2017-11-12

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

Sport - PSSI telah merilis susunan pemain Timnas Indonesia saat melakoni laga persahabatan melawan Suriah di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Sabtu (18/11/2017).Pada pertandingan ini pelatih Luis Milla menerapkan formasi 4-2-3-1 dengan menempatkan Iija Spasojevic sebagai penyerang tunggal.

Ini merupakan debut striker Bhayangkara FC bersama Timnas Indonesia. Keberadaannya diharapkan bisa memberikan kontribusi besar pada laga persahabatan ini. Pasalnya, Milla tidak ingin terpeleset dua kali selama berhadapan dengan Suriah.

Sekadar informasi, pada laga sebelumnya pasukan Milla (Timnas U-23) kalah atas Suriah dengan skor 2-3.

"Kami sudah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi serangan pemain Suriah agar tak kalah dua kali. Kami juga memperhatikan bagaimana cara mereka bermain karena mereka punya serangan balik yang cepat dan pressing yang ketat," kata Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti.

Spasojevic tidak akan sendirian dalam membongkar pertahanan lawan. Sebab Milla telah menyiapkan skenario untuk mendukung sang penyerang dengan menempatkan Boas Salossa, Febri, dan Andik.

Sementara pemain bertahan dipercayakan kepada Fachruddin dan Jufriyanto. Sedangkan kiper dipercayakan kepada Andritanty.

Berikut susunan pemain

Timnas Indonesia: Andritany, Ricky Fajrin, Fachruddin, Ahmad Jupriyanto, Gavin, Bayu Pradana, Taufik, Boas Solossa, Andik Vermansah, Febri, Ilija Spasojevic.

Timnas Suriah: Mhd Yazen Ourabi, Jihad Busmar, Mhd Fares Arnaout, Abdullah Iniat, Ahmad Ashkar, Ahmad Alghalab, Mouhamad Anez, Yousef Al Hamwi, Mohamad Zeid Ghrir, Abd Ar Rahman Barakat, Moumen Naji. | Sindonews

Induk dan anak gajah mati setelah tersengat listrik di Dusun Seumeudang Jaya, Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Senin (16/10/2017). (Foto: Ist)
StatusAceh.Net - Sepanjang bulan Januari hingga November   2017 sebanyak 11 gajah    ditemukan mati  di Provinsi Aceh. Gajah  ditemukan tewas  tersebar di  kabupaten, meliputi Aceh Tengah, Aceh Jaya, Aceh Timur, Aceh Besar, Pidie dan Gayo Lues.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan, perburuan gajah liar di wilayah itu mengalami peningkatan. Bahkan, sekarang pelaku satwa liar itu memiliki modus baru dengan cara disetrum arus listrik setelah beberapa kasus sebelumnya hanya dengan cara dijerat, diburu dan ditembak.

”Jadi semuanya yang mati 11 ekor, yang mana 10 terdiri dari gajah liar dan 1 ekor gajah jinak, seperti diracun, ditembak dan disetrum. Untuk disetrum ini merupakan modus baru, yaitu pertamanya disetrum gajah sampai kemudian memperdagangkan gadingnya,” kata Sapto Aji menjawab KBR, Jumat (17/11).

Menurut Sapto, kasus perburuan itu sangat sulit untuk ditindak bila tanpa laporan  masyarakat. Pasalnya kejahatan lingkungan itu terjadi   di kawasan hutan. BKSDA mencatat 8 ekor gajah mati akibat diracun, ditembak dan disetrum atau tersengat listrik. Sisanya, mati dikarenakan terpisah dari induknya ketika dalam perawatan, terjatuh dalam jurang dan terkena Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV).| kbr.id

Banda Aceh - Guna mengisi liburan sekolah dengan lebih bermanfaat dan dapat dijadikan wahana untuk mengembangkan kreatifitas anak, anggota komite III DPD RI, Rafli Kande akan menggelar Festival Libur Sekolah se pantai barat selatan Aceh 2017.


Ketua panitia pelaksana Haftar S.Pd MPd mengatakan, peserta festival tersebut terdiri  dari seluruhah siswa  PAUD, TK, SD, MI, SMP sederajat dan SMA sederajat, dengan mengambil lokasi Di Cafee Gedung Putih Kecamatan Manggeng, Aceh Barat Daya.

"Kegiatan ini juga guna melatih anak-anak  agar tidak ketergantungan terhadap peranti permainan elektronik, sosial media yang kini sangat memprihatinkan," ungkap Haftar kepada media, Sabtu (18/11/2017).

Haftar mengatakan acara ini akan di mulai sejak tanggal  17 Desember dan berakhir pada 22 desember mendatang.

Dia menjelaskan pendaftaran peserta dilakukan sepenuhnya gratis dengan perlombaan sebagai berikut ; Lomba baca puisi Tingkat SD/MI, Lomba melukis tingkat SD/MI, Lomba Berpisato Tingkat SD, MI, SMP sederajat dan SMA sederajat, dan Lomba mewarnai tingkat TK & PAUD.

"Hari puncak pembagian hadiah yang dihadiri dan diisi langsung oleh Rafli Kande," ucapnya.

Sementara itu, anggota komite III DPD RI Rafli Kande berharap melalui acara ini, minat dan bakat serta kreasi anak-anak barat selatan dapat terasah, guna mempersiapkan generasi  penerus yang kreatif dan inovatif sejak dini, sehingga mampu melahirkan karya-karya yang fenomenal untuk masa depan barat selatan.

"Kita berharap anak-anak dapat melatih potensinya dan tidak ketergantungan  pada permainan  d elektronik, serta yang berpotensi dan kurang mendapatkan kesempatan memiliki pengalaman dalam berkompetisi supaya dibina dan diperhatikan," pungkasnya.(Rill)

Lhokseumawe- Laka Lantas Vixion kontra Mobil Tangki mengakibatkan pengendera Vixion meninggal dunia di jalan Medan-Banda Aceh Desa Blang Crum Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe."Sabtu (18/11/2017) 09.10 Wib

Kenderaan yang terlibat laka lantas yakni mobar tangki B 9441 PQ yang dikemudikan oleh Ismadi (31) wiraswasta Lhoksukon Kabupaten Aceh utara dan sepmor yamaha vixion BL 5183 KP yang dikenderai oleh Samsul Bahri (23) Mahasiswa warga Desa Ujong baroh SB, Kecamatan Tanah luas Kabupaten Aceh utara

Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman, SH, S.Ik, MH melalui Kasat Lantas Iptu Mulyana mengatakan, mendapat informasi tersebut pihaknya langsung mengerahkan personil ke lokasi untuk melakukan pengamanan dan olah TKP, evakuasi korban, mengamankan barang bukti dan mengumpulkan keterangan saksi.

Lanjutnya, diduga sebelum terjadi Laka Lantas tersebut, sepmor Vixion melaju dari arah barat menuju timur dengan kecepatan tinggi, setibanya di tikungan jalan masuk ke lajur kanan jalan dan secara bersamaan dari arah berlawanan datang satu unit mobar tangki Tirta Mon Pase,  dikarenakan jarak yang berdekatan sehingga kedua kendaraan bertabrakan.

Akibat kejadian pengedera vixion meninggal dunia karna mengalami luka berat di bagian kepala sedangkan pengedera mobil tangki tidak mengalami luka."ungkap Kasat Lantas

Saat ini barang bukti diamankan di Pos unit Laka Lantas Polres Lhokseumawe untuk proses oemeriksaan lebih lanjut."terang Iptu Mulyana.(RMD)

Lhokseumawe- Personil Polsek Banda Sakti berhasil membekuk empat orang remaja yang diduga terlibat peredaran narkoba jenis sabu di jalan Angsana Dusun III Desa Tumpok Teungoh Kecamatan Banda sakti Kota Lhokseumawe."Kamis (16/11/2017) sekira pkul 23.30 Wib

Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman, SH, S.Ik, MH melalui Kapolsek Banda Sakti Iptu Arief Sukmo Wibowo, S.Ik mengatakan, mereka yang berhasil ditangkap yakni MF (21), MN (17)

AM (19) ketiganya warga jalan. Angsana Desa Tumpok Tengoh diduga pengedar, selanjutnya M (18)  warga Jalan Haji Tana Dusun IV Blang malo Desa Tumpok Teungoh Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe yang diduga sebagai kurir.

Lanjutnya, tertangkapnya tersangka berawal dari informasi masyarakat bahwa di lokasi tersebut tersangka sering melakukan transaksi Narkoba jenis sabu dengan pelanggannya. Mendapat informasi tersebut personil Polsek Banda Sakti langsung melakukan penyeledikan dan pengintaian terkait keberadaan tersangka di lokasi.


