2019-06-16

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

Polres Serang ungkap guru yang mencabuli siswinya di sekolah. Foto: kumparan
Banten - Tiga oknum guru di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Serang, Banten, masing-masing menyetubuhi tiga siswinya. Mereka bahkan secara bersama-sama berasyik masyuk di laboratorium komputer di sekolah itu

"TKP (Tempat kejadian perkara) setelah kami kembangkan ada beberapa lokasi. Ada yang di kelas, kebun belakang sekolah. Tapi yang paling sering memang di lab komputer," kata Kapolres Serang AKBP Indra Gunawan, di kantornya, Sabtu (22/6).

Indra mengatakan perkara persetubuhan itu sudah terjadi pada November 2018. Pelaku pertamanya adalah DD, seorang guru mata pelajaran IPS yang tercatat sebagai PNS di lingkungan Pemkab Serang.

DD merayu murid perempuannya. Perbuatan amoral itu kemudian disusul oleh OH, guru Seni Budaya di sekolah itu. OH merayu siswi lainnya. Terakhir adalah AS, yang merupakan guru Bimbingan Penyuluhan (BP).

"Perbuatan para pelaku sudah dilakukan sejak November. Ada juga yang mulai dari Januari dan berlanjut hingga Maret tahun ini," ujar Indra.

Tiga oknum guru itu menyetubuhi masing-masing siswi lebih dari satu kali. "Sudah berkali-kali. Dari hasil pengembangan, mereka itu pernah berdua dalam satu tempat, OH dan DD. Semua korban masih berumur 14 tahun," kata Indra.

Karena sering melakukan persetubuhan, satu siswi yang disetubuhi OH, hamil. Siswi tersebut memberi tahu ke orang tuanya bahwa anak yang dikandungnya itu adalah hasil persetubuhan dengan OH.

Orang tua siswi itu kemudian melaporkan kasus ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Serang pada 11 Juni 2019.

Disusul orang tua korban lain melaporkan kasus ini secara bersama-sama. "Dalam aduannya, mereka (orang tua) melaporkan aksi bejat OH, DD, dan AS yang terjadi pada 15 Maret 2019 sekitar pukul 10.00 WIB atau saat jam istirahat sekolah," ujar Indra.

Akibat perbuatannya, tiga oknum guru itu dijerat Pasal 81 Ayat 1, 2 dan 3 UU Perlindungan Anak. Ancaman hukuman untuk ketiganya maksimal 20 tahun penjara. | Kumparan


StatusAceh.Net - Salah satu tempat yang tersembunyi itu adalah, Mon Ceunong. Tempat wisata ini, hanya di kunjungi beberapa anak muda yang penasaran setelah melihat foto di instagram teman yang sudah berkunjung ke tempat ini.

Akses untuk sampai ke sana, bisa dibilang amat susah. Jarak dari Banda Aceh ke Simpang Bording School Omar Dian sekitar 40 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor. Mon Ceunong berada di Kecamatan Indrapuri Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Menuju ke kawasan ini, jalan tidak mulus dan suasana sepi, setelah berjalan 2 kilometer dari Simpang Oemar Dian maka akan terlihat pertenakan sapi. Nah, dari sinilah akan terasa perjuangan melewati jalan berbatu dan berdebu.

Kemudian, perkebunan jagung yang dilewati, jalannya sedikit mulus dengan persediaan pemandangan hijau berupa bibit jagung di beberapa lahan. Namun sayang, saya tidak bisa ber-selfie  ria, mengabadikan background alam yang hijau itu, maklum lah karena suasana jalan yang dilewati sepi, membuat saya harus waspada.

Oh ya, jalan untuk sampai ke Mon Ceunong harus melewati tiga anak sungai dangkal yang batunya sangat licin, hingga harus ekstra hati-hati, kalau tidak akan terpeleset dan siap-siap bermandi lumpur.

Setelah melewati beberapa anak sungai, nanti akan ada dua tanjakan yang sangat curam dan batu besar gunung menghalang perjalanan. Saran saya sebelum kemari harus servis kenderaannya dulu dan sangat dianjurkan tidak membawa matik jika tidak ingin ambil resiko.

Mon Ceunong, begitu masyarakat sekitar menyebutnya. Airnya berasal dari pergunungan, namun jika terus ditelusuri jalannya mencapai air terjun kuta malaka. Warna air Mon Ceunong, warna hijau tosca dan sangat dalam. di bagian atas sungai bebatuan mirip kanapi ini mengalir air yang jatuh  ke sungai. Cantiknya warna air dan pemandangan di sekitarnya, bagi mereka yang bisa berenang,  tak kuasa menahan diri untuk berenang melepas kepenatan setelah melewati medan yang berat untuk sampai ke “surga” tersembunyi ini.

Objek wisata sungai yang masih alami ini, juga dijadikan sumber air bersih warga setempat. Tempat  ini belum ramai dikunjungi, karena beratnya medan yang harus dilewati. Tetapi bagi mereka yang penasaran dengan keindahan Mon Ceunong, semua tantangan itu akan dilalui. Sebab begitu sampai ke objek wisata yang asri dan masih  bersih ini, semua lelah terbalas dan kemudian berteriak “Subahannallah, sangat indah!
Sumber: wisataaceh.id

Ilustrasi
LHOKSUKON – Pria 24 tahun berinisial J, warga Kecamatan Baktiya Barat, Aceh Utara, Jumat (21/6/2019) ditangkap polisi setelah dilaporkan menyetubuhi anak dibawah umur.

Korbannya berinisial IR, 15 tahun berstatus pelajar kelas 3 SMP, dan masih sekampung dengan pelaku.

Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin melalui Kasatreskrim Iptu Rezki Kholiddiansyah mengatakan pihaknya menangkap pelaku atas dasar laporan yang dibuat korban bersama keluarganya.

“Peristiwa persetubuhan dilaporkan terjadi pada jumat malam (14/6/2019) dibelakang rumah korban. Pelaku melakukannya dengan menyandarkan tubuh korban dipohon kelapa.” ujar Iptu Rezki.

Ia menjelaskan, kepada korban pelaku beralasan akan mengembalikan HP korban jika bersedia melayaninya.

“Sekira satu minggu sebelum kejadian, pelaku pernah menyita HP korban sebagai alasan berdamai lantaran korban tepergok sedang berdua-duaan dengan teman prianya.” tutur Rezki.

Terakhir, Iptu Rezki mengatakan pelaku tak juga mengembalikan HP milik korban meski telah menyetubuhi korban, alasan pelaku pada polisi, HP korban telah diserahkan pada Kepala Desa.

Dalam kasus ini polisi menjerat pelaku dengan pasal 81 ayat (1) dan ayat (2) jo pasal 82 ayat (1) UU RI. No.35 tahun 2014 dengan ancaman 15 tahun penjara. (Rill/Nvl).

LHOKSUKON – Murhaban (38) salah satu napi yang ikut kabur dari rutan Lhoksukon, seminggu lalu, ditangkap kembali ditempat persembunyiannya di Gampong Tanjong Kleng Kecamatan Samudera, Aceh Utara, Jumat (21/6/2019).

Napi kasus Narkoba yang masih menyisakan 3 tahun 6 bulan masa hukuman ini ditangkap personel Polres Aceh Utara bersama pihak rutan Lhoksukon dan dibantu Personel Polsek Samudera.

“Saat petugas datang, napi ini sedang bersembunyi dibalik pintu kamar di rumah kerabatnya, ia diboyong ke Polres Aceh Utara tanpa perlawanan dan selanjutnya diserahkan kembali ke pihak Rutan.” ujar Kasat Reskrim Polres Aceh Utara Iptu Rezki Kholiddiansyah.

Sejauh ini data yang dihimpun tribratanewsaceh utara, dari 73 Napi yang melarikan diri, 30 diantaranya berhasil ditangkap, 2 menyerahkan diri, dan 1 orang meninggal dunia dalam pelariannya. Sementara terdapat 40 orang lagi yang masih berstatus buron.

Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J. Mahesa
Jakarta - Politisi Gerindra, Desmond J Mahesa, mengkritik proses persidangan perselisihan Pemilu, di Mahkamah Konstitusi.

Menurut politisi berkepala plontos ini, persidangan tersebut merupakan “politik kentut”.

"Di MK itu kecurangan jelas, tapi susah dibuktikan. Itu kan politik kentut hari ini. Tapi kita merasakan baunya," kata Desmond, yang ditemui usai halal bihalal Gerindra Banten, di Kota Serang, Banten, Sabtu 22 Juni 2019.

Desmond mengaku khawatir dengan keputusan MK tidak akan sesuai fakta persidangan yang ada. Lantaran, meski kecurangan itu dianggap Desmond ada, namun sulit dibuktikan dalam persidangan di MK.

"Harap-harap cemas, politik hari ini sama dengan kentut. Baunya ada, wujudnya tidak ada," katanya.

Lembaga yang seharusnya netral dalam pemilu, menurut Ketua DPD Gerindra Banten ini malah bersikap memihak ke salah satu calon.

"KPU dituduh berpihak, orang yang harusnya netral tidak netral. Makanya paling tepat adalah politik kentut, atau pemilu hari ini, pemilu kentut," ujarnya. | viva

StatusAceh.Net - Dalam sejarah Islamisasi di tanah Jawa, terkenallah beberapa tokoh ulama besar yang sangat melekat pada ingatan masyarakat Jawa, dan tokoh ulama-ulama tersebut sering sekali mewarnai berbagai literatur pembahasan sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Jawa. sebuah wadah yang disebut “dewan dakwah”, dimana dalam wadah ini adalah sembilan ulama besar dan merekalah yang bertanggungjawab atas Islamisasi di tanah Jawa. Sembilan nama ulama besar ini terkenal kemudian dengan sebutannya Wali Songo, (sembilan wali) yang beberapa di antara mereka adalah berasal dari Pasai Aceh. Walisongo atau Walisanga dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa di mulai dari abad ke 14.

