2018-11-04

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

Ilustrasi
Lhoksukon - Seorang guru mengaji di Kecamatan Lhoksukon, Aceh, MN (41) ditangkap polisi. MN diduga telah mencabuli dua muridnya yang masih di bawah umur.

"Yang bersangkutan sudah kita amankan dan sedang dilakukan pemeriksaan lanjutan," kata Kasat Reskrim Polres Aceh Utara Iptu Rezki Kholiddiansyah kepada detikcom, Jumat (9/11/2018).

Rezki menyebutkan penangkapan itu, setelah adanya laporan warga di mana anak mereka dicabuli oleh MN. Pelaku melakukan pencabulan dan persetubuhan terhadap dua muridnya. Keduanya merupakan kakak beradik.

"Korbannya kakak beradik. Keduanya masih bocah dan juga diketahui murid pelaku sendiri," sebut Rezki.

Perbuatan itu terkuak, saat korban menceritakan perbuatan pelaku kepada orang tuanya beberapa hari lalu. Kemudian, keluarga korban melapor dan langsung ditindak.

Rezki menuturkan kejadian itu dilakukan sebanyak tiga kali dalam kurun waktu bulan Juni hingga akhir September 2018 di rumahnya pelaku.

Pelaku lebih dulu mencabuli dengan cara memegang kemaluan korban didapur rumahnya. Kemudian, pada awal dan akhir September pelaku menyetubuhi korban di dapur dan kamar mandi rumahnya.

Saat melampiaskan hasrat bejatnya itu, pelaku pun mengancam korban agar tidak memberitahu siapa pun. Termasuk mengiming-imingi uang kepada korban.

"Kasus ini masih terus didalami penyidik Unit PPA. Pelaku akan dijerat Pasal 81 ayat (2) jo Pasal 82 ayat (1) UU Perlindungan Anak. Ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara," sebut Rezki. (*)

Sumber: detik.com

Kepala Deputi BNN Arman Depari saat konprensi pers terkait upaya pemberantasan narkoba di Gedung BNN. (Foto:Jamal Ramadhan/kumparan)
Jakarta - Fenomena meminum air rebusan pembalut wanita tengah ramai diperbincangkan. Kejadian ini pertama kali ditemukan dilakukan oleh para pemuda di Jawa Tengah.

Fenomena ini dijelaskan Deputi Penindakan BNN Irjen Arman Depari. Menurut dia, ada anak-anak muda yang menggunakan air rebusan pembalut sebagai bahan pengganti narkoba.

Arman mengatakan, fenomena ini dilakukan bukan oleh orang dewasa, melainkan oleh para remaja.

"Anak-anak muda. Anak-anak muda yang belum dewasa," tutur Arman di kantor BNN, Cawang, Kamis (8/11).

Menurutnya, anak-anak muda ini memilih air rebusan pembalut karena dianggap memiliki zat-zat yang sama efeknya seperti narkoba. Namun, pihaknya mengaku masih mendalami alasan dari para pengguna.

"Nah, ini yang menjadi perhatian kita nanti akan kita lakukan pendalaman, tapi ini tentu masih membutuhkan pendalaman dan pemeriksaan secara laboratoris," ujar Arman.

Sedangkan penggunaan pembalut menjadi narkoba ini masuk dalam kategori penyalahgunaan. "Biasanya narkoba memang penyalahgunaan," tuturnya.

Untuk menindaklanjuti fenomena ini, Arman akan mengkajinya terlebih dahulu.
"Kalau misalnya di situ ada pelanggaran hukum atau di situ ada ketidaksengajaan, nah itu berbeda cara penanganannya," jelasnya.

"Kalau di situ pelanggaran hukum yang memang betul sudah ada UU kita mengatur, nah kita akan lakukan penegakan hukum sesuai aturan, tapi kalau itu memang ketidaksengajaan dan ketidaktahuan, maka barangkali nanti kita akan lebih mengutamakan pencegahan," kata Arman.(*)

Sumber: Kumparan.com

Aceh Besar - Wakil Bupati Aceh Besar Husaini A Wahab mendatangi sejumlah warung yang buka di waktu salat. Husaini sempat memukul meja.

Dalam video yang beredar luas, Husaini terlihat keluar dari mobil menuju warung nasi yang masih buka. Di sana, sejumlah warga masih duduk-duduk seusai makan.

Di warung itu, Husaini sempat memukul meja dengan kayu yang dipegangnya. Sidak dilakukan siang tadi, Kamis (8/11/2018), di Jantho, Aceh Besar, Aceh.

"Lagi azan, lagi azan!" kata Husaini mencari pemilik warung.

Beberapa orang di dalam warung seketika berdiri dan keluar. Tidak ada yang memprotes aksi Wakil Bupati tersebut.

Dia kemudian juga keluar dan menanyakan pemilik warung. Namun, karena yang dicari tidak ketemu, dia menitip pesan agar warung ditutup saat azan berkumandang.

"Mana pemilik warung? Tutup sebentar (warung) nanti setelah salam (selesai salat) buka kembali. Bilang sama pemilik warung ini, tolong muliakan Allah sedikit," ujarnya.

Kabag Humas dan Protokoler Setdakab Aceh Besar, Muhammad Basir, mengatakan sidak yang dilakukan Husaini terkait dengan edaran bupati yang meminta seluruh aktivitas dihentikan ketika azan berkumandang. Sidak yang dilakukan Wabup, katanya, untuk meminta toko dan warung tutup sebentar.

