2017-01-29

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

Bireuen - Furqan Firmandez Dilantik Sebagai Ketua Double Cabin Indonesia Chapter AcehBireuen - Peringatan hari jadi  Hmi Yang ke - 70, pengurus Himpunan mahasiswa Islam (Hmi) Cabang Bireuen Gelar sejumlah kegiatan yang berlangsung di Halaman Beng Kupi, Bireuen mulai pada Sabtu, 04-05 Februari 2017.

Ketua Panitia pelaksana kegiatan Agussalim kepada media mengatakan dalam rangka menyambut peringatan hari jadi Hmi yang ke-70 kali ini pengurus Hmi Cabang Bireuen mengadakan serangkaian kegiatan diantaranya, Festival Nasyid,  Diskusi Publik serta Santunan Anak Yatim yang dibarengi dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw.

"Dalam perayaan Milad Hmi Ke-70 kali ini kita mengadakan serangkaian kegiatan kepemudaan, untuk membangkitkan kembali gezah peran dan fungsi pergerakan pemuda sebagai leg spesialis Agent Of A Change ",  Jelas pemuda yang akrab disapa Agsal tersebut.

Tak hanya itu Agsal juga mengatakan Kegiatan diskusi publik yang bertemakan Restorasi Pergerakan Pemuda sebagai Agent Of  Change dalam mengawal pembangunan Daerah tersebut akan menghadirikan dua Narasumber tokoh muda sang Legislator pergerakan di Aceh selama ini.

"pada diskusi publik kali ini (05/02/17) minggu malam nanti, sengaja kita hadirkan dua narasumber muda, dengan harapan kedepan bagaimana gezah jiwa anak muda ini bangkit kembali dengan berbagai pergerakan yang menjadikan pemuda sebagai ujung tombak pembangunan bangsa yang beda,  muda dan berintegritas dalam bermasyarakat",  Jelasnya.

Kemudian Agsal juga menyampaikan diskusi publik tersebut terbuka untuk umum,  jadi bagi siapa saja yang ingin hadir dibolehkan datang ke tempat kegiatan di beng kupi Bireuen setelah ba'da insya Minggu Malam,  khususnya bagi pemuda seputaran Kabupaten Bireuen.  (Rill)

Ilustrasi  Kurir Sabu ditangkap
Medan - Warga Aceh bernama Safrizal (26) harus mendekam di Polsek Patumbak setelah kedapatan membawa 1 Kg sabu.

Kapolsek Patumbak Kompol Afdhal mengatakan, tersangka Safrizal yang merupakan kurir narkoba diringkus personel Polsek Patumbak di sebuah SPBU yang berada di Jalan SM Raja, Kecamatan Medan Amplas.

“Tersangka kita ringkus Rabu, tanggal 25 Januari 2017 sekitar pukul 15.00 WIB. Penangkapan dilakukan atas informasi dari masyarakat yang menyatakan ada seorang laki laki datang dari Surabaya atau Kediri berada di Hotel Darussalam Medan diduga akan membawa Narkotika jenis Sabu,” ujar Kompol Afdhal, Jumat (3/2/2017).

Kompol Afdhal melanjutkan, berdasarkan laporan tersebut pihaknya langsung membentuk tim khusus dan melakukan penyelidikan untuk memastikan kebenaran informasi yang didapat.

Dari hasil penyelidikan, diketahui tersangka Safrizal pada hari Selasa, 24 Januari 2017 sekitar jam 17.00 WIB berada di sekitar Hotel Darusalam. Kapolsek Patumbak Kompol Afdhal, dan Kanit Reskrim bersama tim tetap melakukan pemantauan kegiatan tersangka.

“Rabu tanggal 25 Januari 2017 sekitar jam 14.00 WIB, diketahui tersangka bergerak menuju ke arah Jalan Tritura Medan. Tim terus melakukan pemantauan di sekitar Jalan SM raja dan ketika berada di SPBU Jalan SM Raja, kita melakukan penangkapan terhadap tersangka. Dari tersangka di temukan dua kotak Milo yang berisikan narkotika jenis sabu disimpan dalam tas,” jelasnya.

Dari penyelidikan diketahui tersangka menerima sabu tersebut di Jalan Darussalam dari seseorang berinisial R alias S. Rencananya akan dibawa ke Palembang kemudian dibawa lagi ke Kediri. Syafrizal bahkan dijanjikan upah Rp 20 juta untuk membawa sabu tersebut ke Palembang. (jpg)

Aksi Simulasi Paskahas
Rokan Hulu - Puluhan personil Pasukan khas (Paskahas) Batalion Komando 462 Tentra NAsional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) Roesmin Nurjadin, Rabu (1/2/2017), baku tembak dengan terorisme dalam upayanya bebaskan sandera yang ditawan teroris, di Bandara Tuanku Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).

Bersenjata lengkap, pasukan khusus milik TNI AU, langsung melepaskan peluru asap serta  melakukan kontak senjata dari jarak dekat dengan musuh yang tengah berjaga.

Setelah berhasil melumpuhkan penjaga, pasukan langsung bergerak grebek lokasi penyandraan. tanpa ampun, prajurit khusus TNI AU ini langsung melumpuhkan penyandera serta meledakan lokasi penyanderaan dan membawa sandra dengan selamat.

Kegiatan itu prajurit Paskhas tersebut, merupakan bagian simulasi latihan tempur disela-sela apel kegiatan TNI bersama Rakyat, yang digelar Pasukan Khas (Paskhas) Batalion komando 462 TNI Angkatan Udara Roesmin Nurjadin Pekan baru.

Selain latihan pembabasan sandera, prajurit TNI AU juga lakukan atraksi terjun payung dengan melibatkan 145 Prajurit TNI AU, berasal dari Paskhas Yonko 462 dan prajurit TNI AU Lanud  Roesmin Nurjadin.

Ratusan masyarakat serta pegawai di Rohul, berbondong-bondong menyaksikan pertunjukan yang jarang digelar, termasuk Plt Bupati Rohuk, H.Sukiman serta isteri, Kapolres Rohul serta pejabat Forkompinda lainnya, antusias menyaksikan aksi prajurit Paskhas AU.

Plt Bupati Rohul, H Sukiman, yang juga mantan Dandim Inhil mengatakan, bangga melihat atraksi Prajurit Paskhas TNI AU. Dirinya menyatakan, terbawa susana dan merasakan dirinya seakan kembali ke masa lalu, seperti saat masih berada di lingkungan TNI.

"Atraksi tadi membawa saya kembali ke masa lalu, dimana saya 35 tahun mengabdi di TNI. Walaupun saya sekarang sudah pensiun, namun semangat prajurit sudah terpatri dalam diri saya," ujarnya.

Kata H Sukiman lagi, kegiatan yang dilakukan Paskahs TNI-AU tersebut, banyak memiliki nilai  positif khusunya bagi para generasi muda. Diharapkan melalui kegiatan TNI AU ini para generasi muda dapat termotivasi untuk meningkatkan keberanian serta menambah nilai -nilai patriotisme serta cinta tanah air bagi generasi mud

"Ini kegiatan yang sangat poisitif sekali, karena dengan melihat langsung bagaimana prajurit kita berjuang, generasi muda kita, bisa termotivasi untuk bisa menjadi seperti para prajurit Paskhas. Apalagi mereka akan semakin patriotik serta menambah kecintaan terhadap tanah air," katanya.

Kepala Keselamatan Kerja Korpaskhas Bandung, Kolonel Pas Novlamirsyah menjelaskan, latihan yang digelar merupakan bagian dari pembinaan potensi Dirgantara Kopaskhas. Latihan di Rohul sengaja diselenggarakan terbuka, di hadapan masyarakat.  Tujuannya, untuk menghilangkan Stigma arogansi serta lebih mendekatkan TNI AU dengan masyarakat.

"Dari kegiatan yang digela, TNI AU ingin menunjukan bahwa Tentara bukanlah arogan, namun TNI AU melindungi rakyat dan bersama rakyat dalam menjaga keutuhan NKRI," sebutnya.

Kegiatan TNI Bersama Rakyat, juga Danlanud Roesmin Nurjadin yang diwakili Kolonel ADM dodi Sumardi,  Dandim 0313/Kpr Letkol Kav Yudi Prasetio diwakili Kasdim Mayor Hermen Anzamal Koto, Pabung Rohul Mayor Inf Suprapto, Para Danramil jajaran Kab. Rohul,  Dan Pasi Ops Yanko 462 yang diwakili kapten yosef. ( alfian)

Rokan Hulu - Aksi pelaku pencurian belakangan ini kian berani dan nekat.Bahkan keselamatan nyawa sekali pun, mereka pertaruhkan. ‎Seperti aksi pencurian yang terjadi di wilayah Muara Nikum Desa rambah tengah Hilir (RTB) Kecamatan Rambah Hilir Rokan Hulu , Jumat dinihari  (03/02/17).

