2016-05-15

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

Momen Rossi menyalip Dovizioso dan menjadikan The Doctor berada di posisi kedua di Sirkuit Le Mans, Minggu (8/5/2016).
Sport - Valentino Rossi terlihat berbahaya ketika melakukan kualifikasi GP Italia di Sirkuit Mugello, Sabtu (21/5/2016). Di kampung halamannya ini "The Doctor" berhasil merebut pole position, sehingga memastikan diri akan memulai balapan dari posisi terdepan, Minggu (22/5/2016).

Prestasi ini juga menjadi pole position kedua Rossi pada musim ini, setelah sebelumnya di GP Spanyol, Sirkuit Jerez. Ketika itu, Rossi berhasil mengalahkan para pebalap Spanyol di kampung halamannya sendiri dengan menjuarai balapan.

Posisi kedua, dihuni Maverick Vinales yang karirnya sedang naik daun, posisi ketiga ada Andrea Ianonne, sedangkan Marc Marquez berada di urutan keempat, dan Jorge Lorenzo harus puas start posisi kelima. Demikian dilansir laman crash.net, Sabtu (21/5/2016).

Ketika sesi latihan bebas (free practice), The Doctor selalu di luar posisi 5 terdepan. Namun, saat kualifikasi, pebalap asal Italia itu semakin mempertajam waktu hingga akhirnya mendapatkan pole position.

Balapan GP Italia ini dipastikan akan berlangsung seru. Sebab, Rossi memiliki target untuk juara "di rumahnya sendiri". Bahkan, ia mengenakan helm custom terbarunya untuk Mugello, bertuliskan 'Giallo' yang berarti 'Kuning'.

Berikut hasil kualifikasi GP Italia:

 Qualifying 2:

1. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 46.504s [Lap 7/8] 340km/h (Top Speed)
2. Maverick Viñales ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 46.598s +0.094s [7/7] 340km/h
3. Andrea Iannone ITA Ducati Team (Desmosedici GP) 1m 46.607s +0.103s [5/8] 347km/h
4. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 46.759s +0.255s [2/7] 341km/h
5. Jorge Lorenzo ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 46.882s +0.378s [8/8] 340km/h
6. Aleix Espargaro ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 47.186s +0.682s [6/6] 340km/h
7. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 47.218s +0.714s [7/8] 342km/h
8. Bradley Smith GBR Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 47.247s +0.743s [9/9] 339km/h
9. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP15) 1m 47.261s +0.757s [6/7] 349km/h
10. Scott Redding GBR Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP15) 1m 47.359s +0.855s [5/6] 345km/h
11. Michele Pirro ITA Ducati Team (Desmosedici GP) 1m 47.361s +0.857s [6/6] 346km/h
12. Yonny Hernandez COL Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP14.2) 1m 47.436s +0.932s [7/7] 346km/h

Qualifying 1:
13. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP) 1m 47.089s 348km/h
14. Pol Espargaro ESP Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 47.159s 339km/h
15. Hector Barbera ESP Avintia Racing (Desmosedici GP14.2) 1m 47.555s 343km/h
16. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 1m 47.659s 335km/h
17. Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 1m 47.830s 335km/h
18. Eugene Laverty IRL Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP14.2) 1m 48.111s 345km/h
19. Alvaro Bautista ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 48.372s 331km/h
20. Stefan Bradl GER Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 48.646s 336km/h
21. Loris Baz FRA Avintia Racing (Desmosedici GP14.2) 1m 48.991s 339km/h
Tito Rabat ESP Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V)* No Time
Sumber: kompas.com

Jakarta - Personel Kodam I Bukit Barisan, Medan, Sumatera Utara, menemukan narkoba jenis sabu-sabu saat melakukan penertiban rumah dinas TNI di Medan, Sabtu, 21 Mei 2016. Tak hanya itu, di lokasi penertiban, petugas juga menemukan ratusan pelat nomor kendaraan, Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan alat cetak yang diduga digunakan untuk aksi kejahatan.

Temuan ini didapatkan aparat gabungan Kodam Bukit Barisan, saat melakukan penertiban rumah dinas di Kompleks Perumahan Widuri, Kecamatan Medan Amplas.

Petugas pun mengamankan seorang warga berinisial AD. Dia diduga terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Petugas pun menyita berbagai barang bukti sabu, STNK dan mesin printer sebagai barang bukti. Selain itu, polisi mengamankan dua unit sepeda motor, yang diduga hasil kejahatan.

Di tempat lain, personel TNI juga mengamankan tiga orang lainnya, bersama barang bukti narkoba dan uang senilai Rp15 juta.

Warga tidak menduga rumah yang dihuni anak pensiunan TNI ini menjadi lokasi penyalahgunaan narkoba. "Pelaku berinisial AD sudah lama diintai personel Kodam I Bukit Barisan, namun berulang kali berhasil meloloskan diri," ujar Kolonel Arm. Anggoro Setyawan, Aslog Kodam I Bukit Barisan, Sabtu, 21 Mei 2016.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, tersangka AD dan tiga rekannya langsung diserahkan ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Utara.

Petugas juga masih menyelidiki dugaan pelaku terlibat dalam aksi pencurian sepeda motor di Kota Medan. Sementara itu, dalam penertiban ini, petugas mengosongkan 15 rumah dinas yang tidak lagi dihuni personel TNI aktif.(Viva)

Kualifikasi MotoGP Italia, Rossi didepan
Mugello - Pebalap Yamaha asal Italia, Valentino Rossi, start paling depan di MotoGP Italia 2016. Rossi mengungguli Maverick Vinales dan Andrea Iannone yang ada di posisi kedua dan ketiga.

Bagi Rossi, ini merupakan pole keduanya musim ini. Pole pertamanya ia dapatkan pada MotoGP Spanyol, di mana ia juga keluar sebagai pemenangnya. Ini juga merupakan pole pertamanya di Mugello sejak 2008.

Di Sirkuit Mugello, Sabtu (21/5/2016), Rossi merebut posisi start terdepan setelah menorehkan catatan waktu 1:46,504 detik. Ia mendapatkan catatan waktu tersebut ketika sesi kualifikasi sedikit lagi selesai.

Posisi kedua ditempati oleh rekan Rossi di Yamaha musim depan, Vinales, yang menorehkan catatan waktu 1:46,598 detik. Catatan waktu Vinales berselisih 0,094 detik dari Rossi.

Sementara itu, Iannone berada di posisi ketiga dengan catatan waktu 1:46,607 detik dan pebalap Honda, Marc Marquez, berada di posisi keempat dengan catatan waktu 1:46,759 detik.

Marquez punya kesempatan untuk mengalahkan catatan waktu Rossi pada putaran terakhirnya, namun ia gagal melakukannya.

Rekan satu tim Rossi di Yamaha saat ini, Jorge Lorenzo, berada di posisi kelima dengan catatan waktu 1:46,882 detik. Catatan waktunya berselisih 0,378 detik dari Rossi.
(detik.com)

SEMUA waktu yang ada di muka bumi ini merupakan waktu-waktu yang penuh keberkahan, jika seseorang memanfaatkan dengan sebaik mungkin. Yakni melakukan amal kebaikan dan menyibukkan diri dengan perkara yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Namun, ada salah satu waktu yang jika Anda memanfaatkannya dengan baik, maka keberkahan itu akan terasa berlipat-lipat ganda. Apakah itu?

Salah satu bulan yang membawa keberkahan ialah sya’ban, dan kali ini tepat pada pertengahan bulan sya’ban atau yang biasa kita kenal sebagai malam nisfu sya’ban. Malam ini dipercaya dapat memberikan keberkahan yang amat luar biasa kepada orang-orang yang senantiasa menyucikan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sebagaimana dalam hadis dikatakan, “Sesungguhnya Allah SWT turun ke langit dunia pada malam nisfu sya’ban dan mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu pada kambing Bani Kalb (salah satu kabilah yang punya banyak kambing),” (HR. At-Tabarani dan Ahmad). Namun Al-Imam At-Tirmizy menyatakan bahwa riwayat ini didhaifkan oleh Al-Bukhari.

Selain hadits di atas, juga ada hadits lainnya yang meski tidak sampai derajat shahih, namun oleh para ulama diterima juga.

Dari Aisyah radhiyallahu anha berkata bahwa Rasulullah SAW bangun pada malam dan melakukan shalat serta memperlama sujud, sehingga aku menyangka beliau telah diambil. Ketika beliau mengangkat kepalanya dari sujud dan selesai dari shalatnya, beliau berkata, “Wahai Asiyah, (atau Wahai Humaira’), apakah kamu menyangka bahwa Rasulullah tidak memberikan hakmu kepadamu?” Aku menjawab, “Tidak ya Rasulallah, namun Aku menyangka bahwa Anda telah dipanggil Allah karena sujud Anda lama sekali.” Rasulullah SAW bersabda, “Tahukah kamu malam apa ini?” Aku menjawab, “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Ini adalah malam nisfu sya’ban (pertengahan bulan sya’ban). Dan Allah muncul kepada hamba-hamba-Nya di malam nisfu sya’ban dan mengampuni orang yang minta ampun, mengasihi orang yang minta dikasihi, namun menunda orang yang hasud sebagaimana perilaku mereka,” (HR. Al-Baihaqi).

Al-Baihaqi meriwayatkan hadits ini lewat jalur Al-‘Alaa’ bin Al-Harits dan menyatakan bahwa hadits inimursal jayyid. Hal itu karena Al-‘Alaa’ tidak mendengar langsung dari Aisyah RA.

