2018-07-15

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

 

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperpanjang masa penahanan tersangka kasus suap Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) yang juga Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf.

"Dilakukan perpanjangan penahanan terhadap tersangka kasus suap DOKA, Irwandi Yusuf," ujar juru bicara KPK, Febri Diansyah, saat ditemui di kantornya, Jumat 20 Juli 2018.

Febri berujar selain Irwandi, KPK juga memperpanjang penahanan untuk tiga tersangka lainnya. Mereka adalah Bupati Bener Meriah Ahmadi serta dua pihak swasta, Hendri Yuzal dan Saiful. Penahanan dilakukan untuk 40 hari mendatang dimulai sejak 24 Juli hingga 1 September 2018.

Dalam perkara ini KPK menyangka Ahmadi menyuap Irwandi terkait izin proyek yang bersumber dari DOKA tahun anggaran 2018.

Terungkapnya kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan yang digelar KPK di Aceh pada Selasa malam, 3 Juli 2018. Dalam operasi tersebut, KPK menyita uang tunai Rp 50 juta dan bukti transfer masing-masing sekitar Rp 50 juta, Rp 190 juta, dan Rp 173 juta.

KPK menduga duit setengah miliar itu adalah sebagian dari total Rp 1,5 miliar uang suap yang akan diberikan kepada Irwandi Yusuf. Diduga pemberian tersebut bagian dari commitment fee 8 persen jatah pejabat di pemerintah Aceh dari setiap proyek yang dibiayai dari DOKA.(Red/tempo)

Presiden Soeharto menyalami Yoga Sugomo setelah menerima Bintang Mahaputra Adipradana di Istana Negara. Foto: Repro Jenderal Yoga: Loyalis di Balik Layar.
YOGA Sugomo bersama Ali Moertopo berhasil menggalang dukungan untuk menjadikan Soeharto panglima Teritorium IV Diponegoro. Sejak itu, Yoga dan Ali menjadi pendukung utama Soeharto sehingga dikenal trio Soeharto-Yoga Sugomo-Ali Moertopo.

Hubungan mereka lebih dari atasan-bawahan, melainkan sudah seperti saudara (sedulur sinorowedi). Yoga dan Ali pun selalu ngeman dan pasang badan demi Soeharto. Ngeman merupakan perasaan simpati terhadap orang lain, tidak rela orang itu mengalami musibah, menderita atau tersakiti. Orang yang ngeman akan berusaha menjaga dan mencegah hal itu terjadi.

Dalam rangka ngeman itu, Yoga dan Ali merasa khawatir dengan masa jabatan Soeharto yang akan mencapai 16 tahun pada 1983. Mereka menilai terlalu lama menjabat dapat menimbulkan perasaan jenuh atau sikap keakuan yang berlebihan.

Yoga dan Ali pun mencoba mengingatkan Soeharto dengan “cara Jawa” yaitu “memangkunya” sebagai tokoh senior dan bapak bangsa.

“Cara Jawa memangku Pak Harto itu adalah dengan menggulirkan pemberian gelar Bapak Pembangunan sebagai puncak prestasi, pengabdian dan sekaligus penghargaan rakyat. Tentu saja ini adalah operasi yang sangat-sangat rahasia dan peka karena menyangkut masalah perasaan yang berkelindan dengan kekuasaan,” ungkap B. Wiwoho dan Banjar Chaeruddin dalam edisi revisi biografi resmi Jenderal Yoga: Loyalis di Balik Layar, yang terbit tahun ini. Buku ini terbit pertama kali pada 1990. Soeharto melarang cetakan ketiganya terbit.

Soeharto malah senang dengan gelar itu dan kembali menjadi presiden periode 1983-1988. Cara Jawa gagal, Yoga memberanikan diri menyampaikan maksudnya secara terbuka kepada Soeharto.

Dalam pertemuan rutin mingguan pada Mei 1985, Yoga menyampaikan pandangannya bahwa Soeharto akan berusia 67 tahun pada Pemilu 1988 dan sudah menjadi kepala negara selama 22 tahun, dikhawatirkan sampai pada tahap jenuh dan lelah.

Menurut Yoga, periode kepemimpinan 1983-1988 merupakan puncak kepemimpinan Soeharto. Setelah itu dikhawatirkan akan melemah.

Yoga juga menyinggung bisnis keluarga dan anak-anak Soeharto yang terus membesar bisa menimbulkan kecemburuan sosial dan sasaran tembak.

Terakhir, menurut Yoga, sumber dan jaringan serta rekrutmen Soeharto secara alamiah semakin menyempit disebabkan kesenjangan generasi.

“Berdasarkan analisis tersebut, Yoga menyarankan agar Pak Harto dengan jiwa besar, legowo lengser keprabon dan tidak maju lagi dalam masa jabatan berikutnya pada 1988. Pak Harto dimohon mempersiapkan kader peralihan generasi ‘45. Siapa pun kader yang ditunjuk, Yoga akan mengamankan dan mendukungnya,” tulis Wiwoho dan Banjar.

Soeharto tidak menanggapi saran Yoga itu. Mensesneg Soedharmono dan Panglima ABRI Jenderal TNI Benny Moerdani menolaknya. Terjadilah perdebatan yang menegangkan. Sementara Soeharto lebih banyak diam dan tidak mengambil sikap. Ibu Tien Soeharto yang diam-diam mengamati kemudian melintas di ruang pertemuan seraya memberi isyarat cenderung mendukung usul Yoga.

Peristiwa pertemuan malam itu menyakitkan hati Yoga. Dia memutuskan tidak akan menghadap Soeharto jika tak dipanggil. Pertemuan rutin setiap Jumat malam sejak 1974 itu berakhir. Padahal, pertemuan itu digunakan presiden dan pembantu terdekatnya untuk mengevaluasi keadaan. Mereka mengolah informasi-informasi penting serta membuat perkiraan keadaan ke depan berikut langkah-langkah mengantisipasinya.

“Yoga kesal dan prihatin atas sikap Pak Harto dan dua sejawatnya tadi,” tulis Wiwoho dan Banjar. Yoga berusaha menenangkan diri dengan memperpanjang kunjungannya ke Jepang menyertai delegasi Persatuan Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang pertengahan Juni 1985.

Semenjak itu, hubungan Yoga dengan Soeharto dan Benny menjadi dingin. Meskipun demikian, Soeharto tetap mempercayai dan mempertahankannya sampai dia sendiri mengundurkan diri sebagai kepala Bakin (Badan Koordinasi Intelijen Negara) pada Juni 1989. Dia pensiun sebagai jenderal bintang empat.

“Sejak itu berakhirlah kerja sama sedulur sinorowedi. Di hari-hari terakhir masa jabatannya, dia menyelami hakikat dirinya sebagai wayang yang dikendalikan Sang Dalang Yang Maha Agung,” tulis Wiwoho dan Banjar.

Sementara itu, Soeharto tak terhentikan. Dia terus menjadi presiden selama 32 tahun hingga gerakan Reformasi melengserkannya.(*)

Sumber: Historia.id

Aceh Timur - Patroli Air Direktorat Polair Korpolairud Baharkam Polri menangkap sebuah kapal berbendera Indonesia di perairan Selat Malaka. Kapal tersebut menyelundupkan 4 ton bawang merah dari Thailand.

"Itu kapalnya kapal berbendera Indonesia, tapi dia berangkat dari Thailand," kata Kasubdit Patroli Air Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri Kombes Makhruzi Rahman kepada detikcom, Jumat (20/7/2018).

Kapal tersebut tertangkap pada Kamis (19/7) sekitar pukul 17.00 WIB. Kapal motor Harapan bernomor lambung Perkakak 3017 itu tertangkap tim patroli air di koordinat 04,42'800" U - 98,39'800" T di perairan Selat Malaka, Aceh Timur.

"Ini kan kita patroli rutin di seluruh perairan Indonesia di wilayah Selat Malaka, kemudian nemu itu kapal Indonesia tapi berangkat dari Thailand. Setelah kita cek ternyata ada muatan bawang merahnya," katanya.

Kapal tersebut dinakhodai Wahyudi dengan jumlah anak buah kapal (ABK) 3 orang. Selain bawang merah, kapal tersebut mengangkut 25 pohon kurma.

"Pemilik kapal atas nama Arianto. Kapal berangkat dari Sotun, Thailand, tujuan ke Idik Rayek, Aceh Timur," lanjutnya.

