2019-10-27

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

Banda Aceh - Seorang karyawan swasta berinisial ES (39) ditangkap di kediamannya terkait kasus penipuan. ES diduga menipu seorang PNS di Aceh dengan modus pengurusan proyek.

"Pelaku menjanjikan akan mengurus proyek untuk korban di Kementerian Desa (Kemendes). Korban diminta mengirim uang ke rekening pelaku hingga Rp 1,1 miliar," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Aceh Kombes Agus Sarjito kepada wartawan, Jumat (1/11/2019).

Kasus ini bermula pada akhir 2015 saat tersangka ES bertemu dengan korban Mah (51), PNS asal Banda Aceh. Dalam pertemuan tersebut, ES menawarkan pekerjaan berupa proyek dari Kemendes yang berlokasi di Sabang, Aceh.

ES kemudian meminta korban mengirim sejumlah uang dengan alasan untuk biaya pengurusan pekerjaan. Korban mentransfer uang ke rekening korban dengan total Rp 1,1 miliar melalui empat bank.

Dua tahun berselang atau tepatnya awal 2018, proyek yang dijanjikan tidak kunjung ada. Korban akhirnya meminta uangnya dikembalikan. Tapi ES kembali memberi janji palsu.

"Tersangka hanya memberikan janji-janji saja untuk pengembalian uang tersebut, akan tetapi sampai dengan sekarang uang tersebut belum dikembalikan," jelas Agus.

Korban, yang merasa ditipu, membuat laporan ke Polres Sabang dengan nomor laporan LP.B/17/V/Res.1.11./2019/Aceh/Spkt/Res Sbg, tanggal 16 Mei 2019. Polisi turun tangan menyelidiki keberadaan pelaku.

ES akhirnya dibekuk personel Satreskrim Polres Sabang dibantu Unit Resmob Satreskrim Polres Jakarta Selatan saat berada di apartemennya. Dia ditangkap dini hari tadi, sekitar pukul 01.20 WIB.

Pelaku ES kemudian dibawa ke Mapolres Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaan. ES dijerat dengan pasal penipuan dan penggelapan.

"Kami akan membawa tersangka ke Sabang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kami masih mendalami kasus ini," ungkap Agus. | Detik.com

Acara pembukaan TMMD di Desa Plu Pakam Kecamatan Tanah Luas. Foto: Zainuddin
StatusAceh.Net - Siang itu, hembusan angin menggoyang pepohonan disekitar. Namun pancaran sinar matahari tetap saja teras Membakar kulit dibadan. 

Setelah melakukan perjalanan dari Kota Lhokseumawe dengan menempuh jarak sepanjang 37 km, barulah kita tiba di Desa Plu Pakam yang terletak di ujung selatan Kecamatan Tanah Luas, paling pedalaman.

Plu Pakam berbatasan langsung dengan hutan belantara yang sebagiannya merupakan areal hak guna usaha (HGU), hingga ke batas Kabupaten Bener Meriah.

Di kiri dan kanan jalan terdapat areal perkebunan rakyat, seperti Sawit, pinang, kakao, rambutan, durian, dan langsat. 
Dandim 0103/ Aceh Utara Letkol. Agung Sukoco bekerjasama dengan Bupati Aceh Utara dalam pembukaan TMMD di Desa Plu Pakam Kecamatan Tanah Luas. Foto: Zainuddin

Namun untuk mengangkut hasil perkebunan dan pertanian ke Bulet Makarti yang merupakan ibu kota Kecamatan Tanah Luas, warga Plu Pakam harus menempuh jarak 35 Km lebih.

Geusyik Desa Plu Pakam Ridwan mengatakan warganya hidup terisolir dan sangat membutuhkan jalan pintas menuju Buket Makarti. Karena melalui jalan tikus sepanjang 7 km, warga bisa lebih cepat tiba di Buket Makarti. 

Geusyik mengaku warganya rela menghibah tanahnya bila dibutuhkan untuk pelebaran jalan pintas itu. Bahkan  warga pernah menumpahkan airmata karena sudah lama mendambakan pembangunan jalan pintas setempat. 

Lalu, tanpa disangka Komandan Kodim 0103/Aceh Utara Letkol Agung Sukoco SH dan Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib menfokus keluhan petani terisolir dengan pembukaan  TMMD reguler ke-106 di Desa PlU Pakam.

Selama 30 hari, dari tanggal 2-31 Oktober 2019, menurunkan personel tentara sebanyak 1 SSK, dibantu polisi 1 SST, personel Pemkab Aceh utara 20 orang, dan masyarakat 30 orang. 

Untuk melancarkan kegiatan, juga didatangkan sejumlah alat berat seperti excavator, greider, vibro roller, buldozer, water tanker, serta dumptruck.

Pembangunan fisik meliputi pembukaan jalan sepanjang 7 km dan lebar 6 meter, lengkap dengan gorong-gorong. Rehab dua unit rumah penduduk, mengecat meunasah, dan membangun lapangan voli. Sedangkan kegiatan nonfisik meliputi penyuluhan pertanian, penyuluhan hukum dan narkoba, penyuluhan kesehatan, serta penyuluhan wawasan kebangsaan.

Alhasil, kini warga gembira sudah bisa angkut hasil pertanian dan perkebunan ke Buket Makarti melalui jalan tikus yang dibangun TNI menjadi jalan pintas.

Ternyata kehadiran TMMD benar-benar menyeka airmata warga Desa Plu Pakam yang terisolir.  Warga senang bisa menempuh jalan ke Buket Makarti hanya dalam waktu kurang dari 15 menit saja. 

Sebuah pameo timur tengah berkata, Al-ittihaadu asaasun najaahi artinya Persatuan adalah pangkal keberhasilan. 

Lianna Idzaa shadaqal ‘azmu wadhahas sabiilu artinya Jika benar kemauannya niscaya terbukalah jalannya.(Zainuddin)

Suka Makmue – 9 (sembilan) orang penyandang disabilitas di Nagan Raya dan Aceh Barat mendapat bantuan sepeda motor modifikasi dari Dinas Sosial Aceh, Jumat (1/11/2019). Di Nagan Raya penyerahan bantuan Pemerintah Aceh tersebut berlangsung di halaman UPTD Panti Asuhan Mulia Hati Dinsos Nagan Raya. Sementara di Aceh Barat berlangsung di Kantor Dinas Aceh Barat.

Hadir langsung Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Isnandar mewakili Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri, dan Anggota DPR Aceh dari PKS, Zainal Abidin.

Isnandar usai menyerahkan bantuan mengatakan, bantuan becak dari Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh tersebut merupakan usulan dari pokok pikiran Anggota DPR Aceh Zainal Abidin melalui Dinas Sosial Aceh untuk sembilan penyandang disabilitas di Nagan Raya dan di Aceh Barat.

“Terimakasih Bapal Zainal Abidin, dengan adanya pokir dari bapak saudara-saudara kita penyandang disabilitas kini menerima manfaatnya,” ujar Isnandar.

Kepada para penerima, Isnandar berpesan agar bantuan Pemerintah Aceh tersebut dapat dipergunakan sebaik-baiknya agar dapat menunjang aktivitas sehari-hari para penyandang disabilitas baik itu di Nagan Raya dan Aceh Barat.

“Dengan adanya becak ini, bapak lebih mudah untuk bergerak untuk beraktivitas sehari-hari, untuk itu pesan saya tolong dijaga dan dipergunakan sebaik mungkin,” kata tambah Isnandar.

Hal yang sama juga disampaikan Zaenal Abidin, anggota DPR Aceh daerah pemilihan Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya dan Simeulue itu berpesan agar penerima manfaat dapat memanfaatkan bantuan tersebut sebagaimana mestinya.