"Jadi Pak Wabup sidak ke pasar saat menjelang azan. Untuk menyerukan tutup sebentar warung atau toko saat menjelang azan salat lima waktu," kata Basir saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (8/11).

Sidak yang dilakukan Husaini, kata Basir, dilakukan di sejumlah toko di Jantho. Sidak ini digelar setelah dilakukan sosialisasi terkait edaran yang dikeluarkan bupati.

Menurutnya, saat ini dua kecamatan di Aceh Besar, yaitu Seliumuem dan Jantho, dijadikan sampel untuk diterapkan aturan tersebut.

"Jadi toko harus tutup saat azan hingga selesai salat. Setelah itu, buka kembali seperti biasa. Dalam edaran bupati tersebut disebutkan segala aktivitas harus dihentikan ketika azan berkumandang," ujar Basir. | Detik.com

Danau Lut Tawar, Foto:lintasgayo
StatusAceh.Net - Salah satu memori menyenangkan masa kanak-kanak adalah mandi di sungai atau danau bersama sejawat. Dulu, anak-anak sangat dijaga ketat oleh orangtuanya. Anak-anak tidak dibolehkan main ke sembarang tempat apalagi berenang di sungai atau danau bersama teman-temannya.

Nah, kalau sudah begini, si anak biasanya akan curi-curi kesempatan, misal mengendap-ngendap keluar rumah atau berbohong kepada orangtuanya dengan alasan membuat tugas sekolah di rumah teman.

Jika ketahuan, orangtua anak tersebut akan menjemput anaknya ke sungai dengan membawa sepotong rotan lalu menyebat anaknya di hadapan teman-teman si anak.

Saat pergi ke sekolah keesokan harinya, anak itu akan menjadi guyonan teman-temannya dengan ledekan 'anak mami' atau semacamnya.

Kenangan masa kecil seperti itu kadang membuat kita tertawa sendiri karena ada rasa bahagia yang tak terperikan saat kita mengingat masa-masa tersebut. Adakalanya kita rindu saat-saat seperti itu.

Tapi tahu tidak? Mengapa orangtua dahulu sangat ketat melarang anaknya mandi atau bermain di pinggiran sungai atau danau.

Rupanya, di balik cerita sungai atau danau dan anak-anak ini, ada kisah seram. Kiranya, inilah salah satu alasan para orangtua melarang anaknya mandi di sungai atau danau.

Cerita menyeramkan seputar sungai atau danau salah satunya tentang sosok hantu yang suka menenggelamkan dan membunuh orang-orang. Hantu gulung tikar. Demikian sebutan umum sosok tersebut.

Di berbagai tempat, hantu gulung tikar punya sebutan tersendiri. Di Aceh, hantu gulung tikar dikenal dengan beberapa nama, seperti, Lembide, Balum Bili, serta Balum Beude.

Namun, semua cerita mengenai hantu ini agaknya memusat pada satu sosok saja, yakni sosok yang menyerupai alas berupa tikar yang memunculkan dirinya ke permukaan air sungai atau danau serta menenggelamkan orang-orang yang ada di dekatnya.

Menurut cerita, hantu gulung tikar membunuh dengan cara menggulung korbannya terlebih dahulu. Korban hantu gulung tikar akan dihisap darahnya lalu dilepas kembali sehingga korbannya mengapung ke permukaan sungai.

Hantu gulung tikar memanipulasi korbannya dengan cara menyamar sebagai permukaan air yang tenang dan berbentuk seperti alas tikar. Ia menerkam korbannya begitu orang tersebut berenang atau melintas dengan perahu di dekatnya.

Adakalanya hantu gulung tikar mengubah dirinya menjadi labi-labi (Dogania subplana), yakni hewan sejenis bulus yang hidup di air. Selain itu, perairan yang didiami hantu gulung tikar, permukaannya akan terasa hangat, tapi di bawahnya tetap dingin.

"Katanya, kalau lihat permukaan air tenang, lalu di bawahnya berputar gak jelas. Atau terlihat seperti ada alas di permukaan, itu pasti si gulung tikar. Jangan mendekat!" yakin Ahad (29), ketika ditemui Liputan6.com di salah satu warung di Kota Meulaboh, Kamis, 8 November 2018.

Menurut lelaki penyuka traveling itu, banyak kasus orang tenggelam di sungai atau danau yang penyebabnya dikaitkan dengan keberadaan hantu gulung tikar.

Ada cerita menyebutkan, saat ditemukan, beberapa bagian tubuh korban terlihat membiru seperti kehilangan darah, dan memiliki luka kecil pada bagian pangkal jari jempol kaki seperti luka bekas gigitan lintah.

Cinta Tak Terbalas
Banyak kisah seputar asal muasal hantu gulung tikar. Salah satunya berasal dari dataran tinggi Gayo. Di wilayah penghasil kopi terbaik Aceh ini, hantu gulung tikar dikenal dengan sebutan Lembide.

Sosok Lembide atau hantu gulung tikar disebut-sebut bersemayam di Danau Lut Tawar, yang juga menjadi salah satu ikon pariwisata di Kabupaten Aceh Tengah saat ini.

