2017-07-09

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA


JAKARTA- Yayasan kematian Omega yang beralamat di Jl. Purwosari Raya 36 Semarang, Jawa Tengah, diduga telah melakukan tindak pidana penggelapan serta menguasai tanpa hak atas sejumlah dokumen penting dari warga masyarakat yang menggunakan jasa pengurusan jenazah pada yayasan tersebut. 

Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, mengingatkan agar masyarakat berhati-hati serta waspada terhadap modus penipuan, penggelapan, dan bentuk tindak pidana lainnya dari Yayasan Omega pimpinan Herry Lijanto Kartono itu, dan/atau yayasan serupa. 

Hal ini disampaikan alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu menanggapi laporan seorang warga PPWI Semarang, Jermia Budi Susetyo (69), beberapa waktu lalu.

"Belajar dari kasus dugaan penggelapan sejumlah dokumen pribadi, seperti akte lahir, akte nikah, dan akte WNI Pak Jermia oleh Herry Lijanto dari Yayasan Kematian Omega, saya menghimbau agar warga masyarakat senantiasa berhati-hati terhadap yayasan tersebut,” papar Wilson melalui pesan WhatsApp-nya.

Laporan tentang dugaan penipuan dan pengggelapan dokumen atas nama Jermia Budi Susetya dan almarhumah Ratnasari sebenarnya sudah cukup lama diterima oleh Sekretariat PPWI Jakarta. 

Namun, pengurus PPWI Nasional menyarankan kepada korban Jermia agar menempuh jalur kekeluargaan, yakni mendatangi yang bersangkutan menanyakan dan memintak pengembalian dokumen tersebut secara baik-baik.

“Saya menyarankan ke pak Jermia beberapa bulan lalu untuk mendatangi Pak Heri Lijanto, meminta pengembalian dokumennya secara baik-baik. Bahkan, teman-teman PPWI Jawa Tengah sudah mendampingi ke kantor yang bersangkutan. Hasilnya nihil, Heri Lijanto tidak bersedia melayani Pak Jermia sebagaimana diharapkan,” imbuh Wilson.

Pada perkembangan terakhir, atas saran dan dukungan DPN PPWI, korban mengadukan kasus dugaan penggelapan dokumen atas nama Jermia Budi Susetya ini ke Polda Jawa Tengah, dan perkaranya sudah dilimpahkan ke Polresta Semarang. 

Setelah sekian lama melakukan penelidikan, petugas yang menangani kasus ini Iptu Slamet Widodo dan Bripka Firdhaus Sahid telah memanggil pihak-pihak terkait, termasuk terduga pelaku penggelapan dokumen, Herry Lijanto Kartono. 

Dalam pesan WhatsApp terbarunya kepada korban Jermia, Bripka Fridhaus Sahid menyampaikan bahwa terduga Herry Lijanto telah mengakui perbuatannya itu dan berjanji mengembalikan dokumen-dokumen atas nama Jermia Budi Susetya yang menjadi obyek permasalahan ini.

“Polisi Firdhaus mengirim pesan WhatsApp kepada saya tanggal 5 Juli lalu menyampaikan bahwa Herry Lijanto akan mengembalikan dokumen-dokumen saya semuanya minggu depan,” kata Jermia kepada kepada Redaksi KOPI melalui pesan WhatsApp (9 Juli 2017).

Kasus ini bermula dari kejadian wafatnya Ibu Ratnasari, istri dari bapak Jermia Budi Susetya, pada Jumat Kliwon, 02 September 2016, pukul 18.15 wib.

Untuk pengurusan jenazah, hingga ke prosesi perabuan dan pelarungan di laut di Pantai Utara Jawa, Jermia bersama anak tunggalnya Andreas Susetya (43) mempercayakan kepada Yayasan Kematian Omega yang beralamat di Jl. Purwosari Raya 36 Semarang, Jawa Tengah, pimpinan Herry Lijanto Kartono, yang tinggal di Jl. Sinar Agung No. 249 Semarang, Jawa Tengah.

Dengan dalih untuk pengurusan dokumen kematian almarhumah, Herry Lijanto kemudian meminta seluruh dokumen asli kedua suami-istri itu, atas nama Jermia Budi Susetya dan almarhumah Ibu Ratnasari dengan janji akan dikembalikan setelah semua urusan selesai. Selain itu, pihak keluarga Jermia juga harus melunasi biaya pengurusan jenazah sejumlah Rp. 18.500.000,-

Korban menyanggupi, membayar lunas semua biaya yang diminta, serta menyerahkan semua dokumen pribadi keduanya, atas nama Jermia Budi Susetya dan almarhumah.

Adapun dokumen asli yang diserahkan pada saat itu dan hingga kini belum dikembalikan adalah:

2 lembar PBB, 1 buah Kartu Keluarga atas nama Jermia Budi Susetya, 1 buah KTP atas nama Jermia Budi Susetya, 1 lembar Surat Ganti Nama atas nama Ratnasari, 1 buah Akte Kenal Lahir atas nama Ratnasari, 1 buah Akte Warganegara R.I. atas nama Theng Tjing Nio, 1 buah Akte Nikah No. 242/1972 atas nama Jermia Budi Susetya & Ratnasari, 1 buah Akte Lahir atas nama Phoa Tjoen Siem, 1 buah Akte WNI 27141/1966 atas nama Phoa Tjoen Siem, 1 buah Surat Ganti Nama atas nama Jermia Budi Susetya, dan 1 buah e-KTP atas nama Jermia Budi Susetya (dengan status menikah).

Prosesi pengurusan jenazah berjalan lancar dan selesai hingga acara terakhir pelarungan abu jenazah di laut pada Rabu Kliwon, 07 September 2016.

Persoalan muncul ketika Herry Lijanto Kartono mangkir tidak bersedia mengembalikan dokumen-dokumen keluarga almarhumah, yakni Jermia Budi Susetya. 

Berkali-kali diminta oleh korban, juga oleh anak korban Andreas, namun selalu saja ada alasan yang terkesan dibuat-buat oleh yang bersangkutan. Hingga akhirnya setelah 6 bulan berlalu, pada Maret 2017 lalu korban Jermia menyampaikan keluahannya kepada Wilson Lalengke di Sekretariat PPWI Nasional.

Kasus telah bergulir di Polda Jawa Tengah sejak 30 Maret 2017. Selanjutnya dilimpahkan ke Polresta Semarang pada 07 April 2017. Per hari ini, Sabtu 15 Juli 2017, praktis sudah berjalan 3 bulan lebih seminggu, usaha korban belum memperlihatkan hasil seperti harapannya, dokumen asli miliknya bersama almarhumah istrinya belum juga kembali.

“Saya seperti orang yang tidak dianggap manusia, bagai orang tidak jelas, tidak punya kewarga-negaraan, tidak punya tempat di bumi Indonesia ini karena tidak memegang satu dokumenpun tentang diri saya, semua dokumen asli saya ditahan oleh Herry Lijanto,” ujar Jermia sedih.

Kini, dalam kesendiriannya di Semarang, korban Jermia hanya berharap bantuan dari siapapun yang berkenan membantu, agar dokumen-dokumen asli miliknya bisa kembali dengan selamat dan utuh ke tangannya. 

“Di sisa usia saya ini, berharap kiranya masalah saya bisa segera selelsai, dokumen-dokumen asli milik saya dan keluarga bisa dikembalikan oleh Herry Lijanto,” harapnya.

Terkait dengan harapan korban dugaan penggelapan dokumen di Semarang tersebut, Ketua Umum PPWI mengharapkan bantuan pihak aparat penegak hukum agar membantu masyarakat yang teraniaya oleh warga lainnya sesuai prosedur hukum yang berlaku. 

“Pak Jermia itu sudah sepuh, hendaknya polisi tanggap dan segera membantu mengayomi beliau menyelesaikan kasusnya. Terduga pelaku penggelapan sudah mengakui perbuatannya dan berjanji mengembalikan semua dokumen asli kepada korban, yaa tunggu apalagi polisinya? 

Segera dipanggil pelaku itu bersama dokumennya dan menyerahkannya kepada korban. Janganlah orang yang sudah sepuh hampir tidak berdaya itu dipermainkan,” tegas alumni pascasarjana dari tiga universitas terbaik di Eropa (Universitas Birmingham di Inggris, Universitas Utrecht di Belanda, dan Universitas Linkoping di Swedia) itu.

