2020-02-02

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

Jakarta - Jajaran kepolisian berhasil mengamankan TS, pelaku penyerangan anggota polisi lalu lintas di sekitaran pintu keluar Tol Angke 2, Jakarta Barat, Jumat, 8 Februari 2020.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan, bahwa pelaku saat ini sudah ditahan di Mapolres Jakarta Barat.

"Untuk saat ini (ditahan) 20 hari, bila berkas belum selesai diperpanjang 40 hari," kata Arsya melalui pesan singkat kepada VIVAnews di Jakarta, Sabtu, 8 Februari 2020.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap yang bersangkutan, bahwa memang pelaku ini sedang dalam keadaan tidak stabil sehingga bisa melakukan penyerangan pencekikan.

"Alasan melakukan kekerasan kepada petugas karena saat itu tersangka emosi, harapannya dapat menunggu sampai jam ganjil genap selesai," ujarnya.

Menurut Arsya, tersangka nyatanya tidak langsung pulang usai kejadian tersebut. Dia singgah ke sebuah kafe yang ada di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Jadi, polisi berhasil membekuk yang bersangkutan di lokasi itu.

Dari hasil pemeriksaan oleh aparat kepolisian terhadap pelaku ditemukan beberapa senjata tajam yang dimiliki oleh pelaku.

"Saat pemeriksaan diketahui dalam tasnya ada satu buah senjata sengat listrik dan satu pisau bentuk senjata tanpa membawa ijin," ujarnya.

Akibat perbuatnya, TS dikenakan dengan Undang-Undang darurat pasal 2, pasal 335 dan 212 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau KUHP. | Vivanews

Wabah virus corona di China jadi krisis kesehatan global. FOTO/ Ist
WUHAN - Tudingan bahwa virus Corona sengaja diciptakan terus mencuat. Hal ini dibuktikan dengan sebuah Jurnal Ilmiah Nature yang diterbitkan pada tahun 2017 lalu tentang sekelompok ilmuan China membangun laboratorium tingkat keamanan hayati baru 4.

Ahli biologi molekuler Richard Ebright dari Rutgers University, Piscataway, mengungkapkan kekhawatiran tentang infeksi yang tidak disengaja, yang dia perhatikan berulang kali terjadi dengan pekerja laboratorium yang menangani SARS di Beijing.BACA JUGA: Teka-Teki AS dan China Kantongi Obat Ampuh Virus Corona Terungkap!

Ebright sendiri seorang ilmuan yang memiliki sejarah panjang mengibarkan bendera merah tentang studi dengan patogen berbahaya, bahkan dia pada tahun 2015 mengkritik percobaan di mana modifikasi dibuat untuk virus mirip SARS yang beredar di kelelawar China untuk melihat apakah itu berpotensi menyebabkan penyakit pada manusia. BACA JUGA: Patenkan Remdesivir, Ahli Sebut Virus Corona Sengaja Diciptakan

Ebright mempertanyakan keakuratan perhitungan Bedford bahwa setidaknya ada 25 tahun jarak evolusi antara RaTG13 dan virus yang disimpan di lembaga virologi Wuhan dan menteror pada tahun 2019 itu jenis nCoV, dengan alasan bahwa tingkat mutasi mungkin berbeda ketika dilewatkan melalui host yang berbeda sebelum manusia.

" Data Virus Corona 2019-nCoV adalah konsisten dengan masuk ke populasi manusia baik sebagai kecelakaan alami atau kecelakaan laboratorium." tutur Ebright kepada ScienceInsider

Bahkan Ebright menuding tim peneliti dari Institut Virologi Wuhan dan Aliansi EcoHealth telah menjebak kelelawar di gua-gua di seluruh China, seperti yang ada di Guangdong, untuk mengambil sampel virus Corona.

" Kelompok ini selama 8 tahun telah menjebak kelelawar di gua-gua di sekitar China untuk mencicipi kotoran dan darah mereka dari virus. 10.000 kelelawar dan 2000 spesies lainnya," tutur Ebright

Menurut Ebright, mereka telah menemukan sekitar 500 coronavirus baru, sekitar 50 di antaranya jatuh relatif dekat dengan virus SARS pada silsilah keluarga, termasuk RaTG13.

Bahkan kelompok ini telah mengambil sampel kotoran kelelawar yang mereka kumpulkan pada 2013 dari sebuah gua di Moglang di provinsi Yunnan," tegas Daszak. | Sindonews

JAKARTA - Kementerian Perhubungan mengembangkan Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Pengembangan Bandara yang menelan biaya Rp1,2 triliun dan akan dikerjakan oleh konsorsium PT Cinta Airport Flores (CAF), terdiri dari PT Cardig Aero Services Tbk (CASS), Changi Airports Internasional PTE LTD (CAI) dan perusahaan afiliasinya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dengan skema KPBU membuat pembangunan yang dilakukan pemerintah bisa lebih efektif. Sebab, uang yang seharusnya digunakan untuk pengembangan bandara ini, bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur lain.

Sebagai salah satu contohnya pembangunan infrastruktur di Papua dan Aceh. Dengan penghematan ini, pemerintah bisa membangun Bandara dan Pelabuhan kelas internasional di Papua dan Aceh.

"Supaya uang yang semestinya untuk mengembangkan Labuan Bajo, kita bisa (gunakan untuk) membangun pelabuhan atau bandara (lain misalnya) di Papua, Aceh, Sulawesi Utara, dan sebagainya," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan, Jumat (6/2/2020).

Budi menyebut masyarakat tidak perlu khawatir jika bandara tersebut dikelola oleh swasta. Sebab, yang dilakukan pemerintah adalah bukan menjual melainkan menyerahkan pengelolaannya dengan batas konsesi yang ditetapkan pemerintah yakni 25 tahun. 

Setelah konsesi habis, maka bandara tersebut akan dikembalikan kepada pemerintah. Tujuannya adalah agar bandara tersebut bisa naik kelas dai segi fasilitas dan pelayanannya menjadi kelas dunia.

"Sebelumnya saya tegaskan, satu, airport ini enggak dijual. Konsorsium hanya mendapatkan izin konsesi selama 25 tahun," ucapnya

Sebagai informasi, pengembangan bandara ini akan menelan investasi Rp1,2 triliun. Adapun estimasi total nilai biaya operasional selama 25 tahun Rp5,7 triliun. | Okezone

Presiden RI pertama, Soekarno
StatusAceh.Net - Peristiwa ini terjadi saat Presiden RI pertama, Soekarno masih tinggal serumah bersama istrinya, Inggit Garnasih di Bandung. Ketika itu mereka sudah menikah dan hidup bahagia. Namun, suasana tersebut menjadi kacau ketika Jepang datang menjajah Indonesia.

Suatu ketika, Soekarno terlambat untuk mematikan lampu pada waktu malam hari. Akhirnya muncul cahaya kecil selama satu detik dan terlihat bercahaya dari luar yang saat itu dalam kondisi amat gelap. Lantas Soekarno pun langsung segera mematikan lampu itu.

Namun, tiba-tiba dari luar terdengar suara ribut banyak orang yang menggedor-gedor pintu rumah Soekarno. Dengan cepat, Inggit segera membuka pintu dan melihat peristiwa yang sebenarnya terjadi. Ternyata telah ada rombongan polisi militer (PM) berwajah bringas menghampiri kediaman Soekarno berserta istri.