Ditambah lagi dengan satu hadits yang menyebutkan bahwa pada bulan Sya’ban amal-amal manusia dilaporkan ke langit. Namun hadits ini tidak secara spesifik menyebutkan bahwa hal itu terjadi pada malam nisfu sya’ban.

Dari Usamah bin Zaid ra bahwa beliau bertanya kepada nabi SAW, “Saya tidak melihat Anda berpuasa (sunnah) lebih banyak dari bulan Sya’ban.” Beliau menjawab, “Bulan sya’ban adalah bulan yang sering dilupakan orang dan terdapat di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan itu adalah bulan diangkatnya amal-amal kepada rabbul-alamin. Aku senang bila amalku diangkat sedangkan aku dalam keadaan berpuasa,” (HR. An-Nasai).

Dari tiga hadits di atas, kita bisa menerima sebuah gambaran para para ahli hadits memang berbeda pendapat. Dan apakah kita bisa menerima sebuah riwayat yang dhaif, juga menjadi ajang perbedaan pendapat lagi. Sebab sebagian ulama membolehkan kita menggunakan hadits dhaif (asal tidak parah), khususnya untuk masalah fadhailul a’mal, bukan masalah aqidah asasiyah dan hukum halam dan haram.

Anggaplah kita meminjam pendapat yang menerima hadits-hadits di atas, maka kita akan mendapati bahwa memang ada kekhususan di bulan sya’ban khususnya malam nisfu sya’ban. Di antaranya adalah Allah SWT mengampuni dosa-dosa yang minta ampun. Dan bahwa Rasulullah SAW melakukan shalat di malam itu dan memperlama shalatnya. Dan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal manusia.

Jadi, kita ambil sisi positifnya saja. Dengan adanya bulan sya’ban khususnya nisfu sya’ban alangkah lebih baiknya jika kita senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, sebelum melakukan itu, bersihkanlah diri kita dengan meminta maaf kepada orang-orang terdekat kita. Barulah kita memohon ampun kepada Allah.

Walau pun kita tidak mengetahui kepastiannya, tak ada salahnya kan jika malam ini kita habiskan waktu dengan mendekatkan diri pada Allah? Tak ada yang salah dengan hal itu, hanya niat kita ialah bukan hanya untuk mengaharapkan pahala saja, karena itu berarti kita menginginkan yang lain, walau sah-sah saja jika memang kita mengharapkannya. Hanya, akan menjadi hal yang jauh lebih baik, jika kita mengaharapkan ridha dan ampunan Allah SWT. Tak lupa berdoalah demi masa depan kita untuk menjadi seorang hamba dan manusia yang lebih baik lagi di muka bumi ini. Wallahu ‘alam. []

Sumber: rumahfiqih.com/islampos.com

Kebakaran Pasar Sileumum Aceh Besar (Foto: Rayful/Okezone)
Aceh Besar - Kebakaran terjadi di Pasar Seulimum, Aceh Besar, Sabtu (21/5/2016) pagi tadi. Akibatnya sepuluh toko berkonstruksi semi permanen ludes dilalap api. Diduga kebakaran terjadi akibat arus pendek listrik. Sementara tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Menurut keterangan warga, api mulai muncul dari deretan toko bagian tengah sekitar pukul 03.00 WIB. Api kemudian merambat ke sisi lainnya. Petugas pemadan Kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar mengarahkan empat mobil pemadam.

"Pemadam kebakaran datang saat api hampir setengah membakar sepuluh toko," ungkap salah seorang pemuda sekitar, Herdi Anwar.

Petugas penjinak si jago merah, kata Herdi saat itu tidak langsung memadamkan api. Pasalnya aliran listrik masih menyala di lokasi kejadian. Setelah PLN memadamkan arus listrik, barulah petugas mengeluarkan air dari mobil damkar.

Diketahui sepuluh toko tersebut dihuni oleh berbagai macam penjual, seperti toko kelontong, warung kopi hingga toko bangunan. Hingga pukul 04.30 WIB, api akhirnya berhasil dipadamkan. Akibat peristiwa ini, kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
(Okz)

Ilustrasi
Aceh Selatan - Dua nelayan warga Desa Mata Ie, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, tewas akibat perahu yang mereka tumpangi karam diterjang ombak besar, Sabtu (21/5/2016).

Korban tewas bernama Miswar (52) dan Ibnu Azib (60). Sementara, 11 orang lainnya mengalami luka ringan.

Teman korban, Amzan, menyebutkan saat kejadian perahu yang berisikan 13 nelayan sedang berada di Perairan Mata Ie, hendak pulang ke darat  setelah mencari ikan. Tiba-tiba angin kencang disertai ombak besar. Perahu kemudian hilang keseimbangan dan terbalik.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Selatan Cut Yusminar mengimbau kepada para nelayan untuk menunda melaut apabila cuaca sedang ekstrem. Dia berjanji memberi santunan kepada keluarga korban.
(sindonews)

Langsa - Calon gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengaku akan fokus menganyomi anak yatim dan piatu bila terpilih sebagai Gubernur. Hal tersebut dikatakan Irwandi usai menjamu makan ratusan anak yatim di posko relawan kerabat Irwandi Yusuf di Langsa, Sabtu (21/5).

Irwandi menjelaskan, menganyomi anak yatim piatu merupakan tanggung jawab yang diwajibkan dalam agama Islam.

“Mereka (anak yatim) harus benar-banar diayomi supaya tidak putus sekolah dan lapar,” sebut Irwandi di depan seribuan masyarakat Kota Langsa.

Ia menambahkan, pada tahun 2009 saat dirinya menjabat Gubernur Aceh telah pernah memberi beasiswa kepada anak yatim.

“Oleh karenanya, bila saya terpilih sebagai Gubernur maka akan saya tambahkan lagi beasiswa untuk anak yatim. Kita lanjutkan program tersebut,” ungkapnya.

Karena, lanjutnya. Pendidikan sangat penting, dengan pendidikan bisa membuka jendela dunia dan tanpa pendidikan generasi akan tertutup.[ajnn.net]

Ilustrasi
Aceh Timur - Seorang warga Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, Aceh, menyerahkan sepucuk senjata api rakitan laras pendek dan satu granat manggis ke polisi. Identitas warga tersebut tidak dipublikasi Polres Aceh Timur.

"Granat manggis yang diserahkan ke anggota Satuan Intelkam Polres Aceh Timur dalam kondisi masih aktif," kata Kapolres Aceh Timur, AKBP Hendri Budiman kepada wartawan, Sabtu (21/5/2016).

Penyerahan senjata dan granat itu dilakukan pada Jumat (20/5) kemarin sekitar pukul 16.00 WIB. Warga asal Kecamatan Peurelak, Aceh Timur, itu menyerahkannya secara sukarela. Polisi menduga, senjata dan granat tersebut peninggalan masa konflik.

"Kami menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas langkah warga tersebut yang dengan sendirinya dan dengan itikad baiknya untuk menyerahkan senjata api dan granat tersebut kepada kami," jelasnya.

Warga yang masih menyimpan senjata api dalam kondisi apapun diminta untuk segera menyerahkan ke polisi atau TNI. "Karena jika sampai ada warga yang terbukti memiliki atau menyimpan senjata api akan berhadapan dengan hukum," ungkap Kapolres.() Detik.com

Cilacap - Meskipun pelaksanaan eksekusi mati tahap III hingga kini belum resmi diumumkan oleh Kejaksaan Agung, namun segala persiapan menjelang eksekusi mati terus dilakukan. Salah satunya dengan pemesanan kamar di salah satu hotel berbintang di Cilacap, Jawa Tengah, oleh Kejaksaan.

Dari informasi yang dihimpun, pemesanan 15 kamar tersebut atas nama kejaksaan untuk digunakan pada tanggal 29 Mei hingga 5 Juni mendatang. Namun belum diketahui secara pasti apakah kamar yang dipesan tersebut akan digunakan oleh jaksa eksekutor atau untuk kegiatan lain.

"Iya ada pemesanan kamar atas nama Kejaksaan. Kemungkinan untuk sidang PK (Fredi Budiman) Rabu (25/5) depan. Tapi mereka tidak menghubungi akan datang pesan hotel, dari Kejaksaan mana saya juga tidak tahu, karena kami tidak dimintai tolong," kata Kepala Kejaksaan Negeri Cilacap, Agnes Triani saat dikonfirmasi, Sabtu (21/5/2016).

Dia juga memperkirakan jika pelaksanaan eksekusi mati tidak akan mungkin diadakan sebelum bulan puasa tiba. "Harusnya tidak mungkin mendekati puasa, apalagi tidak ada statement (Kejaksaan Agung), kalau buat dadakan. Kemungkinan sehabis lebaran," ujarnya.

Dia menjelaskan, pada awal Mei lalu pihak Kejaksaan Negeri Cilacap memang sempat dimintai tolong untuk memesan kamar hotel untuk digunakan pada tanggal 7 Mei, namun kemudian pemesanan tersebut dibatalkan.

"Saat awal Mei memang kami dimintai tolong untuk pesan kamar. Tapi karena rencana eksekusinya ditunda, sehingga pesanan kamar hotel pun dibatalkan," ucapnya.