Bagi warga masyarakat, siapapun dalam kapasitas apapun, dimanapun berada, korban Jermia Budi Susetya amat mengharapkan bantuan dalam menyelesaikan kasusnya ini. 

Adapun nomor-nomor kontak pada pihak terkait, antara lain: Herry Lijanto Kartono (0812 290 5090, 0888 650 5090, Telp. Kantor 024 3511 089, Telp. Rumah 024 671 02 67), Iptu Slamet Widodo (08122881686), Bripka Firdhaus (085290622777), Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke (081371549165).

“Kami ini sedang sangat berduka kehilangan istri, ibu dari anak kami, almarhumah Ibu Ratnasari, mbok ya jangan ditambahi berduka lebih dalam lagi tho ya...” ujar Jermia penuh kesedihan. (Red)

Lhokseumawe - Kantor PDAM di Desa Bathuphat Timur Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe di bobol maling, jum’at (14/7/2017) sekitar pukul 08:30 WIB pagi. Akibatnya seperangkat Komputer dan uang tunai berhasil disikatnya.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman, SH, MH melalui Kapolsek Muara Satu AKP Ahmad yani mengatakan, setelah mendapat lapaoran dari pihak karyawan kantor PDAM, pihaknya langsung mendatangi TKP serta melakukan Identifikasi sekitar pukul 10:00 WIB.

"Setelah pihak karyawan melapor kejadian itu, kami dari Kepolisian mendatangi TKP dan melakukan identifikasi," katanya.

Lanjutnya, kejadian tersebut pertamakali di ketahui oleh seorang petugas klining servis Safwan (33), setelah melihat kondisi kantor sudah berantakan dan diduga terjadi pencurian, sehingga petugas petugas klining servis bersama kayawan PDAM melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Muara satu. 

Akibat kejadian itu, Barang di kantor tersebut  hilang yang terdiri dari , 1 buah Computer merek Lenovo, 1 buah Laptop merek Bell Vasto, satu buah Hardis external yang terletak di lantai bawah, selanjutnya Uang Tunai sebesar Rp 2,3 Juta yang diambil dari lemari dilantai dua.

“Saat ini pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut, kita akan usahakan kasus ini agar cepat terungkap.” tegas Kapolsek.[Red]

Banda Aceh - Pesta demokrasi 2017 telah usai dan kepala daerah yg terpilih kini sudah menduduki posisinya. Namun dalam pemilihan serentak 2017 lalu tidak semua kabupaten/kota di Aceh ikut dalam pemilihan tersebut salah satunya Aceh Selatan.

Kini para Calon Mulai bermunculan pertarungan pun kian kuat. Bukan hanya di kalangan para masyarakat Numun Mahasiswa pun Ikut andil dalam menguatkan Posisi Calon.

Dalam hal ini aktivis berprestasi Aceh Selatan, Marzuki Azwar mengatakan pada media Jumat (14/7) bahwa dalam proses pilkada, mahasiswa sangatlah penting dalam mencapai posisi calon kedepan. Sebagai mahasiswa kita seharusnya tahu betul dimana posisi kita dalam proses politik ini. Maka begitu besarnya peran mahasiswa dalam membentuk kekuatan para calon.

"Janganlah hanya untuk kepentingan Diri sendiri akan merugikan rakyat dan daerah kita sendiri. Kita harus berpikir penuh dalam polotik saat ini. Kita semua tahu bahwa daerah kita Aceh Selatan termasuk daerah yang pembangunanmya sedikit tertinggal karena ulah para peguasa yang tak bertanggung jawab," cetusnya

"Di kampus kita telah diajarkan berpolitik yaitu politik moral. Kita harus mengedepankan moral kita dalam berpolitik. Dalam proses ini jangan membawa suatu posisi lembaga sebagai modal," tegasnya

Marzuki menambahkan agar menjabat sebagai ketua lembaga Ormas dan OKP sebagai alat politik apalagi menjual nama Ormas/Lembaga lainnya hanya untuk kepentingan politik.

"Jangan sampai kita Ini mahasiswa hilang dan menjual marwah diri mahasiswa itu," tegasnya

Dalam hal ini marzuki berpesan kepada semua para mahasiswa agar berpikir jernih dan matang demi bangkitnya aceh selatan dan kemajuan Aceh Selatan.

"Mahasiswa seharusnya harus mampu membawa daerah ke jalan yg lebih baik bukan di bawa untuk menjilat dan menjual integritas Diri ke pemerintah," pungkas Marzuki. [Azmi]

Tapaktuan - Ikatan Mahasiswa Pemuda Kluet Utara (IMPKU) mendesak dilaksanakan Musyarawah Besar (Mubes) Himpunan Mahasiswa Aceh Selatan (HAMAS) karena periode kepengurusannya sudah berakhir sejak Februari 2017.

Ketua IMPKU, Afdhalurrahman menyampaikan pada media, Jumat (14/07) mengatakan, desakan agar dilaksanakan mubes sudah pernah disampaikan kepada pengurus periode sebelumnya (yang sudah berakhir masa kepengurusan).

"Secara langsung maupun melalui telpon sudah kita lakukan. Tetapi hingga saat ini masa kepengurusan berakhir, belum juga ada tanda-tanda dilaksanakan Mubes," kata Afdhalurrahman

Padahal mereka (pengurus) harus mempertanggungjawabkan kinerjanya selama satu periode terakhir,” ujar Afdhalurrahman alumni Fakultas Teknik Unsyiah.

"Kami sangat menyesalkan sikap pengurus HAMAS yang terkesan memperlambat Mubes yang mana hal itu kami takutkan akan dijadikan untuk tunggangan politik oleh oknum - oknum tertentu menuju Pemilihan Bupati Aceh selatan 2018 mendatang," imbuhnya

Ia juga menekankan jika dalam waktu dekat tidak diselenggarakan mubes pihaknya akan mengambil sikap tegas dengan mengajak Peguyuban Kecamatan lain untuk mengadakan mubes luarbiasa.

Hal senada juga disampaikan oleh Satria muchayar Plt Ikatan Mahasiswa Kluet Selatan (IMPAKS). Ia juga berharap akan ada sebuah keseriusan dari pengurus sebelumnya untuk menindak lanjuti desakan mubes ini.

"HAMAS adalah merupakan organisasi mahasiswa yang menaungi peguyuban - peguyuban Kecamatan yang ada di Wilayah Hukum Aceh Selatan," pungkas Satria
{NAJMI}

militan Abu Sayyaf (Foto: BBC World)
Manila - Seorang pelaut asal Vietnam yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina selatan, tewas saat baku tembak antara Abu Sayyaf dan pasukan pemerintah.

Pejabat militer Filipina, Brigadir Jenderal Cirilito Sobejana menyatakan, Van Viet Tran ditemukan tewas pada Sabtu (8/7) menyusul baku tembak dengan para anggota kelompok militan Abu Sayyaf di pulau Sulu. Seorang tentara juga tewas dan 15 tentara lainnya luka-luka dalam insiden itu.

Dikatakan Sobejana, Abu Sayyaf juga mengalami korban jiwa, namun tidak diketahui jumlahnya.

"Dia (warga Vietnam) terkena sebuah peluru. Dua hal mungkin telah terjadi: dia tertembak saat baku tembak atau dia mungkin mencoba memanfaatkan situasi (untuk kabur) dan kemudian para penculiknya menembak dia," tutur Sobejana yang memimpin gugus tugas khusus antiteror seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/7/2017).

Dikatakannya, para militan Abu Sayyaf menyandera Van dan empat warga Vietnam lainnya di Sulu. Enam pelaut Vietnam lainnya juga tengah disandera Abu Sayyaf di pulau Basilan, dekat Sulu. Namun dua orang di antaranya telah dipenggal Abu Sayyaf pekan lalu.

Selama bertahun-tahun ini, para militan Abu Sayyaf telah melakukan aksi-aksi penculikan untuk meminta uang tebusan. Kelompok radikal itu juga dikenal kerap memenggal sanderanya jika uang tebusan tidak dibayar.

