2016-02-28

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

Foto: google.com
StatusAceh.Net - Tulisan ini ditujukan untuk meluruskan pemahaman tentang keberadaan Majelis Pemerintahan Gerakan Aceh Merdeka (MP-GAM). Sangat disesalkan, ambisi-ambisi kekuasaan beberapa orang yang berada dilingkaran gerakan perjuangan telah menyebabkan terjadinya pertikaian antar sesama petinggi GAM. Bahkan orang yang tidak bersalah pun ikut menjadi korban fitnah tersebut. Tulisan ini tidak ditujukan untuk membuka aib orang lain, apalagi hal itu menyangkut tentang eksistensi kawan seperjuangan. Tetapi mengingat adanya kesimpang-siura n sejarah yang sengaja diciptakan, yang boleh jadi akibat dari infiltrasi kepentingan-kep entingan asing guna mengacaukan konsolidasi internal, maka tulisan ini kiranya perlu saya tuliskan.

Konon lagi saat ini, berita-berita fiktif itu telah berkembang dalam masyarakat Aceh, dan belum ada pihak yang memiliki otoritas sejarah yang berani meluruskannya. Almarhum Tgk Hasan M. di Tiro pernah berpesan ”sesuatu yang salah akan dianggap benar, bila kebanyakan orang mengatakan itu benar, sebaliknya kebenaran yang diketahui harus ditegakkan meskipun kita hanya seorang diri” . Sedikit flash back, MP-GAM adalah organ yang dibentuk di Kuala Lumpur pada tahun 1999, oleh para senior GAM yang masih setia kepada perjuangan. Inisiatif pembentukan majelis ini merupakan sikap antisipatif mengingat kondisi kesehatan Wali yang mulai menurun akibat terkena stroke pada Agustus 1997, ditambah lagi dengan fakta rancunya konsolidasi perjuangan setelah diambil alih oleh Malik Mahmud. Malik telah menyingkirkan relatif 90% para loyalis perjuangan di Stockholm dan Malaysia, termasuk diantaranya Panglima Angkatan Darat Tgk. M. Daud Husin.

Beberapa tokoh penting generasi awal sudah tidak lagi mendapat tempat. Sebaliknya Malik pun mulai membangun hegemoni kekuasaannya bersama orang-orang yang relatif mudah dikendalikannya . Secara tidak langsung, bisa kita simpulkan bahwa Malik telah melakukan Kudeta Garis Kepemimpinan.

Banyak orang yang lupa atau tidak mengetahui bahwa (alm.) Tgk. Hasan M. di Tiro telah membentuk Majelis Negara dan menandatangani dekrit pada tanggal 17 Maret 1979, sesaat sebelum beliau berangkat keluar negeri. Dekrit tersebut menegaskan bahwa dalam kondisi Wali Negara yang absen, misalnya karena sakit atau keluar negeri, maka Pemerintahan dijalankan oleh Majelis Menteri (Council of Ministers), yang dikepalai oleh Perdana Menteri dengan beberapa orang Wakil Perdana Menteri.

Dalam kondisi absen tetap, seperti kematian, maka kepemimpinan digantikan secara berturut-turut sesuai dengan ranking senioritas yang telah ditentukan sebagai berikut: Perdana Menteri-1 (PM-1): Dr. Mokhtar Y. Hasbi, Wakil PM-1: Tgk. Haji Ilyas Leube, Wakil PM-2: Dr. Husaini Hasan, Wakil PM-3: Dr. Zaini Abdullah, dan Wakil PM-4: Dr. Zubir Mahmud.

Urutan ini diatur berdasarkan senioritas kepemimpinan dalam Central Comittee National Liberation Front of Atjeh Sumatra.

Hal ini termaktub dalam buku ”The Unfinished Diary of the Tgk. Hasan di Tiro”, edisi 1982 halaman 219. Buku yang sama telah diterbitkan ulang pada tahun 1986 tetapi dengan beberapa perubahan isi dan substansi karena alasan pragmatism dan kepentingan dan justifikasi kekuasaan. Dekrit tersebut juga dikuatkan dan ditandatangani oleh para Madjelis Menteri dalam pertemuan di Jengki Wilajah Peureulak awal tahun 1980, dua bulan setelah Tgk. Hasan berangkat keluar negeri.

Pertemuan ini diikuti oleh Dr. Mokhtar Y. Hasbi, Tgk. Hadji Ilyas Leube, Dr. Husaini Hasan, dan Dr. Zubir Mahmud. Sedangkan dr. Zaini Abdullah berada di Wilayah Pidie bersama Tgk. Mohammad Daud Husin.

Menteri-menteri lainnya sebagian telah ditangkap seperti Tgk. Mohammad Tahir Husin, atau yang dipenjarakan seperti Tgk Muhammad Lampoih Awe dan sebagian lagi telah ”turun gunung”.

Dua menteri yang lain tinggal tetap di Singapura yaitu Malek Mahmud dan abangnya, Amir Mahmud. Para inisiator pembentukan MP-GAM diantaranya adalah Tgk Idris Mahmud (Gubernur Wilayah Peureulak), Tgk. Muhammad Mahmud (Panglima Wilayah Peureulak), Tgk. Abdullah Krueng (Ketua Majelis Orang Tuha di Kuala Lumpur), Tgk. Robert Suryadarma (Panglima Aceh Besar), Tgk. Sulaiman Amin (Panglima Wilajah Batee Iliek) dan sejumlah petinggi lulusan Libya angkatan pertama. Lembaga ini difungsikan sebagai Majelis Pemerintahan Darurat bila pimpinan tertinggi gerakan berada dalam kondisi in-absentia.

Disaming itu, inisiatif ini juga merupakan respon atas melemahnya konsolidasi di bawah kepemimpinan Malek Mahmud. Malek telah mengganti secara radikal semua garis kepemimpinan yang sebelumnya ada.
Sejumlah dokumen hasil rapat telah dikirimkan ke Markas Besar GAM di Eropa untuk persetujuan lebih lanjut. Markas Besar membahas dokumen-dokumen tersebut dan memutuskan untuk mendukung keberadaan Majelis.

Restu dari MB ini meninggalkan ketidakpuasan di lingkaran kepemimpinan Malik Mahmud yang bermuara pada pembunuhan Tgk. Haji Usman Pasi, Tgk. Abdul Wahab dan Teuku Don Zulfahri. Lebih jauh dari itu, MP-GAM difitnah sebagai agen Jakarta, yang bekerjasama dengan pemerintah Republik Indonesia dan sepakat menerima otonomi untuk Aceh. Tak ayal, fitnah ini pun berkelanjutan sehingga timbul ancaman dan pengkambing-hit aman untuk setiap kegagalan perjuangan GAM.

Namun hari ini, rakyat bisa menilai sendiri, siapa sebenarnya yang menerima otonomi Aceh? Atau siapa mengkhianati Proklamasi 1976, serta membubarkan Gerakan Perlawanan?.

Sementara Gerakan yang dipandu oleh Malek Mahmud dan Zaini Abdullah juga telah dibubarkan dan diganti dengan Partai Aceh (PA) yang hari ini sedang disibukkan dengan beberapa agenda pragmatis, seperti merebut kursi Gubernur.

Besar harapan, tulisan singkat ini bermanfaat bagi generasi muda Aceh, terutama dalam melihat sejarah Aceh secara objektif dan bebas dari fitnah-fitnah kelompok yang berkepentingan. Sebagai salah seorang pelaku sejarah, saya merasa hal ini perlu diluruskan agar-cita-cita meraih kedaulatan sebagai bangsa yang berharga diri, serta dalam rangka menwujudkan perdamaian serta keadilan, bisa kita capai bersama-sama. Masih banyak hal yang bisa saya bagikan (sharing) dan perlu kita diskusikan lebih jauh, berdasarkan data dan fakta yang ada. Kepada Allah juga kita memohon ampunan-Nya.

Beberapa pejuang Atjeh merdeka tahun 70an meminta saya untuk menyampaikan siapa sesungguhnya Malik Mahmud yang disebut-sebut sebagai Meuntroe Malek. Tanpa bermaksud menyebarkan gossip apalagi fitnah keji, namun karena niat baik dan tulus demi generasi muda Aceh yang akan datang dan demi konsistensi sikap para pejuang tua AM maka saya menyampaikan fakta-fakta sesuai pengalaman hidup yang saya ketahui selama ini.

