2020-08-30

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

,
Lhokseumawe – Aturan protokol kesehatan, di Masjid Al-Fitrah Korem 011/Lilawangsa bagi para jamaah yang melaksanakan ibadah sholat Jum’at, 4 September 2020.

Sebelum memasuki Masjid, Setiap jamaah yang tidak menggunakan masker akan dihampiri oleh prajurit Korem 011/Lilawangsa yang sudah bersiaga terlebih dahulu di depan masjid sambil membagikan masker.

Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Sumirating Baskoro mengatakan, penggunaan masker bukan hanya pada saat melaksanakan ibadah berjamaah di Mesjid, tetapi juga setiap akan berpergian ke luar rumah, apalagi jika ke tempat keramaian, senantiasa jaga jarak dan rajin mencuci tangan, terangnya.

Danrem menjelaskan, semenjak diberlakukan penerapan protokol kesehatan, Masjid Al-Fitrah yang terletak di dalam lingkungan Kompleks Militer Korem 011/Lilawangsa, sudah memberlakukan aturan penggunaan masker kepada warga yang akan melaksanakan ibadah berjamaah di Masjid Korem.

“Aturan penggunaan masker dan jaga jarak sudah diberlakukan
hingga sampai saat ini di Masjid Al-Fitrah, semua wajib menggunakan masker dan jaga jarak”, tuturnya.

Danrem mengharapkan, penggunaan masker hendaknya atas kesadaran diri sendiri, demi kesehatan diri dan orang lain. “Dalam Agama pun kita dianjurkan selalu jaga kesehatan, agar kita dapat mensyukuri nikmat Allah SWT, termasuk saat ini, kita diuji, apakah kita mampu melewati pandemi ini”, pungkasnya.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto, Dandim 0103/Acut Letkol. Arm. Oke Kristyanto, Dansat Radar 231/Lsm Mayor Lek M.Sarwo Edhi serah bantuan korban kebakaran Dayah Darul Ulum Beunot, Jumat (4/9). 




Lhokseumawe: Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto dan Dandim 0103/Acut Letkol. Arm. Oke Kristyanto menyalurkan bantuan masa panik untuk korban kebakaran di Dayah Darul Ulum Desa Beunot Kec. Syamtalira Bayu Kab. Aceh Utara. 


Hal itu diungkapkan Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto melalui Kasubag Humas Salman Al Farasi melalui press realese, Jumat (4/9), terkait kegiatan sosial dan tenggang rasa membantu orang musibah, miskin, janda miskin dan anak yatim. 

Dikatakannya, sekira pukul14.30 Wib, rombongan kapolres dan dandim berkunjung ke Dayah Darul Ulum Desa Beunot, yang disambut dengan antusias tinggi oleh para santri dan pengajar ilmu Agama Islam. 

Disebutkannya, pada pekan lalu, Dayah Darul Ulum mengalami musibah kebakaran hingga bangunan asrama santri ikut hangus dijilat kobaran api. Pasca kebakaran, para santri pun kehilangan kamar dan terpaksa tidur ditempat yang tidak layak huni. 

Karena ikut merasakan kesedihan para santri, kedua orang nomor satu di Kota Lhokseumawe dan Kab. Aceh Utara datang membawa bantuan masa panik kepada korban kebakaran yang diterima langsung oleh Pimpinan Dayah Darul Ulum Tgk. Kusaini Mahmud. 

Bantuan tersebut berupa semen 45 Sak, Indomie  5 kotak, telur ayam 5 papan dan Beras 50 kg. Kemudian untuk memperbaiki kamar santri yang ikut hangus dilalap si jago merah, juga diberikan bantuan berupa Batu Bata 4.750 batang.

Salman menjelaskan bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian TNI/Polri kepada masyarakat yang tertimpa musibah, terlebih lagi perhatiannya kepada para santri yang menuntut ilmu agama Islam di dayah atau pesantren. 

Kapolres dan dandim juga mengharapkan kepada para santri agar tetap sabar menghadapi cobaan atau musibah dan tetap bersemangat dalam menuntut ilmu pengetahuan serta pendidikan Agama Islam. 

Turut berhadir, Dansat Radar 231/Lsm Mayor Lek M.Sarwo Edhi, Kasat Intelkam Polres Lhokseumawe Akp Rezki Kholidiansyah, Camat Syamtalira Bayu an. Fatwa Maulana, S.Sos, M.Si, Danramil Syamtalira Bayu Kapten Inf Gunawan Siregar, Kapolsek Syamtalira Bayu an. AKP Hanafiah, S.Ag., Kepala Puskesmas Syamtalira Bayu Saiful Bahri, SKM, M.Kes, Geusyik  Desa Beunot Kec. Syamtalira Bayu Drs.Saifullah dan Ketua Forum Geuchik Syamtalira Bayu Tgk. Khairul Mahdi. (Zn)

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe Dr. H. Hafifuddin, M. Ag
www.iainlhokseumawe.ac.id - Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe kembali membuka Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) tahun 2020 melalui jalur SPMB Lokal IAIN Lhokseumawe gelombang ke dua.

Pendaftaran dilakukan melakukan pembayaran biaya pendaftaran Rp. 150.000,- melalui bank BNI Syariah, selanjutnya mengisi formulir pendaftaran melalui portal website https://spmb.iainlhokseumawe.ac.id kemudian memilih pilihan jalur seleksi dan pilihan program studi. 

Rincian alur pendaftaran  dijadwalkan pada tanggal 19-31 Agustus 2020, try out ujian 5 September 2020, kemudian dilanjutkan dengan ujian daring (online) pada tanggal 7 September 2020, dan pengumuman kelulusan tanggal 9 September 2020. Serta pendaftaran ulang pada tanggal 9-11 September 2020 mendatang. 

Persyaratan pendaftaran diantaranya lulus dari satuan pendidikan SMA sederajat, lulusan tahun 2017, 2018 dan 2019 harus memiliki ijazah, sedangkan lulusan tahun 2020 harus sudah memiliki surat keterangan lulus, memiliki kesehatan yang memadai dengan dibuktikan surat keterangan sehat dari dokter, pas foto ukuran 3x4 sebanyak 4 lembar.  

Untuk diketahui juga, saat ini IAIN Lhokseumawe telah melakukan seleksi penerimaan mahasiswa melalui 2 jalur, diantaranya seleksi jalur SPAN-PTKIN dimulai dengan pengisian dan verifikasi PDSS tanggal 6-31 Januari 2020, pendaftaran 3-28 Februari 2020, proses seleksi tahap 1 tanggal 2-13 Maret 2020 dan tahap 2 tanggal 16-20 Maret 2020, pengumuman hasil seleksi 10 April 2020 dan daftar ulang peserta lulus tanggal 15 April s.d 15 Juni 2020.

