2020-08-02

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar melaksanakan Teleconference tentang rapat sosialisasi program BLT Dana Desa. Foto: Humas Kemendes PDTT/Mugi
Jakarta - Kementerian Pembangunan Desa dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) memperpanjang program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa hingga Desember 2020.

Terdapat 550 desa yang tersebar di 33 provinsi yang membutuhkan tambahan anggaran untuk memenuhi penyaluran BLT Dana Desa.

"Kalau BLT disalurkan sampai Desember, ada beberapa desa yang duitnya enggak cukup," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam konferensi pers, Selasa (4/8).

Ia menambahkan, untuk memperpanjang BLT Dana Desa hingga akhir tahun perlu adanya tambahan anggaran sebesar Rp 53.133.600.000. Penambahan anggaran ini telah dibicarakan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
 
“Ada kebijakan BLT dari 3 bulan, menjadi 6 bulan, menjadi 9 bulan ada kekurangan Rp 53 miliar,” ungkapnya.

Politisi PKB ini mencatat sebanyak 73.610 desa sudah menyalurkan BLT Dana Desa Termin I bulan pertama dari 74.672 desa yang potensial sebagai penerima. Adapun keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 7,9 juta KPM di mana 31 persen atau sebanyak 2,6 juta KPM adalah perempuan kepala keluarga (PEKKA).

"BLT Dana Desa ini sudah mencapai 99 persen atau setara dengan 73.610 desa yang sudah menyalurkan BLT. Artinya, tinggal 1 persen lagi," kata Abdul Halim.

Berdasarkan pekerjaan, KPM terdiri dari petani dan buruh tani sebanyak 6,9 juta KPM, nelayan dan buruh nelayan sebanyak 315.028 KPM, buruh pabrik sebanyak 156.310 KPM, guru sebanyak 62.090, serta pedagang dan UMKM sebanyak 394.345 KPM.

Dia melanjutkan, total dana yang sudah tersalurkan untuk BLT Dana Desa Termin I maupun Termin II sebesar Rp12,97 triliun. Untuk Termin II baru bulan pertama mulai cair sebesar Rp 73,61 miliar. Pada Termin III akan mulai cari di bulan Oktober 2020. | Kumparan

Petugas Pangkalan PSDKP Lampulo mengawal pemulangan sembilan nelayan Myanmar di Kantor Pangkalan PSDKP Lampulo di Banda Aceh, Rabu (5/8/2020). Antara Aceh/M Haris SA
Banda Aceh  - Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan (PSDKP) Lampulo Kota Banda Aceh memulangkan sembilan nelayan Myanmar yang sebelumnya ditangkap karena menangkap ikan di perairan Selat Malaka teritorial Indonesia.

Kepala Seksi Operasional Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran Pangkalan PSDKP Lampulo Herno Adiyanto di Banda Aceh, Rabu,  pemulangan nelayan Myanmar tersebut karena proses hukumnya sudah selesai.

"Mereka dipulangkan melalui imigrasi. Sembilan nelayan Myanmar ini kami serahkan kepada Kantor Imigrasi Langsa dan selanjutnya dipulangkan ke negara asal," kata Herno Adiyanto.

Sembilan nelayan Myanmar tersebut yakni Myo Sett, Zaw Win Htwe, dan Aung Myo Naing alias Thar Gyi. Mereka merupakan anak buah kapal dengan nama lambung KM PKFA 7949 berbendera Malaysia dengan bobot 59,58 gross ton (GT).

KM PKFA 7949 ditangkap Kapal Patroli Hiu 12 saat menangkap ikan secara ilegal di Laut Landas Kontinen Indonesia Selat Malaka pada 28 November 2019.

Selain menangkap ikan di wilayah pengelolaan perikanan Indonesia tanpa izin, mereka juga menggunakan pukat atau trawl yang merupakan alat tangkap terlarang.

Kemudian, nelayan Myanmar dengan nama San Ye Oo, Htaw Kyaing, dan Aung Kyaw Naing. Mereka merupakan nelayan kapal motor KM PKFB 1099 berbendera Malaysia dengan bobot 49,69 GT.

