2017-05-14

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

Para calon mahasiswa mengikuti ujian masuk politehnik lhokseumawe
LHOKSEUMAWE– Sebanyak 6.120 calon mahasiswa (cama) Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) mengikuti Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN) yang berlangsung di gedung auditorium dan gedung kuliah jurusan teknik elektro kampus setempat, Sabtu (20/5/17). Ujian UMPN ini dilaksanakan secara serentak oleh Politeknik Negeri Se Indonesia.

Direktur PNL Ir. Nahar, MT melalui Wakil Direktur Bidang Akademik Munawar, ST. MT yang mengatakan “Hanya sekitar 40% yang diterima lewat jalur UMPN dari total  1.400 orang yang diterima tahun ini untuk 22 Program Studi, karena sebagian sudah terisi lewat jalur Bidikmisi, Undangan Seleksi Masuk Politeknik (USMP), dan jalur  Penulusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) Politeknik Negeri se-Indonesia,” terang Munawar.

Munawar mengatakan jumlah yang ikut ujian pada tahun ini mencapai 6.120 cama. Dari total tersebut, 67% berasal kelompok Rekayasa yg terdiri dari (Jurusan Teknik Sipil, Teknik Kimia, Teknik Mesin, Teknik Elektro dan Teknologi Informasi dan Komputer) yang ujiannya berlangsung pagi hari, dan 33% berasal dari kelompok Tata Niaga yang pelaksanaan ujian dilaksanakan siang hingga sore hari.

Untuk bidang Rekayasa materi yang diuji Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Dan untuk Tata Niaga materi yang diuji Matematika, Akutansi, Ekonomi Terapan, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Munawar menambahkan, tingkat peserta yg hadir untuk ujian UMPN tahun ini mencapai 100%, jumlah peserta tahun ini juga meningkat hampir 50% dari tahun sebelumnya. Untuk pengumuman hasil UMPN kemugkinan akan diumumkan Minggu depan. Pengumuman tersebut bisa diunggah langsung via website PNL yaitu, www.pnl.ac.id. Demikian Munawar.(rilis)

Redaksi: T. Sayed Azhar

Guberbur terpilih Irwandi bersama mantan Wagub Muhammad Nazar terbang bersama "Eagle One"
TAKENGON - Gubernur Aceh terpilih, Irwandi Yusuf, Jumat (19/5/2017) tiba di Aceh Tengah untuk meresmikan enam unit rumah duafa.

Irwandi Yusuf datang bersama mantan wakil gubernur Aceh, Muhammad Nazar menggunakan "Eagle One", pesawat pribadi milik Irwandi.

"Saya mendampingi Pak Gubernur terpilih. Ini benar-benar spesial, karena kami terbang berdua. Tentu yang kemudikan pesawat, beliau. Saya duduk di kursi belakang," kata Muhammad Nazar mengabarkan kepada serambinews.com.

Rumah duafa yang diresmikan secara simbolis itu, berlokasi di Desa Remesen Kecamatan Silih Nara 2 unit, Wih Porak 1 unit, Sanehen 1 unit, Atang Jungket Kecamatan Bies 1 unit dan Desa Rawe Kecamatan Lut Tawar 1 unit.

Pembangunan rumah duafa tersebut dikoordinasikan oleh Tim Relawan Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah Aceh Tengah. Sumber dana berasal dari pribadi-pribadi para dermawan. Panitia pelaksana kegiatan terdiri dari Vito Fitra Iwaniara, Tawar Asura, Herlian Putra, M. Nazar, Sabardi, dan Zen.

Kesempatan itu juga dimanfaatkan untuk bersilaturrahmi dengan ibu-ibu pengajian di Desa Wih Porak. Baik Irwandi maupun Muhammad Nazar menyampaikan berbagai pandangan mengenai Aceh masa depan.(Serambinews)

Kapolres Abdya, AKBP Andy Hermawan SIK MSc (dua kiri) didampingi Wakapolres Abdya dan Kasat Reskrim AKP Misyanto (baju merah) memperlihatkan ES (27) tersangka pembunuhan terhadap dua anak dan mertua kabid Pengairan PU dan Tata Ruang Abdya (baju oranye) dikawal oleh empat polisi bersenjata lengkap, Sabtu (20/5/2017). Foto: Serambinews.com
BLANGPIDIE - Edi Syahputra (27) pelaku pembunuhan terhadap Habibi Askhar Balihar (8) dan Fakhrurrazi (12) dua anak dan Hj Wirnalis, mertua kepala bidang Pengairan PU dan Tata Ruang Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terancam hukuman seumur hidup.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Abdya, AKBP Andy Hermawan SIK MSc didampingi Wakapolres Abdya, Kompol Edy Bagus Sumantri SIK dan Kasat Reskrim AKP Misyanto M SE dalam konferensi pers, Sabtu (20/5/2017) di Mapolres Abdya.

"Hukuman secara komulatif, ancamannya hukuman seumur hidup," kata AKBP Andy Hermawan. Dia menambahkan, Edi Syahputra melanggar pasal 365 ayat (1) jontho 339 KUHP jontho pasal 30 ayat (3) Undang-Undang nomor 35 tentang perlindungan anak.

Namun sampai saat ini lanjutnya, penyidik menemukan motif sementara pembunuhan terhadap dua anak dan mertua itu adalah perampokan.

"Motif sementara perampokan, pelaku diduga pertama ingin mencuri sepeda motor milik korban, namun ketahuan," ujar Kapolres Abdya, AKBP Andy Hermawan SIK MSc.

Menurut AKBP Andy Hermawan, salah satu bukti, Edi melakukan pembunuhan terhadap dua anak dan mertua kabid Pengairan itu, karena ditemukan Handphone milik korban di tangan pelaku, dan kunci rumah Hj Wirnalis.

"Setelah kita cocokkan, dua anak kunci itu, cocok dengan pintu samping rumah korban," sebutnya.

Seperti diberitakan, pada Rabu (17/5/2017) sekira pukul 13.20 WIB Mulyadi kabid bina Pengairan PU dan Tata Ruang Abdya menemukan dua anaknya Habibi Askhar Balihar (8) dan Fakhrurrazi (12), serta mertuanya Hj Wirnalis (62) dalam keadaan berlumur darah sekujur tubuh di jalan Lukman, Dusun III Desa Meudang Ara, Kecamatan Blangpidie. (Serambinews)

StatusAceh.Net - Seorang ilmuan muslim bernama Ibnu Ismail Al Jazari mungkin kurang kita kenal. Namun perlu diketahui bahwa cikal bakal robot modern yang ada sekarang ini berasal dari pemikiran dan robot ciptaan Al Jazari di masa lalu.

Ibnu Ismail Al Jazari, lahir di Al Jazira, tepatnya antara Sungai tigris dan Efrat.Ia tinggal di Diyar Bakir, Turki, selama abad kedua belas.

Di masanya, Al Jazari yang telah mampu menciptakan robot manusia (humanoid) yang bisa diprogram. Al Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot.

Mesin robot yang diciptakan Al Jazari kala itu berbentuk sebuah perahu terapung di sebuah danau yang ditumpangi empat robot pemain musik. Robot ini diciptakan untuk menghibur para tamu kerajaan dalam suatu acara jamuan minum.

Selain robot musik, Al-Jazari juga berhasil menciptakan sebuah robot pramusaji berbentuk manusia.

Teknologi yang dikembangkan Al Jazari mencapai 50 jenis dan semua ditulis dalam kitab yang berjudul "The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices". Dunia kini mengenalnya dengan julukan "Bapak Robot".(Sumber: Arah.com)

Diskusi bertajuk "Laksamana Malahayati dalam Rangka Penguatan Jati Diri sebagai Bangsa" di Sentul, Bogor, Jawa Barat. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
StatusAceh.Net - Zaman dahulu perempuan kerap terpinggirkan dalam sejarah. Selain dilarang ikut andil dalam politik, kegiatan yang dapat dilakukan kaum Hawa pun terbatas. Namun, ada sosok perempuan hebat dalam sejarah Indonesia. Namanya Keumalahayati, atau lebih dikenal Laksamana Malahayati asal Aceh.

Dalam catatan sejarah, Malahayati adalah laksamana laut pertama di dunia. Dia digambarkan sebagai panglima perang Kesultanan Aceh yang mampu menaklukkan armada angkatan laut Belanda dan bangsa Portugis (Portugal) pada abad ke-16 Masehi.

Malahayati adalah putri dari Laksamana Mahmud Syah bin Laksamana Muhammad Said Syah. Sedangkan kakeknya merupakan putra Sultan Salahuddin Syah yang memimpin Aceh pada 1530-1539.

Tak mengherankan bila kemudian Malahayati akrab dengan dunia angkatan laut. Sebelum memimpin peperangan, ia sempat mengenyam pendidikan akademi militer dan memperdalam ilmu kelautan di Baital Makdis atau Pusat Pendidikan Tentara Aceh.

Saat itu, Malahayati bertemu dengan seorang perwira muda yang kemudian menjadi pendamping hidupnya. Dalam suatu perang melawan Portugal di Teluk Haru, armada Aceh sukses menghancurkan para prajurit bangsa Portugis.

Namun, pertempuran tersebut mengakibatkan sekitar seribu orang Aceh tewas, termasuk laksamana yang merupakan suami Malahayati.

Sepeninggal suaminya, Malahayati membentuk armada yang terdiri dari para janda yang suaminya gugur dalam pertempuran melawan bangsa Portugis. Armada pasukannya diberi nama Inong Balee atau Armada Perempuan Janda.