Menurut dia, sebagai tuan rumah, pihaknya memang terus mempersiapkan diri, sehingga ketika ada instruksi pihaknya sudah siap.

"Kami hanya ketempatan saja, jadi kami menyiapkan semuanya, termasuk memfasilitasi keluarga terpidana mati yang nantinya akan berkunjung ke Nusakambangan," jelasnya.

Sementara menurut Executive Sales Banquet Hotel Dafam Cilacap, Heni Febriyanti mengatakan jika pemesanan kamar hotel untuk tanggal 7 Mei lalu sudah dibatalkan, pemesanan atas nama Kejaksaan.

"Minggu lalu (awal Mei) Kejaksaan sudah cancel, rencana RI 1 untuk peresmian PLTU juga cancel, sementara belum ada lagi (pesnana kamar)," ujar dia saat dikonfirmasi pada Rabu (11/5) lalu.

Selain adanya pemesanan kamar hotel, persiapan lainnya menjelang pelaksanaan eksekusi mati tahap III di antaranya yakni sudah disiapkannya 17 mobil ambulans yang nantinya akan membawa para jenazah terpidana mati keluar dari Pulau Nusakambangan.

"Iya sudah ada (permintaan mobil ambulans) di akhir bulan April yang lalu sebanyak 16 mobil, Polres Cilacap yang minta, tapi kami siapkan lebih satu, yaitu 17," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Marwoto.

Dia mengungkapkan, pihaknya tidak mengetahui kapan pelaksanaan eksekusi mati akan dilaksanakan. Namun berdasarkan surat permintaan dari Polres Cilacap pada akhir April lalu, pihaknya sudah menyiapkan semuanya termasuk mobil ambulans dan sopirnya yang sewaktu-waktu dibutuhkan.

"Menjelang eksekusi nanti biasanya kita secara mendadak diberitahu, sehingga tugas kami ambulans hanya mengantar jenazah dari tempat eksekusi ke tempat tujuan, kalau WNI ke rumah duka, kalau WNA ke bandara," jelasnya.

Kemudian persiapan lainnya yakni sebanyak 14 peti mati yang juga sudah dipesan oleh Polres Cilacap yang ditarget waktu pembuatannya.

"14 (peti mati), yang dipesan orang Polres Cilacap, pokoknya harus jadi 10 hari, jadi ini ngebut ngerjainnya," kata Andreas, Pengrajin peti mati di Cilacap Utara pada awal Mei lalu.

Menurut dia, 14 peti mati tersebut dipesan secara khusus, bahkan peti mati yang dipesan tersebut mempunyai ukuran yang lebih besar dari ukuran peti mati yang selama ini dia buat.

"Ukurannya (peti mati) memang agak besar, biasanya 58 x 165 Centimeter, lah ini 62 x 195 Centimeter, lebih besar dari ukuran yang kita buat," ujarnya.

Andreas yang sudah puluhan tahun mempunyai keahlian membuat peti mati tersebut baru lima tahun belakangan ini mendirikan usaha pembuatan peti mati. Bahkan sejak eksekusi tahap I dirinya sudah mulai dipesan membuat peti mati, namun baru kali ini dirinya diminta membuat peti mati dalam jumlah banyak dan ditarget waktunya.

"Pesenan banyak kayak gini biasanya khusus dan biasanya hanya stok 5, nah ini 14 peti dan ditarget 10 hari jadi," jelasnya.

Berbeda dengan dengan Andreas yang mau menerima pembuatan 14 peti mati pesanan pihak Kepolisian, Fam Tsu Jung, Pengurus Yayasan Penolong Kematian (YPK) Eka Pralaya di Banyumas juga sempat didatangi pihak kepolisian untuk dibuatkan 14 peti mati pada awal Mei lalu. Namun pihaknya mengaku tidak sanggup memenuhi permintaan pihak Kepolisian yang minta dibuatkan 14 peti mati dalam waktu yang singkat.

"Mereka tanya pesan 14 peti bisa apa tidak, saya bilang kalau mepet-mepet tidak bisa, karena harus bikin dan kita tidak sedia stok," ujar Fam Tsu Jung, Pengurus YPK Eka Pralaya Banyumas.

Berdasarkan informasi yang diterima detikcom, hampir setiap hari anggota Brimob Subden 3 Pelopor Purwokerto terus melatih keterampilan menembak di lapangan tembak Brimob Purwokerto. Biasanya mereka berlatih pada siang hari, kali ini latihan menembak dilakukan pada malam hari tepat pukul 00.00 WIB, dan dilakukan secara bersama-sama.

"Brimob lagi latihan nembak sekarang, setiap 15 menit nembak sekali tapi barengan. Sekarang latihan nembaknya mulai jam 12 malam," kata Idhad, salah satu warga yang rumahnya dekat lapangan tembak Brimob.
(*) Sumber: detik.com

Gubernur Aceh, dr. H.  Zaini Abdullah kembali melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) terhadap pembangunan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat 20 Mei 2016. Sidak tersebut bertujuan untuk melihat progres pembangunan masjid yang menjadi kebanggaan masyarakat Aceh. Humas Setda Aceh/Saiful Azmi
Banda Aceh - Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada proyek pengembangan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (20/5). Kedatangan Gubernur Zaini didampingi oleh Kepala Dinas Cipta Karya Aceh, Ir Zulkifli serta sejumlah pejabat dari Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) teknis terkait.

 Dalam kunjungannya, Gubernur Zaini mengapresiasi hasil kerja proyek pengembangan tersebut yang telah rampung sebanyak 40.98 persen, melebihi dari target awalnya, yaitu sebesar 28.94 persen.

 “Alhamdulillah, kita lihat rata-rata pembangunannya sudah bagus, banyak perubahan yang terjadi sejak kunjungan kita yang terakhir pada beberapa waktu lalu,” kata Gubernur.

Menurutnya, jika semua pekerjaan selesai seperti yang sudah diprogramkan, proyek pengembangan pelebaran Masjid Raya Baiturrahman diprediksikan akan selesai pada akhir tahun ini. “Setelah pembangunan selesai, dan proses finishing semuanya, insyaAllah pada awal tahun 2017 dapat kita resmikan,” ujarnya.

Memasuki bulan ramadhan yang akan segera tiba, Gubernur Aceh memastikan bahwa sebagian kawasan dari masjid tersebut akan dapat dimanfaatkan untuk keperluan ibadah.

“Walaupun belum sepenuhnya selesai, para pengunjung akan dapat menggunakan sebagian kawasan, yaitu di bagian utara, selatan dan bagian timur masjid untuk keperluan ibadah selama bulan puasa nanti. Mudah-mudahan mencukupi untuk menampung sebanyak kira-kira 14 ribu jamaah yang hadir,” jelas Gubernur.

Selain meninjau kondisi terkahir pembangunan pelebaran masjid, Gubernur juga meminta kepada pihak kontraktor Waskita untuk melakukan renovasi dan penguatan terhadap menara masjid supaya lebih kuat dan menciptakan suasana aman bagi pengunjung.

“Walaupun sudah ada telaah dari pakar bahwa menara itu aman, tapi kita mahu memastikan bahwa menara ini nantinya lebih safe, saya sudah memerintahkan pihak Waskita untuk mencari jalan agar menara itu lebih kuat,” kata Gubernur.

Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya Aceh, Ir Zulkifli mengatakan pihak Waskita juga akan melakukan pememeliharaan terhadap projek tersebut selama tiga tahun setelah ianya selesai.

 “Belum pernah adanya pemeliharaan seperti ini. Biasanya pada projek lain, mereka hanya melakukan pemeliharaan selama 1 tahun, tapi khusus untuk Masjid Raya ini, pihak Waskita akan melakukan perawatan selama 3 tahun,” imbuhnya.

Turut hadir dalam kunjungan sidak tersebut, beberapa perwakilan dari Waskita, Kepala Biro Umum Setda Aceh, T. Aznal, Kepala Biro Humas Setda Aceh, Frans Dellian, Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Setda Aceh Dr. Munawar A. Djalil serta para perwakilan dari SKPA terkait. (Rill)

Banda Aceh - Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah meresmikan Masjid Babuttaqwa, Gampong Batoh, Banda Aceh pada Jumat (20/5). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemukulan beduk oleh Gubernur Zaini serta dilanjutkan dengan prosesi peusijuk oleh perwakilan dari tokoh masyarakat setempat.

“Dengan mengharapkan keridhaan Allah SWT, seraya mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya meresmikan penggunaan masjid Babuttaqwa Gampong Batoh ini. Marilah sama-sama kita bermohon kepada Allah SWT, semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan ridha-Nya kepada kita semua. Amin Ya Rabbal’alamin," kata Gubernur Zaini ketika meresmikan masjid yang dibangun dari dana sumbangan masyarakat dan bantuan Pemerintah Aceh.

Menurut pria yang akrab disapa Doto Zaini itu, selama memimpin Aceh dirinya sudah banyak berkunjung ke masjid-masjid di berbagai wilayah dan sangat kagum terhadap semangat masyarakat dan aparat gampong untuk membangun masjid-masjid di Aceh.

“Sehingga tidak heran jika hampir setiap kilometer setidaknya terdapat satu masjid. Bahkan menurut data Kementerian Agama, pada tahun 2015, setidaknya ada 3.928 Masjid yang tersebar di seluruh Aceh,” kata Doto Zaini.