KM PKFB 1099 ditangkap karena menangkap ikan tanpa izin serta menggunakan pukat di perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesian oleh kapal patroli KP Hiu 12 pada 10 Maret 2020.

Serta nelayan bernama Myo Shwe, Nay Lwin, San Win Tun. Mereka merupakan nelayan KM PKFB 776 berbendera Malaysia dengan bobot 54,28 ton. Mereka ditangkap di perairan ZEE Indonesia, Selat Malaka, karena menangkap ikan tanpa izin dan menggunakan pukat pada 10 Maret 2020.

"Mereka yang dipulangkan ini, enam di antaranya dengan status nonjusticia atau tidak diproses hukum, baik sebagai tersangka maupun saksi. Sedangkan tiga lagi, sudah menjalani proses hukum. Hukuman terhadap mereka bukan pidana penjara, tetapi denda," kata Herno Adiyanto.

Terkait pemulangan melalui Imigrasi Langsa, Herno Adiyanto mengatakan karena mereka ditangkap di wilayah kerja Imigrasi Langsa. Ketiga kapal yang mereka awaki menangkap ikan secara ilegal di perairan Indonesia,Selat Malaka, yang menjadi kewenangan Kantor Imigrasi Langsa.

"Sebenarnya, pemulangan nelayan Myanmar tersebut sudah dijadwalkan beberapa waktu lalu, namun tertunda akibat pandemi COVID-19. Sebelum dipulangkan, mereka menjalani pemeriksaan COVID-19," kata Herno Adiyanto. | ANTARA

Foto Ilustrasi - Barang bukti sabu dan tersangka yang diperlihatkan polisi dalam konferensi pers di Mapolda Aceh, Senin (27/7/2020).
LHOKSUKON – Penyidik Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, kembali berhasil meringkus lima pria yang terlibat dalam penyelundupan sabu-sabu seberat 15 kilogram lebih di kawasan Desa Blang Me Puloklat Kecamatan Samudera Aceh Utara 22 Juli 2020.

Kini ke lima tersangka tersebut sudah dibawa ke Jakarta untuk proses penyidikan bersama barang bukti 15 kilogram lebih sabu.

Masing-masing tersangka Ismuhin alias Muhin (33) warga Kecamatan Lhoksukon.

Kemudian Muhammad Riska alias Dek Gam (33) dan Muhajir alias Ajir (27) keduanya warga Kecamatan Blang Mangat Lhokseumawe.

Lalu Syafi’I alias Pi’i (25) dan Tarjani alias Bang Tar (27), keduanya warga Kecamatan Samudera, Aceh Utara.

Informasi tersebut diketahui setelah Kejaksaan Negeri Aceh Utara pada Rabu (5/8/2020), menerima surat dari BNN RI, yang meminta dan memberitahukan guna memperoleh persetujuan status penyitaan barang sitaan narkotika.

Karena lokasi penyitaan barang bukti saat penangkapan lima tersangka berada dalam kawasan Aceh Utara.

Informasi yang diperoleh Serambinews.com dari laporan kasus narkotika BNN.

Penangkapan dan penyitaan barang bukti sabu tersebut berawal ketika BNN mendapatkan informasi akan ada penyelundupan sabu dari Malaysia ke Aceh, yang akan diedarkan di Aceh dan sekitarnya.

Atas informasi itu BNN langsung turun ke lokasi kejadian untuk mengungkap.

Tersangka pertama yang ditangkap adalah Ismuhin saat membawa 10 bungkus sabu dengan menggunakan sepeda motor (Sepmor) Vario warna putih Nomor polisi BL 6822 KJ.

7 bungkus disimpan dalam jok sepmor dan tiga bungkus lagi digantung di bagian depan sepmor.

Ismuhin mengaku mendapat sabu itu dari dua pria di kawasan tambak.

Karena itu penyidik BNN melakukan pengejaran pelaku lainnya, dan mengamankan sisa sabu 5 bungkus yang ditanam di kawasan tambak Kecamatan Samudera.

Lalu petugas meringkus Syafi’i di rumah mertuanya, kemudian tarjan di kawasan tambak.

