2017-08-13

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

Personil polisi menggiring tersangka
MEDAN- Direktorat Narkoba Polda Sumatera Utara menembak mati seorang bandar narkoba asal Aceh bernama Musli Adi. Selain menembak mati Musli Adi.

Petugas juga menangkap dua orang rekannya yakni Baktiar (29) warga Desa Teungoh Glumpang VII. Kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara Provinsi Aceh dan Yossi Andrian Saputra alias Andre (23) warga Komplek Bumi Mas Indah, Banyuasin, Sumatera Selatan.

Musli  tewas ditembak saat pengembangan, karena mencoba merebut senjata petugas,” ujar Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Agus Adrianto, kepada wartawan Sabtu (19/8). 

Lebih lanjut Agus menjelaskan, pengungkapan kasus ini berawal dari informasi mengenai adanya  bandar tersebut untuk mengirim narkoba jenis sabu dari Aceh menuju Palembang melalui jalan darat lintas Aceh – Medan Utara Utara .

Setelah kita melakukan rangkaian penyelidikan, petugas berhasil mengidentifikasi kendaraan yang digunakan oleh para pelaku yakni Toyota Land Cruiser BK1381 IM yang melintas jalan Besitang Saat itulah polisi berhasil mencegat di kawasan Besitang, Langkat Sumatra Utara.

Dari mobil tersebut petugas berhasil menyita 1 kg sabu dan belasan kartu kredit serta uang senilai 850 ringgit Malaysia dan Rp 160 ribu,” ujarnya. 

Seraya menambahkan " Kita terus melakukan pengembangan dalam kasus ini dan kita minta masyarakat melaporkan kepada polisi setiap melihat adanya kegiatan bandar narkotika di daerahnya ",himbaunya.

Saat ini jenazah Musli Adi masih ditempatkan di Ruang Jenazah, RS Bhayangkara, Medan Sumatra Utara.( red)

102 mahasiswa mendapat perbekalan wawasan kebangsaan di korem lilawangsa
Lhokseumawe-  Dalam rangka Pembinaan Akademik Mahasiswa Baru (Pemaba) Komando resort Militer (Korem) 011 Lilawangsa memberikan materi wawasan Kebangsaan.

Dengan mengusung tema "Melalui wawasan kebangsaan kita tingkatkan bhineka tunggal ika guna mengatasi permasalahan bangsa dalam menjaga NKRI, di Gedung hasbi asshidiqie mon geudong lhokseumawe.,Sabtu(19/8). 

Kegiatan tersebut diikuti 102 Mahasiswa Baru (Maba)  kampus Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Nasional Lhokseumawe. 

Selanjutnya, bertidak sebagai pemateri Wasbang Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Agus Firman Yusmono, S.I.P, M.Si yang diwakili oleh Kasiter Korem 011/LW Letkol Inf Yogi Bahtiar.

Kegiatan ini dilaksanakan merupakan program Korem 011/LW dalam meningkatkan  wawasan kebangsaan dan menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme kepada para mahasiswa.

Pada kesempatan tersebut, disampaikan oleh Kasiter Korem 011/LW Letkol Inf Yogi Bahtiar memang manfaat atas wawasan kebangsaan ini tidak secara langsung dapat dirasakan, tetapi, materi ini bersinergi dengan mahasiswa sebagai agen perubahan.

Harapanya, “Kepada generasi muda khususnya para mahasiswa/wi sebagai generasi penerus, diperlukan upaya sungguh-sungguh dalam gerakan untuk memperkokoh wawasan kebangsaan dan cinta Pancasila serta memperdalam pemahaman, penghayatan dan pengamalan Pancasila.marilah kita bersatu padu memegang persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan memegang teguh ke Bhinekaan Tunggal Ika,”

Dan pada kegiatan itu, Ketua Yayasan STIA Nasional Lhokseumawe Dr.  Yusrizal SH.Mh menambahkan materi wawasan kebangsaan dibutuhkan lantaran mahasiswa merupakan agen perubahan, peran mahasiswa sebagai agen perubahan perlu didasarkan dengan wawasan kebangsaan.(rls)

Kasrem saat melepas karnaval
Lhokseumawe  – Komandan Korem 011 LIlawangsa Kolonel Inf. Agus Firman Yusmono S.IP. M.Si yang diwakili oleh Kasrem 011/LW Letkol Inf Shofanudin, melepas peserta pawai karnaval dalam rangka merayakan Hut kemerdekaan Republik Indonesia ke 72, tingkat SD/MI sederajat yang ada di wilayah Kota Lhokseumawe, (19/8) Sabtu.

Sebanyak 70 sekolah dasar di empat kecamatan dalam wilayah Kota Lhokseumawe, dilepas secara resmi oleh Kasrem 011 Lilawangsa Letkol Inf. Shofanuddin yang ditandai dengan pegangkatan bendera start didepan tribun utama lapangan Hirak, Lhokseumawe.

Ribuan peserta yang memakai pakaian adat dari berbagai daerah tersebut, mewarnai pawai karnaval dalam rangka memeriahkan hut RI ke 72 tersebut. Bahkan, beberapa drum band tingkat SD juga ikut memeriahkan pawai karnaval yang dilepas oleh Kasrem 011/LW.

Pada acara pelepasan pawai karnaval untuk tingkat SD/MI sederajat tersebut, Kasrem 011/ LW didampingin oleh Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya, Wakil Walikota LHokseumawe Yusuf Muhammad, Dan Lanal LHokseumawe Letkol Laut (P) M.Sjamsul Rizal, Wakapolres Lhokseumawe Kompol Isharyadi, serta sejumlah pejabat Pemko Lhokseumawe lainnya. 

Pada kesempatan itu, Letkol Inf. Shofanuddin mengharapkan, dengan adanya pawai karnaval yang menampilkan beragam pakaian adat, budaya dan lain sebagainya. Merupakan bagian dari Ke-Bhinnekaan bangsa Indonesia yang bersuku-suku akan tetapi tetap bersatua jua. 

Dirinya juga mengharapkan, agar generasi muda terus memupuk kecintaan terhadap bangsa dan negara. Karena beragam perbedaan pakaian dan budaya adalah bagian khasanah bangsa yang kaya raya, yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. 

Sementara itu, jumlah peserta pawai mencapai ribuan pelajar. Mulai dari tingkat PAUD, SD/MI, SMP/MTs serta tingkat SMA sederajat. Untuk tingkat PAUD dilepas oleh Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya, tingkat SD/MI Kasrem 011/ LW Letkol Shofanuddin, tingkat SMP/MTs Dan Lanal Lhokseumawe Letkol Laut (P) M.Sjamsul Rizal dan untuk tingkat SMA sederajat dilepas oleh Wakil Walikota Lhokseumawe Yusuf Muhammad.

Sementara rute yang dilalui oleh peserta pawai karnaval antara lain, Jalan Merdeka, Jalan Darussalam, Jalan Malikussaleh, Jalan Iskandar Muda, Jalan Merdeka dan kembali lagi ke Lapangan Hira’. (Rls)

Tersangka dan barang bukti sabu
Aceh Utara - BNN Pusat tangkap empat orang penyelundupan narkoba jenis Sabu di jalan medan-banda  aceh tepatnya simpang empat lampu merah Panton Labu Kecamatan Jambo Aye, Aceh Utara, Jumat, (18/08/2017) sekitar pukul 20:00 WIB Malam.

Dari Informasi yang diterima StatusAceh Sabtu, (19/08/2017), 40 Kg Sabu Berhasil disita bersama 4 pelaku yang berhasil ditangkap yakni TA (30), SA (35) , ZU (40), MU (38). Keempatnya berasal dari Kabupaten Aceh Timur.

Dari tangan tersangka, BNN mengamankan dua buah tas jinjing warna hitam berisikan narkotika jenis Sabu sebanyak 41 paket besar, dan dua unit mobil.

Saat ini pelaku beserta barang bukti sudah diamankan Polres setempat. [Bus]

Ilustrasi
Jakarta - Polres Bandara Soekarno-Hatta menangkap AN, NE dan BK, jaringan penyelundup narkotika internasional di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Satu tersangka inisial AN terpaksa ditembak mati karena melawan saat ditangkap.

"Satu tersangka AN Warga Negara Afrika melakukan perlawanan dengan mengambil senjata anggota dan dilakukan penindakan tegas dan terukur. AN meninggal meninggal dunia saat dibawa ke RS Polri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (18/8/2017).

Argo mengatakan penangkapan berawal dari informasi dari Bea Cukai Bandara jika ada narkotika yang masuk ke Indonesia dari Afrika pada Selasa (15/8). Narkotika itu diselundupkan dengan dimasukan ke dalam tubuh atau swallow.

"Polisi dapat info ada satu penumpang dari Afrika berinisial NE yang masuk ke Indonesia. Dia diduga di dalam perutnya ada indikasi barang narkotika," ucap Argo.