‎Pelaku pencuri dengan nekat merusak dan mengambil kabel  PLN  warna hitam sepanjang sekitar 700 meter, yang dipasang dan mengaliri Rumah Suluk Madrasyah Terado ‎hal ini diungkapkan Oleh kepala desa Rambah Hilir Tengah Sireger yang di dampingi oleh dua kadus  Muara Nikum Hasym Zaini Kepada wartawan sabtu (04/02/17)

Akibatnya, ‎pihak rumah suluk madrasah Terado  mengaku mengalami kerugian sekitar  jutaan rupiah. Namun hingga berita ini diunggah Kasus pencurian kabel listrik ini  belum sempat  dilaporkan ke Polsek Rambah Hilir.

‎Dalam aksinya, para pelaku mencuri kabel  yang melekat pada bagian  tiang PLN yang berada tak jauh dari rumah suluk tersebut. Pelaku mengambil kabel  sepanjang sekitar 700 M dengan cara merusak dan memotong kabel.kawanan pelaku ‎nekat memotong kabel yang tersambung di travo dan pergi meninggalkan lokasi .

“Awalnya sejumlah pengunjung yang sedang melakukan kegiatan ibadah di rumah suluk itu sempat Heran kenapa tiba tiba listrik padam bahkan sampai lama, bahkan hingga sholat subuh pun lampu masih mati, Namun ketika pagi harinya dilihat ternyata kabel listrik yang tersambung di deket rumah suluk sudah hilang dicuri maling.dan wargapun merasa heran  ‎Belum tahu bagaimanacara pelaku melakukan Aksinya.

Kades dan Kadus yang didampingi sejumlah warga desa Rambah hilir tengah sangat berharap agar pihak PLN bisa Secepatnya memberikan solusi karena saat ini dirumah  suluk ‎Madrasyah Terado sedang ada kegiatan Ibadah "pungkasnya"

( Alfian -Risto Harahap)

Aceh Utara  - Kepolisian Sektor Dewantara, Aceh Utara amankan enam Bal paket Ganja kering yang dimasukan ke kotak Bimoli di kantor JNE Jalan Ramai Krueng Geukuh Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara, Jumat (03/02/17) sekira pkl 18.45 WIB.

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Goenawan, S.H.,M.H. mengatakan, penemuan paket tersebut berawal dari laporan dari salah seorang karyawan jasa pengiriman JNE yang mendatangi Polsek Dewantara untuk memberitahukan bahwa ada satu paket yg mencurigakan yg akan dikirim ke wilayah Mataram.

“Selanjutnya Kanit Reskrim Polsek Dewantara Aiptu Edi Saputra beserta anggota langsung mendatangi kantor JNE untuk memastikan paket yang mencurigakan tersebut,”jelas Goenawan.

Dengan disaksikan bersama-sama, karyawan JNE membuka paket mencurigakan itu dan ternyata didalamnya berisikan Enam Bal Ganja kering.

“Setelah tahu paket tersebut berisikan barang haram, Aiptu Edi Saputra sempat mencoba memancing kembali si pelaku untuk datang ke kantor JNE mengambil paketnya, namun hingga saat ini si pengirim tidak kembali ke JNE,”pungkas mantan Wadir Lantas Polda Aceh.

Sementara itu, barang bukti enam Bal Ganja Kering sudah diamankan Polres Lhokseumawe, selanjutnya Polisi sedang mengumpulkan barang bukti lainnya, memeriksa saksi-saksi dan CCTV untuk penyidikan dan penyelidikan lebih lanjut. (Tribratanews.com)

Foto: StatusAceh.Net
Banda Aceh - Tim gabungan Relawan dan Sekretaris Bersama (Sekber) Partai Koalisi akan menggelar kampanye dialogis pasangan Calon Gubernur dan wakil Gubernur Aceh Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah di lapangan bola kaki Keude Bayu, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara, pada hari Senin 06 Februari 2017 ini.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Relawan Regional Aceh Ahmad Dani, Sabtu, 05 Februari 2017. “Benar, rencananya kami dari tim relawan Irwandi Center bersama Sekber akan mengadakan Kampanye Dialogis pada hari Senin ini (06/02),” tuturnya.

Tamu undangan yang hadir diantaranya, anggota DPD RI, Drs. H. Ghazali Abbas Adan, Ketua Umum PDA Aceh, Tgk Muhibussabri,  Teungku Ahmad Tajuddin (Abi Lampisang), Anggota DPRA Fraksi PNA Dedi Safrizal dan juga sejumlah Tokoh handal dalam orasi nantinya akan tampil di Kampanye tersebut.

“InsyaAllah sejumlah tokoh akan tampil di orasi politik Irwandi-Nova di lapangan Bayu senin ini,”jelasnya.

Tak hanya itu, penyanyi Aceh Fahmi Fauza juga akan menghibur massa dengan lagu "kisah perjuangan" yang  hadir nantinya, dan diperkirakan puluhan ribu massa akan hadir di kampanye Irwandi-Nova yang digelar di lapangan bola kaki Keude Bayu pada hari Senin ini.

Dani juga menghimbau kepada tim relawan agar terus menggalang massa dengan melakukan koordinasi dengan tim relawan dan sekber di setiap kecamatan masing-masing yang ada di Aceh Utara dan meminta kepada masyarakat agar dapat hadir di acara kampanye dialogis tersebut.

“Saya himbau kepada semua tim relawan agar mulai membangun koordinasi dengan masyarakat untuk pemberitahuan acara pada Senin ini,”harapnya.(SA/TM)

NEW YORK - PBB menuduh pasukan keamanan Myanmar telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang serius termasuk pemerkosaan, pemukulan dan pembunuhan anak-anak. Hal itu tertuang dalam laporan yang disusun setelah melakukan wawancara dengan lebih dari 200 pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh.

Diperkirakan 65.000 anggota komunitas minoritas Muslim itu telah melarikan diri ke Bangladesh sejak kekerasan pecah di Myanmar pada Oktober lalu. Hampir setengah dari mereka yang diwawancarai oleh PBB mengatakan anggota keluarganya telah dibunuh. Dari 101 perempuan yang diwawancarai, 52 mengatakan mereka telah diperkosa atau mengalami kekerasan seksual oleh aparat keamanan.

Banyak dari mereka juga mengatakan kepada penyelidik bahwa anggota tentara atau polisi telah membakar ratusan rumah, sekolah, pasar, toko-toko, dan masjid Rohingya.

"Banyak kesaksian menegaskan bahwa tentara sengaja membakar rumah-rumah dengan keluarga di dalamnya, dan dalam kasus lain mendorong etnis Rohingya ke rumah-rumah yang sudah terbakar", bunyi laporan itu seperti dikutip dari BBC, Sabtu (4/2/2017).

Banyak korban mengatakan mereka mengejek karena mereka dipukuli atau diperkosa, dengan pelaku mengatakan kepada mereka: "Apa yang Allah bisa lakukan untuk Anda? Lihat apa yang bisa kami lakukan."

"Kekejaman terhadap anak-anak Rohingya yang menjadi subyek kekerasan tidak bisa ditoleransi, kebencian macam apa yang membuat seorang pria menusuk bayi yang menangis untuk mendapatkan susu ibunya," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Zeid Raad Al Hussein.

"Saya menyerukan kepada masyarakat internasional, dengan segala kekuatannya, untuk bergabung dengan saya mendesak kepemimpinan di Myanmar untuk membawa operasi militer berakhir," imbuhnya.

Pemerintah negara dan pemimpin de-fakto Aung San Suu Kyi sebelumnya telah menolak klaim pelanggaran hak asasi dan bersikeras bahwa pasukan keamanan mengikuti aturan hukum. Namun, juru bicara Suu Kyi mengatakan kepada BBC bahwa yang tuduhan terbaru sangat serius. Juru bicara itu mengatakan para pejabat akan memeriksanya dengan segera. (Sindonews)

Bayi perempuan yang ditemukan di Desa Mane Tunong Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara yang sekarang dirawat di Puskesmas setempat. (Foto: StatusAceh,Net)
Aceh Utara - Warga Gampong Mane Tunong,  Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, dikejutkan dengan penemuan bayi perempuan, Jumat, (3/2/2017) pukul 19.00 WIB. Diduga saat ditemukan, bayi malang tersebut belum lama dibuang dibuang orang tuanya. Baca Warga Mane Tunong Dikejutkan Dengan Penemuan Bayi Perempuan Di Desanya


Aceh Utara - Warga Mane Tunong di kejutkan dengan penemuan bayi perempuan yang masih berlumuran darah di Lorong Balai Desa Mane Tunong  Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara,. Jumat 03 Februari 2017 sekitar pukul  19.00 WIB setelah shalt Megrib. 

Geuchik Mane Tunong Hanafiah (38)  mengatakan bayi perempuan tersebut  ditrmukan oleh Ainul Mardiah (30) Bidan Desa Mane Tunong Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara ketika pulang kerumah sekitar pukul 19.00 WIB, tiba-tiba mendengar suara tangisan bayi disekitar lokasi rumahnya, Selanjutnya Mardiah memberitahukan kepada warga.

Bersama dengan warga, Mardiah mencari sumber arah suara bayi sehingga ditemukan seorang bayi perempuan yang diletakkan diatas rumput pinggir jalan lorong balai depan rumahnya dalam keadaan tanpa bedung dengan kondisi berdarah dan ari-ari yang masih melekat.

