2022-02-06

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA


Krueng Geukueh - PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) bersama Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan  Industri Daerah (FKLPID) dan Balai Latihan Kerja (BLK) Banda Aceh berhasil mencetak sumber daya manusia dari lingkungan perusahaan yang punya keahlian untuk terjun ke dunia kerja.

Assistant Vice President PKBL, Jufri, Kamis (10/2/2022) mengatakan, pemuda lingkungan perusahaan tersebut dilatih selama satu bulan sehingga bisa mandiri dalam berwirausaha maupun memenuhi kebutuhan kerja yang ada di Provinsi Aceh dan di luar daerah.

“Melalui Program Youth Ship (YES),  PT.PIM mengajak anak-anak lingkungan bergabung di pelatihan bidang pemeliharaan dan perbaikan AC kantor dan perumahan yang bekerjasama dengan BLK dan FKLPID Banda Aceh. Selesai pelatihan, anak-anak kita akan mempunyai skill yang bisa membantu mereka dalam hal mendapat kerja maupun dalam berwirausaha,” kata Assistant Vice President PKBL, Jufri.

Lanjutnya, pelaksanaan kegiatan program YES  berbasis Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) di bidang pemeliharaan dan perbaikan AC setelah dilaksanakan dan peserta mampu menguasai skill yang telah diberikan maka akan diberikan  sertifikat pelatihan dan juga keahlian yang didapatkan melalui mekanisme Uji Kompetensi oleh tim sertifikasi BNSP. 

SVP Sekper dan Tata Kelola PT PIM, Saifuddin Noerdin menyebutkan, suatu kebanggaan bagi Manajemen PT PIM melihat  peserta dari lingkungan perusahaan berhasil menempa ilmu dan siap diaplikasikan di dunia usaha. 

Menurutnya, PT PIM akan memfasilitasi peserta untuk kemandirian usahanya. Tim TJSL sudah merencanakan dari awal tahapan-tahapan yang akan dilakukan setelah dilakukan pelatihan.

“kedepan kita akan bentuk satu badan usaha untuk menaungi kawan-kawan kita yang akan beraktifitas nantinya. Struktur organisasi sudah disiapkan, dan peralatan kerja pun kita bantu empat Fullset bagi  empat Kelompok yang akan kita bentuk,” ucapnya. 

Lanjutnya, para teknisi diberikan satu unit alat transportasi motor tiga roda merk Viar untuk memudahkan dalam aktivitas dan mobilisasi kerjanya. Tenaga teknisi akan disubkan ke Koperasi Syariah PT PIM untuk menangani perbaikan, servis, dan kendala AC perusahaan dan juga perumahan karyawan. 

“Kita juga mengusahakan agar anak perusahaan PT PIM seperti RS PRIME, PT IMARA, Yayasan kesejahteraan Karyawan (YKK) serta BDI Almuntaha bekerjasama dengan TJSL untuk memberikan peluang kepada kawan-kawan kita yang sudah terlatih sebagai teknisi AC. Harapannya agar anak-anak muda menjadi pilot project bagi usaha kaum muda di wilayah Kecamatan Dewantara sehingga dapat membangun perekonomian desa dan daerah,” ujar Saifuddin.

Ketua Koperasi Syariah PT PIM Mukhlis mengapresiasikan anak-anak muda lingkungan perusahaan yang sudah mau berusaha mengasah kemampuan untuk mendapat pekerjaan sesuai minat dan keahliannya. 

“Kami dari Koperasi Syariah PT PIM mendukung dan memberikan peluang kepada organisasi yang menaungi anak-anak lepasan BLK ini untuk di sub kontrakkan, dengan memakai mekanisme kontrak lepas dan tidak mengikat, kita akan berikan orderan kerja kepada kawan-kawan ini untuk melakukan perbaikan dan service berkala AC di area kantor, pabrik maupun komplek perumahan karyawan,” tambah Muchlis.[]


Banda Aceh -
Pengurus Gerindra Kota Banda Aceh melakukan silaturahmi dan konsolidasi bersama puluhan warga Rukoh di Dusun Silang, Gampong Rukoh, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh (Minggu, 6 Februari 2022).

Indra Agusri selaku pengurus DPC Gerindra Kota Banda Aceh menyampaikan, kegiatan silaturahmi ini
dilaksanakan dengan tujuan untuk menyerap masukan-masukan dan aspirasi masyarakat Gampong Rukoh.

"Dengan kita berinteraksi bersama masyarakat, kita dapat mendengar berbagai masukan dan menyerap informasi. Berbagai saran, masukan, keluhan, dan informasi dari warga tersebut, akan kita sampaikan langsung kepada Anggota Dewan dari Gerindra Kota Banda Aceh," paparnya.

Dalam temu ramah ini, berbagai aspirasi telah dikumpulkan agar Anggota Dewan Kota Banda Aceh dari Gerindra agar bisa membantu terkait perbaikan pembangunan infrastruktur di Dusun Silang. "Salah satunya adalah perbaikan saluran pembuangan di Dusun Silang saat ini sangat mengkhawatirkan. Tatkala diguyur hujan, kondisinya selalu banjir," tegas Pemuda asal Montasik tersebut.

