2020-10-04

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

1


warga Desa Alue Dua tanpa masker ikut antrian pembagian nasi kotak gratis dari Polres Lhokseumawe dalam program Jumat Barokah, Jumat (9/10).


Nisam Antara : Warga Desa Alue Dua Kec. Nisam Antara Kab. Aceh Utara ramai datang memenuhi undangan pelaksanaan program Jumat berkah Polres Lhokseumawe yang membagikan ratusan kotak makanan siang gratis secara terbuka, namun tanpa menggunakan masker. 

Usai melaksanakan shalat jumat di mesjid Jabal  Makmur Desa Alue Dua, para jamaah langsung berbondong-bondong mendatangi sebuah warung yang telah disediakan makanan siang gratis oleh Pospol Nisam Antara dan Polres Lhokseumawe. 

Akan tetapi, ironisnya warga pada umumnya justru hadir dengan percaya diri tanpa menggunakan masker dan terkesan mengabaikan protokol kesehatan. 

Sehingga seiring membagikan nasi kotak gratis, pihak polisi langsung menegur dan mensosialisasikan imbauan wajib pakai masker dan patuhi protokol kesehatan ditempati umum. 

Namun warga yang belum terbiasa dengan protokol kesehatan anti Covid-19  hanya meresponnya dengan alasan lupa atau ketinggalan masker, sambil tersenyum dan berlalu pergi. 

Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto melalui Kabag Sumda Kompol Budiman mengatakan, program Jumat berkah kali ini digelar di salah satu warung  Desa Alue Dua. 

Kali ini jumlah makanan gratis yang dibagikan kepada masyarakat mencapai 300 porsi, boleh dibawa pulang atau makan bersama ditempat acara tersebut. 

Disebutkannya, kegiatan tersebut merupakan program Jumat Berkah yang ke 12 kalinya dilaksanakan diseluruh kecamatan Kota Lhokseumawe dan sebagian wilayah Kab. Aceh Utara. 

“ Kegiatan yang diprakarsai oleh Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto itu untuk mempererat tali silahturahmi petugas dengan lapisan masyarakat menengah ke bawah. Acara ini akan terus berlanjut setiap hari Jumat dan berpindah-pindah tempat dari desa ke desa sampai ke setiap kecamatan,” ujarnya. 

Disamping itu, Kabag Sumda juga membenarkan pada proses pembagian nasi kotak gratis masih banyak juga ditemukan masyarakat yang tidak memakai masker dan tidak mengerti tentang protokol kesehatan. 

Bahkan ketika petugas membagikan nasi kotak gratis untuk warga yang melintas jalan dengan kendaraan bermotor ternyata masih banyak juga yang tidak memakai masker. 

Sehingga pihaknya langsung memberi teguran ditempat agar ke depan tidak mengulangi kesalahan tersebut. 

Hal serupa juga diungkapkan Camat Nisam Antara Zatar Nizar yang tidak membantah kondisi keseharian warganya yang tidak memakai masker dan abaikan protokol kesehatan. 

Camat mengaku selama ini pihaknya sudah pernah membagikan ribuan masker ke setiap desa dan dusun sebagai upaya pencegahan terhadap penularan virus. 
Bahkan bila hari Jumat seluruh jamaah dibagikan ribuan masker untuk dipakai langsung.  

Namun ironisnya, biar pun sudah mendapat masker, justru warga Desa Alue Dua setempat ternyata sama sekali tidak menggunakannya dalam kesehariannya ditempat umum yang terbuka. 

“Pada dasarnya, pihak kecamatan sudah membagikan ribuan lebih masker untuk setiap desa dan dusun. Tapi kenyataannya tidak juga menggunakan masker. Maka hal ini berpulang kembali kepada masing-masing warga,” paparnya. 

Sementara itu, Geusyik  Alue Dua  Muhammad Ridwan mengaku pihaknya bersama masyarakat menyambut baik program Jumat Berkah yang membagikan makanan siang gratis . 