Saat diinterograsi, NE mengakui jika dalam tubuhnya terdapat narkotika jenis sabu yang ditaruh dalam kapsul. Polisi lalu melalukan pengembangan pada Rabu (16/8) dan berhasil ditangkap tersangka AN di hotel Venezuela, Slipi, Jakarta Barat. AN ditembak mati karena melawan petugas.

"Dari NE ada 71 kapsul yang diduga berisi narkotika jenis sabu. Dari yang kedua AN ada 68 kapsul diduga isi sabu," beber Argo.

Argo menambahkan, selain menangkap dua tersangka NE dan AN, polisi juga menangkap BK. BK merupakan kurir yang dikendalikan dari sebuah lapas di Jakarta.

"Untuk Lapasnya masih dalam penyelidikan ya, ada di Jakarta lapasnya," kata dia.| Detik.com

Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf bersama Forkopimda mengigkuti temu ramah dengan para perintis kemerdekaan dan Veteran Pejuang Angkatan 45, keluarga pahlawan, tokoh masyarakat dan penyerahan penganugerahan Satya Lancana Karya Satya di Anjong Monmata Banda Aceh, 17/8/2017. Humas Aceh/Mardha Kurnia

Banda Aceh –  Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf dan Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah melakukan temu ramah dan silaturrahami dengan para perintis kemerdekaan dan veteran angkatan 45 serta keluarga di Anjong Mon Mata, Kamis (17/08/17).

Acara tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 72 dan dilaksanakan seusai upacara HUT RI ke 72 yang dipusatkan di lapangan Blang Padang.
Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, menyerahkan penganugerahan Satya Lancana Karya Satya di Anjong Monmata Banda Aceh, 17/8/2017. Humas Aceh/Mardha Kurnia

“Terimakasih kepada Bapak/ibu sekalian yang telah berkenan hadir pada acara temu-ramah bersama keluarga atau ahli waris pahlawan, perintis kemerdekaan, pejuang, dan veteran,” kata Irwandi.

Irwandi Yusuf dalam sambutannya mengajak semua masyarakat untuk memperhatikan dan menyayangi  serta menghargai para Perintis Kemerdekaan dan veteran yang telah berjuang dan berkorban dalam mewujudkan kemerdekaan.

“Berbaik – baiklah sesama manusia selama masih hidup, karena kalau sudah meninggal maka hanya akan ada penyesalan,” ujar Irwandi.

Melalui silaturrahmi tersebut, Irwandi berharap spirit perjuangan para pahlawan dapat melekat pada diri setiap masyarakat agar tampil sebagai bangsa yang pekerja keras, pantang menyerah dan senantiasa siap memberikan yang terbaik bagi kelangsungan hidup anak cucu ke depan.

Dalam acara temu ramah tersebut, Irwandi Yusuf juga menyerahkan bungong jaroe kepada 47 veteran dari berbagai wilayah di Aceh yang hadir dalam acara tersebut. Selain itu, Irwandi juga menyerahkan Satya Karya Satya dari Presiden RI secara simbolis kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah mengabdi selama 10, 20 dan 30 tahun.

Hadir dalam temu ramah tersebut, Walikota Banda Aceh, Aminullah, Sekretaris Daerah Aceh, Drs. Dermawan, Kepala Biro Humas Setda Aceh, H. Mulyadi Nurdin, Lc. MH, Unsur Forkopimda Aceh, serta sejumlah pejabat tinggi lainnya.(Rill)

Banda Aceh – Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf mengukuhkan pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Provinsi Aceh di Anjong Mon Mata, Senin (16/08/17). Paskibraka yang dikukuhkan akan mengibarkan bendera merah putih pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 72 yang akan dilaksanakan di Lapangan Blang Padang, Besok, Kamis (17/08/17). 

Pengukuhan tersebut ditandai dengan pemasangan kendit kepada pemimpin upacara pengukuhan, Adit Rizki Mulya oleh Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf. 

“Kami menyampaikan selamat dan sukses kepada anak-anak kami yang telah mengikuti seleksi dan pelatihan Paskibraka Daerah Tahun 2017,” ujar Irwandi dihadapan paskibraka usai pengukuhan. 

Meskipun pelatihan yang tergolong singkat kata Irwandi, bukan alasan untuk tidak  dapat melahirkan kader-kader yang militan, berjiwa patriotik dan memiliki semangat kebangsaan yang tinggi.

Irwandi mengatakan, tugas paskibraka merupakan tugas mulai karena tidak semua putra bangsa mendapat kesempatan tersebut.

 “Kalian semua telah diseleksi secara ketat, dimana dari sekian banyak putra putri terbaik di Aceh, hanya beberapa orang saja yang dipercayakan sebagai Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra),” ujar Irwandi. 

Irwandi berharap paskibraka dapat melaksanakan tugas dengan sempurna pada HUT RI ke 72 besok (17/08/17) ,karena akan menjadi catatan sejarah dan disaksikan oleh ribuan orang.  

Pasukan paskibraka yang dikukuhkan oleh Irwandi Yusuf berjumlah 70 orang dan empat orang pengapit dan satu orang Danpas dari unsur TNI.  Mereka merupakan perwakilan Sekolah Menengah Atas dari seluruh Aceh dan Banda Aceh. 

Hadir dalam acara pengukuhan tersebut, Walikota Banda Aceh, Aminullah, Kajati Aceh, Raja Nafrizal, Kapolda Aceh, Irjen (Pol) Rio S Djambak, Pangdam Iskandar Muda, Mayjen (TNI) Moch Fachruddin, Danalanal Sabag, Danlanud  Iskandar Muda, serta sejumlah SKPA dan pejabat intansi lainnya. (Rill)


REULEUT- Gedung Rektorat Unimal di DesaReulet, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, dibakar Safwandi pada Jumat (18/8/2017) pagi.

Pelakunya tak lain adalah Safwandi (34) warga Sawang Kab. Aceh utara yang juga tenaga honorer dibagian listrik namun dua hari yang lalu telah diberhentikan oleh pihak rektorat.

Dalam keterangannya kepada polisi, safwandi mengakui jika dirinya sengaja membakar gedung tersebut disebabkan rasa krkecewaannya terhadap rektorat unimal yang telah memberhentikan dirinya sebagai tenaga honorer.

Bukan itu saja menurutnya istrinya telah lama menjadi tenaga bakti dikampus tersebut sampai kini belum ditingkatkan statusnya ke tenaga honorer.

Hal tersebut membuat dirinya merasa sakit hati,apalagi surat pemberhentian dirinya diterima dua hari yang lalu semakin membuat dirinya berniat membakar gedung rektorat tersebut.

Safwandi menceritakan cara dirinya melakukan pembakaran gedung rektorat Unimal yang terletak desa Reuleut Kec. Muara Batu, Aceh Utara.

Pada pukul 07:00 WIB dengan mengenderai sepeda motor jenis Supra X125 menuju gedung rektorat unimal,setibanya disana dirinya dirinya mengambil minyak pertalite yang telah dimasukkan dalam botol.

Tanpa memperdulikan orang-orang yang berada didalam gedung rektorat dan dengan santai dirinya naik kelantai dua yakni ke ruang rapat senat.

Kemudian safwandi menyiramkan minyak pertalite ke meja rapat senat dan bagian lain diruangan tersebut,setelah yakin botol berisi minyak pertalite habis kemudian dirinya mengeluarkan korek api,menyulutnya serta melemparkannya kearah minyak yang telah membasahi meja rapat.

Api pun lansung membakar ruang senat tersebut dengan besar,dalam hitungan menit api telah membumbung tinghi diruang tersebut,safwandi pergi meninggalkan gedung tersebut dan menyerahkan diri ke polres lhokseumawe .

Sampai saat ini personil polisi terus melakukan pemeriksaan terhadap safwandi dan untuk proses hukum safwandi sampai saat ini masih diamankan di polres lhokseumawe.(red)

Lhokseumawe - Saf (34), tersangka pembakar gedung Rekrorat Universitas Malikussaleh (Unimal) mengaku sengaja membakar gedung tersebut karena sakit hati diberhentikan sebagai karyawan bagian perlengkapan (teknisi listrik) di kampus tersebut.

Pelaku nekat membakar gedung tersebut karena dua hari yang lalu diberhentikan sebagai salah seorang karyawan kontrak (teknisi listrik), bukan satpam sebagaimana diberitakan sebelumnya. Padahal ia mengaku sudah lama bekerja di Unimal.

"Pengakuannya dia kecewa (sakit hati) karena diberhentikan dari pekerjaan sebagai staf karyawan kontrak di kampus tersebut," ujar Kapolres Aceh Utara AKBP Hendri Budiman melalui Kasat Reskrim AKP Budi Nasuha saat dikonfirmasi AJNN.

Selain itu, pelaku juga kecewa karena istrinya yang berstatus bakti di kampus tersebut, sampai sekarang statusnya tidak dinaikkan sebagai tenaga honorer.

