2016-01-10

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

Polisi melakukan penyisiran
Poso - Pascakontak senjata antara gabungan pasukan Polri/TNI dengan terduga teroris kelompok Santoso yang menewaskan satu terduga teroris membuat kondisi Poso menjadi Siaga Satu.

Kontak senjata terjadi di Pegunungan Tinobe, Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Jumat, sekitar 07.30 WITA sampai 10.30 WITA dan berlangsung sekitar tiga jam.

Kapolres Poso AKBP Rony Suseno di Poso mengatakan bahwa situasi keamanan di Poso siaga satu. hal tersebut dikuatkan dengan perintah pimpinan pasca Bom Sarinah di Jakarta, Kamis kemarin.

Kondisi siaga satu kata dia, untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan dari kelompok tertentu yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Sehingga pihaknya terus memberikan pengamanan 1 x 24 jam, untuk sejumlah fasilitas perkantoran dan tempat keramaian di wilayahnya.

Rony menjelaskan, selain upaya pengejaran tertutup, pihaknya terus memperketat pengamanan dengan melakukan razia pemeriksaan kendaraan, baik roda dua dan roda empat yang hendak keluar ataupun memasuki Poso.

"Sekarang pengamanan kita perketat, razia kendaraan serentak kita berlakukan khususnya di wilayah rawan sebagai pintu masuk dan keluarnya teroris yang hendak melarikan diri," ungkap Rony di Poso, Sabtu (16/01/2016).

Saat ini aparat gabung terus melakukan penyisiran ke dalam hutan untuk menangkap anggota kelompok yang tersisa. Sementara satu jenazah korban kontak senjata sedang dalam proses evakuasi.

Selain korban tewas, aparat juga menemukan beberapa buah bom granat yang belum sempat diledakkan di lokasi kejadian.(Rimanews.com)

Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir situs-situs dan akun media sosial yang diduga terkait dengan aksi teror di kawasan Thamrin Kamis lalu.

Berdasarkan siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Sabtu 16 Januari 2016, penutupan tersebut dilakukan, setelah Kementerian Kominfo melakukan pengawasan beberapa waktu ini. Selain itu, tindakan ini juga didasari laporan dari masyarakat.

"Kominfo memblokir beberapa akun. Akun facebook atas nama Muhammad Subkhan khalid, Batalion Inghimasi dan Mujahidah Sungai Eufrat sudah diblokir. Kominfo juga menutup sebuah telegram: http://telegram.me/jihadmedia01.
Medos tersebut, secara jelas mendukung aksi-aksi teror tersebut," ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo, Ismail Cawidu.

Adapun website yang diblokir adalah:

1. bahrunnaim.co
2. dawlahislamiyyah.wordpress.com
3. keabsahankhilafah.blogspot.co.id
4. khilafahdaulahislamiyyah.wordpress.com
5. tapaktimba.tumblr.com
6. thoriquna.wordpress.com
7. tauhiddjihat.blogspot.co.id
8. gurobahbersatu.blogspot.co.id
9. bushro2.blogspot.co.id
10. mahabbatiloveislam.blogspot.co.id
11. azzam.in

"Khusus terkait dengan akun dan video Bahrunnaim, sejak November 2015, Kominfo telah menghapusnya sesuai dengan nama, Muhammad Bahrunnaim Anggih Tantomo," tambahnya.

Selain akun-akun di atas, Kominfo juga memblokir akun twitter @kdmedia16 (radikal) dan @globalkdi (radikal). Ada pun video-video radikal yang telah diblokir sejak 2015, sebanyak 78 Video radikalisme ISIS.

"Untuk mendukung penanganan akun-akun radikal yang masih tayang di internet, kami mengharapkan partisipasi masyarakat dengan melaporkan kepada Kominfo melalui email aduankonten@mail.kominfo.go.id.," ujar Ismai. (VIVA)

StatusAceh.Net - Nama Bahrun Naim mendadak terkenal seiring dengan serangan kelompok teroris di kawasan Jl MH Thamrin, Jakarta.

Ia juga menjadi orang yang paling diburu kepolisian karena diduga sebagai dalang aksi teroris tersebut.

Bahrun adalah mantan napi kasus terorisme yang pernah ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror pada 9 November 2010 di Solo, Jawa Tengah, atas tuduhan kepemilikan senjata api dan bahan peledak ilegal.

Hakim menjatuhkan vonis dua tahun enam bulan penjara kepada Bahrun.

Bahrun sebelumnya juga pernah dituduh menyembunyikan gembong teroris Noordin M Top.

Selepas dari bui, ia hijrah ke Suriah untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Bulan November 2015 ia diketahui mengirimkan dana ke kelompok ISIS di Indonesia untuk melakukan aksi.

Nama Bahrun sebagai pimpinan kelompok teroris yang beraksi di dekat perbelanjaan Sarinah disebut Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian dalam jumpa pers di Kantor Presiden, beberaja setelah serangan teroris, Kamis (14/1).

Menurut Tito, aksi itu merupakan langkah Bahrun untuk menjadi pemimpin cabang ISIS di Asia Tenggara.

Bahrun tercatat sebagai warga warga RT 01, RW 01, Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. Alamat rumah tersebut merupakan kediaman pribadi kedua orangtua Naim, Fathurahman dan Siti Thoyyibah.

Orangtua Bahrun jualan makanan beku seperti sosis, bakso hingga nugget.

"Bahrun masih tercatat sebagai warga kami di Kelurahan Sangkrah. Tinggalnya di Jalan Sungai Indragiri Nomor 57, Sangkrah. Tapi saya tidak tahu aktivitasnya apa, saya belum pernah ketemu," ujar Lurah Sangkrah, Singgih Bagjono, Jumat.

Saat dikunjungi, rumah orangtua Bahrun terlihat sepi.

"Enggak, maaf nggak bisa wawancara," ujar seorang wanita yang merupakan adik Bahrun Naim.

Ia kemudian langsung menutup pintu rumah.

Ketua RT 01 Sugeng mengatakan kedua orangtua Naim tinggal bersama dua anaknya (adik kandung Naim). Dikatakan, Bahrun Naim jarang sekali beraktivitas bersama warga lainnya.

"Orangnya cenderung diam dan sopan. Bapaknya, pensiunan Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang lebih banyak beraktivitas bersama warga," ungkapnya. Sugeng menambahkan sejak keluar dari penjara, Naim jarang sekali pulang ke rumah. Ia mendengar kabar Naim tinggal di Suriah.

Reparasi komputer

Semasa hidup di penjara, Bahrun Naim sering mengisi acara pengajian. Staf Rumah Tahanan (Rutan) Klas 1A Solo, Juniedi, mengatakan Naim merupakan sosok sangat pendiam.

"Dulu sebelum sidang dia ditempatkan di blok B, tetapi setelah sidang ditempatkan di blok C," ujarnya, Jumat.

Juniedi menambahkan, selama di rutan Naim bersikap sangat baik dan sering membantu staf rutan memperbaiki komputer yang rusak.

"Naim mengajari saya membuat blog untuk mempromosikan usaha saya. Banyak pesanan usaha saya datang dari luar kota karena membaca blog yang dibuat Naim," sambungnya.

Selain itu, selama berada di rutan, istri pertama Bahrun Naim bersama dua anaknya, hampir setiap jadwal besuk selalu mengunjungi suaminya ini.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Darsono membenarkan Bahrun Naim merupakan alumni dari kampusnya.

"Bahrun Naim merupakan alumni program D3 Jurusan Ilmu Komputer Fakultas MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam). Dia masuk 2002 dan lulus pada tahun 2005. Angkatan ini merupakan angkatan pertama program D3 Ilmu Komputer," ujarnya, Jumat.

Wakil Dekan Fakultas MIPA, Prof Sugiyarto juga mengatakan selama kuliah di UNS, prestasi akademik Bahrun Naim tidak menonjol.