Kuat dugaan informasi itu benar, selanjutnya pihaknya melakukan penangkapan dan penggeledahan terhadap keempat tersangka dan ditemukan 10 paket kecil Narkoba jenis sabu."ungkap Kapolsek

Dari tersangka polisi mengamankan barang bukti 10 paket sabu yang diduga milik MF serta 1 unit Hp milik M. Saat ini tersangka dan barang bukti diamankan di Mapolsek Banda Sakti untuk proses hukum lebih lanjut."terang Iptu Arief. (RMD)

Lhokseumawe- Seorang Pria berhasil diringkus personil Polsek Blang Mangat di pinggir pantai Desa Jambo Mesjid Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe."jum'at (17/11/2017) pukul 12.00 Wib

Tersangka yang diringkus yakni BT (39) nelayan warga Desa Jambo Mesjid Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman, SH, S.Ik, MH melalui Kapolsek Blang Mangat Ipda Iskandar mengatakan, tertangkapnya tersangka berawal dari informasi masyarakat bahwa di lokasi tersebut tersangka kerap melakukan transaksi Narkoba.

"Ada informasi masyarakat bahwa disebuah gubuk dekat jembatan pinggir pantau Desa Jambo Mesjid tersebut tersangka kerap melakukan transaksi Narkoba jenis sabu."ujar Kapolsek, jum'at sore (17/11/2017)

Sambungnya, berdasarkan informasi tersebut pihaknya melakukan penyelidikan ke lokasi dipimpin Langsung Kapolsek Blang Ipda Iskandar. Hasil penyelidikan diduga kuat tersangka yang berada dilokasi tersebut akan melakukan transaksi Narkoba.

Sesampainya dilokasi pihaknya langsung melakukan penangkapan serta penggeledahan terhadap tersangka BT (39) dan ditemukan Narkoba jenis Sabu."jelasnya.

Dari tersangka BT (39) Polisi berhasil mengamankan barang bukti 1 paket besar Sabu dibungkus dengan plastik warna transparan, 1 paket sabu di bungkus dengan plastik warna transparan berles merah, satu unit hp merk samsung dan satu unit sepmor beat nopol BL 4644 NY.

Saat ini tersangka dan barang bukti diamankan di Mapolsek Blang Mangat untuk proses pemeriksaan lebih lanjut."tegas Ipda Iskandar. (RMD)

Tim gabungan sesaat setelah berhasil meringkus ansari
MEULABOH- Setelah 11 hari berhasil  kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Meulaboh, Aceh Barat, petualangan Ansari alias Junaidi (43) warga Ujong Raja Kec. Panton Reu Kab. Aceh Barat berakhir dengan dihadiahi timah panas oleh tim gabungan dari Polda Aceh dan Polres Aceh Barat,Jumat (17/11/2017).

Ansari yang merupakan salahsatu tahanan titipan kejari meulaboh di lapas meulaboh terpaksa di lumpuhkan dibagian kaki setelah berupaya melakukan perlawanan dengan menembaki petugas gabungan dengan senjata api jenis revolver.

Penangkapan terhadap ansari dilakukan sekiranya pukul 15:00 WIB tim gabungan dari Subdit Jatanras Ditreskrimum dan BKO Brimobda Polda Aceh dibawah pimpinan Wadir Reskrimum AKBP Wawan Setiawan bersama Kasat Reskrim Pokres Aceh Barat AKP Fitriadi.

Saat penangkapan mantan combatan GAM tersebut juga dibantu oleh Ipda Rizal Panit Resmob Subdit III Jatanras Polda Aceh bersama anggota Sat Resmob Polres Aceh Barat.

Dari informasi yang diterima redaksi,petugas gabungan mendapat informasi dari masyarakat  keberadaan tahanan titipan ansari yang meresahkan warga, dimana ansari kerap melakukan pengancaman terhadap warga dengan senjata api yang dimilikinya.

Setelah memastikan keberadaannya, petugas gabungan lansung meluncur ke tempat yang diinformasikan oleh warga yakni kediaman ansari di gampong ujong raja,setiba ditempat petugas meminta agar ansari menyerahkan diri secara baik-baik.

Namun bukannya menyerah namun ansari lansung menyambut kedatangan personil polisi gabungan tersebut dengan memuntahkan peluru dari senjata revolver yang dimilikinya ke arah personil polisi yang telah mengepung kediamannya.

“ Setelah memberikan sejumlah tembakan peringatan namun tidak digubris,akhirnya petugas terpaksa melumpuhkan ansari dikakinya,terus ansari itu dilarikan ke puskesmas setempat untuk diberikan pertolongan pertama yang kemudian dirujuk ke rumahsakit meulaboh “, ungkap salahseorang warga saksi mata yang melihat aksi penangkapan ansari.

Dari lokasi penangkapan polisi berhasil mengamankan satu pucuk senjata api jenis revolver, 16 butir amunisi dan 2 butir selongsong amunisi yang ditembakkan kearah petugas gabungan.

Seperti diketahui sebelumnya,ansari merupakan tahanan titipan kejaksaan negeri meulaboh dalam pekara kepemilikan senjata api dan kasus pembunuhan yang berhasil kabur dari lapas meulaboh pada Senin (6/11/2017) pukul 12:00 WIB dengan bantuan seorang sipir yang mengeluarkannya tanpa izin kalapas dan kepala pengamanan lapas meulaboh.

Ditempat terpisah Kepala Lapas Klas II B Meulaboh Sapto Bc.IP yang dihubungi redaksi melalui sambungan telepon selulernya membenarkan jika tahanan titipan ansari telah berhasil diringkus oleh aparat kepolisian.

Laporan penangkapan terhadap napi ansari diterimanya lansung dari kasatreskrim polres aceh barat AKP Fitradi melalui sambungan telepon selulernya yang menyatakan napi ansari telah ditangkap dan dirawat dirumahsakit cut nyak dien meulaboh akibat luka tembak dikakinya.

" Ya tadi saya sudah mendapat ditelpon oleh kasat reskrim laporkan tahanan ansari sudah ditangkap kembali,sekarang dirawat di rumahsakit cut nyak dien karena luka tembak ",ungkap sapto yang mengaku baru tiba kembali dari cutinya keluar daerah.

Redaksi: T. Sayed Azhar 

,
Lhokseumawe  – 200 Prajurit Korem 011/LW beserta Dinas Jawatan (Disjan) melaksanakan olahraga sepeda santai mengelilingi Kota Lhokseumawe, yang langsung diikuti oleh Kasrem 011/LW Letnan Kolonel Inf Shofanudin, Jumat (17/11/2017).
Kegiatan tersebut diawali dengan apel pagi (pengecekan personel) serta dilanjutkan dengan pemanasan yang dipimpin oleh Bintara Jasrem 011/LW.

Kegitan sepeda tersebut diawali dengan Start di Lapangan Jenderal Sudirman Kota Lhokseumawe dan Finish kembalin di Lapangan Jenderal Sudirman, dengan route di tempuh sekitar 12 Km. sepanjang Route Peserta sepeda santai dihibur dengan pemandangan indah di seputaran Kota Lhokseumawe.

Kepala Staf Korem 011/Lw di sela-sela kegiatan tersebut menyampaikan sepeda santai ini selain untuk menjaga fisik tubuh juga bertujuan untuk menanamkan jiwa cinta tanah air NKRI, karena kegiatan sepeda ini sudah diterapkan oleh komando atas yang di laksanakan setiap minggunya.

“kasrem juga meminta kepada peserta sepeda santai agar kiranya selama kegitan taka da ngebut-ngebut dikarenakan kegiatan ini merupakan kegiatan santai bukan ajang balapan, sehingga diharapkan dalam pelaksanaan harus di utamakan factor keamanan. Sebutnya.

Usai melaksanakan kegiatan tersebut Kasrem, Dandisjan, para kasi, Kapenrem serta prajurit TNI dan PNS berkumpul di lapangan jenderal Sudirman untuk menikmati minuman yang telah disediakan. (Penrem 011)

,
Lhokseumawe | Komando Resort Militer (Korem) 011/Lilawangsa mengelar rapat Hari Ulang Tahun (HUT) Corp Infanteri, Kodam Iskandar Muda, dan Hari Juang Kartika, di Aula Yudha Makorem Lilawangsa setempat, Kamis (16/11/2017).

Acara rapat dipimpin Kepala Staf Korem (Kasrem) 011/Lilawangsa Letkol Inf Shofanudin yang mewakilkan Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Agus Firman Yusmono, acara turut dihadiri antara lain, Dandim 0103/Aceh Utara, Komandan/Kepala Satuan Dinas Jawatan jajaran Korem 011/LW, Para Kasi dan Pasi Korem 011/LW, serta Kapenrem 011/LW.

Dalam rapat tersebut Kasrem menyampaikan bahwa setiap tanggal 15 Desember Korem 011/Lilawangsa khususnya menyelenggarakan Kegiatan Napak Tilas Corp Infanteri TNI-AD sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang dan Tentara Profesional.

Kasrem menghimbau kepada seluruh satuan di jajaran Korem 011/LW agar memasang Baliho atau Spanduk pada peringatan Hari Juang Kartika (HJK),Hari Ulang Tahun (HUT) Corp Infanteri, dan Hari Ulang Tahun Kodam Iskandar Muda, ditiap-tiap daerah tempat yang strategis.