Pangkalannya berada di Teluk Lamreh, Krueng Raya, Aceh. Ada 100 kapal perang dengan kapasitas 400-500 orang. Tiap kapal perang dilengkapi dengan meriam. Bahkan, kapal paling besar dilengkapi lima meriam.

Ditakuti Bangsa Eropa

Malahayati juga membangun benteng yang dinamai Benteng Inong Balee bersama pasukannya. Karier militer Malahayati terus menanjak hingga ia menduduki jabatan tertinggi di Angkatan Laut Kerajaan Aceh kala itu.

Sebagaimana layaknya para pemimpin zaman itu, Laksamana Malahayati ikut bertempur di garis depan melawan kekuatan Portugal dan Belanda yang hendak menguasai jalur laut Selat Malaka.

Reputasi Malahayati sebagai penjaga pintu gerbang kerajaan membuat Inggris yang hendak masuk ke wilayah Aceh memilih untuk menempuh jalan damai. Surat dari Ratu Elizabeth I yang dibawa oleh James Lancaster untuk Sultan Aceh membuka jalan bagi Inggris untuk menuju Jawa dan membuka pos dagang di Banten.

Cornelis de Houtman, orang Belanda pertama yang tiba di Indonesia, juga mencoba menggoyang kekuasaan Aceh pada 1599. Namun, upayanya gagal. Pasukan Belanda berhasil dipukul mundur oleh armada Inong Balee. Cornelis de Houtman tewas di tangan Laksamana Malahayati pada 11 September 1599.

Sementara Prins Maurits yang memimpin Belanda saat itu berupaya memperbaiki hubungan dengan Aceh. Keduanya menggelar perundingan awal hingga tercapai sejumlah persetujuan.

Atas keberaniannya, nama Malahayati saat ini dijadikan nama jalan, pelabuhan, rumah sakit, perguruan tinggi hingga nama kapal perang, yakni KRI Malahayati. Bahkan lukisannya diabadikan di Museum Kapal Selam, Surabaya, Jawa Timur.

Usulan Pahlawan Nasional

Cuplikan sejarah Malahayati tersebut dibahas dalam forum diskusi bertajuk "Laksamana Malahayati dalam Rangka Penguatan Jati Diri sebagai Bangsa" yang digelar di Sentul, Bogor, Rabu, 17 Mei 2017.

Sejumlah tokoh dan sejarawan menyayangkan tak banyak yang mengenal sosok Malahayati. Bahkan, pemerintah pun belum memasukkan laksamana perempuan pertama di dunia ini sebagai pahlawan nasional.

"Karena itu dalam diskusi ini kami ingin mendorong pemerintah agar Malahayati dinobatkan sebagai pahlawan," ujar Ketua Yayasan Cut Nyak Dien, Pocut Hasrindah Syahrul.

Perempuan yang menjabat sebagai Dewan Pakar Silaturahmi Keraton se-Nusantara ini juga meminta agar Malahayati masuk dalam pelajaran sejarah di sekolah-sekolah.

"Beliau ini sangat hebat. Perempuan pertama di Indonesia bahkan di dunia yang menjadi laksamana dan memimpin pertempuran di laut, tapi terlupakan dalam sejarah," ujar dia.

Tak hanya itu, dalam forum diskusi ini juga dihadirkan tamu undangan dari para sineas dan produser film. Dengan harapan, sejarah dan kehebatan Laksamana Malahayati dari Kesultanan Aceh tersebut dapat dituangkan dalam bentuk visual.(Sumber: liputan6)

Pencuri pupuk tak sadarkan diri usai dihajar warga (Foto: Tribratanews)
StatusAceh.Net - Seorang pria berinisial SO (36) nyaris tewas dihakimi warga usai tepergok hendak mencuri dua karung pupuk di Pekon Tanjung Anom, Ambarawa, Pringsewu, Lampung.

“Seorang pria diduga pencuri pupuk yang dihakimi massa diserahkan kepala pekon setempat, Jumat pagi dalam kondisi luka-luka,” kata Kapolsek Pringsewu Kompol Maimun Karim, seperti dilansir laman Tribratanews, kemarin.

Polisi kemudian membawa pelaku ke rumah sakit umum Pringsewu untuk menjalani pengobatan. SO diserahkan oleh Kepala Pekon Tanjung Anom usai babak belur dihajar warga.

Berdasarkan keterangan saksi, Maiumun menjelaskan, SO sekitar pukul 04.00 Wib dini hari terpergok mengambil dua karung pupuk di rumah korban TR (31).

Pelaku kemudian lari dan dikejar warga. Sesampaikan di pekon Margodadi, SO membuang dua karung pupuk tersebut dan tetap melaju dengan kendaraannya. Tetapi nahas, pelaku terjatuh karena menabrak gerobak bensin eceran. Warga yang marah kemudian menghakiminya.

Sampai saat ini pelaku masih berada di rumah sakit dan belum sadarkan diri. “Diimbau kepada masyarakat jika menemukan tindakan kriminal agar tidak menghakimi, cukup amankan dan laporkan kepada pihak kepolisian,” ujarnya. (*)

Ilustrasi
StatusAceh.Net - Anggrek (nama samaran), warga Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, menjadi korban pemerkosaan oleh dua orang tamu yang mendatangi rumahnya, Rabu malam.

Malam itu, Anggrek (26) kebetulan sedang seorang diri di rumahnya. Sekitar pukul 8 malam, datang dua orang yang tidak dia kenal bertamu ke rumahnya. Anggrek pun mempersilakan keduanya masuk. 

Saat Anggrek pergi ke dapur untuk melihat makanan yang sedang dimasak, korban tidak menyadari kalau pelaku mengikutinya langsung membekapnya. Oleh kedua tamunya, Anggrek selanjutnya dibawa ke kamar dan diikat tangan serta kakinya.

Anggrek pun diperkosa oleh kedua pelaku secara bergantian. Usai kejadian keduanya kabur dan Anggrek hanya bisa pasrah karena dia sama sekali tidak mengenal kedua tamu yang telah memerkosanya.

Ditemani Ahmad Badali, tetangganya, Anggrek pun melaporkan kejadian ini ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Tapin.

Kanit PPA Satreskrim Polres Tapin Bripka Ike Aulia mengatakan masih mengusut kasus ini.

“Kasus ini sudah kami tangani dan pelaku masih dalam pengejaran,” ujarnya dikutip dari laman Tribratanews, kemarin. (*)

ACEH BESAR - Lembaga Dakwah Kampus Al Ihsan Fakultas Pertanian Unsyiah mengadakan kunjungan langsung ke Yayasan SOS  Children’s Villages Aceh Besar. Kunjungan ini dalam rangka penyampaian sejarah sahabat nabi yang dapat dipetik nilai moralnya. Kegiatan ini diberi nama “DONGLING”     singkatan dari dongen keliling. Dongling perdana ini membawakan kisah berjudul “Uwais Al-Qorni si Penghuni Langit” yang pesan moralnya berbakti pada orang tua. Kegiatan ini berlangsung pukul 16.35 WIB Sabtu,14/5/2017. 

Acara ini dipandu langsung oleh Rival Perwira selaku Ketua Departemen Syiar LDK Al Ihsan. Serta disambut baik oleh Kepala Yayasan yakni Bapak Rinaldy S.E yang merupakan alumni Universitas Syiah Kuala. Dalam sambutannya Ketua Yayasan menyampaikan ini kunjungan  pertama yang dilakukan LDK Al Ihsan, beliau juga berharap kegiatan ini bukan kegiatan terakhir dari Lembaga Dakwah Kampus ini. Beliau juga mengungkapkan banyak pula dari organisasi kemahasiswaan lain Universitas Syiah Kuala yang mengadakan kunjungan ke yayasan yang dipimpinnya, ia berharap ini bisa terus berlanjut.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada LDK Al Ihsan Fakultas Pertanian Unsyiah yang telah berkenan mengunjungi yayasan kami dalam rangka dongeng keliling. Ini merupakan kunjungan pertama dari lembaga ini, saya berharap ini bukan yang terakhir” Ujarnya.

Antusiasme adik-adik yayasan terlihat jelas dari keseriusan mereka mengikuti acara. Senyum terukir diwajah mereka saat Elya Sukmawati sebagai pendongeng memainkan boneka tangan sambil menceritakan kisah Uwais. Kegiatan ini dilaksanakan di taman yayasan bersama sekitar 40 peserta dan beberapa pembina. Untuk menguji keseriusan serta tersampaikannya pesan moraldalam kisah ini, panitia memberikan pertanyaan dengan imbalan doorprize untuk lima orang. Kelima pertanyaan yang diberikan panitia dijawab dengan cermat oleh adik-adik tersebut. 

Para pembina yayasan menyampaikan hal yang sama dengan kepala yayasan, mereka sangat senang dengan kegiatan ini dan berharap kunjungan ini terus berlanjut. Ketua umum LDK Al Ihsan juga menyampaikan kegiatan ini akan terus dilanjutkan ke yayasan lainnya. Beberapa orang adik-adik yang ditanyai member tanggapan positif dan meminta agar kegiatan ini diadakan kembali di yayasan mereka. Mereka mengaku sangat senang dengan kehadiran mahasiswa yang berkunjung ke yayasan mereka.(Rill)

Banda Aceh -- Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah menyerahkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Masa Jabatan Gubernur Aceh periode 2012-2017, kepada Ketua DPR Aceh, Muharruddin.

Penyerahan itu dilakukan dalam rapat paripurna DPR Aceh, Jumat (19/05/2017) malam.