“Ada apa?” tanya Inggit gemetar. Kapten polisi lantas menggertak, “Siapa pemilik rumah ini?” Kemudian Inggit menjawab, “Saya.” “Bukan,” teriaknya lagi. “Kami maksud kepala keluarga. Di mana suami nyonya?” sergahnya lagi, sepeti yang dilansir dari sindonews.com

Mendengar keributan di luar rumah itu, Soekarno langsung keluar dan membentak-bentaknya karena cahaya lampu yang sedetik itu. Kemudian, prak, prak, prak. Tanpa pikir panjang, kapten itu dengan spontan menampar wajah Soekarno dengan keras.

Sekejap darah keluar dari bibir dan hidung Soekarno. Inggit tak kuasa melihat secara langsung suaminya ditampar oleh Polisi Militer Jepang. Kemudian Inggit langsung menjerit histeris dan jatuh berlutut di depan kepolisian Jepang saat itu juga.

Akan tetapi, usaha Inggit tidak mendapatkan respons dan tidak membuahkan hasil apa-apa. “Jangan pukul dia. Sayalah yang harus bertanggung jawab, bukan dia. Mohon dia dimaafkan. Saya yang melakukannya,” ujar permohonan Inggit.

Tamparan itu hanya membuat Soekarno terdiam, tidak mengeluarkan sepatah kata. “Kesakitan yang dirasakan oleh siapa saja ini hanya lah kerikil di jalan menuju kemerdekaan. Langkahilah dia,” ujar Soekarno di dalam hatinya, seperti dilansir dari babe.co.id

Setelah kejadian tersebut, Soekarno segera melapor ke Kepala Bagian Pemerintahan, Kolonel Nakayama. Setelah mendengar laporan Soekarno, seketika Nakayama memohon maaf atas perbuatan yang dilakukan polisi militer itu, bahkan ia berjanji akan menindak lanjuti hal tersebut.

Namun, tindakan yang diberikan oleh Nakayama untuk Polisi Militer Jepang tidak pernah diketahui hingga saat ini. Nakayama juga menyampaikan bahwa kapten polisi militer saat itu tidak mengetahui tentang Soekarno. Padahal, Soekarno saat itu adalah ketua Pusat Tenaga Rakyat (Putera).

Sebagai ketua Putera, Soekarno berperan sebagai penggalang dukungan rakyat di garis belakang untuk kepentingan Jepang. Selain itu, Soekarno juga diberi tugas untuk meringankan kesulitan dalam negeri yang sedang dialami Jepang saat itu.

Pemerintah Jepang sangat membutuhkan Soekarno agar dapat memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi penduduk setempat, di mana saja, dan kapan saja. Singkatnya tenaga Soekarno dimanfaatkan untuk semua kepentingan Jepang.

Melalui Putera ini nama Soekarno dapat dikenal di seluruh pelosok negeri  Dengan bekerja sama dengan orang-orang Jepang, Soekarno diizinkan untuk menyelenggarakan rapat di hadapan ratusan ribu orang.

Walaupun demikian, bukan berarti kehidupan Soekarno senang dan mewah selama pendudukan Jepang. Soekarno dan keluarganya juga merasakan kelaparan yang diderita rakyat. Dia harus pergi ke kampung-kampung pelosok untuk mencari beras.

Sampai di sini cerita Presiden RI Soekarno ditampar oleh polisi militer Jepang . Kutipan cerita ini diambil dari buku Cindy Adams yang berjudul Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Semoga bisa menjadi kebaikan bagi para pembaca. | Suratkabar.id

Terdakwa Supriadi konsultasi dengan kuasa hukumnya usai divonis 15 tahun penjara di PN Denpasar kemarin. (Adrian Suwanto/Radar Bali)
DENPASAR – Pupus sudah harapan Supriadi, 38, untuk segera lepas dari penjara. Ini menyusul keputusan majelis hakim yang diketuai Ida Ayu Adnya Dewi menghukum pria asal Aceh itu dengan pidana penjara 15 tahun.

Sebelumnya, Supriadi dituntut 17 tahun penjara. Itu artinya pria yang kesehariannya bekerja sebagai petani di Aceh itu hanya mendapat keringanan dua tahun dari majelis hakim.

Dengan hukuman 15 tahun penjara, Supriadi harus menua di balik jeruji besi.  Dalam amar putusannya, hakim menyatakan terdakwa terbukti bersalah menyelundupkan sabu-sabu seberat 496,93 gram netto dari Aceh ke Bali.

Untuk mengelabuhi petugas, barang terlarang itu dimasukkan ke dalam sol sandal jepit yang dipakai terdakwa.

“Menyatakan, perbuatan terdawka Supriadi terbukti bersalah sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal Pasal 114 ayat (2) UU Narkotika,” tegas hakim Adnya Dewi, kemarin (5/2).

Selain pidana badan, hakim juga menjatuhkan pidana denda Rp 1 miliar, dengan ketentuan apabila tidak dibayar maka diganti enam bulan penjara. Mendengar vonis yang cukup tinggi, Supriadi tampak kecewa.

Setelah  berdiskusi sesaat, pihak terdakwa langsung menyatakan menerima putusan tersebut. “Yang Mulia, kami menerima putusan,” terang pengacara terdakwa.

Setali tiga uang, JPU I Made Dipa Umbara. Sebelumnya, JPU menuntut terdakwa dengan 17 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsidair setahun penjara.

Usai sidang, terdakwa kembali ke dalam ruang tahanan berkumpul dengan tahanan lainnya. Nah, saat di dalam ruang tahanan itu terdengar suara curhatan terdakwa. “Makin stres kena 15 tahun,” ujarnya setengah berteriak.

Dalam dakwaan sebelumnya terungkap jika Supriadi nekat membawa sabu-sabu ke Bali karena dihubungi oleh temannya bernama Don (DPO) pada 17 Agustus lalu.

Don meminta Supriadi untuk membawa sabu-sabu ke Bali dengan modus disembunyikan di dalam sol saal. Sabu-sabu itu akan diserahkan ke seseorang bernama Coy di Denpasar pada 18 Agustus 2019.

Keesokan harinya pukul 15.00, terdakwa tiba di Bali. Terdakwa lalu mencari taksi dan mengatarnya ke tempat penginapan di Hotel The Airport Hotel & Recindent.

Setiba di Hotel, Supriadi  memesan kamar No.208 dan setelah masuk kamar langsung menelpon Coy untuk mengambil pekat sabu.

Disaat terdakwa sedang menunggu kedatangan Coy, sekitar pukul 16.45 ada orang yang mengetuk pintu kamar. Rupanya, yang datang bukan Coy melainkan petugas dari BNNP Bali.

Saat itu petugas berhasil mengamankan sepasang sandal yang didalamnya berisi sabu masing-masing seberat 248,46 gram dan 248,47 gram, dan uang tunai sebesar Rp 3 juta. | Jawapos

Banda Aceh - Sudah lama bercerai dan tidak menyalurkan kebutuhan biologisnya, MW (37), duda tiga anak tega mencabuli bocah usia 10 tahun di Aceh. Saat melakukan aksinya, dia mengancam akan memenggal kepala korban jika berani mengadu ke orang lain.

MW mencabuli bocah 10 tahun itu sebanyak enam kali di sejumlah lokasi. "Saya sangat menyesal, sempat berpikir (perbuatan salah), itulah karena khilaf," kata MW saat konferensi pers di Mapolresta Banda Aceh, Rabu (5/2).

Korban diketahui sering bermain ke rumah MW karena kebetulan seusia dengan anak kandungnya.

Kasatreskrim Polresta Banda Aceh, AKP Muhammad Taufik, menjelaskan terbongkarnya kasus ini setelah korban mengeluh sakit pada alat kelaminnya. Orangtua coba menggali apa yang dialami sang anak. Korban menceritakan dan orangtuanya langsung melaporkan karena ada dugaan persetubuhan. Setelah dilakukan penyelidikan, MW ditangkap Senin (3/2) di rumahnya.

