2020-06-28

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

BANDA ACEH – Apartur Sipil Negara (ASN) Dinas Sosial Aceh menggelar donor darah massal tahap II yang digelar di halaman parkir dinas tersebut, Jumat (2/7/2020). Aksi donor darah massal tersebut berhasil mengumpulkan 44 kantong kantong. Sebelumnya, aksi donor darah massal oleh ASN Dinas Sosial Aceh berlangsung di PMI Banda Aceh.

Kepala Dinas Sosial Aceh Drs Alhudri MM mengatakan, ASN Dinas Sosial Aceh menggelar aksi donor darah tersebut bertujuan untuk mengantisipasi krisis darah di PMI Banda Aceh, untuk kebutuhan darah di rumah sakit yang ada di sekitar Banda Aceh dan Aceh Besar.

Alhudri berharap, seluruh pegawainya terutama para pejabat eselon III dan IV untuk senantiasa menjadi pendonor aktif yang sukarela.

“Donor darah ini selain untuk membantu saudara kita yang membutuhkan darah, juga sangat baik untuk menjaga kesehatan. Selain itu juga bernilai ibadah.” Katanya.

Untuk itu, katanya, sebagai bentuk antisipasi krisis darah Aceh, Pemerintah Aceh memotivasi ASN baik yang ada di Provinsi Aceh, maupun yang ada di kabupaten/kota untuk menjadi pendonor yang suka rela.

“Karena itulah, Bapak Plt Gubernur Aceh menjanjikan umrah bagi mereka yang aktif donor darah,” tuturnya.

Sementara itu Sekretaris PMI Kota Banda Aceh Didi Agustinus mengatakan, kebutuhan darah di Aceh cukup tinggi terutama untuk kebutuhan darah penderita thalassemia. Menurut dia, untuk mencukupi kebutuhan darah tersebut mestinya harus ada 300 kantong darah per hari yang masuk ke PMI, atau 2 persen dari jumlah penduduk.

Semenjak adanya gerakan aksi donor darah massal oleh ASN di Provinsi Aceh, menurut Agustinus cukup membantu kebutuhan darah di Banda Aceh dan Aceh Besar.

“Semenjak adanya gerakan donor darah massal oleh ASN di Aceh, sehari dapat mencapai 100 sampai 150 kantong. Tentunya ini sangat membantu kebutuhan darah di Aceh. Kita sangat berterimakasih,” katanya.

Jika dibandingkan dengan sebelum adanya aksi donor darah massal oleh ASN di Aceh, darah yang masuk ke PMI cenderung relatif, dan pihaknya harus jemput bola, seperti ke sekolah-sekolah dan kampus.

“Kalau dulu juga ada yang sampai 150 kantong namun relatif, karena kita harus jemput bola,” katanya.[]

Briptu Yuni Lestari personel Polresta Banda Aceh yang akan berangkat ke Afrika Tengah bertugas sebagai pasukan perdamaian. (ANTARA/HO)
Banda Aceh - Polisi wanita Briptu Yuni Lestari, personel Polresta Banda Aceh akan bertolak ke Afrika Tengah guna mengemban amanah sebagai pasukan perdamaian di negara tersebut.

“Briptu Yuni Lestari sudah berdinas di Polresta Banda Aceh sejak tahun 2015. Selama berdinas dirinya juga berkelakuan baik dan rajin, selain itu Yuni juga aktif berbahasa Inggris dan pasif berbahasa Prancis karena pernah mengikuti pelatihan di Institut Francis Indonesia (IFI) Jakarta Selatan," kata Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto di Banda Aceh, Sabtu.

Pernyataan itu disampaikan di sela-sela melepas keberangkatan salah satu anggota polisi wanita yang akan bertugas sebagai pasukan perdamaian ke Afrika Tengah.

Ia menjelaskan Briptu Yuni Lestari mendapatkan misi United Nations Multidimensional Integrated Stabilization mission in the Central African Republic (MINUSCA)

Ia mengatakan Yuni selama ini bertugas di unit Ranmor Sat Reskrim Polresta Banda Aceh.

Kapolresta mengatakan selama bertugas di Afrika Tengah, Briptu Yuni Lestari ditunjuk sebagai pasukan taktis yang nantinya akan bergabung bersama polisi lainnya serta pasukan PBB selama 12 bulan.

Ia mengatakan, sebelum pelepasan yang akan dilaksanakan di Mabes Polri, Yuni akan melaksanakan pra operasi terlebih dahulu atau karantina di Jakarta baru setelah itu bergerak ke Afrika Tengah dalam tahun 2020 dengan mempertimbangkan kondisi COVID-19.

"Saya berharap Briptu Yuni Lestari dapat bertugas disana dengan baik dan membawa serta menjaga nama baik Polda Aceh khususnya Polresta Banda Aceh saat bertugas," katanya.

Selain itu, Briptu Yuni Lestari mengatakan anggota polisi yang mengikuti seleksi dari Polda Aceh ada sebanyak 15 orang dan dari seluruh Indonesia mencapai 1.500 anggota polisi. | ANTARA


Medan - Kepala Rumah Tahanan ( Ka Rutan) Klas 1 Tanjung Gusta Medan Theo Andrianus mengancam wartawan dapat dipidana bila memberitakan dugaan aksi 'pemerasan' yang dilakukan oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR)  terhadap sejumlah napi. Sabtu,  4/7/20.


Ancaman disampaikan Theo sebagai jawaban konfirmasi terkait dugaan pemerasan yang dilakukan oleh KPR terhadap sejumlah napi mulai dari angka 5 juta hingga 10 juta.

Selain ancaman pidana,  Theo juga meminta wartawan untuk membuktikan dan menjelaskan cara bawahan saat meminta uang dari napi. Dan meminta wartawan menyebutkan nama napi yang jadi korban 'pemerasan' tersebut.

Seperti diberitan sebelumnya,  sejumlah napi penghuni Rutan Klas 1 Tangjung Gusta Medan mengaku "diperas" oleh oknum pejabat Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (Ka. KPR) jutaan rupiah dengan angka bervariasi dari setiap napi. Kamis,  2/7/20.

Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan,  dengan memanfaatkan jasa napi tamping berinisial K,  minggu ke dua berdinas oknum Ka. KPR langsung memanggil satu persatu napi ke ruangannya.  

Seorang napi yang berhasil di konfirmasi mengaku telah menyerahkan uang kepada oknum Ka.  KPR sebesar RP. 5.000.000, dan dalam waktu yang singkat harus menyerahkan lagi hingga 10 juta.

"Tolong Pak wartawan,  gak sanggup kami storkan uang senilai 10 juta perminggu untuk Ka. KPR,  seharusnya kalau pun diminta yang wajarlah". Ujar napi asal medan tersebut.

Menurutnya,  dalam satu hari ada sekitar 50 napi yang dipanggil keruangannya  setelah ditunjuk oleh napi tamping (K) yang dipercayakan oleh oknum Ka. KPR dan harus menyetor uang pada hari itu juga tanpa pertimbangan apapun.  