Gubernur Zaini menyebutkan, dalam menjalankan tugas sebagai gubernur, banyak hal yang belum terpenuhi. Untuk itu, ia meminta maaf atas keterbatasan memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat tersebut.

"Kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat karena belum sepenuhnya bisa memberi pelayanan terbaik untuk meningkatnya kualitas layanan hidup," ujar Zaini Abdullah.

Selama lima tahun memimpin Aceh, Gubernur Zaini mencatat banyak prestasi. Di antaranya adalah, beberhasil
menurunkan angka kemiskinan di Aceh. Pada tahun 2012, kemiskinan Aceh berada di angka 19 persen, dan turun menjadi 16 persen di tahun 2016.

Selain itu, angka kematian ibu dan bayi juga turun drastis serta prevalensi gizi kurang dan buruk juga menurun. Gubernur Zaini bahkan mengeluarkan peraturan gubernur yang membolehkan ibu hamil mengambil cuti hingga enam bulan demi terpenuhinya asi ekslusif.

Gubernur Zaini juga mencoba mensejahterakan para buruh, dengan menaikkan upah minimum menjadi 2,5 juta per bulannya.

Sementara itu, Ketua DPR Aceh, Muharuddin, menyebutkan seluruh anggota dewan akan mengkaji kembali LKPJ Pemerintah Aceh tersebut.

"Setelah 30 hari kita akan sampaikan hasil evaluasi kita dalam rapat paripurna selanjutnya," kata Muharuddin. (Rill)

Pesawat Kepresidenan Republik Indonesia jenis Boeing Business Jet (BBJ) 2 yang membawa Presiden Joko Widodo lepas landas di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, JJakarta, 28 Juli 2015. Jokowi bertolak ke Singapura selama dua hari dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral kedua negara khususnya di bidang ekonomi. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Banda Aceh - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan singgah atau transit di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar, pada Sabtu, 20 Mei 2017.  Di bandara ini, pesawat yang ditumpangi Jokowi mengisi bahan bakar.

"Presiden dan rombongan dijadwalkan transit untuk mengisi bahan bakar dan akan melanjutkan perjalanan ke Arab Saudi setelah melakukan pengisian bahan bakar," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin di Banda Aceh, Sabtu, 20 Mei 2017.

Mulyadi menjelaskan, Presiden Jokowi dan rombongan direncanakan berada di Aceh sekitar satu jam lebih. Atau selama pesawat yang ditumpangi mengisi bahan bakar dan istirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Arab Saudi.

Mulyadi mengatakan, rombongan Presiden akan ditunggu oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah, beserta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh lainnya di ruang VIP Bandara SIM.

Mulyadi berharap pesawat komersil yang melintasi langit Aceh menjadikan Bandara Internasional Iskandar Muda sebagai tempat transit, seperti pesawat yang membawa rombongan Presiden Jokowi. "Saat ini bandara sudah memiliki standar internasional, yang bisa disinggahi pesawat lebar, dan tersedia ruang VIP untuk tamu-tamu VIP," kata Mulyadi.

ANTARA

Setidaknya 140 orang tewas dalam bentrokan bersenjata di pangkalan udara Brak al-Shati. Foto/Istimewa
TRIPOLI - Laporan menyebutkan sebanyak 140 orang, termasuk warga sipil, mungkin telah tewas dalam serangan di sebuah pangkalan udara di Libya. Bentrokan terebut melibatkan milisi sekutu pemerintah dengan Tentara Nasional Libya (LNA).

Awalnya diperkirakan 60 orang tewas ketika milisi sekutu pemerintah mencoba untuk mengambil alih basis Brak al-Shati pada hari Kamis lalu. Menteri pertahanan pemerintah yang didukung PBB dan komandan milisi keduanya telah diberhentikan menunggu penyelidikan.

Kantor perdana menteri Libya membantah telah memerintahkan serangan tersebut , seperti dikutip dari BBC, Sabtu (20/5/2017).

Seorang juru bicara milisi mengatakan bahwa mereka telah membebaskan pangkalan tersebut dan menghancurkan semua kekuatan di dalamnya. Sementara Walikota kota mengatakan beberapa pesawat telah dibakar.

Sebagian besar korban tewas adalah tentara Tentara Nasional Libya (LNA) yang memproklamirkan diri, sebuah aliansi di timur negara itu yang tidak mengenal pemerintah di Ibu Kota Tripoli. Kekuatan itu telah menguasai pangkalan udara sejak Desember.

Juru bicara LNA memberi jumlah korban tewas 140 orang. "Para tentara kembali dari sebuah parade militer, mereka tidak bersenjata, kebanyakan dieksekusi," katanya.

Utusan PBB untuk Libya, Martin Kobler, mengatakan bahwa dia sangat marah dengan laporan eksekusi singkat.

Serangan tersebut melanggar gencatan senjata informal antara dua pasukan yang bersaing pada awal bulan ini ketika komandan LNA, Jenderal Khalifa Haftar, bertemu dengan Perdana Menteri yang didukung PBB Fayez al-Sarraj.

Pemerintah Tripoli telah membentuk sebuah komite investigasi untuk mempresentasikan temuannya kepada perdana menteri dalam waktu 15 hari.(Sindo)

Ilustrasi
Lhoksukon - Dua orang diringkus polisi saat melakukan transaksi narkoba di Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara. Keduanya kini ditahan pihak berwajib.Kedua tersangka itu diringkus sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (19/5/2017) kemarin saat sedang transaksi sabu di salah satu warung di Simpang Empat, Gampong Cot Girek.

"Keduanya adalah MS (41), dan WL (53), warga Gampong Cot Girek. Penangkapan dilakukan oleh personel Polsek Cot Girek yang dibantu Brimob BKO Polda Sumut," kata Kapolres Aceh Utara AKBP Ahmad Untung Surianata melalui Kasat Narkoba, Iptu Soeharto, Sabtu (20/5/2017).

Soeharto mengatakan, penangkapan berawal dari adanya informasi dari masyarakat. Penangkapan dipimpin Kapolsek Cot Girek, Ipda Amiruddin. Dalam penangkapan itu, berhasil diamankan barang bukti dari tangan tersangka WL sabu seberat 0,2 gram per brutto.

"Saat ditangkap, satu diantaranya, yakni MS sempat melarikan diri. Kemudian petugas menggeledah rumahnya. Tersangka MS akhirnya ditemukan di belakang rumah dan waktu itu petugas berhasil mengamankan barang bukti sabu seberat 6,11 gram per brutto dan satu unit timbangan digital," terang Soeharto, seraya menagtakan kedua tersangka itu kini ditahan pihak kepolisian di Polsek itu. (GA/SA)

, ,
BNN Kota Lhokseumawe saat lakukan tes urine di korem 001/LW
LHOKSEUMAWE - Tak ingin kecolongan lagi atas kasus yang menyeret sejumlah anggota TNI, yang terbukti positif menggunakan sabu, seluruh anggota Korem 011/LW secara mendadak menjalani tes urine pada TW II ini.

Korem 011/LW bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Lhokseumawe melalui Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) menggelar tes urine di Aula Makorem 011/LW, Kamis (18/05) pagi.

Kegiatan tes urine terhadap prajurit dan PNS Korem 011/LW ini sebagai upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dilingkungan Korem 011/LW, sebagaimana disampaikan oleh Kasiintel Korem 011/LW Letkol inf Surya.

“ Kami siap bersinergi dengan BNN dalam memerangi narkoba, dengan harapan dapat melindungi generasi bangsa dari ancaman narkoba, mengingat kejahatan narkoba merupakan musuh negara”. Pungkasnya.

"Jika ada yang terindikasi menggunakan narkoba, kita akan cek kembali sejauh mana anggota tersebut mengonsumsi narkoba. Kalau terbukti, akan dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku," tuturnya.

Pimpinan BNN Lhokseumawe AKBP Fakhrrozi menambahkan kegiatan ini merupakan salah satu program dari BNN yaitu P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika) di wilayah Korem 011/LW.

Sejauh ini, dari hasil pemeriksaan belum ada anggota yang terindikasi mengkonsumsi narkoba. Lanjut Fakhrozi, pihaknya mengapresiasi langkah-langkah Korem 011/LW yang secara rutin melaksanakan program P4GN dan selalu bersinergi dengan BNN.

Ia menambahkan, kejahatan narkoba merupakan kejahatan luar biasa  karena berdampak terhadap tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, untuk itulah peran serta semua pihak termasuk jajaran TNI sangat diharapkan.(rilis)

Redaksi: T. Sayed Azhar

ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
Banda Aceh - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banda Aceh menyatakan sebanyak 51 pelanggar lalu lintas ditindak selama pelaksanaan Operasi Patuh Rencong 2017 yang digelar di wilayah hukum kepolisian tersebut.

"Selama Operasi Patuh Rencong di wilayah hukum Polresta Banda Aceh selama lima hari, 9-14 Mei lalu, ada 51 pelanggar lalu lintas yang ditindak, baik tindakan tilang maupun teguran," kata Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol T Saladin di Banda Aceh, Jumat (19/5/2017).

Perwira menengah Polri tersebut menyebutkan, dari 51 pelanggar lalu lintas itu, 22 di antaranya ditindak dengan tilang. Sedangkan 29 pelanggar lainnya mendapat teguran.

Kombes Pol T Saladin menyebutkan, puluhan pelanggar lalu lintas yang ditindak tersebut rata-rata tidak membawa kelengkapan surat kendaraan. Seperti surat tanda nomor kendaraan (STNK) maupun surat izin mengemudi (SIM).

"Selain tidak membawa surat dan kelengkapan kendaraan lainnya, juga ada sebagian pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm saat di jalan raya," ujarnya.

