2019-05-19

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

Dua pucuk senjata api ditemukan di kebun warga. (Foto: Dok. Polres Bener Meriah)
Bener Meriah - Polisi mengamankan dua pucuk senjata api rakitan laras pendek di Kampung Blang Paku, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Jumat 24 Mei 2019.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Aceh, Kombes Pol Agus Sartijo menyebutkan, kedua pucuk senjata api itu ditemukan oleh warga di salah satu kebun di desa tersebut.

Bersama dua pucuk senjata, polisi juga mengamankan 18 amunisi SS1, tas sandang berwarna coklat muda, jaket berwarna hitam, obat semprot herbisida 5 liter, sendok kecil terbuat dari bambu dan sendok pupuk plastik.

"Satu dari dua senjata yang ditemukan dalam keadaan rusak," kata Agus Sartijo saat dikonfirmasi, Sabtu 25 Mei 2019.

Agus menjelaskan, senjata api rakitan tersebut ditemukan oleh Sutik (44), warga Kampung Blang Paku, Kecamatan Wih Pesam sekira pukul 14.30 WIB di batas kebun miliknya.

Saat itu, kata Agus, Sutik berencana memetik daun ubi kayu untuk sayur berbuka puasa. Namun di perbatasan kebun miliknya melihat barang tersebut dan ia laporkan pada suaminya Sujono (40).

"Setelah memastikan bahwa benar itu senjata api, suaminya menghubungi aparatur kampung guna disampaikan kepada pihak kepolisian," jelas Agus.

Kata Agus, dari hasil pengembangan, diketahui bahwa tas berwarna coklat muda dan jaket warna hitam tersebut hilang dari rumah kebun milik Putra (21), petani di Kampung Segene Balik, Kecamatan Kute Panang, Kabupaten Aceh Tengah. Sementara satu jerigen obat semprot tidak diketahui pemiliknya.

"Masyarakat beserta aparatur kampung mencurigai salah seorang residivis yang sering melakukan pencurian di kampung tersebut juga kampung tetangga, sebagai pemilik senjata tersebut" pungkasnya. [Tagar.id]

Jakarta - Medical Emergency Rescue Comitte atau MER-C, mengecam aksi tindak kekerasan yang dilakukan oknum aparat Kepolisian kepada massa dalam aksi unjuk rasa 21-22 Mei 2019 di Jakarta. Aksi yang paling disesali terkait tindak kekerasan terhadap tim medis Dompet Dhuafa.

Relawan Medis MER-C Joserizal Jurnalis mengatakan, penyerangan terhadap petugas medis dan para pendemo itu sangat melanggar aturan dan bertentangan dengan Konvensi Jenewa. Berdasarkan Konvensi Jenewa, apabila kondisi berat seperti perang saja, relawan medis, sipil, dan wanita itu dilindungi. Apalagi hanya aksi demonstrasi yang tak seberat peperangan.

“Perang aja ada etika apalagi hanya demo. Tak bisa perang bunuh orang sembarangan. Ini dinyatakan dalam Geneva Convention, meski terjadi kericuhan, tak begitu penanganannya. Menghadapi sipil tidak dengan cara militer,” kata Joserizal di Kantor MER-C, Kramat Lontar, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu 25 Mei 2019

Jose menekankan apapun kondisinya terhadap rakyat sipil seperti wanita, anak-anak, dan tokoh agama haruslah dihormati dan memiliki nilai kemanusiaan. Tindakan aparat yang menyerang sipil dalam mengamankan aksi demonstrasi sungguh bertentangan dengan Pancasila sila kedua, yakni Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Atas dugaan pelanggaran ini, Jose mengatakan, pihaknya akan melapor ke Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court/ICC, Mahkamah Internasional atau International Court of Justice/ICJ.

MER-C lebih memilih langsung ke tingkat Internasional. Alasannya karena ini masalah kemanusiaan yang dinilai memerlukan penanganan secara internasional.

“Kita akan lompat langsung ke luar. Kita universal tak dibatasi negara, bangsa, jadi kita melewati batas bangsa kota akan bawa ke salah satunya united nation human right council, ICC, atau ICJ. Karena ini masalah kemanusiaan, dihargai dimana-mana, oleh agama apapun, oleh bangsa manapun,” ujar Jose.

Kemudian, terkait laporan nanti, MER-C akan melaporkan pejabat yang bertanggungjawab langsung atas pengambilan kebijakan di lapangan. Tak menutup kemungkinan Kapolri adalah salah satu pihak yang akan dilaporkan oleh MER-C.

“Biasanya yang bertanggung jawab yang berhubungan langsung. Seperti kasus (Kapal) Mavi Marmara, itu adalah panglima angkatan bersenjata Israel. Jadi yang berhubungan langsung dengan pengambil kebijakan dan komando,” ujarnya

Saat ini, kata dia, MER-C telah mengumpulkan data dan keterangan untuk menguatkan laporannya ke ICC. Dalam waktu dekat laporan tersebut akan segera dibawa ke mahkamah internasional.| mercinews.com

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta - Polisi bakal menyelidiki akun di media sosial yang menyebarkan video viral tentang pengeroyokan terhadap warga, yang diduga dilakukan oleh polisi di area sekitar masjid di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, saat aksi 22 Mei.

Dalam video viral itu ada sejumlah akun yang menyebar dengan menyertakan narasi bahwa anggota kepolisian mengeroyok seorang anak bernama Harun hingga tewas.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan video tersebut terbukti hoaks lantaran peristiwa yang terekam dalam video itu bukan pengeroyokan.

Dedi menuturkan peristiwa yang ada dalam video tersebut merupakan peristiwa penangkapan yang dilakukan oleh anggota kepolisian. Yang ditangkap bukan Harun, melainkan pria berinisial A alias Andi Bibir.

"Ini kami pastikan yang tersebar dalam video tersebut tidak benar alias hoaks, dan ini tidak ada kaitannya (antara peristiwa dalam video dengan narasinya)," kata Dedi di Kantor Kemenko Polhukam, Sabtu (25/5).

Dedi menyampaikan kepolisian memiliki bukti yang kuat bahwa peristiwa dalam video itu merupakan peristiwa penangkapan terhadap Andi Bibir.

Bukti tersebut adalah kaos berwarna hitam dan celana jeans sobek-sobek yang dikenakan oleh Andi Bibir.

"Ini pakaian yang dikenakan saat tindakan anarkis," ujar Dedi.

Disampaikan Dedi, siapapun yang menyebarkan konten, baik video, foto, ataupun narasi yang tidak sesuai dengan fakta maka artinya yang bersangkutan telah menyebarkan hoaks.

Atas dasar itu, lanjutnya, pihak kepolisian bakal menyelidiki akun yang menyebarkan video hoaks pengeroyokan itu.

"Kami akan menyelidiki siapa yang memiliki akun yang menyebar kabar tersebut, karena bahaya, karena masyarakat pengguna medsos akan terpengaruh, dengan ujaran kebencian, opini, persepsi, dan kebenciannya akan timbul terus," tutur Dedi.

Sebelumnya, video berdurasi kurang lebih 42 detik itu menampilkan setidaknya 10 orang dengan pakaian serba hitam, bersepatu bot, membawa pentungan dan senjata laras panjang serta tameng. Mereka mengeroyok seorang yang diduga pria yang sudah tersungkur ke tanah.

Dari keterangan yang menyebar di media sosial diduga peristiwa itu terjadi di dekat Masjid Al-Huda, Jakarta Pusat. Tak hanya itu, pria yang dikeroyok itu pun diduga masih berusia 15 tahun.

Dalam video itu, sekitar 10 orang itu melakukan pengeroyokan secara bergantian dengan cara menendang hingga menghajar pria itu menggunakan senapan dan pentungan.

Usai dipukuli dan ditendang, orang yang dipukuli itu diseret oleh salah satu pria pakaian serba hitam itu. | CNN Indonesia

Jakarta - KPU akan menghadapi gugatan yang diajukan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terkait hasil rekapitulasi nasional di Mahkamah Konstitusi (MK). Tim Hukum KPU mengatakan telah menyiapkan 20 pengacara.

"Dari tim kuasa hukum kami (untuk pilpres) ada 20 orang," ujar kuasa hukum KPU Ali Nurdin di hotel Le Meridien, Jl Jendral Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (25/5/2019).

Ali mengatakan telah menerima salinan gugatan yang diajukan BPN. Pihaknya juga telah membaca dan mempelajari gugatan tersebut.

"Sudah, kami sudah baca internal dan pelajari internal. Tapi kami tidak akan komentari dulu," tuturnya.

Dia mengatakan salah satu hal yang akan dipelajari yaitu terkait kecurangan yang dituduhkan. Selain itu, menurutnya bukti-bukti juga akan disampaikan dalam persidangan.

"Nanti kami akan pelajari kecurangannya dimana, buktinya apa. Tentunya, KPU akan menunjukkan bukti-bukti KPU telah bekerja sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," kata Ali.

Ali juga menyebut, pihaknya akan menyiapkan beberapa bukti yang berkaitan dengan hasil perolehan suara. Bukti ini akan diambil dari seluruh tingkatan pada tahapan berjenjang.

