2020-03-15

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA


Banda Aceh - Upaya pemerintah Aceh dalam memberi perlindungan kepada segenap lapisan masyarakat atas serangan Virus Corona (Covid-19) yang mengancam masyarakat terus dimaksimalkan, semaksimal mungkin. Guna mengatisipasi segala kemungkinan buruk yang sulit di prediksi atas meluasnya penyebaran wabah (Covid-19). 

Upaya penanganan terhadap ancaman Virus Corona yang terus menghantui masyarakat dunia, bukan saja tanggung jawab pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. 

Namun seluruh lapisan masyarakat Indonesia secara khusus Aceh, memiliki peran penting dalam mengantisipasi wabah yang telah merengut korban jiwa, kata ketua Lemkaspa, Samsul Bahri, M.Si kepada media Sabtu, 21 Maret 2020.

“Saat ini masyarakat harus berperan aktif bersama Pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran Virus Corona Covid-19 yang sedang melanda dunia. Kepada masyarakat Aceh mari kita sama-sama bersinergi dengan Pemerintah Aceh untuk saling bahu-membahu dalam mengantisipasi penyebaran Virus mematikan tersebut,” tegas Samsul

Saat ini, tambah ketua Lemkaspa, Upaya pencegahan wabah corona Covid-19 memerlukan peran aktif seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat harus menjalankan Standar Operasional (SOP) yang telah ditetapkan pemerintah melalui mekanisme yang telah ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO). Setiap kebijakan terkait pencehagan Covid-19 harus dipatuhi oleh masyarakat, terutama masyarakat Aceh. 

“Jangan sesekali mengabaikan intruski yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19. Corona sangat berbahaya apabila telah terjangkit manusia,” Tegasnya 

Bila ini tidak berubah, maka sangat dikhawatirkan akan terjadi bom waktu bagi Aceh, oleh karena itu mari kita berikhtiar semaksimal mungkin secara bersama sama mencegah menyebarnya virus tersebut, setelah berikhtiar, selanjutnya bertawakkal kepada Allah.

Lebih lanjut, tambah ketua Lemkaspa, Untuk saat ini dalam proses penanggulan Wabah Corona Covid-19 tidak perlu saling menyalahkan, Semua pihak harus berperan aktif dalam mengantisipasi segela kemungkinan yang terjadi kedepan. Kita tidak bisa memperdiksi kapan Virus tersebut menyerang korban, yang harus kita lakukan saat ini upaya pencegahan semaksimal mungkin untuk membendung penularan Covid-19.

"Kita juga melihat pemberitaan di media, bagaimana penyebaran Covid-19 yang semakin hari semakin meluas , dan tentunya kita harus mempersiapkan langkah-langkah dalam meminimalisir jatuhnya Korban, semoga tidak menimpa diri kita, keluarga, serta masyarakat sekitar kita" tuturnya.

Direktur Lemkaspa juga menegaskan, bahwa saat ini, bukan saja Aceh yang menjadi ancaman penyebaran Covid-19. Seluruh dunia sedang dihantui wabah tersebut. Hal ini dimaksudkan agar setiap daerah dapat mengantisipasi dengan baik potensi penyebaran virus mematikan tersebut, serta melakukan penanganan secara berskala apabila ada korban yang terinveksi.

Saat ini upaya sederhana yang bisa dilakukan oleh masyarakat, yang pertama menjalankan intruksi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah, kedua menjalakan pola hidup sehat, ketiga membatasi ruang gerak dalam berinteraksi dengan masyarakat luas. 

Dan yang paling utama sebagai masyarakat Aceh yang beragama Islam selalu memohon perlindungan kepada Allah SWT, mudah-mudahan masyarakat Aceh secara khusus, umumnya masyarakat dunia dapat melewati masa-masa kritis dalam menghadapi wabah Covid-19, Demikian pungkas ketua Lemkaspa, (Red/Rls)

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap data bahwa hingga Jumat, 20 Maret 2020, tercatat ada 25 tenaga medis di ibu kota yang terjangkit Corona COVID-19.

Menurut Anies, dari jumlah itu, satu di antara paramedis tersebut sudah meninggal dunia.

"Ada 25 tenaga medis di Jakarta yang terkonfirmasi positif COVID, satu meninggal," ujar Anies di pendopo Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020.

Anies menyampaikan, para tenaga medis memang bekerja siang malam dalam menangani wabah yang berasal dari Wuhan, China itu. Anies karena itu meminta masyarakat mendukung juga upaya mereka menangani wabah virus Corona.

"Tenaga medis itu bekerja siang-malam dan saat ini sudah ada yang terpapar," ujar Anies.

Dukungan masyarakat bisa diberikan dengan mematuhi pelaksanaan strategi social distancing. Dengan cara itu diharapkan potensi penyebaran Corona COVID-19 bisa dihempang dan diminimalisir. Dengan demikian tak perlu beban tenaga medis terus bertambah dengan pesat.

"Beredar juga itu foto-foto tim dokter, tim medis yang fotonya mengatakan 'izinkan kami berjuang di rumah sakit, bagian Anda adalah tinggal di rumah'. Ini adalah pesan yang sangat powerful dari mereka. Mari kita taati," ujar Anies lagi.

Diketahui per Jumat, 20 Maret 2020, ada 20 orang Jakarta penderita Corona COVID-19 meninggal dunia. Seluruh Indonesia ada 32 orang yang sudah meninggal dari 369 kasus. | Vivanews

Jakarta - Pandemi Corona masih terus menyiksa dunia. Dunia pariwisata harus tutup pintu untuk keselamatan bersama. Virus Corona membuat dunia pariwisata sekarat. Bali menjadi salah satu daftarnya. Provinsi yang hidup dari pariwisata ini mundur cukup jauh sejak pandemi Corona.

Indonesia sendiri mulai melakukan beberapa langkah untuk mencegah penularan virus Corona. Pemerintah rencananya akan menangguhkan visa on arrival selama satu bulan mulai dari Jumat ini, (20/3/2020). Kebijakan ini selayaknya dua mata koin yang tak terpisahkan. Satu sisi mencegah Corona, sisi lain mematikan pariwisata karena orang tidak bisa datang ke Indonesia, termasuk ke Bali.

Hal ini sudah terlihat di Roma, Singapura, Barcelona dan tempat-tempat lain di dunia yang menjadi magnet wisata. Bali pun harus was-was. Karena tiga perempat perekonomian Bali didapat dari pariwisata.

"Dari penelitian kami, kami tahu sekitar 80 persen PDB Bali didasarkan pada pariwisata," ujar Presiden Lembaga Indonesia Ross Taylor, pengamat kebijakan luar negeri di Universitas Monash Melbourne.