"Pelaku membakar kampus dengan cara menyiramkan bahan bakar minyak jenis Pertalite yang dibeli eceran di sekitar kampus, bukan karena sengaja mgngkorletkan listrik. Kemudian ia langsung masuk ke dalam gedung yang tidak terkunci, menuju ke lantai atas dan langsung membakar," ungkap Kasat.

Sempat ada saksi yang melihat, tapi pelaku langsung kabur. Polisi yang mengantongi identitas pelaku langsung mengejar ke rumahnya.

"Anggota sempat mengejar pelaku. Karena ketakutan, pelaku menyerahkan diri ke Mapolres," tambah Kasat.

Polisi juga mulai memeriksa saksi-saksi petugas, termasuk penjual minyak eceran. Pelaku juga menyatakan siap menerima hukuman atas perbuatannya membakar kampus tersebut.

Sementara itu, Rektor Unimal Prof.Apridar melalui Kasubbag Humas Masriadi mengungkapkan, akibat kebakaran tersebut kerugian material mencapai milyaran rupiah.

"Saat ini kami sedang data kerusakannya. Untuk sementara, kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Nanti lebih lengkap akan kita sampaikan lagi," katanya.| AJNN.Net

Lhokseumawe- Gedung Rektorat Universitas Malikussaleh (Unimal) yang berada di Reuleut, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Aceh diduga dibakar oleh seseorang.

Pelakunya diduga adalah seorang mantan karyawan di lingkungan biro rektorat Unimal.

“Benar terbakar. Benar juga telah diamankan satu orang pria di Mapolres Lhokseumawe,” sebut Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe AKP Budi Nasuha, Jumat (18/8/2017).


Budi menyebutkan keterangan lebih lanjut terkait kronologis dan modus terbakarnya gedung rektorat Unimal akan disampaikan langsung oleh Wakapolres Lhokseumawe usai salat Jumat nanti di Mapolres setempat.


“Kejelasannya akan disampaikan langsung oleh pak Wakapolres nanti pukul 14.00 WIB usai salat Jumat,” sebut Budi.


Sementara informasi yang diterima di lokasi api yang sempat memgudara di langit Aceh Utara sudah dapat dijinakkan oleh petugas pemadam kebakaran dari Pemkab Aceh Utara, PT. PIM. Namun mereka sampai saat ini terus melakukan pemadam secara menyeluruh agar sisa-sisa api tidak menjalar ke bagian gedung lainnya.(TM/Dtk)

FPS bersama muspika kecamatan sawang usai upacara HUT RI ke-72 
SAWANG- Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-72 di kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara berjalan meriah dan antusias diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, Kamis (17/8/2017) .

Upacara dilaksanakan di lapangan bola kaki sawang yang dihadiri oleh seluruh unsur muspika dan seluruh aparatur desa sekecamatan sawang.

Tidak ketinggalan upacara juga diikuti oleh seluruh siswa-siswi dan seluruh dewan guru dari berbagai sekolah.

Namun upacara peringatan HUT RI ke-72 di kecamatan sawang kali ini ada yang menarik yakni dalam upacara dimeriahkan oleh barisan para pemuda dari berbagai desa yang menamakan dirinya Forum Peduli Sawang (FPS).

Dengan baju kaos berwarna hijau daun dengan logo dua rencong bertuliskan Forum Peduli Sawang,puluhan pemuda yang berasal dari berbagai desa di kecamatan sawang ini terlihat tertib mengikuti upacara hingga selesai.
Anggota FPS sesaat sebelum upacara dimulai

Usai upacara puluhan anggota FPS ini lansung menyalami muspika mulai camat,kapolsek hingga danramil dan tamu undangan yang hadir.

Para anggota FPS tanpa dikomando lansung membantu apa saja di lokasi upacara,mulai mengatur arus lalu lintas hingga membantu murid-murid yang kelelahan dengan membawa ke bawah tenda medis untuk mendapat perawatanndan pertolongan.

Ketua Panitia Pembentukan ormas Forum Peduli Sawang Efendi Nur kepada reporter mengatakan FPS merupakan sebuah wadah organisasi massa yang masih dalam tahap pembentukan.

FPS merupakan organisasi massa yang kedepannya akan berfungsi sebagai control sosial yang akan menjadi penyambung lidah dari masyarakat kecamatan sawang dari berbagai masalah serta keluhan ditengah-tengah masyarakat dikecamatan sawang khususnya.

Efendi berencana dalam waktu dekat bersama anggota panitia lainnya akan menggelar rapat yang akan dihadiri oleh semua perwakilan pemuda di seluruh desa dikecamatan sawang untuk membentuk struktural FPS.

“ Hari ini kami telah menunjukkan pada masyarakat jika kami sangat serius menjadikan FPS ini sebagai wadah dan penyambung lidah masyarakat dan insya Allah dalam waktu dekat kami akan mengundang seluruh perwakilan pemuda dari seluruh desa dikecamatan sawang yang peduli dengan kondisi kecamatan sawang untuk pembentukan struktural FPS sebagai wujud keseriusan dan kepedulian akan kecamatan yang kita cintai ini “,ungkap efendi nur di sela-sela acara peringatan HUT RI ke-72 .(Red)

Anggota Paspampres mengenakan baju tradisional, saat upacara peringatan kemerdekaan Republik Indones ke72 di Istana Merdeka, Jakarta, 17 Agustus 2017.TEMPO/Amirullah.
Jakarta - Ada yang berbeda pada  upacara peringatan Hari Kemerdekaan Ke-72 serta pengibaran bendera merah putih di Istana Merdeka, 17 Agustus 2017. Untuk pertama kalinya undangan yang hadir diwajibkan mengenakan pakaian daerah.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi  memimpin upacara dengan mengenakan pakaian adat khas Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Begitu pula Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memakai pakaian adat Makassar. Sementara Iriana Joko Widodo dan Mufidah Jusuf Kalla memakai pakaian daerah Sumatera Barat.

Bukan hanya Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, para menteri dan pejabat lainnya pun menggunakan pakaian daerah. Antara Lain, BJ Habibie mengenakan jas tutu Bugis, Megawati Soekarnoputri berkebaya, Soesilo Bambang Yudhoyono atau SBY memakai pakaian adat Palembang, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengenakan pakaian khas Lampung, Kapolri Tito Karnavian memakai penutup kepala khas Papua.

Menjadi lebih menarik, karena Paspampres (pasukan pengamanan presiden) pun memakai baju adat. Ada yang memakai pakaian adat Aceh berikut penutup kepala laiknya Pahlawan nasional Teuku Umar, berpakaian teluk belanga Riau, baju adat Dayak, bahkan ada yang memakai pakaian adat dari Rote, Nusa Tenggara Timur lengkap dengan Ti’i langga berupa penutup kepala terbuat dari daun lontar yang dikeringkan dan kain tenun ikat khas.

Salah satu anggota Paspampres Efhardian mengatakan setiap anggota Paspampres dibebaskan memilih pakaian daerah yang diinginkan. "Yang penting tidak mengganggu pergerakan kami," kata dia, menjelaskan, Kamis, 17 Agustus 2017.| Tempo

Pidie Jaya -Suasana kamis (17/8) di Desa Rawasari, Kecamatan Trienggadeng menjadi tidak seperti biasanya. Tampak pagi ini ratusan tamu dari berbagai desa dan lembaga datang untuk menyaksikan langsung Rumah Aman Gempa yang baru saja selesai di bangun oleh Build Change yang didukung oleh IOM.

Tampak di lokasi berbagai aktifitas yang meramaikan kegiatan Serah Terima Rumah Aman Gempa seperti Lomba Menggambar dan Mewarnai bagi anak TK dan SD, Lomba Menulis Ceramah tentang Upaya Menjaga Keluarga dalam Mengurangi Resiko Gempa bagi masyarakat se-Pidie Jaya, Cek dan Donor Darah oleh RSUD dan PMI Pijay serta Tausiyah dari Tengku Azmi.

“2 buah Rumah rangka kayu dengan dinding kawat anyam pleseter (ferro-cement) yang di bangun di Desa Rawasari dan Desa Teupin Peurahu ini kami persembahkan kepada seluruh masyarakat Pidie Jaya untuk menjadi tempat belajar model konstruksi yang aman gempa. Sekaligus kado H-2 hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-72” ungkap Hendriyadi, Staff Komunikasi Build Change.

Acara ini di hadiri langsung oleh Pihak Donor yang di wakili oleh Bapak Peter Kern, Head of Emergencies and Community Stabilization Unit - IOM yang datang langsung dari Jakarta beserta rombongan untuk melihat hasil konstruksi yang telah berlangsung sekitar 6 minggu. Bapak Peter dan Ibu Mediatrich Triani N, Program Manager Build Change juga menyerahkan langsung secara simbolis 2 kunci rumah kepada Geuchik Teupin Perahu, Bapak Umar dan Geuchik Rawasari, Bapak Mustafa yang disaksikan oleh Bapak Mansur dari BPBD Pidie Jaya yang disambut dengan tepuk tangan dan senyum bahagia dari para warga dan tamu undangan.