Sedangkan Muhajir yang menitip 1.5 sabu ke Muhammad Riska ditangkap dalam waktu hampir bersamaan. | serambinews.com

Banda Aceh - Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Barat mengimbau warga agar tidak membebani mahar kepada calon pengantin laki-laki dengan nilai yang tinggi.

Imbauan tersebut disampaikan Ketua MPU Kabupaten Aceh Barat Teungku Abdurrani Adian menyikapi dampak yang ditimbulkan dari tingginya mahar yang menyebabkan pasangan muda-mudi di beberapa daerah di Aceh mengundurkan rencana hari pernikahan.

“Sehubungan dengan tingginya harga emas sekarang, tentu memberi efek kepada akad pernikahan di masyarakat Aceh. Karena di Aceh ada tradisi lebih mahal maharnya maka lebih bangga,” kata Teungku Abdurrani seperti dilansir Antara di Meulaboh, Selasa (4/8/2020).

Untuk diketahui, harga jual perhiasan emas saat ini dijual pedagang di Aceh mencapai hampir Rp 2,85 juta per mayam atau per 3 gram. Sehingga, hal ini berdampak terhadap ekonomi masyarakat dan berdampak terhadap pasangan yang akan melangsungkan pernikahan.

Mahar yang berlaku umum di beberapa daerah Aceh, yang dibebankan kepada calon mempelai laki-laki, biasanya paling rendah sekitar 10 mayam emas atau sekitar 30 gram senilai Rp30 juta.

Bahkan di daerah lain di Aceh, mahar yang dibebankan kepada calon mempelai laki-laki mencapai 30 mayam atau sekitar 90 gram emas murni dengan biaya sekitar Rp 90 juta.

Teungku Abdurrani menjelaskan, padahal Rasulullah Baginda Nabi Muhammad SAW sudah menjelaskan bahwa sebaik-baiknya mahar sebuah pernikahan tentunya tidak terlalu tinggi dan tidak pula tidak terlalu rendah.

Jika melihat kondisi saat ini, papar salah satu ulama di Aceh ini, tentunya akan menghambat akad nikah karena ada sejumlah laki-laki calon pengantin di Aceh yang memilih menunda pernikahan.

Langkah tersebut dilakukan, karena belum cukup memenuhi mahar yang dibebankan oleh keluarga calon pengantin perempuan kepada calon suami atau keluarga calon suami.

"Padahal sesuai dengan imbauan Rasulullah Nabi Muhammad SAW, menikah itu adalah sunnah nabi seperti yang diriwayatkan dalam hadist shahih “Menikah itu sunnah ku, barang siapa yang tidak senang dengan sunnahku, maka bukan bagian dari golonganku (ummat),” kata Teungku Abdurrani mengutip hadis shahih.

Akan tetapi, dengan efek harga emas yang begitu melambung saat ini, maka hal tersebut memberi efek negatif kepada masyarakat yang akan melangsungkan pernikahan.

Ulama ini juga berpendapat, dengan terhambatnya pernikahan akibat calon mempelai laki-laki belum mampu memenuhi kewajibannya untuk mencukupi mahar yang ditentukan pasangan calon isteri, maka dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di masyarakat.

Hal itu bisa saja seperti indikasi tindak pidana kejahatan, atau tindakan lain yang tidak diinginkan oleh siapa pun, ungkapnya.

“Kami imbau kepada adik-adik kami yang perempuan, tolong mahar itu jangan terlalu tinggi, dan jangan pula terlalu rendah. Jangan menghambat sunnah Rasulullah SAW. Kalau pun, mahar tidak terlalu tinggi maka sebuah pernikahan tetap akan sah, karena mahar termasuk rukun nikah,” katanya. (Antara)

Ilustrasi
Banda Aceh - Tiga narapidana kasus narkotika yang menjalani hukuman di Lapas Kelas II A Banda Aceh di Lambaro melarikan diri. Mereka kabur dengan cara membongkar ruang isolasi dan mencongkel jeruji pintu.