Mereka kemudian bertempat tinggal di tiga wilayah penting yang berbeda di pantai utara pulau Jawa, yaitu meliputi: Jawa Timur di daerah Surabaya, Gresik, Lamongan. Jawa Tengah di daerah Demak, Kudus, Muria. Dan di Jawa Barat yaitu di Cirebon. Karena ulama-ulama ini dalam  suatu dewan dakwah, maka apabila salah satu anggota dewan ini meninggal, maka akan dicari penggantinya. Sebenarnya, para ulama-ulama yang menyebarkan Islam di Jawa tidak hanya terdiri dari sembilan wali saja, melainkan lebih bahkan mereka terdiri dari beberapa periode, namun tokoh ulama yang sangat terkenal dan memiliki pengaruh yang besar ialah: Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajad, Sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, Sunan Gunung Jati. Menurut KH. Mohammad Dahlan, Para Walisongo tidak hidup pada saat yang persis bersamaan, namun hubungan antara mereka memiliki keterkaitan yang erat satu sama lainnya, baik dalam ikatan darah (orang tua dengan anak) atau karena pernikahan, maupun dalam hubungan sebagai guru dengan murid.

,
Banda Aceh – Komando Distrik Militer (Kodim) 0101/BS menggandeng Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) Kota Banda Aceh menggelar penyuluhan dan sosialisasi Keluraga Berencana (KB) Kesehatan, bertempat di Aula Makodim 0101/BS, Jalan S.T.A Mahmudsyah Nomor 32 Gampong Baro Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh, Jum’at (21/06/19).

Kegiatan tersebut digelar melalui program KB Kesehatan Kodim 0101/BS yang melibatkan masyarakat di wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar sebagai obyek untuk mengendalikan laju angka pertumbuhan penduduk.

Adapun tema yang diusung dalam kegiatan itu ialah "melalui kegiatan KB Kesehatan kita mewujudkan sinergitas antara TNI, Pemerintah dan BBKBN dalam usaha meningkatkan keikutsertaan masyarakat guna membentuk keluarga yang berkualitas, sehat dan sejahtera kesehatan Kodim 0101/BS Semester I Tahun 2019"

Komandan Kodim 0101/BS Kolonel Inf Hasandi Lubis, S.I.P melalui Kepala Staf Kodim 0101/BS Letnan Kolonel Inf Catur Adi Siswoyo, S.IP mengatakan bahwa, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi TNI, Pemerintah dan BKKBN mewujudkan keluarga Indonesia yang berkualitas, sehat dan sejahtera.

“Bentuk kontribusi yang kita lakukan yaitu dengan mendorong dan memotivasi masyarakat dalam ber KB, kita wujudkan keluarga Indonesia yang berkualitas, sehat dan sejahtera,” ujar Kasdim.

KB itu sendiri bertujuan untuk meningkatkan kesehatan akseptor KB, kesehatan ibu serta meningkatkan sinergitas TNI, Pemerintah dan BKKBN dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.

“Dengan kita ber KB maka laju angka pertumbuhan penduduk bisa dikendalikan, sehingga kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat,” tuturnya.

Kasdim menambahkan, dalam kegiatan ini diawali dengan pemberian Sosialisasi atau penyuluhan kepada peserta KB, setelah itu juga diberikan pelayanan KB oleh petugas dari BKKBN.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini, masyarakat di wilayah Kodim 0101/BS khususnya para ibu-ibu bisa mengetahui dan paham tentang bagaimana cara ber KB dengan baik dan benar,” pungkasnya.

eddy Corbuzier tiba di Masjid Al Mbejaji, Pondok Pesantren Ora Aji Yogyakarta Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
Jakarta - Deddy Corbuzier tiba di Masjid Al Mbejaji, Pondok Pesantren Ora Aji di Tundan, Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (21/6).

Dari pantauan kumparan, semua jemaah yang telah selesai mengikuti salat jumat, masih berada di dalam masjid untuk menyaksikan secara langsung proses mualaf Deddy.

Saat tiba di masjid, Deddy langsung disambut oleh Gus Miftah dan juga Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri yang akan menjadi saksi dalam proses mualaf Deddy.

Tak lama, Deddy pun terlihat duduk berhadapan dengan Gus Miftah. Setelah itu, Gus meminta Deddy untuk mengikuti ucapan kalimat Syahadat.

Dengan dibimbing oleh Gus Miftah, mantan suami Kalina Oktarani ini dengan lancar mengucapkan dua kalimat syahadat.

"Assyhadualla ilaha illallah. Wa assyahduanna muhammadarrasulullah. Saya bersaksi dengan sebenar-benarnya bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah. Dan saya bersaksi sebenar-benarnya bahwa Muhammad adalah utusan Allah," ucap Deddy Corbuzier.

"Alhamdulillah," timpal Gus dengan disambut ucapan jemaah lainnya.

Dengan berakhirnya proses mualaf, maka saat ini Deddy Corbuzier resmi memeluk agama Islam. | Kumparan

Jakarta - Pesulap yang kini aktif sebagai presenter Deddy Corbuzier dipastikan akan mengucap dua kalimat  syahadat di Pondok Pesantren Ora Aji, Kalasan,  Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta hari ini Jumat, 21 Juni 2019.

Deddy sendiri memang telah lama mengisyaratkan untuk memeluk agama Islam di salah satu video di akun youtubenya beberapa waktu lalu.

Deddy akan dibimbing langsung pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji ustaz Miftah Maulana Habiburrahman atau yang dikenal dengan Gus Miftah untuk mengucap dua kalimat syahadat.

Pesulap yang mendapat penghargaan Merlin Award ini dipastikan akan salat Jumat terlebih dahulu di Pondok Pesantren Ora Aji.

"Hari ini Deddy ke pondok Gus untuk Jumatan, ujar Gus Miftah kepada VIVA, Jumat, 21 Juni 2019.

Proses mualaf sendiri akan berlangsung setelah salat Jumat, saat ini Gus Miftah tengah mengurus kedatangan Deddy ke Pondok Pesantrennya.

"Habis Jumatan, kita Islamkan di Pondok. Langsung ke Pondok aja ini saya baru ngurus tiketnya Deddy," katanya.

Sebelumnya, Deddy Corbuzier sempat mengumumkan ingin menjadi seorang muslim lewat video YouTubenya.

Deddy pun berkonsultasi dengan Gus Miftah dan akhirnya akan memantapkan diri memeluk Islam pada hari ini Jumat, 21 Juni 2019. | vivanews

BERBEDA dengan mayoritas anggota  BPUPKI yang menginginkan Indonesia merdeka meliputi seluruh negeri Hindia Belanda, Malaya, Borneo Utara, Timor Portugis, dan Papua, Hatta adalah kekecualian. Menurutnya Indonesia cukup meliputi negeri Hindia Belanda saja. Adapun Papua – yang di sebut-sebut kaya dan punya ikatan sejarah dengan Nusantara – tidaklah masuk dalam keluarga besar Republik Indonesia..

“Saya sendiri ingin mengatakan bahwa Papua sama sekali tidak saya pusingkan, bisa diserahkan kepada bangsa Papua sendiri. Bangsa Papua juga berhak menjadi bangsa merdeka,” kata Hatta pada sidang BPUPKI 11 Juni 1945  yang tercatat dalam Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 29 Mei 1945—19 Agustus 1945.

Menurut Hatta memasukan Papua yang secara etnis berbeda dapat menimbulkan prasangka bagi dunia luar. Bertolak dari hukum internasional yang berlaku, tuntutan atas wilayah ini akan memberi kesan Indonesia memiliki nafsu imperialistis. Kecuali rakyat Papua sendiri yang menginginkan untuk bergabung, Hatta tidak menolak. 

“Jadi jikalau ini diterus-teruskan, mungkin kita tidak puas dengan Papua saja tetapi (kepulauan) Salomon masih juga kita minta dan begitu seterusnya sampai ketengah laut Pasifik. Apakah kita bisa mempertahankan daerah yang begitu luas?,” tanya Hatta kepada hadirin sidang.

Hatta juga menentang pandangan Yamin yang bersikukuh mengatakan Papua bagian dari Indonesia sejak zaman kerajaan Nusantara. Yamin secara panjang lebar menguraikan pendapatnya soal Papua lewat analisis historis, politik, dan geopolitik. Bagi Hatta, semua itu omong kosong.

“Kalau sudah ada bukti, bukti bertumpuk-tumpuk yang mengatakan bahwa bangsa Papua sebangsa dengan kita dan bukti-bukti itu nyata betul-betul, barulah saya mau menerimanya. Tetapi buat sementara saya hanya mau mengakui, bahwa bangsa Papua adalah bangsa Melanesia, ” kata Hatta.

Ketimbang Papua, Hatta lebih cenderung mempertimbangkan Malaya dan Borneo Utara. Pasalnya, rakyat di kedua wilayah  ini  - yang kini menjadi negeri Malaysia – sama-sama beretnis serumpun Melayu seperti halnya Indonesia. Oleh karena itu, Hatta mempertahankan usulannya agar wilayah Indonesia terdiri dari Hindia Belanda dan Malaya minus Papua.