IAIN Lhokseumawe saat ini memiliki 4 Fakultas, diantaranya Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Fakultas Syariah (FASYA), Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), serta Program Pascasarjana. Pilihan jurusan semuanya terakreditasi B.

Kampus yang terletak di jalan Medan – Banda Aceh tepatnya di Desa Alu Awe – Buket Rata, saat ini berbagai pembangunan infrastruktur terus dilakukan pembenahan demi kenyamanan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di kampus IAIN Lhokseumawe. Terdapat juga fasilitas pendukung proses pembelajaran seperti perpustakaan, laboratorium centre, mushalla, gedung serbaguna, lapangan olahraga, dan fasilitas pendukung lainnya.

Kampus IAIN Lhokseumawe juga menawarkan pilihan bagi mahasiswi untuk menjadi mahasantri di Ma’had Jami’ah IAIN Lhokseumawe dan juga menyediakan berbagai beasiswa yang bersumber dari beasiswa bidikmisi, beasiswa hafizd, beasiswa kompetensi prestasi, dan beasiswa lainnya.

Selain itu, berbagai organisasi kemahasiswaan dalam rangka menunjang pembinaan karakter mahasiswa, IAIN Lhokseumawe tidak hanya hadir membimbing mahasiswa untuk menjadi akademisi semata, namun juga dididik melalui pembentukan karakter diri yang didukung dengan kemampuan soft skill-nya yang dapat diasah melalui organisasi mahasiswa.

Nantinya mahasiswa mampu mengasah kemampuan manajemen, kepemimpinan, berkomunikasi, berwawasan luas nan kritis dan punya rasa sosial tinggi, sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang dipersiapkan mampu hadir ke tengah-tengah masyarakat dengan keterampilan yang dimiliki oleh mahasiswa.

Kebutuhan Informasi dapat diakses melalui website www.iainlhokseumawe.ac.id juga follow akun mnedia social instagram @iainlhokseumawe.ac.id.

Informasi selanjutnya :
Bpk. Rama 08116726831 (Panitia SPMB IAIN Lhokseumawe)

Koordinator Gerakan Transparansi Dan Keadilan (GerTaK) Muslem Hamidi 

Lhokseumawe : Mengingat kasus pencemaran nama baik oleh Walikota Lhokseumawe Suadi Yahya belum ditetapkan sebagai tersangka, maka pihak Gerakan Transparansi dan Keadilan (Gertak) mendesak Kapolda Aceh supervisi kasus tersebut untuk mempercepat proses hukumnya. 

Hal itu diungkapkan Koordinator Gerakan Transparansi Dan Keadilan (GerTaK) Muslem Hamidi melalui press realesenya, Selasa (1/9), terkait kasus pencemaran nama baik yang dilakukan Walikota Lhokseumawe Suadi Yahya terhadap seorang pedagang pasar Inpres Sofyan. 

Tindakan tersebut perlu dilakukan agar pihak Polres Lhokseumawe  bekerja cepat dalam menangani kasus yang melibatkan Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya beberapa waktu lalu. 

“Kita meminta Kapolda Aceh Supervisi kasus ini agar penanganan nya bisa berjalan dengan baik dan cepat. Kapolda harus memastikan dan menilik langsung kasus ini karena melibatkan Kepala Daerah dan kasus ini termasuk kasus besar di aceh yang ditangani kepolisian,” ujarnya.
Disebutkannya kasus tersebut telah menjadi perhatian dan sorotan publik lantaran hingga saat ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

Padahal Polres Lhokseumawe sudah pernah berpengalaman dalam menangani perkara seperti ini, tunjukkan kerja yang cepat dan Profesional. Karena proses penegakan hukum harus sesuai dengan asas Cepat, Sederhana dan Biaya Ringan. Dan harus dipastikan bahwa penanganan perkara ini terbebas dari intervensi pihak manapun karena telah dijamin di dalam Pasal 24 ayat (1) UUD 1945.

Bahkan pihaknya  juga memandang perlu ada banyak para Akademisi berbicara tentang persoalan ini, terutama para Akademisi di bidang hukum, Komunikasi dan Antropologi. Karena diperlukan agar Publik tercerahkan dan menjadi bahan pertimbangan Kepolisian dalam menangani perkara ini.

Muslem menilai kasus buruk yang dipraktekkan oknum walikota itu bukanlah kasus biasa, mengingat posisinya selaku publik figur atau kepala daerah dihadapan forum publik dan jajaran pejabat lainnya (Forkopimda). 

Sehingga Suadi Yahya sebagai pemimpin yang memegang jabatan publik tidak seharusnya berbicara serampangan tanpa  ada kontrol menuding rakyatnya sendiri.

Apalagi,  dalam Ilmu Kebijakan Publik, setiap ucapan Pejabat Publik itu dianggap Kebijakan Publik, oleh karenanya untuk menjadi seorang Pemimpin di negara demokratis tidak hanya cukup bermodal suara terbanyak lalu memenangkan pemilu. 

Akan tetapi pemimpin harus punya kapasitas, integritas moral dan menjadi teladan bagi setiap orang. Maka kita meminta agar Polres Lhokseumawe menangai perkara ini secara Transparan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan. 

Sehingga GERTAK mendesak agar kasus ini segera ditingkatkan dan menetapkan tersangka, biarlah nanti proses hukum di pengadilan yang memutuskan apakah Walikota Lhokseumawe bersalah atau tidak. 

Maka hal ini perlu dilakukan oleh Polres Lhokseumawe agar menunjukkan bahwa proses hukum ini benar-benar ditegakkan berdasarkan prinsip keadilan.

“Mari sama-sama kita kawal kasus ini karena akan menjadi tolak ukur publik dan masyarakat akan menilai bagaimana proses penegakan hukum di Aceh berjalan apalagi kasus yang menimpa Kepala Daerah seperti ini tentu pihak penegak hukum jangan bermain-main dengan persoalan ini,”paparnya. (ZD)

Pasca Kebakaran,  Dirlantas Polda Aceh Bantu Pembangunan Dayah Darul Ulum Meunasah Benot.