Kapal tersebut saat ini dilabuhkan di Pelabuhan Kuala Langsa, Aceh Timur. Nakhoda dan ABK akan diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui pemilik bawang tersebut. | Detik.com

Lhokseumawe - Ratusan massa yang menamakan diri Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (GMAK) Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara berunjuk rasa di Taman Riyadah, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (19/7) sore.

Mereka mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membasmi wabah koruptor di Aceh.

Terutama indikasi korupsi dalam penyalahgunaan Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA). Siapapun yang terlibat harus dihukum.

Desakan itu disampaikan dalam aksi damai ratusan massa yang tergabung bersama Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (GMAK) Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, Kamis (19/7).

Aksi damai ini untuk mendukung tugas KPK mengusut tuntas para pelaku korupsi di Aceh dari level kepala daerah hingga level bawah.

Massa aksi tak hanya laki-laki, belasan perempuan bercadar turut pula menyampaikan aspirasinya.

Sebelum aksi digelar massa berkumpul di halaman Masjid Agung Islamic Center Lhokseumawe, usai melaksanakan salat Zuhur. Kemudian, pada pukul 14.30 WIB, mereka bergerak ke Simpang Bank Indonesia Lhokseumawe, tepatnya di depan Taman Riyadah dan menyampaikan orasi.

Pendemo membawa sejumlah spanduk dan poster bertuliskan,“KPK Segera Buka Kantor Khusus Untuk Aceh, KPK Basmi Wabah Koruptor di Aceh, Tangkap Koruptor di seluruh Aceh serta sejumlah poster lainnya dalam bentuk dukungan kepada KPK.

Tampak hadir dalam aksi itu, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Aceh, Tgk. Muslim At Thahiri, dan Koordinator Aksi GMAK, T. Khairul Rijal. Aparat Kepolisian dari Mapolres Lhokseumawe, turut mengawal dengan ketat jalannya aksi.

“Jangan ada kelompok tertentu di Aceh dengan mengataskan namakan masyarakat Aceh untuk membela pelaku tindak korupsi,”tegas Koordinator Aksi GMAK, T. Khairul Rijal, dalam orasinya dihadapan ratusan massa.

Pihaknya mendesak KPK untuk segera membuka kantor khusus di Aceh, agar bisa langsung mengawasi pengelolaan anggaran di Pemerintahan Aceh. Khususnya, menyangkut dengan Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA), yang telah dikucurkan Pemerintah Pusat pasca perdamaian Aceh.

Apalagi, sudah triliunan rupiah lebih DOKA diberikan untuk Aceh, tapi kita rakyat Aceh masih hidup di bawah garis kemiskinan. Akibat pengelolaan dana tersebut tidak maksimal dan lebih kepada kepentingan pribadi, ketimbang untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

“Kasus indikasi korupsi yang terjadi di Aceh saat ini sangat memalukan dan menjatuhkan marwah Aceh. Karena dugaan korupsi itu dari level kepala daerah di Aceh. seharusnya pemimpin itu menunjukan sikap teladan dan contoh baik kepada rakyat atau masyarakat,” tegasnya. | JPNN

Ilustrasi
Langsa - Seorang siswa SMAN-2 Langsa bernama Muhammad Faizal, 17, ditemukan tewas bersimbah darah di pematang tambak warga Gampong Kapa, Kecamatan Langsa Timur, Aceh, Rabu (18/7).

Warga Gampong Alue Merbau, Kecamatan Langsa Timur, diduga menjadi korban pembunuhan.

Kasat Reskrim Polres Langsa, Iptu Agung Wijaya Kusuma SIK mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan lapangan diketahui korban merupakan siswa kelas III IPA pada SMAN2 Langsa.

Saat ditemukan warga, korban sudah meninggal dunia di lokasi dengan bersimbah darah dan masih memakai seragam sekolah.

"Menyangkut motif kita belum tahu, karena sampai saat ini masih dalam proses penyidikan, dugaan sementara berdasarkan bukti-bukti lapangan dan keterangan beberapa warga, korban dibunuh," sebut Agung.

Pihak terus melakukan olah TKP dan menunggu hasil visum rumah sakit terhadap jenazah korban.

Dijelaskannya, pengungkapan kasus dugaan pembunuhan ini berawal dari laporan warga yang mengatakan ada sosok remaja berseragam sekolah SMU terkapar dengan posisi telungkup bersimbah darah di pematang tambak warga, di Gampong Kapa, Kecamatan Langsa Timur.

Menindaklanjuti laporan tersebut tim identifikasi Polres Langsa bersama Sat Reskrim langsung meluncur ke lokasi dan mensterilkan TKP.

Lanjutnya, ketika tiba di TKP petugas mendapati korban masih dalam posisi telungkup bersimbah darah dengan memakai seragam sekolah SMU celana panjang abu-abu, baju biru motif batik.

Pada tubuh korban bagian perut kiri ditemukan luka tusuk benda tajam dan berlumuran darah, serta dompet dan hp disekitar tubuh korban yang diduga milik korban.

"Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan sejumlah saksi di lapangan, korban diperkirakan dibunuh antara pukul 12.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB pada jam pulang sekolah. Kondisi ini juga diperkuat dengan kondisi darah yang keluar dari tubuh korban masih segar dan baru, namun untuk lebih pasti kita manunggu hasil visum dokter," sebut Agung. | JPNN


Foto: Selfie Miftahul Jannah/detikFinance
Jakarta - Setelah didatangi ribuan masa dari FSPPB (Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno pagi tadi pada pukul 09.50 akhirnya menemui para demonstran yang sejak pukul 08.14 sampai ke Gedung Kementerian BUMN.

Rini yang tadi pagi mengenakan tunik batik coklat memberikan penjelasan pada para demonstran yang resah mengenai adanya surat empat aksi korporasi yang bakal dilakukan Pertamina, termasuk menjual aset-asetnya ke pihak swasta. Dalam surat tersebut Rini Soemarno sudah menandatangani keputusan tersebut.

"Saya sudah bicara dengan presiden (FSPPB) terimakasih hadir disini saya yakin ini kepedulian terhadap Pertamina," kata dia di depan gedung Kantornya Kementerian BUM N saat menemui para demonstran, Jumat (20/7/2018).

Rini meminta para pekerja terutama para peserta aksi tidak perlu resah dengan adanya surat Kementerian BUMN terkait rencana aksi korporasi Pertamina yang salah satunya terkait penjualan aset perusahaan Migas pelat merah tersebut.

Karena, menurut Rini, dalam surat itu dikatakan, apapun yang dilakukan Manajemen Pertamina harus dilakukan secara transparan melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

"Baca betul, surat saya bilang tolong dikaji untuk kemungkinan ini. Jangan lupa bahwa kontrol tetap harus ada di Pertamina dan jangan lupa bilang gini saya sebagai pemegang saham tidak mungkin menjerumuskan Pertamina, "

Ia mengatakan kontrol terhadap anak usaha yang sahamnya akan dilepas atau dijual ada di Pertamina.

"Jangan lupa bahwa kontrol tetap harus ada di Pertamina. Kita sebagai pemegang saham, tidak mungkin menjerumuskan Pertamina," kata dia.

Sebelumnya surat mengenai penjualan aset Pertamina yang telah ditanda tangani oleh menteri BUMN berisi soal, Rini telah menandatangani surat Persetujuan Prinsip Aksi Korporasi untuk Mempertahankan Kondisi Keuangan PT Pertamina (Persero). Surat ini bertanggal pada 29 Juni 2018.

Berdasarkan surat yang beredar, ada empat aksi korporasi yang bakal dilakukan Pertamina, termasuk menjual aset-asetnya ke pihak swasta, yaitu:

1. Share down aset aset hulu selektif (termasuk namun tidak terbatas pada participating interest, saham kepemilikan, dan bentuk lain) dengan tetap menjaga pengendalian Pertamina untuk aset-aset strategis dan mencari mitra kredibel dan diupayakan memperoleh nilai strategis lain, seperti akses ke aset hulu di negara lain.

2. Spin off bisnis RU IV Cilacap dan Unit Bisnis RU V Balikpapan ke anak perusahaan dan potensi farm in mitra di anak perusahaan tersebut yang sejalan dengan rencana Refinery Development Master Plan (RDMP).

