2019-09-08

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

Tasikmalaya - Seorang wanita berinisial D (30) warga Kampung Plang, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya berselingkuh di belakang sang suami.

Tak tanggung-tanggung, D berselingkuh dengan dua pria berinisial B dan F.

Keadaan semakin rumit ketika D hamil dan tidak mengetahui siapa ayah bayinya.

Jasad bayi yang dikubur sendiri oleh ibu kandungnya, D (30), warga Kampung Plang, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, diduga hasil hubungan gelap.

Polisi sendiri akhirnya menetapkan ibu muda tersebut menjadi tersangka dan terancam hukuman penjara maksimal 10 tahun sesuai dengan Pasal 77 huruf a UU perindungan anak tahun 2014.

Saat diperiksa petugas di ruang Unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota, Jumat (13/9/2019), D mengungkapkan, pasca-ditinggal suaminya empat tahun lalu, dia melakukan hubungan asmara dengan dua lelaki, B dan F yang masih merupakan warga Tasikmalaya. Selanjutnya>>>

Aceh Utara - Setelah delapan Tim memastikan langkah dalam Open Turnament VolleyBall Muspika Nisam Cup Tahun 2019, yang berlangsung di Lapangan JVC Blang Dalam Baroh Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh, hari ini Minggu (15/09/2019).

Delapan Tim Babak Delapan Besar
1. Meucat VC. Meunasah Meucat Kecamatan Nisam
2. Putra Barona VC. Keutapang Kecamatan Nisam.
3. Halilintar VC. SP. Rambong Kecamatan Nisam Antara
4. JVC. Blang Dalam Baroh - Nisam (Tuan Rumah)
5. Trisakti VC. Blang Mangat, Kota Lhokseumawe
6. Raja VC. Sp.3 - Kuta Makmur.
7. Kram Krum VC. Kecamatan Lapang.
8. Bank Indonesia Kota Lhokseumawe

Melihat komposisi Tim yang mengisi delapan besar, panitia optimis semua tim akan menyajikan permainan yang menghibur.

Ketua Panitia Opent Turnament VolleyBall Muspika Nisam Cup, Efrizal, SH kepada media ini mengatakan 'Saya sangat optimis turnamen ini berjalan sukses, melihat kesiapan panitia dan dukungan masyarakat Gampong Blang Dalam Baroh khususnya, masyarakat Nisam umumnya.

Lebih lanjut Efrizal, SH mengharapkan untuk semua pihak menjaga kenyamanan, kekompakan dan kerjasama yang telah terjalin selama ini.

Untuk hari ini Minggu (15/09/2019), hari pertama diputaran delapan besar, dua tim Kecamatan Nisam langsung bentrok. Laga yang pantas kita sebut derby Nisam Meucat Vc. Yang diperkuat full team pemin jemputan dari Bank Aceh Melawan Putra Barona Keutapang yang mengandalkan talenta lokal di tambah pemain bayaran.

Menarik kita saksikan, dan yang pasti hanya di Open Turnament VolleyBall Muspika Nisam Cup.

StatusAceh.Net - Pusat minyak terbesar dunia meledak hebat. Kilang milik Pemerintah Arab Saudi bernama Saudi Aramco itu terbakar Sabtu siang 14 September 2019.

Saudi Aramco meledak setelah diserang kelompok militan  Houthi Yaman dengan menggunakan drone. Ada dua fasilitas pengolahan minyak yang diserang dengan pesawat tanpa awak itu, yakni fasilitas Abqaiq dan Khura.

"Pada pukul 4.00 pagi (01:00 GMT) tim keamanan industri Aramco mulai menangani kebakaran di dua fasilitasnya di Abqaiq dan Khura sebagai akibat dari drone," kata Juru bicara Kementerian Dalam Negeri kepada Aljazeera.

Kobaran api sangat besar terlihat menutup langit sekitar lokasi kilang. Asap hitam membubung tinggi ke angkasa.

Sementara itu, juru bicara milisi Houthi Yaman, Yahya Saree menyebutkan, kilang minyak itu diledakkan dengan mengerahkan 10 drone.

"Serangan-serangan ini adalah hak kami, dan kami memperingatkan Saudi bahwa target kami akan terus meluas," kata Yahya.

Saudi Aramco menggambarkan fasilitas pemrosesan minyak Abqaiq di Buqyaq, sekitar 205 mil timur laut dari ibukota Saudi, Riyadh, sebagai pabrik stabilisasi minyak mentah terbesar di dunia.

Fasilitas ini mengolah minyak mentah menjadi minyak mentah manis, kemudian diangkut ke titik transshipment di Teluk Persia dan Laut Merah. Diperkirakan mereka dapat memproses hingga 7 juta barel minyak mentah per hari. | viva |
Aljazeera

Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri (ANTARA/Khalis)
Banda Aceh - Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri mengatakan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Aceh jangan coba-coba untuk melakukan pelanggaran hukum berupa pemotongan bantuan PKH terhadap penerima manfaat.

"Jangan sampai petugas PKH yang seharusnya bertugas mengayomi masyarakat, justru akan dipenjarakan akibat perbuatan yang tidak baik itu," kata Alhudri, di Banda Aceh, Sabtu.

Dia menjelaskan, hal itu diingatkan lantaran dirinya mendapat laporan bahwa ada oknum pendamping PKH saat bekerja di lapangan melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut, dan mengingatkan agar perilaku seperti itu harus segera dihentikan.

Alhudri mengimbau kepada seluruh pendamping PKH baik tingkat provinsi sebagai koordinator wilayah maupun pendamping PKH tingkat kabupaten hingga kecamatan agar melakukan koordinasi yang baik dengan mitra kerja.

"Sehingga terciptanya hubungan kerja yang harmonis sekaligus akan membangun kebersamaan yang kuat dalam melayani masyarakat," katanya.

Kemudian, kata dia, tidak hanya pendamping PKH yang menjadi pilar sosial, tapi banyak pilar sosial lain yang sudah terbentuk seperti Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan beberapa pilar sosial lain yang memiliki visi dan misi sama untuk kesejahteraan masyarakat, meski setiap pilar memiliki cara yang berbeda dengan tujuan sama.

"Jangan ada ego masing masing, tidak ada istilah saling menjelekkan antar pilar pilar sosial di lapangan, semua itu sama tujuannya untuk mewujudkan cita cita pemerintah guna mengurangi angka kemiskinan di Aceh," katanya.

Sebab itu, pendamping PKH yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, maka dibutuhkan keseriusan bekerja dan melakukan validasi data yang konkrit setiap penerima manfaat. Katanya, jika ada penerima manfaat yang sudah mampu agar segera dikeluarkan dari daftar penerima supaya diserahkan ke masyarakat lain.

"Jika hal ini benar-benar serius dilakukan oleh pendamping PKH di lapangan, maka tujuan dari penurunan angka kemiskinan akan terwujud," katanya. | Antara

Pembukaan hutan gambut untuk kebun dengan cara dibakar di Aceh Barat, Aceh. Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia
StatusAceh.Net - Masyarakat Aceh, pada dasarnya tidak bisa dipisahkan dengan hutan. Turun-temurun, mereka mengelola hutan yang dikelola Imum Mukim, julukan pimpinan adat yang membawahi beberapa desa.

Sebelum Indonesia merdeka, Imum Mukim berwenang mengelola hutan, sungai, laut, areal persawahan, pasar, dan beberapa tempat lain. Imum akan memilih orang terpercaya berdasarkan pengalaman dan kearifannya menjalankan tugas itu.

Namun, ketika Indonesia merdeka, kewenangan untuk mengelola hutan, khususnya hutan adat dihilangkan. Meski, posisi Imum Mukim tetap dipertahankan, sebagai keistimewaan Provinsi Aceh.

Terkait kewenangan pengelolaan hutan adat yang diberikan pemerintah kepada masyarakat, Imum Mukim Beungga, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Ilyas, mengaku bingung. Ilyas mengatakan, proses yang panjang dan bertele, membuat pihaknya hingga kini belum mendapatkan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan [KLHK].

“Kami tidak tahu dimana kendalanya, sehingga hutan adat yang diusulkan masyarakat adat Mukim Beungga dan beberapa mukim lainnya belum ada kabar,” jelasnya, dalam Diskusi Hutan Adat di Banda aceh, Rabu [11/9/2019].

Banda Aceh –  Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh memfasilitasi pemulangan jenazah Edi Saputra, warga Desa Kota Lintang, Kecamatan Kota Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Jumat (13/9/2019) malam. Edi Saputra diketahui meninggal di Home Stay Laman Dayung, Kampung Setia Kuang Selangor Malaysia pada 11 September 2019 pukul 07.00 WIB. Hasil diagnosa dokter di sana menyebutkan almarhum meninggal karena menderita penyakit Disseminated Turberculosis atau TBC.

Dari Selangor,  dipulangkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia ke Jakarta hingga kemudian tiba di Bandara SIM Aceh Besar sekira pukul 21.00 WIB.

Di Bandara SIM, jenazah Edi Saputra disambut langsung oleh Kepala Dinas Sosial Aceh Drs Alhudri MM bersama Kepala BP3TKI Aceh Jaka Prasetiyono, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Sya`baniar, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Isnandar, Kepala Bidang Fakir Miskin Fachrial, Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Rohaya Hanum, dan Kepala Seksi Perlindungan Sosal Korban Bencana Alam (PSKBA) Yayan Rahmat dan beberapa orang dari pihak keluarga almarhum.

Kadinsos Aceh Alhudri menyerahkan jenazah Edi Saputra ke pihak keluarga yang diterima oleh Mahyar, dan memerintahkan Rohaya Hanum bersama rombongan untuk memulangkan jenazah tersebut hingga ke rumah duka mewakili dirinya.

Kepada pihak keluarga Alhudri mengatakan, pemulangan jenazah Edi Saputra merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial atas perintah Plt Gubernur Ir Nova Iriansyah MT untuk melindungi setiap warga negara khususnya warga Aceh yang mengalami nasib kurang baik di negara lain, baik itu yang terlantar, kecelakaan, maupun yang meninggal dunia. Kemudian mereka dipulangkan hingga kampung halamnnya masing-masing.

