Kelompok Abu Sayyaf Bajak Kapal Malaysia, Empat Orang Diculik
Kelompok Abu Sayyaf |
StatusAceh.Net - Kelompok militan Abu Sayyaf kembali beraksi dengan merampok dan menculik empat warga negara Malaysia.
Awalnya, kelompok bersenjata itu membajak kepal tunda (tug boat) berbendera Malaysia, "Massive 6", di perairan dekat Sabah, Jumat (1/4/2016). Terdapat 9 awak di dalam kapal milik Higline Shipping itu.
Dilansir dari AFP, gerombolan bersenjata itu kemudian menculik empat orang warga negara Malaysia. Sedangkan awak kapal lain, tiga warga negara Indonesia dan dua warga negara Myanmar dibebaskan.
Juru bicara militer Filipina, Felimon Tan mengatakan, Filipina segera melakukan verifikasi terhadap informasi penculikan itu.
"Apakah mereka diculik oleh Abu Sayyaf atau apa dibawa ke Filipina, kami belum mendapat informasi," kata Tan kepada AFP.
Sedangkan pimpinan kepolisian Sabah, Abdul Rashid Harun mengatakan bahwa pihaknya masih menelusuri apakah penculikan dilakukan di perairan Malaysia atau di perairan internasional.
"Areanya luas dan kami punya aset di sana. Jadi kami menginvestigasi apakah itu terjadi di perairan kami," kata Abdul Rashid.
Kelompok Abu Sayyaf beberapa waktu lalu membajak kapal tunda Brahma 12 dan menculik 10 WNI yang menjadi awak dalam kapal itu. Mereka meminta 50 juta peso atau sekitar Rp 14,3 miliar sebagai tebusan.
Kelompok ini pernah beberapa kali menculik warga asing dan meminta tebusan, tetapi peristiwa penyanderaan terhadap WNI adalah pertama kalinya terjadi. (Kompas)
Awalnya, kelompok bersenjata itu membajak kepal tunda (tug boat) berbendera Malaysia, "Massive 6", di perairan dekat Sabah, Jumat (1/4/2016). Terdapat 9 awak di dalam kapal milik Higline Shipping itu.
Dilansir dari AFP, gerombolan bersenjata itu kemudian menculik empat orang warga negara Malaysia. Sedangkan awak kapal lain, tiga warga negara Indonesia dan dua warga negara Myanmar dibebaskan.
Juru bicara militer Filipina, Felimon Tan mengatakan, Filipina segera melakukan verifikasi terhadap informasi penculikan itu.
"Apakah mereka diculik oleh Abu Sayyaf atau apa dibawa ke Filipina, kami belum mendapat informasi," kata Tan kepada AFP.
Sedangkan pimpinan kepolisian Sabah, Abdul Rashid Harun mengatakan bahwa pihaknya masih menelusuri apakah penculikan dilakukan di perairan Malaysia atau di perairan internasional.
"Areanya luas dan kami punya aset di sana. Jadi kami menginvestigasi apakah itu terjadi di perairan kami," kata Abdul Rashid.
Kelompok Abu Sayyaf beberapa waktu lalu membajak kapal tunda Brahma 12 dan menculik 10 WNI yang menjadi awak dalam kapal itu. Mereka meminta 50 juta peso atau sekitar Rp 14,3 miliar sebagai tebusan.
Kelompok ini pernah beberapa kali menculik warga asing dan meminta tebusan, tetapi peristiwa penyanderaan terhadap WNI adalah pertama kalinya terjadi. (Kompas)