Manfaat lainnya dapat mempererat hubungan silahturahmi dan kerjasama yang baik antara masyarakat dengan petugas polisi. Sekaligus menjadi ajang untuk sosialisasi sesuai protolol kesehatan pencegahan Covid-19. 

Geusyik berharap kegiatan polisi tidak hanya sebatas membagikan makanan gratis kepada masyarakat.

“ Kita bearap  Jumat berkah tidak hanya sampai disini saja. Tapi harus terus berekelanjutan. Karena masyarakat merasa senang dan terbantu,” imbuhnya. (Zn)





2
Tolak Omnibus Law, mahasiswa kepung Gedung DPRK Lhokseumawe, Kamis (8/10).



 Lhokseumawe : Dalam aksi demo menolak Omnibus  Law, Kamis (8/10), aliansi mahasiswa gabungan Kota Lhokseumawe dan Kab. Aceh Utara mengepung Gedung DPRK Lhokseumawe di Jalan Merdeka Kec. Banda Sakti dan nyaris terjadi kerusuhan.

Menghadapi situasi yang bisa mengganggu kamtibnas itu, Kapolres AKBP Eko Hartanto turun tangan langsung ke lokasi. 

Kapolres tampak berjibaku dan berusaha keras meredam benih keributan yang nyaris menimbulkan kerusuhan ditengah aksi demo mahasiswa. 

Pantauan dilapangan, ratusan mahasiswa dari berbagai Universitas di Kota Lhokseumawe dan Kab. Aceh Utara  sekira pukul 10.30 Wib, Kamis (8/10), bergerak  dengan berjalan kaki menuju ke Gedung DPRK Lhokseumawe di Jalan Merdeka. 

 Rombongan mahasiswa itu tampak dikawal langsung oleh Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto sampai memasuki halaman depan Gedung DPRK Lhokseumawe. 

Kedatangan mahasiswa pun disambut oleh Ketua DPRK Lhokseumawe Ismail Manaf dan wakilnya T. Sofianus alias Pon Chik  berserta beberapa anggota dewan lainnya dengan posisi saling berhadapan. 

Pada kesempatan itu, sejumlah mahasiswa penggerak demo langsung menyampaikan orasinya secara silih berganti. Antara lain Korlap Aliansi Mahasiswa Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe Jamal, Moderator Manzahari, LMND Martha Bereuh, Ketua Solidaritas  Mahasiswa untuk Rakyat (SMUR ) Aceh Nanda Rizki, Ketua PMII Reza, GMNI Joshua dan Ketua HMI Muhammad Fadil. 

Namun, ketika mahasiswa sedang melakukan orasinya, tiba-tiba ditengah kumpulan mahasiswa terjadi kisruh memancing suasana menjadi tegang.  Sampai terjadinya aksi saling dorong dan saling lempar botol air mineral yang menuai terjadinya keributan. 

Para mahasiswa nyaris terpancing dengan kondisi adanya upaya provokasi yang menimbulkan keributan antar pendemo hingga saling dorong, lempar botol minuman ditengah massa serta mahasiswa yang diissukan ditangkap atau dipukuli. 

Seketika itu, mahasiswa pun memberi reaksi meneriakkan kata protes dan kalimat tidak sopan karena menduga adanya upaya provokasi. 

Sehingga,  kapolres pun  menjadi sasaran mahasiswa yang memprotes dan mengkritik tindakan polisi serta meminta petugas tidak menggunakan kekerasan. 

Kendati dilabrak dan dilingkari oleh mahasiswa yang sedang emosi, namun kapolres terlihat tidak terpancing emosi serta tetap berjiwa besar dalam merespon prilaku mahasiswa yang meluap-luap.

Namun dengan sikap tenang, kapolres merespon dan menyikapi hal itu dengan arif dan bijaksana. Kapolres langsung angkat suara meminta para mahasiswa untuk dapat tertib, dan tidak anarkis serta tidak terpancing dengan upaya provokasi. 
“Pertama yang perlu saya ingatkan, aksi demo dilarang ditengah pandemik, tapi saya ijinkan demi mahasiswa bisa menyampaikan aspirasinya. Asal tertib,  jangan anarkis dan jangan terpancing provokasi. Tidak benar dan tidak ada mahasiswa ditangkap atau dipukuli. Kalau benar ada bawa kemari pada saya,” ujarnya. 

