2017-03-19

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA



MEDAN- Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Provinsi Sumatera Utara  (Sumut) Royman S Purba  SE menyesalkan maraknya tindak  kekerasan terhadap jurnalis di Sumatera Utara khususnya kota Medan.

Menurutnya , tindakan kekerasan  terhadap jurnalis dalam melakukan tugas jurnalistik adalah bentuk nyata pembangkangan terhadap Undang-undang (UU) Pers Nomor 40 tahun 1999.  

"Undang-undang tersebut dengan tegas menyatakan bahwa jurnalis dilindungi dari tindak dan atau perampasan alat-alat kerja, serta tidak boleh dihambat atau di intimidasi oleh pihak manapun," kata Royman Jumat (24/3/2017).

Menurutnya, pengusutan mendalam atas insiden penganiayaan ini harus dilakukan oleh Panglima TNI/Kapolri.

"Melakukan evaluasi terhadap jajaran di bawahnya tentang tugas pokok prajurit dalam melindungi dan mengayomi masyarakat, mengingat kasus pemukulan terhadap jurnalis makin kerap terjadi," kata dia.

Ditambahkannya, penyelesaian kekerasan terhadap wartawan melalui jalur hukum akan lebih baik.

Ia mencontohkan, kekerasan terhadap wartawan baru saja terjadi di kantor Gubernur Sumatera Utara.

"Penyelesaian secara hukum akan memberi rasa adil kepada para korban," harapnya.

Royman juga meminta penegak hukum memberikan hukuman yang seberat-beratnya bagi para pelaku.

"Pelaku harus dihukum seberat-beratnya," ujarnya didampingi Sekertaris IWO Sumut Sugandhi Siagian.

IWO Sumut meminta Dewan Pers dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnaa HAM) melakukan upaya hukum terkait maraknya kekerasan 
terhadap wartawan.

"Atas insiden ini, IWO Sumut juga meminta kepada seluruh jurnalis untuk tidak gentar melaksanakan tugasnya," pungkasnya.

Diiketahui  Kamis (24/3/2017) sekitar pukul 21.30 WIB kontributor INews TV  Biro mlMedan, Adi Palapa Harahap mengalami tindakan kekerasan dirumahnya Jalan Pasar 3 Mabar Hilir Sekolah Inpres Pelita yang dilakukan oleh orang tidak dikenal.

Akibatnya,  korban mengalami luka memar dibagian bibir, wajah, kepala, dada akibat dipukuli 5 orang pelaku.(Rilis)

Redaksi: T. Sayed Azhar

Ampon breng (Tengah) bersama anggota mokondo dipasar malam sawang
LHOKSUKON- Di tengah-tengah kesibukannya sebagai penjual   mainan anak-anak di pasar malam,ternyata Rizwan (29) alias ampon breng yang terkenal lewat beberapa Film comedy aceh seperti " Galak-Galak Lon dan Mameh Ujong "ternyata lagi menggarap Film" MARAHE’T " di pedalaman Sawang Aceh Utara.

Peran antagonis yang kerap berseteru dengan Bergek atau yang akrab disapa Ayah Dek Lia Syahrini dalam beberapa film comedy Aceh yang sempat membahana di bumi tanah rencong tersebut ditemui di Pasar malam Sawang,Rabu (23/3) kepada statusAceh.net menyebutkan.

Ampon menyebutkan,beliau terobsesi sehingga menggarap Film yang  berjudul Marahe’t tersebut dikarenakan situasi aceh saat ini sedang dilanda dengan isu peculikan anak-anak yang dilakukan oleh beberapa oknum yang tak bertanggung jawab. 

Film Marahe’t itu sendiri nanti akan mengisahkan tentang kisah seorang pemuda yang di tuduh sebagai penculik anak-anak dikarenakan secara sembunyi mengincar seorang gadis desa yang berprofesi sebagai guru TK (taman kanak) yang tak lain merupakan anak ampon breng itu sendiri. 
Ampon breng

Sosok ampon dalam film marahe’t nanti akan berperan sebagai orang kaya kampong yang sangat disegani sehingga warga kampong sangat takut padanya.

Dalam film itu nanti juga akan dibintangi oleh beberapa artis lokal aceh yang sudah pernah membawa harum dunia perfilman aceh dikancah nasional.

Ampon juga berharap film marahe’t ini nanti bisa diterima masyarakat aceh umumnya dan menghibur khalayak ramai dan adegan-adegan dalam film marahe’t.

" Semoga bisa diambil manfaat dan apabila ada orang yang dicurigai jangan asal main hamok (pukul) dan dengan akan beredarnya film marahe’t nanti akan bertambah maju dunia entertaimant aceh,",harap ampon.

Reporter: Junaidi Spd.i
Editor     : T. Sayed Azhar

Ridho Rhoma. kapanlagi.com
Jakarta - Jajaran Narkoba Polresta Jakarta Barat menangkap pedangdut Muhammad Ridho Irama atau lebih dikenal dengan Ridho Rhoma (28) di kawasan Daan Mogot, pada Jumat (24/3) malam. Sabu seberat 0,7 gram seharga seharga Rp 1,8 juta ikut disita dalam penangkapan tersebut.

"Barang bukti yang diamankan satu paket sabu yang baru saja dibeli seharga 1,8 juta," kata Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat AKBP Suhermanto ketika dikonfirmasi, Sabtu (25/3).

Sebelumnya, Ridho Rhoma ditangkap jajaran Narkoba Polresta Jakarta Barat karena kedapatan tengah mengonsumsi sabu di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (24/3) kemarin. Sabu seberat 0,7 gram ikut disita dalam penangkapan tersebut.

"Iya (ditangkap)," ujar Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat AKBP Suhermanto ketika dikonfirmasi, Sabtu (25/3).

Suhermanto mengatakan, saat ini Ridho tengah menjalani pemeriksaan penyidik di Polres Jakarta Barat. Pemeriksaan terkait asal barang haram tersebut.

"Masih kami dalami lagi terkait jaringan dan dapat dari mana barang (narkoba) itu," ujarnya.

Suhermanto belum mau banyak bicara terkait penangkapan Ridho Rhoma. Rencananya malam ini kronologis penangkapan putra raja dangdut Rhoma Irama tersebut baru akan dirilis.

"Nanti malam akan dirilis. Selengkapnya akan dibeberkan ya, jadi nanti ya," pungkasnya. [merdeka.com]

JAKARTA - Artis dangdut berinisial RR dibekuk petugas Polres Jakarta Barat karena diduga mengonsumsi narkoba jenis sabu. RR disebut-sebut anak dari pedangdut senior yang disegani di Indonesia.

Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat AKBP Suhermanto mengatakan, RR dibekuk di Jalan Daan Mogot, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat, 24 Maret 2017 malam tadi. "Saat dibekuk petugas, RR diduga kuat usai mengkonsumsi narkoba jenis sabu. Sebab dari tangannya disita sabu seberat 0,7 gram," kata Suhermanto kepada wartawan, Sabtu (25/3/2017).

Suhermanto enggan merinci secara detail kasus tersebut."Nanti malam pukul 19.00 WIB dirilis oleh Kapolres,"ujarnya.
Sementara itu manajer Ridho Rhoma, Tanti belum dapat dikonfirmasi terkait hal tersebut. SINDOnews yang mencoba menghubungi melalui telepon seluler dan SMS belum ada jawaban. (Sindonews)

Bali – Biro Humas dan Protokol Setda Aceh berhasil predikat sebagai Pemenang Utama pada event Public Relation Indonesia Award (PRIA) 2017. Prestasi membanggakan ini berhasil diraih pada kategori Media Internal sub kategori Pemerintah Daerah.

“Alhamdulillah, berkat kerja keras dan kerjasama tim, Pemerintah Aceh berhasi meraih predikat terbaik ini. Dengan proses persiapan yang begitu minim, saya kira ini adalah pencapaian luar biasa yang berhasil diraih tim Biro Humas dan Protokol Setda Aceh,” ujar Kabag Hubungan Media Massa dan Penyiaran Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, usai menerima penghargaan tersebut.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Mulyadi Nurdin, yangg dihubungi secara terpisah menyatakan, bahwa prestasi ini merupakan kolaborasi dari kerja keras seluruh tim yang mampu menyampaikan berbagai visi misi dan capaian Pemerintah Aceh dengan baik ke pada khalayak dalam bentuk video profil.

“Terima kasih dan apresiasi kepada tim yang telah bekerja keras. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa fungsi kehumasan kita mampu membangun hubungan yang baik dengan media dan masyarakat, sehingga segala inovasi dan program yang telah dilakukan oleh Kepala Pemerintahan Aceh dan seluruh unsur pimpinan di Setda Aceh dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat luas,” ujar Mulyadi Nurdin.

Pemberian penghargaan PRIA 2017 berlangsung di Ballroom Hotel Harris Sunset Road, Kute Bali. Kegiatan tersebut dirangkai dengan konferensi dan workshop yang mengangkat tema ‘The Power of Credibility and Trust’.

PRIA diselenggarakan oleh Majalah PR Indonesia. Event ini merupakan kompetisi PR atau kehumasan tingkat nasional. Kegiatan ini diselenggarakan untuk mengapresiasi setiap kreativitas humas yang berhasil mewujudkan kredibilitas dan kepercayaan suatu organisasi, lembaga maupun orporasi.