Sebelumnya pada Februari lalu, warga Jerman, Jurgen Kantner (70) dipenggal Abu Sayyaf setelah tuntutan uang tebusan sebesar 30 juta peso (US$ 600 ribu) tidak dipenuhi. Tahun lalu, Abu Sayyaf juga memenggal dua warga Kanada yang disanderanya.(Detik.com)

StatusAceh.Net - Dua studi terbaru yang dirilis Senin (10/07/2017) membuktikan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah banyak dapat mengurangi risiko terkena penyakit mematikan, yang pada akhirnya membuat seseorang hidup lebih lama.

Menurut kedua survei tersebut, minum lebih banyak kopi dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung, liver, kanker, pernapasan, stroke, diabetes, dan ginjal serta bunuh diri pada pria, penyakit pencernaan, dan penyakit yang berhubungan dengan peredaran darah, seperti dilansir CNN.

Salah satu studi mensurvei lebih dari 520 ribu orang di 10 negara Eropa, atau yang terbesar sepanjang sejarah perdebatan hubungan antara kopi dan "keabadian".

Disebutkan bahwa mereka yang mengonsumsi tiga cangkir kopi atau lebih dalam sehari kemungkinan kecil terkena penyakit mematikan daripada mereka yang tidak mengonsumsinya.

Studi kedua lebih fokus pada penikmat kopi non-kulit putih. Setelah mensurvei 185 ribu Afro-Amerika, penduduk asli Amerika, orang Hawaii, warga Jepang-Amerika, dan Latin, peneliti menemukan bahwa kopi "menambah usia" manusia dari berbagai golongan masyarakat.

Orang yang minum dua sampai empat cangkir kopi sehari, memiliki risiko kematian 18 persen lebih rendah daripada mereka yang tidak meminumnya.

Veronica Wendy Setiawan, profesor madya pengobatan pencegahan di Fakultas Kedokteran Keck Universitas Southern California, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan, hasil studi ini tidak bertentangan dengan penemuan-penemuan sebelumnya yang fokus pada warga kulit putih.

"Dengan masyarakat yang sangat beragam, semua orang memiliki gaya hidup yang berbeda. Mereka memiliki kebiasaan makan yang sangat berbeda dan kerentanan yang berbeda pula, namun kami tetap menemukan pola yang sama," kata Veronica.

Studi mengungkapkan bahwa ada kemungkinan biologis yang lebih kuat mengenai hubungan antara kopi dan umur panjang.

Kedua studi tersebut dipublikasikan di Annals of Internal Medicine. (Rima/CNN)

Ilustrasi
StatusAceh.Net - Demi menyekolahkan ketiga anaknya sejak dicerai suami, seorang ibu rumah tangga nekat jualan sabu di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng.

Pelaku adalah Erna Yusmita (30), Warga Jalan Desmon Ali RT 40/ RW 7, Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang, itu mengaku kepada jaksa saat pelimpahan berkas dan tersangka tahap II, Jumat (14/7/2017). Erna sendiri ditangkap polisi di rumahnya pada Mei 2017.

"Saat itu tersangka tengah rebahan di kamar, datang polisi menciduknya saat digeledah ditemukan 13 plastik kecil sabu yang disimpan di dalam saku baju dalam kamar rumahnya," ujar jaksa membacakan berkas penyidikan dari kepolisian.

Ke-13 paket sabu itu dibagi dengan berbagai harga, di mana 5 paket seharga Rp50 ribu, 5 paket seharga Rp100 ribu dan 3 paket seharga Rp150 ribu. "Saya terpaksa jual sabu karena butuh uang untuk biaya sekolah ketig anak saya, suami tidak ada lagi karena sudah cerai," kata tersangka di hadapan jaksa.

Ia mengaku tak ada pekerjaan lain, sempat bekerja sebagai pembantu rumah tangga namun sudah berhenti karena upah yang diberikan hanya Rp300 ribu saja sebulan.  "Mana cukup upah segitu untuk memenuhi kebutuhan hari-hari, makanya coba-coba jual sabu, ambil barang lewat teman juga,' katanya.

Saat diamankantersangka sudah berhasil menjual sabu seharga Rp100 ribu, uang hasil penjualan diakuinya sudah habis ia gunakan untuk memenuhi kebutuhannya.

Atas perbuatannya itu tersangka dijerat Pasal 114 Ayat (1) sub Pasal 112 ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.(Sindo)

Polisi Amankan Truk yang Bawa 1,7 Ton Ganja di Aceh (Foto: Dok. Istimewa)
Pidie - Personel polisi gabungan di Aceh mengamankan satu unit truk Colt Diesel yang mengangkut 1,7 ton ganja kering siap edar. Dua pelaku melarikan diri dan masih dalam pengejaran petugas.

"Telah diamankan satu unit truck Colt Diesel, warna kuning BL 8495 LO, yang berisi ganja kering berjumlah 1754 kilogram atau 105 kotak besar," kata Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Goenawan saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (13/7/2017) kemarin.

Penangkapan truk pengangkut barang haram tersebut dilakukan di Gampong Gumpueng di depan Masjid Geumpueng Kecamatan Tiro, Pidie, Aceh. Proses penangkapan berlangsung pada hari ini sekitar pukul 15.00 WIB.

Tim gabungan terdiri dari tim Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri dengan personel Polres Pidie yang dipimpin Wadir Narkoba Mabes Polri Kombes Pol Jonturman Panjaitan.

Saat penangkapan, tersangka yang berjumlah dua orang tersebut melarikan diri. Barang bukti berupa satu unit truk dan ganja kering kini diamankan polisi.

"BB ganja diamankan di Sat Resnarkoba Polres Pidie," jelas Goenawan. | Detik.com

Aceh Timur -- Ketua PKK dan Dekrasda Aceh, Darwati A. Gani, melantik Fitriani binti Darwis sebagai Ketua Tim Penggerak PKK dan Dekranasda Kabupaten Aceh Timur, di Gedung Serbaguna Pendapa Bupati, Kamis 13 Juli 2017.

Pelantikan tersebut ikut disaksikan oleh Bupati Aceh Timur terpilih dan wakilnya Hasballah bin M. Thaib dan Syahrul bin Syamaun.

Darwati menyebutkan, dirinya percaya Fitriani akan mampu melaksanakan tugas disertai dengan rasa tanggungjawab dalam menjalankan tugasnya.

"Peran serta PKK dan Dekranasda sangat penting dalam menyukseskan pembangunan di Aceh Timur," kata Darwati.

Darwati mengatakan, Fitriani merupakan figur yang sudah sangat memahami Aceh Timur. Pada periode lalu, Fitriani telah menjalankan program dengan baik. Diharapkan pada periode kedua ini, ia bisa membuat terobosan yang lebih baik lagi.

Dua hal utama diminta Darwati untuk ditingkatkan, yaitu aspek ekonomi dan budaya. Dengan demikian, identitas kebudayaan daerah akan semakin dikenal seiring dengan berkembangnya perekonomian masyarakat.

"Kegiatan promosi perlu ditingkatkan. Produksi kerajinan di Aceh Timur sudah sangat bagus. Manfaatnya tidak hanya memperkenalkan usaha kerajinan tapi juga pada pelestarian kebudayaan," kata Darwati.

Darwati meminta agar Bupati Aceh Timur mengarahkan setiap desa untuk menyalurkan anggaran yang bersumber dari dana desa untuk dipergunakan oleh PKK Desa. Dana itu nantinya bisa digunakan untuk mengaktifkan posyandu sehingga PKK dari tingkat paling bawah bisa berperan bagi masyarakat umum khususnya bagi kaum ibu yang mempunyai bayi untuk diberikan imunisasi rutin.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina PKK Aceh Timur, Hasballah bin M. Thaib menyebutkan PKK dan Dekranasda berperan besar dalam pemberdayaan ekonomi keluarga. Kedua lembaga ini merupakan mitra kerja pemerintah dalam hal pencipta dan pencinta seni untuk peningkatan produktivitas dalam masyarakat.

"PKK dan Dekranasda adalah wadah bagi pembinaan kerajinan serta kesempatan usaha di masyarakat," kata Hasballah. (Rill)

Banda Aceh - Semua elemen masyarakat Aceh harus bersatu padu memerangi narkoba, guna menekan peredaran barang terlarang tersebut di Bumi Serambi Mekah.