Adapun asal muasal hantu gulung tikar ini, menurut cerita yang beredar dari mulut ke mulut, berawal dari kisah seorang guru mengaji yang tergila-gila pada seorang janda yang juga ibu dari muridnya.

Selepas magrib, putra janda tersebut belajar mengaji ke tempat gurunya. Bocah itu tidak tahu jika gurunya tersebut menyimpan rasa kepada ibunya. Hari-hari pun berlalu. Hasrat itu masih terpendam. Namun, si guru tak berani mengutarakan.

Rupanya, cinta yang kadung membara itu membuat si guru mengaji atau tengku (dalam bahasa Aceh) mengambil jalan pintas. Ia bertekad menggaet hati si janda nan cantik jelita dengan bantuan ilmu magic.

Suatu hari, dia meminta anak didiknya atau putra si janda, yang sudah membuat dia tergila-gila itu, membawakan sehelai rambut ibunya. Namun, dia tidak menjelaskan maksud dan tujuannya tersebut.

Anak yang masih polos itu menceritakan kepada kepada ine (ibu)-nya perihal permintaan guru mengajinya itu. Perempuan itu sadar apa maksud dan tujuan si tengku.

Agar tidak mengecewakan hati anak semata wayangnya, ia berjanji akan memberikan helai rambutnya seperti yang diminta oleh guru mengaji tersebut.

"Iya, besok ine akan usahakan agar kamu dapat membawa rambut ine untuk diserahkan kepada tengku," kira-kira demikianlah jawaban janda tersebut.

Seraya ia tersenyum kecut, hatinya berkecamuk. Apa yang harus dilakukan. Sementara, dirinya tahu betul yang akan terjadi jika ia menyerahkan rambutnya kepada tengku tersebut.

Beruntung, seorang tetangganya tiba-tiba mengadakan hajatan dan menyembelih seekor kerbau. Tetangga tersebut menjemur kulit kerbau di depan pekarangan rumahnya.

Melihat itu, muncul ide mengambil sehelai rambut dari ekor kerbau yang dijemur tersebut kemudian diserahkan kepada putranya seperti permintaan si tengku.

Mendapati muridnya membawa sehelai rambut yang dikira adalah rambut wanita tersebut, bukan main girang hati si tengku.

Singkat cerita, di tengah kesunyian malam di jampi-jampilah rambut yang dikira milik janda yang dicintainya itu.

"Wahai roh yang memiliki sehelai rambut ini. Datanglah kepadaku dengan penuh rasa cinta," si tengku mengucapkan mantra berulang kali.

Di tengah birahinya itu , muncullah sosok yang dipanggil di dalam mantra tadi. Namun, bukan janda nan cantik jelita yang datang, melainkan kulit kerbau bersama ekor-ekornya.

Si tengku lari terbirit-birit sementara kulit kerbau melayang-layang mengikutinya hingga ke pinggir Danau Lut Tawar.

"Wo tengku palis sigere mubeteh diri (Wahai tengku jahanam yang tidak tahu diri)," terdengar gulungan kulit kerbau yang mengejarnya itu berucap.

Akhirnya, si tengku digulung oleh kulit kerbau dan dihempas ke dalam danau lalu tewas. Singkat cerita, tubuh tengku yang digulung kulit kerbau tersebut diyakini menjelma menjadi 'Lembide' atau gulung tikar.

Si hantu gulung tikar, mengendap-endap menyamar seperti alas tikar, menerkam, dan menenggelamkan siapa saja yang berenang atau melintas di dekatnya.(*)

Sumber: Liputan6.com

Jurnalis itu adalah Turki Bin Abdul Aziz Al Jasser yang diduga dibunuh karena menjalankan akun Twitter yang mengekspos hak asasi manusia (Mirror)
StatusAceh.Net - Belum tuntas pengusutan kasus jurnalis Arab Saudi di Turki, Jamal Khashoggi, kini muncul kasus baru yang hampir sama. Diberitakan oleh Daily Mirror pada Rabu, (7/11), jurnalis lainnya disiksa sampai mati di Saudi beberapa hari bahkan sebelum kasus pembunuhan Jamal Khashoggi dituntaskan.

Jurnalis itu adalah Turki Bin Abdul Aziz Al Jasser yang diduga dibunuh karena menjalankan akun Twitter yang mengekspos hak asasi manusia. Pihak berwenang mengatakan, dia diam-diam menjalankan akun Twitter yang bernama Kashkool.

Akun Kashkool mengekspos pelanggaran hak asasi manusia oleh para pejabat dan para bangsawan di Arab Saudi. Diberitakan, Turki Bin Abdul Aziz A Jasser dibunuh dengan kejam di penjara pekan lalu setelah dia ditangkap oleh pihak berwenang.

Para pejabat Saudi belum secara resmi mengomentari kematian Turki Bin Abdul Aziz Al Jasser hingga saat ini.

Berita ini datang ditengah warga masih berduka atas meninggalnya jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi, 59 tahun. Ia disiksa dan dimutilasi.

Khashoggi yang juga seorang kritikus vokal penguasa Saudi dibunuh di dalam Konsulat Saudi pada 2 Oktober beberapa saat setelah dia masuk.

Penasihat Presiden Turki, Yasin Aktay mengatakan, tubuh Khashoggi dimutilasi dan dilarutkan dalam cairan asam. Memang belum ada bukti untuk mendukung teori ini dan tubuhnya belum ditemukan.

