2016-03-06

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

Ilustrasi
Bireuen - Buron terpidana kasus narkotika yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Banda Aceh ditangkap polisi pada Sabtu (12/3/2016), dini hari tadi.

Zauhari (46), ditangkap Tim Opsnal Satres Narkoba yang dipimpin Kasat Res Narkoba Polres Bireuen, Ipda Rahmat, di dekat rumahnya di Desa Meuse, Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen, Aceh.

Menurut Rahmat, penangkapan ini berawal dari informasi warga yang diperoleh polisi.

Warga mengaku melihat terpidana yang dulunya sopir tersebut di desa tempat tinggalnya beberapa waktu lalu.

Laporan itu kemudian ditindaklanjuti dengan penyergapan dan penangkapan terpidana dini hari tadi.

"Diduga memang dia ini tahanan yang lari dari LP Banda Aceh karena kasus narkotika jenis sabu pada 22 Juli 2011 dengan vonis hukuman tujuh tahun penjara,” ujar Rahmat.

Dalam penangkapan itu, polisi juga menyita barang bukti berupa dua unit ponsel milik pelaku. (Kompas)

Foto diduga Santoso alias Abu Wardah, pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur, yang beredar di sejumlah kalangan masyarakat di Palu, Sulawesi Tengah. (VIVA.co.id/Abdullah Hamann)
Poso - Selama bertahun-tahun diburu di hutan pegunungan Poso, Santoso alias Abu Wardah, pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), mengejutkan aparat kepolisian di Sulawesi Tengah.

Foto diduga teroris paling diburu aparat itu beredar di sejumlah kalangan di Palu, Sulawesi Tengah. Dalam foto yang beredar di media sosial itu, Santoso terlihat sedang menggendong bayi sambil menenteng senjata.

Dengan latar belakang hutan serta lereng gunung, dalam foto itu Santoso terlihat tersenyum seakan senang dengan kelahiran bayi yang digendongnya.

Belum dapat dipastikan kapan dan di mana foto ini diambil. Namun, menurut sumber VIVA.co.id di Poso, foto ini diambil sekira tahun 2010. “Difoto di kaki Gunung Biru di Tamanjeka Poso,” kata sumber itu.

Berdasarkan ciri-ciri dan wajah, orang dalam foto itu adalah Santoso. Salah satu cirinya adalah tanda hitam di jidat serta gigi dan rambut.

Aparat kepolisian dan TNI terus memburu gembong teroris itu. Aparat memperkirakan Santoso dan kelompoknya sudah terjepit dan terkepung di salah satu pegunungan di wilayah Kecamatan Lore Selatan, Kabupaten Poso.(VIVA)

StatusAceh.Net - Harmony of the Seas, kapal pesiar terbesar di dunia, mulai melangsungkan pelayaran percobaannya yang pertama di Perancis barat.

Ribuan orang berkerumun untuk menonton di pelabuhan Saint-Nazaire, saat kapal yang tingginya mencapai 70 meter itu dipandu ke laut oleh enam kapal tunda pada hari Kamis.

Kapal senilai €1miliar (Rp16 triliun) itu dibangun untuk perusahaan pelayaran Royal Caribbean International (RCI).

Dalam tempo dua bulan, kapal seberat 120.000 ton itu dijadwalkan dikirim kepada perusahaan yang berbasis di AS itu.


Pelayaran uji joba akan berlangsung hingga hari Minggu (13/3).

Dengan 16 dek, kapal itu panjangnya 362 meter -lebih panjang 50 meter dibanding ketinggian Menara Eifel, dan lebih dari enam kali panjang lapangan sepakbola.

Harmony of the Seas akan bisa menampung lebih dari 6.000 penumpang, yang akan dilayani kebutuhannya oleh sekitar 2.000 awak. (BBC)

Ilustrasi
Jawa Barat - Seorang anggota Brimob Brigadir A diduga menembak mati istrinya AF di Cikarang Pusat Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu (12/3) dinihari sekitar pukul 02.00 WIB.

"Saat ini Propam dan Satuan Reserse Kriminal Polres Bekasi Kabupaten masih menyelidikinya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (12/03/2016).

Iqbal mengaku belum mengetahui penyebab dan motif insiden pembunuhan yang dilakukan oknum Brimob tersebut.

Berdasarkan informasi, peristiwa tersebut terjadi di rumah Brigadir A di Kampung Tegaldanas Tower Desa Hegarmukti Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi.

Awalnya pada Jumat (11/3) malam, Brigadir A keluar rumah menggunakan sepeda motor guna melihat proyek di lapangan, namun pelaku kembali ke rumah sekitar pukul 23.30 WIB.

Orang tua korban AF, DH, terbangun lantaran mendengar suara yang diduga letusan senjata api sekitar pukul 02.00 WIB.

DH melihat putrinya terkapar bersimbah darah diduga akibat terkena tembakan senjata api.

Saksi DH juga melihat menantunya, Brigadir A, tertelungkup berlumuran darah dan terdapat senjata milik anggota Brimob itu di samping kepala AF.

Selanjutnya, DH mengamankan senjata api dan menghubungi petugas piket Polsek Cikarang.

Petugas membawa jasad AF ke Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta Timur guna menjalani proses otopsi, sedangkan Brigadir A mendapatkan perawatan intensif.(Rima)

GUBERNUR Aceh, dr H Zaini Abdullah mengajak masyarakat internasional untuk terus meningkatkan solidaritas dan kepedulian dalam membantu proses recovery negara yang dilanda bencana alam. Selain itu, diperlukan pula riset dan peningkatan kemampuan dalam hal penanggulangan bencana. 

Harapan ini disampaikan Zaini Abdullah, dalam sambutan acara puncak peringatan 5 tahun bencana Tsunami Jepang, yang digelar di Gedung Multifuction Kesennuma, Miyagi, Jepang, Jum’at (11/3).

“Mari perkuat solidaritas. Kita juga tidak boleh menjadi paranoid, kita tidak boleh menyerah. Yang harus kita lakukan adalah belajar dari pengalaman ini agar kita mampu melakukan langkah terbaik untuk penanggulangan bencana,” kata Gubernur Zaini.

Diawal sambutannya, Gubernur Zaini Abdullah atas nama Pemerintahan Aceh turut menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Jepang dan warga dunia, yang telah mendukung keberhasilan proses recovery pasca Tsunami Aceh. “Tanpa dukungan itu, Aceh tidak mungkin bisa bangkit. Kami juga turut menyampaikan bela sungkawa atas tsunami yang melanda kawasan timur laut Jepang lima tahun lalu.  Semoga peristiwa ini membuat kita semakin peduli dengan masalah-masalah  kebencanaan yang terjadi di semua belahan dunia,” kata Gubernur, dihadapan Perdana Menteri Jepang, Kaisar Jepang, Walikota dan Parlemen Kesennuma, Gubernur Miyagi, para Duta Besar negera-negara sahabat dan para pejabat Pemerintah Jepang.

Puncak peringatan 5 tahun Tsunami Jepang diawali dengan menyanyikan lagu Omaiyari dan Hana Wa (bunga bermekaran). Lagu ini merupakan bentuk ekpresi dari semangat pantang menyarah warga Jepang.