"Dipersiapkan tentunya terkait pelaksanaan tahapan pemilu, pertama berkaitan hasil perolehan suara, baik ditingkat TPS, PPS, PPK, sampai ke rekap Nasional. Itu nanti kita koordinasikan dengan tim sekretariat KPU datanya," ujar Ali. | Detik.com

Foto: Pelaku NZ alias Legos
LHOKSUKON – Personel Opsnal Sat Reskrim Polres Aceh meringkus ZUL alias Legos, (40) tersangka perampokan mobil avanza milik Nursyidah (53) Kepala SMP Swasta Raudhatul Fukara di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara. Kamis (23/5/2019) sore.

“Pelaku berhasil kita ringkus tak lama setelah membawa kabur mobil korban, ia kita sergap dikawasan Kecamatan Samudera saat sedang melaju ke arah Lhokseumawe, kini pelaku sudah diamankan di Polres Aceh Utara.” ujar Kapolres Aceh Utara melalui Kasat Reskrim Iptu Rezki Kholiddiansyah.

Mobil Avanza warna hitam Nopol BL 441 ZM milik Nursyidah Mukhtar, 53 tahun, dirampok seorang pria yang menutup wajahnya menggunakan helm di jalan Gampong Aron Pirak Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara. Kamis (23/5/2019) pukul 10.00 WIB.

Kepada polisi, Korban yang merupakan kepala Sekolah SMP swasta Raudhatul Fukara di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara itu, mengaku dirinya dicegat oleh salah satu dari 3 pria yang menggunakan sepeda motor ditengah jalan saat sedang mengemudi.

“Pelaku masuk dan memaksa menyetir mobil korban, sementara korban yang saat itu bersama temannya Erlinawati diminta untuk pindah ke kursi belakang.” ujar Kasat Reskrim Iptu Rezki.

Kasat Reskrim menerangkan, kepada korban, pelaku mengaku bahwa dirinya telah menyenggol pelaku dengan mobilnya, sehingga harus melakukan perdamaian.

“Pelaku lalu mengemudikan mobil ke sekolah korban, saat itu korban dan saksi turun dari mobil untuk mencari suaminya sementara pelaku masih didalam mobil, akan tetapi sesaat kemudian pelaku kabur membawa mobil korban.” terang Iptu Rezki.

Saat ini, Iptu Rezki menambahkan, dua pria yang sebelumnya bersama pelaku menggunakan sepeda motor sudah diamankan pihaknya.

“Dua orang ini masih remaja berumur 13 dan 15 tahun, mereka sedang kita periksa sebagai saksi.” pungkasnya. (Trb)

Banda Aceh - Nilai ekspor kopi yang tumbuh di kawasan dataran tinggi wilayah Tengah Aceh triwulan I di 2019 sudah menembus angka 311,04 persen dengan nilai 22,86 juta dolar AS jika dibanding periode yang sama di tahun 2018.

"Ekspor kopi asal Aceh di bulan Maret 2019 saja total 7,85 juta dolar AS, jika digabungkan dalam tiga bulan terakhir menjadi 22,86 juta dolar AS," terang Kepala Badan Pusat Statistik Aceh, Wahyudin di Banda Aceh, Kamis.

Ia menyebut ekspor kelompok kopi tergabung komoditas teh, dan rempah-rempah tersebut asal provinsi berjuluk "Serambi Mekkah" ini di periode Januari-Maret 2019 tercatat senilai 5,56 juta dolar AS lebih.

Bahkan komoditas yang telah diekspor ke-17 negara dan semakin disukai penikmatnya telah memberi andil 30,41 persen, setelah batubara Aceh senilai 40,05 juta dolar AS atau mempunyai andil 53,28 persen dari total nilai ekspor 75,18 juta dolar AS lebih.

Meningkatnya nilai ekspor kopi ini terutama jenis Arabika, karena dunia internasional semakin meminati kopi yang sebagian besar diekspor, dalam bentuk biji, tidak dipanggang dan tidak dihilangkan kandungan kafeinnya.

"Sayangnya di triwulan itu, kegiatan ekspor kopi dilakukan melalui pelabuhan luar Aceh. Seperti Pelabuhan Belawan di Medan, Sumut, mayoritas negara tujuan ekspor kopi adalah Amerika Serikat," katanya.

Ia mengatakan sedangkan melalui pelabuhan di provinsi paling barat Indonesia ini belum tercatat sama sekali di antara lima kelompok komoditas dengan nilai triwulan tahun ini total tercatat 44,88 juta dolar AS lebih.

"Nilai komoditas asal Aceh diekspor melalui pelabuhan di Aceh, yakni bahan bakar mineral atau batubara 40,05 juta dolar AS memberi andil 89,23 persen, dan menyusul bahan kimia anorganik 4,35 juta dolar AS dari total nilai ekspor 44,88 juta dolar AS," kata Wahyudin.

Presiden Joko Widodo tahun 2018 mengatakan, ekspor dan investasi menjadi dua hal penting atau kunci dalam memperkuat fundamental perekonomian Indonesia.

"Kalau itu bisa kita lakukan, ekspornya meningkat, sehingga defisit neraca perdagangan bisa kita selesaikan. Defisit transaksi berjalan kita bisa kita selesaikan," kata Jokowi. | Antara

MOHAMMAD HATTA, wakil ketua PPKI kepayahan menghadapi lawan debatnya, Ki Bagus Hadikusumo, Menjelang sidang PPKI, ulama Muhammadiyah dari Yogyakarta itu  bersikukuh agar dalam rancangan mukadimah Undang-Undang Dasar, dan Pasal 29, Ayat 1, ditambahkan kalimat, “Dengan kewajiban melaksanakan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, sebagaimana isi Piagam Jakarta. Dengan kata lain, Ki Bagus menghendaki sistem negara bercorak agama (baca:Islam). 

“Karena begitu serius rupanya, esok paginya, tanggal 18 Agustus 1945, sebelum sidang Panitia Persiapan bermula, kuajak Ki Bagus Hadikusumo, Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singodimedjo dan Teuku Hasan dari Sumatera mengadakan rapat pendahuluan untuk membicarakan masalah itu,” tutur Bung Hatta dalam otobiografinya Untuk Negeriku: Menuju Gerbang Kemerdekaan.

Dua nama pertama, Wahid Hasyim (NU) dan Kasman Singodimedjo (Muhammadiyah) merupakan tokoh dari kalangan Islam. Sementara Teuku Mohammad Hasan berasal dari golongan berbeda. Hasan seorang putra uleebalang (bangsawan Aceh) dan juga ahli hukum tamatan dari Universitas Leiden, Belanda. Hatta kenal baik dengan Hasan sewaktu keduanya sama-sama menuntut ilmu di negeri Belanda.

Menurut Hatta, meski bukan mewakili golongan Islam, Hasan berasal dari Aceh, wilayah dengan kultur Islam yang kental. Dan lagi, Hatta tahu persis bahwa Hasan seorang yang taat beragama. Percaya dengan kapasitas intelektual dan religinya, Hatta menunjuk Hasan untuk melobi Ki Bagus.

Dalam memoarnya, Hasan mengisahkan pertemuannya dengan Ki Bagus Hadikusumo. Hatta mengantarkan Hasan ke ruangan kamar tempat Ki Bagus dikarantina. Di tempat itulah Hasan berkenalan dengan Ki Bagus. Saat itu, Hasan masih berusia 39 tahun sedangkan Ki Bagus sudah berumur 54 tahun.

Hatta membuka pembicaraan dengan mengucap Bismillah. Namun Hatta hanya berbicara sejenak karena menghadapi sanggahan demi sanggahan dari sang ulama. Ki Bagus enggan mengubah pendiriannya. Hasan lantas mengambil alih percakapan. Perdebatan sengit pun terjadi antara Ki Bagus yang kelahiran 1890 dengan Hasan yang kelahiran 1906.

 “Dalam perjuangan menuntut kemerdekaan Tanah Air perlu persatuan yang bulat dari semua golongan untuk menghadapi musuh bersama, jangan sampai Belanda memecah belah kita sama kita dan mempergunakan golongan Kristen dan lain-lain melawan golongan Islam dan sebagainya,” kata Hasan kepada Ki Bagus sebagaimana terkisah dalam memoar Mr. Teuku Mohammad Hasan: Gubernur Sumatera, dari Aceh ke Pemersatu Bangsa. 

Menurut Hasan, persatuan adalah senjata utama mencapai kemerdekaan yang telah di depan mata. Sebaliknya, tuntutan sebagian golongan dengan menafikan kelompok lain akan dapat digunakan Belanda untuk memecah belah bangsa Indonesia. Kekhawatiran Hasan cukup beralasan. Orang-orang Kristen yang berbasis di Tanah Batak, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur punya ikatan dengan Belanda melalui pendidikan dan lembaga gereja. Belanda bisa saja menggunakan sentimen agama guna memukul perjuangan Republik dari dalam.

“Apabila kita terus mempertahankan kepentingan sepihak, bisa-bisa orang Kristen dapat dipersenjatai oleh Belanda. Padahal kita kan maunya merdeka, bukan berperang,” pungkas Hasan.