Hal tersebut menurut Doto Zaini menunjukkan bahwa semangat masyarakat Aceh sangat luar biasa dalam membangun masjid. “Namun demikian, saya harus jujur menyampaikan, bahwa semangat kita membangun masjid, terkadang belum berbanding lurus dengan semangat kita untuk memakmurkannya. Hal ini terlihat dari sedikitnya jumlah jamaah yang ikut melaksanakan shalat berjamaah di masjid,” ujarnya.

“Saya juga pernah membaca di media, bahwa jumlah masjid yang melaksanakan shalat jamaah lima waktu juga tidak banyak, berkisar 6 % dari keseluruhan jumlah masjid yang ada di Aceh. Selebihnya hanya melaksanakan shalat jamaah pada waktu maghrib, isya dan pada pelaksanaan shalat Jum’at saja,” jelas Doto Zaini.

Menanggapi hal tersebut, Doto Zaini mengajak seluruh masyarakat untuk terus melakukan introspeksi dan meningkatkan berbagai upaya dalam memakmurkan masjid agar keberadaannya benar-benar efektif untuk ibadah maupun aktivitas sosial keagamaan lainnya.

“Kenapa saya memaparkan kenyataan tentang masjid? karena saya ingin melihat hidupnya masjid sebagaimana masa kejayaan Islam dahulu,” sebut Doto Zaini.

Doto Zaini berharap dengan diresemikan Masjid Babuttaqwa Batoh itu, masyarakat dapat meramaikannya dengan aktivitas ibadah dan pembinaan ummat. “Karena kita semua ingin agar Syariat Islam dijalankan dengan baik, dan semua itu berawal dari masjid,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Doto Zaini turut memaparkan komitmen Pemerintah Aceh menjalankan syariat Islam, salah satunya dengan mengalokasikan anggaran untuk pembangunan masjid.

Menurutnya, sejak tahun 2012-2015 Pemerintah Aceh telah mengalokasikan dana untuk pembangunan masjid, meunasah dan juga dayah di Aceh, dengan rincian bantuan kepada 1238 masjid, 1363 meunasah, dan 247 dayah.

“Namun semua ini tentu membutuhkan dukungan dan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat. Karena itu, mari kita berjuang untuk memakmurkan masjid, agar rahmat dan barakah dari Allah senantiasa dilimpahkan atas bumi Aceh ini,” pungkas Doto Zaini.

Turut hadir dalam peresmian masjid tersebut, Kepala Dinas Cipta Karya Aceh, Ir Zulkifli, Kepala Biro Umum Setda Aceh, T. Aznal, Kepala Biro Humas Setda Aceh, Frans Dellian, Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Setda Aceh Dr. Munawar A. Djalil serta para perwakilan dari SKPA terkait. 
(Rill)

StatusAceh.Net - Kepolisian menyatakan akan menyelidiki video propaganda kelompok militan yang menamakan diri Negara Islam (ISIS), yang menunjukkan anak-anak berlatih menggunakan senjata dan membakar paspor.

Kepala Divisi Humas Polri Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya akan mengerahkan tim cyber untuk melacak identitas anak-anak dan orang dewasa dalam video tersebut, termasuk dua orang Indonesia yang disebut Abu Nashir Indunisiy dan Abu Faiz Indunisiy.

Meski demikian, ia mengakui bahwa menjangkau anak-anak dalam video itu akan sulit jika mereka berada di luar Indonesia.

"Kita akan pelajari dulu, mencari tahu ... karena bisa saja di luar Indonesia. Kalau tidak di Indonesia ya tentunya ada kendala untuk mencari tahu lebih detail ya," ujarnya kepada BBC Indonesia.

Meskipun dalam video itu diperlihatkan anak-anak membakar paspor sebagai tanda 'melepaskan diri' dari kewarganegaraan Indonesia dan Malaysia, belum dapat dipastikan apakah video dibuat di luar negeri.

"Kalau hanya melalui digital forensic atau dengan mendatangkan ahli mungkin kita tahu bahwa itu di luar negeri," kata Boy.

Pada Kamis (19/05), beredar video berdurasi 15 menit yang menunjukkan anak-anak berlatih menggunakan senjata.

Mereka terlihat bersama kumpulan laki-laki dewasa yang diduga pendukung kelompok militan Negara Islam atau ISIS. Anak-anak itu tampak seperti anak Indonesia atau Malaysia, dan fasih berbahasa Arab.

Video berjudul The Generation of Epic Battles – Wilāyat al-Barakah itu beredar di internet melalui portal berita dan media sosial.

Namun tidak diketahui siapa yang pertama kali mengunggahnya, di mana video itu dibuat, maupun motif di balik itu.

Penelusuran BBC Indonesia menemukan bahwa video itu mungkin pernah diunggah di situs Internet Archive dan kini tak bisa diakses. Video itu juga diunggah di blog tak resmi ISIS, Islamic State Times.

Dalam video, tampak belasan anak dan orang dewasa yang mengenakan baju loreng tengah memegang paspor Indonesia dan Malaysia.

Terlihat bendera ISIS di pojok kanan video. Sebelum mereka membakar paspor-paspor itu, laki-laki yang disebut "Abu Thalha Malizi" berseru lantang dengan logat melayu.

"Kepada penguasa-penguasa tiran, kepada penguasa-penguasa thogut, yang berada di bumi Nusantara khasnya di Indonesia dan Malaysia.

Ketahuilah bahwasanya kami bukan lagi warga negara kamu, dan kami melepas diri daripada kamu ... ini adalah tanda pembebasan kami dari kamu wahai pemimpin-pemimpin thogut."

Anak-anak itu juga diperlihatkan sedang dididik untuk melawan thogut, yakni julukan bagi pemerintahan yang tidak menganut syariat Islam.

"Wahai para thogut, kami persiapkan ini semua untuk menghancurkan kalian ... karena kalian telah mengubah-ubah hukum Allah," kata seorang anak.
Upaya memblokir

Meski terlanjur beredar, Kementerian Komunikasi dan Informatika berupaya memblokir video itu.

Juru bicara Kemenkominfo Ismail Cawidu mengatakan ia akan berkoordinasi dengan tim Trust+, penyaring konten internet andalan Kemenkominfo.

"Sama halnya dengan video-video radikal sebelumnya... Kita proses untuk ditindaklanjuti. Bahkan website yang memuat itu juga kita proses untuk diblokir. Tapi memang melalui sebuah sistem penataan dan tata kelola karena di sini kan ada panel pemblokiran," kata Ismail.

Sampai pukul 22.58 WIB hari Kamis (19/05), video itu masih dapat diakses melalui Youtube.

Ini bukan pertama kalinya pendukung ISIS memanfaatkan anak-anak untuk menyuarakan panggilan 'jihad' mereka.

Video anak-anak yang membakar paspor beredar beberapa hari setelah video berjudul In The Footsteps of My Father, yang menunjukkan dua bocah Prancis mengeksekusi dua pasukan pemerintah Suriah.

Pada Agustus 2015, beredar foto bayi yang berbaring di antara senapan dan granat beserta kertas bertuliskan pesan dalam bahasa Indonesia yang mengajak orang untuk "hijrah atau berjihad di tempatnya".

Video ini beredar di tengah kekhawatiran pemerintah Indonesia akan bertambahnya jumlah WNI yang berangkat ke Suriah atau Irak untuk bergabung dengan ISIS.

Selama dua tahun terakhir, ada sebanyak 300 hingga 700 warga Indonesia diyakini telah bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak. Jumlah itu kini bertambah sekitar 100 orang, menurut Kadiv Humas Polri Boy Rafli Amar.

"Mereka tidak selalu terbuka dalam berangkat ke luar negeri itu. Seolah-olah ingin bekerja, berwisata, atau sekadar berkunjung. Tapi di negara persinggahan itulah dia membelokkan rencananya dan bergabung," kata Boy.

"Atau bahkan orang Indonesia yang selama ini ada di luar negeri, kemudian ikut kegiatan-kegiatan itu (ISIS).".
Bukan hal baru

Aksi pembakaran paspor dan perekrutan anak-anak menjadi militan ISIS bukan hal baru, menurut mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyad Mbai. Aksi pembakaran paspor pernah dilakukan militan ISIS sekitar dua atau tiga tahun lalu.

"Hampir semua militan dari Indonesia dan negara lain yang ke sana, begitu mereka masuk ke perbatasan Suriah atau Irak, mereka bakar paspornya," kata Ansyad.

Begitu pun video yang menunjukkan anak-anak latihan senjata dan baris-berbaris. Ansyad menjelaskan, anak-anak itu digunakan sebagai tameng.

Walaupun demikian, ia memperingatkan bahwa mereka berpotensi melakukan aksi teror ketika kembali ke Indonesia.

"Dalam jangka panjang nanti, begitu mereka kembali ke negara masing-masing (mereka) itu jadi militan."

Menurut Ansyad, aksi itu kembali diumbar sebagai propaganda kelompok ISIS untuk menunjukkan seolah-olah mereka masih layak diperhitungkan.

"Saya kira itu lebih bersifat untuk menunjukkan eksistensi mereka saja karena kalau kita lihat situasi di Irak dan Suriah sekarang kan ISIS itu relatif sudah terdesak. Banyak mereka terpecah belah. Sekarang yang banyak itu kan di Afrika sana, di Afrika Utara; di Nigeria, di Tunis, di Aljazair... lebih banyak di sana sekarang," ujarnya.

