Malam Tahun Baru, 7 Pasangan Mesum Terjaring Razia di Hotel Melati, Diduga Pejabat Bank Ikut Terciduk
Medan - Menjelang tutup tahun 2019, tim gabungan Pemko Binjai dan aparat penegak hukum dari Polri-TNI menggelar razia penyakit masyarakat.
Sejumlah hotel kelas melati dan kos-kosan disisir mulai Senin hingga Selasa (31/12/2019).
Tim merazia kamar-kamar di Hotel Garuda Binjai, Hotel Binjai, Oyo yang berada di Jalan Soekarno-Hatta.
Termasuk juga sejumlah kos-kosan yang diduga menjadi lapak wanita-wanita penjaja seks komersil yang meresahkan masyarakat.
Saat razia di Hotel Garuda, seorang pengunjung bermobil mewah Pajero Sport Dakar kepergok bersama seorang perempuan di dalam kamar.
Pria ini diduga pimpinan divisi bank di Kota Medan sesuai plat mobil yang diketahui Tribun Medan.
Saat dirazia, ia bersama seorang perempuan yang sudah tak mengenakan pakaian.
Mereka diduga pasang mesum, lantaran tak bisa menunjukkan buku nikah sehingga ikut dibawa ke kantor Satpol PP Binjai.
Kabid Trantib Satpol PP, Arif Sihotang, mengatakan ada sekitar tujuh pasangan yang diamankan dari kamar hotel kelas melati.
Terkait sosok pria bermobil mewah Pajero Sport, Arif menyampaikan pria tersebut mengaku sebagai pekerja swasta.
"Ya ada sekitar tujuh pasangan. Yang naik mobil (Pajero Sport) ada yang bilang dia pegawai bank.
Gak tahu mana yang betul. Kami sama pers gak bisa menutupi.
Mereka sudah dipulangkan, yang dibawa dia juga cukup umur, mereka dikenakan pasal penyakit masyarakat karena bukan muhrim, bisa jadi karena suka sama suka," katanya.
Info dihimpun Tribun Medan ada delapan pasangan, mereka yang diamankan yakni SS dan PP warga Medan, ER dan NF warga Kalbar, EWK dan NKR warga Langkat, IS dan SB warga Langkat, AL dan EN warga Langkat, MH dan YV warga Binjai, KY dan ANT warga Binjai, FT dan MD warga Binjai.
Wali Kota Binjai, H Muhammad Idaham terjun langsung bersama tim razia.
Mengenakan jaket hitam, dia menyatakan kegiatan ini bertujuan untuk meminimalisasi penyakit masyarakat, dan transaksi seksual demi visi kota religius.
"Kita menggelar razia ke beberapa hotel dan rumah kos, ini bertujuan mengurangi penyakit masyarakat, seperti kemaksiatan, prostitusi mau pun penyalahgunaan narkoba.
Razia ini rutin kita gelar untuk menjaga Kota Binjai dari Pekat," ungkap Wali Kota Binjai.
Razia ini bagian respon atas keluhan masyarakat.
Selama ini masyarakat telah menantikan dan mendukung aksi razia dari tim gabungan agar memberi efek jera bagi pelaku penyakit masyarakat.
"Warga terlihat begitu mendukung kita saat menggelar razia.
Semua mendukung kita dan kita juga akan rutin. Insya Allah Kota Binjai akan terbebas dari penyakit masyarakat," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul 7 Pasangan Mesum Terjaring Razia di Hotel Melati, Diduga Pejabat Bank Ikut Terciduk,
Sejumlah hotel kelas melati dan kos-kosan disisir mulai Senin hingga Selasa (31/12/2019).
Tim merazia kamar-kamar di Hotel Garuda Binjai, Hotel Binjai, Oyo yang berada di Jalan Soekarno-Hatta.
Termasuk juga sejumlah kos-kosan yang diduga menjadi lapak wanita-wanita penjaja seks komersil yang meresahkan masyarakat.
Saat razia di Hotel Garuda, seorang pengunjung bermobil mewah Pajero Sport Dakar kepergok bersama seorang perempuan di dalam kamar.
Pria ini diduga pimpinan divisi bank di Kota Medan sesuai plat mobil yang diketahui Tribun Medan.
Saat dirazia, ia bersama seorang perempuan yang sudah tak mengenakan pakaian.
Mereka diduga pasang mesum, lantaran tak bisa menunjukkan buku nikah sehingga ikut dibawa ke kantor Satpol PP Binjai.
Kabid Trantib Satpol PP, Arif Sihotang, mengatakan ada sekitar tujuh pasangan yang diamankan dari kamar hotel kelas melati.
Terkait sosok pria bermobil mewah Pajero Sport, Arif menyampaikan pria tersebut mengaku sebagai pekerja swasta.
"Ya ada sekitar tujuh pasangan. Yang naik mobil (Pajero Sport) ada yang bilang dia pegawai bank.
Gak tahu mana yang betul. Kami sama pers gak bisa menutupi.
Mereka sudah dipulangkan, yang dibawa dia juga cukup umur, mereka dikenakan pasal penyakit masyarakat karena bukan muhrim, bisa jadi karena suka sama suka," katanya.
Info dihimpun Tribun Medan ada delapan pasangan, mereka yang diamankan yakni SS dan PP warga Medan, ER dan NF warga Kalbar, EWK dan NKR warga Langkat, IS dan SB warga Langkat, AL dan EN warga Langkat, MH dan YV warga Binjai, KY dan ANT warga Binjai, FT dan MD warga Binjai.
Wali Kota Binjai, H Muhammad Idaham terjun langsung bersama tim razia.
Mengenakan jaket hitam, dia menyatakan kegiatan ini bertujuan untuk meminimalisasi penyakit masyarakat, dan transaksi seksual demi visi kota religius.
"Kita menggelar razia ke beberapa hotel dan rumah kos, ini bertujuan mengurangi penyakit masyarakat, seperti kemaksiatan, prostitusi mau pun penyalahgunaan narkoba.
Razia ini rutin kita gelar untuk menjaga Kota Binjai dari Pekat," ungkap Wali Kota Binjai.
Razia ini bagian respon atas keluhan masyarakat.
Selama ini masyarakat telah menantikan dan mendukung aksi razia dari tim gabungan agar memberi efek jera bagi pelaku penyakit masyarakat.
"Warga terlihat begitu mendukung kita saat menggelar razia.
Semua mendukung kita dan kita juga akan rutin. Insya Allah Kota Binjai akan terbebas dari penyakit masyarakat," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul 7 Pasangan Mesum Terjaring Razia di Hotel Melati, Diduga Pejabat Bank Ikut Terciduk,