Seketika itu juga mahasiswa pun meneriakan kata polisi sudah sportif maka mahasiswa juga diminta kesadarannya untuk bersikap positif dan sportif tanpa harus anarkis.
Beberapa menit kemudian, mahasiswa kembali berteriak untuk memaksa memasuki dan menduduki gedung DPRK Lhokseumawe, hingga terjadi saling dorong antara mahasiswa dengan pagar betis petugas. 
Bahkan ironisnya, dalam barisan pendemo juga sempat nyaris terjadi bentrokan antar mahasiswa dengan beberapa pelajar SLTA yang ikut serta dalam demo. 

Menyikapi benih kericuhan itu,  kapolres kembali memberi peringatan kepada penggerak mahasiswa agar mengontrol pendemo untuk tetap tertib dan tidak anarkis atau polisi mengambil tindakan membubarkan aksi mahasiswa.

Tidak hanya itu, selain berjibaku dengan para mahasiswa, kapolres juga mengawal para anggota DPR  dalam lingkaran kepungan mahasiswa yang sedang berapi-api menyampaikan aspirasinya. 

Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto mengatakan meski dalam aksi demo mahasiswa sempat terjadi kericuhan yang nyaris menimbulkan kerusuhan, namun pihak polisi dapat segera mengatasi dan meredamnya.

Untuk pengamanan aksi demo para mahasiswa itu, pihaknya mengerahkan sebanyak 550 personil polisi agar berjalan lancar tanpa menimbulkan kerusuhan dan berakhir dengan damai. 
Teks dan foto

Ketua DPRK Lhokseumawe Ismail Manaf bersama anggota dewan lainnya duduk bersila mendengar orasi mahasiswa menolak omnibus law di depan Gedung DPRK setempat, Kamis (8/10).

Ketua DPRK Lhokseumawe Ismail Manaf mengatakan pihaknya menyambut baik aksi delegasi para mahasiswa ke Gedung DPRK Lhokseumawe demi memperjuangkan kepentingan buruh. 

Sehingga semua tuntutan mahasiswa terutama untuk ikut menolak pengesahan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law, ditandai dengan menandatangani surat petisi penolakan Omnibus Law. 

Ismail juga berjanji pihak Wakil rakyat juga akan terus mengawal petisi itu sebagai aspirasi rakyat yang harus diperjuangkan demi masa depan dan kesejahteraan para buruh di Indonesia. 

Usai penandatanganan surat petisi mahasiswa tentang penolakan Omnibus Law, aksi demo pun berakhir dengan damai tanpa menyisakan kerusuhan yang berarti. 

Bahkan para mahasiswa juga saling memberi salam hormat kepada Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto karena dinilai telah bertindak dengan arif dan bijaksana. (Zn)



Pesta Seks

Pidie -
Polisi menggerebek pesta seks di Aceh yang melibatkan anak di bawah umur di Kecamatan Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.

Dari penggerebekan itu tiga pasangan diciduk polisi. Mereka ialah berinisial MK (17), MNU (16), AD (18) dan tiga perempuan masing-masing berinisial TM (19), MJ (14) dan NS (15).

Kapolres Pidie, AKBP Zulhir Destrian mengatakan peristiwa itu bermula saat rumah kosong milik orang tua MK, digunakannya untuk mengajak rekannya menginap selama empat hari. Pada saat menginap, ketiga pasangan ini kerap melakukan hubungan badan layaknya suami istri dan bergonta ganti pasangan.

"Selama empat hari ketiga pasang laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim telah melakukan layaknya suami istri sebanyak 3 kali dengan waktu yang berbeda beda," kata Zulhir saat dikonfirmasi Senin (5/10).

Dari pengakuan ketiga pasangan tersebut, ternyata mereka juga sering melakukan hubungan suami istri di tempat yang berbeda dengan orang lain yang masih di bawah umur secara bergantian.