Sebagai representative masyarakat daerah pemilihan sepuluh, Zaenal Abidin mengaku akan terus memperjuangkan nasib masyarakat di dapilnya melalui pokok-pokok pikiran ke Pemerintah Aceh, karena itu dia berharap agar bantuan yang diberikan agar dipergunakan sebaik mungkin.

“Bantuan pemerintah ini jangan dijual, namun dapat digunakan untuk mendongkrak perekonomian keluarga,” pesan Zaenal Arifin yang kembali terpilih untuk periode 2019 s.d 2024.[]

Ilustrasi Photo : vstory
STATUSACEH.NET - Setiap nabi dibekali Allah dengan keajaiban yang disebut dengan mukjizat sebagai tanda kenabian. Begitupun dengan Nabi Ilyas. Atas seizin Allah, dia mampu menghidupkan anak seorang janda yang telah menolongnya.

Nabi Ilyas merupakan nabi yang  diutus Allah setelah Nabi Sulaiman. Nabi Ilyas diutus kepada negeri Israil, yang dipimpin oleh raja yang kejam bernama Ahab. Raja Ahab menyuruh orang Israil untuk menyembah patung dan dewa-dewa Ba’I. Kejahatan Ahab mungkin yang terparah sepanjang sejarah negeri Israil. Allah pun murka sehingga mengutus Nabi Ilyas menemui raja lalim itu.

Nabi Ilyas pun mengingatkan kepada raja lalim itu bahwa selama dua atau tiga tahun tidak akan ada embun atau hujan sedikitpun, kecuali saat Nabi Ilyas berdakwah. Mereka disuruh bertobat menyembah Allah. Namun Raja Ahab bukanya tobat, malah semakin murka. Dia pun menyuruh anak buahnya untuk membunuh Nabi Ilyas.

Namun, Allah tidak tinggal diam sehingga Nabi Ilyas pun selamat. Dia pun meneruskan perjalanan hingga ke Kota Sarfat. Ketika Nabi Ilyas tiba di kota itu, dia melihat seorang janda yang sedang mengumpulkan kayu. Saat itu Nabi Ilyas merasa lapar dan haus. Beliau pun mendekati janda itu dan berkata, “Ibu, tolong ambilkan sedikit air minum untuk saya!”

Nabi Ilyas juga meminta wanita itu untuk membawakannya sepotong roti. Namun, sayangnya janda itu tidak memiliki roti. Wanita itu menunjukkan sedikit tepung di mangkuk serta sedikit minyak zaitun di botol. “Hanya ini yang kami miliki,” ujarnya.

Kemudian Nabi Ilyas meminta wanita itu membuat roti untuknya, sisanya boleh dimasak sesuai keinginan ibu itu. Dengan menyebut nama Allah, Nabi Ilyas meyakinkan wanita itu bahwa Allah akan mengisi mangkuk dan botol itu dengan tepung dan zaitun sepanjang tahun hingga hujan datang.

Hal itu pun terbukti. Tiga tahun lamanya wanita itu bersama anak dan Nabi Ilyas makan dari tepung dan minyak zaitun yang tidak pernah habis. Beberapa waktu kemudian, anak janda itu jatuh sakit dan meninggal. Janda itu meminta tolong kepada Nabi Ilyas agar anaknya dijauhkan dari musibah kematian. Lalu, Nabi Ilyas meminta Allah untuk mengembalikan roh anak tersebut. Subhanallah, anak itu pun hidup kembali dan berkumpul dengan sang ibu. Dan, sang ibu pun beriman kepada Allah.

Tiga tahun sudah berlalu di Negeri Israil tanpa hujan setitikpun. Raja Ahab beserta orang-orang Israil kafir lainnya baru tersadar bahwa seruan Nabi Ilyas benar. Setelah mereka tersadar, Nabi Ilyas mendapat wahyu dari Allah, “Hai Ilyas, pergilah kepada mereka dan beritahukanlah bahwa tidak lama lagi akan turun hujan di Israil ini!” firman Allah kepada Nabi Ilyas.

Maka, Nabi Ilyas pun mendatangi mereka. Namun tetap saja masih agak membangkang dengan mengatakan, “Ini dia si pengacau di Israil!” kemudian Nabi Ilyas menjawab, “Saya bukan pengacau, justru ini kesalahan kalian karena menyembah berhala-berhala Ba’l, kalian melanggar perintah Allah SWT!” ujarnya.

Nabi Ilyas pun kemudian langsung berdoa pada Allah SWT, “Ya Allah, Yaa Rabb-ku, hentikanlah musibah kekeringan ini!” Seketika musibah kekeringan itupun dihentikan. Turunlah hujan di Negeri Israil pada saat itu. Berhari-hari mereka diberikan nikmat kembali karena musibah kekeringan itu telah berhenti, perekonomian kembali memulih.

Namun, dengan adanya kenikmatan itu mereka tetap tidak mau bersyukur kepada Allah SWT. Mereka kembali menyembah Dewa Ba’I. Nabi Ilyas pun kembali berdakwah untuk memperingatkan kaumnya agar mau bertobat kepada Allah. Namun dakwah Nabi Ilyas tidaklah dihiraukan oleh mereka. Hingga, diturunkan kembali mukjizat berikutnya pada Nabi Ilyas.

Sumber: viva.co.id

Bener Meriah - Tim Kementrian Sosial (Kemensos) RI dari Direktorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (PKAT) didampingi Dinas Sosial Aceh meninjau lokasi pemberdayaan KAT di Pantan Sinaku, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Kamis 31 November 2019. Ikut serta petugas dari Dinas Sosial Aceh, dan dari Lembaga Peduli Dhuafa Indonesia.

Kepala Dinas Sosial Bener Meriah, Almanar, dalam pertemuan dengan Tim Direktorat PKAT Kemensos mengucapkan terimakasih atas terpilihnya Bener Meriah sebagai salah satu penerima program pemberdayaan KAT melalui pengumpulan uang dan barang (PUB) pelanggan Indomaret yang diinisiasi oleh Kemensos.

"Kita berharap kepada masyarakat agar dapat menjaga dengan baik apa yang telah diberikan oleh Kementrian Sosial RI kepada kita,” katanya di hadapan warga Pantan Sinaku.

Kegiatan KAT ini adalah rangkaian kegiatan yang telah dimulai pada 2017 lalu, saat itu sudah dibangun rumah layak huni sederhana untuk warga setempat sebanyak 41 unit untuk 41 Kartu Keluarga (KK).  Selain pambangunan rumah, kegiatan pemberdayaan juga terus berlanjut dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, seperti membantu perlengkapan rumah tangga, bibit tanaman muda/palawija, bibit tanaman keras berupa kopi dan alfukat, perlengkapan kerja pertanian, jaminan hidup, dan juga binatang ternak berupa kambing.

Secara terpisah, Kepala Seksi Pemberdayaan Keluarga dan Perorangan Dinas Sosial Aceh, Safwan mengatakan, rumah KAT yang dibangun oleh Dinas Sosial Aceh di Pantan Sinaku melalui anggaran APBN tugas perbantuan sebanyak 41 unit itu sudah ditempati oleh semua warga setempat, selain itu warga setempat yang sebelumnya belum memiliki aliran listrik juga sudah dapat menikmati listril, begitupun ruas jalan menuju desa tersebut juga sudah memadai kendatipun belum teraspal.

Selain itu, musalla yang selama ini tidak berfungsi sudah berfungsi kembali, sekolah SD yang jaraknya 1 kilometar dari pemukiman juga sudah berfungsi dengan baik.

“Memang masih banyak yang harus kita kerjakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga KAT di sini, namun kita akan terus berusaha untuk melanjutkan program-program pemberdayaan KAT baik melalui anggran pemerintah maupun bantuan dari CSR dunia usaha seperti saat ini kita lakukan,” kata Safwan.