Akhir kata dalam sidang, Hatta menghimbau rekan-rekannya di BPUPKI agar bersikap realistis dalam membangun bangsa dan negara. Ini menurut Hatta, penting sebagai teladan bagi generasi muda. Menghilangkan nafsu ekspansi ke luar dan mengubahnya untuk mempertahankan kedaulatan.

“Marilah kita mendidik pemuda kita, supaya semangat imperialisme meluap ke dalam, membereskan pekerjaan kita ke dalam, yang masih banyak harus diperkuat dan disempurnakan,” pungkas Hatta. 

Sayangnya, gagasan Hatta harus kandas dalam pemungutan suara. Konsep kesatuan gagasan Yamin dan Sukarnolah yang diterima dengan perolehan suara terbanyak. Meski kalah dalam BPUPKI, Hatta tetap konsisten dalam pendapatnya soal Papua. Ini pun disampaikan Hatta kepada Menteri Luar Negeri Belanda, Dirk Stikker, dalam sebuah perundingan pada November 1948.

Sejarawan Belanda, Pieter Drooglever mencatat, Hatta mengulangi kepada Stikker pendiriannya yang bertahun-tahun silam sudah diutarakan dalam BPUPKI, yaitu bahwa ia tidak berminat terhadap Papua, karena tidak termasuk Indonesia. Bagi Stikker, pernyataan Hatta ini merupakan ucapan penting.

“Ia segera menarik kesimpulan dari situ, bahwa wilayah ini dapat direservasi untuk Belanda,” tulis Drooglever dalam Tindakan Pilihan Bebas: Orang Papua dan Penentuan Nasib Sendiri.

Sikap Hatta tidak berubah ketika memimpin delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) pada Oktober 1949 di Den Haag, Belanda. Hatta tampak enggan beradu klaim menghadapi Menteri Urusan Negeri Hajahan Belanda, Henricus van Maarseven yang begitu menginginkan Papua. Hatta bersedia menangguhkan status kepemilikan wilayah itu dan membicarakannya lagi setahun kemudian.

Hatta kembali pulang ke Indonesia membawa oleh-oleh pengakuan kedaulatan. Namun Papua masih jauh dari genggaman Republik - sebagaimana yang dipesankan oleh Sukarno. “Dalam keadaan semacam itu, jalan sebaiknya ialah menunda penyelesaian. Orang yang berpendirian semuanya harus tercapai 100% sekaligus, tentu tidak puas dengan cara begitu. Tapi adakah jalan untuk mencapai tuntutan itu sekarang juga?,” kata Hatta di depan Badan Pekerja KNIP, 25 November 1949 dikutip Soebandrio dalam Meluruskan Sejarah Irian Barat.

Menurut Mavis Rose dalam Indonesia Free: A Political Biography of Mohammad Hatta, Hatta tahu mengapa Belanda ngotot mempertahankan kekuasaannya di Papua. Alih-alih meneruskan tuntutan, Hatta lebih memilih untuk menyelesaikan perundingan lewat kompromi. Misi pengakuan kedaulatan menjadi yang terpenting sedangkan masalah Irian Barat dapat diselesaikan di kemudian hari.

Bagi Hatta, revolusi telah selesai dengan memperoleh kedaulatan politik meski tanpa Papua. Seiring dengan itu, tibalah saatnya membangun negara. Namun tidak demikian halnya dengan kaum Republiken lain yang mendambakan kekuasaan Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Kendati sudah menjadi bagian dari Republik Indonesia, siapa nyana soal Papua malah menjadi batu sandung Indonesia dalam pergaulan internasional hingga kini. (*)

Sumber: Historia.id

Jakarta - Jagad media sosial belum lama ini dihebohkan dengan berita tukang bakso di Pati, Jawa Tengah yang memberikan mahar mobil Toyota Fortuner kepada gadis pujaannya. Namun tak berselang lama, sebuah fakta mencengangkan ditemukan.

Tukang bakso yang diketahui bernama Purwanto alias Ucok (28) memberikan mobil Toyota Fortuner warna putih kepada mempelai wanita, Mega Tristiani (23) saat melangsungkan pernikahan di Talun, Kayen, Pati, Jawa Tengah.

Hal itu membuat geger, karena mahar tersebut dianggap luar biasa. Warganet pun kemudian ramai memviralkan berita itu lewat hastag #Patikeras.

Sayangnya pernikahan tersebut harus dinodai dengan temuan baru. Ternyata mobil Toyota Fortuner merupakan hasil curian.

Mengutip informasi dari berbagai sumber, Ucok mendapatkan mobil itu dari seorang pegawai diler Nasmoco berinisial DS dengan harga sesuai pasaran.

Namun, DS ternyata melakukan kebohongan besar. Ia mencuri mobil Toyota Fortuner dari tempatnya bekerja. Hal ini diketahui setelah pihak diler Nasmoco menghitung stok barang yang ada di garasi.

DS membawa kabur mobil dengan dalih ingin melakukan servis. Setelah itu diam-diam mobil tersebut dijual ke Ucok yang dengan mudah mempercayainya.

Sementara, uang hasil transaksi penjualan Toyota Fortuner digunakan oleh tersangka untuk main judi online. Kini, DS mendekam di balik jeruji besi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. | Suara.com

JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi menegaskan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah memutuskan untuk meminta penangguhan penahanan atas Mayor Jenderal (Purn) Soenarko kepada Kapolri.

"Keputusan tersebut diambil berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain, pertimbangan aspek hukum, pertimbangan tentang rekam jejak Pak Soenarko selama berdinas di lingkungan TNI maupun setelah beliau berstatus purnawirawan, serta pertimbangan ikatan moral antara prajurit TNI dengan Purnawirawan," ujarnya, Jumat (21/6/2019).

Sisriadi menjelaskan, surat permintaan penangguhan penahanan Soenarko telah ditandatangani Panglima TNI pada Kamis, 20 Juni 2019, pukul 20.30 WIB.

Seperti diketahui, mantan perwira tinggi TNI yang pernah menjabat mantan Danjen Kopassus tersebut ditahan di Rutan POM Guntur setelah ditetapkan sebagai tersangka atas kepemilikan senjata api ilegal.

Soenarko ditangkap atas dugaan kasus penyelundupan senjata dari Aceh. Senjata itu diduga digunakan saat ke kerusuhan 22 Mei 2019. | Sindonews


PURWOREJO- Lawatan Bupati Purworejo, Agus Bastian bersama rombongan ke negara Belanda dan Swedia menjadi pembicaraan dikalangan masyarakat Kabupaten Purworejo. Betapa tidak, kunjungan ke luar negeri untuk kesekian kali ini tidak hanya dinilai tidak penting, namun juga menghamburkan uang negara yang cukup fantastis.

Pada kunjunganya kali ini, Bupati memboyong Ketua DPRD Purworejo, Luhur Pambudi, Sekda Said Romadhon, Kepala Bappeda Pram Prasetyo Adi, dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Agung Wibowo AP. Dijadwalkan rombongan bakal kembali ke tanah air pada Sabtu (22/6/19) depan.

Menanggapi hal itu, anggota DPRD Kabupaten Purworejo angkat bicara. Mereka menilai, kunjungan kerja ke luar negeri yang kerap dilakukan oleh eksekutif perlu ditinjau ulang. Lantaran, kegiatan tersebut hingga kini belum terasa manfaatnya secara nyata bagi kepentingan masyarakat.

“Untuk kedepan bisa menjadi koreksi disetiap pembahasan anggaran yang diajukan eksekutif, supaya cermat betul untuk memberikan anggaran sesuai kepentingan yang lebih besar,” ungkap Imam Teguh Purnomo, anggota DPRD dari Fraksi Golkar, Rabu siang kepada media.

“Jangan sampai kecolongan lagi anggran ratusan juta hanya digunakan untuk plesiran yang berkedok study banding oleh Bupati dan pimpinan DPRD,” imbuhnya dengan tegas.

Namun sedikit berbeda dengan kritikan yang dilontarkan oleh Ketua DPD NasDem Kabupaten Purworejo, Eko Januar Susanto, ia berprasangka, tujuan para pejabat tersebut lawatan ke luar negeri dikandung maksud meneladani sistem implementasi ekonomi yang diterapkan di negeri Eropa.

“Mungkin tujuan Bupati, Sekda, dan Ketua DPRD kunker ke Hungaria dan Kroasia pada tahun lalu ingin melihat implementasi Ekonomi Kerakyatan di Eropa Timur. Sementara jika tahun ini ke Swedia dan Belanda, bisa jadi mereka ingin belajar soal penerapan ekonomi berbasis kapitalistik,” terang Wakil Ketua Komisi A DPRD ini.

“Jadi kami sih positif thinking saja nantinya itu dapat memberi dampak positif bagi Pasar Baledono yang menjadi basic ekonomi kerakyatan dan kawasan selatan yang kelak akan dijadikan kawasan Industri,” imbuh Eko Januar.

Sementara itu, kritikan pedas disampaikan anggota DPRD Fraksi PKS, Ngadianto. Ia menilai kunjungan yang dilakukan Bupati tidak urgen dilakukan saat ini. Justru yang lebih penting adalah perningkatan kualitas dan kuantitas layanan dasar publik, seperti jalan dan jembatan yang mustahil di biayai publik.

