2019-07-28

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

Lokasi pembangunan gedung KONI di Aceh yang disegel. (Foto: Agus Setyadi/detikcom)
Banda Aceh - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh masih memeriksa status lahan pembangunan gedung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang disegel Kodam Iskandar Muda (IM). Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah belum berkomentar banyak soal itu.

"Saya masih mau memeriksa statusnya, sebenarnya itu milik siapa. Kemudian itu kan untuk memulai sebuah pekerjaan harus ada proses administrasi apakah sudah dibuat. Kita cek itu dulu baru bisa kita komentar harus seperti apa," kata Nova kepada wartawan di Rumoh Budaya di Banda Aceh, Sabtu (3/8/2019).

Menurut Nova, Pemprov Aceh menerima surat dari Kodam IM terkait status lahan tersebut sekitar lima bulan lalu. Namun belum ada tim yang dibentuk untuk membahas masalah tersebut.

"Kita sedang mengecek ke BPN. Semua itu banyak bukan itu saja (gedung KONI) ada Blang Padang, Kolam Renang, Anjong Mon Mata. Lagi dicek. Karena masih ada khilafiyah. Makanya harus kita cek dulu," jelas Nova.

Nova mengaku belum mengetahui siapa yang benar pemilik lahan tersebut. Status hukum terkait kepemilikan lahan hingga kini masih dicek.

"Solusinya tergantung status kepemilikannya, itu yang lagi diperiksa," imbuhnya.

Seperti diketahui, lokasi gedung KONI Aceh yang disegel terletak di Jalan H Dimurthala, Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh. Pada pintu gerbang seng tampak dipasang garis kuning bertuliskan 'Do Not Cross'. Tidak tampak adanya aktivitas di areal gedung.

Kepala Staf Kodam (Kasdam) Iskandar Muda Brigjen TNI A Daniel Chardin mengatakan penyegelan dilakukan karena Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh tidak meminta izin terlebih dahulu saat pembangunan gedung tersebut dimulai. Lahan tempat gedung KONI dibangun merupakan milik Kodam Iskandar Muda.

"Ya tentunya pihak TNI (Kodam IM) harus mengambil langkah tegas, melakukan penyegelan karena dari dulu hingga saat ini pihak terkait belum ada itikad baik. Bahkan sudah dua kali kami menyurati Pemerintah Aceh dan Dispora tentang permasalahan lahan-lahan TNI yang sengaja dipakai untuk fasilitas umum," kata Daniel.| Detik.com

Ilustrasi kekerasan seksual.
StatuAceh.Net - Bunga (bukan nama sebenarnya), seorang anak berumur 19 tahun menjadi korban nafsu bejat sang ayah kandung yang bernama Sugeng Slamet (44 tahun). Bunga merupakan wanita asal Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro.

Ia lahir dari seorang ibu yang bernama Wahyuningsih (39 tahun), warga Dusun Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro. Sugeng dan Wahyuningsih menjalin hubungan keluarga melalui pernikahan siri di Dusun Segaran, Kecamatan Kendal Payak, Kabupaten Malang pada tahun 2000.

Hubungan keduanya tidak berjalan mulus. Baru saja berjalan satu minggu sang istri sudah merasa tidak nyaman karena penghasilan sang suami sebagai pengayuh becak di Malang tidak cukup untuk menghidupinya.

"Wahyuningsih pergi ke Sumatera untuk tinggal bersama ibu kandung, si Sugeng karena tidak memiliki tempat lagi untuk bernaung. Dirinya memilih pergi ke Sumatera karena tidak punya muka untuk bertemu orang tua kandungnya setelah hubungan gelapnya dengan Sugeng yang mengharuskan keduanya menikah siri," kata Kapolres Lumajang Ajun Komisaris Besar Polisi Muhammad Arsal Sabhan kepada VIVAnews, Jumat, 2 Agustus 2019.

Bunga lahir di Dusun Pabrik Krajan Kec Padang Cerme Provinsi Lampung di rumah sang nenek yang bernama Suwarni (65 tahun). Suwarni bekerja sebagai buruh tani di lahan orang. Setelah tiga bulan kelahiran Bunga, sang ibu pun pergi ke Malaysia sebagai TKW untuk menambah penghasilan.

Bunga kecil tumbuh dewasa di bawah naungan sang nenek hingga umur 15 tahun. Sang nenek yang sudah mulai menua dan tidak sanggup lagi membiayai sekolah bunga. Si nenek pun menghubungi Sugeng agar mengambil anaknya karena sang anak ingin melanjutkan sekolah ke tingkat SMA.

Pada 2015 Bunga dijemput oleh sang ayah dan pindah ke Kabupaten Lumajang. Mereka pun tinggal di rumah tante Sugeng yang bernama Sulasmi di Dusun Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro di mana Sugeng pun tinggal di situ.

Dari pengakuan Bunga, kata Arsal, dirinya telah disetubuhi sang ayah lebih dari 50 kali sejak 2015.

"Dalam pengakuan Bunga, dirinya telah disetubuhi sang ayah lebih dari 50 kali semenjak hidup bersama dengan Sugeng sejak tahun 2015 hingga 2019," kata Arsal.

Arsal menambahkan, akibat perbuatan bejat sang ayah, Bunga mengalami trauma. Saat ini, Bunga dititipkan di Rumah Aman milik Dinas Sosial.

"Saya harap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi dan semoga saja Bunga dapat segera pulih dari traumanya akibat tindakan bejat sang ayah," ujarnya. | Viva


Batanghari – Perusahaan perkebunan dan pengolahan minyak sawit, PT. APL, diduga kuat telah membuang limbah berbahaya jenis B3 ke aliran sungai di Desa Peninjauan. Air di sungai kecil yang melintas di desa yang terletak di wilayah Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, itu terlihat berwarna hitam pekat akibat di bagian hulunya menjadi areal pembuangan limbah dari PT. APL itu.

Dugaan pencemaran lingkungan sungai muncul dari laporan masyarakat Desa Peninjauan. Hasil pantauan di lapangan, termasuk dengan mendatangi kantor PT. APL, proses pengelolaan limbah pabrik tersebut diduga tidak sesuai SOP. Salah seorang warga Desa Peninjauan, Mardiyanto, menuturkan kepada awak media yang menemuinya, Jumat, 2 Agustus 2019, bahwa limbah ini sudah cukup lama dibuang oleh perusahaan melalui parit besar ke Sungai Desa Peninjauan yang menuju Sungai Batanghari. Amat disayangkan, hingga saat ini belum ada tindakan dari dinas terkait.

Padahal, sudah sangat jelas diatur oleh UU bahwa setiap penghasil limbah, terutama jenis limbah berbahaya, wajib melakukan berbagai upaya pengelolaan limbahnya agar tidak mencemari lingkungan hidup. Sebagaimana tercantum dalam Pasal 59 UU Nomor 32 /2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyebutkan, “Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku oleh penghasil”.

Limbah yang dihasilkan dalam jumlah besar tentunya meningkatkan biaya penanganannya. Volume limbah biasanya berbanding lurus dengan volume produksi yang dihasilkan, yang dengan demikian menghasilkan pemasukan yang besar. Bagian biaya pengelolaan limbahnya sudah seharusnya dipergunakan untuk memproses limbah tersebut dengan baik agar aman, sebelum dibuang ke lingkungan sekitar.

Pengelolaan limbah B3 sebagaimana dijelaskan UU Nomor 32 Tahun 2009, meliputi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan. Dalam menerapkan konsep pengurangan, pelaku industri perlu melakukan perubahan teknologi pengolahan limbah menjadi “clean technology”. Proses khusus ini tentunya akan memberikan penambahan beban biaya tersendiri. Dalam kaitan inilah, tidak jarang pemilik perusahaan terkesan tidak ingin mengeluarkan biaya lebih besar untuk pengelolaan limbah, sehingga menempuh jalan pintas, membuang limbah ke aliran sungai saja.

Selama ini, keluh Mardiyanto, industri selalu mengejar keuntungan jangka pendek saja saja. Padahal konsep pengurangan limbah melalui “clean technology” dapat mengurangi biaya produksi dari industri tersebut, meskipun pada awalnya dibutuhkan investasi yang cukup besar.

Merujuk pasal 103 UU 32/2009, setiap orang atau pihak yang mengabaikan pengelolaan limbah, terutama limbah berbahaya B3 diancam dengan pidana penjara. Pasal 103 itu secara tegas mengatakan bahwa setiap orang yang menghasilkan limbah B3 dan tidak melakukan pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 59, dipidana dengan pidana penjara paling singkat satu tahun dan paling lama tiga tahun dan denda paling sedikit Rp. 1 miliar dan paling banyak Rp. 3 miliar.