"Pengakuan mereka, di waktu dan tempat yang lain mereka juga sering berganti pasangan (seks bebas) serta pernah juga melakukan persetubuhan dengan orang lain yang rata-rata masih dibawah umur," ujar Zulhir.

Ketiga pasangan yang terbilang masih di bawah umur itu sudah diamankan ke Polres Pidie. Mereka akan dikenakan Pasal 25 jo Pasal 23 dan Pasal 37 Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014 tentang Hukum Jinayat.

Sementara itu, Komisioner Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Aceh (KPPAA), Firdaus D Nyak Idin tidak terlalu kaget dengan adanya pesta seks di kalangan anak di bawah umur di Aceh. Dari catatan KPPAA, kasus di Kabupaten Pidie jadi yang kedua setelah terbongkarnya pesta seks di kalangan remaja yang terjadi di Langsa bulan Agustus lalu.

"Ini adalah kejadian kedua pesta seks yang dilakukan oleh anak dan remaja. Setelah Agustus 2020 lalu WH Langsa tangkap 5 remaja di bawah umur. Artinya, kalau Pemerintah tidak sigap dan responsif Covid-19, kejadian serupa akan terus terjadi," ujarnya.

Firdaus mengatakan ada dua faktor umum yang menyebabkan anak-anak memanfaatkan waktu untuk sesuatu yang tidak baik. Faktor pertama, pengaruh gadget yang semakin bebas dan intens digunakan oleh anak dan remaja namun jauh dari pengawasan orangtua maupun orang dewasa.

Termasuk karena tidak adanya pengawasan pihak sekolah ketika anak didiknya mengikuti proses pembelajaran daring atau di luar sekolah.

Kemudian faktor kelalaian, menurutnya mekanisme pendidikan masa pandemi ini tidak optimal dan terkesan apa adanya. Namun tidak dibarengi dengan upaya memperkuat mekanisme pendidikan di luar sekolah baik online maupun offline.

"Kedua faktor tersebut mendorong anak mengakses informasi yang tidak layak dari HP, dan memanfaatkan waktu luang untuk mempraktikkan nilai-nilai buruk yang diakses dari HP," ujar Firdaus.

Menurutnya di tengah pandemi saat ini, instansi lintas sektor di Aceh perlu menyusun kembali mekanisme pendidikan dan pembelajaran yang responsif terhadap situasi pandemi. Baik disekolah, dirumah maupun di komunitas. Jika tidak, kasus serupa dikhawatirkan terjadi lagi. (CNN)

Teks dan foto 
Perusahaan Daerah Bina Usaha Kab. Aceh Utara melakukan penggusuran untuk pembangunan modern market di lokasi area Pasar inpres Jalan Listrik Kec. Banda Sakti Kota Lhokseumawe, Rabu (7/10).


Lhokseumawe :  Memasuki Tahun 2021 mendatang, Perusahaan Daerah Bina Usaha Kabupaten Aceh Utara bakal membangun proyek modern market diatas tanah aset Aceh Utara yang berada di area Pasar Inpres Jalan Listrik  Kec. Banda Sakti Kota Lhokseumawe. 

Hal itu diungkapkan Direktur Perusahaan Daerah BINA Usaha Kab. Aceh Utara T. Moni Alwi, Rabu (7/10), terkait langkah pembangunan yang akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat. 

Dikatakannnya, saat ini diarea Pasar Inpres Jalan Listrik Kec. Banda Sakti baru saja tuntas melakukan penggusuran terhadap puluhan KK yang menghuni bangunan lama yang terbuat dari rekonstruksi kayu.

 PD Bina Usaha Daerah Aceh Utara juga menurunkan alat berat untuk untuk meratakan bangunan lama di area Pasar setempat sampai ke lokasi bekas Komplek Pemadam Kebakaran Kab. Aceh Utara. 

 Karena dalam waktu singkat pihaknya telah berhasil melakukan penggusuran untuk mengosongkan lahan guna akan dibangun  modern market.