Mantan Kabid Humas Polda Aceh itu menegaskan, setiap pengendara sepeda motor wajib memakai helm. Helm merupakan perlengkapan keselamatan di jalan raya.

"Sedangkan kecelakaan lalu lintas selama Operasi Patuh Rencong berlangsung, ada satu kecelakaan yang terjadi. Dalam kecelakaan tersebut, dua pengendara sepeda motor meninggal dunia. Sedangkan kerugian mencapai Rp500 ribu," terangnya.

Menyangkut dengan kesadaran masyarakat berlalu lintas di wilayah hukum Polresta Banda Aceh, Kapolres mengakui tingkat kesadaran sudah cukup tinggi. Meski begitu Polresta Banda Aceh terus melakukan razia guna meningkatkan kesadaran masyarakat masyarakat dalam berlalu lintas.

"Upaya-upaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas terus dilakukan. Selain razia, juga dilakukan sosialisasi kepada masyarakat," tutupnya. (Okezone)

Foto: Istimewa
StatusAceh.Net - Mahasiswa Universitas Abulyatama Aceh (Unaya) berhasil membawa sejumlah medali dalam kompetisi olahraga Islamic Solidarity Game Internasional di Kota Baku, Azerbaijan.

Dua mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek) Unaya yakni Surahmat dan Amel ikut dalam cabang angkat besi dalam kompetisi tersebut. Keduanya masing-masing memperoleh emas dan perak pada cabang yang sama.

Wakil Rektor III Unaya, Iziddin Fadhil menyebut kemenangan ini suatu kebanggaan bagi Indonesia dan rakyat Aceh. Hasil medali emas dan perak yang didapatkan oleh dua atlet ini, tentu akan membawa nama harum negara di kancah olahraga tnternasional.

"Terimakasih kepada pemerintah, tim pelatih yang telah ikut membina Surahmat dan Amel, hingga bisa memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara,” kata Iziddin di Banda Aceh, Jumat (19/5/2017).

Oslamic Solidarity Game Internasional merupakan ajang olahraga multinasional yang melibatkan para atlet dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam. ISG berada di bawah pengawasan Islamic Solidarity Sport Federation (ISSF).

Gelaran kali ini berlangsung sejak 12 hingga 22 Mei 2017 di Kota Baku, Negara Azerbaijan. Kegiatan ini diikuti oleh 34 negara di dunia. Hingga hari ini, Indonesia berada di peringkat kelima klasemen dengan perolehan 49 medali.

Iziddin menyebut apa yang diraih oleh mahasiswa Unaya membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya memiliki keunggulan di bidang akademik, namun juga mampu mengembangkan kemampuan nonakademik seperti minat dan bakat di bidang olahraga, seni dan budaya.

"Semoga akan lebih banyak mahasiswa-mahasiswa Aceh yang dapat berprestasi di kancah olahraga nasional maupun internasional sehingga dapat membawa harum nama Aceh. Dan tentunya dukungan dari pemerintah sangat kita harapkan untuk memajukan olahraga di Aceh," tukasnya. (Okezone)

Tanaman ganja biasanya ditanam di perbukitan dekat sungai. Foto: Foto: Istimewa
Banda Aceh - Hamparan tanaman ganja tumbuh subur di kawasan perbukitan, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Untuk menyisirnya, diperlukan waktu berjam-jam membelah hutan dan juga mengerahkan satelit canggih.

Direktur IV Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Eko Daniyanto menceritakan 28,5 hektare ladang ganja ditemukan dalam waktu dua hari. Kondisi tanaman yang secara ilmiah dikenal dengan nama cannabis sativa ini diperkirakan siap panen dalam waktu dua pekan.

"Itu ganja siap panen semua. Sepertinya sudah seminggu lebih tidak tengoki ladangnya karena tidak ada bekas aktivitas. Tingginya tanaman 2,7 meter," kata Eko yang memimpin langsung perburuan ladang ganja ini ketika berbincang dengan detikcom, Jumat (19/5/2017).

Menurut dia, tidak ada satu pun tersangka yang dapat dimintai pertanggungjawabannya terkait keberadaan ladang tersebut. Kepolisian sulit menangkap basah petani maupun pengendali ladang ganja karena sindikat memiliki banyak mata-mata.

"Ada pasti yang kendalikan namun sindikat ganja sulit ditangkap baik terhadap petaninya maupun pemilik lahan karena saat kami masuk lokasi saja informasi mereka sudah sampai ke pemilik," ungkap Eko.

Menurut Eko, polisi tidak dapat melakukan penyisiran terhadap perkampungan itu karena ada aturan adat yang harus dihormati. "Di sana adatnya beda. Kampung ini ramai, nggak mungkin kami sisir semua. Yang saya lakukan, kalau pun kami tidak dapat tersangkanya, yang penting kami musnahkan 28,5 hektare lahannya," kata dia.

Mantan Direktur Reserse Narkotika Polda Metro Jaya ini memaparkan timnya awalnya menemukan 16 hektare ladang ganja di lereng bukit Desa Mesale, Kecamatan Indrapuri, Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, pada Senin 15 Mei 2017. Selang sehari, Selasa 16 Mei 2017, polisi menemukan lagi 12,5 hektare ladang ganja di wilayah lereng perbukitan yang sama.

"Saya sampai di sana, saya berangkat ke lokasi dari pukul 08.00 WIB pagi sampai pukul 09.30 WIB. Lalu jalan lagi ke lereng-lereng bukit, naik ke bebatuan, gersang, melewati hutan rotan, lalu masuk bekas hutan produktif, turun lereng yang licin, lalu menyeberangi sungai. Besoknya, kami naik lagi ke daerah yang lebih tinggi dan menemukan lagi," cerita Eko.

Eko membeberkan modus sindikat ganja adalah membuat ladang di lereng-lereng perbukitan yang dekat dengan sungai. Alasan pertama, karena ganja tumbuh subur di dekat daerah aliran sungai. Alasan selanjutnya, ganja ditanam di lereng agar tak mudah ditemukan orang.

"Tanaman ganja itu modusnya biasanya ditanam di lereng deket sungai karena suburnya di situ dan kalau di lereng kan nggak akan terlihat," ucap dia.

Penemuan ladang ganja ini berasal dari pengembangan penyidikan kasus sindikat ganja dengan 7 tersangka dan barang bukti seberat 850 kilogram pada Desember 2016 lalu "Jadi sebelum datang itu kami mapping (petakan) dulu. Mapping ini kami awali dari ungkap kasus yang 850 kilo di bulan Desember. Yang tersangkanya kami tahan 7 orang tapi melarikan diri. Yang kami kejar sampai Sukabumi," ujar dia.

Berdasarkan hasil pengembangan, Eko meminta bantuan kepada Deputi Penginderaan Jarak Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), untuk membidik citra daerah perbukitan serta pegunungan di Aceh Besar melalui satelit.

"Dari sindikat itu, kami tahu mappingnya tentang jaringan di Aceh. Kami kerja sama dengan Polda Aceh terkait lokasi-lokasi yang diduga adanya tempat ladang ganja. Polda Aceh menyelidiki ke Aceh Besar dan saya ke Deputi Penginderaan Jarak Jauh Lapan, Ibu Orbita. Akhirnya kami dapat gambar tentang posisi yang diduga adanya ladang ganja di Aceh," terang Eko.

Eko menggambarkan ada bagian perbukitan yang berwarna hijau tua dan hijau muda. Hijau tua dapat diartikan daerah tersebut masih berupa hutan dengan pohon-pohon besar, sementara hijau muda artinya lahan pertanian atau perkebunan.

"Dari satelit kami hanya tahu, oh ini lokasi ladang-ladang, tapi belum bisa kami pastikan. Lalu anggota Polda Aceh menyelidiki ke lapangan, berjalan 1,5 jam ke lereng, ternyata betul ada ladang ganja. Itu kaya modelnya kayak perkebunan," ujar Eko. (Detik.com)

Ilustrasi
StatusAceh.Net - Seorang pemuda mabuk ditangkap setelah menggorok calon ayah tirinya hingga tewas. AK diduga tidak terima ibu kandungnya akan dinikahin korban bernama Yul Kandaimu.

Korban tewas dengan luka gorok di rumahnya yang beralamat di jalan Kuda Mati, kabupaten merauke.

Kapolres Merauke AKBP Taufiq Irpan Awalludin, membenarkan kejadian tersebut dan pelaku sudah ditahan di Mapolres Merauke.

“Pelaku sudah diamankan dan akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut karena kondisi pelaku sendiri masih dipengaruhi minuman keras,” ujarnya seperti dilansir laman Tribratanews, kemarin.

Taufik menjelaskan, dari hasil olah tempat kejadian perkara pihaknya mendapati barang bukti sebilah parang yang diduga digunakan untuk menghabisi nyawa korban.

“Kasus ini masih didalami apakah unsur pembunuhan ini sudah direncanakan atau tidak karena saat pelaku dalam pengaruh minuman keras," sambung Kapolres.

Selain itu, dari keterangan saksi yang mendengar keributan tersebut menyampaikan pelaku tidak terima kalau ibu pelaku dinikahi oleh korban.

Sementara jenazah korban sudah dibawa ke rumah sakit umum daerah setempat untuk dilakukan visum. (Rima)

Jokowi akan bertolak ke Natuna. (Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Jakarta - Ada yang berbeda dalam penampilan Presiden Joko Widodo, saat akan berangkat kunjungan kerja ke Natuna, Kepulauan Riau, pagi tadi. Tak seperti biasanya Presiden mengenakan celana jeans.
Dalam foto yang dirilis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Jumat (19/5), Presiden Jokowi tampak mengenakan celana jeans warna biru berbahan denim.