Dalam kompetisis ini, majalah PR Indonesia menghadirkan lima kategori yang diperlombakan, yaitu Kategori Media Relations Awards, Kategori Media Internal yang meliputi majalah/newsletter cetak, e-magazine, website, video profile, dan new media (Facebook, Youtube, dan Twitter), dan Kategori Program PR, yang dibagi ke dalam sub kategori marketing PR, government PR, corporate PR, digital PR, CRS, dan Non-Profit Organization PR.

Selanjutnya Kategori Departemen PR, dan terakhir adalah Kategori Platinum Awards atau Juara Utama, termasuk di dalamnya Kategori PR Agency of The Year.

Sementara itu, dalam sambutan singkatnya, Asmono Wikan selaku CEO/Chief Editor PR Indonesia menegaskan, bahwa kegiatan ini digelar untuk mendorong lembaga kehumasan di kementerian, lembaga, BUMN, dan swasta meningkatkan kinerja.

“Humas atau PR di setiap lembaga harus mampu berinovasi serta menjalin hubungan baik dengan media, degan demikian kinerja di masing-masing lembaga dapat diketahui oleh publik secara lebih luas," kata Asmono Wikan.

Praktisi dan Komunitas PR Deklarasi Melawan Hoax

Sementara itu, menanggapi mewabahnya hoax atau berita palsu yang kian meresahkan di tengah masyarakat, para praktisi dan komunitas public relations (PR) dari berbagai lembaga dan korporasi mendeklarasikan PR Indonesia Melawan Hoax. Deklarasi yang digelar dalam acara PR INDONESIA Awards (PRIA) 2017 itu

Deklarasi ini meneguhkan komitmen para praktisi PR untuk melawan segala bentuk produksi dan penyebaran hoax melalui media apapun. Karena, jika disampaikan terus menerus berita palsu berpotensi dianggap menjadi kebenaran yang menyesatkan dan ujungnya akan melemahkan kredibilitas dan trust bangsa.

Para deklarator beranggapan bahwa hoax telah merusak kredibilitas dan menurunkan trust Indonesia. Para deklarator juga mengajak seluruh praktisi dan komunitas PR untuk bahu-membahu memperkuat kredibilitas dan trust inividu, organisasi, dan korporasi melalui karya dan kinerja unggul di bidang masing-masing. 

Naskah deklarasi dibacakan oleh Dyah Rachmawati Sugiyanto (PR INDONESIA Fellowship Program 2016-2017), didampingi oleh para PR INDONESIA Gurus, Insan PR INDONESIA, PR INDONESIA Fellowship Program 2016–2017, Icon PR INDONESIA 2016–2017), Ketua Umum & Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan PR Indonesia (APPRI), dan sejumlah komunitas PR yang hadir.

Penggagas Deklarasi yang juga Founder PR INDONESIA, Asmono Wikan, menjelaskan, deklarasi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian para praktisi dan komunitas PR terhadap situasi yang merusak iklim komunikasi di Indonesia beberapa tahun terakhir. Ia melihat hoax juga merusak kredibilitas dan kepercayaan kepada lembaga-lembaga formal, mendelegitimasi pemerintah, media, bahkan para tokoh publik seperti ulama. 

Untuk melawan hoax, Asmono menyarankan agar pemerintah menggiatkan digital media literasi, utamanya di kalangan anak muda. Selain itu, pemerintah juga mestinya membuat storytelling sebanyak mungkin agar bisa menenggelamkan pesan-pesan hoax.

“Pemerintah harus kembali memperkuat media mainstream yang selama ini lebih kredibel,” ujar Asmono. 

Selain deklarasi, pada kesempatan yang sama PR INDONESIA juga meluncurkan buku berjudul Reputasi yang Berkarakter. Buku tersebut ditulis oleh penerima PR INDONESIA Fellowship Dyah Rachmawati Sugiyanto, Mochamad Husni, dan Frizki Nurnisya. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 300 praktisi PR dari berbagai daerah di Indonesia. (Rill)

Banda Aceh -- Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah, berharap salah satu Sekolah Sepak Bola (SSB) dari Aceh bisa menjadi tim terbaik nasional sehingga bisa mewakili Indonesia dalam ajang sepak bola dunia usia 12 tahun di Amerika  Serikat pada Desember nanti.

"Kita (SSB dari Lhokseumawe) pernah mencatat prestasi nasional pada tahun 2012. Tahun ini kami harapkan ada tim dari Aceh yang kembali bisa menang di tingkat nasional," ujar Gubernur Zaini dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten II Setda Aceh Syaiba Ibrahim, saat membuka kompetisi Sepak Bola Danone Nations Cup 2017 Regional Aceh, Jumat (24/03/2017) malam.

Pada tahun 2012 lalu, SSB dari Kota Lhokseumawe berhasil menjadi juara Danone Nations Cup dan mewakili Indonesia di kejuaraan internasional di Polandia.

"Kami mengharapkan di tahun ini prestasi itu bisa kembali kita raih," ujar gubernur. Bakat sepak bola Aceh, lanjut gubernur, ada pada tangan anak-anak usia 12 tahun tersebut. Karena itu, gubernur meminta agar dalam pertandingan nantinya, para pemain bisa memainkan pertandingan dengan sportif.

Untuk diketahui, DNC Regional Aceh 2017 diikuti oleh 48 tim dari 18 kabupaten dan kota di Aceh. Sebanyak 576 pemain akan terlibat dalam pertandingan selama dua hari tersebut.

"Kita sudah screaning tes untuk menjaring pemain 11-12 tahun. Termasuk juga screening medis lewat pemeriksaan gigi," ujar Muhammad Amsar, Koordintor Danone Aceh.

Amsar menyebutkan, juara terpilih akan mewakili Aceh bertanding pada level nasional pada Juli nanti. Jika menang, mereka akan mewakili Indonesia untuk bermain pada Danone Nations Cup 2017 di Amerika Serikat.

Sementara itu, penanggung jawab DNC 2017,- Muhammad Anugerah, menyebutkan Provinsi Aceh merupakan daerah yang paling peduli pada pembinaan sepak bola usia anak.

Provinsi Aceh, ujar Anugerah, merupakan daerah regional paling bersih dari sisi umur. Prestasi itu berhasil dipertahankan dalam 2 tahun berturut-terut. Padahal, beberapa tahun lalu, Aceh menjadi daerah dengan kasus terbanyak dalam hal kesandung umur. Untuk tahun ini dari hasil screaning, diketahui hanya dua pemain yang melebihi usia 12 tahun.

"Kami berharap semua pemain berkompetisi tanpa tekanan. Siapa pun yang mewakili Aceh semoga bisa mengulang sejarah yaitu mewakili Indonesia di level internasional," ujar Muhammad Anugerah. (Rill)

Foto: Antara
Banda Aceh - Adakah yang pernah mendengar nama Diego Garcia? Ya, Diego Garcia merupakan pulau di tengah Samudera Hindia.

Berdasarkan data yang dikumpulkan detikcom, Sabtu (25/3/2017) dari berbagai sumber, pulau Diego Garcia berbentuk tapal kuda serta memiliki iklim tropis dengan hutan lebat dan pantai berpasir putih.

Pulau ini terletak di lokasi yang strategis antara Afrika Timur, Timur Tengah, dan Asia Tenggara, membuatnya menjadi aset penting untuk memasok pasukan angkatan laut dan kekuatan udara ke Asia serta Timur Tengah. Pulau ini merupakan teritori Inggris yang disewakan kepada Amerika Serikat (AS) pada perang dingin untuk keperluan pangkalan militer terutama angkatan laut.

Untuk membuat jalan bagi pangkalan militer, sekitar 2.000 pribumi diusir secara paksa dari pulau oleh pemerintah Inggris antara 1968 dan 1973. Para penduduk pulau telah lama menggugat haknya untuk kembali ke asal mereka.

Baca juga: Pesawat Militer AS yang Mendarat di Aceh Rute Diego Garcia-Jepang

Diperkirakan pada 2014 sekitar 3.000-5.000 personel militer dan sipil tinggal di Diego Garcia, kebanyakan dari mereka merupakan militer Amerika dan Inggris. Pulau ini sempat digunakan sebagai landasan untuk misi pengeboman Irak selama Perang Teluk pertama pada tahun 1991, perang di Afghanistan pada 2001 dan Irak tahun 2003.

Kontrak 50 tahun Amerika terhadap Diego Garcia disebut berakhir pada tahun 2016 silam, namun tak ada kejelasan apakah kontrak itu diperpanjang atau tidak. Telah lama suasana misteri menyelimuti Diego Garcia dan sekitarnya.

Misteri itu sebagian karena akses ke pulau ini sangat dibatasi. Ada rumor bahwa kamp penjara AS terdapat di pulau itu selama lebih dari satu dekade, tetapi Washington telah berulang kali menjamin tidak ada penjara tersebut.

Dari data yang dirilis CIA pada 2005 disebutkan dalam sebuah konferensi pers pada 28 Agustus 1974, Presiden Ford menanggapi pertanyaan tentang perkembangan Diego Garcia, menyatakan bahwa dia menyukai ekspansi terbatas terhadap pangkalan tersebut. Dia menambahkan bahwa Soviet kala itu sudah memiliki tiga basis operasi angkatan laut utama di Samudera Hindia.

Lebih lanjut dalam data CIA tersebut dikatakan kalau AS memiliki kepentingan yang sangat penting di Samudera India. "Kita tidak boleh ragu untuk mengirim gugus tugas angkatan laut ke Samudera (Hindia) dari waktu ke waktu untuk mendukung kepentingan itu," tulis dokumen itu.