Penegasan tersebut disampaikan oleh, Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, kepada awak media usai bertindak sebagai Inspektur Upacara pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional, yang dipusatkan di Halaman Kantor Gubernur Aceh, Kamis (13/7/2017).

“Semua elemen harus bersatu padu membantu karena karena BNN tetu tidak dapat bekerja sendiri. Sebagai daerah yang menerapkan Syari'at Islam dalam seluruh lini, maka narkotika harus menjadi musuh bersama di Aceh,” tegas Nova.

“Tidak semata-mata penegakan hukum, Pemerintah Aceh bersama aparatur terkait juga akan  melakukan sosialisasi secara massif di semua tingkatan. Narkoba menimbulkan kerusakan yang luar biasa. Oleh karena itu, saya himbau kepada keluarga untuk turut berperan melakukan pengawasan karena keluarga sangat berperan dalam upaya menekan peredaran narkoba,” sambung Nova.

Sementara itu, dalam amanat tertulis Wiranto, selaku Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, meminta agar menjadikan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional sebagai momentum untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap peredaran narkotika, mengingat kejahatan narkotika merupakan kejahatan luar biasa, terorganisir dan bersifat lintas negara yang telah berkembang dengan modus operandi yang semakin maju.

“Kita telah mendeteksi perkembangan trend yang sangat mengkhawatirkan, dimana kejahatan narkotika global dewasa ini tidak hanya bermotif bisnis illegal demi semata keuntungan ekonomi, tetapi telah berkembang dengan motif membiayai kejahatan terorisme,” kata Nova.

Wiranto menambahkan, Kejahatan narkotika juga erat kaitannya dengan kejahatan perdagangan orang (human trafficking), dimana setiap tahun ribuan orang dari seluruh dunia, dijebak dengan narkotika dan terjerumus dalam belenggu kejahatan perdagangan orang.

Jika menilik sejarah, sambung Wagub, Narkotika dapat pula digunakan sebagai salah satu senjata dalam proxy war untuk melumpuhkan kekuatan sebuah bangsa. Sebagaimana yang terjadi dalam perang candu di China antara tahun 1834-1842, yang membawa dampak jatuhnya China ke tangan Inggris.

Oleh karena itu, kata Wagub, kejahatan narkotika yang sangat berbahaya dan dapat melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa harus diberantas dan ditangani, dengan pendekatan seimbang antara pengurangan pasokan dengan membongkar jaringan produsen, bandar dan pengedar, serta pengurangan permintaan dengan menambah fasilitas rehabilitasi pecandu narkotika dan edukasi terus menerus kepada masyarakat.

Sejak awal Pemerintahannya, Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla, telah menyatakan ‘Indonesia Darurat Narkoba’ dan menyerukan ‘Perang Terhadap Narkoba’. 

“Bahkan, pada puncak peringatan HANI tahun 2016 lalu, Bapak Presiden mengingatkan penegakan hukum harus tegas dan tidak ada kompromi terhadap Bandar Narkoba. Tantangan saat ini semakin berat karena narkotika, telah merasuk ke seluruh lini kehidupan dan lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak sampai dewasa, dari kota sampai pelosok desa, si kaya maupun miskin,” ungkap Wagub.

Waspadai 644 Zat Psikoaktif Baru

Dalam amanatnya, Menkopolhukam mengungkapkan, perlawanan terhadap narkotika menjadi semakin berat dengan maraknya peredaran zat psikoaktif baru yang berbahaya, yang harus menjadi perhatian sangat serius dari seluruh elemen masyarakat.

“Menurut UNODC, telah ditemukan 644 zat baru bersifat psikoaktif. Di Indonesia, zat psikoaktif baru yang teridentifikasi berjumlah 65 zat. Namun di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika baru diatur sebanyak 43 jenis. ini merupakan ancaman serius terhadap kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.”

Untuk mengatasi dampak negatif terhadap massifnya gempuran zat-zat psikoaktif baru, Wiranto menghimbau agar masyarakat turut berperan melalui pemberdayaan keluarga-keluarga Indonesia, sebagai benteng pencegahan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

“Pencegahan merupakan langkah yang efektif untuk membangun kesadaran setiap individu agar tidak memulai menyalahgunakan narkotika dan tidak ikut dalam jaringan peredaran gelap narkotika. Perlu dilaksanakan upaya pencegahan secara masif, berkesinambungan dan bersinergi di setiap lingkungan tempat tinggal.”

Selain pencegahan, sambung Wiranto, pemberantasan jaringan narkotika dan rehabilitasi pecandu perlu dilaksanakan secara sinergi untuk memutus jaringan bisnis narkotika.

Dalam kesempatan tersebut, Wiranto juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang telah berpartisipasi dalam berbagai upaya pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, untuk mewujudkan Indonesia bebas narkotika.

Beberapa langkah yang telah dilakukan sejumlah lembaga tersebut adalah dengan menggelar operasi bersama penutupan celah penyelundupan narkoba, pemberdayaan generasi muda secara lebih kreatif, serta pengawasan dan operasi bersama di lembaga pemasyarakatan.

Upaya lain yang teruus dilakukan adalah dengan penguatan lembaga rehabilitasi, upaya pemerintahan daerah melakukan fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika, dan penguatan peraturan perundang-undangan.

“Terima kasih kepada Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Gubernur Provinsi Maluku Utara, Wali Kota Surabaya, dan Bupati Tulung Agung yang memasukkan materi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) ke dalam kurikulum pelajaran.”

Semua Unsur harus Teribat dalam Upaya Pemberantasan Narkoba

Di akhir amanatnya, Wiranto menghimbau seluruh unsur pemerintahan dan masyarakat agar bersatu padu dan lebih berperan aktif, dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

Menkopolhukam berpesan agar masyarakat selalu melakukan pencegahan penyalahgunaan narkotika mulai dari lingkungan keluarga dan tempat tinggal dengan membentuk relawan anti narkoba di tingkat Rukun Tetangga

Selain itu, masyarakat dihimbau utuk melaporkan kepada aparat penegak hukum apabila mengetahui bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dilingkungan tempat tinggal, dan tidak malu dan tidak khawatir melaporkan keluarganya yang menjadi pecandu untuk dilakukan rehabilitasi agar menjadi pulih.

Wiranto juga menghimbau kepada unsur pemerintahan dan aparat penegak hukum agar memberikan perhatian untuk memiskinkan bandar narkoba dalam rangka penegakan hukum kasus tindak pidana pencucian uang.

Menkopolhukam juga memerintahkan agar ada tindakan tegas bagi aparat penegak hukum yang terbukti melindungi bandar narkoba. Terakhir, Wiranto berpesan agar aparatur terkait dapat elakukan penguatan pencegahan kepada seluruh lapisan masyarakat melalui kurikulum dan sarana prasarana yang tersedia.

“Semoga puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional tahun 2017 ini bisa kita jadikan sebagai momentum untuk melakukan aksi bersama membebaskan bangsa ini dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika,” pungkas Menkopolhukam.

Beri Penghargaan dan Musnahkan Narkoba

Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2017, mengusung tema ‘Peran Aktif dan Pendayagunaan Seluruh Komponen dan Potensi Bangsa dalam Menghadapi Keadaan Darurat Narkoba Menuju Indonesia yang Sehat’, juga diisi dengan pemusnahan Narkoba jenis ganja seberat  112kg dan shabu-shabu seberat 2,1 kg.

Dalam upacara juga dilakukan penyerahan sertifikat penghargaan kepada lima orang personil Kodim 0113 Gayo Lues yang telah mendukung BNNK Gayo Lues dalam rangka pemberantasan Narkoba. (Rill)

Foto: Ist
Pidie - Tim Gabungan Polda Aceh bersama Polres Pidie yang mengamankan truk Colt BL 8495 L0 di ruas jalan Beureunuen-Tiro, tepatnya di depan Masjid Al-Jihad Desa Gumpueng, Kecamatan Tiro, Pidie, Kamis (13/7/2017) sekitar pukul 15.00 WIB yang bermuatan ganja kering diperkirakan beratnya sampai 2 ton.