Sambungnya, bayi tersebut kemudian  dibawa warga ke Puskesmas Muara Batu untuk dilakukan tindakan Medis.

“ warga Desa merasa terkejut dengan penemuan bayi tersebut, dikarenakan dalam bulan ini tidak ada warga kami yang sedang hamil,”tuturnya

Sementara Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman melalui Kapolsek Muara Batu AKP M. Nasir mengatakan Bayi yang ditemukan di Desa Mane Tunong  berjenis kelamin perempuan dengan berat badan 2,4 kg dan tinggi badan 46 cm.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihaknya  mendatangi lokasi kejadian dan membawa bayi tersebut ke  puskesmas Muara Batu, dan untu tindak lanjut pihaknya  sudah melakukan  koordinasi dengan sat Reskrim Polres Lhokseumawe untuk menindak lanjuti kejadian ini.

“Untuk penyelidikannya, saya sudah koordinasi dengan Polres, nantinya akan kami cari informasi dengan meminta keterangan dari sejumlah warga setempat,” ujarnya.

Sementara Kepala Puskesmas Muara Batu Dr Cut Liza Syafriani melalui Dokter jaga Dr Juniar mengatakan bayi tersebut saat ini sekitar pukul 23:00 WIB masih dalam kondisi sehat, pada saat dibawa ke Puskesmas  sekitar pukul 19:35 WIB tadi bayi perempuan tersebut baru berusia dua jam. 

“Kondisi bayi sehat, dan sekarang masih kami rawat puskesmas, jikapun dirujuk itu tergantung dari pihak kepolisian dan juga jika ada perubahan kondisi bayi itu,” jelasnya[Red/TM]

Rokan Hulu - Kapolsek Tambusai, AKP Yuli Hasman kerap bertindak sebagai khatib shalat Jumat Di Setiap  Masjid  kecamatan Tambusai , Jum'at 03 Februari  2017

Dalam khutbah singkatnya, Yulihasman menyampaikan jika shalat kita  bagus maka akan terhindar dari perbuatan keji dan mungkar. Selain itu,didalam  shalat juga terkandung norma-norma lain seperti  disiplin, jujur, adil dan tenggang rasa.

"Maka hakikatnya jika sholatnya bagus kita akan terhindar dari perbuatan mungkar," kata AKP Yuli Hasman  di hadapan seratusan para jamaah shalat Jumat.

Kapolsek Tambusai  ini, adalah salah satu jajaran Polres Rokan Hulu yang sangat aktif mengisi atau memberikan ceramah-ceramah kepada masyarakat di wilayah hukum Tambusai‎ menurut Yuli Hasman Apa yang Dia lakukan Adalah panggilan jiwa dan pentingnya kita kembali Al Qur'an Dan Sunah serta mendekatkan diri kepada Allah Swt. Kita juga   bisa Mengintroveksi ‎diri pribadi dalam menerapkan kehidupan sehari hari

Menurutnya kegiatan menjadi khatib khutbah jum'at ‎merupakan kesempatan emas dalam menyampaikan pesan pesan Kepada warga nya tanpa harus mengundang untuk mendengarkan ceramahnya

Diakuinya setiap jumat dirinya terus berusaha untuk menjadwalkan diri untuk menjadi khatib dari mesjid ke mesjid yang ada diwilayah hukum tambusai dan semoga apa yang menjadi niat dari lubuk hati yang paling dalam mendapat balasan Dari Allah SWT " pungkasnya " **( Alfian)

Ilustrasi
Jakarta - Keamanan penjara saat ini memang sedang menjadi sorotan. Terkuaknya kasus pengendalian jarigan narkotika di 39 Lapas merupakan cermin kegagalan keamanan di lapas.

Menkum HAM, Yosanna Laoly mengatakan sudah membeli alat scanner atau scanning untuk di lapas. Nantinya alat tersebut dapat mendeteksi barang barang yang dibawa pembesuk.

"Kemarin kita beli beberapa alat (scanner) dengan APBN perubahan, kan saya sudah bilang pakai alat itu. Karena kita kekurangan alat dan manusia untuk mendeteksi yang ke dalam (Lapas), bisa saja barangnya ditaruh dalam nasi atau mie instan," ujar Yasonna, di Kantor Kemenkum HAM, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat 03 Februari 2017.

Dia menjelaskan saat ini memang sudah ada beberapa lapas yang akan menggunakan alat tersebut. Ada beberapa lapas besar yang akan menggunakan alat tersebut, seperti Cipinang, Medan, Salemba, dan Surabaya.

"Sekarang kami punya di beberapa tempat, belum semua. Kami sudah membeli alat scanning atau scanner alat ekstra yang cukup baik ya, ini akan dipasang di lapas yang gede dulu," ujarnya.

Saat ini ada beberapa staf lembaga pemasyarakatan yang sudah dilatih untuk menggunakan alat scanner tersebut. Yosanna Laoly juga mengungkapkan ke 39 lapas terkait itu bisa dipasang juga alat scanner.

"Sekarang ada beberapa staf yang di-training untuk menggunakan alat itu. Kami punya di beberapa tempat, belum semua. Kami sudah membeli alat scanning atau scanner, alat extra yang cukup baik ya. Nah dengan data yang ke 39 ini nanti kan kita bisa liat lagi. Kalau perlu kita beli lagi, karena ini kan tidak semua lapas," ujarnya.

Pemerintah Berencana Mendirikan Lapas di Natuna


Yosanna Laoly, menjelaskan sedang mengkaji dan memikirkan untuk lapas di pulau terluar. Lapas pulau terluar ini diperuntukan bagi tahan dengan kasus yang besar seperti bandar narkoba dan kejahatan luar biasa lainnya.

"Kita sedang mengkaji penempatan mereka nanti di pulau terluar. Kita sedang memikirkan lapas di pulau terluar itu," ungkapnya.

Dia mengatakan sudah berbicara dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk masalah lapas pulau terluar.

"Kita sudah bicara dengan BNPT dan BNN. Ada yang mengatakan ke Natuna. Ya Kementerian punya tanah di Natuna sekitar 10 hektar, namun itu kurang, mungkin 20-30 hektar lagi, Lapas kan jauh," ungkapnya.

Bukan hanya tanah masalahnya, pemasangan Jammer atau alat pemecah sinyal juga menjadi hal yang harus dipikirkan. Menurutnya jangan sampai ada tetangga di luar lapas yang komplain seperti Lapas Cipinang.

"Persoalan kita kalau membuat jamer itu kadang tetangga di luar lapas komplain. Kayak seperti Cipinang, tidak dapat sinyal," imbuhnya.(Sumber: Detik.com)

Sigli - Puluh ribuan massa memadati  Lapangan Alun-Alun kota Sigli, Pidie, Jumat, 03 Februari 2017,Sekitar pukul 15:00 WIB, Kedatangan mereka untuk menyaksikan kampanye dialogis Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah, calon gubernur dan wakil gubernur Aceh periode 2017-2022. Massa pengunjung juga dihibur oleh penyanyi lokal asal Aceh Utara, Bergek.

Dalam penampilan Bergek di atas panggung, Ia membawakan beberapa lagu hitnya. Sehingga berhasil memukau pengunjung.

Pengunjung, selain ingin menyaksikan penampilan Bergek dari dekat. Juga terlihat begitu antusias menyaksikan ajang kampanye Irwandi-Nova Iriansyah.


Dalam orasi politiknya, Irwandi Yusuf mengatakan, apabila Irwandi-Nova terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Aceh periode 2017-2022, akan kembali melaksanakan program-program unggulan yang menyentuh publik.


Antara lain, urai Irwandi, seperti program JKA dan pemberian beasiswa pada anak yatim dan siswa-siswa berprestasi.


Karena itu,  Irwandi mengajak masyarakat Sigli  untuk datang ke TPS, pada 15 Februari mendatang dengan memberikan pilihan pada nomor urut 6. 


Pantauan StatusAceh.Net, Selain Bergek, hadir juga Ali Syahbana asal Beutong Ateuh, Aceh Barat. Ali Syahbana mempertontonkan aksi debusnya.(Red)

Foto: Ist
StatusAceh.Net - Narapidana yang berhasil melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas I Batu Nusakambangan Cilacap pada Sabtu, 21 Januari 2017 sekitar pukul 13.00 WIB lalu berhasil ditangkap tim gabungan Polsubsektor dan Lapas Nusakambangan.

Kapolres Cilacap AKBP Yudo Hermanto mengatakan, narapidana yang melarikan diri tersebut berjumlah dua orang bernama Syarjani Abdullah (39) warga Jalan Asem RT 01/02 Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang terlibat kasus narkoba dan melanggar Pasal 112 Ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2009 dan tengah menjalani hukuman 15 tahun penjara.

Sementara satunya lagi bernama M Husein Bin Ismail (44) warga Punti Matangkuli, Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara, Nanggroe Aceh Darussalam yang terlibat kasus narkoba Pasal 114 Ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 2009 dan tengah menjalani hukuman seumur hidup.