“Karena TNI-AD mempunyai kebanggaan tersendiri, apalagi disetiap tanggal 15 Desember selalu diperingati dengan kegiatan kemiliteran, diantaranya Pleton Beranting (Tonting) oleh seluruh prajurit Infanteri serta didukung oleh peleton corps lainnya”,katanya.

Selain itu, Kasrem menyebutkan, pada peringatan HUT Kodam IM ke 61, Korem  akan mengadakan berbagai kegiatan perlombaan untuk masyarakat dan keluarga besar TNI. Diadakan lomba tersebut bertujuan untuk menumbuhkan rasa kekompakan yang tinggi antara TNI-Rakyat dan semangat juang kepahlawanan serta kecintaan kita terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), harapnya.

Maka dari sekarang, siapkan apa yang akan diperlukan, dengan harapan pada pelaksanaan peringatan hari juang Kartika dan hari ulang tahun Corp Infanteri yang akan bersamaan dengan peresmian Brigif 25/SIWA, nantinya berjalan lancar dan sesuai apa yang kita inginkan, harap Kasrem Shofanudin.(Laung)

Idi – Rencana diadakan tarian joget dalam pembukaan acara Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Aceh Ke-XXXIII 2017 yang dilaksanakan di Aceh Timur dikritik oleh Front Pembela Islam (FPI) Aceh, Lembaga Acheh Future dan para santri setempat, Jumat, (17/11/2017).

“Aceh dikenal dengan status Syariat Islam, dan mayarakat Aceh sangat alergi dengan hal hal yang bertentangan dengan Syari,at , apalagi pembukaan acara MTQ itu mengadakan acara joget ala Hindia yang digelar saat hari hindu,” kata Ketua Lembaga Acheh Future Razali Yusuf kepada wartawan StatusAceh.Net usai shalat jumat di Masjid Pasee Panton Labu, Aceh Utara.

Menurutnya, setiap tahun para Ulama se-Aceh mengadakan acara Muzakarah yang bertujuan untuk mendoakan Aceh lebih sejahtera dan juga Aceh terhindar dari bencana alam, jika di gedung DPR disebutkan Paripurna,  hal tersebut seperti yang pernah dilakukan di Dayah Bustanul Huda dengan mengadakan Muzakarah setiap tahun yang dihadiri Ulama karismatik Aceh untuk memfadwakan hal hal untuk kemuslihatan Ummat.


Tapi sangat di sayangkan, di Aceh Timur yang setiap tahun di adakan Muzakarah, malah di tempat itu sering diadakan kegiatan kegiatan Pemerintah yang menentang Syari,at Islam, seperti Perawisata pantai, kegiatan PORA yang pernah di protes oleh Santri, From Pembela Islam (FPI) Rabitah Silaturrahmi Santri Se Aceh ( RASSA) dan Lembaga Acheh Future (LAF) dan sekarang malah kegiatan joget dalam tarian yang akan di lakukan untuk pembukaan MTQ Kabupaten Aceh Timur tahun 2017.


“Kami mengecam dan meminta Bupati Aceh Timur untuk mehentikan aitem tarian joget disaat pemmbukaan MTQ yang akan dilaksanakan besok, Sabtu (18/11/2017), karena kegiatan seperti itu  sangat melecehkan Syari,at Islam,”ungkapnya.
Ketua Lembaga Acheh Future Razali Yusuf

Bila hal tersebut terus akan di lakukan, relawan Acheh Future bersama Santri akan datang pada acara tersebut, dan kami akan memberi titel dengan nama Ahok Aceh.

“ Pada massa kampanye dulu selalu bawa nama ASWAJA, kenapa perbuatannya malah sebaliknya,” tanya Razali Yusuf.

Sementara ketua FPI Aceh Teungku Muslem At Thahiri mengatakan jika pemerintah Aceh Timur tetap menyambut pembukaan acara tarian seperti yang saat ini viral di jejaring sosial maka pihaknya akan mengambil langkah tegas.

“Tidak boleh mengadakan acara tarian joget seperti itu saat menyambut kegiatan Agama, apalagi jogetnya seperti video yang terlihat di Facebook,”tegasnya kepada wartawan via pesan whatsappnya.


Sedangkan Sekretaris di Dayah Bustanul Huda, Paya Pasi, Aceh Timur Teungku Juanda juga mengungkapkan hal yang sama yaitu mendoakan agar pembukaan acara MTQ tidak dihiasi dengan kegiatan joget seperti Tarian yang mirip "JOGET INDIA" apa lagi pesertanya rata-rata perempuan dan juga anak TK.

SAMBUT MTQ DENGAN JOGET INDIA

Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Aceh ke-XXXIII akan digelar mulai tanggal 18 s/d 25 November 2017 di gedung PORA Idi Center. Kabupaten Aceh Timur.

Berbagai persiapan mulai dilakukan untuk memeriahkan acara pembukaan seperti Tarian yang mirip "JOGET INDIA" pun sudah mulai dilatih di lapangan PORA yang diikuti oleh ratusan anak "TK" (entah iyaaa...?) seperti yang terlihat di vidio ini yang direkam khusus oleh Tim Intelijen tadi sore minggu 12/11/ 2017

Setelah kita perhatikan penampilan di vidio tersebut timbul pertanyaan tarian apakah itu...? Apakah merujuk kepada adat Aceh...? Sepertinya dalam adat Aceh tidak ada seperti itu, ataukah adat Acet Timur Bereh...? Entahlah, mungkin hanya instansi terkait yang tahu.

Terlepas daripada adat atau bukan, persiapan untuk pembukaan ataupun bukan yang pasti sekalipun mereka-mereka itu tidak mengakui hal seperti itu melanggar Syari'at Islam namun Norma Islam sudah tercemar.

Kita sangat berharap kepada Pemerintah dan Instansi terkait untuk memperhatikan dan mengawal segala aktifitas seperti kesenian agar tidak jauh melenceng dari Syari'at Islam apalagi di Aceh Timur kita sedang memperjuangkan AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH.
Tulis Teungku Juanda dalam akun Facebooknya TJ-Kobin.

Sampai berita ini diturunkan, pihak terkait dari Pemerintah Aceh Timur belum bisa dikonfirmasi.

Untuk diketahui Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Aceh Ke-XXXIII Tahun 2017 dilaksanakan di Kab. Aceh Timur mulai dari tanggal 18 s.d 25 November 2017.

Menurut jadwal dari panitia, pembukaan MTQ Tingkat provinsi Aceh ke 33 tahun 2017 akan dilaksanakan besok, Sabtu (18/11) Malam di lapangan upacara pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Timur pukul, 20:00 Wib. [SA/TM]

StatusAceh.Net - Istri pertama dari Sunu Matta Band, yakni Suci, segera angkat kaki dari kediaman Sunu.

Hal tersebut lantaran Sunu mengakui, dirinya sudah menikahi janda dari Ustadz Jeffri Al Buchori, yakni Umi Pipik.

Terlebih, pernikahan tersebut dilakukan tanpa persetujuan Suci selaku istri pertama.

Hal tersebut diungkap Citra, kakak dari Suci.

"Aku jelasin sekali lagi, adik ipar saya sama Pipik benar menikah. Saya dapat pengakuan dari Sunu sendiri ngomong ke saya. Tapi tanpa restu adik saya sendiri. Setelah mendengar mereka (Sunu dan Umi Pipik) menikah, adik saya langsung keluar dari rumah Sunu," kata Citra saat dihubungi wartawan, Kamis (17/11/2017).

Semenjak pengakuan tersebut, Citra sebagai kakak ipar juga enggan mendengar kabar soal Sunu.

Ia juga enggan bertanya lebih jauh soal pernikahan Sunu dan Umi Pipik kepada adiknya.

"Setelah itu saya nggak pernah mau tahu urusan Sunu lagi. Tahu Sunu punya anak juga saya tahu dari (tayangan) TV, saya baru lihat malah anaknya. Sudah gitu saja. Mereka kayak gimana, saya nggak mau tanya adik saya," katanya.

Dipaparkan Citra pula, adiknya kini sudah mulai terbiasa dan menenangkan diri.

Namun semenjak kabar pernikahan Umi Pipik dan Sunnu kembali merebak, Suci kembali terfikirkan soal anak-anaknya.

"Adik saya sudah tenang, sudah nyaman. Ini kan berita (pernikahan Sunu dan Umi Pipik) muncul untuk ketiga kalinya. Gimana sih luka sudah sembuh, tergores-gores lagi. Adik saya kefikiran lagi, anak-anaknya di sekolah gimana," kata Citra. | tribunnews.com

Heron (6) dan Akter (4) kakak adik, anak pengungsi Rohingya,
Photo : REUTERS/Jorge Silva
StatusAceh.net - Foto dua bocah bersaudara bernama Mohamad Heron (6) dan Mohamad Akter (4) diabadikan fotografer Reuters dengan kondisi bekas luka bakar yang mereka alami di sebagian tubuh terutama tangan dan bahunya. Foto menyayat hati itu menjadi bukti survivor 'penyintas' pembakaran desa-desa Rohingya di Rakhine, Myanmar.