Secara bijak disebut bahwa untuk mendukung kepentingan nasional di wilayah itu dapat dilakukan dengan cara mengembangkan dan menyebarkan kekuatan militer yang kredibel. Diego Garcia dipercaya dapat mencapai tujuan tersebut, tanpa itu dibatasinya kemampuan angkatan laut untuk beroperasi secara efektif di Samudera Hindia secara jelas menempatkan AS pada posisi yang kurang diuntungkan dan bukan untuk kepentingan nasional.

Sebagai informasi, pesawat militer Amerika Serikat mendarat darurat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh pada Jumat (24/3) siang kemarin. Pesawat militer AS yang dipiloti oleh Joshua Bosworth tersebut mendarat darurat karena satu mesinnya tiba-tiba terbakar.

"(Rutenya) dari Diego Garcia mau ke Haneda Jepang," kata Kadispen TNI AU Marsma Jemi Trisonjaya dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (24/3) malam. (Detik.com)


Oleh: Martunis A. Jalil

Kecaggihan di berbagai bidang memang menguntungkan bagi banyak pihak dalam memudahkan berbagai persoalan kehidupan sehari-harinya. Katakanlah kemajuan di bidang internet

Namun, mamfaat tersebut akan sangat bermamfaat jika dimamfaatkan oleh orang-orang yang ingin memamfaatkannya.

Mereka sebagai pembisnis, tentu persaingam pasar, kebutuhan costumer, informasi berkaitan dengannya adalah penunjang kuat keberhasilannya.

Mereka sebagai politisi, memudahkan bervagai urusan politiknya, begitu juga seterusnya. Intinya, teknologi sangat membantu meningkatkan profesi orang-orang yang ingin meningkatkan dan melangkah lebih maju pada profesinya itu.

Namun, bagi para santri juga sangat bermamfaat kecanggihan semua itu jika digunakan untuk meningkatkan kemampuannya dibidang pendidikan Agama. Mahasiswa pun demikian.

Nah, dibalik semua mamfaat yang ada, banyak yang melalaikannya, seolah-olah mamfaatnya hanya milik orang, sedangkan begi yang lainnya hanyalah sebai alat hiburan, medsos ria siang malam, main game berjam-jam. Bahkan jangankan teknologi membantu mempercepat tumbuhnya seseorang dalam bidang-bidang tertentu, malah dapat menjadi malapetaka dalam peningkatan mutu dan sumber daya seseorang.

Hal yang paling nyata efeknya adalah, terbuangnya waktu demi medsos, game, chatting dan lain-lain yang jika dikalkulasikan dengan uang bisa mencapai kerugian "milyaran rupiah".

Belum lagi kita berbicara penggunaan internet dan sebagainya untuk mencelakai, kriminal dan perbuatan dosa lainnya.

Saudaraku, mari mamfaatkan internet dan  semuanya kecanggihan itu untuk mempercepat pertubuhan dan pengembahan diri, jangan sampai keberhasilah kita mampu dikalahkan olehnya, buktikan kalau kecanggihan itu sifatnya membantumu bukan malah mecelakai dirimu. Jika selama itu lebih banyak tidak mamfaatnya, ayoo, mari saudaraku, sekaranglah kita mencoba merubah dan buktikan bahwa kecanggihan itu mamfat banyak sekali bagi kita dan masa depan kita. Bismillah.

LOSAIL - Banyak yang bertanya mengapa Valentino Rossi hanya mampu menempati posisi kesembilan tercepat pada sesi latihan bebas pertama seri pembuka MotoGP 2017 di Sirkuit Losail, Qatar, Jumat (24/3/2017) dini hari WIB.

Seperti diketahui The Doctor mencatat waktu 1 menit 55,799 detik di atas motor YZR-M1 tim Movistar Yamaha. Dia tertinggal 1,483 detik dari rekan setimnya, Maverick Vinales, yang memuncaki daftar catatan waktu terbaik latihan bebas I.

Atas hasil tersebut, Rossi mengakui dirinya tidak puas. Apalagi dua tahun lalu dia adalah pemenang lomba di sana usai beradu cepat dengan Andrea Dovizioso (Ducati).

Apakah ini awal musim MotoGP yang paling sulit bagi Rossi dalam beberapa tahun terakhir?
“Saya tidak ingat persis apa yang terjadi pada akhir 2013 ketika saya kembali ke Yamaha. Tapi pada dua musim terakhir (2015 dan 2016) saya selalu lebih cepat dari sekarang,” tutur Rossi usai latihan bebas I seperti dilaporkan GPOne.

Bagaimana hasil latihan pertama?
“Hasilnya tidak ada yang spesial. Tapi kami mampu menemukan sesuatu yang positif. Kami membuat beberapa perubahan bervariasi, menempatkannya bersama dan bekerja dengan baik. Feeling saya dengan motor tidaklah buruk.”

Dapatkah Anda mengejar Vinales?
“Sejujurnya, saya harus bisa melewati beberapa pembalap antara dirinya dengan saya (sambil tertawa). Saat ini, kalau saya memakai ban lebih soft, saya bisa lebih cepat dan memangkas ketinggalan sepersekian detik, tapi saya baru cukup menyelesaikan lomba di posisi 5 atau 6. Saya tidak mengkhawatirkan flying lap, justru kecepatan saat balapan (race pace).”

Meskipun menjalani pramusim dan awal yang sulit, tetapi pembalap 38 tahun itu masih menyimpan keyakinan.
“Saya sangat tertarik untuk memulai kejuaraan musim ini. Saya telah melewati musim dingin yang menantang, penuh stimulan, saya butuh segera kembali balapan. Kemampuan motor telah meningkat pesat selama pramusim. Kami akan berusaha untuk menjadi kompetitif pada balapan perdana,” sembur The Doctor.

Bagaimana dengan cuaca buruk yang diprediksi akan turun hujan saat lomba MotoGP Qatar 2017, Minggu (26/3/2017)?
“Kami akan melihat kondisinya seperti apa (nanti saat lomba) dan kemudian bekerja untuk menemukan setelan terbaik. Saya yakin bersama-sama dengan tim, saya akan siap di hari Minggu.”(Sindonews)

Ilustrasi
Medan - Seorang petani asal Aceh ditangkap polisi di Langkat, Sumatera Utara (Sumut) karena menjadi kurir 2 kg sabu. Tersangka bernama Suherman (30) diupah Rp 20 juta bila berhasil mengantarkan sabu ke Medan.

Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Sumut AKBP Hilman Wijaya mengatakan, penangkapan dilakukan hari Kamis (23/3) di Jalan Lintas Medan-Aceh, Pangkalan Brandan, Langkat.

"Kita kemudian melaksanakan razia dan menghentikan bus di jalan lintas," ujarnya.

Petugas kemudian melakukan pemeriksaan terhadap penumpang. Petugas mendapati Suherman menyimpan sabu.

"Tersangka Herman ini menyimpan dua bungkus sabu dengan berat dua kilogram dalam koper di lipatan celana jeans," papar Hilman.

Kepada petugas, tersangka mengaku menjadi kurir yang akan menyerahkan sabu tersebut kepada seseorang di Medan. Hilman menyebut kurir, itu diupah Rp 20 juta.

"Dia baru terima Rp 5 juta dan Rp 2 juta untuk ongkosnya," terangnya.

Untuk barang bukti dan pelaku sudah diamankan di Mapolda Sumut. Petugas sedang melakukan penyidikan terkait orang-orang terkait dengan sabu yang diantar tersangka. (detik.com)

Gedung Mahkamah Konstitusi. Foto/Dok/SINDOnews
Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, selain berkas Pilkada Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua dan Aceh Singkil, diduga berkas Pilkada DIY Pilkada serentak 2017 pun turut dicuri di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Dari keterangannya (dua tersangka) seperti itu. Fotocopy berkas pilkada. Ada DIY, Salatiga, kemudian ada Sangi," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (24/4/2017).

Namun, kata Argo, hal itu belum terbukti. Sebab, saat ini penyidik tengah mencari berkas tersebut. Adapun dua tersangka yang ditangkap polisi terkait kasus pencurian berkas sengketa perolehan suara Pilkada serentak 2017 itu merupakan bekas satpam di MK.

"Sejak semalam masih diperiksa, dia ngaku seperti itu (berkas DIY, Salatiga, dan Sangi dicuri juga). Berkasnya sedang kita cari," katanya.

Sebelumnya, aparat Kepolisian Polda Metro Jaya telah menerima laporan pencuri berkas permohonan perkara sengketa hasil Pilkada Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua dan Aceh Singkil. Dua orang bekas satpam MK pun ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. (sindonews)

Foto: Pesawat Militer AS Mendarat di Aceh (Agus-detikcom)
Banda Aceh - Pesawat militer Amerika Serikat (AS) mendarat darurat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh. Pesawat tersebut diduga mengangkut barang dan anggota militer.

Pantauan detikcom Kamis (24/3/2017), pukul 16.00 WIB, pesawat berwarna putih dengan bagian bawah warna abu-abu itu parkir di salah satu sudut bandara. Di lambung pesawat terdapat bendera AS dan kode "OF". Pada bagian badan pesawat juga terdapat tulisan "United States Air Force".
Foto: Pesawat Militer AS Mendarat di Aceh (Agus-detikcom)
Beberapa petugas militer AS terlihat berdiri tak jauh dari pesawat. Mereka di sana beberapa kali terlihat berbincang dengan petugas bandara.

