2020-02-09

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

Ilustrasi selingkuh
KITUI - Seorang suami di Kenya akan diadili di pengadilan karena menutup organ kemaluan istrinya dengan lem super. Dia melakukan hal itu setelah mengetahui bahwa sang istri telah berselingkuh dengan empat pria lain.

Suami bernama Dennis Mumo asal Kitui, Kenya selatan, mengakui perbuatannya di hadapan petugas polisi. Dia mengetahui skandal perselingkuhan itu melalui pesan media sosial istrinya.

Sejumlah media lokal, termasuk Zambian Observer pada Jumat (14/2/2020), melaporkan wanita itu terlibat dalam banyak perselingkuhan ketika suaminya sedang pergi untuk urusan bisnis.

Sebelum perjalanan bisnis terakhirnya ke Rwanda, Mumo mentup bagian-bagian organ vital istrinya dengan lem super. Identitas wanita itu tidak diungkap.

Berita tentang insiden itu mengejutkan warga dan Mumo telah ditangkap oleh polisi. Dia mengaku melakukan tindakan tersebut dengan alasan untuk menyelamatkan pernikahannya.

Mumo mengaku memiliki bukti bahwa istrinya berselingkuh dengan setidaknya empat pria lain setelah dia menjelajahi pesan-pesan di akun media sosial istrinya.

Mumo mengatakan dia melihat foto telanjang istrinya dikirim ke seorang pria dengan pesan berbunyi; "Minggu depan akan ada kembang api!"

Menurut media setempat, Mumo akan muncul di sidang pengadilan di mana ia diperkirakan akan didakwa dengan tuduhan melakukan kekerasan dalam rumah tangga.

Sementara itu, istrinya juga akan menghadapi dakwaan perzinaan. Penyelidikan kasus ini masih berlanjut. | Sindonews

Jakarta – Maraknya oknum aparat mempermainkan kasus yang masuk ke meja polisi menjadi perhatian sekaligus keprihatinan bagi publik. Tidak ketinggalan, Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA juga menyatakan sangat prihatin atas banyaknya oknum aparat kepolisian yang mempermainkan rakyat yang sedang menghadapi masalah di meja penyidik Polri.

“Salah satu modus operandinya adalah dengan memutar-mutar masalah oleh penyidik hingga merembet ke persoalan lain yang tidak ada relevansinya dengan substansi kasus yang dilaporkan,” ujar Wilson Lalengke kepada pewarta media ini, Kamis, 13 Februari 2020.

Contoh kongkritnya, kata Wilson, seorang warga dilaporkan atas dugaan melakukan pemalsuan dokumen tentang pengangkatan kembali jajaran direksi sebuah perusahaan. Diduga dokumen palsu, karena dokumen yang dibuat di depan notaris itu bukan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan juga tidak sepengetahuan jajaran komisaris perusahaan tersebut.

“Itu adalah kasus real yang sedang berproses di Bareskrim Polri saat ini. Komisaris sebuah perusahaan di Cikande, Banten, melaporkan jajaran direksinya ke Bareskrim Polri dengan delik aduan pemalsuan dokumen tentang pengangkatan kembali jajaran direksi. Namun dalam pembuatan BAP oleh oknum penyidik, para terlapor ditanyakan tentang operasional perusahaan. Penyidik bukannya menyelidiki tentang dugaan pemalsuan dokumen, tetapi lebih fokus kepada kegiatan operasional dan omset perusahaan,” ungkap Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu.

Modus BAP model ini, sambung Wilson, merupakan strategi para oknum penyidik untuk menjebak dan menggiring para terlapor agar membuka data-data perusahaan, terutama terkait dengan besaran harta dan aset yang dimiliki perusahaan. Syukur-syukur dalam proses tanya-jawab BAP itu, para terlapor keseleo lidah dan terjebak untuk ditelusuri kesalahan lainnya lagi yang tidak terkait kasus yang dilaporkan.

“Ini modus. Sudah jelas pertanyaan polisi tidak relevan dengan esensi kasus yang dilaporkan. Tapi si oknum melihat peluang untuk meraup keuntungan material dari kasus itu. Mereka melihat peluang menambang duit dari perusahaan tersebut melalui pola delapan-enam alias – sadar maupun tidak sadar – terjadinya transaksi finansial atas kasus yang sedang ditangani. Yang disasar untuk ditekan agar memberikan setoran bisa siterlapor, bisa juga sipelapor,” urai Wilson menjelaskan modus umum para oknum polisi memainkan kasus-kasus yang mereka tangani.

Dari kasus yang sedang menjadi perhatiannya di Bareskrim itu, lanjut Wilson, dia juga menduga adanya “siraman finansial” yang telah dilakukan pelapor ke para oknum di unit Bareskrim Polri. “Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa dua unit di institusi Polri, yakni Ditlantas dan Bareskrim, merupakan lahan basah alias banyak peluang mendapatkan setoran 86,” ujar Wilson menirukan ucapan seorang jenderal polisi berbintang dua berinisial RS pada bincang santai beberapa tahun lalu. “Jadi, bukan hal yang aneh kalau banyak oknum aparat yang bertugas di dua unit itu hidupnya bergelimang harta, lah setiap kasus yang dilaporkan ke sana hampir pasti disisipi amplop angpau. Pungli di jalan-jalan oleh oknum polantas masih marak terjadi hingga hari ini,” tambah Wilson lagi.

Pada ratusan kasus yang menimpa para jurnalis yang dilaporkan ke Reskrim Polri, hampir pasti akan bergulir hingga ke pengadilan. Si wartawan yang apes itu pasti dipidana, minimal 6 bulan, walaupun wartawan dilindungi UU Pers.

“Penyebab utamanya, yaa, karena wartawan-wartawan itu kere alias miskin, tidak punya uang untuk menyiram para oknum haus duit tersebut,” tegas tokoh pers nasional yang sudah melatih ribuan anggota TNI, Polri, ASN, Mahasiswa, LSM, wartawan, dan masyarakat umum di bidang jurnalistik ini.