Menurut Taylor, selama 15 tahun terakhir generasi muda pindah ke daerah wisata untuk mencari pekerjaan. Sementara orangtua mereka menjual sawah kepada pengembang. "Selama ini ada transisi besar-besaran dimana semua orang beralih ke dunia pariwisata. Tanpa pariwisata, akan timbul bencana. Di beberapa negara barat, rumah tangga punya penghasilan cadangan. Sementara di Bali, hampir semua orang mendapatkan penghasilan beberapa ratus dolar sebulan, mereka hidup dari hari ke hari, dari bulan ke bulan. Jika mereka kehilangan pekerjaan, mereka tidak punya apa-apa lagi," ujarnya.
Advertisement

Para pekerja hotel pun telah diliburkan tanpa ada upah. Ini menjadi tolak ukur yang jelas dalam denyut wisata Bali. "Tanpa turis, Bali akan mati," ujar Hasrat Aceh, salah satu pekerja hotel di Bali yang sudah dirumahkan gara-gara wabah Corona.

Namun Hasrat tak mau putus asa, Hasrat kini beralih menjadi pengemudi ojek online Grab. "Orang-orang di Bali itu tidak mengeluh, jika kami punya masalah kami pasti ada jalan keluar," ujarnya.

Rasanya tak adil jika hanya mendapat potongan pendapat tanpa data. detikcom merangkum dari media Aljazeera, beberapa data soal wisata Bali di tengah pandemi Corona. Di awal-awal isu virus Corona, Bali masih mencoba untuk bertahan. Hal ini dibuktikan dengan masih meningkatnya kunjungan turis sebanyak 3 persen di bulan Januari 2020. Ini peningkatan dibandingkan bulan Januari di tahun lalu.

Dari data Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, penurunan turis mulai terlihat di bulan Februari. Penurunan hingga 20 persen terlihat saat larangan turis China diberlakukan. Saat dunia mulai menutup diri, Indonesia masih berkelakar soal ketahanan pada virus Corona. Merasa jauh dari ancaman wisatawan dunia tak berhenti untuk datang ke Indonesia.

Ada 400.000 turis yang datang dari Australia, Rusia, Korea Selatan, India, Jepang, dan lebih dari 100 negara lain menuju Bali. Bahkan dari 12 hari pertama pada bulan Maret, masih ada 114.000 turis yang menginjakkan kaki di Bali. Awalnya turis merasa aman di Bali. Namun keadaan berubah begitu seorang warga negara Inggris meninggal saat diisolasi di rumah sakit Bali.

Bali pun mulai ditinggalkan. Geliat wisata mulai redup. Pemerintah dengan tegas mengimbau masyarakat untuk tinggal di dalam rumah.

"Banyak orang akan kehilangan pekerjaan karena tak ada turis. Dampak yang paling besar akan terlihat pada yang miskin," ujar Ariyo Irhamna, seorang ekonom di Institut Pengembangan Ekonomi di Jakarta.

Semoga wabah Corona ini segera berakhir dan Bali kembali ceria. | Detik.com

Ilustrasi
Lhoksukon - Seorang pria diduga melakukan bunuh diri di Gampong Pante Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara pada Jum’at (20/3/2020) pukul 12.30 WIB.

Korban diketahui berinisial TM (38) warga setempat yang ditemukan tergantung di pohon Siron.

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Ari Lasta Irawan, melalui Kapolsek Syamtalira Arom, Iptu Irwansyah mengatakan, kejadian itu diketahui saat Ibu korban mendatangi paman korban yakni Burhan yang mengatakan bahwa TM sudah meninggal gantung diri di dekat sungai.

“Saat Burhan menuju lokasi didapati korban sudah tergantung di pohon Siron yang berada di pinggir sungai Krueng Pase Gampong Pante,” ujar Kapolsek.

Kemudian Burhan langsung menghubungi para keluarga dan memutuskan tali yang berada di leher korban untuk diturunkan. Korban lansung dibawa ke kediaman orang tua korban.

“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Identifikasi Polres Aceh Utara dan Dokter Puskemas Syamtalira Aron bahwa terdapat luka jerat dil eher korban dengan simpul di belakang,” jelas Kapolsek.

Lebih lanjut kata Kapolsek, bahwa di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda luka bekas benda tajam dan tumpul, dengan hasil sementara kematian korban akibat bunuh diri.

“Tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan. di lokasi hanya ditemukan tali Nilon panjang lebih kurang 1,5 meter, Aqua dan nasi bungkus,” pungkas Irwansyah. | analisaaceh.com

Masjid Istiqlal tidak akan menggelar salat Jumat selama dua pekan ke depan. Hal itu berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta, Kamis (19/3/2020) pukul17.50 WIB. Foto/Dok. SINDOphoto
JAKARTA - Masjid Istiqlal tidak akan menggelar salat Jumat selama dua pekan ke depan. Hal itu berdasarkan imbauan gubernur DKI Jakarta, Kamis (19/3/2020).

"Diputuskan di Masjid Istiqlal tidak melaksanakan salat Jumat selama dua minggu (dua kali tidak salat Jumat) diganti dengan salat Dzuhur masing-masing (tidak berjamaah)," kata Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal Laksamana Pertama TNI (Purn) Asep Saepudin kepada wartawan, Kamis (19/3/2020).

Semula Masjid Istiqlal tetap menggelar salat Jumat dan salat wajib berjamaah dengan berbagai ketentuan. Setelah mendengarkan penjelasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tentang perkembangan penyebaran virus corona, maka salat Jumat ditiadakan hingga dua pekan.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta meminta seluruh masjid tidak menggelar ibadah salat Jumat selama dua pekan ke depan. Tujuannya mencegah penularan virus corona (Covid-19). Tapi permintaan ini masih sekadar imbauan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, imbauan ini diambil setelah pihaknya melakukan pertemuan dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) membahas mengenai perkembangan virus corona.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta meminta seluruh umat muslim di Ibu Kota beribadah di rumah masing-masing. MUI juga mengimbau para tokoh dan ulama meniadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya berjamaah. Baik di masjid, majelis taklim, dan tempat-tempat yang lainnya. | Sindonews

Banda Aceh - Pemerintah Aceh membuat seruan bersama untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona (COVID-19). Salah satu isinya adalah menolak kedatangan warga negara asing (WNA) ke Tanah Rencong.

"Kita akan memantau keberadaan orang asing yang menetap di Aceh dan melarang masuknya orang asing dari luar negeri ke daerah Aceh," kata Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis (19/3/2020).

Seruan bersama tersebut dibikin setelah pemerintah Aceh menggelar rapat dengan Forkopimda. Ada 17 poin yang disepakati. Rencananya, seruan ini akan disebar setelah diteken semua pihak.