Safwan berharap, semoga ke depan lokasi KAT yang sudah mendapat bantuan rumah juga akan mendapat bantuan pemberdayaan seperti halnya di Pantan Sinak.

Untuk tahun ini Pantan Sinaku melalui Program Indomaret Peduli direncanakan akan dibagun beberapa fasilitas seperti air bersih, balai sosial, MCK, dan juga penghijauan. Kegiatan pemberdayaan KAT ini dilaksanakan oleh Yayasan Lembaga Peduli Dhuafa Indonesia.

Perwakilan Kemensos RI, Anie Sulis Susanto mengatakan, program ini adalah donasi pelanggan Indomaret dalam pengumpulan uang dan barang. Jumlah yang terkumpul mencapai Rp7 miliar, dari angka tersebut dibagi ke dalam 12 lokasi di seluruh Indonesia, salah satunya Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh, yaitu Pantan Sinaku.

“Kita berharap Pemerintah Aceh terutama Pemerintah Kabupaten Bener Meriah dapat memberikan dukungan penuh untuk sukses program ini, sehingga masyarakat pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) khususnya warga KAT merasakan kehadiran pemerintah di tengah-tengah mereka,” katanya.[]

Hanya berselang satu hari berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Langsa, terpidana hukuman mati Ramli (55) yang sebelumnya berada dirutan Lhoksukon kembali dijemput oleh Pihak BNN Pusat guna dikembalikan ke lapas Klas I Medan, Selasa (29/10/2019).
Petugas BNN saat menjemput kembali Ramli di Lapas langsa, Selasa (29/10/2019)
LANGSA- Sebelumnya BNN menjemput Ramli dari Lapas Klas I Medan atau lapas Tanjung Gusta dan menetapkanya sebagai tersangka kepemilikan sabu seberat 70 Kg yang dikendalikanya dari balik Lapas.

Vonis hukuman mati yang dijatuhkan kepada ramli bukanlah pertama sekali karena sebelumnya napi mafia narkoba ini juga sedang menjalani masa pidana hukuman seumur hidu dalam kasus yang sama.

Pemindahan kembali Ramli ke Lapas Klas I Medan oleh petugas BNN dibenarkan oleh Kakanwil Kemenkumham Aceh Lilik Soedjandi Bc.IP melalui Kadivpas Aceh Drs. H. Meurah Budiman, Kamis (31/10/2019).

" Napi Ramli sudah dijemput kembali oleh Pihak BNN Pusat  untuk dikembalikan ke Lapas Klas I Medan pada Selasa 29 Oktober 2019 sore hari,jadi tidak lagi berada di lapas Langsa ",jelas Meurah melalui pesan singkatnya kepada Redaksi.

Seperti diketahui, Ramli divonis mati terlibat dalam penyelundupan 70 kg sabu serta 3 kg ekstasi dari Malaysia. Ramli yang saat itu mendekam di penjara LP Tanjung Gusta berperan sebagai pengendali jaringan Aceh dan Malaysia.

Untuk memasok barang haram tersebut ke Aceh Utara, Ramli melibatkan anak kandungnya, yaitu Metaliana (28), serta menantunya atau suami Metaliana, Muhammad Zubir (28), warga Desa Calok Geulima, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur. Selain itu, ada dua tersangka lain, yakni Saiful Bahri alias Pon (29) dan Muhammad Zakir (23), asal Aceh Timur.(Red)


Kereta api yang penuh sesak terbakar di Pakistan, Kamis (31/10/2019). Sebanyak 65 penumpang tewas. Foto/REUTERS TV/Asghar Bhawalpuri
KARACHI - Sebuah kereta api yang penuh sesak terbakar hebat di Pakistan, Kamis (31/10/2019). Sebanyak 65 penumpang tewas, dengan sebagian terpanggang di gerbong.

Puluhan penumpang tewas ketika mencoba melarikan diri dari kobaran api dengan meloncat dari kereta api. Kobaran api melahap beberapa gerbong.

Kereta api yang terbakar sedang dalam perjalanan dari Karachi ke kota Rawalpindi di provinsi Punjab timur. Kobaran api muncul sesaat setelah sebuah tabung gas meledak di dalamnya.

Tabung gas itu dibawa sekelompok penumpang yang menggunakannya untuk merebus telur di atas kompor gas ketika ledakan terjadi. Minyak goreng semakin membuat api menyebar dengan cepat.

Petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian, sedangkan helikopter militer diterbangkan untuk mengangkut para korban luka.

"Sebagian besar kematian terjadi karena orang-orang jatuh dari kereta," kata Menteri Perkeretaapian Sheikh Rasheed Ahmad kepada Geo News.

Jasad orang-orang yang tersisa di dalam kereta hangus sehingga tak dapat dikenali. | Sindonews


Jakarta - Menteri Luar Negeri Kerajaan Maroko, Mr. Nasser Bourita melakukan kunjungan resmi ke Indonesia, Senin, 28 Oktober 2019. Kedatangan Menlu Maroko itu adalah dalam rangka meingkatkan kerjasama dengan Indonesia dalam berbagai bidang.

Didampingi Duta Besar Maroko, Mr. Ouadia Benabdella, Menlu Bourita melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi; Ketua DPR RI, Puan Maharani; dan Wakil Presiden, Ma’aruf Amin. Selain bertemu pejabat Indonesia, Bourita juga mengadakan tatap muka dengan Sekretaris Jenderal Asean, Lim Jock Hoi.

Pada pertemuan dengan Menlu Marsudi, kedua negara, Maroko dan Indonesia menandatangani sejumlah kesepakatan kerjasama (MoU), antara lain, di bidang perdagangan dan ekonomi, perindustrian, dan pemberantasan terorisme internasional.

Saat berkunjung ke Kantor Wakil Presiden RI, Bourita dan Ma’aruf Amin lebih banyak membahas tentang kerjasama dalam mewujudkan dunia yang damai melalui pengembangan kehidupan umat Islam yang moderat. Wapres Ma’aruf Amin mengharapkan agar Maroko memainkan peran strategisnya dalam mendorong terciptanya perdamaian di wilayah Timur Tengah dan dunia melalui dialog-dialog yang mendukung terciptanya masyarakat Islam yang toleran dan moderat.

Sementara itu, dalam pertemuan selama 20 menit dengan Sekjen Asean, Boutira dan Hoi mendiskusikan berbagai kemungkinan kerjasama Asean dengan Kerajaan Maroko. Sebagaimana diketahui bahwa Maroko merupakan salah satu negara penting di Afrika Utara yang oleh banyak negara dijadikan sebagai pintu gerbang benua Afrika. Dalam posisi seperti itu, Asean dapat memanfaatkan segala peluang kerjasama dengan berbagai negara di benua Afrika maupun Eropa melalui Maroko.

Sebelum bertolak ke Singapura, Menlu Bourita menyempatkan diri mengadakan tatap muka dengan Dubes Benabdella dan para staf Kedubes Maroko di Indonesia, bertempat di Kediaman Dubes Maroko. (APL/Red)

Calon Kapolri Komjen Idham Azis mengikuti Fit n Proper Tes Calon Kapolri di Ruang Rapat Komisi III DPR, Jakarta, Rabu (30/10). Foto : Ricardo/JPNN.com
Jakarta - Calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Komisaris Jenderal (Komjen) Idham Aziz mengatakan bahwa radikalisme tidak bisa diidentikkan Islam.

“Saya ingin garisbawahi, radikalisme tidak bisa diidentikkan dengan Islam. Radikalisme itu oknum atau mungkin kelompok,” kata Idham dalam uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri di Komisi III DPR, Rabu (30/10), di Kompleks Parlemen, Jakarta.

“Jadi, tidak bisa bilang dengan radikalisme itu kita bawa atribut atau simbol agama, itu tidak tepat,” ungkap mantan Kapolda Metro Jaya dan Sulawesi Tengah (Sulteng) ini.