" Pokoknya kalau setiap minggu 10 juta,   mati kami didalam, dari mana kami mau ambil uang ". Keluhnya sambil meminta untuk dipublikasi ke Media.  

Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (Ka.KPR) Klas 1 Medan, Petrus Agustinus melalui pesan WA membenarkan ada memanggil (mengumpulkan) sejumlah napi Formen (kepala kamar) terkait program ke depan untuk kebersihan,  ketertiban dan keamanan blok hunian. 

Ditanya tentang adanya permintaan sejumlah uang dari napi yang dikumpulkan tersebut Petrus tidak membalas lagi hingga berita ini ditayangkan. (Red/isda)

1

MEDAN- Sejumlah napi penghuni Rutan Klas 1 Tangjung Gusta Medan mengaku "diperas" oleh oknum pejabat Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (Ka. KPR) jutaan rupiah dengan angka bervariasi dari setiap napi. Kamis,  2/7/20.

Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan,  dengan memanfaatkan jasa napi tamping berinisial K,  minggu ke dua berdinas oknum Ka. KPR langsung memanggil satu persatu napi ke ruangannya.

Seorang napi yang berhasil di konfirmasi mengaku telah menyerahkan uang kepada oknum Ka.  KPR sebesar RP. 5.000.000, dan dalam waktu yang singkat harus menyerahkan lagi hingga 10 juta.

" Tolong Pak wartawan,  gak sanggup kami storkan uang senilai 10 juta perminggu untuk Ka. KPR,  seharusnya kalau pun diminta yang wajarlah". Ujar napi asal medan tersebut.

Menurutnya,  dalam satu hari ada sekitar 50 napi yang dipanggil keruangannya  setelah ditunjuk oleh napi tamping (K) yang dipercayakan oleh oknum Ka. KPR dan harus menyetor uang pada hari itu juga tanpa pertimbangan apapun.

" Pokoknya kalau setiap minggu 10 juta,   mati kami didalam, dari mana kami mau ambil uang ". Keluhnya sambil meminta untuk dipublikasi ke Media.

Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (Ka.KPR) Klas 1 Medan, Petrus Agustinus melalui pesan WA membenarkan ada memanggil (mengumpulkan) sejumlah napi Formen (kepala kamar) terkait program ke depan untuk kebersihan,  ketertiban dan keamanan blok hunian.

Ditanya tentang adanya permintaan sejumlah uang dari napi yang dikumpulkan tersebut Petrus tidak membalas lagi hingga berita ini ditayangkan.

Kepala Rutan Klas 1 Medan Theo  Andrianus Purba saat dikonfirmasi membantah adanya praktek pungli di rutan klas I medan dan mengatakan wartawan media ini mengarang cerita.

Tidak sampai disana saja Karutan Teo juga menggurui wartawan tentang UU Pers serta menyebarkan berita hoax dengan mengancam akan mempidanakan wartawan media ini.

" Terima kasih manakala anda berkenan membantu kami memperbaiki institusi ini, saya baru 2 minggu bertugas disini dan saya harap jelas data dan faktanya,jangan ngarang indah,pedomani kaidah jurnalistik bro,ada UU Pers ,bisa dipidana,lakukan tugas anda sebagai kontrol sosial yang profesional kumpulkan bahan dan cek fakta, dan konfirmasi ke narasumber yang kredibel, jangan asal posting berita hoax ', tulis karutan tanjung gusta melalui pesan Whatapsnya yang dikirim pada Jumat (3/7/2020).

Dalam pesan WhatApsnya Mantan kalapas tebing tinggi ini juga melayangkan pertanyaan layaknya sedang menginterogasi pelaku kejahatan kepada wartawan apa pernah berkunjung ke rutan medan untuk untuk pulbaket dan bukti pungli yang dituding kepada oknum bawahannya.

" Anda pernah pernahkah berkunjung ke rutan medan untuk pulbaket? adakah kwitansi atau bukti alid yang bisa menjadi bahan saya untuk menindak tegas oknum petugas saya? siapa nama korbannya? bagaimana cara meminta uangnya? dimana dan bagaimana cara penyerahannya?tolong dijawab ?" tulis teo kepada wartawan.

Merasa informasi yang diterima wartawan ini memiliki bukti dan narasumber yang jelas menjawab dengan tegas mempersilahkan karutan mempidanakannya.

" Silahkan ja dipidanakan pak,soal bagaimana cara minta uang tanyakan saja sama bawahan bapak KPR ,dibawa kemanapun saya pertanggungjawabkan berita saya buat, lucu ,KPR yang memeras emosi ke saya ", jawab wartawan media ini kepada karutan teo melalui pesan WhatAps.(Isda)

Menjadi seorang pelajar memang dituntut untuk selalu giat belajar. Namun berbeda dengan pelajar berikut ini. Bukannya belajar malah melakukan hal terlarang.

Pasangan pelajar SMA ini tertangkap tengah indehoy di sebuah hotel pada siang hari. Parahnya, orang yang menggerebek mereka adalah ayah dari remaja wanita tersebut. Kisah ini belakangan cukup viral dan menyita perhatian masyarakat luas.

Melansir dari akun Instagram camerapenjurunews, Jumat (3/7/2020), simak ulasannya berikut ini.


Digerebek Saat Indehoy

Sepasang pelajar SMA tertangkap basah sedang berada di sebuah kamar hotel. Sinar matahari yang masih begitu cerah yak menyurutkan niat pasangan tersebut untuk indehoy.

"Sepasang remaja kedapatan tengah indehoy di sebuah kamar hotel pada siang hari," seperti yang tertulis dalam keterangan video.

Tertangkap Basah Oleh Sang Ayah

Saat tertangkap, kedua remaja SMA ini bahkan masih mengenakan seragam sekolahnya. Mirisnya, orang yang menggerebek mereka merupakan ayah dari remaja wanita SMA tersebut.

"Kedua remaja tersebut masih mengenakan seragam SMA. Mirisnya, yang menggerebek tersebut adalah ayah kandung si remaja perempuan," tulisnya.

Tak Berkutik dan Diam Saja
Telah tertangkap basah berada di kamar hotel, pasangan remaja ini tak bisa berkutik lagi. Terlebih yang menggerebek mereka adalah ayah kandung si wanita.

Pelajar wanita ini terlihat hanya bisa menunduk dan tidak mengatakan sepatah kata apapun. Sementara itu, pelajar laki-laki terlihat memperbaiki penampilannya mulai dari seragam hingga sepatu.

Kekecewaan Sang Ayah
Tak bisa memungkiri, perasaan sang ayah saat melihat putrinya berbuat seperti itu tentu merasa kecewa. Tak heran, beliau memarahi sang anak meski tetap dengan suara lembut.

"Bapak sudah banyak ini itu, kamu bapak rawat bapak urus kok ternyata mainnya ke hotel," kata sang ayah dalam video dengan menggunakan Bahasa Jawa.

Percuma Disuruh Salat
Sang ayah tentu tidak menyangka sama sekali. Apalagi diketahui sang ayah kerap kali mengingatkan dan menyuruh anaknya untuk salat.