Paman kedua bocah itu bernama Mohamad Inus mengatakan bahwa luka bakar yang dialami Heron dan Akter terjadi setelah rumah mereka terbakar akibat ledakan dan senjata yang ditembakkan militer Myanmar. Diketahui dua orang saudara Heron dan Akter bahkan meregang nyawa dalam kejadian itu.

Kakak mereka yang baru berusia 7 tahun dan adiknya, bayi 10 tahun, tewas. Heron dan Akter kini berada di pengungsian Kutupalong tak jauh dari Cox's Bazar, Bangladesh bersama pamannya.

Ayah bocah tersebut menurut kesaksian sang paman sempat ditahan militer. Hingga kini tak diketahui keberadaannya.

"Dua anak ini selamat setelah desa kami ditembaki dengan senjata api dan diserang militer," kata Inus.

Setelah tiga jam perjalanan, mereka sampai di Bangladesh lalu anak-anak tersebut dirawat oleh MSF atau Dokter Lintas Batas, organisasi kemanusiaan paramedis berbasis di Prancis.| Viva

Lima pencuri mobil di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarab, Kabupaten Merangin, Jambi, dibekuk polisi, Jumat (17/11/2017). Bahkan tiga pelaku terkapar setelah kakinya ditembak karena berusaha kabur saat akan ditangkap. iNewsTV/Nanang Fahrurozi
StatusAceh.Net - Lima pencuri mobil di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarab, Kabupaten Merangin, Jambi, dibekuk polisi, Jumat (17/11/2017). Bahkan tiga pelaku terkapar setelah kakinya ditembak karena berusaha kabur saat akan ditangkap.

Penangkapan ini berawal saat kepolisian mendapatkan informasi telah terjadi pencurian mobil Suzuki Carry Pikap di Desa Simpang Parit. Para pelaku kabur menuju Kota Bangko dan polisi bergerak cepat menghadang di Kelurahan Pasar Atas tepatnya di depan asrama polisi.

Jumat (17/11/2017) sekitar pukul 03.00 WIB, pelaku melintasi. Personel polisi menghampang laju kendaraan pelaku sehingga terbalik. Para pelaku sempat melarikan diri, namun tiga pelaku dilumpuhkan setelah ditembak kakinya. Para pelaku dan barang bukti langsung digelandang ke Polres Merangin untuk diproses hukum.

"Ada lima pelaku yang berhasil diamankan, tiga di antaranya dilumpuhkan karena mencoba kabur dari kejaran kepolisian," ucap Kapolres Merangin AKBP Aman Guntoro melalui Puar Humas Ipda Echo Sitorus.

Sitorus juga mengatakan,para pelaku semuanya merupakan warga Kabupaten Muratara dan sudah lima kali melakukan aksi pencurian mobil di Kabupaten Merangin. "Untuk barang bukti, ada satu kendaraan roda empat jenis Suzuki Carry dan satu mobil L300," sebutnya. | Sindonews

Lhoksukon - Seorang warga di Desa Beurandang, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, menyerahkan sepucuk pistol rakitan jenis FN bersama magasin ke Satuan Reskrim, Polres Aceh Utara, Aceh. Pistol tersebut sebelumnya sempat digunakan untuk mengusir hama babi di kebun.

Senjata api sisa masa konflik itu diserahkan oleh Bang Don, (50). Dia mengaku, pistol itu milik saudaranya kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), yang meninggal sewaktu konflik.

"Kita dapat informasi bahwa ada masyarakat yang menguasai, menyimpan, senjata api rakitan laras pendek jenis FN warna silver. Kita selidiki dan benar adanya," kata Kasat Reskrim Polres Aceh Utara Iptu Resky Kholiddiansyah kepada detikcom, Kamis (16/11/2017) malam.

Setelah diselidiki, informasinya senjata itu dikuasai oleh Bang Don, warga setempat. Selanjutnya, pada Kamis (16/11) siang, KBO Reskrim Polres Aceh Utara Ipda Jimmy Hasibuan berangkat bersama anggota ke desa setempat untuk menjumpai pria itu dan langsung sepakat menyerahkan senjata tersebut secara sukarela. Menurut keterangan Bang Don, senjata itu pernah digunakan untuk mengusir hama babi di kebun.

"Dia bersedia menyerahkan senjata api tersebut kepada pihak kepolisian, dengan syarat bahwa dianya tidak diproses hukum. kata Bang Don, senjata api rakitan tersebut bukan miliknya, namun milik saudaranya anggota GAM yang meninggal saat Aceh masih konflik," sebut Resky.

Setelah diserahkan ke Polisi, senjata api rakitan jenis FN dibungkus plastik warna bersama magasinnya dan dibawa ke Mapolres Aceh Utara, guna diamankan.

"Kita berharap kepada seluruh warga yang masih menyimpan, menguasai senjata api sisa konflik supaya menyerahkan kepada Polisi terdekat. Apapun itu, jika tanpa izin sangat berbahaya untuk digunakan," tambah Resky. | Detik.com

Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI Thomas Lembong, mengistilahkan Aceh sebagai berlian yang tersembunyi. Pasalnya, banyak prestasi yang diraih Aceh akhir-akhir ini. Selain itu Aceh juga memiliki potensi yang luar biasa yang belum diketahui banyak orang.

“Itulah tugas kita bersama untuk mempromosikan Aceh, baik keberhasilan maupun potensi dari pada provinsi Aceh, baik itu kepada investor domestik maupun internasional, ” ujar Thomas Lembong saat memberikan sambutan dan membuka kegiatan Aceh Investment Forum-Trade, Tourism dan Investment, Shangri-La Hotel Jakarta, Kamis (16/11/2017).

Turut hadir Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Perwakilan Menteri Perdagangan RI, Perwakilan Kemenko Bidang Perekonomian RI, Perwakilan Kementerian Pariwisata, Sejumlah Duta Besar Negara sahabat, Anggota DPR RI Firmadez.

Selain itu hadir juga Wakil Ketua DPRA Teuku Irwan Djohan, para Bupati dan Walikota se-Aceh, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Iskandar, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin, SKPA terkait, dan para pengusaha.

Thomas menyebutkan Aceh merupakan salah satu destinasi investasi yang cukup lumayan berkembang, hal itu terlihat dari data BKPM yang menujukkan dalam lima tahun terakhir, total investasi ke Aceh mencapai 21 T.

“Investasi internasional sumber nomor satunya adalah Tiongkok, kemudian Malaysia. Bagi saya, ini membuktikan bahwa Aceh sangat aman dan nyaman untuk investor hadir,” lanjutnya lagi.

Selanjutnya pada kesempatan itu Thomas juga berbicara mengenai potensi pariwisata di Aceh. Menurutnya, banyak cerita positif tentang destinasi wisata di provinsi Aceh.

 “Saya kalau keliling dunia suka kaget karena banyak dapat cerita positif tentang pulau weh (Sabang). Maka saya fikir perlu dilakukan konektifitas bandara, karena pengembangan wisata dan investasi bisnis sangat dipengaruhi oleh konektifitas bandara, jadi seberapa mudah daerah itu dijangkau melalui penerbangan,” tambahnya lagi.

Sementara itu CEO Lippo Group James Riyadi yang turut hadir sebagai narasumber kegiatan itu menyebutkan, Aceh merupakan daerah yang sangat unik dan spesial. Aceh menurutnya punya potensi Pariwisata yang sangat luar biasa sehingga butuh dukungan dari masyarakat untuk mengembangkannya .

Selain itu menurutnya, posisi Aceh sangat strategis, dan berpotensi menjadi tempat transit yang cukup baik, khusunya bagi pesawat-pesawat pribadi yang menuju Timur Tengah.

“Jika itu mampu diartikulasikan maka pembangunan Aceh akan jauh lebih baik, karena potensi pariwisata seharusnya menjadi jalan masuk untuk membangun Aceh, apalagi pariwisata ini investasinya kecil tapi dampaknya sanga luas,” ujarnya.

Selain itu James Riyadi mengakui perkembangan Aceh saat ini sudah cukup bagus, untuk itu perlu dilanjutkan oleh Gubernur Aceh, misalnya dengan menyurati seluruh pengusaha-pengusaha agar mau datang ke Aceh.(Rill)

Jakarta - Gubernur Aceh drh. Irwandi Yusuf, M.Sc memaparkan sejumlah prospek kerja sama investasi Aceh di depan pengusaha dan Duta Besar dalam acara Aceh Investment Forum- Trade, Tourism dan Investment, di Shangri-La Hotel Jakarta, Kamis (16/11/2017).

Kegiatan yang difasilitasi oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu tersebut turut dihadiri Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal RI Thomas Lembong, Perwakilan Menteri Perdagangan RI, Perwakilan Kemenko Bidang Perekonomian RI, Perwakilan Kementerian Pariwisata, Sejumlah Duta Besar Negara sahabat, serta Anggota DPR RI Firmadez.