Mendengar penjelasan Hasan, Ki Bagus agak tertohok. Dia melunak dan bersedia memikirkan ulang usulannya. Hasan kembali meyakinkan Ki Bagus agar tetap berbesar hati.  Katanya, “Umat Islam tidak perlu takut mengingat populasinya yang berjumlah 90% dari keseluruhan rakyat Indonesia. Kalau kita banyak, kita tidak perlu cemas. Yang penting merdeka dulu. Setelah itu terserah kita mau dibawa ke mana negeri ini.” 

“Rupa-rupanya kata-kata Mohammad Hasan mengena di hati dan di terima oleh Ki Bagus,” tulis Dwi Purwoko dalam Dr. Mr. T.H. Moehammad Hasan: Salah Seorang Pendiri Republik Indonesia dan Pemimpin Bangsa.

Secara diplomatis, Hasan berhasil membujuk Ki Bagus untuk membatalkan niatannya. Perubahan sikap Ki Bagus dilaporkan Hasan kepada Hatta. Hatta kemudian melaporkan kepada Sukarno, selaku ketua PPKI. Masalah syariat Islam selesai dengan kata mufakat. Maka sidang pun berlanjut ke agenda inti: memilih presiden dan wakil presiden.

“Pada waktu itu kami dapat menginsafi bahwa semangat Piagam Jakarta tidak lenyap dengan menghilangkan perkataan 'Ke Tuhanan dengan kewjiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya' dan menggantinya denga 'Ke Tuhanan Yang Maha Esa',” ujar Hatta.

Polemik sengit dalam perumusan dasar negara itu pungkas dengan keberhasilan mewadahi kepentingan bersama dari berbagai golongan. Sikap Hasan yang tenang dan mengedepankan dialog, alih-alih konfrontrasi, membuat proses negosiasi berjalan dengan baik. Hasan sendiri kelak menjadi gubernur provinsi Sumatera yang pertama dan terakhir.(*)

Sumber: Historia.id

Foto:Korban
LHOKSUKON – Mobil Avanza warna hitam Nopol BL 441 ZM milik Erlina Wati, 53 tahun, dirampok seorang pria yang menutup wajahnya menggunakan helm di jalan Gampong Aron Pirak Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara. Kamis (23/5/2019) pukul 10.00 WIB.

Kepada polisi, Korban yang merupakan kepala Sekolah SMP swasta Raudhatul Fukara di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara itu, mengaku dirinya dicegat oleh salah satu dari 3 pria yang menggunakan sepeda motor ditengah jalan saat sedang mengemudi.

“Pelaku masuk dan memaksa menyetir mobil korban, sementara korban yang saat itu bersama temannya diminta untuk pindah ke kursi belakang.” ujar Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin melalui Kasat Reskrim Iptu Rezki Kholiddiansyah.

Kasat Reskrim menerangkan, kepada korban, pelaku mengaku bahwa dirinya telah menyenggol pelaku dengan mobilnya, sehingga harus melakukan perdamaian.

“Pelaku lalu mengemudikan mobil ke sekolah korban, saat itu korban dan saksi turun dari mobil untuk mencari suaminya sementara pelaku masih didalam mobil, akan tetapi sesaat kemudian pelaku kabur membawa mobil korban.” terang Iptu Rezki.

Saat ini, Iptu Rezki menambahkan, dua pria yang sebelumnya bersama pelaku menggunakan sepeda motor sudah diamankan pihaknya.

“Dua orang ini masih remaja berumur 13 dan 15 tahun, mereka sedang kita periksa sebagai saksi, sementara pelaku yang membawa kabur mobil korban sedang dikejar dan insya Allah segera tertangkap.” pungkasnya. (Nvl)

Jakarta - Sebanyak delapan orang meninggal dunia akibat bentrokan antara massa dengan aparat kepolisian di sejumlah titik di Jakarta. Bentrokan yang terjadi pada Selasa, 21 Mei hingga Rabu, 22 Mei 2019 kemarin juga mengakibatkan ratusan orang menderita luka-luka.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, korban yang meninggal jumlahnya terbaru adalah delapan orang. Sementara masih ada sebanyak 730 orang mendapatkan penanganan kesehatan di berbagai rumah sakit yang tersebar di Ibu Kota.

"Jenis diagnosis terbanyak yang nontrauma 93 orang, luka berat 79 orang, luka ringan 462 orang. Serta yang belum ada keterangan 96 orang," ujar Anies pada Kamis (23/5/2019).

Berikut data korban meninggal dunia dari Pemprov DKI:

1. Farhan Syafero (31) alamat : Depok, Jawa Barat, meninggal di RS Budi Kemuliaan pada 22 Mei 2019 (jenazah dirujuk ke RSCM)

2. M. Reyhan Fajari (16) alamat Jalan Petamburan 5, RT 010/05, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Meninggal di RSAL Mintoharjo pada 22 Mei 2019

3. Abdul Ajiz (27) alamat Pandeglang, Banten, meninggal di RS Pelni pada 22 Mei 2019

4. Bachtiar Alamsyah alamat Batu Ceper, Tangerang, meninggal di RS Pelni
pada 22 Mei 2019

5. Adam Nooryan (19) alamat Jalan Sawah Lio II Gang 3 No 6A RT 6/1 Jembatan 5, Tambora, meninggal di RSUD Tarakan pada 22 Mei 2019

ADVERTISEMENT

6. Widianto Rizky Ramadan (17) alamat Jalan Slipi Kebon Sayur, Kemanggisan, Slipi meninggal di RSUD Tarakan

7. Tanpa Identitas, Pria meninggal di RS Dharmais pada 22 Mei 2019

8. Sandro (31) meninggal di RSUD Tarakan pada 23 Mei 2019 (pascarawat sejak 22 Mei 2019) 

Sumber: Sindonews

Banda Aceh - Laporan Keuangan Pemerintah Aceh tahun 2018 kembali mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Opini dari Badan Pemeriksa Keuangan itu merupakan  yang ke empat kali diperoleh pemerintah Aceh, secara berturut-turut.

"Kami berharap WTP tersebut dapat memberikan dorongan dan motivasi untuk meningkatkan kualitas Keuangan pemerintah daerah di Aceh," kata Bambang Pamungkas, Auditor Utama Keuangan Negara V BPK RI, usai menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Aceh tahun 2018 dalam rapat paripurna di DPR Aceh, Kamis 23/05.

"Prestasi ini akan menjadi momentum untuk lebih mendorong terciptanya akuntabilitas dan transparansi keuangan sehingga menjadi kebanggaan bersama yang patut dipertahankan," kata Bambang.

Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyebutkan Laporan Keuangan Pemerintah Aceh tahun 2018 merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan APBA tahun 2018 yang disajikan sebagai salah satu instrumen dalam mengevaluasi kinerja pelaksanaan pembangunan pemerintah Aceh.

"Pemerintah Aceh akan terus berupaya mewujudkan clean government and good governance dalam pengelolaan keuangannya," kata Nova.

Plt Gubernur mengapresiasi seluruh SKPA yang telah bersusah payah menyusun laporan keuangan untuk dikonsolidasikan dalam kesatuan Laporan Keuangan Pemerintah Aceh. Ia meminta agar seluruh SKPA terus meningkatkan kualitas laporan keuangannya, tidak sebatas pada penyajian tapi juga dalam pengelolaan dan pelaksanaan program serta kegiatan.

Para kepala SKPA, lanjut Nova, merupakan pihak yang bertanggungjawab penuh atas laporan keuangannya. Laporan keuangan SKPA, ujar dia, merupakan gambafan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program. "Tolong benar-benar perhatikan perencanaan program-program kegiatan sehingga visi-misi Aceh Hebat dapat dicapai maksimal."

Dalam laporan hasil pemeriksaan BPK, lembaga itu memang melakukan beberapa koreksi. Di antaranya adalah kelemahan dalam hal penganggaran, penatausahaan, pertanggungjawaban dan tata kelola aset serta penyajian laporan. Koreksi itu akan segera ditindaklanjuti oleh pemerintah Aceh demi peningkatan kualitas laporan keuangan Pemerintah Aceh.

Ketua DPR Aceh, Sulaiman, mengatakan pihaknya bangga atas prestasi tersebut. "Kita mendorong agar prestasi itu sejalan dengan tata kelola pemerintahan yang semakin baik serta terbuka dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan," kata Sulaiman. Ia berterimakasih pada BPK Aceh yang telah mencermati dan mengaudit kinerja keuangan pemerintah Aceh tahun 2018.(*)

Wiranto dan Prabowo Subianto pada era Orde Baru. (Foto: REUTERS)
Jakarta - Aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, pada Selasa (21/5) berakhir ricuh. Massa pendukung pasangan capres-cawapres nomor 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memprotes hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Pilpres 2019.

Setelah massa aksi membubarkan diri, muncul kelompok yang melakukan penyerangan kepada aparat kepolisian. Kericuhan pun pecah bahkan berlanjut hingga 22 Mei, Rabu (22/5) pagi.

Persis 21 tahun silam, peristiwa penting juga terekam dalam sejarah Orde Baru. Peristiwa kala itu juga melibatkan dua aktor yang kini masih memainkan peran penting dalam perpolitikan di Indonesia, yaitu Menko Polhukam Wiranto dan capres Prabowo Subianto.

Sejumlah kerusuhan yang melibatkan massa dan aparat keamanan terjadi sepanjang Mei 1998. Tokoh politik Amien Rais sempat merencanakan aksi besar-besaran di kawasan Monas pada 20 Mei 1998, meskipun kemudian batal.