"Masya Allah percuma kamu bapak suruh salat ternyata seperti ini," sambungnya.

Mukena Dibakar

Tak berbeda jauh, pria yang mengambil video tersebut juga merasakan perasaan kecewa sang ayah. Bahkan, pria ini menyuruh membakar mukena pelajar wanita tersebut.

"mukenanya bakar saja," ujarnya di balik kamera.

Memanggil Lurah Desa
Saat dibalut amarah, pria yang mengambil video bertanya asal dari pelajar pria ini. Bukan tanpa alasan, mereka ingin memanggil lurah desa pria tersebut.

"Orang Parakan (Temanggung) ini. Panggil aja lurahnya, lurahnya Pak Yono kan. Panggil aja ke sini," kata pria yang mengambil video.

Respon Sang Ayah

Mendengar hal itu, sang ayah justru memberikan respon yang berbeda. Ayah pelajar wanita ini ingin nanti saja mereka bertemu dengan lurah desa tempat remaja pria itu tinggal.

"Nanti saja kita ke sana," responnya menanggapi. | Merdeka.com

Blok migas baru di Aceh. Dok. BPMA
Banda Aceh - Aceh berpeluang mendapat sumber baru minyak dan gas (Migas) dari Blok Singkil dan Blok Meulaboh di perairan pantai barat-selatan Aceh. Kabar ini berdasarkan hasil dari Joint Study Assesstment (JSA) yang dilakukan Perusahaan migas asal Singapura, Conrad Petroleum bersama Universitas Pembangunan Nasional Veteran, dan Frontier Point Ltd bersama Universitas Trisakti. 

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Teuku Mohamad Faisal melalui Kepala Divisi Eksplorasi dan Eksploitasi, Ibnu Hafizh, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/7/2020).

“Informasi ini dipaparkan dalam presentasi akhir studi bersama di Wilayah Kewenangan Aceh untuk Offshore South West Aceh (OSWA) Blok Singkil oleh Conrad Petroleum dan North West Aceh (ONWA) Blok Meulaboh oleh Frointier Point Ltd melalui video conference pada minggu lalu di hadapan Tim Penawaran Wilayah Kerja (WK) Migas Aceh,” ujar Ibnu Hafizh.

Dijelaskan, dalam presentasi tersebut Conrad Petroleum Ltd dan Frontier Point Ltd berminat melanjutkan hasil studi bersama ke penawaran langsung untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi di area itu. Conrad Petroleum Ltd dan Frontier Point Ltd diminta segera menyampaikan hasil studi dan keputusan atas tindak lanjut joint study tersebut kepada Direktur Jenderal Migas EDSM c/q Tim Penawaran WK Migas Aceh paling lambat selama 14 (empat belas) hari kerja sejak kegiatan presentasi dilakukan pada 26 Juni 2020 lalu.

"Pelaksanaan studi bersama dinyatakan telah selesai baik Conrad Petroleum Ltd maupun Frontier Point Ltd dan telah disampaikan pada presentasi akhir studi bersama mereka kepada Tim Penawaran Migas Aceh yang terdiri dari Pemerintah Pusat diwakili oleh Ditjen Migas, Pemerintah Aceh, BPMA dan Civitas Akademik," jelas Ibnu Hafizh.

Total potensi di Blok Singkil dengan asumsi P50 adalah sebesar 296 miliar kaki kubik gas (BCF). Sedangkan Blok Meulaboh memiliki potensi Minyak Bumi dengan asumsi P50 sebesar 192 juta barel minyak (MMBO) dan potensi gas dengan asumsi yang sama sebesar 1,1 triliun kaki kubik gas (TCF) yang ditangani oleh Frontier Point Ltd.

Kemudian potensi hidrokarbon diyakini berada pada Wilayah Kerja Offshore South West Aceh (Blok Singkil) dengan luas area kerja sebesar 8.200 km persegi dan Offshore North West Aceh (Blok Meulaboh) seluas area 9.200 km persegi, dengan risiko geologi rata - rata moderate to high risk khususnya di keberadaan source rock.

Hafizh mengatakan, rencana eksplorasi dan eksploitasi di kedua blok tersebut, merupakan bukti bahwa industri hulu migas di Aceh semakin menunjukkan tren positif dimana minat dari perusahaan-perusahaan migas baik dari dalam maupun luar negeri cukup tinggi untuk berinvestasi di Aceh. [kumparan.com/acehkini.com]

Jakarta - Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang waktu pemberian bantuan keringanan biaya listrik kepada pelanggan PLN. Adalah konsumen dengan daya 450 VA dan 900 VA yang berhak mendapatkan subsidi keringanan hingga bulan September 2020.

Perpanjangan program subsidi tagihan listrik ini merupakan upaya pemerintah untuk meringankan beban masyarakat tidak mampu dan rentan dalam menghadapi masa pendemi COVID-19.

Dilansir dari situs resmi PLN, tujuan dari pemberian stimulus tersebut adalah meringankan beban kelompok masyarakat yang paling terdampak akibat kelesuan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.

Adanya kebijakan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak akibat pandemi global COVID-19 yang mengakibatkan lesunya perekonomian.

“Secara sistem, perpanjangan tersebut dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan pelaksanaan stimulus yang pertama,” Ujar Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan, Bob Saril.

Mengingat program ini sifatnya perpanjangan, PLN optimis untuk penagihan bulan Juli sampai dengan September tidak akan mengalami kendala, baik dari sisi waktu penyiapan maupun teknis pelaksanaan.

“Kami pastikan tepat waktu dan tepat sasaran,sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial dari Kementerian Sosial,” ungkap Bob.

Seperti diketahui program ini memberikan biaya listrik gratis kepada pelanggan listrik kategori daya 450 VA dan diskon 50 persen kepada pelanggan kategori daya 900 VA bersubsidi yang sudah terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kementerian Sosial.

Bagi pelanggan pascabayar, bantuan ini akan langsung masuk dalam tagihan masing-masing pelanggan, sementara untuk pelanggan pra-bayar atau yang menggunakan sistem token, besaran bantuan diperhitungkan berdasarkan rata-rata jumlah pemakaian pelanggan tertinggi antara bulan Januari hingga Maret 2020.

Dengan adanya tambahan program stimulus COVID-19 di bidang kelistrikan, sampai dengan saat ini sudah ada 4 jenis golongan pelanggan listrik yang mendapatkan keringanan, baik berupa pembebasan tagihan maupun pemberian diskon.