Para militer yang berjumlah beberapa orang ini keluar masuk ke dalam pesawat. Mobil double cabin warna kuning milik bandara sempat mendekat ke lokasi pesawat parkir.

Informasi dihimpun detikcom, pesawat tersebut mendarat darurat di Bandara SIM sekitar pukul 13.00 WIB, Jumat (24/3/2017) siang tadi. Dugaannya, pesawat tersebut mengalami kerusakan pada bagian mesin.

Saat pesawat mendarat, beberapa mobil pemadam kebakaran sempat siaga. Hingga saat ini, pihak terkait belum mau memberikan keterangan terkait mendaratnya pesawat AS tersebut.(detik.com)

Ilustrasi
Abdiya - Oknum pegawai negeri sipil (PNS), Ny Su (49), yang bertugas pada Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) diadukan ke polisi, karena melakukan pengancaman terhadap JK (13), siswa SMPN 1 Blangpidie. 
   
Kasat Reskrim Polres Abdya AKP Misyanto di Blangpidie, Jumat mengatakan, kejadian dugaan pengancaman siswa kelas VIII tersebut terjadi pada Kamis (23/3) dan diketahui setelah pihak sekolah melaporkan peristiwa itu pada Polsek Blangpidie.

Setelah mendapatkan laporan dan mendengarkan peristiwa tersebut, lanjut dia, aparat kepolisian langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) pada SMPN 1 Blangpidie di Desa Geulumpang Payong, tepatnya dipinggiran jalan nasional Blangpidie-Tapaktuan.

"Tindakan yang telah kita lakukan, mendatangi TKP, memintai keterangan pada pelaku. Mengarah pihak sekolah membuat laporan dan mengamankan barang bukti 1 unit pistol airsoft gun, 1 unit kampak dan 1 unit alat getar kejut milik pelaku," ujarnya .

Misyanto menceritakan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara kasus tersebut berawal pada  Kamis (16/3). Dimana, pelaku mendatangi SMPN 1 Blangpidie dan memasuki ruang lokal VIII menemui guru kelas.

Pada guru kelas, pelaku mempertanyakan siapa yang telah mempelorotkan celana anaknya IF (13) yang juga siswa SMPN itu.      Kemudian, pelaku mengeluarkan alat kejut dari dalam tasnya dan mengarahkan pada korban yang tak lain adalah JK.

Setelah alat kejut diarahkan pada korban, kemudian pelaku mengeluarkan senjata jenis pistol airsoft gun dan diletuskan sebanyak satu kali tanpa amunisi.

"Setelah pistol airsoft gun diletuskan, kemudian pelaku diamankan oleh pihak sekolah dan melaporkan peristiwa tersebut kepada Polsek Blangpidie," ujarnya.

Atas peristiwa tersebut, pelaku terancam dihukum maksimal lima tahun penjara karena telah melanggar pasal 368 KUHP tentang pemerasan dan pengancaman.

Sementara itu Wakapolres Abdya Kompol Edy Bagus Sumantri kepada wartawan mengaku telah meminta pihak Reskrim untuk membantu Polsek Blangpidie mengungkapkan kasus tersebut.

"Kalau terkait barang bukti yang disita seperti pistol air softgun. Polisi telah meminta surat izin tentang pemakaian pistol itu pada pelaku, namun sampai saat ini pelaku belum memperlihatkannya," katanya.(aceh.antaranews.com)

Jenazah terduga teroris yang tewas saat terjadi baku tembak dengan petugas Densus 88 anti teror di Kelurahan Kepuh Kecamatan Ciwandan, Cilegon, Banten, Kamis (23/3).
Jakarta - Anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri mengamankan YN (43), istri terduga teroris bernama Nanang Kosim.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan YN dibawa setelah polisi menggeledah rumahnya di Sukabumi, Jawa Barat.

"Ya, tentu orang - orang yang ada di sekitar itu, kami mintai keterangan," kata Martinus di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2017).

Saat ini, YN sedang menjalani pemeriksaan. Keterangan YN dibutuhkan untuk mengetahui sepak terjang suaminya.

"Kalau memang tidak terkait, pasti akan dilepaskan," ujar Martinus.

Nanang Kosim meninggal setelah ditembak anggota Densus 88 Antiteror Polri di Cilegon, Banten, Kamis (23/3/2017). Nanang diyakini sebagai seorang ahli persenjataan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Rikwanto mengatakan Nanang pernah terlibat pertemuan Anshor Daulah di Batu, Malang, Jawa Timur, pada November 2015.(Suara.com)

Konsorsium LSM lingkungan mengirimkan laporan ke Pusat Warisan Dunia (UNESCO World Heritage Centre) dan mendesak intervensi untuk menghindari hancurnya Kawasan Hutan Tropis Sumatra – Situs Warisan Dunia

Banda Aceh - Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), yang memiliki luas 2,6 juta hektar, terletak di provinsi Aceh dan Sumatera Utara dan dinobatkan sebagai salah satu “kawasan tak tergantikan” oleh International Union for the Conservation of Nature (IUCN). Di dalam kawasan teresebut adalah salah satu Kawasan Hutan Tropis Sumatra – Situs Warisan Dunia (Tropical Rainforest Heritage of Sumatra), yang sejak 2011 dimasukkan kedalam “Daftar Warisan Dunia Terancam” karena ekosistem ini tidak pernah berhenti digerus dan dirusak.

Hari ini, mega-proyek baru sedang direncanakan didalam KEL, walaupun hal ini melanggar peraturan pemerintah dan mengabaikan statusnya sebagai Situs Warisan Dunia.

Konsorsium LSM pelindung KEL telah mengirimkan sebuah kritik terhadap laporan Situs Warisan Dunia yang dibuat oleh pihak pemerintah Indonesia pada hari Senin, 20 Maret 2017, kepada UNESCO WHC. Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah mengirimkan laporan mengenai Situs Warisan Dunia kepada UNESCO WHC yang jauh berbeda dengan kenyataan yang ada di lapangan.

Panut Hadisiswoyo, Direktur Orangutan Information Centre (OIC), mengatakan, “Kritik kami menyoroti ancaman serius terhadap hutan-hutan yang ada di KEL. Beberapa diantaranya termasuk proyek-proyek PLTA dan pembangkit panas bumi yang diajukan didalam kawasan penting, lemahnya penegakan hukum di lapangan dan kehancuran hutan yang disebabkan oleh pembangunan jalan yang membelah KEL dan memfragmentasi populasi satwa liar. Belum pernah ada ancaman sebesar ini terhadap kawasan terakhir dimana orangutan, badak, harimau dan gajah masih hidup bersama ini. Kami mendesak pihak Pusat Warisan Dunia untuk mengambil langkah darurat demi mencegah proyek-proyek tersebut dibangun didalam KEL”.

Hingga kini, perusahaan Turki, PT. Hitay Panas Energy, terus melobby pemerintah Indonesia untuk merezonasi ‘kawasan inti’ sehingga mereka dapat membangun pembangkit panas bumi di jantung KEL. Proposal mereka saat ini didukung oleh Gubernur Aceh, Zaini Abdullah. Padahal, pada tanggal 30 September 2016, pihak Direktorat Jendral KSDAE (Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem) telah menegaskan melalui surat No. 537/KSDAE/sa/Kum.8/9/2016 bahwa rezonasi di kawasan inti tidak dapat dipenuhi.

Akan tetapi setelah pemilu serentak bulan lalu, gubernur Aceh terpilih, Irwandi Yusuf, telah berjanji untuk membatalkan sendiri proyek Hitay tersebut.

“Kami sangat mendukung janji Pak Irwandi”, ujar Farwiza Farhan, ketua Yayasan Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh, “Akan tetapi kami juga khawatir karena Hitay terus melakukan rapat tertutup dengan pihak KemenLHK dan pemangku kepentingan lainnya untuk memanipulasi hukum di Indonesia sehingga proyek tersebut dapat berjalan. Hal ini telah memancing beberapa kali protes publik di Aceh dan di Jakarta. Kami tidak akan hanya duduk diam melihat hutan kami dijual ke perusahaan asing dan akan terus mendorong pihak pemerintah untuk menolak proposal apapun yang merusak KEL”.      

Tak hanya itu, beberapa proyek berskala besar untuk pembangunan PLTA juga diajukan di dalam dan di sekitar Situs Warisan Dunia tersebut, seperti proyek PLTA sekitar daerah serapan air di Kluet, Tampur, dan Jambo Aye.

“Proyek ini akan menghancurkan area habitat penting orangutan yang merupakan salah satu satwa terancam punah”, lanjut Panut. “Proyek-proyek ini pun tidak sesuai dengan kepentingan masyarakat Aceh. Sebaliknya, kami menganjurkan skema-skema pembangunan PLTA berskala kecil yang telah terbukti lebih efektif, lebih aman terhadap lingkungan dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah listrik di Sumatra. Apa ada orang berakal sehat yang ingin membangun dam berskala besar yang menahan berton-ton air di salah satu daerah yang paling sering mengalami gempa bumi di dunia? Apalagi ada ratusan masyarakat yang tinggal di daerah hilirnya, yang ada hanya akan menambah bencana!” serunya lagi.