Selain itu hadir juga Wakil Ketua DPRA Teuku Irwan Djohan, para Bupati dan Walikota se-Aceh, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Aceh, Iskandar, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin, Kepala SKPA terkait, dan para pengusaha.

Irwandi menjelaskan, ada empat sektor yang menjadi prioritas investasi di Aceh masing-masing agroindustri, infrastruktur dan energi, pengembangan pariwisata dan pengembangan kawasan.

Irwandi menyebutkan untuk sektor agroindustri, Aceh memiliki sumber daya alam yang cukup besar, antara lain sawit dan kopi, dimana Aceh merupakan salah satu produsen sawit terbesar di Indonesia.

“Saat ini Aceh memiliki 45 perusahaan CPO, untuk itu kami mengundang saudara untuk membangun hilirisasi industry sawit, karena kita tidak ingin lagi mengekspor CPO, tapi produknya melalui refinery,,” ujar Irwandi.

Selanjutnya kata Irwandi, Aceh juga dikenal sebagai salah satu produsen kopi terbaik dunia, dengan varian robusta dan Arabica. Dataran Tinggi Gayo, sebut Irwandi  merupakan penghasil kopi Gayo Arabika yang ditanam secara organik oleh petani sehingga tidak merusak lingkungan.

“Tahun 2016 lalu, lebih dari 9.595 ton biji kopi dari Aceh diekspor ke 23 negara, dan sebagian besarnya ke Eropa,” lanjutnya.

Irwandi menambahkan, dari sektor energi, Aceh ditargetkan dapat menyediakan tenaga listrik berkapasitas 5000 MW. Oleh karena itu pemerintah Aceh mencari investor  potensial untuk membangun dan menjalankan pembangkit listrik tenaga air terbarukan dan energi panas bumi yang berlimpah sumbernya.

“Proyek ini juga sejalan dengan kampanye Nasional 35.000 MW yang diprakarsai oleh Presiden Jokowi,” tambahnya lagi.

Selanjutnya untuk industri pariwisata, Aceh telah mengalami banyak kemajuan, seiring dengan terus meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Aceh setiap tahunnya. Banda Aceh, Sabang, Simeulu dan dataran tinggi gayo diakui Irwandi sebagai destinasi wisata yang gencar dipromosikan. dan pada akhir tahun ini kata Irwandi, Aceh juga dipercayakan menjadi tuan rumah sail yang akan diselenggarakan di Sabang mulai tanggal 28 Nopember -5 Desember 2017.

“Pada kesempatan ini kami mengundang investor untuk membangun hotel dan infrastruktur pariwisata pada sejumlah destinasi potensial tersebut,” lanjutnya lagi.

Irwandi mengakui untuk meningkatkan layanan investasi, pemerintah Aceh juga telah membentuk Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu di seluruh Aceh. Hal itu dilakukan untuk memperkuat kelembagaan penanaman modal, sehingga layanan investasi diseluruh Aceh memiliki standar yang sama.

Selain itu Pemerintah Aceh juga telah membentuk tim task force untuk membantu mengatasi hambatan pelayanan investasi. Tim ini kata Irwandi untuk memastikan keterlibatan pusat/provinsi/kabupaten untuk memfasilitasi penanaman modal dan menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi pengusaha.

“Berbagai kemudahan juga kami tawarkan untuk meningkatkan iklim investasi di Aceh, termasuk perizinan online. Dengan system ini calon investor hanya butuh waktu tiga jam untuk mengurus perizinan. Ia berharap dengan fasilitas tersebut akan semakin mempermudah calon investor untuk membangun bisnis mereka di Aceh serta memberikan pelayanan yang lebih cepat, mudah dan efektif,” lanjut Irwandi menjelaskannya.

Irwandi juga kembali meyakinkan semua pihak bahwa Aceh adalah tempat yang aman dan nyaman bagi investor domestik dan internasional untuk melakukan bisnis. Selain itu Aceh juga tempat yang nyaman dikunjungi wisatawan. Oleh karena itu Irwandi meminta kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal RI agar berkenan supaya pelaksanaan regional investment forum tahun 2018, dilaksanakan di Aceh.

“Kami memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan Aceh sebagai tujuan investasi utama di Indonesia, dan kami yakin dengan potensi sumber daya alam dan geografis yang strategis, Aceh dapat menjadi sebuah kawasan investasi utama,” ujarnya lagi.

Pada kesempatan itu Irwandi juga memberikan penghargaan Aceh Invesment Award kepada lima dari 23 kabupaten/kota di Aceh yang dinilai sudah baik dalam hal pelayanan perizinan penanaman modal, yaitu, Banda Aceh, Gayo Lues, Nagan Raya, Lhokseumawe dan Aceh Besar.(Rill)

Banda Aceh – Wakil Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT meyakini, dengan segala fasilitas yang dimilikinya, Kyriad Muraya Hotel akan berkembang dan berperan dalam mendukung menyemarakan sektor pariwisata dan jasa yang Islami di Bumi Serambi Mekah.

Hal tersebut disampaikan oleh Wagub, dalam sambutan singkatnya saat membuka secara resmi beroperasinya Kyriad Muraya Hotel Aceh, yang berada di kawasan Simpang Lima, Kamis (16/11/2017).

“Keputusan Kyriad Hotel Group berinvestasi di Aceh mengindikasikan bahwa investasi di sektor jasa, perhotelan dan pariwisata memiliki prospek sangat cerah di Aceh. kami menghimbau agar manajemen hotel dapat memberikan pelayanan terbaik kepada para tamu, dan jangan lupa untuk mengedepankan nilai-nilai Islam yang berlaku di Aceh,” ujar Wagub.

Wagub meyakini, dengan mengedepankan nilai-nilai Islami, kehadiran Kyriad Muraya dapat memperkuat pencitraan yang baik bagi Aceh, karena Aceh merupakan satu-satunya daerah yang menerapkan Syari’at Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Nova menambahkan, dalam beberapa tahun ke depan, Aceh akan menyelenggarakan berbagai event-event besar bertaraf internasional. Hal ini tentu saja akan memberikan imbas positif, tidak hanya bagi pelaku usaha pariwisata tapi juga bidang jasa perhotelan.

“Saya ingatkan, dalam beberapa tahun ke depan akan banyak sekali event besar yang diselenggarakan di Aceh. Akhir bulan ini, Aceh akan menggelar Sail Sabang yang berlangsung 28 November-5 Desember, serta turnamen sepakbola internasional Aceh World Solidarity Cup yang berlangsung pekan pertama Desember ini,” ungkap Wagub.

Oleh karena itu, Wagub menghimbau agar sektor perhotelan dan pariwisata Aceh harus menyambut gegap gempita semua event ini dengan terus berbenah dan meningkatkan meningkatkan pelayanannya.

“Dengan pelayanan yang baik, citra dan daya tarik Aceh tentu akan lebih meningkat, sehingga impian kita menjadikan Aceh sebagai destinasi wisata utama di wilayah Indonesia bagian barat dapat terwujud.”

Prospek Cerah Sektor Pariwisata dan Perhotelan di Aceh
Dalam kesempatan tersebut, Wagub juga menambahkan, bahwa pariwisata dan perhotelan adalah sektor yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan di Aceh. Setiap tahunnya, sektor ini terus mengalami peningkatan, baik jumlah hunian kamar maupun tingkat kunjungan wisatawan.

“Tiga tahun lalu, sektor perhotelan dan pariwisata berada pada urutan ke delapan sebagai penyumbang bagi Pendapatan Regional Domestik Bruto Aceh, sejak tahun lalu posisinya naik menjadi urutan keenam. Saya yakin, dua tahun ke depan posisi itu bisa naik menjadi urutan ke-empat,” kata Wagub.

Kecenderungan ini, sambung  Wagub, dapat dilihat dari jumlah wisatawan yang terus meningkat ke Aceh. Pada tahun 2015 kunjungan wisatawan itu berkisar 1.7 juta orang, naik 20,22 persen dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2016 jumlah itu naik sebesar 25 persen menjadi 2,2 juta wisatawan.

“Pada tahun ini kita berharap kunjungan wisatawan bisa lebih meningkat lagi, sehingga Aceh mampu berkontribusi mendukung target nasional menerima kunjungan 20 juta wisatawan ke Indonesia pada tahun 2019. Status Aceh sebagai destinasi wisata halal dunia diharapkan menjadi penggerak guna mencapai target itu,” imbuh Nova.

Waub menambahkan, meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan tentu saja berimbas pada jumlah tamu yang menginap di berbagai hotel yang ada di Banda Aceh dan sekitarnya. Pada tahun 2013, jumlah tamu yang menginap berkisar 650 ribu orang. Tahun 2014 naik sekitar 40 persen menjadi 936 ribu orang, dan setahun kemudian naik lagi sebesar 10,32 persen menjadi lebih dari 1 juta.

“Di tahun 2015 dan 2016 kunjungan wisatawan dan jumlah hunian kamar akan mengalami kenaikan yang signifikan karena banyaknya event besar yang diselenggarakan di Aceh. Bahkan pada momen-momen tertentu, para tamu sampai kesulitan mencari kamar hotel di wilayah Banda Aceh dan sekitarnya,” ungkap Nova.