“Semoga lawatan ke Eropa membawa manfaat riil bukan sekedar kata-kata dan narasi mimpi-mimpi indah yang hanya jadi angin surga untuk Purworejo Mulyo dan Berkah, karena menghabiskan anggaran ratusan juta. Kita akan lihat proges report kunker ke LN walau dengan dalih undangan. Apasih manfaat mendasar yang didapat masyarakat Purworejo,” tegasnya.

Seperti diwartakan sebelumnya, Bupati Purworejo, Agus Bastian dan Ketua DPRD Purworejo, Luhur Pambudi kembali bertandang ke luar negeri dalam rangka kunjungan kerja. Setelah sebelumnya sukses memboyong beberapa pejabat ke Hungaria, Kroasia, dan Thailand, kini Bupati lawatan ke Belanda dan Swedia, Senin 17 Juni yang lalu. (Red/dnl)

warga di Kecamatan Cot Gle, Aceh Besar melakukan aksi demonstrasi menghentikan aktivitas angkutan truk dan alat berat pada proyek pembangunan tol Aceh, Rabu (19/06/2019). (KOMPAS.COM/ RAJA UMAR)
Aceh Besar - Sejumlah warga di Kecamatan Kuta Cot Gle, Kabupaten Aceh Besar menghentikan aktivitas truk angkutan dan alat berat di lokasi pengerjaan proyek jalan Tol Aceh di kawasan Desa Buen, Simek.

Aksi penghentian tersebut sebagai bentuk protes warga karena PT Asri Kemasindo selaku pelaksana pembangunan proyek dianggap tidak menampung tenaga kerja warga lokal yang berada di di sekitar pembangunan jalan Tol Aceh.

“Kami melakukan aksi ini menuntut agar pihak PT Asri Kemasindo selaku pelaksana pembangunan proyek jalan tol menampung tenaga kerja warga di sekitar lokasi,” kata Hasbani, koordinator aksi warga Kecamatan Cot Gle, Kabupaten Aceh Basar, Rabu (19/6/2019).

Dari pantauan Kompas,com, warga kemudian mengizinkan truk angkutan dan alat berat beroperasi kembali setelah perwakilan dari PT Asri Kemasindo menemui warga dan menampung tuntutan warga yang akan disampaikan ke manajemen perusahaan.

“Tadi warga sempat menghentikan aktivitas truk dan alat berat selama dua jam di lokasi pembangunan jalan tol di kawasan Desa Bueng Simek. Setelah kami tampung tuntutan mereka untuk kami sampaikan ke pimpinan, aktivitas sudah kembali seperti biasa,” kata Rudi Admaja,

Kepala Pelaksana Lapangan dari PT Asri Kemasindo, saat dikonfirmasi Kompas.com di lokasi. Rudi mengaku tidak bisa langsung memenuhi tuntutan warga, yang meminta agar 30 orang warga di Kecamatan Cot Gle diperkerjakan pada proyek pembangunan jalan tol sebagai sopir truk dan operator alat berat.

“ Warga menuntut 30 orang dari Kecamatan Cot Gle diperkerjakan sebagai sopir truk dan operator. Tuntutan mereka sementara saya tampung, selanjutnya akan saya sampaikan kepada pimpinan. Sesuai dengan perjanjian akan kami sampaikan kepada warga pada Senin mendatang,” ujarnya.

Sumber: Kompas.com

,
Babinsa Koramil 18/Ingin Jaya Pupuk Kebersamaan Dengan Tokoh Agama di Wilayah Binaan
Aceh Besar – Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 18/Ingin Jaya Serda Mardoni bertatap muka langsung dengan tokoh agama di Meunasah Desa Siron Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar, Kamis (20/05/19).

Dirinya mengatakan bahwa kegiatan dilakukannya tersebut merupakan wadah silatuahmi antara Babinsa dengan tokoh agama guna memupuk rasa kebersamaan dan menimbulkan rasa saling hormat menghormati.

“Pentingnya menjalin silaturahmi dengan tokoh agama di wilayah binaan, sebagai bentuk kedekatan dengan para pemuka agama,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Ia juga menghimbau agar tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu yang belum tentu ada kebenarannya atau lebih dikenal dengan sebutan “Hoax”.

“kita jangan mudah termakan isu-isu yang dapat memecahbelahkan kerukunan umat beragama, mengingat dengan adanya keberagaman atau perbedaan ciri khas warga negara Indonesia itu modal pemersatu dan kesatuan bangsa,” katanya.

Serda Mardoni juga berharap para pemuka Agama dapat menumbuhkan kesadaran diri masing-masing untuk saling mewujudkan kedamaian dan kerukunan hidup beragama yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945.

“Saya harap dengan adanya hubungan yang kuat, kita bisa bersama-sama wujudkan kedamaian dan kerukunan hidup beragama berdasarkan pancasila dan UUD 1945,” pungkasnya.

Banda Aceh- Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan pihak swasta mempunyai peran penting dalam membangun pertumbuhan ekonomi daerah. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk melakukan kerja sama dengan Kadin ( Kamar Dagang dan Industri Indonesia) untuk membangun Aceh.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Plt Gubernur saat menerima kunjungan rombongan Kadin Pusat yang dipimpin oleh Ketua Umum asosiasi tersebut, Rosan P. Roeslani di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Rabu (19/6).

"Saya ingin semuanya (kegiatan) pemerintah Aceh didampingi Kadin, secara konkrit saya ingin meniru kebiasaan-kebiasaan presiden kita. Salah satunya menyelenggarakan rapat bersama kadin, mungkin sekurang-kurangnya sekali dalam 3 bulan," kata Plt Gubernur.

Nova juga menyebutkan beberapa negara yang maju dan modern di dunia ini disebabkan oleh andil pihak swasta yang melakukan investasi di negara tersebut.

Menurut Nova, asosiasi seperti Kadin sepatunya tidak berkecimpung dalam pembahasan politik. Kadin, sambung dia, harus membahas upaya kesejahteraan masyarakat, seperti mengembangkan dunia industri.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Pusat, Rosan P. Roeslani mengapresiasi langkah Plt Gubernur Aceh. Menurutnya, Nova adalah sosok pemimpin yang sangat berpihak terhadap dunia usaha di Aceh.

Hal tersebut, sambung Rosan, terbukti dari langkah-langkah Plt Gubernur dalam membangun kembali peran Kadin di Aceh."Perhatian beliau terhadap Kadin sangat luar biasa," kata Rosan.

Menurut Rosan, provinsi yang Kadin nya bermitra dengan pemerintah relatif lebih maju dibandingkan dengan Kadin yang berjalan sendiri. Oleh sebab itu, Rosan meminta kepada pengurus Kadin Aceh untuk memaksimalkan kinerjanya.

Presiden, kata Rosan, telah mencontohkan langkah yang baik dalam membangun perekonomian Indonesia. Langkah tersebut adalah membangun komunikasi kerja dengan pihak Kadin.

"Saya memang tiga bulan sekali bertemu dengan presiden, masukan yang saya beri ke presiden langsung ditindak lanjuti oleh presiden dengan memanggil menteri-menteri nya," kata Rosan.

"Tentunya kami dari Kadin Indonesia selalu terbuka, Kadin Indonesia akan berfungsi dengan baik apabila Kadin daerah juga aktif," kata Rosan.

Dalam pertemuan tersebut, Dirut PT Pembangunan Aceh (PEMA), Zubir Sahim memetakan potensi ekonomi setiap kabupaten kota di Aceh di hadapan pengurus Kadin Pusat dan para pengusaha. Pemetaan potensi itu dilakukan untuk menarik para pengusaha berinvestasi mengembangkan kawasan tersebut.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Wakil Ketua Lippo Group James Riady, Wakil Ketua Kadin bidang organisasi dan pemberdayaan daerah Anindya N. Bakrie, Wakil Ketua Kadin bidang perhubungan Karmelita Hartoto, dan Wakil Ketua Kadin bidang minyak dan gas, Bobby Gafur Umar.

Anak gajah berjenis kelamin betina ditemukan terkena jerat di kawasan Gampong Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur. (Foto: Dok BKSDA Aceh)
Aceh Timur - Seekor anak gajah berjenis kelamin betina ditemukan terkena jerat di kawasan Gampong Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur.

Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan, anak gajah tersebut diperkirakan berumur satu tahun ditemukan setelah dua hari pencarian pasca laporan dari masyarakat setempat.

"Ditemukan dalam kondisi terluka karena jerat yang sudah infeksi cukup parah dan diperkirakan sudah dua minggu, dan sangat dehidrasi," kata Sapto, Rabu 19 Juni 2019.

Untuk sementara, sambung Sapto tim yang terdiri dari tim Resort Konservasi Sumber Daya Alam Langsa, Forum Konservasi Leuser dan drh Anhar, telah mengobati anak gajah tersebut, dan membawanya ke Gampong terdekat.

"Hari ini rencananya anak gajah akan dievakuasi ke CRU Serbojadi yang merupakan CRU terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," terangnya.

Kata Sapto pihaknya akan terus memonitor kemungkinan kelompok gajah asal muncul kembali dan anak gajah tersebut akan dicoba digabungkan ke kelompoknya lagi jika kondisi sudah membaik. "Anak gajah juga sudah terpisah dari rombongannya," pungkas Sapto.[tagar.id]

Dua ekor orangutan Sumatera betina dilepasliarkan di Aceh. (Foto: CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)
Aceh Besar - Dua ekor orangutan Sumatera berjenis kelamin betina dilepasliarkan ke cagar alam Jantho, Aceh pada Selasa (18/6). Kedua orangutan diselamatkan setelah menjadi hewan peliharaan oleh penduduk di salah satu desa di Aceh.