"Ini terbongkar setelah orangtua korban membuat laporan polisi," kata AKP Muhammad Taufik.

Peristiwa persetubuhan itu sudah terjadi sejak awal Desember 2019 lalu. Kurun waktu itu, pelaku sudah melakukan perbuatan itu sebanyak 6 kali. Lokasinya di rumah pelaku sebanyak 4 kali dan di kebun 2 kali.

Setelah melakukan persetubuhan, pelaku selalu memberikan uang sebesar Rp2.000 dan mengancam akan memenggal leher korban bila melapor ke orangtua.

MW dijebloskan ke sel Polresta Banda Aceh dan dijerat pasal 81 Jo pasal 82 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 35 Tahun 2014 dan UU RI Nomor 17 Tahun 2016. Ancaman hukuman kurungan penjara maksimal 15 tahun penjara. | Merdeka.com

StatusAceh.Net - Tangan terampil Agus (bukan nama sebenarnya) mulai memasukkan sendok kayu ke dalam panci yang penuh dengan campuran kopi dan juga ganja. Dengan hati-hati dia mulai memanggang dan meraciknya dengan takaran dosis yang tepat.

Ia berhati-hati bukan hanya untuk menjaga diri tetap sadar tak 'fly', tapi juga untuk menghindari tercium polisi di Provinsi Aceh.

Agus meracik minuman legal yang tren di kalangan penduduk lokal dan orang lain di kepulauan Asia Tenggara lainnya. Satu kilogram kopi ganja ini dijual dengan harga Rp1 juta.

Menguntungkan memang, tapi seperti diketahui ini adalah bisnis berisiko di Aceh dan juga di daerah-daerah Indonesia lainnya. Aceh pasti lebih ketat, perbuatan yang melanggar hukum Islam akan mendapat hukuman cambuk.

Tapi juga bukan rahasia kalau dulunya penduduk lokal Aceh juga punya banyak pohon ganja yang ditanam di belakang rumahnya. Agus sendiri termasuk dari produsen ganja terkenal dengan ladang yang diklaim pejabat setempat sekitar tujuh kali luas Singapura.

Mengutip AFP, kini, sejak tujuh tahun lalu sejak diadopsinya undang-undang pelarangan narkoba dan diterapkan hukuman mati bagi pengedar, bisnis dan kepemilikan ganja menjadi ilegal. Indonesia menyatakan diri berada di tengah darurat narkoba karena melonjaknya penggunaan metamfetamin.

Terlepas dari risiko terkait penjualan ganja, Agus mengatakan kalau dia tak terlalu takut masuk penjara.

"Bagaimana bisa melarang sesuatu yang ada di mana-mana," katanya.

"Semua ada di seluruh Aceh. Hukuman berat hanya akan membuatnya jarang terlihat di publik tapi orang-orang masih akan memakainya."

Alih-alih khawatir masuk penjara, Agus ternyata lebih memikirkan cara mendapatkan racikan tepat kopi ganjanya. Sekitar 70 persen java coffee dan 30 persen ganja.

"Jika Anda memasukkan lebih dari 30 persen ganja, maka rasa kopi akan hilang."

Agus dulunya menggeluti pekerjaan lain. Namun dia mengganti kariernya yang bergengsi untuk mengelola bisnis kopi ganja karena dianggap lebih menguntungkan dan bisa menghidupi keluarganya dengan lebih baik.

"Saya ingin fokus pada kopi karena ini adalah keahlian saya."

Dia mengklaim bahwa kopi buatannya menawarkan rasa yang menyenangkan, tak terlalu 'tinggi' dibanding rokok atau dodol ganja. Kata dia, ini bisa menimbulkan halusinasi.

Sejarah ganja di Aceh

Beberapa orang mengatakan kalau tanaman ganja ini dibawa oleh penjajah Belanda ratusan tahun lalu. Tanaman ini dibawa sebagai hadiah untuk sultan.

Akan tetapi sejarahwan lokal Tarmizi Abdul Hamid mengatakan bahwa penggunaan ganja --untuk banyak hal dari obat, kuliner, sampai pestisida, dan mengawetkan makanan-- ditemukan dalam manuskrip yang telah ada sebelum kedatangan Belanda.

"Ini menunjukkan bahwa ganja bisa digunakan untuk menghilangkan kebotakan dan tekanan darah tinggi," katanya.

"Ganja juga digunakan untuk memasak dan obat. Tapi, merokok ganja tidak disebutkan dalam buku kuno tersebut." | CNN

Pengamat Terorisme Robi Sugara (dok: Nurhandi/ Monitor)
Jakarta - Wacana pemulangan 600 warga negara Indonesia eks kombatan ISIS merupakan pilihan yang sulit. Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Indonesian Muslim Crisis Center (IMCC), Robi Sugara.

Ia mengatakan, tidak mudah bagi pemerintah menolak atau menerima pada pemulangan WNI Eks ISIS yang sekarang ada di penampungan di salah satu wilayah Iraq dan Turki.

“Sederhananya, jika menolak, ini akan berhadapan dengan persoalan HAM selain juga berhadapan dengan sejumlah kelompok masyarakat sipil yang konsen pada isu-isu HAM. Kemudian jika menerima, Indonesia belum memiliki kesiapan secara teknis meski sudah memiliki kelembagaan dan kelengkapan instrastruktur,” jelas Robi Sugara dalam keterangan yang diterima MONITOR, Kamis (6/2).

Belum lagi, dikatakan Robi, risiko dari kuatnya ideologi ISIS untuk dilakukan rehabilitasi dan deradikalisasi.

Dosen Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan, jika pemerintah punya kebijakan dalam menerima mereka pulang, maka kata Robi, perlu mempertimbangkan sisi penanganan mereka.

Robi menjelaskan, ada dua tujuan besar dari WNI yang kemudian pergi bergabung dengan ISIS. Pertama, kebencian kepada negara ini dengan didasari karena tidak menggunakan hukum Tuhan dalam pemerintahan. Untuk selanjutnya, mereka mencari wilayah yang sedang menegakan hukum Tuhan untuk selanjutnya mereka bergabung dan menjadi Foreign Fighters di sana.

“Orang yang memiliki tujuan ini tentu sangat berbahaya,” ujarnya.

Tujuan kedua, karena mereka menginginkan penerapan syariat Islam yang itu tidak ditemukan di negaranya. Karena itu, kata Robi, mereka pergi ke tempat yang menurut mereka sedang menjalankan syariat Islam.

Namun dikatakan Robi, mereka tidak memiliki tujuan untuk menjadi Foreign Fighters. Mereka hanya ingin menjadi warga biasa yang hidup di bawah naungan syariat Islam.

“Saya kira yang tujuan kedua perlu dipertimbangkan untuk diterima kembali ke Indonesia. Cara penangananya bagaimana, saya kira bisa melibatkan pemerintah provinsi Aceh yang saat ini wilayahnya sedang menjalankan syariat Islam,” terang pengamat terorisme dan radikalisme ini.

“Jadi kepulangan mereka bisa dilakukan karantinanya di wilayah Aceh,” ujarnya memberikan usulan. | monitor.co.id

Jakarta - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI memberikan apresiasi kepada Pemerintah Aceh atas respon cepat terhadap pemulangan masyarakat dan mahasiswa Aceh di China yang berkaitan dengan virus korona.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kemenlu RI, Andri Hadi dalam rapat pembahasan tindak lanjut penanganan WNI evakuasi dari Wuhan, di Kemenlu RI Jakarta, Rabu (05/02/2020).