“Sarjani Abdullah tertangkap oleh petugas gabungan saat bersembunyi di gudang mesjid tidak jauh dari LP Batu sekira pukul 21.45 WIB, Senin 30 Januari 2017 dikarenakan kelelahan dan kurang asupan makanan,” kata Yudo.

Sementara, Husen ditangkap sekira pukul 05.30 WIB Rabu 1 Februari 2017, setelah mendapatkan informasi dari Subarno petugas Lapas Kelas I Batu Nusakambangan, bahwa ada seseorang yang datang ke rumah dinasnya yang berada di Nusakambangan dengan cara mengendap-endap.

“M Husen datang berpura-pura hendak membeli rokok, pada saat dihampiri oleh Subarno, M Husen tampak kebingungan. Karena merasa curiga, Subarno langsung menghubungi tim gabungan untuk mengejar orang tersebut dan langsung dilakukan penangkapan,” tambahnya.

Setelah diinterogasi dan diperiksa, ternyata orang yang dicurigai tersebut adalah M Husen seorang napi yang melarikan diri dan langsung di bawa ke sel isolasi di Lapas Batu.

“M Husen dan Syarjani Abdullah kabur dari LP Batu Nusakambangan dengan cara memanjat pagar di pos tiga yang saat itu sedang penggantian petugas jaga, sehingga di saat pos tiga sedang kosong. Maka kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh kedua napi untuk melarikan diri,” papar Yudo. (Sumber: Sindonews.com)

Rudal balistik jarak menengah Iran yang diuji tembak di lokasi rahasia. Israel ketir-ketir dengan kenekatan Iran untuk menguji tembak rudal balistiknya. Foto / REUTERS
MOSKOW - Israel merasa khawatir dengan kenekatan Iran yang telah menguji tembak rudal balistik. Iran juga dilaporkan sudah menguji tembak rudal jelajah yang bisa membawa hulu ledak nuklir.

Kekhawatiran Israel diungkapkan Duta Besar Israel untuk Rusia Harry Koren dalam pertemuan dengan Ketua Komite Urusan Internasional Dewan Federasi Rusia, Konstantin Kosachyov, hari Kamis.

”Sayangnya, ada banyak tantangan di Timur Tengah,” kata Koren. Menurutnya, Iran telah memainkan peran berbahaya di Timur Tengah.

Israel ingin membahas kenekatan Iran ini dengan para pejabat tinggi Rusia. ”Hal ini diharapkan bahwa rekan-rekan Anda di Teheran kembali (menggunakan) akal sehat,” kata Koren.

“Tes terbaru dari rudal balistik jarak menengah rupanya menciptakan kekhawatiran, setidaknya bukan hanya untuk Israel saja,” lanjut Koren, seperti dikutip dari Itar-Tass, Jumat (3/2/2017).

Menurutnya, Israel merasa waswas dengan kenekatan Iran sebab Teheran selama ini blakblakan ingin melenyapkan negara Israel. Sikap Iran itu bahkan dipamerkan dengan menuliskan seruan pelenyapan Israel di tubuh rudalnya.

”Sayangnya, Iran tidak merahasiakan tujuan mereka. Kami yakin bahwa Moskow, Washington dan ibukota lainnya setidaknya berbagi keprihatinan dengan kami,” imbuh dia.

Pentagon sebelumnya mengonfirmasi bahwa Iran pada tanggal 29 Januari sudah menguji tembak rudal balistik jarak menengah di wilayah 225 kilometer sebelah timur dari Teheran. Dewan Keamanan PBB melalui Resolusi 2231 mendukung kesepakatan nuklir Iran dengan mendesak Teheran untuk menahan diri dari uji coba rudal balistik.

Tapi, Iran mengklaim uji coba rudal balistiknya adalah hak Teheran. Iran merasa uji roba rudal balistik tidak melanggar kesepakatan nuklir dan tidak pula melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. (Sindonews)

StatusAceh.Net - Tidak sedikit pelancong solo, apalagi wanita, yang masih ragu untuk bertualang ke kota  yang terletak 315 kilometer dari ibu kota Aceh ini. Bukan karena tidak indah, melainkan karena banyak rumor yang sering kali membuat nyali ciut, misalnya cerita wanita tidak boleh keluar rumah sendiri, wanita harus mengenakan kain penutup kepala, wanita tidak boleh berjalan berdekatan dengan lawan jenis, dan masih banyak lagi.

Usai menghabiskan liburan di Pulau Weh, saya, Natalia Oetama, merasa sayang jika tidak melanjutkan perjalanan ke Takengon, yang jaraknya sudah cukup dekat hanya karena kekhawatiran yang belum saya buktikan sendiri. Maka, setelah menempuh perjalanan laut dengan kapal feri selama 2 jam dari Pulau Weh ke Banda Aceh, lalu dilanjutkan perjalanan darat selama kurang lebih 8 jam, tibalah saya di Takengon, kota pegunungan yang penuh kehangatan.

Tujuan awal saya jauh-jauh berkunjung ke Takengon adalah Danau Lut Tawar yang memiliki luas 5.472 hektare atau setara dengan 68 kali luas kawasan Monas di Jakarta. Nama Lut Tawar diberikan oleh suku asli Gayo karena luasnya perairan danau biru ini mencakup 20% dari luas Kabupaten Aceh Tengah. Hampir menyerupai laut, tetapi karena airnya tawar maka dinamakan Danau Lut Tawar.

Danau ini merupakan sumber air di Kabupaten Aceh Tengah dan sekitarnya. Satwa endemik seperti ikan teri mendiami danau ini. Masyarakat lokal menyebutnya ikan depik, yang bersisik perak mengilat dan berukuran sebesar jempol.

Salah satu cara paling seru menikmati danau indah ini adalah mengelilinginya dengan sepeda motor. Seorang kenalan baru bernama Yudhi cukup bermurah hati membawa saya mengelilingi danau. Butuh waktu 1,5 hingga 2 jam untuk satu putaran utuh, menempuh jarak kurang lebih 50 kilometer. Karena banyak berhenti, saya menghabiskan waktu hampir 2,5 jam lamanya.

Jalanan kecil dengan aspal tak rata membuat saya berkali-kali terguncang di atas motor. Namun, semua setimpal dengan keindahan alam yang terpampang di depan mata. Tak terhitung seberapa seringnya kata-kata pujian keluar dari mulut saya ketika menyaksikan keindahan barisan pegunungan dan hutan di sekitar danau yang tampak jelas ketika kabut menghilang. Konon, beberapa hewan langka seperti landak, trenggiling, siamang, dan kucing hutan masih tinggal di sana.
Air danau berkilau diterpa cahaya matahari, bayangan awan terpantul jelas pada permukaannya. Beberapa warga tampak sedang duduk memancing di pinggiran danau.  Bayangan perahu nelayan di kejauhan tampak perlahan-lahan bergerak mendekat. Sungguh pemandangan yang menenangkan.

Perjalanan mengelilingi danau juga saya lengkapi dengan berkunjung ke  Gua Putri Pukes. Terletak di Kampung Mendele yang juga berlokasi di pinggir danau, gua ini merupakan salah satu dari banyak cerita legenda yang beredar di Aceh Tengah. Konon, ada seorang putri yang melanggar pantangan dari orang tuanya untuk tidak melihat ke arah kampung halamannya ketika diantarkan iring-iringan warga ke kampung suaminya yang berasal dari kerajaan lain. Hujan pun turun sangat deras dan tubuh Putri Pukes yang kedinginan perlahan mengeras menjadi batu di dalam gua.

Untuk memasuki gua, saya membayar retribusi Rp5.000, cukup murah! Di dalam, selain terdapat batu Putri Pukes, ada juga sumur kecil dan tempat untuk melakukan pertapaan. Di beberapa bagian lainnya, terdapat sejumlah kendi dan peralatan dapur.

Di sisi lain danau, saya melihat seorang warga sedang mencuci motor di pinggir danau. Tak jauh darinya, sebuah bangkai perahu tergeletak begitu saja dalam posisi terbalik. Meski memiliki beberapa bagian yang indah, tepian Danau Lut Tawar jika dilihat dari perumahan warga memang tampak sedikit kumuh, tanaman eceng gondok tersebar di hampir semua tempat.(Sumber: femina.co.id)

Persiraja akan diambil alih Asprov PSSI Aceh sebelum diserahkan ke pemkot untuk dibentuk pengurus baru. (ARIFUL USMAN/RAKYAT-ACEH)
Sport - Asosiasi provinsi (Asprov) PSSI Aceh akan mengambil alih klub Persiraja Banda Aceh jelang bergulirnya kompetisi Liga 2 yang dijadwalkan digelar akhir Maret.

Hal tersebut disampaikan sekretaris PSSI Aceh, Khaidir TM saat dihubungi Rakyat Aceh (Jawa Pos Group), Kamis (3/2). Dia menyatakan dalam pekan ini sedang menunggu Surat Keputusan (SK) pengurus di bawah pimpinan Musri Idris yang sudah mengundurkan diri beberapa waktu lalu. "Saya sedang menunggu SK pengurus Persiraja yang akan dikembalikan," kata dia.