Sektor Swasta dan Percepatan Pembangunan Aceh
Dalam sambutannya, Nova juga menjelaskan tentang pentingnya keterlibatan sektor swasta untuk mendorong  suksesnya percepatan pembangunan Aceh. oleh karena itu, ketergantungan kepada anggaran pemerintah harus diminimalisir.

Menurut Wagub, jika pertumbuhan ekonomi daerah masih terus bergantung kepada APBA maupun APBK, maka upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat tidak akan tercapai. Apalagi sampai saat ini, anggaran pembangunan Aceh sangat bergantung kepada dana transfer dari pusat.

Wagub menambahkan, untuk mengubah situasi ini, jalan satu-satunya adalah mendorong agar sektor swasta berperan lebih besar dalam mengembangkan berbagai sumber daya yang ada di Aceh.

“Iklim investasi harus kita perbaiki, perlindungan kepada dunia usaha harus kita tingkatkan, sehingga investor semakin  banyak mengembangkan investasinya di Aceh. Dengan banyaknya investasi yang masuk, lapangan kerja akan terbuka luas, sehingga upaya kita untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat akan lebih mudah,” kata Wagub.

Untuk mencapai semua cita-cita tersebut, Wagub berharap agar seluruh rakyat Aceh turut berperan aktif mendukung langkah untuk memperbaiki iklim investasi di Aceh. “Bersama kita yakinkan kalangan dunia usaha, bahwa Aceh adalah tujuan investasi terbaik di wilayah Indonesia bagian barat,” sambung Wagub.

“Kyriad Muraya Hotel saya harapkan dapat tampil sebagai salah satu motor dalam mendukung kebangkitan sektor jasa, perhotelan dan pariwisata di Aceh. Dengan begitu, bukan hanya jumlah wisatawan saja yang dapat kita tingkatkan, tapi kepercayaan investor juga akan dapat kita tingkatkan.”

Untuk itu Wagub menghimbau masyarakat Aceh agar bersama-sama merawat kepercayaan investor dengan terus memperkuat semangat perdamaian dan turut memberi perlindungan kepada para investor.

“Jika investasi yang masuk ke Aceh semakin banyak, niscaya dunia usaha semakin berkembang dan kesejahteraan rakyat akan meningkat. Saya yakinkan, bahwa Aceh sekarang adalah daerah yang aman, damai dan kondusif untuk dikunjungi, baik untuk berwisata maupun berinvestasi,”” pungkas Wakil Gubernur Aceh.

Peresmian beroperasinya Kyriad Muraya Hotel ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Wakil Gubernur didampingi Wakil Ketua DPRA, Sulaiman Abda dan manajemen Kyriad Muraya Hotel Aceh. (Rill)

Banda Aceh - Nabi Muhammad Salallahu 'Alaihi Wassalam adalah sebaik-baik suri tauladan dan pribadi yang sangat menjunjung tinggi profes Buka Sertifikasi LPJK, Wagub: Rasulullah Contoh Profesional Sejati

ionalisme dalam setiap bidang yang diamanahkan.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, dalam sambutannya saat membuka secara resmi Pelatihan Sertifikasi Keahlian Tenaga Kerja Konstruksi  yang digagas oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Aceh, di Amel Convention Hall, Kamis (16/11/2017) pagi.

"Rasulullah adalah sebaik-baik contoh pribadi yang menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap amanah yang beliau emban. Dengan sikap profesional tersebut, Rasulullah selalu berhasil dalam segala bidang, baik sebagai pemimpin umat, pemimpin negara, panglima perang, maupun sebagai sudagar. Hal terakhir yang patut ditiru oleh kita yang fokus di bidang jasa konstruksi adalah keberhasilan Rasulullah membangun Yatsrib atau Kota Madinah Almunawwarah," ungkap Nova.

Wagub mengungkapkan, sesuai tuntutan zaman, profesionalitas ditandai dengan sertifikasi dan kompetensi masing-masing individu. Oleh karena itu, Wagub sangat mengapresiasi langkah LPJK Aceh yang menggagas pelatihan sertifikasi bagi tenaga kerja konstruksi di Aceh.

"Mudah-mudahan langkah ini dapat menjadi pemicu semangat kita untuk melakukan sertifikasi secara menyeluruh kepada para pekerja konstruksi  di seluruh Aceh, sehingga  kita mampu melahirkan para pekerja konstruksi yang cakap, cekatan dan handal dalam rangka mendukung suksesnya pembangunan sektor konstruksi di Bumi Serambi Mekah ini," kata Wagub..

Sebagaimana diketahui, Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi  mengamanatkan, bahwa  wilayah kerja jasa konstruksi tidak hanya berorientasi pada bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tapi mencakup penyelenggaraan sektor konstruksi secara menyeluruh.

Dalam kesempatan tersebut, Wagub juga mengingatkan, bahwa untuk dapat menjalankan kegiatan konstruksi pada bidang yang cukup luas itu, ada beberapa persyaratan penting yang harus dipenuhi, yaitu seluruh penyelenggaraan Jasa Konstruksi wajib dilaksanakan oleh Tenaga Kerja yang Memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi.

“Tidak ada pemilihan lain bagi Pemerintah Aceh mendukung kegiatan seperti ini, karena kompetensi dan sertfikasi ini merupakan amanat Undang-undang,” imbuh Nova.

Selanjutnya, Wagub juga mengingatkan agar ada pembagian tanggungjawab dalam penyelenggaraan jasa konstruksi, di mana Pemerintah Provinsi bertanggungjawab menyelenggarakan pelatihan tenaga ahli, sedangkan Pemerintah Kabupaten/Kota bertanggungjawab menyelenggarakan pelatihan tenaga terampil.

Wagub menambahkan, lembaga konstruksi harus menjamin terciptanya penyelenggaraan tertib usaha jasa konstruksi yang adil, sehat dan terbuka melalui pola persaingan yang sehat.

Selain itu, sambung Wagub, lembaga konstruksi harus meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan jasa konstruksi melalui kemitraan sebagai bagian dari sistem pengawasan bersama.

Hal terakhir yang menurut Wagub harus diperhatikan adalah terkait dengan lingkup pengaturan yang diperluas, tidak hanya mengatur usaha jasa konstruksi tapi juga mengatur rantai pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan.

“Untuk menjalankan semua ketentuan di atas, semua pemangku kebijakan terkait wajib melakukan koordinasi melalui berbagai forum agar ketentuan yang terkait usaha jasa konstruksi itu dapat berjalan dengan baik di Aceh. Salah satu yang perlu kita tekankan adalah sertifikasi bagi para pekerja konstruksi di Aceh.”

Sementara itu, terkait sertifikasi yang telah diwajibkan oleh Undang-undang, Wagub berpesan agar para pihak dapat secepatnya menyusun langkah agar proses sertifikasi dapat berjalan secara berkesinambungan, agar para pekerja yang terlibat dalam usaha jasa konstruksi di Aceh benar-benar memenuhi ketentuan yang berlaku.

“Saya terkejut dan khawatir dengan penjelasan yang disampaikan oleh Ketua LPJK Pusat, bahwa jumlah tenaga kerja bersertifikat di indonesia masih berada di bawah angka 10 persen. Ini merupakan tantangan dan kekhawatiran, yang harus segera diselesaikan,” tegas Wagub.

Untuk diketahui bersama, dalam sambutannya Ruslan Rifa’i, selaku Ketua LPJK Nasional menjelaskan, bahwa saat ini terdapat sebanyak 7,3 juta tenaga kerja. Namun, dari jumlah tersebut hanya sekitar 700 ribu saja yang bersertifikat.

Ruslan juga mengungkapkan, bahwa Pemerintah Pusat saat ini sangat fokus membangun infrastruktur di seluruh Indonesia. Untuk mendukung langkah tersebut, Pemerintah telah mempersiapkan dana sebesar Rp4.700 triliun.

Melihat besarnya dana pembangunan infrastruktur ini, Wagub berharap peningkatan dana infrastruktur ini sejalan dengan meningkatnya jumlah tenaga kerja yang terserap.

“Besarnya dana infrastruktur ini harus mampu meningkatkan serapan jumlah tenaga kerja, terutama tenaga kerja bidang konstruksi yang berkompeten dan bersertifikasi. Oleh karena itu, Pemerintah Aceh berkomitmen untuk mendukung sertifikasi bidang jasa konstruksi ini,” tambah Wagub.

Dalam kesempatan tersebut, Wagub juga menghimbau LPJK dan seluruh mitra konstruksi di Aceh agar bergerak cepat meningkatkan kegiatan pelatihan dan sertifikasi bagi pekerja konstruksi di Aceh.

“Dengan sertifikasi itu, para pekerja diharapkan dapat mengambil peran di tengah arus usaha konstruksi di Aceh yang bergerak cukup cepat. Selamat mengikuti proses sertifikasi ini, semoga saudara kelak menjadi pekerja ahli konstruksi yang cakap dalam menjawab tantangan zaman,” pungkas Wakil Gubernur Aceh.