Dr Ian Singleton, Direktur Program Konservasi Orangutan Sumatra (SOCP) menyatakan, “KEL merupakan ekosistem hutan hujan terbesar di Asia Tenggara. Ia merupakan harapan terakhir bagi mamalia terancam punah seperti orangutan, gajah, badak dan harimau sumatra, dan spesies-spesies langka lainnya.  Beberapa dari satwa tersebut tidak dapat ditemukan di belahan planet lain. Akan sangat ironis apabila ekosistem yang begitu berharga dan tak ternilai seperti Leuser, beserta keanekaragaman hayatinya, hilang demi energi terbarukan. Walaupun kami sangat mendukung kebijakan pemerintah yang bergerak ke arah energi terbarukan, tentu saja tidak semua energi terbarukan baik apabila menghancurkan lanskap yang dilindungi, apalagi sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO”. (Rill)

Demi memudahkan masyarakat dalam mengurus perpanjangan SIM, akhirnya Polri secara resmi meluncurkan pelayanan perpanjangan SIM secara online
Jakarta - Korlantas Polri telah melakukan inovasi baru, di mana layanan pembuatan dan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) bisa dilakukan secara online.

Pendaftaran membuat atau memperpanjang SIM, kini tak perlu repot harus pulang kampung di tempat domisili seperti pada KTP (Kartu Tanda Penduduk).

Sebab Anda (pemohon) SIM cukup mengikuti arahan seperti yang ada pada website Korlantas Polri di www.korlantas.polri.go.id.

Mau tahu cara pendaftarannya, berikut tahapannya.

Pertama, masuk website Korlantas Polri, selanjunya akan muncul menu, maka pemohon cukup memilih ‘Pelayanan’, kemudian pilih kategori ‘Pendaftaran SIM Online’.

Pemohon akan menemukan pilihan jenis permohonan, mulai dari perpanjangan atau pembuatan SIM baru. Layanan ini berlaku untuk golongan SIM A dan SIM C. Ikuti alur pendaftaran.

Untuk perpanjangan SIM sendiri caranya memang tidak seribet pembuatan SIM, karena tak perlu ujian teori atau praktik.

Setelah isi data diri secara lengkap sesuai dengan yang tertera pada E-KTP, data bisa di- 'Submit'.

Bila pendaftaran sukses, pemohon akan mendapatkan kode booking dan notifikasi via e-mail. Yang nantinya harus di-print.

Langkah selanjutnya, surat konfirmasi, KTP & dua Fotokopi KTP, Surat Keterangan Dokter, serta SIM lama, dibawa ke Satpas atau Gerai atau SIM Keliling yang sudah Pemohon pilih.

Jika berkas-berkas pemohon telah diverifikasi, langkah selanjutnya adalah melakukan pembayaran.

Setelah itu, pemohon akan mendapatkan nomor panggilan untuk foto, pemindai sidik jari, dan tanda tangan. Maka, Pemohon akan mendapatkan SIM baru.

Namun jika pemohon ingin membuat SIM baru, sebelum foto, sidik jari dan tanda tangan, pemohon terlebih dahulu menjalani serangkaian ujian teori dan pratik. Apabila lulus, SIM baru siap dicetak.(Liputan6.com)

Lhokseumawe - Perempuan paruh baya Nurmalawati  (37) warga Belawan Medan, Sumatera Utara, yang diamankan pihak petugas pengamanan di Masjid Agung Islamic Center Lhokseumawe, Selasa (21/03/17) kemarin, sekitar pukul 12.00 WIB dalam tuduhan penculikan anak ternyatan sudah 12 tahun mengalami gangguan jiwa alias Gila. 

Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman melalui Kabag Ops Kompol Ahzan mengatakan, Nurmalawati  yang diamankan warga di Meunasah Blang di curigai penculik anak sudah kita serahkan kepada keluarganya hari ini Jum’at (24/3/)  sekitar pukul 10.00 Wib pagi tadi.

“Perempuan tersebut kita serahkan kepada ibu kandungnya Helmiati binti Kamin (54) tahun warga Komplek Pardede Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe dan adik kandungnya Dodi Sutrisno (35) warga kampung keramat Kecamatan dan kota yang sama dengan disaksikan Hasanah, Sofyan dan Fadhli warga Lhokseumawe dan Aceh Utara,” sebut kompol Ahzan.

Menurutnya, Berdasarkan keterangan yang kita terima dari orang tuanya an.Helmiati, wanita tersebut menginggalkan rumahnya kamis ( 23/03/2017) sekitar pukul 18.00 Wib dan sejak seminggu lalu Nurmalawati tinggal bersama putra kandungnya Dodi Sutrisno (35) warga lorong Purnawirawan Desa Kampung Kramat Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe.

“ Nurmalawati sudah mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2004 dan anak keempat dari delapan bersaudara, Selama ini dia dirumah saja dan kalaupun pergi hanya satu atau dua jam.” Ungkap Kompol Ahzan

Lanjutnya, Pihaknya berharap kepada masyarakat apabila menemukan warga yang tidak dikenal atau di curigai akan melakukan tindak pidana harap di laporkan kepada aparat gampong atau kantor polisi terdekat dan tidak melakukan tindakan main hakim sendiri karna itu melanggar hukum.

“Jika menemukan orang-orang yang mencurigai dan tidak dikenal lansung lapor kepihak Gampong atau kepada Aparat kepolisian setempat, jangan mempropokasi tanpa bukti dan juga main hakim sendiri,” Tegas Kompol Ahzan.(Rill)

Dok: Lionel Messi
Sport - Lionel Messi sukses menyarangkan tendangan penalti ketika Argentina menang 1-0 atas Chile pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia yang berlangsung Kamis, yang membawa mereka kembali ke posisi lolos otomatis untuk putaran final tahun depan di Rusia.

Messi menaklukkan Claudio Bravo dari titik putih pada menit ke-16 setelah Angel Di Maria didorong dari belakang pada pertandingan yang berlangsung panas di markas River Plate.

Argentina, bayang-bayang tim yang finis sebagai runner up pada 2014, naik ke peringkat ketiga di grup Amerika Selatan yang berisi sepuluh negara dengan 22 angka, tertinggal delapan angka dari pemuncak klasemen Brasil dan tertinggal satu angka dari tim peringkat kedua Uruguay. Pada pertandingan yang dimainkan lebih awal, Brasil menang 4-1 atas Uruguay.

Kolombia, yang menang 1-0 atas Bolivia, kini menghuni peringkat keempat dengan 21 angka, unggul satu angka atas Chile dan Ekuador, yang kalah 1-2 dari Paraguay. (Rima)

Foto: Polisi tangkap pelaku curanmor (Jabbar-detikcom)
Jakarta - Polisi menangkap seorang pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) berinisial BAS (18). Pelaku dikenal licin dan ahli dalam menjalankan aksinya.

Kapolres Jakarta Utara Kombes Dwiyono lewat keterangan tertulis mengatakan, pelaku beraksi tidak seorang diri. BAS berperan sebagai eksekutor. Sementara seorang pria lainnya berinisial AD alias JW masih dicari polisi. AD menjalankan peran sebagai orang yang memantau lokasi saat beraksi.

"Satu pelaku berhasil kami tangkap berinisial BAS asal Rangkasbitung sedangkan rekannya AD alias JW masih dalam proses pengejaran. Motif kedua tersangka, ingin mencari uang penghasilan karena kedua tersangka tidak bekerja," kata Dwiyono Jumat (24/3/2017).

Pelaku ditangkap di rumah kontrakannya di kawasan Penjaringan, Jakut pada Rabu (22/3). Penangkapan ini dilakukan atas laporan dari warga yang kehilangan motornya di Jalan SMP 122 nomor 19, Kapuk, Penjaringan, Jakut.

Atas laporan tersebut, kemudian Tim Buser Reskrim Polsek Metro Penjaringan melakukan observasi dan pengintaian di wilayah tersebut. Dipimpin oleh Kapolsek Penjaringan AKBP Bismo Teguh, tim melakukan penangkapan terhadap pelaku BAS.

"Tim Buser Reskrim Polsek Metro Penjaringan melakukan observasi di wilayah tersebut. Kemudian mendapat informasi dari warga sekitar bahwa tersangka sering berganti-ganti motor. Akhirnya pelaku BAS dapat ditangkap berikut barang buktinya," ujarnya.

Barang bukti yang ditemukan di antaranya tiga unit sepeda motor yaitu Suzuki Satria FU bernopol B 3821 UHK, Honda Vario hitam bernopol B 4058 BEW dan Honda Vario hitam bernopol R 5646 BP. Selain itu juga ada 9 buah kunci T yang biasa dipakainya untuk mencuri.

Berdasarkan pengakuan pelaku BAS, sudah ada sebanyak 20 unit motor yang dijualnya lewat Facebook. Motor itu dijual tanpa surat kendaraan dan harganya disesuaikan pada tahun pembuatan sepeda motor.

"Dan pelaku mengakui saat melalukan aksi pencuriannya bersama dengan AD alias FW yang belum tertangkap dan pelaku mengakui setiap motor yang dijual kepada penadah sebesar Rp 1 juta sampai Rp 2 juta tergantung merk motor dan tahun motor," ucapnya. (Detik.com)

Djarot salat Jumat di Masjid Cut Meutia / Foto: Nathania Riris Michicco/detikcom
Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat menjalankan ibadah salat jumat di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat. Sebelumnya dia sempat direncanakan salat Jumat di Tegal Parang.

Djarot tiba di Masjid Cut Meutia pukul 11.45 WIB dan nampak mengenakan baju koko berwarna putih. Saat tiba, Djarot tersenyum kepada beberapa warga yang menyapanya.

Mantan Wali Kota Blitar itu juga sempat berpapasan dengan Sekjen Golkar Idrus Marham saat hendak memasuki masjid. Mereka saling menyapa secara singkat dan berpisah.