Indra mengatakan, kita juga berdiskusi terkait peningkatkan ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat kalangan bawah, seperti pebibitan ternak dan pembibitan jamur yang tujuannya agar dapat membantu keluarga dan masyarakat dalam rangka mengelola dan memberikan manfaat kepada kegiatan produktif masyarakat untuk meningkatkan pemasukan warga Desa Rukoh Kota Banda Aceh.

Indra Agusri juga memaparkan, selain untuk mempererat silaturahmi dengan Anggota DPRK setempat, silaturahmi dan konsolidasi ini juga dapat menjalin sinergisitas terkait pemberdayaan dan kegiatan produktif di Desa Rukoh tersebut.

“Melalui pokok pokok pikiran ini dapat diperhatikan sehingga pembangunan dan pemberdayaan ini dapat terbangun dalam jangka panjang. Penguatan ekonomi masyarakat, dapat tertuju untuk masyarakat Rukoh terutama. Kita juga tetap berusaha menekan tingkat perkembangan covid19 di Desa Rukoh dan kita semua bisa saling menjaga protokol kesehatan,” terang Indra Agusri yang juga selaku Sekretaris Desa Gampong Rukoh Kota Banda Aceh.

Kunjungan yang dihadiri para petinggi Gerindra Kota Banda Aceh dan jajarannya tersebut adalah Chairumam SE (Ketua Gerindra Kota Banda Aceh), Safni BSC (Ketua Fraksi Gerindra Kota Banda Aceh), Arif Khalifah (Anggota Dewan Gerindra Kota Banda Aceh), Ramza (Anggota Dewan Gerindra Kota Banda Aceh), Pengurus  DPC Gerindra Kota Banda Aceh dan Pengurus DPD Gerindra Aceh.


StatusAceh.Net -
Sejak menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi setahun lalu, militer Myanmar yang dikenal dengan nama Tatmadaw membuat dunia terpana karena mereka membunuhi ratusan warga, termasuk puluhan anak yang menentang kekuasaan militer.

Bagi rakyat Myanmar, setahun terakhir ini dipenuhi pembunuhan oleh tentara dan penyerangan hingga ke desa-desa. Yang teranyar pada Desember lalu ketika penyelidikan BBC menemukan Tatmadaw melancarkan serangkaian serangan yang melibatkan penyiksaan dan pembunuhan massal.

Menurut Asosiasi Bantuan Tahanan Politik (AAPP), lebih dari 1.500 orang dibunuh oleh pasukan keamanan sejak kudeta Februari tahun lalu.

Mengapa Tatmadaw menjadi sangat berkuasa dan brutal?

Apa itu Tatmadaw?

Tatmadaw berarti "tentara" atau "angkatan bersenjata" dalam bahasa Birma, tapi nama itu kini sudah sama artinya dengan penguasa militer.

Sejak berabad-abad Kerjaan Birma sudah memiliki tentara tapi dilarang ketika Inggris berkuasa.

Sejarah Tatmadaw bermula dari Pasukan Kemerdekaan Birma (BIA) yang didirikan pada 1941 oleh sekelompok revolusioner, termasuk Aung San, tokoh yang dianggap "Bapak Bangsa" oleh rakyat Birma. Dia adalah ayah dari Aung San Suu Kyi.

Aung San dibunuh beberapa saat sebelum Birma meraih kemerdekaan dari Inggris 1948. Tapi sebelum kematiannya, BIA sudah bergabung dengan milisi lain untuk membentuk angkatan bersenjata nasional. Setelah kemerdekaan, angkatan bersenjata itu kemudian berbentuk seperti sekarang orang mengenal Tatmadaw.

Selepas kemerdekaan, Tatmadaw meraih kekuasaan dan pengaruh. Pada 1962, mereka menguasai negeri dalam sebuah kudeta dan kemudian berkuasa tanpa perlawanan hingga 50 tahun kemudian. Pada 1989 Birma mengubah nama resmi negara menjadi Myanmar.

Status terpandang

Sosok tentara menjadi impian bagi banyak rakyat Myanmar. Status tentara memiliki derajat tinggi di tengah masyarakat.

"Saya bergabung jadi tentara karena ingin punya senjata, pergi ke medan perang, dan bertempur. Saya suka bertualang dan berkorban bagi negara," kata Lin Htet Aung, mantan kapten di Tatmadaw, seperti dilansir laman BBC, Rabu (2/1).

Dia kemudian keluar dari tentara untuk bergabung dengan Gerakan Pembangkangan Sipil (CDM) yang muncul setelah kudeta 1 Februari dan melibatkan banyak dokter, perawat, serikat pekerja dan banyak lagi yang lainnya.

