidak berani mengambil resiko selanjutnya melaporkan kecurigaannya itu kepada pimpinan.
Menurutnya, selang beberapa menit kemudian petugas dari Polsek sampai di lokasi kejadian, kemudian bersama pihaknya akhirnya berhasil menemukan titik pipa distribusi yang dibocorkan oleh pelaku pencurian.
"Kita sudah mengamankan barang bukti berupa selang plastik sepanjang 200 meter lebih dan kabel listrik yang panjangnya lebih kurang 200 meter digunakan untuk mesin las listrik saat memasangkan krant yang dihubungkan ke selang plastik," kata Nasbin.(Rimanews)
Senior Staf Security Pertamina EP Field Rantau, Nasbin kepada wartawan di Kualasimpang, Sabtu (6/08/2016) menyatakan, pihaknya minta kepada kepolisian untuk mengusut pencurian minyak yang terjadi Kamis (4/08/2016) malam tersebut secepatnya, sebab ini kejadian ini sudah berulang.
Nasbin yang didampingi Pjs Asisten Manager L&R Pertamina Asset 1 Field Rantau, Herisim Sembiring modus pencurian dengan cara membobol pipa distribusi minyak dari Kualasimpang ke Pangkalan Susu, Sumut, lalu menyalurkannya dengan memasang pipa kecil dengan panjang kurang lebih 200 meter ke lokasi penimbunan minyak curian.
"Saya kira modusnya sama, mereka sangat profesional dan orangnya juga sama, sebab cara yang dilakukan tak berbeda dengan terdahulu, rapi dan terorganisir. Saya pikir ini sindikat yang harus segera dibongkar oleh pihak berwajib," tegas Nasbin.
Dikatakannya, untuk wilayah Kecamatan Kejuruan Muda sudah tiga kali terjadinya aksi pencurian minyak mentah dari pipa distribusi mulai Juli - Agustus 2016, titik lokasinya yaitu di Kampung Tualang, kemudian belakang kantor Camat Kejuruan Muda dan sekarang di Desa Alur Sungai Liput.
"Dari tiga titik pencurian tersebut modus operandi sama yaitu dengan melubangi pipa minyak, kemudian memasangkan krant dengan cara mengelasnya yang selanjutnya dihubungkan dengan selang plastik untuk ditampung ke dalam jiregen atau drum penampung yang sudah disediakan pelaku," katanya.
Dijelaskannya, aksi pencurian minyak mentah di alur Sungai Liput tersebut diketahui personil securty yang sedang melakukan pengawasan jalur pipa distribusi.
Saat itulah seorang securty merasa curiga di kawasan menuju titik pipa yang berada di pinggir jalan negara Banda Aceh - Medan terlihat ada hal yang terasa ganjil, kemudian petugas mencoba masuk ke sana dan tidak jauh langsung melihat sudah ada selang plastik terbentang panjang.
Selain itu, tampak beberapa orang dalam kegelapan malam langsung berlarian ke dalam semak-semak, karena personil security di lokasi itu seorang diri dan tidak berani mengambil resiko selanjutnya melaporkan kecurigaannya itu kepada pimpinan.
Menurutnya, selang beberapa menit kemudian petugas dari Polsek sampai di lokasi kejadian, kemudian bersama pihaknya akhirnya berhasil menemukan titik pipa distribusi yang dibocorkan oleh pelaku pencurian.
"Kita sudah mengamankan barang bukti berupa selang plastik sepanjang 200 meter lebih dan kabel listrik yang panjangnya lebih kurang 200 meter digunakan untuk mesin las listrik saat memasangkan krant yang dihubungkan ke selang plastik," kata Nasbin.(Rimanews)