Menyikapi situasi nasional saat itu, sebuah rapat tertutup di Gedung Departemen Pertahanan pun digelar. Panglima ABRI Jenderal Wiranto dan Kepala Staf Teritorial Letjen Susilo Bambang Yudhoyono ikut hadir.

Wiranto saat itu menyatakan akan tetap mempertahankan pemerintahan yang sah lantaran tidak ingin mengorbankan rakyat. Meskipun pemerintah goyah, kata Wiranto, ABRI akan tetap bertahan.

Soeharto kemudian menyatakan mundur dari jabatannya pada 21 Mei 1998. Posisi Soeharto digantikan B.J. Habibie.

Sehari kemudian, pada pukul 06.10 WIB, Habibie memutuskan agar Wiranto menjabat sebagai Menhankam/Pangab.

Menurut Habibie, Wiranto menganggap Prabowo yang kala itu menjabat Pangkostrad, berupaya melancarkan rencananya sendiri untuk menggerakkan pasukan.

Dalam buku Detik-Detik Yang Menentukan Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi (2006) karya Habibie, Wiranto meminta petunjuk kepada presiden yang baru diangkat terkait rencana Prabowo. Atas dasar itu Habibie mengambil kesimpulan bahwa Prabowo bertindak tanpa sepengetahuan Pangab.

"Pangab melaporkan bahwa pasukan Kostrad dari luar Jakarta bergerak menuju Jakarta," tulis Habibie.

"Jenderal Wiranto mohon petunjuk. Dari laporan tersebut, saya berkesimpulan bahwa Pangkostrad bergerak sendiri tanpa sepengetahuan Pangab. Bukankah ini bertentangan dengan petunjuk saya kemarin pada Pangab?" tambahnya.

Ia pun setuju mencabut jabatan Prabowo sebagai Pangkostrad. Prabowo menghadap kepada Habibie untuk melepaskan jabatannya pada 23 Mei 1998.

Sebelum menerima keputusan itu, Prabowo sempat berdebat dengan Habibie untuk mempertanyakan pencopotan jabatannya.

Ia juga menyatakan pencabutan jabatannya itu merupakan bentuk penghinaan kepada dirinya sebagai menantu Soeharto dan keluarganya.

Prabowo menilai Habibie salah paham dengan pergerakan pasukan Kostrad yang dilaporkan Wiranto.

"Saya bermaksud untuk mengamankan Presiden," kata Prabowo seperti ditulis Habibie.

"Presiden apa, Anda? Anda naif," tambahnya.

Wiranto pun setelah itu bisa dibilang mengemban karir yang cukup baik, sedangkan Prabowo sebaliknya dilepas dari dinas kemiliteran. Sepanjang peristiwa itu, Wiranto terlihat berupaya mempertahankan posisinya dengan mengklaim menjaga pemerintahan yang sah.

Setelah 21 tahun, Prabowo dan Wiranto berada di pihak yang berseberangan. Wiranto kini duduk di kubu Jokowi, lawan Prabowo dalam Pilpres 2019.

Dalam proses rekapitulasi suara pilpres, Prabowo dan kubunya kerap menuding KPU dan pemerintah melakukan kecurangan. Hingga akhirnya KPU mengumumkan bahwa suara Jokowi-Ma'ruf lebih unggul daripada Prabowo-Sandi.

Prabowo mempersilakan massa untuk melakukan aksi protes KPU dan segala bentuk kecurangan pemilu.

Dalam pernyataannya pasca-kericuhan, Wiranto menyatakan pemerintah telah mengetahui dalang aksi tersebut dan aparat keamanan akan bertindak tegas.

"Kami sepakat negara tidak boleh kalah dengan aksi jahat semacam ini," kata Wiranto.

Sementara Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan ada dua peristiwa dalam kejadian Selasa malam. Pertama, massa aksi di depan kantor Bawaslu telah membubarkan diri. Kedua, muncul aksi penyerangan oleh pelaku kejahatan yang melakukan kerusuhan. | CNN Indonesia

Markas Kepolisian Sektor Tambelangan, Sampang. (CNN Indonesia/Nurus)
Jakarta - Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Tambelangan Sampang, Jawa Timur dirusak dan dibakar massa, Rabu (23/5) sekitar pukul 21.00 WIB.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, sejumlah mobil dinas dan kendaraan lain yang terparkir di Mapolsek juga hangus terbakar.

Jumlah massa yang tak sebanding dengan polisi membuat aksi massa tak dapat dikendalikan. Sebelum dibakar, massa merusak Mapolsek dengan cara melemparinya dengan batu.

Massa kemudian membakarnya, bahkan sebagian massa berteriak dan mengancam akan meratakan kantor tersebut dengan tanah.

"Buat apa ada polisi kalau sudah tidak bersama rakyat. Polisi sudah tidak mengayomi, mereka bisanya melawan rakyat," kata seorang peserta aksi.

Massa tersulut emosi karena kecewa batal ikut aksi 22 Mei di Jakarta lantaran dicegat polisi di Suramadu.

"Polisi itu harus mengayomi, bukan menghalang-halangi. Jika salah bisa ditegur," tutur dia yang enggan identitasnya dicantumkan.

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Sampang Ipda Puji Eko Waluyo belum dapat memberikan komentar tentang pembakaran Mapolsek itu.| CNN

Sejumlah anggota TNI dari Kodam III Siliwangi membantu meredakan suasana yang sudah tidak kondusif di wilayah Asrama Brimob Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2019). (Foto: iNews.id/Felldy Utama).
Jakarta - Sejumlah anggota TNI dari Kodam III Siliwangi membantu meredakan suasana yang sudah tidak kondusif di wilayah Asrama Brimob Petamburan, Jakarta Barat. Para anggota TNI itu mengambil alih penanganan serangan massa aksi dari polisi dengan menghampiri dan merayu massa untuk perlahan meninggalkan wilayah Petamburan.

Bentrokan kembali terjadi antara polisi dengan massa aksi di sekitaran Asrama Brimob Petamburan. Beberapa kali, massa aksi melemparkan bom molotov hingga petasan ke arah polisi. Membalas serangan itu, polisi pun menembakkan gas air mata.

Hampir satu jam lebih situasi pun masih seperti itu. Akhirnya, pihak TNI dari Kodam 3 Siliwangi pun turun tangan membantu untuk mengatasi ketengangan tersebut. Nampak, puluhan petugas TNI bergegas menghampiri massa aksi tersebut.

Saat berhadapan dengan massa tersebut, salah satu petugas TNI meminta massa untuk mundur perlahan. "Kita mundur, mundur ya. Kalian tidak berbuat apa-apa untuk bangsa jika seperti ini. Lebih baik mundur dan bubar. Tenang kita enggak bawa senjata, ayok mundur," kata salah satu petugas TNI kepada massa aksi.

Merespon permintaan dari TNI itu, sang koordinator massa pun meminta rekan-rekannya menuruti apa yang diserukan TNI. "Ini ada pak TNI, mundur-mundur, jangan bikin malu, jangan bikin pak TNI kecewa. Hidup TNI, hidup TNI," kata koordinator massa aksi yang disambut tepuk tangan.

Tak selang lama, massa aksi pun perlahan mundur dari lokasi bentorakan. Kendati demikian, mereka menolak untuk bubar dan tetap berada di lokasi. | INEWS

Banda Aceh- Pemerintah Aceh mengapresiasi langkah  dua perusahaan batu bara yang beroperasi di Aceh Barat dan Nagan Raya, yaitu PT. Mifa Bersaudara dan PT. Bara Energi Lestari karena telah memberikan kepercayaannya untuk menyerahkan pengelolaan dana CSR (corporate social responsility) kepada Pemerintah Aceh.

Apresiasi itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh, Helvizar Ibrahim, dalam acara buka puasa bersama dan penyerahan dana CSR oleh dua perusahaan tersebut kepada pemerintah Aceh. Penyerahan itu dilaksanakan di Kyriad Muraya Hotel, Banda Aceh, Rabu (22/5).

“Langkah kedua perusahaan dalam berkolaborasi dengan Pemerintah Aceh ini, kami harapkan menjadi model bagi perusahaan lainnya untuk menerapkan kebijakan yang sama. Insya Allah dana ini akan disalurkan sesegera mungkin, sesuai dengan peruntukannya,” ujar Helvizar.

Dana tersebut, kata Helvizar, juga akan digunakan untuk pembangunan daerah tertinggal. Kemudian untuk mendukung program keagamaan, seni budaya, pendidikan, sarana desa, kewirausahaan dan pelestarian lingkungan. Total dana CSR yang diserahkan adalah 400 juta rupiah.

Helvizar menuturkan, kini pemerintah Aceh telah membentuk Forum CSR Kesejahteraan Sosial (Kessos). Forum tersebut dibentuk agar program CSR bisa semakin mengarah dan bersinergi dengan program yang dijalankan pemerintah Aceh.

“Di antara tujuan dari forum ini adalah memfasilitasi perusahaan dalam menjalankan program CSR mereka di masyarakat. Dalam hal ini, pihak perusahaan dapat menyerahkan dana CSR nya kepada pemerintah Aceh, nantinya dana itu akan dijalankan untuk berbagai kegiatan dan kepentingan masyarakat,” tutur Plt Sekda Aceh.