Fazil Noor, salah satu Relawan Muda Rumah Aman Gempa juga rumahnya mengalami rusak berat menyampaikan terima kasih kasih atas kesempatan yang diberikan untuk terlibat dalam kegiatan Build Change and saat menerima bantuan nanti dari Pemerintah, dia akan membuat rumah aman gempa seperti yang telah di bangun oleh Build Change. “Insya Allah saya berkomitmen akan membuat rumah dinding kawat seperti ini karena selain aman gempa, modelnya pun mirip rumah permanen” tambahnya.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pemberian sertifikat kepada 43 tukang dari 8 Kecamatan di Pidie Jaya yang telah dilatih dalam pembangunan rumah rangka kayu dinding kawat tersebut. Tak hanya itu, 46 Relawan Muda dan Kader Rumah Aman Gempa yang terdiri dari siswa, mahasiswa, kader posyandu dan PKK serta pemuda desa mendapatkan sertifikat atas partisipasinya dalam kampanye konstruksi rumah aman gempa untuk pengurangan resiko bencana sejak Juni – Agustus 2017.

Para relawan muda dan Kader telah membantu dalam kegiatan sosialisasi di 155 desa yang terdampak rusak berat seperti sosialisasi langsung di Meunasah atau di kantor Camat, pembagian flyer dan poster rumah aman gempa.

“Terima kasih kepada para relawan muda dan kader rumah aman gempa atas dedikasinya dalam menyampaikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan semoga itu menjadi kontribusi nyata kita dalam membantu mengurangi resiko gempa di masa mendatang” tutur Heri Safrijal, Koordinator Relawan Muda.

Ibu Ani, sapaan akrab Ibu Mediatrich Triani N dalam sambutannya menegaskan bahwa gempa tidak membunuh, namun bangunan yang tidak dibangun dengan baiklah yang membahayakan. “Bapak dan Ibu harus selalu mengikuti petunjuk 3K yakni Konfigurasi, Koneksi dan Kualitas Konstruksi untuk menjaga keluarga kita aman dari gempa” paparnya.

Acara yang berlangsung sampai pukul 12.30 ini ditutup dengan Tausiyah dari Tengku Azmi yang menegaskan bahwa manusia bisa berusaha untuk mengurangi resiko gempa di masa mendatang dan salah satunya dengan membangun rumah yang aman gempa.[NAJMI]

Aceh Besar- Peringatan HUT RI menjadi agenda tahunan bagi setiap rakyat Indonesia untuk memperingati hari kemerdekaan Bangsa Indonesia. Setiap rakyat Indonesia bersuka ria setiap menyambut tanggal 17 Agustus. Hal itu bisa kita lihat dari banyaknya kegiatan yang dilaksanakan setiap tahunnya. Mulai dari upacara bendera hingga perlombaan rakyat dengan berbagai bentuk kreativitasnya.

Memanfaatkan momentum HUT RI tahun ini,  sekolah SMAIT Nurul Fikri Boarding School Aceh mengadakan aneka perlombaan "Pahlawan '45", Kamis 17 Agustus 2017, di Sileumum, Aceh Besar. Kegiatan ini mengangkat tema "melalui semangat demokrasi proklamsi 17 Agustus 1945 mari kita bangkitkan semangat melahirkan pemimpin baru yang mampu membangun Indonesia untuk semakin maju dan sejahtera".

Kegiatan ini berlangsung selama satu hari penuh dengan memperlombakan 10 lomba. Acara tersebut diikuti oleh seluruh siswa yang akan memperebutkan Piala Bergilir Pahlawan '45. Adapun 10 lombanya terdiri dari lomba Sepak bola sarung,  catur persahabatan,  tenis meja,  estafet kelereng,  pancing botol,  fashion show,  nasyid,  drama,  dekor kelas, dan  rangking 1.

Kepala sekolah SMAIT Nurul Fikri Boarding School Tuanku Muhammad, S. Pd. I mengatakan bahwa Pahlawan Cup ini diselenggarakan atas dasar untuk membentuk karakter para siswa SMAIT Nurul Fikri agar memiliki semangat untuk menjadi pahlawan-pahlawan baru nantinya yang mempu memberikan solusi untuk kemajuan bangsa Indonesia kedepannya. "Kita tentu tahu bahwa para saat ini kita sudah tidak berperang lagi melawan penjajah.

Namun bukan berarti kita tidak bisa menjadi pahlawan bagi bangsa ini. Oleh karena itu melalui lomba Pahlawan ini seluruh siswa SMAIT Nurul FIKRI bisa menjadi pahlawan baru kedepannya." Tambah Tuanku.

Adapun Abdul Halim selaku ketua BOS (Badan Otoritas Santri) mengatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi kami para santri. "Kami para santri sangat bersyukur dengan adanya aneka lomba Pahlawan di perayaan HUT RI tahun ini.

Melalui lomba ini kami bisa membangun kekompakan, kebersamaan,  kepedulian,  dan tentunya memupuk rasa Cinta bagi Negara Indonesia.  Semoga kedepan kami bisa menjadi para pahlawan dengan prestasi yang akan kami torehkan yang bisa mengharumkan bangsa Indonesia." terang Halim.

Kegiatan lomba ini nantinya akan ditutup dengan pengumuman daftar juara dan pembagian piala bergilir Pahlawan '45 bagi kelas yang pesertanya paling banyak juara.[NAJMI]

Banda Aceh - Peluncuran Forum Barsela Menulis menjadi Forum Aceh Menulis (FAM) sukses dan sangat meriah. Kegiatan yang dihadiri oleh 80 an penulis se Aceh ini digelar di Aula Museum Aceh, Banda Aceh, rabu 16 Agustus 2017.

Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh (Kadisbudpar Aceh), Reza Fahlevi sangat antusias dengan peluncuran Forum Aceh Menulis. Forum yang awalnya merupakan gugusan para penulis Barsela akhirnya resmi menjadi Forum Aceh Menulis yang peluncurannya dilaksanakan "sah" oleh Kadisbudpar Aceh, Reza Fahlevi.

Kemudian ia menambahkan terkait perkembangan pariwisata Aceh saat ini. "Pariwisata Aceh semakin bangkit dan terus berbenah agar menjadi lebih baik. Dengan engan apa yang telah dilakukan pariwisata selama ini berharap gubernur baru ikut mendukung pariwisata." ujarnya

Ia menambahkan pariwisata terus bersemangat membuat Aceh menjadi destinasi pariwisata halal. Saat ini kunjungan wisata kita mencapai 31 ribu per tahun. "Dari sekian banyaknya wisatawan, pariwisata Malaysia menjadi target utama," imbuhnya

Pihaknya terus menciptakan paket wisata menarik dan sangat terbuka diri dalam menyuport para pelaku wisata. Apalagi pariwisata memiliki slogan baru "The light of Aceh". Sehingga, kata Reza, akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media adalah satu sistem yang saling bersinergi untuk menjadikan wisata sebagai sektor unggulan.

Dalam peluncuran Forum Aceh Menulis ini, Reza juga menyampaikan bahwa akan menerbitkan buku profil rumoh Aceh yang didukung oleh Disbudpar Aceh. "Program ini direncanakan akan diterbitkan sebelum Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) tahun 2018," katanya

Sementara pembina Forum Aceh Menulis (FAM), Yarmen Dinamika, juga sebagai moderator di kegiatan tersebut. Yarmen mereview beberapa materi yang pernah diajarkan dari pertemuan sebelumnya. Salah satunya yaitu untuk membuat tulisan harus memiliki empat unsur yaitu bahan, ide, bahasa, dan teknik.

Selain itu Yarmen juga mengungkapkan betapa pentingnya kemampuan menulis, baik untuk akademis maupun bidang keahlian lainnya.

"Apa yang dilakukan kawan bloger dan penulis Aceh saat ini dengan membentuk forum menulis, sebenarnya itulah yang ingin dibuat oleh Disbudpar Aceh selama ini," kata Yarmen

Yarmen menambahkan "Kita tak hanya bicara pariwisata saja tapi juga mempromosikan budaya dan wisata Aceh hingga ke internasional. Hari ini kita harus tampil beda. Kita harus punya tantangan dan memiliki intelektual yang bagus dalam menulis dan mempromosikan budaya dan wisata kita ke luar." kata Yarmen

Setelah pemaparan, dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Terlihat begitu antusias para penulis dengan penanya mulai dari tentang promosi hingga peran duta wisata yang selama ini pasif setelah ditetapkan sebagai duta.

Peserta hadir dari berbagai kalangan mayoritasnya blogger, tapi juga ada wartawan, dosen, mahasiswa dan ibu rumah tangga. Menariknya lagi hadir beberapa penulis dan blogger yang pernah memenangi kontes menulis tingkat nasional. Mereka diminta menceritakan pengalaman mereka dibidang menulis sehingga mampu memenangi lomba.