Dalam seruan tersebut, Pemprov akan melakukan pembatasan aktivitas di luar rumah antara lain warung kopi, pasar, taman, dan tempat wisata secara tegas dengan tetap memperhatikan aspek HAM dan ketentuan hukum. Selain itu, menginventarisasi dan mengupayakan pengadaan alat pelindung diri (APD) dalam rangka penanganan COVID-19.

"Kita juga mencegah karyawan kapal pesiar dan kru pesawat yang transit di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) agar tidak turun dari pesawat," jelas Nova.

Selain itu, Pemprov menyeru setiap rumah sakit untuk membatasi jumlah pengunjung dan waktu besuk pasien. Dalam seruan juga disebutkan bahwa pemerintah akan meningkatkan sosialisasi, pengawasan dan penertiban terhadap pengunjung di warung kopi/kafe, taman-taman, tempat wisata, pasar, dan tempat keramaian lainnya.

Menurut Nova, Pemerintah Aceh melakukan kerja sama dengan Unsyiah dalam rangka penggunaan PCR Fakultas Kedokteran Hewan untuk pemeriksaan pasien suspect COVID-19. Hal lain yang dilakukan ialah mencegah penyebaran berita hoax melalui patroli siber, dan penerapan sanksi kepada penyebar berita tersebut.

"Pemerintah Aceh memberi imbauan kepada bupati/wali kota untuk mengikuti keputusan rapat Forkopimda Aceh dan kebijakan Pemerintah Aceh tentang penanganan COVID-19," sebut Nova. | Detik,com

Ilustrasi
Banda Aceh - Seorang profesor di Aceh, Musri Musman, yakin bahwa senyawa yang terkandung di dalam ganja berpotensi menjadi penangkal corona Covid-19. Berdasarkan rujukan yang dibacanya, senyawa bernama Cannabidiol atau CBD di dalam tanaman bernama ilmiah Cannabis sativa menunjukan tanda-tanda mampu mengendalikan pintu masuk virus ke dalam sel.

Menurut proses ahli kimia bahan alam dari Universitas Syiah Kuala tersebut, ada beberapa mekanisme bagaimana CBD melawan virus Corona Covid-19. Antara lain, selain antiperadangan, CBD bersifat perisai yang mampu menahan laju virus untuk memperbanyak diri.

CBD juga menunjukkan kemampuannya sebagai pengendali dari sistem imun yang aktif secara berlebihan yang menyebabkan peradangan dan kegagalan organ. Semua penjelasan ini didapat dari sejumlah jurnal yang dibaca oleh Musri.

Namun, untuk membuktikan aksioma tersebut, tentunya Indonesia harus mengeluarkan aturan untuk membolehkan pemanfaatan senyawa ganja tersebut. Ini tentu perlu langkah dan gebrakan yang besar.

"Para peneliti yang melakukan penelitian itu kapabel dalam bidangnya dan jurnal di mana artikel mereka dipublikasi pada jurnal internasional bereputasi. Berdasarkan pemahaman dan pengetahuan saya, saya mempercayai bahwa CBD berpotensi menangkal Covid-19," jawab Musri kepada Liputan6.com, Kamis siang (19/3/2020).

Metodelogi yang digunakan para peneliti itu menurutnya telah memenuhi prosedur yang baku. Namun, di samping itu, dia mengakui kalau penanganan Covid-19 dengan memanfaatkan senyawa ganja belum ada yang menguji secara ilmiah, tapi hanya berdasarkan pada analogi atas sejumlah kasus yang dinilai hampir sama. | Liputan6.com

Lhoksukon - Upaya pencegahan penyebaran virus corona atau covid-19 tidak hanya dilakukan tingkat kabupaten. Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Nisam, Aceh Utara juga kian gencar- gencarnya menyosialisasikan pencegahan penyebaran virus corona.

Kegiatan sosialisasi tersebut melibatkan semua unsur di Kecamatan Nisam di antaranya Danramil, Polsek, Puskesmas dan juga tokoh masyarakat. Rute sosialisasi dengan menggunakan mobil pengeras suara itu dimulai dari kantor camat setempat dan berkeliling ke 29 Gampong di kecamatan itu.

Camat kecamatan Nisam Ibnu Khattab SE mengatakan sosialisasi dilaksanakan sebagai tindaklanjut rapat koordinasi di tingkat kabupaten dan instruksi dari Gubernur Aceh melalui surat edaran nomor 440/4820 tahun 2020 tentang cegah virus corona melalui ibadah dan perilaku hidup sehat serta surat edaran dari Bupati Aceh Utara dengan nomor 800 tahun 2020 tentang aktivitas ASN untuk kesiagaan dan pencegahan penyebaran virus corona.

"Untuk sementara surat edaran itu sudah kita teruskan ke 29 gampong di Kacematan Nisam. Untuk pencegahan lebih maksimal kami melakukan sosialisasi dan membagi brosur cara pencegahannya dan ciri-ciri orang yang terkenak virus Corona," kata Camat Nisam Ibnu Khatap, Kamis, (19/3/2020).

Ibnu Khattab mengimbau agar masyarakat perlu mengenali gejala-gejala klinis virus corona dan upaya pencegahannya, mewaspadai orang yang baru datang dari daerah lain, serta mengurangi kontak langsung di tempat umum dan melaksanakan aktivitas seperti biasanya.

"Masyarakat jangan panik dan resah. Karena virus ini bisa dicegah," ucapnya.

Menurutnya, cara mencegahnya adalah dengan menjaga kebugaran tubuh melaui gerakan masyarakat hidup Sehat (GERMAS), serta asupan makan dengan gizi yang seimbang serta istirahat cukup, jaga kebersihan lingkungan dan gunakan masker saat batuk.

"Mulai sekarang laksanakan pola hidup sehat, dan biasakan cuci tangan," pesannya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Nisam Armansyah.SKM.MSM menyampaikan detail tentang virus corona. Mulai dari cara mengenali, pencegahan, berinteraksi, dan lain- lainnya.

Dijelaskan, Virus Covid-19 atau Virus Corona merupakan penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang bisa berakibat fatal. Virus ini ditandai dengan demam 38 derajat celsius, batuk, pilek, sakit tenggerokan, lemah lesu dan sesak nafas.

"Bagi masyarakat yang mengalami ciri-ciri seperti itu harap segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau bidan terdekat," pesannya.