Ketiga napi tersebut ialah Kasimin dan Saiful Amri yang dipidana penjara selama 18 tahun. Pun, ada Heri Fauzi yang dipidana penjara 6 tahun. Ketiganya tersangkut kasus narkotika.

Kapolresta Banda Aceh, Komisaris Besar Polisi Trisno Riyanto mengatakan, ketiga narapidana tersebut awalnya ditahan di kamar sel isolasi. Dalam sel tersebut, ada empat napi, mereka diduga sudah merencanakan aksinya sejak lama untuk kabur dari sel.

"Mereka sepertinya telah lama merencanakan untuk melarikan diri dari sel tahanan yang dihuninya. Sementara itu, kamar yang mereka huni berada di luar blok dan dekat penjagaan bagian dalam atau depan klinik," ujar Trisno dalam keterangannya, Rabu, 5 Agustus 2020.

Mereka melakukan aksinya dengan cara membongkar pintu ruang isolasi dan mencongkel jeruji pintu bagian bawah. Kemudian, ditarik menggunakan kain yang sudah disambung hingga panjang.

Aksi itu dilakukan saat listrik di lapas dalam kondisi padam.

"Saat itu arus listrik di lapas dalam kondisi padam. Namun setelah upaya keluar dari ruang isolasi, mereka menuju tembok pembatas dan mengikat kain yang telah disambung untuk melarikan diri dari lapas,” kata Trisno.

Aksi tersebut diketahui penjaga rumah tahanan saat pelaksanaan apel narapidana dengan cara melakukan pengecekan ke ruang yang dihuni oleh para tahanan.

Namun, pintu blok yang dibongkar tersebut ditutup rapi menggunakan kain dan melihat para narapidana yang ada di dalam hanya tinggal satu orang. Maka itu, Trisno meminta kepada warga binaan yang kabur agar menyerahkan diri kembali ke lapas atau kantor polisi terdekat.

Menurutnya, petugas kepolisian akan melakukan tindakan tegas jika imbauan tidak diindahkan oleh napi yang kabur.

"Ke mana pun mereka akan lari tetap akan kami buru dan tangkap, maka baiknya mereka segera menyerah kepada pihak berwajib," tuturnya. | Vivanews

Salah seorang korban ledakan kembar di pelabuhan Beirut, Lebanon, dievakuasi pada Selasa (4/8/2020) malam. Foto/REUTERS/Mohamed Azakir
BEIRUT - Ledakan kembar di pelabuhan Beirut, Lebanon, semalam benar-benar mengerikan. Data terkini dari pemerintah setempat menyatakan korban tewas bertambah menjadi 78 orang.

"Jumlah korban tewas akibat ledakan meningkat menjadi 78, lebih dari 4.000 terluka," kata Kementerian Kesehatan Lebanon yang dikutip Al Jazeera, Rabu (5/8/2020).

Para korban selamat berbagi cerita betapa mengerikannya ledakan di Beirut. "Ini adalah malapetaka! Malapetaka di Lebanon! Lebanon adalah kehancuran! Lebanon tiada, sampai jumpa!," kata seorang korban selamat kepada Al Arabiya tanpa menyebutkan identitasnya.

Korban selamat lainnya mengatakan dia menyalahkan "pengabaian" oleh pemerintah Lebanon setelah ledakan kembar itu terjadi.

Perdana Menteri (PM) Lebanon Hassan Diab mengatakan sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di gudang pelabuhan Beirut menjadi penyebab ledakan.

Sebagian besar area di Beirut, Ibu Kota Lebanon, hancur. Hari ini, Rabu (5/8/2020), pemerintah Lebanon menyatakan sebagai hari berkabung nasional.

"Tidak dapat diterima bahwa pengiriman 2.750 ton amonium nitrat telah ada selama enam tahun di sebuah gudang, tanpa mengambil langkah-langkah pencegahan," katanya dalam pertemuan dewan pertahanan, yang disampaikan seorang juru bicaranya pada konferensi pers.