Malik Mahmud selama ini menggelari dirinya sebagai Meuntroe Malek bahkan dalam draft qanun Wali nanggroe yang dirancang oleh sebagian besar anak-anak Partai Aceh menempatkan Malik Mahmud sebagai Perdana Menteri dan setelah wafatnya Yang Mulia Paduka Hasan Tiro maka Malik Mahmud bersiap untuk menggantikannya . Padahal sesungguhnya nama sebenarnya adalah Khila Bin Mahmud alias Malik Haytar Bin Mahmud. Dia tinggal bersama Ibunya di Singapura, tidak berapa fasih berbahasa Aceh. Ayahnya keturunan India yang lahir di Aceh. Dulu dia tukang tenteng (bawa) tas Hasan Tiro. Dia menjadi dalang pengutipan dana dari buruh-buruh kontrak warga Aceh di Malaysia sejak tahun 1985. Dia juga yang menjadi dalang terjadinya peristiwa Semenyih (Malaysia) pada tahun 1997 yang mengorbankan puluhan warga Aceh. Semenjak sakitnya Wali negara Hasan Tiro pada tahun 1997, maka praktis komando GAM berada di tangannya.

Gerak langkah GAM di bawah pimpinan Malik Mahmud (MM) sangat jauh berbeda dengan GAM yang kami pimpin pada permulaannya (saya dan Hasan Tiro maupun pejuang AM lainnya). Meskipun nama MM telah dicantumkan sebagai Menteri Negara di tahun 1976, tetapi yang membuat MM berpengaruh di dalam GAM dimulai di tahun 1987, di saat ia mendapat tugas untuk merekrut anak-anak muda dari Aceh dan dari Malaysia untuk dilatih di Libya dan dari Libya dipulangkan ke Aceh. Semua mereka ini sebelum pulang ke Aceh juga harus melalui MM. Semua pemuda latihan Libya hanya mengenal MM sebagai pemimpin AM, tidak tahu menahu seluk beluk ideologi AM apatah lagi sejarah Pra AM. Tidaklah heran kalau garis perjuangan TNA di bawah MM berbeda daripada dari tujuan semula. Secara garis besarnya GAM MM memisahkan diri dari rakyat. Mereka menunjukkan dirinya sebagai penguasa dan mendikte rakyat.

Siapa yang membangkang langsung ditindak. Hanya ada dua pilihan, yaitu: jalankan perintah atau bayar pajak yang ditetapkan atau anakmu yatim, kehilangan bapaknya. Bukan saja kepada rakyat, bahkan kepada rekan seperjuangan yang berlainan pendapat langsung digeser, difitnah dan tidak sedikit yang dihukum mati. Contoh rekan seperjuangan yang saya maksud: T. Don Zulfahri, Tgk. Haji Usman, Tgk. Abdul Wahab, Tgk. Abdullah Shafii dll. Guraa Rahman difitnah dan diperangkap hingga dimasukkan ke dalam penjara Malaysia. Tgk. Daud Husin difitnah dan dicopot dari jabatannya serta diperintah bunuh. Besar dugaan pembunuhan Djafar Siddik SH, Prof. Safwan Idris, dan Prof. Dr. Dayan Daud pun ada sangkut-pautnya dengan perebutan kuasa di kalangan masyarakat Aceh dan dalam usaha pembersihan lawan politik MM.

Latar belakang MM yang kurang jelas dan dasar pendidikan yang belum dapat dibuktikan menjadikan MM dinilai oleh para pejuang tua AM tidak layak menempati posisinya seperti sekarang. Meskipun kami, tidak begitu dekat macam dia dengan para anak muda GAM yang sekarang banyak direkrut olehnya sejak dulu. Oleh karenanya, kami berniat mengungkap fakta-fakta ini dalam forum yang entah kredibel, pantas atau tidak seraya berharap para pemuda Aceh tetap waspada atas semua bujuk rayu dan hasutan yang bermuatan kepentingan pribadi orang-orang yang “mengaku” sebagai pejuang Aceh.

Semoga Aceh tetap selalu berada di bawah lindungan-Nya dari orang-orang jahat dan terkutuk. Insyaallah.
 
Pelaku Sejarah, bermukim di Swedia, Dr. Husaini Hasan adalah Menteri Pendidikan Aceh Merdeka angkatan tahun 1976

ISIS diduga tengah menyiapkan pembantaian ala Paris untuk mengacaukan pilpres AS | (Istimewa)
WASHINGTON - Seorang pengamat Timur Tengah mengatakan, ISIS tengah aktif merencanakan serangkaian serangan bergaya pembantaian Paris di Amerika Serikat (AS) jelang pemilihan presiden. Serangan itu diyakini akan dilancarkan pada bulan November mendatang.

"Ada kemungkinan yang sangat tinggi bahwa pengikut ISIS tidak akan melewatkan pemilihan presiden di Amerika Serikat dengan melakukan kekerasan bergaya Paris di kota-kota Amerika," ucap Theodore Karasik, analis yang berbasis di Teluk untuk urusan geo-politik regional.

Dia bahkan memprediksi bahwa serangan kaki tangan ISIS itu bisa memberikan kemenangan mengejutkan bagi Donald Trump karena akan meningkatkan sentimen anti imigran dan sikap anti muslim.

Terpilihnya Trump pun akan memberikan keuntungan bagi ISIS, karena kebijakannya terhadap Iran akan memberikan guncangan yang serius di Timur Tengah.

"Sebagai presiden, Trump akan cenderung menjadikan Iran sebagai lahan bisnis sesuai dengan visinya yaitu kecakapan ekonomi AS. Dia kemungkinan akan mempercepat akselerasi Iran ke dalam ekonomi global," katanya. Dengan strategi ini akan timbul ketegangan di wilayah tersebut dan memicu munculnya ISIS.

Peringatan ini muncul hanya beberapa hari setelah muncul kabar jika teroris ISIS mungkin telah memperoleh bahan radioaktif yang dapat digunakan sebagai senjata dalam perang mereka melawan Barat.

Pemerintah Irak sedang mencari bahan, disimpan dalam kasus pelindung ukuran laptop, setelah itu dicuri pada November dari fasilitas penyimpanan Amerika di dekat kota selatan Basra.(sindonews)

Jakarta - Musisi Ahmad Dhani sudah menyatakan niatnya maju pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017 mendatang. Dhani tak takut bersaing dengan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akan menjadi calon incumbent.

Dhani pun mengungkapkan gaya kepemimpinan seperti apa yang akan dia pakai jika memimpin Jakarta nanti. Pentolan grup Dewa 19 itu menyebut penguasa Orde Baru, Soeharto, sebagai salah satu rujukannya.

"Saya mengidolakan Pak Harto. Dia tidak pernah marah di depan TV, tapi ditakuti," kata Dhani dalam perbincangan dengan tvOne, Jumat, 4 Maret 2016.

Menurut Dhani, menjadi pemimpin ditakuti memang perlu. Yang tidak boleh adalah mengumbar kata kasar di depan televisi.

"Saya tidak akan marah-marah di depan kamera. Karena itu tidak baik untuk pendidikan, memaki ibu-ibu di depan TV. Kita boleh keras (tapi tidak di TV)," tuturnya.

Dhani berpendapat, rakyat tidak hanya membutuhkan gubernur dan presiden. Tapi, mereka butuh pemimpin yang juga menjadi guru bangsa.

"Saya bercita-cita menjadi guru bangsa yang bisa memberikan contoh yang baik pada bangsa ini," ujar mantan suami Maia Estianty tersebut.

StatusAceh.Net - Naik gunung merupakan salah satu kegiatan outdoor yang beresiko tinggi. Terjatuh ke dasar jurang, terkena hypothermia, dan diserang binatang liar di hutan merupakan hal-hal yang patut diwaspadai oleh para pendaki.

Setahun yang lalu saya mengalami kejadian yang tidak mengenakan ketika mendaki Gunung Sindoro. Pertemuan dengan seekor babi hutan tidak akan pernah saya lupakan.

Tanah yang lapang, desas-desus maraknya pencurian peralatan gunung menjadi alasan saya dan seorang teman untuk mendirikan tenda di pos 3. Pos yang selalu ramai dengan tenda pendaki. Hari sudah larut. Udara dingin semakin menusuk. Tangan-tangan ini menggigil memasang pasak tenda.

Teman saya terlihat sedang memasak nasi goreng untuk makan malam kami. Tenda sudah selesai terpasang, makan malam sudah siap, kami masuk tenda dan menyantapnya.

Belum juga selesai makan, kami berdua dikagetkan srundukan yang keras dari arah luar tenda. Salah seorang pendaki diluar berteriak “ Babi! Babi!”

Sesungguhnya teriakan mereka tidak banyak membantu. Seekor babi terus saja menerjang tenda. Kami dua orang wanita yang ada di dalam tenda panik bukan main.

Tidak kehilangan akal, kami menggunakan barang apapun yang bisa mengusir mereka. Barulah kami ingat, terdapat parang tergeletak didekat keril di dalam tenda.

Kami memukul si babi dari dalam sekuat tenaga. Membutuhkan waktu cukup lama untuk mengusir si babi. Sampai akhirnya dia pergi. Tidak ada yang terluka dalam insiden itu. Hanya saja tenda saya putus diseruduk babi.