Selain sosialisasi dengan menggunakan pengeras suara, juga membagikan selebaran pencegahan penyebaran virus Corona dan ciri-ciri orang yang terjangkit penyakit tersebut, pembagian brosur itu di lakukan oleh tim dari Puskesmas, Camat Nisam, Kapolsek Nisam Iptu Sapruddin, dan Danramil Nisam Kapten Inf Saifullah.[]

Teungku Fakhrul Hadi
Bireuen - Sehungan dengan wabah korona yg sudah sampai ke Aceh. DPW Front Santri Indonesia (FSI) Bireuen menghimbau kepada para imam gampong, imam mesjid, pimpinan dayah dan pesantren agar membaca qunut nazilah, zikir, baca yasinan ,dan rutinkan baca waqulja di setiap salat subuh berjamaah.

"Ini bala yang di datangkan oleh  allah SWT akibat maksiat yang kita lakukan. Jangan termakan isu-isu larangan salat berjamaah, larangan shalat jumat dan sebagainya. Dekatkan  diri kita dgn allah SWT, mohon keampunanan Nya. Semoga kita di jauhkan dari berbagai macam bala yg akan menimpa kita," kata ketua FSI Bireuen Teungku Fakhrul Hadi, Rabu (18/3/2020).

Menurutnya, wabah Corona bukan penyakit yang baru ada, tapi penyakit ini juga sudah ada semenjak zaman dahulu kala. Di Aceh penyakit ini sudah di kenal semenjak dahulu juga dengan nama "THA 'EUN".

Lanjutnya, Pada masa kekhalifahan Saidina Umar Bin Khatab wabah penyakit thau’n juga pernah terjadi di negeri syam. Dalam peristiwa tersebut sekitar 20.000 orang meninggal dunia. Kisah ini diceritakan dalam hadist shahih muslim. Anjuran sekaligus perintah dari Rasulullah SAW, “Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.” (HR Bukhari)

"Mari sama sama kita berdoa kepada Allah SWT agar jauh segala marabahaya terhadap kita, keluarga kita dan seluruh umat muslim di dunia ini," tutup
Teungku Fakhrul Hadi yang juga Staf pengajar Dayah Nurul Islam Babah Buloh, Kecamatan Sawang, Aceh Utara.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen Doni Monardo. Foto: Humas BNPB
Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB), memutuskan untuk memperpanjang status keadaan tertentu darurat bencana non-alam, virus Corona, di tanah air.

Dalam  surat keputusan bernomor 13.A Tahun 2020, yang ditandatangani oleh Kepala BNPB Doni Monardo pada 29 Februari 2020, masa darurat hingga tanggal 29 Mei 2020, atau sekitar sembilan puluh satu hari.

"Perpanjangan status keadaan tertentu sebagaimana dimaksud dalam diktum kesatu (menetapkan perpanjangan status keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit akibat virus Corona di Indonesia) berlaku selama 91 hari, terhitung sejak tanggal 29 Februari 2020 sampai dengan tanggal 29 Mei 2020," dikutip dari surat keputusan tersebut, Selasa (17/3).

Dalam surat keputusan tersebut, BNPB menyatakan perpanjangan ini dilakukan akibat dari penyebaran virus corona yang semakin meluas dan menyebabkan korban jiwa.

Kemudian penyebaran virus Corona juga bisa berimplikasi pada kerugian harta benda, dampak psikologis pada masyarakat, serta mengancam, dan mengganggu kehidupan masyarakat.

"Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat ditetapkannya surat keputusan ini dibebankan pada dana siap pakai yang ada di Badan Nasional Penanggulangan Bencana," katanya.

Sampai Selasa (17/3), total pasien positif corona di Indonesia mencapai 172 kasus. Sedangkan korban meninggal sebanyak 5 kasus dan sembuh 9 kasus. (jpnn)

Berikut keputusan lengkap surat edaran yang ditandatangani oleh Kepala BNPB:

Kesatu: Menetapkan Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia.

Kedua: Perpanjangan Status Keadaan Tertentu sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU berlaku selama 91 (sembilan puluh satu) hari, terhitung sejak tanggal 29 Februari 2020 sampai dengan tanggal 29 Mei 2020.

Ketiga: Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat ditetapkannya Surat Keputusan ini dibebankan pada Dana Siap Pakai yang ada di Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Keempat: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Barang bukti narkoba jenis sabu yang telah dibungkus di dalam kemasan Qing Chan. Foto: Eko Deni Saputra/Indonesiainside.id
Banda Aceh - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh, Brigjen Pol Heru Pranoto, mengatakan Aceh sebagai daerah pengguna narkoba terbanyak keenam di Indonesia. Kata dia, sebanyak 2,80 persen dari total penduduk Aceh, tercatat sebagai pengguna narkoba.

“Di tahun 2019 Aceh menduduki rangking keenam, 82 ribu lebih penduduk Aceh diduga terpapar narkoba,” kata Heru di Banda Aceh, Selasa (17/3).

Menurutnya, kalau tidak dilakukan upaya pencegahan dikhawatirkan prevalensinya akan terus meningkat. Hal itu disebabkan karena barang haram tersebut membuat penggunanya merasa candu.

Heru mengaku, pihaknya memiliki keterbatasan dalam menangani persoalan ini. Oleh karena itu, ia meminta pada seluruh masyarakat dan instansi terkait untuk bekerjasama dalam memberantas narkoba di Aceh.

“BNN sendiri tentunya memiliki keterbatasan, termasuk mungkin jumlah personel dan sebagainya. Dengan luasnya wilayah di Aceh ini, diperlukan adanya koordinasi semua lintas sektoral dan instasi terkait,” katanya. | indonesiainside.id

Foto: Kahar Muzakar ditemukan dengan tangan terikat di sungai Aceh. (dok Polsek Peurelak Polres Aceh Timur)
Aceh Timur - Seorang pemuda di Aceh Timur, Aceh, Kahar Muzakar ditemukan di bawah jembatan Desa Seuneubok Pidie, kabupaten setempat dengan kondisi tangan terikat. Kahar diduga menjadi korban perampokan.

"Korban ditemukan siang tadi sekitar pukul 12.00 WIB dalam keadaan terikat di pinggir Alur Sungai Alue Nireh, Aceh Timur," kata Kapolsek Peureulak AKP Muhammad Nawawi kepada wartawan, Selasa (17/3/2020).

Ketika ditemukan, baju serta celana Kahar dipenuhi lumpur. Dia kemudian dibopong sejumlah polisi untuk dibawa ke rumah sakit.

Kepada polisi, korban mengaku awalnya menunggu bus di Simpang Empat Kota Langsa pada Minggu (15/3) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Tiba-tiba, sebuah mobil yang ditumpangi enam pria berhenti di depannya.

Keenam pria tersebut turun lalu membekap korban menggunakan kain. Kahar dimasukkan ke mobil dan dibawa ke arah Banda Aceh. Dalam perjalanan, para pelaku meminta Kahar menyerahkan barang berharga.