Jeans itu bisa diketahui dengan membedakan pada celana kain yang dipakai Danlanud Halim Perdanakusuma, Marsma TNI Fadjar Prasetyo, yang juga berwarna biru. Jeans punya ciri khas warna benang berbeda yang terlihat pada bagian bawah celana, sementara celana yang dipakai Danlanud model formal, warna benang sama dengan warna bahan.
Presiden Jokowi kenakan sarung. (Foto: Dok. Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)

Gaya santai Presiden Jokowi ini berbeda dengan penampilan saat kunjungan ke daerah lain sebelumnya, yang sering memakai celana formal berwarna hitam (seperti pada foto di atas), atau pernah sekali waktu memakai sarung.

Presiden Jokowi memadupadankan celana jeans dengan jaket warna hijau. Ya, ini bukan jaket bomber yang pernah booming saat dipakai jumpa pers pada 5 November lalu yang ternyata milik anaknya.

Jaket yang dipakai kali ini mirip yang dia pakai saat naik motor trail di jalur Trans Papua 10 Mei 2017. Jaket military look dengan patch bendera Indonesia di lengan kiri dan kanan. Namun pada bagian dalamnya Jokowi tetap memakai kemeja putih sebagaimana kebiasaan.

Jokowi mengenakan celana jeans dan jaket itu saat akan meninjau Latihan Perang Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI Tahun 2017 di Natuna, Kepulauan Riau, pagi tadi. Jokowi terbang menggunakan Pesawat Kepresidenan RJ-85.

Nanti setibanya di Pangkalan TNI AU Raden Sadjad, Natuna, Jokowi dan rombongan akan berganti pesawat menaiki helikopter Super Puma TNI AU menuju Tanjung Datuk. Setelah menyaksikan latihan perang, Jokowi akan kembali ke Jakarta.(Kumparan.com)

Sukhoi China. (REUTERS / Stringer)
StatusAceh.Net - Dua pesawat tempur Sukhoi Su-30 China mencegat pesawat AS di atas Laut China Timur. Saat itu, pesawat Sniffer AS sedang melakukan misi mendeteksi radiasi di wilayah udara internasional.

Pesawat tersebut sebelumnya telah digunakan untuk mendeteksi bukti kemungkinan uji coba nuklir Korea Utara. Tindakan China membuat AS gerah. Mereka menyebut upaya pencegatan itu sebagai tindakan 'tidak profesional,' karena manuver yang dilakukan oleh pilot China, kecepatan dan kedekatan kedua pesawat.

Juru Bicara Angkatan Udara AS Letnan Kolonel Lori Hodge mengatakan, AS akan mengambil sikap. "Masalahnya sedang ditangani dengan China melalui jalur diplomatik dan militer yang tepat," ujarnya seperti diberitakan oleh BBC, Jumat 19 Mei 2017.

Kecurigaan China terhadap aktivitas AS di dekat perairan internasional yang kaya sumber daya di lepas pantai telah berulang kali menyebabkan ketegangan di antara kedua negara. Pada Februari, sebuah kapal induk AS memulai apa yang Washington gambarkan sebagai "operasi rutin" di Laut Cina Selatan, dengan armada kapal perang yang mendukung.

AS tetap melakukan aksinya, meski ada peringatan China, dan menentang kedaulatan Beijing di wilayah tersebut.

Pada Mei 2016, dua pejuang China melakukan pencegatan serupa terhadap pesawat militer AS di atas Laut Cina Selatan. Saat itu, AS juga menyampaikan alasan yang sama bahwa pesawat pengintai maritimnya sedang melakukan patroli rutin di wilayah tersebut. (Viva)

Es (27), pria yang disangka membunuh mertua dan 2 anak pejabat Aceh.
Dia mengaku membunuh karena tepergok saat hendak merampok.
(Foto: Dok Polres Abdya)
ABDIYA - Seorang pelaku pembunuhan mertua dan dua anak Kepala Bidang (Kabid) Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) berhasil ditangkap. Pelaku berinisial ES (27) asal Kabupaten Aceh Tengah.

"Pelaku ditangkap semalam (Kamis 18 Mei) sekira pukul 22.00 WIB bertempat di Desa Kampung Baru Kecamatan Lut Tawar kabupaten Aceh Tengah," kata Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Goenawan, saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (19/5/2017).

Penangkapan dilakukan tim Opsnal Reskrim Polres Aceh Tengah. Kepada polisi, pelaku mengaku masuk ke rumah korban pada Selasa 16 Mei sekitar pukul 01.00 WIB dinihari melalui lantai 2 dengan menggunakan kayu penyangga.

Pelaku awalnya hendak merampok. Namun karena ketahuan akhirnya membunuh ketiga korban yaitu Wirnalis (62) dan dua anak Kabid Pengairan, Mulyadi yaitu Fakhrurazi (12) dan Askhar Balihar (8).

Baca: Ungkap Kasus Pembunuhan di Abdya, Polisi Kumpulkan Alat Bukti dan Saksi

Usai membunuh korban, pelaku melarikan diri. "Saat ini pelaku telah diamankan di Rutan Mako Polres Aceh Tengah guna penyidikan lebih lanjut," jelas Goenawan.

Aksi pembunuhan itu diketahui saat Mulyadi hendak menjemput anaknya yang dititip pada mertuanya, Wirnalis, Rabu 17 Mei sekitar pukul 13.20 WIB. Saat mengetuk pintu rumah, tidak ada suara yang menjawab dari dalam.

Mulyadi kemudian mendatangi rumah saudara yang berada tidak jauh dari lokasi. Mereka selanjutnya mendobrak pintu rumah mertua Mulyadi. Setelah pintu terbuka, keduanya kaget melihat tiga orang penghuni rumah meninggal bersimbah darah. (Sumber: Detik.com)

Kapolres Abdya, AKBP Hermawan, SiK, M. Sc. Foto: Sifral Jamil
ABDIYA - Kepolisian Resor (Polres) Aceh Barat Daya masih mendalami kasus pembunuhan terhadap tiga orang korban yakni Habibi (8), Fakhrurrazi (14), dan Wirnalis (60). Pembunuhan itu terjadi, Rabu (17/5) di rumah Wirnalis, di jalan Lukman, Gampong Meudang Ara, Kecamatan Blangpidie, Abdya.

Ketiga korban masih satu keluarga. Dimana dua korban merupakan cucu Wirnalis, dari anaknya Musliadi yang merupakan Kepala Bidang Pengairan PU Abdya.

Kapolres Abdya AKBP Andy Hermawan, SiK, M. Sc mengatakan pihaknya hingga kini masih mendalami kasus pembunuhan itu, dengan cara mengumpulkan seluruh barang bukti.

"Kami sedang kumpulkan saksi-saksi untuk dimintai keterangan," katanya.

Terkait adanya informasi adanya penangkapan salah seorang warga Kuala Batee, Kapolres mengatakan masih terus menyelidiki apakah ada kaitannya dengan kasus pembunuhan ini atau tidak.

"Kami belum bisa memberikan penjelasan lebih lanjut, tetapi kami akan terus melakukan pendalaman terkait kasu ini," katanya.(Sumber: AJNN.Net)

Rokan Hulu - Simpang siur pengaktifan kembali H Suparman S.Sos.M.Sisebagai Bupati Rokan Hulu (Rohul) kini sudah terjawab. Karena, secara resmi, Kamis (18/7/2017) sore, Asiten Pemerintahan, Juni Syafry ST.MT didampingi Kabag Humas Setda Rohul, Abudullah SE menyatakan pada Senin 22 Mei 2017 H Suparman resmi beetugas atau masuk kerja.

“Surat Keterangan (SK) pengaktifan beliau (Suparman) oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sudah diterima Pak Suparman serta Pemrov Riau. Ini berita yang sangat bahagia bagi masyarakat Rohul,” jelas Asisten Pemerintahan, Juni Syafry dalam rilis resmi yang dibuat Kabag Humas, Abdullah SE via Whats App (WA).

Bahkan dalam rilis resmi tersebut, diinformasikan Senin 22 Mei 2017 nanti, H Suparman S.Sos.M.Si secara langsung akan memimpin apel pagi gabungan, di halaman Kantor Bupati Rohul, bersama pejabat Forkimpinda Rohul.

“Apel gabungan, juga akan dihadiri kepala satuan kerja, aparatur pemerintahan, Camat, para kepala desa, PNS, tenaga honorer, kepala UPTD, Lembaga Kertapatan Adat Kecamatan, serta tokoh-tokoh masyarakat di Rohul. Itu sebagai langkah awal sekaligus silaturrahmi serta koordinasi dengan semua komponen yang ada di Rohul,” tegas Juni Syafri.

Nantinya, dengan menghadirkan seluruh elemen dalam apel gabungan maka diharapkan dapat menyamakan visi- misi dalam rangka memajukan Kabupaten Rohul kedepan. Juga bentuk langkah awal, mempercepat pelaksanaan tugas kepla daerah sebagai administrator pemerintahan, pembangunan serta kemasyarakatan.

“Melalui SK Mendagri Nomor 131.14-3095 tahun 2017 tentang pengaktifan Bupati Rohul, Provinsi Riau tertanggal 16 Mei 2017. Atas dasar SK Mendagri tersebut, H Suparman  S.Sos,M.Si memegang kembali kendali roda pemerintahan Pemkab Rokan Hulu,” sebut Juni lagi.

