2022-09-25

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA


Lhokseumawe - Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal), Prof Dr Herman Fithra Asean Eng menjadi pembina upacara Hari Kesaktian Pancasila 2022 yang dilaksanakan di lapangan Sepak Bola, kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Sabtu (01/10/2022).

“Ideologi negara kita Republik Indonesia adalah Pancasila yang merupakan roh dari bangsa ini, artinya para pendiri negara kita Bung Karno dan teman-temannya itu memang menggali sesuatu yang akan ada di negara kita mulai dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote,” tutur Prof Herman Fithra.

Herman menyebutkan, Pancasila yang lahir dari perjuangan dan pemikiran orang terdahulu hingga saat ini menjadi satu-satunya ideologi di Indonesia yang harus terus  dijaga bersama. 

“Kalau kita lihat hari ini Indonesia itu terdiri dari 17.503 pulau, baik yang besar maupun yang kecil. Ada ribuan bahasa daerah yang dipersatukan dengan bahasa Indonesia. Untuk Aceh sendiri tidak kurang ada 15 bahasa daerah,” ungkapnya.

Lanjut Herman, Unimal adalah kampus yang terbuka, menjunjung tinggi keberagaman, menghormati sesama, dan tetap menjunjung tinggi adat istiadat dan syariah yang ada di bumi Aceh ini.

“Kalau kita lihat Indonesia hari ini yang berada di dua samudra dan dua benua besar adalah negara yang paling strategis di dunia ini. Sehingga begitu banyak negara-negara asing yang tidak ingin melihat Indonesia ini maju dan besar. Banyak lembaga dunia yang memproyeksikan di tahun 2045, Indonesia akan menjadi negara empat besar dunia setelah Cina, India, dan Amerika,” sebutnya lagi.

Kemudian, Herman menambahkan, ia mengajak semua peserta upacara agar terus berdoa agar Indonesia ini terlepas dari persoalan-persoalan mempertentangkan ideologi.

“Kewajiban kita untuk bersama-sama menjaga Indonesia ini agar dapat kita wariskan kepada anak cucu kita. InsyaAllah bersama kita melangkah di tahun 2024 Unimal akan menjadi salah satu universitas yang unggul di Indonesia,” pungkasnya.


Patani –
Setibanya Hari Perdamaian Internasional atau International Day of Peace" yang mana setiap tahun akan diperingati oleh seluruh negara, pada tanggal 21 September.

Penulis merasakan Hari Perdamaian Internasional sacara global bagi semua umat manusia adalah
untuk berkomitmen dan berkontribusi membangun suasana damai. Manakala, Patani Selatan Thailand masih mengalami krisis konflik yang berpanjangan hingga hari ini, dan masih jauh dari kata damai.

Menurut data Deepsouthwatc (DSW) yang telah mencatat semenjak awal Januari 2004 hingga
Agustus 2022, dari total 21.614 kasus kejadian, sebanyak 7.382 jiwa meninggal dunia, dan
sebanyak 13.684 jiwa mengalami luka-luka.

Proses rundingan damai antara gerakan pejuang Patani dengan kerajaan Thailand telah
berlangsung selama beberapa tahun ini, tetapi belum menemukan titik persetujuan yang jelas
untuk menyelesaikan konflik yang berpanjangan selama ini.

Selama ini pemerintah Thailand sering kali melakukan diskriminasi terhadap warga sipil Patani
dengan cara operasi, pengepungan, pengeledahan, penangkapan, penyeksaan, penhilangan,
pembunuhan diluar jalur hukum secara tidak perikemanusiaan, tidak perikeadilan, dan melanggar
Hak Asasi Manusia (HAM).

"Salah satu konflik yang membekas di hati warga sipil Patani adalah peristiwa pembantaian
massa di hadapan pejabat polisi Takbai Wilayah Narathiwat pada tanggal 25 Oktober 2004,
dimana puluhan jiwa melayang, dan menambah jumlah janda, serta anak yatim piatu. Ironisnya,
pemerintah dan militer Thailand tidak ingin bertanggung jawab atas peristiwa Takbai tersebut," ungkap penulis.

Hingga saat ini, warga sipil Patani tetap memperjuangkan hak-hak mereka untuk merasakan
hidup damai, walau harus bersabar dengan situasi kejadian dan tantangan yang amat pedih, akan
tetap menjadi cita-cita besar untuk hidup berbangsa dan bernegara yang diakui dunia
internasional.

Peringatan Hari Perdamaian Internasional ini didedikasikan demi perdamaian dunia, dan secara
khusus demi berakhirnya perang dan kekerasan yang terjadi selama ini, serta mendapatkan akses
bantuan kemanusiaan bagi negara-negara yang memerlukannya.

Demikian, Hari Perdamaian Internasional pertama kali diperingati pada tahun 1982, dan
dipertahankan oleh banyak negara, kelompok politik, militer, dan masyarakat.

Penulis : Gentar, mahasiswa asal Patani (Selatan Thailand).

loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.