Sejauh ini kata Alhudri, dalam rangka meningkatkan kepedulian sosial Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh sudah sangat banyak memulangkan warga Aceh terutama yang berstatus tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

“Ini bentuk tanggungjawab kami sebagai Pemerintah Aceh terhadap musibah yang menimpa anak-anak Aceh di luar sana. Kecuali pihak keluarga ingin memulangkan sendiri,” ujar Alhudri.

Pada kesempatan itu Alhudri juga menuturkan jika pihaknya  turut belasungkawa atas musibah yang menimpa almarhum Edi Saputra, dia berharap kepada keluarga yang ditinggalkan agar tabah untuk merelakan kepargian almarhum yang selama ini mencari nafkah sebagai TKI di Malaysia.

"Semoga almarhum tenang di sana, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," katanya.

Sementara itu mewakili keluarga, Mahyar, mengucapkan terimakasih atas kepedulian Pemerintah Aceh uang sudah mau memulangkan abang iparnya hingga ke rumah duka di Aceh Tamiang. 

"Kami ucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh karena sudah mau memulangkan abang kami," katanya.  Saat ini jenazah masih dalam perjalanan menuju ke rumah duka. []

ACEH UTARA - Laga hari terakhir putaran pertama Open Turnament VolleyBall Muspika Nisam Cup Tahun 2019 akan berlangsung hari ini Sabtu (14/09/2019) yang mempertemukan salah satu tim kuat Bank Indonesia VC Lhokseumawe akan berhadapan dengan Liar VC Kecamatan Nisam.

Pertandingan hari ini akan menetukan salah satu yang akan berlaga di Babak Delapan Besar, menyusul 7 Tim yang sudah memastikan lolos sebelumnya, yaitu: Meucat VC Meunasah Meucat Kecamatan Nisam, Putra Barona VC Keutapang Kecamatan Nisam, Halilintar VC Simpang Rambong Kecamatan Nisam Antara, Trisakti VC Blang Mangat Kota Lhokseumawe, Raa VC Simpang 3 Kuta Makmur, dan kemarin Kram Krum VC Kecamatan Lapang.

Kram Krum VC yang bertanding Jum’at (13/09/2019), dengan susah payah bermaain lima set dengan kedudukan 3-2 menundukkan Tim Ikaba VC Kecamatan Nisam Antara. Pertandingan kedua tim berlangsung berimbang dan sangat menarik. Kram Krum Vc menurunkan kombinasi pemain senior dan junior dari akademi mereka, dapat diimbangi oleh Ikaba Vc yang mengandalkan pemain kidal Wanda dan kawan-kawan.

Hari ini Bank Indonesia VC Lhokseumawe yang akan turun fulltime akan diuji ketangguhannya oleh oleh Liar VC Nisam. Menarik kita simak pertandingan hari ini karena kedua tim akan berjuang hidup mati, memperebutkan satu ticket sisa untuk melangkah ke babak delapan besar.

Pertandingan Hari Minggu Besok (15/09/2019)
Merupakan hari pertama Babak Delapan Besar, dimana Meucat VC akan berhadapan dengan Putra Barona Keutapang Nisam. Ini merupakan laga dua tim kecamatan  yang paling seru dan menegangkan.(Taju)

Koran Kompas dengan pemberitaan "beracun" edisi Kamis (12/9/2019)
 JAKARTA- Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (Ketum PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, sangat menyayangkan pemberitaan media nasional Kompas yang berat sebelah, tidak berimbang, dan tidak adil dalam pemberitaannya terkait kisruh gugatan PMH terhadap Dewan Pers. Menurutnya, Kompas sebagai media seharusnya independen dalam mengungkapkan fakta dan pemikiran-pemikiran kepada masyarakat.

"Sangat disayangkan yàa, media sebesar Kompas harus menceburkan dirinya dalam lumpur pemberitaan partisan yang kotor dan busuk," ungkap alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu kepada media ini melalui releasenya, Jumat, 13 September 2019.

Seperti diketahui, Kompas dalam edisi cetaknya Kamis, 12 September memberitakan tentang bantahan Dewan Pers atas klaim PPWI dan SPRI (Serikat Pers Repuplik Indonesia) bahwa Dewan Pers kalah di peradilan tingkat banding. Dalam pemberitaan yang mengisi hampir setengah halaman korannya tanpa foto pendukung berita itu, Kompas hanya memuat komentar dan pendapat Dewan Pers saja. Kompas tidak sedikitpun meminta pendapat pihak pembanding, PPWI dan SPRI.

"Jikapun Kompas lupa meminta pendapat kami terkait kisruh gugatan PMH Dewan Pers tersebut dalam pemberitaan kemarin itu, namun setidaknya media ini mesti memberitakan juga di hari sebelumnya atau setelahnya. Jangan giring opini publik dengan hanya menyajikan informasi dari pihak Dewan Pers sebagai tergugat, yang jelas-jelas ditolak eksepsinya oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta," jelas Wilson.

Lulusan pascasarjana bidang Global Ethics dari Birmingham University, Inggris, ini menyatakan bahwa menurut Komite Asosiasi Jurnalis Internasional, tujuan jurnalisme adalah untuk menyediakan informasi sekomprehensif dan selengkap mungkin kepada publik agar setiap orang dimampukan mengambil kesimpulan yang benar dan keputusan yang tepat. 

Jika media hanya menyiarkan informasi dari pihak tertentu saja, hal itu akan menjerumuskan masyarakat kepada pengambilan kesimpulan yang salah, yang pada akhirnya mereka membuat keputusan dan respon yang salah total.

Wilson lebih lanjut menjelaskan bahwa pada hakekatnya setiap informasi adalah makanan bagi otak manusia, yang jika tidak benar, tidak lengkap, tidak sempurna, hanya menyadur pendapat dari satu pihak saja seperti dalam perdebatan hukum tentang keabsahan Dewan Pers membuat kebijakan UKW serta verifikasi media dan wartawan, maka sudah pasti pemberitaan itu bukan makanan yang baik. 

"Berita Kompas tersebut bukan makanan yang baik bagi otak rakyat, informasinya yang tidak _cover both side,_ tidak berimbang, dan berat sebelah itu tidak lebih dari sekadar sampah beracun yang menggiring masyarakat kepada kebodohan," tegas pendiri dan mantan guru SMA Plus Provinsi Riau ini.

Oleh karena itu, pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Keluarga Alumni Program Persahabatan Indonesia Jepang Abad 21 (Sekjen KAPPIJA-21) dan Presiden Persaudaraan Indonesia Sahara Maroko (Persisma) itu menghimbau masyarakat untuk tidak lagi menjadikan Kompas sebagai rujukan informasi dalam hidup keseharian mereka. 

Dirinya mengibaratkan media itu seperti penunjuk arah bagi nahkoda dan ribuan penumpang kapal di tengah lautan lepas. Ketika alat atau orang yang dijadikan penunjuk arah memberikan arah yang salah, maka alamat kapal akan tenggelam.

"Ibarat penunjuk arah di tengah lautan lepas yang demikian luas, Kompasnya sudah usang, sudah aus alatnya, sudah sering ngawur penunjukan arah mata anginnya. Kompasnya sudah rusak parah, perlu dibawa ke tukang reparasi. Kalau sudah tidak bisa diperbaiki, buang ke laut saja, ganti dengan kompas yang baru. Artinya, jangan lagi percaya informasi yang diberikan media Kompas, nanti Anda tersesat di jalan yang terang," pungkas tokoh wartawan nasional yang sangat gigih membela jurnalis dan masyarakat pewarta yang terpinggirkan dan dikriminalisasi selama ini. (Red/Rls)

Banda Aceh - Tender Lanjutan Pembangunan Ruang Kelas SDN 44 Kota Banda Aceh kembali gagal untuk yang ke 4 kalinya. Pokja Pemilihan II Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banda Aceh dituding bekerja akal-akalan dan tidak Profesional.

Menurut Lembaga Pemantau Lelang Aceh (LPLA), tidak pernah dalam sejarah tender di Indonesia, Pokja Pemilihan membatalkan lelang sampai 4 Kali, baru kali ini kejadian tersebut terjadi di Kota Banda Aceh.

Koordinator LPLA, Nasruddin Bahar mengatakan, Pokja Pemilihan sudah main main, mereka tidak takut lagi pada hukum mungkin mereka beranggapan penegak hukum bisa "dibeli".

"Berdasarkan kajian LPLA, Modus Pokja menggagalkan lelang karena Perusahaan yang diunggulkan tidak memenuhi syarat yaitu selalu kalah bersaing dari harga penawaran dengan perusahaan lain yang benar-benar serius ikut lelang," bebernya.

"Sungguh sangat nyata keberpihakan Pokja hal tersebut sangat jelas terlihat dari persyaratan yang mengada ngada, coba bayangkan pekerjaan membuat ruang kelas baru persyaratannya diminta sama dengan membangun gedung bertingkat. Sangat tidak masuk akal mencari Perusahaan yang memenuhi syarat utk membangun ruangan kelas mesti tendernya diulang ulang sampai 4 kali tender dan masih juga gagal,

LPLA meminta  serius memantau kinerja Pokja Pemilihan bukan pura pura tidak tahu, di luar berkembang isu paket yang ditenderkan pada Pemko Banda Aceh ini  sudah diatur siapa pemenangnya dan isu tersebut ada benarnya buktinya sudah 4 kali gagal tender karena yang dijagokan kalah bersaing.

LPLA menemukan puluhan paket Pengadaan yang menyalahi prosedur yaitu Perlem LKPP nomor 9 Tahun 2018. Persyaratan lelang paket pengadaan diminta pengalaman 1 tahun terakhir tapi Pokja mempersyaratkan pengalaman 3 tahun terakhir, banyak lagi persyaratan diskriminatif yang seharusnya tidak perlu dipersyaratkan.

APIP tidak pro aktif dan kami nilai tidak paham dengan Perpres 16/2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

LPLA pernah melayangkan surat ke APIP tapi tidak pernah mendapat tanggapan serius.