Idham menambahkan hal ini harus dikampanyekan kepada seluruh anggota Polri maupun masyarakat bahwa radikalisme itu tidak identik dengan agama, melainkan hanya oknum.

“Jadi, kalau kami melakukan penegakan hukum juga terhadap oknum, bukan terhadap simbol agama,” ujar alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 itu.

Pernyataan Idham ini menjawab pertanyaan dari anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy. Poltikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengingatkan semua pihak, janganlah terlalu cepat melihat bangsa sedikit-sedikit radikalisme, seakan umat tidak punya sejarah perjalanan.

“Saya yakin dan percaya, Bapak (Idham) punya penilaian khusus dengan radikalisme. Radikalisme tidak identik dengan umat Islam, dan umat lainnya. Saya ingin penjelasan,” ujar Aboe. (jpnn)

Banda Aceh – Hidup dengan kondisi tubuh yang tak sempurna tentu menjadi ujian tersendiri bagi penyandang disabilitas. Mereka, terbatas dalam beraktivitas layaknya manusia normal, hal itu karena kaki atau tangan mereka mengalami keterbatasan sehingga untuk beraktivitas mereka harus menggunakan alat bantu untuk menyambung kembali asa mereka.

Para penyandang disabilitas ini berangkat dari berbagai latar belakang yang berbeda, ada yang cacat bawaan, ada pula karena kecelakaan.

Hal itu diakui oleh seorang penyandang disabilitas yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang becak untuk menafkahi anak dan isterinya. Namanya Anwar Yus (46 tahun) asal Aceh Tamiang. Pria kelahiran 1973 itu menjadi disabilitas setelah ia mengalami kecelakaan tragis saat dirinya masih aktif bekerja sebagai sopir truk beberapa tahun lalu.

“Akibat kecelakaan itu kaki saya harus diamputasi,” katanya Anwar saat sedang menunggu antrian di halaman Kantor Dinas Sosial Aceh untuk mendapatkan kaki palsu bantuan pemerintah, Rabu (30/10/2019).

Sebegai tulang punggung keluarga, kehilangan salah satu kakinya membuat ia hampir berputus asa, namun setelah dirinya mendapat bantuan becak dari Dinas Sosial Aceh ia berusaha untuk bangkit demi menafkahi anak dan isterinya.  Asa Anwar berangsur-angsur pulih setelah dirinya dinyatakan mendapatkan kaki palsu dari Dinas Sosial Aceh.

“Senang sekali (dapat bantuan kaki palsu) pak, semoga dengan adanya bantuan ini bisa membuat kami mandiri lagi,” ujar ayah dari tiga anak ini.

Hal senada diakui oleh Adly (50 tahun) orang tua dari Hariswan (16 tahun) warga Nagan Raya. Menurut Adly, bantuan kaki palsu tersebut akan dapat mengembalikan kepercayaan diri anaknya paska anaknya kehilangan kaki sebelah kiri karena jatuh dari pohon beberapa tahun lalu. Menurut Adly, kaki Hariswan tidak bisa ditolong karena tulang kakinya mengalami kerapuhan setelah jatuh dari pohon yang dipanjatnya sehingga harus dipotong.

“Bagus sekali, karena dengan adanya bantuan ini akan membuat kepercayaan diri anak saya kembali. Kami ucapkan alhamdulillah dan terimakasih kepada Pemerintah Aceh,” kata Adly.

Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri melalui Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Isnandar mengatakan, Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh rutin melakukan penyaluran kaki dan tangan palsu kepada penyandang disabilitas yang membutuhkan bantuan pemerintah di Aceh.

Beberapa bulan lalu, Dinas Sosial Aceh sudah melakukan pengukuran untuk para penerima kaki palsu dengan menggandeng Yayasan Kasih Tuna Daksa untuk melakukan pengukuran dan pengadaan kaki dan tangan palsu.

Untuk tahun ini, Dinas Sosial Aceh menyalurkan 100 kaki dan tangan palsu untuk 17 kabupaten/kota sesuai dengan kouta yang telah diusulkan. Program ini diharapkan akan terus berlanjut untuk tahun-tahun berikutnya agar para penyandang disabilitas yang belum mendapatkan bantuan kaki dan tangan palsu dari Pemerintah Aceh juga kebagian menerimanya.

“Inilah bentuk kepedulian kita Pemerintah Aceh kepada saudara-saudara kita penyandang disabilitas. Kita berharap untuk tahun-tahun selanjutnya akan terus berlanjut agar yang belum mendapatkan bantuan kaki dan tangan palsu dapat mendapatkannya juga,” kata Isnandar.[]

, ,
Ilustrasi
Banda Aceh - Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkum HAM Aceh bakal menaikkan status Lapas Lhoknga di Aceh Besar menjadi penjara dengan keamanan maksimum (maximum security). Nantinya, narapidana dengan risiko tinggi akan ditempatkan di penjara tersebut.

"Lapas maximum security adalah lapas yang diperuntukkan untuk pendisiplinan narapidana yang dalam catatannya memiliki risiko yang berbahaya untuk dirinya dan orang lain," kata Kepala Kanwil Kemenkum HAM Aceh Lilik Sujandi kepada wartawan di Banda Aceh, Rabu (30/10/2019).

Napi berisiko yang dimaksud yakni punya kecenderungan melarikan diri, memprovokasi atau mengedarkan narkoba. Perlakuan terhadap napi tersebut bakal berbeda dengan narapidana lainnya.

Lilik menargetkan perubahan Lapas Lhoknga menjadi maximum security terwujud pada awal 2020. Kemenkum HAM Aceh akan menyiapkan berbagai kelengkapan untuk mendukung lapas maximum security seperti perangkat fisik, petugas serta teknologinya.

"Untuk sementara kita fokus di LP Lhoknga. Nanti kalau ada narapidana (dari seluruh Aceh) yang membutuhkan pendidikan khusus karena ada catatan yang cukup tinggi dan riskan akan ditempatkan di situ," jelasnya.

Untuk kapasitas Lapas Lhoknga dengan kategori medium security, jelas Lilik, mampu menampung sekitar 80-90 napi. Namun setelah jadi lapas dengan tingkat keamanan maksimal, kepasitasnya jadi berkurang.

"Nanti kapasitasnya bisa bergeser 30-50 orang," ungkapnya. | Detik.com

Jakarta - Google menyebut pihaknya telah memperbaiki sistem Google Translate yang sempat menghasilkan terjemahan bernada diskriminatif dalam bahasa Melayu dan Aceh.

Perbaikan ini dilakukan setelah beberapa saat lalu perwakilan Forum Masyarakat Melayu dan Aceh mengajukan protes karena fitur Google Translate salah menerjemahkan sejumlah kalimat.

"Kami telah memperbaiki masalah ini dan meminta maaf yang sedalam-dalamnya atas kesalahan ini. Kami sangat mengapresiasi pihak-pihak yang memberi tahu kesalahan terjemahan ini, sehingga kami bisa langsung mengambil tindakan untuk menangani dan mengatasi masalahnya," tulis Perwakilan Google Indonesia saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Selasa (29/10).

Merespons tuntutan Forum Masyarakat Melayu dan Aceh, Google pun mengatakan telah melakukan pertemuan pada Senin (28/10) di kantor Google Indonesia untuk pembahasan lebih lanjut.

"Pada Senin kemarin, kami sudah bertemu dengan Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), perwakilan Forum Masyarakat Melayu dan Aceh, dan juga koalisi NGO HAM Aceh," lanjutnya.

Google menjelaskan secara singkat bahwa Google Translate adalah penerjemah otomatis yang menggunakan berbagai pola dari jutaan hasil terjemahan yang sudah ada untuk menerjemahkan kata atau kalimat.