0409020

Lhokseumawe : Pasca musibah kebakaran yang menghanguskan asrama santri,  Dirlantas Polda Aceh Kombes Pol. Dicky  Sondani SIK, MH melalui Kasat Lantas Polres Lhokseumawe membantu pembangunan kembali Dayah Darul Ulum Meunasah Benot Kec. Syamtalira Bayu Kab. Aceh Utara. 

Karena tersentuh dengan nasib santri yang kehilangan tempat tidurnya dalam musibah kebakaran yang terjadi pekan lalu, Dirlantas Polda Aceh Kombes Pol Dicky Sondani,  SIK MH memerintahkan jajaran Satlantas Polres Lhokseumawe turun tangan membantu. 

Hal itu diungkapkan Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto melalui Kasat Lantas AKP Radhika Angga Rita kepada Waspada diruang kerja,  Kamis (2/9),  terkait kegiatan sosial membangun kembali dayah yang tertimpa musibah kebakaran. 

ist

Kasat mengatakan Dirlantas Lantas Polda Aceh dan jajaran satlantas Polres Lhokseumawe merasa iba dan ikut prihatin dengan nasib santri Dayah Darul Ulum Meunasah Benot Kec. Syamtalira Bayu Kab. Aceh Utara.

 Lantaran asramanya mengalami kebakaran,  maka terpaksa tidur dan belajar di balee meunasah atau musalla. 

Sehingga kondisi ini mengundang rasa iba hingga pihaknya pun langsung mengecek dan mendata kebutuhan untuk membangun kembali kamar atau tempat tidur para santri.

Kemudian,  pada pukul 13.00Wib,  jajaran satlantas Polres Lhokseumawe langsung menyumbangkan tenaga dan mengantarkan bantuan material berupa bahan bangunan untuk merehab kembali ruang kamar santri. 

Antara lain seperti semen, seng,  triplek,  kayu,  paku,  martil,  dan lainnya untuk kebutuhan pembangunan kamar santri laki-laki. 

Bahkan dalam penyalurannya dilapangan,  Kasat Lantas AKP Radhika Angga Rita justru turun tangan langsung memikul dan mengangkat bahan bangunan itu bersama anggotanya. 
Teks dan foto
Kasat Lantas Polres Lhokseumawe AKP Radhika Angga Rita bersama anggota turun tangan bantu mengangkat bantuan material sumbangan Dirlantas Polda Aceh Kombes. Pol. Dicky Sondani untuk pembangunan Dayah Darul Ulum pasca musibah kebakaran di Meunasah Beunot,  Kab. Aceh Utara, Kamis (3/8).(ZD)



Kasat berharap sumbangan tersebut dapat membantu meringankan beban dan mempercepat pembangunan asrama dayah yang sedang berjalan. 

Sehingga para santri bisa kembali mendapatkan tempat istirahat yang layak serta dapat belajar dengan giat untuk memperdalam ilmu pengetahuan Agama Islam. (ZN)







BANDA ACEH - Komisaris Besar Polisi  (Kombes-Pol) T. Saladin kemabali bertugas di tanah kelahirannya, Aceh, setelah beberapa bulan menjadi penyidik di Bareskrim Mabes Polri. Mantan Direktur Khusus (Dirsus) Polda Aceh itu, kini dipercaya menjadi Kepala Bidang (Kabid) Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh.

Pelantikan sekaligus pengambilan sumpah jabatan Perwira Polisi ini digelar di Aula Gedung BNNP Aceh, Kamis 3 September 2020, oleh Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol Drs Heru Pranoto M.Si. Acara sekira pukul 9.30 WIB tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat di lingkungan BNNP Aceh dan kabupaten/kota di Aceh. 

Kepala BNNP Aceh mengatakan, penggantian pejabat di lingkungan BNN merupakan hal lumrah sama seperti di lingkungan instansi lainnya. Dengan pejabat baru diharapkan akan ada inovasi baru dalam lingkup jabatan tersebut.

"Karena itu, dengan kehadiran Kombes T. Saladin ini diharapakan memberikan nuansa baru bagi BNNP Aceh. Sehingga amanah dan cita-cita memberantas narkoba di bumi Serambi Mekkah ini dapat berjalan sesuai harapan kita bersama," harap Brigjen Heru.


Kombes Pol T. Saladin kepada wartawan menyampaikan terimakasihnya atas kepercayaan pemerintah dan Polri untuk menduduki jabatan sebagai Kabid Pemberantasan pada BNNP Aceh. 

Putra asli Aceh ini mengatakan, setiap jabatan yang ditempati merupakan amanah dan harus dipertanggungjawabkan." Tentu harapan utamanya adalah dukungan seluruh lapisan masyarakat Aceh, untuk memutus mata rantai peredaran narkoba di seluruh pelosok Aceh yang luas ini," demikian pungkas T. Saladin. [Red/Munir Noer]

Takengon - Heboh di media sosial sebuah video memperlihatkan seorang bayi disebut dikubur hidup-hidup.

Menurut informasi yang beredar dan dari warga, kejadian ini terjadi di Dusun Lukup Badak, Kampung Simpang Kelaping, Pegasing, Aceh Tengah.

Bayi yang dikubur hidup-hidup dilakukan oleh seorang ibu berusia 35 tahun.

Kejadian malang menimpa bayi ini diketahui terjadi pada hari Senin (31/8/2020).

Bayi malang ini ditemukan oleh seorang anak berusia 10 tahun, ketika ia berjalan ke belakang rumah terduga ibu pelaku penguburan anak.

Bocah berusia 10 tahun melaporkan adanya keanehan pada timbunan tanah kepada neneknya, sehingga neneknya memberitahukan kepada warga sekitar.

Mendapat informasi dari nenek bocah 10 tahun, warga ramai-ramai mendatangi lokasi kejadian.

Ketika ditemukan timbunan tanah tersebut, ternyata ada seorang bayi yang baru saja dilahirkan dalam kondisi terkubur.

Malangnya, bayi itu masih hidup dan masih menangis.

Bayi malang itu langsung di bawa ke Puskesmas Pegasing, Aceh Tengah dan selanjutnya di bawa ke RSUD Datu Beru.

Sampai di RSUD Datu Beru, nyawa bayi tidak dapat tertolong dan dikabarkan meninggal dunia.

Video ini mengenai bayi dikubur hidup-hidup ini diunggah oleh salah satu pengguna Facebook Nisa Aricopunce pada hari Senin (31/8/2020).

"Seorang ibu tega mengubur anak nya hidup-hidup di Pegasing, Aceh Tengah," tulisnya.

Sampai hari ini, Selasa (1/9/2020), video ini telah disaksikan sebanyak 18 ribu tayangan.