Seruan pendukung ISIS dalam video itu tak lantas membuat umat Islam di Indonesia tertarik, bahkan dari kalangan yang sama-sama ingin menegakkan syariat Islam.

Sekjen Majelis Mujahidin Indonesia Shobbarin Syakur menyatakan tidak setuju dengan seruan dalam video tersebut, yang menyebut pemerintah sebagai thogut dan bertendensi mengkafirkan orang yang tak sepaham.

"Mereka tuh enggak mau tahu... Padahal syariat Islam itu kan banyak. Kalau kita lihat Jokowi itu juga salat kan... Kemudian hakim-hakim yang memutus perkara itu salat juga dia kan... syahadat juga... tapi dikatakan thogut. Ini memang kurang ajar mereka itu. Merusak citra Islam," kata Shobbarin.

Jambo Aye - Salah seorang kandidat bakal calon Gubernur Aceh Irwandi Yusuf  silaturahmi dengan Ribuan pendukungnya di Lapangan Gampong Pante Breuh Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Jum'at, 20 Mei 2016.

Dalam kesempatan tersebut, kepada wartawan Irwandi Yusuf mengatakan kehadirannya di Gampong Pante Breuh untuk memenuhi undangan para relawannya yang siap bekerja dan memberi dukungan agar dirinya terpilih sebagai Gubernur Aceh Periode 2017-2022 mendatang.

"Kedatangan saya hari ini untuk melakukan silaturahmi dengan tim relawan dan juga masyarakat di Gampong Pante Breuh," tutur Irwandi.

Menurut Irwandi, Pilkada 2017 mendatang diharapkan tidak ada konflik serta intimidasi dan bisa berjalan dengan lancar, dan menjadi pilkada halal.

Irwandi mengharapkan kepada KIP Aceh agar tidak memihak dan juga mendukung salah seorang kandidat, karena pengalaman Pilkada sebelumnya sangat lah curang, baik di perhitungan suara maupun di kotak suara.


"Semoga Pilkada 2017 bisa menjadi Pilkada halal, dan KIP serta Panwaslu Kabupaten sekaligus PPK Kecamatan harus bekerja sesuai prosedur tanpa memihak kemanapun," tambahnya.

Kehadiran Irwandi Yusuf di Pante Breuh atas undangan Geuchik Anwar Yusuf (Mantan Kepala Desa) selaku koordinator pemenangan beserta tokoh masyarakat setempat, terlihat di sela-sela temu ramah tersebut, bakal calon Gubernur Aceh Irwandi Yusuf ikut di temani oleh Ahmad Dani "Ketua Seuramoe Irwandi Pusat.(Suryadi)

Krueng Mane - FPI bantah bahwa pihaknya telah melakukan kericuhan terkait peristiwa yang terjadi, di Masjid Al-Azzah, Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, sehingga harus melakukan shalat jum'at kedua kali karena tidak sesuai dengan ajaran Ahlu sunnah wal jamaah.

Hal tersebut disampaikan Tgk Muslim A Thahiry selaku ketua Front Pembela Islam (FPI) Aceh, Jumat, (20/5) dalam pesan singkatnya kepada reporter StatusAceh.Net.

"Perlu saya jelaskan terhadap berita yang beredar di media sosial bahwa FPI yang bikin ricuh di mesjid Baitul Izzah Krueng Mane Aceh Utara dan FPI yang membuarkan shalat Jumat itu berita bohong, karna kejadian yang sebenarnya adalah FPI hadir ke mesjid Baitul Izzah cuma memenuhi undangan dari para ulama dan tokoh kecamatan Muara Batu yang telah lama memperjuangkan agar mesjid Baitul Izzah kembali ke tangan Ahlussunah Waljamaah," tuturnya.

Menurutnya, mesjid tersebut sudah lama dikuasai wahabi, dan akhirnya kembali ditetapkan status masjid tersbut milik Ahlu sunnah wal jamaah, dan FPI datang ke masjid tersebut sebagai undangan untuk memperjelas status Masjid yang di ikuti oleh para ulama di Aceh.

Dan pihak FPI pun datang ke masjid sekitar pukul 11:00 WIB, seraya masuk kedalam dengan tertib.

"Alhamdulilah mesjid Baitul Izzah telah resmi kembali ketangan para ulama Aswaja dengan adanya surat keputusan bupati tentang pemberhentian imam masjid dari kalangan wahabi," jelas Tgk Muslim.

Tgk Muslim juga menambahkan, setiba di Masjid,  tiba tiba setelah mengambil wudhuk, Tgk Muslim mendengar suara azan hanya sekali dan khatip telah berada di atas mimbar,  karena hal tersebut dirinya keluar dari komplek masjid dan melanjutkan ibadah shalat jumatnya di masjid Geureugok kecamatan Gandapura, Bireuen.

Selesai Ibadah Shalat Jumat, dirinya tiba-tiba dapat informasi bahwa ada keributan di masjid Baitul Izzah Krueng Mane akibat ada salah masyarakat dari gerakan aswaja yang ingin menyerahkan tongkat untk khatib agar sesuai dengan keputusan dalam muzakarah ulama Aceh, tapi pihak pro wahabi dari pemuda menghalangi pihak aswaja yang ingin meyerahkan tongkat, akhirnya terjadilah bentrok antara pendukung wahabi dan masyarakat aswaja dari kalangan santri.

"Setelah saya selesai Shalat Jumat di Geurugok, tiba-tiba ada warga yang memberi tau kalau di masjid Krueng Mane ada keributan, sehingga Laskar FPI turut meleraikan agar tidak terjadi rusuh yang smpai mengorbankan darah " tuturnya.

Redaksi

Krueng Mane - Peristiwa kerusuhan saat sedang Shalat Jumat kembali terjadi, tepatnya di Mesjid Al-Azzah, Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara yang melibatkan puluhan anggota Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah santri dayah dengan imam masjid dan masyarakat setempat, Jumat, (20/5).

Sejumlah saksi mata yang dikonfirmasi AJNN mengatakan, selesai khatib berkhutbah, anggota FPI dan sejumlah santri membuat kerusuhan dengan menuding khutbah tidak sah dan harus diulang.

“Selesai khatib membaca rukun khutbah, tiba-tiba anggota FPI dan santri berdiri dan berteriak jika khutbah harus diulang dan tidak sah” ujar Mulyadi, salah seorang saksi mata.

Mulyadi menambahkan, saat itu imam masjid langsung mengumandangkan takbirratul ihram tanda shalat dimulai, disitulah kemudian terjadi dorong-mendorong dengan jamaah masjid.

“Mereka mendorong jamaah, bahkan berteriak sangat keras sehingga meganggu kekusyukan ibadah shalat Jumat yang sedang kami lakukan,” tambahnya.

Dari informasi lainnya yang diterima AJNN, bahwa selesai Jumat, terjadi aksi sekelompok masyarakat dan pengurus mesjid yang menuntut Bupati Aceh Utara untuk mencabut kembali SK pergantian Imam Mesjid Al-Izzah yang dituding dilakukan sepihak, padahal SK kepengurusannya baru berakhir 2020.

Diperkirakan kericuhan ini terjadi karena sebelumnya Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib telah mencabut SK imam masjid setempat.


Dikutip dari Goaceh.co, Perwakilan tokoh masyarakat dari 22 desa dari 24 desa di Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara mendatangi Masjid Al Izzah Krueng Mane melaksanakan salat Jumat, Jumat (20/5/2016). Namun terjadi perbedaan pendapat, pelaksanaan Jumat terpaksa diulang sekali lagi.

"Kami tokoh-tokoh masyarakat atas nama Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) dari 22 desa di Muara Batu hendak salat Jumat di Masjid kecamatan untuk mendengarkan pembacaan Surat Keputusan (SK) Bupati Aceh Utara terkait pergantian imam masjid," kata salah satu tokoh, Tgk Adnan kepada GoAceh.

Namun, ketika tiba waktu salat Jumat, pembacaan SK itu batal, karena terjadi perselisihan pendapat, sehingga dilakukan salat Jumat seperti kebiasaan masjid tersebut. Pelaksanaan salat Jumat di Masjid Al Izzah adalah tidak melakukan azan dua kali, dan memegang tongkat meskipun sunat. Dan, tidak muwalat (beriringan) pembacaan rukun dua khutbah.

Sambungnya, sementara tata pelaksanaan salat Jumat telah disepakati untuk seluruh masjid di Aceh oleh ulama melalui muzakarah dilakukan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh di Banda Aceh pada 26-27 Oktober 2015.

Kemudian lanjut Tgk Adnan, karena tidak melakukan sebagaimana kesepakatan muzakarah ulama Aceh, maka mereka mengulang kembali pelaksanaan Jumat. "Karena tidak muwalat khutbah, maka kami baca rukun dua khutbah kembali serta melakukan salat Jumat dua rakaat," kata Tgk Adnan.

Secara terpisah Ketua FPI Aceh Tgk Muslim At Thahiri menyebutkan, dia hadir ke Masjid Al Izzah atas undangan tokoh masyarakat setempat. Namun dia tidak sempat salat karena situasi sedikit tegang. "Jangan sampai ada pihak salah menilai FPI nanti. Kami pergi atas undangan tokoh masyarakat Muara Batu, bukan kami merebut masjid itu," sebutnya.