3. Investasi tambahan dalam rangka memperluas jaringan untuk menjual BBM umum dengan harga keekonomian, seperti Pertashop

4.Peninjauan ulang kebijakan perusahaan yang dapat berdampak keuangan secara signifikan dengan tidak mengurangi esensi dari tujuan awal. | Detik.com

ANGGOTA gegana memeriksa benda yang diduga bom pada salah satu rumah di Jalan Pari, Bandar Baru, Banda Aceh, Rabu (18/7).
Banda Aceh - Paket ‘bom’ kiriman seseorang yang belum teridentifikasi ke rumah milik Ridwan (51) di Jalan Pari, Nomor 6, Gampong Bandar Baru, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Rabu (18/7) sore, menggegerkan kawasan yang lebih dikenal dengan nama Lampriek itu. Benda mencurigakan tersebut akhirnya diledakkan (disposal) oleh Tim Jibom Satuan Brimob Polda Aceh di sekitar lokasi.

Dari informasi warga sekitar lokasi, ‘paket bom’ itu berisi berbagai bahan yang sebagian tak ada kaitan dengan benda berdaya ledak. Bahkan ada juga yang mengaku melihat odol gigi dalam paket tersebut. Walau sumber resmi mengakui adanya rangkaian kabel yang seakan mensahihkan jika paket itu berupa bom.

Yang terasa lebih aneh, saat paket misterius tersebut dilempar oleh salah seorang penghuni rumah, juga tak sempat meledak. Karena memang tak memiliki bahan yang berdaya ledak.

Seperti diakui pihak kepolisian yang mengurai (disposal) paket sebagai bom tersebut, ternyata isinya hanya papan sirkuit elektronik.

Kita benar benar prihatin, jika ‘paket bom’ itu tak lebih lelucon yang tak lucu. Karena gara gara ulah sang pengirim yang bisa jadi tertawa senang, saat orang susah, telah menebar teror pada orang orang di sekitar lokasi kejadian.

Padahal di kawasan itu adalah pemukiman yang selama ini memang tak ada kaitan dengan isu bom, apalagi dikaitkan dengan urusan yang berbau teror. Insiden ‘kiriman bom’ itu membuat warga sekitar seperti menuai mimpi buruk. Karena tak semua warga sekitar lokasi dalam kondisi sehat secara fisik, hingga secara tak langsung menambah buruk keadaan.

Jika dikaitkan pengancaman itu dengan pemerasan terhadap pemilik rumah, sepertinya lakon tersebut sangat amatir. Karena kiriman diantar oleh seorang abang becak. Lebih dari itu, sangatlah mudah terlacak seandainya pemilik rumah lebih cerdik sedikit menyikapi paket misterius tersebut.

Kita ingin agar teror ala Lampriek itu jangan memantik jurus senada untuk mengacaukan situasi di Aceh. Selama ini, rakyat Aceh tak pernah terkait dengan isu teror bom yang berkonotasi konflik horizontal. Karenanya kita berharap, ‘bom Lampriek’ itu bukanlah sebuah jalan pembuka untuk memunculkan keresahan di Aceh, dalam konteks yang lebih luas.

Sejarah mencatat, sejauh ini di Aceh belumlah ada sindikat teror untuk mencari keuntungan finansial dengan menjadikan kaum berpunya sebagai ladang garapan. Kita di Aceh belum punya mafia, yakuza atau sejenisnya. Karena itu mari kita bangun kebersamaan dengan meningkatkan kewaspadaan secara kolektif terhadap anasir yang berpotensi mengancam kedamaian dan kenyamanan lingkungan. Cukuplah keisengan ‘bom Lampriek’ menjadi pelajaran untuk kita semua.

Sumber: serambinews.com

Tersangka yang juga anggota Komisi I DPR Fayakhun Andriadi diperiksa KPK
Jakarta - Legislator Partai Golkar, Fayakhun Andriadi telah mengembalikan Rp2 miliar ke rekening Komisi Pemberantasan Korupsi. Pengembalian itu berkaitan dengan penyidikan kasus suap pembahasan anggaran proyek satelit monitoring di Bakamla yang telah menjerat Fayakhun.

"KPK mengonfirmasi pengembalian uang dari tersangka FA ke KPK sebesar Rp2 miliar pada Senin (16 Juli)," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di kantornya, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, 19 Juli 2018.

Fayakhun dalam kasus ini diduga menerima Rp12 miliar atas jasanya mengurus anggaran Bakamla sebesar Rp1,2 triliun. Mantan Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta itu juga diduga terima uang US$300 ribu.

Uang diterima saat Fayakhun duduk di Komisi I DPR. Saat ini politikus partai berlambang pohon beringin itu masih tercatat sebagai Anggota Komisi III DPR.

Febri melanjutkan, Fayakhun menitipkan uang Rp2 miliar itu melalui pengacaranya dalam bentuk tunai. Uang itu kata Febri disimpan dalam rekening penampungan sampai proses hukum terhadap Fayakhun berkekuatan hukum tetap.

"Uang tersebut dijadikan barang bukti dalam kasus ini," kata Febri.

Dalam penyidikan kasus suap ini, penyidik KPK sempat memeriksa mantan Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin beberapa waktu lalu. | Vivanews

Steffy Burase di gedung KPK. (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Gubernur Aceh nonaktif Irwandi Yusuf menjelaskan soal hubungannya dengan Fenny Steffy Burase. Menurutnya, relasi mereka hanya teman.

"Dia perannya sebagai tim ahli dalam maraton Aceh. Kedekatannya sebatas teman," ujar Irwandi di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (19/7/2018).

Senada dengan pernyataan Steffy, keduanya baru saling mengenal tahun lalu. Steffy sendiri merupakan tim ahli dalam Aceh Marathon 2018.

"(Kenal Steffy) sejak Agustus 2017," kata dia.

Sebelumnya, Steffy juga memberi klarifikasi soal hubungannya dengan orang nomor 1 di Aceh itu. Hubungan mereka sebatas hubungan kerja profesional.

"Saya punya hubungan kerja dengan beliau dan sangat profesional. Terlepas dari apa pun gosip, saya kira itu biar orang saya yang bercerita, tapi bagi saya, saya sudah klarifikasi, saya dengan beliau benar-benar hubungan kerja," ucap Steffy, Rabu (18/7).

KPK telah memeriksa Steffy dalam kasus suap penyalahgunaan Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) yang menjerat Irwandi. Dari perempuan itu, KPK menelusuri soal aliran dana dalam kasus ini.

Steffy merupakan salah satu saksi yang dicegah bepergian ke luar negeri. Selain itu, rekeningnya juga sudah dimintakan KPK untuk diblokir.

Irwandi ditetapkan sebagai tersangka penerima suap terkait setoran Bupati Bener Meriah sebagai ijon proyek yang dibiayai DOKA. Duit suap Rp 500 juta diduga akan digunakan untuk kegiatan Aceh Marathon 2018. | Detik.com

Ilustrasi
LHOKSUKON - SY, 43 tahun dilaporkan istrinya ke Polisi dengan tuduhan telah menyetubuhi darah dagingnya sendiri yang masih berumur 12 tahun. SY yang tinggal di Kecamatan Matangkuli itu akhirnya ditangkap dan ditahan di Polres Aceh Utara.

Perbuatan bejat pelaku dilaporkan terjadi pada 23 Mei 2018 lalu, korban yang masih duduk dikelas 6 SD itu disetubuhi ayahnya saat sedang tidur.

"Korban mengaku saat kejadian itu kaki, tangan dan mulutnya diikat pakai kain jilbab dan diancam pelaku akan menamparnya jika menceritakan hal tersebut pada orang lain". Ujar Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin melalui Kasat Reskrim Iptu Rezki Kholiddiansyah. Kamis (19/8/2018).

Ia mengatakan kasus tersebut terungkap setelah korban mengeluh sakit dikemaluannya saat buang air kecil dan menceritakan kejadian yang dialami pada ibunya. Korban baru membuat laporan pada 5 juli 2018.

"Pelaku sudah kita amankan sejak 3 hari lalu, atas perbuatannya ia dijerat dengan pasal 81 ayat (2) dan pasal 82 ayat (1) dari UU RI no 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun." pungkasnya.(Rill)

Bacaleg PNA yang juga penyanyi Aceh, Zuhdi alias Bergek saat mengikuti Ujian Baca Al-Quran, Kamis (19/7). (PM/Riska Munawarah)
Banda Aceh - Penyanyi asal Aceh, Zuhdi alias Bergek mengikuti Ujian Mampu Baca Al-Quran sebagai salah satu persyaratan bakal calon legislatif DPRA di gedung Asmara Haji, Kamis (19/7).

Sebelum memulai tes baca Al-Quran, para penguji sempat ‘menggoda’ Bergek agar terlebih dahulu bernyanyi. Namun, ia hanya tersenyum dan sesekali tampak gugup.

Saat Bergek mulai membaca Al-Quran, orang-orang di sekitar lokasi tes juga mulai mengeluarkan smartphone-nya dan merekam Bergek.