Pada video terlihat warga sedang membongkar timbunan tanah yang disebut bayi dikubur hidup-hidup.

Terlihat sesosok bayi dibawa oleh seorang pria dan wanita menuju ember yang telah diisi dengan air.

Lalu, bayinya dibersihkan oleh pria dan wanita seperti pada video.

Bayi tersebut terlihat masih bergerak, menandakan ia masih dalam kondisi hidup saat ditemukan, sebelumnya dikabari meninggal setelah sampai di rumah sakit.

Serambinews telah menghubungi Nisa Aricopunce untuk mengkonfirmasi video yang heboh di media sosial itu.

Namun, sementara belum ada balasan dari pengguna Facebook yang menyebut bayi dikubur hidup-hidup.

Serambinews juga sedang menunggu informasi dari pihak Kepolisian Aceh Tengah.

Sampai berita ini ditayangkan, belum ada konfirmasi dari pihak berwajib, namun video ini sedang heboh di media sosial. (Serambinews.com/Syamsul Azman)

,
Lhokseumawe – Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Sumirating Baskoro menyebutkan bahwa semua Mahasiswa-mahasiswi pasti bisa, asalkan adanya kemauan tinggi.

Pernyataan itu dikatakan Danrem pada saat memberikan materi wawasan kebangsaan pada saat kegiataan Pengukuhan Mahasiswa Baru dan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Politeknik Negeri Lhokseumawe Tahun Akademik 2020-2021.

Diketahui, Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) mengadakan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru  (PKKMB) tahun akademik 2020/2021. Kegiatan tersebut dipimpin  langsung oleh Direktur PNL Rizal Syahyadi dan di hadiri oleh para Wakil Direktur, kasubbag, kabag, ketua jurusan, dan perwakilan dari organisasi mahasiswa di lingkungan PNL dengan narasumber utama Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Sumirating Baskoro. Kegiatan tersebut berlangsung, di Aula Gedung Tata Niaga PNL, Buketrata, Lhokseumawe, Senin (31/08/2020).

Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Sumirating Baskoro dalam mengawali paparannya dengan menjelaskan tentang sejarah panjang Bangsa Indonesia, pertumbuhan penduduk dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi di indonesia dari tahun ketahun serta peran jajaran Korem 011/Lilawangsa dalam membantu memajukan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Aceh dan kebangkitan aceh pada saat terjadi bencana tsunami pada tahun 2004 silam.

 "TNI selalu berada di semua lini kehidupan masyarakat..siap membantu membangkitkan perekonomian masyarakat di aceh, dengan program-program Lilawangsa Produktif yang akan membantu rakyat aceh meningkatkan perekonomiannya," pungkas Baskoro.

Selanjutnya Danrem 011/Lilawangsa Juga memaparkan penyalahgunaan Narkoba di kalangan masyarakat Aceh yang sangat mengkhawatirkan dan mengingatkan para mahasiswa untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain.

Dalam kegiatan tersebut turut juga diikuti oleh sekitar 800an mahasiswa baru yang dilakukan secara virtual dimulai dari Tanggal 31 Agustus sampai dengan 02 September 2020.

Wakil dari Provinsi Daerah Istimewa Aceh tampil sebagai juara lomba Adzan dalam kegiatan Gebyar Kemerdekaan RI ke-75 Tahun & Pekan Muharam 1442 H.
Banda Aceh - Kegiatan Gebyar Kemerdekaan RI ke-75 Tahun & Pekan Muharram 1442 H yang melombakan lantunan adzan dan senandung sholawat, berlangsung semarak. Digelar secara virtual lewat aplikasi zoom karena masih dalam situasi pandemi, kegiatan ini diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah bahkan dari luar negeri.

Dalam kegiatan yang berlangsung 25 Agustus sampai 29 Agustus 2020 ini, wakil dari Provinsi Daerah Istimewa Aceh tampil sebagai juara lomba Adzan. Sementara lomba senandung sholawat dimenangkan oleh wakil dari Mesir.

“Ada sekitar 120 peserta dari seluruh Indonesia yang mengikuti kegiatan ini, ada dari Jabodetabek, Bandung, Serang-Banten, Sumetra Barat, Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Selatan, Jambi, Ambon-Maluku, Kaltim, Riau, Batam, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan lainnya. Kita berterimakasih kepada para peserta yang sudah antusias mengikuti kegiatan secara virtual ini,” kata Direktur Nurani Institute Indonesia, Nurhidaya dalam rilisnya, Senin (31/8).

Nurhidaya menjelaskan, kegiatan ini digelar untuk mendorong para pemuda muslim agar selalu mencintai agama dan rosulnya sekaligus mensysukuri nikmat Allah SWT atas kemerdekaan Bangsa Indonesia yang telah diperoleh 75 tahun silam sehingga tidak melupakan jasa para pahlawan nasional.

Dalam babak 10 besar yang digelar akhir pekan ini, Chandra Maulana Helmi dari Aceh Tenggara, tampil sebagai juara Lomba Adzan setelah dibabak 10 besar menunjukkan lantunan terbaik. Farga Anggara dari Sumatera Utara menempati peringkat kedua dan wakil Aceh Tenggara lainnya, Fauzan Syifa Ermina merebut posisi ketiga untuk lomba dengan batas maksimal usia peserta 20 tahun ini.

Sementara pada lomba senandung Sholawat yang bisa diikuti perorangan dan tim dengan usia maksimal 30 tahun, juara direbut Anwarul Mustafa, perwakilan dari Kairo Mesir. Peringkat kedua diraih Al-Mukhtar dari Tangerang Banten dan posisi ketiga diraih Team Sultan dari Maros-Sulawesi Selatan.

Lomba lantunan adzan dan senandung sholawat dalam kegiatan Gebyar Kemerdekaan RI ke 75 Tahun & Pekan Muharram 1442 H ini berlangsung dua babak, babak seleksi dan 10 besar. Juara lomba mendapat hadiah Rp 1 juta, peringkat kedua Rp 750 ribu dan posisi ketiga Rp 500 ribu. Dewan Juri terdiri dari Haddad Alwi, Daeng Syawal, Ustadz Yusuf, Bang Romy dan Cupink Topan.