"Sekarang saya sangat malu. Saya salah kira. Pengunjuk rasa damai diserang dengan brutal dan dalam sejumlah kasus dengan bom, kekerasan dan penembak jitu. Ini bukan Tatmadaw yang saya inginkan. Itulah alasan saya bergbaung dengan CDM."

Myanmar terdiri dari lebih 130 etnis. Buddha dan Bamar menjadi etnis mayoritas.

Etnis Bamar tergolong kaum elit di Myanmar dan para ahli menyebut tentara memandang diri mereka sebagai kaum elitnya elit.

"Mereka sangat-sangat menganut ideologi ultranasionalis," kata Gwen Robinson, pengamat Myanmar di Universitas Chulalongkorn, Bangkok.

"Mereka melihat kelompok etnis minoritas sebagai ancaman dan tidak berhak tinggal di Myanmar karena dianggap mereka ingin memecah belah dan mengganggu stabilitas negara dan karena itu harus disingkirkan."

Kondisi ini membuat Myanmar menjadi lokasi dari perang saudara selama beberapa dasawarsa.

Banyaknya kelompok milisi etnis bersenjata yang ingin memisahkan diri dari negara pusat membuat Tatmawada selalu bertempur, terkadang di beberapa lokasi sekaligus.

Bahkan perang antara tentara dengan kelompok milisi etnis ini disebut-sebut pengamat sebagai konflik terlama di dunia.

"Ini membentuk Tatmadaw seperti sekarang yang menjadi mesin perang sadis dan hanya mengikuti perintah seperti robot," kata Robinson.

Sejumlah etnis minoritas seperti muslim Rohingya menjadi korban kekejaman Tatmadaw sejak lama. Kini ratusan demonstran, termasuk mereka yang beretnis Bamar Buddha juga dibunuh oleh tentara.

Menurut Robinson, semua orang berpotensi menjadi pemberontak menurut Tatmadaw. "Mereka melihat demonstran sebagai pengkhianat."

Beban tugas yang cukup lama, terkucilkan dari masyarakat, membuat tentara memiliki pandangan kejam. Sebagian harus tinggal di asrama tertutup, tinggal dengan keluarga dan diawasi secara ketat kemudian dicekoki propaganda militer, kata pengamat dan pengakuan dari sejumlah mantan tentara.

Pengamat menilai kondisi ini membuat mereka merasa satu keluarga tentara dan anak-anak mereka terkadnag menikahi anak tentara lain.

"Tatmadaw menjadi seperti kultus agama," kata Robinson. "Mereka tidak banyak berhubungan dengan warga luar."

Seorang tentara yang kemudian membelot dan bergabung dengan Gerakan Pembangkangan Sipil membenarkan kondisi ini.

"Mereka terlalu lama di militer sehingga hanya tahu bahasa tentara. Mereka tidak paham apa yang terjadi di luar dunia tentara," kata Letnan Chan Mya Thu.

Negara dalam Negara

Sebagian besar pola pikir Tatmadaw masih menjadi misteri.

"Ini seperti negara dalam negara," kata Scot Marciel, Duta Besar AS untuk Myanmar hingga 2020.

"Mereka tidak berinteraksi dengan masyarakat lain. Mereka berada di dalam ruang gema dan saling mengatakan betapa pentingnya mereka, betapa hanya mereka yang mampu mempertahankan negara, dan tanpa mereka maka negara akan hancur."

Kecaman, misalnya, muncul ketika para jenderal menggelar parade militer mewah dan pesta makan malam di Kota Nay Pyi Taw Maret lalu, sementara di saat yang sama tentara membunuhi lebih dari 100 warga di seantero negeri.

Namun tentara berpangkat rendah mengatakan, kemewahan itu hanya diperoleh oleh mereka yang berpangkat tinggi.

"Petinggi militer itu kaya raya dan mereka tidak pernah mau berbagi dengan yang di bawahnya," kata Mayor Hein Thaw Oo, mantan tentara kepada BBC Birma.

"Ketika saya bergabung dengan Tatmadaw, saya pikir saya akan menjaga perbatsan dan kedaulatan negara. Tapi saya melihat tentara berpangkat rendah tidak dihargai dan dirundung oleh atasannya."

Tentara pada akhirnya hanya diperintah oleh sang pemimpin kudeta Jenderal Min Aung Hlaing.

Tapi pengamat menilai Tatmadaw juga tidak mendewakan sosok pemimpin.

"Salah jika mengira dia (Min Aung Hlaing) adalah sumber masalah," kata Marciel. "Menurut saya institusi dan tradisi di dalamnya itulah yang jadi masalah, dan dia adalah produk dari itu."

Mayor Oo mengatakan ketika Jenderal Hlaing mengambil alih kekuasaan dia mendapat banyak dukungan di tentara setelah meningkatkan kemampuan persenjataan dan seragam.

Kini Tatmadaw bertindak sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Pasukan tempur yang sangat kuat dan terselubung dan hanya peduli dengan institusi sendiri.

"Intinya," kata Marciel, "menurut saya, mereka tidak ambil pusing dengan apa kata dunia." [Sumber: Merdeka.com]

loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.