"Apresiasi ini diberikan kepada Pemerintah Aceh dan masyarakat Aceh pada umumnya. Karena bisa menerima saudara-saudaranya yang pulang dari China," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri yang mewakili Pemerintah Aceh, menyambut baik dengan apresiasi yang diberikan Kemenlu kepada Aceh.

"Kita bersyukur, ini tidak lepas dari kerja tim, bukan sekelompok orang, baik yang di Aceh maupun di Jakarta," kata Alhudri usai pertemuan tersebut.

Menurutnya, semuanya berkat kerja sama yang baik selama ini dilakukan dalam hal tanggap cepat terhadap pemulangan mahasiswa Aceh di China.

"Jadi tidak ada superman, tapi supertim kita kerja. Saya pikir kalau tim yang kerja, apapun bisa kita lakukan. Di Aceh pun kalau kita dengan SKPA terkait itu koordinasi luar biasa dalam persoalan ini, tidak ada kira-kira kita saling kapling," sebutnya.

Pemerintah Aceh sendiri sudah membuka posko informasi pemulangan mahasiswa Aceh di Wuhan, China terkait Virus Korona, yakni di Aceh (Kantor Dinas Sosial Aceh) dan di Jakarta (Kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh), setelah mendapat infomasi wabah korona di negeri Tirai Bambu itu.

Selain itu, Pemerintah Aceh juga mengirim uang sebesar Rp100 juta untuk keperluan mahasiswa Aceh yang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China saat itu.

Sementara sebanyak 13 mahasiswa asal Aceh yang dievakuasi dari Wuhan oleh Pemerintah Indonesia beberapa waktu lalu, saat ini masih berada di Natuna untuk proses observasi selama 14 hari.

Selain itu Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta, juga ikut memfasilitasi kepulangan mahasiswa Aceh di China yang berada di luar kota Wuhan.

"Kita selaku Pemerintah Aceh mendukung sepenuhnya pemulangan mahasiswa Aceh di China hingga ke Aceh," kata Kepala BPPA Almuniza Kamal S.STP M.Si.

Almuniza merincikan, hingga hari ini (Rabu) sudah enam mahasiswa Aceh dari China melalui Jakarta yang sudah fasilitasi kepulangannya ke Aceh.

Keterangan Foto: Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kemenlu RI, Andri Hadi (kanan) saat berbicara dengan Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri (tengah) didamping staf BPPA, Said Marzuki (kiri) saat menghadiri rapat pembahasan tindak lanjut penanganan WNI evakuasi dari Wuhan, di Kemenlu RI Jakarta, Rabu (05/02/2020). (Foto: Humas BPPA)

Banda Aceh – Anggota DPR Aceh, Asrizal H Asnawi yang saat ini sedang berada di Guangzhou, China untuk membawa adiknya berobat kanker di Rumah Sakit St Stanford Modern Cancer Hospital Guangzhou, akhinya mendapat kepastian untuk bisa pulang ke Aceh.

Sebelumnya ia mengaku terancam tidak bisa pulang ke Aceh karena pemerintah menghentikan sementara penerbangan dari dan ke Cina setelah mewabahnya virus corona di negeri Tirai Bambu tersebut.

Namun setelah Pemerintah Aceh memastikan akan memfasilitasi pemulangannya, Asrizal bersama adiknya direncanakan akan pulang ke Aceh pada Kamis 6 Februari 2020, besok. Asrizal mengaku sedikit lebih tenang setelah mendapat kepastian langsung dari Plt Gubernur Nova Iriansyah dan Kadis Sosial Aceh Alhudri.

“Tadi Pak Plt telpon, mengatakan bahwa beliau sudah meminta kepada Pak Kadinsos Aceh untuk berkoordinasi dengan Kemenlu RI agar dirinya bisa pulang segera,” kata Asrizal melalui sambungan Telpon WA, Rabu 5 Februari 2020.

Asrizal menuturkan, sekitar pukul 14.00 WIB, dirinya ditelpon oleh Plt Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah MT menanyakan kabar beliau bersama adiknya yang saat ini dalam perawatan medis di Rumah Sakit St Stanford Modern Cancer Hospital Guangzhou.

Asrizal menjawab jika kondisi dirinya baik-baik saja, dan kondisi adiknya juga sudah mulai membaiknya, dan proses pengobatannya juga dipercepat karena kondisi di China sedang mewabahnya virus corona, karena itu pihak rumah sakit setempat mengupayakan pengobatan selesai besok, sehingga mereka bisa langsung pulang kembali ke Indonesia.

“Saya ucapkan terimakasih banyak Bapak Gubernur Aceh telah yang memfasilitasi (kepulangan) kami,” katanya.

Menurut Asrizal, setelah ditelpon oleh Plt Gubernur Aceh, dirinya juga ditelpon oleh Kadis Sosial Aceh Alhudri yang sedang menghadiri rapat terkait tindak lanjut evakuasi WNI dari China di Kemenlu RI. Kepadanya, Alhudri memastikan bahwa Asrizal bersama adiknya akan bisa pulang segera.

“Pak Asrizal apapun ceritanya kata Pak Plt kepada saya, Pak Asrizal harus pulang,” kata Asrizal meniru ucapan Alhudri.

Menurut Asrizal, Alhudri juga menuturkan bahwa Pemerintah Aceh siap memfasilitasi sesuai arahan Plt Gubernur Aceh, bukan karena dirinya Anggota DPRA, masyarakat biasa pun jika masih ada yang di China dan ingin pulang juga akan difasilitasi oleh Pemerintah Aceh pemulangannya.

 “Saya ucapkan terimakasih atas care-nya, kepada Pak Plt Gubernur Aceh dan dan Pak Kadis Sosial  Aceh. Kami merasa sedikit lebih tenang di sini,” kata Asrizal. []

StatusAceh.Net - Korban tewas akibat terjangkit virus corona di China jumlahnya terus meningkat. Hingga Rabu, 5 Februari 2020, setidaknya ada 490 orang di negara itu yang meninggal dunia karena virus mematikan tersebut.

Hari sebelumnya, korban tewas sebanyak 425 orang dengan jumlah kasus terinfeksi 20.438. Adapun kasus terinfeksi hingga hari ini mencapai 24.324 kasus.

Akibat bertambahnya angka kematian dan kasus terinfeksi, Inggris dan Prancis mengintensifkan peringatan kepada warga mereka di negeri Tirai Bambu itu untuk segera meninggalkan negara tersebut. Hal itu dilakukan demi meminimalkan risiko terinfeksi.

"Jika Anda berada di Tiongkok dan bisa keluar, Anda harus melakukannya," kata Kementerian Luar Negeri Inggris, dikutip dari New York Times, Rabu, 5 Februari 2020.

Mereka juga menyarankan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke pusat penyebaran virus Corona, di Wuhan, Provinsi Hubei dan ke seluruh daratan China, kecuali untuk perjalanan penting. Itu mengecualikan untuk Hong Kong dan Macau.

"Masih adanya warga negara Inggris di Provnsi Hubei yang ingin dievakuasi, kami akan terus berusaha keras untuk memfasilitasinya," ujar Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab.

Kementerian Luar Negeri Prancis juga mengeluarkan peringatan serupa. Mereka meminta warganya untuk tidak tinggal di China, mengingat kondisi di negara itu saat ini.

"Sebagai tindakan pencegahan, disarankan agar warga negara Prancis yang tidak punya alasan penting untuk tinggal di China untuk meninggalkan negara itu sementara waktu," bunyi peringatan tersebut. 