"Itu tidak bisa diterima dan kita tidak bisa diam tentang masalah ini," katanya lagi. | Sindonews

LHOKSEUMAWE – Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Pusat dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Aceh, menyalurkan bantuan berupa sandang pangan untuk puluhan pengungsi etnis Rohingya di penampungan sementara Balai Latihan Kerja (BLK) di Desa Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Banda Aceh, Selasa (28/7/2020).

Rombongan yang dipimpin Ketua BKMT Aceh,  Dyah Erti Idawati yang juga Wakil Ketua Penggerak PKK Aceh,  ikut dihadiri oleh BKMT Bireuen, Pidie Jaya, Lhokseumawe, dan Bener Meriah.

Di lokasi penampungan, Dyah Erti ikut menghibur anak-anak pengunsi etnis Rohingya. Sementara itu dia juga dibantu oleh penerjemah dari UNHCR Indonesia yang ikut mendampingi Etnis Rohingya bersama ACT. Pada kesempatan itu, Dyah ikut didampingi sejumlah pejabat Eselon III dan IV dari Dinas Sosial Aceh, dan Pemerintah Kota Lhokseumawe.

Kepada wartawan, Dyah Erti Idawati mengatakan jika bantuan yang diberikan tersebut merupakan bantuan dari BKMT dan Tim Penggerak PKK Aceh, sebagai bentuk kepedulian pihaknya atas apa yang diderita oleh para pengungsi etnis Rohingya.

“Organisasi kami (BKMT) memang organisasi yang basisnya adalah religi. Kami mendapat amanah dari BKMT Pusat untuk membawa bantuan ke sini, jadi sekaligus kami mengantar bantuan dari PKK,” katanya.

Selain menyerahkan bantuan, dalam kesempatan ini kata Dyah, Tim Penggerak PKK juga ingin memantau, melihat dan membantu anak-anak balita etnis Rohingya serta para wanitanya. Pihaknya ingin mengetahui langsung bagaimana kebutuhan sandang pangannya, kesehatannya, serta tumbuh kembang untuk para anak balita.

Untuk itu, sebagai bentuk kepedulian atas nama kemanusian, Dyah mengajak semua pihak untuk terlibat dan ambil peran dalam memikirkan nasib pengungsi etnis Rohingya tersebut, sehingga tidak selamanya mereka harus tinggal di kamp penampungan sementara tersebut.

“Semua ini adalah sisi-sisi kemanusiaan, harapannya dengan adanya perhatian dari seluruh masyarakat Aceh, kemudian kepada pihak-pihak internasional, Karena ini tanggung jawab bersama, karena itu mohon pihak-pihak internasional juga membantu dalam menangani pengungsi ini,” kata Dyah.[]

Banda Aceh - Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh menyalurkan bantuan masa panik berupa sandang pangan  untuk masyarakat terdampak banjir di sejumlah daerah di pantai barat seralatan Aceh, diantaranya Aceh Jaya, Aceh Barat dan Aceh Selatan, Kamis (30/7/2020).

Bantuan untuk Aceh Jata dan Aceh Barat diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Sosial Aceh Drs Alhudri MM yang diterima secara simbolis oleh masing-masing bupati di daerah tersebut, Irfan TB dan Ramli MS. Sementara bantuan masa panik untuk Kabupaten Aceh Selatan, diserahkan oleh Kepala Seksi Perlindungan Korban Bencana Alam (PSKBA) Dinas Sosial Aceh, Yanyan Rahmat yang juga diterima oleh Bupati Aceh Selatan, Tgk Amran di halaman kantor bupati setempat.

Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam arahan yang disampaikan oleh kepala Dinas Sosial Aceh mengatakan, saat ini curah hujan di Aceh masuk dalam kategori tinggi, oleh karena dia menghimbau kepada seluruh kepala daerah untuk tetap waspada, terutama daerah rawan bencana alam, baik banjir luapan, tanah longsor maupun banjir bandang.

"Dari Pemerintah Provinsi Aceh tidak ada pandang bulu dalam membantu setiap musibah bencana yang melanda daerah, kami pemerintah provinsi berkewajiban untuk memastikan kehadiran negara dalam berbagai situasi di tengah masyarakat," ujar Alhudri.