Wilson Lalengke yang juga merupakan Pemimpin Redaksi Koran Online Pewarta Indonesia (KOPI) ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebanyakan oknum polisi yang menurutnya “mata duitan” itu. Pasalnya, laporan wartawan Sinar Pagi, Hariyawan, korban pengeroyokan segerombolan polisi pada 24 September 2019 lalu, hingga hari ini masih membeku di bawah meja polisi. Demikian juga, kasus penusukan warga PPWI Jhoni Napitupu yang dilaporkan ke Polsek Cilincing, Jakarta Utara, pada 27 Oktober 2019, hingga kini tidak digubris polisi. Bahkan, laporan Wilson sendiri ke Polres Jakarta Pusat dengan terlapor mantan ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo pada Agustus 2018, alhamdulillah hingga kini tidak jelas ujung-nya.

“Mengapa tidak diproses polisi? Yaa, pasti malaslah mereka menanganinya, tak ada siraman jasmani dari para pelapor. Saya tidak punya uang untuk diberikan ke oknum-oknum penyidik itu, makanya laporan kita dianggap angin lalu,” ucap Wilson dengan nada kecewa.

Untuk memperbaiki kondisi ini, saran Wilson, dirinya berharap banyak kepada Kapolri baru Jenderal Polisi Idham Azis untuk melakukan pembenahan di semua lini jajaran Kepolisian Republik Indonesia. “Salah satu program prioritas Kapolri saat ini adalah peningkatan SDM (Polri) yang unggul. Saya berharap banyak, program yang diletakkan pada urutan nomor 1 di antara tujuh program prioritas Kapolri ini benar-benar dilakukan. Setiap anggota Polri harus unggul, tidak hanya di bidang profesi kepolisiannya, tapi yang lebih penting adalah di bidang moralitasnya sebagai polisi. Kita rindu sosok Polisi Hoegeng yang hidup sederhana dan jujur, tidak mata duitan!” pungkas lulusan pascasarjana Applied Ethics dari Utrecht University Belanda dan Linkoping University Swedia itu. (APL/Red)

Papua - Tim evakuasi berhasil menemukan 12 jenazah penumpang di sekitar puing-puing Helikopter MI 17 yang jatuh di tebing Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Jumat, 14 Pebruari 2020.

“Siang ini kita diinformasikan oleh tim evakuasi, telah berhasil mencapai lokasi puing-puing Heli MI 17 Penerbad No Reg HA 5138 pada sekitar pukul 12.30 Wit,” kata Danrem 172/PVY, Kol. Inf Binsar Sianipar, selaku koordinator evakuasi.

Tim evakuasi dari Yonif 751 Raider tiba di lokasi puing setelah berjalan mendaki selama kurang lebih 5 jam dari base camp yang dirikan sejak kemarin Kamis, 13 Pebruari 2020, sesaat setelah mereka diturunkan dengan menggunakan tali dari heli angkut personel.

Binsar mengatakan tim juga telah berhasil menemukan ke-12 jenazah korban yang seluruhnya berada di sekitar lokasi kepingan body pesawat.

"Identitas 9 jenazah bisa kita kenali dari pakaian dan atribut yang mereka kenakan, sedangkan 3 jenazah lagi masih diperlukan proses identifikasi lebih lanjut," kata Kol. Inf Binsar.

Namun demikian, kata Binsar, untuk memastikannya mereka perlu melakukan proses identifikasi dari tim medis secara detail kepada 12 jenazah setelah dievakuasi dari lokasi. Mengingat kondisi cuaca dan medan yang sangat ekstrem, tim belum bisa melakukan evakuasi terhadap jenazah korban sore tadi.

"Direncanakan, besok proses evakuasi jenazah akan kita mulai. Tim akan membawa turun jenazah ke titik yang bisa dijangkau oleh heli kita. Untuk selanjutnya dievakuasi melalui udara," kata Kol Inf. Binsar Sianipar.

Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab, beserta seluruh prajurit Kodam XVII/Cenderawasih menyatakan turut berduka cita dan belasungkawa yang mendalam kepada seluruh keluarga prajurit yang gugur dalam kecelakaan Heli MI 17 No Reg HA 5138 saat melaksanakan tugas mulia di wilayah Papua. | Vivanews

StatusAceh.Net - Seorang lelaki berinisial IBR, 60 tahun, warga Blang Oi, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh diamankan polisi karena membakar mobil mantan istrinya. IBR nekat melakukan pembakaran karena diduga cemburu dan merasa sakit hati.

Kapolsek Kuta Raja, Iptu Firmansyah mengatakan mobil milik Dewi Irayati tersebut terparkir di depan rumahnya di Gampong Merduati, Kecamatan Kuta Raja. Menjelang Rabu subuh, IBR mencoba membakar mobil tersebut.

" IBR ditangkap karena membakar mobil Agya warna putih nomor polisi BK 1417 RM milik Dewi Irayati," kata Firmansyah, dilaporkan Merdeka.com, Jumat, 14 Februari 2020.

Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh AKP (Pol) M Taufik menambahkan, motif pembakaran mobil Dewi oleh suaminya itu diduga karena masalah pribadi.

" Semenjak si istri sudah menikah lagi mantan suami damm hal ini tersangka merasa cemburu," katanya.

Firmansyah mengatakan, Dewi dan saksi mata mencium bau minyak bensin di luar Toko Beujroh Laundry. Saat Dewi mengecek, terlihat mobil miliknya sudah terbakar.

" Saat melihat mobil terbakar posisi lampu sedang padam, kemudian korban dan saksi memiliki bantuan kepada warga setempat karena pintu rumah dalam keadaan diikat menggunakan kawat listrik oleh pelaku, sehingga terhambat bagi korban untuk keluar rumah," kata dia.

Setelah keluar dari rumah, Dewi dan warga setempat segera memadamkan api tersebut.

Personel Polsek Kutaraja berhasil meringkus pelaku pembakaran di Gampong Asoe Nanggroe, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Kamis, 13 Februari 2020. Pelaku dibawa ke Polsek Kutaraja untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.***

Sumber: Merdeka.com

LHOKSUKON- Sebanyak 50 siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Seulawah Polda Aceh, Kamis (13/2/2020) tiba di Polres Aceh Utara untuk melaksanakan Latihan Kerja (Latja) selama 10 hari kedepan.