"Indeks prestasinya saya tidak tahu pastinya, tetapi dia tidak begitu menonjol untuk prestasi akademiknya," ujarnya.

Sugiyarto menambahkan semasa di kampus, Bahrun Naim tidak aktif dalam organisasi keagamaan di kampus.

Hanya saja, Naim pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer. 

Sumber: tribunnews.com

Maimun alias Abu Rimba, saat diwawancarai wartawan di kawasan pegunungan wilayah pantai Barat Aceh
StatusAceh.Net - Tentara Rakyat Aceh Keadilan (TRAK), kelompok bersenjata di Aceh yang menyatakan diri pecahan dari kelompok bersenjata Din Minimi hingga kini masih tetap bertahan di kawasan Pegunungan Pantai Barat Aceh.

Kelompok bersenjata yang mengklaim diri memiliki 40 anggota itu mengaku tak akan menyerah sebelum Pemerintah Aceh mengabulkan tuntutan mereka.

“Walau Din Minimi sudah menyerah, kami tidak akan menyerah dan terus mengangkat senjata sebelum tuntutan kami dikabulkan oleh Pemerintah Aceh dan Pemerintahan Pusat,” kata Abu Rimba, nama panggilan dari Maimun, tokoh TRAK kepada wartawan, Jumat (15/1/2016).

Abu Rimba, mengaku TRAK mengangkat senjata murni karena ingin memperjuangkan hak warga Aceh, khususnya korban konflik dan para kombatan Gerakan Aceh Merdeka yang selama ini tidak mendapat perhatian dari Pemerintahan Aceh.

“Kami angkat senjata bukan untuk merampok atau melakukan aksi kriminal di Aceh, gerakan kami murni untuk menuntut hak warga Aceh di antaranya: hak anak yatim, janda korban konflik, lapangan kerja untuk mantan kombatan GAM dan bendera bulan bintang segera disahkan oleh Pemerintahan Pusat,” kata dia.

Abu Rimba yang merupakan kombatan GAM ini mengaku terpaksa kembali mengangkat senjata dan bertahan di gunung, karena Gubernur Zaini Abdullah dan Wakil Gubernur Muzakir Manaf telah mengkhianati rakyat Aceh.

Meski terus diburu dan sempat kontak tembak beberapa kali dengan aparat keamanan semenjak masih di bawah komando Din Minimi, Abu Rimba mengaku akan terus melakukan strategi dan perlawan.

“Saya beberapa kali sempat dikepung dan terlibat kontak senjata dengan aparat keamanan baik di Pidie maupun di Aceh Timur. Tapi, kami tidak akan turun sebelum semua tuntutan kami dikabulkan termasuk Bendera Bulan Bintang," tegas dia.

"Tuntutan kami sama dengan tuntutan Din Mini sebelumnya, tapikan sekarang tidak semua dikabulkan. Makanya saya belum turun,” kata dia.

Pasukan Brimob saat mengejar kelompok sipil bersenjata di pegunungan Desa Dewua, Poso Pesisir Selatan, Selasa (7/10). (Budiyantowiharto/JPNN)
Poso - Baku tembak antara aparat gabungan TNI dan Polri dengan kelompok teroris Poso kembali pecah, Jumat, 15 Januari 2016. Kejadian itu terjadi di Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Sulawesi Tengah.

Dari laporan Kepolisian, baku tembak yang terjadi hanya berjarak tiga kilometer dari pemukiman warga tersebut menewaskan seorang anggota terduga teroris yang tergabung dalam Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin Santoso atau Abu Wardah.
“Proses evakuasi (jenazah teroris) sedang dilakukan. Kondisi medannya sulit,” ujar Kapolres Poso, AKBP Ronny Susesno, Jumat, 15 Januari 2016.
Kontak senjata ini diawali oleh pelemparan bom yang dilakukan kelompok terduga teroris. Kala itu, aparat keamanan tengah mencurigai sebuah pondok yang dianggap menjadi tempat persembunyian belasan orang jaringan Santoso.

“Diperkirakan sekitar dua minggu mereka telah menempati pondok itu. Anggota di lapangan sudah melakukan pengintaian. Dan pada pagi tadi, saat akan melakukan  penyergapan, mereka melempari bom pada anggota, dan terjadilah kontak tembak,” ujar Ronny menjelaskan.

Baku tembak ini pun berlangsung hingga dua jam setengah. Yakni dari pukul 07.30 hingga 10.00 waktu setempat. Pengetatan pengamanan di Poso juga berkaitan dengan serangan bom di kawasan Sarinah Jalan MH Thamrin Jakarta pada Kamis 14 Januari 2016.(VIVA)

Avanza yang dijeburkan warga di Mulyorejo, Surabaya, Jumat (15/1/2015) hari ini.
StatusAceh.Net - Pernah baca tulisan 'Ngebut Benjut' di perkampungan?

Jangan sekali-kali meremehkan tulisan itu, bila tidak ingin bernasib seperti pengendara Toyota Avanza di Surabaya ini.

Karena ngebut di kampung Mulyorejo, mobil Avanza-nya yang bernopol L 1607 MM diceburkan ramai-ramai ke sungai oleh warga setempat, Jumat (15/1/2015).

Mobil ini berisi dua orang. Belum diketahui identitas pengendara mobil tersebut.

Menurut Kasat Reskrim Polsek Mulyorejo, AKP Nanang Efendi, peristiwa ini berawal ketika mobil Avanza ini ngebut di perkampungan Mulyorejo.

Petaka terjadi, mobil yang ngebut, kemudian menabrak tiga sepeda motor yang diparkir di pinggir jalan.

Emosi warga pun tak terbendung lagi.

"Warga teriak minta mobil ini berhenti, tapi pengemudi tetap tancap gas," kata AKP Nanang.

Mungkin pengendara panik, mobil akhirnya malah menabrak pagar.

Warga kemudian menarik pengendara mobil, lalu memukuli pria tersebut.

Tak puas, warga kemudian mendorong mobil Avanza itu ke sungai.

Pengemudi dari Avanza sendiri kabarnya sampai dilarikan ke rumah sakit setelah dipukuli oleh warga. (*)

Jakarta - Siapa sangka pelaku bom di kawasan Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, merupakan seorang residivis yang pernah latihan terorisme di Aceh. Dia adalah Afif alias Sunakim asal Karawang, Jawa Barat.

Pria ini merupakan satu dari 40 teroris kelompok Aceh yang melakukan latihan militer di daerah Gunung Bun Jalin Jantho, Kabupaten Aceh Besar.

Kala itu Afif masuk ke jaringan Jamaah Islamiah yang dipimpin Aman Abdurrahman. Afif akhirnya divonis tujuh tahun kurungan penjara di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada 2010.

"Afif dulu pernah ditangkap di Aceh. Dia dapat vonis kalau enggak salah tujuh tahun untuk kasus pelatihan terorisme," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Kompleks Mabes Polri, Jumat (15/1/2016).

Kala melancarkan aksi teror bom di Sarinah, Afif telah bergabung dengan kelompok militan ISIS dengan otak pelaku Bahrun Naim. Afif tampak sangat lihai menghadapi petugas kepolisian. Namun akhirnya, pria bertopi hitam itu ditembak mati di tempat kejadian.(OKZ)


Pasukan Densus saat membungkam aksi serangan teroris di kawasan Sarinah Thamrin Jakarta Pusat Kamis (14/1) kemarin.
Jakarta - Dunia internasional tercengang kagum dengan keberhasilan aparat keamanan Indonesia yang dalam waktu singkat bisa menumpas aksi serangan teroris di kawasan Sarinah Thamrin Jakarta Pusat, Kamis (14/1) kemarin. 

"Dalam tiga jam semuanya sudah terkendali dan dapat mencegah kemungkinan-kemungkinan yang mungkin terjadi," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, usai melaporkan reaksi dunia terhadap Teror Thamrin kepada Presiden di kompleks Istana Negara, Jumat (15/1/2016).