"Korban mengaku tidak punya apa-apa. Pelaku selanjutnya memeriksa tas ransel dan mengambil uang Rp 11 juta serta emas delapan mayam milik korban," jelas Nawawi.

Menurut Nawawi, usai mendapat uang serta emas, pelaku memukul leher Kahar hingga pingsan. Pelaku kemudian mengikat korban menggunakan seutas tali plastik lalu membuangnya di Alur Sungai Alue Nireh.

"Saat ini korban sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak. Kita masih menyelidiki kasus ini," sebut Nawawi. | Detik.com


BANDA ACEH- Pemimpin Redaksi Radar Aceh. Com, melaporkan Plt. Kadis Pendidikan Aceh Timur,   Saiful Basri, ke Polda Aceh, untuk dilakukan penyelidikan terkait dugaan pencemaran nama baik dan dugaan perselingkuhan dengan beberapa wanita bersuami di Aceh Timur.

" Iya tadi sudah kita buat pengaduan ke pihak Polda, katanya nanti akan ditindaklanjuti," kata  Kuasa Hukum, Muhammad Zubir SH, bersama Tim Kuasa Hukum lainnya, Irfan Hutagalung SH, Teuku Rinaldi Ramli, S,H, Zimmiyadi, S,H, dan Aktivis HAM, Ronny Hariyanto, Senin 16 Maret 2020.

Menurut Zubir, laporan balik itu dibuat untuk menyikapi laporan Plt. Kadis Pendidikan Aceh Timur, beberapa waktu lalu terhadap wartawan Radar Aceh dengan kode A,007, ke Polres Aceh Timur, dan juga menanggapi konferensi Pers, yang dilakukan Plt.Kadis Pendidikan Aceh Timur, yang menurut Agus, berisi keterangan tidak sesuai fakta sebenarnya.

" Wartawan nulis berita koq dilaporkan polisi, klien kami mana berani muat berita tanpa pegangan apapun, kemudian keterangan Plt.Kadis itu dalam konferensi Pers itu benar - benar bertolak belakang dengan fakta sebenarnya," terang Zubir.

" Katanya tak pernah berhubungan dengan wartawan tersebut, padahal faktanya ada, bahkan ada bukti chat dan percakapan telepon, malah dia pernah ajak ketemu dan sempat minta agar beritanya jangan dimuat, ada buktinya sama kami," sebut Zubir.

Kemudian Zubir juga mengungkapkan, Plt. Kadis Pendidikan Aceh Timur juga diduga menuduh pihaknya mengirim utusan, dalam perspektif negatif, seperti negosiasi dan sebagainya.  Padahal, pihak Radar Aceh sama sekali tidak pernah mengirim siapapun sebagaimana dimaksud.

" Di situ terjadi pencemaran nama baik terhadap klien kami, dia tuduh mengirim utusan, diduga  pernyataan negatif itu disampaikan dalam konferensi Pers untuk membangun citra negatif bagi klien kami," ujarnya.

Zubir menyampaikan, bahwa kliennya dapat membuktikan dan menghadirkan saksi - saksi, jika nantinya kasus dugaan perselingkuhan itu dilanjutkan ke meja hijau.

" Banyak saksi - saksinya, klien kami tidak akan berani menulis, jika tidak bisa dipertanggungjawabkan," ungkap Zubir.

Menurut Zubir, seharusnya persoalan Pers dilaporkan ke Dewan Pers atau organisasi tempat wartawan tersebut bernaung.

" Kami menduga ada upaya kriminalisasi jurnalis di sini, jadi agar kasus itu tidak terungkap, wartawannya dipolisikan, demi menutupi sebuah kejahatan," cetus Zubir.
Di lain kesempatan, Agus dan rekan-rekan  juga sempat mendatangi Komnas HAM Aceh dan Kontras, untuk mengadukan apa yang dialami pihaknya.(Red/Rls)

Lhokseumawe - Petugas Kantor Imigrasi Klas II A Kota Lhokseumawe  melakukan pengecekan suhu badan dan melayani pengurusan paspor sambil membagikan masker gratis kepada masyarakat sebagai tanda pencegahan virus carona.

Pantauan dilapangan, sejak masa karantina diberlakukan di Aceh, suasana pelayanan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Kota Lhokseumawe tampak tidak seramai hari sebelumnya. Sehingga suasana yang terlihat hanya sebagian kecil masyarakat yang sedang menunggu nomor antrian loket dan tidak ada kesibukan yang luar biasa.

Uniknya, para petugas Kantor Imigrasi setempat semuanya memakai masker berwarna gelap seperti abu -abu dan hitam . Setiap harinya, sebelum melaksanakan tugas semua petugas Imigrasi akan dicek kondisi suhu badannya.

Bahkan kali ini masyarakat tidak hanya mendapatkan pelayanan terbaik tapi juga menerima pembagian masker gratis dari petugas Imigrasi.

Kepala Imigrasi Klas II A Kota Lhokseumawe Fauzi mengatakan pihaknya tetap melayani pembuatan paspor seperti biasanya kepada masyarakat dan belum ada intruksi untuk menghentikan Aktifitas.

Namun pelayanan kali ini, hanya diwarnai sejumlah upaya pencegahan Virus Corona demi kebaikan kita bersama untuk memperkecil penularan virus penyakit.

“Meski ditengah suasana karantina sekarang, namun pelayanan paspor tetap berjalan lancar dan normal seperti biasa. Setiap hari ada warga yang mengurus paspor untuk  untuk keluar negeri dengan alasan berobat dan  persiapan umroh,” ujarnya.

Disisi lain, Fauzi menjelaskan setiap harinya sebelum masuk kerja, seluruh petugas Imigrasi akan dicek kondisi kesehatannya, dan pengecekan suhu badannya menggunakan alat tempratur infrared  pengukur  suhu badan.

Bila ada petugas yang suhu badannya tidak normal, maka pihaknya akan segera mengambil tindakan penyelamatan dengan meminta Pertolongan medis kesehatan.

Kemudian sambil melayani pembuatan paspor, petugas juga akan setiap harinya membagikan puluhan masker gratis  kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan dari penularan virus penyakit.

Meski harga masker kini mahaL dan keberadaannya sudah sangat langka, namun pihaknya tetap berusaha mendapatkan masker dengan berbagai cara agar setiap harinya bisa dibagikan kepada masyarakat.

Fauzi menyebutkan Untuk kepentingan internal, pihaknya juga telah mematuhi dan menjalankan perintah atas surat edaran sesuai intruksi Direktorat Jendral Imigrasi tentang upaya pencegahan virus Corona dilingkungan kantor.