Dalam peringatan hari ini (Jumat, 11/3) seluruh warga di Negeri Sakura itu sempat menghentikan aktivitasnya dan mengheningkan cipta serentak pada pukul 14.26 waktu setempat. Waktu tersebut dipilih karena bersamaan dengan waktu saat gempa melanda. Hal yang sama juga dilakukan di Tokyo. Perdana Menteri Shinzo Abe dan Kaisar Akihito turut meletakkan rangkaian bunga berwarna kuning putih dan menundukkan kepala sejenak. Sedangkan bendera setengah tiang dikibarkan di sejumlah gedung Pemerintahan setempat.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Aceh Zaini Abdullah juga berbagi pengalaman terkait bencana tsunami Aceh 2004 lalu. “Sosialisasi tentang kebencanaan harus terus disampaikan kepada masyarakat agar setiap orang memiliki kesadaran yang baik dalam menghadapi bencana,” sebut Zaini Abdullah.

“Di Aceh, komunitas-komunitas sadar bencana terus kami kembangkan di semua wilayah. Komunitas ini sangat penting untuk mendorong masyarakat senantiasa waspada dan peduli dengan sesama,” imbuh dokter lulusan USU Medan itu.

Riset-riset terkait pengetahuan kebencanaan, jelas Gubernur Zaini, juga sangat dibutuhkan untuk mengembangkan teknologi dan wawasan. Tentunya dengan kerjasama internasional dan melibatkan para ahli. “Kami tahu Jepang memiliki banyak ahli bidang kebencanaan ini. kami sangat bersyukur sebab Pemerintah Jepang sampai saat ini tetap aktif membantu kami dalam mengembangkan riset –riset terkait gempa bumi dan tsunami. Kami berharap kerjasama ini dapat kita tingkatkan agar perlindungan masyarakat dapat kita berikan secara maksimal,” pungkas Doto Zaini.

Peringatan 5 tahun Tsunami Jepang yang dilaksanakan setiap tahun oleh Forum Pemerintahan Jepang-Indonesia ini merupakan kebersamaan kedua negara khususnya Aceh dengan Jepang, untuk mempererat dan kerjasama kemanusiaan dalam menangani musibah gempa dan gelombang Tsunami. [rill]

Foto: waspada
Banda Aceh - Lima petani dari kawasan kaki Gunung Leuser Aceh Tenggara, ditahan Polda Aceh sebagai tersangka perusakan kantor BBTNGL Wilayah II Aceh Tenggara menyusul aksi demo di kawasan tersebut, 6 Maret lalu.

Penahanan para tersangka atas laporan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) Medan, atas perusakan.

Sebelumnya massa petani di kaki Gunung Leuser merusak Kantor BBTNGL sebagi protes atas perusakan tanaman petani Gunung Leuser yang telah ditanami puluhan tahun.

Menurut Juru Bicara Petani Kawasan Kaki Gunung Leuser Maha Putra dalam keterangan tertulisnya kepada Waspada Online, Jumat (11/3), bahwa penahanan tersebut telah mengkangkangi kesepakatan sebelumnya dengan tidak adanya penahanan setelah warga memperbaiki kantor yang dirusak.

Sebelumnya, telah terjadi kesepakatan yang ditengahi Kapolres Aceh Tenggara, BBTNGL Aceh Tenggara dan Pengurus PPKK-GL, bahwa petani akan memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan oleh petani dengan tidak ada penangkapan oleh polisi.

“Harapan masyarakat petani setelah diperbaikinya Kantor BBTNGL melalui dana gotong royong petani kini tinggal kenangan dan catatan hitam,” ujarnya.

Petani yang ditahan Abu Talib (47), Bunyan Selian (45),  Surdin (52), Kasri (52) dan Tomi Selian (24).

Tomi Selian mantan presiden Mahasiswa STIKes Nurul Hasanah masa bakti 2013-2014 yang bertindak sebagai orator dalam aksi tersebut merupakan aktivis yang selalu menangani tentang persoalan petani kawasan kaki Gunung Leuser. Selian ditudih provokator masyarakat untuk melakukan tindakan anarkis.(wol/Waspada)

Ferry Mursyidan Baldan
Banda Aceh -  Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursyidan Baldan, ingin mendorong terwujudnya sertifikat tanah bagi tanah-tanah wakaf yang dipergunakan masyarakat Aceh. Hal tersebut disampaikannya saat meninjau Kantor Pertanahan Kota Banda Aceh, Jumat, 11 Maret.

Baginya, Aceh merupakan daerah dengan otonomi khusus dan sangat kuat dengan ajaran Islam. Sehingga, tidak mengherankan jika tanah-tanah wakaf di daerah ini umumnya dipergunakan sebagai sarana dan prasarana umum seperti mesjid dan pesantren. Untuk itu, Ferry mendorong agar tanah wakaf yang telah digunakan oleh masyarakat ini harus memiliki sertifikat tanah.

"Jangan sampai berdirinya mesjid, musala, dan pesantren tidak ada sertifikatnya. Ini merupakan salah satu peran kita," ujar Ferry kepada Metrotvnews.com.

Dia mengatakan pembuatan sertifikat tanah bagi tanah-tanah wakaf tersebut harus dilakukan secara masif dan intensif. "Jangan sampai daerah Aceh yang berdiri dengan simbol-simbol kekhususan tidak ter-backup dengan hal ini," kata Ferry.

Selain menyoalkan sertifikat tanah wakaf, dalam peninjauan kali ini dia juga ingin memastikan masyarakat korban konflik dan tsunami mendapatkan pemanfaatan tanah untuk kepentingan hidupnya.

Dia mengatakan pemerintah Aceh maupun pemerintah kabupaten/kota sudah mempunyai kebijakan terhadap pertanahan. Namun, Ferry mengatakan dirinya ingin memastikan masyarakat tetap mendapatkan pemanfaatan atas tanah tersebut. "Jangan sampai korban konflik tidak terlewatkan. Karena ini merupakan bagian dari rekonsiliasi," kata dia.

Dalam kunjungan itu, Ferry juga meminta jajarannya di seluruh Indonesia untuk meningkatkan dan memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat.

"Maksimalkan pelayanan. Setiap jam istirahat tetap harus ada yang jaga karena biasanya masyarakat banyak datang ke kantor untuk mengurus sertifikat pada jam-jam istirahat," kata Ferry.

Tak hanya itu, Ferry berharap petugas pelayanan Kantor BPN juga harus teliti mengecek berkas yang diajukan masyarakat untuk mengurus sertifikat karena ketidaklengkapan berkas akan memperlambat proses sertifikat. "Kalau berkas kurang jangan diterima, minta agar lengkapi dulu berkasnya, baru diterima," kata dia.(metrotv)

Bakal Calon Walikota Lhokseumawe Sofyan
Lhokseumawe - Bakal Calon Walikota Lhokseumawe Sofyan, dijadwalkan bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh pada hari ini,  Jumat 11 Maret 2016.

Salah satu agenda kunjungan kerja Surya Paloh ke Banda Aceh adalah, untuk bersilaturahmi dengan seluruh bakal Calon Kepala Daerah, yang disurvei dan dijajaki, serta berpotensi untuk diusung atau didukung  oleh Partai Nasdem.

Karena telah diberikan kesempatan tersebut, Sofyan mengucapkan terimakasih kepada Partai Nasdem dan dirinya telah siap untuk bersaing dengan kandidat lainnya, serta ia telah membentuk tim pemenangan di empat kecamatan dan 68 desa di Kota Lhokseumawe.

“Saya sangat berterimakasih kepada Partai Nasdem, karena telah diberikan kesempatan untuk bertemu dengan bapak Surya Paloh. Saya siap bersaing dengan kandidat walikota lainnya,” ujar Sofyan.