Namun, lanjut Khaidir, dia mendapat kabar jika Musri Idris sedang dirawat di rumah sakit dan harus menunggu kondisi wakil ketua Persiraja nonaktif itu sembuh kembali. "Saya dapat informasi pak Musri sedang sakit dan 4 hari tidak masuk kantor, makanya harus saya tunggu beliau sehat dulu," imbuhnya.

Khaidir menuturkan jika SK Persiraja sudah ditangan dia akan menyampaikan ke media dan segera menggelar seleksi pemain demi klub berjuluk Laskar Rencong tetap berkompetisi musim ini.

Nantinya, usai tim dibentuk maka PSSI akan menyerahkan ke pemkot Banda Aceh untuk mencari pengurus baru yang akan menangani Persiraja musim ini.

"Sementara kami ambil alih jelang kompetisi, kita selaku induk sepak bola Aceh ada tanggung jawab moral terhadap sepak bola, klub-klub yang sedang ada masalah kita selesaikan dan cari jalan keluar, tidak bisa lepas tangan," ungkapnya.

Apalagi, tambah Khaidir, Persiraja merupakan klub besar Aceh yang sudah dikenal seantero nasional dan tahun ini menjadi salah satu kontestan liga 2 yang kembali digelar PSSI baru di bawah pimpinan Edy Rahmayadi.

"Hanya dua klub Aceh yang turun di kompetisi nasional, yakni Persiraja dan PSBL langsa, kalau liga tarkam kami tidak terlalu berpikir, tapi ini liga resmi," demikian Khaidir.

Bendahara Persiraja, T Nurmiadi Boy mengatakan, siapa saja boleh memimpin Persiraja, asal klub Ibu kota Provinsi Nangroe Aceh Darussalam ini tetap berkompetisi. "Siapapun boleh pimpin Persiraja, kalau Persiraja mau diambil alih PSSI ya gak apa-apa," ujarnya.

Lanjut Boy, sepekan lalu dia sengaja mengatakan di media akan segera menggelar seleksi pemain karena sebagai salah satu pengurus aktif dia ingin menyelamatkan nasib Persiraja yang berada dalam masa kritis jelang kompetisi bergulir.

"Saya khawatir pemain Aceh udah banyak yang bergabung dengan klub luar dan beberapa pemain Persiraja musim lalu juga ada yang bertanya tentang kapan persiapan tim," tambahnya.

Di akhir pembicaraan, Boy menyebut jika SK Persiraja diserahkan ke Asprov Aceh, dia berharap petinggi PSSI dapat menanyakan dan memastikan semua pengurus, apakah semua mundur atau hanya wakil ketua saja. "Hingga detik ini saya belum mundur dari pengurus, saya harap PSSI menghubungi setiap jajaran pengurus yang tertera dalam surat tersebut," tutupnya. (Jawapos/JPG)

Ilustrasi
Banda Aceh - Belasan kios di seputaran Lapangan SMEP, Peunayong, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh terbakar. Informasi yang dihimpun Antara, kebakaran menghanguskan 12 kios tersebut terjadi pada Jumat (3/2) sekitar pukul 00.30 WIB.

Tidak ada korban jiwa maupun pengungsi akibat kebakaran itu. Dugaan sementara, kebakaran dipicu korsleting listrik. Kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.

Kios yang terbakar tersebut di antaranya ditempati pedagang buah, penjual majalah dan surat kabar, serta menjual alat tulis kantor.

Kios terbakar tersebut sebagian besarnya terbuat dari logam, sehingga api tidak begitu cepat merambat ke kios-kios lainnya di tempat itu.

Api berhasil dipadamkan sekitar satu jam kemudian setelah Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh menurunkan delapan mobil pemadam kebakaran dan satu mobil tangki air.

Amatan di lokasi kebakaran, kios yang terbakar tersebut sudah dipasangi pita garis polisi. Selain itu, sejumlah pedagang yang menempat kios tersebut mengais barang yang masih bisa digunakan.

Lokasi kebakaran tersebut sempat menarik warga yang lalu lalang di seputaran Lapangan SMEP tersebut. Di antara mereka ada yang merekamnya dengan telepon genggam.

Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol T Saladin melalui Kapolsek Kuta Alam AKP Syukrif mengatakan pihaknya masih menyelidiki sumber api yang menyebabkan belasan kios tersebut terbakar.

"Kami masih menyelidikinya penyebab kebakaran. Dan lokasi kebakaran sudah dipasang police line atau pita polisi. Kios tersebut ditempati 12 pedagang," kata AKP Syukrif menyebutkan.

Adapun pedagang yang kiosnya terbakar yakni Salman, Sugani (dua unit), Adi Kuala, Abdul Malek, Dedi Wisata, Dedi Wisata, Khairil Anwar (dua unit), Dedi Durazi (loket PLN), Fawa, dan Fadli.(Rol)

KH. M. Irfan Yusuf 

JOMBANG- Pendataan ulama pesantren oleh polisi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur membuat para kiai di Kota Santri Jombang resah. Dalam situasi seperti sekarang para kiai khawatir pendataan tersebut akan menimbulkan  hal-hal yang tidak diinginkan. 

Kekhawatiran para kiai pesantren atas pendataan yang dilakukan polisi sebagaimana diungkapkan KH Mohamad Irfan Yusuf, salah satu pengasuh pondok pesantren di Dusun Tebu Ireng Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Gus Irfan panggilan akrab Kiai Mohamad Irfan Yusuf mengaku bingung dan bertanya-tanya kenapa polisi mendata para kiai.

Menurut dia, yang dilakukan polisi ini mirip dengan situasi seperti pada zaman PKI puluhan tahun silam. Cara polisi meminta data menurutnya juga tidak etis. 

Saat itu, kata dia, polisi tiba-tiba datang ke pesantren dan meninggalkan blangko atau angket agar diisi oleh kiai tanpa memberikan penjelasan maksud dan tujuannya.

Dalam situasi seperti sekarang cara polisi meminta data seperti ini tentu saja membuat para kiai resah dan bertanya-tanya.

Sebelumnya Kapolres Jombang AKBP Agung Marliyanto meminta maaf kepada para kiai dan ulama atas kesalahpahaman mengenai pendataan terhadap para ulama di wilayah Kabupaten Jombang.  

Menurut Kapolres yang terjadi sebenarnya hanyalah pendataan terhadap potensi wilayah yang ada di masyarakat bukan khusus terhadap para kiai. 

“Bisa data potensi bencana, harga-harga kebutuhan pokok, nama-nama tokoh masyarakat dan masih banyak lagi,” kata Kapolres, Jumat (3/2/2017).( sindonews)

Luka memar  di Wajah dan kepala joni tanpa perawatan medis 

MEDAN- Sudah jatuh ketimpa tangga,itulah sebuah ungkapan yang dirasakan oleh Joni warga Kota Sigli Kab. Pidie yang tak lain adalah Narapidana (napi) Rutan Kelas I Medan yang menjadi korban penganiayaan oleh 4 napi bos narkoba yani agung,boy,hutabarat dan satu napi lainnya belum diketahui identitanya pada Rabu (1/2/2017).

Akibatnya sejumlah luka dan memar diderita oleh napi asal aceh ini atas kebrutalan 4 napi lainnya yang menghuni blok i kamar 1 rutan tanjung gusta yang melakukan penganiayaan terhadap joni dikamarnya kamar C1.

Bukannya mendapat perawatan serta diberi keadilan atas nasib buruk yang menimpanya,pihak rutan lansung memindahkan joni ke lapas kelas I medan dalam keadaan babak belur pada malam harinya sekira pukul 21:00 WIB.

Insiden penganiayaan oleh 4 napi bos narkoba terhadap napi asal aceh pidie ini sekiranya pukul 16:30 WIB tiba-tiba 4 napi penghuni kamar i4 mendatangi kamar hunian joni.

Dengan membawa senjata tajam yakni besi dan sikat gigi yang telah di runcingkan dan sebilah obeng masuk kedalam kamar hunian tanpa basa basi lansung memukuli dan menginjak injak joni dengan brutal.

Beberapa penghuni lainnya yang ingin membantu lansung diancam oleh ke 4 napi tersebut menggunakan senjata tajam yang dipegang oleh napi pelaku sehingga terpaksa tidak dapat berbuat banyak.

Dari salahsatu napi yang berada di blok i yang sempat menyaksikan menuturkan ke 4 napi tersebut tidak memberi kesempatan pada joni untuk bertanya mengapa sampai dirinya dipukuli,insiden kekerasan tersebut mengundang perhatian para napi penghuni rutan lainnya yang kemudian melerai 
Luka memar dikepala joni

“ Wah kasihan kalau lihat sijoni kemarin,tidak ada rasa kemanusiaan orang si agung itu,dipijak-pijak,terus dipukuli,untung napi luar dan dalam blok i masuk kekamar lansung di pisah “,ungkap salahsatu napi yang kebetulan ikut menyaksikan insiden penganiayaan tersebut.