Antara lain meniadakan pelaksanaan apel untuk sementara waktu, melarang perjalanan dinas keluar negeri, mengurangi intensitas kegiatan rapat atau pertemuan dalam forum, menghindari kontak langsung antar sesama petugas.

Untuk pengawasan warga negara asing, pihaknya telah mencatat untuk wilayah Kab. Aceh Timur, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe terdapat sebanyak 15 warga asing yang berasal dari negara Spanyol.

Fauzi berharap suasana masa karantina akan cepat berlalu agar dapat menghilangkan penularan virus corona dan mudah-mudahan petugas Imigrasi terhindari dari itu. (ZN)

Banda Aceh - Seorang pria warga Kota Banda Aceh dilarikan ke Rumah Sakit akibat mengalami luka bacokan setelah dianiaya oleh abang iparnya sendiri.

Kejadiannya tersebut terjadi di sebuah rumah yang ditempati oleh pelaku dan korban serta keluarga besar pelaku di Gampong Laksana, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Selasa (16/3/2020) sore.

Pelaku yaitu EM (38), tanpa sebab yang jelas mengamuk membabi buta menyerang adik ipar menggunakan senjata tajam jenis parang.

Korban bernama Moch. Arief Surya (37) kini tengah mendapatkan perawatan insentif karena menderita luka yang cukup serius.

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto, SH melalui Kapolsek Kuta Alam, Iptu Miftahuda Dizha Fezuono, SIK mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada saat sore hari di rumah yang ditempati pelaku dan korban.

“Pelaku EM awalnya mendatangi adik kandungnya Sartika Sarah yang juga korban penganiayaan saat sedang berada di kamarnya. Pelaku EM menanyakan kepada Sarah kenapa tidak menyahut saat dipanggil ibu tadi,” kata Kapolsek mengutip keterangan korban.

Tiba – tiba EM memukul bagian wajah adiknya itu yang saat ini sedang hamil 7 bulan buah hatinya, setelah itu pelaku langsung meninggalkan korban.

“30 menit kemudian, suami Sartika Sarah bernama Mohd Arief Surya tiba di rumah seraya menanyakan kepada istrinya, kenapa pelipisnya mengalami bengkak dan korban menjawab dikarenakan dipukul oleh abangnya sendiri yaitu pelaku,” jelasnya.

Lalu Mohd Arief Surya dan Sartika Sarah memberitahukan kejadian tersebut kepada ibunya, dengan niat Mohd Arief Surya untuk menemui pelaku guna menanyakan perihal yang menimpa isterinya tersebut.

“Pada saat Mohd Arief Surya sampai dilantai 2 rumah tersebut, tiba-tiba pelaku EM menyerang dengan menggunakan sebilah parang sehingga korban mengalami luka dan sampai terjatuh ke lantai 1,” sebutnya lagi.

Akibat penganiayaan itu, korban Sartika Sarah mengalami luka memar pada pelipis bawah mata sebelah kanan dan suaminya Mohd Arief Surya mengalami luka akibat pukulan parang pada bagian tangan sebelah kiri hampir putus, luka pada bagian kepala, luka pada pergelangan tangan sebelah kiri, luka pada siku dan luka pada kaki kanan dan kiri.

“Korban Mohd Arief Surya dilarikan ke rumah sakit Kesdam IM menggunakan becak motor warga setempat, namun setelah ditangani secara medis oleh dokter, korban selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh guna penanganan lebih lanjut,” ucap Dizha.

Sementara itu EM diamankan di Polsek Kuta Alam untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Pelaku di jerat dengan pasal 351 ayat (2) KUHPidana dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara,” pungkasnya. | Analisaaceh.com

Ilustrasi
Banda Aceh - 25 turis mancanegara yang sedang berlibur di Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil ditahan di daerah tersebut. Mereka tidak diizinkan pulang sebelum hasil tes kesehatan menyebutkan semuanya negatif corona. Mereka juga diamankan di salah satu pulau yang tak berpenghuni di Kecamatan Pulau Banyak. Para turis ini berasal dari berbagai negara, termasuk wisatawan dari Italia.

Penahanan itu dilakukan agar tidak muncul keresahan masyarakat terhadap penyebaran virus corona. Wakil Bupati Aceh Singkil, Sazali, menegaskan bahwa turis tersebut sebelum masuk ke Aceh Singkil tentunya telah diperiksa kesehatannya di bandara.

"Di setiap bandara ada petugas yang khusus untuk memeriksa kedatangan tamu yang masuk ke Indonesia. Apabila ada yang positif corona, tidak akan mungkin sampai ke Aceh Singkil," ungkap Sazali, Senin (16/3/2020).

Namun demikian, Pemkab Aceh Singkil tidak membiarkannya begitu saja. Berbagai upaya akan dilakukan, di antaranya dengan menempatkan para turis ini dalam satu pulau. Nantinya tim kesehatan akan ke lokasi untuk memeriksa kesehatan para wisatawan mancanegara itu.

"Mereka (turis mancanegara) bukan dikarantinakan, tetapi dipindahkan untuk sementara sampai ada kepastian negatif corona," kata Sazali.

Tim kesehatan nantinya hanya sebatas kemampuan mengecek suhu tubuh. Sebab, minimnya ketersediaan alat pendeteksi corona yang dimiliki pihak Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil.

"Alat pendeteksi penyakit dan alat pelindung diri (APD) belum tersedia," sebutnya. Ketersediaan alat, menurut Sazali, akan diusahakan dalam satu atau dua hari ke depan.

Apabila nantinya ditemukan di antara 25 turis asing itu ada yang positif corona, pihaknya akan merujuk ke rumah sakit rujukan khusus penanganan corona yang telah ditetapkan di wilayah Aceh.

Wisatawan mancanegara ini diasingkan ke Pulau Sikandang yang terletak di Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil. Pulau ini berjarak sekitar 40 menit dari ibu kota Kecamatan Pulau Banyak. Pulau ini tidak berpenghuni, hanya saja ada beberapa bungalow tradisional milik warga yang berada di pulau itu.

Sazali juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik dalam menyikapi merebaknya virus corona. Namun, masyarakat harus tetap waspada.

Sumber: Viva

Malang – Sejumlah klub olahraga futsal mengikuti kompetisi Champion Futsal yang diselenggarakan di Lapangan Futsal Champion Tlogomas, Malang, Jawa Timur, Minggu, 15 Maret 2020. Pertandingan olahraga futsal yang dilaksanakan mulai pukul 18.00 WIB hingga selesai itu, merupakan salah satu cara untuk mempersatukan elemen bangsa sebagai warga NKRI, tanpa membedakan suku, ras, bahasa, agama dan menjunjung tinggi sportivitas.