Di tempat terpisah, Lubis selaku humas PT. APL saat dikomfirmasi melalui telepon selulernya terkesan enggan untuk dikomfirmasi tentang dugaan pencemaran lingkungan oleh perusahaannya. “Saya lagi di jalan bang, kita jumpa aja,” katanya sambil menutup teleponnya.(JHN/Red)

MOSKOW–-Dalam Festival Indonesia–Moscow 2019 yang digelar pada 2-4 Agustus 2019 di Taman Krasnaya Presnya, Moskow memamerkan berbagai produk khas dari berbagai daerah di Indonesia.

Adapun berbagai produk khas tersebut diantaranya berupa kain batik, cinderamata, tas kulit juga anyaman dan lain-lain. Dari sisi komoditas ada kelengkeng, duren, teh dan kopi.

Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, Wahid Supriyadi mengatakan ada 177 booth atau gerai yang memamerkan keunggulan komoditas dari masing-masing daerah.

"Festival tahun ini dihadiri oleh 1.000 peserta dari Indonesia dan 177 booth dari berbagai daerah. Acara ini mempromosikan kedua negara, baik Indonesia di Rusia, dan Rusia di Indonesia," kata Dubes Wahid pada pembukaan Festival Indonesia di Taman Krasnaya Presnya, Moskow.

Wahid mengatakan festival yang sudah digelar keempat kalinya sejak 2016 ini secara nyata telah meningkatkan kunjungan wisatawan Indonesia dan Rusia.

Berdasarkan pantauan di Taman Krasnaya Presnya, booth milik provinsi Aceh menjadi salah satu yang paling diminati oleh para warga lokal.

Adapun para warga Moscow datang untuk menikmati cita rasa khas kopi Aceh Gayo jenis arabika.

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Teuku Satria Wira, mengatakan selama ini pangsa pasar kopi Gayo belum bisa menembus pasar Rusia.

Oleh sebab itu dengan ikut serta dalam festival dia berharap bisa memperluas pasar ekspor sampai menembus negara tirai besi.

"Saat ini kami rata-rata pangsa pasarnya masih di sekitar Eropa Barat, umumnya Jerman. Dengan kegiatan ini, kami harap kopi Gayo menjadi daya Tarik [utama] karena cuacanya yang dingin, serta aroma kopinya yang pekat cocok untuk dinikmati," kata Wira.

Gerai Provinsi Aceh menjual komoditas kopi gayo jenis arabika dengan harga bervariasi mulai dari 600 rubel  setara Rp130.343 sampai dengan 800 rubel atau Rp173.791.

Selain itu, produk cokelat kopi juga tidak kalah laris karena harganya yang terjangkau, yakni dijual dengan harga 50 rubel atau sekitar Rp10.800 per batang. |Bisnis.com


Lhokseumawe -- Zaman Huri, mantan aktivis Referendum Aceh pada penghujung era reformasi atau medio tahun 1999 ini maju sebagai calon keuchik Gampong Blang Crum, Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe masa bakti 2019-2025. Pada pemilihan keuchik (pilchik) Gampong Blang Crum yang akan digelar pada 31 Agustus mendatang, Zaman Huri akan bersaing dengan dua kandidat lainnya.

Zaman, demikian ia akrab disapa, merupakan tokoh muda representatif wilayah Pasee untuk Referendum Aceh. Zaman mendapat mandat dalam jajaran pengurus organisasi Sentral Informasi Referendum Aceh (Sira) sebagai Konsulat Wilayah Pasee yakni Kabupaten Aceh Utara (sebelum Kota Lhokseumawe dimekarkan). Sira sendiri kala itu merupakan organisasi gerakan massa yang didalamnya berisikan para aktivis muda Aceh. 

Pada masanya yakni tahun 1999, Sira berhasil menghimpun puluhan ribu massa dari berbagai penjuru se-propinsi Aceh untuk berkumpul di Banda Aceh dengan satu tuntutan agar pemerintah RI memberikan hak bagi warga Aceh untuk menentukan nasib bangsanya sendiri melalui Referendum. Alih-alih mengabulkan tuntutan massa, pemerintah pusat justru bereaksi keras dan menyebut upaya makar oleh Sira. Aceh kemudian 

Terlibat langsung dalam aktivitas gerakan dan perpolitikan lokal pada era konflik hingga perdamaian, Zaman tentu sudah kenyang asam garam tata kelola pemerintahan. Sempat ditunjuk sebagai tim asistensi Wakil Bupati Aceh Utara alm Syarifuddin pada 2007-2012 ketika itu, menjadikan Zaman Huri berkenalan dengan berbagai kelompok masyarakat. Pada masa ini, jaringan dan kolega yang ia miliki begitu luas.

Saat ini, ketika tak lagi berada di lingkar kekuasaan, pria kelahiran Blang Crum, 8 Juli 41 tahun silam ini menggantungkan hidupnya dari usaha berjualan di kedai kelontong miliknya. Jauh dari hiruk pikuk perpolitikan. Bak kisah seorang pendekar yang bersemedi, kini ia kembali 'turun gunung'.  

"Saya maju sebagai kepala desa ingin mengembalikan fungsi pemerintahan gampong yakni sebagai pelayan publik. Tidak ada lagi istilah aparatur gampong menjadi 'kontraktor' dana desa. Kembali ke fungsi utama dalam melayani masyarakat," kata Zaman Huri saat berbincang bersama analisaaceh.com, seusai penyampaian visi dan misi kandidat di Meunasah Blang Crum, Kamis sore (1/8).

Menurut Zaman Huri, kondisi gampong dengan limpahan dana desa saat ini, apabila tidak dikelola dengan baik maka akan menjadikan masyarakat terkelompok dan terkotak-kotak. Aparatur gampong disibukan dengan persoalan dana desa, sehingga pelayanan publik menjadi terganggu.

Belum lagi, kata dia, penggunaan dana desa sering tidak berasal dari aspirasi masyarakat. Dana desa dihabiskan bukan berdasarkan skala prioritas sehingga tidak tepat sasaran. Jika sudah begini, kata dia, muskil rasanya masyarakat dapat merasakan dampak nyata dari kucuran dana desa. 

"Pelaksanaan dana desa saya rasa tidak boleh lagi seperti sebelumnya yakni top-down, tapi harus bottom-up. Sehingga, apapun yang dibangun dari dana desa dapat diakses oleh masyarakat seluas-luasnya karena merupakan program yang diusul sendiri oleh masyarakat dan memang dibutuhkab" kata Ketua Bidang Litbang Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Kota Lhokseumawe ini.

Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dengan program kerja yang sesuai harapan masyarakat, Zaman Huri menyebut perlu upaya bersama untuk meletakkan pondasi pembangunan masyarakat yang berbasis partisipatif. Apabila tidak dikelola dengan baik, ia khawatir dana desa 'terbakar' percuma setiap tahunnya.

"Saya maju merupakan wujud panggilan dari putra daerah. Tidak ada di belakang saya. Sesiapapun tidak ada. Saya independen, sehingga saya akan terbebas intervensi dari pihak manapun, bila diberi mandat oleh masyarakat Blang Crum. Untuk itu, saya minta doa dan dukungan dari masyarakat Blang Crum untuk memilih Zaman Huri, nomor urut 3" tandasnya.

Dihubungi terpisah, Ketua Panitia Pemilihan Keuchik (P2K) Gampong Blang Crum, Tgk Fajar Muslim didampingi Pj Keuchik Bakkir, menyebut pemilihan keuchik diikuti oleh tiga calon. Calon nomor urut 1 yakni Ismail 'Toldo' Puteh, nomor urut 2 Tarmizi Baharuddin dan nomor urut 3 Zaman Huri.

"Agenda hari ini yaitu uji baca Alquran dan penyampaian visi dan misi. Tim penilai tes mengaji tadi langsung dipimpin Kepala KUA Kec. Muara Dua Tgk Jabbar dan disaksikan juga Ketua LPTQ Muara Dua Tgk Syakdun. Lalu setelahnya disambung dengan penyampaian visi dan misi" kata Tgk Fajar Muslim.

Dengan demikian, para kandidat sudah diperbolehkan untuk menggelar kampanye hingga memasuki masa tenang dan hari pencoblosan yang dihelat pada Sabtu 31 Agustus 2019. Panitia berharap seluruh tahapan dapat dilalui tanpa kendala berarti.