Kasus di luar China

Lebih dari 20 negara terpapar virus corona. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menetapkan darurat global terkait wabah virus mematikan tersebut. Sejumlah negara sudah membatasi perjalanan dan menunda penerbangan dari dan menuju China.

Adapun kasus kematian di luar China akibat virus corona bertambah. Setelah sebelumnya seorang pria di Filipina meninggal karena virus itu, kini kabar kematian karena virus corona terjadi di Hong Kong.

Dikutip dari Channel New Asia, kematian pertama akibat virus corona dilaporkan terjadi di Hong Kong. Seorang pria berusia 39 tahun di negara itu meninggal dunia karena virus corona.

Media di Hong Kong menulis bahwa pria tersebut mengalami masalah kesehatan. Dan sebelum meninggal dunia, dia telah mengunjungi lokasi pertama ditemukannya wabah mematikan tersebut, yakni di Wuhan, Provinsi Hubei, China pada Januari 2020 lalu. Selain pria itu, ibunya yang berusia 72 tahun juga terinfeksi.

Sementara itu, Singapura mengonfirmasi empat kasus pertama penularan virus corona terhadap warga yang tidak melakukan perjalanan ke Wuhan. Salah satu korban terinfeksi adalah warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di sana.

WNI tersebut tertular oleh majikannya yang melakukan kontak dengan orang yang baru datang dari China.  Total kasus terinfeksi virus corona di singapura hingga saat ini tercatat mencapai 24 orang. | Vivanews

Aceh Tamiang - Kasus dugaan pengancaman terhadap dua wartawan, Muhammad Hanafiah alias Bang Agam dan Zulfadli Idris alias Bang Iyong oleh oknum pengurus Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Aceh Tamiang, berinisial Z Alias WL, yang dilaporkan pada 13 Agustus 2019 lalu, dihentikan oleh Kepolisian Resort Aceh Tamiang. Alasannya, kasus tersebut belum dapat ditindaklanjuti dari penyelidikan ke tingkat penyidikan oleh Satreskrim Polres Aceh Tamiang.

Hal tersebut diketahui berdasarkan SP2HP atau Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan yang diterima pelapor Muhammad Hanafiah. Surat bernomor SP2HP/07/I/Res 1.24/2020/Reskrim dari Satreskrim Polres Aceh Tamiang, perihal pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan tersebut diterima pada Senin kemarin, 3 Januari 2020.

Sesuai isi surat itu, secara singkat disampaikan bahwa laporan wartawan Huhammad Hanafiah belum dapat diproses. “Bersama ini dengan hormat diberitahukan bahwa proses yang saudara laporkan setelah dilakukan penyelidikan belum dapat ditindaklanjuti ke penyelidikan,” demikian tertulis dalam surat SP2HP yang diterima pelapor Bang Agam.

Pada bagian lain di surat tersebut disebutkan tentang pertimbangan hukum dan atau hambatan disampaikan, yakni bahwa penyidik unit 1 Resum Polres Aceh Tamiang telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi ahli pidana yang menyatakan bahwa terkait dengan pidana ancaman kekerasan yang dilaporkan di Polres Aceh Tamiang belum memenuhi unsur Pasal 335 KUHPidana. Namun apabila kemudian hari ditemukan fakta baru sehubungan dengan perkara ini, maka akan diberitahukan kepada saudara.

Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Zulhir Destrian melalui Kasat Reskrim, AKP Muhammad Ryan Ciyra Yudha menyampaikan, terkait kasus tersebut sudah digelar perkara dan juga sudah dilakukan pemeriksaan oleh ahli, dan dari kesemuanya menyatakan, kasus tersebut belum mencukupi unsur untuk diteruskan ke tahap penyidikan.

Sementara itu, selaku pelapor, Muhammad Hanafiah, menegaskan pihaknya masih mempertanyakan atas laporan kasus dugaan pengancaman pembunuhan yang dilaporkan ke Polres Aceh Tamiang, pada 13 Agustus 2019 yang lalu itu. "Jelas-jelas saya diancam dibunuh kok, unsur mana yang belum terpenuhi sehingga belum dapat untuk diteruskan ke tahap penyidikan?" tanya Bang Agam.

Dari Jakarta, Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke, menyatakan prihatin dengan kinerja Polres Aceh Tamiang yang dianggapnya sering memandang sebelah mata kepada wartawan di wilayah kerjanya. “Sangat disayangkan. Saya sangat prihatin dengan sikap dan kinerja oknum-oknum polisi di Aceh Tamiang itu. Apakah mereka menunggu wartawan Muhammad Hanafiah dan Zulfadli Idris terkapar mati bersimbah darah terlebih dahulu, baru kemudian mereka menganggap cukup unsur pengancaman sesuai pasal 335 KUHPidana?” ujar Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu bertanya.

Selanjutnya, Wilson menyarankan kepada kedua pelapor untuk memperkarakan SP2HP Polres Aceh Tamiang itu ke Pengadilan Negeri. “Buat gugatan pra-peradilan atas SP2HP itu ke PN Aceh Tamiang. Silahkan pengadilan memutuskan apakah tindakan Polres mengeluarkan SP2HP itu benar atau tidak,” tegas Wilson yang sangat getol membela wartawan teraniaya di negeri +62 ini. (NSR/Red).

Wabah virus corona di China jadi krisis kesehatan global. FOTO/ Ist
JAKARTA - Produsen kendaraan dan perusahaan produk mewah mulai merasakan dampak penyebaran virus berbahaya, coronavirus lebih lanjut dapat memperburuk pertumbuhan ekonomi China yang sudah lambat.

Wuhan, yang merupakan penyebab penyebaran virus, adalah salah satu 'kota otomotif' China dengan sejumlah pabrik memasok mobil ke pasar lokal. General Motors (GM), Nissan, Renault, Honda dan PSA Group adalah beberapa produsen utama di Wuhan.

Semua pabrikan asing ini mengoperasikan pabriknya masing-masing melalui kerja sama dengan perusahaan Cina. Misalnya, pabrik GM-SAIC mempekerjakan 6.000 staf, hampir 10 persen dari tenaga kerja GM di Cina.

Kota, yang merupakan rumah bagi 11 juta orang, akan ditutup setelah bandara dan stasiun kereta api tidak lagi mengirimkan penumpang karena kekhawatiran akan wabah. Semua operasi angkutan umum untuk sementara ditangguhkan dan sejumlah jalan raya utama ditutup.

Gangguan transportasi tentu saja membuat pemilik bisnis pusing, terutama ketika penjualan mobil menurun. Industri otomotif dunia sekarang sedang menghadapi resesi yang serius, tanpa ada tanda-tanda pemulihan.

Penjualan kendaraan di China turun menjadi 2,3 juta unit pada 2019 dan diperkirakan akan menurun lagi tahun ini. Penyebaran virus corona memburuk karena konsumen menghabiskan lebih sedikit untuk perayaan Tahun Baru Cina.

Jika pengeluaran untuk layanan seperti piket turun 10 persen, pertumbuhan ekonomi China secara keseluruhan akan anjlok 1,2 persen.

Merek-merek barang mewah yang biasanya menerima paksaan selama musim perayaan juga mulai mengeluh. Louis Vuitton dan Fendi LVMH mengatakan penjualan turun 4,5 persen. Sementara itu, Gucci dan Balanciaga berada dalam situasi yang sama dengan 5 persen. Penjualan pembuat jam tangan mewah Cartier, Richemont, turun enam persen.