Berdasarkan pengalaman tersebut, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghindari babi:
1. Jangan mendirikan tenda dekat dengan sampah

Tidak jarang kita menemukan tumpukan sampah sisa makanan di gunung. Seperti bungkus mie instant, sayuran, bahkan sampah sisa nasi. Tumpukan sampah itulah yang menjadi sasaran si Babi. Dia mengais-ngais sisa makanan dari sana. Dan kebetulan waktu itu kami mendirikan tenda yang letaknya cukup dekat dengan pembuangan sampah.

2. Bersihkan dan kemasi peralatan masak

Babi hutan memiliki indera penciuman yang sangat tajam. Dalam jarak 1 meter saja dia bisa mencium aroma sarden, telor rebus, bahkan tomat yang tidak berbau tajam. Untuk menghindari serangannya, bersihkan alat masak dan kemaslah dengan rapi. Setelah itu masukan kedalam tenda. Jangan sampai menyisakan nesting kotor apalagi sisa makanan diluar tenda.


3. Membuat Perapian

Salah satu hal yang ditakuti babi hutan adalah api. Buatlah perapian didekat tenda untuk menghindari serangan babi. Tapi, harus di ingat, gunakan kayu atau ranting-ranting pohon kering yang sudah jatuh. Jangan menebang pohon sembarangan di hutan.


4. Bebas sampah

Jangan biarkan teras depan tenda kita berserakan dengan sampah. Pungutlah sampah, masukan kedalam trash bag. Kalau memungkinkan, masukan kantong berisi sampah kedalam tenda. Jika tidak, gantunglah kantong sampah diatas pohon. Keesokan harinya, jangan lupa bawa turun sampah kebawah. Gunung bukan tempat sampah

Kecil memang peluang bertemu hewan liar di hutan, apalagi jika kita menggunakan rute yang ramai pendaki. Tetapi bukan berarti kita boleh lengah. Selalu waspada dan persiapkan peralatan mendaki dengan lengkap untuk mengantisipasi berbagai ancaman dari hewan ataupun hal lainnya. Safety first!

Sumber: phinemo.com

Banda Aceh - Bakal Calon Gubernur Aceh, Ir H. Tarimizi Abdul Karim, M.Sc, mengaku sudah mengantongi nama wakil yang akan mendampinginya pada Pilkada 2017 mendatang. Calon pendampingnya tersebut dinilai sudah memenuhi syarat utama seperti kapabilitas dan esepsibilitas.

"Pintar memahami pembangunan. Jangan menjadi tukang kacau ketika menjadi wagub nanti. Rakyat susah, saya juga susah, dan kita tunggu 5 tahun baru bisa diubah," kata Tarmizi Karim dalam temu ramah dengan elemen masyarakat Aceh Tengah di Aula Hotel Mahara, Pasar Pagi, Kota Takengon, Jumat, 4 Maret 2016.

Tarmizi mengatakan sosok wakilnya tersebut disenangi ulama, rakyat kecil, dan disenangi oleh teknokrat.

"Itu saya sudah punya orangnya," ujar Tarmizi Karim.

Mantan Bupati Aceh Utara tersebut meminta masyarakat Aceh Tengah untuk bersabar dalam perjalanannya.

"Yang penting mohon doa restu bapak-bapak dan ibu-ibu semua, kami dalam kondisi sehat," ujarnya.

Sofyan Dawood turut mendampingi Tarmizi A Karim ketika berada di Takengon. Acara temu ramah ini dihadiri ulama, tokoh masyarakat dari berbagai kecamatan, perwakilan mahasiswa Gajah Putih, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Aceh Tengah, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), serta keterwakilan organisasi perempuan.(portalsatu.com)

Oknum Mantri H.Ibrahim berfose disamping Mobil Jazz dan Klinik Miliknya  
Bireun- Ditakut-takuti akan dibawa ke kantor polisi karena telah mencederai kaca mobil Jazz,seorang supir pengangkut material sawang diduga menjadi korban pemerasan oknum mantri disalahsatu Klinik praktek di Gandapura,Bireun.

Ikwani (30) warga  Bebesen Komplek Ampera, Takengon Kab. Aceh Tengah kepada Reporter menceritakan awal mula nasib malang yang menimpanya pada Rabu (2/3/2016) sekiranya Pukul 11:00 WIB dirinya baru saja bongkar muatan batu koral dari mobil dum truck miliknya di AMP milik Haji Saifannur pengusaha Bireun.

Saat keluar dari lokasi AMP dan kembali menuju arah ke sawang baru lewati SPBU paya meneng tiba-tiba sebuah mobil jenis Jazz berhenti dengan cara menghadangnya,dari mobil tersebut keluar seorang wanita yang meminta ikhwani untuk berhenti dan keluar dari mobil dum truck.

Setelah turun dari mobil sang wanita tersebut lansung menghujani ikwani dengan tudingan jika mobil milik ikhwani telah mencederai kaca mobil jazz berwarna putih milik wanita tersebut yakni akibat batu yang berasal dari mobil dum truck.

Tentu saja ikhwani membantah mobil miliknya yang menjadi penyebab cederanya kàca mobil jazz tersebut karena sepengetahuan ikhwani tadi saat lepas bongkar muatan dirinya dan kernetnya telah membersihkan muatan tersebut sehingga tidak bersisa secuil batu pun di bak mobil.

Saya yakin sekali batu yang mengenai mobil ibu tersebut bukan berasal dari mobil saya karena sudah kami bersihkan,tapi ibu itu tidak mau tahu,malah dia takuti saya jika kalian tidak mau ganti saya laporkan polisi” Ungkap ikhwani.

Diancam akan dibawa ke kantor polisi Ikwani yang merupakan warga pendatang dikecamatan sawang hanya untuk mengangkut material takut berurusan dengan polisi lansung menyerahkan Surat Tanda kendaraan Bermotor (STNK) pada suami wanita tersebut yang diminta oleh suami wanita tersebut yang tidak lain adalah Haji Ibrahim pemilik “Klinik Ellla Safitrah".
Ikwani (tidak mengenakan baju) saat meceritakan kisah malangnya pada Tgk Baha warga sawang  
Menurut ikwani dirinya diminta uang oleh haji ibrahim sebanyak 3 juta untuk mengganti kaca tersebut jika tidak diganti akan dibawa ke polisi.

Dirinya juga merasa terpaksa menandatangani sebuah kwitansi yang dibuat oleh mantri haji ibrahim tanpa ada disaksikan aparatur desa setempat pada hari tersebut diklinik miliknya dengan masa batas pembayaran pada tanggal 20 Maret 2016.

Walau masih merasa tidak bersalah serta tidak terima akhirnya ikwani yang dikalangan para supir pengangkut material dikenal orang tidak mau ada masalah lansung menyepakati serta menyetujui  haji ibrahim dan istrinya.

“ Saya disini Cuma pendatang,baru beberapa hari dapat pekerjaan bawa material,kalau tidak saya bayar takutnya saya dilapor ke polisi tapi saya yakin batu yang kena ke kaca mobil ibu itu bukan dari mobil saya.

Lanjutnya,nanti kalau tidak saya bayar takutnya pas lewat di gandapura mobil saya dilempari batu kan bisa saja itu mereka lakukan” ujar ikhwani dengan polosnya.

Seraya menambahkan jika pasca disitanya STNK mobilnya oleh Mantri Haji Ibrahim dirinya tidak mengangkut material lagi karena tidak memiliki STNK “ Mobil sekarang saya parkir disawang,tidak berani saya bawa karena tidak ada STNK” tutur pria asal takengon dengan wajah sedih.

Sementara itu Haji Ibrahim AMK pemilik Klinik Ella Safitrah ketika ditemui dirinya di kliniknya Jum'at (4/3/2016) membenarkan kejadian tersebut,dirinya telah menyita STNK milik ikhwani sebagai jaminan akan digantinya biaya pembelian dan pemasangan kaca mobil yang retak.
Kwitansi tanpa saksi yang dibuat oleh oknum mantri
Namun dirinya membenarkan jika dirinya tidak mengetahui persis kejadian atas mobilnya karena mobil jazz miliknya saat itu dikendarai oleh istrinya.
” Saya tidak berada disana namun istri saya yang bawa mobil dan alami kejadian sampai mobil ini kacanya retak akibat batu yang berasal dari mobil dumtruk ikwani” Ungkapnya seraya menunjuk kaca depan mobil jazz putih miliknya

Namun saat Reporter menanyakan adakah saksi ataupun bukti yang menjadi sasar menuduh batu tersebut berasal dari mobil dumtruk milik ikwani,sang matri yang sangat kesohor digandapura ini malah mengatakan tidak ada,hanya istrinya yang melihat.