Sementara itu, Komisaris PT Mifa Bersaudara dan BEL, Slamet Haryadi mengungkapkan pihaknya berterimakasih kepada pemerintah Aceh karena telah mendukung dan memberi ruang kepada perusahaan itu untuk berinvestasi dan berkontribusi terhadap pembangunan Aceh.

Slamet mengatakan, salah satu kontribusi dua perusahaan itu dalam pembangunan Aceh adalah membuka lapangan kerja seluasnya untuk putra putri Aceh. “Komitmen ini telah kami wujudkan di mana 74 persen karyawan kami berasal dari Aceh,” kata dia.

Selain itu, kata Slamet, dalam menjalankan investasi di Aceh, dua perusahaan batu bara itu  selalu mengedepankan ketulusan dalam segala hal. Kemudian, perusahaan juga berkomitmen untuk mentaati regulasi yang diberlakukan oleh daerah maupun pusat. Dan yang terpenting adalah menjunjung tinggi nilai agama serta kearifan lokal daerah setempat.

Berdasarkan data BPS (badan pusat statistik) produksi batu bara di Aceh terus meningkat, sehingga jumlah ekspor batu bara di Aceh pun mengalami kemajuan. Slamet menuturkan kemajuan tersebut menjadi hal penting dalam menyokong pertumbuhan ekonomi Aceh.

StatusAceh.Net - Ustaz Arifin Ilham meninggal dunia, Rabu, 22 Mei 2019. Kabar ini disampaikan langsung oleh anaknya, Alvin, lewat akun Instagram.

"Innalillahiwainnailaihi rojiun. Telah wafat Abi kami tercinta Abi @kh_m_arifin_ilham. Semoga Allah terima amal ibadahnya, diampuni semua dosanya, dimasukkan ke surganya Allah SWT," tulis Alvin.

Alvin mengatakan, jenazah Ustaz Arifin Ilham akan segera dipulangkan dari Malaysia dan akan dimakamkan di pesantren Azzkira Gunung Sindur, Bogor.

Aktivitas bongkar muat batu bara terlihat di kawasan pantai Desa Suak Puntong, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Sabtu (18/5/2019). Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan target produksi batu bara tahun 2019 sebesar 490 juta ton atau turun 3,9 persen dibanding tahun lalu. (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/hp)
Banda Aceh - Nilai ekspor bahan bakar mineral berupa batu bara di Aceh hingga Januari-Maret 2019  melonjak sekitar 46,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dari 27,27 juta dolar AS lebih menjadi 40,05 juta dolar AS lebih.

"Selain meningkat 46,84 persen dibandingkan tahun lalu, batu bara juga mendominasi ekspor Aceh dengan memberi andil sebesar 53,28 persen," ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Wahyudin di Banda Aceh, Rabu.

Selain batu bara,  enam komoditas ekspor kelompok nonmigas Aceh yakni kopi, teh, rempah-rempah, memberi andil 30,41 persen dari total ekspor dengan nilai 22,86 juta dolar AS.

Komoditas bahan kimia anorganik memberi andil yang cukup besar yaitu 5,79 persen dengan nilai ekspor 4,35 juta dolar AS, kemudian ekspor buah-buahan sekitar 4,16 persen senilai 3,12 juta dolar AS, dan berbagai produk kimia 2,69 persen senilai 2,02 juta dolar AS.

Direktur Utama PT Mifa Bersaudara Slamet Haryadi mengaku ekspor batu bara yang berasal dari kawasan pantai barat Aceh hingga bulan Mei 2019  masih berada di posisi tertinggi dan mengalami grafik peningkatan.

"Ini tandanya penjualan batu bara yang dilakukan PT Mifa Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari mengalami kemajuan," kata Slamet.

Pihaknya telah menerima data angka pertumbuhan ekonomi dikeluarkan oleh BPS Provinsi Aceh Nomor 21/05/Th.XXII pada Senin, 6 Mei 2019 yang menunjukkan ekspor batu bara dari provinsi paling barat Indonesia ini masih berada di posisi tertinggi

Poin penting dari informasi BPS Aceh, lanjut dia, ekspor batu bara masih menjanjikan dan selalu berada di peringkat teratas kontribusi ekspor Aceh dalam beberapa tahun terakhir.

"Meningkatnya ekspor batu bara Aceh, sampai saat ini masih menjadi poin penting dalam menyokong perekonomian," ujarnya. | aceh.antara.com

Jakarta - Polda Metro Jaya mengamankan 257 orang terkait aksi rusuh pada 22 Mei dini hari tadi. Massa diamankan dari tiga lokasi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan massa diamankan dari depan Bawaslu, Jalan MH Thamrin, kawasan Petamburan, dan Gambir, Jakarta Pusat.

"Kemudian di Bawaslu itu kenapa kita lakukan penangkapan, karena yang bersangkutan melawan petugas yang sedang bertugas, kemudian memaksa masuk ke Bawaslu," kata Kombes Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Sementara itu, massa yang diamankan di Petamburan karena menyerang asrama Brimob. Massa di sana membakar 10 unit mobil.

"Kemudian penyerangan di Polsek Gambir," imbuhnya.

Dari ketiga TKP tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Barang bukti itu di antaranya bendera hitam, molotov, hingga amplop dan lain-lain.

Sebanyak 257 orang ini juga telah ditetapkan menjadi tersangka. | Detik.com

Menkopolhukam Wiranto melakukan konferensi pers terkait aksi demo 22 Mei di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (22/5). (Muhammad Ridwan/JawaPos.com)
Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memutuskan untuk membatasi akses data media sosial (medsos) dan instant messaging semisal Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Line. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menekan peredaran informasi palsu yang menyesatkan di tengah rentetan aksi 22 Mei.

Menanggapi hal tersebut, seluruh operator seluler menyatakan ikut terhadap aturan pemerintah. “Telkomsel sepenuhnya mematuhi keputusan pemerintah seperti yang disampaikan dalam siaran pers Menkopolhukam dan Menkominfo, mengenai pembatasan akses secara bertahap dan sementara ke sejumlah media sosial,” kata GM External Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin kepada JawaPos.com.

Hal serupa juga disampaikan pihak XL Axiata. Operator yang dipimpin Dian Siswarini itu menegaskan akan sepenuhnya mematuhi arahan pemerintah. Hal tersebut masih terkait pembatasan akses layanan telekomunikasi khususnya layanan media sosial.

“Mengikuti perkembangan situasi saat ini, XL sepenuhnya mematuhi arahan dan keputusan pemerintah seperti yang disampaikan Menkopolhukam dan Menkominfo soal pembatasan akses layanan telekomunikasi khususnya layanan media sosial,” ujar Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih.

Operator lainnya yakni Indosat Ooredoo juga demikian. Mereka menyatakan siap mematuhi keputusan pemerintah untuk membatasi layanan medsos selama beberapa hari ke depan ini. “Indosat Ooredoo akan sepenuhnya mematuhi arahan dan keputusan pemerintah soal pembatasan akses layanan telekomunikasi khususnya layanan media sosial,” jelas Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo Turina Farouk.

Terakhir, yang menyatakan ikut aturan pemerintah adalah Smartfren. Smartfren juga menyampaikan akan mematuhi pemerintah untuk membatasi layanan telekomunikasi secara bertahap khususnya ke sejumlah media sosial.

Seperti diketahui sebelumnya, Menkopolhukam Wiranto dan Menkominfo Rudiantara mengatakan pembatasan layanan media sosial (medsos) ini dilakukan sementara waktu. Hal ini sebagai upaya menekan peredaran informasi palsu atau hoax yang menyesatkan di tengah rentetan aksi demo 22 Mei. | Jawapos

Banda Aceh – Lanjut usia (Lansia) binaan Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Rumoh Seujahtra Geunaseh Sayang (RSGS) Dinas Sosial Aceh menggelar peringatan Nuzulul Qur`an 17 Ramadhan 1440 H, dan buka puasa bersama Rabu 22 Mei 2019.

Kegiatan yang berlangsung di Aula dan Mushalla UPTD RSGS diisi dengan tausiah oleh Ustadz Gamal Ahyar Lc.,MA, serta santunan anak yatim yang didatangkan dari Baldatun Thaybattun Warrabul Ghafur (BTRG) sebanyak 33 orang.

Turut Hadir Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Aceh, Isnandar AKS., M.Si, Kepala UPTD Rumoh Seujahtra Aneuk Nanggro (RSAN), Abdul Jabbar, S,Sos, Kasubbag Umum dan Kepegawaian, Faisal, SH., Kepala Seksi Identifikasi dan Penguatan Kapasitas, Di Darwis, S.St,M.Si.

Kepala UPTD RSGS Intan Meliya, AKS.,MSi mengatakan, tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk memperingati malam turunnya tuntunan umat manusia, yaitu Alquran.

“Kita diminta untuk semakin bersemangat untuk bertadarus sebagaimana kami selalu diingatkan oleh lansia di UPTD RSGS untuk terus membaca Alquran. Menyikapi permintaan lansia kita agar terus memperingati hari-hari besar Islam yang kami telah kami inisiasikan di tahun 2019 ini,” kata Intan di sela-sela kegiatan tersebut.