Putra Mahkota Arab Saudi Muhammed Bin Salman membantah tuduhan Aktay. Ia mengaku bertekat untuk mengetahui semua fakta dibalik pembunuhan Khashoggi. | Jawapos

Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) menembak mati Burhanudin, pemasok sabu dan ekstasi ke anggota DPRD Langkat, Sumut, dari F-NasDem, Ibrahim Hasan alias Hongkong. Sebelumnya, Burhanudin masuk daftar buron BNN.

"Burhanudin adalah pemasok narkoba jenis sabu dan ekstasi kepada Ibrahim alias Hongkong, yang ditangkap oleh BNN pada Agustus di Pangkalan Susu, Sumatera Utara," kata Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari dalam keterangannya, Kamis (7/11/2018).

Penangkapan tersebut dilakukan pada Rabu (7/11) di Gempong Pintu, Aceh Besar. Burhanudin terpaksa ditembak karena melawan petugas saat ditangkap. Menurut Arman, petugas sempat mengeluarkan tembakan peringatan tapi tak dihiraukan.

"Anggota berusaha melumpuhkan dengan memberikan tembakan peringatan namun tidak dihiraukan. Kemudian tembakan diarahkan ke bagian tubuh dan kemudian diberikan pertolongan dengan dibawa ke rumah sakit namun yang bersangkutan dinyatakan meninggal," ucap Arman.

BNN menangkap anggota DPRD Langkat, Sumut, Ibrahim Hasan, pada Agustus 2018. Ibrahim adalah bandar narkoba kelas kakap.

Dari penangkapan itu, tim BNN berhasil menyita barang bukti sabu seberat 105 kg dan ekstasi 30 ribu butir. Semua narkoba itu milik Ibrahim, anggota DPRD asal NasDem.

"Kita amankan 105 kg sabu dan 30 ribu butir ekstasi milik tersangka IH (Ibrahim Hasan)," ucap Irjen Arman Depari di Pelabuhan Belawan, Medan, Selasa (21/8). | Detik.com

JENAZAH Danil Juliansyah (24), dibawa ke pemakaman umum di Gampong Ateuk Jawo, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (12/10/2018) pukul 04.00 WIB dinihari. Danil Juliansyah, guru honor di SDN 53 Banda Aceh ditemukan dalam kondisi meninggal dengan luka gorokan, di sebuah kamar kontrakan di Kuta Alam, Banda Aceh, Kamis (11/10/2018) malam. (ist)
Banda Aceh - Polisi menangkap SK, tersangka pembunuh Daniel Juliansyah (24) warga Gampong Ateuk Jawo, Kecamatan Baiturrahman Banda Aceh. Pria berusia 28 tahun itu dibekuk petugas saat menebang pohon, di kawasan Kecamatan Blang Jerango Gayo Lues, Rabu (07/11/2018) siang.

SK yang tercatat sebagai warga Aceh Tenggara ini diduga teman dekat Daniel Juliansyah, korban pembunuhan yang ditemukan di salah satu kos di kawasan Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, pada Kamis (11/10/2018) lalu.

Danil sebelum ditemukan meninggal dunia diketahui sebagai guru honorer di salah satu sekolah dasar, di kawasan Lueng Bata, Banda Aceh. Jasad korban ditemukan dengan luka robek di bagian leher. Kasus pembunuhan ini baru diketahui setelah pemilik kos mencium bau menyengat di kawasan kos miliknya.

Selain SK, polisi juga mengamankan lima terduga penadah barang korban yang dibawa pelaku pembunuhan usai menjalankan aksinya. Salah satu barang korban yang dilaporkan hilang adalah satu unit sepeda motor Honda Beat, yang belakangan terlacak di kawasan Sumatera Utara.

Dirreskrimum Polda Aceh, Kombes Pol Agus Sarjito membenarkan informasi adanya penangkapan terhadap tersangka kasus pembunuhan Daniel. "Kasus pembunuhan di kos-kosan sudah terungkap. Sabar ya, nanti akan kita informasikan lebih lanjut," kata Agus Sarjito saat dikonfirmasi.

Hal senada dibenarkan Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto melalui Kasat Reskrim, AKP M Taufiq. "Alhamdulillah berkat doanya, nanti kita rilis," kata Kasat saat dikonfirmasi terpisah.| Habadaily.com

Banda Aceh -Wakil Ketua DPW PAN Aceh, Syafriadi meminta Pemerintah Pusat untuk bersikap bijaksana terkait upaya klaim 4 Pulau di Aceh Singkil oleh Provinsi Sumatera Utara, karena hal ini berpotensi lahirnya konflik horizontal antar daerah bahkan antar Provinsi. Syafriadi juga memprotes keras terhadap sinyal lampu hijau yang diberikan oleh pemerintah pusat tersebut.

“Pada 2017 lalu Sumut juga secara sepihak memasukan Pulau Mangkir Besar, Mangkir Kecil, Lipan dan Pulau Panjang, dalam rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP-3-K).  Tahun ini, Pemerintah Sumut kembali berupaya melakukan klaim terhadap 4 Pulau di kawasan Aceh Singkil. Tentu hal ini tidak bisa dibiarkan,” ungkap Syafriadi kepada media, Rabu (07/11/2018) sebagai bentuk protes terhadap penyerobotan wilayah Aceh Singkil oleh Pemerintahan Sumut.