Reporter: T Sayed Azhar

Facebook
Jakarta - Jajaran Polres Karawang saat ini sedang melakukan proses penyelidikan terkait akun Facebook Ina Si Nononk yang mengunggah foto sepasang bocah yang bermesraan di ranjang.

Kapolres Karawang, AKBP Andy Mohammad Dicky mengatakan, anggota sedang menuju SMP 1 Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, untuk memeriksa pemilik akun Ina si Nononk yang diduga pelajar di sekolah tersebut.

"Anggota sudah dalam perjalanan ke sekolah sana, nanti setelah ada laporan kita akan infokan lagi Mas," kata Andy kepada Okezone, Jumat (4/3/2016).

Andy juga mengaku kesulitan untuk mengungkap siapa pemilik akun Ina si Nononk. Karena tidak ada alamat resmi dalam laman akun tersebut.

"Masih terus kita telusuri Mas, di akun itu kan tidak ada alamatnya jadi kami masih kesulitan mengungkapnya," pungkasnya.(OKZ)

Jakarta - Labora Sitorus licin bagai belut. Dengan berdalih sakit, terpidana 'rekening gendut' terus lari dari jeratan hukuman 15 tahun penjara.

Terbaru, Labora tidak ada di kediamannya di daerah Sorong, Papua Barat, saat hendak dipindahkan oleh petugas dari LP Sorong dan Polres Sorong dari Lapas Sorong ke LP Cipinang, Jakarta.

Pemilik rekening Rp 1,5 triliun itu awalnya didakwa menimbun BBM dan juga terlibat dalam pembalakan liar. Di awal proses hukumnya, Labora dijatuhi vonis 2 tahun penjara. Jaksa lalu mengajukan banding hingga akhirnya kasasi dan Mahkamah Agung menjatuhkan vonis 15 tahun penjara pada Labora.

Pada 21 Oktober 2014, jaksa kemudian menuju ke LP Sorong untuk melaksanakan putusan MA. Namun ternyata Labora tidak berada di sel LP Sorong. Meski telah divonis, Labora masih bebas menghirup udara segar dan tidak kunjung ditahan hampir 1 tahun lamanya. Labora berdalih telah mengantongi surat bebas dari Kalapas Sorong. Ia kemudian ditetapkan sebagai DPO.

Tetapi Labora menepis kabur. Ia beralasan sakit dan butuh perawatan di rumahnya. Kediaman Labora dijaga para pendukung Labora dan pengawalan dari sejumlah oknum TNI AL yang bertugas di wilayah setempat. Ia bagai mendapat 'perlindungan' di Istananya.

Dengan pendekatan persuasif, Labora akhirnya bisa dieksekusi jaksa dan aparat gabungan Polri/TNI ke LP Sorong pada 20 Februari 2015. Selama di tahanan, Labora kerap izin ke rumah sakit untuk berobat. Pada 21 Oktober 2015 lalu, Labora keluar dari Lapas dengan alasan terapi dan ia bahkan sempat kembali ke rumahnya. Hingga akhirnya, Labora kabur lagi.

Jejak-jejak pelarian Labora kini diburu penegak hukum. Labora diduga telah meninggalkan Sorong apalagi di belakang rumahnya ada 3 dermaga.

Ke mana Labora?

Simak Ulasan berikut ini

Banda Aceh - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Kototabang, Kabupaten Agam, mendeteksi dua titik panas (hotspot) di Sumatera Barat, Jumat (4/3/2016).

“Dua titik panas terdeteksi oleh satelit Terra dan Aqua (MODIS) dengan tingkat kepercayaan 71 sampai 100 persen di Pasaman Barat,” kata Kepala BMKG Stasiun GAW Bukit Kototabang, Edison saat dikonfirmasi dari Bukittinggi.

Selain itu, satelit Terra dan Aqua juga mendeteksi adanya titik panas di Provinsi Aceh sebanyak satu titik panas dan dua di Sumatera Utara.

“Sementara di Riau hari ini terdeteksi 26 titik panas. Turun dibanding kemarin berjumlah 36,” katanya, dikutip Singgalang.

Sedangkan berdasar pantauan satelit NOAA-18, terdeteksi sebanyak dua titik panas di Aceh dan tiga di Riau.(OKZ)

Polisi menjaga warga Kristiani di desa Suka Makmur, kabupaten Singkil, provinsi Aceh yang melakukan misa di lapangan terbuka pasca kerusuhan di Singkil tahun lalu, Minggu 18 Oktober 2015 (foto: dok).
Pasca pembongkaran 10 gereja di Singkil, pemda kabupaten Singkil memerintahkan jemaat gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi untuk membongkar tenda yang digunakan untuk beribadah.
Singkil - Pasca pembongkaran 10 gereja di Aceh Singkil pada 19 Oktober 2015 lalu, jemaat gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD) mendirikan tenda di lokasi tersebut untuk beribadah.

Keberadaan tenda yang digunakan untuk beribadah itu seakan menjawab kebutuhan tempat beribadah bagi warga yang memeluk agama Kristen di daerah itu. Tetapi hari Rabu ini (2/3) pemda setempat memerintahkan warga membongkar tenda itu dengan alasan tidak ada izin pembangunannya.

Jemaat gereja yang berjumlah 525 orang pun menolak perintah itu. Kepada VOA, Sekretaris Umum Forum Cinta Damai Aceh Singkil, Lesdin Tumangger menegaskan warga menolak pembongkaran tenda itu karena sangat dibutuhkan untuk beribadah.

Jemaat GKPPD di Desa Siompin, Kecamatan Suro, Kabupaten Aceh Singkil sebenarnya telah meminta pemerintah daerah setempat untuk memberi perlindungan hukum untuk bisa beribadah dengan aman di gereja yang sekarang berupa tenda itu, tetapi camat setempat justru menelepon bupati, yang kemudian memerintahkan warga untuk membongkar tempat ibadah mereka itu

"Pak Camat bertemu dengan jemaat dan Pak Camat mengatakan ini tetap akan dibongkar. Pak Camat juga telepon pak Bupati dan dalam pembicaraan, Bupati Aceh Singkil akan menurunkan Satpol PP untuk membongkar tenda tersebut tetapi tidak disebutkan waktu dan harinya," tutur Lesdin Tumangger.

Berdasarkan aturan surat keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri tentang syarat pendirian rumah ibadah, warga harus mengajukan usul pendirian rumah ibadah yang ditandatangani oleh 90 pengusul dan disetujui oleh 60 masyarakat agama mayoritas, serta mendapat rekomendasi dari Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB.

Tetapi syarat pendirian rumah ibadah di Aceh diubah dengan aturan yang menyatakan permohonan harus ditandatangani oleh 150 orang dan disetujui oleh 120 masyarakat mayoritas.

Lesdin mengakui kesulitan memperoleh persetujuan dari masyarakat setempat. Bahkan, kepala desa setempat langsung menolak pendirian gereja atau menolak memberikan rekomendasi, dengan alasan Pemda melarangnya. Padahal, menurut Lesdin keberadaan gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi di Desa Siompin, Kecamatan Suro, Kabupaten Aceh Singkil tidak mengganggu karena banyak warga di daerah itu pemeluk agama Kristiani.

Lesdin menambahkan, "Secara fakta sebenarnya itu tidak mengganggu dan posisinya tidak di hamparan jalan raya, itu masuk gang atau dalam desa."

Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin menyatakan pendirian rumah ibadah sebenarnya lebih merupakan kewenangan Pemda, yang memang berhak mengambil tindakan jika tidak terpenuhinya syarat minimal. Pemda bisa memfasilitas dengan mendirikan rumah ibadah di tempat lain.

"Sebenarnya, Pemerintah Daerah bisa menyelesaikan ini. Sebaliknya 90 orang batas minimal yang ingin mendirikan rumah ibadah juga harus tahu diri dan bisa memahami regulasi. Jadi kalau 60 orang tidak didapat persetujuan mereka yang tinggal di sekitar rumah ibadah yang nanti dibangun, dia harus bersedia untuk difasilitasi oleh pemerintah daerah di lokasi lain," jelas Lukman.

Meski demikian Lukman menyadari bahwa persoalan pendirian rumah ibadah kerap menjadi persoalan besar, yang tak jarang memicu timbulnya konflik. Untuk itu harus dipertimbangkan, perlu tidaknya mengatur pendirian rumah ibadah dalam UU Perlindungan Umat Beragama. Masukan dan kajian berbagai pihak tentang aturan yang sudah ada juga perlu dilakukan untuk melengkapi aturan baru itu.(Sumber: Voaindonesia.com)

Ravelia karam di Selat Bali. Foto: twitter Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
Bali - Kabar duka datang dari dunia transportasi laut. Kapal LCT Ravelia 2 karam di Selat Bali, Jumat (4/3) sekitar pukul 12.50 WIB.