Penguji juga mengancungkan jempol untuk Bergek seusai ia mengaji.

“Rupanya tidak cuma bisa nyanyi, ngaji juga pandai kamu,” kata penguji bergurau.

Bergek mencalonkan diri sebagai anggota DPRA dapil 5 wilayah Aceh Utara dan Lhoksemawe melalui Partai Nasional Aceh (PNA).

Ke depan, jika terpilih ia berjanji akan berusaha mendorong terlaksananya program-program pemerintah.

Saat ditanyai apakah ia masih akan tetap menyanyi jika nanti terpilih menjadi anggota dewan, Bergek pun mengiyakan.

“Kalau diberi kesempatan untuk bernyanyi lagi, Insya Allah kita akan bernyanyi,” kata Bergek. (*)

StatusAceh.Net - “Denias, kau sudah besar. Kau jangan nakal, ya. Kalau nakal, gunung di sana bisa makan kau. Itu sudah. Tapi kalau kau belajar yang rajin, pintar sekolah, gunung di sana takut sama kau.”

Itu dikatakan Audry Papilaja, pemeran karakter Ibu dalam film Denias, Senandung di Atas Awan (2006), tak lama setelah Denias mengikuti upacara pemasangan koteka, ritus penanda kedewasaan.

Tinggal di pedalaman Pulau Cenderawasih—wilayah yang kaya hutan, danau, dan sungai-sungai besar—pasangan ibu-anak itu paham betul manfaat pendidikan. Maka, saat sebuah sekolah darurat didirikan, di sela-sela bermain dan berburu, Denias pun antusias mengikuti semua pelajaran yang diberikan Pak Guru dan Maleo, seorang tentara yang ingin anak-anak di desa itu bersekolah.

“Maleo, sa mau tanya, Denias bilang sekolah di Jawa pakai seragamkah?” tanya Markus, kawan Denias.

“Ya, murid-murid di Jawa sekolah pakai seragam, Markus.”

“Kalau begitu kami minta seragam juga, Maleo.”

Pendidikan, kata Nelson Mandela, adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia. Hanya, sebagaimana tergambar dalam film Denias, pendidikan juga merupakan kemewahan yang tak semua orang sanggup membayarnya. Selain kegiatan belajar-mengajar yang bermutu dan fasilitas yang layak, para siswa juga butuh buku-buku, seragam, sepatu, uang jajan, ongkos, dan seterusnya.

Menyadari beban itu, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tahun ini pemerintah menggelontorkan dana sebesar Rp9,344 triliun untuk Program Indonesia Pintar. Agar anak-anak dari keluarga prasejahtera dapat melanjutkan pendidikan, pemerintah ambil bagian dalam meringankan beban orangtua mereka.

LHOKSUKON - Polres Aceh Utara menggelar upacara serah terima jabatan (sertijab) Kapolsek Nibong, Kamis (19/7/2018) di Aula Tri Brata Mapolres setempat. Upacara dipimpin langsung Kapolres AKBP Ian Rizkian Milyardin, SIK.

Sebagaimana Surat Keputusan Kapolda Aceh No : Kep/230/VII/2018, Ipda Faisal Saputra selaku Kapolsek Nibong dipindah tugaskan menjadi Ps Kanit 5 Subdit 2 Ditintelkam Polda Aceh, posisinya digantikan Ipda Yimmy Hasibuan yang sebelumnya menjabat KBO Sat Reskrim Polres Aceh Utara

Dalam amanatnya Kapolres mengatakan bahwa acara sertijab yang dilaksanakan hari ini bukanlah sebuah babak akhir, akan tetapi sebuah batu loncatan terhadap cikal bakal kinerja yang lebih cerdas, dinamis dan inovatif bagi Kapolsek yang baru, oleh karena itu perlu dilaksanakan tugas dan tanggung jawab amanah sesuai dengan tupoksinya.

"Polri membutuhkan pemikiran dan cakrawala yang lebih luas serta mempunyai ketajaman dalam menganalisis berbagai persoalan dimana kedepannya tugas yang kita emban cukup berat untuk menjaga harkamtibmas dan mengamankan Pemilu 2019." ujar AKBP Ian Rizkian.

Dibutuhkan inovasi dan kreasi dalam pelaksanaan tugas  sehingga kita dapat mengantisipasi dan menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan cara yang arif dan bijaksana.

Selaku Kapolres, saya mengucapkan selamat kepada pejabat yang baru dilantik untuk bersama-sama bekerja dengan loyalitas dan dedikasi dalam melaksanakan tugas sehingga akan tercipta hubungan yang baik dan antara kita dan masyarakat.

"Kepada Kapolsek Nibong yang lama, Kapolres mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas segala pengorbanan dan kesetiannya selama menjabat." Pungkas Kapolres.(Riil)

Jakarta - Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018 akan diintegrasikan di Badan Kepegawaian Negara (BKN). Seluruh proses pendaftaran hanya akan dilakukan melalui portal nasional http://sscn.bkn.go.id.

BKN selaku pelaksana panitia seleksi nasional CPNS 2018 memastikan, alur registrasi tidak lagi melalui laman instansi atau kementerian/lembaga terkait.

Hal ini ditegaskan kembali oleh Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Iwan Hermanto kepada seluruh jajaran pengelola kepegawaian instansi pusat dan daerah dalam Rakornas Kepegawaian 2018, 11 Juli lalu, di Gedung Indonesia Convention Exhibition Tangerang.

“Dengan perubahan mekanisme ini, alur pendaftaran CPNS akan lebih singkat sehingga memudahkan pelamar dalam pendaftaran satu pintu,” jelas Iwan, sebagaimana dilansir laman BKN.

Prosedur pendaftaran CPNS tahun lalu tidak hanya dilakukan melalui laman SSCN BKN saja. Nantinya pelamar mendapat lembar bukti pendaftaran dari laman https://sscn.bkn.go.id.

Setelahnya, pelamar diinstruksikan segara mendaftar untuk seleksi administrasi pada laman CPNS masing-masing kementerian yang dituju.

Selain pendaftaran, dijelaskan bahwa proses ujian CPNS 2018 juga mengalami perubahan. Iwan menuturkan, mulai tahun ini seluruh pelaksanaan seleksi kompetensi dasar (SKD) dan seleksi kompetensi bidang (SKB) hanya akan dilakukan dengan berbasis Computer Assisted Test (CAT) BKN.

Menjelang pembukaan CPNS 2018, Badan Kepegawaian Nasional selaku koordinator seleksi telah menyiapkan kembali tim helpdesk. Tim ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi pada peserta saat melakukan pendaftaran CPNS 2018.

Namun sebelum menemui Tim Helpdesk CPNS 2018, para pelamar diimbau mempelajari Frequently Asked Question (FAQ) yang juga akan disediakan dalam portal SSCN atau Sistem Seleksi CPNS Nasional.

Penerimaan CPNS 2018 juga akan memprioritaskan tenaga pendidik (guru) dan tenaga kesehatan. Rencananya, ia menjelaskan, akan ada penambahan kuota tersendiri untuk guru dan tenaga kesehatan ini. Khusus untuk lowongan CPNS guru, Menteri Asman sudah membeberkan perkiraan formasinya.

“Untuk guru saja, [kuotanya] kurang lebih 100 ribu formasi. Itu untuk mengurangi kekurangan guru yang menurut data Kemdikbud sebanyak 700 ribu. [Kekurangannya] Kami cicil sedikit-sedikit,” ungkap Asman Abnur di sela-sela acara Rakornas Kepegawaian.

Sumber: Tirto

Dokter Hewan BKSDA Aceh melakukan nekropsi gajah liar yang mati di Kabupaten Aceh Timur, beberapa waktu lalu. Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia
StatusAceh.Net - Pembunuhan gajah sumatera di Provinsi Aceh terus terjadi. Setelah kasus matinya gajah jantan jinak Bunta di Conservation Response Unit (CRU) Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, 9 Juni lalu, pada 12 Juli 2018 kembali ditemukan satu gajah liar tanpa nyawa di HGU milik PT. Bumi Flora di Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan, tim BKSDA Aceh terdiri dari dokter hewan dan mahout bersama Polres Aceh Timur telah melakukan nekropsi.

“Diagnosa sementara, gajah usia 10-12 tahun tersebut mati karena toxicosis atau keracunan,” ujarnya.