Juni Syafry dan Abullah berharap,rilis resmi yang disampaikan Pemkab Rohul melalui media masa, nantinya agar bisa diketahui masyarakat dan tidak ada lagi kesimpang siuran informasi yang selama ini dinantikan masyarakat, atas aktifnya H Suparman S.Sos,M.Si sebagai Bupati Rohul.( Alfian)

Banda Aceh - Pemerintah Aceh menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Kehumasan Kabupaten/Kota Se Aceh Tahun 2017 di gedung Sekretariat Daerah Aceh, Rabu 17 Mei 2017.

Rakor yang mengangkat tema "Bagaimana Peran Humas Pemerintah di Era Digital" ini digelar guna meningkatkan peran humas di tengah kuatnya pengaruh media elektronik, cetak, dan media sosial di tengah masyarakat.

Hal itu berkaitan dengan banyaknya informasi liar di media sosial yang terkadang mampu mempengaruhi publik sehingga berakibat buruk bagi pemerintah.

Dalam arahan yang disampaikan Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan T  Syakur mengatakan, rakor tersebut merupakan satu kebutuhan mendesak di era globalisasi.

"Perlu ada persepsi yang sama antara pusat, provinsi dan kabupaten tentang bagaimana humas bekerja terhadap berbagai isu yang berkembang tanpa terbendung di masyarakat," ujarnya.

Sementara Kepala Biro Humas Setda Aceh, Mulyadi Nurdin, dalam laporannya menyampaikan, perkembangan dunia digital yang begitu pesat telah menuntut bagian kehumasan untuk bekerja lebih keras.

"Kalau dulu peran humas hanya soal antar-mengantar surat, sekarang dituntut berperan lebih aktif," katanya.

Rakor yang digelar selama dua hari (17-18 Mei) ini menghadirkan empat narasumber, yaitu Dr. Handayani Ningrum dari Kementerian Dalam Negeri, Kepala Bagian Protokol Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Rahmad Raden, Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia Yarmen Dinamika dan Wakil Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia Zainal Arifin M. Nur.

Handayani dalam Pemaparannya menjelaskan soal peran humas dalam menjalankan government public relations.

Sedangkan Rahmad Raden secara lebih khusus menjelaskan soal tugas dan teknis kerja protokoler.

Sementara Yarmen Dinamika dalam pemaparannya menjelaskan tiga hal, yaitu optimalisasi fungsi kehumasan, kiat bermitra dengan media, dan teknik penulisan press release.

Sementara itu, Zainal Arifin berbicara soal media relasi dalam meningkatkan citra pemerintah. [Rill]

Banda Aceh - Menyambut bulan suci Ramadhan, Gubernur Aceh dr. H. Zaini Abdullah memerintahkan instansi terkait supaya menjaga stok pangan dan menjaga stabilitas harga di pasar.

Hal itu disampaikan Gubernur usai rapat Forkopimda Aceh dalam rangka evaluasi menyambut bulan suci Ramadhan, di Pendopo Gubernur Aceh, Kamis (18/05/2017).

Turut hadir pada rapat tersebut unsur Forkopimda Aceh, pihak Pertamina, Bulog, PLN, ASDP, Organda, BI, BPOM, Asisten bidang Perekonomin dan Pembangunan, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, serta SKPA terkait.

Pada kesempatan itu Gubernur meminta kepada para pedagang untuk tidak menaikkan harga kebutuhan pokok seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan masyarakat menjelang puasa ramadhan.

Sebelumnya dikabarkan Pemerintah Aceh melalui Disperindag sudah melakukan operasi pasar disejumlah titik guna menjaga stabilisasi harga. Dan ini akan terus dilakukan jika masih ada pedagang yang masih bermain-main dengan harga barang kebutuhan masyarakat.

Selanjutnya gubernur meminta para pengusaha untuk tidak melakukan penimbunan barang-barang kebutuhan masyarakat yang berdampak naiknya harga barang di pasar. Jika ditemukan, maka pemerintah tidak segan-segan untuk mencabut izin usahanya.

“Dalam melakukan stabilisasi harga kita juga melibatkan pihak kepolisian dalam hal ini Dirkrimsus Polda Aceh, sehingga kita tidak segan-segan untuk menindak oknum-oknum yang mempersulit masyarakat,” ujar Gubernur sebagaimana dikutip oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Muyadi Nurdin.
Selain itu Gubernur juga meminta kepada masyarakat agar tidak panik dan tidak perlu memborong barang kebutuhan pokok, karena sejauh ini kebutuhan pokok seperti beras, gula dan minyak goreng stoknya cukup, bahkan untuk enam bulan ke depan.

“Stok pangan cukup untuk enam bulan kedepan dan harga masih stabil, jadi masyarakat tidak perlu panik dan tidak perlu memborong barang dalam jumlah banyak,”ujarnya.

Sementara terkait dengan kemungkinan terjadinya lonjakan harga daging pada hari meugang, Zaini meminta instansi terkait untuk mencarikan solusi agar harga daging, khususnya sapi bisa ditekan sehingga lebih murah dari meugang sebelumnya.

“Sebelumnya harga daging meugang bisa mencapai 150 rb bahkan 170 ribu perkilogram, maka pada tahun ini kita harap bisa ditekan lebih murah. Walaupun pemerintah juga menyediakan daging beku yang harganya 80 ribu perkilogram, akan tetapi kebiasaan masyarakat kita adalah mengkonsumsi daging sapi lokal saat meugang,”ujarnya.

Pada kesempatan itu Zaini juga berharap kepada Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Aceh agar menjamin makanan dan minuman yang beredar di Aceh sehat dan halal.

“Saya kira menjelang ramadhan agar BBPOM melakukan pemeriksaan makanan dan minuman yang dijual di pasar agar tidak kadarluarsa ataupun yang tidak ada label halalnya, kalau ada segera ditindak,”ujarnya.

Kepada pihak Pertamina, Zaini meminta supaya menjamin stok BBM dan gas LPG dan memastikan harganya normal dan tidak melebihi yang telah ditetapkan pemerintah, selama ini banyak keluhan masyarakat terkait dengan LPG 3 Kg yang kerap langka dan dijual dengan harga yang tidak sesuai dengan ketetapan pemerintah.

Kepada pihak PLN wilayah Aceh, Ia meminta agar menjamin ketersediaan energi listrik selama puasa ramadhan, supaya tidak ada pemadaman listrik, sehingga masyarakat bisa beribadah dengan tenang.

 “Ini sangat penting sekali, listrik kerap bermasalah, ini harus difikirkan bagaimana secepatnya ditangani,”ujar Zaini mengingatkan PLN.

Sementara itu kepada pihak ASDP dan Organda, Zaini meminta agar menjamin kelancaran transportasi baik didarat maupun di laut, khususnya saat mudik menyambut hari raya idul fitri 1438 Hijriyah. Jika ada armada yang kurang supaya segera diupayakan penambahan, demikian juga dengan kapal laut jika ada yang dalam perawatan supaya disiapkan cadangannya supaya masyarakat bisa melakukan perjalanan dengan lancar.(Rill)

MEMATIKAN: Giant Bow tipe 80 seperti inilah yang mengalami insiden di Natuna kemarin. Senjata bikinan Tiongkok ini bisa memuntahkan 2.000 peluru dalam semenit. (FERY PRADOLO/INDOPOS/JPG)
StatusAceh.Net - Meriam Giant Bow yang mengalami insiden kemarin (17/5) adalah alutsista buatan Norinco, perusahaan persenjataan asal Tiongkok. Dipergunakan sejak 2003, meriam tersebut adalah salah satu senjata andalan yang dimiliki TNI Tiongkok bukanlah yang pertama membuat senjata jenis itu. Giant Bow tipe 80 dengan peluru kaliber 23 milimeter yang nahas kemarin disebut-sebut terinspirasi ZU-23-2 buatan Rusia. Giant Bow adalah senjata yang diandalkan untuk menangkal serangan udara. Karena itu, di antara 19 unit yang dimiliki Indonesia, satu disiagakan untuk melindungi angkasa Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Dalam satu menit, Giant Bow bisa memuntahkan 1.500 sampai 2.000 peluru. Kecepatan luncur proyektil dari meriam itu adalah 970 meter per detik. Dengan jarak tembak pada sudut vertikal maksimum 1.500 meter dan sudut horizontal maksimum 2.000 meter.

Menurut pengamat militer Wawan Purwanto, setiap senjata yang dibeli TNI pasti sudah melewati pengecekan kualitas. "Pasti dicek," ucapnya kepada Jawa Pos kemarin.

Wawan yakin spesifikasi dan kapasitas meriam tersebut sudah sesuai dengan standar TNI-AD. Meski demikian, penggunaannya harus sesuai dengan ketentuan. Karena itu, dalam investigasi yang dilakukan, seharusnya ada pemeriksaan apakah usia senjata tersebut masih oke atau tidak. "Senjata kan ada batas waktunya," ujar dia.

Wawan menyatakan bahwa insiden di Natuna kemarin tidak lantas menjadikan meriam Giant Bow sebagai kambing hitam. Harus dilakukan analisis untuk menentukan apakah meriam itu tidak dipakai lagi atau sebaliknya. "Nggak bisa salahkan senjata," tegas dia. (Jawapos)

Penyakit radang tulang yang diderita membuat kedua kaki Berlin lumpuh (Liputan 6 SCTV)
Banda Aceh - Berlin Silalahi (46), korban tsunami yang selama ini menetap di hunian sementara Barak Bakoy, Aceh Besar, mengajukan permohonan euthanasia atau suntik mati ke Pengadilan Negeri Banda Aceh. Sidang permohonan tersebut kini sedang bergulir.