Sumber lain menyebutkan tidak berapa lama kemudian petugas membawa joni dan 4 napi lainnya ke ruang Kepala Pengamanan Rutan  untuk dilakukan pemeriksaan olwh petugas rutan sekiranya pukul 17:00 WIB.

Bukannya mendapat keadilan dan perawatan medis oleh petugas,joni imendadak pada sekiranya pukul 21:00 WIB lansung dipindahkan ke Lapas Kelas I Medan dengan kondisi babak belur.

“ Kami lihat saat jonj turun sempat kami tanya apa ada di obati,joni bilang tidak ada,terus joni bilang saya diatas bukannya dikasih keadilan malah para pegawai menyalahkan saya,malam ini saya dipindahkan ke lapas dewasa “,beber sumber seperti dituturkan oleh joni padanya usai turun dari pemeriksaan petugas.

Sementara itu Kepala Rutan Kelas I Medan Budi Situngkir membenarkan adanya insiden penganiayaan terhadap joni.
Menurut karutan pihaknya telah mendamaikan antara joni dan 4 napi lainnya.

Namun untuk menghindari hal yang tidak diinginkan pihaknya memindahkan joni ke lapas kelas I medan sedang salahsatu napi pelaku juga ikut dipindahkan ke lapas binjai.

“ Kita tidak membenarkan adanya pemukulan ataupun penganiayaan didalam rutan,kita sudah damaikan mereka,untuk antisipasi kita pindahkan joni ke lapas kelas I medan dan napi pelaku satu kita pindahkan ke lapas binjai,sedangkan tiga lainnya tidak bisa kita pindahkan karena belum turun vonisnya masih berstatus tahanan “,jelas budi situngkir melalui sambungan telepon selulernya.


Redaksi: T. Sayed Azhar

Outo - Setelah peluncuran versi sedan yang terbilang cukup sukses di 2016 lalu, Honda Prospect Motor kabarnya akan segera merilis Honda Civic versi hatchback di Indonesia.

Namun kabarnya Civic Hatchback ini akan hadir dalam versi bulit up (CBU). Hal itulah yang dikatakan Jonfis Fandy selaku Direktur Pemasaran dan Purnajual PT Honda Prospect Motor. "Civic Turbo Hatchback akan dimasukkan ke Indonesia secara CBU dari Thailand," ucapnya seperti dilansir Otodriver.


Meski diimpor langsung dari Thailand, Civic versi hatchback ini diprediksi masih lebih murah dibandingkan yang versi sedan. Meningat skema pajak mobil sedan di Indonesia yang kelewat mahal.

Sebagai informasi, berdasarkan website penjualan resmi, Civic versi sedan memiliki banderol  Rp 480 juta.


Secara performa, tak ada yang berubah. Honda Civic hatchback ini masih akan diusung mesin VTEC 1500 cc turbo. Sama seperti versi sedan. Namun,  Civic hatchback ini dipredikis dapat melaju lebih kencang dibandingkan dengan versi sedannya karena bobotnya yang lebih ringan. (jpg)

Ilustrasi
StatusAceh.Net - Beredar kabar di media sosial kalau posko FPI di Jakarta Timur dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal. Namun polisi membantah kalau itu posko FPI karena tidak terdapat papan nama FPI.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, posko yang jadi sasaran pelemparan bom molotov tersebut bukanlah markas FPI. Namun, tempat tersebut berupa pos ronda atau balai yang mirip rumah bedeng yang biasa dipakai untuk berkumpul warga.

Saat diperiksa polisi di lokasi kejadian, kata Argo, polisi tak menemukan adanya papan yang menunjukkan nama ormas. Maka itu, polisi meminta agar masyarakat tidak mudah terpancing dengan isu yang beredar di media sosial.

"Bukan markas lah. Makanya, itu perlu diluruskan. Kalau konotasi orang itu rumah (posko), kan pasti ada papan namanya gitu. Itu rumah balai-balai saja," ujarnya pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/2/2017).

Saat ini, ungkap Argo, polisi tengah menyelidiki siapa orang yang melemparkan bom molotov tersebut ke lokasi kejadian. Polisi pun tengah mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yang ada di lokasi.(Sindonews)

Ilustrasi
StatusAceh.Net - Kisah kelam Pilkada Aceh tahun 2012 yang merenggut puluhan nyawa masih terserat di bumi serambi mekkah, pasalnya peristiwa tersebut terjadi setelah Aceh melewati masa konflik dan dalam status damai.

 Dari rerimbun semak, Kamaruddin menyaksikan satu demi satu kendaraan melintasi jalur Pegunungan Geureutee, Aceh Besar, pada Jumat sore tahun 2012 yang lalu. Hingga konvoi belasan mobil itu menghilang, yang dicarinya tak terlihat: jip Wrangler Rubicon hijau lumut.

Pria yang biasa dipanggil Mayor itu menyimpulkan, Irwandi Yusuf, si empunya mobil, tak ikut dalam iring-iringan. Ketika menjabat Gubernur Aceh, Irwandi sendiri yang kerap menyetir jip itu.


Tak menemukan Rubicon pada Jumat sore itu, Kamaruddin urung memijit sakelar bom di tangannya.


 “Pak Irwandi memang tak ada dalam konvoi,” kata Thamren Ananda, yang juga orang dekat Irwandi, pada waktu itu. 


Menurut Thamren, semula Irwandi berencana menghadiri pemakaman Tengku Abuya Muhibuddin Waly al-Khalidi di Labuhan Haji, Aceh Selatan. Sang ulama wafat dua hari sebelumnya.


Irwandi mendengar bakal ada yang mencelakainya di tengah jalan Meulaboh-Banda Aceh itu. Kepada orang-orang yang menanyainya, Irwandi bilang tetap akan pergi ke Labuhan Haji. “Tapi, ketika mau berangkat, Pak Irwandi malah pulang ke rumah,” ujar Thamren.


Informasi itu tak sampai ke telinga Mayor. Bersama Mansur alias Mancuk, Rizal Mustaqim, Usria alias Us, Sulaiman alias Ule Bara, dan Jamaluddin alias Dugok, ia tetap menunggu Irwandi di jalan itu. Selain menanam empat bom pipa, keenam orang itu menyiapkan dua AK-47.


“Untuk menyiram konvoi setelah bom meledak,” kata laki-laki 30 tahun itu ketika diperiksa polisi, seperti ditirukan penyidik di Kepolisian Daerah Aceh.


Menurut sumber itu, setelah konvoi lewat, Kamaruddin dan kawan-kawan mendengar kabar baru: sebetulnya Irwandi ikut dalam rombongan, tapi menunggang mobil lain. Merutuki kekeliruannya, Kamaruddin berkukuh menjalankan rencana semula.


Bom akan diledakkan malam itu, ketika rombongan pulang dari Labuhan Haji. Mayor meminta Mansur dan Rizal Mustaqim menemaninya. Adapun Usria, Sulaiman, dan Jamaluddin, ia suruh pulang ke Aceh Utara, kampung mereka.


Ditunggu hingga lewat tengah malam, iring-iringan mobil yang tadi tak terlihat melintas lagi. 


“Rombongan pulang mengambil jalan lain,” kata polisi. Gagal lagi, Kamaruddin mengubur dua senapan AK-47 tak jauh dari lokasi bom ditanam. Kamaruddin dan dua anaknya meluncur ke arah Banda Aceh dengan Daihatsu Terios hitam, senjata itu baru ditemukan polisi.


Malam itu polisi bergerak cepat. Sekitar pukul 02.00, Sabtu dinihari, Terios hitam disergap di Desa Meunasah Lhok, Lhoong, Aceh Besar, tak jauh dari titik jalan yang ditanami bom.

Dengan kedua tangan tergari ke belakang, Mayor kabur ketika hendak digiring ke mobil. Ia ditangkap warga Meunasah, yang menyangka ia pencuri yang kabur dari kantor polisi, tak lama kemudian.

Terpisah ratusan kilometer, subuh itu polisi juga menangkap Usria, Sulaiman, dan Jamaluddin, yang baru tiba di Aceh Utara. Dua hari kemudian, mereka berenam diterbangkan ke Jakarta.

Setelah insiden bom gagal itu, teror di Aceh sepanjang Desember-Januari lalu mulai terurai.

Kepada polisi, kelompok Kamaruddin mengaku sebagai pelaku penembakan di mes Telkom, Bireuen, pada 31 Desember tahun lalu. Ketika itu sepuluh penggali kabel dihujani peluru..

Tiga tewas, sisanya harus menginap di rumah sakit karena luka tembak. Kelompok Kamaruddin juga mengaku terlibat dalam empat penembakan lainnya.

Menenteng AK-47, yang belakangan dikubur di Aceh Besar, Kamaruddin dan Jamaluddin menjadi eksekutor dalam setiap penembakan. Kepada polisi, mereka mengatakan senapan berasal dari zaman sebelum perjanjian Helsinki.

Dia merencanakan dan memilih targetnya di sebuah rumah toko di Cot Matahe, Aceh Utara—lokasi penangkapan Usria, Sulaiman, dan Jamaluddin. Di sana pula pembunuhan Tengku Agam—panggilan Irwandi—direncanakan.