"Jumlah DPT (Daftar Pemilih Tetap) berdasarkan Pemilu yang lalu itu mencapai 2.070 pemilih. Pada masa kampanye ini, kami berharap para kandidat untuk menyampaikan kepada tim sukses agar melakukan kampanye sehat tanpa menjelekkan kandidat yang lain" demikian Tgk Fajar.(Red/Rls)

Jakarta – Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Wilson Lalengke memenuhi undangan dari Duta Besar Kerajaan Maroko untuk Indonesia pada acara perayaan 20 tahun King Mohammed VI naik tahta sebagai Raja Maroko. Pada acara yang diselenggarakan di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, Selasa 30 Juli 2019 itu, Wilson didampingi beberapa personil PPWI Nasional.

Sebagaimana di tahun-tahun sebelumnya, selama ini PPWI tidak pernah absen mendapatkan undangan khusus dari Duta Besar Maroko untuk menghadiri acara serupa maupun acara-acara Kedubes Maroko lainnya, tahun inipun PPWI diundang ke acara yang dihadiri oleh para Menteri RI, Dubes negara-negara sahabat, dan orang-orang penting lainnya. PPWI memandang hal tersebut sebagai suatu penghargaan yang perlu direspon dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke berupaya semaksimal mungkin dapat menghadiri acara tersebut, sepulang dari roadshow PPWI ke Riau, Palembang dan Kayu Agung.

Hadir pada acara perayaan yang dimulai pukul 19.00 wib itu, 4 Menteri Kabinet Indonesia Kerja, yakni Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti; Menteri Perencenaan dan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro; Menteri Energi dan Sumber Daya Minteral, Ignatius Jonan; dan Wakil Menteri Luar Negeri, AM. Fachir. Terlihat juga di antara para undangan VVIP, Sandiaga Uno, dan puluhan pejabat negara serta Dubes negara-negara sahabat.

Acara diawali dengan tarian khas Sunda, diikuti dengan paduan suara yang memperdengarkan lagu kebangsaan kedua negara, Indonesia Raya dan Hymne Cherifien. Selanjutnya, Dubes Maroko H.E. Mr. Ouadia Benabdellah tampil ke atas panggung menyampaikan pengantar dan sambutannya. Mewakili Pemerintah Indonesia, Menteri Bambang Brodjonegoro kemudian didaulat untuk menyampaikan sambutan resmi pemerintah di acara yang biasanya disebut sebagai Hari Nasional Maroko ini.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PPWI menyampaikan Selamat kepada Dubes dan Staf Kedutaan Maroko atas suksesnya 20 tahun pemerintahan King Mohammed VI. Sebagaimana diketahui, King Mohammed VI adalah putra dari Raja Mohammed V yang merupakan sahabat karib Presiden Soekarno.

Usai acara seremonial dan sambutan-sambutan, para undangan yang diperkirakan berjumlah seribuan orang memenuhi Ballroom di Lt. 5 Hotel Four Season, Jl. Jenderal Gatot Subroto itu, dipersilahkan menikmati hidangan khas Maroko yang disediakan. Minuman spesial berupa Teh Maroko yang disuguhkan ala penduduk padang pasir Sahara juga tersedia bagi para undangan yang ingin mencobanya.

Congratulation for the 20 Years Enthronement of His Majesty The King Mohammed VI of the Kingdom of Morocco. God bless Morocco and Indonesia. (APL/Red)

Hasil investigasi LBH Banda Aceh menyatakan, land clearing (pembukaan lahan) yang dilakukan PT DPL pada 2017 berlokasi di lahan masyarakat. (Liputan6.com/ Rino Abonita)
StatusAceh.Net - Sejauh mata memandang hanya kelapa sawit. Rimbunannya membentangi tanah condong, di antara bukit berngarai, sepanjang dua sisi jalan Meulaboh-Tapak Tuan, antara Kabupaten Nagan Raya dan Abdya.

Tanaman palem-tanaman palem itu milik salah satu korporasi di Kabupaten Nagan Raya. Kabupaten dengan Hak Guna Usaha (HGU) kebun kelapa sawit terluas di Aceh, yakni 71,661.53 hektare, berdasarkan data Dinas Pertanian dan Perkebunan provinsi itu per tahun 2019.

Angka ini disusul oleh dua kabupaten lain, yakni Aceh Singkil 43,910.13 hektare, dan Subussalam 19,057.29 hektare. Adapun total luas lahan kelapa sawit di provinsi ini mencapai 321.903 hektare, terbagi atas perkebunan rakyat, negara, dan swasta.

Catatan Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh 2019 menyebut terdapat 61 perusahaan kelapa sawit di provinsi itu. Sebanyak 39 diantaranya masih beroperasi, delapan dalam tahap pembangunan, dan 14 lainnya dinyatakan kolaps.

Jumlah petani sawit per jiwa di Aceh kurun waktu 2015-2017, yakni 119.890, 123.644, dan 127.155, berdasarkan data yang dilansir oleh statistik perkebunan. Adapun jumlah tenaga kerja di sektor itu mencapai 75.030 jiwa pada 2017.

Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Aceh, Sabri Basyah, mengatakan bahwa kelapa sawit menjadi komoditi strategis karena menyumbang devisa terbesar di Indonesia. Pun begitu di Aceh di mana 30 pertumbuhan ekonomi disokong oleh industri kelapa sawit.

Baca Selanjutnya>>>

Tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh bersama tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta melakukan transplantasi ginjal untuk pertama kalinya di RSUDZA Banda Aceh, Senin (1/8/2016). Pasien perdana yang ditangani adalah Yanes Revelita (47) yang menerima donor ginjal dari abang kandungnya Zuliman (52). Setiap bulannya RSUDZA menangani 200-an pasien gagal ginjal,150 di antaranya harus melakukan cuci darah.
StatusAceh.Net - Seorang wanita YR (29) mendonorkan ginjalnya untuk sang suami SR (41) yang sejak empat tahun lalu mengalami gagal ginjal.

Operasi transplantasi (cangkok) ginjal tersebut berhasil dilakukan oleh Tim Cangkok Ginjal RSUD Zainoel Abidin (RSUZA) bersama para ahli dari Jakarta, di rumah sakit terbesar di Aceh itu, Senin, 29 Juli lalu.

Pasangan suami-istri (Pasutri) tersebut kini masih menjalani perawatan pascaoperasi di RS tersebut.

Demikian diungkapkan Ketua Tim Cangkok Ginjal RSUZA, dr Abdullah SpPD-KGH FINASIM kepada Serambi, Rabu (31/7) di Banda Aceh.

Disebutkan, operasi cangkok ginjal itu melibatkan Tim RSUZA yang terdiri atas Spesialis Konsultan Ginjal Hipertensi (KGH), spesialis bedah urologi, anestesi (pembiusan), serta di-backup oleh ahli radiologi dan psikolog.

Dia mengatakan, SR yang sejak empat tahun lalu mengalami gagal ginjal akibat hipertensi kini sudah terbebas dari cuci darah.

“Alhamdulillah, kami berhasil melakukan operasi cangkok ginjal keempat di RSUZA. Hingga kini, baik pendonor maupun penerimanya sehat dan dalam masa pemulihan,” ujarnya.

Menurut Abdullah, donor ginjal antara suami-istri ini merupakan kasus terbaru yang ditangani pihaknya, setelah sebelumnya menangani donor antarsaudara kandung.

“Hal ini bisa dilakukan setelah mengecek kecocokan mereka lewat pemeriksaan di Jakarta. Kami bisa melakukan pencangkokan ginjal kalau persentase kecocokannya 20 sampai 30 persen,” jelas dia, dan menyebut pemeriksaan sebelum operasi itu memakan waktu hingga enam bulan.

Konsultan Ginjal Hipertensi (KGH) ini menerangkan, operasi tersebut dilakukan secara bersamaan, agar ginjal sehat bisa dipindahkan ke si penerima sesegera mungkin.

Sementara pascaoperasi, lanjutnya, penerima donor (recipient) wajib memakan obat imunosupresan untuk mencegah penolakan dari tubuhnya seumur hidup.

“Ginjal dari pendonor merupakan benda asing bagi tubuhnya, meskipun dari orang terdekat. Maka dari itu imunosupresan harus terus dikonsumsi oleh recipient,” ucapnya.

Abdullah menambahkan, tak ada yang perlu dikhawatirkan dari operasi cangkok ginjal.

Sebab sebelum dipastikan layak untuk dioperasi, pendonor dan penerima sudah menjalani screening secara menyeluruh, termasuk dengan melihat faktor risikonya.

“Yang harus dihindari jika pasien punya riwayat hipertensi dan diabetes. Ini jadi salah satu penilaian dalam screening, selain psikologis pasien. Prinsipnya, kita jangan sampai membebankan pendonor,” kata dia.