Sebelumnya, perwakilan Forum Masyarakat Melayu dan Aceh, Tengku Muhammad Dhani Iqbal mengajukan surat terbuka kepada Google Indonesia pada Selasa (15/10). Surat tersebut diajukan berawal ketika anggotanya membagikan tangkapan layar terjemahan bernada diskriminatif.

Dhani mengatakan layanan penerjemah Google tersebut terkesan diskriminatif dan menyerang bahasa Melayu dan Aceh.

"Sebelum tanggal 15 Oktober, saya dapat tangkapan layar dari beberapa teman secara pribadi maupun dibagikan ke grup percakapan Forum Masyarakat Melayu dan Aceh di WhatsApp," kata dia saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui telepon pada Rabu (16/10).

Menurutnya hasil penerjemahan tersebut bukan hanya dinilai diskriminatif untuk bahasa Melayu, tetapi juga Minahasa, Simalungan, dan Makassar.

Dhani mengatakan pihaknya kemudian mengkonsultasikan temuannya itu kepada sejumlah pakar TI. Hasilnya, para pakar meyakini ada kesalahan teknis dan human error (kesalahan manusia). | CNN Indonesia.

Kericuan terjadi ketika wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan Persebaya Surabaya melawan PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo, Rabu (29/10/2019) petang. Foto: Tangkapan Layar
SURABAYA - Kericuan terjadi ketika wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan Persebaya Surabaya melawan PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo, Rabu (29/10/2019) petang. Pertandingan tersebut, tim tuan rumah Persebaya Surabaya takluk atas tim tamu PSS Sleman, 2-3.

Suporter Persebaya langsung berhamburan masuk ke lapangan ketika pemain belum masuk ke ruang ganti. Bahkan, para pemain persebaya menjadi buruan bonek yang terlanjur kecewa dengan hasil beruk Persebaya dari beberapa pertandingan terakhir.

Sebagian dari mereka membentangkan spanduk protes kepada manajemen persebaya. Sebagian lagi bertindak anarkis merusak fasilitas stadion, bahkan mereka juga membakar papan iklan di tengah lapangan dan membakar gawang disisi kiri.

Petugas keamanan yang bersiaga kemudian mencoba untuk menghalau dan melakukan pendekatan ke massa Bonek yang emosi. Puas meluapkan kekecewaannya, Bonek kemudian membubarkan diri. | Sindonews

Banda Aceh - Mantan ketua Komisi I DPRA, Azhari Cagee tiba-tiba memberi pernyataan mengejutkan kepada Serambinews.com, Selasa (29/10/2019).

Politisi Partai Aceh ini meminta Pemerintah Pusat untuk membebaskan gubernur nonaktif Aceh, Irwandi Yusuf yang kini mendekam di rutan KPK karena kasus korupsi yang menderanya.

Pernyataan ini sedikit mengejutkan, lantaran selama ini, Azhari Cagee adalah orang yang getol mengkritik berbagai kebijakan Irwandi Yusuf selama memimpin.

"Selama ini saya secara politik memang berseberangan dengan Irwandi Yusuf. Tapi kalau untuk kebaikan Aceh dan kemaslahatan Aceh saya mendesak Pemerintah Pusat dan dalam hal ini memohon kepada Pak Presiden Jokowi untuk melihat kasus ini secara arif dan membebaskan Irwandi," kata Azhari Cagee.

Permintaan itu disampaikan Azhari Cagee karena melihat dinamika politik Aceh akhir-akhir ini.

Menurutnya, alangkah tepatnya bila Irwandi Yusuf kembali memimpin Aceh.

"Saya berprasangka ada skenario besar yang membuat Irwandi ditangkap karena dari dinamika yang berkembang dari kasusnya Irwandi tidak pernah ketangkap tangan tapi kok dibilang OTT. Ini kan aneh," ujarnya.

Menurut Azhari, upaya hukum yang dilakukan Irwandi mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung sudah tepat.

"Saya mendukung upaya mencari keadilan yang seperti ini, semoga saja keadilan benar-benar bisa ditegakkan dan kita mengharapkan kepada pemerintah jeli melihat ini demi perdamaian abadi yang terjadi di Pemerintah Aceh," katanya.

Azhari juga mengharapkan kepada suluruh eks kombatan GAM bersatu tidak terjerat sekat-sekat politik dengan partai-partai politik.

"Kepentingan Aceh mari kita tempatkan di atas kepentingan pribadi, saya selama ini selalu mengkritik kebijakan Gubernur Irwandi juga untuk menjaga kepentingan Aceh dan hari ini saya suarakan untuk kebebasan Irwandi juga untuk kepentingan Aceh. Saya mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk berdoa semua demi kebebasan Irwandi," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Azhari Cagee Minta Pemerintah Pusat Bebaskan Irwandi Yusuf, Ini Alasannya.

Banda Aceh - Pemerintah melalui Dinas Sosial Aceh menyalurkan sebanyak 100 unit kursi roda untuk anak-anak berkebutuhan khusus (celebral palsy) secara gratis, penyerahan kursi roda tersebut dilakukan di halaman kantor Dinas Sosial Aceh yang berlangsung sejak Senin 27 Oktober hinga hari ini Selasa, 28 Oktober 2019.

Penyerahan kursi roda itu dilakukan oleh Kepala Dinas Sosial Alhudri yang turut didampingi oleh Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Isnandar, Yayasan Kasih Tuna Daksa, dan para pejabat eselon lainnya di lingkup Dinsos Aceh.

Sebelumnya, para penerima manfaat sudah terlebih dahulu melakukan pengukuran kursi roda, hal itu dilakukan agar bisa digunakan dengan baik oleh para penerima, disamping itu, penyerahan kursi roda itu juga dibarengi dengan terapi yang dilakukan oleh dokter untuk anak-anak penerima manfaat.

“Program ini sudah berjalan selama 3 tahun, setiap tahunnya anggaran hanya mampu sebanyak 100 unit. Pengadaan ini kita lakukan kerja sama dengan Yayasan Tuna Daksa, kemudian, transportasi juga kita sediakan bagi anak dan pedampingnya menuju Banda Aceh,” ujar Kadinsos Aceh Alhudri, Selasa 28 Oktober 2019.

Disamping itu, Alhudri juga menegaskan, program pengadaan kursi roda untuk anak berkebutuhan khusus ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah Aceh terhadap anak-anak celebral palsy.

“Pembagian kursi roda  ini  bertujuan untuk mempermudah aktivitas keseharian para penderita, sekaligus untuk keperluan fisioterapi bagi anak,” sambungnya.

Sementara itu, orang tua penerima, Surip, yang ditemui di lokasi penyerahan kursi roda mengaku merasa terharu dengan adanya bantuan kursi roda untuk anaknya yang selama memiliki kebutuhan khusus.

“Senang aja, tidak menyangka kami mendapat perhatian dari pemerintah. Terimakasih Pemerintah Aceh, terimakasih Dinas Sosial Aceh,” ujar Surip sambil mengusap air mata haru. []

Banda Aceh – Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri, meminta kepada seluruh pekerja sosial di tiap-tiap kecamatan di Aceh agar menghidupkan peran dan fungsi Pusat Pelayanan Kesejahteraan Sosial (Puspelkessos) di wilayahnya masing-masing.

Menurut Alhudri, Puspelkessos merupakan terobosan yang telah dilaksanakan di Aceh dengan mengembangkan model pelembagaan kesejahteraan sosial yang bertugas melakukan penyelenggaraan kesejahteraan sosial meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan perlindungan sosial di tiap-tiap kecamatan. Untuk itu Alhudri meminta agar Puspelkessos tidak bole mati suri.