Hal tersebut disampaikan
Kapolres Pidie, AKBP Andy Nugraha Setiawan Siregar SIK kepada StatusAceh.Net, "Saat ditangkap truck itu sedang parkir di depan masjid, sehingga pemiliknya belum diketahui," katanya.

Menurutnya, Ganja yang dikemas dengan rapi itu berjumlah 107 kardus dengan berat 2 Ton.

" Jumlahnya hampir 2 ton yang kini telah diamankan di Mapolres Pidie," kata Kapolres Andy. (SA/NA)

Foto: Ist
Pidie - jajaran Polres Pidie mengamankan sebuah mobil truk jenis Colt bernomor polisi BL 8495 LO yang bermuatan bungkusan ganja kering. Kamis, 13 Juli 2017.
 
Sumber StatusAceh.Net menyatakan Truck tersebut ditangkap di Jalan Beurneun Tiro, depan Masjid Al Jihad, Gampong Gumpueng Kecamatan Tiro, Pidie, sekira pukul 15.00 WIB, dan selanjutnya pihak kepolisian mengamankannya ke Mapolres setempat. 

Namun jumlah totalnya belum diketahui, karena belum ada keterangan resmi dari Polres setempat. (AZ/SA)

Ilustrasi 
LHOKSEUMAWE- Keseriusan Polres Lhokseumawe dalam memberantas praktek korupsi ditandai dengan peningkatan status penyidikan terhadap kasus dugaan korupsi penyaluran dana bantuan ternak tahun 2014 di Kota Lhokseumawe mendapat apresiasi dari beberapa LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang bergerak dibidang hukum dan korupsi.


Salahsatunya LSM MaTA yang di sampaikan oleh Baihaqi Koordinator bidang politik dan hukum yang merespon positif atas peningkatan status kasus dugaan korupsi penyaluran dana bantuan ternak tahun 2014 di kota Lhokseumawe.

Baihaqi menyampaikan apresiasi pihaknya kepada kinerja polres lhokseumawe yang serius mengungkap kasus korupsi di jajaran pemko lhokseumawe.

Menurutnya peningkatan status terhadap kasus tersebut merupakan kemajuan serta perkembangan yang telah dinantikan oleh masyarakat,bahkan pihaknya juga akan mengawal kasus korupsi yang merugikan keuangan negara tersebut hingga ke meja hijau.

“ Bagi kami ini adalah sebuah kemajuan, peningkatan status menjadi penyidikan adalah bukti polisi serius mengungkap kasus korupsi,kita akan dukung dan kawal pengungkapan kasus ini sampai ke meja hijau “,ungkap baihaqi.

Disisi lain Ketua LSM Coperlink Junaidi SH tak mau ketinggalan memberi aplus terhadap kinerja penyidik polres lhokseumawe yang serius mengungkap kasus korupsi.

Namun dirinya berharap hal serupa dapat dilakukan pada kasus korupsi lainnya mengingat banyaknya kasus yang ditangani oleh polres lhokseumawe bukanlah pekerjaan mudah.

“ Kita memberi aplus dan apresiasi kepada polres lhokseumawe yang sangat serius mengungkap kasus korupsi dan kita juga harus memaklumi jika banyaknya kasus yang ditangani membuat para penyidik harus perlahan menyelesaikan setiap kasus “,ujar junaidi.(Red)

2 Pengguna narkotika jenis Sabu berinisial BS, 35 thn, Petani, Warga Gampong Neurok Kecamatan Glumpang Tiga Kab.Pidie dan AK, 26 thn, Mahasiswa, Warga Gampong Neurok Kecamatan Glumpang Tiga Kab.Pidie telah diamankan di Mapolsek Glumpang Tiga, Kamis (13/07/2017) skeira pukul 10.00 Wib pagi tadi.
Pidie - Tim Gabungan Res / Intel Polsek Glumpang Tiga berhasil menggulung pengguna narkotika jenis sabu yakni AK, (26) dan BS, (35), Warga Gampong Neurok Kecamatan Glumpang Tiga Kab.Pidie, Kamis  (13/07/2017) sekira pukul 10.00 Wib pagi tadi di salah satu Warung Kupi milik warga yang terletak di Gampong Neurok Kecamatan Glumpang Tiga Kab.Pidie.

Penangkapan pelaku pengguna sabu tersebut berdasarkan laporan masyarakat Gampong Neurok Kecamatan Glumpang Tiga Kab.Pidie kepada pihak berwajib karena sering melihat kedua pelaku melakukan pesta sabu di salah satu warung Kupi milik Irwan, 30 thn, Warga Gampong Neurok Kecamatan Glumpang Tiga Kab.Pidie.

Dari laporan tersebut, tim gabungan yang di pimpin langsung oleh Iptu Muchtar Chalis langsung melakukan penyelidikan di warung Kupi, di tempat kedua pelaku sering melakukan pesta barang haram tersebut.

Tepatnya pada Kamis (13/07) sekira pukul 10.00 Wib pagi tadi, saat tim tiba di warung tersebut, kedua pelaku kage dan berusaha melarikan diri dengan menggunakan 2 (dua) Unit Sepmor, namun berhasil ditangkap oleh tim.

Dilokasi kejadian tim menemukan 1 (Satu) paket kecil narkotika jenis sabu, 1 (satu) botol lasegar yg telah dipasang pipet, 1 (satu) pisau silet, uang tunai sebesar Rp.65.000,-, 1 (satu) buah kaca pirek, 2 (dua) unit ranmor roda dua jenis yamaha mx dengan nomor polisi BL 5243 PAA dan satria f dengan nomor polisi  BL 3894 AR, 2 (dua) bilah pisau, 3(tiga) set batu domino, 1 (satu) set kartu remi dan 2(dua) buah korek api.

Kapolsek Glumpang TIga Iptu Muchtar Chalis saat di konfirmasi oleh humas polres pidie mengatakan, benar telah terjadi penangkapan kepada kedua warga Gampong Neurok Kecamatan Glumpang Tiga Kab.Pidie di salah satu warung milik warga di gampong tersebut.

Kedua pelaku sudah sering melakukan pesta sabu di warung tersebut. Warga sekitar enggan menegur pelaku dikarenakan pelaku tidak sukan – sukan melukai siapa saja yang mengusik kegiatannya

Kini kedua pelaku beserta barang bukti telah diamankan di Mapolsek Glumpang Tiga guna penyelidikan lebih lanjut, sebut Iptu Muchtar Cahlis.(Trb)

Sigli - Hari anti narkoba internasional jatuh pada tgl 26 Juni 2017. Namun BNNK Pidie mengadakan seremonial acara serentak dengan kabupaten yg lain yang ada di Aceh pada tanggal 13 Juli 2017 di aula Blang Asan hotel kota Sigli.

Kegiatan tersebut di hadiri oleh muspika kota Sigli dan Muspida plus yang di buka oleh staff Bupati Pidie.

Acara ini juga dirangkai dengan pembacaan ikrar anti narkoba yang dipimpin oleh ketua DPD IKAN (Ikatan Keluarga Anti Narkoba) Kabupaten Pidie Zulfan, S.Kom.

"Kegiatan ini sangat luar biasa. Muspida plus dan juga perwakilan dari berbagai lembaga ikut bergabung," kata Zulfan.

Acara tersebut dirangkai dengan sesederhana mungkin mulai dari pembukaan pembacaan Al-Quran oleh ustaz noval kemudian sambutan dari kepala BNNK Pidie langsung oleh bapak Werdha Susetyo, S.E. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada geuchik yang telah membentuk satgas anti narkoba di beberapa kampung.

"Alhamdulillah, undangan beberapa perwakilan dari lembaga ikut berpartisipasi diantaranya LSM JARA, LSM krong Aneuk Nanggroe, Bikers gubuk derita pidie, Ikatan Osis Kabupaten Pidie (IOsKaPi), DPD KNPI Pidie, dan yang mewakili dari santri yaitu dari Pesantren modern terpadu Al-furqan Bambi dan berjalan secara khidmat," ungkap Zulfan

"Banyak kesan kegiatan hari ini termasuk pembacaan musikalisasi puisi oleh Fasya Febri Annisa dan dibantu juga dengan akustik Jimmy  keduanya adalah pengurus aktif DPD IKAN PIDIE." tambah Zulfan

Selesai kegiatan berlangsung dengan menutupi penandatanganan kesepakatan menolak narkoba di atas kanvas putih dengan mencantumkan nama dari lembaga serta kesan pesan dari kegiatan tersebut.