Sapto mengatakan, dugaan gajah mati keracunan ditandai pendarahan pada mulut, anus, sianosis hati, paru, dan limpa kehitaman. Dalam usus juga ditemukan buah, kulit dan biji nangka, serta kain yang membungkus benda asing berupa serbuk keunguan.“Untuk pastinya kami masih menunggu penyelidikan polisi. Kalau pandangan BKSDA Aceh, adanya bungkusan itu memperkuat dugaan gajah memang diracun.”

Sapto menambahkan, tim BKSDA dan Polres Aceh Timur telah mengambil sampel hati, usus, limpa, paru, serta kotoran gajah tersebut. Semua sampel diperiksa di laboratorium forensik Mabes Polri untuk memastikan penyebab kematiannya. “Bila hasil uji laboratorium sama dengan perkiraan kami, kasus ini harus diungkap agar pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya,” jelasnya.
 
Baca Selanjutnya

Banda Aceh – Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengajak Purna Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) untuk menjadi motor bagi gerakan perubahan sehingga sistem Pemerintahan lebih bersih dan berkualitas, dengan program-program pembangunan yang efektif dan tepat sasaran.

Hal itu disampaikan Nova dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Administrasi Umum Setda Aceh, Kamaruddin Andalah pada acara penyerahan dan penghadapan lulusan Praja XXIV tahun 2017 di Anjong Mon Mata, Kamis (19/07/2018).

“Kehadiran saudara-saudari daerah ini merupakan awal dari pengabdian panjang untuk berbakti kepada masyarakat, bangsa dan negara,” kata Nova.
Nova mengatakan, alumni IPDN harus bersedia bekerja di garda terdepan bersama masyarakat, melakukan identifikasi masalah dan mencari solusi jika ada permasalahan.

“Saudara-saudari yang mulai hari ini ditugaskan di Aceh kami harapkan sosok yang mengenal Aceh dengan baik, saudara siap menjadi pamong praja yang mencintai rakyat, mau bergotong royong bersama rakyat, serta siap melayani rakyat, bukan minta dilayani rakyat,” tegas Nova.

Selain itu lanjut Nova, lulusan Praja XXIV juga harus menjadi pemicu semangat bagi terciptanya Pemerintahan yang bersih, adil dan melayani di daerah ini.

“Dimanapun saudara ditempatkan, pengabdian adalah yang utama, tunjukkanlah keteladanan dan pelayanan yang baik kepada masyarakat,” ujar Nova.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo dalam sambutannya yang dibacakan Inspektur Wilayah III Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Dr. Elfin Elyas, S. Sos., M.si menjelaskan,  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 78 Tahun 2017 tentang Penempatan dan Perpindahan Lulusan IPDN menegaskan bahwa praja yang telah menyelesaikan pendidikan berhak menyandang status ASN sesuai undang undang yang berlaku, dan para praja ini akan ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia.

“Jika sebelumnya mereka ditempatkan berdasarkan tempat asal mereka mendaftar, namun sekarang, mereka harus siap untuk mengabdi dimanapun di seluruh penjuru Indonesia,” kata Tjahjo.

Tjahjo meminta agar lulusan Praja XXIV agar menjujung tinggi integritas, loyalitas dan disiplin dimanapun mereka ditugaskan nantinya di Aceh.  

Sebanyak 62 Praja berasal dari beberapa provinsi  di Indonesia akan ditempatkan di berbagai wilayah di Aceh. Tiga di antaranya di tempatkan di Pemerintah Provinsi Aceh, sedangkan 59 lainnya disebar di berbagai kabupaten/kota di Aceh. Yang terbanyak di Aceh Besar 10 orang, sedangkan di kab/kota lainnya rata-rata 2 – 3 orang.(Rill)

Syair Ken Tambuhan koleksi Perpusnas RI, berisi cerita Panji berbahasa Melayu dan beraksara Jawi. Foto: Risa Herdahita Putri
KISAH Panji dari Jawa telah menginspirasi penulisan karya agung Melayu: Sejarah Melayu dan Hikayat Hang Tuah. Kisahnya pun banyak diterjemahkan ke bahasa Melayu dan ditulis dengan aksara Jawi (Arab gundul).

“Ini bukti betapa meresapnya Kisah Panji dalam lipatan hati khalayak Melayu,” ujar Noriah Mohamed, peneliti Panji dari Universiti Sains Malaysia.

Dalam Sejarah Melayu, sang pengarang memunculkan tokoh putri Majapahit bernama Raden Galuh Candera Kirana yang kecantikannya memikat Sultan Mansur Shah. Nama putri yang itu dijumpai pula dalam Kisah Panji.

Begitu pula dalam Hikayat Hang Tuah. Disebutkan Ratu Daha memiliki dua putri, yang sulung bernama Tuan Puteri Galuh Candera Kirana. Putri cantik itu merupakan anak permaisuri.

Di sini, kata Noriah, kebiasaan baik Jawa maupun Melayu tak jauh berbeda. Terutama dalam hal kebiasaannya menggambarkan kecantikan seorang putri. “Cantiknya putri digambarkan dengan perumpamaan-perumpamaan di alam. Sama seperti orang Jawa,” ujarnya.

Dari tema, rentetan cerita, dan tokoh yang ditampilkan menguatkan pendapat kalau Kisah Panji di Melayu memang berindukkan Kisah Panji di Jawa. Hal ini dapat ditelusuri dari naskah berjudul Hikayat Panji Semirang. Dalam teks itu penyalin menggunakan banyak kata Jawa, seperti lelakon.

“Kata itu sangat jarang digunakan dalam bahasa Melayu. Namun, begitu lumrah dalam tutur bahasa Jawa,” kata Noriah.

Banyaknya kesamaan budaya membuat Kisah Panji dianggap sebagai kepunyaan Melayu, meski asalnya dari Jawa. Belum lagi kisahnya berfokus pada istana dan cinta, membuat Kisah Panji bisa diterima masyarakat Melayu. Sehingga banyak Kisah Panji yang dimelayukan: Hikayat Misa Jayeng Kusuma, Hikayat Raja Kuripan, Hikayat Rangga Rari, Hikayat Raja Tambak Jaya, Hikayat Carang Kulina, Hikayat Mesa Kumitar/Gumitar, dan Panji Wilakusuma.

Meski tak ada unsur Islam, kisah itu tetap memikat masyarakat Melayu karena banyak pelajaran kehidupan yang bisa diambil. “Cerita Panji bukan cuma hiburan. Namun lebih kepada pengajaran,” kata Noriah.

Pengaruh Kisah Panji bukan cuma dalam teks tulis. Para dalang mengambil elemen Panji yang disesuaikan dengan budaya setempat sebagai cerita dalam pagelaran wayang kulit. Bahkan, ada yang diubah sesuai selera dalang.

“Kelainan ini disebabkan cerita Panji tersebar dalam bentuk lisan. Adanya ruang untuk menambah cerita amat biasa dalam dunia penciptaan cerita Panji dan pewayangan,” kata Noriah.

Kisah Panji, kata Noriah, telah lama diketahui khalayak Melayu terutama di Kelantan. Namun, sulit menentukan kapan pastinya karena bermula dari cerita lisan. Kendati begitu, dia memperkirakan Kisah Panji masuk ke dalam budaya Melayu sejak abad 15 karena Sejarah Melayu dikarang pada 1612 dan Hikayat Hang Tuah ditulis pengarang anonim lebih awal dari 1641. Di dalamnya banyak disebutkan tentang Majapahit.

“Secara tak langsung membuktikan Kisah Panji sudah dikenal di Malaka pada abad 15. Di kedua karya itu unsur-unsur Kisah Panji banyak ditemukan,” kata Noriah.

Selain itu, hubungan Melaka dan Jawa semakin terbentuk pada abad ke-15. Islam telah menapak di tanah semenanjung. Perdagangan yang mendorong mereka datang. Beberapa sejarawan dan akademisi Malaysia seperti Khazin Tamrin, Haron Mat Piah, dan Abd. Rahman Kaeh, menyebut keberadaan kampung India, Tionghoa, dan Jawa.

“Cerita Panji dapat menambat hati khalayak terutama sewaktu Malaka di bawah Kesultanan Melayu,” lanjutnya.

Dalam Hikayat Hang Tuah dikisahkan perkampungan Jawa terbentuk setelah kedatangan tokoh Patih Kerja Wijaya bersama kerabatnya. Dia pergi karena sakit hati oleh Ratu Lasem kemudian menghambakan diri kepada penguasa Melaka.

Orang Jawa terus berdatangan hingga tahun 1890-an. Mereka diterima masyarakat setempat karena beberapa faktor. Namun, paling ketara karena rajin dan uletnya. Kerajinan mereka terlihat terutama berkaitan dengan pembukaan parit-parit di Johor dan pembukaan tanah-tanah baru. Hingga kini, masyarakat keturunan Jawa masih ada seperti di kawasan Upeh dan Hilir di Melaka.