Dalam kasus tender pembangunan Ruang Kelas SD 44 ini sudah sepatutnya PA/KPA Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh mengambil langkah-langkah yang bijaksana sesuai aturan, apalagi persoalan pendidikan merupakan prioritas walikota berdasarkan Vivi dan misinya. "Jika dilakukan cepat waktu dirasakan masih cukup, maka PA harus menunjuk langsung Perusahaan mana yang diberikan pekerjaan tanpa dilakukan lagi tender ulang. Pertanyaan besarnya kepada siapa pekerjaan tersebut diberikan sedangkan peserta tender sudah mengeluarkan banyak biaya selama ini,"pungkasnya.

Kapolda Aceh Irjen Pol Rio S Djambak (kanan) menyaksikan penandatanganan berita acara serah terima jabatan kapolres di Mapolda Aceh di Banda Aceh, Kamis (12/9/2019). Antara Aceh/Bidhumas Polda Aceh
Banda Aceh - Empat kepala kepolisian resor (kapolres) di lingkungan Kepolisian Daerah (Polda) Aceh diganti.

Pergantian dan serah terima jabatan empat kapolres tersebut berlangsung di Markas Polda Aceh di Banda Aceh, Kamis.

Upacara serah terima jabatan tersebut dipimpin Kapolda Aceh Irjen Pol Rio S Djambak serta dihadiri para pejabat utama di Polda Aceh.

Empat kapolres yang diganti tersebut yakni Kapolres Aceh Timur dari AKBP Wahyu Kuncoro kepada AKBP Eko Widiantoro. AKBP Wahyu Kuncoro dipromosikan sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Aceh.

Kapolres Aceh Tenggara dari AKBP Rahmad Har Deny Yanto Eko kepada KBP Wanito Eko Sulistyo. AKBP Rahmad Har Deny Yanto Eko mendapat tugas baru sebagai Kabagkerma Roops Polda Sumatera Barat.

Berikutnya, Kapolres Bener Meriah dari AKBP Fahmi Irwan Ramli diserahterimakan kepada KBP Siswoyo Adi Wijaya. AKBP Fahmi Irwan Ramli menjabat Kabagwatpers Biro SDM Polda Metro Jaya.

Serta Kapolres Gayo Lues dari AKBP Eka Surahman kepada AKBP Rudi Setiawan. Selanjutnya, AKBP Eka Surahman menjabat sebagai Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Kalimantan Selatan.

Kapolda Aceh Irjen Pol Rio S Djambak mengatakan. kapolres memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak mudah karena bersentuhan langsung dengan masyarakat.

"Karena itu, diperlukan pengorbanan dan kerja ekstra dalam mengendalikan satuan organisasi di lingkungan Polres dan unsur pelaksana kewilayahan dalam jajarannya," kata Kapolda.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, jenderal polisi bintang dua itu menambahkan, diperlukan kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang handal dalam mengelola jalannya organisasi.

"Saya yakin dan percaya, dengan kompetensi diri dan bekal pengalaman yang dimiliki, akan mampu melanjutkan program kerja yang telah berjalan selama ini dan meningkatkan kinerja institusi ke arah yang lebih baik," kata Irjen Pol Rio S Djambak. | Antara

Lhoksukon - Dua Pemuda asal Kota Medan ditangkap personel Polsek Tanah Jambo Aye, Kamis (12/9/2019) di depan pos Lantas Kota Panton Labu, Aceh Utara. Diduga keduanya baru saja pulang membeli sabu.

Polisi juga mengamakan 1 paket kecil sabu seberat 0,32 gram dari Pria bernama David (28) dan Robbi (26) itu.

Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin melalui Kapolsek Tanah Jambo Aye AKP Zulfitri mengatakan, sebelum melakukan penangkapan pihaknya mendapat informasi jika David dan Robbi kerap menguasai narkotika jenis sabu.

“Informasi ini kita tindak lanjuti dengan melakukan penangkapan terhadap keduanya saat melintas di jalan mengendarai sepeda motor.” ujar AKP Zulfitri.

Ia menambahkan, hasil pemeriksaan urine terhadap kedua tersangka juga menunjukkan positif narkoba.

“Kini keduanya sudah diamankan di Mapolsek Tanah Jambo Aye untuk penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.” pungkas AKP Zulfitri.[Trb]

Ilustrasi
Meulaboh - LS (28) seorang janda warga Desa Rundeng, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, bersama kekasih gelapnya berinisial AM (29) warga Desa Martiba, Kecamatan Siantar Utara, Kabupaten Pematang Siantar, Sumatera Utara, diamuk massa pada Kamis (12/9) dini hari sekira pukul 02.00 WIB.

Keduanya diamuk massa karena warga berhasil menemukan pasangan diduga selingkuhan LS di dalam rumahnya, setelah beberapa jam sebelumnya warga turut menggelar tahlinan di rumah pelaku karena suaminya meninggal dunia sekitar lima hari lalu.

"Saat ini dua pelaku ini sudah kita serahkan ke Polres Aceh Barat untuk penyelidikan lebih lanjut," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah, Azim diwakili Kepala Bidang WH, Haris kepada ANTARA, Kamis di Meulaboh.

Kedua pelaku tanpa ikatan pernikahan tersebut sebelumnya digerebek warga karena selama ini warga curiga dengan gerak-gerik pelaku yang sering didatangi tamu laki-laki lain, setelah sang suami pulang ke Kota Medan, Sumatera Utara, dan meninggal dunia sekitar lima hari lalu karena sakit.

Kesempatan itu diduga dimanfaatkan pelaku untuk berdua-duaan di dalam rumah hingga dini hari.

Haris menambahkan, LS dan pasangannya AM mengaku sudah beberapa kali melakukan hubungan badan layaknya pasangan suami isteri sejak pertama kali kenal pada tanggal 24 Juli 2019 lalu di Meulaboh, Aceh Barat.

Keduanya mengaku melakukan hubungan badan meski LS masih memiliki hubungan sah sebagai isteri orang lain dan kala itu suaminya masih hidup.

Namun saat digerebek warga pada Kamis dini hari, mereka mengaku belum melakukan hubungan apa pun kecuali hanya bermain Handphone saja sambil bercanda ria di dalam gelap di ruang tamu.

Atas perbuatannya itu, kedua pelaku terancam pidana primer Pasal 33 ayat (1) juncto Pasal 37 Qanun (Perda) Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat Tahun 2014 dengan ancaman 100 kali cambuk di muka umum, atau Pasal 23 ayat (1) Qanun Jinayat Nomor 6 Tahun 2014 dengan pidana cambuk sebanyak 10 kali.

"Yang kita sesalkan, suami LS ini baru lima hari meninggal, namun malah memasukkan pria lain ke dalam rumah. Ini yang sangat disesalkan warga," kata Haris menambahkan. | Antara

JADI KURIR: Aparat Satreskoba Polres Nunukan saat merilis EM, oknum mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Makassar yang menjadi kurir sabu. (Prokal.co/JPG)
Nunukan - Aparat Satreskoba Polres Nunukan mengungkap percobaan penyelundupan narkotika golongan satu jenis sabu dengan total berat 20 kilogram (kg). Barang haram tersebut dibawa seorang kurir yang merupakan oknum mahasiswi. Dia hendak membawa sabu menuju Sulawesi. Kurir tersebut ditangkap di Jalan Borneo, Nunukan Timur, Selasa (2/9) lalu.

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro mengatakan, terungkapnya kasus tersebut berkat informasi dari masyarakat yang mengetahui adanya seorang penumpang dari Malaysia sedang membawa sabu. Personel Satreskoba lantas melakukan penyelidikan. Pada akhirnya, diketahui penumpang dari Malaysia itu tinggal sementara di rumah pria berinisial YP di Jalan Borneo, Nunukan Timur.

Setelah itu, personel pun langsung mendatangi rumah YP. Di dalam rumahnya ada dua orang wanita berinisial EM, 21, dan YN. Keduanya langsung diamankan. “Selanjutnya dari hasil penggeledahan badan dan barang bawaan, ditemukanlah 20 bungkus plastik besar diduga berisikan sabu tersebut. Sabu saat itu disimpan di dalam kardus dan dibungkus dengan karung plastik warna putih,” ujar Teguh menjelaskan kronologis kejadian, sebagaimana diberitakan Prokal.co (Jawa Pos Group), Kamis (12/9).

Setelah mengamankan EM, YN, dan YP, personel langsung melakukan interogasi terhadap ketiganya. Pemilik atau yang membawa sabu 20 bungkus dengan total berat 20 kg tersebut yakni EM. EM sendiri berencana membawa sabu tersebut ke Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel).

EM juga belum mengetahui siapa yang akan mengambil barang tersebut ketika sampai di Parepare. Sementara YN, rekan EM, sebelumnya diajak ke Tawau Malaysia untuk bekerja menjadi asisten rumah tangga. Untuk YP, hanya seorang pengurus penumpang dan mengurus pemberangkatan EM dan YN ke kapal swasta tujuan Parepare.

Dari hasil interogasi juga, terungkap EM melakukan aksinya menjadi kurir atas perintah pria bernama Asri di Tawau Malaysia. Asri juga telah menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Nunukan. Guna pengembangan lebih lanjut terkait DPO Asri, personel juga mengamankan seorang pria berinisial RD. Dari RD, personel bisa menggali informasi melalui interogasi terkait keberadaan DPO Asri.

“Ya, itu dilakukan lantaran RD ini memiliki hubungan keluarga dengan DPO Asri. RD ini, sepupu sekali atau ipar DPO Asri, karena DPO Asri sepupu dari istri RD. Saat ini kami masih terus gali informasi guna ungkap jaringan internasional ini,” tambah Teguh.