Seharusnya Djarot dijadwalkan mengikuti salat jumat di Masjid Istiqomah, Jalan Tegal Parang, Jakarta Selatan. Namun agenda tersebut dibatalkan secara mendadak.

Belum diketahui apa alasan Djarot membatalkan agenda salat jumat di Masjid Istiqomah tersebut.(Detik.com)

Rokan Hulu –Bersama keluarga besarnya,Despandri Wartawan Harian Koran Riau dan Kontributor Metro TV wilayah Rokan Hulu, korban penganiayaan di Desa Sinamanenek Kecamatan Tapung Hulu,Kabupaten Kampar,menginginkan proses penyidikan atas kasusnya dapat dipercepat oleh Polres Kampar. 

“Kami sangat inginkan agar pihak Polres dapat cepat prses penganiayaan ini,” demikian diungkap Siti Fatimah Ibu Korban  kepada wartawan di kediamannya, Jumat , (24/03/17). 

Menurut Ibnu Hiban ayah Korban,pihak Posek Tapung Hulu, dengan semboyan pelayanannya, secara cepat, tepat, transparan, akuntabel dan tanpa imbalan selama ini telah mendapat kepercayaan dari masyarakat. Namun apabila dalam proses penyilidikan yang meninpah anaknya, sejauh ini belum tuntas juga maka pihaknya menilai pihak penyidik Polsek Tapung Hulu, terkesan lamban. Sehingga untuk mendapatkan keadilan hukum, pihak tidak segan-segan melanjutkan kasusnya ke jenjang yang lebih tinggi, papar Ibnu Hiban.


Sementara itu adik Korban Ade Suryati juga kecewa dengan lambanya aparat kepolisian memproses kasus yang menimpa abangya. Padahal Dua orang saksi dan dua pelaku sudah di periksa. bahkan ada satu lagi saksi tambahan korban yang mau dihadirkan,namun karna alasan Polisi banyaknya kasus dan terbatasnya personil belum juga di periksa.


Padahal saksi tambahan sudah datang ke Polsek Tapung Hulu.” Hukum di Republik Indonesia harus benar-benar ditegakkan agar masyarakat Mendapatkan keadilan dan kepuasan hukum.  Jangan hukum itu tajam Ke bawah lalu tumpul ke atas,kecamnya.

Lebih lanjut Despandri  menuturkan, terkait tindak pidana penganiayaanterhadap dirinya, telah dilaporkan dengan nomor laporan Polisi :LP/11/II/ 2017/RIAU/RES/KAMPAR/SEK TAPUNG HULU,Selasa malam Tanggal 31 Januari  2017 tentang dugaan perkara tindak pidana secara bersama-sama melakukan kekerasan dimuka umum terhadap orang dan atau pengeroyokan ,sesuai dengan rumusan pasal 170KUH pidana dan sudah ditandatangani oleh PolsekTapung Hulu  AKP.Irnanda Oktora SIK,selaku penyidik.Hasil Visum dari Puskesmas setempatpun sudah diserahkan ke Polisi,

Kemudian tepat 52  hari kalender, terhitung dari rujukan laporan Despandri, pihak Polsek Tapung Hulu belum juga melengkapi berkas (P21) dan Menangkap Pelaku.” Jangan mentang pelaku orang Kaya, sehingga Polisi tidak menangkapnya.Walau keluarga pelaku sudah datang ke rumah saya tanggal (22/2/17)  lalu untuk berdamai dan mencabut kasusnya,saya tetap tidak mundur selangkahpun. Karna harga diri, tidak bisa di tukar dengan rupiah,Gumanya kesal.


Sementara itu kapolres Kampar AKBP Edi Sumadi kepada Wartawan melalu pesan SMS,berbunyi ” Kita sudah proses semua pihak yang terlibat dan termasuk pelaku.Kita sedang mengumpulkan bukti yang cukup.Belumditangkap bukan berarti diabaikan.Kita akan tuntaskann dan pemeriksaan kita alihkan ke Kasat Reskrim Polres.

KASUS PENGANIAYAAN INI BERMULA    KETIKA KORBAN  Despandri Selasamalam  (31/1/17) pukul 22.30 wib, ingin mengamankan istrinya Elvi danlelaki selingkuhanya Yudi  ke rumah kepala Desa Sinamanenek AbdulRahman Chan.Namun langkahnya di halangi  Parman PJS Kepala Desa Muara Intan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar.Kelepak baju korban ditarik dan di  dorong dengan mengeluarkan kata-kata kasar,jorok, dan ancaman kepada korban.Sarpingin yang merupakan keponakan pelaku ikut juga mengeniaya korban dengan cara mencekik leher korban, mengankat keatas,menjegal kaki korban hingga terjatuh ke aspal, dan mengancam korban akan dihabisi.

Untuk di ketahui, istri pelaku oknum kepala Desa Suparman Marniati, merupakan adik kandung Elvi, Istri Korban Despandri yang ketahuan berselingkuh.Karna ingin membela  kakaknya,dan menghalagi dibawah ke rumah Kepala Desa Sinamanenek, suaminya tega melakukan kekerasan kepada korban,yang merupakan abang iparnya sendiri.(Rill)

Ilustrasi Penculikan anak
StatusAceh.Net - Sepekan terakhir marak isu penculikan dengan korban anak-anak. Kabar yang heboh di dunia maya itu cukup meresahkan.

Tak sekadar penculikan, dikabarkan pula pelaku tak segan menjadikan korbannya sebagai perdagangan organ tubuh. Namun ditegaskan Kapolri Jenderal Tito Karnavian kabar itu hoax alias bohong.

"Berkaitan dengan berita-berita penculikan anak, dibunuh, organ diambil ada gambar-gambar saya yakinkan saya sudah cek di Manado, Sumatera Utara dan beberapa wilayah lain termasuk Jakarta, berita tersebut adalah hoax, tidak benar," kata Tito di Wisma Bhayangkari di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Kamis (23/3).

"Meskipun penting untuk meningkatkan pengaman keluarga, anak, tapi jangan over reaktif dan panik, klarifikasi dengan kepolisian," katanya.

Tito menduga ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menyebar informasi-informasi hoax tersebut. Menurutnya, kabar itu disebar agar masyarakat resah dan merasa tidak nyaman dengan masa kepemimpinan pemerintahan daerahnya.

"Mungkin ada pihak ketiga yang sengaja menaikkan isu-isu, memprovokasi isu negatif untuk menimbulkan keresahan. Apa lagi ada masa Pilkada, untuk menakuti masyarakat mendeliniasi pemerintah," jelas Tito.

Meski kabar itu cuma isapan jempol belaka, rupanya memberikan dampak buruk bagi sejumlah orang. Seperti yang terjadi di Tangerang, Serang dan Bali. Warga yang tak bersalah justru menjadi korban kekerasan karena dicurigai sebagai penculik.

Di Kecamatan Ciwandan, Cilegon, seorang gelandangan dicurigai sebagai penculik yang tengah menyamar. Masyarakat yang kadung gelisah dengan isu penculikan dan penjualan organ tubuh langsung menghakiminya tanpa penjelasan.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Lingkar Selatan tepatnya di Lingkungan Keracak, Kelurahan Banjarnegara, Kecamatan Ciwandan, Cilegon.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian tersebut terjadi Minggu (18/3) sekitar pukul 21.00 WIB. Gelandangan yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya itu langsung dikerumuni warga.

Dia dihakimi massa hingga babak belur. "Saya melintas di JLS, ngelihat ada orang ramai-ramai berkerumun. Pas dilihat seperti gelandangan dikeroyok massa. Katanya gelandangan itu pura-pura jadi penculik anak," ungkap salah seorang pengendara, Anjar.

Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon. Sayangnya, setelah menjalani perawatan, gelandangan itu meninggal dunia.

Kanit Reskrim Polsek Ciwandan, Iptu Sudibyo, menjelaskan, kejadian tersebut bermulai atas adanya informasi dari warga satu ke warga lainnya terkait keberadaan gelandangan itu yang berpura-pura dan disinyalir sebagai pelaku penculikan anak.

"Jadi warga banyak mendengar bahwa ada seorang sedang dihakimi massa dengan alasan (dugaan) menculik anak-anak. Tetapi buktinya tidak ada, begitu kita datang di TKP, korban sudah menjadi tontonan saja," ujarnya.

Serupa di Cilegon, di Jembrana Bali, seorang ibu nyaris dihakimi warga karena dicurigai penculik anak. Peristiwa itu bermula saat rumah anggota polisi, Aiptu Ketut Dana di Banjar Bale Agung, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, di Bali, dimasuki seorang wanita yang tidak dikenal kira-kira berumur 35 tahun. Wanita berbaju kaos warna merah muda dan memakai celana panjang motif bunga tersebut juga masuk ke kamar anaknya anggota polisi tersebut.

Kebetulan saat itu tiga orang cucu anggota polisi tersebut sedang ada di dalam kamar. Kontan saja mereka berteriak ketakutan.

Situasi tersebut membuat seluruh penghuni rumah kaget. Terlebih lokasi rumah yang berdekatan dengan pasar, sontak membuat warga berdatangan karena disangka penculik anak-anak yang kini mulai marak.

Syukurnya saat itu ada anggota yang melintas dan segera mengamankan wanita yang terlihat ada kelainan jiwa tersebut.