 Ini Tatacara Shalat Jumat Hasil Muzakarah Ulama Aceh 2015

Akibat beda pendapat tentang tatacara pelaksanaan shalat Jumat di Masjid Al Izzah Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, maka dilakukan dua kali. Pelaksanaan kali kedua dilakukan tokoh masyarakat yang menamakan dirinya Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) dari 22 desa di kecamatan setempat.

Catatan GoAceh, ulama se-Aceh melalui muzakarah dilakukan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh di Banda Aceh pada 26-27 Oktober 2015 atau pasca kisruh di Masjid Raya Baiturrahman telah menetapkan pelaksanaan Jumat untuk seluruh Aceh.

Dalam muzakarh itu menghasilkan lima poin yang dituangkan dalam Keputusan Muzakarah MPU Aceh Nomor 24 Tahun 2015 Tentang Hasil Muzakarah Masalah Keagamaan. Muzakarah itu secara resmi pembukaan dan penutupan dilakukan oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah.

Lima poin itu adalah azan Jumat dua kali, dan memegang tongkat oleh khatib ketika khutbah Jum’at adalah sunnat. Kemudian, poin ketiga adalah Muwalat pada khutbah Jum’at adalah salah satu syarat dalam khutbah.

Selanjutnya Mau’idhah yang panjang dengan bahasa selain Arab dalam khutbah Jum’at adalah masalah khilafiyah (satu pendapat memutuskan muwalat khutbah dan satu pendapat tidak memutuskan muwalat khutbah).

Poin terakhir dalam rangka menjaga toleransi antara sesama umat Islam diharapkan kepada setiap khatib Jum’at yang membaca Mau’idhah terlalu panjang untuk mengulangi dua rukun khutbahnya.

Tim perumus hasil muzakarah ini adalah Prof Tgk Azman Ismail (ketua), Tgk Mustafa Puteh atau Abu Paloh Gadeng (wakil), dan Prof Syahrizal Abbas (sekretaris). Kemudian anggota tim perumus Tgk H Muhammad Amin Mahmud (Abu Tumin), Tgk H Usman Ali (Abu Kuta Krueng), Prof Farid Wajdi Ibrahim, Tgk H Faisal Ali, dan Tgk H Syech Syamaun Risyad.(AJNN/Goaceh.co)

Bos Sabu saat dalam persidangan  
Idi- Dua bos sabu-sabu dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) 18 tahun penjara di Pengadiln Negeri (PN) Idi, Aceh Timur.

Keduanya yakni Hamdani dan Abdullah, Jaksa penuntut umum membacakan keduanya  masing-masing 18 tahun  penjara,Hamdani dan Abdullah dinyatakan telah terbukti melakukan ptindak pidana pencucian uang dari bisnis sabu-sabu seberat 78,1 Kg.

Hasil penjualan narkoba tersebut para terdakwa membeli sejumlah aset yakni mobil mewah dan tanah yang kini telah disita, pembacaan tuntutan kepada kedua terdakwa yang dibacakan secara terpisah ,Kamis (19/5/2016) di Pengadilan Negeri Banda Aceh.

Kedua terdakwa bos sabu ini akan mengajukan pembelaan secara tertulis pada persidangan selanjutnya dalam pembacaan nota pembelaan oleh kedua terdakwa minggu depan.

Sebelumnya kedua bos sabu ini bersama kedua terdakwa lainnya yakni Hasan Basri dan Samsul Bahri yang sudah terlebih dahulu mendapatkan vonis hukuman mati oleh majelis pengadilan negeri banda aceh atas kepemilikan sabu seberat 78,1 Kg.

Kedua terdakwa yang juga bos sabu yang mendapat vonis hukuman mati tersebut saat ini sedang dalam proses pengajuan kasasi ke Mahkamah Agung.

Reporter: Bustami

Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah bersama Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Ridwan Hadi menandatangani naskah Perjanjian Hibah antara pemerintah Aceh dan KIP di Pendopo Gubernur, Banda Aceh, Kamis 19 Mei 2016. Humas Setda Aceh/Saiful Azmi
Banda Aceh - Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah menyerahkan dana hibah sebesar Rp 179 milyar kepada Komite Independen Pemilihan (KIP) Aceh sebagai lembaga penyelenggara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Tahun 2017.

Proses penyerahan dana hibah tersebut dilakukan dengan penandatangan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara Gubenur Aceh dan Ketua KIP Aceh, Ridwan Hadi yang berlansung di Restoran Meuligoe, Banda Aceh, Kamis (19/5).

Gubernur Zaini dalam sambutannya mengatakan dana hibah yang berupa uang diserahkan agar dapat terlaksananya seluruh rangkaian tahapan Pilkada serentak di Aceh dengan lancar, tertib, aman dan demokratis pada tanggal 15 Februari 2017 mendatang.

“Hibah dari Pemerintah Aceh ini diharapkan dapat dikelola secara transparan, akuntabel, efektif dan efesien dalam membiayai penyelenggaraan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Tahun 2017 nanti,” kata Gubernur.

Dengan adanya NPHD tersebut, Gubernur Zaini meminta KIP Aceh untuk segera melakukan proses administrasi pencairannya, sehingga dana hibah tersebut dapat segera dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan mendesak, seperti penyusunan dan pengesahan peraturan penyelenggaraan pemilihan, pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Penetapan Rekapitulasi DPT Pemilu/Pemilihan terakhir sebagai dasar penghitungan jumlah minimum dukungan persyaratan pasangan calon perseorangan, dan kegiatan lainnya.

“Pada prinsipnya Pemerintah Aceh akan terus mendukung langkah dan kebijakan KIP Aceh dalam melaksanakan Pilkada yang bersih, jujur dan demokratis di daerah ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” kata Gubernur Zaini.

Menurutnya, anggaran yang tersedia bagi penyelenggaraan Pilkada dapat mencukupi seluruh penyelenggaraan tahapan, dari tahap persiapan, sampai dengan tahap penyelenggaraan sebagaimana diatur dalam PKPU Nomor 3 Tahun 2016 dan Peraturan/Keputusan KIP Aceh.

“Semoga semua tahapan yang telah disusun KPU Pusat dan KIP Aceh dapat berjalan tepat waktu di Aceh dan dilaksanakan secara serentak dengan 20 (dua puluh) pemilihan Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota di Aceh, dan anggaran yang diterima akan dapat dimanfaatkan dengan lebih efisien,” ujarnya.

Dalam penyelenggaraan keuangan untuk pembiayaan Pilkada Gubernur Zaini turut menghimbau agar pihak penyelenggara pilkada, dalam hal ini KIP Aceh melalui Sekretaris KIP Aceh agar selalu melakukan audiensi, konsultasi dan koordinasi dengan instansi/badan pemeriksa atau pengawas keuangan sehingga dapat mencegah terjadinya kesalahan baik secara administrasi keuangan maupun manajemen pengelolaan keuangannya.

“Kami harapkan nantinya sukses penyelenggaraan Pilkada dan juga diiringi dengan suksesnya pengelolaan administrasi keuangan yang tertib, transparan dan akuntable, selanjutnya kita semua dapat terhindar dari permasalahan hukum akibat dari kelalaian dan buruknya administrasi pengelolaan keuangan,” lanjut Gubernur Zaini.

“secara khusus saya ingin menyampaikan kepada Ketua KIP Aceh beserta jajarannya, selamat bekerja dengan tetap mengedepankan profesionalitas , non partisan, independensi personil dan lembaga, serta selalu berkomunikasi yang baik dengan semua pihak dalam rangka mendukung suksesnya penyelenggaraan Pilkada di Aceh,” tutupnya.

Turut hadir dalam prosesi penandatanganan NPHD tersebut, Sekretaris Daerah Aceh, Drs. Dermawan, MM, Asisten I Bidang Pemerintahan SetdaAceh, Dr Muzakkar A Gani SH, MS, Kepala Biro Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Aceh, Drs. H M. Ali Alfata, Kepala Biro Humas Setda Aceh, Frans Dellian, SSTP, M.Si serta beberapa perwakilan dari Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) terkait.
(Rill)

Banda Aceh – Sosialisasi tentang konsep dan strategi pemasaran Wisata Halal, diharapkan dapat memacu seluruh pemangku kebijakan di Aceh untuk mempersiapkan diri sedini mungkin untuk menjadikan Aceh sebagai tujuan wisata halal di Indonesia dan Dunia. Dengan demikian, usaha wisata di daerah berjuluk Serambi Mekah ini benar-benar sesuai dengan status Syariat Islam yang berlaku.

Hal tersebut disampaikan oleh Asisten II Sekda Aceh, Azhari Hasan SE, M Si, saat membuka secara resmi Sosialisasi Strategi Kerjasama Pemasaran Wisata Halal, yang digelar di Hotel Paviliun Seulawah, (Kamis, 19/5/2016).

“mudah-mudahan, dukungan dan perhatian yang begitu besar dari Kementerian Pariwisata RI terhadap pengembangan usaha kepariwisataan di Aceh, akan membuat potensi wisata Aceh menjadi lebih meningkat sehingga menjadi simbol bagi kegiatan wisata halal dan Islami di Indonesia,” ujar Azhari.

Dengan semakin pesatnya perkembangan wisata halal di dunia internasional, Azhari berharap agar pengertian wisata halal dapat dipahami lebih jelas oleh masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi seperti yang diselenggarakan hari ini , diharapkan mampu menjabarkan secara lengkap apa dan bagaimana wisata halal tersebut.