Personel Satreskoba sendiri sempat melakukan pengembangan dengan cara control delivery hingga ke Parepare, Sulsel. Hanya saja diduga informasi tertangkapnya EM bocor hingga ke Parepare. Pengembangan yang dilakukan pun tak membuahkan hasil. Personel kembali ke Nunukan dan membawa EM selaku kurir yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Menurut Teguh, EM sendiri merupakan salah satu oknum mahasiswi perguruan tinggi di Makassar. Dirinya rela menjadi kurir sabu lantaran tuntutan kebutuhan hidup. EM sudah pernah tiga kali meloloskan sabu hingga ke Parepare dengan cara yang sama.

Dia datang ke Tawau Malaysia mengambil sabu pada DPO Asri. Di Tawau dirinya tinggal di rumah DPO Asri. Setelah mengemas sabu, dia kemudian membawanya ke Parepare. Saat hendak ke Tawau, dia mengajak rekannya untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga. Padahal, rekannya tersebut juga akan dijadikan kurir sabu oleh DPO Asri.

Dalam melakukan aksinya, EM sudah pernah diupah hingga puluhan juga rupiah. Aksi pertamanya meloloskan sabu dengan berat 1 kg, dia pernah diupah Rp 25 juta. Untuk aksinya kali ini, dia dijanji akan diupah Rp 90 juta. Namun, belum lagi berhasil melakukan aksinya, dia ditangkap personel Satreskoba Polres Nunukan.

Atas aksinya, EM terancam Pasal 114 Ayat (2) Subsider Pasal 112 Ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Ancaman pidana mati, penjara seumur hidup, penjara 6 tahun, dan paling lama 20 tahun menanti dirinya.

“Karena ini sudah pernah meloloskan, kita harus tegas. Banyak generasi akan rusak karenanya. Dengan jumlah barang bukti terbanyak yang pernah ada di Polres Nunukan, saya tentu menginginkan tuntutan pidana mati,” pungkas Teguh. | Jawapos

ACEH UTARA - Memasuki hari keenam putaran pertama Open Turnament VolleyBall memperebutkan Piala Muspika Nisam Cup Tahun 2019, dua tim yang bertanding Raja VC Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara berhadapan dengan Congkobo Muara Dua Kota Lhokseumawe. Pertandingan yang berlangsung di  Lapangan JVC Blang Dalam Baroh Kecamatan Nisam, pada hari Kamis  (12/09/2019) berakhir untuk kemenangan Raja VC 3-0 (25-16, 25-15, dan 25-23).

Dihadapan seribuan penonton yang memadati lapangan JVC Blang Dalam Baroh, Raja VC yang diperkuat oleh sejumlah pemain jemputan seperti Yoyo, Udin Robot, Sulu, Libero Doyok dan tosser berpengalaman Aidil Play, langsung menggebrak dengan spike keras dan terukur, sehingga Congkobo tidak dapat mengembangkan permainan. Perolehan poinpun terlihat sangat jauh untuk keunggulan Raja VC (25-16). 

Set kedua Raja VC masih mengendalikan permainan, servis jumping yang dilakukan Udin robot dari Raja VC, begitu sulit di passing oleh Congkobo VC yang diperkuat oleh Ceking, Dul, Nyaksan, Tian dan Muklis. Di set ini Congkobo VC menyudahi perlawanan Congkobo dengan poin  25-15. 

Set ketiga, tensi permainan Nampak menurun, dimana Raja VC melakukan perombakan pemain, dengan memasukkan pemain lokal, sempat terjadi persaingan ketat perolehan poin, namun diakibatkan banyaknya kesalahan yang dilakukan pemain Congkobo menguntungkan Raja VC. Set ini berakhir dengan poin 25-23 untuk Raja VC. 

Dengan kemenangan diputaran pertama, Raja VC berhak melangkah ke putaran kedua, mendampingi Meucat VC Kecamatan Nisam, Barona VC Kecaamatan Nisam, Halilintar Vc Kecamata Nisam Antara, tuan rumah JVC Blang Dalam Baroh, dan Trisakti VC Blang Mangat Kota Lhokseumawe.

Kondisi dilokasi pertandingan berlangsung, seperti yang disampaikan kemarin oleh Humas, Publikasi, dan Dokumentasi Panitia Open Turnament VolleyBall Muspika Nisam Cup Tahun 2019 Tajuddin, S.Sos. Panitia pelaksana telah menambah kursi bagi penonton. Hal ini untuk menambah kenyamanan dan bukti keseriusan bahwa panitia menginginkan kepuasan dan kenyamanan bagi pecinta pertandingan voli.

Pertandingan Hari ketujuh

Laga hari ketujuh putaran pertama, Kram Krum VC Kecamatan Lapang, akan ditantang kehebatan mereka oleh Ikaba Nisam Antara. (Taju)


Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden Republik Indonesia Ketiga, sekaligus Ketua Dewan Pembina The Habibie Center menyampaikan pesan khusus terkait situasi menjelang hasil pemilihan umum serentak yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum pada tanggal 22 Mei 2019 mendatang.

Pemakaman Presiden Republik Indonesia ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie di Taman Makan Pahlawan Kalibata. Foto : Fernando Randy
IBU Pertiwi berduka. Salah satu putra terbaik, seorang teknokrat dan negarawan Bacharuddin Jusuf Habibie berpulang ke Rahmatullah. Sang “Bapak Pesawat” menutup hayatnya di usia 83 tahun pada Rabu (11/9/2019) sekira pukul 18.05 WIB di RPSAD Gatot Subroto, Jakarta. Sang Presiden RI ketiga itu bakal selalu dikenang kiprah dan baktinya sepanjang hidupnya.

Habibie lahir di Parepare, 25 Juni 1936 dari pasutri blasteran Gorontalo-Jawa, Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA Tuti Marini Puspowardojo. Sejak kecil ia sudah tergolong kutubuku. Saking sukanya membaca, tulis A. Makmur Makka dalam True Life of Habibie: Cerita di Balik Kesuksesan, Sri Sulaksmi, kakak pertama Habibie, mesti memaksanya untuk mau bermain dengan anak-anak sebayanya.

Selain pandai mengaji, Habibie tergolong introvert. Ia baru 14 tahun alias masih ABG ketika ditinggal wafat ayahnya. Habibie lah yang diandalkan sang ibu untuk merantau ke Jawa mengejar pendidikan setinggi mungkin guna mewujudkan impian ayahnya. “BJ Habibie mendengar sendiri di malam ketika ayahnya meninggal, ibunya berteriak-teriak dan bersumpah di depan jasad suaminya, bahwa cita-cita suaminya terhadap pendidikan anak-anaknya akan diteruskannya,” sebut Makmur.
BJ Habibie (berjaket kulit) di masa SMA di Bandung (Foto: Repro "True Life of Habibie")
Sampailah Habibie ke Bandung dengan masuk SMAK Dago, di mana ia menggemari pelajaran-pelajaran eksakta, utamanya Fisika. Setelah melanjutkan ke Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1954, Habibie mulai gandrung terhadap pesawat berangkat dari kegemarannya terhadap aeromodelling.

“Ia punya model pesawat terbang yang dibuat sendiri dan selalu diperagakan. Tetapi model tersebut tak pernah sempat disempurnakan. Ia pernah masuk Aeromodelling Club, tapi tak punya waktu banyak untuk itu,” sambungnya.

Namun pendidikannya di ITB hanya sampai enam bulan lantaran Habibie kepincut kuliah di luar negeri sebagaimana kawannya, Kenkie Laheru. Dari kawannya itu dia mengajukan visa pelajar ke Kementerian Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan di Jakarta.

“Habibie berangkat ke Jakarta dan menemui petugas yang berwenang. Dia ditanya mau pilih jurusan apa? Habibie memilih Ilmu Fisika. Dijawab oleh petugas, bahwa tidak ada jurusan Fisika, hanya ada jurusan lain, termasuk Ilmu Aeronautika,” imbuh Makmur.

Jurusan terakhir itulah yang diambil Habibie lantaran di Ilmu Aeronautika paling banyak bersinggungan dengan Fisika. Habibie pun masuk ke Technische Hochschule Aachen (kini RWTH Aachen University). Ia berangkat dengan jalur membeli devisa pemerintah. Semua biayanya dikucurkan dari peninggalan mendiang ayahnya lewat perkenan sang ibu.

“Habibie memilih jurusan itu juga dengan dasar pertimbangan pesan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Moh. Yamin. ‘Kamu inilah harapan bangsa,’ ucap Yamin sambil mengelus-elus kepalanya,” tutur Makmur.

Alasan lain Habibie menggeluti ilmu tentang pesawat terbang, lantaran ia juga ingin mendalami teknologi pesawat Jerman yang dikaguminya. Sejak belia, Habibie terkagum-kagum pada pesawat tempur Jerman era Perang Dunia II, Messerschmitt 109, bikinan teknokrat Willy Messerschmitt. Kebetulan, kampus yang dipilih Habibie merupakan tempat Messerschmitt kuliah.

Berturut-turut pada 1960 dan 1962, Habibie senantiasa cemerlang melahap ilmu-ilmu yang digalinya dan berbuah gelar Diplom-Ingenieur hingga Ingenieur. Ia satu-satunya mahasiswa Indonesia yang kuliah dengan ongkos sendiri, bukan beasiswa negara sebagaimana sejumlah kompatriotnya kala itu.

Sembari menyelesaikan studi doktoralnya, ia menyibukkan diri jadi tangan kanan Hans Ebner, teknokrat di Lehrstuhl und Institut für Leichtbau, dan bekerja paruh waktu dengan menjadi penasihat di manufaktur keretaapi Waggonfabrik Talbot. Gelar Doktoringenieur akhirnya diperoleh Habibie pada 1965.
 
Pulang ke Tanah Air

Selagi ia meneruskan karier di pabrik pesawat Messerschmitt-Bölkow-Blohm (MBB) di Hamburg, pada 1973 sebuah panggilan pulang mendatangi Habibie. Kakak ipar Habibie, Brigjen Subono Mantofani, menyampaikan kabar yang datangnya dari Presiden Soeharto itu. Soeharto yang mendengar kecemerlangan Habibie di Jerman sampai menduduki posisi Wakil Presiden Direktur Teknik MBB, ingin memanfaatkan pikirannya untuk ikut membangun negeri.