“Dengan peringatan Nuzulul Qur`an ini, kita harus menanamkan dan mengajarkan nilai-nilai yang terdapat dalam Alquran agar kita terus saling mengenal (ta'aruf), saling memahami (tafakur),  dan saling bekerja sama tolong menolong dalam semua lini kehidupan (ta'awun),” tambahnya.

Intan menuturkan, Alquran mengajarkan untuk bekerja keras guna mengubah nasib, mengubah nasib bangsa, mengajarkan untuk sabar, tawakal, belajar tanpa henti walaupun usia diujung senja, tetap optimis bagaimanapun keadaannya dan terus kreatif agar menjadi manusia pemenang.

“Kami yakin, jika kita terus bersandar pada tuntunan Alquran,  insya Allah walaupun di ujung senja, di ujung jembatan, diujung pelabuhan, di ujung dunia sekalipun, nilai-nilai Alquran akan terus menjadi penerang langkah dan tindak tanduk kita,” terang Intan.

Untuk diketahui,  UPTD  RSGS adalah salah satu dari UPTD di lingkungan Dinas Sosial Aceh yang mengurus secara khusus para lanjut usia terlantar atau yang mempunyai permasalahan sosial. Para lanjut usia tersebut disantuni dan diasramakan di wisma-wisma agar mereka dapat terpenuhinya kebutuhan hidupnya.[]

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau korban kerusuhan yang dibawa ke RSUD Tarakan. Dalam keterangannya, Anies mengatakan ada 6 korban meninggal dunia yang dibawa ke sejumlah rumah sakit.

"Korban sejauh ini ada 6 korban meninggal. Di RS Tarakan ada 2, kemudian di RS Pelni, kemudian di RS Budi Kemuliaan, RSCM, dan di RS AL Mintohardjo. Dan ini per jam 9 sekarang. Jadi kita-kita ada sekitar 200-an orang luka-luka per jam 9 ini dan ada sekitar 6 orang yang sudah tercatat meninggal," kata Anies di RSUD Tarakan, Jalan Kiai Caringin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).

Namun, Anies enggan menjelaskan penyebab meninggalnya keenam korban tersebut. Sementara untuk biaya rumah sakit, Anies mengatakan Pemprov DKI siap menanggung seluruh biayanya.

" Jadi kebijakannya adalah bila memiliki BPJS, ditanggung BPJS. Bila tidak, maka Pemprov DKI akan menanggung biaya perawatan di RS. Dan kita didukung Pak Dirjen (Kemenkes) datang langsung yang juga mendukung, yang semua kita lakukan karena peristiwanya adalah peristiwa nasional. Lokasinya di ibu kota, di Jakarta, karena itu menjadi masalah yang kita hadapi di sini. Tapi ini sebuah masalah nasional maka dari tim Kemenkes sudah di sini. Bu Menteri lagi di Swiss," tuturnya.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, berikut rincian jumlah korban tewas dalam kejadian ini:

RS Pelni: 2 orang

RS Budi Kemuliaan: 1 orang

RS AL Mintohardjo: 1 orang

RS Tarakan: 1 orang

RSCM: 1 orang

Sumber: Kumparan

Jakarta - Mereka adalah warga korban dari  kerusuhan aksi unjuk rasa Gerakan Kedaulatan Rakyat yang berawal di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sejak Selasa kemarin, 21 Mei 2019.

Pantauan VIVA, mobil ambulans paling awal datang sekitar pukul 9.20 WIB. Hanya berselang beberapa menit, datang lagi mobil ambulans lainnya yang juga membawa korban luka.

Para petugas rumah sakit dan perawat tampak bergegas menangani korban turun dari mobil ambulans. Mereka kemudian dibawa menggunakan tandu dan juga ada yang digotong menggunakan kursi roda.

Direktur Pelayanan Medis RS Budi Kemuliaan, Muhammad Rifki.

Direktur Pelayanan Medis RS Budi Kemuliaan, Muhammad Rifki, mengatakan hingga pukul 10.03 WIB, ada sebanyak 32 korban yang diterima untuk dilakukan tindakan medis.
   
"Ada 32 yang kita terima sejak semalam hingga pukul 10.03 WIB dan 25 pasien sudah pulang," kata Rifki di RS Budi Kemuliaan, Rabu, 22 Mei 2019.

Ia juga membenarkan satu korban meninggal telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan autopsi. Korban tersebut mengalami luka tembak di bagian bawah leher mendekati dada.

"Ada dua luka tembak lagi. Dan kemungkinan seperti itu (tentu dirawat)," katanya. 

Diketahui, korban tewas itu bernama Farhan Syafero (30) beralamat tinggal di Kampung Rawakalong, Kelurahan Grogol, Kota Depok. Dia tertembak semalam di sekitar pasar blok A Tanah Abang. | Vivanews

Jakarta _Pihak Rumah Sakit Budi Kemuliaan membenarkan ada korban tewas akibat tertembak di depan Pasar Blok A Tanah Abang. Korban tewas itu bernama Farhan Syafero (30) beralamat tinggal di Kampung Rawakalong, Kelurahan Grogol, Kota Depok. 

Direktur RS Budi Kemuliaan Fahrul W Arbi mengatakan saat ini korban tewas tersebut sudah dibawa ke RSCM Cipto Mangunkusumo.

"Korban waktu datang belum meninggal, jadi sempat diresusitasi kemudian tidak tertolong dan kita menghubungi keluarga dan kita kirim ke RSCM Cipto," ujar Fahrul di RS Budi Kemuliaan, Jakarta, Rabu (22/5).

Fahrul mengatakan korban meninggal karena mendapat tembakan di bagian dada. Ketika dilakukan penanganan pertama, nyawa korban tidak tertolong.

"Meninggalnya karena ada luka tembak tembus ke belakang dari dada, mungkin mengenai paru-paru. Kan ada pneumotoraks. Pneumotoraks itu selaput paru robek sehingga udara terkumpul di sana dan kena pembuluh darah besar," terang dia.

Dia melanjutkan, sampai pukul 6.15 WIB, pihaknya sudah menerima 17 pasien. Mereka dibawa ke rumah sakit karena berbagai macam sebab, seperti terkena tembakan. Dua di antaranya, lanjut Fahrul, sudah dirujuk ke RS Tarakan.

"Korban lainnya ada yang terkena luka tembak di betis, tangan, sendi bahu, ada yang dikirim ke RS Tarakan karena perlu ada tindakan bedah," tukas dia.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi terpisah menyatakan bahwa polisi sejak jauh hari telah mewanti-wanti akan ada pihak ketiga yang memanfaatkan aksi unjuk rasa.

Dedi menyatakan pihaknya masih mengecek kabar korban tewas tertembak. Dia mengklaim tim pengemanan unjuk rasa tidak dibekali oleh peluru tajam dan senjata api.


"Masih dicek (korban tembak). Yang perlu disampaikan bahwa aparat keamanan dalam pengamanan unjuk rasa tidak dibekali oleh peluru tajam dan senjata api," kata Dedi. | CNN Indonesia | CNN Indonesia

Jakarta - Polisi mengancam menembakkan tembakan dari senjata laras panjang ke arah pendemo Bawaslu di kawasan Tanah Abang, Rabu (22/5/2019) dini hari. Massa pendemo rusuh pasca aksi demonstrasi di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tak kunjung membubarkan dirinya.

Bahkan mereka masih terus meneriaki sambil melempar batu ke arah petugas Polisi.

Sesampainya di bawah terowongan depan pasar jaya, massa makin ricuh karena melakukan pembakaran. Polisi akhirnya mengerahkan senjata laras panjang untuk ditembakkan.

Polisi sambil memberikan peringatan juga terus menembakkan gas air mata. Seorang Polisi dalam mobil Pengurai Massa (Raisa) mengatakan telah memberikan peringatan terakhir.

"Ini peringatan terakhir. Kali ini senjata ada pelurunya," ujar Polisi itu di Jalan Wahid Hasyim, Selasa (22/5/2019).

Api berkobar di kawasan Pasar Tanah Abang, Rabu (22/5/2019). Pendemo Bawaslu bakar semua benda yang ditemui di lokasi.

Massa bahkan membakar benda-benda sekitar untuk melawan Polisi. Kepolisian terus memukul mundur massa perusuh. Namun massa tersebut belum juga membubarkan diri.

Pantauan suara.com, kobaran api besar terlihat akibat ulah perusuh itu. Kepolisian juga mengerahkan water cannon untuk mendorong massa dan mematikan api.

Massa terus menerus melempar kepolisian dengan batu sambil berteriak. Sampai saat ini Polisi masih melakukan pengejaran sambil memperingati massa tersebut untuk membubarkan diri.

Ricuh pasca aksi demo tolak hasil Pemilu masih belum usai, Rabu (22/5/2019) dinihari. Massa perusuh yang dipukul mundur oleh polisi berlarian ke gang-gang kecil di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.

Pantauan suara.com, polisi menggrebek pendemo yang lari ke gang tersebut. Di berbagai gang sepanjang Jalan Wahid Hasyim, pendemo rusuh kerap kali meneriaki polisi.

Ketika diperingati petugas, massa tersebut malah melempar batu. Akhirnya polisi mengejar pendemo tersebut dan berhasil menangkap sejumlah orang.