Terakhir forum menulis yang selama ini bernama Forum Barsela Menulis ini resmi diubah menjadi Forum Aceh Menulis oleh Kadis Pariwisata Aceh Reza Fahlevi. Untuk ke depan forum ini terbuka untuk umum bagi siapa saja yang ingin belajar menulis. Dari Aceh untuk Indonesia dan Dunia.{NAJMI}   

Aceh Utara - Satuan Polres Lhokseumawe mediasi Sengketa tapal batas di Dua Desa di Kecamatan Nisam, Aceh Utara, Rabu,16 Agustus 2017. Dua Desa yang bersengketa tersebut Desa Meunasah Alue dan Panton.

Informasi yang diterima StatusAceh.Net, Permasalahan sengketa tapal batas antara Meunasah Alue dan Panton  bermula dari pemasangan  2 (dua) besi Reger  jembatan untuk membuat Gapura menyambut 17 Agustus 2017 hari Kemerdekaan RI yang berlokasi di wilayahi Sengaketa tapal batas yang belum selesai atau ada keputusan di dua Desa itu.

Dengan pemasangan Gapura tersebut, masyarakat dari desa panton keberatan dengan pemasangan Gapura tersebut , dikarenakan tapal batas desa Meunasah Alue dan Panton letaknya bukanlah di daerah tersebut, melainkan di  antara Trien Kroeng dan Teupin Hasan.

Sehingga sekitar pukul 23.45 WIB Setelah dilakukan mediasi oleh Kasat Intelkam Polres Lhokseumawe, AKP Yofi Arnanta, Kasat Sabhara AKP Fadli, Kapolsek Nisam IPDA Amir Husin, Kapolsek Dewantara AKP Erfansyah, Kapolsek Kota Makmur AKP Fitriadi SH, Dan dibantu oleh Anggota dari Unit Intelkam Res dan Unit Sabhara / Team Star Polres Lhokseumawe.

Sementara dari kedua belah pihak yang mewakili desa masing-masing sebanyak 5 (lima) orang untuk menyelesaikam permasalahan tersebut, diperoleh kesimpulan kedua belah sepakat bahwa, Gapura tersebut bukan merupakan tapal batas melainkan hanya umbul-umbul untuk menyambut HUT RI., Kedua belah pihak sepakat bahwa Gapura tersebut akan dibongkar pada hari senin tanggal 21 Agustus 2017 sekira pukul 10.00 wib dengan melibatkan kedua belah pihak dan turut disaksikan dan diamankan oleh Aparat Keamanan.

Kedua belah pihak telah sepakat dan telah membuat pernyataan yang berisikan poin-poin tersebut serta menandatanganinya.


 Sebelumnya, Ratusan Massa Dari Gampong Panton menghadang pembangunan gapura perayaan hari kemerdekaan RI ke 72 yang dikerjakan oleh warga Meunasah Alue Kecamatan Nisam, Aceh Utara, Rabu, (16/08/2017. Penghadangan itu dilakukan karena dianggap areal tersebut masuk dalam desa mereka atau areal sengketa tapal batas.
 

sekitar pukul 09:00 WIB, puluhan masyarakat Meunasah berada di lokasi untuk membangun gapura perayaan HUT RI ke 72, ketika mereka sedang menggali lubang untuk mendirikan tiang gapura, ratusan masyarakat Gampong Panton menghampiri dan menghentikan pembangunan itu.

Karena tidak merespon komentar pihak desa tetangga itu, masyarakat Meunasah Alue melanjutkan pekarjaannya hingga terjadilah adu mulut dan hampir saja terlibat adu fisik.

Kapolsek Nisam Ipda Amir Husin dan Danramil Nisam Letda T. Mustafa bersama jajarannya datang dan meleraikan keduanya dengan cara memanggil perangkat desa secara bergantian untuk dimintai keterangan agar bisa mendapat solusi.
Sampai pukul 12:00 WIB siang, tidak dapat diambil keputusan karena kedua belah pihak sama-sama mengklaim wilayah tersebut adalah milik mereka.

“Masalah ini tidak bisa diselaikan di gampong, hingga kami mengambil inisiatif meminta 5 perwakilan dari desa masing-masing untuk datang dan mencari solusi di kantor Kecamatan,” tutur Kapolsek Nisam Ipda Amir Husin.

Sampai di kantor kecamatan, perdebatan saling mengklaim wilayah desanya itu terjadi lagi hingga Kapolsek, danramil dan Camat Nisam Ibrahim S,E lelah dengan memberi sejumlah solusi penyelesain untuk mendamaikan kedua pihak tersebut.

“Beragam cara kita sudah memberikan solusi untuk kedua desa itu, tetapi nihil, karena keegoisan dari kedua Gampong itu,” jelas Amir.

Bahkan Amir memberi sejumlah pandangan dan juga surat pernyataan jika nanti sudah ada keputusan dari Kabupaten dan memasang patok perbatasan, maka pihaknya yang akan membongkar gapura itu.

Tiba-tiba perwakilan dari Panton meninggalkan ruangan sidang yang diadakan dalam alAula Kantor Camat Nisam itu, “Saat sidang lagi berjalan, tiba-tiba warga Desa Meunasah Alue sudah mendirikan tiang gapura, hingga aparatur yang mewakili Panton itu meninggalkan ruangan tanpa ada sepatah kata apapun,” tambahnya lagi.

Sementara Camat Nisam, Ibrahim mengatakan sengketa batas itu sudah 12 kali di mediasi tapi belum ada titik temu bahkan sudah dilimpahkan ke pihak Kabupaten.

“Tadi kami mengambil kepetusan untuk pembangunan tersebut dibangun di tengah-tengah wilayah sengketa itu sambil menunggu keputusan pihak Kabupaten untuk memfinalkan batasnya, tapi aparatur Panton tidak mau hingga meninggalkan ruangan sidang,”tutur camat Nisam Ibrahim S,E.

Sementara itu, Setelah usai sidang yang tanpa keputusan itu mengakibatkan warga kedua desa itu kembali rusuh dan warga Panton ingin membongkar gapura tersebut.

Setelah itu puluhan personil aparat kepolisian dari Polres Lhokseumawe mengamankan lokasi dengan memasang garis police line.

“Saat ini warga di dua gampong itu sudah kembali ke rumah masing-masih setelah aparat kepolisian tiba di lokasi dang mengamankan TKP dengan garis police line,” imbuh Camat Nisam.

Sampai berita ini diturunkan, sekitar pukul 18:00 WIB sejumlah aparat kepolisian masih berada di lokasi. Menurut keterangan dari polisi setempat akan dibangun posko untuk mengantisipasi terjadinya konflik kembali antar dua desa itu.[].(SA/TM)


Foto StatusAceh.Net
Aceh Utara - Ketua Front Pembela Islam (FPI) Aceh meminta pihak pemerintah Kota Lhokseumawe menutupi atau mencabut izin hotel-hotel yang masih menyediakan ruang karoke, Kamis, 17 Agustus 2017.

"Menyikapi berita di harian serambi dengan judul (pesta ektasi, keuchik ditangkap bersama wanita) Kami FPI Aceh mendesak Pemko Lhoksemawe untuk mencabut izin hotel hotel yang masih mnyediakan ruang karoke," ungkap ketua FPI Aceh Tengku Muslem At -Tahiry.

Menurutnya, Room karoke yang disediakan itu tidak sesuai dengan syariat islam,  apalagi sudah terbukti terjadi pesta narkoba diruang karoke seperti yang terjadi di hotel Singapure beberapa hari yang lalu.

"Kami memberi apresiasi kepada aparat kepolisian yang sudah bertindak menggrebek hotel singapur,  dan mudah mudahan hotel hotel lain dan caffe yang kerap digunakan sebagai tempat maksiat untuk segera digrebek dan apabila mereka tidak mengindahkan syariat Allah kami harapkan pihak pemkot Lhokseumawe jangan enggan mencabut izin oprasional,"tegasnya.

Tambahnya lagi, Pihak  yang berwenang harus serius memerangi narkoba jangan sampai negeri ini hancur akibat narkoba,  dalam beberapa hari ini bangsa Aceh sangat malu dengan berita ada DPR yang terlibat nyabu,  ada keusyik yang ektasi,  sungguh sangat memalukan.

"Dan juga kami mengajak para ulama dayah untuk bangkit memerangi narkoba dan ambil andil dalam upaya pemberantasan narkoba,"tuturnya.(SA/TM)

Bireuen - Bupati Bireuen H. Saifannur S.sos  selaku Inspektur Upacara, pimpin pelaksanaan pengibaran bendera memperingati Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72, yang di pusatkan stadion Cot Gapu, Kamis (17/8) pagi

Bertindak sebagai inpsketur upacara, Bupati Bireuen, H Saifannur .Sos  dan komandan upacara Letda CKM Jumeneng berlangsung Kidmad  menjelang detik detik proklamasi yang dibacakan oleh Ketua DPRK Bireuen, Ridwan Muhammad SE,M.Si, pembukaan UUD 1945, oleh Ketua KNPI Bireuen Asnawi MY, TsA, Sos

Sementara, pembawa baki bendera merah putih Liantin Nisak dari SMAN 1 Bireuen. Sedangkan pengibar bendera Islahul  Fuadi dari SMA Alzahara Juli,  Wawan Widianto, siswa SMAN2 Bireuen danMarthunis dari SMKPP Paya Lipah, Peusangan.

