PPWI Kutuk Pengeboman di Kantor Modus Aceh dan Minta Polisi Usut Tuntas
JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Nasional Wilson Lalengke, menyikapi peristiwa pemboman kantor redaksi Tabloid Modus Aceh dan Majalah Inspirator, di jalan Teuku Iskandar, Beurawe, Kota Banda Aceh, Sabtu (30/06/2018).
Berdasarkan kejadian tersebut, Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke mengutuk keras pelaku pengeboman dan meyampaikan beberapa pernyataan sikap antara lain sebagai berikut:
1. Kita mengutuk keras atas perilaku terorisme yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu terhadap masyarakat pers. Tindakan tersebut merupakan refleksi dari mentalitas pecundang, pengecut, dan penakut, serta moralitas yang sangat rendah.
2. Jika pengeboman itu dilakukan sebagai respon atas pemberitaan, maka dapat dikatakan bahwa oknum pelaku dan dalangnya merupakan sisa-sisa peninggalan mahluk bar-bar dari jaman jahiliah, yang tidak memiliki kemampuan berpikir waras sama sekali. Pelaku dan dalangnya memiliki karakter menyimpang yang sama, yang dapat dikategorikan sebagai kelompok manusia sakit jiwa alias psikopat.
3. Aparat negara harus mengejar oknum pelaku dan menangkap yang bersangkutan bersama dalang-dalangnya. Hal ini sangat penting, bukan hanya dalam konteks penegakan hukum semata, tetapi demi menjaga dan melindungi masyarakat dari ancaman para manusia kurang waras tersebut di kemudian hari.
4. Menghimbau seluruh elemen masyarakat agar selalu waspada, bersatu bersama menjaga setiap jengkal wilayah masing-masing, dan mencegah terjadinya peristiwa serupa di masa mendatang.
5. Kepada teman-teman pers, khususnya para awak media Modus Aceh, agar jangan gentar, jangan takut, jangan surut nyali. Justru, dengan kejadian tersebut, kita harus lebih mempertinggi kekuatan dan memperhebat lagi perang melawan kesewenang-wenangan, penyalahgunaan kekuasaan, KKN dan kemunafikan para pejabat, pengusaha hitam, dan oknum-oknum warga masyarakat yang berperilaku abnormal.
6. Masih untuk para pekerja media, khususnya yang memiliki integritas dan idealisme yang tinggi, mari kita bersatu-padu, bersama-sama dalam satu barisan saling mendukung, saling melindungi, saling menyelamatkan. Juga, saling menjaga dan memberdayakan di antara satu dengan lainnya.[Red/Rls]