Polisi juga memeriksa berbagai tempat seperti warung dan gedung perkantoran yang sudah tutup. Tempat tersebut diduga menjadi persembunyian oknum rusuh itu.

Selama proses pengejaran, massa masih terus menantang kepolisian dengan teriakan-teriakan. Polisi berulang kali menembakan gas air mata.

Setiap kali polisi menembak gas air mata massa terpukul mundur namun belum juga membubarkan diri. Akhirnya polisi bermotor keluar dari barikade polisi bertameng untuk mengejar massa perusuh tersebut.

Sampai saat ini polisi masih melakukan pengejaran sambil terus memberikan peringatan. Pantauan suara.com, beberapa oknum berhasil diamankan dan dibawa ke barisan polisi.

Kerusuhan pasca aksi di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) belum usai. Sampai saat ini Kepolisian masih mendorong kumpulan massa yang membuar keributan.

Sampai pukul 12.50 WIB, massa yang tergabung dengan masyarakat Tanah Abang masih terus menantang Kepolisian. Bahkan terlihat juga massa tersebut melempar kepolisian dengan petasan.

Petugas polisi sambil terus berjalan mendorong massa dan meminta agar segera membubarkan diri. Namun permintaan itu tidak kunjung diindahkan oleh massa tersebut.

Akhirnya kepolisian melempar gas air mata ke arah massa. Massa sampai saat ini belum membubarkan diri dan masih menantang Petugas dengan menunjukan senjata tajam.| Suara.com

Jakarta - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang memenangi Pemilu 2019. Dia mendukung Jokowi. SBY juga mendukung penuh pemerintahan Jokowi-Ma'ruf bila nanti mereka diputuskan menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI.

"Mengiringi ucapan selamat saya kepada Bapak Joko Widodo dan Bapak Ma'ruf Amin dalam kapasitas saya sebagai Presiden Republik Indonesia ke-6 atas kepercyaan rakyat yang diberikan kepada bapak berdua untuk pada saatnya memimpin Indonesia lima tahun mendatang, saya menyambut baik dan mendukung penuh komitmen dan tekad mulia bapak berdua untuk memimpin dan mengayomi rakyat Indonesia secara adil tanpa kecuali," kata SBY dalam pernyataan pers berbentuk video, Selasa (21/5/2019) malam.

Ketua Umum Partai Demokrat ini berdoa agar Allah SWT meridoi Jokowi-Ma'ruf. Dia merasa lega, Jokowi telah menyampaikan komitmennya untuk menjadi pemimpin bagi semua golongan. Menurut SBY, pernyataan seperti ini ditunggu semua pihak, baik bagi pendukung Jokowi-Ma'ruf ataupun yang tidak mendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

"Juga awal yang indah bagi terbasuhnya luka di antara anak bangsa, serta bagi rekonsiliasi dan bersatunya kembali anak bangsa secara terhormat," kata SBY.

Dia berharap Pemilu 2019 bisa diakhiri dengan indah. Dengan begitu, semua pihak bisa berkonsentrasi untuk memajukan Indonesia bersama-sama.

"Dengan doa dan harapan semoga Pemilu 2019 ini segera berakhir dengan baik, damai, dan indah, agar bangsa dan negara kita segera melangkah ke depan untuk membangun hari esok yang lebih baik," kata SBY. | Detik.com

KNRP Aceh Terget 5 Miliar Bantuan untuk Palestina di 2019. (GATRA/T Dedi/re1)
Banda Aceh - Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Aceh menargetkan bantuan kemanusian masyarakat Aceh untuk Palestina di 2019 ini mencapai Rp5 miliar.

Demikian Ketua KNRP Aceh, Makhyarudin saat menyampaikan pada kegiatan konferensi pers terkait bantuan kemanusian masyarakat Aceh untuk Palestina dan berbuka puasa bersama di Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, Senin malam (20/5).

Hingga saat ini, kata dia, donasi yang sudah terkumpul dari masyarakat Aceh mencapai Rp3.025 miliar. “Aksi pengumpulan donasi akan terus dilakukan hingga akhir Ramadan sehingga ditargetkan bisa mencapai angka 5 miliar," ujarnya.

Untuk mencapai target itu, KNRP Aceh akan memaksimalkan pengumpulan dana pada tahun ini, dengan melaksanakan Safari Ramadan ke-23 kabupaten/kota bersama dengan tiga orang syeh Palestina.

Ketiga Syeh itu masing-masing Syeh Raghed Al Makki, Syeh Naseer Nasef Ahmad dan Syeh Barjas Daud Shaleh Elawar.

Ia menyatakan, pihaknya juga menggelar Safari Ramadan seperti ini, dan pada 2018 berhasil mengumpulkan Rp3,8 miliar dari rakyat Aceh dan diserahkan kepada rakyat Palestina.

Makhyaruddin pada awal Ramadan lalu bersama dengan KNRP pusat melakukan kunjungan langsung ke Gaza Palestina melalui Mesir. Pihaknya mengunjungi rumah sakit, pengungsi sekaligus mengantar bantuan dari rakyat Indonesia dan sejumlah negara lain di dunia.

“Saya mewakili KNRP Aceh berhasil masuk Gaza tanggal 1 Ramadan. Setelah tertahan seminggu di Jakarta karena kesulitan visa. Tertahan di Kairo dua hari’ karena tak ada izin masuk di perbatasan Rafah. Dan masuk ke Gaza langsung mengunjungi tiga titik pemboman oleh Israel yang dilakukan dua hari sebelum puasa Ramadan,” terang Makhyar.

Sementara itu, Syeh Nasef dan Syeh Barjas menyampaikan terima kasih atas kepedulian masyarakat Indonesia, khususnya rakyat Aceh kepada saudara mereka di Palestina. Mereka juga berterima kasih karena telah diterima dengan baik selama berada di Aceh.

“Mereka rakyat Aceh antusias dan menghargai tamu. Kami mendapat kemudahan sehingga tidak ada kendala dalam perjalanan kami. Maka kami menyampaikan penghormatan kepada rakyat Aceh,” ujar Syeh Nasef.

Hal yang sama disampaikan Syeh Barjas. Menurutnya kegiatan penggalangan dana di Aceh didukung oleh pemerintah dan rakyat Aceh yang sangat perhatian dengan kondisi Muslim Palestina.

“Mereka sangat perhatian terhadap Palestina, sehingga kami sangat terkesan. Dan kalau rakyat Palestina sudah mengorbankan nyawa maka rakyat Indonesia juga tidak membiarkan mereka kelaparan,” paparnya.

“Dalam kunjungannya ke kabupaten/kota syeh Palestina menyampaikan informasi terkini di Gaza,” kata Ketua Safari Ramadhan Afrial Hidayat di Banda Aceh.

Ia menyebutkan penduduk Palestina berjumlah 17 juta orang di dunia, namun yang bertahan di Palestina hanya 5 juta orang, di atas 20% sisa tanah Palestina yang belum dijajah Israel. | Gatra

Titiek Soeharto saat menjawab pertanyaan awak media di depan Bawaslu. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
Jakarta - Politikus Partai Berkarya, Titiek Soeharto, angkat bicara mengenai para pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang ditangkap polisi karena tuduhan makar. Ia membandingkan rezim ini lebih parah daripada saat Presiden Soeharto memimpin Indonesia.

“Masa semuanya dibilang makar, makar, makar. Ini apa? Dulu zamannya Pak Soeharto enggak kaya gini, kayaknya sekarang lebih gila lagi. Makar, makar apa sih?” kata putri Presiden ke-2 RI, Soeharto itu, saat ikut dalam aksi di depan gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa, (21/5) petang.

Beberapa pendukung Prabowo yang ditangkap karena makar adalah Eggi Sudjana dan Lieus Sungkarisma. Titiek juga menyoroti ditahannya eks Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko.

“Dan itu Danjen Kopassus itu sudah berjuang (untuk negara), diperlakukan seperti itu,” kritik Titiek.

Titiek juga heran saat semalam ada surat perintah penyidikan kepada Prabowo Subianto. Menurutnya, surat tersebut tidak tepat dialamatkan kepada seorang calon presiden. Ia merasa dengan berbagai kejadian itu, demokrasi tidak berjalan dengan baik.

“Ini katanya demokrasi, kita sudah reformasi dan boleh keluarkan pendapat. Belum apa-apa sudah dibungkam,” tutur mantan istri Prabowo ini. | Kumparan

Mayjen Purnawirawan Soenarko
JAKARTA – Menko Polhukam Wiranto menyatakan penangkapan mantan Danjen Kopassus Mayjen Purnawirawan Soenarko terkait dugaan penyelundupan senjata gelap dari Aceh dan pernyataannya yang dianggap meresahkan.

"Penangkapan Mayor Jenderal Purnawirawan Soenarko berkaitan dengan ucapan-ucapan beliau pada saat ada penjelasan kepada anak buahnya yang terekam dan diviralkan,” kata Wiranto kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/5/2019).

“Lalu juga ada keterkaitan dengan adanya senjata gelap dari Aceh diduga diminta oleh yang bersangkutan untuk sesuatu yang kita tidak tahu. Itu yang sedang disidik kepolisian,” sambung mantan Panglima ABRI itu.