Upacara berlangsung sakral itu juga dirangkai dengan pementasan drama kolosal  oleh siswa-siswi SMP dan SMA di Bireuen Drama kolosal dengan cerita Putroe Meuligoe yang dipentaskan oleh siswa-siswi  di bawah binaan Kodim 0111/Bireuen

Usai memimpin Upacara HUT RI Ke-72 Bupati H. Saifannur S.sos  beserta rombongan langsung bertolak ke Lembaga Masyarakat Kelas Kelas II Rutan Cabang Bireuen menghadiri acara penyerahan remisi beberapa narapidana yang memperoleh potongan masa tahanan.(duta)

Banda Aceh -- Ribuan masyarakat Aceh larut dalam peringatan 72 tahun kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Lapangan Blang Padang Banda Aceh, Kamis 17 Agustus 2017. Dalam peringatan itu, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf didapuk sebagai Inspektur Upacara.

Pembacaan teks Proklamasi dilakukan serentak di seluruh Indonesia pada pukul sepuluh pagi. Untuk Provinsi Aceh teks yang ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta itu, dibaca langsung oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Muharuddin.

Sementara itu, pembawa baki berisi bendera Merah-Putih adalah Alya Randah Aqilah Siswi SMA 10 Fajar Harapan Banda Aceh. Bertindak sebagai komandan paskibraka adalah Paju 1 Rai C, Yon Armed 17/Komposit, Letda Armed Herly Murti, Lulusan Akmil tahun 2014.

Untuk pengibar bendera Merah Putih adalah tiga siswa dari tiga sekolah berbeda. Mereka adalah Mirza Aulia Siswa SMK 1 Banda Aceh yang didapuk sebagai pembentang bendera. Yang mengulur bendera adalah Muhammad Faiz siswa SMA Negeri 3 Banda Aceh, dan Naufa Dharma siswa SMA 5 Banda Aceh sebagai penggerek bendera. 

Gubernur Irwandi mengajak seluruh masyarakat untuk memaknai 72 tahun kemerdekaan dengan rasa semangat dan optimisme yang tinggi. "Harapan saya republik ini semakin maju dan secara politik lebih stabil," kata Irwandi. 

Peringatan kemerdekaan Indonesia, kata Irwandi beriringan dengan peringatan damai Aceh. Di mana, perdamaian Aceh yang dicapai melalui perjanjian Helsinki diperingati 15 Agustus 2 hari lalu. 

"Aceh adalah bagian dari NKRI. Karena itu mari sama-sama kita membangun Aceh untuk mengejar ketertinggalan kita dari provinsi lain," kata Irwandi. Gubernur berharap ke depan Aceh menjadi provinsi leading dalam segala bidang.

Di hari perdamaian dan kemerdekaan Indonesia, Gubernur Irwandi menginstruksikan tiga hal kepada seluruh masyarakat Aceh yaitu belajar, kerja keras dan beriman. (Humas-Aceh)

Banda Aceh - Gubernur Aceh, drh Irwandi Yusuf M Sc, bersama Wakil Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT menghadiri Apel Kehormatan dan Renungan Suci, di Taman Makam Pahlawan, yang berada di Gampong Ateuk Pahlawan, Kecamatan Baiturrahman,  tepat pukul 00.00 WIB, Kamis (17/8/2017) dini hari.

Untuk diketahui bersama, Apel Kehormatan dan Renungan Suci merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, yang selalu dilakukan setiap tahunnya.

Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Moch. Fachruddin, bertindak sebagai Inspektur Upacara pada Apel yang diikuti oleh Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara serta Polri. Sedangkan Gubernur Aceh, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Tgk H Muharuddin dan Kapolda Aceh, Irjen Pol Rio S Djambak, Kajati Aceh, Raja Nafrizal mendampingi tepat dibelakang Pangdam Iskandar Muda.

Apel dan Renungan Suci juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Aceh, Drs Dermawan MM, Rektor Universitas Syiahkuala dan UIN Ar-Raniry, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh serta Kepala Biro Humas Setda Aceh dan seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh, unsur Forkopimda Kota Banda Aceh, anggota Korpri dan sejumlah PNS serta Pelajar SMA dan Pramuka.


Dalam amanatnya, Pangdam menyatakan penghormatan yang sebesar-besarnya atas keikhlasan dan kesucian pengorbanan para pahlawan dalam mengabdikan diri pada perjuangan demi negara dan bangsa.

“Kami bersumpah dan berjanji perjuangan saudara-saudara adalah perjuangan kami pula dan jalan kebaktian yang saudara tempuh adalah jalan kebaktian bagi kami juga. Kami berdo’a, semoga arwah saudara-saudara diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa serta mendapat tempat yang sewajarnya,” ujar Pangdam.

Untuk diketahui bersama, Taman Makam Pahlawan Peuniti berisi 397 pusara pahlawan, yang terdiri atas Pusara Angkatan Bersenjata sebanyak 381, Pegawai Sipil 4 pusara, Pejuang Rakyat 7 pusara dan Pahlawan Tak Dikenal sebanyak 5 pusara.

Apel Kehormatan dan Renungan Suci dilakukan pada tanggal 17 Agustus setiap tahunnya tepat pukul 00:00 WIB. Kegiatan ini digelar untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang dengan ikhlas dan gugur di medan pertempuran demi merebut kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari tangan penjajah.

Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, para generasi penerus bangsa diharapkan dapat meneladani sikap, semangat, dan pengorbanan yang telah dicontohkan oleh para pahlawan yang telah gugur menjaga kedauatan bangsa dari tangan para penjajah.

Diterangi temaram cahaya dua obor utama serta puluhan obor di sekeliling Taman Makam Pahlawan, suasana Apel Kehormatan dan Renungan Suci berlangsung khidmat. (Ngah)

StatusAceh.Net - Umar Patek alias Hisyam bin Alizein membuktikan kecintaannya pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Gembong peristiwa Bom Bali I ini menjadi petugas pengibar bendera Merah Putih dalam upacara HUT Kemerdekaan RI ke-71 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Surabaya di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (17/8/2017) hari ini.

Kepala Biro Humas Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Lilik Bambang, menyebutkan Umar Patek telah diberikan pelatihan khusus untuk menjadi petugas pengibar bendera dalam upacara HUT RI ke-72.

Pasalnya, mantan teroris internasional itu baru pertama kali menjadi petugas pengibar bendera dalam upacara kemerdekaan Indonesia.

“Petugas Lapas Porong meminta kepada Suud Rusli untuk mengajarkan tata cara menaikkan bendera kepada Umar Patek,” ujar Lilik dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/8/2017).

Suud Rusli merupakan terpidana hukuman mati untuk kasus Pembunuhan Bos PT Asaba yaitu, Boedyharto Angsono dan pengawalnya, Edy Siyep, pada 2003.

Sebagai mantan anggota marinir, Suud dinilai memahami tata cara dalam upacara pengibaran bendera pada hari kemerdekaan.

Pembinaan kepada warga binaan pemasyarakatan di Lapas Porong  juga melihat potensi dimilik Suud sebagai mantan tentara tentunya memiliki kemampuan baris-berbaris dalam upacara.

Umar Patek sebelumnya pernah sekali menjadi petugas pengibar bendera. Ia pertama kali menjadi petugas pengibar bendera dalam peringatan hari Kebangkitan Nasional pada 2015.

Namun, menjadi petugas pengibar bendera dalam upacara kemerdekaan merupakan pengalaman pertama bagi pria berjenggot panjang ini.

Lilik menuturkan, kesediaan Umar Patek menjadi petugas upacara Kemerdekaan Indonesia dinilai menjadi tolok ukur bahwa upaya proses pembinaan terhadap warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Porong telah berjalan dengan baik.

Ia berharap apa yang dilakukan oleh Umar Patek dapat memberikan inspirasi kepada WBP lainnya, terutama kepada kasus terorisme.

“Kami berharap mereka sadar dan kembali memberikan yang terbaik kepada tanah air. Semoga langkah Umar Patek menjadi inspirasi WBP lain untuk ikut bertobat dan kembali ke jalan yang benar,” ucap Lilik.

Tanggung Konsekuensi


Bambang selaku Kasie Bimbingan Kemasyarakatan Lapas Klas I Surabaya di Porong Sidoarjo menambahkan, awalnya Umar Patek ditawari oleh pihak Lapas Porong untuk mengibarkan bendera.