Sebenarnya bukan cuma Kisah Panji dari Jawa yang dikenal masyarakat Melayu. Cerita Mahabharata pun terus digunakan dalam pewayangan seperti, Hikayat Sempurna Jaya.(*)

 Sumber: historia.id

Ganja seberat 100 kg yang disita ‎Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar dari tiga tersangka asal Kabupaten Bogor, Selasa (17/7) berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA
StatusAceh.Net - Ganja seberat 100 kg yang disita ‎Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar dari tiga tersangka asal Kabupaten Bogor, Selasa (17/7) berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

"Narkotika jenis ganja ini dikirim dari NAD menggunakan jasa layanan pengiriman Kantor Pos, pengirimnya pria berinisial E," ujar Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Rabu (18/7/2018).

Oleh E, ganja dikirim ke Bandung menggunakan jasa layanan Kantor Pos dengan penerima bernama Indra Setiawan dan Kurniawan.

Keduanya adalah pengedar ganja di wilayah Kabupaten Bogor.

Sedangkan Muhidin berperan sebagai pengangkut ganja menggunakan minibus.

"Jadi pengirim ganja ini modusnya bahwa barang yang dikirim ini berisi kopi Aceh hendak dikirim ke Bandung. ‎Ini pelajaran untuk teman-teman di PT Pos Indonesia untuk lebih teliti dalam mengecek barang-barang yang dikirim," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Jabar, Enggar Pareanom.

Pengiriman ganja dari Aceh ini bukan kali pertama terjadi.

Tersangka Indra Setiwan dan Kurniawan sebelumnya sempat menerima kiriman ganja dari Aceh lewat pengirim berinisial E ini.

Pertama pada Juni 2018 kedua tersangka menerima ganja seberat 20 kg dari E dan sudah habis dijual.

Indra mendapat keuntungan Rp 4 juta dan Kurniawan mendapat keuntungan Rp 3 juta.

"Pengiriman kedua sebanyak 100 kg namun bisa kami gagalkan," ujar dia. ‎

Sumber: tribunnews.com

Steffy Burase ketika tiba di KPK (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Fenny Steffy Burase, nama wanita asal Manado itu tiba-tiba mencuat tak lama setelah Gubernur Aceh nonaktif Irwandi Yusuf dicokok KPK. Siapa sebenarnya Steffy?

Irwandi ditangkap KPK karena diduga menerima suap berkaitan dengan proyek ijon yang menggunakan dana otonomi khusus (otsus). Uang haram itu kemudian disebut KPK mengalir ke kegiatan Aceh Marathon 2018. Di sinilah benang merah kasus itu menghubungkan Steffy yang memang disebut aktif membantu kegiatan itu.

Sampai-sampai penyidik KPK memanggil Steffy hari ini untuk dimintai keterangan. Steffy pun hadir sejak pagi dan menjalani pemeriksaan hingga petang hari.

Berikut fakta-fakta Steffy yang menjalani pemeriksaan sebagai saksi di KPK seperti dirangkum, Rabu (18/7/2018):

1. Disebut bantu Aceh Marathon 2018

Peran Steffy di pusaran kegiatan lari marathon internasional yang bakal digelar akhir Juli 2018 disebutkan langsung dari mulut Irwandi. Namun Irwandi tidak membeberkan detail apa saja tugas Steffy.

"Dia membantu di Aceh Marathon," kata Irwandi.

Sebelumnya pun disebutkan bila Steffy kerap ikut rapat persiapan kegiatan itu. Menurut Kepala Biro Humas dan Protokoler Pemerintah Aceh, Rahmat, tugas Steffy kurang lebih sebagai tim ahli.

"Kalau ini (tim ahli) sepertinya iya. Karena beberapa kali rapat soal persiapan event tersebut, beliau hadir," kata Rahmat.

2. Dicegah bepergian ke luar negeri

Sejak namanya muncul, Steffy kerap dihubung-hubungkan dalam pusaran kasus suap Irwandi. Meski hingga saat ini masih berstatus sebagai saksi, peran Steffy sudah semestinya penting sampai-sampai penyidik KPK mencegahnya bepergian ke luar negeri.

"Mengacu pada Pasal 12 UU KPK, dilakukan pencegahan ke luar negeri terhadap empat orang selama 6 bulan terhitung Jumat, 6 Juli 2018, yaitu Nizarli, Rizal Aswandi, Fenny Steffy Burase, dan Teuku Fadhilatul Amri," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Sabtu (7/7).

3. Rekening bank dibekukan

Selain dicegah bepergian ke luar negeri, rekening bank Steffy juga diketahui diminta KPK untuk dibekukan. Namun KPK belum memberikan keterangan pasti untuk apa rekening Steffy dibekukan.

"Rekening saksi tersebut dibekukan karena diduga terkait dengan kasus yang sedang disidik," tutur Febri.

Namun pengacara Steffy, Fahri Timur, menyebut hal itu belum dilakukan.

4. Dicecar penyidik soal aliran duit suap

Dalam pemeriksaan hari ini, Steffy dicecar terkait aliran suap yang menjerat Irwandi. Namun seperti apa detailnya KPK belum membeberkan karena Steffy masih menjalani pemeriksaan.

"Diperlukan klarifikasi informasi aliran dana," kata Febri.

Selain Steffy, KPK hari ini mengagendakan pemeriksaan terhadap mantan Kadis PU Aceh Rizal Aswandi dan Kepala Biro ULP provinsi Aceh Nizarli. KPK juga akan memeriksa tersangka dalam kasus ini yaitu Hendri Yuzal, Teuku Saiful Bahri, serta Bupati Bener Meriah Ahmadi.

5. Pasang badan untuk Irwandi Yusuf

Jauh sebelum dipanggil penyidik, Steffy sempat memasang badan bagi Irwandi. Melalui akun Instagram-nya dengan fitur Instastory, Steffy menyebut Irwandi mencintai rakyat Aceh.

"Dear teman-teman, kondisi sedang tidak kondusif. Mohon tidak terpancing dengan pihak-pihak yang diuntungkan dari kejadian ini dengan comment2 nggak enak melalui akun-akun palsu mereka. Setiap perbuatan ada alasannya, benar ngganya Allah yang tahu. Mohon jangan mencela. Kita tidak pernah tahu seberapa besar pengorbanan beliau," tulis Steffy di awal tulisannya.

Pada paragraf terakhir, Steffy meminta masyarakat untuk mendoakan Gubernur Irwandi yang kini sudah ditahan KPK. Selain itu, Steffy juga mengajak netizen untuk menjauhi fitnah.

"Maka mohon doanya, menghina nggak menghasilkan ladang pahala. Dosa iya, padahal benar pun kita nggak tahu. Stay positive, kalau salah biar Allah yang menghukum tapi kalau benar, kita pun beramal dengan doa-doa kita. Umat muslim itu bersaudara. Dan jauhi ghibah dan fitnah. Sekali lagi mohon doa untuk Pak Gub Aceh," tulis Steffy. | Detik.com

,
Aceh Besar – Akhir-akhir ini di wilayah Kabupaten Aceh Besar sedang mengalami perubahan cuaca yang tidak menentu khususnya di wilayah perairannya. Untuk itu, Babinsa Desa Mon Ikeun Koramil 03/Lhoknga Serda Untoro menghimbau kepada para nelayan untuk lebih waspada saat hendak melaut.

“Saya menghimbau supaya nelayan terus memperhatikan pemberitaan tentang perkiraan cuaca, melihat saat ini kondisi cuaca sering berubah-ubah khususnya di wilayah perairan,” katanya, Rabu (18/07/18).

Ia juga mengingatkan, agar selalu mempersiapkan dan membawa alat peralatan keselamatan ketika hendak melaut untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

“Jangan lupa disiapkan dan dibawa alat peralatan keselamatan saat hendak melaut seperti baju pelampung atau minimal jerigen dan benda lain yang bisa mengapung, karena kita tidak tahu kapan musibah itu bisa terjadi,” ucapnya.

Terkait dengan alat keselamatan tersebut, lanjutnya, apabila dikapal yang akan digunakan untuk melaut tidak mempunyai itu semua, maka jangan dipaksakan untuk tetap melaut.