Selama berada di Polres Aceh, mereka turut didampingi empat personel Polri tenaga pendidik dari SPN Seulawah.

Wakapolres Aceh Utara Kompol Edwin Aldro saat apel penyambutan siswa SPN mengatakan latja ini akan berlangsung sejak 13 sampai dengan 22 Februari 2020.

“Ini sebagai pembekalan dalam rangka menghasilkan Brigadir Polri yang memiliki sikap, perilaku, pengetahuan dan keterampilan dasar taktis sebagai polisi tugas umum,” ujar Wakapolres.

Selama di Polres Aceh Utara, Wakapolres mengatakan, para siswa akan didampingi oleh mentor. Dengan pemberian mentoring ini diharapkan para siswa dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dari lembaga pendidikan.

"Para Siswa akan dilatih meningkatkan ilmu kepolisian, sehingga nanti mereka lebih siap jika ditugaskan dimana saja," ujar Kompol Edwin.

Siswa SPN tersebut akan mendalami ilmu kepolisian dari fungsi dari Satuan Binmas, Intel, fungsi Sabhara dan juga Reskrim .

"Bekal pembelajaran di SPN akan diimplementasikan para siswa di Polres Aceh Utara ini," ujar Kompol Edwin.

Dengan dilaksanakannya pelatihan ini, Wakapolres berharap agar para siswa SPN dapat menyerap ilmu yang diberikan. Serta dapat mengimplementasikan jika nantinya mereka sudah ditugaskan di daerah.

Jelang berakhirnya observasi WNI di Natuna. (Foto: Muhammad Adimaja)
Banda Aceh - Sebelas mahasiswa Aceh akan pulang dari masa observasi virus Corona di Natuna. Dinas Sosial Aceh meminta masyarakat tidak perlu berpikir negatif terhadap mahasiswa yang kuliah di Wuhan, China, tersebut.

"Masyarakat tidak perlu resah, tidak perlu ada reaktif yang berlebihan kepada anak-anak Aceh ini yang baru pulang. Mereka sudah melalui pemeriksaan yang cukup ketat sesuai dengan standar WHO," kata Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri kepada wartawan, Jumat (14/2/2020).

Menurut Alhudri, sebenarnya ada 13 mahasiswa Aceh yang menjalani observasi di Natuna. Namun dua orang tidak pulang ke Tanah Rencong setelah menjalani karantina.

"Mahasiswa Aceh hanya 11 orang yang pulang ke Aceh, satu orang ke Tangerang, satu orang ke Yogya karena ada keperluan lain," jelas Alhudri.

Para mahasiswa yang diobservasi tersebut akan diterbangkan dari Natuna ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu (15/2) besok. Dari bandara, mereka rencananya akan diserahkan ke pemerintah daerah untuk dipulangkan ke kampung masing-masing.

Alhudri menjelaskan para mahasiswa asal Tanah Rencong akan dijemput kantor perwakilan Aceh di Jakarta. Setelah itu, mereka difasilitasi tiket pulang ke Serambi Mekah.

"Tiba di Aceh, mereka ada yang dijemput keluarga. Jika pun nggak ada keluarga yang jemput, itu akan difasilitasi oleh Dinsos," sebut Alhudri. | Detik.com

Banda Aceh – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah menegaskan, bahwa untuk mewujudkan visi Pemerintahan yang adil, bersih dan melayani, Pemerintah Aceh sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Hal tersebut disampaikan oleh Plt Gubernur, dalam sambutannya usai mengambil sumpah dan melantik Kepala Perwakilan Aceh. Acara yang juga dirangkai dengan Pemberian Penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapai Level 3 Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) itu, di pusatkan di Ruang Serbaguna Setda Aceh, Jum’at (14/2/2020).

“Saya optimis, Kepala BPKP Aceh yang baru dapat mendukung terwujudnya harapan ini. Karena itu, kerjasama BPKP dengan seluruh Pemerintahan di Aceh hendaknya dapat ditingkatkan sesuai kewenangan masing-masing, agar visi Pemerintahan yang adil, bersih dan melayani dapat kita wujudkan di Bumi Serambi Mekah ini,” ujar Nova.

“Atas nama seluruh jajaran Pemerintahan di Aceh, saya mengucapkan Selamat Bertugas kepada Bapak Indra Khaira Jaya selaku Kepala BPKP Aceh yang baru. Dan, kepada Bapak Ikhwan Mulyawan selaku Kepala BPKP Aceh periode sebelumnya, kami ucapkan Terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas pengabdiannya yang telah diberikan selama ini,” lanjut Nova.

Untuk diketahui bersama, sebelum dilantik sebagai Kepala BPKP Aceh, Indra Khaira Jaya, menjabat sebagai Kepala BPKP Provinsi Kepulauan Riau. Nova meyakini, sebagai putra asli Aceh, kehadiran Indra Khaira Jaya sebagai Kepala BPKP Aceh akan membuat kinerja BPKP Aceh lebih baik lagi.

Sementara itu, terkait pergantian pimpinan di tubuh BPKP, Nova menyatakan, bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang lumrah sebagai bagian dari tour of duty, penyegaran, regenerasi, sebagai bentuk peningkatan pengalaman.

“Apapun latar belakang pergantian ini, tujuan utamanya pastilah untuk mendorong agar terciptanya suasana yang kondusif sehingga kepercayaan rakyat terhadap pemerintah akan lebih meningkat. Pergantian tentu harus diwarnai pula dengan peningkatan kinerja, terutama di lingkup BPKP, sebagai lembaga negara yang berperan mendorong terciptanya pengelolaan keuangan yang baik dalam setiap gerak pembangunan,” imbuh Nova.

Berkaitan dengan kinerja, Plt Gubernur mengaku bangga, karena BPKP perwakilan Aceh telah menjalankan tugasnya dengan baik. Ada beberapa parameter yang menjadi ukuran kinerja tersebut, yaitu pembinaan yang dilakukan BPKP Aceh telah menghasilkan sejumlah prestasi membanggakan. antara lain, banyaknya Pemda yang mendapat predikat WTP. Bahkan untuk Pemerintah Aceh, predikat itu telah diraih empat tahun berturut-turut.

