LHOKSEUMAWE -Upaya pencarian yang tidak sia-sia diukir Kalapas Kelas II A Lhokseumawe Elly Yuzar yang kembali berhasil menangkap tangan satu napi kabur Zulkarnen, Rabu (23/11) kemarin, berkat bantuan masyarakat Desa Mon Geudong Kecamatan Banda Sakti yang sempat mengepung dan menghakimi pelaku hingga babak belur.
Hingga berita ini diturunkan, Zulkarnen yang merupakan napi kabur itu masih dirawat inap di Ruang T. Umar Rumah Sakit Kesrem di Jalan Samudera setempat dengan diperketat penjagaan petugas.
Kalapas Kelas II A KOta Lhokseumawe Elly Yuzar mengatakan pihaknya sudah lama mengendus keberadaan Zulkarnen di kawasan Desa Mon Geudong dan sang napi itu juga dikenal bejat dan kerap melakukan tindakan kriminal seperti curanmor.
Kronologis penangkapannya, sekira pukul. 05.12 Wib dini hari, Rabu (23/11) kemarin, Elly yang sudah mengetahui keberadaan tempat persembunyian Zulkarnen langsung turun tangan langsung untuk melakukan penangkapan.
Akan tetapi, karena kawasan setempat penuh rawa-rawa, Zulkarnen masih sempat mencoba meloloskan diri. Masyarakat yang dikejutkan dengan aktifitas yang mengusik tidur itu tanpa diminta keluar dari rumah untuk membantu petugas lapas melakukan penangkapan.
Setelah dikepung petugas dan masyarakat, Zulkarnen masih juga berani melakukan perlawanan hingga saat terjebak dalam rawa-rawa berbau busuk, langsung saja Elly menerkam napi kabur dengan sigap.
Sehingga keduanya bergumul dalam rawa- rawa yang air setinggi dada orang dewasa.
Tidak hanya itu, masyarakat yang sudah lama menaruh rasa dendam dan kesal dengan tindakan kejahatannya langsung melampiaskan amarahnya dengan menghakimi Zulkarnen hingga babak belur.
“ Saya melompat ke dalam rawa-rawa untuk menangkap Zulkarnen. Begitu dapat, saya tidak lepaskan dia. Sekarang saya butuh istirahat, kondisi kesehatan saya kurang fit, karena tenggelam dalam rawa-rawa hingga sempat menelan air berbau busuk itu, “ terangnya.
Menurut catatan Waspada, Kalapas Elly Yuzar merupakan kalapas terbaik se-Indonesia yang pernah bertugas di Padang, Pekan Baru hingga ke Lapas Kelas IIA Kota Lhokseumawe. Dibalik itu pula, Elly sudah dua kali berhasil menangkap tangan napi kabur, dan kasus pertama itu ketika menangkap dua napi yang mencoba kabur dengan melompat tembok penjara pada malam hari raya Idul Fitri lalu.
Elly menjelaskan pihaknya akan terus melakukan upaya pencarian sejumlah napi kabur dengan berbagai modus agar tidak meresahkan dan mengganggu keamanan dan kenyamanan ditengah masyarakat.
Hal ini dapat ditandai dari kasus napi Kabur Zulkarnen yang sempat dihakimi massa yang selama ini sudah lama menahan amarah dan kesal atas tindakan kejahatannya yang merugikan masyarakat dan tidak pernah insaf dari perbuatan dosa dan melanggar hukum. (b16)
Kalapas Tangkap Tangan Napi Kabur Hingga Babak Belur Dihakimi Massa di Mon Geudong.
LHOKSEUMAWE ( Waspada ) : Upaya pencarian yang tidak sia-sia diukir Kalapas Kelas II A Lhokseumawe Elly Yuzar yang kembali berhasil menangkap tangan satu napi kabur Zulkarnen, Rabu (23/11) kemarin, berkat bantuan masyarakat Desa Mon Geudong Kecamatan Banda Sakti yang sempat mengepung dan menghakimi pelaku hingga babak belur.
Hingga berita ini diturunkan, Zulkarnen yang merupakan napi kabur itu masih dirawat inap di Ruang T. Umar Rumah Sakit Kesrem di Jalan Samudera setempat dengan diperketat penjagaan petugas.
Kalapas Kelas II A KOta Lhokseumawe Elly Yuzar mengatakan pihaknya sudah lama mengendus keberadaan Zulkarnen di kawasan Desa Mon Geudong dan sang napi itu juga dikenal bejat dan kerap melakukan tindakan kriminal seperti curanmor.
Kronologis penangkapannya, sekira pukul. 05.12 Wib dini hari, Rabu (23/11) kemarin, Elly yang sudah mengetahui keberadaan tempat persembunyian Zulkarnen langsung turun tangan langsung untuk melakukan penangkapan.
Akan tetapi, karena kawasan setempat penuh rawa-rawa, Zulkarnen masih sempat mencoba meloloskan diri. Masyarakat yang dikejutkan dengan aktifitas yang mengusik tidur itu tanpa diminta keluar dari rumah untuk membantu petugas lapas melakukan penangkapan.
Setelah dikepung petugas dan masyarakat, Zulkarnen masih juga berani melakukan perlawanan hingga saat terjebak dalam rawa-rawa berbau busuk, langsung saja Elly menerkam napi kabur dengan sigap.
Sehingga keduanya bergumul dalam rawa- rawa yang air setinggi dada orang dewasa.
Tidak hanya itu, masyarakat yang sudah lama menaruh rasa dendam dan kesal dengan tindakan kejahatannya langsung melampiaskan amarahnya dengan menghakimi Zulkarnen hingga babak belur.
“ Saya melompat ke dalam rawa-rawa untuk menangkap Zulkarnen. Begitu dapat, saya tidak lepaskan dia. Sekarang saya butuh istirahat, kondisi kesehatan saya kurang fit, karena tenggelam dalam rawa-rawa hingga sempat menelan air berbau busuk itu, “ terangnya.
Menurut catatan Waspada, Kalapas Elly Yuzar merupakan kalapas terbaik se-Indonesia yang pernah bertugas di Padang, Pekan Baru hingga ke Lapas Kelas IIA Kota Lhokseumawe. Dibalik itu pula, Elly sudah dua kali berhasil menangkap tangan napi kabur, dan kasus pertama itu ketika menangkap dua napi yang mencoba kabur dengan melompat tembok penjara pada malam hari raya Idul Fitri lalu.
Elly menjelaskan pihaknya akan terus melakukan upaya pencarian sejumlah napi kabur dengan berbagai modus agar tidak meresahkan dan mengganggu keamanan dan kenyamanan ditengah masyarakat.
Hal ini dapat ditandai dari kasus napi Kabur Zulkarnen yang sempat dihakimi massa yang selama ini sudah lama menahan amarah dan kesal atas tindakan kejahatannya yang merugikan masyarakat dan tidak pernah insaf dari perbuatan dosa dan melanggar hukum. (Waspada)