Menurut Syafriadi, jika Pemerintah Pusat memberikan lampu hijau kepada Sumatera Utara terkait hal ini maka dapat dikatakan Pemerintah Pusat sengaja menoreh luka lama di bumi Serambi Mekkah. “ Persoalan penyerobotan wilayah Aceh ini dengan pola klaim wilayah atau pulau ini tak bisa dianggap enteng, ini masalah besar,”tegasnya.

Syafriadi juga mendesak Pemerintah Aceh agar bergerak cepat menyelesaikan persoalan ini. “Jangan membiarkan masalah terus muncul. Pemerintah Aceh segera membentuk Tim Task Force yang melibatkan Pemerintah Aceh, Sumut, kabupaten/kota, plus pemerintah pusat, Jika lamban direspon maka akan semakin memperparah kondisi, bisa memicu konflik horizontal disana. Maka kehadiran pemerintah sangat diharapkan,” tegasnya.

Dia menambahkan, Pemerintah Aceh harus bersikap tegas soal batas wilayah Aceh dengan wilayah- wilayah berbatasan langsung dengan Sumut dan sejumlah kabupaten/kota dalam wilayah Provinsi Aceh. “Hal ini harus difollow up terus. Persoalan bisa muncul secara tiba- tiba akibat kordinasi antarprovinsi yang masih lemah. Kami berpikir apa yang terjadi di sana juga terkait kedaulatan batas wilayah. “Saat ini Sumatera Utara dipimpin oleh putera asli kelahiran Aceh (Sabang), tentunya Pak Edy Rahmayadi yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Sumut bisa lebih bijaksana dan tidak menyerobot wilayah Aceh. Di bawah kepemimpinan Pak Edy Rahmayadi di Sumatera Utara diharapkan akan memudahkan komunikasi membahas persoalan batas wilayah ini,” tambahnya.

Syafriadi menyarankan untuk menjawab persoalan klaim-klaim wilayah terkait  tata batas ini, perlu segera dilakukan invetarisir daerah- daerah berbatas Indonesia, batas Provinsi Aceh. Karena kewenangan bidang pertanahan sudah menjadi kewenangan Aceh dan perlu adanya penguatan terhadap kelembagaan badan pertanahan. “Persoalan pertanahan ini Aceh telah diatur secara khusus melaluiPeraturan Presiden  Nomor 23 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Aceh, maka ini menjadi ruang bagi Aceh untuk melakukan invetarisir daerah- daerah batas agar tidak di serobot, sehingga tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari,”ucapnya.

Seharusnya, kata Tokoh Muda Aceh Singkil itu, Pemerintah Pusat mengiplementasikan kekhususan Aceh terkait batas wilayah Aceh sebagaimana termaktub di dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintah Aceh dan MoU Helsinki. “Batas wilayah sesuai UUPA dan MoU Helsinki ini belum direalisasikan, pemerintah justeru terkesan justeru memberi lampu hijau untuk mempersempit wilayah Aceh. Jadi, hal ini terkesan seperti upaya pengingkaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat terhadap kesepakatan perdamaian Aceh yang tertuang di dalam MoU Helsinki. Kami ingatkan Mendagri jangan coba-coba untuk menggores luka lama dengan memberikan lampu hijau penyerobotan wilayah Aceh,”tandasnya.(Rill)

Jakarta - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno direncanakan berkunjung ke Kota Banda Aceh pada 21 November 2018. Hadir di ibu kota Provinsi Aceh itu,  Sandi ingin melaksanakan shalat sunah di Masjid Baiturrahman, berkunjung ke pasar, hingga nyerumput kopi bareng masyarakat.

Tiga keinginan pasangan Prabowo Subianto tersebut disampaikan Sekjen Pemenangan Prabowo-Sandi Provinsi Aceh, Wen Rimba Raya. Dia mengatakan, Sandi ingin sekali melaksanakan ibadah di Masjid Raya Baiturrahman yang menjadi kebanggaan masyarakat Aceh.

"Begitu mendarat di Aceh beliau ingin langsung ke Masjid Raya Baiturrahman. Beliau sangat ingin salat di sana," kata Wen, pada kumparan Selasa (6/11). Pihaknya juga telah menggelar rapat persiapan kedatangan Sandiaga Uno bersama para relawan di Posko Pemenangan, Lampriet, Banda Aceh.

Sebagaimana kebiasaan saat mengunjungi berbagai daerah lain di Indonesia, Sandi juga akan mengunjungi pasar. Direncanakan ia nantinya akan berkunjung ke Pasar Peunayong.

“Begitu juga dengan kopi Aceh, Sandi ingin menikmati kopi di Bumi Serambi Makkah bareng masyarakat nantinya, lokasinya mungkin di Warkop Solong Ulee Kareng,” imbuhnya.

Wen menyebutkan, di Aceh, Sandiaga nantinya juga akan meresmikan Sekretariat Bersama Badan Pemenangan serta pengukuhan badan pemenangan dan relawan se Aceh. Selain itu, Sandi dikabarkan juga akan berjumpa pimpinan partai koalisi.