Pada 2018, konsumen di Tiongkok dan luar negeri membelanjakan sekitar US115 miliar (RM467,5 miliar) untuk barang-barang mewah. Angka tersebut setara dengan sepertiga dari pengeluaran barang di seluruh dunia. | Sindonews

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan dievakuasi tiba di Bandara Internasional Tianhe, Wuhan, Hubei, China, Sabtu, (1/2/2020). Setibanya di Batam, ratusan WNI itu akan segera dievakuasi dan diobservasi di Natuna. (foto:Duta Besar RI di Beijing)
Jakarta - Sebanyak 13 mahasiswa asal Aceh yang dievakuasi dari Wuhan oleh Pemerintah Indonesia beberapa waktu lalu sudah berada di Natuna untuk proses observasi. Setelah 14 hari berada di sana, baru mereka diizinkan untuk kembali pulang.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif mengatakan, 13 mahasiswa yang berada di Natuna sekarang dalam kondisi sehat. Begitu juga mahasiswa lainnya yang pulang dari China dalam keadaan sehat.

"Nanti, jika sudah 14 hari, Pemerintah Aceh akan jemput mereka ke sana, di Batam atau Natuna," kata dr Hanif di Banda Aceh, Senin 3 Februari 2020.

Dia mengatakan, belum ada satupun terpantau juga melapor atau yang mendatangi rumah sakit walau sekedar mengeluh demam dan sakit. Harapannya semua sehat terus sampai batas 14 hari sejak tiba di Aceh.

Pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan disebut sudah sejak awal menjalankan instruksi Plt Gubernur Aceh untuk mempersiapkan diri membantu mahasiswa Aceh yang pulang dari berbagai kota di China. Termasuk sudah mempersiapkan dua rumah sakit rujukan untuk penanganan virus Corona yang sedang mewabah di China.

"Dua rumah sakit, satu RSZUA di Banda Aceh dan RS Cut Mutia di Lhokseumawe kita siapkan untuk menjadi rumah sakit rujukan untuk membantu jika ada pasien suspect virus corona," kata Hanif.

Dia melaporkan, untuk mengantisipasi keadaan yang oleh WHO dinyatakan darurat global terkait virus Corona, pihak Pemerintah Aceh, melalui Dinas Kesehatan juga menyediakan alat pelindung diri (APD) untuk dua rumah sakit.

"Kita juga sudah kirim APD ke dua rumah sakit rujukan, untuk kesiapan jika ada kasus," tambahnya.

Hanif juga memastikan adanya komunikasi dan koordinasi dengan Kemenkes, termasuk soal keberadaan dua rumah sakit rujukan, yaitu RSZUA dan RS Cut Mutia.

Menkes Berkantor di Natuna

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyatakan, akan berkantor di Natuna, Kepulauan Riau hingga proses observasi terhadap WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China selesai. Hal tersebut sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai Menteri.

"Pertimbangannya adalah tanggung jawab. Saya bertanggung jawab sebagai Menteri Kesehatan, mulai dari penyiapan sampai kedatangan saya ada di sana," kata Menkes Terawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/2/2020).

Terawan menuturkan, hari ini dia berada di Jakarta hanya untuk keperluan rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi IX DPR RI. Dalam rapat tersebut, anggota parlemen meminta penjelasan rinci soal penanganan virus corona.

"Saya kembali ke sini sebagai tanggung jawab saya karena saya harus memberikan penjelasan pada RDP ini, secara tuntas," kata Terawan.

Terawan menyebut, dirinya sejatinya sudah mulai berkantor di Natuna sejak Minggu 2 Februari kemarin. Terawan turut menyambut kedatangan ratusan WNI yang berhasil dievakuasi dari Wuhan dan beberapa daerah di China terkait wabah virus corona.

Menkes Terawan memastikan, dia akan berkantor di Natuna selama dua pekan ke depan atau selama masa observasi terhadap WNI dari China sebelum dikembalikan ke keluarganya masing-masing. | Liputan6.com

Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Idham Azis kembali melakukan mutasi dan rotasi jabatan terhadap perwira tinggi dan perwira menengah di lingkungan Polri. Salah satu yang dimutasi yaitu Kapolda Aceh.

Kapolda Aceh yang dijabat Irjen Pol Rio Septianda Djambak, dipindahkan tangankan kepada Brigjen Pol Wahyu Widada.

Dari surat telegram Kapolri yang bernomor: ST/385/II/KEP/2020 tanggal 3 Februari 2020 itu, posisi Irjen Pol Rio Septianda Djambak diangkat dalam jabatan baru sebagai Kasespim Lemdiklat Polri.

Brigjen Pol Wahyu Widada ditugaskan dalam jabatan baru yaitu menjadi Kapolda Aceh. Sebelumnya, Wahyu menjabat sebagai Kapolda Gorontalo.

Irjen Pol Rio Septianda Djambak mulai menjabat di Aceh sejak 16 September 2016 lalu atau sekitar tiga tahun lebih. Ia menggantikan posisi Irjend Pol M Husein Hamidi.

Ini Profil Kapolda Aceh Yang Baru

Brigjen Pol Wahyu Widada sendiri merupakan seorang Perwira Tinggi yang berprestasi. Wakapolda Riau ini merupakan alumnus Akademi Polisi (Akpol) tahun 1991 dengan meraih Adhimakayasa.

Wahyu pernah menjabat sebagai Kapolres Pekalongan pada tahun 2009. Di tahun yang sama pula, Wahyu ditunjuk sebagai Sekretaris Pribadi (Sespri) Kapolri. Setahun kemudian dimutasi menjadi Kapolres Tangerang Kabupaten. Kemudian pada 2011 menjadi Kapolres Metro Tangerang.

Pada Tahun 2013, Wahyu Widada mendapat jabatan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Banten. Kemudian pada Tahun 2014, Wahyu ditarik ke Bareskrim Mabes Polri sebagai analis kebijakan madya bidang Pidter.

Karir Brigjen Wahyu kian menanjak saat menjadi Staff Kepresidenan (Pamen Bareskrim). Pada Tahun 2016, menjadi Kabagren Rojianstra SSDM Polri, kemudian sebagai Wakil Ketua Bidang Administrasi dan Kemahasiswaan STIK/PTIK.

Selanjutnya pada 2017, perwira tinggi kelahiran tahun 1969 tersebut dipercaya mengisi posisi Karojianstra (Kepala Biro Kajian Strategi) SSDM Polri.

Setelah dipromosikan sebagai Wakapolda Riau, kini Brigjen Pol Wahyu Widada akan dipercayakan menjadi Kapolda Gorontalo dan Kini akan menjabat sebagai Kapolda Aceh mengantikan Irjen Pol Rio Septianda Djambak. | Kanalinspirasi.com

Banda Aceh - Dinas Sosial Aceh menyatakan sebanyak tujuh orang mahasiswa Aceh masih berada di sejumlah kota di China, serta dua orang lainnya sedang dalam proses perjalanan untuk kembali ke Tanah Rencong tersebut.

"Masih ada sekitar tujuh orang lagi, dua orang yang sedang dalam perjalanan. Kami terus menjalin komunikasi supaya bisa tenang semua," kata Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri di Banda Aceh, Senin.

Dia menyebutkan tujuh mahasiswa itu masih bertahan di sejumlah kota selain Kota Wuhan, Provinsi Hubei, yang menjadi sumber terjangkitnya virus corona. Pemerintah masih menunggu konfirmasi dari mahasiswa itu terkait pemulangannya ke Tanah Rencong.

Data mahasiswa yang masih di China yakni  Syarifah Huswatun Miswar dan Desi Yuliana di Changchun, Ulfi Maulida di Beijing, Putri Keumala Rizki Rani di Jiangsu, Salwa Islami Nathirah di Nanning, Alidha Gafur di Chongqing, dan Aisyah Protonia Tanjung di Jinhua.