Menurut Retno, banyak Kepala Negara sahabat yang menghubungi langsung Presiden Jokowi untuk menyampaikan apresiasi respons cepat aparat keamanan dalam mengatasi serangan teroris kemarin.

"Presiden sejak Kamis (14/1) sudah menerima telepon dari Malaysia sebentar lagi Perdana Menteri Australia kemudian Raja Arab Saudi juga akan menelpon dan juga Kanselir Jerman," tutur dia.

Bahkan, lanjut Retno, pujian serupa disampaikan langsung oleh PBB.  Respon cepat tiga jam sangat diapresiasi oleh dunia internasional. Kemarin Dewan Keamanan PBB lewat pernyataan resmi mereka menghargai respons cepat Indonesia dalam menangani teror bom tersebut.

Retno mengemukakan selain pujian, dunia internasional juga menyampaikan kecaman terhadap aksi serangan teroris yang melanda ibu kota.  Menurut dia, rata-rata dari mereka menyampaikan apa yang bisa dilakukan negara-negara tersebut untuk Indonesia apabila diperlukan.

Namun, Retno menambahkan, sejauh ini Indonesia masih dapat menanggulanginya sendiri. "Yang saya sampaikan ke presiden dari sejak peristiwa itu terjadi, saya menerima banyak sekali telepon dari menteri luar negeri yang ingin bekerja sama dan menyampaikan simpati kepada rakyat Indonesia," tandas Menlu.(RIMA)

Polisi berjaga di lokasi ledakan. Hari ini keamanan ibu kota diperketat pascaserangan kemarin. (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan aparat kepolisian sesungguhnya sudah memprediksi adanya serangan ke Jakarta pada akhir 2015 dan awal 2016.

"Saya sebetulnya waktu itu sudah dapat laporan, tapi intel kita tidak berani menangkap kan. Saya suruh cari tahu siapa, akhirnya langsung tahu. Polisi sudah tahu, tapi mungkin kita terlalu sopan. Kalau menurut saya, sama orang begitu tidak perlu sopanlah, tidak perlu ragu tembak saja itu semua (teroris)," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/1).

Balai Kota DKI Jakarta yang berlokasi tak terlalu jauh dari area ledakan di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, terlihat memperoleh penjagaan tambahan pascaserangan teroris.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, meski pagi tadi tak ada aparat kepolisian atau militer yang berjaga di halaman depan Balai Kota saat Ahok tiba, saat ini polisi terlihat memasuki Balai Kota. Mereka juga berjaga di Jalan Kebon Sirih depan Gedung DPRD DKI Jakarta.

Penjagaan lebih ketat juga terlihat di pos polisi yang berada di Tugu Tani, Jakarta Pusat. Namun setelah pos polisi tersebut, suasana jalan dan pengamanan terlihat tidak jauh berbeda dari hari-hari biasa.

Ahok, sapaan Basuki, berkata bahwa pengamanan ibu kota pascaledakan kemarin memang ditingkatkan. Namun pengamanan kali ini sama dengan yang dilakukan aparat kepolisian kala Natal dan Tahun Baru beberapa waktu lalu.

"Ibu kota kita persis seperti suasana menjelang Natal dan Tahun Baru siaga I-nya. Tidak ada apa-apa, enggak perlu takut. Kalau mereka (teroris) berani muncul sekarang juga mereka mikir. Yang berani mati kan yang bodoh saja disuruh pasangin bom," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta.

Ahok pun mengimbau bagi warga Jakarta dan wisatawan yang hendak berkunjung ke ibu kota untuk tidak merasa takut.

Kemarin ledakan terjadi di depan Starbucks, Thamrin, disusul baku tembak antara teroris dan polisi di dalam gedung Djakarta Theater XII dan kawasan perbelanjaan Lotus.

Total korban luka dan tewas, kata Wakapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan, mencapai 16 orang, termasuk para pelaku teror.(CNN)

Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana melakukan privatisasi terhadap 5 BUMN dan anak usahanya di 2016. Tiga dari lima BUMN tersebut akan dijual dengan cara melakukan melalui proses strategic selling atau penjualan langsung kepada investor stragis.

Tiga BUMN yang akan dijual sahamnya ke investor ialah PT Merpati Nusatara Airlines (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), dan PT Kertas Leces (Persero). Perusahaan tersebut tercatat sebagai BUMN 'sakit' karena mengalami kesulitan keuangan dan telah setop operasi.

"Penjualan saham ke investor strategis ada 3 yakni Kertas Leces, Kertas Kraft Aceh, dan Merpati," Kata Asisten Deputi Pengembangan Usaha dan Privatisasi BUMN, Sylvester Agung di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Selain menjual saham 3 BUMN tersebut ke investor, Kementerian BUMN akan melakukan privatisasi ke bursa saham untuk 2 BUMN dengan jalan melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana dan right issue atau penerbitan saham baru.

Langkah ini dilakukan dalam rangka pengembangan usaha dengan jalan penjualan saham sesuai dengan ketentuan pasar modal.

"IPO ada PT Perkebunan Nusantara VII, right issue Kimia Farma," sebutnya.

Untuk menjalankan program privatisasi ini, Kementerian BUMN harus mengantongi rekomendasi dari Menteri Keuangan dan Komite Privatisasi serta memperoleh persetujuan dari DPR.(Detik.com)

Tweet yang beredar yang diyakini terkait rilis dari ISIS.
StatusAceh.Net - Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah menyatakan bertanggung jawab atas serangan teror di kompleks Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Pernyataan itu disampaikan media propaganda ISIS, Aamaq, melalui saluran Telegram-nya, seperti dikutip Reuters, Kamis.

"Pejuang ISIS menjalankan serangan bersenjata pagi ini menyasar warga asing dan pasukan keamanan yang melindungi mereka di ibu kota Indonesia," tulis Aamaq.

Di media sosial, sejumlah postingan disebut-sebut juga menjadi bentuk pengakuan resmi ISIS terkait aksi serangan ini.

Rilis itu beredar dalam 3 bahasa, Arab, Inggris, dan Indonesia.

Dalam versi Indonesia, kop dari rilisan ini memakai tulisan : Daulah Islam Indonesia. Sementara di versi Inggris, kop surat memakai tulisan : Islamic State Indonesia.

Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Irjen Tito Karnavian juga menyatakan bahwa serangan yang menewaskan tujuh orang—lima di antaranya pelaku—dilakukan oleh ISIS di Indonesia.

Serangan tersebut, kata Tito, sebagai pembuktian sel ISIS pimpinan Bahrun Na'im untuk menunjukkan pengaruhnya sehingga bisa memimpin ISIS di Asia Tenggara dan Asia Tengah.

Adapun di Indonesia, Bahrun hendak mendirikan sel ISIS bernama Khatibah Nusantara. 


Tribunnews.com

Banda aceh - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh mempertanyakan peran pemuda dalam pembangunan Aceh pada diskusi dengan unsur Pemerintah Aceh yang diwakili sejumlah Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) di Media Centre, Biro Humas Setda Aceh, Kamis (14/1).
 
Menurut Ketua KAMMI Aceh Darliz Aziz, Aceh ibarat sebuah rumah yang di dalamnya terdapat ayah, ibu, anak, abang, adik, dan anggota keluarga lainnya. Mereka semua harus terlibat dalam membangun keluarganya. Pemerintah Aceh harus memberi ruang yang lebih besar bagi para pemuda dan melibatkan mereka dalam pembangunan ekonomi, sosial, kebudayaan, dan Politik.

“Pemuda harus dilibatkan sebagai mitra strategis dalam membangun Aceh, menghadapi peluang dan tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), menepis isu miring tentang pelaksanaan Syariat Islam di Aceh, dan juga ketika Aceh dilanda  bencana,” kata Dariz yang didampingi Sekjend KAMMI Agus Fajri, Ketua Kebijakan Publik Tuanku Muhammad, dan para aktivis KAMMI lainnya. 