Selain itu, BPKP sukses mendorong penggunaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dalam penyusunan laporan keuangan Pemerintah di daerah ini. Penggunaan aplikasi SIMDA ini juga telah terkoneksi dengan Core Banking System PT. Bank Aceh Syariah. Dengan demikian sistem pengelolaan keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota semakin transparan, akuntabel dan auditable.

Selanjutnya, terjalinnya kesepakatan antara para kepala daerah di Aceh dengan KPK untuk penerapan e-planning. Dalam hal ini, BPKP sangat berperan memberikan bimbingan teknis dan menginisiasi penerapan e-planning dengan menggunakan aplikasi SIMDA Perencanaan.

Terakhir, BPKP juga berperan mengawal akuntabilitas pembangunan desa dengan melakukan bimbingan teknis untuk penerapan aplikasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) versi 2.0. Saat ini, sebesar 99,40 persen atau sebanyak 6.461 desa atau gampong di Aceh sudah menerapkan aplikasi Siskeudes.

“Alhamdulillah, lebih dari 99 persen desa di Aceh telah menggunakan aplikasi ini dalam penyusunan Anggaran Gampong. Di samping gebrakan yang saya sebutkan tadi, tentu masih ada program yang telah dijalankan BPKP di Aceh,” sambung Nova.

Meski demikian, Nova mengingatkan kepada seluruh aparatur agar terus meningkatkan etos kerja karena Pekerjaan Rumah masih cukup banyak, antara lain, perlunya meningkatkan kapasitas APIP guna mencegah terjadinya praktik KKN, serta perlunya meningkatan maturitas SPIP.

“Terkait dengan keberadaan APIP di Aceh, kita juga pantas bersyukur, sebab kinerja BPKP Aceh belakangan ini telah berhasil mewujudkan 7 Pemerintah Daerah mencapai level 3 maturitas SPIP, serta 5 aparat pengawasan yang berhasil mencapai level 3 Kapabilitas APIP. Tentu ini sebuah prestasi membanggakan, sebab untuk mencapai level itu, prosesnya tidak mudah. Bahkan di tingkat pusat, masih sedikit Kementerian/Lembaga yang mencapai level 3 maturitas,” ungkap Nova.

Menurut Plt Gubernur, pencapaian ini menunjukkan bahwa Pemda telah menjalankan praktik pengendalian intern yang terdokumentasi dengan baik.

“Untuk itu, saya selaku pimpinan Pemerintah Aceh mengucapkan Terimakasih kepada BPKP Aceh atas dukungan yang diberikan. Dan kepada Pemda yang berhasil meraih level 3 maturitas SPIP, saya ucapkan selamat. Pencapaian ini diharapkan mendorong Pemda lainnya untuk dapat melakukan pengendalian intern yang lebih ketat dan sistematis.”jelasnya.

Meski demikian, Nova mengingatkan semua pihak untuk semakin giat bekerja karena masih banyak tugas yang harus diselesaikan, di antaranya meningkatkan kapasitas APIP level 3 kapabilitas yang mampu memberikan penjaminan memadai terhadap pencegahan dan penindakan tindak KKN, dan mendukung terwujudnya desa mandiri yang mampu mengembangkan Badan Usaha Milik Gampong agar berkontribusi signifikan bagi kesejahteraan masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, BPKP juga menyerahkan Penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapai Level 3 Maturitas SPIP dan Kapabilitas APIP. Ada tiga Kabupaten/Kota yang mendapatkan penghargaan Level 3 Maturitas SPIP dan Kapabilitas APIB, yaitu Kota Banda Aceh, Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Barat.

Selain itu, Kabupaten Aceh Besar, Simeulue, Aceh Tengah dan Gayo Lues mendapatkan Penghargaan Level 3 Maturitas SPIP. Sementara itu, Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Selatan berhasil meraih Penghargaan Kapabilitas APIP.

Bener Meriah – Para perempuan dari Kampung Damaran Baru berkumpul, lengkap dengan topi, seragam, sepatu bot, dan tas berisi perlengapan patroli hutan. Mereka adalah perempuan yang berasal dari Lembaga Pengelola Hutan Kampung (LPHK) Damaran Baru, dimana mereka telah membentuk tim ranger perempuan, atau disebut sebagai Mpu Uteun (penjaga hutan). Tim ranger ini tentu saja menjadi terobosan baru, karena merupakan Ranger pertama di Aceh untuk melindungi kawasan hutan negara melalui skema hutan desa.

LPHK Damaran Baru membentuk tim ranger perempuan sebagai bagian dari gerak inisiatif  dan rasa tanggung jawab untuk menjaga sumber-sumber kehidupan dengan melakukan pengelolaan, Pemanfaatan dan perlindungan kawasan hutan lindung yang telah dibebani Izin hak pengelolaan melalui skema Hutan Desa yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.9343/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/11/2019 pada bulan November 2019 lalu.

Inisiatif permohonan untuk mendapatkan izin hutan desa oleh Perempuan Kampung Damaran Baru karena dampak yang mereka rasakan akibat kerusakan lingkungan yang terus menerus terjadi di Kampung mereka. Mereka juga termotivasi untuk melindungi hutan karena trauma yang melanda akibat terjadinya banjir bandang pada tahun 2015 di Kampung Damaran Baru yang mengakibatkan hilangnya belasan rumah warga. Sejak itu, perempuan di Damaran Baru aktif dalam kegiatan-kegiatan restorasi agar mencegah terjadinya kembali banjir bandang, dan penuh semangat untuk berkontribusi lebih dalam perlindungan kawasan hutan. Dengan terbentuknya tim ranger perempuan ini diharapkan perempuan di Damaran Baru bisa menjadi local champion untuk melindungi hutan, sumber mata air dan sumber-sumber kehidupan lainnya secara langsung dan berkelanjutan.