Usianya memang masih sangat muda, namun dirinya ingin menyelesaikan mimpi-mimpi besar di Kota Lhokseumawe, kota yang dikenal dengan sebutan Petro Dollar. Insyaallah banyak hal yang akan menginspirasi Aceh, oleh karena itu saya memutuskan dengan akal sehat dan hati yang jernih, untuk maju sebagai Walikota Lhokseumawe.

Seluruh kandidat yang akan maju, merupakan putra dan putri terbaik Kota Lhokseumawe, pastinya memiliki tujuan yang sama untuk mensejahterakan masyarakat, dengan berbagai program terbaik.

“Saya ingin menang tanpa melukai, mari kita semuanya bersama-sama berkontribusi untuk kemajuan Kota Lhokseumawe,” tutur Sofyan.(Rill)

Kasat Narkoba Polres Gayo Lues didampinggi dua anggota Polwan mengapit Iwan, tersangka kasus sabu-sabu.
Blangkejeren — Iwan, kepala seksi pada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Gayo Lues, dibekuk polisi, Kamis malam (10/3/2016) sekira pukul 20.00 WIB. Dia diduga pengedar sabu-sabu itu di kawasan Gang Tegah, Kota Blangkejeren.

Kapolres Gayo Lues AKBP Bhakti E Nurmansyah yang dihubungi Pikran Merdeka, Jumat (11/3/2016), menyebutkan,  PNS tersebut ditangkap dalam pengerebekan yang dipimpin Kabag Oops AKP Razali dan Kasat Narkoba Iptu Agam S. “Satu orang yang diduga pengedar berhasil ditangkap, dan satu orang lagi berhasil kabur,” katanya.

Kasat Narkoba Polres Gayo Lues Iptu Agam S menambahkan, di rumah tersangka Iwan ditemukan satu bungkus bekas paket sabu-sabu yang masih ada sisanya. “Dari hasil penyelidikan, Iwan diketahui bekerja sama dengan Ogek (25) warga Kota Blangkejeren,” katanya.

Polisi kemudian menggeledah rumah Ogek. “Dari rumah Ogek kita temukan seperangkat alat hisap sabu dan 10 plastik bekas paketan yang masih ada sisa sabunya. Namun, Ogek belum berhasil ditangkap karena tidak berada di rumah saat pengerebekan,” ujarnya.

Iwan kini ditahan di sel Mapolres Gayo Lues, sementara Ogek masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) polisi. “Dari informasi yang kita terima, Iwan dan Ogek ini kerap menjual sabu-sabu kepada aparat juga. Mereka sudah lama beroperasi di wilayah kota Blangkejeren,” ungkap Agam.

Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Gayo Lues Idris Arlem mengakui Iwan yang beralamat di Gang Tegah adalah PNS yang menjabat salah satu Kasi pada dinas yang dipimpinnya.

“Selama ini dia sudah mulai berubah, makanya diangkat menjadi Kasi pada bidang olahraga. Ini saya baru tahu kalau dia ditangkap polisi karena sabu-sabu,” katanya dengan nada kaget.(Sumber: pikiranmerdeka.co)

Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemerintah Aceh, Syahrul M.Si bersama Kepala Dinas Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi M.Si berbincang saat menyaksikan pelepasan perahu kertas pada rangkaian kegiatan peringatan 5 Tahun Tsunami Jepang di Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh, Jumat 11 Maret 2016.

Banda Aceh – Konsulat Jenderal Jepang Medan, Takayuki Kawai, mengatakan musibah tsunami yang pernah melanda Aceh dan Jepang telah mempererat hubungan kedua daerah. 

“Bencana tersebut telah memperkuat hubungan kerjasama dan pertukaran masyarakat untuk mempelajari bidang kebencanaan,” kata Takayuki dalam peringatan 5 tahun tsunami yang melanda kawasan Timur Laut Jepang, di Museum Tsunami Aceh, Jumat (11/3).

Takayuki menyebutkan, kerjasama tersebut tidak hanya antara Pemerintah Jepang dan Pemerintah Provinsi Aceh, tapi juga kerjasama Kota Banda Aceh dengan Kota Higashimatshima Prefektur Miyagi, salah satu kota yang terkena Tsunami di Jepang. 

Kerjasama tersebut tidak hanya terbatas pada bidang kebencanaan tapi juga dalam berbagai bidang lainya seperti pertanian, perikanan, dan pengembangan teknologi.

Dalam peringatan 5 tahun tsunami Jepang, Pemerintah jepang mengundang khusus Gubernur Aceh untuk memberikan sambutan di depan para pejabat tinggi Jepang dalam seremoni yang dilaksanakan di Kota Sendai Provinsi Wakayama, salah satu wilayah yang paling parah dilanda tsunami.

Selain mengundang Gubenur Aceh ke Jepang, kata Takayuki, Kementrian Luar Negeri Jepang juga mengundang lima mahasiswa Fakultas Pertanian Syiah Kuala untuk mengikuti program pertukaran Pemuda. Kelima mahasiswa tersebut akan mengunjungi Prefektur Fukuyama – salah satu lokasi bencana– untuk meninjau industri pertanian lokal di daerah itu.

“Melalui program ini kita harap akan mempererat ikatan persabahatan dan hubungan kerjasama Pemerintah Aceh dan Pemerintah Jepang,” ujar Takayuki.

Sementara dari Aceh, masyarakat dan juga Forum Persahabatan Indonesia - Jepang ikut memperingati 5 tahun bencana tsunami yang melanda kawasan Timur Laut Jepang pada 11
Maret 2011 lalu. Wakil Gubernur Aceh dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Administrasi Umum, Syahrul Badruddin, SE, M.Si, mengatakan sangat mengapresiasi dan menyampaikan terimakasih kepada Forum Persahabatan Indonesia - Jepang yang telah menggagas peringatan Tsunami Jepang.

"Bencana itu mengingatkan kita pada penderitaan yang kita alami saat tsunami melanda Aceh 11 tahun silam," kata Syahrul

Menurut Syahrul, sebagai bentuk solidaritas dan dukungan bagi kebangkitan bersama dari musibah tsunami, sudah sepatutnya Aceh juga memperingati tsunami yang melanda Jepang.

Peringatan itu diharapakan dapat meningkatkan kepedulian, kewaspadaan dan pengetahuan tentang kebencanan. "Ini merupakan kehormatan bagi rakyat Aceh mengingat Jepang merupakan salah satu negara yang memberi perhatian sangat besar bagi proses pemulihan Aceh pascabencana tsunami 11 tahun silam," kata Syahrul.

Takayuki Kawai yang hadir dalam peringatan itu mengaku terharu. Kepedulian masyarakat Aceh disebutkan Takayuki sebagai bentuk kepedulian antar sesama masyarakat yang juga pernah merasakan musibah mahadahsyat bernama tsunami. “Atas nama Pemerintah Jepang, kami mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya peringatan bencana gempa dan tsunami yang melanda wilayah timur Jepang,” ujar Takayuki.

Acara peringatan Tsunami Jepang tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi, Kepala Museum Tsunami Aceh, Tomi Mulia Hasan dan juga diisi dengan kuliah umum kebencanaan yang disampaikan Fadli dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh dan Bahtiar dari BPBD. (Humas)

Banda Aceh - Gubernur Aceh, dr H. Zaini Abdullah, pagi tadi menyempatkan diri berkunjung ke Pabrik Pengolah Ikan Abecho Shoten.co.LTD yang terletak di kawasan Kesennuma, Jepang, Jum’at (11/3).

Kota Kesennuma berada di Prefecture (Provinsi) Miyagi, Jepang. Kawasan ini tercatat sebagai salah satu kota yang paling parah dilanda gempa dan tsunami pada 11 Maret 2011 lalu.