Sebelum sesi dialog dimulai, Kepala Biro Humas Setda Aceh Frans Delian, SSTP, MSi, meminta kepada semua unsur SKPA yang hadir untuk memberikan gambaran apa yang sudah, yang sedang, dan yang akan dilaksanakan masing-masing SKPA , sekaligus memberikan gambaran tentang pelibatan pemuda di masa mendatang.

Frans mengaku bangga terhadap KAMMI yang mulai membangun dialektika diskusi dengan jajaran Pemerintah Aceh, dan berjanji akan selalu bersedia memfasilitasi berbagai diskusi demi pembangunan Aceh yang lebih baik.

“Saya tidak anti demostrasi sebagai salah satu medium aspirasi, namun dialog seperti ini lebih elegan dan produktif daripada aksi demostrasi yang  cenderong monolog. Diskusi membuka ruang bagi kita saling berbagi dan berkonstribusi pemikiran untuk Aceh yang lebih baik,” ajak Frans Dellian.   

Menanggapi sejumlah pertanyaan yang dilontar para aktivis KAMMI, pemandu diskusi Saifullah Abdulgani, Kepala Hubungan Media dan Penyiaran, Humas Setda Aceh, memberikan kesempatan kepada perwakilan SKPA untuk memberikan klarifikasi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya.  

Tanggapan pertama datang dari Kepala Bidang Hukum Dinas Syariat Islam Aceh,  Munawar A. Djalil. Munawar mengatakan bahwa partisipasi masyarakat dan organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau OKP seperti KAMMI sangat diperlukan untuk menyampaikan kepada masyarakat di luar Aceh tentang pelaksanaan syariat Islam di Aceh.

“Ada Masyarakat di luar Aceh yang keliri memahami tentang syariat Islam. Ada yang mengatakan syariat Islam menghambat investasi dan pembangunan Aceh, menghambat datangnya para wisatawan dan lain-lain,” kata Munawar.

Pada kenyataannya, menurut Munawar, syariat Islam justru melindungi kepentingan investor dan meningkatkan kepercayaan serta keamanan pedagang dalam melakukan kegiatan ekonomi mereka di Aceh dengan qanun-qanun yang mengatur kegiatan muammalat tersebut secara Islami.

“Begitu juga halnya dengan faktor syariat Islam yang menurut sebagian masyarakat dapat menghambat kunjungan wisatawan ke Aceh, namun fakta menunjukkan bahwa para wisatawan berbondong-bondong datang karena ingin menikmati suasana Islami yang unik di Aceh,” katanya.

Munawar juga mengatakan akan memfasilitasi muzakarah para pemuda Islam di Aceh untuk penyamaan persepsi, dan bersama-sama merumuskan strategi komunikasi dan sosialisasi pelaksanaan syariat Islam Aceh kepada masyarakat dunia. Apabila masyarakat dunia sudah mengetahui bahwa Hukum Syariat Islam itu melindungi dan bahkan merupakan rahmat bagi ummat manusia, semua kekhawatiran akan hilang, kata Munawar lebih lanjut

Terkait dengan peran serta OKP dalam proses penanggulangan bencana, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), H. Asmauddin menyatakan dalam setiap program penanggulangan bencana, pihaknya senantiasa menampung masukan dan partipasi masyarakat.

“Contohnya pada 2015 lalu ketika BPBA menangani ratusan pengungsi rohingya yang terdampar di beberapa titik di Aceh. Bencana kemanusiaan tersebut mengundang partisipasi banyak OKP Islam dari dalam dan luar negeri untuk turut serta memberikan bantuan kepada pengunsi-pengungsi yang sebagiannya di fasilitasi oleh BPBA,” kata Asmauddin.

Lanjutnya, peran serta OKP dan organisasi masyarakat lainnya juga sangat diperlukan dalam berbagai kegiatan sosalisasi pengurangan risiko bencana yang kini dilaksanakan di beberapa lokasi dalam program “Sekolah & Madrasah Tangguh Bencana” dan “Desa Sigap Bencana” sebagai fasilitator.

Sementara itu, Sekretaris Badan Perencanaan dan Pembangunan Aceh, Dr.Ir.Zulkifli mengemukakan bahwa pihaknya membuka pintu selebar-lebarnya kepada masyarakat sipil untuk turut berpartisipasi dalam program perencanaan pembangunan melalui Musyawaran Perencanaan Pembangunan (Musrembang) mulai dari tingkat Desa hingga ke tingkat SKPA dengan ke tingkat Kabupaten maupun propinsi. Selain Musrembang, partisipasi masyarakat juga ditampung berdasarkan hasil kajian ilmiah dan kajian publik yang dilakukan oleh para akademisi dan organisasi masyarakat.

“Kita sangat concern dengan perencanaan dan anggaran yang transparan dan akuntabel sehingga output yang dihasilkan oleh Bappeda diharapkan benar-benar mewakili kepentingan semua stakeholders terkait sesuai dengan visi misi Gubernur dan target Pemerintah Aceh,” kata Zulkifli.

Ketika ditanya mengenai tingginya angka kemiskinan saat ini di Aceh, Zulkifli menjelaskan bahwa semenjak 2008 hingga 2015, total dana otonomi khusus yang sudah dialokasikan dalam bidanga ekonomi, kemiskinan dan sosial budaya berjumlah Rp. 9.866.07 miliar.

“Dalam rentang waktu tersebut, kita telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 28.69 persen di tahun 2008 menjadi 16.98 persen pada 2015. Ini berarti berdasarkan indikator makro, angka kemiskinan yang berhasil kita turunkan dari tahun ke tahun sekitar 1 sekian persen per tahun,” jelas Zulkifli.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris Badan Investasi Aceh, Zulkarnaini, SE, Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Mutiin, SIP, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Aceh, Hamdizal, Kepala Bagian Pendidikan Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Setda Aceh, Khudri, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh, Ramadhani, perwakilan dari Badan Kesbangpol dan Linmas Aceh, Marwan, anggota Tim Puspelkessos Dinas Sosial Aceh, Vici Yulian, dan sejumlah pejabat di lingkungan Setda Aceh.(Rill)

Anggota TNI Jalani Tes HIV/AIDS


Kepri- Dikabarkan sebanyak 1.328 prajurit TNI terjangkit HIV/AIDS, dan hingga 30 Juni 2015 tercatat 343 orang di antaranya meninggal dunia,menurut laporan Dirjen P2PL Kemkes RI, hingga 31 Maret 2015 telah tercatat 179.775 kasus HIV/AIDS di Indonesia.

Dengan rincian HIV positif sebanyak 167.350 kasus dan AIDS sebanyak 66.855 kasus. Jumlah kasus sesungguhnya tentu lebih besar dari yang dilaporkan mengingat adanya fenomena gunung es,” ujar Wadan Lantamal Kepri .

“TNI sebagai subpopulasi dari penduduk Indonesia yang tidak terlepas dari permasalahan, seperti kasus HIV/AIDS di lingkungan TNI. Ini menjadi perhatian serius,” terang Kolonel Laut (P) Guntur Wahyudi selaku Wakil Komandan Lantamal IV/Tanjungpinang saat membuka Peer Leader HIV AIDS yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Lantamal IV/Tanjungpinang, di ibu kota Kepulaua Riau, Selasa ((12/1/2016).

Dia mengatakan, kasus HIV/AIDS di lingkungan TNI meningkat, dan karena bila tidak ditangani secara intensif dan menyeluruh dikhawatirkan berpengaruh terhadap kesiapan TNI dalam melaksanakan tugas operasi militer perang dan selain perang.

Maka pihaknya sangat mendukung program pemerintah maupun pemerintahan Kepri dalam meminimalisir ataupun pencegahan sejak dini penyakit HIV dengan membuka akses ataupun ruang untuk melakukan perawatan kesehatan agar tidak terjangkit maupun menularnya penyakit berbahaya tersebut. 