Dua malam setelah tiba di Indonesia pada 26 Januari 1974, Hibibie menghadap Soeharto di Jalan Cendana. Soeharto memintanya membantu pembangunan industri. Habibie menyanggupinya. Habibie pun bertanggungjawab membangun industri pesawat di Industri Pesawat Terbang Nusantara/IPTN (kini PT Dirgantara Indonesia/PT DI).

Ia memulainya dengan membuat sebuah rancangan pesawat, meski harus mencari mitra asing. “Habibie akhirnya mendapat mitra yang diinginkannya, yaitu CASA Spanyol yang setuju bekerjasama dalam pembuatan NC 212 Aviocar Twin-turboprop,” kata Makmur.

Puncak kiprah Habibie adalah produksi pesawat N-250, yang lahir saat Habibie memimpin IPTN merangkap sebagai menteri riset dan teknologi. Habibie menamainya “Gatotkoco”. Ia memperlihatkan “mahakaryanya” itu ke hadapan Presiden Soeharto pada 10 Agustus 1995.

Pesawat itu lepas landas dengan sempurna dari Lanud Husein Sastranegara, Bandung, berputar di udara Jawa Barat, Laut Jawa, dan kembali ke Lanud Husein. Rombongan, termasuk Soeharto, menampakkan wajah haru dan kagum. “Saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada IPTN. Mudah-mudahan akan jadi kebanggaan Indonesia dan juga negara-negara berkembang lainnya yang senasib dengan Indonesia,” tutur Soeharto dikutip Media Indonesia, 11 Agustus 1995.

Lingkaran Politik

Hingga 1998, Habibie dipercaya Soeharto sebagai wakilnya di Kabinet Pembangunan VII. Namun di tahun itu prahara politik pecah dan melengserkan Soeharto. Otomatis Habibie menggantikan posisi Soeharto, memimpin Indonesia ke era baru: Reformasi.

Habibie harus menakhodai negeri dalam kondisi sulit di masa transisi itu. Tuntutan kemerdekaan Timor Timur merupakan salah satu yang terpelik. Habibie akhirnya membuat sejarah dengan mengeluarkan opsi referendum yang berbuah kemerdekaan Timor Timur.

Belum lagi kritik soal Timor Timur reda, konfik internal Partai Golkar pada 1999 menambah berat jalan yang harus dilalui Habibie. Mengutip Rully Chairul Azwar dalam Politik Komunikasi Partai Golkar di Tiga Era, muncul perpecahan Golkar kubu Habibie dan Akbar Tandjung. Hasilnya, laporan pertanggungjawaban Habibie di Sidang Umum MPR ditolak dan membuat Habibie harus mundur dari pencalonan presiden kendati sebelumnya sudah resmi dicalonkan.

Akbar Tandjung menyanggah perpecahan itu. “Formalnya kita mendukung. Cuma di intern kita banyak aspirasi yang tidak mendukung. Terutama aspirasi anggota Fraksi ABRI di DPR. Mahadi cs. juga enggak mau. Waktu itu kan banyak kasus sekitar Pak Habibie, seperti kasus Bank Bali. Pokoknya dilihat Pak Habibie masih Orde Baru-lah. Konsekuensinya kita tak bisa kontrol orang kita. Bangsa Agun cs. itu, termasuk Agus Gumiwang Ginandjar,” kata Akbar dikutip Rully.

Tepat 20 Oktober 1999, Habibie melepaskan jabatannya dan digantikan KH Abdurrahman Wahid. Selepas itu, ia lebih banyak berkiprah lagi di Jerman. Kendati sempat ditawari status warga negara kehormatan oleh negeri maju itu, Habibie menolaknya lantaran kecintaannya pada Indonesia yang tak mengenal dwi-kewarganegaraan.

Di masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Habibie baru sering muncul ke publik setelah dipercaya menjadi salah satu penasihat presiden. Ia juga kembali aktif mengasuh Habibie Center, LSM independen dengan tujuan mempromosikan modernisasi dan mengawal demokrasi di Indonesia lewat nilai-nilai budaya dan norma-norma agama, yang berdiri sejak 10 November 1999.

Sumber: historia.id

Thailand - Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah memimpin Delegasi Republik Indonesia pada Pertemuan Tingkat Menteri dan Gubernur (CMGF) dalam Kerjasama Segitiga Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Malaysia Thailand (IMT-GT) ke-16 yang berlangsung pada 11-13 September 2019 di Krabi, Thailand.

Dalam paparannya, Nova Iriansyah menyampaikan kemajuan yang telah dilaksanakan dalam korridor kerjasama IMT-GT, serta tantangan-tantangan yang dihadapi. Beberapa paparannya di antaranya adalah turunnya harga komoditas kelapa sawit dan karet yang merupakan dua komoditas utama dalam subkawasan negara anggota, pengembangan pusat produk halal bersama dan peningkatan konektivitas antar kawasan.

Nova menegaskan dalam menghadapi tantangan yang dimaksud, pemerintah daerah yang merupakan anggota dari IMT-GT harus meningkatkan kerja sama dan koordinasi dengan pemerintah pusat, sektor swasta, universitas, dan pemangku kepentingan lainnya.

"Saya optimis bahwa dengan upaya bersama, IMT-GT memiliki potensi besar untuk menjadi tujuan investasi utama. Kita juga perlu meningkatkan kegiatan pada koridor-koridor ekonomi yang telah dibentuk, seperti  contoh koridor ekonomi Ranong-Phuket-Aceh yang mempunyai banyak potensi di segi industri pariwisata, industri dan perdagangan," ujar Nova.

Rasa optimis Plt Gubernur Nova juga turut disampaikan melihat potensi kerja sama antara negara dan provinsi sangat besar dalam meningkatkan kerja sama dalam pengembangan pertanian, pariwisata, perdagangan dan investasi, pembangunan infrastruktur serta pengembangan sumber daya manusia.

Dalam hal pengembangan konektivitas menuju sebuah sub wilayah yang lebih terhubung, sebagai ketua delegasi, Nova mengaku cukup puas dengan kemajuan konektivitas udara di beberapa kota di Sumatera, seperti Banda Aceh, Medan, Padang, Pakanbaru, Palembang, dan beberapa lainnya telah terhubung dengan beberapa kota IMT-GT.

"Saya berharap dukungan dari Malaysia dan Thailand akan meningkatkan lagi pengembangan konektivitas udara internasional di masa depan, yang pada akhirnya akan mendorong peningkatan ekonomi regional di bidang pariwisata, perdagangan, serta mengurangi biaya logistik dan mempertahankan pembangunan ekonomi di Sub-Wilayah IMT-GT," kata Nova.

Sebagai upaya konkrit, Plt. Gubernur mengajak para sektor swasta, terutama di sektor penerbangan untuk membuka jalur konektivitas baru antara Banda Aceh - Phuket - Penang, yang diharapkan mampu menyumbangkan pertumbuhan ekonomi signifikan bagi Aceh di sektor pariwisata.

Usulkan Program Magang Petani dan IMT-GT Plus

Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Aulia Sofyan, mengatakan salah satu pembincangan penting dalam forum ini termasuk inisiasi baru yang disampaikan oleh Pemerintah Aceh, yaitu program magang petani Aceh di Songkhla, Thailand serta inisiatif pembentukan Kerjasama IMT-GT Plus yang melibatkan Kepulauan Andaman dan Nicobar, India.

Menurut Aulia, Pemerintah Aceh bersama Kadin Aceh mengajukan proposal kerjasama untuk pelatihan magang petani asal Aceh ke negara bagian Songkhla, Thailand, mengingat beberapa keunggulan di bidang pertanian yang ada di Thailand.

“Prestasi Thailand dalam teknologi pertanian di Thailand harus dapat dimanfaatkan oleh Aceh dalam upaya mewujudkan petani yang unggul, modern dan terampil. Hal ini akan menjadi prioritas mengingat sumber pendapatan utama masyarakat Aceh adalah dari sektor pertanian,” kata Aulia.

Kerjasama magang petani dengan Provinsi Songkhla di Thailand diharapkan dapat meningkatkan pengembangan kapasitas petani potensial Aceh serta peningkatan kualitas dan kuantitas komoditas potensial seperti kopi, padi, jagung dan kakao.

Ketua Kadin Aceh, Makmur Budiman yang merupakan anggota Joint Business Council (JBC) IMT-GT menyambut baik inisiatif yang disampaikan oleh Pemerintah Aceh. Dari sektor swasta, Makmur menyatakan siap untuk mendukung program peningkatan kapasitas petani tersebut.

Selanjutnya, Staf Khusus Gubernur, Iskandar, yang juga Koordinator Kerja sama Aceh - Andaman Nicobar menjelaskan Pemerintah Aceh turut mengusulkan pembentukan inisiatif IMT-GT Plus yang melibatkan Kepulauan Andaman - Nicobar ke dalam koridor ekonomi yang sudah ada.

"Kami melihat potensi kerjasama dengan India di Kepualauan Andaman dan Nicobar dapat memperluas jaringan IMT-GT serta kerjasama di bidang-bidang tertentu seperti pariwisata, peluang perdagangan dan investasi serta pertukaran budaya dan pendidikan,” kata Iskandar.

Menurut Iskandar, langkah ini merupakan tahap awal dalam mengembangkan kerangka kerja sama formal antara India dan IMT-GT. Dirinya berharap kemitraan yang erat dengan India, pengembangan konektivitas maritim khususnya jalur pelayaran Sabang-Phuket-Langkawi-Port Blair dapat ditingkatkan.

“Rencana kita ke depan akan dilakukan feasibility study (FS) dengan kerja sama dari Kementerian Luar Negeri RI tentang potensi pengembangan konektivitas udara dengan rute Kuala Lumpur – Banda Aceh – Port Blair,” kata Iskandar.