Berikut ini daftar golongan pelanggan yang mendapatkan keringanan dan durasi waktunya:

NO. JENIS PELANGGAN JENIS KERINGANAN/STIMULUS JANGKA WAKTU STIMULUS
1. Rumah Tangga 450 VA Pembebasan tagihan/token Gratis April s.d September 2020
2. Rumah Tangga 900 VA Bersubsidi Diskon 50% tagihan/token listrik April s.d September 2020
3. Bisnis Kecil 450 VA Pembebasan tagihan Mei s.d Oktober 2020
4. Industri Kecil 450 VA Pembebasan tagihan Mei s.d Oktober 2020

Dari sisi jumlah penerima stimulus COVID-19, pelanggan Rumah Tangga 450VA adalah sebanyak 24 juta sedangkan pelanggan 900VA Bersubsidi sebanyak 7,6 juta pelanggan. Sementara jumlah pelanggan Bisnis Kecil (B1) dan Industri Kecil (I1) sebanyak kurang lebih 500 ribu pelanggan. | Viva

Foto: Hakim Apri Yanti. (Dok Istimewa)
Jakarta - Faisal Nur dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri (PN) Idi, Aceh, karena mengontrol narkoba dari Malaysia ke Aceh. Adalah Apri Yanti, hakim yang jadi ketua majelis saat memvonis mati Faisal akibat mengontrol peredaran narkoba dari balik penjara LP Pekanbaru.

Berdasarkan catatan detikcom, Rabu (1/7/2020), Faisal dijatuhi hukuman mati oleh majelis yang diketuai Apri Yanti. Sehari-hari, Apri merupakan orang nomor 1 di PN Idi. Apri dilantik sebagai Ketua PN Idi pada 17 Mei 2019.

Ibu tiga anak itu lulus tes calon hakim pada 2002 dan ditempatkan tugas pertama kali di Bireuen. Apri resmi memegang palu di PN Sigli sejak 2005. Setelah itu, dia dipindahtugaskan ke Jantho, Lhokseumawe dan Wakil Ketua PN Idi sejak 2018.

Kala masih duduk bangku SMA, Apri pernah menyumbangkan medali emas untuk kontingen Kota Banda Aceh pada Porda di Meulaboh tahun 1996. Ia juga pernah menjadi peserta Pra-PON.

Dalam menghukum mati Faisal, Apri dibantu anggota majelis Khalid dan Zaki Anwar.

Sebagaimana diketahui, Faisal merupakan penghuni Blok C Kamar 10C LP Pekanbaru. Ia dijatuhi hukuman 18 tahun penjara di kasus narkoba pada 2015.

Namun, hal itu tidak membuat Faisal gentar mengontrol peredaran narkoba internasional. Pada pertengahan 2019, Faisal mengkoordinasi jejaringnya untuk menyelundupkan sabu 20 kg dari Malaysia.

Pengiriman melalui perjalanan laut dan dilakukan secara estafet. Komplotan ini diamankan saat diendus tim BNN di Jalan Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. Anggota mafia sabu ini kemudian diadili secara terpisah, termasuk Faisal.

"Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana mati," ujar majelis yang diketuai Apri Yanti dengan anggota Khalid dan Zaki Anwar pada 17 Juni 2020. | Detik.com

LHOKSUKON - Polres Aceh Utara menggelar acara syukuran sederhana dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-74 di Aula Tri Brata Mapolres setempat, Rabu (1/7/2020), acara ini dilaksanakan usai Upacara dan Syukuran virtual di Aula Gedung Utama Mapolres.

Acara syukuran yang digelar diikuti para pejabat utama Polres Aceh Utara, perwakilan Bhayangkari, sejumlah anak yatim dan purnawirawan Polri.

Kapolres Aceh Utara AKBP Tri Hadiyanto, S.I.K dalam sambutannya mengatakan Syukuran hari Bhayangkara ke-74 adalah momentum untuk melakukan intropeksi diri atas pencapaian maupun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas selama ini.

"Selama kurun waktu 74 tahun, Polri telah melaksanakan tugas sebagai alat negara penegak hukum, pemelihara keamanan dan ketertiban, serta pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, dalam menjalankan amanah tersebut Polri akan senatiasa memegang terguh komitmen untuk terus meningkatkan profesionalisme Institusi," ujar AKP Tri Hadiyanto.

Kapolres mengatakan, tantangan tugas Polri kedepan semakin kompleks dimana Polri akan dihadapkan pada kencenderungan meningkatnya kejahatan transnasional, terorisme, korusi dan konflik komunal yang berpotensi mengganngu stabilitas keamanan dalam negeri,

"Disamping itu juga saat sekarang ini kita masih dilanda Pandemi COVID_19, oleh karena itu Polri dituntut untuk lebih profesional dan proporsional dalam menerapkan pendekatan baik secara preemtif, preventif maupun represif," kata Kapolres Aceh Utara.

Selain itu, Acara syukuran yang merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan peringatan hari Bhayangkara ke-74 di Polres Aceh Utara juga diisi dengan acara puteng tumpeng kepada personel tertua dan personel termuda.

Ditambah lagi kegiatan santunan terhadap anak yatim dan purnawan Polri serta penyerahan hadiah juara satu dan dua Polsek Terbersih.

LHOKSUKON - Polres Aceh Utara melaksanakan Upacara memperingati Hari Bhayangkara ke-74, pada Rabu (1/7/2020). Karena situasi pandemi Covid-19, upacara dilakukan secara virtual.

Upacara secara virtual ini dilaksanakan secara serentak di seluruh jajaran Polri dipimpin Presiden Jokowi di Istana Negara. Tahun ini peringatan hari Bhayangkara mengusung tema "Kamtibmas Kondusif, Masyarakat Semakin Produktif".

Di Polres Aceh Utara upacara ini dipimpin oleh Kapolres AKBP Tri Hadiyanto, S.I.K. Diikuti oleh Wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf, Pabung Kodim 0103/AU Mayor Cba Jumiin, Kepala Kejaksaan Negeri Aceh Utara diwakili Kasi Datun, Simon, S.H., M.H, dan Wakil Ketua DPRK Aceh Utara Mulyadi CH

Upacara juga diikuti Wakapolres Aceh Utara, Kabag Ops, Kabagren dan Kasat Binmas sehingga peserta yang mengikuti Upacara hanya berjumlah 10 orang saja sebagaimana aturan yang telah ditetapkan.

"Dalam amanatnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berharap Polri dan seluruh masyarakat tetap semangat dan gotong royong menghadapi pandemi Covid-19, bila kerjasama Polri dan masyarakat terjalin maka bisa menekan angka penularan Covid-19, Terutama dalam mendisplinkan protokol kesehatan, penyaluran bantuan sosial dan menjaga ketertiban umum.

“Mulai dari jajaran Mabes dan Polda Polres dan Polsek sampai bhabinkamtibmas di desa-desa harus ikut aktif terlibat mengajak masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan,” ucap Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

“Kita harus terus berikhtiar dan bekerja keras untuk mengatasi permasalahan kesehatan maupun permasalahan ekonomi, keselamatan rakyat adalah yang paling utama, dan hukum tertinggi. Saya minta jajaran Polri melakukan tugas kemanusiaan tersebut secara humanis dan persuasif,” jelas Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Selain itu, Peringatan Hari Bhayangkara ke-74 di Polres Aceh Utara juga dilaksanakan syukuran secara sederhana dengan mengundang sejumlah anak yatim dan purnawirawan Polri.