“Utamakanlah keselamatan dengan melengkapi alat-alat keselamatan yang dibawa selama melaut,” imbuhnya.(*)

,
Aceh Besar – Menanamkan pendidikan bela negara sejak dini itu penting dilakukan, agar dapat menumbuh kembangkan sikap disiplin yang tinggi bagi siswa-siswi di dalam lingkungan sekolahnya.

Supaya hal itu dapat terlaksana dengan baik, Babinsa jajaran Kodim 0101/BS bekerjasama dengan pihak sekolah di wilayah secara berkesinambungan memberikan materi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) dan pelatihan Peraturan Baris Berbaris (PBB).

Seperti dilakukan oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 15/Meuraxa Kodim 0101/BS Serka Amin beserta dua orang anggota lainnya memberikan pelatihan PBB dengan materi latihan tatacara upacara bendera bagi siswa dan siswi baru di sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Desa Punge Blang Cut Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh, Rabu (18/07/18).

Dalam materi PBB tersebut, Serka Amin juga memberikan pemahaman tentang arti Bendera dalam sebuah negara dan tata cara penghormatan terhadap Bendera kemudian dilanjutkan latihan praktek tata cara upacara bendera mulai dari persiapan, acara pokok sampai penutupan.

Menurut Serka Amin pelatihan seperti ini sangat penting dilakukan, agar kemampuan siswa dan siswi di sekolah-sekolah bisa lebih meningkat, sehingga pada saat pelaksanaan tata upacara dapat berjalan dengan baik dan benar.

“Kegiatan ini sangat penting dilakukan, supaya nantinya kemampuan siswa dan siswi di setiap sekolah bisa melaksanakan tata cara upacara bendera secara baik dan benar,” ujarnya.

Pelaksanaan pelatihan ini diikuti dengan penuh semangat oleh para siswa dan siswi MTsN Desa Punge Blang Cut sungguh luar biasa, terlihat dari antusias mereka dalam mengikuti setiap gerakan pelatihan tersebut.
(Rill)

StatusAceh.Net - Tepat hari ini sebelas tahun lalu, pada 12 Desember 2006, salah satu petugas hotel bintang tiga Grand Menteng, Matraman, Jakarta Timur, diminta mencarikan taksi guna mengangkut dua orang tamu. Salah satunya ialah Alda Risma, penyanyi yang dikenal melalui lagu "Aku Tak Biasa". Waktu itu Alda sudah terbujur kaku. Tubuhnya dingin, dari mulutnya keluar busa dan darah.

Petugas hotel membantu Ferry Surya Prakasa, kekasih Alda, menggotong wanita ini ke dalam kendaraan. Taksi kemudian melaju ke Rumah Sakit Mitra Jatinegara, yang jaraknya dekat. Pihak RS Mitra merujuk Alda ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Alda dinyatakan tewas dan kekasihnya menghilang.

Ferry adalah seorang pengusaha. Sejak 1988, ia aktif di Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), organisasi sosial-keagamaan yang menjadi wadah umat Budha di Indonesia. Sempat juga tersiar kabar dirinya seorang biksu. 

Foto: Buron korupsi Husaini Setiawan (ist)
StatusAceh.Net - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Lhokseumawe, Husaini Setiawan, ditangkap tim intel kejaksaan. Husaini diciduk karena buron di kasus korupsi yang merugikan negara Rp 4,8 miliar.

"Husaini Setiawan merupakan terpidana dalam perkara tindak pidana korupsi pada Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe TA 2011 dengan nilai kerugian negara sebesar Rp 4,8 miliar," ujar Jamintel Kejagung Jan S Maringka kepada detikcom, Rabu (18/7/2018).

Jan mengatakan Husaini ditangkap di Apartemen Kalibata City siang tadi sekitar pukul 14.50 WIB. Penangkapan itu sesuai putusan MA Nomor: 434/PID.SUS/2015 tanggal 25 Januari 2016.

"Yang bersangkutan merupakan Ketua PDIP Lhokseumawe," ucapnya.

Dia mengatakan, Husaini merupakan buronan ke 133 yang ditangkap tim kejaksaan lewat operasi Tabur 31.1. Saat ini Husaini sudah diamankan ke Kejari Jaksel.

"Dia merupakan buronan yang ke 133 yang kita tangkap," ucapnya. | Detik.com

Sport - Juara dunia lari junior Lalu Muhammad Zohri merasa gerah dengan polemik bendera yang sempat telat dipakainya dalam selebrasi juara di ajang Kejuaraan Dunia U-20 di Tampere, Finlandia, pekan lalu.

Dia tampak menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang dilemparkan awak media terkait bendera merah putih yang dikenakannya karena diklaim sebagai bendera Polandia.

"Untuk bendera, kita sudahin saja. Yang saya lakukan ini hanya untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa, untuk negara," katanya, dalam jumpa pers setelah tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Selasa (17/7) malam.

Memang, beberapa hari terakhir banyak pihak yang berusaha untuk membuat heboh dan menutup prestasi yang telah didapatkan Zohri dengan polemik bendera.

Sebab, beredar video sinis dan provokatif terkait tak adanya bendera Indonesia, sehingga Zohri dianggap meminjam bendera Polandia.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Finlandia, pemerintah, juga Zohri sudah mengkonfirmasi terkait isu tak sedap tersebut.

Bahkan, Zohri sempat menyatakan bahwa dia bingung bukan mencari bendera, tapi mencari pelatihnya yang tempatnya berada di tribun yang jauh dari lintasan lari.

"Yang patut disyukuri adalah Zohri menjadi juara dunia. Sudah dijawab kan soal bendera," tegas Seskemenpora Gatot S Dewa Broto.| JPNN

Ilustrasi
Jakarta - Komisi Nasional Pengendalian Tembakau dan Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) merilis hasil survei mengenai dukungan publik terhadap kenaikan harga rokok. Dari hasil survei menunjukan bahwa masyarakat Indonesia mendukung harga rokok dinaikan agar tidak ada lagi membeli rokok.

Anggota Tim Peneliti PKJS-UI Renny Nurhasanah mengungkapkan, dukungan harga rokok mahal ternyata tidak hanya muncul dari masyarakkat non perokok, namun juga dari para perokok itu sendiri. Hal ini dibuktikan dalam survei yang dilakukan PKJS-UI selama bulan Mei 2018 pada 1.000 responden.

Renny mengatakan, survei ini ditujukan untuk mengukur seberapa besar dukungan masyarakat terhadap kenaikan harga rokok dan mengetahui sikap perokok terhadap dampak kenaikan harga rokok.

"Bahwa 88 persen responden mendukung kenaikan harga rokok agar anak-anak tidak membeli rokok. Jika dikelompokan pada perilaku merokok 80,45 persen perokok, 93,01 persen non perokok, dan 92,63 persen yang sudah berhenti merokok setuju harga rokok dinaikin lagi," kata Henny, di Jakarta, Selasa (17/6).

Renny melanjutkan, hasil survei juga menunjukan sebanyak 66 persen dari 404 responden perokok akan berhenti membeli rokok apabila harga rokok naik menjadi Rp 60.000 per bungkus dan sebanyak 74 persen dari 404 responden perokok mengatakan akan berhenti merokok apabila rokok naik menjadi Rp 70.00 per bungkus.

"Hal ini menunjukan dukungan yang positif dari para perokok sendiri untuk menikan harga rokok secara signifikan dibanding harga rokok yang sekarang ada, yaitu rata-rata Rp 17.000 per bungkus," imbuhnya.

Penghasilan Perokok


Dalam survei ini, ditemukan juga bahwa prevelensi perokok aktif pada responden dengan penghasilan keluarga kurang dari Rp 2,9 juta dan Rp 3 - 6,9 juta berturut-turut 44,61 persen dan 41,88 persen, lebih tinggi dibandingkan responden dengan penghasilan keluarga lebih dari Rp 7 juta yang memiliki prevelensi sebesar 30,91 persen.

"Hal ini membuktikan, bahwa keluarga berpendapatan dan berpendidikan rendah cenderung merokok. Tidak mengherankan Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa rokok penyumbang kemiskininan," pungkasnya.

Sumber: Merdeka.com

Jakarta - Gubernur Aceh Irwandi Yusuf diperiksa KPK terkait kasus suap dana otonomi khusus (otsus) Aceh. Irwandi menyusul masuk ke gedung KPK setelah Fenny Steffy Burase yang lebih dulu datang juga untuk diperiksa.

Irwandi tiba di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (18/7/2018) pukul 09.50 WIB. Irwandi mengaku tidak tahu jika Steffy diperiksa hari ini.

"Nggak tahu saya," ujar Irwandi.