Sementara Direktur RSUZA Banda Aceh, Dr dr Azharuddin SpOT(K)Spine mengapresiasi Tim Cangkok Ginjal rumah sakit tersebut yang menurutnya kini lebih mandiri.

Dia optimis dalam waktu dekat RSUZA sudah bisa melaksanakan operasi itu sendiri tanpa bantuan ahli dari Jakarta.

“Alhamdulillah, operasi sukses terlaksana dan kami jauh lebih siap sekarang. Kami sudah pada tahapan dimana tim Jakarta hanya sebagai pendamping dalam operasi,” ujarnya.

Azharuddin mengatakan, keberhasilan RSUZA pada operasi cangkok ginjal keempat itu membuktikan bahwa tindakan tersebut aman dilakukan antara saudara kandung maupun orang terdekat seperti suami-istri.

Disebutkan, satu ginjal yang sehat bisa mengompensasi pekerjaan yang biasanya dilakukan dua ginjal.

“Selain itu, kita juga kesulitan regulasi dimana jual beli organ dilarang. Untuk itu, kami mendorong cangkok ginjal dilakukan oleh keluarga atau orang terdekat agar tidak ada masalah di kemudian hari,” jelas dia.

Direktur RSUZA Banda Aceh menambahkan, ginjal merupakan organ vital pada tubuh manusia yang harus dirawat sebaik mungkin.

Selain disebabkan oleh faktor keturunan, lanjut Azharuddin, penyakit ginjal juga timbul akibat gaya hidup yang tidak baik.

“Jangan biarkan tekanan darah, kencing manis, asam urat, tinggi terus-menerus tak terkontrol.

Selain itu hindari obat keras tanpa resep dokter, karena diyakini dapat merusak fungsi ginjal. Jadi jagalah pola hidup, makanan, dan berolahraga secara rutin,” pesannya.(fit)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Istri Donor Ginjal untuk Suami, Operasi Cangkok Ginjal Ke-4 RSUZA,

Sumber: Tribunnews.com

Foto: dok. Istimewa
Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan peredaran narkoba di Kota Langsa, Aceh Timur. Total ada 29 kilogram sabu yang disimpan dalam karung yang dibawa jaringan tersebut.

Deputi Pemberantasan BNN Arman Depari mengatakan jaringan tersebut disergap di depan sebuah rumah makan di Jalan Banda Aceh Km 5 Alue Dua, Langsa Baru, Kota Langsa, Aceh Timur, pada Selasa (30/7). Seorang kurir bernama Nazarudin alias Nazar ditangkap di lokasi tersebut.

"Modusnya, narkoba dijemput dan dibawa langsung dengan kapal melalui jalur laut dari Pulau Pinang atau Penang, Malaysia, menuju perairan Aceh Tamiang," kata Arman dalam keterangannya kepada detikcom, Rabu (31/7/2019).

Sesampai di darat, sabu diangkut menggunakan mobil Honda Jazz RS. Sebelumnya, sabu itu hendak dikirim Nazar ke Aceh Utara.

"Tadinya mau disimpan di gudang dan rencananya akan dikirim ke Medan melalui jalur darat," imbuhnya.

Arman menyebut jaringan ini terkait dengan penyelundup narkoba yang diamankan di Kisaran, Medan, beberapa waktu lalu. Saat ini BNN masih mengembangkan kasus tersebut.

Dari tersangka, BNN menyita 2 karung berisi 29 kilogram sabu yang dibungus dalam kemasan teh dan mobil Honda Jazz RS bernopol BK-1687-RJ. Satu unit ponsel juga disita petugas.

"Saat ini tim masih melakukan pengembangan terhadap para tersangka yang lain di daerah Panton Labu, Aceh Utara," tandasnya. |
detikcom

StatusAceh.Net - Manfaat jengkol bagi kesehatan mungkin tak banyak diketahui. Jengkol merupakan tumbuhan khas Asia Tenggara. Di Indonesia, jengkol menjadi santapan favorit banyak orang. Meski meninggalkan bau tak sedap, penggemar jengkol tak pernah ada habisnya.

Namun di balik aromanya yang tajam, manfaat jengkol bagi kesehatan cukup menakjubkan. Manfaat jengkol ini didapat dari kandungan nutrisinya seperti protein, zat besi, kalsium, dan sejumlah vitamin.

Jengkol termasuk suku polong-polongan yang dimanfaatkan buahnya. Meski telah banyak klaim tentang manfaat jengkol, ada baiknya jika mengonsumsi olahan ini dalam jumlah sedang. Ini karena terlalu banyak mengonsumsi jengkol akan menyebabkan keracunan.

Manfaat jengkol bagi kesehatan tak dapat diragukan lagi. Manfaat jengkol ini dapat berupa pencegahan dan pemulihan penyakit. Jengkol biasanya diolah menjadi berbagai hidangan seperti semur, balado atau direbus. Berikut manfaat jengkol bagi kesehatan yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (30/7/2019).

Kontrol Gula Darah dan Cegah Diabetes

Konsumsi jengkol dapat mengontrol kadar gula darah sehingga sangat baik untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes. Gula dalam jengkol adalah gula yang paling mudah terurai yang aman bagi penderita diabetes.

Menurut sebuah penelitian, jengkol memiliki kelenjar Langerhans yang bertanggung jawab dalam menghasilkan hormon insulin dan berbagai hormon yang penting untuk mengatur gula darah di dalam tubuh seseorang.

Berbeda dengan zat gula dalam makanan lain seperti makanan yang mengandung karbohidrat. Gula pada jengkol mudah terurai yang kemudian akan diubah menjadi energi oleh tubuh. Dengan begitu, stamina tubuh akan meningkat.

Cegah Radikal Bebas
Jengkol mengandung beberapa jenis vitamin seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C. Vitamin A bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan dapat meningkatkan ketajaman visual penglihatan.

Vitamin A dan vitamin C juga bertindak sebagai antioksidan. Manfaat antioksidan diketahui menangkal zat radikal bebas yang menyebabkan kanker.

Adanya antioksidan juga dapat memberi perlindungan yang terkait dengan kesehatan jantung. Dengan antioksidan apa pun yang menghalangi aliran darah di pembuluh darah juga akan hilang.

Cegah Anemia

Jengkol juga kaya akan zat besi yang berperan untuk mencegah dan mengatasi kurangnya produksi sel darah merah dalam tubuh. Kekurangan zat besi dapat mengurangi produksi sel darah merah yang menyebabkan anemia. Kurangnya zat besi akan berakibat pada turunnya pasokan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh semua sel dalam tubuh.

Anemia dapat menyebabkan lemah, lelah, dan tidak bersemangat. Ini dapat diatasi dengan konsumsi olahan jengkol. Jengkol juga baik di masa menstruasi karena saat menstruasi, perempuan cenderung kekurangan zat besi.

Sehatkan Tulang dan Gigi

Jengkol juga mengandung kalsium dan fosfor. Kedua zat ini adalah zat yang dibutuhkan oleh tulang. Kalsium dan fosfor dapat mencegah keropos tulang atau osteoporosis.

Orang-orang yang tidak mengonsumsi kalsium yang cukup sebelum usia 20-25 memiliki risiko yang jauh lebih tinggi terkena penyakit tulang rapuh atau osteoporosis di kemudian hari.

Kalsium juga berfungsi mengatur kontraksi otot. Ketika saraf merangsang otot, kalsium dilepaskan. Ini membantu protein dalam otot melakukan pekerjaan kontraksi. Selain itu, kalsium memainkan peran penting dalam pembekuan darah normal.

Bantu Pembentukan Jaringan Tubuh


Kandungan protein dalam jengkol jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan kandungan protein dalam kacang hijau dan kacang keledai. Kandungan protein yang tinggi dalam jengkol dapat membantu pembentukan jaringan di dalam tubuh.

Asupan protein tinggi telah terbukti secara signifikan meningkatkan metabolisme dan meningkatkan jumlah kalori yang dibakar. Banyak orang yang menambah asupan proteinnya cenderung kehilangan berat badan hampir secara instan.

Jengkol juga mengandung asam folat dan vitamin B6 yang membantu menstabilkan organ vital dalam tubuh. Organ-organ penting dalam tubuh akan berfungsi dengan baik dan stabil jika tubuh memenuhi kebutuhan asam folat dan vitamin B6. Kandungan asam folat ini juga baik untuk pertumbuhan janin.