"Wanita tersebut tidak bisa diajak komunikasi. Setiap kami menanyakan identitasnya, dia tidak menjawab, hanya senyum-senyum saja. Kita tidak tahu nama dan asalnya," terang Perwira Pengawas (Pawas) Polsek Mendoyo Iptu I Ketut Suardana, Minggu (19/3).

Lanjutnya, wanita tersebut diperkirakan berasal dari Jawa Timur dan diduga mengalami gangguan Jiwa. Tidak jelas kenapa wanita tersebut sampai bisa masuk ke kamar rumah warga yang kebetulan juga anggota polisi.

"Kayaknya wanita itu dari Jawa Timur karena saat diamankan di Mapolsek, dia sempat bilang 'Aku Arep Delok TV'. Itu kan bahasa Jawa Timur artinya mau nonton TV," tutup Suardana.

Tak cuma di Cilegon dan Bali, dalam kurun waktu berdekatan, seorang nenek di Kota Serang dihakimi massa karena diduga sebagai penculik. Lagi-lagi, peristiwa itu karena maraknya isu penculikan. Peristiwa itu terjadi di Kampung Nyapah Mesjid, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa terjadi pada Selasa (21/3) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Seorang nenek yang merupakan gelandangan melintas perkampungan Nyapah. Korban langsung diinterogasi karena merasa curiga nenek tersebut merupakan pelaku penculikan anak di bawah umur.

"Si nenek ini lewat di Kampung Nyapah. Ditanya sama warga, jawabnya ke mana-mana. Lalu dipanggil warga lain, langsung dihakimi di situ," kata Kapolsek Walantakan AKP Atip Ruhyaman, Rabu (22/3).

Akibatnya, nenek yang merupakan gelandangan ini mengalami luka parah di bagian muka dan tangan. Petugas kepolisian pun langsung membawanya ke Puskesmas Walantaka untuk menjalani perawatan.

"Langsung kita bawa ke Puskesmas karena kan sudah babak belur, biar ditangani langsung oleh dokter," ujarnya.

AKP Atip mengungkapkan pihaknya kini telah melakukan pemeriksaan terhadap para saksi yang terlibat aksi main hakim sendiri. "Kita lakukan pemeriksaan kepada para saksi namun masih pada bilang tidak tahu tidak tahu. Kita akan terus lakukan pemeriksaan," katanya.

Sampai saat ini nenek gelandangan tersebut masih menjalani perawatan di Puskesmas Walantaka, dan rencananya nanti akan diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang.

Dampak dari ramainya isu penculikan sejumlah orang juga diamankan karena dicurigai sebagai pelaku. Meski tak sampai dihakimi massa, mereka dibawa ke kantor polisi.

Seperti yang dialami Almiati, warga Jalan Rawa Melati RT 3 RW 1 Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Dia diamankan warga Cibodas, Kota Tangerang, Selasa (21/3) sekitar pukul 17.00 WIB.

Almiati disangka warga sebagai penculik anak. Sebab, gerak-gerik Almiati mencurigakan warga sekitar.

"Sebab dia sering manggil anak-anak dan gerak-geriknya mencurigakan buat warga," ujar Kapolsek Karawaci, Kompol Munir Yaji, Selasa (21/3).

Pihaknya, lalu mengamankan Almiati yang saat itu tengah berada di Lapangan Cibodas Kecil, Kelurahan Cimone, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.

"Ternyata setelah ditelusuri, Almiati adalah seorang wanita yang kurang waras. Atau menderita sakit jiwa. Kita sudah panggil keluarganya dan ketua RT tempat Alimiati tinggal. Dia kan kini tinggal di sekitar sini, di daerah Malabar, Kota Tangerang. Jadi bukan pura-pura gila," tuntasnya.

Di Surabaya, seorang perempuan misterius dibawa ke kantor polisi, Polsek Gubeng, Surabaya. Dia dicurigai, sebagai pelaku yang akan melakukan penculikan terhadap siswa-siswi yang sekolah di SDN Mojo I Surabaya.

Perempuan yang diketahui bernama Solihah, sekarang ini masih diperiksa penyidik, untuk mengetahui apa motifnya. Lantaran, sampai sekarang belum ada bukti Solihah telah melakukan penculikan.

"Ini masih didalami. Sampai sekarang dari pemeriksaan sementara, belum ada bukti yang kuat untuk menjeratnya, kalau melakukan tindak pidana," terang Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal, Kamis (23/3).

Insiden tersebut berawal saat Solihah datang dan masuk ke lingkungan SDN Mojo 1. Karena, tidak banyak guru yang mengenalnya, Solihah langsung ditanya oleh pihak sekolah, tapi tidak bisa menjawab.

Apalagi, waktu diminta identitasnya, tidak bisa menunjukkan. Akhirnya pihak sekolah, membawanya ke kantor polisi.(merdeka.com)

Jakarta - Gubernur Aceh, Zaini Abdullah berjumpa dengan Menkopolhukam Republik Indonesia, Wiranto, Kamis (23/3/2017) di Kantor Kemenkopolhukam Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Aceh menyampaikan kondisi terkini Aceh terkait Politik, Hukum, dan Keamananan pasca Pilkada dan jelang pelaksanaan PENAS KTNA di Aceh.

Dalam kesempatan itu Gubernur Aceh melaporkan bahwa kondisi Aceh aman terkendali,  dan roda Pemerintahan berjalan normal. Di samping itu Gubernur juga melaporkan persiapan pelaksanaan Pertemuan Nasional Kontak Tani dan Nelayan ( PENAS KTNA) yang akan berlangsung pada bulan Mei 2017 nanti, yang mana persiapannya sudah mencapai 80 persen.

Selanjutnya Gubernur juga melaporkan tentang persiapan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Lhokseumawe, bahwa telah dibentuk Tim Percepatan Pembentukan KEK Aceh, dan sesuai dengan arahan Presiden tanggal 7 Agustus 2015, bahwa Pengusul dan Pengelola KEK Aceh adalah Pemerintah Aceh, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Pemerimntah Kota Lhokseumawe bersama Pemerintah. Untuk ini Menkopulhukam menegaskan bahwa KEK Arun sudah dibahas dalam rapat dan Presiden sudah setuju bahwa Pengusulan KEK dilakukan oleh Pemerintah Aceh bersama Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, supaya kesejahteraan rakyat Aceh dapat meningkat.

Mendengar laporan Gubernur Aceh, Menkopolhukam, Wiranto menginginkan agar roda pemerintahan Aceh berjalan baik, dan seluruh program pembangunan dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh rakyat Aceh. Dan Menkopolhukam akan segera melakukan koordinasi dengan kementerian terkait agar perdamaian dan Pembangunan di Aceh berjalan baik, bagi Wiranto Aceh memiliki kenangan tersendiri.

Menkopolhukam memberikan dukungan kepada Gubernur Aceh untuk menjalankan pemerintahan, jika ada kendala beliau akan koordinasi dan luruskan dengan pihak terkait.

Menkopolhukam juga menginginkan agar semua pihak tidak terjebak dengan isu-isu yang merugikan kehidupan rakyat.  Secara keseluruhan Menkopolhukam akan membantu mengkomunikasikan semua persoalan Aceh dengan pihak terkait, khusus terkait undangan Gubernur hadir dalam PENAS KTNA beliau ingin mengunjungi Aceh jika diizinkan oleh Presiden.

Pertemuan tersebut berlangsung di ruang utama Menkopolhukam dalam suasana akrab. Hadir mendampingi Gubernur Aceh anatra lain;  Kepala Biro Hukum, Edrian, Kepala Biro Humas, Mulyadi Nurdin, Staf Khusus Gubernur, Fakhrulsyah Mega, dan tim transisi Gubernur, Fauzan.

Sementara dari Kemenkopulhukam turut hadir Staf Ahli Menkopolhukam, Prof. Dr. Ryaas Rasyid, Plh. Deputi 5 Kamtibmas, Wakin Mardiwiyono, dan Deputi 1 Politik dalam Negeri, Yoedhi Swastono.

Dalam kesempatan itu, Staf Ahli Menkopolhukam, Prof Dr. Ryaas Rasyid berpesan supaya tidak semua persoalan di daerah dibawa ke Jakarta, sesuai dengan pesan Presiden Jokowi agar jangan sedikit-sedikit daerah mengadu ke pusat, otonomi harus dijalankan dengan benar, Apalagi Aceh mengelola pemerintahan berdasarkan kewenangan otonomi khusus.(Rill)


Banda Aceh – Sekretaris Daerah Aceh, Drs. Dermawan, MM mengatakan, Tim Pengandalian Inflasi Daerah (TPID) Aceh telah mampu mengatasi ancaman inflasi di Aceh. Terbukti, sepanjang tahun 2016, Inflasi di Aceh berada pada kisaran 4 persen, atau setara dengan sasaran nasional.

Hal tersebut disampaikan Sekda Dermawan saat membuka rapat Koordinasi Wilayah TPID Aceh Triwulan I 2017 di hotel Hermes Palace, Banda Aceh, (21/3/2017).

Dermawan juga menyampaikan, sampai Februari 2017, Aceh mengalami deflasi atau penurunan angka inflasi sebesar 0,08 month to month atau perbandingan bulanan. Hal ini menandakan bahwa distribusi dan ketersediaan pangan sudah sangat memadai.

“Tapi kita jangan cepat berpuas diri, sebab ada banyak tantangan di depan yang berpotensi meningkatkan laju inflasi itu, seperti kenaikan tarif listrik, kenaikan harga BBM dan cukai rokok dan sebagainya,” ujar Dermawan.