Acara yang berlansung selama tiga hari bermula pada 10 hingga 13 September 2019 bertempat di Sofitel Krabi Phokeethra Hotel tersebut turut dihadiri oleh beberapa perwakilan Pemerintah Aceh lainnya, diantaranya Sekda Kota Banda Aceh, Ir Bahagia Dipl SE, Plt Kepala Kawasan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS), Razuardi, Direktur Utama PT PEMA, Zubir Sahim serta Ketua KADIN Aceh, Makmur Budiman. []

Penambangan emas ilegal. (Foto: dok Polres Nagan Raya)
Banda Aceh - Lima penambang emas ilegal di Dusun Agoy Pemukiman Pulo Raga Desa Panton Bayam Kecamatan Beutong, Nagan Raya, Aceh ditangkap. Satu di antaranya pemilik modal dan dua berstatus mahasiswa.

Kelima pelaku yang dibekuk yaitu HJ (50) selaku pemilik modal dan pemilik beco; HS (21) berstatus mahasiswa selaku operator asbuk; IW (27) operator beco; MR (48) operator beco serta Is (22) berstatus mahasiswa sebagai operator asbuk. Penangkapan kelima pelaku dilakukan personel Satuan Reserse Kriminal Polres Nagan Raya.

"Mereka kita tangkap pada Rabu 11 September dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Mereka melakukan penambang emas tanpa memiliki izin," kata Kasat Reskrim Polres Nagan Raya AKP Mahliadi saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (12/9/2019).

Penangkapan kelima pelaku berawal dari informasi yang diperoleh polisi terkait aktivitas penambangan ilegal di kawasan tersebut. Polisi kemudian bergerak ke lokasi tengah malam dan melakukan penggerebekan.

Di lokasi, polisi menemukan dua alat berat yang sedang melakukan penambangan emas. Pelaku saat diinterogasi mengaku tidak mengantongi izin terkait aktivitas penambangan.

"Setelah kita interogasi ternyata mereka tidak memiliki izin apapun sehingga kita lakukan penangkapan," jelas Mahliadi.

Dari penangkapan tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa dua ekskavator, lima lembar ambal penyaring warna hijau, serta dua botol yang berisikan serbuk emas murni seberat lebih kurang 22 gram. Para pelaku saat ini sudah diamankan di Mapolres Nagan Raya. |
detik.com

Lhoksukon - Masyarakat Gampong Ampeh Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, Rabu (11/9/2019) malam menolak Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)  dana gampong yang digelar dalam rapat umum di Meunasah setempat.  

Informasi yang diterima StatusAceh.Net, Kamis (12/9/2019) rapat LPJ dana Desa Ampeh itu berlangsung selama enam jam mulai pukul 20.30 WIB. Dalam rapat itu,  warga merasa kaget mendengar laporan penggunaan dana desa non sarana dan prasarana dinilai banyak tumpang tindih belanjaan serta tidak tepat sasaran.


Maka satu-persatu masyarakat, tokoh dan perangkat desa angkat bicara memprotes dan mempertanyakan berbagai kejanggalan dalam penggunaan dana desa.  

Sehingga rapat yang dipimpin oleh Sekcam Tanah Luas Ramli, berlangsung panas dan semakin tegang ketika Geusyik M. Dahlan beserta perangkatnya tidak mampu menjawab pertanyaan masyarakat tentang penggunaan dana desa.  
  
Salah seorang tokoh masyarakat gampong Ampeh Zulfikri mengatakan tidak hanya itu,  juga penggunaan uang lebih dari pelaksanaan proyek fisik swakelola ternyata setiap tahun dihabiskan untuk kebutuhan tidak logis dan banyak tumpang tindihnya. 

"karena merasa tidak puas, warga yang hadir dalam rapat serentak menolak LPJ dana desa 2017-2018 serta meminta LPJ dana desa 2015 - 2016 juga harus digelar dalam rapat. Kemudian masyarakat juga menandatangani surat mosi tak percaya pada Geusyik Desa Ampeh M. Dahlan,"sebutnya.

Sementara itu,  secara terpisah Geusyik Desa Ampeh M. Dahlan yang dikonfirmasi media ini mengakui bahwa dirinya memang tidak pernah menggelar rapat LPJ dana desa sejak tahun 2015. 

Geusyik menjelaskan  alasan tidak menggelar rapat,  karena malas terlibat dalam perdebatan dan ribut dengan masyarakat yang banyak melempar pertanyaan.  

Geusyik membantah tudingan melakukan korupsi atau penyelewengan dana desa lantaran sudah bekerja sesuai perbup dan pergub.  

"Memang betul saya tidak pernah buat rapat LPJ karena saya malas ribut.  Terserahlah pada masyarakat mau percaya atau tidak. Pentingnya,  Semua penggunaan anggaran desa bisa saya pertanggung jawabkan," tuturnya. [ZA]

Lhokseumawe - Innalillahiwainnailahirajiun. Rektor Universitas Malikussaleh,Dr Herman Fithra, menyampaikan duka  mendalam atas wafatnya Presiden ke-3 Republik Indonesia  Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie).

Bacharuddin Jusuf Habibie meninggal dunia setelah dua pekan belakangan dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (11/9/2019).

"“Innalillahiwainnailaihirajiun. Mewakili segenap sivitas akademika Unimal Saya menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Presiden Republik Indonesia ke 3 Bapak BJ Habibie. Indonesia kehilangan putra terbaik bangsa. Insya Allah, khusnul khatimah,” ujar Herman Fithra setelah mendapat kabar kepulangan BJ Habibie dari media.

Menurutnya, BJ Habibie merupakan sosok yang sangat berjasa bagi rakyat Aceh. Di awal Reformasi, BJ Habibie turun langsung ke Aceh untuk menyelesaikan beberapa persoalan di masa Orde Baru. “Pada masa Pak Habibie menjadi Presiden, banyak tahanan politik yang dilepas. Pak Habibie adalah negarawan yang menyelesaikan persoalan bangsa dengan pendekatan kemanusiaan,” tambah Rektor Universitas Malikussaleh.

Lahirnya Undang-Undang Nomor 44/1999 Tentang Penyelenggarara Keistimewaan Aceh, tak lepas dari peran BJ Habibie. Pada masa itu, Presiden Habibie juga membentuk tim khusus untuk penyelesaian kasus Aceh.

Dalam bidang jurnalistik, BJ Habibie merupakan pendukung kebebasan pers setelah mencabut persyaratan izin SIUPP dan memastikan tak adanya pembreidelan dengan lahirnya UU No.40/1999 Tentang Pers. “Jadi, Pak Habibie juga pahlawan bagi kebebasan pers,” ujar Rektor Unimal.

Selain itu, Herman menilai BJ Habibie seorang insinyur paling sukses dalam sejarah bangsa Indonesia. “Keberhasilan beliau membuat puluhan paten, menjadi inspirasi banyak generasi muda,” kata Herman lagi.

Tambah Herman, BJ Habibie yang merupakan peraih gelar Doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat cum laude pernah menjabat Menteri Ristek/BPPT selama 20 tahun, yang kemudian menjadi presiden Republik Indonesia ke 3 pada 21 Mei 1998.

"Semasa hidupnya beliau banyak memberikan contoh dengan perbuatannya, sehingga beliau menjadi idola dan panutan banyak anak muda dan masyarakat Indonesia, sampai dimasa tuanya masih memberikan inspirasi buat kita. Selamat jalan bapak demokrasi Indonesia, Insyaa Allah amal ibadah dan kebaikan beliau diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan pahala yang setimpal serta ditempatkan di syurganya. Aamiin,"tambahnya.[Unimal News]

Jakarta - Kementerian Kominfo mengenang sosok mendiang BJ Habibie sebagai tokoh panutan di bidang teknologi. Presiden Indonesia yang ketiga ini disebut sebagai Bapak Teknologi Indonesia.

"Tahun 1980-an, Menristek BJ Habibie memimpin PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang memiliki divisi perancangan dan pengembangan satelit buatan Indonesia. Beliau membangun fasilitas pengembangan satelit hingga menyekolahkan puluhan putra-putri terbaik Indonesia ke luar negeri untuk belajar teknologi satelit," kata Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu dalam pernyataannya, Kamis, 12 September 2019.

Dia mengatakan, saat Kominfo akan membangun Satelit Multifungsi Satria. Pembangunan itu memiliki semangat yang dipelajari dari mendiang BJ. Habibie.

"Saat ini Kementerian Kominfo pun akan membangun Satelit Multifungsi Satria, sebuah semangat yang kami pelajari dari Bapak Habibie untuk terus berinovasi memberikan yang terbaik bagi bumi pertiwi," ungkap Ferdinandus.

Selain di bidang teknologi, Ferdinandus mengatakan Habibie juga memiliki keputusan di bidang media. Di era pemerintahannya, dia merupakan presiden yang menginisiasi Kebebasan Pers di Indonesia melalui UU No.40 Tahun 1999.

Saat itu, SIUPP atau Surat Izin Usaha Penerbitan Pers yang menjadi momok dan hantu dunia pers saat Orde Baru ditiadakan.

Tak lupa Kominfo mengucapkan duka cita atas kepergian BJ Habibie. Ucapan terima kasih juga dilontarkan untuk semua langkah yang dilakukan mendiang untuk Indonesia.

Ferdinandus juga menyatakan penghormatan pihaknya untuk Habibie. Dia mengatakan perjuangan Habibie di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kearifan serta inovasi akan dilanjutkan untuk kemajuan Indonesia.

"Kami, keluarga Kominfo memandang bahwa Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta amal Bapak Habibie tak terputus oleh apa pun, tidak juga oleh kematian," kata dia. | Viva

Jakarta - Indonesia tengah dirundung duka, presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie meninggal dunia. Priayang akrab disapa BJ Habibie dinilai menginspirasi masyarakat Indonesia bahkan dunia.

Sosok BJ Habibie dikenal sebagai orang yang cerdas dengan sumbangsihnya dalam bidang aeronautika, dalam wujud pesawat terbang N250 dan R80. BJ Habibie juga satu-satunya pria dari Asia yang menjabat sebagai Penasihat Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978).

Tak hanya cerdas, sosok Habibie ternyata juga dikenal pria romantis dan setia terhadap pasangannya. Habibie mengukuhkan hidupnya untuk menemani sang istri Ainun, hingga napas terakhirnya.