Ravelia 2 mengalami kebocoran, dan kemudian posisi kapal miring dan sekitar pukul 13.10 sudah tenggelam. Kapal ini berlayar dari Gilimanuk menuju Ketapang dengan mengangkut 2 unit truk besar, 1 unit pick up, 4 unit tronton, 18 unit truk sedang dan 4 kendaraan kecil. Total 25 unit.

Upaya penyelamatan dan evakuasi sedang dilakukan oleh sejumlah kapal motor, nelayan, 2 Patkamla dan 1 perahu karet KAL TNI AL, kapal patroli Polair, dan kapal-kapal nelayan.

Dari informasi yang didapatkan JPNN dari sumber di Banyuwangi, hingga saat ini proses evakuasi masih berlangsung. Sejauh ini, 71 orang sudah dievakuasi. "Saat ini proses evakuasi masih dilangsungkan. Semua sumber daya kami kerahkan. 71 Orang sudah dievakuasi. Nakhoda, mualim 1, ibu dan anak masih dicari," ujar Abdullah di @a_azwarnas, sesaat lalu.

Sebelumnya diberitakan, Ravelia 2 mengalami kebocoran, dan kemudian posisi kapal miring dan sekitar pukul 13.10 sudah tenggelam. Kapal ini mengangkut 2 unit truk besar, 1 unit pick up, 4 unit tronton, 18 unit truk sedang dan 4 kendaraan kecil. Total 25 unit.

Upaya penyelamatan dan evakuasi sedang dilakukan oleh sejumlah kapal motor, nelayan, 2 Patkamla dan 1 perahu karet KAL TNI AL, kapal patroli Polair, dan kapal-kapal nelayan. (jpnn)

Serah terima mobil untuk Nurdin Aman Thur di Lhokseumawe. (foto : Muna)
Bener Meriah - Sosok yang dikenal dekat dengan Joko Widodo saat bekerja di PT. KKA (Persero) Nurdin Aman Thursina yang juga disebut-sebut sebagai ayah angkat mendapat hadiah 1 unit mobil dari Presiden RI Joko Widodo melalui Kementerian Perhubungan RI.

“Benar, kami dihadiahi mobil avanza, diminta diambil ke Lhokseumawe kemarin (Kamis 3 Maret 2016),” ujar Inen Thursina dengan mata berkaca-kaca di kediamannya, Jum’at 4 Maret 2016.

Sementara Nurdin Aman Thur sendiri mengaku kaget atas pemberian tersebut. “Tidak pernah mimpi mendapatkan mobil,” ungkap Aman Thur.

Nomor Polisi (Nopol) mobil baru tersebut, disebutkan Syaiful Fata, anak sulung Aman Thur.

“Nopolnya BL 1014 XY, karena disini belum ada garasi sekarang diparkir di rumah adik saya, Junaidi di Pondok Baru,” kata Syaiful. (lintasgayo)

StatusAceh.Net - Kementerian Luar Negeri Filipina kemarin mengatakan Malaysia memanggil duta besar mereka di Kuala Lumpur setelah muncul komentar calon presiden Filipina yang menyatakan akan mengklaim Negara Bagian Sabah jika terpilih jadi presiden.

Koran Manila mengutip pernyataan Wakil presiden sekaligus capres unggulan Jejomar Binay yang menuturkan dia akan merebut kembali Sabah dari tangan Malaysia.

Sekitar 200 warga Filipina dari Kesultanan Sulu di selatan Filipina mendarat di Sabah pada Februari 2013 untuk merebut wilayah itu dari Malaysia. Akibatnya bentrokan antara tentara Negeri Jiran dan pasukan Sulu tidak terhindarkan. Peristiwa itu sedikitnya menewaskan 60 orang. Presiden Benigno Aquino mengecam bentrokan saat itu.

"Kami akan merebut kembali Sabah. Mengapa harus menyerah terhadap apa yang sudah seharusnya milik kita?" ujar Binay dalam pidato kampanyenya, seperti dilansir nationmultimedia.com, Kamis (3/3).

Komentar itu jelas membuat Malaysia meradang. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Filipina Charles Jose mengatakan kepada kantor berita AFP, duta besar mereka diminta menjelaskan posisi pemerintah dalam masalah ini.

Jose menyatakan Binay saat ini sudah tidak menjadi bagian dari pemerintahan Benigno Aquino, meski dia masih sebagai wakil presiden hingga akhir masa periode jabatan pada 30 Juni mendatang.

Kesultanan Sulu, Filipina, merasa tanah warisan mereka dicaplok pemerintah Negeri Jiran selama puluhan tahun. Mereka kembali untuk merebut wilayah leluhur mereka, Negara Bagian Sabah.

Juru bicara Binay hingga kini belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Sejarah Sulu
Harian Standard Today beredar di Filipina (18/2/2013) melaporkan soal jejak sejarah yang mengaitkan Kesultanan Sulu dengan Sabah. Wilayah yang dulu milik Kesultanan Brunei itu merupakan hadiah Sultan Brunei sebab Sulu membantu negara kecil itu dalam meredam konflik antar warga sipil. Pecah Perang dunia ke II Inggris menduduki Sabah hingga selesainya masa perang dan berniat mengembalikan wilayah Sabah pada Kesultanan Sulu, namun pemungutan suara menyatakan warga lebih suka Sabah bergabung dengan Malaysia.

Konflik bersenjata bermula saat baca disini

Banda Aceh - Penyidik Kejati Aceh terus mengumpulkan bukti untuk pengusutan kasus dugaan korupsi pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh (DPKKA) 2011, sumber dana Migas Aceh yang telah merugikan negara sebesar Rp22 miliar pada tahun anggaran 2011.

Kali ini, penyidik menggeledah rumah ketiga tersangka, yakni kediaman tersangka P di kawasan Gampong Pinueng, H di Gampong Mulia serta kediaman M di Desa Tanjong. Sebelum penggeledahan, para penyidik melapor dahulu kepada kepala dusun. Dari kediaman para tersangka, penyidik membawa sejumlah dokumen yang berkaitan dengan perkara.

Pada Kamis (3/3) kemarin, penyidik melakukan penggeledahan di Gedung Arsip Kantor Gubernur Aceh yang dilanjutkan ke Gudang Arsip Pemerintah Aceh di Desa Cot Irie, Kabupaten Aceh Besar.

Dari gudang arsip tersebut, penyidik juga membawa dokumen penting yang berkaitan dengan kasus tersebut. Kajati Aceh, Raja Nafrizal, melalui Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum), Amir Hamzah, mengatakan penggeledahan dilakukan karena banyak data terhadap kasus itu ditutupi para tersangka.

“Banyak data yang kita minta kepada para tersangka tidak diberikan dan terkesan ditutupi, maka kita geledah ke kantor dan kediaman para tersangka. Kalau saja datanya diberikan tidak ada penggeladahan,” ujar Amir.(waspada.co.id/wol)

StatusAceh.Net - Namanya jadi legenda setelah menembak jatuh pesawat B-26 Invader yang dipiloti pilot bayaran CIA di langit Ambon.

Dialah Ignatius Dewanto, salah satu pilot terbaik Angkatan Udara. Sebagai sosok yang dikenal pemberani, Dewanto ahli menerbangkan pesawat pemburu P-51 Mustang.

Dia juga yang berjasa mencegah pertempuran antara TNI AU dan RPKAD yang akan memasuki Lanud Halim Perdanakusuma.

Sayang, perubahan politik di era 1965 mengubah jalan hidupnya. Tanpa alasan jelas, kubu Soeharto memaksanya mundur dari jabatannya sebagai perwira tinggi TNI AU.

Selepas dari TNI AU, untuk bertahan hidup Dewanto menjadi sopir truk. Sungguh ironis, seorang penerbang terbaik dan Marsekal TNI AU harus menjadi sopir truk.

Pada tahun 1970, Dewanto diterima bekerja sebagai pilot pesawat sipil. Dia menerbangkan Piper PA-23 Aztec milik SMAC dari Medan ke Aceh. Karena kerusakan mesin, pesawat tersebut jatuh dan menewaskan seluruh penumpangnya termasuk Dewanto.

Lihat Videonya disini

Poso - Sekitar 20 hingga 30 orang dari kelompok besar Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso diyakini berada di Wilayah Pegunungan Napu, Kecamatan Lore Bersaudara, Sulawesi Tengah. Keberadaan  mereka diketahui dari hasil kontak tembak yang berlangsung pada Minggu, 28 Februari dan Selasa, 1 Maret 2016.

Saat ini kelompok bersenjata tersebut sedang dalam pengejaran aparat keamanan gabungan TNI dan Polri yang terlibat dalam Operasi Tinombala 2016.