STATUSACEH.NET- Sebuah pameo timur tengah berbunyi, 
تَوَاضَعْ تَكُنْ كَالنَّجْمِ لَاحَ لِنَاظِرٍ # عَلَى صَفَحَاتِ الْمَاءِ وَهُوَ رَفِيْعٌ
Artinya Rendah hatilah! maka engkau akan menjadi seperti bintang yang terlihat di permukaan air, namun (sebenarnya) ia berada pada posisi yang tinggi.
وَلَا تَكُنْ كَالدُّخَانِ يَعْلُوْ بِنَفْسِهِ # إِلىَ طَبَقَاتِ الْجَوِّ وَهُوَ وَضِيْعٌ
Dan janganlah seperti asap yang membumbung tinggi Ke lapisan atmospere, namun (sebenarnya) ia berada pada posisi rendah.
Bintang itu ada pada pria lulusan Akpol tahun 1985. Piawai dan berpengalaman lengkap dalam bidang intelijen.

Jabatan terakhir jenderal bintang satu ini adalah Wakil Kepala Kepolisian Daerah Aceh selama 2,6 tahun sejak 2018 tahun 2020.

Untuk merincikan sepak terjang dan kirahnya di Aceh,  selaku penulis rasanya tak cukup halaman untuk menumpahkan semua sejarah dan jasa abadi Yanto untuk Seramoe Makkah.

Secara singkat,  Supriyanto Tarah  atau juga dikenal Yanto Tarah adalah nama yang tidak asing lagi bagi sebagian besar kalangan rakyat Aceh yang pernah hidup dimasa konflik bersenjata api dulu.
 Karena mereka menjadi saksi atas semua peranannya meredam konflik untuk merajut perdamaian bagi orang Aceh. 
Semua dilakukannya karena rasa Cinta Yanto Tarah pada Aceh diatas rata-rata orang Indonesia  lainnya. 

Sosok mudah akrab ini mengukir karir dan prestasinya sejak bertugas sebagai kapolres Bireuen tahun 2005 sd 2007.

Dimasa itu konflik Aceh bergejolak hebat dan Kabupaten Bireuen termasuk daerah sangat rawan.

Karena untuk mengamankan daerah kabupaten/kota paling terkecil dari 21 kabupaten/ kota saat itu, terdapat 7 batalyon TNI dan 2 kompi Marinir ditambah  5 kompi brimob diluar organik Polres Bireuen.
Yanto Tarah mampu merangkul para mantan petinggi combatan baik di wilayah Batee ileik maupun yang di Pusat Banda Aceh untuk melakukan pertemuan dalam rangka mengakhiri konflik perang/konflik pasca MoU Helsinki.

Walau Bireuen dikenal sebagai daerah basis,  namun itu bukan kendala bagi Yanto Tarah untuk menciptakan, menjaga dan memelihara situasi dan kondisi keamanan kondusif tanpa rasa mencengkam masyarakat yang berlebihan.

Karena perjuangan Yanto, makanya sampai hari ini,  kita masih bisa menghirup udara segar perdamaian Aceh dan mengisi dengan pembangunan daerah. 
Disisi lain,  putra kebanggaan Bojonegoro di salah satu Kabupaten di Jawa Timur ini merupakan orang pertama yang ikut berperan mencetak sejumlah sejarah penting di Aceh. 

Antara lain,  Pada Tahun 2006, Yanto Tarah adalah orang pertama yang berhasil memusnahkan penemuan ganja terbesar di asia Tenggara di kawasan lembah gunung Desa Kareung Masjid Kec.  Pandrah dan sejumlah kecamatan lainnya seluas 148 ha.

Hebatnya setiap operasi mendatangi lokasi ladang ganja dan pemusnahan puluhan hektar ganja itu dipimpin langsung oleh Yanto Tarah dengan selalu melibatkan/mengikut sertakan para jurnalis dan pihak AMM (Aceh Monitoring Misson),

Kala itu,  Direktur Narkoba Polda NAD, Kombes Pol Ali Johardi sempat terperanjat dengan temuan hasil info Yanto tentang ladang di Bireuen.

Apalagi sebelumnya,  tak ada yang percaya kalau Bireuen adalah lumbung narkoba jenis ganja. 

Namun  Ali pun yakin setelah menyaksikan dan ikut serta sendiri di lokasi ladang ganja. Yanto Tarah menemukan dan memusnahkan sebanyak 44 titik ladang ganja serta luasnya hampir 148 hektar lebih.  

Selanjutnya,  dimasa kepimpinan Yanto,  hukuman cambuk sesuai Syariat Islam untuk pertama kali sukses diterapkan di Kabupaten Bireuen.

Hukuman cambuk di Aceh dan Indonesia dilaksanakan pertama kali pada 24 Juni 2005 di halaman Masjid Agung, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. Saat itu cambuk mendera 26 orang yang terbukti melakukan pelanggaran.

Sosok berkulit sawo matang ini, Meski karakternya lugas dan tegas,  namun Yanto juga pandai menghibur masyarakat dengan berbagai cara unik. 

Salah satunya ketika mengawali perdamaian Aceh, sekaligus untuk menghilangkan rasa trauma dengan dentuman senjata api konflik, rakyat yang haus hiburan diberikan kejutan.

Yanto Tarah pernah menampilkan pertunjukan kembang api yang pertama kalinya di ibukota Juang Kab. Bireuen.

Sepanjang malam,  ribuan masyarakat Bireuen keluar rumah untuk melihat kembang api kapolres bireuen tersebut.

Sehingga masyarakat merasa terharu menumpahkan airmata kebahagiaan dan menghapus rasa traumanya ketika menyaksikan keindahan kembang api dada langit dan mendengar suara letusan yang memecah kesunyian pada pasca konflik.

Dilain hari,  bila ada aksi demo yang mengepung ibukota Bireuen,  Yanto tetap saja mampu meredam aksi anarkis dan turun langsung mengambil hati masyarakatnya, bahkan ikut berjalan bersama pengunjuk rasa untuk melakukan negosiasi kegiatan unjuk rasa untuk tertib dan tidak anarkis. Sehingga para pengunjuk rasa patuh dan taat saat diminta dan diarahkan olehnya.

Sederet kejadian lainnya,  Yanto juga tokoh yang ikut menyelesaikan soal penyelesaian saat Pileg dan Pilpres dengan caranya secara silent dengan pihak2 yang berkompeten, menyelesaikan bergulirnya refrendum Aceh pasca Pemilu 2019 kemaren, mencegah maraknya pengibaran bendera bulan bintang hingga membantu menjadi mediator mantan Panglima GAM Muzakkir Manaf alias Mualim ketika dipanggil Komnas HAM untuk tidak dilakukan pemeriksaan mengingat berdasarkan MoU Helsinki mantan2 combatan gam telah diberikan Amnesty dari Pemerintah RI dan perannya mendukung  pelaksanaan  pileg dan Pilpres tahun 2019 aman dan damai.

Setelah tugas sebagai kapolres Bireuen berakhir,  dia mengemban tugas sebagai Kepala Bidang koordinasi Keamanan Nasional Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan R.I  sejak Tahun 2008 dan merangkap sebagai Sekretaris Desk Aceh Kemenkopolhukam dan Tim Monitoring dan evaluasi implementasi MoU helsinki dan perdamaian aceh.