“Perlindungan hutan terkesan seperti pekerjaan untuk laki-laki saja, tetapi perempuan Kampung Damaran Baru mengambil peran kunci untuk melindungi kawasan hutan, bagi kami menjaga hutan adalah menjaga kehidupan, hutan adalah nafas hidup kami. Ketika hutan rusak, perempuanlah yang akan menerima dampak lebih dari bencana tersebut. Dengan terbentuknya tim Mpu Uteun yang akan aktif berpatroli dikawasa hutan, Kampung Damaran Baru akan mendapatkan lebih banyak manfaat,” seru Ibu Sumini, ketua LPHK Damaran Baru.

Tim Mpu Uteun (ranger perempuan) ini akan melakukan kegiatan patroli di wilayah-wilayah hutan kunci yang memiliki nilai signifikan untuk masyarakat Damaran Baru, seperti wilayah Pinggiran Daerah Aliran sungai. Pada umumnya, setiap patroli bersifat pulang-pergi karena jangkauan wilayah patroli tidak begitu jauh dari Desa. LPHK Damaran Baru juga berkolaborasi dengan tim patroli laki-laki untuk jangkauan wilayah patroli yang lebih jauh dari desa.

Yayasan HAkA memiliki  komitment tinggi untuk dapat bekontribusi pada Peningkatan pemahaman dan kapasitas Lembaga Pengelola Hutan Kampung Damaran Baru. Pengorganisasan dan pendampingan yang dilakukan oleh Yayasan HAkA, baik Pra Izin atau pasca izin terus berproses bersama di tingkat grassroot untuk melakukan berbagai upaya penyelematan kawasan hutan. Yayasan HAkA adalah lembaga pemerhati lingkungan yang bertujuan untuk melindungi Kawasan Ekosistem Leuser melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat, kampanye publik, dan advokasi kebijakan.

“Kami sangat mendukung inisiatif LPHK Damaran Baru untuk membentuk ranger perempuan. Pembentukan tim Mpu Uteun ini adalah suatu hal yang baru, tim ranger perempuan pertama di Aceh. Kami harap tim ranger perempuan ini menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Aceh untuk melindungi hutan dan lingkungan kita. HAkA berkomitmen untuk mendampingi masyarakat dalam upaya perlindungan hutan dan mengamplifikasikan suara-suara masyarakat agar pertimbangan mereka di dengar oleh pemangku kebijakan,” kata Farwiza, ketua Yayasan HAkA.

Hutan Aceh adalah bentang hutan alam terluas di pulau Sumatera, dan menyediakan jasa ekosistem yang penting untuk sekitar 5 juta penduduk Provinsi Aceh dan sekitarnya. Berdasarkan data analisis divisi GIS Yayasan HAkA, tutupan hutan di provinsi Aceh saat ini adalah 2.9 juta hektar, berkurang sekitar 15.000 hektar dibandingkan tahun sebelumnya. Dampak dari kehilangan tutupan hutan ini dirasakan oleh beberapa daerah di provinsi Aceh yang dilanda banjir atau kekeringan.

Ketika perempuan membentuk massa kritis antara 25 dan 35 persen orang di daerah hutan kemasyarakatan, dampaknya akan terasa. Kondisi dan regenerasi hutan akan membaik, dan para perempuan itu sendiri mendapatkan suara politik yang lebih besar.

Banda Aceh - Jaringan Komunitas Masyarakat Adat (JKMA) Aceh menggelar Rapat Dewan Adat dan Musyawarah Kerja JKMA Aceh Tahun 2020 pada tanggal 12-13 Februari 2020 bertempat di Hotel Kumala Banda Aceh, dihadiri 38 orang Dewan Adat JKMA Aceh, Sekretaris Pelaksana JKMA Wilayah, Koordinator dan Sekretaris Pelaksana beserta staf JKMA Aceh.

Rapat tersebut dibuka oleh Ketua Dewan Adat JKMA Aceh, Sunawardi. Beliau berharap agar wilayah masyarakat adat di Aceh dapat dimasukkan dalam RTRW Aceh. “Saat ini RTRW Aceh sedang dilakukan peninjauan kembali, kami harap jika qanun tersebut nanti direvisi harus memasukkan wilayah adat di Aceh.”

Setelah bermusyawarah selama dua hari, rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua Dewan Adat JKMA Aceh, Ade Oscar H. Jailani menghasilkan beberapa keputusan, salah satu di antaranya adalah Keputusan Nomor 4/RDA JKMA ACEH/II/2020 tentang Rekomendasi Rapat Dewan Adat Jaringan Komunitas Masyarakat Adat Aceh Tahun 2020, yaitu:

1.    Pemerintah kabupaten/kota agar segera menyelesaikan konflik tenurial dan batas wilayah di tingkat gampong dan mukim.

2.    Pemerintah Aceh membuat instruksi kepada pemerintah kabupaten/kota agar segera membuat kebijakan daerah tentang Pelibatan Mukim dalam Hal Implementasi dari Undang-Undang Desa.

3.    Wali Nanggroe Aceh berperan aktif dalam hal percepatan penetapan hutan adat mukim atau nama lain.

4.    Semua pihak di Aceh (Pemerintah Aceh, pemerintah kabupaten/kota, serta masyarakat dan pihak terkait lainnya) agar membubuhkan nomenklatur mukim dalam setiap struktur, dokumen kebijakan, pemberitaan, papan alamat, tugu, gapura, dan lainnya.

5.    Para imum mukim agar terus berperan aktif dalam melakukan penguatan adat dan adat-istiadat di Aceh, melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan kebijakan, serta melibatkan diri secara aktif untuk melindungi sumber daya alam dan harta kekayaan di wilayah mukimnya.

6.    Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota agar selalu melibatkan mukim dalam perencanaan kegiatan/program di wilayahnya.

7.    Pemerintah Aceh dan DPR Aceh agar memasukkan wilayah adat dan hutan adat mukim dalam revisi Qanun Tata Ruang Wilayah Aceh.

Oscar menjelaskan bahwa “JKMA Aceh terus berkomitmen untuk merebut kedaulatan masyarakat adat di Aceh dalam mengelola sumber daya alam guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama yang berada di seputar sumber daya alam tersebut.”