Kepala Operasi Daerah Tinombala 2016, Kombes Leo Bona Lubis menyebutkan pihaknya saat ini telah berhasil mengepung kelompok Santoso di satu lokasi di Daerah Napu di Wilayah Kecamatan Lore Peore, Poso, Sulawesi Tengah. Diupayakan dalam waktu dekat bisa dilakukan penangkapan terutama terhadap Santoso Abu Warda.

“Kami mengatakan sekarang mereka sudah terjepit. Tinggal masalah waktu. Yang menjadi penghalang memang medan. Namun kami sudah tutup semua jalur-jalur keluarnya, sehingga dengan hal itu kami berharap doa dari seluruh masyarakat supaya kami bisa cepat menuntaskan atau melakukan penangkapan mati atau hidup dari kelompok teroris Santoso ini,” ujar Kombes Leo Bona Lubis di Wilayah Lore, Kamis 3 Maret 2016.

Sebelumnya disampaikan bahwa Satuan Tugas Tinombala berhasil melumpuhkan tim navigator Santoso yang bernama Dodo alias Ponda. Dodo adalah salah seorang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus terorisme.

Kelompok tersebut telah digiring jauh meninggalkan lokasi yang mereka kuasai medannya yaitu Kawasan pegunungan Poso Pesisir Bersaudara. Oleh karena itu Kelompok Santoso kini terjepit di kawasan hutan pegunungan di Wilayah Lore yang diperkirakan tidak dikuasai jaringannya.

Aparat keamanan yang bertugas terus melakukan perburuan. Pemantauan udara kerap kali dilakukan untuk mendeteksi pergerakan kelompok Santoso di dalam hutan.(VIVA)

Ilustrasi
Kalteng - Pasangan suami istri Noorlila dan Agus Sulaiman mendatangi Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalteng, Kamis (3/3) kemarin. Mereka melaporkan dugaan pengancaman yang dilakukan oknum pegawai Kejaksaan Negeri (Kejari) Palangka Raya bernama Baskoro.

“Kami bersama tujuh orang warga sudah ke Kejati Kalteng melaporkan adanya pengancaman oleh orang Kejari Palangka Raya bernama Baskoro. Diarahkan untuk membuat laporan di Polda Kalteng,” kata Noorlila.

Dia mengatakan, Baskoro berkali-kali mendatangi rumah sejumlah warga di Jalan Veteran Kota Palangka Raya. Baskoro mengancam akan menembak kepala warga jika tidak meninggalkan tanah yang sedang bersengketa.

“Dia pernah mengancam saya. Masyarakat juga diancam, kalau kalian tidak meninggalkan tanah kepala kalian saya tembak,” kata Norlina menirukan perkataan Baskoro. (jpnn)

Foto: StatusAceh.Net
Lhokseumawe - Kunjungan Irwandi Yusuf bersama istrinya Darwati A. Gani yang mendarat dengan pesawat pribadi "Eangle One, Hana Karu Hoka Gata"di Bandara Malikussaleh, Aceh Utara sekitar pukul 10.30 WIB, Kamis 3 Maret 2016 di Lhokseumawe menceritakan kisah hidupnya yang bercita-cita ingin menjadi pilot dan bisa terbangkan pesawat tempur.

Pidato singkat Irwandi di acara Relawan Pemenangan Khusus (REPSUS) Irwandi Yususf sebagai Gubernur Aceh 2017 mendatang, bahwa dirinya mempunyai kisah silam yang tidak terpenuhi semasa masih menduduki bangku sekolah.


Irwandi yusuf menceritakan jika dirinya dari sejaka kecil sudah mempunyai cita-cita untuk menjadi pilot, terutama bisa terbangkan pesawat tempur, dan dia pun sering menggambarkan pesawat dan senjata di selembar kertas ketika duduk di bangku sekolah.

Namun cita-cita Irwandi tersebut tidak disampaikan kepada orang tuanya, bahkan dia mulai menjejaki untuk bisa membawa pesawat sebelum jadi Gubernur Aceh.

Ketika salah seorang peserta menanyakan dimana Irwandi mulanya belajar bisa terbangkan pesawat, Irwandi mengatakan itu rahasia,

Irwandi juga mengatakan, jika pesawat pribadinya sekarang harganya tidak begitu mahal,"ya kira-kira harganya sekitar 800-san juta,"tuturnya.

Sebelumnya Irwandi tidak bebas menerbangkan pesawat dikarenakan belum ada Surat Izin Mengemudi (SIM), pasca tidak terpilihnya sebagai Gubernur pada tahun 2012, Irwandi melanjutkan sekolah Pilot di Bandung sampai dia dikeluarkan Izin dan bisa membelikan sebuah pesawat pribadinya yang bermuatan dua orang.

Redaksi: T. Saed Azhar

Irwandi Yusuf
Lhokseumawe - Mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf kembali mendarat di malikussaleh untuk melakukan kunjungan silaturahmi dengan masyarakat Aceh Utara dan Lhokseumawe.

Irwandi Yusuf yang juga siap maju kembali pada pilkada 2017,  kali ini datang dengan didampingi istrinya, Darwati A. Gani yang mendarat dengan pesawat pribadi di Bandara Malikussaleh, Aceh Utara sekitar pukul 10.30 WIB, Kamis 3 Maret 2016.

Selanjutnya, Irwandi Yusuf melanjutkan perjalanan dengan memenuhi undangan Irfan, salah seorang caleg Partai Nasional Aceh (PNA) untuk DPRK pada Pileg 2014 di Tanah Pasir, Aceh Utara

Setelah itu Irwandi  mengunjungi tim relawan pemenangan khusus (Repsus) yang di adakan di pusat kota Lhokseumawe.

Setiba disitu, ratusan masyarakat sedang menunggu kedatangan Irwandi Yusuf yang dikenal dengan sebutan Tgk Agam.

Kepada StatusAceh.Net, Sekjen REPSUS Kota Lhokseumawe Sany Irzets, mengatakan acara tersebut diadakan tanpa persiapan yang matang, dikarenakan jadwal irwandi yang belum pasti untuk memenuhi undangannya.

“Sebenarnya ini acara yang mendadak, tapi syukur para peserta Repsus dan juga pendukung Irwandi memenuhi tempat yang sudah di sediakan,”tutur Sani.

Sani juga menambahkan, kali ini masyarakat yang hadir di acara tersebut sudah siap memenangkan Irwandi yusuf  sebagai Gubernur Aceh Periode 2017-2022 mendatang.
Bahkan para undangan yang datang bukan hanya dari kota Lhokseumawe, tapi juga dari Aceh Utara.

Setiba di lokasi, Irwandi Yusuf disapa oleh para pendukungnya, sehingga acara yang dinantikan oleh para tamu yang hadir dimulai sekitar pukul 14:00 WIB, yang di moderator oleh Sany Irzets, kemudian dibacakan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan sepatah dua kata dari Misbahul Munir selaku anggota DPRK Aceh Utara dan DPRA Dedi Safrizal dari Fraksi PNA.
Acara pokok berlangsung dingin, dan terlihat para tamu seakan begitu menyimak penyampaian kata-kata Irwandi yusuf di depan.

Dalam acara tersebut, Irwandi meminta kepada masyarakat untuk memilih pemimpin kali ini seperti keinginan masing-masing, dan jangan saling menyalahkah, karena itu dosa besar, kutip perkataan Irwandi di saat orasi politiknya di depan pendukung.

Irwandi yusuf juga menyampaikan, jika dirinya tidak mau berjanji, bahkan tidak menyebutkan apa visi dan misinya,

“Saya tidak akan berjanji, jika terpilih nanti lihatlah buktinya,”tutur Irwandi

Selesai acara tersebut, Irwandi Yusuf melanjutkan perjalan menuju Bireuen yang rencananya akan kembali ke Banda Aceh besok, Jum’at (04/03).

Reporter: Imran

Poso - Aparat gabungan TNI dan Polri terus memburu kelompok teroris pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Seorang di antara kelompok bernama Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu ditemukan tewas setelah kontak tembak dengan aparat di wilayah pegunungan Napu, Kabupaten Poso, Selasa, 1 Maret 2016.

Seorang prajurit TNI juga dilaporkan terluka dalam kontak senjata dengan komplotan pimpinan Santoso alias Abu Wardah itu. Tentara yang terluka itu adalah Prajurit Satu Rizky. Dia terkena serpihan peluru di jari manis dan telapak tangan kanan. Pratu Rizky kini sedang dirawat di Rumah Sakit Wirabuana Palu setelah dievakuasi dari pegunungan Napu, Kabupaten Poso.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Ajun Komisaris Besar Polisi Hari Suprapto, membenarkan seorang anggota pasukan Operasi Tinombala 2016 itu tertembak dan kini sedang dirawat. “Iya, beliau sekarang sedang menjalani perawatan,” katanya, Rabu pagi, 2 Maret 2016.