Sandi kata Wen, akan datang ke Aceh seorang diri dalam rangka silahturahmi dengan tim pemenangan di Aceh. Ia menyebutkan, pada akhir Desember nanti Calon Presiden Prabowo juga diagendakan akan berkunjung ke Aceh.| Kumparan

Lawrence Samantha, CEO Honest Mining
Auto - Bisnis investasi dengan menggunakan mata uang digital mulai tumbuh dan berkembang di Indonesia saat ini sehingga banyak startup berbasis cryptocurrency bermunculan dengan inovasi yang beragam pula.

Salah satunya adalah Honest Mining, merupakan perusahaan dengan misi membangun penambangan kripto yang terpercaya dan mudah diakses oleh semua orang.

"Honest Mining adalah platfrom yang memudahkan orang untuk melakukan cryptomining. Dengan Honest Mining, orang bisa join mining dengan cara yang lebih mudah," terang Lawrence Samantha, CEO Honest Mining saat menjadi pembicara dalam kegiatan yang diadakan Komunitas Blockchain bertajuk Block Community pada gelaran Indocomtech 2018 di Jakarta Convention Center, Sabtu (3/11/2018).

Dikatakannya, selama ini cryptomining identik dengan modal besar, pengetahuan khusus dan hanya untuk orang-orang tertentu saja, sehinga membuat orang berpikir bahwa trading lebih mudah.

"Dengan menggunakan Honest Mining maka orang yang sudah memiliki coin sendiri dapat langsung menggunakan platform kami," tambah Lawrence.

Dibilang memudahkan, karena jika sebelumnya cryptomining tidak bisa semua kalangan disebabkan butuh biaya besar seperti dalam mining masternode yang harus memiliki 1.000 dash, jika satu dash bernilai Rp 2 juta, berarti setiap orang membutuhkan Rp 2 miliar untuk bergabung.

"Namun dengan Honest Mining, siapa saja sapat bergabung dengan cukup memiliki satu dash saja," katanya.

Jika sebelumnya orang-orang harus menjalankan mesinnya sendiri, harusharus menjaga semua berjalan dengan baik, maka dengan Honest Mining pengguna tidak harus melakukan hal tersebut.

"Dengan platform kami, kita yang akan menjalankan semuanya, dan orang tinggal tunggu tenang dapat rewardnya," tutur Lawrence.

Mengenai cara kerja Honest Mining adalah Cloud Mining khusus PoS Coin dan masternode, yaitu seperti Dash, ZCoin, dan SmartCash.

"Sedangkan Token HNST akan dipakai untuk pembayaran transaksi, misal maintenance fee, withdrawal fee. Sebut saja wallet pada platform kita. Dan juga menjadi salah satu cara untuk join masternode apabila user tidak mempunyai coin yg ingin di mining/staking. Kita juga memakai token HNST utk community voting coin yg ingin di list di platform kami," jelas Lawrence.

Perusahaan yang berkantor pusat di Singapura itu telah beroperasi setidaknya satu tahun di Indonesia dan rencananya akan melakukan soft launching di Januari 2019.

Sebagai informasi, Honest Mining platform mining pertama di Indonesia yang hadir ke permukaan untuk memperkenalkan apa itu mining dan bagaimana cara kerja Honest Mining dalam membantu memudahkan orang untuk mengerti mining dengan cara lebih mudah dan instan.

Sumber: tribunnews.com

LHOKSUKON – Satuan Reserse Narkoba Polres Aceh Utara menggerebek sebuah gubuk di gampong Paya Tukai Kecamatan Langkahan, Aceh Utara. Senin (5/11/2018) pukul 06.30 WIB. Dilokasi itu Polisi mengamankan dua pria dan tiga paket sabu seberat 1,86 gram.

Kedua orang yang diamankan berinisial M,19 tahun warga Gampong Pante Gaki Bale Kecamatan setempat dan SK, 25 tahun warga Pucoek Alue Dua, Simpang Ulim, Aceh Timur.

Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin melalui Kasatres Narkoba AKP Ildani mengatakan penggerebekan yang dilakukan pihaknya setelah mendapat informasi dari masyarakat kerap digunakan sebagai tempat transaksi sabu.

“Didalam gubuk didapati dua pria dan narkoba jenis sabu disaku celana M. Barang bukti lainnya seperti gunting sebuah dompet warna kuning dan plastik bening didalam gubuk.” terang AKP Ildani.(Rill)

Banda Aceh - Pengadilan Negeri (PN) Jantho mengandaskan gugatan 23 warga dari empat desa di Aceh Besar, Aceh yang keberatan dengan ganti rugi tanah terkait pembangunan jalan tol. Masyarakat menggugat karena tidak terima tanah mereka dibayar murah, yaitu dari Rp 12 ribu hingga Rp 45 ribuan per meter.

Kasus gugatan itu bermula ketika warga diundang rapat oleh pihak BPN Aceh untuk membahas persoalan terkait ganti rugi tanah ini yang digelar pada 29 hingga 30 Agustus 2018 lalu. Dalam pertemuan tersebut, warga seharusnya mendapatkan kejelasan terkait dengan harga dan indikator penilaian yang jelas. Warga meminta pemerintah menghargai tanah mereka di angka Rp 200 ribuan sampai Rp 300 ribuan per meter.

Namun, yang terjadi justru panitia pengadaan tanah menyerahkan resume penilaian yang berisi jumlah nilai ganti rugi untuk tanah masing-masing warga. Resume itu dinilai diisi secara sepihak oleh panitia. Masyarakat yang hadir dipanggil satu persatu untuk diperlihatkan resume penilaian tanpa diberikan salinannya.