Sementara itu, Ketua LPJK Aceh, Tripoli menjelaskan, sertifikasi ini diikuti oleh 115 peserta, yang terbagi atas 75 ahli sumber daya air, ahli konstruksi dan ahli PWK. Sedangkan 40 lainnya adalah tenaga terampil, yaitu juru ukur dan operator alat berat.

Tripoli juga menjelaskan, bahwa LPJK akan menyerahkan bangunan PAUD di Kecamatan Jiem Jiem Pidie Jaya. Bangunan ini adalah sumbangan dari LPJK se-Indonesia untuk korban gempa Pidie Jaya.

Kegiatan yang mengangkat tema 'Melalui Pelatihan Tenaga Kerja Kontruksi Kita Tingkatkan Profesionalisme dan Daya Saing Dunia Jasa Konstruksi Aceh’ turut dihadiri oleh Ketua LPJK Jawa Barat, Banten dan Sulawesi Selatan. (Ngah)

Napi Zulkifli Muhammad
Lhokseumawe- Kantor Wilayah Hukum dan HAM (Kanwil Kumham) Aceh mengabulkan permohonan pindah kepada Narapidana (napi) Zulkifli Muhammad alias Zul Peng Griek terpidana 20 tahun penjara dalam kasus Narkotika ke Lapas Klas II B Kuala Simpang.
Pemindahan napi zulkifli muhammad dari Lapas Klas IIA Lhokseumawe berlansung sekitar pukul 11:00 WIB menjelang menggunakan mobil tahanan yang dikawal ketat oleh personil kepolisian dan petugas lapas, Rabu (Kamis 16/11/2017).

Kepala Lapas Klas IIA Lhokseumawe Drs. H.Nawawi kepada redaksi  membenarkan adanya pemindahan napi Zulkifli Muhammad dari Lapas Lhokseumawe ke Lapas Kuala Simpang sesuai dengan permohonan yang diajukan oleh pihak keluarga melalui lapas kemudian diteruskan ke Kanwil  Kumham Aceh.

" SK Pemindahan kemarin kita terima, tadi pukul 11: 00 WIB sudah dipindahkan ke lapas kuala simpang dengan mobil yang dikawal oleh polisi dan petugas kita ",ujarnya.

Menurut Nawawi permohonan pindah napi tersebut telah lama diajukan dengan pertimbangan agar lebih dekat dengan keluarga dan memudahkan bagi pihak keluarga membezuknya.

" Kalau permohonan pindah sudah lama diajukan oleh pihak keluarga pada kami,ada sekitar 1 atau 2 bulan lalu,setelah itu kita teruskan ke kantor wilayah,dalam permohonan pemindahan beralasan agar memudahkan pihak keluarga membezuknya, munkin pertimbangan tersebut yang membuat kantor wilayah mengabulkan permohonan pindah dari napi tersebut ",ungkap nawawi yang juga salahsatu Kabid di Kemenkumham Aceh sebelum menjabat kalapas lhokseumawe. (Redaksi)

Lhokseumawe- Polres Lhokseumawe tilang 567 pengendara yang melanggar peraturan berlalu lintas di wilayah hukum Polres Lhokseumawe dalam Operasi Zebra Rencong Tahun 2017, jumlah tilang tersebut  meningkat drastis bila dibandingkan dengan tahun 2016.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman, SH, S.Ik, MH melalui Kasat Lantas Iptu Mulyana mengatakan, selama 14 hari pelaksanaan Operasi Zebra Rencong 2017 dari 1 hingga 14 November 2017,  Satlantas Polres Lhokseumawe telah menilang kendaraan sebanyak 567 kendaraan. Angka jumlah tilang tersebut meningkat empat kali lipat dari tahun 2016 yang hanya 194 pelanggaran.

Lanjutnya, bertambahnya angka penilangan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap aturan tata tertib berlalu lintas yang baik dan benar. Selain itu, meningkatnya kinerja petugas didalam melakukan penertiban pelanggar lalulintas.

Sambungnya, jenis pelanggaran pada umumnya adalah tidak memiliki atau membawa Surat Izin Mengemudi (SIM), serta tidak membawa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), tidak menggunakan plat kendaraan, tidak memakai helm depan dan belakang serta tidak memakai kelengkapan kendaraan lainnya seperti kaca spion.

Kasat Lantas menambahkan, angka pelanggaran lalu lintas diwilayah hukum  Polres Lhokseumawe masih tinggi. Pasca Operasi Zebra Pihaknya mengingatkan kepada masyarakat untuk mematuhi aturan berlalulintas yang baik dan benar serta memperhatikan aturan keselamatan dalam berkendaraan," tegas Iptu Mulyana.(RMD)

Banda Aceh - Tgk Muharuddin tidak mempermasalahkan permintaan pergantian dirinya sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) yang disampaikan Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh (DPW PA) Aceh Utara melalui surat bernomor DPW-PA/AU/X/2017, tertanggal 9 Oktober 2017.

Dalam surat yang diteken Ketua PA Aceh Utara Tgk H Zulkarnaini Hamzah atau yang disapa Tgk Nie dan Sekretaris Yusra Idris juga mengusulkan Sulaiman sebagai penggati Tgk Muharuddin.

"Saya kembalikan kepada keputusan partai, saya tidak mempersoalkan hal itu selama sesuai dengan aturan dan mekanisme partai," kata Tgk Muharuddin saat dikonfirmasi AJNN, via selulernya, Kamis, (16/11).

Tgk Muharuddin mengaku siap dan taat menjalankan apapun keputusan Partai Aceh.

Dalam surat DPW PA Aceh utara itu juga disebutkan beberapa alasan pergantian Ketua DPRA itu. Salah satunya karena Tgk Muharuddin sudah tiga tahun menjabat orang nomor satu di DPRA, dan sudah saatnya dilakukan pergantian kepada kader yang lain dengan berdasarkan kesepakatan semula.| AJNN

StatusAceh.Net -  “Korban pertama ketika perang terjadi adalah kebenaran.”

Peneliti Human Rights Watch Indonesia, Andreas Harsono, mengutip kalimat bersayap tersebut dari senator AS, Hiram Warren Johnson, pada awal abad 20 yang masih relevan hingga kini sekalipun dunia telah berkembang jauh.

Dalam peristiwa di Tembagapura belakangan ini, yang disebut Harsono sebagai “konflik dengan intensitas rendah,” informasi yang mendekati kebenaran amatlah sulit ketika kerja serius wartawan dan peneliti dihambat oleh lorong kegelapan yang panjang.

Harsono bekerja di sebuah lembaga nirlaba yang menyentuh isu Papua secara serius setidaknya sejak 1998, tahun politik yang panas ketika rezim Soeharto lengser, saat sejumlah kawasan di Indonesia tersuruk dalam kekerasan komunal dan tuntutan pemisahan diri, termasuk di Papua.

Ia bilang, untuk mengabarkan peristiwa konflik di Papua, “kita harus menembus lapisan propaganda, pelintiran informasi, dan pembelaan dari warga sendiri.”

Menurutnya, aparat keamanan perlu menyetir opini publik untuk melancarkan operasi militer; sedangkan Tentara Pembebasan Nasional – Organisasi Papua Merdeka perlu membela diri.

“Kedua belah pihak memelintir (informasi) tapi tidak imbang. Pelintiran dari pihak aparat jauh lebih besar daripada pihak Papua. Wartawan Indonesia celakanya gampang sekali termakan spin dari polisi,” katanya.

Sejumlah laporan dari tempat kerja Harsono sangat sering merekam pelanggaran hak asasi manusia di Papua. Dari kekerasan negara terhadap warga sipil lewat pembakaran kampung dan pengusiran, dari pembungkaman aksi politik damai hingga pemenjaraan politik, dari penembakan-penembakan sporadis terhadap pemuda Papua hingga pembatasan kebebasan pers. Bahkan topik Papua selalu jadi poin pembahasan dalam setiap laporan tahunan Human Rights Watch mengenai kondisi masalah HAM di Indonesia.

Salah satu laporan Human Rights Watch soal restriksi pers bebas di Papua menyimpulkan bahwa wartawan-wartawan di Papua, terutama yang beretnis Papua, menghadapi “hambatan serius” saat menyentuh masalah sensitif.

“Meliput korupsi dan perampasan lahan bisa menjadi hal berbahaya di mana pun di Indonesia, tetapi wartawan nasional dan lokal yang kami wawancarai mengatakan bahaya itu menguat di Papua … Wartawan di Papua mengalami gangguan, intimidasi, dan kekerasan sewaktu-waktu dari aparat, anggota masyarakat, dan pasukan pro kemerdekaan,” tulis laporan itu.