Habibie mengungkapkan bahwa dia selalu menaruh hijab Ainun di bawah bantalnya setiap tidur. Hijab itu punya sejarah. Kain tipis dengan warna putih gading, dengan beberapa bordir sepanjang sisinya. Hijab itu merupakan hijab terakhir yang digunakan Ainun sebelum menghembuskan napas terakhir di Muenchen, Jerman.

Bukan hanya itu saja, di rumah Habibie di kawasan Patra Kuningan Jakarta Selatan, juga terdapat sebuah ruangan. Di ruangan itu, terdapat sebuah lukisan. Lukisan yang ada di sepanjang lorong ruangan di sudut rumahnya cukup beragam. Namun yang mencuri perhatian adalah lukisan Habibie dan Ainun.

Lukisan itu menggambarkan Habibie yang mengenakan jas putih dan peci hitam terlihat membonceng Ainun yang mengenakan pakaian kebaya. Dalam lukisan itu terdapat tulisan 'Cinta Tanpa Batas'.

Kisah cinta BJ Habibie dan Ainun pun sempat diabadikan dalam sebuah film berjudul Habibie dan Ainun. Yang mana BJ Habibie diperankan oleh Reza Rahadian dan Ainun diperankan oleh Bunga Citra Lestari. | Vivanews

Foto: iskandar dituntut penjara seumur hidup (antara)
Jakarta - Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri Banda Aceh menuntut, Iskandar dengan hukuman penjara seumur hidup. Ia jadi terdakwa pembunuhan suami istri yang juga majikannya.

Tuntutan tersebut dibacakan JPU Yudha Utama Putra dalam sidang di Pengadilan Negeri Banda Aceh di Banda Aceh dengan majelis hakim diketuai Eti Astuti.

Terdakwa Iskandar yang hadir ke persidangan mengenakan rompi oranye tanpa didampingi penasihat hukumnya. Pada sidang pembacaan dakwaan, terdakwa Iskandar hadir didampingi penasihat hukumnya Ramli Husein.

JPU Yudha Utama Putra mengatakan, terdakwa Iskandar terbukti bersalah melanggar Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana seperti dalam dakwaan primair.

"Hal memberatkan, terdakwa telah menghilangkan nyawa orang lain. Tidak ada hal meringankan dari perbuatan terdakwa tersebut," kata JPU Yudha Utama Putra sebagaimana dilansir Antara, Kamis (12/9/2019).

BANDA ACEH- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Pemerintah Aceh, dan seluruh rakyat Aceh sangat berduka atas meninggalnya Presiden RI ke-3, Prof BJ Habibie, di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD), Rabu (11/9) sekira pukul 18.05 WIB.

"Bapak Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah sangat berduka atas meninggalnya Presiden RI ke-3 Prof BJ Habibie. Begitu juga Pemerintah Aceh, dan seluruh rakyat Aceh," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah melalui Jubir Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani (SAG) di Banda Aceh, Selasa (11/9) malam.

Menurut Pak Nova, lanjut Jubir yang akrab disapa SAG itu, Bapak BJ Habibie merupakan sosok yang punya andil besar dalam membangun bangsa Indonesia. Karena itu, lanjut dia, wajar bila pemerintah Aceh dan seluruh rakyat Indonesia merasa sangat kehilangan malam ini.

"Semoga seluruh pengorbanannya terhadap bangsa ini menjadi amal ibadah bagi Pak Habibie dan Beliau ditempatkan pada tempat terbaik di sisi Allah Swt," tutur Jubir SAG mengutip Nova Iriansyah.

Selain itu, untuk memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada salah satu putra terbaik bangsa kita, Plt Gubernur Nova meminta seluruh instansi pemerintah maupun instansi swasta di Aceh untuk mengibarkan bendera merah putih setengah tiang selama tiga hari, mulai tanggal 12 sampai 14 September 2019.

Lebih lanjut SAG menjelaskan, Bapak Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah juga meminta bupati dan walikota di seluruh Aceh untuk menghimbau instansi pemerintah maupun swasta di kabupaten/kota agar mengibarkan bendera merah-putih setengah tiang, termasuk masyarakat yang merasa kehilangan salah satu putra terbaik bangsa kita, BJ Habibie.

Himbauan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah tersebut sejalan dengan Menteri Sekretaris Negara RI, yang juga menyatakan Hari Berkabung Nasional selama tiga hari, mulai 12-14 September 2019, ujar SAG.

BJ Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto pada Rabu (11/9/2019) malam. Presiden ketiga Indonesia yang senantiasa melaksanakan ibadah puasa Senin dan Kamis itu menghembuskan nafas terakhirnya setelah menjalani perawatan intensif di RSPAD sejak 1 September 2019.

Meski Tim Dokter Kepresidenan telah bekerja keras mengupayakan kesembuhan BJ Habiebie, kata SAG lirih, namun Allah Swt berkendak lain. Allah 'memanggil pulang' putra terbaik bangsa Indonesia itu.

"Selamat jalan Bapak Habibie. Rakyat Aceh sangat berduka. Innalillahi wainna ilaihirajiun," tutup SAG [*]

ACEH UTARA - Laga hari kelima putaran pertama Open Turnament VolleyBall Muspika Nisam Cup Tahun 2019, yang mempertemukan Tim Kota Lhokseumawe berlangsung berat sebelah. Cuaca cerah dilapangan JVC Blang Dalam Baroh Kecamatan Nisam, sangat mendukung pertandingan yang dilaksanakan pada hari Rabu  (11/09/2019) berakhir dengan kemenangan Trisakti VC Blang Mangat Kota Lhokseumawe dengan skor telak 3-0 (25-22, 25-15, dan 25-23).

Trisakti Vc yang mengandalkan Dekpan, Abon, Fajri, Wanda dan tosser Murdi Bongkeng begitu tangguh bagi Pajak Batuphat VC yang diperkuat Irpan, Andre dan pemain berambaut gimbal Cekmad.

Set pertama Trisakti VC langsung mengambil inisiatif serangan, passing akurat Abon, di sodorkan Murdi Bongkeng kepada Dekpan, dan dengan lompatan yang sangat tinggi Dekpan menyelesaikan dengan smeshan keras menembus blocking pemain Pajak Batuphat VC. Set ini dimenangkan oleh Trisakti dengan skor 25-22.

DI set kedua Pajak Batuphat semakin sulit mengembang permainan, pemain – pemain muda yang diturunkan terlihat kalah skil dan mental menghadapi serbuan pemain Trisakti VC yang dimanajeri Ishak Daud. Set ini berakhir 25-15 untuk Trisakti VC.

Set ketiga Trisakti VC melakukan perombakan pemain, dengan memasukkan beberapa talenta muda, namun ini tidak memperanguhi permainan Trisakti Vc, dan mereka merebut set ini 25-23.

Ketua Panitia Open Turnament Muspika Cup Efrizal,SH melalui Humas, Publikasi, dan Dokumentasi Tajuddin, S.Sos menyampaikan, bahwa melihat antusiasme penonton yang semakin hari semakin bertambah, panitia bekerjasama dengan pemuda Gampong Blang Dalam Baroh Kecamatan Nisam, akan menambah kursi bagi penonton, sehingga penonton nyaman dalam menikmati pertandingan berlangsung.

Bagi penggemar bola voli yang belum sempat hadir, kami mengajak ayo kita nonton pertandingan bola voli bermutu, dijamin anda puas, begitu ujar pemuda yang biasa di panggil Taju Banba.   

Pertandingan Hari keenam
Untuk laga dihari keenam putaran pertama, kami akan mempertemukan Congkobo VC Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe ditantang Raja VC SP.3 Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara. (Taju)

Banda Aceh- Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mendukung sepenuhnya upaya penguatan pelaksanaan keterbukaan informasi publik terutama dalam bidang pembangunan. Dia juga mendorong seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Aceh melakukan penguatan pelaksanaan keterbukaan informasi publik tersebut.

Nova Iriansyah menyampaikan hal tersebut melalui tayangan pesan video pada acara Rapat Koordinasi Teknis Penguatan Kelembagaan PPID kabupaten dan kota se-Aceh, di Kyriad Muraya Hotel, Banda Aceh, Rabu (11/9).

Menurut Nova, keterbukaan informasi publik harus dibuka selebar-lebarnya demi mewujudkan masyarakat yang partisipatif terhadap pengawasan proses pembangunan dan pelaksanaan roda pemerintahan.

"Selain dari pada itu, peran fungsi PPID di jajaran pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/kota, harus mampu menjaga tuntutan kebutuhan pemenuhan hak masyarakat terhadap informasi publik," tutur Nova.

"Partispasi masyarakat sangat penting, tanpa itu kita tidak dapat melaksanakan pembangunan dengan baik," ujar Plt Gubernur.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh, Marwan Nusuf mengatakan tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas keterbukaan informasi publik baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Dalam kegiatan itu juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama penguatan kelembagaan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) se- Aceh, guna meningkatkan kualitas keterbukaan informasi publik. Penandatanganan itu, dilakukan oleh seluruh Sekretaris Daerah dari 23 kabupaten/kota.

Penandatanganan komitmen bersama itu, mengangkat 3 bidang kesepakatan kerjasama. Di antaranya, implementasi keterbukaan informasi publik, sistem pengelolaan pengaduan pelayanan publik nasional, layanan aspirasi, pengaduan online rakyat. Kemudian, sistem informasi dan teknologi informasi komunikasi berbagi pakai dan terintegrasi.

Tampak hadir Ketua Komisi Informasi Pusat, Ketua Komisi Informasi Aceh, Kepala Biro Humas dan Protokol, serta Sekretaris Daerah dari 23 kabupaten/kota di Aceh.

,
Banda Aceh – Kodim 0101/BS menggelar acara silaturahmi dengan Unsur Pemerintah Daerah (Pemda) dan sejumlah tokoh diantaranya Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat se Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.