Editor: Rayful
Sumber: Pos Metro

Banda Aceh - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh menyatakan tahapan pemilihan gubernur (pilgub) dan wakil gubernur di provinsi itu dimulai Februari 2016.

"Tahapan pemilihan gubernur dimulai Februari mendatang atau bulan depan. KIP sudah membuat jadwal tahapannya," kata Ketua KIP Aceh Ridwan Hadi di Banda Aceh, Rabu.

Sedangkan hari pemilihan, sebut Ridwan Hadi, dijadwalkan pada Februari 2017. Namun, Ridwan Hadi tidak menyebutkan tanggal pasti hari pencoblosan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2017-2022.

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh tersebut digelar serentak dengan pemilihan bupati dan wali kota beserta wakilnya di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Dari 23 kabupaten/kota di Aceh hanya satu kabupaten dan satu kota yang tidak menggelar pilkada serentak.

Ridwan Hadi menyebutkan, untuk tahap awal KIP menyiapkan rencana dan program kerja. Serta menentukan kebutuhan anggaran pemilihan gubernur dan wakil gubernur.

Setelah itu, lanjut dia, KIP Aceh berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh. Koordinasi tersebut terkait anggaran dan data penduduk yang akan menjadi daftar potensial pemilih.

"Kami juga akan melakukan sinkronisasi program kerja dengan penyelenggara pemilihan umum di tingkat kabupaten/kota. Serta berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya," sebut Ridwan Hadi.

Ridwan Hadi menyebutkan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas pemilihan umum di Aceh. Meningkatnya kualitas pemilu tersebut tidak terlepas dari tingginya partisipasi masyarakat yang ikut memilih.

"Kualitas serta suksesnya pemilu itu ditentukan oleh tingkat partisipasi pemilih. Oleh karena itu, kami mengajak partai politik yang merupakan peserta pemilu gubernur dan wakil gubernur nantinya ikut berpartisipasi meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam memilih," kata Ridwan Hadi. 

Ilustrasi
KOORDINATOR Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), Alfian yang dimintai tanggapannya terkait langkah KPK menghadirkan enam sekda dari daerah-daerah rawan korupsi, termasuk Sekda Aceh mengatakan,
sebenarnya Aceh sudah masuk dalam daftar merah KPK sejak lembaga antikorupsi tersebut dipimpin Abraham Samad, tahun 2014. Bahkan, pada 2015 Aceh dinyatakan masuk dalam zona penindakan oleh KPK.
“Kalau pemimpin KPK yang baru mau kembali pada pencegahan di Aceh, pertanyaannya bagaimana dengan kasus korupsi sebelumnya? Apa mau diabaikan begitu saja? Sebab, sebelumnya Aceh sudah masuk dalam zona penindakan dan itu diumumkan langsung oleh pimpinan KPK ketika berada di Aceh,” kata Alfian menjawab Serambi, Rabu (13/1) malam.
Menurutnya, pimpinan KPK saat ini seharusnya tidak melupakan hakikat lembaga tersebut yang dilahirkan untuk percepatan pemberantasan korupsi di Indonesia. Korupsi di Aceh tidak cukup dengan pencegahan saja, tapi juga harus diikuti dengan penindakan. Sebab, korupsi yang terjadi di Aceh sangat sistematis, terukur, dan terus berevolusi. “Makanya penting bagiKPK untuk melakukan penindakan dan mengambil alih kasus-kasus yang macet,” demikian Alfian.(serambinews.com)

Beberapa polisi berlindung saat terjadi baku tembak dengan para pelaku teror di Sarinah, Jakarta Pusat. FOTO: AFP/Bay Ismoyo
Jakarta - Para peledak bom di Jakarta diduga mengincar aparat polisi. Beberapa warga melihat pelaku mengincar polisi dengan senjata api dalam peristiwa di Sarinah, Kamis (14/1) siang.

"Saya lihat polisi larian dari pos sebagian, mereka lepas rompi hijau polantas karena ketakutan. Lari ke arah gedung Jaya selamatkan diri. Dia lagi dibidik mau ditembak sama pelaku," ujar Santoso, salah satu warga pada JPNN.

Menurut Santoso, polisi-polisi itu kebanyakan lari ke arah gedung Jaya dan beberapa gedung lain di Jalan Wahid Hasyim.

"Ada polisi lari ke arah Gedung Jaya sampai sembunyi masuk lemari. Ada yang HP-nya jatuh waktu lari, tapi nggak peduli lagi karena ketakutan," imbuh Santoso.

Dia menambahkan, beberapa polisi berlari ke kantin perkantoran di sekitar Sarinah. Mereka terlihat sangat ketakutan. Apalagi, saat itu mereka tidak membawa senjata. (JPNN)

Bom mobil di depan pos polisi Turki tewaskan enam orang, termasuk wanita dan bayinya, Rabu (13/01/2016). Foto: Twitter/@ElmasOzlemelmas
StatusAceh.Net - Enam orang, termasuk wanita dan bayi, tewas sementara 39 lainnya terluka dalam serangan bom mobil yang terjadi di sebuah pos polisi di Provinsi Diyarbakir, Turki.

Awalnya, hanya dua yang tewas akibat ledakan yang diduga dilakukan oleh Partai Buruh Kurdistan (PKK) di kota Cinar itu. Korban bertambah akibat tertimpa bangunan yang roboh beberapa saat pasca ledakan, kata pemerintah setempat dalam sebuah pernyataan, Kamis (14/01/2016), dikutip dari The Guardian.

Bom diledakkan di depan gerbang masuk kompleks polisi Cinar, kata pejabat setempat, BBC melaporkan.

Anggota polisi dan warga sipil sama-sama menjadi korban serangan, meski laporan sebelumnya menyebutkan bahwa hanya sipil yang tewas.

Kantor gubernur Diyarbakir mengatakan, 14 orang terluka akibat serangan bom sementara 25 lainnya terluka akibat tertimpa gedung yang roboh.

Pos polisi lainnya di kota Midyat, Provinsi Mardin, juga diserang oleh milisi, menurut media Turki. Tapi, tak ada laporan mengenai korban jiwa.(RIMA)

Peristiwa Bom Sarinah vs PT.Freeport
Jakarta - Ledakan bom terjadi sampai enam kali ledakan di i pusat perbelanjaan Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) pagi.

Dilanisr kantor berita Antara, ledakan pertama terdengar pukul 10.40 WIB, sedangkan ledakan kedua terdengar sekitar pukul 10.50 WIB, ledakan ketiga pukul 10.56 WIB, ledakan keempat pukul 11.58 WIB, ledakan kelima pukul 11.00 WIB, dan ledakan keenam pukul 11.03 WIB

Ledakan keenam diduga bom yang terdengar sampai radius 2 km terdengar di Jakarta Pusat, dengan pusat ledakan di kawasan Sarinah, Jl Thamrin, Kamis sekitar pukul 11.03 WIB.

Rangkaian ledakan itu terjadi dalam kurun kurang dari 30 menit, sedangkan wartawan antaranews di lapangan menyatakan terjadi pula kontak senjata dengan polisi antara orang-orang diduga pelaku peledakan.

Menurut keterangan wartawan antaranews.com di lapangan, tiga ledakan terjadi bersusulan dan polisi menemukan senjata.

Orang-orang di sekitar kompleks gedung-gedung yang berdekatan dengan Gedung Sarinah di Jakarta Pusat, berhamburan menjauhi situs ledakan setelah ledakan pertama terjadi mereka berusaha mendekati situs ledakan.

Belum jelas pelaku, korban dan motifnya.

Namun, seorang netizen @ferizandra menulis di jejaring twitter tadi malam bahwa akan ada pengalihan isu terkait batas waktu Freeport Indonesia menawarkan saham, yang deadline nya hari ini, Kamis, 14 Januari 2016.