Pratu Rezky terkena serpihan peluru saat bersama kesatuannya dari Naggala 1 yang berjumlah lima orang melakukan penyerbuan terhadap sekira 30 orang anggota kelompok Santoso. Karena jumlah yang tidak seimbang itulah Pratu Rezky terkena tembakan.

Seusai baku tembak, pasukan berhasil menemukan sejumlah barang bukti baru, antara lain, satu karung beras, satu jerigen ukuran lima liter berisi beras, dua buah bom lontong yang terbuat dari pipa paralon, 32 butir peluru aktif kaliber 45 milimeter, dua buah rompi chesrik, satu pasang pakaian loreng camo, dan korek api Zipo.(VIVA)

StatusAceh.Net - Mantan anggota Forum Komunikasi dan Koordinasi (FKK) Desk Aceh yang bernaung di bawah Kementerian Koordinasi Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) meminta Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh segera memusnahkan senjata api ilegal yang disita dari kelompok sipil pasca perdamain MoU Heskinki.

Hal tersebut di sampaikan Ahmad Dani kepada acehtrend, Rabu, (2/3/2016). “Polda Aceh seharusnya memusnahkan senjata api illegal ya terutama senjata api yang disita aparat Kepolisian dari tangan kelompok sipil bersejata di Aceh,” tutur Ahmad Dani.

Menurut Dani, sejumlah senjata yang disita aparat kepolisian yang diantaranya dari tangan kelompok Din Minimi, Abu Rimba, Gambit dan termasuk senpi ilegal yang disita dari tangan Marbawi dalam insiden berdarah di Gandapura, Bireuen yang terjadi pada Senin, 01 Februari 2016 yang lalu.

Jika Polda Aceh berani memusnahkan senjata api ilegal yang disita oleh aparat kepolisian, rakyat semakin percaya pada kinerja aparat keamanan di Aceh. Jika Polda Aceh enggan memusnahkan senjata api ilegal yang disita polisi, dirinya khawatir, rakyat Aceh akan berasumsi yang tidak baik.

“Polisi harus segera memusnahkan senjata api ilegal yang disita aparat kemanan, jangan sampai rakyat Aceh tidak percaya pada kinerja polisi karena penanganan tindakan kriminal di Aceh tidak selesai, terutaman sejata api ilegal yang disita polisi tidak dimusnahkan,” kata Dani kepada acehtrend.co di Kota Lhokseumawe.

Dani juga menambahkan, sejumlah senjata api yang disita aparat kepolisian Jangan sampai masyarakat berasumsi negatif. Oleh karena itu Polda Aceh harus cepat bertindak dengan memusnahkan senpi ilegal yang disita aparat keamanan seperti yang dilakukan Aceh Monitorring Mission (AMM) pasca perdamaian MoU Helsinki.

Dani juga menghimbau pada warga sipil yang masih menyimpan senjata api ilegal untuk segera menyerahkannya kepada aparat keamanan, hal itu penting untuk menghindari dari jeratan hukum yang tinggi.

“Jika polisi menemukan senpi ilegal pada warga sipil, yang bersangutan dapat dijerat dengan ancaman penjara seumur hidup atau 20 tahun penjara, untuk menghindari ancaman hukuman demikian, sebaiknya segera diserahkan pada polisi,” saran Dani.

Dani juga mengkhawatirkan, penyelenggaraan pesta demokrasi Aceh pada 2017 mendatang akan ternodai seperti Pilkada 2012 silam, korban berjatuhan dari warga sipil asal pulau jawa di Aceh, pelaku bertujuan untuk menakutkan pemerintah pusat, seakan kondisi Aceh kembali konflik.

“Jika kita ingin menyelamatkan warga dari ancaman oknum tidak bertanggungjawab, polisi harus bekerja ekstra dengan melaksanakan razia secara intensif di seluruh Aceh, kita melihat potensi konflik di Aceh mulai mencul kepermukaan menjelang pesta demokrasi Aceh,” sebut Dani.
 
Sementara, Kapolda Aceh, Aceh Irjen Pol Husen Hamidi melalui Kabid Humas Kombes Saladin SH, kepada acehtrend.co, Rabu,(2/3/2016) menjawab mantan anggota Forum Komunikasi dan Koordinasi (FKK) Desk Aceh yang meminta Polda Aceh segera memusnahkan senpi ilegal hasil sitaan dari berbagai kelompok kriminal.

“Senjata Ilegal yang di sita dari sejumlah kelompok sipil di Aceh akan di musnahkan, cuma kita tunggu putusan dari pengadilan,”tutur Saladin, saat pengamanan Presiden Jokowi di Bener Meriah.

Menurutnya, senpi ilegal yang disita dari kelompok bersenta di Aceh tetap akan di musnakan, dan ada yang melalui proses pengadilan dan juga ada yang harus dimusnakan oleh Mapolda Aceh sendiri, seperti senjata yang diserahkan oleh masyarakat ke pihak kepolisian.

 “Yang namanya barang bukti tetap akan kami musnahkan, tapi ada prosesnya,” ungkap Saladin melalui sambungan selulernya.(*)
 
Sumber: acehtrend.co

Presiden Jokowi bersama bapak angkatnya H Nurdin (Foto: dok Twitter @jokowi)
Bener Meriah - Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Bener Meriah untuk meresmikan Bandara Rembele, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri bertemu dengan bapak angkatnya di Aceh. Suasana haru menyelimuti pertemuan itu.

Pertemuan digelar sambil makan siang di Rumah Makan Putri Simpang Tige, Jalan Rembele, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Rabu (2/3/2016). Lokasi ini hanya berjarak sekitar 300 meter dari Bandara Rembele yang baru saja diresmikan Jokowi.

Bapak angkat Jokowi adalah H. Nurdin. Dia menjadi bapak angkat saat Jokowi tinggal dan bekerja di PT Kertas Kraft Aceh sekitar tahun 1986-1988. Dalam pertemuan itu, selain bapak angkat, ada 20 orang sahabat Jokowi yang juga pernah tinggal bersama-sama Jokowi di Aceh.

"Banyak cerita, cerita sambil nangis-nangis. Ya sempat nangis, cium-cium saya, dia pelukan-pelukan (saat bertemu)," ucap Nurdin yang tampil berkopiah dan sorban saat bertemu Jokowi. Dia didampingi istrinya Tursina dalam pertemuan itu.

Saat ditanya soal sejarah Jokowi menjadi anak angkatnya dulu, Nurdin menyebut ceritanya panjang. Dia hanya mengatakan tidak ada perubahan dari sosok Jokowi saat dulu di Aceh dan kini menjadi Presiden RI.

"Ndak, ndak. Ndak ada berubah sikit pun ndak ada," kata Nurdin dengan logat Acehnya.

Tidak ada pembicaraan khusus dalam pertemuan yang berlangsung tertutup sekitar 45 menit itu. Nurdin tampak masih haru usai pertemuannya dengan Jokowi yang jadi anak angkatnya sekitar 30 tahun lalu itu.

"Sekitar 3 tahun lah ya (Jokowi tinggal di Aceh)," kata Nurdin.

Lalu bagaimana sosok Jokowi saat bekerja di Aceh dulu?

"Ya lebih ganteng dan lebih galak, dan baik dengan masyarakat. Sudah bagus dia itu," jawab Nurdin sambil sedikit kelakar.

Sementara itu, Jokowi langsung menuliskan di akun Twitter pribadinya soal pertemuannya dengan ayah angkatnya itu.

"Ketemu Pak Nurdin. "Bapak" yg dulu sering masakin saya ketika saya tinggal di Tanah Tinggi Gayo -Jkw," ucap Jokowi melalui akun @jokowi.(*)

Sumber: detik.com

Foto: antaranews.com
Bener Meriah - Terkait memanasnya isu pemekaran Provinsi Aceh di jawab oleh Presiden Joko Widodo ketika mengunjungi Bandara Rembele, Bener Meriah, Rabu 2 Februari 2016.
 
Presiden jokowi mengatakan, saat ini Aceh belum ada pemekaran. 
 
“Belum ada upaya pemekaran," tutur Jokowi kepada wartawan.
 
Menurutnya, Selain butuh biaya besar, banyak daerah yang saat ini lagi dimekarkan. Artinya, bila satu daerah dipisahkan dari induk, tentu daerah lain yang memiliki wacana sama akan ikut-ikutan,” sebut presiden kepada para wartawan yang menanyakan persoalan pemekaran.
 
Presiden juga menambahkan, upaya untuk melakukan pemekaran,  diperlukan pertimbangan serius dari segala aspek. Perlu pertimbangan sebelum satu provinsi itu dimekarkan.(*)

Reporter: Faizal

Banda Aceh - Pelaku pencabulan terhadap 12 anak di bawah umur di Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, resmi ditahan Polda Aceh. Ia mengakui semua perbuatannya, termasuk cara membujuk rayu korban.