Lancarkan Pencernaan

Jengkol juga kaya akan serat sehat. Kandungan serat yang tinggi dapat melancarkan buang air besar. Salah satu manfaat utama dari meningkatkan asupan serat adalah mengurangi sembelit. Makanan tinggi serat juga cenderung lebih mengenyangkan daripada makanan rendah serat.

Jengkol mengandung asam jengkolat yang merupakan salah satu jenis serat tidak larut air. Jenis serat ini mendorong pergerakan makanan melalui sistem pencernaan dan meningkatkan curah tinja, sehingga dapat bermanfaat bagi penderita sembelit. | Liputan6

StatusAceh.Net - Otobiografi Presiden Soeharto, Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya, dibuka dengan pembahasan keberhasilan Indonesia swasembada beras setelah lama menjadi pengimpor beras terbesar di dunia. Indonesia pernah mengimpor lebih dari dua juta ton beras.

Akhirnya, pada 1984 petani Indonesia berhasil memproduksi beras lebih dari 25,8 juta ton, bandingkan dengan tahun 1969 yang hanya 12,2 juta ton.

Soeharto pun diundang untuk memaparkan keberhasilannya dalam konferensi ke-23 FAO (Badan Pangan dan Pertanian PBB) di Roma, Italia, pada 14 November 1985. Sedangkan wakil dari negara maju ditunjuk Presiden Prancis Francois Mitterand.

Forum itu merupakan kesempatan emas bagi Soeharto untuk tampil di pentas dunia. Oleh karena itu, keamanan dan keselamatannya harus terjamin. Sampai-sampai intelijen Indonesia meminta bantuan Israel.

Teddy Rusdy, Paban (Perwira Diperbantukan) VIII Staf Intel Hankam/ABRI, menjadi tim pendahuluan (advance team) yang mempersiapkan kedatangan Presiden Soeharto ke Roma. Dia segera mengontak rekannya di intelijen Israel, Dubby Shiloah.

Dalam 70 tahun Teddy Rusdy: Think A Head, Servas Pandur mengungkap bahwa Teddy menginformasikan kepada Dubby mengenai kunjungan Presiden Soeharto ke Roma. Dia meminta bantuan Dubby agar intelijen Israel dapat memastikan keamanan perjalanan Presiden Soeharto.

“Termasuk meminjam senjata anti rudal serangan ke udara yang dipasang pada pesawat Kepresidenan RI,” tulis Servas.

Menurut Servas, hanya ada satu alat yang dapat menghentikan serangan rudal dari darat. Untuk mendapatkan alat itu, Teddy datang ke beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Inggris, tetapi alat itu sedang dipakai. Dia kemudian datang ke Israel yang meminjamkan alat anti serangan rudal dari darat ke udara itu untuk dipasang pada pesawat Kepresidenan. Pada waktu itu, menurut Dubby, informasi ini tidak dapat diungkapkan ke publik, karena sangat vital dan bisa dijadikan sebagai sarana propaganda.

Perjalanan Presiden Soeharto ke Roma tanpa hambatan. Dia berpidato mengenai keberhasilan swasembada beras selama lebih dari setengah jam di hadapan wakil dari 165 negara.

“Saya bicara dalam forum itu sampai pada hal-hal teknis pelaksanaan. Hadirin ingin mengetahuinya. Dan pengetahuan kita diperlukan oleh sejumlah negara lainnya. Forum itu adalah tempat dan kesempatan tukar-menukar pengetahuan dan pengalaman,” kata Soeharto.

Dalam kesempatan itu, Soeharto menyumbangkan 100.000 ton gabah kepada FAO untuk disalurkan kepada negara-negara yang dilanda kelaparan terutama di Afrika.

Pada Juni 1986, Direktur Jenderal FAO Edouard Saouma datang ke Jakarta. Dia menyerahkan penghargaan berupa plakat dan medali emas FAO, satu berukuran kecil dan satunya lagi lebih besar, berukir timbul wajah Soeharto dengan tulisan President Soeharto-Indonesia. Pada sisi lainnya bergambar seorang petani sedang menanam padi dengan tulisan From Rice Importer to Selft-Sufficiency.

“Medali itu dikeluarkan oleh FAO sebagai penghargaan untuk memperingati keberhasilan Indonesia di bidang pertanian, khususnya dalam mencapai swasembada pangan,” kata Soeharto.

FAO kemudian mencetak cukup banyak medali itu yang terbuat dari emas, perak, dan perunggu. Hasil penjualannya untuk membantu negara-negara yang kelaparan dan membiayai kegiatan FAO. | Historia

Lhoksukon - Puluhan siswa bolos sekolah terjaring razia yang dilakukan tim Patroli Sat Sabhara Polres Aceh Utara, Selasa (30/7/2019). Kali ini sebanyak 30 siswa diangkut ke Polsek Lhoksukon.

Mereka terjaring dari sejumlah cafe dan warung di Kecamatan Lhoksukon saat nongkrong ketika masih jam pelajaran sekolah.

Sebanyak 30 siswa tersebut masih berseragam sekolah. Diantara mereka yakni 15 siswa dari SMKN 1, enam siswa MAN 1, dua siswa SMAN 1, empat siswa MTsN 1, dua siswa SMPN 1 dan satu siswa dari SMP Muhammadiyah.

Tak hanya itu, polisi turut mengamankan 13 unit sepeda motor yang dipakai para siswa tanpa kelengkapan surat dan melanggar aturan berlalu lintas.

Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin melalui Kasat Sabhara Iptu Hendra Gunawan Tanjung mengatakan Kegiatan ini dilakukan karena sering terlihat anak-anak nongkrong di warung pada saat jam pelajaran.

“Banyak yang nongkrong main game PUBG.” ujarnya.

Sementara Kapolsek Lhoksukon Iptu Yussyah Riandi menambahkan, para siswa yang didapati di lokasi berbeda–beda lalu dikumpulkan di satu titik yakni di Polsek Lhoksukon untuk dilakukan pembinaan, kemudian dipanggil orang tua dan pihak sekolah masing–masing.

Selain itu dikarenakan siswa didapati mengendari sepeda motor yang notabene mereka belum mempunyai SIM (belum cukup umur) maka sepeda motor sementara masih diamankan di Polsek nantinya biar diambil oleh orang tuanya disertai membawa surat surat kendaraan.

“Setelah dibina dan membuat pernyataan tidak mengulangi lagi, maka para siswa ini kita serahan kepada orang tua atau pihak sekolah,” pungkas Kapolsek Lhoksukon Iptu Yussyah Riyandi. (Trb)

Sebanyak lima siswa di Aceh Barat pingsan dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan. Foto/Afsah
Meulaboh - Kebakaran lahan dan hutan (karhutla) yang melanda Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mulai berdampak buruk, Selasa (30/7/2019). Sejumlah siswa jatuh pingsan akibat kabut asap yang menyelimuti sejumlah jalan lintas di provinsi paling barat Indonesia itu.

Para pelajar MTSN dan SMA di Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, jatuh pingsan akibat kabut asap mengepung ruangan sekolah. Beberapa hari terakhir, kebakaran lahan dan hutan tengah melanda Aceh Barat.

Para guru sempat panik saat siswanya jatuh pingsan secara tiba-tiba. Mereka terpaksa memboyong siswa yang pingsan ke ruang lebih aman untuk diberikan pertolongan seadanya.

Namun, karena kondisi semakin memburuk, para siswa terpaksa dilarikan ke Puskesmas Cot Seumereng menggunakan mobil pribadi dan ambulance untuk mendapat perawatan medis.

Menurut guru, para siswa jatuh pingsan akibat tak sanggup menahan kabut asap pada pagi hari yang mengepung sekolah. Sebanyak lima siswa yang pingsan terpaksa dilarikan ke rumah sakit.

Kepala MTSN Blang Balee, Asmanidar mengatakan, kebakaran lahan hutan di Aceh Barat sebelumnya mencapai ratusan hektare sempat padam akibat hujan lebat. Namun, seminggu terakhir kembali membara akibat cuaca panas.

Guru mengharapkan adanya pembagian masker, terutama pada pagi hari. Sebab kepungan asap yang paling tebal terjadi pada pagi dan malam hari.

Jika kebakaran hutan gambut ini tidak cepat ditangani, kepungan asap terus berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Sebab ruas jalan pun di wilayah Aceh Barat diselimuti asap tebal.| Sindo

Presiden Jokowi berbicara kepada awak media saat meninjau lokasi salah satu lokasi calon Ibu Kota Negara. Foto: Dok. Biro Sekretariat Pers Presiden
Jakarta - Pemerintah memastikan ibu kota negara akan pindah ke Kalimantan. Wilayah ini dinilai memiliki sarana dan prasana serta infrastruktur yang dibutuhkan untuk ibu kota baru. 

Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas, Rudy S Prawiradinata memastikan, ibu kota negara akan di Kalimantan. Menurutnya, pemindahan ibu kota juga akan berdampak signifikan ke seluruh sektor di Kalimantan.

Selain karena lahan yang luas dan relatif aman bencana, Kalimantan menjadi pilihan agar ibu kota berada di tengah, Indonesia-sentris, dan  seimbang terhadap seluruh wilayah Indonesia.

Namun hingga saat ini, pemerintah belum memutuskan secara pasti wilayah Kalimantan mana yang akan menjadi ibu kota baru Indonesia.

"Di mana pun nanti ibu kota baru akan terpilih, Kalimantan akan mendapatkan dampak pertumbuhan secara kewilayahan yang sangat signifikan. Kementerian PPN/Bappenas telah mengukur dampak ekonomi pemindahan ibu kota dan melakukan modeling. Ada tiga kandidat, yaitu: Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur," ujar Rudy dalam keterangannya, Selasa (30/7).

Pemindahan ibu kota diperkirakan dapat mendorong ekonomi di Kalimantan. Menurut Rudy, pemindahan ibu kota ke Kalimantan akan berdampak pada lebih dari 50 persen wilayah Indonesia akan merasakan peningkatan arus perdagangan serta menciptakan dorongan investasi yang lebih luas pada wilayah lain.

"Keterkaitan ekonomi ibu kota baru dengan provinsi lain juga akan menjadi salah satu pendorong investasi di provinsi lain," katanya.
Suasana di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Tak hanya itu, pemerintah juga akan membentuk badan otoritas yang bertugas untuk mempermudah manajemen aset dan pendanaan bagi proyek-proyek kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU).

"Sarana dan prasarana infrastruktur yang dibutuhkan dalam konsep pengelolaan ibu kota negara yakni sarana utilitas, gedung perkantoran, dan fasilitas publik," tambah Rudy.

Sarana utilitas yang dibutuhkan Ibu Kota Negara terdiri atas saluran multifungsi, sarana penerangan, air bersih dan minum, listrik, jalan, dan sejumlah sarana utilitas lainnya.

Sedangkan untuk gedung perkantoran yang dibutuhkan dalam konsep pengelolaan ibu kota negara antara lain gedung-gedung untuk lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Selain itu, fasilitas publik yang juga dibutuhkan terdiri dari rumah sakit, sarana dan prasarana olahraga serta kesenian, perpustakaan, transportasi urban, pasar, rumah susun sewa (rusunawa), dan berbagai fasilitas publik lainnya.

Sebelumnya, pemerintah mengungkapkan estimasi biaya yang diperlukan untuk pembangunan ibu kota baru seluas 40.000 hektare di luar Pulau Jawa membutuhkan sekitar Rp 466 triliun.
Presiden Jokowi saat meninjau salah satu lokasi calon ibu kota negara di Gunung Mas. Foto: Dok. Biro Sekretariat Pers Presiden

Bappenas menegaskan bahwa pemerintah ingin pemindahan ibu kota baru diupayakan dengan pembiayaan sendiri dan meminimalisasi penggunaan utang.

Penggunaan utang kemungkinan disiapkan untuk kekurangan-kekurangan dalam pembiayaan pemindahan ibu kota negara. Dengan demikian utang hanya akan menjadi salah satu sumber terkait rencana skema pembiayaan pemindahan ibu kota negara.

Presiden RI Joko Widodo nantinya akan menentukan lokasi ibu kota baru pada tahun ini. Targetnya, groundbreaking ibu kota baru dilaksanakan pada 2021, dilanjutkan setidaknya pemindahan setidaknya kawasan inti pada 2024.

“Jadi, di mana pun nanti diputuskan oleh Presiden, dampaknya akan sangat besar baik. Once in a lifetime, kesempatan kita memiliki sebuah representasi identitas bangsa,” tambahnya.

RI Jadi Negara Pertama yang Ajak Swasta Danai Pemindahan Ibu Kota

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengklaim, Indonesia akan menjadi negara yang pertama menerapkan skema melibatkan swasta dalam pembangunan dan pendanaan  untuk pemindahan ibu kota.

Skema tersebut berbentuk kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP).

"Kalau enggak salah Malaysia, tapi mungkin kalau dikatakan pertama bisa lah, toh namanya PPP juga relatif baru," kata Bambang di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Rabu (10/7).

Bambang mengungkapkan, banyak negara yang berhasil melakukan pemindahan ibu kota negara, termasuk Brasil, Malaysia, Australia, hingga Pakistan.

Hanya saja, kata Bambang, pemindahan ibu kota yang dilakukan Brasil telah berlangsung lama, yakni pada 60 tahun yang lalu. Di mana memindahkan pusat pemerintahan dari Rio De Jenario ke Brasilia.

"Pasti mereka belum ada skema KPBU, di dunia pun masih jarang," tegas Bambang.

Bambang berharap, dengan adanya skema KPBU setiap pembangunan infrastruktur dasar maupun berat tidak lagi tergantung pada APBN.

"Jadi artinya kita jangan sampai kemudian terpaku seolah-olah hanya budget (APBN) yang bisa membangun negara ini kita harus mencari cara-cara alternatif yang kreatif untuk bisa mendapatkan sumber pembiayaan yang lain, itu intinya," ungkap dia. | Kumparan

Tgk. Dr. Safriadi, SHI., M.A
LHOKSEUMAWE - Dayah Raudhatul Ma'arif di Desa Cot Trueng, Kemukiman Bungkaih, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, kembali menerima mahasantri untuk tahun pembelajaran 1441 Hijriyah dengan takhassuskeilmuan Siyasah Wal Qanuniyah.

Dayah tersebut sudah mendapat izin untuk pengembangan pendidikan tinggi setara S1 (Ma'had Aly) dari Kementerian Agama RI dengan Nomor SK 2884 Tahun 2019. "Kami menyambut gembira atas kepercayaan kepada Dayah Raudhatul Ma'arif untuk mengembangkan pendidikan tinggi keagamaan setara dengan jenjang Strata Satu (S1)," kata Tgk. Dr. Safriadi, SHI., M.A., selaku Mudir Ma'had Aly Dayah Raudhatul Ma'arif, Senin, 29 Juli 2019.

Menurutnya, kepercayaan ini disambut dengan mulai merancang bahan-bahan untuk persiapan akreditasi. Sehingga setelah dua tahun keluarnya SK itu Ma'had Aly Raudhatul Ma'arif menjadi salah satu Ma'had Aly di Nusantara ini yang memiliki kredibilitas, akuntabilitas dan mampu mewujudkan "Bustanul Muhaqqiqin" baru setelah dicetuskan oleh Abuya Muda Waly di Labuhan Haji puluhan tahun lalu.

Safriadi juga menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Kanwil Kemenag Aceh maupun Kabupaten Aceh Utara dan kepada seluruh pihak yang ikut merekomendasikan Ma'had Aly Raudhatul Ma'arif ke Kementerian Agama RI.

Ma'had Aly Raudhatul Ma'arif merupakan Ma'had Aly keempat di Aceh yang mendapat izin resmi dari Kementerian Agama RI setelah Ma'had Aly Mudi Mesra Samalanga (Takhassus Fiqhul Mu’asirah), Ma'had Aly Darul Munawwarah Kuta Krueng (Takhassus Ulumul Qur’an), dan Ma'had Aly Malikussaleh Panton Labu (Takhassus Fiqhul Iqtishadi). Ma'had Aly Raudhatul Ma'arif memilikitakhassus keilmuan dalam bidang Fiqh WaUshuluh dengan distingsi keilmuan di bagianSiyasah Wal Qanun.

"Mahasantri yang diterima adalah santri yang sudah menyelesaikan pendidikan dayah setelah tujuh tahun dan menguasai kitab standar kurikulum dayah di Aceh. Artinya yang dilihat untuk menjadi seorang mahasantri adalah lebih ditonjolkan sisi kualitas keilmuannya, tidak hanya melihat sisi kuantitasnya saja," ujar Safriadi.

Untuk diketahui, Raudhatul Ma’arif adalah lembaga pendidikan Islam (dayah) yang terletak di kompleks Masjid Al-Akmal Desa Cot Trueng, Kemukiman Bungkaih, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara. Dayah ini didirikan pada tahun 1946 di bawah pimpinan Tgk. Abu Bakar (Abu Cot Kuta, wafat 1969).