"Jangan lupa besok 14/01/2016 batas waktu Freeport Indonesia utk menawarkan saham... hati2 pengalihan isu..." tulis akun @ferizandra tadi malam, Rabu (13/1).

Dalam penelusuran berita, KOMPAS pada 4 Desember 2015 memposting berita dengan judul: 14 Januari 2016 "Deadline" Freeport Tawarkan Divestasi (Baca Disini )
Freeport adalah masalah krusial Indonesia menyangkaut hajat hidup 250 juta rakyat Indonesia. Dalam satu analisa, seandainya kekayaan Freeport yang mengeruk Sumber Daya Alam di Papua hasilnya sebagian besar untuk Indonesia maka bukan saja rakyat Papua kaya raya juga rakyat Indonesia akan sekolah gratis sampai perguruan tinggi.(Red)


Penyelundup sabu di Aceh.
Banda Aceh - Butuh modal untuk meminang si pujaan hati, WN Malaysia, Fairil Hisma bin Ismail alias Sam (40) nekat menyelundupkan sabu ke Aceh seberat 993 gram. Sam ditangkap oleh pihak Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Aceh saat tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang.

"Dia itu (Fairil Hisma bin Ismail alias Sam) selundupkan sabu karena mau kawin di Malaysia," kata Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi kepada wartawan, Kamis (14/1).

Selama ini pola masuknya sabu ke Aceh dari Malaysia melalui transportasi laut dan udara, seperti melalui pantai timur dari Banda Aceh hingga Aceh Tamiang.

"Kebanyakan masuk dari jalur laut," tukasnya.

Sementara itu Kepala Kanwil Bea Cukai Aceh, Saifullah Nasution mengatakan, penangkapan Sam setelah pihaknya melakukan pemantauan sejak akhir 2015. Karena ada informasi awal Januari 2016 akan masuk sabu ke Aceh.

"Informasi dari informan kami, awal Januari 2016 ada keberangkatan kurir dari Malaysia masuk ke Aceh. Setelah diperiksa dalam tas tersangka, terdapat butiran kristal dan setelah kita periksa di laboratorium di Medan terbukti itu narkoba jenis sabu," imbuhnya.

Saat ini untuk proses hukum akan diserahkan pada pihak Polda Aceh. Dia diancam undang-undang berlapis, yaitu undang-undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan dan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.(MDK)

Aceh utara- Dinas Pendidikan Aceh Utara melalui UPTD pendidikan kecamatan Sawang Aceh Utara, melantik Sepuluh Kepala Sekolah baru yang akan bertugas diseluruh Sekolah yang ada disawang Rabu (13/1).

Acara yang dimulai sekitar jam 10:00 wib,yang bertempat di Aula kecamatan Sawang turut di hadiri oleh Drs.Kaoy Msn selaku Kasi pendataan Dinas Pendidikan Aceh Utara, muspika dan seluruh kepala Sekolah yang ada di Sawang.

Disela-sela sambutannya Drs.Kaoy mengatakan bahwa setiap Guru yang sudah bersertivikasi selama sudah bertugas selama Empat tahun sudah seharusnya dimutasi.

Harapan Dinas Pendidikan Aceh utara kepada seluruh kepala sekolah agar tidak melupakan tugas pokok kepala sekolah yang telah ditetapkan pemerintah.dan apabila ada kegiatan supaya bisa ada keterbukaan antar sesama," Bila perlu hubungi langsung awak media,jangan sampai setelah ada keburukan baru diketahui media,maka itu akan "Choe Ujong" alias konyol, Ujar Kaoy.

Sofyan Us.Spd selaku kepala UPTD Pendidikan juga berharap kepada sekolah yang baru agar dapat bekerja secara maksimal,transparan,jujur, dan setiap ada sesuatu hendaknya selalu berkoordinasi dengan kecamatan.

Kepala sekolah yang di ganti itu meliputi, kepala SDN 18, 19, 21, 24, 26,27 Sawang sedangkan untuk tingkat SMP meliputi SMPN 1 dan 2 sawang, Kepala SMK Sawang dan Kepala TKS Bungong Jeumpa Puteh.

Reporter: Junaidi Spdi


Jakarta - Polisi memastikan telah berhasil melumpuhkan empat pelaku teror di sekitar Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Bahkan, mereka ditembak di tempat usai sebelumnya sempat beradu ketangkasan dengan personel kepolisian.
 
"Empat pelaku, kita lakukan upaya tegas. Berhasil dilumpuhkan ditembak mati," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol M Iqbal kepada awak media di depan Jakarta Teater, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).

Iqbal menambahkan, keempat pelaku saat ini tengah dievakuasi. Mereka dilarikan ke RS Polri untuk diautopsi. "Pelaku tersebut kita evakuasi, selanjutnya akan kita proses," imbuhnya.

Meski demikian, polisi belum bisa memastikan identitas serta asal kelompok para pelaku. Iqbal menyebut, upaya pelumpuhan keempat peneror dipimpin langsung oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian. "Kita belum bisa pastikan mereka dari mana, masih kita dalami," tukasnya.‎(OKZ)


Jakarta - Empat orang tampak tergeletak saat terjadi ledakan dan baku tembak di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin. Kejadian ini terlihat jelas dalam video ini.

Pantauan Tribunnews, satu orang terlihat tergeletak di sekitar lokasi parkiran Cafe Starbuck yang berada di seberang Sarinah.

Korban terbanyak yakni tiga orang tergeletak di samping Pos Polisi di Jalan MH Thamrin atau persis di seberang Sarinah.

Ketiga korban di dekat Pospol dalam kondisi mengenaskan.

Tubuhnya penuh luka dan pakaiannya terkoyak dan mengeluarkan asap.

Bom terjadi sebanyak enam kali.

Bom berawal dari sekitar Cafe Starbuck dan kemudian di sekitar Pos Polisi.

Kemudian terjadi baku tembak di sekitar kawasan Starbuck dan gedung Jakarta Theater.

Sertelah terjadi ledakan di Pos Polisi Sarinah, kepolisian langsung terlibat baku tembak dengan pelaku.

Usai ledakan sekitar 10.50 WIB, polisi dalam sebuah video tampak tiarap di belakang mobil yang berhenti di Jalan MH Thamrin.(TRB)

Polisi Indonesia berada di lokasi kejadian serangan dan ledakan di Jakarta, Kamis siang (14/1).
Jakarta - Beberapa ledakan terjadi di sekitar perempatan Sarinah di Jl. MH Thamrin Jakarta Pusat.
Sejumlah media lokal di Jakarta mengatakan sedikitnya tiga orang tewas, tetapi belum jelas apakah korban tewas ini merupakan pelaku ledakan atau korban lain.

Hingga berita ini dilaporkan ketiga korban masih belum dievakuasi dari lokasi kejadian. Seluruh jalan menuju ke Jl. MH Thamrin juga ditutup karena masih terjadi baku tembak antara polisi dan pelaku serangan.

Belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang.(VOA)

Petugas kepolisian membawa senjata berlari dekat korban ledakan bom yang tergelatak di jalan MH. Thamrin kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (14/01/2015).
Jakarta - Pasca bom bunuh diri dan penembakan yang terjadi di kawasan Sarinah-Thamrin, Kamis, 14 Januari 2016, polisi langsung menggeledah gedung di sekitar lokasi kejadian.

Pantauan VIVA.co.id, polisi menyisir gedung Jakarta Theater dan Gedung Sarinah lantaran diduga pelaku ada di sana.

Saat ini, situasi di lokasi dan sekitarnya masih mencekam. Sementara itu, salah satu saksi lainnya, Husaini (52 tahun), menyatakan jika dia sempat menolong polisi yang terkena tembakan itu.

"Saya melihat jika pelaku yang menggunakan baju warna putih itu menembak ke arah asal. Satu polisi terkena tembak di perut, saya menolong polisi itu. Pelaku tidak menggunakan penutup wajah," ucap dia.

Sementara itu, semua jalan menuju Sarinah-Thamrin ditutup total dari arah Bundarah Hotel Indonesia maupun Monas. 