“Selama ini masyarakat adat cenderung dilihat sebelah mata oleh pemerintah daerah, hanya diminta perannya ketika kontestasi politik dan adanya konflik dalam masyarakat namun setelah itu dilupakan perannya” tambah Oscar.

Sekretaris Pelaksana JKMA Aceh, Zulfikar Arma menambahkan “dalam upaya untuk menjaga dan memperkuat generasi yang paham adat dan budaya Aceh, JKMA Aceh dituntut untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya dalam bidang resolusi konflik, jurnalistik, dan kampanye sebagai bagian dari kampanye dan advokasi gerakan masyarakat adat di Aceh.”

“Tujuan rapat ini adalah untuk menyusun rencana strategis bersama untuk advokasi hak-hak masyarakat adat di Aceh. Selain itu rapat ini juga untuk membahas dan mengesahkan usulan rancangan program dan anggaran JKMA Aceh Tahun 2020, melakukan evaluasi hasil pemantauan dan pengawasan terhadap kerja JKMA Aceh, dan berbagi informasi perkembangan JKMA Aceh dan JKMA Wilayah,” tutup Zulfikar.

JKMA Aceh didukung oleh 14 JKMA Wilayah dalam mendorong cita-cita organisasi dan berjalan seiring memberikan kontrol sosial terhadap pelaksanaan kehidupan bermasyarakat oleh Pemerintah dan selama ini, di antaranya JKMA Aceh telah banyak membangun kesadaran masyarakat terhadap isu perubahan iklim dan mendorong percepatan penetapan hutan adat di seluruh wilayah Aceh.

Ilustrasi
Aceh Timur - Buron kasus narkoba di Aceh Timur, Aceh, berinisial AR (27) tewas ditembak karena melawan saat ditangkap. Lokasi persembunyian AR diketahui polisi setelah sang istri membocorkannya.

"Pelaku AR ini masuk dalam tiga daftar pencarian orang (DPO) pada 2019. Dia juga punya berbagai catatan kriminal lainnya, seperti pencurian dan pemerkosaan," kata Kapolres Aceh Timur AKBP Eko Widiantoro kepada wartawan, Rabu (12/2/2020).

Penangkapan AR bermula saat istrinya berinisial CT mendatangi polisi lalu mengungkapkan lokasi persembunyian suaminya, yaitu di rumah temannya. Personel Polsek Idi Tunong bergerak ke lokasi persembunyian AR di Kecamatan Idi Tunong bersama CT.

Namun upaya polisi menciduk AR bocor. Begitu polisi tiba di lokasi, AR berusaha kabur. Polisi sempat melepas tembakan peringatan beberapa kali agar AR menyerah.

Tak lama berselang, AR dapat ditangkap. Namun, saat tangannya diborgol, pelaku mendorong polisi hingga jatuh ke saluran air. AR pun kembali berusaha kabur.

"Anggota Polsek Idi Tunong kembali memberikan tembakan peringatan akan tetapi tidak diindahkan, sehingga diambil tindakan tegas dan terukur dengan melumpuhkan AR," jelas Eko.

Polisi kemudian membawa AR ke Puskesmas Idi Tunong untuk mendapatkan pertolongan. "Namun saat petugas puskesmas sedang berusaha memberikan pertolongan, nyawa AR tidak tertolong," sebut Eko.

"Jadi pelaku AR ini pengedar narkoba. Dia masuk DPO berdasarkan pengembangan penangkapan beberapa tersangka. AR ini masuk tiga DPO dalam setahun pada 2019," jelasnya. | Detik.com

Papua - Helikopter MI 17 milik TNI AD yang hilang kontak sejak Jumat, 28 Juni 2019 lalu ditemukan di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Kondisi heli sudah hancur saat ditemukan.

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengatakan lokasi penemuan heli di salah satu tebing Mandala, distrik Oksop, Pegunungan Bintang.

"Betul, tadi saya melihat langsung lokasi puing dari ketinggian 12.500 feet,” kata Herman, Senin, 10 Februari 2020.

Dia mengatakan, selanjutnya pihak TNI dan tim gabungan akan fokus dalam mengevakuasi jenazah korban. Cara ini perlu perencanaan yang matang mengingat lokasi yang curam.

"Evakuasi harus dipersiapkan dengan matang mengingat lokasi puing berada di tebing dengan sudut hampir 90 derajat,” ujar Herman Asaribab.

Saat pengecekan lokasi Heli MI 17, Herman didampingi Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang, Constan Oktemka. Selain itu, ada Danrem 172/PWY, Kol. Inf Binsar Sianipar dengan menggunakan Heli AS 350 B2 milik Demonim Air. Lokasi puing heli ditemukan pada sekitar pukul 09.00 WIT.

Herman menyampaikan terima kasih kepada Bupati dan masyarakat Pegunungan Bintang serta unsur TNI-Polri atas partisipasinya sebagai pemberi informasi.

"Mengingat lokasi tersebut masih dianggap sakral oleh masyarakat, kami juga mohon izin dan restu kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Distrik Oksop untuk mendukung kami dalam misi kemanusiaan," tuturnya.

Dia menekankan korban yang gugur merupakan prajurit TNI. Ia memohon doa agar proses evakuasi bisa lancar.

"Karena tentunya dalam waktu dekat kami akan  melakukan kegiatan evakuasi bagi para prajurit kami yang gugur dan menjadi korban dalam kecelakaan heli tersebut,” tutur Herman.

Heli MI 17 dinyatakan hilang sejak tanggal 28 Juni 2019. Heli milik TNI AD itu lost contact ketika terbang dari Oksibil menuju Jayapura sesaat setelah melaksanakan dropping logistik bagi pos TNI di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Heli tersebut mengangkut 7 orang kru dan 5 orang prajurit Satgas Yonif 725/Wrg. Dari pengamatan udara terhadap puing-puing pesawat kuat dugaan bahwa heli tersebut menabrak dinding tebing saat cuaca berkabut tebal. | Vivanews

ilustrasi viagra
StatusAceh.Net - Disfungsi ereksi merupakan salah satu masalah yang sangat ditakuti oleh banyak pria. Hal ini bisa menyebabkan berbagai masalah baik dalam kehidupan sehari-hari maupun pada kehidupan di atas ranjang.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi ini adalah dengan menggunakan obat. Sayangnya penggunaan obat untuk mengatasi disfungsi ereksi atau yang dikenal sebagai pil biru ini bisa menyebabkan masalah lain.