Ratna Wati, istri pemohon, menyatakan suaminya mengajukan permohonan euthanasia sejak mereka diusir dari Barak Bakoy oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar beberapa waktu lalu.

"Kami tidak tahu tinggal di mana lagi. Sejak pembongkaran barak, suami saya tidak bisa berpikir positif lagi. Apalagi, suami saya lumpuh dan dalam kondisi sakit kronis," kata dia Kamis (18/5/2017), dilansir Antara.

Ratna Wati mengaku siap jika Pengadilan Negeri Banda Aceh mengabulkan permohonan suaminya. Apalagi, permohonan suntik mati merupakan kemauan sendiri suaminya.

"Saya siap menerima jika pengadilan mengabulkan permohonan euthanasia. Apalagi suami saya sudah berusaha mengobati penyakitnya di berbagai rumah sakit. Termasuk berobat kampung," kata Ratna Wati.

Tim kuasa hukum Berlin, Mila Kesuma dan Yusi Muharnina dari Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), menyerahkan rekam medis kliennya kepada Pengadilan Negeri Banda Aceh di Banda Aceh, Kamis (18/5/2017). Rekam medis tersebut diserahkan dalam sidang kedua dengan hakim tunggal persidangan Ngatemin.

Sidang kedua yang tidak dihadiri Berlin selaku pemohon karena lumpuh itu hanya berlangsung lima menit. Setelah rekam medis diserahkan, hakim menutup persidangan. Sidang dilanjutkan Jumat, 19 Mei 2017, dengan agenda mendengarkan putusan hakim.

Mila Kesuma dan Yusi Muharnina, kuasa hukum Berlin Silalahi, usai persidangan mengatakan, rekam medis yang diserahkan tersebut bukti untuk menguatkan permohonan suntik mati.

"Kami menyerahkan rekam medis pemohon. Pemohon sakit di bagian paru-paru dan tulang belakang. Hasil rekam medis menyebutkan kondisinya kronis," kata Yusi Muharnina,

Mila Kesuma juga menyebutkan rencana menghadirkan psikolog tidak jadi dilakukan. Seharusnya, pihaknya menghadirkan saksi psikolog pada persidangan kedua.

"Setelah kami berkonsultasi dengan hakim, maka rencana menghadirkan saksi psikolog tidak jadi kami lakukan. Pada sidang kedua ini hanya rekam medis yang kami serahkan," kata Mila.

"Klien kami mengajukan permohonan euthanasia atas kesadaran sendiri. Klien kami mengajukan permohonan tersebut karena kondisinya sekarang ini lumpuh dan sakit-sakitan," kata Direktur YARA Safaruddin yang juga kuasa hukum Berlin Silalahi, menambahkan.

Karena kondisinya, lanjut Safaruddin, kliennya tidak bisa lagi menafkahi keluarga. Sedangkan istrinya, Ratna Wati hanya ibu rumah tangga dan tidak memiliki pekerjaan.

Untuk hidup sehari-hari, Berlin Silalahi hanya mengandalkan bantuan sesama korban tsunami yang tinggal di Barak Bakoy. Namun, barak tersebut sudah dibongkar dan penghuninya digusur oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar.

"Pemohon atau klien kami sudah berupaya mengobati penyakitnya. Namun hingga kini, pemohon tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan biaya pengobatannya," ujar Safaruddin.(Antara/Liputan6)

Skuad PSPS Pekanbaru saat hadapai Persiraja Banda Aceh, pada lanjutan Liga Dua di Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai, Pekanbaru, Sabtu (13/5/2017).
PEKANBARU - Skuad PSPS sudah bertolak ke Aceh. Akhir pekan ini, Sabtu (20/5/2017), PSPS akan menantang PSBL Langsa.

Keberangkatan skuad PSPS ke Aceh sendiri pada Kamis siang (18/5/2017). Ada 18 pemain yang dibawa jajaran pelatih.

Fahri dkk sendiri terlebih dahulu ke Medan dengan menggunakan jalur udara. Setelah itu, bertolak ke Aceh menggunakan jalur darat.

Beriku ini pemain yang dibawa ke Aceh. Lini belakang ada Kristanto, Asep Budi, Dendi Sembiring, M. Halif, M. Muchklis dan Lopenda.

Lini tengah yakni Ichsan Pratama, Alqomar tehupelasury, Defri Riski, Aga Mahardika, Leo guntara, Firman Septian dan M. Fahri.

Lini depan yakni Ananias Fingkreuw, Riki Dwi Saputro dan Randi saputra. Dua penjaga gawang yakni Ismail Hanafi dan Gianluca Pandeynuwu. (trb)

Pemusnahan narkoba oleh BNN. Foto: Merdeka.com
StatusAceh.Net - Badan Narkotika Nasional (BNN) memusnahkan barang bukti narkoba yang dikendalikan dua narapidana di Aceh dan Cipinang. Kepala BNN Komjen Budi Waseso menjelaskan barang bukti narkotika yang dimusnahkan kali ini berasal dari 7 kasus dan melibatkan 20 tersangka.

"Kita dapatkan dari 7 kasus dan melibatkan 20 tersangka dimana 2 diantaranya adalah wanita, serta ada 2 orang lagi bernisial SY alias I dan HP alias A di lumpuhkan petugas dan akhirnya meninggal karena mencoba melawan aparat," jelas Budi saat jumpa pers di kantornya, Kamis (18/5).

Dari tujuh kasus yang diungkap, lanjutnya, dua diantaranya dikendalikan narapidana dari dalam penjara, yakni M alias D napi Lapas Lhoksukon, Aceh dan DI dari Lapas Cipinang berasal dari jaringan narkoba berbeda.

Setidaknya, demikian pengakuan salah satu tersangka yang ditangkap di daerah Depok, Jawa Barat. Tersangka tersebut mengaku memproduksi narkoba dengan dibiayai oleh kedua napi.

"Nah kasus ini dibiayai oleh 2 narapidana, sekali lagi di kendalikan oleh jaringan yang berada di dalam lapas, dan sampai hari ini kita akan terus buktikan keterlibatan mereka yang berada di dalam lapas," ungkapnya.

Barang bukti yang disita yakni, 30.329.5 gram sabu, 498 gram ganja sintetis, 1.518 narkotika dalam bentuk tanaman, 29.367 butir ekstasi, 62.959 militer cairan prekursor, serta 311.2 gram padat.

Dengan dimusnahkannya barang haram tersebut, maka sebanyak 200.000 nyawa telah terselamatkan. "Sekali lagi saya sering tegaskan bahwa kita tidak menghitung berapa jumlah uangnya tapi saya lebih menekankan sudah lebih dari 200.000 nyawa anak bangsa kita selamatkan dengan adanya pemusnahan ini." [merdeka.com]

Ilustrasi
Pidie Jaya - Tiga orang pegawai Puskesmas Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, tertangkap tangan saat tengah melakukan pungutan liar. Tim Saber Pungli Polres Pidie mengamankan barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp 19,4 juta dalam penangkapan itu.

Ketiga pegawai tersebut diduga melakukan pemotongan dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Para pelaku berinisial N (38) bendahara JKN, H (38) KTU Puskesmas Trienggadeng dan S (36). Ketiganya punya peran masing-masing dalam aksi pungli tersebut.

Penangkapan bermula saat tim menerima informasi lewat pesan pendek (SMS) tentang adanya pungli di Puskesmas tersebut. Tim Saber Pungli yang dipimpin Wakapolres Pidie Kompol Tirta Nur Alam meluncur ke lokasi dan masuk ke ruang bendahara pengelola JKN.

"Tim mendapati pengelola JKN sedang membagi-bagikan uang JKN. Ketiga orang terduga pelaku memotong uang jasa tersebut sebesar 10 persen dari masing-masing pegawai untuk digunakan untuk jasa pegawai bakti dan Rp 500 ribu untuk biaya akreditasi Puskesmas," kata Tirta dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis (18/5/2017).

Para pegawai Puskesmas ini ditangkap pada Rabu (17/5) kemarin sekitar pukul 13.00 WIB. Selain uang tunai Rp 19,4 juta, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti lain di antaranya daftar penerima jasa JKN Puskesmas Trienggadeng, dokumen daftar pembayaran 10 % yang digunakan untuk tenaga bakti.

Selain itu, ada juga dokumen/absensi sumbangan sukarela pegawai, PTT dan honorer untuk akreditasi Puskesmas serta absen rapat, daftar hadir tentang kesepakatan bersama mengenai pengumpulan uang 10 % dan uang Rp 500.000 per orang.

Usai ditangkap, ketiganya dibawa ke Mapolres Pidie untuk menjalani pemeriksaan. "Kini ketiga Pegawai Puskesmas Kecamatan Trienggadeng tersebut telah diamankan di Mapolres Pidie oleh Tim Saber Pungli Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya untuk dimintai keterangan dan penyelidikan lebih lanjut," jelas Tirta. (Detik.com)

Tim Penegas Batas Aceh Selamatkan Nelayan Tengelam
Singkil - Tim Penegasan garis batas Aceh dari Biro Pemerintahan Aceh dan Topografi Kodam Iskandar Muda menyelamatkan Bidin, nelayan asal Desa Pulau Balai, Kabupaten Aceh Singkil yang terombang ambing dihantam badai bersama perahunya di laut.

Asisten I Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil, Muhammad Ichsan kepada wartawan di Singkil, Kamis menyatakan, tim menemukan Bidin berjarak tiga mil dari Pulau Palambak dan berkisar satu mil dari Pulau Rangit, Kecamatan Pulau Banyak, dalam keadaan memeluk perahunya setengah tenggelam, Rabu (17/5).