Aksi salah satu pelaku dari komplotan penembak dan pengeboman di kawasan sekitar Gedung Sarinah, Jakarta, tertangkap kamera. Teroris yang mengenakan baju putih-putih itu terlihat berjalan mengendap-endap, menenteng senjata dan menembakkannya.

Menurut saksi, saat ledakan terjadi ada juga seorang berpakaian hitam dengan membawa tas ransel. Orang tersebut dikejar oleh aparat Polri.

"Terjadi baku tembak," ujar saksi itu.

Usai kejadian tersebut, ratusan aparat kepolisian juga mengepung lokasi kejadian. Mereka mengejar salah satu pelaku yang dikabarkan bersembunyi di Gedung Jakarta Teater.

Sejumlah pasukan TNI juga turut membantu petugas kepolisian. Mereka datang dengan menggunakan motor dan terlihat membawa senjata.

Dalam insiden di Sarinah, sedikitnya 3 orang tewas. Ledakan juga terjadi di 3 lokasi lainnya, yaitu kawasan Slipi, Kuningan dan Cikini.(VIVA)

Tgk H. Mustafa Ahmad (Abu Paloh Gadeng)
Aceh Utara - Ketua MPU Aceh Utara, Tgk H. Mustafa Ahmad (Abu Paloh Gadeng), mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh pihaknya dari Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Propinsi Aceh, Gerakan Fajar Nusantara {Gafatar) itu suatu aliran sesat dan menyesatkan serta sangat berbahaya.

“Salah satu ciri dari ajaran sesat aliran Gafatar yaitu tidak perlu salat,” ujar Abu Paloh Gadeng di kantornya, Rabu (13/01/2016).

Menurut Abu, sampai saat ini belum ditemukan indikasi orang-orang aliran Gafatar mengembangkan ajaran di Aceh Utara. Aliran yang sebelumnya bernama Millata Abraham, baru ditemukan di Banda Aceh.

“Memang dulunya pernah ada di Lhoksukon dua orang yang sempat menganut ajaran Millata Abraham, tapi keduanya sudah insyaf,” terang Abu.

Kemudian, ada ditemukan juga beberapa orang penganut ajaran Millata Abraham di Krueng Mane, Aceh Utara,  tapi mereka itu berasal dari Matangglumpangdua, Kabupaten Bireuen. Mereka hanya singgah sementara dan setelah diketahui mereka pindah.

Abu mengakui kemungkinan pergerakan aliran ini masih sembunyi-sembunyi belum berani menampakan diri seperti di Banda Aceh.Umumnya orang tertarik dengan kelompok ini karena tidak perlu salat dan menghalalkan yang haram.

“Dari ciri-ciri tidak salat dan menghalalkan yang haram, ada kemungkinan kelompok ini berasal dari anak-anak dari orang-orang Partai Komunis Indonesia (PKI) yang bertujuan untuk mengacaukan situasi masyarakat Indonesia,” jelas Abu.

Mengatasi berkembangnya aliran sesat ini, Abu mengharapkan pemerintah untuk mengambil tindakan tegas dengan menghukum dengan seberat-beratnya. Bila perlu dengan hukuman mat,i karena misi aliran ini lebih membahayakan dri narkoba,” pungkas Abu.

Beberapa faksi dalam kelompok MNLF yang didirikan Nur Misuari kini bekerja sama dengan pemerintah untuk memberantas kelompok teror Abu Sayyaf. (Getty Images/David Greedy)
StatusAceh.Net - Di selatan Filipina, konflik masih terus mengintai. Sejak merebak lebih dari enam dekade silam, damai masih menjadi angan-angan bagi sekitar 29 juta orang yang hidup di Kepulauan Mindanao. Kesenjangan, lagi-lagi jadi awal sebab-musababnya.

Medio 1950-an, sekitar satu dekade setelah Filipina merdeka, umat Muslim Mindanao masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Dahulu, di tanah itu, nenek moyang mereka hidup damai sebelum penjajah Spanyol dan Amerika Serikat yang membawa kebudayaan Kristen menjejakkan kaki.

Kemerdekaan yang dicapai Filipina dari Amerika pun, tak serta merta mengubah nasib mereka. Dalam bukunya “Muslim Rebels and Rulers”, seorang pensiunan tentara Amerika Serikat, Thomas McKenna, mengatakan bahwa semakin kuatnya cengkeraman penduduk Kristen atas sendi-sendi perekonomian membuat Muslim Filipina kian tersisih.

Melihat gelagat tak baik dari hal ini, pemerintah akhirnya menginisiasi program integrasi. Pada 1957, didirikanlah Komisi Integrasi Nasional (CNI).

Pemerintah Filipina lantas membuat program beasiswa edukasi bagi umat Muslim Filipina yang terbagi menjadi dua jenis. Proyek pertama adalah pengiriman Muslim Filipina dari selatan ke pusat kota demi mendapatkan pelajaran agar dapat berintegrasi dengan kehidupan nasional.

Selain itu, CNI juga menyediakan program beasiswa pendidikan Islam untuk memperkuat iman para Muslim Filipina. CNI bahkan dapat menerbangkan mereka ke Timur Tengah agar dapat memperdalam kajian agamanya.

Tak disangka, program integrasi ini justru malah menumbuhkan benih separatis.

Menurut McKenna, ketika tiba di pusat Kota Manila, mereka yang berniat menjalani program integrasi justru menjadi saksi begitu besarnya sentimen anti-Muslim. Tekanan kian keras setelah Ferdinand Marcos terpilih menjadi presiden pada 1965.

Diskusi politik di luar ruang kampus pun semakin gencar dilaksanakan. Hingga akhirnya amarah Muslim Filipina memuncak pada 1968.

Kala itu, Benigno Aquino yang baru saja terpilih sebagai senator bersaksi di hadapan Senat bahwa ada petugas tentara Kristen menembak mati beberapa personel Muslim di Pulau Corregidor, Manila Bay.

Tak hanya terkejut dengan berita kematian tersebut, Filipina juga gempar karena hanya segelintir orang yang mengetahui adanya tentara Muslim di daerah tersebut.

Akhirnya, terkuaklah fakta bahwa pemerintah memiliki program pelatihan militer bernama Operasi Merdeka. Pada Desember 1967, sekitar 180 peserta pelatihan ditransfer ke Pulau Corregidor.

Pulau bersejarah tempat pertempuran sengit antara Jenderal Douglas McArthur dan Jepang pada Perang Dunia II ini pun menjadi situs proyek rahasia baru dengan kode Jabidah.
MNLF didirikan oleh Nur Misuari dan menjadi cikal bakal kelompok separatis di Filipina. (Dok. Wikimedia)
McKenna mengatakan bahwa para peserta pelatihan tersebut melontarkan protes atas perlakuan terhadap mereka selama di Pulau Corregidor. Mereka meminta izin untuk kembali ke kampung halaman.

Namun sayangnya, setidaknya 14 di antara mereka dieksekusi mati tanpa proses peradilan yang jelas.

Alasan pemerintah membentuk Operasi Merdeka hingga kini tak juga terkuak.

“Interpretasi paling sering dilontarkan adalah bahwa proyek tersebut merupakan bagian dari pemerintahan Marcos untuk menginvasi daerah Sabah, Malaysia, yang terletak di Pulau Kalimantan,” tulis McKenna dalam bukunya.

Pembantaian Jabidah ini semakin menyulut emosi para pelajar Muslim di Manila. Sepanjang 1968, ruas-ruas jalan Manila dipenuhi demonstran Muslim yang menyerukan protes terhadap Pembantaian Jabidah.

Berbagai aksi protes menjadi akar gerakan separatis selanjutnya.

Adalah Nur Misuari, seorang keturunan Tausug dari Sulu. Terlahir dari keluarga sangat miskin, Misuari mengikuti program beasiswa CNI untuk belajar di University of the Philippines.