Harsono mengatakan situasi di Tembagapura, lokasi tambang emas PT Freeport Indonesia, serta informasi buram terkait Papua, bermula dari penyerahan kekuasaan wilayah paling timur itu ke Indonesia pada 1963. Pada 1969, Papua resmi dalam wilayah Indonesia sesudah digelar satu jajak pendapat, yang diabsahkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Kekerasan mengikuti upaya politik dan ekonomi atas wilayah Papua. Sejak 1961 saat orang Papua berupaya membangun legitimasi dan otonomi atas kemerdekaannya, Indonesia melakukan operasi militer guna mengikis tuntutan rakyat Papua. Operasi ini dibangun dengan tiga tahap: infiltrasi, serangan terbuka, dan konsolidasi. Organisasi Papua Merdeka, kelompok gerilyawan yang terpencar dan berkekuatan minim hingga sekarang, terbentuk guna menuntut kemerdekaan Bangsa Papua Barat.

Pada 1967, Freeport mendapatkan tanda tangan kontrak tambang dengan Indonesia. Pada 1970-an, OPM terbentuk di Timika, bersamaan dengan operasi tambang salah satu penyumbang pajak terbesar bagi pemerintah Indonesia itu berjalan.

Sepanjang 1963 hingga sekarang, ada banyak warga sipil yang terbunuh dan mengungsi. Beberapa pemuka Papua yang terbunuh termasuk musikus grup Mambesak dan antropolog Arnold Ap pada awal 1980-an, serta Ketua Presidium Dewan Papua Theys Eluay pada 2001.

BACA SELANJUTNYA

Ilustrasi
StatusAceh.Net - Aksi kejar-kejaran di Jalan R Suprapto, Batuaji, Batam sempat menghebohkan pengendara yang melintas. JD, remaja berusia 14 tahun diamankan oleh warga, usai melakukan aksi penjambretan di simpang Lampu Merah Putri Hijau, Batuaji pada Rabu (15/11) malam.

Informasi di lapangan, pelaku yang menggunakan sepeda motor Mio Hitam BP 5154 DQ sudah mengincar korbannya KS yang menaruh tas di bawah stang motor. Saat situasi lengang, pelaku nekat menarik tas korban.

Kemudian, pelaku yang terkejut dengan aksi pelaku pun langsung berteriak minta tolong kepada pengendara yang melintas. Warga yang mendengar langsung merespon teriakan korban, mereka berusaha mengejar pelaku yang melarikan diri ke arah Sagulung.

Beruntung, pelaku sempat tertangkap oleh warga karena tertahan di lampu merah. Warga yang geram langsung menangkap JD sehingga ia terjatuh dari motornya. Pelaku yang panik berusaha melarikan diri dari amukan warga.

"Sekali sudah tertangkap, pas mau dihajar pelaku malah kembali melarikan diri dengan cara berlari menuju ruko di kawasan Batavia Sagulung," kata Sunaryo warga yang melintas.

Namun aksi tersebut tidak berlangsung lama, warga yang geram terus melakukan pencarian di sekitar lokasi. Akhirnya setelah beberapa menit, pelaku ditemukan bersembunyi di ruko panti pijat di kawasan Batavia. "Sebagian warga ada yang ngejar, ada juga yang menjaga motor pelaku dan melampiaskan kekesalannya dengan merusak motor pelaku," ujarnya.

Warga yang geram langsung menghakimi pelaku, beruntung anggota Polsek Sagulung yang melintas langsung mengamankan pelaku ke Polsek. "Iya ada pelaku penjambretan diamankan semalam, tapi sudah kita serahkan ke Polsek Batuaji karena TKP nya di wilayah hukum Batuaji," kata Kanit Reskrim Polsek Sagulung Ipda Bonar Hutapea, Kamis (16/11/2017). | Sindonews

Ilustrasi Gading Gajah.
Medan - Polisi menggagalkan upaya penyelundupan dua gading gajah saat sedang razia Operasi Zebra Rencong 2017 depan Mapolsek Kota Kuala Simpang, Aceh Tamiang. Gading gajah itu ditemukan dalam mobil Avanza yang sedang melintas menuju Sumatera Utara (Sumut), Medan.

Tersangka yang diamankan berinisial SD alias Darmin (46) warga Dusun Kroeng Tuan, Gampong Seumamah, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Tamiang, pada Selasa (14/11) sekira pukul 21.45 WIB. Darmin merupakan sopir yang mengantar gading gajah tersebut.

Gading gajah tersebut disimpan tersangka di lantai bagian belakang mobil yang dikendarainya. Gading itu dibungkus dengan goni plastik warna putih. Berdasarkan pengakuan tersangka, gading itu hendak dibawa ke Medan kepada pemiliknya.

"Saat sedang razia, petugas memeriksa mobil tersebut dan menemukan ada dua gading gajah, langsung diamankan dan telah ditetapkan menjadi tersangka," kata Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Aceh, Kombes Pol Erwin Zadma, Rabu (15/11).

Kata Erwin, penemuan gading gajah sepanjang 65 centimeter diduga ada kaitan dengan ditemukannya gajah mati di pedalaman Gampong Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur pada hari yang sama.

Kendati demikian, sebutnya, saat ini tim gabungan Polisi, TNI dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh sudah ke lokasi untuk dilakukan autopsi. Setelah itu akan diketahui kepastiannya ada kaitan dengan temuan dua gading gajah tersebut.

"Namun dugaan besar ada kaitannya, karena gajah yang mati ditemukan itu gadingnya sudah tidak ada lagi," jelasnya.

Gajah yang ditemukan di pedalaman Aceh Timur itu oleh warga sudah ditanam. Ini dilakukan dugaan untuk menghilangkan jejak atas pembunuhan gajah dengan mengambil gadingnya.

Tersangka saat ini sudah mendekam di tahanan Mapolres Aceh Tamiang. Tersangka dipersangkakan melanggar pasal 40 Ayat (2) Jo Pasal 21 Ayat (2) huruf d UU RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem.| Merdeka.com

Banda Aceh - Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah membuka Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Aceh Tahun 2017 di Hotel Hermes, Banda Aceh, Rabu 15 November 2017 malam.

Rakor ini mengangkat tema "Melalui pemberdayaan usaha pangan, kita wujudkan kemandirian pangan gampong menuju Aceh Troe".

Pertemuan tersebut diselenggarakan guna membahas langkah-langkah terbaik untuk mewujudkan ketersediaan dan pemenuhan pangan di masyarakat sebagaimana diamanatkan UU No. 18 Tahun 2012 tentang pangan.

Melalui pertemuan tersebut, diharapkan dapat disusun sebuah program yang terencana dan terukur sehingga potensi rawan pangan di Aceh dapat diukur sejak dini.

"Saya ingatkan lagi bahwa peraturan Presiden RI nomor 83 tahun 2006 tentang dewan ketahanan pangan, mengamanatkan pemerintah provinsi dan kabupaten untuk membentuk Dewan Ketahanan Pangan atau DKP di daerah masing-masing," ujar Wagub dalam sambutannya.

Wagub menjelaskan, tugas DKP adalah membantu gubernur dan Bupati/Walikota dalam merumuskan kebijakan Ketahanan Pangan.

Wagub juga mengatakan, sektor pertanian adalah kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomin Aceh. Dari sekitar lima juta penduduk Aceh, sebagian besarnya berprofesi sebagai petani. Sektor pertanian juga disebut menyerap tenaga kerja terbesar, yakni hampir mencapai 35 persen dari jumlah angkatan kerja yang ada. Tidak heran jika kontribusi sektor tani terhadap PDRB Aceh mencapai 30 persen.

"Kedepan kita harap PDRB dari sektor ini bisa lebih ditingkatkan," ujarnya.

Namun wagub juga mengakui, langkah tersebut tidak mudah, sebab Aceh masih menghadapi kualitas SDM yang rendah, akses dan distribusi yang belum lancar, stabilitas harga pangan yang bervariasi yang kesemuanya dapat mempengaruhi kecukupan pangan. 

Apalagi, lanjut Wagub, berdasarkan survey kerawanan pangan yang dilakukan oleh Food Security and Vulnerability Atlas (SFVA) tahun 2014, menemukan fakta masih terdapat 108 kecamatan dari 260 kecamatan di Aceh yang dikategorikan rawan pangan.

Hal tersebut terutama disebabkan faktor kemiskinan, akses air bersih, akses listrik serta masih rendahnya kualitas pendidikan masyarakat di pedesaan.

"Semua masalah ini harus kita tangani dengan cepat, sehingga potensi sumber pangan di Aceh dapat kita optimalkan," katanya.

Wagub juga menjelaskan, Pemerintah Aceh telah menetapkan kemandirian pangan menjadi salah satu isu strategis yang harus diprioritaskan.

Untuk itu, Wagub juga berpesan, Dewan Ketahanan Pangan di seluruh Kabupaten /Kota harus meningkatkan kinerjanya.

Pada cara tersebut Wagub juga menyerahkan penghargaan "Adi Karya Pangan Nusantara 2017" kepada enam tokoh yang dinilai berhasil mengembangkan pertanian dan pangan di daerah masing-masing. Mereka terpilih setelah melalui sejumlah penilaian. (Rill)
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.