Setelah sempat vakum selama lebih kurang 23 tahun, Dayah Raudhatul Ma’arif kembali diresmikan pada 21 Juni 1993 M bertepatan dengan 1 Muharram 1414 H di bawah pimpinan Teungku H. Muhammad Amin Daud (Ayah Cottrueng) yang merupakan cucu Abu Cot Kuta. Di bawah kepemimpinan beliau, Dayah Raudhatul Ma’arif berkembang pesat, tercatat hingga sekarang santri yang mondok berjumlah lebih kurang 1700 santri berasal dari dalam dan luar Aceh.

Lhokseumawe - Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI) bekerja sama dengan Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh kembali mengadakan ujian profesi advokat di Gedung Magister Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Sabtu (27/7/2019).

“Ini merupakan ujian Gelombang II yang dilaksanakan atas kerja sama FH Unimal dan DPW APSI Aceh. Adapun jumlah peserta yang mengikuti ujian Gelombang II ini adalah sebanyak 11 orang, yang beberapa waktu lalu telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Profesi Advokat,” kata Ketua Panitia, Dr. Yusrizal SH MH.

Ketua DPW APSI Aceh, Adv. Bahrul Ulum SH MH  hadir untuk memantau jalannya ujian mengatakan ujian tersebut merupakan tahapan yang penting bagi seorang calon advokat. 

"Selain memang dipersyaratkan oleh peraturan, ujian ini juga untuk menguji tingkat kemampuan dan keahlian hukum para calon advokat,"jelasnya.

Bahrul menambahkan, bahwa nantinya pemeriksaan dan pengumuman kelulusan akan dilakukan oleh Pusdiklat APSI. Setelah dinyatakan lulus, terhadap calon advokat yang memenuhi persyaratan akan dilakukan pelantikan dan pengambilan sumpah di Pengadilan Tinggi Banda Aceh. 

“Kita harapkan semoga semua peserta ujian ini mendapatkan kelulusan, sehingga mereka dapat mempersiapkan persyaratan berikutnya untuk dilantik sebagai advokat,"tambahnya.(*)

Takengon - Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah meresmikan Gedung Baru PT. Bank Aceh Syariah Cabang Takengon, Senin 29/07. Kantor baru tersebut dipindahkan dari Jalan Lut Tawar ke Jalan Leube Kader, Desa kemili Kecamatan Bebesan, Aceh Tengah.

Sebagai pemegang saham pengendali PT. Bank Aceh Syariah, Nova berharap dengan beroperasinya kantor baru tersebut layanan yang diterima masyarakat bisa ikut meningkat. Selain itu, Nova juga meminta agar Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia terus membina Bank Aceh Syariah sehingga produktivitas bank milik pemerintah Aceh itu bisa terus meningkat.

"Apresiasi dan kecintaan saya kepada seluruh nasabah serta dunia usaha yang telah mendukung keberadaan Bank Aceh. Saya yakin dengan adanya gedung operasional baru ini performa Bank Aceh Syariah akan semakin meningkat," kata Nova Iriansyah.

Dalam kesempatan tersebut, Nova mengingatkan agar manajemen PT. Bank Aceh Syariah bisa mengupdate teknologi perbankan sehingga Bank Aceh bisa bersaing dengan bank konvensional lainnya. Ia meminta agar manajemen memperbanyak diklat dan workshop IT, sehingga penguasaan teknologi bisa terus meningkat.

"Jangan ada lagi ada keluhan teknologi Bank Aceh yang ketinggalan zaman. Updating dan kehandalan IT kita selamat-lambatnya akhir tahun ini. Kita sudah harus tampil sejajar dengan bank lain," kata Nova.

Nova juga berpesan agar Bank Aceh melatih anak muda Aceh untuk mengenal dunia digital melalui diklat dan workshop. Hal tersebut, kata Nova, untuk mendukung Indonesia mencapai target masuk 3 besar negara dengan perekonomian terbesar dunia pada tahun 2045 mendatang.

Direktur Utama PT. Bank Aceh Syariah, Haizir Sulaiman mengatakan Bank Aceh telah hadir di Aceh Tengah sejak tahun 1980 lalu atau sekitar 39 tahun lalu. Hal itu, kata Haizir merupakan pertanda ekonomi di Aceh Tengah dan kawasan sekitarnya telah berdenyut puluhan tahun lalu.

"Apresiasi kami kepada Pemkab Aceh Tengah dan Bener Meriah yang telah mendukung kami berkembang di sini dengan cukup menggembirakan," kata Haizir.

Haizir menyebutkan, perkembangan kinerja Bank Aceh Syariah di Aceh Tengah dalam lima tahun terakhir sangat menggembirakan. Total aset Bank Aceh di Aceh Tengah pada tahun 2015 adalah 540 miliar. Pada tahun 2016 aset Bank Aceh 481 miliar dan terus meningkat menjadi 592 miliar di tahun 2017. Sementara pada tahun 2018, total aset Bank Aceh menjadi 616 miliar. Sampai pertengahan Juni 2019, total aset Bank milik pemerintah Aceh ini adalah Rp.686 miliar.

Melihat pertumbuhan yang amat baik itu, Haizir menyimpulkan bahwa kinerja Bank Aceh Syariah di Aceh Tengah tumbuh dengan baik. Dengan peresmian gedung baru, Haizir berharap, layanan yang diberikan menjadi lebih optimal.

"Kami sangat mengharap seluruh nasabah terus bermitra dengan kita. Bank ini milik bersama dan bisa terus berkontribusi bagi seluruh masyarakat kita semua," kata Haizir.

Sementara Ketua Otoritas Jasa Keuangan Perwakilan Aceh, Aulia Fadli, mengharapkan kehadiran kantor operasional baru PT. Bank Aceh Syariah di Aceh Tengah dapat menjadikan bank tersebut lebih produktif. "Relokasi ini harus berbarengan dengan meningkatkan pelayanan prima kepada nasabah dan mampu meningkatkan perekonomian di Aceh Tengah."

Senada dengan Aulia, Bupati Aceh Tengah, Shabela Abu Bakar, menyebutkan pelayanan Bank Aceh selama ini sudah baik. Namun demikian, gedung oprasional yang lama agak sempit dengan parkir terbatas. Ia berharap dengan adanya gedung baru bisa menjawab permasalahan tersebut dan kinerja Bank Aceh Syariah lebih baik lagi.

"Yang lebih penting lagi adalah bisa mengubah mainset penduduk Aceh Tengah bahwa Bank Aceh bukan hanya milik pegawai negeri tapi juga milik warga Aceh Tengah," kata Bupati Shabela. []

Team Kappija-21 bersama PPWI Sumsel berfoto bersama seusai pertemuan dengan pihak Pusat Administrasi Universitas Sriwijaya, kika: Hardi, Wilson, Syahrizal
Palembang - Sekretaris Jenderal Keluarga Alumni Program Persahabatan Indonesia Jepang Abad 21 (Sekjen Kappija-21), Wilson Lalengke, melakukan kunjungan silahturahmi ke pimpinan Universitas Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan, Senin 29 Juli 2019. Dalam kunjungan tersebut, Wilson didampingi Ketua dan Sekretaris PPWI Sumatera Selatan, Syahrizal dan Hardi, yang selanjutnya akan menjadi penghubung komunikasi antara Kappija-21 dengan Universitas Sriwijaya.

Pada kesempatan itu, rombongan Kappija-21 diterima oleh bagian administrasi universitas, Zulkifli. Sangat kebetulan, pada saat kunjungan dilakukan, para pimpinan Universitas Sriwijaya sedang berada di Banda Aceh menghadiri pertemuan tentang proses penerimaan mahasiswa baru universitas negeri se-Indonesia.

Team Kappija-21 menyampaikan maksud kunjungannya yang disambut baik oleh pihak universitas. "Kami bermaksud bersilahturahmi dan ingin menawarkan kerjasama pelaksanaan seminar dan workshop terkait pendidikan berwawasan global dan pembangunan berkelanjutan, kerjasama antara Kappija-21 dengan Universitas Sriwijaya, yang dalam pelaksanaannya akan didukung oleh PPWI Sumsel," jelas Wilson yang juga merupakan Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) itu.

Pada kesempatan yang sama, team disarankan untuk melakukan kontak komunikasi langsung dengan Dr. dr. HM Zulkarnain, Sp.KK, Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Sriwijaya. Ketua PPWI Sumsel, Syahrizal, langsung menghubungi Purek III Dr. Zulkarnain, yang kebetulan merupakan sepupu Syahrizal, melalui sambungan telepon keluarga. Pembicaraan tentang maksud kedatangan Kappija-21 dan rencana kegiatan bersama selanjutnya berlangsung lancar dan posistif.