Peserta kompetisi yang terdiri dari para mahasiswa di Malang yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia Bagian Timur ini sangat antusias mengikuti pertandingan. Mereka dengan penuh semangat kebersamaan dan kekeluargaan berpartisipasi dalam kompetisi persahabatan dengan mengedepankan sporivitas olahraga, dan mempererat hubungan persahabatan di antara sesama peserta.

Kegiatan olahraga futsal tersebut diselenggarakan berkat dukungan dan inisiatif dari salah satu pengusaha di Malang, yakni PT. Putera Sumber Urip, Malang. Pimpinan perusahaan ini, Bapak Ryan mengatakan bahwa dirinya mengharapkan agar melalui kegiatan olahraga futsal itu akan terwujud persatuan dan kesatuan para pemuda Indonesia di Kota Malang tanpa adanya diskriminasi satu dengan lainnya. "Kegiatan yang kami sarankan kepada anak-anak mahasiswa wilayah Indonesia Timur ini merupakan wujud pemersatu bangsa agar tidak ada diskriminasi di Kota Malang, terutama yang dirasakan oleh mahasiswa pendatang," ujar Ryan.

Delapan team futsal yang turun lapangan kali ini, terdiri dari Marapu FC, Setan Merah FC, Sipalosa FC, Ngamba Deta FC, IKMASABDA, Wamangura FC, Wesley Star FC, dan Persalom. Kedelapan team menunjukkan skill masing-masing untuk memberikan performa terbaiknya.

Yohanes, salah satu mahasiswa dari Indonesia Timur, yang bertindak sebagai panitia acara mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat bagus. "Kegiatan ini sangat bagus dan memotivasi mahasiswa di Malang untuk menjaga keutuhan NKRI dengan bentuk olahraga bersama, sehingga timbul rasa saling bersatu, saling toleransi, saling menghargai, dan saling memiliki satu sama lainnya," ungkap Yo, panggilan akrabnya.

Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini dapat dilakukan dengan intens di kota Malang dan di daerah lainnya. Kegiatan futsal yang mengambil tema “Dengan Sportivitas Berolahraga Kita Wujudkan Kota Malang Aman dan Damai” itu, setidaknya akan dapat menyadarkan warga Malang bahwa hidup di Kota Malang harus saling bertoleransi tanpa ada pembedaan satu dengan lainnya berdasarkan daerah asalnya. “Karena kita satu Bangsa Indonesia,” pungkas pemilik PT. Putera Sumber Urip, Ryan. (DIK/Red)

Ilustrasi
Jakarta - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda meminta para mahasiswa dan siswa benar-benar memanfaatkan waktu aktivitas belajar di rumah secara maksimal. Mereka harus membatasi rencana perjalanan ke luar rumah karena wabah corona (Covid-19) merupakan ancaman nyata.

"Keputusan untuk menghentikan aktivitas belajar mengajar di sekolah maupun kampus merupakan upaya untuk mencegah siswa maupun mahasiswa untuk tidak tertular wabah Covid-19. Jangan sampai situasi ini malah dimanfaatkan untuk kegiatan di luar rumah seperti ke mall, pusat hiburan, maupun nongkrong di kafe yang rentan menjadi tempat penularan Covid-19," ujarnya saat dihubungi, Senin (16/3).

Dia menjelaskan salah satu pemicu meluasnya wabah Covid-19 adalah adanya kerumunan massa. Kebijakan penutupan sekolah dan kampus salah satunya adalah untuk mengurangi kerumunan dan menciptakan social distancing.

Langkah ini seharusnya disadari oleh mahasiswa dan orang tua siswa, sehingga tidak menggunakan kebijakan tersebut untuk kegiatan-kegiatan tidak perlu di luar rumah. "Kami benar-benar berharap agar mahasiswa dan siswa benar-benar membatasi ruang gerak mereka hingga ada pengumuman lebih lanjut dari pemerintah terkait persebaran wabah Covid-19," katanya.

Penyebaran Masih Tahap Awal

Huda mengatakan berdasarkan pola penyebaran wabah Covid-19 di beberapa negara yang telah terjangkit seperti China, Iran, Italia, Korea Selatan, hingga Taiwan ada tiga fase persebaran yakni awal pandemic, puncak pandemic, hingga penurunan pandemic.

Berdasarkan pola ini, maka persebaran wabah Covid di tanah air masih di tahap awal sehingga potensi penyebarannya masih tinggi. "Para orang tua harus bisa menciptakan suasana nyaman di rumah sehingga siswa betah belajar dan tidak meminta aktivitas di luar rumah," katanya.

Politikus PKB ini mengapresiasi langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang telah menyiapkan sarana pembelajaran jarak jauh (e-learning) bagi siswa melalui aplikasi RumahBelajar. Fasilitas ini harus dimanfaatkan oleh orang tua sehingga siswa tetap mempunyai aktivitas belajar selama di rumah.

"Berbagai entitas swasta seperti ruang guru, Google Indonesia, Kelas Pintar, Microsoft, Quipper, Sekolahmu, dan Zenius juga memberikan layanan gratis untuk belajar secara mandiri. Layanan ini bisa menjadi alternatif bagi orang tua untuk menciptakan suasana belajar di rumah," tandasnya. | Merdeka.com

Lhokseumawe - Universitas Malikussaleh mengambil langkah cepat merespon surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang pencegahan Corona Virus Diseasi (Covid-19) dengan menghentikan sementara perkuliahan tatap muka.

Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Rektor Universitas Malikussaleh nomor  1/UN45/HM.02/2020 tentang Tindakan Pencegahan Penyebaran Covid-19 di lingkungan Unimal.

Berdasarkan surat edaran tersebut, kegiatan perkuliahan tatap muka di lingkungan Universitas  Malikussaleh dihentikan sementara dari tanggal 16-20 Maret 2020. "Pada tanggal tersebut lingkungan kampus Unimal akan disterilisasi dengan melakukan penyemprotan di semua gedung. Tujuannya mengantisipasi sejak dini penyebaran virus,"  ujar Rektor Universitas Malikussaleh, Dr Herman Fithra, Minggu (15/3/2020),

Rektor juga mengatakan bahwa dalam periode tersebut dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan seluruh civitas academica diimbau untuk melakukan karantina mandiri dengan tidak melakukan kontak dengan orang lain di tempat umum dan keramaian, serta tidak pulang ke daerah asal.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan wisuda yang awalnya direncanakan pada bulan Maret ini juga mengalami penundaan, hal ini agar dampak terhadap virus Corona bisa diminimalisir.