Dilansir dari NY Post, diketahui bahwa pil biru ini bisa menyebabkan masalah fisik ketika digunakan. Sebuah penelitian mengungkap bahwa obat disfungsi ereksi bisa berujung disfungsi retina yang mempengaruhi warna pada pandangan kita.

"Silfenafi atau biasa dikenal sebagai pil biru atau Viagra merupakan pengobatan yang umum bagi pria yang membutuhkan bantuan untuk menegakkan hal di bawah," tulis hasil penelitian yang yang telah dipublikasikan dari jurnal Frontiers in Neurology.

"Namun peneliti asal Turki menunjukkan pola dari pasien pria yang mengonsumsi pil ini menderita berbagai bentuk gangguan visual," jelas penelitian yang dipublikasikan oleh Turkey’s World Eye Hospital.

Peneliti menemukan bahwa pasien mengalami pandangan kabur, sensitivitas pada cahaya, serta gangguan warna pada pandangan termasuk buta warna hijau atau merah dan warna biru yang terlalu terang. Semua hal tersebut dialami setelah mengonsumsi ini pada dosis tinggi.

"Bagi sebagian besar pria, efek samping yang muncul bisa sementara dan ringan," terang peneliti Dr. Cüneyt Karaarslan.

"Walau begitu, saya ingin menunjukkan bahwa masalah penglihatan dan mata yang kerap terjadi mungkin dialami oleh sejumlah kecil pengguna," sambungnya.

Dari 17 kasus yang ditemukan pada penelitian ini, semua pria mengalami efek samping 24 atau 48 jam setelah mengonsumsi obat. Bagi sebagian orang, dibutuhkan waktu 21 hari sebelum gejala ini hilang.

Karaarslan menyebut bahwa efek samping ini terjadi karena tubuh pria kesulitan mencerna obat ini. Walau begitu, masih belum ditemukan hubungan konkret hal ini dengan masalah di mata. Hanya ditemukan saja bahwa hal ini berpengaruh terhadap enzim. | Merdeka.com

Ilustrasi
Aceh Timur - Pelaku pembunuhan kepala desa Alue Kaol, Kecamatan Rantau Selamat, Aceh Timur, Aceh, dibekuk setelah empat tahun buron. Polisi menembak kaki pelaku AG karena melawan saat ditangkap.

"Tersangka AG kita tangkap di Desa Alue Kaol pada Sabtu 8 Februari kemarin sekitar pukul 03.00 WIB. AG dengan korban Zainuddin tinggal satu desa," kata Kasat Reskrim Polres Langsa, Iptu Arief S Wibowo, saat dikonfirmasi wartawan, Senin (10/2/2020).

Kasus pembunuhan kepala desa tersebut terjadi pada Rabu, 3 Agustus 2016, lalu. Saat itu, korban Zainuddin ditemukan tewas di kebun miliknya dengan kondisi leher tergorok.

Pembunuhan itu dilakukan oleh AG. Setelah beraksi, AG kabur. Polisi menyelidiki kasus ini dan memasukkan AG ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

Menurut Arief, penangkapan pelaku dilakukan setelah polisi mendapat informasi tentang keberadaan AG di desa tersebut. Polisi meluncur ke lokasi serta menyusun strategi penangkapan.

Namun ketika ditangkap, AG berusaha melawan serta mencoba menusuk polisi dengan pisau. Selain itu, AG juga berusaha kabur.

"Anggota kita kemudian melakukan upaya tindakan terukur berupa tembakan tepat ke bagian betis kaki sebelah kanan. Akhirnya DPO dapat dilumpuhkan," jelas Arief.

Dari tangan AG, polisi menyita barang bukti berupa empat parang, tiga pisau, tiga pisau kikir serta sebuah gerinda. Pelaku AG kini ditahan di Mapolres Langsa. | detik.com

Ilustrasi
StatusAceh.Net - Nyawa istri tua melayang akibat iri dengan nasib istri muda yang hidup berkecukupan tanpa anak di Aceh.

Sementara istri tua yang hidup dengan tiga anak merasakan hidup susah dan mendapat perlakuan tak adil dari suami.

Suami yang tidak terima saat istri tua memintanya memilih, akhirnya membunuh wanita pertama yang dinikahinya tersebut dengan cara sadis.

Insiden naas ini menimpa pasangan suami istri, Anis Suningsih (34) dan Handoko di Desa Sindang Sari, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan.

Kejadian berawal Rabu (5/2/2020 malam, Anis Suningsih (34) seorang ibu rumah tangga ditemukan tergeletak dengan luka tusuk di areal perkebunan jagung di Desa Sindangsari, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan.

Ibu tiga anak itu kemudian dilarikan ke Klinik Centro Jati Agun lalu dirujuk ke RS Airan.

Sayangnya nyawa Anis tidak bisa diselamatkan. Ia tewas dengan lima luka tusuk di perut.

Awalnya Anis diduga korban pembegalan karena sepeda dan barang berharga miliknya hilang.

Namun dari hasil pemeriksaan polisi diketahui bahwa Anis ditusuk oleh Handoko, suaminya dibantu dua orang lain yang dikenal oleh Anis.

Selanjutnya >>>

Thailand - Branding wisata "The Light of Aceh" semakin bercahaya, baik di dalam, maupun di luar negeri. Dalam rangka terus memperkenalkan dan mempromosikan Aceh sebagai salah satu destinasi wisata yang layak dikunjungi oleh setiap wisatawan, Tim Kesenian Aceh ikut berpartisipasi memeriahkan kegiatan 7th Melayu Day @ Yala, Thailand, salah satu event wisata budaya berbasis melayu Islami, yang diselenggarakan baru-baru ini di Negara Gajah Putih tersebut.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Aceh, Teuku Ahmad Dadek, SH, menyatakan bahwa perlu dukungan semua pihak agar Aceh semakin dikenal dan viral secara global sebagai salah satu destinasi wisata halal atau "World's Best Halal Cultural Tourism Destination".