Usaha tersebut berjalan lancar, karena warga penghuni setelah diimbau jauh hari sebelumnya telah menanggapi positif dan dengan kesadarannya langsung membongkar sendiri seluruh bangunan lama dan merelokasikan diri ke tempat lain. 

Disebutkannya, dilokasi itu akan segera dibangun  modern market dambaan masyarakat yang akan memberi wajah baru yang ramah lingkungan dan tidak kumuh. 

Hal itu dapat dilakukan, setelah adanya koordinasi antara PT. Bina Usaha Daerah Kab. Aceh Utara dengan Walikota Lhokseumawe Suadi Yahya dan Dinas Perdagangan, Industri dan UKM Kota Lhokseumawe. 

Apalagi sejatinya Kota Lhokseumawe merupakan daerah pemekaran dari Pemkab Aceh Utara yang kini masih melanjutkan proses peralihan aset Kab. Aceh Utara sebanyak 22 item, dimediasi oleh Pemerintah Provinsi Aceh. 

Namun tanah milik Pemkab Aceh Utara di area Pasar Inpres Jalan Listrik Kec. Banda Sakti tidak termasuk dalam item peralihan aset hingga masih dapat dimanfaatkan seutuhnya. 

Sehingga untuk menandakan adanya hubungan keakraban antara kedua pemerintah itu, maka lahirlah ide terobosan perlu membangun sebuah  modern market.
Sementara Ini, pihaknya masih berkonsentrasi masalah penggusuran dan penertiban lokasinya dan pembangunannya pun masih dalam proses pembahasan dan perencanaan yang belum selesai.

Pasca pembangunan itu, manfaat dan royalti keuntungannya dapat diterima Pemko Lhokseumawe dari segi setoran retribusi dan Pemkab Aceh Utara dari penjualan lapak dan bangunan. 

Namun keuntungan dan manfaat lebih besar lagi juga akan dinikmati oleh masyarakat Kota Lhokseumawe dan para pedagang yang akan terkonsentrasi segala kebutuhannya di gedung  modern modern tersebut. 

Sehingga dimasa mendatang nanti akan tercipta proses simbiosis mutualisme untuk saling diuntungkan dan bermanfaat. 

“Pembangunan modern market, manfaatnya akan dinikmati Pemko Lhokseumawe secara berkesinambungan dari hasil kutipan retribusi. Sedangkan PD Bina Usaha Aceh Utara diuntungkan dari penjualan bangunan dan lapak. Hasilnya tentu untuk menambah biaya pemindahan Kantor Pemkab Aceh Utara ke ibukota Lhoksukon,” ungkapnya. 

Sementara itu, Kadis Perdagangan, industri dan UKM Kota Lhokseumawe Ramli membenarkan adanya kerjasama antara Pemko Lhokseumawe dengan PD Bina Usaha Daerah Aceh Utara untuk pembangunan di Pasar Inpres setempat. 

Pihaknya sangat setuju bekerjasama dengan PD Bina Usaha Daerah Aceh Utara untuk melakukan pembangunan baru agar tidak lagi terlihat kumuh. Bila sudah ada pembangunan baru tentunya lingkungannya akan tampak bersih dan indah. 

Ramli menjelaskan sebelum  proses penggusuran, PD Bina Usaha Daerah Aceh Utara sudah duduk bermusyawarah dengan puluhan penghuni bangunan lama setempat. 

Hasilnya semua sepakat dilakukan penggusuran dan masing-masing warga membongkar bangunannya serta mengosongkan lahan setempat. 

Ramli menerangkan, bila pembangunan modern market telah rampung tentunya warga penghuni lama akan menjadi pihak pertama yang akan mendapatkan prioritas untuk mengelola atau menempati bangunan market modern baru tersebut. 

“Sesuai hasil kesepakatan dengan PD Bina Usaha Daerah Aceh Utara, nanti setelah pembangunan baru selesai, maka  penghuni lama akan menjadi orang pertama yang menempati bangunan baru,” tuturnya.  (zn).
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.