“Kita juga menyampaikan terima kasih atas partisipasi dari sejumlah donatur setia Nurani Institute Indonesia dan juga dukungan dari Sahabat Ikatan Alumni PPRA 59 Lemhannas RI, Semoga di masa mendatang acara seperti ini terus dapat digelar untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan membentuk karakter positif generasi muda," ujar Amar Ahmad, Pembina Nurani Institute Indonesia. | republika.co.id

Foto: Polisi tangkap petani diduga jual ganja di Aceh (dok. Istimewa)
Gayo Lues - Seorang petani di Gayo Lues, Aceh, TRA (22), ditangkap polisi karena diduga menanam dan menjual 65 Kg ganja. Penjualan ganja tersebut diduga dikendalikan narapidana dari Lapas Tanjung Gusta, Sumatera Utara.

"Penjualan ganja tersebut dikendalikan napi dari LP Tanjung Gusta. Pelaku yang mengendalikannya dalam proses penyelidikan," kata Kapolres Gayo Lues, AKBP Carlie Syahputra Bustamam, kepada wartawan, Senin (31/8/2020).

Penangkapan TRA berawal dari informasi terkait warga yang hendak mengangkut ganja kering. Setelah dilakukan penyelidikan, transaksi yang rencana dilakukan di pinggir jalan Desa Agusen Kecamatan Blangkejeren ternyata batal dilakukan.

TRA saat itu diketahui hendak memindahkan ganja ke tempat aman. Polisi kemudian menangkap TRA di lokasi dia menyembunyikan empat karung berisi 73 bal ganja.

"TRA mengakui ganja itu miliknya. Dia mengaku menanam sendiri ganja di ladang miliknya di Pegunungan Pantai Dadap Kabupaten Gayo Lues," ujar Carlie.

Setelah dilakukan pengembangan, TRA dibawa ke ladang ganja. Di sana ditemukan sejumlah barang bukti lain.

"Barang bukti yang ditemukan di lokasi kemudian dimusnahkan dan ikut disaksikan oleh tersangka," jelas Carlie. | detik.com

Setiap orang tentu memiliki harapan, ambisi ataupun cita-cita dalam hidupnya. Cita-cita itulah yang membuat seseorang memacu diri dan mengerahkan potensi untuk berjuang meraihnya. Cita-cita pulalah yang membuat manusia menjadi makhluk ciptaan Tuhan yang lebih mulia dan beradab daripada makhluk lainnya. Tanpa adanya cita-cita, seseorang hanyalah jasad yang hidup, makan, minum dan tidur di muka bumi tanpa memiliki nilai dalam hidupnya. Namun seringkali dalam menggapai cita-cita, kamu dihadapkan oleh berbagai rintangan dan halangan yang terkadang membuat down dan menyerah. Padahal seharusnya, rintangan dan halangan tersebut tidak boleh menyurutkan tekad dan semangat kamu dalam meraih apa yang kamu inginkan. Tentu saja selama apa yang kamu inginkan itu sesuatu yang baik untuk masa depan kamu.

Agar  menyerah dalam meraih cita-cita, maka ubah cara pandang terhadap rintangan dan cobaan hidup. Agar hal tersebut tidak membuatmu menjadi terpuruk, melainkan sebaliknya membuat diri kamu semakin maju. Ada baiknya kamu mencerna apa yang disampaikan oleh Katherine Mac Kenett ini. “Everytime I witness a strong person, I want to know: What dark did you conquer in your story? Mountain do not rise without earthquakes.” Kalimat di atas jika diterjemahkan secara bebas memiliki arti kurang lebih, “Setiap menyaksikan seseorang yang kuat, aku menjadi ingin tahu hal berat apa yang telah dihadapi dalam hidupmu? Karena pegunungan tidaklah muncul tanpa adanya gempa bumi.”

Mountain do not rise without earthquakes adalah kutipan yang menunjukkan bahwa hal yang hebat tidaklah terlahir tanpa adanya guncangan kehidupan. Maka setiap kali kamu menghadapi permasalahan hidup, jadikanlah hal itu semacam gempa yang akan membangun pegunungan dalam hidupmu.

Agar pantang menyerah, cobalah belajar pada kisah hidup orang-orang hebat di sekelilingmu. Sebut saja dari penyanyi asal Indonesia yang telah berkarir di dunia internasional, Agnez Mo. Mungkin kamu hanya akan melihat betapa suksesnya ia. Jika kamu menggali kehidupannya bagaimana sampai akhirnya dia berhasil meraih kesuksesan, kamu akan menemukan bahwa ada perjuangan berat dan pantang menyerah yang telah dia lakukan selama ini.

Ibarat angsa yang nampak berenang dengan sangat anggun, nam di balik permukaan air ada kaki-kaki kecil yang mengayuh tanpa henti. Hal yang tidak nampak namun ternyata itulah yang menggerakkan angsa. Untuk itulah kamu harus terus bergerak dalam meraih cita-cita. Karena tanpa bergerak, tak akan ada hal yang bisa kamu hasilkan.

Selain untuk terus bergerak dan berusaha, di sisi lain kamu juga harus bersabar. Bersabar bukan berarti tidak berusaha sama sekali. Melainkan bersabar dalam usaha yang kamu kerjakan. Seperti halnya seekor ulat, jika dia ingin menjadi kupu-kupu dia harus bersabar terkurung dalam kepompong selama berminggu-minggu. Hal ini juga berlaku untuk kamu. Dengan bersabar dalam usaha dan menjadi kepompong, percayalah suatu saat kamu akan menjelma menjadi kupu-kupu yang indah memesona. Lihatlah, pada akhirnya ulat yang hanya bisa merayap di dedaunan bisa meraih cita-citanya untuk terbang. Percayalah, kamu pun bisa meraih apa yang dicita-citakan.

Jika pada akhirnya gagal dalam meraih cita-cita yang telah diusahakan, kamu tidak perlu menyesal dan berkecil hati. Berdoalah semoga Tuhan menggantikan dengan yang lebih baik. Yakinlah Tuhan lebih tahu apa yang terbaik untuk hidupmu. Selain itu, dengan segala usaha yang kamu kerjakan setidaknya kamu sudah mencoba dan tidak menyerah duluan. You’ll never know until you have tried. Kamu tidak akan pernah tahu sampai kamu mencobanya, 'kan?

Ingatlah bahwa proses lebih penting daripada hasil. Jangan pernah menganggap usaha kamu sia-sia. Bukan hasil yang semata bisa mengubah jalan hidupmu, melainkan pula usaha yang telah dikerjakan. Percayalah bahwa setiap usaha dan setiap gerak akan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas dirimu menjadi pribadi yang lebih hebat.