"Keikutsertaan Aceh pada berbagai even wisata nasional dan internasional adalah sebuah keniscayaan dalam rangka semakin memperkuat positioning Aceh sebagai destinasi wisata halal dunia yang kaya dengan ragam keunikan dan pesona alam dan budaya serta keramahan masyarakat Aceh, " sebut Dadek.

Dadek menambahkan bahwa keikutsertaan Pemerintah Aceh pada Melayu Day di Kota Yala, Thailand yang dihadiri oleh beberapa Negara lainnya, seperti Malaysia, Brunai Darussalam dan unsur UKM, termasuk juga Bawadi Coffee, serta beberapa provinsi lainnya dari Indonesia, seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Jambi diharapkan mampu memperkenalkan Aceh melalui penampilan seni tari tradisi budaya dan promosi pesona wisata Aceh.

"Mempromosikan Aceh di Thailand, khususnya pada 7th Melayu Day @ Yala tanggal 7 s.d 9 Februari 2020 di Chang Peuh Park (Lapangan Gajah Putih) dengan membawa tim seni Aceh dianggap penting sebagai salah satu destinasi wisata dengan ragam pesona alam dan budaya, sekaligus memperkuat kerjasama ekonomi, pertukaran budaya (cultural exchange) dan promosi bersama (Joint Promotion) antara dua negara, Indonesia dan Thailand melalui semangat Kerjasama IMT-GT, khususnya Pemerintah Aceh dan Pemerintah Yala, " tambah Dadek, yang juga koordinator tim delegasi Aceh.

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Jamaluddin, SE, M.Si menyatakan bahwa Pemerintah Aceh melalui Disbudpar Aceh terus mempromosikan wisata Aceh, salah satunya melalui partisipasi pada ragam kegiatan pameran dalam dan luar negeri dengan membawa tim tari dan pelaku industri pariwisata Aceh, seperti Asoe Nanggroe Tour and Travel.

"Tarian Seudati Aceh khususnya dan beberapa tarian tradisi lainnya dari Sanggar Pomeurah Aceh Utara tampil meriah pada 7th Melayu Day @ Yala dalam rangka mempromosikan khazanah seni budaya Aceh yang Islami kepada pengunjung dan wisatawan, khususnya masyarakat Kota Yala yang umumnya beragama Islam, sekaligus mempromosikan pesona wisata Aceh lainnya dalam bentuk brosur, leaflet, paket wisata, barang-barang UKM dan cenderamata lainnya serta ragam even wisata yang akan digelar sepanjang tahun 2020, “ ungkap Jamal.

Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani, M.Bus menambahkan bahwa partisipasi Aceh pada 7th Melayu Day @ Yala diharapkan akan berdampak pada meningkatnya kunjungan wisatawan ke Aceh tahun 2020 melalui ragam even wisata, pameran dan publikasi.

“Kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Aceh tahun 2019 mengalami peningkatan (5.55 persen), yaitu mencapai 2.636.916 terdiri dari 2.529.879 orang (wisnus) dan 107.037 orang (wisman). Sementara, kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Aceh tahun 2018 mencapai 2.498.249 terdiri dari 2.391.968 orang (wisnus) dan 106.281 orang (wisman), " sebut Rahmadhani.

Moga penampilan Tari Seudati dan tari tradisi Aceh lainnya akan menjadi kesan tersendiri bagi masyarakat Thailand dan daya tarik untuk datang dan berwisata ke Aceh. (*)

Foto: Gajah Salma saat ditemukan pada Juni 2019. (Dok BKSDA Aceh)
Banda Aceh - Anak gajah betina berusia 1,5 tahun yang terkena jerat di hutan Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, Aceh mati setelah delapan bulan dirawat. Gajah Salma diduga mati akibat gangguan pencernaan, jantung, dan limpa.

"Anak gajah tersebut mati pada Jumat 7 Februari kemarin sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Gajah mati saat sedang dalam perawatan di CRU Serbajadi Aceh Timur yang disebabkan karena sakit," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Arianto kepada wartawan, Minggu (9/2/2020).

Menurut Agus, kondisi gajah Salma semakin menurun sejak Desember akibat kelemahan karena nafsu makannya tidak stabil. Tim medis beberapa kali melakukan pemeriksaan sampel darah untuk mengetahui perkembangan kondisi fisiologi.

Namun setiap dilakukan pengulangan pemeriksaan, hanya anemia dan hipoproteinemia saja yang terlihat rendah. Agus menjelaskan, tim dokter kemudian memberikan treatment atau vitamin untuk merangsang pembentukan sel darah dan infus asam amino.

"Namun kondisinya tidak menunjukkan perubahan yang signifikan," sebut Agus.

Agus mengungkapkan, sejak dievakuasi pada Juni 2019 lalu, kondisi gajah Salma tidak selincah dan seagresif bayi gajah lainnya. Beberapa perlakuan khusus dilakukan termasuk soal makanan.

Menurutnya, dari hasil nekropsy yang dilakukan drh Anhar, diperkirakan gajah tersebut mati karena rendahnya nafsu makan akibat gangguan sistem pencernaan. Selain itu, pergerakan gajah Salma tidak selincah bayi gajah lainnya akibat adanya gangguan fungsional pada jantung.

"Anemia yang dialami gajah Salma disebabkan proses pembentukan sel darah merahnya mengalami gangguan akibat limfanya tidak berkembang secara normal," beber Agus.

Seperti diketahui, seekor anak gajah betina berusia sekitar setahun terkena jerat di Aceh Timur, Aceh pada Juni 2019 lalu. Kondisi hewan berbelalai itu memprihatinkan dan terpisah dari induknya.

Saat ditemukan setelah dua hari pencarian, kondisi anak gajah terluka karena jerat yang sudah infeksi cukup parah. Diperkirakan gajah tersebut sudah terluka selama dua mingguan. Anak gajah tersebut juga dehidrasi. | Detik.com
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.