Pabrik Abenso Shoten juga ikut mengalami dampak langsung dari keganasan bencana alam tersebut. Industri perolahan perikanan terbesar di Miyagi itu pun kolaps. Namun tiga tahun kemudian, Abecho Shoten bangkit dan kembali beroperasi hingga saat ini.

Gubernur Zaini Abdullah, saat berkunjung ke Pabrik Abecho Shoten turut didampingi istrinya, Hj Niazah A Hamid, Rektor Unsyiah, Prof Dr Samsul Rizal dan Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh, Ir Anwar Muhammad.


Rombongan Gubernur Aceh diterima langsung oleh pimpinan perusahaan, Yasuhiro Abe dan Public Relation, Takeshi Kamada.
Doto Zaini mengaku, terkesan dengan pihak manajemen industri pengolah ikan di negeri Sakura itu. Zaini Abdullah juga menyempatkan diri mengamati proses pengolahan primer ikan kuning (yellowtail), dalam merespon kebutuhan pelanggan lokal dan pangsa ekspor. Hingga kini, Jepang masih menempati urutan 2 besar di dunia (setelah RRC) dalam tonase penangkapan ikan. Negeri Matahari Terbit itu juga tercatat salah satu Negara yang memiliki armada perikanan terbesar didunia.

Dalam kunjungan ke pabrik yang megah itu, Gubernur juga menggelar pertemuan singkat yang diakhir dengan foto bersama dengan puluhan karyawan Perusahaan Abecho, yang mayoritas berwarga Negara Indonesia. Mereka adalah tenaga skill (TKI) yang sejak dua tahun lalu, didatangkan dari berbagai provinsi di nusantara ini.

Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah dan rombongan, sejak 8 Maret lalu berada di Jepang dalam rangka memenuhi undangan Panitia Peringatan Bencana Tsunami Jepang yang peringatannya dipusatkan di Kota Sendai, Jepang.

Diantara agenda lawatannya ke Jepang, Gubernur Zaini juga melakukan pertemuan dengan Wali Kota Kesennuma, Shigeru Sugawara yang dirangkai dengan jamuan makan malam bersama pengurus teras Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jepang. Jamuan makan malam yang berlangsung hangat itu digelar di Plaza Hotel Baycrystal, Jepang.
Sebelumnya, pada Rabu (8/3), Gubernur Zaini juga bertemu Ketua Parlemen Jepang, Nikai Tashiro dan Wakil Menteri Hitoshi Kikawada di Tokyo, Jepang. Dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari satu jam itu, Doto Zaini turut menawarkan kerjasama dibidang kesehatan, terutama kursus dokter spesialis jantung. Gubernur Zaini juga berharap kerjasama disektor ketenagakerjaan terjalin dengan baik khususnya terkait penambahan quota magang pekerja Aceh di Jepang. [rill]

Komjen "Buwas" Pol Budi Waseso  
Status Aceh.Net-  Besarnya tantangan serta kendala yang dihadapi oleh BNN dalam memberantas Narkoba di indonesia, Presiden RI Jokowi berencana akan meningkatkan status Lembaga BNN.

Presiden juga bertekad mengangkat kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso atau yang akrab dipanggil dengan sebutan Buwas setingkat menteri.

Hal ini disebabkan beratnya beban tugas yang harus ditangani oleh BNN,” Jelas Menkopolhukkam Luhut Binsar Panjaitan,Kamis (10/3/2016) petang saat meninjau Balai Laboratorium Narkoba serta Ruang Tahanan BNN di Jakarta.

Dalam hal ini Luhut menekankan jika presiden akan melantik ulang Kepala BNN Budi Waseso sehingga menjadi setingkat menteri agar BNN lebih leluasa melakukan dan menjalankan tugas dalam pemberantasan narkoba di indonesia.

Perlunya penataan kembali BNN secara organisasi untuk memastikan semangat yang dimiliki BNN dalam memerangi Narkoba serta didukung oleh fasilitas yang memadai.

Hal tersebut sesuai dengan tantangan yang dihadapi oleh BNN sendiri dalam memerangi narkoba ditanah air yang dinilai sudah merusak sendi-sendi kehidupan dan generasi muda.
(Rimanews)

Tamiang - Mobil L300 pikup nomor polisi BL 8421 KF milik M Rafi (42) warga Blang Tupat, Kota Lhoksemumawe, Jumat (11/3/2016)  terbalik di jalan nasional Medan-Banda Aceh Desa Medang Ara, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang.

Kecelakaan itu bermula saat ban mobil sebelah kiri depan pecah. Akibat kecelakaan itu, aneka macam buah dan sayuran seperti jagung, bengkuang, lekong berhamburan ke dalam selokan kebun sawit yang bersebelahan dengan badan jalan.

Mobil terbalik ke dalam selokan dekat jembatan Medang Ara, kondisi depan mobil ringsek dengan kondisi ban pecah sedangkan muatan buah yang diangkutnya berhamburan ke selokan.

Pemilik mobil, M Rafi (42) mengatakan, dua mobil miliknya secara beriringan berangkat dari Kota Binjai Sumatera Utara menuju Kota Lhokseumawe dengan mengangkut muatan buah yang akan dijual kepada pedagang Kota Lhokseumawe.

Namun dalam perjalanan, tepatnya di jalan nasional Medan- B Aceh, salah satu ban mobil sebelah kiri pecah sehingga setir narik ke kiri dan depan mobil menghantam tembok jembatan, kemudian terbalik ke dalam selokan kebun sawit itu.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, supir hanya mengalami luka ringan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.(serambinews.com)

Jakarta - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Rofi Munawar mewacanakan agar gagasan pemboikotan produk Israel dimulai dengan pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginventarisasi produk dari Negara Zionis itu. 

"Pelarangan tersebut dapat diawali dengan melakukan inventarisasi produk-produk Israel yang secara faktual dibuat di wilayah pendudukan dan telah masuk ke Indonesia," kata Rofi Munawar, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (11/03/2016).

Menurut Rofi, secara simultan pemerintah juga dapat melakukan langkah substitusi produk, penguatan dan sosialisasi regulasi yang maksimal kepada masyarakat. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga meminta polemik terkait pelarangan produk Israel dihentikan.

"Karena salah satu rekomendasi Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (KTT LB OKI) tersebut sudah jelas dan tidak multitafsir," tutur dia.

Rofi juga menginginkan Pemerintah Jokowi sebaiknya lebih produktif untuk segera menjalankan hasil rekomendasi KTT LB OKI dalam bentuk kebijakan yang implementatif sebagai wujud komitmen mendukung Palestina.

"Karena usaha menentang penjajahan di dalam sejarahnya, pada akhirnya karena kemampuan melepaskan diri dari produk-produk jajahan tersebut," tandas petinggi DPR itu.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan para peserta Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan mendorong masyarakat internasional untuk melarang masuk (boikot) produk Israel ke negara masing-masing.

"Negara-negara OKI mengutuk tindakan Israel. Kami menyerukan pengakhiran penjajahan Israel dan pembentukan negara Palestina atas dasar 'two state solution'," kata Jokowi dalam konferensi pers KTT Luar Biasa OKI di Balai Sidang Jakarta, Senin (07/03).