Sebagaimana diketahui bahwa Kappija-21 bermaksud menjalin kerjasama dengan salah satu perguruan tinggi di Palembang, Sumsel, mengadakan 'Kappija-21 National Conference on Global Education and Sustainable Development'. Rencananya, kegiatan berbentuk seminar dan workshop ini akan berlangsung pada Sabtu, 14 September 2019 di Kampus Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan. Panitia akan menghadirkan narasumber dari Jepang, Senior Kappija-21, Pemerintah Daerah, Pejabat Universitas Sriwijaya, dan praktisi media.

Kegiatan konferensi sehari ini akan mengundang mahasiswa Universitas Sriwijaya, tokoh masyarakat, pemuda, agama, budaya, dan perangkat pemerintahan daerah. Selain itu, juga diundang praktisi media. (APL/Red)

Ilustrasi
Lhoksukon - Seorang nenek berusia 74 tahun diperkosa oleh pemuda di Aceh Utara pada Rabu (24/7) siang.  Nenek berinisial HJ itu digagahi oleh pemuda sekampungnya yakni berinisial BA (32) merupakan warga Gampong Babah Geudubang, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara.

Pemuda itu beraksi bersama istrinya berinisial F (32), mereka berdua khusus datangi rumah korban untuk melakukan perbuatan yang tak senonoh terhadap nenek yang berusia setengah abad lebih tersebut.

Atas perbuatanya itu, sekarang BA terpaksa menekam di tahanan Kepolisian Sektor Baktiya Aceh Utara. Dia ditangkap  pada Minggu (28/7) kemarin atas kasus dugaan pemerkosaan.

Kapolsek Baktiya, Ipda Mahmud  mengatakan BA, ditangkap berdasarkan laporan yang mereka terima dari masyarakat karena telah melakukan persetubuhan terhadap korbannya HJ yang berstatus janda.

“Menurut laporan, hari itu BA dan istrinya FA mendatangi rumah korban di kecamatan Baktiya.  Di rumah korban pelaku memaksa korban masuk ke dalam kamar dan melucuti seluruh pakaiaan korban. Korban hanya menahan karena tidak mampu melawan,” sebutnya kepada wartawan.

Setelah nafsu syahwatnya terlampiaskan terhadap korban, sebutnya selanjutnya pelaku dan istrinya meninggalkan korban sendiri di dalam rumah tanpa busana.

“Setelah disetubuhi korban ditingalkan sendiri tanpa busana dan mereka langsung pulang,” sebutnya.  | Rencongpost

Banda Aceh - Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) mengamankan sembilan wanita yang diduga pekerja seks komersial (PSK) dari sebuah hotel berbintang di Lampieneng, Banda Aceh, Minggu dini hari.

Kasi Ops Syariat Islam Satpol PP dan WH Aceh, Marzuki kepada wartawan di Banda Aceh, Minggu mengatakan, penangkapan sembilan wanita pada pukul 02.45 WIB itu berdasarkan informasi dari masyarakat.

"Setelah mendapat laporan, petugas menuju ke lokasi, dan ditemukan di salah satu kamar hotel sebanyak 9 orang wanita yang diduga PSK. Selanjutnya dibawa ke kantor untuk diserahkan kepada penyidik guna diproses lebh lanjut," katanya.

Apabila cukup bukti dilanjutkan ke pemberkasan, apabila tidak cukup bukti dibina dan diserahkan kepada keluarga, katanya.

Satpol PP dan WH Aceh pada Sabtu(27/7) malam melakukan operasi gabungan dengan TNI/Polri wilayah Banda Aceh dengan target hotel/wisma dan penginapan.

Operasi dimulai dari pukul 22.00 sampe 01.20 WIB dini hari. Tim dibagi 2. "Tim 1 saya sendiri yang pimpin dengan wilayah operasi Peunayong, Gampong Mulia, Kuta Raja," katanya.

Sedangkan tim 2 dipimpin Andriansyah dengan wilayah operasi Syiah Kuala, Darussalam dan Ulee Kareng, dan ditemukan pelanggaran. Tim 1 hanya pengamankan 1 orang anal punk dan diamankan ke kantor untuk dibina, katanya. | Antara

LHOKSUKON – Pria 36 tahun berinisial MUS warga Gampong Matang Baloy Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, Jumat (26/7) ditangkap Polisi dirumahnya.

Perkaranya MUS diduga kerap memperjual belikan Narkoba jenis ganja. Dalam penangkapan tersebut Polisi menemukan barang bukti 19 paket daun ganja seberat 2,5 ons milik tersangka.

“Barang bukti ditemukan tersembunyi dikandang ternak yang ada dibelakang rumah tersangka.” ujar Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin melalui Kasatres Narkoba AKP Ildani.

Ia menambahkan, pihaknya kini telah mengamankan tersangka dan barang bukti di Mapolres Aceh Utara guna penyelidikan dan penyidakan lebih lanjut.(Trb)

Banda Aceh - Konser amal peduli thallasemia mengahadirkan Rafli, seniman yang juga anggota DPD RI asal Aceh, berlangsung Sabtu (27/07/2019) malam di salah satu kafe di kawasan Lampineng Banda Aceh.

Kegiatan sosial untuk penyintas thalasemia di Aceh tersebut digagas oleh ADO (Awak Droe Only) dan lembaga Darah untuk Aceh yang selama ini aktif mengedukasi serta memberi perhatian perawatan penderita.

Selain konser, Talkshow bersama dokter, relawan dan keluarga pengidap Thallasemia juga menjadi sesion khusus malam tadi.

Dokter Heru Noviar menjelaskan, thalasemia adalah kelainan darah bawaan yang ditandai oleh kurangnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal, namun penyakit ini tidak menular, maka kita tidak perlu khawatir.

Sementara itu, Rafli yang tanpil mengisi acara mengatakan bahwa, semua pihak perlu menyadari bahwa thalesemia harus segera mendapat solusi, lebih-lebih bedasarkan survey relawan, Aceh masuk wilayah terbanyak penderita penyakit ini.

Dana yang pada terkumpul melalui konser amal yang digelar Rafli tersebut sekitar Rp. 29 juta, bersumber dari hasil lelang sejumlah barang, sumbangan, dan penjualan tiket kegiatan, diumumkan pada akhir kegiatan oleh pimpinan Lembaga Darah Untuk Aceh, Nunu yang hadir bersama relawan untuk turt mengkampanyekan Aceh Bebas Thallasemia 2035.

Selain Rafli, turut hadir  Istri Plt Gubernur Aceh, Dyah Erty Idawati, dr. Heru Noviar, sejumlah relawan, seniman, dan partisipan kegiatan.[]

StatusAceh.Net - Pertengkaran dalam suatu hubungan memang selalu ada. Tapi yang paling penting tahu bagaimana cara menyelesaikannya dan jangan sampai bertengkar di tempat umum, apalagi saat sedang naik motor.

Seperti yang dilakukan wanita ini terhadap pacarnya yang sebaiknya jangan kita tiru. Mungkin bertengkar dengan pacarnya, wanita itu berulangkali menggampar pacarnya saat sedang naik motor.

Aksinya itu sempat terekam pengendara mobil yang kebetulan berada di dekat mereka. Videonya pun langsung viral setelah dibagikan di halaman Facebook Rancah Post pada 14 Juli kemarin.

Wanita berpakaian hitam dengan celana merah pendek itu terlihat dibonceng di belakang, sementara cowoknya sedang fokus mengendarai motor matic.

Dari awal hingga akhir video, wanita itu terus-terusan menggampar pacarnya dengan sangat keras. Meskipun digampar berulang kali, si cowok tetap mengendarai motornya.

Sementara si cewek tampaknya tidak bisa menahan emosinya yang sudah membludak. Dia tidak menunggu motornya berhenti dulu, dalam keadaan melajupun, dia tetap menggampar cowoknya berulang kali.

Tidak diketahui di mana video ini diambil dan apa alasan dua pasangan sejoli itu bertengkar. Sejauh ini video tersebut sudah dilihat lebih dari 12 juta kali.

Banyak warganet yang mengomentari video ini. Kebanyakan mengomentarinya dengan candaan.

“Turun motor auto hilang ingatan tuh cowok ada di mana & dengan siapa kepalanya luka dalam geger otak ringan,” tulis komentar akun Ki Lurah Damai.

“Itu cewek nya selain cantik, baik hati guys. Si cowk lagi nyetir mengantuk dan minta dibangunin terus supaya tidak tertidur dan tidak menabrak,” tulis komentar akun Amurang Minsel. | wowmenariknya.com
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.