Ketika itu, masyarakat juga diminta menandatangani tanda terima resume penilaian yang diberikan panitia, lalu dipersilakan pulang. Tak terima harga tanah dibeli murah, pada awal September 2018 lalu, warga membuat pengaduan ke anggota DPR Aceh dan menggelar pertemuan di Gedung DPR Aceh. Berselang beberapa hari kemudian, pertemuan dengan warga kembali digelar. Namun titik ada titik temu.

Masyarakat selanjutnya membawa kasus ini ke pengadilan. Mereka selanjutnya mendaftarkan permohonan keberatan ke PN Jantho yang didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh. Dalam perkara tersebut, warga menggugat Kepala BPN Provinsi Aceh selaku Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah.

Lalu apa kata majelis hakim terkait gugatan tersebut?

"Menyatakan keberatan pemohon keberatan tidak dapat diterima (niet onvenkelijk verklaard). Menghukum pemohon keberatan untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.405 ribu," putus hakim seperti dikutip detikcom dari situs resmi PN Jantho, Senin (5/11/2018).

Putusan itu diketok dalam waktu berbeda dan terakhir Jumat 2 November 2018. Duduk sebagai hakim dalam putusan hari Jumat itu yaitu Inda Rufiedi sebagai hakim ketua dengan anggota masing-masing Saptika Handhini dan Andriyansyah.

Kepala Divisi Bantuan Hukum LBH Banda Aceh Wahyu Pratama, mengatakan, pihak LBH akan diskusi terkait putusan PN Jantho tersebut. Langkah hukum selanjutnya terkait gugatan tersebut akan dibicarakan pada Rabu mendatang.

"Iya permohonannya tidak diterima. Ini saya juga sedang diskusi dengan sama pimpinan terkait putusan itu. Untuk upaya hukum kasasi, nanti Rabu kami duduk bersama di kantor," kata Wahyu.

Sumber: Detikcom

Ilustrasi
Lhoksukon - Sebanyak Rp 17, 9 miliar alokasi dana desa (ADD) yang bersumber dari APBK Aceh Utara tahun 2017 hingga kini belum dicairkan oleh Pemerintah setempat. Dana itu bervariasi dari Rp 18 juta hingga Rp 25 juta per desa untuk 852 desa di Kabupaten Aceh Utara.

Ketua Asosiasi Geuchik Aceh Utara (Asgara), Abubakar, Sabtu (3/11/2018) menyebutkan dana itu peruntukan untuk operasional kepala desa, dana kepemudaan dan majelis taklim.

“Kita ingin dana itu dicairkan. Kalau tidak, maka kepala desa akan berutang, karena kegiatan sudah berlangsung,” sebut Abubakar.

Dia menyebutkan persoalan itu telah disampaikan ke DPRD Aceh Utara. Dewan, sambung Abubakar, mendorong agar pemerintah kabupaten mencairkan dana desa tahun lalu itu pada tahun ini.

Hal itu dibenarkan, Wakil Ketua DPRD Aceh Utara, Zubir HT. Dia menyebutkan, DPRD Aceh Utara sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara untuk pencairan dana desa 2017 itu.

“Komitmennya sudah ada agar dicairkan. Selambat-lambatnya awal Desember 2018 ini,” kata Zubir.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemerintah Aceh Utara, Teuku Nadirsyah, menyebutkan pemerintah berupaya mencairkan dana desa 2017 itu.

“Itu kewajiban Pemda yang harus di bayar. Namun untuk sumber APBD 2018 tidak tertampung karena defisit. Meski begitu kita sedang berusaha. Kalau pun tidak cair tahun ini, maka diprioritaskan pada anggaran tahun 2019,” pungkasnya.

Sumber: kompas.com

Ilustrasi
Pidie - Seorang anak di Desa Leupu, Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, pingsan lantaran terkejut melihat sekawanan gajah liar yang merangsek masuk ke permukiman warga setempat, Minggu, 4 November 2018.

Kehadiran kawanan gajah liar secara tiba-tiba tersebut juga membuat warga di desa itu kocar-kacir. Beberapa diantaranya lari terbirit-birit menyelamatkan diri agar tidak terinjak hewan berbobot ribuan kilogram itu.

Info diterima Liputan6.com, bocah perempuan yang pingsan tersebut sempat dilarikan ke Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat setempat untuk ditanggulangi.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh, Sapto Aji Prabowo, mengatakan tim dari BKSDA Pidie bersama Conservation Response Unit (CRU) Mila akan ke lokasi untuk menindaklanjuti kehadiran gajah tersebut besok pagi.

Sebelumnya, sempat beredar kabar dua anak yang hendak pergi mengaji di desa itu terluka akibat diamuk oleh salah satu dari kawanan gajah tersebut. Namun, kabar tersebut ditepis oleh Sapto.

"Karesort Pidie sudah kontak tokoh masyarakat dan kapolsek Geumpang. Betul ada gajah turun di Desa Leupu, Kecamatan Geumpang. Namun, anak kecil tersebut pingsan karena terkejut, bukan luka-luka," ungkap Sapto, kepada Liputan6.com, (4/11/2018).

Sapto melanjutkan, kehadiran kawanan gajah yang tiba-tiba merangsek ke kawasan pemukiman warga diakibatkan semakin banyaknya kawasan atau habitat gajah di wilayah itu yang berubah menjadi wilayah perkebunan.