Menurut Jokowi para pemimpin negara Islam yang hadir dalam KTT tersebut telah menghasilkan kesepakatan dan rencana aksi konkrit bagi Negeri Al Quds. Seluruh negara, tegas Jokowi, juga telah menyatakan komitmen untuk melindungi Al Quds Al Syarif melalui pemberian dana bantuan bagi Al Quds Fund.(RIMA)

Ilustrasi penyelundupan bawang ilegal
StatusAceh.Net - Polisi menangkap kapal motor bermuatan 12,5 ton bawang di perairan Kabupaten Pidie, Aceh. Bawang asal Malaysia itu diduga ingin diselundupkan ke daratan Aceh.

Selain bawang ilegal, petugas juga menciduk empat Anak Buah Kapal (ABK) KM Cahaya itu masing-masing berinisial HRY (34) dan SA (52) warga Kuala Langsa, Kota Langsa. Kemudian RU (55) warga Sungai Paoh, Langsa dan SD (52) asal Tanjong Kapai, Idi Rayuek, Aceh Timur.

Keempatnya merupakan nelayan yang mengaku dibayar masing-masing Rp2 juta, untuk mengangkut bawang itu dari Malaysia ke Aceh.

"Saat ini KM Cahaya dan barang bukti berupa bawang merah India serta empat orang ABK telah diamankan di Pos Sat Polair Polres Pidie, guna dilakukan proses penyidikan lebih lanjut," kata Kapolres Pidie, AKBP Muhajir, Kamis (10/3/2016).

Penangkapa kapal dilakukan polisi pengairan dipimpin Kasat Pol Air Polres Pidie Iptu Jamiat Sabdar, Rabu 9 Maret, kemarin. Mulanya polisi mendapat informasi dari nelayan bahwa sekira 9 mil dari dararan Muara Tiga, Pidie ada kapal mencurigakan.

Pemantauan pun dilakukan, hingga akhirnya dilakukan penangkapan saat kapal hendak bersandar ke daratan Kabupaten Pidie. Kapal berkapasitas 40 grass ton ternyata bermuatan 1.263 karung bawang merah yang beratnya diperkirakan 12,5 ton, tanpa dokumen.

Seorang ABK yang ditangkap.l mengatakan, kapal itu berlayar dari Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh pada 25 Februari lalu, untuk mengambil bawang di Kuala Penang, Malaysia.

Setelah mengarungi Selat Malaka tiga hari, kapal masuk ke Kuala Penang. Pada 04 Maret 2016, setelah memuat bawang merah, kapal tersebut kembali ke Aceh dengan sasaran pendaratan Kabupaten Pidie.

Sebelum masuk ke Pidie, KM Cahaya sempat berlabuh di kawasan Lampanah, Aceh Besar, Selasa (8/3) lalu, dan membongkar sebagian bawang tersebut di sana. Dua ABK ikut turun di Lampanah yakni Mhd (46) dan Ib (42). Kedua warga Pidie itu merupakan nahkoda dan masenis.

Mhd kemudian menghubungi SD, anak buahnya di kapal, untuk melakukan pendaratan di Kuala Pasi Rawa, Pidie. Namun saat hendak bersandar kapal itu ditangkap.

Kapolres menyebutkan dari keterangan para ABK, bawang itu diketahui milik seorang warga Kuala Idi, Aceh Timur berinisial MKT.(okz)

Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti meminta Kapolda Sulawesi Tengah yang baru Brigadir Jenderal Polisi Rudy Sufahriadi untuk menuntaskan perburuan terhadap kelompok teroris Santoso di wilayah itu.

Menurutnya, penangkapan Ketua kelompok Mujahidin Indonesia Timur itu akan bisa memberikan citra baik terhadap kepolisian.

"Keberhasilan tugas ini (menangkap Santoso) dapat mengangkat Polri di mata masyarakat maupun dunia internasional," Kata Badrodin di Mabes Polri, Kamis, 10 Maret 2016.

Kelompok teroris Santoso diketahui hingga kini masih bertahan di pedalaman hutan Sulawesi Tengah. Upaya perburuan melibatkan pasukan TNI dan Polri selama beberapa waktu ini tetap belum membuahkan hasil.

Sejumlah korban pun berjatuhan dari kedua belah pihak. Santoso atau Abu Wardah diperkirakan memimpin pasukan lebih dari 50 orang. Mereka hingga kini bergerilya di dalam hutan bersembunyi dari Operasi Tinombala yang baru saja diperpanjang oleh kepolisian.(VIVA)

Jakarta - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L. P. Marsudi akan ke Ramallah untuk membuka Konsul Kehormatan di Palestina. Indonesia telah menunjuk seorang pengusaha, Maha Abou Susheh untuk menjadi wakil Indonesia di Konsul Kehormatan.

"Tanggal 13 Maret, Menlu Retno akan ke Ramallah untuk melakukan bilateral dengan Presiden Mahmud Abbas dan Menlu Palestina Riyad al-Maliki, serta akan membuka Konsul Kehormatan di Ramallah," ujar juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir, di Jakarta, Kamis (10/3).

Pria akrab disapa Tata ini mengatakan, Susheh merupakan pengusaha terkenal di Palestina. Bahkan, dia merupakan satu dari 100 orang berpengaruh di Timur Tengah.

"Dia (Susheh) merupakan wakil di forum bisnis Palestina," lanjut dia.

Tata menuturkan tugas Konsul Kehormatan di sana untuk mewakili Indonesia, serta memberikan perlindungan untuk warga negara Indonesia yang berada di Palestina. Tata menyebutkan Konsul Kehormatan memang ditunjuk seorang swasta.

"Tugasnya untuk menyatukan kerja sama ekonomi, sosial budaya, promosi, investasi, pariwisata dan perlindungan WNI," lanjut Tata.

Jumlah WNI di Palestina hanya sedikit, sekitar delapan orang. Pembukaan Konsul Kehormatan ini merupakan komitmen hubungan politik Indonesia kepada Palestina.(merdeka.com)

Banda Aceh -  Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah, sore tadi, Rabu (8/3) bertemu Ketua Parlemen jepang, Nikai Tashiro dan Wakil Menteri Hitoshi Kikawada di Tokyo, Jepang. 

Pertemuan berlangsung lebih dari satu jam, dan membahas kerjasama investasi, sektor kesehatan dan situasi keamanan Aceh.
 
Gubernur Zaini Abdullah yang turut didampingi Rektor Unsyiah Prof Syamsul Rizal dan Kepala Bainprom Aceh Anwar Muhammad, menawarkan kerjasama dibidang kesehatan, terutama kursus dokter spesialis jantung.
Gubernur Aceh, Zaini Abdullah bertukaran kartu nama dengan Walikota  Kesennuma, Shigeru Sugawara di Jepang, Kamis 10 Maret 2016. Kesennuma  adalah salah satu kawasan terparah diterjang tsunami 2011 silam di Jepang.
Pemerintah Aceh juga berharap kerjasama disektor ketenagakerjaan terjalin dengan baik khususnya terkait magang pekerja Aceh di negeri Sakura tersebut." Dalam hal ini kita meminta kepada Pemerintah Jepang agar menambah dan memperbesar quota magang Pemuda Aceh di Jepang" jelas Gubernur.
 
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat itu, Wakil Menteri sempat menanyakan persoalan keamanan di laut Aceh, atau masalah perompak.
 
Terkait pertanyaan tersebut, Gubernur menjelaskan, bahwa keamanan di Aceh sudah sangat kondusif. Zaini Abdullah juga menegaskan Aceh aman untuk investasi. "Dan yang lebih penting adalah Aceh  memiliki kewenangan khusus, untuk bekerja sama dengan luar negeri tanpa harus melalui Pemerintah Pusat, dan itu dijamin oleh undang-undang kekhususan Aceh.(Rillis)
Gubernur Aceh, Zaini Abdullah berjabat tangan dengan Walikota  Kesennuma, Shigeru Sugawara saat mengikuti pertemuan di Jepang, Kamis  10 Maret 2016. Kesennuma adalah salah satu kawasan terparah diterjang  tsunami 2011 silam di Jepang.