“Berbicara tentang status wisata halal tentu tidak hanya berdasarkan pandangan umum yang berkembang, tapi harus dilengkapi dengan penegasan hukum dari lembaga berwenang. Oleh sebab itu, guna menegaskan bahwa wisata di Aceh memiliki status sebagai wisata halal, Pemerintah Aceh telah membentuk kelompok kerja untuk memastikan status halal bagi pelayanan di restoran, rumah makan, café dan lainnya,” ungkap Azhari.

Di samping itu, lanjut Azhari, ada juga Pokja halal bagi hotel, paket-paket wisata serta pembentukan Tim Koordinator Percepatan Realisasi Label Halal di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar sebagai proyek percontohan untuk Aceh.

Untuk diketahui bersama, saat ini Lembaga Pengkajian pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika (LPPOM) Majelis Permusyawaratan Ulama telah mengeluarkan 56 sertifikat halal kepada produk makanan/minuman, termasuk rumah potong hewan di Kota Banda Aceh.

“Inilah yang menjadi salah satu ukuran sehingga pengertian tentang wisata halal mendapat pengakuan secara nyata dari lembaga resmi yang ditunjuk. Semua akan menjadi pelengkap bagi fasilitas-fasilitas utama lain yang akan terus kita kembangkan guna menegaskan status sebagai daerah dengan wisata Islami,” lanjut Azhari.

Terus Pacu Perbaikan Fasilitas Utama dan Fasilitas Pendukung
Dalam kesempatan tersebut, Azhari juga menjelaskan, guna menegaskan diri sebagai daerah yang menerapkan Syari’at Islam serta menuju daerah kunjungan wisata Islami dan wisata halal, selama ini Pemerintah Aceh terus memacu pemabangunan sejumlah fasilitas utama dan fasilitas pendukung

“Misalnya, pembangunan dan renovasi Masjid Raya Baiturrahman, pembangunan infrastruktur dan akses jalan menuju objek wisata, peningkatan kapasitas para pekerja wisata di Aceh, sosialisasi tentang pentingnya sertifikasi halal kepada produsen makanan dan pelaku usaha pariwisata, serta hal-hal lain yang terkait pelayanan bagi wisatawan,” ungkap Azhari.

Semua langkah dan perbaikan ini, diharapkan akan menjadikan status wisata halal melekat dalam semua usaha pariwisata di Aceh. Azhari menjelaskan, selama ini sempat ada pandangan bahwa status Syariat Islam dan penegasan tentang pariwisata halal akan membuat wisata usaha kepariwisataan di Aceh sulit berkembang.

“Ada pihak yang memiliki pandangan dan berkeyakinan bahwa wisatawan yang berkunjung ke sebuah wilayah pasti membutuhkan kebebasan. Mereka tidak ingin dibatasi dengan berbagai hal yang berbau tradisi atau budaya, apalagi terkait dengan agama. Pandangan seperti ini tenyata tidak benar, sebab pada kenyataannya wisata halal justru mengalami perkembangan sangat pesat.”

Azhari mengungkapkan, sebuah riset yang diterbitkan traveltourismindonesia.com menyebutkan, bahwa wisata halal tumbuh 100 persen lebih cepat dibanding sektor wisata lainnya. Bahkan pada tahun 2020, pertumbuhan untuk ini diperkirakan mencapai hingga $200 Miliar di seluruh dunia.

“Di masa mendatang, sektor wisata halal diyakini bakal menjadi sebuah generator bisnis dalam jangka panjang. Jadi sangat tidak masuk akal jika status syariat Islam atau wisata halal membuat wisatawan jadi enggan datang ke Aceh,” tambah Azhari.

Segera Urus Sertifikat Halal

Azhari meyakini, langkah untuk membuat usaha pariwisata Islami dan halal di Aceh akan terus berkembang. Karenanya, Azhari berharap kepada seluruh pengusaha restoran, rumah makan, café, pengusaha produk makanan/minuman, perhotelan dan tempat-tempat wisata serta usaha wisata lainnya agar segera mengurus sertifikasi itu di LPPOM MPU Aceh.

“Label halal tidak boleh dibuat sendiri oleh pihak pengusaha. Sertifikasi halal hanya sah jika dikeluarkan oleh LPPOM MPU. Untuk mengurus sertifikasi ini sama sekali tidak dikenakan biaya alias gratis. Label halal itu nantinya akan dicantumkan pada produk atau tempat usaha yang dikembangkan,” kata Azhari.

Azhari juga berpesan, selain mengurus sertifikat halal, para pengusaha juga diharapkan memberikan pelayanan yang menggambarkan wisata Islami sesuai Syariat Islam. Untuk itu, forum ini diharapkan mampu memberikan informasi yang mendetail mengenai mengenai wisata halal.

“Semoga dari sosialisasi ini, upaya kita untuk mendeklarasikan wisata halal dan Islami di Aceh dapat segera berkumandang ke seluruh dunia. Mudah-mudahan bermanfaat sebagai pendorong semangat kita untuk mengembangkan potensi wisata Aceh sebagai tujuan wisata halal dan Islami.

Kadisbudpar: 2015, 60 ribu Wisatawan Asing Kunjungi Aceh

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi menjelaskan, tahun 2015, jumlah kunjungan wisatawan nusantara mencapai 1,7 juta sedangkan wartawan mancanegara mencapai 60 ribu wisatawan,

“Dari 60 ribu wisatawan mancanegara tersebut, 35 ribu diantaranya adalah wisatawan muslim. Jumlah ini didominasi oleh wisatawan asal negeri jiran, Malaysia yang melakukan wisata religi.”

Reza menambahkan, dalam rangka mempromosikan wisata Islami dan wisata halal di Aceh, Pemerintah Aceh melalui Disbudpar telah merumuskan konsep pariwisata serta membentuk sejumlah komunitas sadar wisata.

“Kita aktif menggelar seminar dan sosialisasi yang berkaitan dengan wisata Islami dan wisata halal. Saat ini kita juga memiliki halal tourism volunteer yang terus bergerak untuk mempromosikan dan mensosialisasikan wisata Islami dan wisata halal ini,” ujar Reza menjelaskan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara dan Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Budaya, serta para Kepala Bidang di lingkup Kementerian Pariwisata RI, Perwakilan dari Direktur Maskapai Penerbangan dan para pengelola Hotel, Pengurus Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA ) Aceh.
(Rill)

Banda Aceh - "Saya menginginkan Teuku Setia Budi mau menjadi wakil saya. Saya mengharapkan beliau bersedia. Saya ingin memperbaiki pemerintahan, dan saya nilai beliau orang yang tepat.”

Statmen itu dikeluarkan Irwandi Yusuf saat ditanyakan siapa calon wakil gubernur pilihannya. Mantan pentolan GAM ini menilai, sosok Setia Budi sebagai calon ideal untuk mendampinginya. Bahkan, ia mengaku sudah mengirimkan pesan kepada mantan Sekda Aceh tersebut melalui orang dekat Setia Budi.

Setia Budi adalah mantan Sekda Aceh yang dilantik pada 2010 menggantikan pejabat lama, Husni Bahri TOB. Kala itu Gubernur Aceh masih dijabat Irwandi Yusuf.

Irwandi menjatuhkan pilihan pada Setia Budi karena kemampuan dirinya memahami tata kelola pemerintahan. Menurut Irwandi, ia sudah lama menginginkan wakilnya dari kalangan birokrat.

Meski secara terbuka telah meminta Setia Budi, Irwandi ternyata belum pernah bertemu langsung dengan mantan bawahannya itu. “Saya belum bertemu langsung untuk membahasnya. Kalau nanti jawabannya nggak bersedia, awai that putoeh film,” ujarnya sambil tertawa. “Intinya, saya sangat berharap pak Setia Budi mau menjadi wakil saya.”

Diakuinya, secara popularitas Setia Budi memang kurang dikenal publik. Namun ia tak mempermasalahkan. Menurut Irwandi, dengan dukungan rakyat saat ini kepadanya, Setia Budi tak perlu memikirkan perihal kerja politik jika keduanya maju dalam satu paket.

Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon terkait permintaan Irwandi, Setia Budi menolak berkomentar. “Saya sedang berada di luar rumah, dan tak bisa memberikan jawaban tersebut. Ini masalah sangat sensitif,” ujarnya buru-buru menutup telepon.

Sementara terkait kendaraan politiknya, Irwandi mengaku masih menunggu Partai NasDem. Irwandi lantas mempertanyakan kebijakan NasDem yang hingga saat ini belum juga mempublis hasil survei Cagub yang sempat ia ikuti. Menurut kabar ia terima, ada upaya dari partai yang dinakhodai Zaini Djalil selaku ketua DPW NasDem Aceh untuk menunda pengumuman hingga bulan Agustus.

“Saya menghormati NasDem. Saya sudah mendaftar ke NasDem dan sudah bertemu dengan Ketua Umum Surya Paloh. Maka saya menunggu NasDem, namun saat saya tahu mereka ingin mengumumkan pada bulan Agustus nanti, saya anggap ini akal-akalan saja,” ujarnya dengan nada tinggi.

Namun, pernyataan Irwandi dibantah oleh Zaini Djalil. Saat dikonfirmasi Pikiran Merdeka, ia mengaku sedang berada di Jakarta dan akan melakukan koordinasi dengan DPP Partai NasDem perihal Pilkada Aceh. “Belum (ada hasil survei). Kemarin ada komunikasi dengan orang yang baru turun ke Aceh ,” aku Zaini, Sabtu, 13 Mei 2016.