Sebelum dilepasliarkan, Elaine yang berusia lima tahun dan Reipok Rere yang berusia empat tahun menjalani proses karantina untuk upaya rehabilitasi. Setelah dinyatakan lulus dari 'sekolah hutan' keduanya kemudian dilepasliarkan ke cagar alam Jantho, Aceh.

Elaine merupakan jenis orangutan dengan rambut berwarna cokelat kayu manis jenis orangutan Sumatera yang terancam punah.

Mengutip AFP, kedua orangutan ini akan menjadi penghuni cagar alam Jantho bersama hampir 120 orangutan lainnya yang dibebaskan dari penahanan di situs konservasi, kata badan konservasi sumber daya alam Aceh.

Data yang dirilis WWF mencatat saat ini populasi orangutan Sumatera sebanyak 14.600 individu. Ada 13 kantong populasi orangutan di Pulau Sumatera dengan perkiraan hanya tiga kantong populasi yang memiliki sekitar 500 individu dan tujuh kantong populasi lebih dari 250 individu.

Enam dari tujuh populasi orangutan diperkirakan akan kehilangan 10-15 persen habitat mereka akibat penebangan hutan sehingga berpengaruh pada jumlah populasi yang menurun cepat.

Menurut IUCN, selama 75 tahun terakhir, populasi orangutan Sumatera telah mengalami penurunan sebanyak 80 persen. Dalam IUCN Red List (United for life and livelihoods) mengkategorikan orangutan Sumatera sebagai Kritis (Critically Endangered).

Orangutan Sumatera secara fisik memiliki ciri-ciri kantung pipi panjang untuk orangutan jantan. Panjang tubuh sekitar 1,25 hingga 1,5 meter.

Orangutan betina dewasa memiliki bobot sekitar 30-50 kilogram, sementara jantan sekitar 50-90 kilogram. Orangutan Sumatera memiliki rambut berwarna coklat kemerahan yang menghuni hutan hujan tropis daratan rendah dan hutan rawa gambut. | CNN Indonesia

Jakarta - Deddy Corbuzier dikabarkan akan berpindah keyakinan dengan memeluk agama Islam. Biasanya, setelah seseorang jadi mualaf, akan diberi nama baru dengan nuansa Islam. Meski beberapa ada yang memutuskan tetap dengan nama lamanya.

Lantas bagaimana dengan Deddy? Gus Miftah selaku guru spiritual Deddy Corbuzier belum bisa memastikan hal tersebut.

"Ya kita lihat saja nanti," ucap Gus kepada VIVA melalui telepon, Rabu, 19 Juni 2019.

Gus Miftah belum mau banyak membocorkan mengenai niat Deddy untuk melafalkan dua kalimat syahadat. Rencananya hal itu akan dilakukan pada Jumat, 21 Juni 2019.

Saat ditanya hal itu, Gus hanya meminta doa agar niat Deddy berjalan lancar. Ia tak mau memastikan mengenai tanggal atau tempat Deddy melafalkan syahadat.

"Ya mudah-mudahan enggak ada perubahan," ucapnya lagi. | Viva

Banda Aceh – Kepala Dinas Sosial Aceh Drs Alhudri MM, mengingatkan kepada pengurus Karang Taruna Aceh periode 2018-2023 yang akan dilantik pada 28 Juni 2019 nanti tidak menjadi organisasi yang mati suri. Hal itu disampaikan Alhudri dalam rapat konsolidasi dan silaturrahmi yang dihadiri oleh hampir seluruh pengurus Karang Taruna di Aula Dinas Sosial Aceh, Selasa (18/6/2019).

“Karang Taruna ini adalah organisasi besar yang keberadaannya hingga ke tingkat desa, oleh karena itu organisasi ini jangan sampai mati suri,” katanya Alhudri.

Menurut Alhudri, agar sebuah organisasi besar tetap berkiprah dan tidak mati suri maka hal yang perlu dilakukan adalah menjaga kerukunan antar pengurus, menjalin komunikasi yang baik sesama pengurus, pemerintah, maupun dengan organisasi lain, begitupun sasama pengurus harus saling terbuka dan saling mendukung dalam setiap kegiatan, baik itu kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi itu sendiri maupun yang dilaksanakan oleh pemerintah.

Sebagai organisasi yang berada di bawah naungan Dinas Sosial Aceh, Alhudi menuntut Karang Taruna di bawah kepemimpinan Ismet Cs. agar mempunyai kontribusi dan aktif terlibat langsung dalam upaya pengembangan pembangunan kesejahteraan sosial masyarakat.

“Karang Taruna harus ambil bagian dalam pembangunan kesejahteraan sosial masyarakat, saya minta kepada kalian pengurus Karang Taruna Aceh,” katanya.

Sementara itu Ketua Karang Taruna Aceh Ismet menyampaikan, setelah para pengurus Karang Taruna Aceh periode 2018-2023 nantinya dilantik pihaknya akan menyusun program kerja yang baik agar dapat berjalan sesuai harapan.

Ismet bertekad akan memajukan Karang Taruna Aceh untuk menjadi lebih baik, karena itu dia mengatakan bahwa hal yang paling penting nantinya yang harus dilakukan pascapelantikan adalah melakukan konsolidasi dengan Karang Taruna tingkat II (dua) yang ada di  23 kabupaten/kota di Aceh.

“Banyak sekali tanggung jawab yang harus kita lakukan nanti, kita harus melakukan konsolidasi ke 23 kabupaten/kota, karena ada daerah-daerah lain yang Karang Tarunanya tidak aktif,” katanya.

Dalam kesempatan itu Ismet juga mengajak para pengurusnya untuk sama-sama membesarkan Karang Taruna Aceh, begitupun jika ada hal yang dipandang keliru dari dirinya, dia meminta agar diberikan saran dan krikan yang konstruktif. “Ini demi kebaikan kita semua agar Karang Taruna Aceh ini lebih baik ke depan,” katanya. []

Foto ini diabadikan di hari raya ke-2 Idul Fitri, Wilson (berkopiah) menikmati kopi bersama di Kupi Aceh, Jl. Arifin Ahmad, Pekanbaru, 6 Juni 2019. Pak Syahril (baju batik) duduk di samping Ketum PPWI Wilson Lalengke.
Jakarta - Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Keluarga Besar PPWI kembali berduka. Setelah kemarin, Minggu (16/06/2019), PPWI telah kehilangan Bapak Yerry Korwa, Koordinator Regional wilayah Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat), yang meninggal dunia dikarenakan sakit jantung di RSUD Biak Numfor, Papua, hari ini, PPWI kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya, yakni Dr. H. Syahril, S.Pd., MM, yang telah berpulang ke Rahmatullah dengan tenang, sekitar jam 02.00 dini hari, Selasa (18/06/2019). Kabar duka tersebut disampaikan Ketua PPWI Nasional, Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, pagi ini kepada pewarta media ini melalui pesan WhatsAppnya.

“Innalilahi Wa Innailaihi Rojiun… Telah berpulang ke Rahamatullah, Bapak Dr. H. Syahril, S.Pd, MM, pada pukul 02.00 Wib, Selasa, 18 Juni 2019, di RS. PMC Pekanbaru, Riau. Atas nama keluarga besar PPWI Nasional, anggota dan pengurus PPWI se-nusantara, saya menyampaikan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Bapak Syahril,” kata Wilson.

Dijelaskannya, Dr. H. Syahril, S.Pd., MM, adalah salah seorang Anggota DPRD Periode 2019-2024 Kota Pekanbaru yang terpilih pada Pemilu 17 April 2019 lalu. "Beliau juga adalah Ketua Dewan Penasehat PPWI Riau. Selain itu Bapak Syahril adalah Ketua Yayasan Kansai yang didirikan bersama saya selaku Sekretaris Yayasan Kansai Pekanbaru," imbuh Wilson.

Wilson berharap, semoga beliau berpulang dengan 'Husnul Khotimah' menemui 'Ilahirobbi', diampunkan segala dosanya serta dilipatgandakan seluruh amal kebajikan beliau semasa hidup serta ditempatkan yang terbaik oleh Allah SWT. "Bagi keluarga yang ditinggalkan semoga diberi kesabaran dan ketabahan untuk menerima ketentuan yang Maha Kuasa ini. Aamiin YRA," tambah Wilson lagi.

Lebih jauh, Wilson mengatakan bahwa kepergian mantan kepala SMK Negeri 2 Pekanbaru itu sungguh mengejutkannya. Pasalnya, almarhum baru saja berada di Jakarta, dari tanggal 13 s/d 15 Juni 2019 dalam rangka menghadiri pelantikan sahabat almarhum, Dr. Syahlan, SH, MH sebagai Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat, pada hari Jumat, 14 Juni 2019. “Saya bersama almarhum sejak Kamis, 13 Juni 2019. Pada Jumat malam esoknya, kami masih makan malam bersama di Restoran Pulau Sentosa Seafood, Sunter, Kemayoran, Jakarta Utara. Bahkan, esoknya lagi, Sabtu menjelang siang, masih menelepon saya untuk emngabarkan bahwa Beliau sudah tiba dengan selamat di Pekanbaru setelah penerbangan pulang dari Jakarta pada Sabtu pagi itu,” jelas Wilson.