"Tanggapan Umar Patek malah mengiyakan, akhirnya kita setujui dia untuk mengibarkan bendera dengan semua konsekuensinya," ujar Bambang kepada Tribunjatim.com, Rabu kemarin.

Konsekuensi yang dimaksud, kata Bambang, risiko Umar Patek dijauhi oleh temannya, dan dicap sebagai pengkhianat.

Namun komitmen Umar Patek sudah bulat untuk NKRI.

Sebelumnya, Umar bersama empat napi terorisme Poso dan Ambon, telah menyatakan kesetiaannya kepada NKRI.

LHOKSEUMAWE - Bupati Aceh Utara H. Muhammad Thaib melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Utara Abdul Aziz Midat berjanji bila DPRK sudah mengeluarkan persetujuan maka akan segera menyelesaikan sejumlah surat keputusan (SK) pemekaran Aceh Malaka. Sisa SK diperlukan untuk keperluan administrasi pemekaran sebanyak enam item lagi.

Janji Sekda itu disampaikan di hadapan para anggota dewan yang tergabung dalam Forum Bersama (Forbes) Anggota DPRK Aceh Utara wilayah barat, Selasa (15/8/2017) malam di ruang kerjanya. Hadir ketua Forbes Tgk Junaidi, Sekretaris Zainuddin Iba, serta anggota, Fauzi, Mukhtar, Tgk Saifannur H Cut, Tantawi, Saiful, Sofiyan Hanafiah, dan M Sani Ishak.

Dari Pemkab, selain Sekda juga hadir Asisten 1 Anwar Adlin, Kabag Hukum Syahrial, dan Kabag Pemerintahan Murtala. Sementara unsur panitia hadir Bendahara Persiapan Pemekeran Aceh Malaka Zulfadli H Zulkifli, wakil sekretaris panitia Muslim Syamsuddin sekaligus Ketua Gerakan Pemuda Pemekaran Aceh Malaka (GP-PAM), unsur forum keuchik dan forum tuha peut serta mahasiswa.

Di penghujung rapat sekitar pukul 20.00 WIB tersebut, Sekda Abdul Aziz berjanji secepatnya menyelesaikan administrasi pemekaran berupa SK yang menjadi kewenangan Pemkab Aceh Utara dan tidak perlu persetujuan DPRK. “Sampai 31 Agustus sebagai waktu diberikan, Insya Allah selesai bila tidak halangan,” ucapnya.

Karena menurut Sekda dan diperkuat oleh Kabag Hukum Syahrial, Bupati baru bisa mengeluarkan SK setelah adanya persetujuan DPRK. Sementara surat permohonan pertimbangan/persetujuan pembentukan DOB telah dikirim Bupati Muhammad Thaib kepada DPRK sehari sebelumnya pada Senin (14/8).

Setelah Pemkab Aceh Utara menerima hasil pertimbangan atau persetujuan DPRK, maka seluruh berkas administrasi rekomendasi pemekaran tingkat kabupaten akan selesai. Sekda juga menyakini saat ini tidak ada lagi kendala.

Bendahara Pemekaran Aceh Malaka, Zulfadli atau akrab disapa Adek menyebutkan, tenggat waktu diberikan sampai 31 Agustus tersebut sebagaimana komitmen panitia sebelumnya pada konferensi pers pekan lalu di Lhokseumawe.

Dia berharap, waktu tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh Pemkab dan DPRK.

Menurut Adek, panitia hanya membutuhkan sebanyak 8 surat keputusan (SK) dari Pemkab Aceh Utara atas persetujuan DPRK, meliputi SK Pelepasan Aset, SK Pelepasan Pegawai, SK Persetujuan Batas Wilayah, SK Penetapan Ibukota, SK Penetapan Kecamatan, dan SK Penetapan Gampong. Sementara SK Panitia Pemekaran dan SK Tim Kecil Pemkab sudah selesai.

Sementara Ketua Forbes Tgk Junaidi menyebutkan pihaknya siap menjembatani proses lahirnya sejumlah SK tersebut untuk keperluan administrasi pemekaran Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) Aceh Malaka sehingga tidak berlarut-larut sehingga menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

“Di DPRK mudah-mudahan tidak ada hambatan dalam pemberian persetujuan untuk pemekaran Aceh Malaka. Kami juga tidak ingin “bola panas” mengendap di dewan sehingga kami sebagai wakil rakyat disalahkan nantinya,” ucap politisi Partai Aceh itu. [Humas Aceh Malaka]

Tim Gabungan Polda Aceh yamg berhasil menangkap pelaku pembunuhan Nuraini 
PIDIE- Tim Gabungan Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Aceh, Jatanras Polresta Banda Aceh bersama Polsek Krueng Raya dan dibantu personil Polsek Mila serta Polsek Titeu Keumala,Pidie berhasil meringkus pelaku pembunuhan terhadap Nur’aini binti Syama’un (33) warga desa Cot Nurat  Kec. Keumala Kab. Pidie pada 02 Agustus 2017 lalu.

Menurut informasi yang diterima oleh redaksi, AS (49) warga Pante Are Kec. Delima Kab. Pidie tidak dapat berbuat banyak saat tim gabungan yang dipimpin lansung oleh Wadir Krimum Polda Aceh menyergapnya saat berada di kediamannya di desa Pante Are, Rabu (16/8/2017) sekiranya pukul 04:00 WIB dini hari.

Setelah berhasil meringkus AS tim gabungan lansung memboyong pelaku ke kantor polisi terdekat dan melakukan pemeriksaan terhadap kejahatannya nyang telah menghilangkan jiwa orang lain.

Dalam keterangannya kepada tim gabungan, AS mengakui jika dirinya tidak berniat melakukan pembunuhan terhadap Almarhumah Nur’aini yang mayatnya ditemukan oleh warga tidak jauh dari jembatan Krueng Raya Banda Aceh pada awal agustus lalu.

AS pelaku pembunuh nuraini
AS menceritakan pada (01/8/2017) sekitar pukul 21:00 WIB malam dirinya menjemput korban tepatnya depan kilang padi milikH. Wan di desa Cot Nuran Kec. Keumalam Pidie.

Dengan mengenderai sepeda motor jenis Mio Soul AS bersama korban berangkat menuju ke Banda Aceh, tiba disana sekitar pukul 00:00 WIB lansung menuju Masjid Raya Baiturrahman.

Di masjid Baiturrahman, AS bersama korban melepaskan penat lelah berperjalanan jauh dengan duduk dan makan minum hingga pagi hari  menunjukkan pukul 08:00 WIB.

Keesokan harinya Rabu (02/8/2017),  AS dan korban mulai pagi hingga sore hari pukul 18:00 WIB jalan-jalan jembatan krueng raya banda aceh,disinilah awal mula insiden pembunuhan tidak terencana tersebut terjadi.

AS dan korban turun dari sepeda motor dan menuju sisi jembatan krueng raya,disini mulai terjadi cekcok mulut antara keduanya, dimana korban menceritakan kepada AS jika dirinya sedang berbadan dua dan berencana menggugurkannya.

Namun oleh AS melarang niat sang korban untuk menggugurkannya,namun sang korban tetap pada pendirian akan menggugurkannya membuat AS emosi dan menolak korban sehingga jatuh ke dalam sungai krueng raya.

Dalam keterangannya AS mengatakan dirinya sempat melihat korban jatuh ke aungai dan tenggelam disebabka tidak bisa berenang,melihat korban tenggelam AS lansung berupaya menyelamatkan korban dan menolongnya.

Dengan kondisi basah kuyub kemudian membawa tubuh korban ke bawah pohon yang tidak jauh dari sungai dan menelungkupkan tubuh korban kemudian meninggalkannya kemudian melarikan diri kembali ke kampung halamannya didesa Pante Are.

Saat evakuasi mayat nuraini (detikcom)
“ Saat ini si lah sudah dibawa sama polisi, tadi saya lihat ada polisi dari polda,ada polsek dan ada juga dari polresta juga yang tangkap si lah “,ujar salahsatu sumber redaksi yang enggan namanya disebutkan disini.

Sampai berita ini dilansir redaksi belum mendapat konfirmasi dan penjelasan resmi dari pihak kepolisian atas keberhasilannya mengungkap serta menangkap pelaku pembunuhan wanita asal pidie yang ditemukan warga dalam keadaan tidak bernyawa tidak jauh dari jembatan Krueng Raya tepatnya didesa Lamreh Dusun Lhok Me Kec. Masjid Raya Banda Aceh,Sabtu (5/8/2017).(Red)

Ilustrasi Mesum
StatusAceh - Seorang guru SMP negeri di Jembrana, Gede JW (37) terpaksa harus mendekam di Polres Jembrana. Itu setelah dirinya tepergok berhubungan badan dalam sebuah kamar kos di lingkungan banjar Tengah Negara, Jembrana di Bali bersama muridnya sendiri.

Di kamar kos yang disewanya sejak beberapa bulan lalu itu, Polisi mengamankan kondom masih berisi bercak sperma, dua kondom belum terpakai, obat kuat, serta spray tipis warna merah motif hitam.