Soenarko punya hubungan khusus dengan Aceh. Dia pernah menjadi Panglima Kodam Iskandar Muda pada 2008-2009. Setelah pensiun dari militer, Soenarko juga pernah masuk jajaran pengurus Partai Aceh dan Partai Nanggroe Aceh, dua partai lokal bentukan mantan pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Menurut Wiranto penangkapan Soenarko membuktikan bahwa penegakan hukum tak pandang bulu.

“Itu membuktikan aparat tidak pandang bulu. Di sini supaya kita lihat hitam putih, jangan kaitkan dengan politik,” ujarnya.

Soenarko sebelumnya dilaporkan ke Bareskrim atas tuduhan makar. Penyidik Polri bersama POM TNI kemudian menyelidiki dan dilakukan penangpan terhadap mantan Panglima Kodam Iskandar Muda Aceh itu. | Okezone

Banda Aceh – Ketua Relawan Prabowo Presiden Aceh, Don Muzakir, diperiksa oleh Polresta Banda Aceh karena diduga menyebarkan video berisi ajakan massa untuk ke Jakarta mengikuti aksi 22 Mei.

Koordinator Lapangan Aksi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat Provinsi Aceh, Zahrial Lamno, mengatakan Don Muzakir diperiksa polisi atas dugaan video yang sudah tersebar di media sosial pada Selasa, 21 Mei 2019.

“Iya, benar, diperiksa di Polresta tentang video yang pernah di-upload ke Youtube,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Atas pemeriksaan itu, aksi yang direncanakan sebelumnya berlangsung di kantor Panwaslih Aceh hari ini, terpaksa dibatalkan.

“Aksi hari ini kita batalkan, tidak ada masalah soal pengamanan, hanya saja simpatik terhadap Don makanya aksi dibatalkan,” katanya.

Aksi yang akan digelar hanya orasi dan menyatakan sikap. “Tidak ada arah makar, tidak mengajak cuma kita mem-back up Bawaslu untuk bertindak sesuai dengan kapasitas dan tugasnya,” ujarnya.

Hingga berita ini ditulis, Polresta Banda Aceh belum memberikan keterangan tentang pemeriksaan Don Muzakir. | Vivanews

Jakarta - Chief Representative atau Kepala Perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia, Mr. Shinichi Yamanaka, berkenan menghadiri acara temu silahturahmi dan berbuka puasa bersama Keluarga Alumni Program Persahabatan Indonesia Jepang Abad 21 (Kappija-21), bertempat di Jawa Room, Kantor JICA Indonesia, Gedung Sentral Senayan 2, Jakarta Pusat, Senin, 20 Mei 2019. Turut juga hadir dalam acara itu, staf JICA berkebangsaan Jepang maupun Indonesia. Terlihat antara lain Mr. Ando Hisao dan Mr. Manabe Makoto serta Ibu Dinur Krismasari dan Ibu Sri Widyastuti.

Dari pihak Kappija-21, selain Presiden dan Sekjen Kappija-21, Mulyono Lodji dan Wilson Lalengke, hadir pula tidak kurang dari 60-an anggota alumni program persahabatan Indonesia Jepang yang disponsori oleh JICA tersebut. Di antara undangan yang hadir, terlihat pejabat di Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal, Rafdinal, dan beberapa direktur dari perusahaan-perusahaan BUMN maupun swasta.

Pada kesempatan itu, Mr. Yamanaka menyampaikan rasa gembira dan apresiasinya kepada Kappija-21 yang sudah menginisiasi acara tersebut. Bahkan dengan jelas beliau mengatakan bahwa JICA sangat senang melihat aktivitas Kappija-21 yang cukup banyak.

"Kappija-21 merupakan salah satu organisasi alumni Jepang, dari beberapa asosiasi alumni Jepang di Indonesia, yang paling aktif selama ini. JICA merasa senang dan bangga mengenai hal itu," kata Yamanaka dalam sambutannya.

Oleh karena itu, sambung Yamanaka yang belum begitu lama menjabat sebagai Chief Representative JICA di Indonesia ini, JICA berharap untuk terus bekerjasama dengan Kappija-21. "Kappija-21 punya program yang bagus, seperti workshop yang melibatkan kampus, pengelolaan sampah rumah tangga di masyarakat, lomba menulis essay, mengikuti konferensi dan pertemuan di tingkat ASEAN, dan lain-lain. JICA akan support terus kegiatan yang berdampak luas bagi perbaikan dan peningkatan kehidupan masyarakat luas, seperti itu" imbuh Yamanaka yang murah senyum ini.

Sementara itu, Mulyono Lodji menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan JICA Indonesia terhadap Kappija-21 selama ini. Khususnya dalam penyelenggaraan acara berbuka puasa bersama kali ini, JICA menyediakan ruangan dan dihadiri langsung oleh pimpinan tertinggi JICA Indonesia. "Di samping kami bahagia bisa reuni dan silahturahmi dengan para senior Kappija-21, kami semua juga merasa sangat senang bisa bertemu langsung dengan Chief Representative JICA Indonesia dalam sebuah moment yang penuh kekeluargaan seperti saat berbuka puasa bersama ini," ujar Mulyono.

Seusai berbuka dan sholat maghrib berjamaah, acara dilanjutkan dengan makan malam bersama. Menu yang disediakan panitia cukup unik, yakni makanan ala jepang, hoka bento. Sambil menikmati makan malam, para undangan disuguhkan tayangan video tentang program dan kegiatan JICA di Indonesia. Seperti diketahui bahwa salah satu program JICA yang cukup spektakuler dan bersejarah adalah pembangunan MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta yang belum lama ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Acara yang berlangsung hingga pukul 20.00 wib itu juga diisi dengan penyampaian program Kappija-21 yang sudah dilaksanakan tahun 2018 lalu dan rencana program tahun 2019 ini. Menjelang mengakhiri acara, para senior berkenan berbagi pengalaman dan wawasan untuk menjadi penyemangat para anggota Kappija-21 kedepannya.

Acara akhirnya ditutup dengan foto bersama. (APL/Red)

Jakarta - Di hadapan ratusan undangan yang hadir, Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) mengadakan Sosialisasi Cegah Radikalisme dan Kenakalan Remaja. Acara yang dilangsungkan di Gedung Juang Cikini, Jakarta Pusat pada hari Senin (20/5/2019) itu, diadakan menjelang buka puasa bersama.

Di dalam diskusi tersebut terungkap bahwa intoleransi dan bibit-bibit radikalisme sudah masuk dan berkembang di sekolah-sekolah. “Hasil penelitian terbaru dari PPIM UIN Jakarta (2017), dilakukan terhadap siswa/mahasiswa dan guru/dosen dari 34 provinsi di Indonesia. Di antara hasilnya, yaitu sebanyak 34,3 persen responden memiliki opini intoleransi kepada kelompok agama lain selain Islam. Kemudian, sebanyak 48,95 persen responden siswa/mahasiswa merasa pendidikan agama mempengaruhi mereka untuk tidak bergaul dengan pemeluk agama lain. Yang lebih mengagetkan lagi 58,5 persen responden mahasiswa/siswa memiliki pandangan keagamaan dengan opini yang radikal," tutur Ketua Umum PP IPNU Aswandi Jaelani.

Aswandi menambahkan terkait persoalan yang muncul, mengapa bibit-bibit radikalisme bisa masuk pada kalangan pelajar? Dan bagaimana strategi agar mampu mencegah pemahaman radikalisme memengaruhi cara berpikir pelajar saat ini? "Hal ini menjadi PR besar dan fokus pembahasan bagi kita terutama bagi organisasi kepelajaran seperti IPNU,” jelas Aswandi.

Selain masalah radikalisme. kenakalan remaja, khususnya di kalangan pelajar, juga menjadi perhatian yang utama. Kenakalan ini banyak pemicunya, salah satunya adalah minuman keras! minuman ber-alkohol (minol).

Wakil Ketua Umum Ahmad Imaduddin Abdillah menjelaskan bahwa Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDK!) 2017 mengungkapkan umur mulai minum alkohol terutama pada usia 15-19 tahun pada pria sebesar 70 persen dan wanita 58 persen. "Sementara pada usia 20-24 tahun, pria yang mengonsumsi alkohol sebanyak 18 persen dan wanita 8 persen. Kebanyakan remaja yang mengkonsumsi miras. mengapa dia suka mengkonsumsi minuman keras, alasanya karena saat itu dia galau atau ada masalah. Sehingga langsung minum-minuman keras agar hilang sedikit masalah dalam hidupnya, walaupun hanya sementara tapi bisa menenangkan pikirannya,” ucap Imaduddin.

Selanjutnya Imaduddin menambahkan, “Karena hal inilah yang menyebabkan mereka kecanduan dan menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan minuman tersebut. Sekarang para penikmat minuman keras juga sering mengoplos minuman keras atau yang lebih dikenal dengan miras oplosan, itu yang menyebabkan bahaya bagi tubuh karena tidak tau kadar alkohol yang dikonsumsi."

“Semoga dengan diberikan pembekalan ini diharapkan simpatisan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) dapat memahami bersama membuat kontra radikalisme dan bahaya minuman keras yang marak terjadi sekarang ini," tutup Imaduddin.(Jesi/Red)
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.