Selanjutnya, selesai pendidikan Lemhannas PPRA XL selama 9,6 bulan tahun 2011, dilanjutkan pada tahun 2012, menjadi asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kejahatan Nasional dan Kejahatan Terhadap Kekayaan Negara Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI. 
Lalu 10 tahun kemudian,  pada awal bulan januari tahun 2018, Yanto Tarah kembali ke Aceh menjadi Wakapolda Aceh sampai 2020.

Selama 2,6 tahun, tindakannya telah melebihi tugas polisi, karena Yanto adalah orang berperan penting sebagai peredam konflik berdarah. Dia menyeka airmata masyarakat dengan perdamaian. 
Saat bertugas di Kemenko Polhukam lah selama 9 tahun sebagai sekretaris Desk Aceh, yanto tarah piawai dalam mengelola aceh termasuk melakukan pendekatan silaturahmi dengan para elite politik dan kombatan gam yang dijaga dengan baik hingga sekarang.

Tugas menjinakkan liarnya singa combatan belum tentu mampu dilakukan orang yang tidak dikenal rakyat atau asing. Karena itu membutuhkan pengalaman dan waktu yang panjang seperti yang telah dilalui Yanto.


Sang promoter ini menjadi  jembatan untuk kedamaian.

Saat menjadi sekretaris Desk Aceh Kemenkopolhukam Jakarta, Yanto Tarah  kerap  mempertemukan antara pemerintah pusat dengan pemerintah aceh atau pemerintah pusat sebagai pihak pertama dan elite2 gam sebagai mewakili pihak kedua dalam membahas setiap permasalahan  perdamaian Aceh.

Sekarang beliau telah mendapat promosi sebagai Direktur program Sarjana S1 STIK Lemdiklat Polri tahun 2020.
Kisah Yanto Tarah yang telah menjadikan Aceh sebagai daerah tugas kebanggaannya belum berakhir, kemana pun bertugas adat Aceh selalu menyatu dalam jiwanya. 

“ Walau sekarang di Jakarta,  saya bangga telah banyak berbuat untuk Aceh. Saya sekarang dikenal sebagai salah satu orang Jawa yang mencintai Aceh.  Saya juga minta dan abadikan pasukan jajar kehormatan Denma Mabes Polri yang dilibatkan dalam acara tahunan Dies Natalis STIK tahun 2020 kemaren untuk tutup kepala bisa memakai Meukeutup Aceh dalam acara tersebut“ ujarnya. 

Yanto Tarah adalah sang promoter terbaik yang paling berjasa bagi rakyat Aceh.

Fakta sejarah itu tak akan lekang dalam ingatan rakyat,  juga tak bisa terhapus dalam ingatan para wartawan berbagai media cetak dan elektronik Aceh yang dulunya kerap meliput kegiatan Yanto sejak konflik hingga perdamaian Aceh. 

Hidup dikandung adat,  mati dikandung tanah,  selagi hidup bagai kayu berbuah agar menjadi manusia paling berjasa.

Memasuki peringatan Hut Bhayangkara ke 74 ini,  setidaknya kita masih mengingat sejarah Yanto sebagai sosok polisi yang paling berjasa bagi rakyat Aceh.(Red/Zainuddin)

BANDA ACEH – Dinas Sosial Aceh melalui UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna (RSJN) menutup pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi remaja binaan angkatan ke 78. Kegiatan penutupan tersebut berlangsung di Aula UPTD tersebut, Selasa 30/6/2020. Turut hadir kepala UPTD RSJN Saifullah, sejumlah pejabat eselon III dan IV Dinas Sosial Aceh.

Kepala Dinas Sosial Aceh Drs Alhudri MM mengatakan, UPTD RSJN merupakan salah satu tempat pembinaan yang bertujuan pada perubahan perilaku, peningkatan kemandirian, serta meningkatkan daya saing bagi remaja binaan saat kembali ke masyarakat.

Oleh karena itu kepada remaja yang baru saja menyelesaikan pendidikan, Alhudri berharap agar dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya bekal ilmu pendidikan dan keterampilan yang telah didapatkan secara efektif selama lima bulan masa pendidikan.

“Jadilah kalian SDM (sumber daya manusia) yang unggul, yang bisa dipakai di lapangan kerja, sehingga dapat menekan angka pengangguran di Aceh,” kata Alhudri.

Menurut Alhudri, UPTD RSJN merupakan unit pelaksana teknis dinas yang membidangi pembinaan bagi remaja putus sekolah, pembinaan dimaksud berupa pendidikan dan pelatihan keterampilan yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja yang siap bersaing di dunia kerja, sekaligus menciptakan SDM yang  teruji di lapangan sehingga ikut menyukseskan visi misi kepala daerah yaitu “Aceh Carong”

“Pendidikan dan pelatihan keterampilan ini memang relatif singkat, yaitu 5 bulan. Namun, di sini kalian bukan hanya mengikuti pendidikan dan pelatihan keterampilan saja, akan tetapi juga mendapatkan pendidikan keagamaan, serta bimbingan fisik, dan mental,” kata Alhudri.

Seperti yang diketahui bersama, katanya, dalam perkembangan saat ini pendidikan menjadi faktor utama dalam menentukan sebuah keberhasilan, namun hal itu tidak menjamin seseorang untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai seperti yang di harapkan, hal itu disebabkan karena tidak mempunyai keterampilan yang dapat mendukung pendidikannya.

Maka dengan adanya penguasaan keterampilan dan keahlian yang sudah dimiliki oleh para lulusan, dia meminta agar dapat dengan baik dimanfaatkan untuk diri sendiri maupun untuk orang lain di lingkungan masing-masing. Alhudri juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada para instruktur atas bimbingan yang telah diberikan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, baik bimbingan fisik, mental, sosial dan pelatihan keterampilan.

“Mudan-mudahan dengan kerja keras kita semua, insya Allah ke depan setelah siswi-siswi kembali ke kampung masing-masing bisa berhasil dengan baik dan sekaligus bisa bersaing di dunia kerja atau bahkan sebagai pencipta lapangan kerja,” punkas kata Alhudri.

Untuk diketahui, para lulusan angkatan ke -78 tahun anggaran 2020 ini terdiri dari dua jurusan, yaitu keterampilan menjahit dan bordir aplikasi dengan jumlah 33 orang remaja siswi.

“Setelah selesai mengikuti masa pelatihan di tempat kita, semua kita berikan toolkit untuk pembekalan usaha mereka serta diberikan sertifikat keberhasilan sesuai dengan jurusan masing –masing. Sebagai informasi, kita menjangkau para remaja putus sekolah yang berada di daerah pedalaman, dalam rangka menyukseskan program kepala daerah terkait pengentasan kemiskinan dengan meminimalisir angka pengangguran,” jelas Kepala UPTD RSJN Saifullah. []

BANDA ACEH – Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Dr Taqwaddin Husin mengapresiasi kinerja Kepala Dinas Sosial Aceh, Drs Alhudri MM atas tindak lanjut hasil temuan Tim Ombudsman  saat berkunjung ke Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Rumoh Sejahtera Beujroh Meukarya (RSBM) Ladong Aceh Besar beberapa hari lalu.