“Puspelkessos ini merupakan inisiasi Dinas Sosial Aceh untuk lebih mendekatkan pelayanan kesejahteraan sosial di akar rumput oleh karena itu tidak bole dibiarkan tidak berfungsi dan mati suri,” kata Alhudri saat membuka Kegiatan Pelatihan Puspelkessos di salah satu hotel di Lhuengbata Banda Aceh, Sabtu 26 Oktober 2019 malam.

Alhudri menuturkan, adanya Puspelkessos itu dilatarbelakangi oleh sebuah kenyataan bahwa sesungguhnya permasalahan sosial, berada pada hulu yang berbasis pada kecamatan yang selama ini sulit dijangkau karena keterbatasan sumber daya manusia, luas dan benyaknya wilayah kecamatan juga menjadi masalah utama.

Dengan kondisi dan permasalahan tersebut maka menjadi pendorong betapa pentingnya didirikan Puspelkessos di tingkat kecamatan yang dapat memberikan pelayanan kesejahteraan sosial pada tingkat gampong di wilayah kecamatan yang dimaksud.

“Mewujudnya Aceh yang damai dan sejahtera melalui pemerintah yang bersih, adil dan melayani adalah visi-misi Pemerintah Aceh dalam membangun Aceh,” katanya,

Secara tersirat, kata Alhudri,  visi dan misi Pemerintah Aceh memiliki semangat membangun kesejahteraan sosial masyarakat Aceh. Permasalahan kesejahteraan sosial bukan saja menjadi tanggungjawab pemerintah tapi juga merupakan tanggungjawab bersama dimana partisipasi aktif masyarakat memegang peranan penting dalam menangani permasalahan sosial yang ada.

“Saya berkeyakinan bahwa yang hadir hari ini mampu menjawab tantangan untuk menjadikan Puspelkessos sebagai wadah dalam mencari solusi terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat pada tingkat kecamatan,” katanya.

Ketua Panitia yang juga Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Iskandar mengatakan bahwa untuk meningkatkan kapasitas para pekerja sosial dalam meningkatkan kapasitas Puspelkessos yang ada di tiap-tiap kecamatan.  Selain para pekerja sosial dan Tagana, hadir juga para camat dari beberapa perwakilan kabupaten/kota di Aceh pada kegiatan tersebut.[]

StatusAceh.Net - Kabar mengejutkan datang dari General Motors. Jenama yang bermarkas di Amerika Serikat itu mengumumkan pamit undur diri dari Indonesia. Menurut keterangan yang sampai ke meja redaksi, General Motors sebagai induk perusahaannya bakal angkat kaki dan memutuskan menghentikan penjualannya di Indonesia pada Maret 2020 mendatang.

President GM Asia Tenggara Hector Villarreal mengatakan, keputusan pahit ini diambil setelah melalui serangkaian pertimbangan yang menyeluruh dari berbagai rencana bisnis yang memungkinan bagi GM Indonesia di masa akan datang.

“Secara global, GM telah mengambil langkah-langkah yang sulit untuk memfokuskan aset dan sumber daya yang dimiilkinya. Keputusan yang sulit ini konsisten dengan strategi global GM untuk tetap berfokus pada pasar yang memilki jalur yang jelas untuk mencapai keuntungan yang berkesinambungan,” ujarnya dalam keterangan resminya yang diterima 100KPJ, Senin 28 Oktober 2019.

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil Chevrolet memang tidak menjanjikan. Sepanjang 2018 penjualannya dari diler ke konsumen hanya 2.444 unit dengan raingan pangsa pasar 0,2 persen.

Tahun lalu penjualan rata-rata per bulan masih 100-200 unit, namun memasuki 2019 penjualannya per bulan rata-rata 90-100 unit. Sepanjang Januari sampai September tahun ini penjualan mobil asal Amerika Serikat itu hanya 1.237 uni.

Maka wajar jika GM gulung tikar dari Tanah Air, karena tidak menguntungkan bagi karir mobil berlogo plus tersebut.  “Di Indonesia, kami tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan,” tutur Villarreal.

“Faktor-faktor ini juga membuat kegiatan-kegiatan operasional kami menjadi semakin terpengaruh oleh faktor-faktor yang lebih luas di Indonesia. Seperti pelemahan harga komodias dan tekanan mata uang asing,” katanya. | 100kpj.com

Jakarta - Menerima barang endorsment dan mem-posting di media sosial memang hal biasa untuk public figure. Tapi, bagi Mulan Jameela yang sekarang duduk sebagai wakil rakyat, hal tersebut jadi bumerang baginya.

Mulan yang dilantik pada 1 Oktober lalu menuai kontroversi setelah mengunggah kacamata branded bermerek Gucci di instagram pribadinya @mulanjameela1. Istri Ahmad Dhani tersebut memamerkan tiga kacamata Gucci pada Kamis 17 Oktober 2019. "Bismillahirrahmanirrahim...Terimakasih @jakarta_eyewear ngirim kacamata sebagus ini, buat sahabat onlineku yang lagi cari supplier kacamata termurah. bisa order langsung di @jakarta_eyewear ya...," tulis Mulan.

Unggahan itu dihapus setelah Mulan mendapat teguran dari KPK soal kata 'dikirimi' yang berkaitan dengan posisinya sebagai penyelenggara negara. Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menegaskan, walaupun Mulan sebelumnya berprofesi sebagai artis, tapi dia sekarang sudah menjadi penyelenggara negara yang harus mengikuti regulasi yang berlaku.

Saut menyarankan setiap penyelenggara negara untuk melaporkan endorsement berupa barang ke Direktorat Gratifikasi KPK. Tujuannya untuk dianalis status barang tersebut. "Ya yang seperti itu sebaiknya harus dilaporkan dulu. Nanti KPK akan lakukan klarifikasi dalam konteks apa pemberian tersebut. Apakah dalam kaitan business to business atau apa dan lain-lain," kata Saut kepada awak media, Jumat, 18 Oktober 2019, dikutip dari VIVAnews.

Pemberian hadiah ke penyelenggara negara berpotensi menjadi pidana jika tidak dilaporkan dalam batas waktu 30 hari ke Direktorat Gratifikasi KPK. "Kita mengacu kepada Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi yakni Pasal 12B ayat 1. Itu sebabnya mengapa pemberian ini bahkan di KPK diawasi karena gratifikasi walau bukan suap akan tetap bisa menjadi pidana bila tidak dilaporkan dalam 30 hari sejak diterima," kata Saut.

Setelah dilaporkan, lanjut Saut, Direktorat Gratifikasi KPK akan menilai apakah barang tersebut patut menjadi hak si penyelenggara negara, dalam hal ini Mulan misalnya, atau menjadi milik negara. "Tim KPK nanti akan mengkaji. Apa filosofis, sosiologis dan yuridisnya di balik pemberian gratis ini. Yang kita inginkan itu agar orang-orang baik menjadi tetap baik," imbuhnya. Saut mengimbau, terutama bagi anggota DPR yang beru pertama kali menjabat untuk memperhatikan undang-undang yang berlaku. | Vivanews

Sumber Foto detik.com
BANDA ACEH - Bandar sabu di Aceh Timur, Aceh, Lukman Hakim tewas ditembak karena berusaha kabur saat hendak ditangkap. Lukman diduga pemasok 36 kilogram sabu ke sipir Lapas Kelas II B Langsa, Aceh, berinisial Dus (36).

Penangkapan Lukman berawal dari pengembangan kasus yang dilakukan tim BNN Pusat. Setelah melakukan penyelidikan, petugas BNN membekuk Samsul karena diduga menyimpan 36 kilogram sabu di sebuah tambak di kawasan Idi Rayeuk, Aceh Timur.

Menurut pengakuan Samsul, sabu tersebut diperoleh dari Lukman. Tim kemudian bergerak dan memburu Lukman yang diketahui berada di Aceh Timur. Saat hendak ditangkap pada Minggu (27/10/2019), Lukman berusaha kabur ke arah perkebunan warga.