'.Jangan pernah menyerah dalam meraih cita-cita. Teruslah berjuang dan teruslah bermimpi, niscaya setiap mimpimu akan terwujud. Kata Andrea Hirata, “Bermimpilah! Maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu!”

Sejumlah personel Pasukan Pertahanan Istael (IDF) secara membabi buta menembaki sebuah rumah sakit di Hebron, Palestina. Tak diketahui alasan para tentara Zionis ini menembaki Rumah Sakit Princess Alia, Minggu 30 Agustus 2020 pagi waktu setempat.

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari The Times of Israel, tentara Israel menembakkan gas air mata ke dalam Rumah Sakit Princess Alia. Padahal, ada 24 orang pasien yang dirawat dan sejumlah petugas kesehatan yang tengah bertugas di rumah sakit itu. Akibat serangan militer Israel itu, 25 orang mengalami luka-luka.

"Antara pukul 04.30 dan 05.00 pagi, kami terjaga oleh sejumlah (peluru) tabung gas air mata, yang tiba-tiba mendarat di bangsal Virus Corona dan penyakit dalam kami," ucap Dr. Tariq al-Barbarawi.

"Orang-orang tersedak-sedak di seluruh rumah sakit, terutama di bangsal penyakit dalam dan Virus Corona," kata seorang petugas medis Rumah Sakit Princess Alia yang tak bersedia diungkap namanya.

Terkait jatuhnya korban luka-luka, pihak IDF menolak berkomentar. Akan tetapi, sejumlah media Palestina menduga bahwa tindakan militer Israel itu terkait dengan upaya pengejaran tahanan bernama Hamdun Taha Abi Sneineh.

Kabarnya, rumah dan sebuah toko milik Abu Sneineh berada di dekat Rumah Sakit Princess Alia. Akan tetapi, ada pula dugaan bahwa aksi militer ini terkait dengan kerusuhan yang terjadi di Tepi Barat.

Pihak IDF dianggap bahwa penembakkan yang dilakukan personelnya adalah respons dari gangguan publik. Perlu diketahui, para tentara Israel itu tengah menghadapi kerusuhan di wilayah Tepi Barat.

Sebagian perusuh lari ke arah rumah sakit, dan posisinya diketahui oleh pasukan Israel. Oleh sebab itu, tembakan pun diarahkan tentara Israel ke rumah sakit. | VIVA Militer

Jakarta - Sekelompok ilmuwan dari Universitas Oxford melakukan penelitian untuk mengetahui kekuatan sebenarnya dari madu murni. Bisakah kita menggunakan madu sebagai pengganti obat antibiotik konvensional?

Menurut hasil temuan terbaru, madu sama efektifnya dengan antibiotik dalam mengatasi batuk dan pilek. Peneliti meninjau studi dan membandingkan manfaat yang diberikan madu. Mereka mengukur kekuatannya sebagai penekan batuk, antihistamin, dan obat penghilang rasa sakit.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa madu tidak memiliki efek samping. Bahkan, madu lebih efisien dalam mengobati gejala flu biasa dibanding obat lain, demikian menurut Healthy Food House.

Madu dapat meredakan batuk hingga 44 persen. Nektar lebah ini 36 persen lebih efektif dalam mengurangi frekuensi batuk dibandingkan obat lain. Para ilmuwan menemukan bahwa madu dapat memperpendek masa pemulihan infeksi saluran pernapasan bagian atas. Peneliti Oxford, meninjau 14 studi yang melibatkan 1761 peserta.

"Madu dikaitkan dengan penurunan yang lebih besar secara signifikan pada skor gejala gabungan, frekuensi batuk dan keparahan batuk," tulis artikel yang diterbitkan di British Medical Journal itu.

Madu dapat mempersingkat gejala hingga dua hari. Tapi jangan lupa, madu adalah zat yang kompleks dan memiliki banyak jenis yang berbeda. Setiap jenisnya memberikan efek yang berbeda.

"Madu adalah obat awam yang sering digunakan dan dikenal banyak oleh pasien. Madu juga murah, mudah didapat, dan memiliki efek samping yang terbatas," kata penelitian itu.

Madu aman digunakan, tetapi perlu dihindari jika kamu memiliki alergi terhadap madu. Bayi di bawah satu tahun juga tidak disaranakan untuk mengonsumsinya. | Vivanews

4 siswa SD Gunung Gambar, Gunungkidul, ini harus berjalan menaiki bukit 2 Km agar bisa mendapatkan sinyal internet. Foto/Kismaya Wibowo
GUNUNGKIDUL - Tak meratanya jaringan sinyal internet di Gunungkidul, Yogyakarta, menyebabkan sejumlah anak-anak terpaksa harus berjuang ekstra untuk dapat mengenyam pendidikan. Seperti yang dialami para siswa SD N Gunung Gambar, Kecamatan Ngawen, yang berada di Desa Marah setempat, terpaksa harus berjalan kaki menaiki bukit lebih dari 2 Kilometer.

Salah seorang siswa, Nabila Aszahra Sujatmo, semenjak penerapan belajar dari rumah atau pembelajaran jarak jauh (PJJ), setiap kali ada tugas pihaknya harus berjalan kaki menelusuri area persawahan untuk mencari sinyal.

"Disini daerahnya pegunungan, sehingga susah kalau belajar online, saya harus mencari sinyal untuk bisa membuka aplikasi WA agar bisa mengerjakan soal," Kaya Nabila Aszahra Sujatmo, Senin (31/8/2020).

Nabila Aszahra Sujatmo menjelaskan, dalam seminggu pihaknya bisa tiga sampai empat kali untuk mencari sinyal dalam belajar. Di tempatnya tinggal, lanjut dia, jarak aman sinyal yang ada berada di atas bukit, yakni dengan ikut menumpang disalah satu rumah warga.

"Ada tempat yang sinyalnya lebih bagus tetapi ada di kecamatan lain dan jarak nya sangat jauh, sehingga kalau jalan kaki membuat lelah. Hampir 2 jam perjalanan," jelasnya.

Nabila mengaku, niatannya yang ingin tetap mendapatkan pendidikan selama pandemi membuat dirinya tidak pernah patah semangat meski terdakang dirinya merasa lelah karena jarak yang harus ditempuh dirasa terlampau jauh." Asal bisa mendapatkan pendidikan dan nilai yang bagus lelah sedikit tidak apa apa," katanya.

Kepala SDN Gunung Gambar, Purno Jayusman mengatakan, di SD nya kurang lebih terdapat 26 siswa yang terkendala jaringan internet." Sekolah kami berada di Kecamatan Ngawen, sedangkan siswa yang kesulitan sinyal berada di Kecamatan Nglipar yang berada di arah bukit di Desa Natah," kata Purno Jayusman.