Namun, demikianlah kehidupan ini, usia, rejeki, jodoh, semua di tangan Tuhan Yang Maha Kuasa. “Secara pribadi saya kehilangan sekali, beliau adalah salah satu Abang saya di perantauan yang terbaik selama ini. Kami selalu seia-sekata dalam semua hal, terutama dalam pengelolaan SMK Kansai Pekanbaru sejak 17 tahun lampau. Tapi itulah ketentuan-Nya, kita ikhlaskan saja, karena ini pasti yang terbaik bagi almarhum dan kita semua,” pungkas Wilson dengan nada sedih. (APL/Red)

Tim kuasa hukum BPN Bambang Widjojayanto pada sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 2019 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (18/6). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Jakarta - Tim kuasa hukum BPN Bambang Widjojayanto pada sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 2019 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (18/6). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Jelang akhir sidang di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Selasa (18/6), terjadi perdebatan antara kuasa hukum Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto (BW), dan pengacara Jokowi-Ma'ruf, Luhut Pangaribuan, yang mempersoalkan perlindungan saksi.

Awalnya, Luhut mengomentari permohonan BW yang meminta agar MK memerintahkan LPSK untuk melindungi saksi-saksi dari kubu 02. Sebab menurut BW, saksi-saksi yang akan mereka ajukan diancam untuk tidak memberikan keterangan.

Luhut meminta BW untuk menyampaikan seperti apa bukti ancaman tersebut di persidangan. Sebab jika tidak, persoalan ancaman terhadap saksi tersebut dinilai hanya sebagai sebuah drama.

"Kalau sungguh-sungguh ada, apakah bisa disampaikan ancaman yang diterima? dan apakah selain konsultasi kepada LPSK, apakah sudah sampaikan ke pihak kepolisian? Ini tidak baik dibiarkan, karena akan menimbulkan prejudice, seolah-olah drama tidak mempedulikan orang lain," kata Luhut di Gedung MK, Jakarta Pusat.

Mendengar hal tersebut, BW langsung memotong ucapan Luhut. BW menganggap yang membuat drama justru kubu Jokowi-Ma'ruf.

"Yang drama ya seperti ini. Dan itu tidak pantas dilakukan," kata BW dengan nada tinggi.

Luhut kemudian menimpali ucapan BW itu. Ia meminta apabila betul ada ancaman sebaiknya disampaikan di persidangan.

"Saudara Bambang, saya tidak drama, yang mau saya katakan, jangan kita dramatisasi sesuatu yang tidak ada," kata Luhut.

"Kalau betul ada tolong disampaikan di persidangan ini, karena kita semua bisa membantu. Sidang ini objektif, jangan dibiarkan sesuatu itu gelap," lanjutnya.

BW kemudian bertanya kepada MK apakah pihaknya diperkenankan memberi surat dan menjelaskan langsung saksi-saksi yang terancam. Jika diperbolehkan, ia siap menjelaskannya kepada MK, bukan kepada kubu Jokowi-Ma'ruf.

"Kalau memang kami harus jelaskan saya jelaskan. Saya jelaskan kepada pimpinan, bukan ke pihak terkait. Saya ingin akhiri perdebatan, jangan seolah-olah dikorek ini drama, jangan main-main dengan nyawa orang," tegas BW.

Mencoba menengahi perdebatan tersebut, anggota majelis MK Saldi Isra mempersilakan BW untuk secara terbuka menyampaikan siapa saja saksi yang merasa terancam dalam sebuah surat.

Di samping itu, MK dalam sidang pada Rabu (19/6), juga akan bertanya kepada ahli dan saksi yang diajukan pihak Prabowo-Sandi apakah benar merasa terancam atau ada yang mengancam.

"Yang penting kita dalam ruangan sidang berkewajiban menciptakan suasana teduh, karena kita yang mengalirkan energi teduh ke luar ruang sidang," tutup Saldi. | Kumparan

Jakarta - Status penahanan tersangka kasus kepemilkan senjata api ilegal, Mayor Jenderal TNI (Purn) Kivlan Zen selama 20 hari akan habis esok hari, Rabu 19 Juni 2019. Terkait hal ini, polisi mengaku sudah melakukan perpanjangan.

"Diperpanjang ya penahanannya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Selasa 18 Juni 2019.

Masa penahanan Kivlan, lanjut Argo akan ditambah sampai 40 hari kedepan. Argo sendiri membenarkan hari ini penyidik akan mengkonfrontasi Kivlan dalam pemeriksaannya kembali.

Kivlan dikonfrontir dengan tersangka kasus ancaman pembunuhan empat tokoh nasional, Habil Marati dan Iwan Kurniawan alias HK. "(Penahanan ditambah) 40 hari sesuai KUHAP," katanya.

Polisi telah menangkap dan menetapkan Habil Marati terkait kasus dugaan ancaman pembunuhan terhadap empat tokoh nasional dan satu bos lembaga survei.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Ade Ary menyebut, Habil berperan sebagai pemberi dana sebesar Rp150 juta kepada Kivlan Zen. Uang itu untuk keperluan pembelian senjata api.

"Tersangka HM ini berperan memberikan uang. Jadi uang yang diterima tersangka KZ (Kivlan Zen) berasal dari HM. Maksud tujuan untuk pembelian senjata api. Juga memberikan uang Rp60 juta langsung kepada tersangka berinisial HK, untuk biaya operasional dan juga pembelian senjata api," kata Ade Ary di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Selasa, 11 Juni 2019.

Sejak kasus ini terungkap, nama Kilvan juga disebut-sebut memberikan perintah langsung para tersangka kasus penyeludupan senjata untuk membunuh empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei.

Enam tersangka yang telah ditahan juga sudah memberikan testimoni terkait dugaan adanya keterlibatan Kivlan Zen merancang pembunuhan terhadap empat tokoh nasional yang di antaranya Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Menkopolhukam Wiranto, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, dan dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere. | Vivanews

Orang utan kekurangan gizi dievakuasi dari perkebunan sawit warga di Aceh beberapa waktu lalu. (Foto: Dok. BKSDA Aceh)
Banda Aceh - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh melepas dua ekor orang utan ke Cagar Alam Hutan Pinus Jantho, Aceh Besar. Satwa dilindungi ini disita dari warga sekitar dua tahun lalu.

"Kedua orang utan tersebut berjenis kelamin betina dan dalam kondisi sehat," kata Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo dalam keterangannya, Selasa (18/6/2019).

Pelepasan orang utan bernama Elaine dan Keupok Rere itu dilakukan pagi tadi. Proses pelepasliaran kedua satwa ini digelar BKSDA bersama SOCP.

Menurut Sapto, orang utan Elaine diperkirakan berumur 5,5 tahun, yang berasal dari penyerahan masyarakat Desa Aremia, Kecamatan Bireuen Bayen, Aceh Timur, pada 18 September 2017. Sedangkan Keupok Rere, yang diperkirakan berumur 4,5 tahun, diserahkan masyarakat Desa Jambu Keupuk, Kecamatan Kota Bahagia, Aceh Selatan, pada 8 Oktober 2017.

Setelah diserahkan warga, kedua orang utan tersebut dibawa ke Pusat Karantina Orang Utan di Batu Mbelii, Sumatera Utara. Keduanya dirawat dan dilatih agar menjadi liar.

"Setelah melewati berbagai tahapan dan dianggap layak untuk dilepasliarkan kembali, kedua individu orang utan tersebut dibawa ke Pusat Reintroduksi Orang Utan Jantho pada tanggal 10 April lalu," jelas Sapto.

Setiba di Pusat Reintroduksi Orang Utan Jantho, kedua mamalia tersebut tidak dapat langsung dilepasliarkan. Namun masih harus melewati beberapa tahapan, salah satunya adaptasi langsung di alam yang dikemas dalam forest school.

"Setelah semuanya dianggap memenuhi persyaratan, pada hari ini dilakukan pelepasliaran. Sampai saat ini Balai KSDA Aceh dan SOCP sudah melepasliarkan 121 individu di Cagar Alam Hutan Pinus Jantho," sebut Sapto. | Detik.com

Ilustasi
Aceh Tamiang - Seorang pria di Aceh Tamiang, Aceh, membacok mantan suami istrinya gegara terbakar cemburu. Akibatnya, korban IN (40) mengalami luka bacok di tangan.

"Motifnya sakit hati. Pelaku Her (40) kesal karena istrinya masih dihubungi mantan suaminya, yaitu IN," kata Kasat Reskrim Polres Aceh Tamiang Iptu Dimmas Adhit Putranto saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (17/6/2019).

Insiden pembacokan itu terjadi pagi tadi sekitar pukul 07.15 WIB. Korban saat itu sedang dalam perjalanan ke tempat kerjanya dengan menunggangi sepeda motor.

Ketika sampai di depan pabrik tempat korban bekerja di Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang, tiba-tiba muncul Her. Dia mengejar korban dan langsung membacok kepala korban.

"Namun korban saat itu menggunakan helm sehingga korban terjatuh," jelas Dimmas.

Menurutnya, pelaku kemudian kembali mengejar korban. Her lagi-lagi membacok korban dan mengenai pergelangan jari manis dan jari kelingking.

"Korban langsung dibawa ke rumah sakit PT Pertamina Rantau," terang Dimmas.

Polisi saat ini masih memburu pelaku. "Her masih kita lalukan pencarian. Tapi sudah teridentifikasi pelakunya," ungkapnya. | Detik.com

Belanda - Pelaksana tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah melakukan kunjungan kerja singkat ke Belanda, 12 - 14 Juni lalu. Kunjungan ini dilaksanakan atas fasilitasi IDH (The Sustainable Trade Innitiative/Inisiatif Dagang Hijau), yang bermarkas di Utrecht, Negeri Belanda.