Dari sinilah muncul nama Vikram Hasbi alias Ayah Banta. Menurut polisi, Vikram otak pengeboman yang gagal di Aceh Besar.

Pada akhir Februari hingga awal Maret, di rumah toko Cot Matahe, Vikram bersama Kamaruddin, Jamaluddin, Rizal, dan Mansyur meracik empat bom pipa—panjang 50 sentimeter dan berdiameter 15 sentimeter—yang bisa diledakkan dari jarak jauh dengan sakelar yang dihubungkan kabel. Vikram pula yang menanggung biaya perakitan bom.

Irwandi Yusuf mengatakan rencana pengeboman dan teror belakangan ini dilakukan musuh-musuh politiknya untuk menyingkirkannya dari pemilihan Gubernur Aceh.

Itu dikatakannya di depan ribuan pendukungnya di Peusangan, Bireuen, pada  waktu itu yang mencalonkan diri sebagai gubernur Aceh melalui jalur independen .“Mereka merencanakan pembunuhan terhadap saya,” katanya.

Setelah Kamaruddin dan kawan-kawan diringkus, Vikram seolah-olah ditelan bumi. Ia tak pernah terlihat lagi dalam acara-acara partai, termasuk kampanye calon gubernur Partai Aceh, Zaini Abdullah-Muzakir Manaf pada waktu itu.

Sehingga sejumlah anak buah Vikram yang dikontak Tempo bungkam soal keberadaan bosnya. Ketua Partai Aceh Utara Tengku Zulkarnaini Hamzah irit bicara mengenai keterlibatan Vikram dalam sejumlah teror. “Saya tidak tahu soal itu,” katanya singkat.

Pengurus pusat Partai Aceh yang juga wakil ketua fraksi partai itu di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Abdullah Saleh, menyangkal keberadaan Vikram di partainya.

 “Saya tak ingat orangnya yang mana,” ujarnya.  Ia mengatakan tak ada perintah partai untuk menakut-nakuti kontestan lain menjelang pemilihan Gubernur Aceh.

Kandidat dan Rekam Jejak pada tahun 2012.

Adapun kandidat yang berlaga dalam tarung demokrasi hari ini di Aceh, mengutip reportase rekan jurnalis Tempo, A. Warsidi, sbb:

1.    Tgk Ahmad Tajuddin – Teuku Suriansyah Ahmad Tajuddin, dikenal sebagai mubaliq sekaligus pemilik pesantren di Desa Lampisang, Kecamatan Seulimun, Aceh Besar. Lahir 15 September 1962, Tajuddin mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh lewat jalur independen. Ia mengandeng Teuku Suriansyah, mantan anggota MPR asal Aceh periode 1987 - 1999 asal Lhokseumawe, 1 Mei 1954.

Suriansyah pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Kertas Kraft Aceh (2002 – 2007). Dia juga pernah menjadi penasihat presiden untuk urusan Aceh pada tahun 2000. Jabatannya terakhirnya adalah Anggota Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
2.    Irwandi Yusuf – Muhyan Yunan Irwandi Yusuf adalah calon incumbent. Lelaki kelahiran Bireuen, 2 Agustus 1960, menamatkan kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Bergelar dokter hewan pada tahun 1987, Irwandi menjadi dosen di fakultas yang sama pada tahun 1989. Bekas Staff Khusus Psy-war Komando Pusat GAM pada 1998-2001 ini pernah dipercaya sebagai Senior Representatif GAM di Aceh Monitoring Mission (AMM), lembaga pemantau perdamaian Aceh. Berduet dengan Muhammad Nazar, pada Desember 2006, Irwandi memenangkan Pemilihan Gubernur Aceh. Dia mengakhiri tugasnya pada 8 Februari lalu dan berniat maju kembali untuk periode 2012 – 2017.

Menggandeng Muhyan Yunan, mantan Kepala Dinas Cipta Karya dan Bina Marga Aceh, Irwandi maju via jalur independen. Muhyan sendiri adalah lelaki kelahiran Meukek, Aceh Selatan pada 9 Juni 1953. Muhyan, master dari University of Strathclyde Glasgow United Kongdom Scotlandia tahun 1993 ini adalah aktivis KOSGORO Aceh.

3.    Darni M Daud MA – Ahmad Fauzi Darni Daud, lelaki asal Pidie, 25 Juli 1961 silam ini adalah Rektor Universitas Syiah Kuala. Besar di Desa Bandar Dua, Pidie (sekarang Pidie Jaya), Darni yang juga doktor lulusan Oregon State University, Corvallis, USA ini menjadi Rektor Unsyiah sejak 2006 silam. Mencalonkan diri menjadi gubernur Aceh, dari jalur independen,

Darni memilih mengandeng Ahmad Fauzi, saat ini beraktivitas sebagai Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry, Banda Aceh.

4. Muhammad Nazar – Nova Iriansyah Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar maju lagi. Tak bersama Irwandi, Nazar yang dijagokan Partai Demokrat, PPP dan Partai SIRA ini pecah kongsi dengan Irwandi. Lelaki kelahiran Ulim-Pidie 1 Juli 1973 itu dua kali menjadi tahanan politik semasa Aceh menuntut referendum digelar di Aceh. Nazar bebas sebagai tahanan politik pada 31 Agustus 2005, sebagai implementasi dari MoU Helsinki, untuk memberikan amnesty kepada seluruh tahanan politik yang terkait dengan GAM. Nova lahir di Banda Aceh pada 22 November 1963. Sebelum menjadi anggota dewan di senayan, dia menjadi dosen Teknik Arsitektur di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

4.    Zaini Abdullah – Muzakkir Manaf Diusung Partai Aceh, Zaini Abdullah adalah eks pentolan Gerakan Aceh Merdeka. Dalam pemilihan kali ini, Zaini berduet dengan Muzakkir Manaf, mantan Panglima GAM. Lahir di Desa Teureube, Kecamatan Kota Bakti, Pidie pada 24 April 1940, Zaini adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) Medan tahun 1972. Perjuangannya bersama GAM membuatnya meninggalkan Aceh tahun 1981 ke Swedia bersama Hasan Tiro. Menjadi buron pemerintah Indonesia, di Swedia, Zaini bekerja sebagai dokter dan mengkampanyekan perjuangan GAM di luar negari. Sejak Aceh berdamai, 15 Agustus 2005, Zaini kembali ke Aceh dan menjadi warga Indonesia sejak 2010 silam. Jelang Pilkada, dia dipilih oleh partai untuk maju menjadi Gubernur Aceh.

Muzakkir Manaf, wakilnya, adalah anak Sueneudon, Aceh Utara. Muzakkir yang juga eks panglima GAM mendapatkan pendidikan militer di Libya Maktabah Tanjura pada tahun 1986 – 1989. Tahun 2002, Muzakkir menjadi Panglima GAM menggantikan Alm Abdullah Syafie yang meninggal dalam kontak tembak. Masa damai, Muzakkir memimpin Komite Peralihan Aceh dan pada pertengahan 2007, Muzakkir ditampuk sebagai Ketua Umum Partai. (dikutip dari majalah tempo)

Saiful Cagee Ditembak oleh Mayor

Seperti dilansir serambinews.com, 27 November 2012 tahun lalu, Jamaluddin alias Dugok mengaku ikut serta dalam aksi penembakan Amirudin Husin alias Saiful Cagee (42) di depan Warung Kopi Gurkha, Matang Geulumpangdua, Bireuen, pada Jumat (22/7/2011) malam. Dia sebutkan, yang menembak korban adalah Kamaruddin alias Mayor. Sedangkan dirinya bersama Ayah Darut hanya mengawasi lokasi penembakan dengan pura-pura membeli sate dan rokok.


Dugok menceritakan peristiwa penembakan tersebut saat menjadi saksi dalam kasus penembakan di Aceh dengan terdakwa Kamaruddin alias Mayor, Fikram alias Ayah Banta, Mansyur alias Mancuk, dan M Rizal Mustakim di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin (26/11/12).


Dugok mengatakan, ia ditelepon Mayor agar ikut ke Matangglumpang Dua, Kecamatan Peusangan, Bireuen. “Kami pergi naik mobil. Saya sopirnya. Kami juga menjemput Ayah Darut. Kami berangkat bertiga,” kata Dugok lancar.


Sesampai di lokasi kejadian, Dugok lalu berpura-pura membeli sate, sedangkan Ayah Darut berpura-pura beli rokok. “Yang menembak Mayor,” ujar Dugok.


Saat ditanya jaksa penuntut umum alasan menghabisi Saiful Cagee, Dugok mengatakan tidak tahu. “Saya tidak tahu kenapa Cagee ditembak, karena saya tidak diberi tahu alasannya oleh Mayor,” kata Dugok.


Dugok dan Mayor merupakan “kawan seperjuangan” di GAM dan sama-sama pernah menjadi anggota tim sukses Irwandi Yusuf untuk wilayah Aceh Utara pada pemilihan gubernur Aceh 2006. Syaiful Cagee pernah mengetuai Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Batee Iliek, di samping awalnya kombatan GAM.