Rektor juga mengimbau agar seluruh civitas academica Universitas Malikussaleh membiasakan diri dengan pola hidup sehat dengan terus menjaga kebersihan. "Kepada civitas academica yang mendapatkan gejala demam dan batuk yang disertai dengan sesak napas agar segera memeriksakan diri ke klinik kesehatan atau rumah sakit terdekat," imbau Herman.

Putusan menghentikan sementara perkuliahan tatap muka, jelasnya, diambil setelah mempelajari perkembangan terkini penyebaran virus Corona serta mempertimbangkan surat edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, serta Protokol WHO.

Rektor menegaskan, meski perkuliahan tatap muka dihentikan sementara, kegiatan belajar tetap berlangsung secara daring (online). "Mengenai mekanisme perkualiahan secara daring, akan diputuskan setelah rapat pimpinan nanti," tandas Herman. | Unimalnews

Banda Aceh  - Untuk mengantisipasi wabah virus corona, Pemerintah Aceh mulai Senin, 16 Maret 2020, meliburkan semua institusi pendidikan. Siswa diminta untuk tetap belajar di rumah masing-masing.

Keputusan meliburkan sekolah diinstruksikan langsung oleh Ptl Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Instruksi itu juga menyikapi Keputusan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2020 tentang gugusan tugas percepatan penanganan COVID-19.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmad Fitri, membenarkan instruksi untuk meliburkan sekolah tersebut. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi virus corona.

"Iya betul, sekolah akan diliburkan semua. Setiap daerah kan diminta mengantisipasi dan terus coba jangan terkena corona ini. Salah satu kebijakan yang diambil itu (meliburkan sekolah)," kata Rachmad Fitri saat dikonfirmasi, Minggu, 15 Maret 2020.

Sekolah yang diliburkan dari tingkat sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sekolah Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Umum (SMU).

Sekolah akan diliburkan selama dua minggu sejak Senin, 16 Maret hingga 29 Maret 2020. Setelah itu, kata dia, akan dievaluasi kembali akan dilanjutkan belajar mengajar, atau tetap diliburkan. "Ini untuk mencegah penyebaran virus corona yang sedang mewabah," ucapnya.

Sementara itu, yang akan mengikuti Ujian Nasional (UN), tetap berlangsung seperti biasa. Menurutnya, jumlah siswa yang berkumpul terbatas, sehingga diputuskan tetap dilanjutkan sesuai jadwal.

"UN kami masih jalankan, karena itu kan jumlah anak-anak yang dalam lokal itu kan sedikit, perilaku mencegah itu tetap kita lakukan," jelasnya.

Pihaknya tetap melakukan pengawasan terhadap seluruh siswa yang mengikuti UN. Termasuk upaya pencegahan, seperti meminta cuci tangan, menjaga kebersihan dan kesehatan. | Vivanews

Markas PBB di Jenewa, Swiss akan ditutup sementara waktu, setelah adanya salah seorang staf badan PBB yang terkonfirmasi terinfeksi virus Corona baru, Covid-19. Foto/Ist
JENEWA - Markas Perhimpunan Bangsa Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss akan ditutup sementara waktu. Penutupan ini dilakukan setelah ada seorang staf badan PBB yang terkonfirmasi terinfeksi virus Corona baru, Covid-19.

"Setelah beberapa kasus Covid-19 dikonfirmasi di organisasi internasional di Jenewa, termasuk satu di Palais des Nations, dari 16/3 semua staf PBB yang berbasis di Palais akan bekerja dari jarak jauh, kecuali jika kehadiran fisik mereka di gedung dianggap perlu," kata juru bicara PBB Jenewa dalam sebuah pernyataan.

Menurut Direktur Komunikasi Jenewa PBB, Alessandra Vellucci, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (15/3/2020), staf tersebut belum muncul di markas PBB sejak 6 Maret dan tidak menunjukkan gejala apa pun sebelumnya.

Awal pekan ini, Organisasi Perdagangan Dunia mengumumkan bahwa satu anggota staf dipastikan terinfeksi Covid-19, mendorong organisasi untuk mengambil tindakan serupa dan menunda semua rapat hingga setidaknya 20 Maret.

Pada 13 Maret, Organisasi Kesehatan Dunia (WHI) menyatakan Eropa sebagai pusat penyebaran virus baru, karena Italia telah melakukan "lockdown" secara nasional dan Spanyol, Prancis, Jerman dan Inggris bersiap untuk ledakan kasus. | Sindonews

Banda Aceh - Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengeluarkan surat edaran untuk mencegah virus Corona melalui ibadah, perilaku hidup bersih dan sehat. Nova meminta masyarakat Tanah Rencong menjauhi maksiat dan menghindari cipika-cipiki ketika bertemu.

Surat edaran bernomor 440/4820 tersebut diteken Nova pada 12 Maret lalu. Surat ditujukan kepada wali kota/bupati se-Aceh hingga masyarakat Serambi Mekah. Dalam surat itu, terdapat 11 poin imbauan.

Di antaranya, Nova mengimbau kepada seluruh masyarakat agar setiap bertemu dengan sesama, mengucapkan salam dan untuk sementara waktu sebaiknya menghindari berjabat tangan, berpelukan dan cipika-cipiki. Selain itu, Nova mengimbau masyarakat untuk menghindari semua jenis maksiat dan semua perbuatan yang jauh dari nilai-nilai agama dan Syariat Islam.

"Kami juga mengimbau agar setiap masyarakat Aceh menjaga wudhu', perbanyak zikir, ibadah serta doa kepada Allah SWT untuk kesehatan, keselamatan dan tercegah dari marabahaya serta dari semua jenis penyakit termasuk Corona (COVID-19)," kata Nova dalam keterangan kepada wartawan, Minggu (15/3/2020).

Selain itu, Nova meminta masyarakat menghindari keramaian serta perkumpulan massa jika tidak penting. Warga Tanah Rencong juga diimbau makan sayur dan buah untuk menjaga stamina serta daya tahan tubuh.

"Biasakan mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir. Hindari menyentuh mata, mulut dan hidung sebelum mencuci tangan," sebut Nova.

"Jika mengalami demam, batuk, sakit tenggorokan dan sesak nafas, agar menggunakan penutup mulut dan hidung serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan," imbau Nova.

Selain membuat imbauan, Pemerintah Aceh juga menunjuk dua rumah sakit yiatu Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) di Banda Aceh serta Rumah Sakit Cut Mutia di Lhokseumawe untuk menangani bila ada pasien Corona. Sejumlah ruangan khusus disiapkan di dua rumah sakit tersebut.

"Secara prinsip kita siap menghadapi ini (menangani pasien). Kita sudah bentuk SOP khusus sesuai petunjuk menkes dan presiden," beber Nova usai meninjau Respirating Intensive Care Unit (RICU) RSUZA, Kamis (12/3). | Detik.com
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.