"Bapak diundang sebagai narasumber untuk memaparkan Peta Jalan Bisnis Berwawasan Lingkungan sebagai implementasi Aceh Green dan Aceh Meugo. Forum ini dimanfaatkan untuk penegasan di kalangan pebisnis Eropa," kata Jubir Pemerintah Aceh, Wiratmadinata, Jumat (15/6) lalu, seusai pertemuan Stakeholder Internasional di Utrecht.

Wira menjelaskan, selama Kunker itu, setidaknya ada dua pertemuan utama yg merupakan forum pemangku kepentingan; Perusahaan, NGO, dan pemerintahan, ditambah dgn enam pertemuan teknis tambahan yg diikuti tim pendukung. Di sana, pihak Aceh mendapat kesempatan untuk berdiskusi guna menjelaskan kelayakan produksi Pertanian Aceh dengan pendekatan Acehgreen.

"Kunker itu dimanfaatkan juga untuk membahas potensi kerjasama bidang pertanian dan perkebunan. Di sana Bapak Plt bertemu para "buyer" seperti Pepsi.co, Musimas, Sinar Mas,  AndgreenFund, Wakil Pemerintah, donor, dan lainnya. Target, Aceh bisa mendapatkan dukungan menembus pasar Internasional, khususnya Eropa," tambah Wira.

Dilaporkan, dalam pertemuan Plt Gubernur Aceh berkesempatan untuk menjelaskan kepada John Buchanan dari Conservation International (CI), David Pendlington dari Mars-Effem (buyer international) serta NGO lingkungan Belanda, ttg usaha peningkatan produksi pertanian di Aceh yang ramah lingkungan. David paling antusias untuk meninjau langsung ke Aceh dalam waktu dekat.

Wira menjelaskan, "Bisnis Berwawasan Lingkungan?" Ini adalah sebuah gerakan yang melihat lingkungan, khususnya hutan bukan hanya sebagai SDA yang harus dilindungi untuk kelestarian bumi, tapi juga dapat dimanfaatkan secara bertanggungjawab oleh masyarakat.

"Hal ini selaras dengan paradigma Aceh tentang  Aceh Green," kata Wira.

Ditambahkan, bisnis berwawasan lingkungan dapat juga dikatakan sebagai prinsip pemanfaatan SDA sebagai sumber kehidupan, khususnya pertanian & perkebunan, sebagai komoditi ekonomi berkelanjutan.

"Negara-negara Eropa & Amerika menerapkan standard "ramah lingkungan", sebagai syarat dalam bisnis hasil pertanian dan perkebunan," tambahnya.

Ekonomi Aceh, dijelaskan, selama ini mengandalkan sektor pertanian dan perkebunan sebagai sumber pendapatan utama. Karena sektor jasa dan perdagangan umum masih lemah. "Maka, jika ingin meningkatkan bisnis hasil pertanian & perkebunan, mau tak mau harus ikuti standard Internasional," katanya.

Pemerintah Aceh, sebut Wira secara aktif berusaha menjadi bagian dalam usaha mendorong "Bisnis Berwawasan Lingkungan" pada level internasional. "Tujuannya agar produksi pertanian Aceh dapat diterima di pasar Internasional.  Itulah sebabnya, Plt., Gubernur Aceh gencar promosi," sebutnya lagi.

Undangan pihak IDH, yang menyediakan forum pertemuan dengan para pihak ini, segera dimanfaatkan Pemerintah Aceh. "Dalam ajang inilah Bapak Plt mengajak para buyer untuk membeli kopi, pala, coklat, sawit, dan produk pertanian plus perkebunan lainnya dari Aceh," kata Wira.

Keluhan Pasar Eropa


Wira juga melaporkan bahwa para pembeli Eropa  masih mengeluhkan kualitas produk tani dan kebun Aceh. Ada banyak persepsi negatif tentang Aceh,  meski begitu, Nova Iriansyah meyakinkan pihak donor untuk membantu pelatihan bagi petani Aceh, sehingga mereka bisa bersaing dengan produk global.

Wira juga memperlihatkan contoh produk yang sudah mendapatkan sertifikasi "ramah lingkungan" (green), dari Pemerintah EU. "Produsen seperti Lipton, tidak Akan membeli produk petani kita, jika prosesnya masih belum disertifikasi. Inilah yang diperjuangkan oleh Plt Gubernur Aceh dalam kunkernya di Belanda," sebutnya. Yaitu memberikan penjelasan yg proporsional.

Wira menambahkan, kehadiran Plt Gubernur Aceh bukan hanya memperjuangkan untuk mendapatkan pasar tapi juga meningkatkan kualitas produksi dan volumenya agar bisa menjamin suplai ekspor. Karena terkadang produknya diminati, tapi suplai tidak stabil. "Itulah beberapa Hal penting dari Forum IDH tersebut," kata Wira.

"Salah satu "buyer" besar yang akan menjajaki produk pertanian Aceh adalah Mars-efm (Wrigley, dll), serta Pepsi.co., dalam waktu dekat mereka segera meninjau ke Aceh dalam waktu dekat. Sebagai produsen makanan prinsipnya mereka membeli semua komoditi. Karena itu mari kita bersiap," tutup Wira. [Rill]

Jakarta - Eks Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Muzakir Manaf alias Mualem bakal menemui Menko Polhukam Wiranto.

Sesuai agenda, acara pertemuan itu akan digelar hari ini, Senin (17/6/2019) di Kantor Kemenko Polhukam. Sayangnya pertemuan batal dilakukan.

Menko Polhukam Wiranto mengamini pertemuan hari ini dengan Mualem batal karena terkendala transportasi.

"Sebenarnya hari ini saya akan terima Saudara Mualem ya, dari Aceh tapi sementara tertunda karena masalah transportasi. Jadi ‎besok saya terima," ungkap Wiranto.

Dikonfirmasi apakah pertemuan itu kembali membahas soal referendum Aceh seperti yang pernah disuarakan oleh Mualem? Wiranto membantah.

"Referendum sudah selesai. Kami akan komunikasikan hal-hal menyangkut partisipasi masyarakat Aceh dalam pembangunan nasional. Bukan lagi referendum karena itu sudah selesai. Dia juga sudah minta maaf, sudah cabut pernyataan. Jadi saya kira sudah selesai," tegas Wiranto.

Sementara itu, di hari yang sama, siang ini, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo juga diagendakan menerima kunjungan Mualem di Gedung A Kantor Pusat Kemendagri, Jl Medan Merdeka Utara No 7, Jakpus.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, Mualem telah mencabut pernyataan referendum aceh yang dia sampaikan dalam peringatan wafatnya Wali Neugara Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Muhammad Hasan Ditiro.

Klarifikasi Mualem ini tersebar dalam sebuah video singkat yang beredar sejak Selasa (11/6/2019) malam. Di video itu, Mualem menyatakan rakyat Aceh cinta damai dan pro NKRI. | Tribunnews.com

Lhoksukon - Penyebab kaburnya 73 napi dan kerusuhan di Rutan Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh terkuak. Mereka kabur didalangi seorang napi kasus pembunuhan di Aceh Utara.

Napi itu bernama Safrizal. Dia membunuh seorang Imum desa di Kecamatan Sawang dan divonis hukuman penjara seumur hidup.

"Kalau pemicunya tidak ada. Mereka memang ada niat kabur sendiri," kata Kepala Rutan Lhoksukon, Yusnal dikonfirmasi detikcom, Minggu malam.

Dia menyebutkan kejadian itu terjadi pada waktu pengambilan makan malam untuk para napi pada pukul 16.00 WIB.

Para napi itu didalangi oleh seorang napi kasus pembunuhan yang divonis penjara seumur hidup oleh pengadilan. Dia mengajak dan mengancam para napi lainnya untuk kabur. Soalnya, dia sudah mempersenjatai diri dengan gosok gigi yang sudah diruncingkan.

Kemudian, para napi itu kabur dengan mendobrak tiga lapis pintu rutan dengan memakai bangku besi. Setelah berhasil keluar, mereka kabur ke berbagai tempat di kawasan rutan.

"Setelah sempat kabur, 21 dari 73 napi berhasil kita tangkap lagi. Mereka kita tangkap di kawasan pemukiman dan persawahan warga," sebut Yusnal.

Yusnal menyebutkan pihaknya saat ini bersama Polres Aceh Utara, dan Kodim Aceh Utara terus memburu napi yang masih berkeliaran di luar.

Diberitakan sebelumnya jumlah napi yang kabur 75 orang, namun sebetulnya 73 orang. 21 diantaranya sudah berhasil ditangkap lagi.

Kondisi Rutan Lhoksukon Kembali Kondusif

Kondisi pasca kericuhan disertai kaburnya 73 napi di Rutan Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh kembali kondusif. Para petugas gabugan terus berjaga-jaga baik di luar maupun dalam rutan.

Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Riskian Milyardin mengatakan pihaknya dibantu TNI dan dari Brimob melakukan penjagaan ketat usai terjadi peristiwa kaburnya napi di Rutan Lhoksukon. Ian menyebutkan saat ini, kondisinya mulai kondusif tanpa ada keributan.

"Sudah kondusif. Petugas saat ini terus melakukan penjagaan baik di dalam maupun seputaran Rutan Lhoksukon," kata Kapolres AKBP Ian Riskian kepada detikcom, Minggu (17/6/2019) malam.

Petugas juga terus memburu para napi tersebut ke sejumlah tempat diseputaran Kecamatan Lhoksukon. Termasuk, melakukan razia di sejumlah Polsek yang ada di Aceh Utara.