Acara selesai di laksanakan berkat kerja sama oleh media radio Al-falah 98,3 FM yang di siarkan secara live mulai dari persiapan acara sampai penutupan acara dan di akhiri dengan kesan pesan ucapan dari tamu penyelenggara acara serta turut dari tanggapan ketua DPD IKAN PIDIE Zulfan, S.Kom yang dipandu acara live radio oleh Amy Rc.{NAJMI}

Aceh Timur -- Gubernur Aceh, H. Drh. Irwandi Yusuf meminta Pemerintah Aceh Timur untuk merancang Perda Pembangunan dan Kesejahteraan sehingga di tahun 2022 Aceh Timur gilang-gemilang.

Irwandi mengatakan, sesuai laporan Bupati Aceh Timur Hasballah bin Thaib, ada 24 ribu hektare lahan yang bisa dikonversi menjadi lahan sawah. Lahan seluas itu tentunya dapat menampung 24 ribu kepala keluarga sebagai tenaga kerja baru.

"Kita bisa membentuk kelompok tani moderen di sini," kata Irwandi. Lahan yang dikelola petani modern tersebut nantinya akan diberikan kepada masyarakat setelah 10 tahun masa garap di bawah pengawasan dan arahan pemerintah kabupaten dengan catatan tidak boleh dijual. "Dalam 10 tahun ke depan tidak boleh orang yang ber-KTP petani kelaparan dan tidak punya lahan."

Sebelumnya, Bupati Aceh Timur Hasballah bin Thaib mengatakan bahwa masih banyak masyarakat di Aceh Timur belum memiliki lahan bekerja. Untuk itu, ia bersama wakilnya Syahrul bin Syamaun akan mengaktifkan lahan-lahan tidur sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai lahan bercocok tanam.

Bupati Hasballah berkeinginan agar Aceh Timur terbebas dari krisis ekonomi. Ia menyebutkan banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk memajukan kabupaten induk yang kemudian dimekarkan dengan Langsa dan Aceh Tamiang itu.

"Dukungan Pemerintah Aceh kepada kami supaya kawasan ekonomi jalan di sini," kata Hasballah.

Irwandi Yusuf sepakat dengan pernyataan Hasballah. Di antara sumber daya alam yang bisa digarap adalah sektor kehutanan, minyak dan gas, kelautan serta perikanan. "Migas di Aceh Timur tidak ada habis-habisnya," kata Irwandi.

Sementara di lautan, nelayan Aceh Timur menyumbang ikan yang banyak untuk Aceh. Pertanian padi, jagung dan kedelai bahkan mendapat penghargaan dari Pemerintahan Pusat. Semua hal itu diharapkan bisa menjadi alat untuk membuat rakyat sejahtera.

Selain itu, Irwandi berpesan agar Pemerintah Aceh mempermudah proses pengurusan dan menciptakan pemerintahan yang bebas pungutan liar. "Lengkapi sarana dan prasana yang dibutuhkan untuk kemajuan Aceh Timur sehingga investor masuk dan bisa meningkatkan perekonomian rakyat."

Sebelumnya, atas nama Presiden Joko Widodo, Gubernur Irwandi melantik Hasballah bin Thaib dan Syahrul bin Syamaun sebagai Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur periode 2017-2022.

"Kami percaya saudara akan melaksanakan tugas secara baik-baiknya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan," ujar Gubernur Irwandi dalam sidang Paripurna DPR Kabupaten Aceh Timur, Rabu 13 Juli 2017.

Hasballah seusai dilantik, menyebutkan pembangunan Aceh Timur akan diratakan tanpa pandang bulu. "Semua adalah rakyat saya." Pemerintah mereka akan selalu mengedepankan kerjasama dengan seluruh ulama sehingga pembangunan beragama dan berbangsa bisa berjalan beriringan.

Marzuki Ajad, Ketua DPR Kabupaten Aceh Timur, menyebutkan, Hasballah bin M. Thaib dan Syahrul bin Syamaun merupakan sosok yang dipercayakan untuk memimpin dengan mengemban amanah rakyat. Untuk itu, Marzuki berharap agar seluruh masyarakat bisa memberikan dukungan demi pembangunan kabupaten itu.

"Lupakan perbedaan (saat Pilkada) demi kemajuan kabupaten Aceh Timur. Tidak ada bupati dari golongan apa pun. Hanya ada satu, bupati milik kita bersama," kata Marzuki.

Datang bersama Tokoh dan Keluarga

Hasballah tiba di lokasi pelantikan berbarengan dengan mantan Wakil Gubernur Aceh periode lalu, Muzakir Manaf. Bersama dia ikut pula ulama kharismatik Aceh, Abu Tumin. Kehadiran tiga tokoh itu disambut oleh masyarakat yang memadati halaman depan kantor dewan tersebut. Terlihat puluhan masyarakat yang menumpuk berebut untuk bersalaman.

Sementara itu, pemandangan mengharukan tampak saat Wakil Bupati Syahrul bin Syamaun tiba. Begitu turun dari mobil dinasnya, pria berkumis itu terlihat memopong ibundanya turun dari mobil. Ia kemudian menemani sang ibu untuk naik lantai dua lokasi pelantikan tersebut.

Hadir dalam pelantikan tersebut Wali Nanggroe Malik Mahmud, mantan Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Kepala Biro Pemerintahan Frans Dellian, Kepala Biro Humas dan Protokol Mulyadi Nurdin, pimpinan dan anggota DPRK Aceh Timur, Wali Kota Langsa, ulama, tokoh masyarakat dan para ketua partai.(Rill)

Sabu 1 ton (Foto: Bahtiar Rivai-detikcom)
Jakarta - Tim gabungan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok mengungkap penyelundupan sabu sebanyak 1 ton di Pantai Anyer, Serang, Banten. Jaringan tersebut mengelabui petugas dengan menceburkan barang bukti ke laut di bibir pantai.

"Sekaligus turun dari kapal 1 ton. Jadi untuk mengelabui atau melihat timing yang tepat, barang tersebut dicemplungkan ke dalam laut bibir pantai untuk melihat situasi," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (13/7/2017).

Jaringan tersebut telah mempersiapkan perlengkapan untuk mengelabui modus penyelundupan sabu tersebut, termasuk mempersiapkan kemasan agar sabu tersebut bisa diceburkan ke laut.

"Sudah lengkap, ada kemasannya. Nanti bisa lihat, nanti kita akan pertontonkan barang bukti," lanjutnya.

Kapolda melanjutkan, tim telah melakukan pengintaian terhadap jaringan selama dua bulan.

"Anggota kami sudah dua bulan melakukan survailance di sana. Tadi malam pada saat yang tepat, meluncurlah barang tersebut ke Anyer ke Hotel Mandalika itu," ungkapnya.

Ada empat orang WN Taiwan yang menyelundupkan barang bukti tersebut. Satu tersangka ditembak mati karena melawan petugas, dua lainnya ditangkap dan satu lainnya melarikan diri.

Adapun para pelaku dalam kasus ini adalah:

1. LMH (WN Taiwan-ditembak mati)
2. CWC (ditangkap)
3. LGY (ditangkap)
4. HYL (kabur) 

Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman SIK
LHOKSEUMAWE- Setelah melalui serangkaian pemeriksaan akhirnya Polres Lhokseumawe meningkatkan status penyidikan terhadap kasus dugaan korupsi pada penyaluran dana bantuan ternak darimpemerintah yang di salurkan melalui DKPP Kota Lhokseumawe pada tahun 2014.

Hal ini di sampaikan oleh Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman melalui press realese yang dikirimkan ke redaksi statusaceh.net, Kamis (13/7/2017).

Menurut hendri kasus dugaan korupsi dalam penyaluran dana bantuan ternak ini telah lama di telusuri oleh pihaknya dan telah melewati serangkaian pemeriksaan saksi,penelitian surat-surat serta audit investigasi BPKB anda Aceh.