"Mereka belum kembali karena punya pertimbangan sendiri, mungkin sedang menyelesaikan skripsi, artinya mereka lebih tahu kondisi disana. Tapi kalau mereka ingin pulang, kenapa tidak, tetap kita pulangkan," katanya.

Ia menambahkan, para orang tua mereka di Aceh tidak perlu khawatir, mereka yang masih di China tersebut dalam kondisi kesehatan yang baik.

Pemerintah Aceh juga tetap terus berkomunikasi dengan mereka untuk memastikan perkembangan informasi menyangkut kondisi mahasiswa Aceh di China.

"Tujuh mereka itu dalam kondisi sehat, yang dua dalam perjalanan tersebut juga sehat. Belum tahu kapan tiba di Aceh tapi sudah ada tiket pulang," katanya.

Selain itu, sebanyak 13 orang mahasiswa Aceh yang terjebak isolasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China juga telah dievakuasi dari Wuhan bersamaan dengan WNI lainnya.

Sebanyak 243 orang WNI yang dievakuasi dari Wuhan tersebut dinyatakan dalam kondisi sehat, namun tetap harus mengikuti masa karantina selama dua pekan di Natuna Kepulauan Riau. | Aceh.antaranews.com

Banda Aceh - Badan Pusat Statistik (BPS) mendata Provinsi Aceh masih menjadi wilayah termiskin di Pulau Sumatra per September 2019. Jumlah penduduk miskin di Tanah Rencong saat ini berjumlah 809.760 jiwa atau sekitar 15,6 persen dari total 5.281.891 jiwa.

Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal mengatakan, wilayah paling barat di Pulau Sumatra itu punya kekayaan beraneka ragam hayati dan sumber daya manusianya.

"Aceh punya banyak potensi yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan warga," kata Illiza kepada Metro TV.

Illiza menyebut salah satu kekayaannya adalah dari sektor laut seperti di Sabang, Aceh. Namun karena tak adanya pengolahan ikan di wilayah tersebut, pengolahan hanya sebatas di Sabang. Padahal, kata Illiza, Aceh dikelilingi sejumlah negara yang hanya terbatas oleh Selat Malaka.

"Bagaimana itu bisa diekspor ke luar dan ini potensi. Kaji potensi ini dengan benar," tegas Anggota Komisi X DPR ini.

Dia tak memungkiri sejumlah program dan rencana pemerintah daerah sudah termaktub di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Program itu tercatat pascatsunami dan perjanjian damai Helsinki. Namun upaya tersebut juga harus mendapat atensi dan dukungan pemerintah pusat.

Sebab, kata mantan Wali Kota Banda Aceh ini, banyak aturan di pemerintah daerah dengan kekhususannya berbenturan dan tak mempunyai turunan undang-undang di Aceh.

"Seharusnya Aceh tidak menjadi posisi termiskin karena potensi Aceh yang luar biasa dari sejarah dan keberadaannnya itu sendiri," kata Illiza.

Senada dengan Illiza, Anggota DPD RI dari Aceh Fadhil Rahmi mengungkapkan sejumlah aturan di Aceh kerap berbenturan dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Salah satunya, aturan soal Badan Pengelolaan Migas Aceh yang berbenturan dengan aturan di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

"Nah BPMA belum bisa leading dan belum bisa bekerja maksimal karena berbenturan dengan UU di pusat. Ini tentu tugasnya pusat dan daerah untuk menginvetarisasi aturan menteri yang berbenturan dengan BPMA," ujar Fadhil.

Karena itu Fadhil dan Illiza berharap Kenduri Kebangsaan yang bakal dilaksanakan pada 22 Februari menjadi titik balik Pemprov Aceh bekerja lebih baik. Apalagi, kata Fadhil, Kenduri Kebangsaan bakal dihadiri Presiden Jokowi dan sejumlah menteri serta tokoh bangsa.

"Kenduri Kebangsaan ini ingin menunjukkan bukan hanya melihat Aceh masa lalu dan kegemilangannya. Tapi, Aceh bergerak untuk masa depan," kata Fadhil. | Medcom.id

Foto: Petugas mengecek kapal berisi WN Iran yang terkatung-katung di Meulaboh (Dok. SAR Meulaboh)
Banda Aceh - Kapal pengangkut warga negara (WN) Iran yang terdampar di Perairan Aceh Barat, Aceh, selesai diperbaiki. Ke-14 nelayan yang diduga menjadi korban pembajak Somalia itu kini dipulangkan ke negaranya.

"Kapal mereka sudah melepas jangkar sekitar pukul 17.10 WIB. Mesin kapal yang rusak telah diperbaiki sama mekanik yang kita datangkan," kata Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Imigrasi Meulaboh, Adi Hari Pianto saat dikonfirmasi wartawan, Senin (3/2/2020).

Menurutnya, dua awak kapal yang sempat dirawat di rumah sakit juga sudah sehat sehingga ikut dipulangkan. Proses pemulangan dikawal tim imigrasi, polisi air, dan SAR Pos Meulaboh.

Kapal WN Iran tersebut diantar 15 mil laut ke arah barat perairan Samudera Hindia. Sebelum berlayar kembali ke negaranya, kapal mereka dibekali sejumlah perbekalan makanan dan air bersih di kapal.

Adi menjelaskan, kapal yang dipakai para nelayan tersebut milik warga Dubai.

"Pemilik kapal warga Dubai yang investasi dibidang perikanan," sebutnya.

Seperti diketahui, kapal yang ditumpangi warga negara (WN) Iran ditemukan terkatung-katung sekitar 20 mil di Perairan Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, sejak pekan lalu. Kapal tersebut diduga sempat dibajak perompak Somalia sebelum terdampar ke Aceh.

Kapal yang tidak memiliki dokumen tersebut sempat lego jangkar sekitar satu mil dari Pelabuhan Meulaboh, Aceh, sejak Selasa (28/1). | Detik.com

Banda Aceh - Listrik di seluruh Aceh dan sebagian Provinsi Sumatera Utara padam akibat adanya gangguan sistem transmisi. Sudah empat jam, listrik di Banda Aceh belum menyala.

"(Penyebabnya karena) terjadi gangguan pada sistem transmisi 150 kV antara Binjai dan Pangkalan Brandan, Sumatera Utara pukul 09.38 WIB. Hal itu mengakibatkan terganggunya sebagian supply pasokan listrik untuk wilayah Aceh dan sebagian Sumatera Utara," kata Manager Komunikasi PLN UIW Aceh, T. Bahrul Halid kepada wartawan, Senin (3/2/2020).

Menurutnya, usai terjadi gangguan, PLN menurunkan tim untuk melakukan perbaikan. Petugas juga melakukan proses pengaturan beban kelistrikan kembali.

Namun hingga pukul 14.00 WIB, listrik di Banda Aceh dan sejumlah daerah belum menyala. PLN meminta maaf terkait pemadaman listrik tersebut.

"Kami sampaikan mohon maaf atas ketidaknyamanan ini kepada pelanggan setia kami yang terdampak penyalaan bergilir," sebutnya. | Detik.com

LHOKSUKON - Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Aceh Utara meminta DPRK kabupaten setempat untuk terus meningkatkan pengawasannya terhadap penyaluran pupuk subsidi agar tepat sasaran.

"Yang penting pengawasannya harus ketat, supaya tidak ada celah bagi oknum-oknum untuk melakukan penyimpangan," kata Kepala YARA perwakilan Aceh Utara, Iskandar melalui Kabid Hubungan Advokasi dan Media Jamaluddin Idris, Minggu (2/2/2020).