Nisam – Satu unit rumah milik Abd Gani (65) Gampong Meunasah Alue Kecamatan Nisam, Aceh Utara habis dilalap sijago merah, jelang pagi tadi sekitar pukul 01:30 WIB, Kamis, 10 Maret 2016.

Peristiwa tersebut terjadi saat pemilik rumah sedang tidur dan tiba-tiba beberapa warga lari dan menendang pintu rumah untuk menyelamatkan barang – barang dari kobaran api, dan juga mengeluarkan Abd Gani dari rumah bersama istri dan juga anaknya.

Hal tersebut di ungkapkan Syamsuddin salah seorang warga setempat, sumber api diduga kuat akibat konsleting arus listrik di ruang dapur, dan menjalar hingga cepat dikarenakan dapur rumah tersebut beratap rumbia.

“Saat kami datang, bagian dapur ludes terbakar dan api lagi menjalar ke bagian depan rumah, dan kami langsung menendang pintu untuk menyelamatkan pemilik rumah,”tutur Syamsuddin kepada StatusAceh.Net sambil menghembus nafas lelahnya dan rasa sedih melihat rumah yang ludes terbakar..

Menurutnya, ketika pemilik rumah sudah di berhasil di keluarkan dari kepungan api, barang-barang yang berharga lain tidak bisa diselamatkan yang di antaranya, sejumlah uang yang di simpan di kasur, surat-surat tanah, televisi, pakaian dan hasil panen padi minggu ini sekitar 1 ton pun jadi debu.

Kobaran api tidak bisa di hentikan, selain terkendala dengan arus listrik yang masih aktif, ledakan tabung gas juga meledak sehingga warga tidak bisa berbuat apa-apa.

“ketika rumah terbakar arus listrik masih aktif, dan ledakan tabung gas bikin kami tidak bisa berbuat apa,”tambahnya.

Sementara geuchik Gampong Meunasah Alue Muhammad Alamsyah mengatakan, akibat kebakaran tersebut A.Gani mengalami stroke dan sempat tidak sadarkan diri beberapa jam, dan di perkirakan kerugiannya diperkirakan puluan juta rupiah.

Laporan: Bustami

Gubernur Aceh Zaini Abdullah
Banda Aceh - Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengaku telah menerima keluhan dari warganya yang kerap bepergian ke sejumlah daerah di provinsi tetangga, Sumatera Utara, terutama Medan.

Zaini mengatakan, warganya mengeluh karena mereka yang menggunakan mobil berpelat daerah Aceh, yaitu BL, kerap distop polisi dan didenda ketika masuk ke wilayah Sumatera Utara. Dia pun mengaku bingung.

"Aneh memang banyak keluhan dari masyarakat kami, pengendara mobil dengan pelat nomor BL dari Aceh kalau masuk ke Medan seringkali didenda polisi. Tetapi kalau pelat nomor BK dari Medan masuk Aceh kita biarkan saja tak ada masalah," kata Zaini kepada Tribunnews.com, Rabu (9/3/2016).

Bagaimana hal ini bisa terjadi, Zaini mengaku belum tahu penyebabnya. Namun, dia menegaskan, keluhan itu sudah berkali-kali disampaikan kepadanya. Kalau ke Medan pakai pelat nomor BL, warganya seringkali distop polisi dan didenda.

"Kita coba bicarakan dengan pemda Sumatera Utara nantinya bagaimana menyelesaikan masalah ini. Terutama khususnya pihak kepolisian diharapkan dapat ikut pula membantu menengahi hal ini agar tidak terjadi kesimpangsiuran lagi bagi rakyat Aceh khususnya," kata Zaini.

Jika tetap berlaku seperti sekarang, pihak Aceh sebenarnya bisa menerapkan pajak juga bagi kendaraan yang bukan berpelat nomor BL apabila masuk ke Aceh.

Namun pihak Aceh tampaknya masih bersabar dan ingin menyelesaikan hal ini dengan baik agar tidak sampai terjadi hal-hal negatif antar daerah.(kompas.com)

Jumadi saat diperiksa polisi. (VIVA.co.id/Aji YK Putra (Palembang))
Sumsel - Lantaran menikahi gadis berusia 17 tahun, Jumadi (70) kakek yang sudah memiliki 18 cucu harus mendekam di sel tahanan Polresta Palembang. Ia ditahan setelah dilaporkan AS (45) orangtua korban, Rabu, 9 Maret 2016.

Awalnya, Jumadi telah melarikan korban AR (17) sejak Februari 2016 lalu. Bahkan keduanya telah menikah siri di desa Cahaya Marga, Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
 
Korban AR diketahui mengalami keterbelakangan mental. Sehingga ayah korban AS mencari keberadaan anaknya tersebut. Kemudian, keberadaan keduanya terlacak hingga akhirnya pelaku Jumadi langsung dibawa oleh pihak keluarga dan diserahkan ke Sat Reskrim Polresta Palembang.
 
Ternyata, sebelum membawa kabur korban AR, keduanya sempat mencoba menikah. Namun, berhasil digagalkan orangtua korban. "Saya tidak memaksa, dia (korban) sendiri minta dinikahi. Karena orangtuanya tak setuju, jadi kami nikah siri. Sebelumnya sempat mau menikah, tetapi digagalkan orangtuanya gara-gara beda usia kami yang jauh," kata Jumadi.
 
Perkenalan antara korban AR dan pelaku berlangsung tak jauh dari kediaman Jumadi yang berada di Jalan Tanah Malang RT 17, Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati, Palembang pada September 2015 lalu, saat itu Jumadi bekerja sebagai pembuat perahu getek.
 
"Memang agak keterbelakangan mental, tapi dia bisa main handphone. Waktu itu, AR SMS saya minta ditemui dan mengajak nikah. Saya mau saja, nah pas nikah digagalkan orangtuanya. Jadi kami kabur menikah di luar. Tidak ada unsur paksaan pak," ucap kakek yang sudah memiliki 18 cucu ini.
 
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Palembang, Komisaris Marully Pardede, melalui Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, Inspektur Satu FG Malina membenarkan pihaknya telah mengamankan terlapor di kediamannya atas laporan orangtua korban dengan tanda bukti nomor LP/B-2029/IX/2015/Sumsel/Resta.
 
"Laporannya tahun lalu, tapi pernikahan itu berhasil digagalkan orangtua korban. Sekarang mengulang kembali dan kita amankan. Bisa dijerat pasal 332 KUHP tentang melarikan anak di bawah umur dengan ancaman 9 tahun penjara."(VIVA)

Sidang Pembunuhan Ayu Azhara  

Status Aceh/Bireun- Sidang Kasus Dugaan Pembunuhan Almarhumah Ayu Azhara (bocah 6 Tahun) kembali digelar pada tanggal 3 maret 2016 dengan agenda pemeriksaan Ahli dan tanggal 7 Maret 2015 dengan agenda pemeriksaan Terdakwa.

“kami dari LBH hadir pada kedua sidang tersebut, dan saya akan terus memantau proses persidangan ini sampai selesai” ungkap Fauzan yang juga hadir pada persidangan tersebut.

Sidang di buka oleh Fauzi, S.H., M.H. selaku Ketua Majelis, Muchtaruddin, S.H. dan Irwanto, S.H. selaku hakim anggota, dalam sidang tersebut juga hadir Cut Indri, S.H.