Apresisasi tersebut disampaikan Taqwaddin didampingi dua asistennya saat mengantarkan secara langsung sertifikat dari Ombudsman kepada Alhudri yang telah menjadi narasumber pada diskusi daring Ombudsman RI Perwakilan Aceh dengan tema “Distribusi Bansos dan BLT di Provinsi Aceh”, Selasa (30/6/2020).

“Selain piagam penghargaan, kita juga memberikan apresiasi bahwa terkait hasil sidak kami terhadap panti netra sudah ditindak lanjuti,” kata Taqwaddin saat ditemui di ruang kerja Kepala Dinas Sosial Aceh.

Menurut Taqwaddin, sebelumnya tim Ombudsman saat sidak ke UPTD RSBM mendapatkan bahwa anak-anak disabilitas netra binaan Dinas Sosial Aceh sudah 6 bulan tertunda pencairan uang saku, namun hal itu sudah dicairkan semua. Kemudian, Ombudsman juga mendapat ingformasi terkait pemulangan warga Aceh ada di luar negeri.

“Saya sudah mendapatkan informasi bahwa ada sekitar 344 orang yang sudah dipulangkan dan dalam proses pemulangan sebanyak 52 orang,” katanya.

Namun, walaupun informasi ini agak tertutup karena banyak orang Aceh di Malaysia berstatus illegal atau tidak resmi yang tentu proses pemulangannya juga membutuhkan jalur yang khusus, dan tidak bisa dilakukan secara terang-terangan melainkan harus dipulangkan secara diam-diam. Namun, tentunya tetap dengan mengedepankan hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia.

“Dan ini menurut Informasi Pak Alhudri kita menggunakan mekanisme Kementrian Luar Negeri melalui Dirjen Perlindungan Warga Indonesia di Luar Negeri,” kata Taqwaddin.

Harapan Ombudsman pada Dinsos Aceh

Pada kesempatan itu, Taqwaddin berharap agar Dinas Sosial Aceh apalagi dalam masa pandemi Covid-19 dimana terdapat banyak warga Aceh yang jatuh miskin atau orang miskin baru, maka Dinas Sosial harus lebih pro aktif.

Begitupun jika ada bantuan-bantuan sosial sebisa mungkin komoditasnya itu berasal dari Aceh, yang dibeli dari usaha mikro di Aceh untuk kemudian disalurkan ke warga Aceh sehingga uang yang ada ini tetap berputar di Aceh.

“Nah kalau uang yang mencapai sekian puluh milyar ini dibelanjakan ke luar, maka uang itu akan berputar di luar Aceh bukan di Aceh. Sementara orang miskin Aceh semakin ramai, namun jika dibelanjakan di Aceh maka akan membantu pertumbuhan ekonomi Aceh,” katanya.

Sehingga kata Taqwaddiin, para pelaku usaha menengah dapat memasarkan produknya, misalkan ikan kayu, kopi, garam. Dia berharap jika ada komoditas yang diproduksi di Aceh, maka belilah di Aceh walaupun akan sedikit melelahkan untuk mengumpulkan produk tersebut karena tidak ada produksi dalam jumlah besar.

“Walaupun agak sedikit lelah asalkan ekonomi Aceh dapat sedikit bergerak, dan usaha-usaha mikro bisa terus berkembang apalagi selama pandemi ini mereka nyaris hampir bangkrut. Makanya ini perlu ada kita bantu,” Harap Taqwaddin.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri, berterimakasih atas kedatangan dan apresiasi yang diberikan Ombudsman RI Perwakilan Aceh kepada pihaknya dui Dinsos Aceh.

Kepada Kepala Kepala Ombudsman Dr Taqwaddin, Alhudri meminta untuk terus mengawal, memonitoring memberi masukan atas kerja-kerja Pemerintah Aceh khususnya Dinas Sosial Aceh dalam upaya membangun kesejahteraan sosial di Aceh dalam mewujudkan Aceh Hebat.

Menurutnya, dalam membangun Aceh yang lebih baik pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya keterlibatan pihak-pihak lain untuk berpartisipasi, hal itu selalu diingatkan oleh Plt Gubernur Aceh Ir Nov Iriansyah MT kepada pihaknya.

 “Kami sangat berterima kasih kepada Ombudsman Aceh dan kami juga mengajak serta agar Ombudsman untuk terus mengawal kerja-kerja kami untuk Aceh yang lebih baik ke depan,” katanya.[]

BANDA ACEH – Dinas Sosial Aceh melalui panti Rumoh Seujahtera Bejroh Meukarya (RSBN) Ladong, Aceh Besar membayar uang saku kepada 50 tunanetra yang masuk dalam pembinaan panti tersebut.

Kepala Dinas Sosial Aceh Drs. Alhudri MM melalui kepala UPD RSBN Yusri, S.Sos mengatakan, uang saku untuk para tunanetra tersebut dibayar sebanyak Rp.10.000 per hari, selain uang saku, para tunanetra tersebut juga diberikan makanan, dan kebutuhan lainnya disamping diajarkan life skill untuk mereka.

“Jadi, uang saku ini kita bayar edisi Januari-Juni atau selama 6 bulan. Para Tunanetra ini menerima sebanyak Rp.1.800.000 per orang, kalau kita hitung rata-rata 30 hari dalam satu bulan,” ujar Yusri Selasa 30 Juni 2020.

Lebih lanjut kata Yusri, pembayaran lunas uang saku para tunanetra tersebut dibayar langsung kepada seluruh penerima pada Senin 29 Juni 2020 sore yang berlangsung di Panti RSBN.

“Kepada tunanetra tersebut juga kami berharap dengan sudah di bayarnya uang saku selama 6 bulan agar bisa digunakan untuk membelanjakan kebutuhan yang menurut saudara kami ini dibutuhkan mereka,” sambung Yusri.

Kemudian, untuk perkembangan para tunanetra selama masa pembinaan di panti mengalami banyak kemajuan yang positif bagi mereka ketika kedepan dikembalikan ke keluarga mereka dan kembali berbaur bersama masyarakat.

“Masing-masing tunanetra yang sudah memiliki keahlian akan dibekali modal kerja dalam bentuk barang sesuai skill masing-masing yang dimiliki mereka, dengan harapan mereka bisa berkarya saat berada di masyarakat, disamping ini bukti kehadiran pemerintah ditengah masyarakat,” tutup Yusri.

Lhoksukon - Delapan Unit rumah Asrama Polisi (ASPOL) ludes terbakar di Kawasan Polsek Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Minggu, (28/06/2020) pukul 21.00 Wib.

Informasi yang diterima, kejadian tersebut pertama kali diketahui Aipda Hasriansyah saat melihat Asap tebal di Atap rumah Bripda. T. Aris Firmanda, selanjutnyan Aipda Hasriansyah memberitahukan kepada Kartika yakni Isteri Bripda. T. Aris Firmanda.