Kepada kepala daerah, Alhudri meminta kepada kepala daerah untuk tidak lengah dalam kondisi darurat bencana alam, dan harus aktif berkomunikasi dengan pemerintah provinsi.

"Kami dari Dinas Sosial Aceh selalu siap turun kelapangan dalam berbagai kondisi, agar masyarakat yang berdampak bencana alam bisa dengan segera memperoleh bantuan masa panik," sambungnya.

Sementara itu Bupati Aceh Jaya Irfan TB kepada wartawan mengatakan, pihaknya baru saja mendapat bantuan berupa sandang dan pangan dari Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh. Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya menurut Irfan TB akan terus selalu siaga, selain itu bagaimana persiapan pemerintah kabupaten dalam menghadapi masa panik apalagi curah hujan yang cukup tinggi, dan cuaca ekstrim.

“Kami akan terus memonitor terhadap perkembangan di lapangan, apabila ada pengungsi inilah sandang dan pangan yang baru saja dibantu oleh pemerintah provinsi baik oleh Dinas Sosial Aceh maupun oleh BPBA,” katanya.

Bupati Aceh Barat dalam kesempatan itu mengucapkan terimakasih atas batuan masa yang diberikan Pemerintan Aceh. “Kami Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan, semoga dapat berguna bagi warga kami yang terimbas bencana,” katanya.

Sementara Bupati Aceh Selatan Aceh Selatan, Tgk Amran mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Aceh dan juga Kepada Dinas Sosial Aceh. Tgk Amran mengatakan akan segera menyalurkan bantuan tersebut ke masyarakat korban banjir.

"Kami mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Aceh, dan akan segera kita salurkan bantuan ini kepada masyarakat, apalagi ini dalam suasana meugang," ujarnya.[] 


SIGLI- Dikabarkan saorang narapidana (napi) Lapas Kotabakti Kabupaten Sigli kabur.

Informasi yang diterima redaksi narapidana tersebut kabur yang diduga dikeluarkan secara ilegal oleh dua oknum sipir lapas tersebut pada Minggu 25 Juli 2020.

“ Napi tersebut sudah 3 hari kabur dibantu oleh dua petugas,dikeluarkan tanpa izin kalapas “,ungkap sumber yang tidak mau namanya disebut disini.

Napi yang kabur tersebut tidak lain adalah Muhammad bin Usman Ali terpidana 1 Kg sabu dengan vonis hukuman 10 tahun penjara.

Napi muhammad ini baru menjalani hukuman 1 tahun 1 bulan dengan subsider 3 bulan atau denda 1 milyar.

Sedangkan petugas yang diduga melakukan pengeluaran ilegal tanpa seizin kalapas yakni Hen kasubsi Keamanan dan Mukh petugas P2U.

Kalapas Kotabakti Triwibowo yang dikonfirmasi,Rabu (29/7/2020) melalui sambungan telepon selulernya membenarkan hal tersebut.

Namun dirinya mengaku saat kejadian hingga kini tidak berada ditempat dan terkait kaburnya napi tersebut sedang dilakukan pemeriksaan oleh kantor wilayah hukum dan HAM Aceh.

“ Saya kebetulan lagi kegiatan pelatihan kepemimpinan , info dari PLh Kalapas, ada WBP yang kabur namun masih dalam pendalaman dan pemeriksaan kantor wilayah “,ungkap triwibowo singkat.

Seperti diketahui Muhammad diringkus oleh tim subdit II Ditres Narkoba Polda Aceh pada 31 Januari 2019 pukul 15:30 WIB silam bersama lima tersangka lainnya yang salahsatunya adalah oknum sipir lapas lhokseumawe dengan barang bukti 1kg sabu.

Baca: Terlibat Dalam Jaringan Narkoba, Polda Aceh Ringkus Oknum Sipir dan Napi Lapas Lhokseumawe.(Red)

Upaya pencegahan penyebaran Covid-19 mulai ditingkat dijajaran Polres Lhokseumawe dengan
 melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh tempat dan ruang pelayanan publik, Senin (3/8)

Lhokseumawe - Karena diterpa kabar miring tentang hasil swabnya positif Covid-19, Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto sempat menyapa para wartawan melalui video call untuk menunjukkan kondisi secara fisiknya masih sehat dan bugar tanpa merasa keluhan sakit.