Selaku Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan terdakwa Kamariah dan Muktar Ibrahim yang didampingi oleh Kuasa Hukumnya.

 “ini penting untuk kita lakukan pemantauan mengingat ini perkara yang sangat serius dan perlu dilakukan pemantauan karena korbannya adalah anak di bawah umur dan korban tersebut meninggal dunia”.

“Ini juga perlu perhatian khusus agar tidak terjadi kesalahan prosedur dan penerapan hukum terhadap Terdakwa berdasarakan fakta Persidangan.

 Tentunya agar orang-orang diluar sana memikirkan dua kali untuk menyakiti apalagi melakukan perbuatan menghilangkan nyawa anak-anak, dengan harapan agar tidak terjadi lagi kasus-kasus yang seperti ini.”

Sidang tanggal 3 maret 2016 Jaksa Penuntut Umum menghadirkan 3 Orang Ahli, yakni Aseb Muliadi S.H. (penjinak bom dari detasemen B Pelopor Lhokseumawe).

Kehadiran Asep dalam kaitannya dengan lampu taplok yang mana menurut Aseb, lampu taplok dapat meledak apabila terlalu panas, dan apabila lampu taplok di lempar tidak akan menyebabkan ledakan namun bisa menyebabkan kebakaran karena tumpah minyaknya.

Aseb juga menambahkan bahwa baju yang digunakan oleh Almr Ayu adalah kain yang mudah terbakar.

Saksi kedua adalah salah seorang Dosen di Fak. Kedokteran Unsyiah spesialis Bedah Plastik yang bernama Dr. Syamsul Rizal yang juga merupakan ketua Tim pembedahan Almr. Ayu ketika di RSU Zainal Abidin.

Menurutnya luka bakar yang dialami Almr. Adalah luka bakar berat, yakni 50 %, menurutnya penyebab meninggalnya Almr juga dikarenakan infeksi sistemik pada tubuh yang disebabkan oleh luka bakar berat.

Saksi ketiga adalah Dr. Taufik Suriadi yang merupakan dokter ahli Forensik yang mengeluarkan Visum et Repertum atas nama Almarhumah Ayu Azhara, menurutnya luka yang dialami oleh Almr adalah luka bakar yang disebabkan oleh Cairan panas, dan berasal dari Api bedasarkan karakteristik luka.

Tanggal 7 Maret 2016 Majelis Hakim juga telah memeriksa kedua orang Terdakwa yang mana keterangan terdakwa yang pada intinya menyatakan bahwa Mereka tidak pernah mengajak Almarhumah dan tidak pernah melempar lampu teplok ke arah Almr. Namun, Lampu teplok tiba-tiba meledak sendiri karena tidak di isi minyak.

Dalam persidangan tersebut Jaksa Penuntut Umum juga menunjukkan barang bukti berupa lampu teplok, karpet, kasur yang mana diakui  oleh Terdakwa bahwa benar miliknya dan baju almarhum Yang di pakai ketika terbakar serta satu unit Hp, celana dalam anak-anak yang tidak terdakwa tahu milik siapa.

Sidang akan digelar kembali pada tanggal 10 maret 2016 dengan agenda saksi Verbalisan, yakni Orang (penyidik) yang melakukan proses verbal (penyidikan) dan saksi yang meringankan (A de Charge).

Irwandi duduk di samping Surya Paloh
Banda Aceh - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem Surya Paloh dijadwalkan bertemu dengan sejumlah kandidat Gubernur Aceh.

"Pertemuan untuk mendiskusikan berbagai hal terkait keinginan Partai Nasdem untuk mengajak semua pihak menyukseskan Pilkada Aceh 2017," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Aceh Zaini Djalil di Banda Aceh, Rabu (9/3).

Zaini Djalil mengatakan, pertemuan dijadwalkan tentatif selama kunjungan Surya Paloh 10 hingga 12 Maret 2016. Pertemuan dengan kandidat ini dalam rangka membangun silaturahim Surya Paloh dengan pimpinan Aceh di masa mendatang.

"Tidak agenda politik dalam pertemuan dengan sejumlah kandidat Gubernur Aceh. Pertemuan hanya untuk mendiskusikan pembangunan Aceh ke depan," kata Zaini Djalil.

Ia menyebutkan sejumlah kandidat Gubernur Aceh sudah dihubungi terkait dengan pertemuan dengan Surya Paloh. Ada yang sudah meresponsnya ada pula sedang menunggu konfirmasi dari yang bersangkutan.

Namun, Zaini Djalil tidak menyebutkan secara detail nama-nama kandidat Gubernur Aceh yang akan bertatap muka dengan Surya Paloh. Hanya saja, ia menyebutkan kandidat yang akan bertemu tersebut, namanya sudah mencuat sebagai bakal calon Gubernur Aceh.

Zaini Djalil menegaskan, kepulangan Surya Paloh ke Aceh tidak terkait dengan isu dukung mendukung kandidat Gubernur Aceh. Tapi, kepulangan Ketua DPP Partai Nasdem ini untuk mengajak semua pihak menyukseskan Pilkada 2017.

"Bagi Partai Nasdem, tidak penting siapa pun yang terpilih sebagai Gubernur Aceh. Yang terpenting bagi Partai Nasdem, Aceh ini harus damai dan tetap aman," kata dia.
Sumber : Antara

Banda Aceh – Jaksa penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Banda Aceh memeriksa dan memintai keterangan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pada Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh (DPKA) terkait dugaan korupsi pengadaan satu unit mobil pemadam kebakaran atau damkar seharga Rp17,5 miliar.

“KPA yang diperiksa berinisial SM. Yang bersangkutan dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran modern,” kata Kepala Kejaksaan Negeri Banda Aceh Husni Thamrin di Banda Aceh, Selasa.

Melalui Kepala Seksi Intelijen Kejari Banda Aceh Himawan, disebutkan bahwa SM merupakan pegawai negeri sipil (PNS) di DPKA. SM juga merangkap sebagai pejabat pengelola keuangan (PPK).

Himawan menyebutkan, materi pemeriksaan seputar pengadaan mobil pemadam kebakaran modern yang dihibahkan kepada Pemerintah Kota Banda Aceh dengan harga Rp17,5 miliar.

Uang membeli mobil pemadam kebakaran yang memiliki tangga setinggi 30 meter pembelian itu bersumber dari dana otonomi khusus yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) tahun anggaran 2014.

SM, kata Himawan, dimintai keterangan guna mencari titik terang dan mengumpulkan bukti-bukti. Sedangkan tersangka dalam kasus ini sudah ditetapkan 10 orang.

“Kami lakukan pemanggilan dan pemeriksaan untuk mengumpulkan keterangan dan alat bukti. Selain SM, tim penyidik juga akan memeriksa para tersangka,” kata Himawan.

Selain memeriksa dan memintai keterangan SM, Himawan mengatakan tim penyidik juga akan memanggil Drs Muh selaku pengguna anggaran yang juga menjabat Kepala DPKA pada tahun 2014.

“Rencananya dipanggil dalam waktu dekat ini. Drs Muh dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Sementara yang lainnya akan kita periksa secara kontinu,” ungkap Himawan.

Terkait dengan 10 tersangka yang sudah ditetapkan, Himawan mengatakan pihaknya belum bisa menyebutkan siapa saja nama-nama mereka yang terlibat dalam dugaan korupsi tersebut.