Kecurigaan ini berawal dari kecurigaan ibu korban SS (43) yang tidak lain staf Humas di sekolah tempat guru ini mengajar. Sejak lama dia curiga akan gerak gerik anaknya L (13) di sekolah saat bersama pelaku Gede (guru bahasa Inggris jebolan S2). Kecurigaan SS saat pulang sekolah anaknya dijemput oleh temannya.

Apa yang jadi kecurigaan SS terbukti tatkala dia meminta anaknya (kakak korban) FU (28) dan FA (26) membututi adiknya. Begitu diketahui posisi adiknya berada, mereka bersama-sama menggerebek kamar kos. Betapa terkejutnya ibu dan kakak korban melihat L yang saat itu tergolek di atas ranjang tanpa sehelai benang di tubuhnya yang putih mulus. Tanpa banyak tanya, kakak dan ibu korban langsung mengamankan keduanya dan menghubungi Polres Jembrana.

Kasat Reserse Kriminal Polres Jembrana, Ajun Komisaris Polisi (AKP) I GST Made Sudarma Putra, membenarkan adanya tindak asusila tersebut antara guru dan muridnya sendiri. Dijelaskan Putra, berdasarkan keterangan pelaku hubungannya dengan muridnya L sudah terjadi sejak Mei lalu. Dari keterangan pelaku, diterangkan Putra bahwa mereka suka sama suka.

"Pelaku mengaku tidak pernah memberikan spesial nilai atau iming-iming apa pun. Bahkan dia sudah mengatakan sejak awal sudah beristri, namun katanya korban memang suka dan mereka sama-sama suka," ungkap Putra.

Tempat kos di mana korban dan pelaku berhubungan badan, dari penjelasan Pelaku sengaja disewanya untuk lokasi ketemuan dan ML. "Pelaku kita jerat Undang-undang anak dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun," tutupnya.| Merdeka.com

Banda Aceh - Kesbangpol Aceh menggelar Forum Grup Discussion (FGD) yang dilaksanakan 16 agustus 2017 di Dayan Dawood Unsyiah, Banda Aceh. Adapun kegiatan ini mengangkat tema "Menangkal radikalisme, komunisme dan terorisme dengan merajut kebersamaan dalam memperkokoh NKRI. Menghadirkan peserta para pengurus BEM lingkungan Unsyiah.

Kepala Kesbangpol Aceh yang diwakili oleh Kasubbid Ormas Musmulyadi menyampaikan acara ini kita gelar dalam rangka memperkokoh NKRI. Apalagi besok akan di peringati HUT RI yang ke 72.

Disisi lain katanya, Unsyiah sekarang akan melaksanakan Ospek kepada mahasiswa baru. Dalam hal ini kita harapkan agar para peserta dapat membimbing kepada adek baru untuk terhindar dari paham-paham yang dapat merusak dan mengancam ke utuhan NKRI," kata pemuda asal Aceh Selatan itu

Sementara, Kolonel. Inf. Choirul Mustafa dari unsur perwakilan kementrian pertahanan wilayah Provinsi Aceh menyampaikan "Sebelum tanggal 17 agustus 1945, kita tidak bersatu dan masih terpecah belah. Maka melalui para pejuang kita masa lalu yang telah memerdekakan bangsa ini," ujar Choirul

"Jadi tugas utama dan tanggung jawab kita adalah terus mengisi dan menjaga bangsa ini dari paham radikalisme, terorisme dan komunisme. Apalagi di dalam ruangan ini merupakan para aktivis mahasiswa generasi penerus bangsa ini," serunya

Kol. Inf. Choirul mustafa mengatakan sistem pembinaan mental dalam rangka menjaga keutuhan yaitu dengan meningkatkan ImTaq (Iman dan Taqwa, mental ideologi dan mental perjuangan.
"Ini merupakan modal dasar kita sebagai warga negara dalam rangka menumbuhkan militansi sebagai kader bela negara," tegas Choirul.{NAJMI}

Banda Aceh - Dalam rangka menggelar peluncuran Forum Aceh Menulis, puluhan penulis muda asal Aceh antusias dalam menghadiri kegiatan diskusi sekaligus launching Forum Aceh Menulis yang akan diselenggarakan di Aula Museum Negeri Aceh, Banda Aceh, Rabu, 16 agustus 2017.

Ketua Forum Barsela Menulis Riri Isthafa Najmi mengatakan peluncuran ini dihadiri oleh puluhan peserta penulis Aceh yang menaruh minat di bidang literasi. Mereka berasal dari berbagai latar belakang unsur komunitas dan daerah. Ada yang sudah menulis buku, berprofesi sebagai wartawan bahkan ada juga yang baru merintis memulai menulis dari nol (penulis pemula).

"Forum Aceh Menulis lahir dari rahim Forum Barsela Menulis dimana kelas rutin ini dibuat setiap rabu siang di Kompleks Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh. Awalnya forum ini digagas dan berasal dari inisiatif para penulis Barsela serta khusus untuk anak-anak muda di pantai barat selatan Aceh," ungkap Najmi

Najmi menambahkan, "Melihat antusiasme peserta yang tinggi yang berasal dari luar barsela, maka digagas untuk dibentuk Forum Aceh Menulis agar jangkauannya lebih luas," ujar Najmi

Kemudian katanya, "Forum Aceh Menulis diharapkan menjadi pemantik semangat generasi muda dalam mengembangkan ranah literasi di Aceh. Harapannya pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Aceh (Disbudpar Aceh) merangkul bibit-bibit muda penulis Aceh. Aceh sangat butuh para penulis untuk mengukir sejarahnya, wisatanya, keindahan alam sekitarnya maupun khas dan adat istiadat daerahnya," ujar Najmi

Adapun kegiatan ini akan dihadiri oleh Kepala Disbudpar Aceh Reza Fahlevi, pembina Forum Barsela Menulis Yarmen Dinamika, (Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia yang berasal dari Singkil) dan puluhan semangat dan antusiasme para penulis Aceh ban sighom doenya.{NAJMI}

Ilustrasi
StatusAceh.Net - Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nagan Raya, Aceh, Syafriadi yang tersandung kasus poligami, kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-B Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.

"Narapidana itu ya, menemui salah satu anggota lapas Meulaboh, napi ini mengatakan anaknya sakit, kemudian tanpa izin hari Jumat (11/8) anggota bawa napi keluar, hingga kini belum tertangkap," kata Kepala LP Meulaboh, Sapto Winarno, Rabu (16/8/2017).

Ia menjelaskan, narapidana tersebut merupakan anggota DPRK aktif, yang tersandung kasus nikah dua kali (poligami) dengan hukuman dijatuhkan pengadilan lima bulan penjara, tetapi setelah dikurangi masa tahanan hanya tersisa dua bulan.

Sapto menegaskan, narapidana tersebut keluar dari Lapas Meulaboh dengan tidak melalui prosedur, padahal ada mekanisme yang mengatur apabila seorang warga binaan memiliki kepentingan untuk menjenguk keluarga intinya yang benar-benar sakit.

Disadari narapidana itu hilang dan tidak kembali saat dilakukan apel serah terima malam, kemudian pihaknya langsung melakukan pemeriksaan terhadap sipir yang bertugas dan melakukan pencarian napi yang kabur ke alamat yang pertama di tuju.

Terhadap kejadian itu, pihaknya masih melakukan pemeriksaan oknum sipir yang melakukan tindakan pelangaran tersebut, bahkan petugas yang lain juga ikut diperiksa untuk mengungkap keterkaitan semua yang melakukan pelanggaran itu.

"Apakah anggota Lapas Meulaboh (disogok), itu belum kami ketahui karena masih kami periksa dan mengembangkan siapa-siapa nanti ada yang keterkaitannya dalam kasus ini, untuk sanksi dari lembaga pasti kita berikan," tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan, peristiwa tersebut terjadi saat dirinya sedang dalam proses melakukan koordinasi dengan Bupati Nagan Raya, pada Jumat 11 Agustus lalu, untuk agenda kegiatan menyambut Hari Ulang Tahun ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Sapto Winarno menyampaikan, pihaknya sudah mengkoordinasikan dengan jajaran Polres Nagan Raya dan Polres Aceh Barat untuk mencari dan menangkap narapidana yang kabur dari lapas untuk menyelesaikan masa hukumannya.

Apabila sudah tertangkap, kata dia, maka pihaknya juga akan memberikan sanksi-sanksi secara kelembagaan terhadap warga binaannya, namun dipastikan tidak ada penambahan masa kurungan karena hal tersebut otoritasnya pengadilan.

"Untuk penambahan hukum tidak ada, itu otoritasnya pengadilan, di Lapas tidak ada, tapi ada proses yang harus kita jalani di sini, sesuai kesalahanya. Upaya pencarian sudah dikoordinasikan dengan pihak kepolisian," katanya. | Okezone
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.