Dalam kesaksiannya, Dugok juga mengakui keterlibatannya pada penembakan di perkebunan PT Setya Agung, di Krueng Jawa, Kecamatan Geureudong, Aceh Utara, pada 5 Desember 2011. Dalam insiden itu tiga buruh beretnis Jawa meninggal dan empat lainnya luka-luka.


“Saya ikut menembak. Saya pegang senjata AK-56 bersama Mansyur, sedangkan Mayor pegang M-16,” beber Dugok. Menurut Dugok, dia tidak bermaksud membunuh, tapi hanya menembaki dinding bangunan sekadar meneror. “Makanya saya minta orang-orang yang ada di warung itu tiarap,” katanya.


Ia baru mengetahui ada korban meninggal dan luka justru dari pemberitaan koran, esoknya.  Disebutkan pula bahwa keterlibatan dirinya dalam peristiwa penembakan di PT Setya Agung karena diajak Mayor.


Peristwa lain yang melibatkan Dugok adalah pembuatan bom pipa dan memasangnya di kawasan Geureutee arah ke Calang, Aceh Jaya, dari Kota Banda Aceh. Bom itu dimaksudkan untuk menghantam rombongan gubernur Irwandi Yusuf yang akan melintas di jalur tersebut.


Saksi lainnya yang didengar keterangan adalah Sulaiman alias Ulee Bara yang menjemput Dugok dan kawan-kawan setelah penembakan di PT Setya Agung. “Saya ditelepon Dugok untuk jemput. Saya tidak mengetahui mereka baru menembak,” kata Sulaiman. 


Pilkada 2017,

Jelang hari pemilihan pada 15 Februari 2017 mendatang sejumlah kandidat mulai melakukan aksinya dengan berbagai cara untuk menjatuhkan lawan politik, namun kekarasan di Pilkada Aceh 2017 tidak seperti pada tahun 2012, sekarang hanya pemutaran isu-isu dan program yang mereka yakini bisa menyoroti rakyat untuk memilihnya,

Semoga kasus Pilkada 2012 tidak terulang kembali, dan pilkada Aceh pada15 Februari bisa berjalan dengan damai dan demokrasi.


Tentukan pilihan anda untuk Aceh 5 tahun kedepan.!(Red)

Singkil - Puluhan ribu massa banjiri kampanye dialogis Calon gubernur Aceh Irwandi Yusuf, di bawah Jembatan Tinggi Pulau Sarok, Singkil, Aceh Singkil, Kamis 2 Februari 2017. Dalam orasinya Irwandi menyatakan Jika terpilih akan membeli pesawat  untuk patroli laut dan membuka sekolah pilot terutama untuk anak yatim.

Tetapi bukan untuk pergi kampanye seperti dilakukannya saat ini bersama sang istri Darwati A Gani. Melainkan digunakan untuk menjaga perairan Aceh, dari pencurian ikan.
"Saya akan Beli pesawat seperti punya saya untuk patroli laut. Agar lebih cepat dan mudah," ujarnya.

"Saya ingin anak-anak yatim bisa menjadi pilot. Saya akan buka sekolah pilot," kata Irwandi disambut tepuk tangan.

Saat kampanye di hadapan warga Singkil, yang memadati lokasi, Irwandi juga mengaku sangat sedih mengetahui tanah kelahiran ulama besar Syekh Abdurrauf Asingkili, menjadi daerah termiskin.

Pada hal memiliki potensi yang sangat luar biasa, mulai dari perkebunan hingga perikanan.

“Ke depan Singkil, tak boleh lagi jadi daerah miskin,” tegasnya.(Red/TM/SR)

Ilustrasi
StatusAceh.Net- Seorang anggota Polisi yang bertugas di Polres Gayo Lues (Galus) Bripka Dedi (38) ditikam di Kampung Jawa Blangkejeren, Kamis (2/2/2017) sekira pukul 08.30 WIB.

Polisi itu ditikam saat  berupaya melarikan diri setelah mencoba menyekap Sri ayu Azhari (19) mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Gayo Lues.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Serambinews.com upaya penyekapan terhadap korban dilakukan Bripka Dedi di rumah abang iparnya, Saleh (37) berstatus PNS di dusun Logon Sesik Kampung Jawa Blangkejeren.

Aksi penyekapan itu digagalkan oleh anggota Unit Inteldim 0113/Galus Serka Candra.

Gerak-gerik Bripka Dedi dicurigai karena mondar-mandir di depan rumah korban.

Tak lama setelah itu terdengar suara jeritan histeris dari dalam rumah korban tersebut.

Bripka Dedi sempat menyekap korban di kamarnya dengan menggunakan lakban dan memegang sebilah pisau.

Kemudian anggota Inteldim, menodongkan pistol kepada pelaku sambil berkata "jangan bergerak tiarap".

Pelaku langsung kabur dan melarikan diri dengan menjatuhkan lemari es.

Pelaku dikejar warga dan berhasil ditangkap. Pelaku sempat diamuk diamuk warga dan mendapat tikaman senjata tajam di tangan kiri.

"Pelaku yang berupayakan melakukan percobaan penyekapan terhadap seorang mahasiswi di Kampung Jawa Blangkejeren itu, sudah diamankan di Mapolres Galus untuk dimintai keterangan dan bersama barang bukti. Begitu juga halnya dengan korban yang turut didampingi abang iparnya," kata Kapolres Galus, AKBP Bhakti Eri N, kepada Serambinews.com, Kamis (2/2/2017).

Belum diketahui motif penyekapan yang dilakukan Bripka Dedi tersebut, meski didapat informasi pelaku sedang kesulitan ekonomi.(Serambinews.com)

Wanita pelaku ihktilat tumbang saat di hukum cambuk. ©2017 Merdeka.com/afif
Banda Aceh - Seorang wanita tumbang saat sedang menjalani hukuman cambuk di Masjid Al Muchsinin Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh. Dia dihukum cambuk 26 kali karena melanggar Qanun (peraturan daerah di Aceh) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Acara Jinayat.

Perempuan itu bernama Linda Darmawati tak kuasa menahan rasa sakit saat diesekusi cambuk hingga tumbang karena melakukan ihktilat (bercumbu dengan non muhrim). Ia tumbang pertama kali pada cambukan ke empat dan tim dokter memilih untuk menurunkannya dari panggung memeriksa kesehatan.

Berselang 3 menit kemudian, Linda kembali dinaikkan ke atas panggung untuk melanjutkan eksekusi cambuk. Algojo pun mencambuknya dan Linda pun berkali-kali mengerang kesakitan hingga pada cambukan ke-15, dia kembali tumbang dan tim dokter menghentikan cambuk yang tersisa 11 kali lagi.

Selain itu, Kejaksaan Negeri (Kejari) Banda Aceh juga mencambuk 2 terpidana lainnya yaitu Humaidi Syawaluiddn dicambuk 26 kali dan Safruddin Hamzah dicambuk 26 kali, kasus yang sama yaitu ikhtilat. Sedangkan Epi Susanti Basri tidak dicambuk, karena sedang hamil satu bulan.

Wanita pelaku ihktilat tumbang saat di hukum cambuk 2017 Merdeka.com/afif

Untuk menggantikan hukuman cambuk 26 kali, Epi menjalani hukuman kurangan badan selama 1 tahun 6 bulan. Epi ditahan di LP Lhoknga, Aceh Besar.

Kasatpol PP-Polisi Syariat Kota Banda Aceh, Yusnardi mengatakan, satu wanita yang belum selesai dicambuk itu akan diserahkan kepada tim dokter, bisa dilanjutkan atau tidak. Bila tim dokter memutuskan tidak dilanjutkan, yang bersangkutan akan bebas.

"Nanti kita koordinasi dengan Jaksa dulu, karena meskipun dia tidak bisa dilanjutkan, kita tidak bisa menahan lagi. Jadi kalau tidak bisa dilanjutkan, dia akan bebas," kata Yusnardi, Kamis (2/2).

Menurut Yusnardi, terpidana yang gagal dicambuk karena sedang hamil satu bulan sehingga hakim memutuskan untuk menjalani hukuman badan selama 1 tahun 6 bulan.

"Satu lagi hamil 1 bulan, enggak memungkinkan untuk dicambuk, makanya dikurung badan di LP Lhoknga, Aceh Besar," sebutnya.

Sementara itu, dokter yang memeriksa kesehatan Linda Darmawati yang tumbang tadi, dr Mila Fusanti mengaku, kondisi pasiennya itu dalam kondisi baik. Hasil pemeriksaan yang dilakukan, denyut nadi dan jantung masih normal.

"Kondisi kesehatan baik, tekanan darah, sebelum diperiksa baik, terakhir kita periksa tekanan darah turun dari 90 menjadi 60 setelah dicambuk tadi," jelas dr Mila Fusanti

Menurut dr Mila Fusanti, Linda tidak bisa dilanjutkan cambuk dikarenakan kondisi psikisnya sedang syok setelah dicambuk. Sehingga Linda tidak dilanjutkan hukuman cambuk.

"Karena pasien syok, kondisi secara umum masih baik, denyut nadi, denyut jantung normal," pungkasnya.(merdeka.com)
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.