Jamaluddin mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh pihaknya, jumlah pupuk subsidi yang disalurkan oleh PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) berdasarkan keputusan pemerintah pada tahun 2019 lalu yakni 55.900 ton dari Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Aceh.

"Setahu kami, stok pupuk di lini 1 dan 2 PT. PIM masih mencukupi, namun mereka menyalurkannya sesuai dengan kuota yang diajukan oleh pemerintah. Karena, pada tahun 2019 terjadi penurunan 30 persen dibandingkan tahun 2018," ujarnya.

Menurutnya, meskipun jumlah penyalurannya terbatas, pupuk subsidi untuk kebutuhan petani sebenarnya mencukupi walaupun tidak merata seperti yang diharapkan.

"Kalau pengawasan ketat, yang jelas tidak celah untuk oknum saat melakukan distribusi. Sementara PIM tugasnya menyalurkan ke Distributor. Dari tingkat Distributor ke kios-kios inilah yang perlu dikawal ketat," sambungnya lagi.

Dalam hal ini pula, YARA Perwakilan Aceh Utara juga berharap adanya partisipasi dari berbagai pihak untuk melakukan pengawasan penyaluran pupuk, khususnya pihak berwenang, baik itu kepolisian, TNI dan sebagainya.[

Tanaman ganja di salah satu kawasan di Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)
Banda Aceh - Persoalan ganja masih menjadi isu yang sedang hangat dibicarakan. Hal ini mencuat pasca anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS Rafli Kande meminta agar tanaman tersebut diekspor keluar negeri.

Setelah menuai kontroversi dari berbagai kalangan, Rafli akhirnya menarik usulan ekspor ganja tersebut. Penarikan ini setelah mendapat teguran keras dari fraksi yang menaunginya.

Peneliti ganja dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, Profesor Musri Musman mengatakan, tanaman ganja lebih banyak maslahatnya daripada mudarat. Oleh karena itu, ia mendukung agar pemerintah melegalkan tanaman tersebut.

Untuk makanan, pakaian, bahan bangunan, kertas, itu dapat dipenuhi oleh ganja, karena seratnya akarnya, kayunya, bunganya itu semua dapat digunakan, kosmetik juga dapat digunakan.

“Dalam perspektif kita lakukan, hitung-hitung lebih banyak maslahat daripada mudarat, dalam konteks ini hanya satu THC itu yang menjadi mudaratnya, ada 1262 senyawa, hanya satu yang menyebabkan itu dilarang,” ujar Musri kepada wartawan usai menjadi pemateri dalam diskusi “Potensi Industri Ganja Aceh, Strategi Pengentasan Kemiskinan” di Kamp Biawak, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat, 31 Januari 2020 lalu.

Dalam kesempatan itu, Musri juga menyebutkan ada beberapa kegunaan atau manfaat tanaman ganja, untuk kebutuhan medis ataupun kebutuhan lainnya. Dari sekian manfaat, lima di antaranya yaitu untuk makanan, pakaian, bahan bangunan, kertas dan alat-alat kosmetik.

"Selain kesehatan, itu semua (kegunaannya) untuk makanan, pakaian, bahan bangunan, kertas, itu dapat dipenuhi oleh ganja, karena seratnya akarnya, kayunya, bunganya itu semua dapat digunakan, kosmetik juga dapat digunakan," kata Musri.

Musri menyakini apabila tanaman tersebut dilegalkan, maka masyarakat Aceh akan sejahtera. Namun, pengelolaannya harus melibatkan masyarakat-masyarakat dari kalangan bawah.

"InsyaAllah kalau itu terjadi, maka setiap wilayah akan memiliki pabrik-pabrik pengolahan seperti itu dan pemerintah harus mengatur regulasinya ini," ujarnya.

"Alhamdulillah, pasar saat ini sangat menjerit untuk memperoleh minyak (dari olahan ganja). Utamakan keterlibatan bersama, jangan ada monopoli-monopoli, masyarakat harus dilibatkan dan masyarakat memiliki kesempatan untuk itu," kata Musri. [Tagar.id]

Ribuan warga Natuna menolak daerah mereka dijadikan tempat observasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China.Foto/iNews TV/Gusti Yennosa
BATAM - Ribuan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China. Dalam aksi unjuk rasa di sepanjang jalan menuju Lanud Raden Sadjad Natuna itu, sempat terjadi keributan dengan aparat di pintu masuk Lanud.

Tak hanya terlibat aksi saling dorong dengan aparat keamanan, warga juga membakar ban dan memaksa masuk guna menduduki Lanud. Sementara itu, 117 personel Brimob Polda Kepri Minggu (2/2/2020) siang diberangkatkan ke Natuna menggunakan pesawat carteran.

Pengiriman personel Brimob ini, menurut Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt, karena kebutuhan untuk pengamanan Natuna.

Harry mengakui jika hingga Minggu (2/2/2020) siang kondisi Natuna masih memanas akibat gelombang penolakan dari warga Natuna.

"Secara garis besar, WNI yang dipulangkan ke Indonesia dan akan dikarantina selama 14 hari di Natuna dalam kondisi sehat. Hasil pemeriksaan medis 243 WNI tersebut tidak terjangkit virus Corona yang sangat meresahkan," tukasnya. | Sindonews

Tanjungbalai  - Seorang pengedar Narkotika jenis sabu telah di amankan Polsek Tanjungbalai Selatan dalam pengungkapan kasus narkoba jenis sabu Minggu,(2/2/2020).penangkapan terhadap tersangka 1 orang lelaki di lokasi Jalan.Besar Patembo Gertak Serong Kecamatan Sei Payang Barat Kabupaten Asahan.

Tersangka yang diamankan berinisial M.Syahputra alias Acak (20) penduduk Dusun 2 Desa Sai Nangka Kec.Sei Kepayang Barat, Asahan.

Kapolres Tanjungbalai AKBP Putu Yudha Prawira, Sik. MH melalui Kapolsek Tanjungbalai Selatan Kompol S.Purba saat itu memerintahkan Kanit Reskrim Iptu Robinson Saragih  bersama personil Unit Reskrim dan Unit Intelkam Polsek dan melakukan penyelidikan, setelah hasil lidik,"A1 maka tersangka Acak langsung dilakukan pengeledahan.

Menurut "Robinson Kanit Reskrim poksek TBS. Acak ditangkap berdasarkan informasi dari masyarakat yang layak dipercaya yang mengatakan bahwa di Jalan Besar Patembo Gertak Serong Kec.Sei Kepayang Barat Kab.Asahan ada 1 (satu) orang laki-laki yang memiliki narkotika jenis shabu.

Atas informasi tersebut Unit  Reskrim Polsek Tanjung Balai Selatan melakukan penyelidikan. Setelah dilakukan penyelidikan dan hasil lidik A1 maka personil mendatangi TKP dan melihat 1 (satu) orang laki-laki sesuai ciri-ciri yang di informasikan sedang berada di TKP.

"Tambahnya Robinson,Melihat TSK tersebut petugas langsung melakukan penangkapan, saat dilakukan penangkapan petugas melihat TSK membuang 1 (satu) bungkus plastik klip transparan diduga berisi narkotika jenis shabu dengan menggunakan tangan kanannya.

Selanjutnya petugas menginterogasi TSK dan TSK menerangkan bahwa narkotika jenis Shabu tersebut adalah benar miliknya.

Selanjutnya TSK dan barang bukti di bawa ke kantor guna pemeriksaan lebih lanjut.(Ilhamsyah)
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.