Sesaat kemudian listrik padam tiba-tiba dan pada saat Kartika membuka Pintu Dapur terlihat Api sudah membakar dapur dan dengan cepat menjalar ke bangunan rumah.

Dugaan sementara Api berasal dari korsleting arus pendek listrik dari belakang Rumah Bripda Aris Firmanda, sementara Kerugian Jiwa Nihil dan Kerugian Materiil Belum dapat diperkirakan.

Api berhasil dipadamkan sekira pukul 23.00 dengan bantuan dari Mobil Pemadam PT. Pim sebanyak 4 Unit dan 2 Unit Damkar Pemkab Aceh Utara.

Sampai saat ini Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto, SIK, MH beserta PJU Polres Lhokseumawe masih di TKP mengendalikan situasi dan keadaan.(Rill)

Lhoksukon - Asap api melambung tinggi ke udara. Ribuan warga terkejut. Ternyata asrama Polisi di Krueng Krueng, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, terbakar, Minggu malam (28/6).

Armada pemadam dan masyarakat setempat berjibaku menjinakkan api.  Kota kecamatan yang bersebelahan dengan pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM)  sontak ramai.

Hingga berita ini diturunkan belum dikatahui pasti penyebab asrama polisi terbakar. Begitu juga kerugian dan apakah ada korban jiwa.

Ketua Forum Geuchik Kecamatan Dewantara, Yusuf Beuransyah yang dikonfirmasi Aceh24.com membenarkan asrama polisi terbakar. Hanya saja belum diketahui pasti berapa unit yang dimangsa sijago merah.

“Benar asrama polisi di Krueng geukueh terbakar. Jumlahnya belum diketahui. Ini lagi sedang pemadaman dan terlalu banyak orang sehingga sulit memantau,” kata Yusuf Beuransyah.

Api yang terus membesar ditakutkan merambat ke pasar atau ke rumah masyarakat. | aceh24.com

LHOKSUKON- Seorang pemuda di Aceh Utara nekat membakar dirinya sendiri di sebuah kandang kambing yang berada di dekat rumahnya di Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Sabtu (27/6/2020) tadi malam.

Korban diketahui berinisial MH (24) yang kesehariannya berprofesi sebagai petani. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB tadi malam.

Kapolres Aceh Utara, AKBP Tri Hadiyanto melalui Kapolsek Seunuddon, Iptu M Jamil mengatakan, awalnya korban berada di kandang kambing milik abangnya saat listrik sedang mati.

“Tiba-tiba korban membakar dirinya sendiri, begitu api ditubuhnya mulai mengecil korban langsung menuju belakang rumah orang tuanya dan diketahui kakaknya,” ujar Kapolsek Minggu (28/6/2020).

Mengetahui hal ini, keluarga korban langsung meminta pertolongan ke warga sekitar. MH pun langsung dibawa ke puskesmas setempat usai diberikan pertolongan awal.

Karena pihak puskesmas tidak sanggup menangani luka bakar serius, korban akhirnya dilarikan ke RSU Cut Meutia Lhokseumawe, .

“Analisa identifikasi di lokasi, ditemukan adanya satu botol air mineral bekas bensin, keterangan keluarga juga korban mengalami sakit sering marah-marah sendiri,” ungkapnya.

Informasi terakhir korban bahkan telah dirujuk ke Banda Aceh untuk penanganan medis lebih lanjut, Oleh pihak keluarga korban sendiri menyebutkan jika korban mengalami gangguan atau depresi. | Nauval

Ilustrasi
KOTAWARINGIN BARAT - Seorang duda satu anak di Kabupaten Kotawaringjn Barat (Kobar), Kalteng tega mencabuli gadis belia sejak duduk di bangku SMP hingga SMA.

Modusnya dengan diiming-imingi akan dilamar. Korban berinisial FI (17) dicabuli duda TR (40) warga Kelurahan Mendawai, Kecamatan Arut Selatan (Arsel).

Ulah bejat pelaku itu diketahui oleh keluarga korban yang merasa curiga saat FI bercerita bahwa TR yang berbeda usia sangat jauh akan melamarnya.

"Jadi setelah ditanya oleh saksi yang merupakan bibi korban, mengaku bahwa pelaku mencabuli dirinya sejak duduk di bangku SMP hingga menginjak sekolah menengah atas (SMA) kelas 10. Tepatnya sejak Februari 2019 di rumah Korban yang berada di Kecamatan Arsel sampai dengan Juni 2020," jelas Kasatreskrim Polres Kobar AKP Rendra Aditya Dhani saat dikonfimasi MNC Media, Minggu (28/6/2020).

Duda dan sehari-hari berprofesi sebagai karyawan swasta tersebut nekat melakukan hal tak senonoh kepada korban dengan mengeluarkan bujuk rayu akan melamar korban dan bertanggung jawab atas perbuatannya.

"Bermodal rayuan itu, korban yang pada waktu kejadian masih duduk di bangku SMP mau disetubuhi tersangka hingga 50 kali," sambung Rendra.

Orang tua korban yang merasa tidak terima, kemudian melaporkan hal tersebut ke Polres Kotawaringin Barat (Kobar) untuk ditindak lanjuti.

"Berdasarkan laporan itu, kami berhasil mengamankan pelaku di rumahnya. Saat kami amankan pria itu tidak melakukan perlawanan dan mengakui perbuatannya," tandas Kasat.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, terhadap pelaku dijerat dengan Pasal 81 UU RI No. 17 THN 2016 tentang penetapan peraturan pergantian UU No. 01 THN 2016 tentang perubahan kedua atas UU No. 23 THN 2002 tentang perlindungan anak. | Sindonews

Ilustrasi
Banda Aceh - Seorang dokter di sebuah Puskesmas di Aceh Tamiang, Aceh dinyatakan positif Corona. Hingga hari ini, sudah tiga dokter di Tanah Rencong positif COVID-19.

"Hari ini tambah 2 positif. Satu dokter, satu orang perawat," kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (28/6/2020).

Dokter yang positif Corona berinisial EF (29). Sehari sebelumnya, seorang perawat di Puskesmas tersebut juga dinyatakan positif COVID-19.

Menurut Hanif, seorang pasien positif lain hari ini yaitu EM (25) asal Aceh Besar. EM bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Bhayangkara Banda Aceh.

Hanif belum memberikan keterangan lebih lanjut dari mana keduanya terpapar Corona. Dia menyebut, kasus COVID-19 di Aceh hingga pukul 15.00 WIB tadi sudah 79 orang.

"Positif Corona jadi 79 orang," jelas Hanif.

Seperti diketahui, dokter yang positif Corona di Aceh berjumlah tiga orang. Dua orang di antaranya merupakan dokter di RS Meuraxa Banda Aceh dan seorang dokter Puskesmas Aceh Tamiang.

Sementara perawat berjumlah sembilan orang. Tujuh orang di antaranya bertugas di RSU Zainal Abidin Aceh, satu perawat Puskesmas Aceh Tamiang dan satu orang di RS Bhayangkara. | Detik.com
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.