Tim BNN melakukan pengejaran serta melepas tembakan peringatan ke udara. Namun karena Lukman tidak berhenti, tembakan akhirnya diarahkan ke tubuhnya. Lukman tewas dalam perjalanan ke Puskesmas di Aceh Timur. Berdasarkan catatan BNN, Lukman diketahui sudah empat kali menyelundupkan sabu dari Malaysia ke Aceh via laut.

Usai menembak mati Lukman, petugas BNN kembali melakukan pengembangan dan menangkap empat tersangka pada Senin (28/10/2019). Keempat orang yang ditangkap yaitu Jamaluddin, Jumaidi, Muksal dan Junaidi. Total barang bukti yang disita dalam penangkapan ini 36 kg sabu.

Kepala Biro Humas BNN, Sulistyo Pudjo Hartono seperti dilaporkan detik.com, membenarkan adanya penangkapan yang menewaskan 1 pemasok sabu tersebut. Namun dia belum bersedia menjelaskan detail penangkapan itu."Betu itu informasinya," ucap Pudjo, Senin (28/10/2019).

Seorang sipir Lapas Kelas II B Langsa, Aceh, berinisial Dus (36) dan istrinya, DA (33), dibekuk tim Badan Narkotika Nasional (BNN) karena tepergok menyimpan 20 kilogram sabu di rumahnya. Pasangan suami-istri ini diduga sindikat pengedar narkoba jaringan internasional.

Dus ditangkap di kawasan Langsa pada 7 Oktober 2019 lalu pukul 12.37 WIB. Usai dibekuk, dia dibawa ke rumahnya di daerah Idi Rayeuk, Aceh Timur. Di sana, petugas mengamankan DA, yaitu istri Dus. Setelah diinterogasi, DA menunjukkan tempat penyimpanan sabu di rumah mereka. | Sinarharapan.co

Banda Aceh - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam menyatakan pangsa pasar perbankan syariah di Serambi Mekkah memiliki potensi besar. Hal itu seiring terbitnya qanun/peraturan daerah tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di provinsi setempat.

"Potensi untuk pasar syariah masih tersedia cukup besar di Aceh baik untuk sektor penghimpunan dana pihak ketiga dan juga pembiayaan," ujar Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Aceh Adi Surahmat seperti dikutip dari Antara, Senin (28/10).

Ia menyebutkan, per semester I 2019, penyaluran pembiayaan atau kredit pada bank umum dan syariah di Provinsi Aceh mencapai Rp36,6 triliun. Adapun porsi pembiayaan perbankan syariah baru sebesar 39,3 persen dari total pembiayaan atau setara Rp14,4 triliun.

"Artinya, ini merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perbankan syariah dengan terus meningkatkan produk-produk pembiayaannya sehingga dapat mengoptimalkan potensi yang ada," ujarnya.

Selanjutnya, untuk penghimpunan dana pihak ketiga porsi bank syariah tercatat Rp25,7 triliun atau setara 60 persen dari total dana.

Menurutnya, penerapan qanun LKS yang telah diterbitkan oleh Pemerintah Aceh bersama DPR Aceh perlu didukung oleh masyarakat agar aturan tersebut berjalan optimal.

Sementara itu, Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara menyatakan pihaknya akan memanfaatkan peluang tersebut untuk mengerek penghimpunan dana dan pembiayaan. Hal itu dilakukan dengan meluncurkan berbagai produk perbankan syariah. | Antara

Empat orang penyelundup sabu ditangkap di Bandara Sultan Iskandar Muda (Agus Setyadi/detikcom)
Banda Aceh - Polisi menangkap empat orang sindikat pengedar narkoba di Aceh dengan modus menyelipkan sabu dalam sepatu. Tiga orang di antaranya diciduk saat duduk di kursi pesawat sebelum terbang ke Jakarta.

"Keempatnya menyelundupkan sabu karena tergiur upah Rp 10 juta untuk membawa 100 gram sabu," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Trisno Riyanto kepada wartawan dalam konferensi pers di kantornya, Senin (28/10/2019).

Penangkapan keempat tersangka MR (43), MZ (31), DD (40), dan MS (31) dilakukan di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh pada Sabtu (27/10) sore sekitar pukul 17.45 WIB. Awalnya, petugas pengamanan bandara (Avsec) menciduk MR karena curiga dengan gerak-geriknya saat masuk pintu X-Ray.

Petugas Avsec kemudian memeriksa badan MR dan menemukan dua bungkus sabu yang disembunyikan dalam sepatu. Setelah diperiksa, MR mengaku ada tiga temannya yang sudah naik ke pesawat.

Setelah berkoordinasi dengan anggota Polsek Kutabaro Polresta Banda Aceh, petugas Avsec naik ke pesawat. Ketiga tersangka MZ (31), DD (40), dan MS (31) ditangkap saat sudah duduk kursi pesawat.

Usai dibawa turun, ketiganya diperiksa. Namun barang bukti sabu ditemukan dalam sepatu serta dompet DD dan MS. Sementara pada MZ tidak ditemukan barang bukti sabu

"Dalam pemeriksaan, MZ mengaku sabu dalam sepatunya sudah dikeluarkan saat dia melihat polisi masuk ke pesawat. Sabu itu diselipkan ke kursi pesawat," jelas Trisno.

Polisi lalu berkoordinasi dengan kepolisian di Bandara Soekarna-Hatta. Setelah pesawat mendarat, dilakukan penggeledahan kursi dan ditemukan sabu seberat 100 gram.

Menurut Trisno, sabu tersebut dibawa ke Jakarta untuk diserahkan kepada seseorang yang belum mereka ketahui identitasnya. Sampai di Jakarta, penerima sabu bakal menghubungi salah seorang tersebut.

Sabu tersebut, jelas Trisno, diperoleh MZ dari WK (DPO) di wilayah Bireuen, Aceh. Dia kemudian membawa barang haram tersebut ke Banda Aceh dan selanjutnya dipecah-pecah menjadi beberapa bungkus.

"Mereka pecah-pecah biar mudah mereka bawa. Dalam kasus ini kita amankan barang bukti sabu seberat 450 gram," ungkap Trisno. | Detik.com

Jakarta - Masyarakat yang menunggu-nunggu pengumuman rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) harus bersabar. Hingga tadi malam informasi seleksi CPNS tak kunjung dikeluarkan. Padahal, rencana semula, pengumuman dilakukan pada 25 Oktober.

Bahkan, website untuk pendaftaran CPNS baru, yaitu sscn.bkn.go.id, tidak bisa diakses alias down. Website terkait pendaftaran CPNS yang bisa dibuka hanya sscasn.bkn.go.id. Namun, itu adalah website utama untuk tiga jalur rekrutmen aparatur sipil negara (ASN). Yakni, jalur CPNS, sekolah kedinasan, dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Akses ke pendaftaran CPNS (jalur umum) hingga tadi malam tidak bisa diakses.

Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan mengatakan, pengumuman rekrutmen CPNS baru memang tidak jadi dibuka mulai 25 Oktober. Menurut dia, informasi dibukanya pendaftaran CPNS baru menunggu pengumuman dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). ”Nampaknya kawan-kawan di Kementerian PAN-RB harus menyampaikan dulu (informasi rekrutmen CPNS baru, Red) kepada menteri PAN-RB yang baru,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo mengumumkan Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/10). Posisi menteri PAN-RB berganti dari Syafruddin ke Tjahjo Kumolo. Pergantian tersebut mungkin saja memengaruhi jadwal rangkaian rekrutmen CPNS baru. Ridwan berharap masyarakat bersabar.

Merujuk timeline rangkaian rekrutmen CPNS baru, jadwal pengumuman penerimaan dilaksanakan pada pekan keempat Oktober. ”Pekan keempat Oktober kan sampai minggu depan,” jelasnya.