Pihaknya mengungkapkan, penerapan PJJ memang tak selamanya berjalan efektif, sebab tak semua siswa memiliki sinyal yang bagus serta gawai yang bisa digunakan." Saya berharap semoga bisa segera dievaluasi," terangnya. | Sindonews

Foto: IM 23 tahun, terduduk usai ditangkap karena menjual 1 kg sabu ke polisi yang menyamar (Dok. Polres Langsa)
Langsa - Seorang mahasiswa asal Aceh Timur, Aceh, IM (23) ditangkap karena diduga menjual satu kilogram sabu ke polisi yang menyamar. IM mendapatkan sabu tersebut dari temannya yang kini buron.

"Tersangka IM kita tangkap di pinggir jalan di Desa Birem Puntong Simpang Comodore, Kecamatan Langsa Baro. Dia kita tangkap tadi malam," kata Kasat Narkoba Polres Langsa Iptu Wijaya Yudi Stira Putra, Minggu (30/8/2020).

Penangkapan IM berawal dari adanya informasi terkait transaksi sabu dalam jumlah besar di wilayah Kota Langsa. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi menyamar sebagai pembeli untuk bertemu dengan IM.

Usai terjadi kesepakatan, IM meminta transaksi dilakukan di pinggir jalan. Dia berangkat dari Aceh Timur dengan menumpang mobil L-300. Polisi saat itu membagi tiga tim untuk membekuk IM.

Ketika turun dari mobil, IM bertemu dengan polisi yang menyamar. Setelah memperlihatkan barang bukti satu kilogram sabu, IM langsung ditangkap.

"Barang bukti itu dibawanya dalam plastik warna hitam," jelas Wijaya.

Berdasarkan pengakuan IM, barang bukti sabu tersebut didapat dari temannya berinisial I (DPO) yang berdomisili di Aceh Timur. Polisi melakukan pengembangan ke Aceh Timur namun tidak menemukan I.

"I diduga sudah melarikan diri dan tidak lagi berada di desanya. Sementara tersangka IM beserta barang bukti kita amankan di Polres Langsa," ujar Wijaya. | Detik.com

,
Aceh Besar- Lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam mencetak generasi bangsa yang berkwalitas, kehadirannya di wilayah diharapkan dapat merubah tingkat intelektual anak bangsa, sehingga perlu sinergitas pendampingan terhadap institusi tersebut, agar tetap konsisten untuk terus mendidik putra putri terbaik bangsa sebagai generasi penerus yang disiapkan.

Berdasarkan hal tersebut, Serda Masrullah Babinsa Koramil 10/Peukan Bada Kodim 0101/BS merasa terpanggil melaksanakan komunikasi sosial ke SMPN 1 Peukan Bada yang berada di wilayah Desa Payatieng Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar.

Bertemu dan bertatap muka serta bertukar ide kreatif dengan dewan guru merupakan suatu bentuk partisipasi TNI AD dalam mengawal dan menyiapkan generasi muda yang tangguh untuk meneruskan perjuangan bangsa Indonesia ke depan.

"Kami sangat berharap pak Babinsa dapat mengisi materi ekstra kurikuler di sekolah, baik itu wawasan kebangsaan, Pramuka dan PBB sehingga jiwa nasionalisme peserta didik kami dapat tumbuh sedini mungkin" demikian harapan ibu Ratna guru Geografi SMPN 1 Peukan Bada di sela-sela perbincangannya.

"Kami pastikan kehadiran Babinsa bila pihak Sekolah meminta dan tentunya kita juga harus terus berusaha berbuat terbaik kepada Bangsa dan Negara meskipun ditengah Pandemi Covid 19" begitu tandas Babinsa dengan lugas, Senin (31/8/2020).

Pada kesempatan ini Serda Masrullah juga memberikan masukan terkait akan di mulainya proses belajar di SMPN 1 Peukan Bada dengan sistem tatap muka, sehingga butuh persiapan yang matang dalam upaya Protokol Kesehatannya (Prokes), diawali dari penggunaan masker, pemeriksaan suhu tubuh, penyediaan tempat cuci tangan, hingga mekanisme penerapan Sosial Distancing saat proses belajar mengajar berlangsung.

Itu semua bertujuan untuk pencegahan wabah virus Covid-19 bagi siswa-siswi  generasi emas bangsa yakni merupakan generasi penerus bangsa yang pada periode tersebut sangat produktif, sangat berharga dan sangat bernilai, berkualitas menjadi insan yang berkarakter, insan yang cerdas, dan insan yang kompetitif, serta menjadi bonus demografi.

Generasi bangsa Indonesia yang Dimasa mendatang siap bersaing dengan bangsa-bangsa lain.

Mae West, artis Amerika Serikat pernah berkata, “Kamu hanya hidup sekali. Namun jika kamu hidup sekali dengan benar, maka sekali itu pun cukup.” Kisah hidup yang sekali dari setiap orang adalah unik dan tidak pernah sama, dan dari sana kita belajar.

Salah satu kisah hidup yang kompleks itu ada pada jiwa Fitriani, mahasiswa Fakultas Hukum Unimal angkatan 2018. Gadis kelahiran Belawan, 22 April 2000 ini memiliki kisah hidup yang layak diketahui untuk orang yang ingin berjuang untuk maju.

Ia dikenal oleh unimalnews setelah menjadi salah seorang peserta Napak Tilas Kemerdekaan R.I ke-75 yang dilaksanakan Universitas Malikussaleh di Museum Cut Mutia, 17 Agustus 2020 lalu. Fitri ikut mendaftar sebagai peserta Gerak Jalan 45 dari kalangan mahasiswa. Ia berjuang untuk bisa ikut kegiatan ini setelah mengikuti try out untuk melakukan gerak jalan sejauh 15 km, dari Simpang Cibrek ke Museum Cut Mutia, Gampong Masjid Pirak, Matangkuli, Aceh Utara.

Mahasiswi yang juga atlet Taekwondo ini juga aktif dalam kegiatan kemahasiswaan. Disamping UKM Taekwondo Unimal, ia juga berkhidmat di organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa). Ia sebenarnya ingin ikut di banyak kegiatan kemahasiswaan, tapi dilarang oleh kakaknya yang juga lulusan Unimal dengan nilai Cum Laude. Katanya terlalu banyak kegiatan mahasiswa takut akan menyebabkan kuliahnya terganggu. Seperti juga kakaknya, Fitri juga mahasiswa berprestasi dengan beasiswa Bidikmisi – kini dikenal dengan istilah KIP-Kuliah.