"Kita melakukan berbagai upaya untuk mengejar para napi yang masih kabur. Kita gelar razia, termasuk seluruh Polres yang ada di jajaran Polda Aceh untuk mempersempit ruang gerak mereka yang kabur. Mulai dari Banda Aceh hingga perbatasan Medan, Sumut," sebut Ian. | Detik.com

Ilustrasi
Banda Aceh - Pemilik warung nasi di Gampong Lambhuk, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, Minggu (16/6/2019) dini hari, memergoki pekerjanya berinisial Ra (21) memasok seorang wanita asal Bireuen, berinisial Pi (19)

Belakangan diketahui keduanya telah melakukan hubungan terlarang layaknya suami istri di dalam usaha rumah makan miliknya itu.

Pemilik warung nasi yang tidak disebutkan namanya itu merasa geram dengan apa yang dilakukan Ra pekerjanya itu, yang diketahui berasal dari Nagan Raya tersebut.

Karena tidak mentolerir dengan apa yang telah mereka lakukan berdua di dalam ruko yang sekaligus menjadi usaha rumah makan miliknya itu.

Akhirnya Ra dan Pi wanita yang menjadi pasangannya itu diserahkan ke petugas WH Kota Banda Aceh untuk diproses lanjut.

Kasatpol PP dan WH Kota Banda Aceh, Hidayat SSos yang dihubungi Serambinews.com, Minggu(16/6/2019) mengungkapkan, Pi yang menjadi pasangan Ra, pelanggar syariat Islam itu diamankan sekitar pukul 03.00 WIB.

Pi, wanita yang masih berstatus mahasiswi di satu universitas di Bireuen itu langsung diamankan oleh pemilik warung tempat Ra bekerja.

"Minggu, dini hari tadi begitu pulang, pemilik warung itu menggedor pintu warung miliknya. Karena, pintu ruko usaha miliknya itu lama dibuka oleh Ra, pemilik warung itu pun menaruh curiga," sebut Hidayat.
Begitu pintu dibuka, pemilik warung itu pun bergegas masuk ke dalam rukonya dan mendapati Pi, pelanggar perempuan itu bersembunyi di bawah tangga.

"Memang saat itu Pi dengan kondisi pakaian lengkap dan tidak mengenakan jilbab. Tapi, kecurigaan pemilik warung itu mereka telah melakukan perbuatan yang dilarang agama," ungkap Hidayat.

Ternyata, pada saat keduanya diamankan pada dini hari itu, mendadak kabar itu pun diketahui warga lainnya.

Sehingga dari informasi yang diperoleh Serambinews.com, suasana di sekitar warung nasi milik korban di Lambhuk mendadak ramai.

Lalu, setelah keduanya diserahkan ke petugas WH, lanjut Hidayat, dari keterangan yang diminta dari keduanya Pi, pelanggar wanita itu mengaku tiba dari Bireuen pada Jumat (14/6/2019) jelang magrib.

Kemudian, Ra, sang pacar yang telah mengetahui kondisi warung kosong, sehingga langsung memasukkan pasangannya itu ke dalam rumah makan tempatnya bekerja tersebut.

"Pada malamnya keduanya mengakui bermesraan di dalam rumah makan yang ditinggal kosong pemiliknya itu. Lalu, pada Sabtu (15/6/2019) keduanya mengaku ada melakukan hubungan layaknya suami istri," sebut Hidayat mengutip pengakuan kedua pelanggar.

Bahkan niat Ra yang ingin kembali ke Nagan Raya, dibatalkan, karena kondisi Ra kurang sehat, akhirnya malam itu kembali dilalui berdua.

"Dini hari itulah pemilik ruko pulang dan mendapati Ra, seorang pekerja di rukonya itu memasukkan perempuan. Kini keduanya telah diamankan di Kantor Satpol PP dan WH dan sejauh keduanya masih diperiksa," demikian Kasatpol PP dan WH Kota Banda Aceh, Hidayat.(*)

Sumber: serambinews.com

Aceh Timur - Kecelakaan lalulintas melibatkan tiga mobil yakni Bus Sempati Star, Daihatsu Xenia dan Bus Atlas di Jalan Medan-Banda Aceh, Lhoknibong, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur, Senin (17/6), sekitar pukul 02.30 WIB.

Dalam kecelakaan tersebut, enam orang penumpang Xenia meninggal di lokasi kejadian, dua orang mengalami luka berat.

Kapolres Aceh Timur, AKBP Wahyu Kuncoro melalui Kasat Lantas, Iptu Ritian Handayani mengatakan kronologi kejadian ketika Xenia dengan nomor polisi BK 1085 ZS, melaju dari arah Medan menuju Banda Aceh dengan kecepatan tinggi. Sementara Bus Atlas dengan nopol BL 7555 G, yang dikemudikan oleh Ramli Saleh (49), warga Desa Cot Buket, Kecamatan Peusangan, Bireue, berada di depan Xenia.

Sementara, Bus Sempati Star dengan nopol BL776 AA, yang dikemudikan oleh Yusnadi (23), warga Desa Lamtamot, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, melaju dari arah berlawanan yaitu arah Banda Aceh menuju arah Medan.

Setibanya di lokasi kejadian, kata Iptu Ritian, mobil Xenia BK 1085 ZS menyalip Bus Atlas BL 7555 G yang berada di depannya dengan mengambil lajur kanan. Pada saat bersamaan, dari arah berlawanan melaju Sempati Star, sehinga terjadi tabrakan laga kambing.

"Kemudian Bus Atlas BL 7555 G menabrak Xenia BK 1085 ZS yang sudah berhenti di tengah jalan. Dalam kecelakaan ini ada enam orang penumpang Xenia meninggal dunia, tiga orang luka berat," kata Iptu Ritian Handayani.  | AJNN


BAPANAS- Kembali warga Netizen dihebohkan dengan beredarnya video seorang napi bos narkoba sedang karaoke ria dikamar hunian disalahsatu Lapas dijajaran Kanwil Kemenkumham Sumut.

Video yang pertama sekali diunggah oleh akun Husen Tamora yang pemiliknya bernama Husen Syukri terpidana 9 tahun penjara dalam kasus narkotika jenis sabu.

Dalam video berdurasi 18 menit 19 detik tersebut terlihat husen bebas menggunakan handphone,terlihat dengan memakai kacamata hitam serta topi melantunkan lagu dengan diiringi musik.

Terlihat juga gemerlap sinar lampu kelap-kelip memenuhi kamar hunian layaknya diskotik.

Dari penelusuran redaksi,atas akun husen tamora ini kesan penggunaan handphone sangatlah jelas terlihat,dimana sejumlah video yang diunggah oleh napi husen diakun miliknya seakan hal tersebut diperbolehkan oleh lapas.

Dari informasi redaksi napi husen telah menjalani masa pidana di beberapa lapas di sumtera utara,kehadirannya disetiap lapas senantiasa berbuah permasalahan sehingga lapas dimana tempat dia berada memindahkannya ke tempat lain.

Dari akun miliknya juga terlihat beberapa video dan foto dirinya saat berada di satu lapas ke lapas lainnya selalu tampak sedang berkaraoke ria yang kemudian diunggah ke akunnya.

Dalam status terakhir diakunnya, husen membuat status pembelaan serta pembenaran terhadap langkah yang dilakukan oleh kadivpas sumut juhari sitepu yang dia tandai statusnya tersebut kepada akun Sawiyah Wiah salahsatu pejabat dikanwil kemenkumham Sumut yang pernah bertugas di Lapas Klas I Medan.

Hal ini memperlihatkan betapa adanya perlakuan yang bersifat diskrimanasi serta pembiaran oleh pejabat lapas maupun kanwil sumut terhadap napi bos narkoba di lapas Sumatera Utara.

Sementara itu Pihak Lapas maupun Kanwil Kemenkumham Sumut hingga berita ini dilansir belum dapat dihubungi.

Sampai berita ini dilangsir baik pihak Lapas dan Kanwil Kemenkumham sumut tidak melakukan tindakan atau memberi sanksi apapun serta terkesan adanya pembiaran terlihat dari akun tersebut masih memuat status terbaru hingga hari ini, Minggu (16/6/2019).


Berikut Video berita terkait yang berhasil diunduh redaksi dari akun kronologi Husen Tamora.





Lhoksukon - Aparat Polres Aceh Utara hingga Minggu (16/6/2019) malam, masih terus memburu puluhan narapidana (napi) dan tahanan yang kabur dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Lhoksukon, Aceh Utara.

Diberitakan sebelumnya, puluhan napi dan tahanan di Rutan Lhoksukon pada Minggu (16/6/2019) sekitar pukul 15.45 WIB, kabur setelah terjadi kerusuhan.

Informasi diperoleh Serambinews.com, dari 449 jumlah napi dan tahanan di Rutan Lhoksukon, yang kabur mencapai 85 orang.

Namun, dari jumlah itu, yang sudah ditangkap 19 orang. Sedangkan sisanya 66 orang masih diburu polisi.

Amatan serambinews.com, hingga pukul 19.20 WIB, aparat kepolisian masih berjaga-jaga di lingkungan Rutan Lhoksukon.

Sedangkan sebagian lainnya masih terus memburu napi yang kabur, karena diperkirakan keberadaan mereka belum jauh.

"Informasi dari petugas Rutan, sudah 19 orang yang berhasil ditangkap. Sedangkan yang masih kabur 85 orang," ujar seorang sumber Serambinews.com.(*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul "Napi Rutan Lhoksukon Kabur, Ini Jumlah Napi yang Sudah Ditangkap"
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.