Dia menyebut tiap kawasan yang dilalui kawanan gajah liar biasanya merupakan bagian dari home range atau lintasan gajah tersebut. Home range tersebut bisa mencapai 18 ribu hektare untuk tiap kelompok gajah, termasuk yang ada di Geumpang.

"Besok kita lakukan pengusiran gajah. Lazimnya memakai mercon. Tapi, kalau masih dilakukan manual akan kita lakukan manual," pungkas Sapto. | Liputan6


Jayapura-  Kontak tembak kembali terjadi antara Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) Gabungan TNI-Polri dengan KKSB Pimpinan Porum Okiman Wenda (POW) pada tanggal 3 Nov 2018 di Distrik Balingga Kab. Lanny Jaya, Papua. Berita tersebut dibenarkan oleh Kapendam XVII/Cenderawasi Kolenel Inf Muhammad Aidi saat dikonfirmasi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa pada tanggal 2 Nov 2018 di Kampung Wuyumbur, Distrik Balingga Kab. Lanny Jaya Papua telah terjadi pembantaian secara biadab tak berprikemanusiaan oleh KKSB Pimpinan Porum Okiman Wenda terhadap tukang Ojek a.n Yanwar (38 thn), mengakibatkan korban meninggal dunia dengan luka tembak, serta jenazahnya dibiarkan tergeletak di TKP.

Pada 3 Nov 2018 Satgas Gakkum TNI-Polri dipimpin oleh AKBP Tonny Ananda Swadaya, SH (Kapolres Lanny Jaya) bersama masyarakat bermaksud menjemput jenazah  korban dari TKP untuk dievakuasi ke RSUD Lanny Jaya selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga. Kita bisa bayangkan korban warga sipil, seorang tukang ojek yang tak berdosa dibantai oleh KKSB secara biadab dan jenazahnya masih tergeletak di TKP sejak kemarin, sehingga harus Kapolres yang langsung turun tangan memimpin pasukan TNI-Polri beserta masyarakat untuk melaksanakan evakuasi. Ujar Aidi

Sebelum berangkat, AKBP Tonny selaku Pimpinan Tim Evakuasi terlebih dahulu melaksanakan briefing pasukan dalam rangka pembagian tugas, menyusun tekhnis dan taktis serta langkah-langkah khusus dalam rangka kelancaran proses evakuasi. 

Satu Tim dari TNI AD dipimpin oleh Lettu Inf Zulmi dengan jumlah 10 orang terlebih dahulu masuk kedudukan secara senyap dan menguasai ketinggian di sekitar TKP sebagai kelompok pengamanan.

Selanjutnya Tim Evakuasi gabungan TNI-Polri dan masyarakat dipimpin langsung oleh Kapolres bergerak menuju TKP menggunakan 3 unit kendaraan roda 4. Namun pada saat proses evakuasi berlangsung, pada pukul 15.40 WIT, Tim evakuasi tiba-tiba mendapatkan serangan tembakan oleh KKSB dari arah ketinggian sehingga kontak tembak tidak bisa dihindari. 

Rupanya KKSB Pimpinan POW tidak hanya puas membantai rakyat yang tak berdosa, tetapi jenazah korban sekaligus dijadikan umpan untuk menjebak pasukan TNI-Polri agar dengan mudah dapat diserang pada saat sedang mengevakiuasi korban.

Kelompok pengaman TNI berjumlah 10 orang pimpinan Lettu Inf Zulmi yang sebelumnya telah siap di atas ketinggian segera bergerak mendekati kedudukan KKSB. Terjadi kontak tembak yang cukup gencar hingga akhirnya KKSB berhasil dipukul mundur dan secara terpencar mereka melarikan diri ke arah hutan.

Sementara itu Tim evakuasi pimpinan Kapolres berhasil mengevakuasi jenazah korban almahrum Yanwar ke RSUD Tiom Kab. Lanny Jaya dalam keadaan aman. Meskipun mendapatkan serangan gencar dari KKSB.

Berdasarkan laporan dari TKP, dengan mengidentifikasi suara tembakan yang dilancarkan oleh pihak KKSB Pimpinan POW, dan jejak yang ditinggalkan saat dilaksanakan penyisiran, diperkirakan KKSB berjumlah 50 orang lebih dengan persenjataan standar militer berbagai jenis.

Saat dilaksanakan penyisiran ditemukan 2 orang anggota KKSB tewas di tempat dan berhasil di identifikasi bernama Gomes (Pengawal POW) dan Kulomabuk Wonda. Selain itu ditemukan 2 pucuk senjata jenis SS 1 dan US Karabin serta sejumlah barang bukti diantaranya: ratusan butir munisi berbagai kaliber, 3 buah Handy Talky (HT), teropong, bendera bintang kejora dan lain-lain. Aidi menuturkan.

Dengan menganaliasa kejadian, korban adalah seorang warga sipil, profesi tukang ojek dibantai secara biadab oleh KKSB, jenazahnya dibiarkan tergeletak di TKP sejak kemarin.  Dan saat gabungan TNI-Polri melaksanakan evakuasi, KKSB segera melancarkan serangan secara membabi buta  kepada pasukan TNI-Polri dan masyarakat yang sedang melaksanakan evakuasi. .(Red/Rls)
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.