Bahkan hendri mengatakan jika kasus dugaan korupsi penyaluran dana bantuan ternak ini juga telah dilakukan gelar pekara oleh penyidik tipikor polres lhokseumawe yang dipimpin oleh kasatreskrim polres lhokseumawe AKP Budi Nasuha SH di di Direktorat Reskrimsus Polda Aceh beberapa hari lalu,Selasa (11/7/2017).

Untuk itu mantan kapolres aceh timur ini menegaskan jika kasus ini ini akan menjadi target utama untuk dituntaskan pada tahun 2017 ini.

“ Untuk dugaan kasus korupsi penyaluran dana bantuan ternak 2014 ini kemarin telah kita gelar pekara di Polda Aceh dan telah mendapat rekomendasi untuk kita tingkatkan ke status penyidikan  “,ungkap hendri dalam press realesenya.(rls)


Redaksi: T. Sayed Azhar

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf Mengunjungi Ahmad Dani Koordinator Regional Relawan Aceh di RS PT Arun
Lhokseumawe – Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menjadi teladan bagi pemimpin Daerah lainnya, selain mampu menerbangkan pilot dan juga memiliki pesawat pribadi, dirinya adalah orang yang pemaaf dan rendah hati terhadap rakyatnya.

Amatan StatusAceh.Net, Rabu 12 Juli 2017, Irwandi mendarat di Bandara Malikussaleh Aceh Utara, tujuannya adalah melantik Walikota/Waki Walikota Lhokseumawe dan Bupati/Wakil Bupati Aceh Utara.

Disela-sela pelantikan tersebut, jam yang menunjukan pukul 12:00 WIB siang itu dirinya pergunakan untuk menyapa sejumlah warga di Desa Kede Krueng, Kecamatan Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara.
Irwandi menyapa sejumlah warga di Desa Kede Krueng, Kecamatan Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara
Itu terjadi setelah melantik Suaidi Yahya dan Yusuf Muhammad sebagai Walikota dan Wakil Walikota Lhokseumawe periode 2017-2022, selepas menjalin silaturahmi bak masa kampanye itu, Irwandi kemabli menuju Gedung DPRK Aceh Utara untuk melantik kembali Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib-Fauzi Yusuf.

Namun hal yang tidak diketahui oleh Protokoler Pemerintah Aceh itu adalah agenda Irwandi Yusuf menjunguk kerabat yang tidak lain Koordinator Relawan Regional Aceh Irwandi-Nova yang di rawat di Rumah Sakit PT Arun Lhokseumawe.

Selain koordinator Relawan Ahmad Dani juga eksis dalam mengampanyekan Irwandi Yusuf di Pra Pilkada dan juga sampai saat ini ketika Irwandi terpilih sebagai Gubernur Aceh.

Waktu yang padat Irwandi itu hingga sempat menjunguk Ahmad Dani mendapat perhatian publik, karena beliau tidak lupa akan rekan yang memperjuangkanya di massa kampanye dulu.

Setelah singgah di Rumah Sakit Irwandi memilih ngopi bersama masyarakat di salah satu warung kopi yang bertempat di SPBU Batuphat Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, setelah lebih kurang satu jam bersama masyarakat setempat Irwandi melakukan perjalanan menuju Aceh Timur untuk melantik Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur hari ini, 13 Juli 2017.[SA/TM]

Penggerebekan satu ton sabu di Anyer (Foto: Istimewa)
Depok - Tim gabungan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok, melakukan penangkapan 1 ton sabu pada Kamis (13/7) dini hari. Penangkapan ini dilakukan di sebuah wilayah di kawasan Anyer, Banten, Jawa Barat.

"Ya, penangkapan (di kawasan Anyer)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono saat dikonfirmasi kumparan, Kamis (13/7).

Beberapa orang pelaku ikut ditangkap dalam kasus ini. Meski belum menjelaskan lebih lanjut, Argo mengatakan bahwa ada dugaan sabu tersebut berkaitan dengan jaringan internasional.

"Jaringan internasional, kemungkinan dari China," kata Argo.

Saat ini polisi masih berada di lokasi penangkapan. Nantinya pelaku dan barang bukti akan dibawa ke Mapolda Metro Jaya.

"Barang bukti dan pelaku akan dibawa ke Polda," ucap Argo.

Tersangka Tewas di Tembak
Barang bukti penyeludupan sabu seberat 1 ton yang digagalkan polisi di Anyer, Banten. (Dok Pol)
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, polisi juga menangkap tiga tersangka dalam operasi penggalan penyelundupan sabu satu ton tersebut. Satu orang tewas ditembak petugas lantaran berusaha melawan.

"Jumlah pelaku ada empat orang. Satu tewas, dua ditangkap, dan satu masih buron," kata Argo saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (13/7/2017).

Pelaku yang tewas diketahui bernama Lin Ming Hui, sedangkan dua pelaku yang berhasil ditangkap hidup-hidup bernama Chen Wei Cyuan dan Liao Guan Yu. Satu pelaku yang masih buron diketahui bernama Hsu Yung Li.

"Ini jaringan internasional. Diduga narkoba dikirim dari Tiongkok," kata dia.

Barang bukti berupa sabu yang disita terbungkus dalam 27 karung di mobil Toyota Innova warna emas dan 24 karung di mobil Toyota Innova warna hitam. Masing-masing karung diperkirakan berisi sabu seberat 20 kilogram.

"Jadi total ada 51 karung. Sabu diperkirakan ada seberat 1 ton. Tapi jumlah pastinya belum dihitung," ucap Argo.(kumparan.com/Lp6)

Ilustrasi
Aceh Timur - Transaksi narkoba jenis ganja seberat 25 kilogram (kg) digagalkan. Namun pemilik barang haram itu melarikan diri.

Prajurit Kodim 0104/Aceh Timur yang bertugas di Koramil 23 Peudawa yang berhasil menggagalkan transaksi di Seunebok Puntet, Kecamatan Peudawa, Aceh Timur, Aceh, tersebut. Komandan Kodim 0104/Aceh Timur Letkol Inf Amril Haris Isya Siregar menyebut peristiwa itu terjadi pada Selasa (11/7).

Awalnya ada informasi yang diterima Bati Tuud, Koramil Peudawa, Pelda Sabirin bahwa akan ada transaksi narkoba siang hari itu di sekitaran Desa Seunebok Pentet. Mendengar laporan itu, dia meneruskannya ke Komandan Koramil Kapten Inf Sri Indarjo.

"Sekitar pukul 14.00 WIB dua anggota yang bergerak dipimpin Pelda Sabirin melihat 4 orang yang mencurigakan dari kejauhan. Namun, begitu mengetahui ada anggota TNI yang mendekat sontak membuat keempat orang tersebut lari terbirit-birit lalu kabur mengendarai 2 sepeda motor," kata Perwira Seksi (Pasi) Intelijen Kodim Aceh Timur Lettu Inf Said Muhammad mewakili Dandim, Rabu (12/7/2017).

Anggota Koramil Peudawa tersebut hanya berhasil mengamankan 1 bungkusan yang tertinggal di semak-semak yang dikemas menggunakan kardus rokok. Bungkusan itu pun dibawa ke ke Makoramil Peudawa.

Saat dibuka, ternyata dalam kardus itu berisi narkoba jenis ganja sebanyak 25 bal dengan berat sekitar 25 kg.

"Di luar kardus itu juga terdapat dua ons. Kemungkinan digunakan sebagai contoh saat transaksi. Untuk barang bukti sudah diamankan dan akan diproses lebih lanjut," sebut Said. (Detik.com)

Ilustrasi
MEDAN – Seorang narapidana melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IA Tanjung Gusta Medan pada Selasa 20 Juni 2017. Saat ini pihak Kementerian Hukum dan HAM bersama Kepolisian dari Polrestabes Medan, Polda Sumatera Utara, dan Polda Aceh masih melakukan pengejaran terhadap narapidana (napi) tersebut hingga ke “Serambi Mekah”.

Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kemenkumham Sumut, Hermawan Yunianto mengatakan, narapidana yang melarikan diri adalah Rudi Rahman (32), warga Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Ia merupakan napi dalam kasus narkoba yang tengah menjalani hukuman 8 tahun penjara.