Hal itu berlangsung  dalam pertemuan Coffe Morning bersama para wartawan yang diwakili Wakapolres Lhokseumawe Kompol Ahzan di sebuah cafe di Simpang Buloh Kec. Muara Satu Kota Lhokseumawe,  Senin (3/8).

Dalam acara itu, para wartawan penasaran hingga menimbulkan tanda tanya atas tidak munculnya Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto setelah dikabarkan telah Menerima hasil swab positif Covid-19.

Karena para wartawan penasaran dan terus mendesak ingin mengetahui kondisi terakhir kesehatan orang nomor satu diwilayah hukum Polres Lhokseumawe itu.

Karena terus didesak, akhirnya wakapolres langsung menghubungi video  call kapolres meminta ijin untuk dapat berkomunikasi dengan para wartawan.

Kapolres pun menyambut semangat permintaan itu,  dan langsung menunjukkan dirinya sedang dalam posisi isolasi mandiri dirumah dinasnya di Jalan Iskandar Muda Kec. Banda Sakti.

Kapolres tanpa berseragam dinas dan memakai masker hijau melambaikan tangannya sambil menyapa para wartawan.

Sehingga kapolres dan wartawan pun saling melambaikan tangan alias sayonara serta saling melemparkan pertanyaan tentang kondisinya pasca diterpa issu positif Covid 19.

Kapolres pun langsung menjawab bahwa dirinya dalam kondisi sehat dan bugar selama isolasi mandiri serta masih dapat menjalankan tugasnya tanpa kendala.

"Alhamdulillah berkat doa teman-teman kondisi saya masih semangat,  sehat dan bugar. Terimakasih atas dukung dan semangat kawan-kawan semua media, " ujarnya.

Kapolres juga meminta para wartawan ikut mendoakan kesehatannya selama menjalani isolasi mandiri.

Meski komunikasi itu berlangsung hanya beberapa menit saja, namun hal itu mampu mengobati rasa penasaran para wartawan.

 Karena semula  ada sebagian wartawan yang menduga kapolres yang terpapar corona sedang dalam kondisi kritis dan tak bisa diajak berkomunikasi.

Ternyata setelah  sempat berkomunikasi langsung,  justru kapolres masih tampak sehat,  segar dan bugar serta masih bisa diajak berdialog interaktif.

Pada kesempatan itu, Wakapores Lhokseumawe Kompol Ahzan mengatakan kondisi kesehatan kapolres masih segar,  sehat dan bugar tanpa ada keluhan sakit.

Pasca itu,  pelayanan dan aktifitas di lingkungan Polres Lhokseumawe juga masih berjalan normal seperti biasa dalam melayani masyarakat baik yang mengurus surat atau membuat laporan lainnya.

Wakapolres mengaku mulai saat ini polisi akan meningkatkan upaya pencegahan penyebaran covid-19 dilingkungan jajaran Polres Lhokseumawe terutama diseluruh ruang dan tempat pelayanan publik.

Kasat Lantas Polres Lhokseumawe AKP Radhika Angga Rista SIK  membagikan masker gratis kepada seorang ibu hamil di Mapolres Lhokseumawe,  Senin (3/8

Upaya pencegahan itu dilakukan dengan melakukan penyemprotan disinfektan dengan alat penyemprot khusus yang bisa menjangkau seluruh tempat dan ruang kantor serta tempat pelayanan publik.

Bahkan polisi juga mengerahkan satu unit mobil water cannon menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh atap, dinding dan lantai bangunan yang ada dihalaman mapolres setempat. 

Hal serupa juga dilakukan jajaran Satlantas Polres Lhokseumawe. 
Kasat Lantas Lhokseumawe AKP Radhika Angga Rista SIK  mengatakan selain melakukan Penyemprotan diseluruh tempat dan ruang pelayanan masyarakat,  juga membagikan masker gratis kepada masyarakat. (Red/ZA)
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.