Dir Reskrimum Polda Aceh, Kombes Nurfalah, mengatakan, pelaku berinisial MA (40) mencabuli ke 12 korban di lokasi berbeda seperti di gubuk milik pelaku, rumah ataupun sawah. Untuk memuluskan aksinya, pelaku merayu korban dengan memberi uang bervariasi ataupun hadiah lainnya.

"Uang yang dikasih mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 100 ribu. Ada juga yang dikasih bola atau diajari main bola," kata Nurfalah kepada wartawan dalam konferensi pers di Mapolda Aceh, Rabu (2/3/2016).

Korban pencabulan rata-rata berusia 11 hingga 17 tahun (sebelumnya ditulis 10 hingga 12 tahun). Mereka dicabuli atau disodomi dalam kurun waktu 2015. Selain mengiming-imingi uang, pelaku juga mengajari para korban mengaji.
Dir Reskrimum Polda Aceh Kombes Nurfalah (baju hitam) menunjukkan barang bukti yang diamankan dari pelaku pencabulan (Foto: Agus Setyadi/detikcom)
Bahkan berdasarkan pengakuan pelaku, ada beberapa anak-anak yang sudah dicabulinya berulang kali. Kasus ini terungkap dua hari lalu saat pelaku menuduh ke 12 korban mencuri dua ekor bebek miliknya. Tak terima dituduh, seorang korban kemudian mengadu ke orangtuanya dan mengaku ia sudah dicabuli.

"Berbagai cara dilakukan pelaku ini untuk merayu korban," jelas Nurfalah.  

Saat menggelar konferensi pers, pelaku beserta sejumlah barang bukti yang diamankan dihadirkan di depan wartawan. Di antaranya ada bola kaki, sepatu bola, dan sejumlah uang. Pelaku berkumis tebal ini mengenakan baju tahanan dan menggunakan penutup kepala.

"Pelaku kita bawa ke Polda Senin kemarin dan korban sudah kita visum," ungkap Nurfalah. (detik.com)

Jokowi Ajak Makan Siang Para Sahabat Lamanya Saat Bekerja di Aceh(foto: detik.com)
Bener Meriah - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengembangan Bandara Rembele di Kabupaten Bener Meriah Aceh, Rabu (2/3). Dalam sambutannya, ia menyebut Kabupaten Bener Meriah, Aceh merupakan kampung halaman keduanya.

"Ini saya pakai terus, biar merasakan ke dalam bahwa saya orang Gayo, ini kampung halaman saya yang kedua," kata Jokowi yang begitu tiba di bandara itu mengenakan pakaian adat Gayo Aceh.

Ayah tiga orang anak itu menyebutkan pernah punya rumah di wilayah Bener Meriah itu. Tetapi saat ini rumah tersebut sudah rata dengan tanah.

"Tadi saya bisik-bisik dengan Menhub, rumah saya dulu di sini kok hilang," ucap mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Menteri Perhubungan Igansius Jonan pun mengungkapkan permohonan maafnya karena rumah dimaksud sudah digusur untuk pengembangan dan perluasan Bandara Rembele.

"Mesti minta izin sebelum digusur, ini minta izin baru tadi," ujar Jokowi sambil tersenyum.

Namun, Jokowi mengaku tak keberatan dengan penggusuran tersebut asalkan bisa bermanfaat.

"Yang jelas bukan untuk kepentingan pribadi, karena bandara ini penting, karena ini merupakan sarana yang mempersatukan kita melalui adanya konektivitas," katanya.(republika.co.id)

Jokowi tiba di Bener Meriah disambut oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah (Foto : Bardan )
Bener Meriah - Presiden Joko Widodo dan rombongan tiba di Bandara Rembele, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, sekitar pukul 09.47 WIB, Rabu (2/3).

Joko Widodo tiba di Bandara Rembele Bener Meriah dengan pesawat CN 295 yang disambut oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan unsur Forkopimda Aceh.

Kunjungan Jokowi ke Kabupaten Bener Meriah untuk meresmikan Bandara Rembele yang akan menghubungkan daerah wisata Dataran Tinggi Gayo.

"Dalam kunjungannya ke Bener Meriah, Presiden meresmikan Bandara Rembele," kata Karo Humas Setda Aceh Frans Dellian di Bener Meriah, Rabu (2/3) dikutip dari Antara.

Frans mengatakan setelah melakukan peresmian bandara di Bener Meriah, Presiden dan rombongan akan kembali. Pengembangan fasilitas Bandara Rembele telah dimulai sejak 2014 hingga 2015, baik pada sisi udara maupun sisi darat.

Data Kementerian Perhubungan menyebutkan perpanjangan landasan dari semula 30 x 1.400 meter menjadi 30 x 2.250 meter.
Selain itu telah dilakukan juga perluasan apron dari 80 meter x 106 meter menjadi 95 meter x 150 meter, pelapisan landasan pacu dan taxiway.

Pada sisi darat, pengembangan yang dilakukan di antaranya, perluasan terminal dari semula 400 meter persegi menjadi 1.000 meter persegi dan juga mempercantik tampilan interior terminal. Perluasan terminal bandara tersebut diproyeksikan mampu menampung 200.000 penumpang pertahun.

Bandara Rembele hanya mampu didarati Fokker 50 atau CN 235 dan dengan pengembangan fasilitas tersebut, Bandara Rembele akan mampu didarati pesawat Boeing 737. Bandara Rembele terletak di Gampong Bale Atu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh dengan ketinggian di perbukitan sekitar 1.400 meter dari permukaan laut.(netralitas.com)

 Korban dan pelaku sama-sama gunakan pakaian preman.
Ilustrasi
Jakarta - Ternyata, penembak anggota satuan narkoba Polres Metro Jakarta Timur yang sedang menyamar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah anggota TNI Angkatan Laut.

Pelaku penembakan terhadap, Briptu Umar Seno Aji, berinisial EM, berpangkat kapten dan bertugas sebagai intel di Armada Indonesia Wilayah Barat (Armabar TNI AL).

Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Penerangan Armabar, Letkol (Laut) Ariris Miftachurrahman. Menurut Ariris, penembakan itu tanpa ada kesengajaan dan pelaku bukanlah bagian dari pengedar narkoba yang sedang diselidiki korban.

"Kejadian itu miskomunikasi di lapangan," kata Ariris, Rabu 2 Maret 2016.

Ariris membantah adanya narkotika dalam peristiwa itu. Ia memastikan bahwa Kapten EM tengah bertugas, kemudian saat insiden tersebut terjadi, kedua aparat tersebut sama-sama sedang bertugas dengan mengenakan pakaian preman.

"Intinya pada semalam keduanya sama-sama bertugas, tetapi mereka memakai pakaian preman," kata Ariris.

Saat ini, korban, Briptu Umar sedang menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati, sedangkan Kapten EM tengah dijemput petugas Den Intel Pomal. Guna penyelidikan lebih lanjut, jajaran Pomal juga tengah berkoordinasi dengan Polres Metro Jaktim.

Seperti diketahui, berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA.co.id, peristiwa itu bermula saat Umar melaksanakan tugas kegiatan penyelidikan anggota dari sub unit satu dan subnit tiga satuan narkoba Polres Metro Jakarta Timur terhadap bandar nakorba sabu-sabu di depan gedung pencak silat TMII sekitar pukul 20.30 WIB, Selasa 1 Maret 2016.

Pada saat itu, Briptu Umar sedang melakukan penyamaran untuk membeli narkoba dari seorang bandar bernama Edi Aziz.

Mereka membuat janji untuk bertemu di di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). "Ketika Edi tiba di TKP petugas langsung menangkapnya, saat Edi di tangkap di sekitar lokasi terdapat sebuah mobil avanza yang bernomor polisi B 1220 KKS yang langsung menyalakan mesin dan siap untuk pergi," ujar seorang perwira menengah Polrestro Jakarta Timur, Rabu 2 Maret 2016.

Karena curiga, Umar berusaha menghentikan laju mobil itu. Saat mobil berhasil dihadang, dari mobil tersebut keluarlah seorang laki-laki yang gerak-geriknya mencurigakan.

Lelaki tersebut langsung mengeluarkan senjata api, melihat hal itu, Briptu Umar juga mengeluarkan senjata apinya.

Lalu, Briptu Umar mengatakan bahwa dia adalah anggota kepolisian dan mengeluarkan tembakan peringatan yang mengarah ke atas. Namun, lelaki tersebut langsung menembak paha kanan Briptu Umar.

"Melihat kejadian itu, anggota lainnya langsung melindungi Briptu Umar dan melarikannya ke Rumah Sakit Haji Pondok Gede untuk mendapatkan pertolongan pertama," katanya.(VIVA.co.id)
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.