Ia juga menyangkal pernyataan Irwandi bahwa pihaknya tidak memperlambat pengumuman hasil survei untuk menghambat calon tertentu. “Oo itu begini, yang harus diketahui tiga hal. Pertama, kita kan punya mekanisme. Kedua, NasDem itu kan punya jadwal tersendiri. Ketiga, menurut pemahaman saya, bukan hanya Nasdem, semua partai politik hari ini juga belum (mempublikasi),” beber Zaini.

Menurut dia, hingga saat ini belum ada partai politik yang menyampaikan rekomendasi dukungan kepada Cagub manapun, kecuali Partai Aceh yang memiliki cukup kursi di Parlemen Aceh.

Selain itu, sikap Partai Gerindra yang sudah menyatkan mendukung Mualem—sapaan Muzakir Manaf—bukan didasari hasil survei partai, melainkan kesepakatan yang terjadi jauh-jauh hari. “Saya prediksi, akhir Mei sudah ada hasil survei. Namun kemabli saya tegaskan, itu kewenangan DPP untuk mempublikasikannya. Kita hanya menunggu perintah dan arahan DPP.”

Saat ini, sebut Zaini, tugas DPW sudah dilakukan sepenuhnya setelah membuka pendaftaran calon pada maret lalu. Hasil penjaringan sudah diserahkan kepada DPP NasDem. “Kalah dan menang, DPP yang melakukan survei.”

Kemungkinan pemenang survei NasDem akan mutlak mereka usung, Zaini menjawab dipolmatis. Menurut dia, jika ingin mengajukan calon pihaknya harus mempertimbangkan beberapa hal, termasuk kecukupan syarat.

Mengacu pada UU No.11/2006 tentang Pemerintahan Aceh, syarat dukungan dari Cagub yang maju dari parpol harus memiliki dukungan 15 persen atau sekitar 13 kursi di DPRA. Sementara merujuk pada peraturan lebih tinggi, hanya partai yang memiliki dukungan 20 persen kursi di parlemen yang berhak mengusung calon.

Meski begitu, ia berharap hasil survei partai nanti bersifat mutlak dinyatakan sebagai calon yang akan diusung partainya. “Namun, jika hanya Partai Nasdem kan tidak ada artinya juga, karena harus membangun koalisi,” katanya.

Zaini mengaku tidak tahu hasil survei selama ini karena tak ingin mencampuri kewenangan DPP. “Yang saya tahu, itu pertama survei popularitas. Kalau sekarang ini survei elektabilitas. Karena belum tentu kan yang tinggi popuaritas, itu akan terpilih,” tandasnya.[]

Ilustrasi
Ambon - Keributan antara anggota TNI dan polisi kembali terjadi. Kali ini, insiden berlangsung di Petak 10, Jalan Dr Tamaela, Mangga Dua, Nusaniwe, Kota Ambon, Rabu, 18 Mei 2016, pukul 10.15 WIT.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Kol Arh M. Hasyim Lalhakim menuturkan, kronologi peristiwa. Awalnya, anggota TNI-AD, Kopda Frejon Paliama dari Kesatuan Yonif 315/Garuda yang sedang melaksanakan cuti bertemu dengan anggota Tim Patroli PRC Polres P Ambon & PP Lease yang dipimpin Bripka Faisal sebagai Danru PRC Polres Ambon.

Dari hasil pengecekan di lapangan, Hasyim mendapat informasi Kopda Frejon dalam keadaan mabuk berat akibat mengkonsumsi miras dalam jumlah banyak. Yang bersangkutan lalu meneriaki dan mengata-ngatai patroli polisi yang sedang melintas sehingga patroli berhenti dan salah seorang anggota polisi menanyakan kenapa meneriaki Polisi.

"Tetapi Kopda Frejon langsung memukul anggota polisi tersebut sehingga terjadi keributan," kata Hasyim dalam keterangan persnya, Kamis, 19 Mei 2016.

Kemudian, berdasarkan hasil pembicaraan Danpomdam Pattimura Kol CPM Eka Wijaya dengan Danyonif 315/Garuda Mayor Inf Irwan, Kopda Frejon tercatat sering membuat ulah di satuan, mabuk dan berkelahi. Oleh karena itu, mereka meminta Polisi Militer Kodam (Pomdam) untuk memproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku di TNI.

Atas kejadian itu, Hasyim menyatakan bahwa Pangdam XVI/Pattimura, Mayjend TNI Doni Monardo, telah mengambil langkah-langkah sebagai berikut, yaitu, pertama, melaporkan kejadian tersebut kepada Panglima TNI dan Kasad cq Aspam Kasad. Kedua, meminta maaf kepada Kapolda atas kejadian tersebut.

Ketiga, memberikan pelayanan pengobatan kepada anggota polisi dan oknum anggota TNI yang terluka. Keempat, memerintahkan Danpomdam untuk mengadakan pemeriksaan sesuai aturan yang berlaku.

"Kita semua mengetahui bahwa kehidupan TNI dan Polri di Maluku akhir-akhir ini sangat harmonis dan kita perlu juga turut menjaga suasana tersebut agar damai dann tenteram dengan tidak membuat berita yang dapat memanaskan situasi. Kejadian ini merupakan ulah oknum tidak ada sangkut pautnya dengan kesatuan TNI AD."(Viva)

Kapolres Aceh Timur AKBP Hendri Budiman
Aceh Timur - Kapolres Aceh Timur AKBP Hendri Budiman menegaskan dirinya melarang organisasi masyarakat (ormas) menggelar sweeping atau razia menjelang dan selama bulan Ramadhan di kabupaten itu.

Peringatan itu disampaikan agar tidak terjadi bentrok antar-ormas dan masyarakat di kabupaten itu.

"Kalau melihat sesuatu yang mencurigakan atau meresahkan masyarakat, laporkan ke polisi. Biar kami yang melakukan razia, jangan ormas," tandas Kapolres, Kamis (19/5/2016).

Dia berharap jangan sampai ada aksi perusakan yang dilakukan sekelompok masyarakat terhadap masyarakat lainnya.

“Itu tindakan pidana dan kami akan tegas menindaknya,” terang AKBP Hendri.

Dia menyebutkan, jika ada razia yang dilakukan oleh ormas, maka itu sebagai tindakan tidak percaya pada kinerja kepolisian.

Hendri menegaskan, polisi meski berpuasa tetap akan memberikan pelayanan prima.

"Polisi tetap bekerja meskipun bulan puasa, mari kita sama-sama, tidak main hakim sendiri agar tidak menimbulkan konflik," tegas Kapolres.

Polisi, sambung Hendri, berharap seluruh ormas bersikap santun dan tidak melakukan tindakan anarkistis dengan alasan apa pun.

“Jangan karena alasan ini dan itu lalu merazia dan menimbulkan konflik baru. Saya tegaskan, polisi akan menindak tegas ormas anarkis. Mari menjalankan ibadah selama Ramadhan dengan tenang dan damai,” pungkasnya.(*) Sumber: kompas.com

Ilustrasi
Gowa - Pikiran kotor SUD (21) begitu liar. Imajinasinya akan kehangatan berhubungan badan, akhirnya membawa warga desa Bonto Langkasa selatan, Kecamatan Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan itu...berurusan dengan polisi.

SUD baru menikah sebulan dengan kakaknya NH. Namun kemolekan tubuh NH, membuat SUD gelap mata. Adik istrinya itu digauli, hamil sudah enam bulan.

Di depan penyidik Polres Gowa, SUD mengaku melakukan hubungan terlarang tersebut karena suka sama suka. Pojoksulsel (Fajar Group/JPG) melaporkan, SUD mengaku kejadian tersebut terjadi pada bulan November 2015.

Saat itu, SUD masih menyandang pengantin baru dari pernikahannya dengan kakak NH. “Baru satu bulan menikah dengan kakaknya NH,” kata SUD, kepada penyidik Polres Gowa, Rabu (18/5) dini hari.

SUD menuturkan, kejadian itu dilakukan di rumah nenek NH di Dusun Boka, Desa Maccini Baji, Kecamatan Bajeng, Gowa. Siang itu, SUD yang mengaku baru menunaikan salat, langsung didatangi NH sambil menggoda SUD dengan pura-pura tidur di sampingnya.

SUD awalnya tidak berpikir apa-apa, namun setelah didekati dan digoda, akhirnya imannya goyang juga. Dia pun mengaku menggoyang adik iparnya yang memiliki bodi aduhai. “Saya khilaf pak. Baru salat dia datang ke kamar. Tidak lama setelah itu, kami langsung berhubungan,” kata SUD.

SUD mengaku hanya satu kali melakukan hubungan dengan adik iparnya itu. Ia tidak menyangka kalau hubungan terlarang membuahkan janin di perut adik iparnya. “Tadi (Selasa malam) batu ketahuan pak, kalau hamil adik ipar saya,” katanya lagi.

SUD juga kaget dengan kehamilan adik iparnya itu, sebab istrinya saja hingga saat ini belum juga hamil. Akibat kejadian itu, SUD pun menjadi bulan-bulanan keluarga NH yang mengetahui kejadian itu. Untuk menghindari kemarahan warga, anggota Polsek Bontonompo langsung mengamankan SUD ke Polres Gowa. (jpnn)
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.