Untuk itu kata Dermawan, dalam pertemuan tersebut akan dibahas berbagai langkah dan antisipasi terbaik agar dapat menemukan langkah antisipasi yang tepat dan efektif untuk menekan Inflasi Aceh 2017 agar tetap kondusif.(Rill)


Direktur 4 Reserse Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Danianto, saat memaparkan kasus itu di depan instalasi jenazah RS Bhayangkara Medan, Kamis (23/3/2017).
MEDAN – Polisi melakukan penggrebekkan hingga tewasnya dua bandar narkoba jaringan Malaysia-Indonesia di Medan, Husni dan Azhari alias Al pada Senin 20 Maret 2017.

Hasilnya, selain barang bukti 2 bungkus narkoba jenis pil happy five (H5), aparat juga menemukan senjata api. Tak tanggung-tanggung, senjata yang digunakan para bandar narkoba itu bukan hanya senjata ringan, tapi juga senjata berat jenis AK 47, yang tergolong sebagai senapan serbu. Senjata yang bukan untuk melumpuhkan, tetapi untuk membunuh sasarannya.

"Kita temukan dua pucuk senjata api dari kedua tersangka. Yakni sepucuk senjata AK47 dan sepucuk senjata revolver. Kita juga menyita sebanyak 250 butir peluru caliber 5,6 mm, serta sebilah pisau komando," ujar Direktur 4 Reserse Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Danianto, saat memaparkan kasus itu di depan instalasi jenazah RS Bhayangkara Medan, Kamis (23/3/2017).

Hadir dalam pemaparan tersebut,  Wakapolda Sumut Brigjen Agus Andrianto, Kasdim 0201 BS Medan, mewakili Bea Cukai, Wadir Narkoba AKBP Yossy Runtukahu. 

Brigjen Eko menyebutkan, barang bukti senjata api itu diamankan dari tersangka Husni saat penggrebekkan dilakukan di rumahnya di Kompleks Perumahan Pondok Surya 2, Helvetia Medan.

"Tersangka Husni dan Azhari meninggal dunia akibat terkena tembakan anggota kita, karena melakukam perlawanan saat petugas kita tengah melakukan pengembangan. Tersangka Husni saat itu sedang digiring untuk menujukkan lokasi tempat ia menyimpan narkoba dan senjata api lainnya di Kawasan Kota Binjai, sedangkan tersangka Azhari sedang menunjukkan gudang narkoba mereka di Kabupaten Langkat," jelas Eko.

Dalam penangkapan terhadap dua tersangka sindikat narkoba ini, polisi juga menyita lima kenderaan mewah, yang patut diduga digunakan untuk kegiatan operasional jaringan tersebut. Kenderaan itu juga disinyalir dibeli dari hasil penjualan narkoba.

"Kita juga mengamankan empat unit mobil yang terdiri dari New Toyota Harrier , Mitsubishi Pajero Sport, Mitsubshi Outlander dan Honda Jazz, serta satu unit moto Harley Davidson," terangnya.

Penangkapan Husni dan Azhari sendiri merupakan pengembangan atas pengungkapan sebelumnya dengan barang bukti 6,5 kg sabu, 190.000 butir pil ekstasi dan 50.000 butir pil happy five (H5) dari sebuah Ruko Mewah di Kompleks Ruko Sedayu Squre blok K / 51 Kamal Kapuk.

Dari pengungkapan itu Polisi kemudian melakukan pengembangan ke Bogor dan berhasil menangkap tersangka Munizar selaku pengendali narkoba itu di Jakarta.

Dari Munizar diketahui bahwa tersangka diperintah oleh tersangka Husni yang berada di Medan. Polisi pun kemudian melakukan penyergapan dan berhasil melakukan penangkapan terhadap Husni dan Azhari. Keduanya kemudian ditembak mati dalam proses pengembangan penangkapan itu.(okezone)

Ketua MK Arief Hidayat saat di mintai tanggapannya mengenai sengketa pilkada aceh
StatusAceh.Net- "Kalau yang menyangkut gitu-gitu saya jawab, nanti saya masuk Dewan Etik. Jadi berita lagi nanti, atau bisa dipecat saya," .

Jawaban tersebut disampaikan oleh Ketua Mahkmah Konstitusi (MK), Arief Hidayat saat dimintai tanggapannya terkait putusan Mahkamah Agung (MA) terkait Pilkada Aceh usai Konfrensi pers di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) di Jalan Merdeka Barat,Gambirm Jakarta Pusat,Rabu (2/32017).  

Arief  menolak mengomentari putusan Mahkamah Agung (MA) tentang Pilkada Aceh dengan alasan dirinya bisa melanggar kode etik hakim.

Dalam aturan kode etik hakim konstitusi dijelaskan kalau hakim dilarang memberikan komentar terkait putusan sesama hakim. Terlebih sanksi yang diberikan termasuk kategori pelanggaran berat.

"Kalau saya dipecat kan saudara sayang juga. Masa orang baik dipecat," kata Arief.

Diamping itu Arief juga meminta publik aceh khususnya untuk bersabar terkait penanganan sengketa pilkada Aceh. Pihaknya akan menjawab itu semua dalam putusan MK.

"Nanti kita lihat. Semua nanti dibahas dalam RPH. Sabar. Nanti lihat putusannya ya," 

Mahkamah Agung (MA) memutuskan sengketa Pilkada Aceh diselesaikan di Mahkamah Konstitusi (MK) dan harus diadili dengan UU Nomor 10/2016 tentang Pilkada. 

"Sesuai asas hukum lex posterior derigat legi priori, undang-undang yang terbaru mengesampingkan undang-undang yang lama. Maka dalam kasus ini yang harus digunakan adalah UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, bukan UU Nomor 11 Tahun 2016 tentang UU Pemerintahan Aceh," ujar majelis MA dalam sidang pada 13 Maret 2017.(Redaksi/ Detikcom)

Nilawati didampingi basri koordinator YARA Aceh timur saat berada di rutan kelas I medan, kamis (23/3)
MEDAN ,(BPN)- Salahsatu narapidana yang menghuni Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan dikabarkan dalam kondisi memprihatinkan akibat sakit batuk dan muntah darah yang dialaminya dalam dua minggu terakhir ini.

Hal ini disampaikan oleh Nilawati (37) istri dari napi Irwansyah bin Suwandi warga Keude Blang Kec. Idi Kab. Aceh Timur saat mendatangi rutan tanjung gusta medan untuk meminta suaminya dirawat di Rumah Sakit terdekat oleh pihak rutan.

Menurut nilawati,suaminya sudah menderita batuk dan muntah darah dua minggu lalu dan tidak mendapat pelayanan serta perawatan yang memadai dari pihak rutan,untuk itu dirinya didamping oleh YARA Aceh Timur mendatangi rutan tanjung gusta medan untuk melakukan perawatan ke rumahsakit terdekat.

“ Kondisi suami saya kurus tinggal tulang,batuk dan muntah darah sudah 2 minggu dialaminya tapi tidak diobati ,makanya saya minta dirawat dirumahsakit dekat sini,mereka tidak kasih katanya diobati dirutan saja “,ungkap nilawati yang ditemui dihalaman depan rutan tanjung gusta medan,Kamis (23/3/2017).

Sementara Koordinator YARA Aceh Timur yang ikut mendampingi nilawati istri napi irwansyah mengatakan kekecewaan yang sangat mendalam terhadap pimpinan Rutan Kelas I Medan yang tidak memberi pelayanan secara optimal kepada napi irwansyah yang sakit berat.

Basri menyampaikan jika dirinya sempat melihat napi irwansyah saat dibawa ke klinik rutan dengan kondisi memprihatinkan hanya tinggal kulit yang membalut tulang.

“ Kita sangat kecewa atas sikap pimpinan rutan tanjung gusta ini yang mempersulit napi irwansyah untuk dirawat dirumahsakit,tadi saya lihat kondisi tubuhnya saja sudah kasihan saya lihat tinggal kulit dengan tulang saja “,beber basri yang hingga sampai detik ini bersama nilawati masih bertahan di halaman depan rutan tanjung gusta sambil berharap napi irwansyah dibawa rawat dirumahsakit oleh pihak rutan kelas I medan.

Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM (Kakanwilkumham) Sumatera Utara Ibnu Chuldun yang di hubungi oleh redaksi menyampaikan jika dirinya telah meminta kepala divisi menindaklanjuti terkait napi irwansyah di Rutan Kelas I Medan yang membutuhkan perawatan medis.

Namun dirinya mendapatkan laporan Kepala Rutan melalui Kadiv PAS,berikut petikan laporan kepala rutan tanjung gusta medan yang dikirimkan oleh Kakanwilkumham Sumut Ibnu Chuldun.

" Siang pak mau melaporkan, bahwa benar sekitar jam 11.00 wib saudara Irwansyah datang ke klinik Rutan mau berobat. Kemudian di periksa oleh Dr Elisabet dan menanyakan keluhannya. Dia mengatakan bahwa dia sakit batuk berdarah sudah 2 minggu. Kemudian Dokter meminta untuk menampung dahaknya agar di periksa, namun mereka berkeinginan untuk berobat ke luar RUTAN, Dokter sudah sarankan agar di periksa dulu dahaknya di Rutan namun irwansyah bilang tidak bisa batuk kalau di klinik. Sehingga dokter tidak mau merekomendasikan untuk berobat keluar rutan ".


Redaksi: T. Sayed Azhar
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.