Ridwan mengatakan, total kuota jalur CPNS adalah 79.768 orang. Perinciannya, instansi pusat 17.519 orang dan instansi daerah 62.249 orang. Meski nama resminya seleksi CPNS 2019, tes berbasis komputer mungkin baru bisa dilaksanakan tahun depan.

Sementara itu, Kepala Biro Kepegawaian Kemenkes Yuti Suhartati menuturkan, ada sekitar 2.230 formasi yang bakal dibuka tahun ini di Kemenkes. Meski belum ditabulasi, Yuti mengatakan, formasi tersebut mayoritas untuk jabatan fungsional dan non kesehatan yang bekerja di lingkungan Kemenkes serta unit pelaksana teknis (UPT). ”Jabatan fungsional seperti dokter, perawat, bidan, fisioterapi, dan lainnya. Kalau yang non kesehatan, misalnya, pranata komputer, statistik, dan arsiparis,” jelasnya. | Jawapos

Banda Aceh - Komunitas University Student Goes to Children (U.S Goes to Children) bekerja sama dengan Komunitas Pesawat Kertas mengadakan kegiatan mengajar Bahasa Inggris dan Komputer gratis setiap minggu kepada anak-anak Desa Lampermai, Aceh Besar, pada Sabtu, 26 Oktober 2019. Program pengajaran ini adalah program pengajaran yang diadakan setiap minggu, tepatnya pada setiap Sabtu pukul 16:30 s/d 18:00 WIB di Sekretariat Pesawat Kertas Aceh, Desa Lampermai, dimulai dari Sabtu, 26 Oktober 2019 dan direncanakan akan berakhir satu tahun ke depan, yaitu pada Sabtu, 24 Oktober 2020. Terdapat 21 volunteer yang berhadir, dengan jumlah siswa sebanyak 20 pada hari ini.

Kegiatan ini merupakan program kerja utama dari Komunitas U.S Goes to Children yang pada tahun pengajaran 2019/2020 berkolaborasi salah satunya dengan Komunitas Pesawat Kertas. Ciri khas dari program mengajar U.S Goes to Children ini ialah adanya System Face to Face dimana setelah sesi bermain game dan sesi Pengajaran Tutor Utama selesai, masing-masing anak akan mendapatkan satu volunteer/guru untuk mengajari mereka materi lebih dalam serta mempraktekkannya (1 guru untuk 1 anak). 

Komunitas U.S Goes to Children merupakan Komunitas Peraih Juara 1 Nasional Terbaik Se- Indonesia bidang Pendidikan pada ajang Indonesian Culture and Nationalism Conference (ICN) yang diadakan di Jakarta pada April 2017 lalu. Komunitas yang telah didirikan sejak 2015 ini berfokus pada pengajaran Bahasa Inggris dan Komputer gratis setiap minggu yang dilakukan sepanjang tahun dimulai 2015 hingga sekarang. Anak-anak (peserta didik) yang difokuskan oleh U.S Goes to Children ialah anak-anak desa dari kalangan dhuafa, anak-anak yatim/piatu, anak-anak pemulung, anak-anak panti asuhan, anak-anak jalanan, hingga anak-anak yang pernah terkena kekerasan seksual. 

Riki Muhamanda, Pendiri sekaligus Ketua Umum U.S Goes to Children periode 2015-2020, mengatakan “Hingga saat ini, U.S Goes to Children telah melakukan berbagai kerja sama baik dengan desa-desa, komunitas, TPA, Yayasan Sosial, dan lain-lain dalam mengadakan program mengajar mingguan selama satu semester ataupun satu tahun penuh. Setelah selesai, kita akan berganti lokasi atau kerja sama. 
 
Beberapa diantara yang pernah kita gait kerjasama ialah dengan Desa Tungkop, Kuta Alam, Tanjung Selamat, TPA di Desa Lamgugop, Lampineung, Darussalam, Panti Asuhan Nirmala, Taman Edukasi Anak Pemulung Gampong Jawa, Yayasan Kesejahteraan Masyarakat (Yakesma) Kajhu, dan beberapa lainnya hingga ke desa yang ada di Padang, Sumatera Barat. Totalnya kita sudah melakukan pengajaran sebanyak 217 pertemuan, kepada 462 anak, bersama 284 volunteer yang berganti-ganti setiap berakhirnya satu semester”.

“Dimulai hari ini hingga satu tahun ke depan kita fokus untuk mengajar mingguan di Desa Lampermai pula, tepatnya di Sekretariat Pesawat Kertas, serta di Sekretariat Kajhu Peduli Anak Yatim (KAPAY). Jadi, yang pasti kita mengajar dua kali seminggu selama satu tahun penuh ini. Namun bisa jadi kita tambah desa lagi. Sekarang, sedang kami kaji tentang penambahan ini”, lanjut pemuda yang juga sedang merangkap jabatan Ketua Umum Komunitas Forum Menggapai Mimpi tersebut.

Di sisi lain, Fahry Purnama, Pendiri sekaligus Ketua Umum Pesawat Kertas mengungkapkan kebersyukurannya atas kerjasama ini. “Anak-anak SD di desa kami tidak diajarkan Bahasa Inggris di sekolahnya. Oleh karena itu, kami mengajukan kolaborasi dengan U.S Goes to Children untuk mengajar Bahasa Inggris sekaligus Komputer kepada anak-anak di desa kami (Desa Lampermai). 
 
Walau jaraknya jauh dari domisili para mahasiswa volunteer (Darussalam), namun alhamdulillah teman-teman U.S Goes to Children menyanggupi. Jadi kami sangat bersyukur dan berterima kasih. Selain memfasilitasi tempat mengajar, di sini Pesawat Kertas juga menyediakan snack pada setiap pertemuan kepada para peserta didik dan volunteer, serta memfasilitasi keperluan lain yang nantinya jika dibutuhkan dari kami”, ungkap Pemuda Inspiratif Banda Aceh 2018 itu.

,
Calang – Kepala Staf Kodam Iskandar Muda (Kasdam IM), Brigjen TNI A. Daniel Chardin mengikuti Tour De Calang. Gowes yang diadakan Kodam Iskandar Muda tersebut dalam rangka HUT TNI ke 74 Ta. 2019 dan mengusung tema “Bersama TNI Rakyat Sehat”.

Selain Kasdam IM, peserta Tour De ini diikuti juga Medik Rumkit Kesdam IM Kol Ckm drg Susanto, Waka Infolahtah Letkol Inf Herry Riana Sukma, Danyonif Raider 112/DJ Letkol Inf Syarifuffin Liwang dan ratusan peserta dari TNI dan Polri serta Komunitas Sepeda Rute Bike Aceh (RBA).

Peserta Tour De Calang ini dilepas langsung oleh Danrem 12/TU, Kolonel Inf Aswardi. S.E. dengan mengambil titik Start di objek wisata Pantai Cleopatra Desa Dayah Baro, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya, Sabtu (26/10/19).

Saat pelepasan oleh Danrem 012/TU turut didampingi Dandim 0114/ Aceh Jaya Letkol Kav Andhie Suryatama, Kajari Calang, Asiten I Pemda Aceh Jaya Ichwan dan Ketua Harian KONI Aceh Jaya.

Danyonif Raider 112/DJ sebagai Kordinator Tour De mengatakan, Rute yang ditempuh ratusan peserta dalam Tour De Calang tersebut, sejauh 150 KM dan dibagi menjadi 5 etape.

“Etape pertama di Koramil 02/Lhok Kruet, etape ke 2 Koramil 01/Lamno, etape ke 3 Koramil Lhoong (melaksanakan makan siang), etape ke 4 Koramil Lhoong Leupung, etape ke 5 Koramil Lhoknga dan Finish di Hotel Kyirad Muraya Banda Aceh,” kata Kordinator Tour De.(Laung)
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.