Setelah lulus, ia mengajar dan menjadi salah satu penggagas Liga Muslim Nasionalis (MNL). Misuari pun menjadi editor harian resmi MNL, Philippine Muslim News.

Dalam salah satu editorialnya, Misuari menulis, "Separatisme adalah proses yang mahal dan menyakitkan dan beberapa orang biasa siap untuk membayar harganya. Namun, dunia ini sudah menjadi saksi waktu dan lagi-lagi membagi negara menjadi lebih kecil. Pembagian politik tidak sepenuhnya ada dalam kontrol tangan manusia, juga bukan produk dari kesemena-menaan mereka. Ini adalah hasil dari kondisi aktual di mana manusia menemukan dirinya sendiri. Ini adalah hasil dari sistem."

Para intelektual separatis kemudian tak mau disebut Muslim Philippinos atau warga Muslim Filipina. Mereka memproklamirkan diri sebagai Moro, sebutan kuno Spanyol bagi umat Muslim.

"Moro not Filipino." Slogan tersebut menggaung di berbagai pelosok Filipina. Kaum Moro bertekad untuk merdeka dari Filipina di bawah bendera Bangsamoro.

Tulisan editorial Misuari juga ternyata menorehkan kesan dalam sanubari para pemuda Muslim Filipina. "Ia (Misuari) menginspirasi mereka dengan pemahaman pemberontakan bersenjata," kata penulis yang pernah meraih Padma Bhushan Award, T.J.S. George, dalam bukunya, "Revolt in Mindanao".

Operasi Merdeka juga membuka pikiran Misuari untuk memerdekakan diri. Jalan pun sudah dibuka dengan menjamurnya akar gerakan separatis seperti Mindanao Independence Movement (MIM) pimpinan mantan Wali Kota Cotabato, Datu Udtug. MIM ditengarai menggagas kamp pelatihan militan yang nantinya diikuti oleh Misuari.

"Keinginannya tercermin di dalamnya dan tempat telah dibuka oleh formasi MIM yang memudahkan Misuari untuk membentuk skema praktik jelas, yaitu pembentukan pasukan gerilyawan dengan pelatih profesional," tulis George.

Misuari lalu menjadi salah satu tokoh sentral dalam gerakan separatis di selatan Filipina dengan mendirikan Moro National Liberation Front (MNLF). Dalam perjalanannya, MNLF menjadi cikal bakal terbentuknya banyak kelompok lain, seperti MILF, BIFF, dan Abu Sayyaf. Kini kelompok militan di Filipina bahkan menjadi pendukung grup teror paling berbahaya di dunia, ISIS. Abu Sayyaf, yang merupakan kelompok sempalan MNLF, menyatakan berbaiat kepada ISIS sejak 2014. Sementara itu, Ansar Khalifah Philippine (AKP) telah mendeklarasikan akan membangun khilafah ISIS di Asia Tenggara. 

Sumber: CNN INDONESIA

Jakarta - Gara-gara pembersihan gerobak kaki lima, kantor Camat Tanah Abang pun ramai dengan perdebatan dan pemukulan pada Senin malam.

Menurut Komandan Paspampres Mayjen Andika Perkasa, dua orang anggotanya terlibat dalam keramaian itu karena hendak melayangkan protes pada camat Hidayatuloh yang berperilaku kasar saat merazia pedagang kaki lima tempat anggotanya itu sedang makan malam. Dua anggota itu adalah Serda TMA dan Serda TP.

"Serda TMA datang karena tidak terima diperlakukan kasar oleh camat. Ia menanyakan sekali lagi pada camat mengapa beliau berkata kasar. Sekali pun Camat TA merespon dengan agak emosi, Serda TMA sama sekali tidak menunjukan emosi," ujar Andika pada JPNN, Selasa (12/1).

Belum selesai perdebatan keduanya, tiba-tiba salah satu pedagang yang gerobaknya disita menendang kardus minuman kemasan di depan kaki camat. Si pedagang juga berusaha mencekik camat. Serda TP yang mendampingi Serda TMA berusaha menghentikan aksi pedagang tersebut.

"Namun saat Serda TP sudah berhasil memisahkan pedagang tersebut dari Camat TA dan berjalan keluar pagar, dia malah dihadang oleh Satpol PP yang memintanya untuk masuk lagi ke kantor camat," imbuh Andika.

Pada saat Serda TP berjalan kembali ke kantor camat itulah, tiba-tiba seorang oknum satpol PP memukulnya dari belakang. Sementara anggota Satpol PP yang lain juga berusaha mengepung mengeroyoknya. Perkelahian baru pun terjadi karena ulah satpol PP tersebut.

"Pada saat itulah Serda TP balas memukul oknum Satpol PP dan mereka yang berusaha memukulinya. Karena terdesak, Serda TP akhir-nya mengeluarkan Air Soft Gun yang dibawa dan memukulkan ke salah satu anggota Satpol PP," sambung Andika.

Pada akhirnya, Serda TP tetap dikeroyok oleh sekitar 20 orang anggota Satpol PP. Camat TA akhirnya melerai dan memerintahkan anggota Satpol PP untuk tidak lagi memukuli Serda TP. Si camat menjelaskan bahwa yang memukulnya bukan anggota paspampres tersebut, melainkan pedagang.

"Akhirnya Serda TP dibawa ke dalam kantor camat sampai datangnya aparat Koramil, Polsek, Garnisun dan Pomdam," tandas Andika. (pnn)

Ilustrasi
 "Yang penting masyarakat harus paham. Setelah dana dihapus jangan lagi meminta dana kepada anggota dewan," jelas Irwan Djohan.
Banda Aceh - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh Teuku Irwan Djohan mendukung agar dana aspirasi untuk segera dihapus. Tapi, penghapusan dana aspirasi juga harus dibarengi dengan dukungan masyarakat untuk tidak mengajukan program aspirasi kepada dewan.

“Saya setuju dana itu dihapus, dengan catatan masyarakat tidak ada lagi datang ke DPR untuk mengajukan proporsal," kata Irwan Djohan pada saat melakukan penyerahan alat kebersihan di Gampong Geuce Kaye Jantho, Banda Aceh, Rabu (12/01)

Menurut Irwan Djohan, setelah dana itu dihapus, anggota dewan juga tak lagi terbebani dengan pengajukan program-program dana aspirasi oleh masyarakat.

"Yang penting masyarakat harus paham. Setelah dana dihapus jangan lagi meminta dana kepada anggota dewan," jelasnya.

Selama ini,kata Irwan, ketika anggota dewan tak membantu masyarakat, maka dewan dianggap tak peduli dengan rakyat. Namun, ketika dibantu, dewan kewalahan karena tak tahu mau mengambil uang dari mana.

"Makanya harus ada kesepatakan bersama, anggota DPR, pemerintah, masyarakat gampong dan semua elemen masyarakat untuk tidak mengajukan proposal ke dewan," jelasnya “Jujur saja selama ini kampus – kampus juga mengusulkan program lewat dana aspirasi. karena usulan melalui dinas – dinas tidak terakomodir dengan baik,”

Menurut Irwan Djohan, kejadian ini disebabkan karena birokrasi pemerintah yang cukup rumit pada saat pengusulan berbagai program masyarakat.

“Karena lewat pemerintah tak tercapai program yang diharapkan. Sehingga kepala gampong mewujudkan melalui anggota dewan dari dapilnya,” imbuhnya.

Apabila pemerintah Aceh dapat mengakomodir semua usulan masyarakat, kata Irwan, kemungkinan masyarakat tidak perlu mengajukan lagi program ke dewan. Sehingga dana aspirasi sudah bisa dihapus

“Jadi kalau saya sendiri yang menolak, bagaimana dengan anggota yang lain. Begitu datang masyarakat saya bilang tidak ada dana aspirasi, itu kan tidak mungkin sedangkan dari partai lain ada,” tutupnya.(AJNN)
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.