“Nama-nama tersangkanya belum bisa dipublikasikan. Tunggu saja nanti pasti diumumkan. Jika dipublikasikan, dikhawatirkan mereka akan menghilangkan barang bukti,” kata Himawan. (Antara)

Asisten I Bidang Pemerintahan Dr. Muzakkar A. Gani menyambut para  pengunjukrasa di Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Selasa 8 Maret  2016. Masyarakat menuntut agar sengketa lahan antara masyarakat dengan  PT Fajar Baizuri & Brother di Nagan Raya segera diselesaikkan.
Banda Aceh – Puluhan Masyarakat Desa Cot Rambong, Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya melakukan demonstrasi di Kantor Gubernur Aceh, Selasa (08/03). Massa yang menuntut penyelesaian sengketa lahan antara masyarakat dengan  PT. Fajar Baizuri & Brothers tersebut ditemui oleh Asisten I Muzakkar A Gani, Kepala Dinas Perkebunan Aceh, Muhammad Jailani Abu Bakar dan Kepala Biro Humas Sekretariat Daerah Aceh, Frans Dellian.

Sengketa antara Masyarakat Cot Rambong dengan PT. Fajar Baizuri bukan kasus baru. Permasalahan ini terjadi sejak tahun 1996. Masyarakat mengklaim, lahan mereka secara perlahan digerus dan dikuasai oleh perusahaan sawit tersebut. 

Khairil AR, perwakilan masyarakat menyebutkan, dari data terakhir yang mereka miliki, luas tanah milik warga adalah 3000 x 3000 dari jalan umum. Tapi kini, kata Khairil AR, sisa tanah masyarakat hanya seluas 1000 meter dari jalan umum. “Kami meminta pemerintah untuk mencabut Hak Guna Usaha (HGU) PT. Fajar Baizuri,” ujar Khairil.

Masyarakat, kata Khairil, sebelumnya sudah menembuh berbagai cara untuk menyelesaikan sengketa itu. Mulai dari menyurati Bupati hingga melakukan demonstrasi. Namun, perusahaan yang diklaim menyerobot lahan warga tersebut, dikatakan Khairil, menakut-nakuti warga dengan menyewa jasa preman dan aparat keamanan. 

“Jika pemangku jabatan teras tidak punya andil dalam menyelesaikan polemik ini, dikhawatirkan akan terjadi pertumpahan darah antara masyarakat dengan perusahaan,” ujar Khairil AR.

Menjawab pernyataan sikap masyarakat, Muzakkar A Gani menyebutkan, pihak Pemerintah Aceh akan segera memanggil semua pihak yang terkait dengan sengketa tersebut. “Kami akan mengambil langkah cepat untuk penanganan sengketa ini. Kita akan sama-sama untuk mencari solusi,” ujar Muzakkar. 

Muzakkar meminta masyarakat untuk bersabar. Pemerintah akan segera mengundang pihak BPN, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, perwakilan masyarakat serta pihak perusahaan. “Kita akan mempelajari data serta dokumen yang ada dan kita akan bandingkan untuk kita ambil kesimpulan yang tebaik,” ujar Muzakkar.

Kewenangan terhadap permasalah itu, kata Muzakkar, sebenarnya ada di tingkat kabupaten, dalam hal ini Bupati Nagan Raya. Kita dari Pemerintah Aceh hanya memfasilitasi. Kita akan turun ke sana,” ujarnya. Pemerintah, kata Muzakkar, akan konsisten sesuai dengan fungsinya, yaitu melindungi kepentingan rakyat. Terkait dengan permasalahan itu, pihaknya akan memacu untuk mempercepat proses penyelesaian. “Tidak mungkin selesai hari ini. yang pasti butuh waktu. Langkah penyelesaian akan kita tempuh dalam bulan maret ini,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Perkebunan Aceh, Muhammad Jailani Abu Bakar, menyebutkan, bersama Pemerintah Aceh, akan segera duduk membahas hal itu dengan Pemerintah Daerah Nagan Raya, Dinas Perkebunan, BPN, perwakilan masyarakat dan perusahaan yang akan difasilitasi oleh Biro Pemerintahan dan Asisten Pemerintahan untuk mencari solusi permasalahan tersebut. “Kita akan cari jalan yang intinya saling menguntungkan. Kita minta masyarakat untuk tidak arogan,” ujarnya. (Rillis)


Ternate - Gerhana Matahari Total terjadi di Ternate tepat pukul 09.51 WIT. Laskar Gerhana menjumpai suasana laut mendadak gelap. Dahsyat!

Gerhana matahari total, Rabu (9/3/2016) dinikmati Laskar Gerhana di atas kapal KN Kuda Laut dan KN Gajah Laut milik Bakamla. Para laskar berada di dek paling atas menunggu momen gerhana bersama Ibu Clara Yono Yatini dari LAPAN timnya.

1 Menit menjelang kejadian langit mendadak gelap di tengah lautan. Para laskar pun terkagum-kagum.

"Allahu akbar! Masya Allah! Keren banget! Gila bagus banget!" kata mereka bersahut-sahutan.

Di lautan yang minim awan, langsung muncul dua bintang. "Itu bintang apa Ibu Clara?" tanya para laskar.

"Itu Venus dan Merkurius," jawab Clara.

Gerhana pun lewat dengan cepat. Tapi Laskar Gerhana tidak menyia-nyiakan waktu untuk mengambil foto. Jepret! Jepret! Kapan lagi berjumpa gerhana matahari total.(detik.com)

Suasana usai Kebakaran
Aceh Utara- Sebuah toko tambal ban dan pengecer bahan bakar minyak (BBM) di desa Gampong Teungoh Kec. Sawang Kab. Aceh Utara hangus dilalap sijago merah,Rabu ( 9/3/2016).

Kebakaran terjadi sekitar pukul 11:00 WIB saat pemilik toko sedang pergi ke sungai,dalam hitungan menit toko yang berdinding papan tersebut hangus terbakar beserta isinya.

Ihsan seorang warga setenmpat yang dipercayakan menjaga toko tersebut mengatakan saat kebakaran tersebut dirinya sedang menambal ban sepeda motor milik warga tepat didepan toko,namun tiba-tiba api besarlansung menyembur keluar kearahnya.

Tak berpikir panjang dirinya lansung keluar menyelamatkan diri sambil membawa sepeda motor yang belum selesai ditanbal.

Api terus membakar dan melalapnya tanpa bersisa meski puluhan warga yang berada disekitar berupaya membantu memadamkan api dengan cara menyiramkan air memakai ember maupun wadah lainnya.

Sementara itu menurut warga yang berada dilokasi kejadian kebakaran,2 mobil pemadam kebakaran yang berkantor ditikungan Krueng Mane tiba dilokasi kebakaran setelah api telah meratakan bangunan dan isinya.
Puing-puing pasca kebakaran 
Api melalap semua isi tanpa bersisa seperti kulkas,laptop,minyak bensin,solar,oli,pakaian,tabung 3 Kg berisi gas  dan barang dagangan lainnya.

Diperkirakan penyebab kebakaran adalah konsleting ataupun akibat hubungan arus pendek listrik dari dalam toko.

Ditaksir kerugian mencapai 50 juta rupiah akibat musibah kebakaran yang menimpa toko tambal ban dan pengecer BBM milik warga Gampong Teungoh Kec. Sawang,Aceh Utara.

Sampai berita ini dilansir lokasi kebakaran masih dipenuhi warga masyarakat yang membantu korban mencari sisa barang yang masih bisa di selamatkan dan juga tampak terlihat belum ada seorang pu  pihak dari pemerintah daerah mauoun anggota dewan yang tiba dilokasi musibah kebakaran.


Reporter: T.Sayed Azhar
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.