Acara tersebut dipimpin oleh Komandan Kodim 0101/BS Kolonel Inf Hasandi Lubis, S.I.P, bertempat di Aula Makodim 0101/BS Jalan S.T.A Mahmudsyah Nomor 32 Gampong Baro Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Rabu (11/09/19).

Adapun tema yang di usung yaitu “Melalui kegiatan pembinaan Komsos Cegah Tangkal Radikalisme/Separatisme, kita perkokoh mentalitas dan pemahaman ideologi Pancasila guna mencegah ancaman bahaya radikalisme/separatisme dalam rangka mewujudkan alat juang pertahanan yang tangguh”

Dandim 0101/BS Kolonel Inf Hasandi Lubis, S.I.P dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini dilakukan untuk menjalin Komunikasi Sosial (Komsos) yang harmonis dengan komponen masyarakat dalam rangka mewujudkan cegah tangkal Radikalisme/Separatisme.

“Di zaman orde baru, kita juga pernah dengar faham radikal itu ada dua macam yaitu radikal kiri dan radikal kanan. Radikal kiri itu berkaitan dengan Komunisme, sementara Radikal Kanan berkaitan dengan Agama,” ujarnya.

Dijelaskan, radikalisme adalah suatu ideologi (ide atau gagasan) dan paham yang ingin melakukan perubahan dalam tempo singkat dan secara drastis dengan cara-cara kekerasan.

“Radikalisme sering dikaitkan dengan terorisme, karena kelompok ini melalukan cara apapun agar keinginannya dapat tercapai, termasuk meneror pihak yang tidak sepaham dengan mereka,” jelas Dandim.

Kepada anak muda, Dandim berpesan, sebagai generasi penerus bangsa harus menjadi garda terdepan dalam membawa bangsa ini semakin kuat dan jangan mudah terpengaruh terhadap isu-isu yang tidak benar yang menginginkan bangsa ini hancur.

“Sikap ini harus kita miliki sebagai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena kedamaian dan persatuan adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan,” tandasnya

Terakhir, Dandim mengajak kepada masyarakat agar tidak terpengaruh terhadap suatu kelompok maupun gerakan yang dapat merusak ideologi Pancasila dan melaporkan kepada pihak yang berwenang apabila mengetahui akan adanya gerakan/kelompok tersebut.

“Saya harap seluruh komponen masyarakat termasuk muda-mudi ikut berperan cegah segala bentuk ancaman dan gangguan sistem pertahanan negara sebagai energi Daya Tangkal Paham Radikalisme/Separatisme,” pungkas Pamen berpangkat Bunga Melati Tiga itu.

Sebagai pemateri di acara tersebut terdiri dari Kabid Bina Ideologi Wasbang dan Karakter Bangsa Kesbangpol Linmas Kota Banda Aceh, Zulkifli, SH, Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Banda Aceh, H. Juniazi, S.Ag. M.Pd dan Kadistan Aceh Besar, Dr. Ir. Azhar, M.Sc.

Hadir dalam acara tersebut diantaranya Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Mayor Inf Issukandar, S.Ag, Perwira Seksi Logistik (Pasilog) Mayor Inf Mukolil, Perwira Seksi Personelia (Pasi Pers) Kapten Inf Abd. Kadier, Kasubbid Kesbangpol Kota Banda Aceh Mulyadi, para Mahasiswa dan pelajar.

Jakarta - Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, kabar duka datang dari Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie. Presiden ke-3 Republik Indonesia ini meninggal dalam usia 83 tahun.

Habibie meninggal dunia pukul 18.05 WIB, Rabu 11 September 2019. Kabar tersebut disampaikan Thareq Habibie.

Ketua Tim Dokter Kepresidenan (TDK) Prof dr Azis Rani dalam keterangan resminya menyebut bahwa Habibie masuk RSPAD sejak 1 September 2019.

Ia ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.

"Dalam perawatan sekarang diperlukan pengobatan yang komprehensif, mencakup berbagai gangguan organ yang terjadi," ujar Azis Rani, Selasa (11/9/2019)

Sebelumnya, Presiden ke-3 RI ini sempat dirawat di Jerman setelah mengalami kebocoran klep jantung.

Kabar kesehataannya yang menurun membuat sejumlah tokoh negeri ini mengunjungi BJ Habibie di RSPAD Gatot Subroto. | Liputan6

JAKARTA -- Wakil Ketua Dekranasda Aceh, Dr. Ir. Dyah Erti Idawati menerima penghargaan sebagai Pembina Teladan kategori Upaya Melakukan Koordinasi dan Pembinaan Dekranasda Kabupaten/Kota dengan Dekranasda Provinsi pada Dekranas Awards 2019, yang diserahkan pada pameran Kriya Nusantara di Balai Kartini, Jakarta, 11 September 2019.

Dyah mengatakan, selama dua tahun ini pihaknya terus melakukan banyak inovasi baik dalam segi kwalitas maupun desain-desain produk baik dari Dekranasda Provinsi dan Kabupaten/Kota sehingga mendapatkan penghargaan tahunan dari Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) pada Pameran Kriya Nusantara 2019.

"Kita berharap, kedepan Dekranasda Aceh akan terus melahirkan kreasi-kreasi baru serta menjaga kwalitas produk yang dihasilkan. Adapun tujuan utama Dekranasda Aceh adalah untuk kemajuan pengrajin itu sendiri," jelasnya.

Sementara, Ketua Umum Dekranas, Mufidah Jusuf Kalla mengatakan bahwa tahun ini pameran Kriya Nusa menampilkan berbagai karya kreatif bidang kerajinan dan dia bersyukur pameran itu bisa dilaksanakan lagi tahun ini.

"Industri kerajinan merupakan bagian dari ekonomi kreatif yang pertumbuhannya sangat cepat berkembang dan hampir di seluruh pelosok Tanah Air, baik dari skala mikro, kecil sampai menengah," katanya.

Menurut Mufidah, industri ini peranannya cukup strategis bagi perekonomian nasional, karena secara histori, industri ini sangat lekat dengan keseharian kehidupan rakyat Indonesia.

"Oleh sebab itu produk kerajinan bisa menjadi andalan mata pencaharian terutama pemanfaatan sumber daya setempat. dan pengembangan kreatif lokal," kata Mufidah.

Pameran Kriya Nusa 2019 diikuti oleh Dekranasda seluruh Indonesia yang memfasilitasi perajin di wilayahnya masing-masing. Tak hanya itu sejumlah BUMN dan Kementerian juga memfasilitasi mitra binaanya untuk terlibat, sehingga terdapat 246 stan yang terdiri dari: 37 stan Kementerian dan BUMN, 170 stan Dekranasda, 25 stan individu, 8 stan mitra, dan 6 stan asosiasi.

Banda Aceh- Pemerintah Aceh berkomitmen untuk terus memperkuat pengetahuan agama Islam dalam bidang pendidikan di Aceh, mulai dari tingkatan Sekolah Dasar (SD) sampai dengan tingkatan Sekolah Menengah Atas (SMA). Pengetahuan tersebut guna mewujudkan generasi muda Aceh yang cerdas, beriman dan bertaqwa.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Keistimewaan, Hubungan Kerjasama dan SDM, Darmansyah, saat membuka Pekan Ketrampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (PENTAS PAI)  IV Tingkat Provinsi Tahun 2019, di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Selasa (10/9) malam.

Demi mewujudkan penguatan nilai agama bagi peserta didik, kata Darmansyah, pemerintah Aceh bersama dengan Kantor Wilayah Kementrian Agama Aceh menggelar serangkaian kegiatan, salah satunya Pekan Ketrampilan dan seni Pendidikan Agama Islam. Kegiatan tersebut diperuntukkan bagi kalangan peserta didik dari tingkat SD sampai SMA.

"Di ajang ini, anak-anak kita akan dirangsang untuk memperdalam pengetahuan agama melalui persaingan cukup ketat. Mereka akan didorong meningkatkan intelektual, emosional, spiritual dan sosial, sehingga lebih kompetitif dan cerdas," ujar Darmansyah.

Menurut Staf Ahli Gubernur itu, kegiatan tersebut merupakan wadah bagi generasi muda Aceh dalam mengembangkan kemampuan dan daya kreasi di bidang ilmu agama.

"Yang terbaik dalam ajang ini, selain mendapat hadiah khusus dari pemerintah Aceh, juga akan terpilih mewakili Aceh pada PENTAS PAI Nasional yang berlangsung Oktober mendatang di Makassar, Sulawesi Selatan," kata Darmansyah.

Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Aceh, Muhammad Daud Pakeh mengatakan generasi milenial merupakan generasi yang aktif dan kreatif, salah satunya dalam hal teknologi informasi. Hal tersebut, kata dia, adalah potensi sekaligus menjadi tantangan dalam mendidik generasi muda Aceh saat ini.

Agar kemajuan teknologi itu tidak salah digunakan generasi milenial, kata Daud, pemerintah Aceh bersama dengan Kanwil Kementrian agama terus berkolaborasi untuk meningkatkan nilai Islam dalam pendidikan Aceh. Salah satu cara meningkatkan nilai Islam bagi peserta didik, pemerintah Aceh kini telah mengeluarkan kebijakan untuk menerapkan kurikulum pendidikan Islam untuk seluruh jenjang pendidikan. Mulai dari SD sampai dengan SMA.

Sementara itu, Ketua panitia pelaksana Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) IV, Taharuddin, mengatakan kegiatan tersebut digelar sejak tanggal 9 - 15 September 2019.

Kegiatan tersebut diikuti 677 siswa/siswi SD, SMP dan SMA serta 184 pendamping dari seluruh kabupaten dan kota di Aceh.

Adapun cabang perlombaan pada Pentas PAI tingkat provinsi Aceh tahun 2019 ada 8 jenis lomba untuk tingkat SD, SMP dan SMA/SMK. Kedelapan cabang lomba tersebut yaitu Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), lomba Pidato PAI (LP-PAI), Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ), lomba Cerdas Cermat PAI (LCC-PAI), lomba Kaligrafi Islam (LKI), lomba Seni Nasyid (LSN), lomba Debat PAI (LD-PAI) dan lomba Kreasi Busana (LKB).
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.