Irwandi yang mengenakan rompi oranye kemudian masuk ke lobi dan langsung menuju ruang pemeriksaan KPK sebelah selatan yang berada di lantai 2. Saat di lobi, Irwandi tidak sempat berpapasan dengan Steffy karena lebih dulu masuk ke salah satu ruangan.

Setelah Irwandi masuk, Steffy kemudian kembali duduk menunggu di ruang tunggu KPK dan menyusul naik ke ruang penyidikan sebelah selatan di lantai 2 pukul 10.10 WIB.

Selain Steffy, KPK hari ini mengagendakan pemeriksaan terhadap mantan Kadis PU Aceh Rizal Aswandi dan Kepala Biro ULP provinsi Aceh Nizarli. Sejumlah tersangka juga akan diperiksa yaitu Hendri Yuzal, Teuku Saiful Bahri, serta Bupati Bener Meriah Ahmadi.

KPK menetapkan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Bupati Bener Meriah Ahmadi sebagai tersangka. Ahmadi diduga memberikan suap Rp 500 juta dari commitment fee Rp 1,5 miliar atau 10 persen ke Irwandi demi mendapatkan ijon proyek infrastruktur yang menggunakan alokasi DOKA.

KPK menduga bagian 8 persen diperuntukkan bagi sejumlah pejabat di provinsi, sementara 2 persen di tingkat kabupaten. Sebagian dari duit suap Rp 500 juta itu diduga akan digunakan untuk kegiatan Aceh Marathon 2018.

Selain Ahmadi dan Irwandi, ada dua orang swasta lainnya yang juga ditetapkan sebagai tersangka yaitu Hendri Yuzal dan Syaiful Bahri.| Detik.com

Lhokseumawe - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Lhokseumawe menggandeng Komunitas Blogger Lhokseumawe untuk menggelar acara Forum Komunikasi Anti Narkoba berbasis Media Online, sebagai salah satu rangkaian kegiatan sosialisasi, pencegahan dan anti narkoba khususnya di Kota Lhokseumawe.

Dalam Acara dengan tema "Generasi Digital, Generasi Milenial Sehat Tanpa Narkoba" yang diadakan di Hotel Diana Selasa (17/7) dihadiri oleh 30 blogger, youtube dan penggiat media sosial yang berasal dari Kota Lhokseumawe dan sekitarnya. 

Ketua BNN Kota Lhokseumawe Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Lhokseumawe, AKBP Fakhrurrozi, S.H, dalam kata sambutannya mengharapkan para masyarakat bisa bersama-sama melakukan pencegahan narkoba, sehingga terbentuk sinergitas antara masyarakat dan para penegak hukum.


Beliau juga mengingatkan, bahwa ancaman narkoba tidak hanya ditujukan untuk kalangan remaja dan dewasa, bahkan anak usia dini sudah menjadi target dari para pengedar narkoba.

Fakhrurrozi menambahkan kalau Indonesia sekarang sedang darurat narkoba, ada misi terselubung dibalik narkoba yang direncanakan untuk Indonesia. 

Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Muhammad Ikbal juga turut memberikan materi tentang peranan sosial media terhadap sosialisasi pencehahan narkoba, beliay mengajak para blogger dan penggiat media online lainnya untuk bersama sama mengkampanyekan anti narkoba melalui media digital, mengingat pengkases internet yang semakin bertambah dari setiap tahunnya.

Salman, salah satu anggota komunitas Blogger Lhokseumawe mengaku sangat antusias mengukuti acara ini, dia berharap dengan adanya kerjasama yang baik antara blogger dan pegiat media sosial dengan BBN kota Lhokseumawe bisa memberikan efek pencegahan narkoba kepada pengguna internet.

"Terobosan pencegahan narkoba yang dilakukan oleh BNN Kota Lhokseumawe, salah satunya dengan acara ini, membuktikan kalau pihak BNN sangat gencar memerangi narkotika dari segala aspek" tambah Salman.

Para peserta diharapkan dapat berkontribusi aktif dalam melakukan pencegahan narkoba untuk memperoleh generasi muda Indonesia yang bebas narkoba.(Rill)

Jakarta -- Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah MT., melantik dan meresmikan Komisioner Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh periode 2018-2023, di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri Jakarta, Selasa 17 Juli 2018. Mereka yang dilantik adalah Samsul Bahri, Munawarsyah, Akmal Abzal, Ranisah, Tharmizi, Muhammad, dan Agusni AH.

Nova berharap, dalam melakukan tugas pokok dan fungsinya, para Komisioner KIP Aceh, tetap mengedepankan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh beserta peraturan pelaksanaannya dalam berbagai Qanun.

"Komisioner KIP Aceh harus secara konsekuen mau dan mampu melaksanakan kekhususan Aceh terkait proses politik demokrasi di Aceh, sehingga stabilitas politik dan keamanan dapat terus berjalan dengan baik, dan tentunya berdampak pada terjaganya perdamaian di wilayah Aceh yang kita cintai ini," kata Nova Iriansyah.

Dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pilkada, KIP Aceh berbeda dengan KPU di wilayah lain di Indonesia. Dalam pemilu legislatif, KIP Aceh memiliki Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006, Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Partai lokal Di Aceh, Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2008 dan di dalam penyelenggaraan Pilkada, Aceh memiliki Qanun Nomor 12 Tahun 2016 dan Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2016 tentang penyelenggara Pemilu dan Pemilihan di Aceh.

Karena itu, para komisioner dituntut untuk betul-betul memahami kondisi tersebut, sehingga hal-hal yang secara khusus berlaku di Aceh, dapat diaplikasikan dalam setiap pekerjaannya.

"Para komisioner KIP Ace harus menjadi stabilitator politik dan demokrasi di Aceh," kata Nova.

Pelantikan dan peresmian Komisioner KIP Aceh sendiri merupakan amanah pasal 56 ayat (4) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Disebutkan bahwa anggota KIP Aceh diusulkan oleh DPR Aceh dan ditetapkan oleh KPU, dan diresmikan oleh Gubernur.

Pada prosesnya, pemilihan pemilihan para komisioner KIP diawali dengan dibentuknya Tim Independen Penyaringan dan Penjaringan oleh DPR Aceh, yang terdiri dari unsur akademisi, tokoh masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat (LSM), dengan memperhatikan keterwakilan perempuan paling sedikit 30 persen.

Pembentukan tim independen bertujuan untuk memastikan calon Komisioner KIP yang diusulkan untuk dipilih adalah mereka yang memiliki integritas, kompetensi, profesional, non partisan dan impersonal.

Dengan demikian, penyelenggaraan Pemilihan Umum Legislatif, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilihan Kepala Daerah di Aceh, dapat terlaksana secara langsung, umum bebas, rahasia, jujur dan adil, sebagai sarana perwujudan kedaulatan rakyat.

Komisi Penyiaran Umum sebenarnya telah mengeluarkan keputusan penetapan ke tujuh Komisioner KIP Aceh pada 24 Mei 2018 lewat Keputusan KPU Nomor 410/SDM.13-KPTS/05/KPU/V/2018.

Namun, akibat beberapa polemik terkait dengan regulasi, KIP Aceh belum dilantik dan KPU RI mengambilalih tugas, wewenang dan kewajibannya sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum dan dipertegas dengan Keputusan KPU Nomor 411/SDM.13KPTS/05/KPU/V/2018 pada tanggal 24 Mei 2018 tentang Pengambilalihan Tugas Wewenang, dan Kewajiban Komisi Independen Pemilihan Aceh Periode 2018-2018.

"Terima kasih kepada ketua KPU RI yang selama ini telah menjalankan tugas wewenang dan kewajiban KIP Aceh, sehingga tahapan Pilkada Kabupaten Pidie Jaya dan tahapan pemilu dapat berjalan sebagaimana mestinya," kata Nova Iriansyah.

Sementara itu, Ketua KPU RI, Arif Budiman, menyebutkan pihaknya berterima kasih pada Menteri Dalam Negeri yang telah memfasilitasi pelantikan Komisioner KIP Aceh. Ia berpesan komisioner yang dilantik menjaga amanah dan netralitas dalam pelaksanaan Pilkada.

"Berikan ruang terbuka agar di setiap tahapan masyarakat bisa terlibat untuk mengawasi jalannya pilkada mulai dari tahapan pencalonan, data pemilih sampai penghitungan suara," kata Arif. Ia juga berpesan agar komisioner KIP Aceh menjaga transparansi, integritas dan soliditas.

Senada dengan Arif, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta agar dalam bekerja para Komisioner KIP Aceh menjaga netralitas, sehingga pelaksanaan Pilkada berjalan lancar. (Rill)
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.