"Ketika ditemukan nelayan yang tenggelam sudah pasrah, ia mengikat dirinya ke perahu, karena pada saat itu badai dari arah barat telah turun,"  katanya.   
   
Tim yang sudah berada dua hari dua malam di Kepulauan Banyak,  mengendarai Speed Boat Lumba-lumba mengevakuasi korban dan membawanya sementara ke Pulau Palambak,  karena kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk dibawa kembali ke Pulau Balai.

Muhammad Ichsan menjelaskan, awal terjadinya peristiwa itu pada Rabu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, ketika itu tim hendak bergerak pulang dari Pulau Palambak ke Kota Singkil, kebetulan pada saat itu kondisi cuaca kurang bagus, dan ombak agak besar.

Di tengah perjalanan, sambungnya, sekitar 3 mil dari Pulau Palambak tim melihat nelayan dengan perahu yang sudah tenggelam digulung ombak dan mengapung.

"Segera kami tolong nelayan itu dan perahunya kami gandeng kembali ke Palambak karena cuaca kurang mendukung untuk dibawa ke Pulau Balai," katanya.

Sekitar pukul 06.00 WIB, tim akhirnya sampai di Palambak, namun karena cuaca belum berubah diputuskan untuk bermalam di pulau tersebut.

Kemudian, tim mengkabarkan kepada Satgas SAR Kepulauan Banyak  bahwasanya ada nelayan yang telah diselamatkan.

Selang setengah jam, Bidin dijemput oleh keluarga dan Tim SAR Gabungan dari Pulau Palambak dan dibawa ke Pulau Balai, korban diantar hingga sampai ke rumah.(Antara)

Foto: Calon ketua umum Ikatan Pelajar Mahasiswa Nagan Raya (IPELMASRA)  Banda Aceh periode 2017-2019. Muhammad Dila Putra.(Ist).
Banda Aceh – Ikatan Pelajar Mahasiswa Darul Makmur (IPELMASDAM) Kabupaten Nagan Raya mengusung Muhammad Dila Putra sebagai calon ketua umum Ikatan Pelajar Mahasiswa Nagan Raya (IPELMASRA)  Banda Aceh periode 2017-2019.

Hal itu dikatakan Abdul Latif ketua umum Ipelmasdam, menurutnya pengusungan calon dari kecamatannya sudah dilakukan sejak beberapa bulan yang lalu, bahkan sebelumnya terlebih dahulu dilakukan pemilihan di pengayuban kecamatan.

“Kita sudah melakukan jauh-jauh hari, dan siapa saja bisa mencalonkan diri,  karena nantinya terlebih dahulu bermusyawarah, karena bukan saya yang memilih,” kata Latif di Banda Aceh, Selasa (16/5).

Latif mengatakan terpilihnya Putra Dila dari kecamatannya merupakan suara dan kepercayaan mahasiswa Ipelmasdam yang dianggap mampu membawa perubahan di tingkat kabupaten.

“Awalnya ada tiga calon, tapi setelah rapat dan musyawarah Putra Dila lah yang terpilih yang paling banyak suaranya,” ujarnya.

Menurut Latif, pihaknya mengusung Putra bukan tanpa alasan, ia bersama ratusan mahasiswa lainnya mempercayai dan meyakini sosok putra yang saat ini kuliah di hukum Unsyiah mampu membawa Ipelmasra lebih Harmonis kedepan.

“Putra sosok yang aktif berorganisasi dan mampu bekerja, nilai berfikir dan sosialnya kuat, makanya ia terpilih untuk calon Ipelmasra kedepan,” Ungkap Latif.

Menurut orang nomor satu di panguyuban kecamatannya, Latif menyebutkan ada sekitar 600 lebih mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Aceh, tersebar diberbagai universitas, baik Negeri maupun Swasta.

“Sekitar 600 lebih mahasiswa yang kuliah dari kecamatan Darul Makmur, belum lagi siswanya, kerena siswa belum terdata,” sebutnya.

Ia pun mengatakan menjelang pelaksanaan Musyawarah Besar (Mubes) yang akan berlansung pada Minggu 21 Mei 2017 nanti di Asrama Haji, Jeulingke, Banda Aceh besar harapan untuk meraih kemenangan.

Selain itu ia juga meminta kepada setiap kecamatan paguyuban yang ada di Kabupaten Nagan Raya untuk bahu membahu dalam menyukseskan acara mubes tersebut. Karena menurutnya peran organisasi panguyuban sangat penting untuk memajukan pendidikan khususnya para mahasiswa dan pelajar kedepan.

“Saya meminta dan berharap kepada kecamatan lain untuk sama-sama mendukung sahabat kita, yaitu Muhammad Dila Putra,”katanya.

Sementara itu secara terpisah calon ketua Ipelmasra, Muhammad Dila Putra mengatakan kesiapan dirinya untuk calon mahasiswa nomor satu di kabupatennya merupakan kepercayaan dan dukungan dari pada mahasiswa itu sendiri.

“Kepercayaan itu harus kita bangun dengan tali silaturahim, karena itu yang paling penting,”ujar Putra dengan singkat.[Rill]

Panitia Persiapan DOB Aceh Malaka bersama Gerakan Pemuda Pemekaran Aceh Malaka (GP-PAM) melakukan sosialisasi tahapan pemekaran kepada para keuchik dan tokoh masyarakat dalam enam kecamatan di wilayah barat Aceh Utara.
KRUENG GEUKUEH - Panitia Persiapan Daerah Otonomi Baru (DOB) Aceh Malaka bersama Gerakan Pemuda Pemekaran Aceh Malaka (GP-PAM) turun secara bergilir ke enam kecamatan wilayah barat Aceh Utara. Dalam pertemuan berlagsung antara 8-12 Mei itu, Panitia mensosialisasikan tahapan pemekaran kepada para keuchik dan tokoh masyarakat.

Juru Bicara GP-PAM Tajuddin, S.Sos dalam siaran pers, Kamis (18/5/2017) menyebutkan, sosialisasi tahap pertama dilakukan tiga hari berturut turut di balai desa masing-masing kecamatan. Di Kecamatan Sawang pada Senin, 8 Mei, dan selanjutnya di Kecamatan Nisam Antara dan Kecamatan Muara Batu.

Kemudian dilanjutkan pada Jumat, 12 Mei di Kecamatan Nisam. Selanjutnya pada Senin, 15 Mei di Kecamatan Banda Baro dan Dewantara, berlagsung pada pagi dan siang hari.
Seluruh kegiatan sosialisasi turut hadir Ketua Persiapan DOB Aceh Malaka, Prof Drs A Hadi Arifin, MSi, Sekretaris H. Marzuki Abdullah, SE, MM, Bendahara Zulfadli, SE, Ketua Tim Kajian Akademik Dr Ismadi, SP, MSi, dan Ketua GP-PAM Muslim Syamsuddin, ST serta para camat masing-masing kecamatan.

Lanjut Tajuddin, dalam kegiatan sosialisasi tahapan pemekaran tersebut disampaikan tentang tahapan pemekaran yang telah dicapai dan tahapan pemekaran yang belum berhasil dipenuhi oleh Panitia sesuai Paraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2007.

“Sosialisasi ini sekaligus menggali gagasan atau rencana bersama untuk menyempurnakan semua tahapan pemekaran, sehingga wacana pemekaran Aceh Utara wilayah barat dapat segera terealisasi,” ucap Tajuddin.

Sambungnya, kegiatan ini dilakukan berkeanaan dengan telah terdaftarnya berkas administrasi pemekaran di Kementeriann Dalam Negeri (Kemendagri) pada 28 April 2017. Tak hanya di situ, sehari berikutnya, Pantia menyerahkan dokumen ke Komisi II DPR RI.

“Saat ini tahapan pemekaran Aceh Malaka sedang melengkapi berkas di tingkat Kabupaten dan Provinsi sesuai dengan PP terbaru yang diterima panitia dari saat di Jakarta. Hal ini juga sambil menunggu dibuka kembali moratorium pemekaran daerah pada awal 2018. Aceh Malaka akan menjadi prioritas salah satu daerah persiapan pemekaran di Aceh,” sebut Tajuddin optimis.

Hal tersebut menjadi pokok pembicaraan dalam sosialisasi pemekaran di enam kecamatan tersebut dan mendapatkan dukungan luar biasa dari para keuchik dan takoh masyarakat dalam setiap perteuman.

Masyarakat berharap pemekaran segera terlaksana, demi mempersingkat jarak pengurusan administrasi kependudukan dan pemerataan pelayanan pembangunan yang selama ini terasa menjadi kendala di Aceh Utara.

Terakhir, Tajuddin mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama kepada para camat dalam enam kecamatan, para keuchik dari 122 gampong, dan tokoh masyarakat. Kepada Anggota DPR RI asal Aceh Tgk Khaidir, Anggota DPRK Aceh Utara Tgk Junaidi yang sempat menghadiri kegiatan sosialisasi, dan kepada anggota dewan lainnya yang senantiasa selalu mendukung.

Selain itu kepada organisasi penggerak pemekaran seperti Asosiasi Geuchik Aceh Malaka (AGAM), Gerakan Pemuda Pemekaran Aceh Malaka (GP-PAM), Ikatan Mahasiswa Aceh Malaka (IMAM), Ikatan Santri Pemekaran Aceh Malaka (IS-PAM), Forum Perempuan Pemekaran Aceh Malaka (FP-PAM), dan Asosiasi Pegawai Aceh Malaka (APAM). [Rill]
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.