Namun dibalik ceria wajahnya, Fitri, juga memiliki endapan sejarah yang penuh linu dan luka. Ia berasal dari keluarga yang tidak utuh. Ayahnya asli Pidie dengan ibu berasal dari Tanoh Gayo memiliki kisah yang akhirnya ikut membentuk karakternya dalam bertahan hidup dan berprestasi. Sang ayah bertemu dengan ibunya ketika mereka bekerja di Lhokseumawe. Namun karena konflik sedang menderu-deru dan ayahnya sempat dituduh sebagai kombatan, mereka akhirnya pindah ke Medan dan bekerja di Belawan. Dengan usaha yang gigih mereka bisa memiliki rumah.

Namun kisah indah tiga kakak-beradik itu cepat pupus. Sang ayah terpengaruh “aura Medan” sehingga menyebabkan apa yang telah berhasil mereka kumpulkan dengan cepat kandas. Semua habis terjual karena urusan “di luar janji pernikahan”. Sehingga akhirnya mereka kembali ke keluarga sang ibu di Terang Ulen, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah.

Di tengah kesulitan itu akhirnya mereka terus berjuang untuk bertahan hidup. Seketip demi seketip, sedepa demi sedepa, akhirnya mereka berhasil memiliki rumah sendiri, tentu tipe sederhana.

Fitri sendiri berasal dari keluarga yang tidak ikut mendukung pendidikan tinggi. Sebagai “janda hidup” dengan ekonomi yang terbatas, ibunya menganggap kuliah hanya seperti pungguk merindukan bulan. Namun karena tekadnya yang kuat, seperti juga kakaknya, ia berhasil menempuh pendidikan tinggi di kampus pusaka rakyat Pase.

Ia juga merasa bahwa dunia kuliah menyenangkan. Kampus Unimal berbeda dengan kampus-kampus lain seperti dilihatnya di USU dan Unimed di Medan. Namun ia menganggap Unimal memiliki keunikan yang membanggakan. “Saya tertawa ketika melihat ada banyak monyet di Bukit Indah. Kesannya, kampus ini berdiri di tengah hutan, keren”.

Selamat buat Fitri yang terus bertahan dengan hidup. Tentu hidup dengan jalan yang benar dan lurus. [Teuku Kemal Fasya/News.unimal.ac.id]

Sabtu pagi kemarin, 29 Agustus 2020, kabar duka yang sangat mengejutkan datang dari bintang Black Panther, Chadwick Boseman. Aktor itu meninggal dunia di usia 43 tahun setelah empat tahun berjuang melawan kanker usus yang dideritanya.

Pria yang juga dikenal lewat perannya yang mengagumkan sebagai legenda James Brown dan Jackie Robinson ini meninggal dunia sebelum perilisan film terbarunya, Ma Rainey's Black Bottom di Netflix.

Peran Boseman sebagai pemain trompet ambisius di film ini disebut-sebut bakal membuatnya masuk nominasi penghargaan.

Meski Chadwick Boseman sukses berperan di film biopik seperti 42 dan Get On Up, dia akan selalu dikenang sebagai Black Panther dari Marvel Cinematic Universe (MCU). Kemunculan pertamanya adalah di film Captain America: Civil War tahun 2016.

Boseman membuat banyak orang kagum dengan aktingnya sebagai King T'Challa di empat film. Namun, film yang paling sukses tentu saja adalah film Black Panther.

Film solo Black Panther disebut-sebut sebagai film superhero paling sukses sepanjang masa, karena meraup lebih dari US$1 miliar di box office, membuat Marvel menerima piala Oscar pertamanya dan bahkan pertama kalinya film Marvel masuk nominasi Best Picture di ajang penghargaan itu.

Tak hanya itu, Black Panther juga sangat berarti bagi masyarakat kulit hitam, yang selama ini jarang melihat sesama mereka mengenakan kostum superhero dan menyelematkan dunia.

Black Panther 2 sendiri begitu dinanti-nantikan penggemar di seluruh dunia. Film sekuel ini masuk dalam Phase Four atau fase keempat MCU dan rencananya bakal tayang 6 Mei 2022 mendatang.

Namun, karena proses produksinya belum dimulai, masa depan film ini setelah meninggalnya Chadwick Boseman tak diketahui. Demikian dilansir dari laman Entertainment Weekly, Minggu, 30 Agustus 2020.

Melakukan casting ulang untuk mencari pengganti Boseman adalah suatu hal yang wajar dilakukan oleh Marvel. Namun, di situasi yang tak bisa diprediksi ini, para fans telah mengungkapkan bahwa mereka menolak Chadwick Boseman digantikan dengan aktor lain.

Masih ada kemungkinan fans belum mendengar suara Boseman untuk yang terakhir kali sebagai T'Challa. Dijadwalkan untuk debut tahun 2021 di Disney +, serial antologi What If bakal mengeksplorasi apa yang mungkin terjadi jika momen-momen penting dalam sejarah Marvel terjadi secara berbeda.

Sebelumnya, diumumkan bahwa semua bintang utama MCU akan menyuarakan suara mereka untuk serial animasi ini, tetapi saat ini tidak diketahui apakah Chadwick Boseman telah merekam bagiannya.

Chadwick Boseman.

Presiden Marvel Studios sekaligus Direktur Kreatif Marvel, Kevin Feige sendiri telah merilis pernyataan resmi terkait meninggalnya Boseman.

"Meninggalnya Chadwick adalah hal yang memilukan. Dia adalah T'Challa kita, Black Panther kita dan teman baik kita. Setiap kali dia melangkah ke lokasi syuting, dia memancarkan kharisma dan kesenangan, dan setiap kali dia tampil di layar, dia menciptakan sesuatu yang benar-benar tak dapat dihapuskan," ujar Feige,

"Dia mewujudkan banyak orang luar biasa dalam karyanya, dan tidak ada yang lebih baik dalam menghidupkan orang-orang hebat. Dia cerdas dan baik hati dan kuat seperti orang yang dia gambarkan. Sekarang dia sudah bersama mereka, para ikon selama berabad-abad. Keluarga Marvel Studios sangat berduka atas kehilangan ini dan kami berduka malam ini bersama keluarganya," tambah Kevin Feige.

Selamat jalan, Chadwick Boseman, King T’Challa. Wakanda forever. | Viva
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.