“Kita melakukan pengejaran ke alamat orang-orang yang pernah membesuk tersangka, khususnya yang dari Aceh. Datanya ada di kita,” ujar Hermawan, Rabu (12/7/2017).

Ia memperkirakan Rudi melarikan diri ke kampung halamannya di Aceh. Hal itu karena pelariannya terjadi pada H-5 menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah. Dia diduga pulang kampung untuk merayakan Lebaran bersama keluarganya.

"Kita sudah sebar foto yang bersangkutan ke lapas dan rutan yang berdekatan dengan alamat (di Aceh) yang diperkirakan napi tersebut bersembunyi. Doakan saja yang bersangkutan segera bisa kembalikan ke lapas," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, empat napi Lapas Tanjung Gusta Medan melarikan diri pada 20 Juni 2017. Mereka adalah Hussaini (35) warga Aceh Besar; Alhadi (30), Rudi Rahman (32), dan Muliadi (30) warga Aceh Selatan.

Mereka melarikan diri setelah menggerjai besi ventilasi penjara. Kaburnya empat napi tersebut dibantu empat rekannya, yaitu Saparuddin (30), Yulis‎ (30), M Yusuf, dan Fajar (15).

Keempat orang itu sudah menyiapkan pelarian keempat napi dengan alat bantu, seperti ‎samurai, golok pisau, tangga lipat, tali nilon sepanjang 30 meter, tali plastik, besi tenda, tas cokelat, ponsel, sarung tangan, dan sebo.

Dari empat napi kabur itu, tiga di antaranya berhasil diamankan pihak kepolisian, setelah mobil‎ Avanza warna hitam bernomor polisi BL 935 AZ yang ditumpangi para napi dan rekan-rekannya di tiga rumah di Jalan Lembaga Pemasyarakat, Kecamatan Medan Helvetia, Medan, yang berjarak 400 meter dari lapas tersebut. Sementara satu napi atas nama Rudi Rahman melarikan diri. (Ok)

Jakarta - Menjadi pemimpin suatu daerah atau negara kemudian bisa 'menyetir' pesawat terbang tentu jadi daya tarik tersendiri. Sebab, bukan hal yang mudah untuk menerbangkan pesawat dan hal itu butuh lisensi. Sejumlah pemimpin di berbagai negara punya kemampuan itu.

Salah satunya di Indonesia. Ia adalah Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, yang menarik perhatian publik. Saat melantik dua kepala daerah, yakni Wali Kota Lhokseumawe dan Bupati Aceh Utara, ia menerbangkan sendiri pesawat Eagle One miliknya.

Irwandi sebelumnya mengatakan menghabiskan waktu dengan belajar menjadi pilot di Bandung Pilot Academy. Itu ia lakukan setelah menjadi gubernur pada 2012.

Di luar negeri, ada sederet nama pemimpin ternama yang dikenal mahir menerbangkan pesawat hingga jet tempur. Mulai pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, Raja Belanda Willem-Alexander, Duke of Cambridge Pangeran William, hingga Presiden Rusia Vladimir Putin.

Seperti apa aksi mereka saat mengendarai pesawat? Berikut ulasannya:

1. Irwandi Yusuf
Irwandi memang sudah jatuh hati pada dunia penerbangan sejak kecil. Setelah terpilih menjadi Gubernur Aceh pada 2012, Irwandi menghabiskan waktu dengan belajar menjadi pilot di Bandung Pilot Academy.

Setelah mahir, ia kemudian membeli pesawat sendiri jenis Shark Aero dan dilabeli dengan nama Hanakaru Hogata. Kepiawaian Irwandi dalam menerbangkan pesawat terlihat ketika ia tengah melaksanakan tugas sebagai gubernur.


2. Pangeran William
Pangeran William (Foto: dok. Getty Images)

Sejumlah anggota keluarga Kerajaan Inggris dikenal sebagai pilot andal. Salah satunya Pangeran William. Ia mengikuti jejak sang ayah, Pangeran Charles, yang juga mahir menerbangkan pesawat.

William menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Udara dan punya kualifikasi menerbangkan pesawat tempur.

Suami Kate Middleton ini juga jago menerbangkan helikopter penyelamat tim SAR Angkatan Udara Inggris.

3. Raja Willem-Alexander
Raja Willem-Alexander (Foto: dok. Getty Images)
Raja Belanda yang satu ini rupanya 'diam-diam' menjadi pilot dari maskapai penerbangan KLM. Tak tanggung-tanggung, ia melakukan hal itu selama 21 tahun sebagai kopilot. Penumpang pun tak mengetahui bahwa pesawat yang mereka tumpangi dipiloti oleh Willem.

"Menurut saya, terbang itu luar biasa," tuturnya dalam wawancara dengan koran Belanda, De Telegraaf.

Meski dinobatkan sebagai raja pada 2013, Willem terus melanjutkan perannya sebagai kopilot. Ia biasanya menerbangkan Fokker 70 untuk jalur Eropa.

4. Vladimir Putin
Vladimir Putin (Foto: dok. Getty Images)
Aksi Presiden Rusia ini dalam menerbangkan pesawat terlihat pada 2010. Putin duduk di kursi kopilot dan membantu pesawat yang membawa air untuk memadamkan kebakaran.

Saat itu terjadi kebakaran hutan besar-besaran di negara tersebut. Putin berangkat dengan pesawat Be-200. Sebelumnya, pada tahun 2000, Putin juga mengendarai jet tempur Su-27.

5. Kim Jong-Un
Kim Jong-Un menerbangkan pesawat sendiri. (Foto: dok. Internet)
Pemimpin Korea Utara ini dikenal keranjingan terbang dan memang menyukai pesawat. Sampai-sampai ia membuat landas pacu pribadi di rumahnya. Ada lima landas pacu sepanjang 500 meter di samping istananya.

Sebuah tayangan televisi swasta pernah menampilkan Kim tengah menerbangkan pesawat jenis Cessna. Selain itu, Kim pernah terlihat duduk di kokpit jet tempur.| detik.com


Tgk At-thahiri
BANDA ACEH- Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh untuk mengubah tata cara eksekusi hukuman cambuk agar tidak dilakukan di depan khalayak ramai membuat berang Ketua DPD FPI Aceh Tgk. Muslim at-Thahiry, MA.

Menurut Tgk. Muslim at-Thahiry, rencana yang merupakan hasil pembahasan Pemerintah Aceh dan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam rapat terbatas terkait proyek strategis di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/7) lalu tersebut tidak masuk akal.

“Hukuman cambuk dalam Syari’at Islam wajib dilakukan secara terbuka supaya menjadi jera bagi pelaku dan menjadi pelajaran kepada orang lain,” tegas Tgk. Muslim at-Thahiry yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Mujahidin ini.

“Maka Jokowi tidak usah banyak campur tangan masalah penerapan Syari’at Islam di Aceh, sudah cukup rezim jokowi mengkriminalisasi ulama dan memihak kepada kafir ahok dan kafir harbi lainnya,” lanjutnya.

Dirinya juga mengatakan agar Jokowi tidak memancing emosi rakyat Aceh.

“Kami harap Jokowi jangan banyak tingkah terhadap Syari’at Islam di Aceh dan jangan jangan coba coba memancing emosi rakyat Aceh karena bagi kami Syari’at Islam harga mati,” ucap dia.
Selain itu, kepada Pemerintah Aceh dirinya berharap untuk tidak perlu patuh kepada Jokowi.

“Karena anda digaji bukan dengan uang Jokowi tapi anda digaji dengan uang rakyat dan dipilih oleh rakyat jangan sampai ditekan oleh rezim goblok,” tandasnya.

Untuk diketahui, rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh untuk tidak mempertontonkan eksekusi hukuman cambuk di depan khalayak tersebut dilakukan agar tidak terbentuk persepsi negatif yang mempengaruhi minat investasi di Aceh.

Seperti kata Wakil Gubernur Nova Iriansyah, nantinya, hukuman cambuk akan dilaksanakan di tempat tertutup dengan dihadiri beberapa saksi. Tujuannya agar proses eksekusi tidak direkam dan di dramatisir.(KAB)
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.