2020-02-16

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

Bireuen - Presiden Joko Widodo hadir dalam acara Kenduri Kebangsaan yang digelar oleh Yayasan Sukma Bangsa dan Forum Bersama (Forbes) anggota DPR dan DPD RI asal Aceh. Acara yang hendak membangun semangat keacehan, keislaman, dan keindonesiaan dalam satu bagian tak terpisahkan tersebut digelar di Sekolah Sukma Bangsa, Kabupaten Bireuen, Aceh, pada Sabtu, 22 Februari 2020.

Kepala Negara yang berkesempatan memberikan sambutan dalam acara tersebut sangat mengapresiasi inisiatif digelarnya acara Kenduri Kebangsaan ini. Presiden sendiri memandang Aceh sebagai daerah berbudaya dinamis, penuh toleransi, menjunjung nilai-nilai keislaman, dan memiliki sejarah kemaritiman yang kuat.

"Kalau kita ingat saat Asian Games 2018 lalu, tarian yang membuat seluruh negara berdecak kagum dan memberikan apresiasi adalah tarian dari Aceh, yaitu tari Ratoh Jaroe. Tari yang sangat dinamis dan itu menggambarkan budaya Aceh: dinamis, toleran, keislaman, dan kemaritiman. Itu adalah kebudayaan Aceh yang semua orang sudah tahu," ujarnya.

Aceh juga disebutnya memiliki potensi besar dan merupakan daerah modal selain karena alasan historis perjuangan kemerdekaan Indonesia, juga karena kaya akan sumber daya alam serta sumber daya manusianya. Maka itu, Kepala Negara mengajak masyarakat Aceh untuk bersama membangun Aceh juga bangsa Indonesia.

"Marilah sekarang konsentrasi kita ke arah pembangunan. Aceh memiliki kekuatan dan potensi karena ini merupakan daerah modal. Modal sumber daya alam dan modal sumber daya manusia yang saya tahu karena saya tahun 86 hingga 88 itu berada di Lhokseumawe dan di Bener Meriah," tutur Presiden.

Selain itu, untuk membangun dan mendorong perekonomian Bumi Serambi Mekkah tersebut Presiden juga mengajak pemerintah daerah dan masyarakat Aceh untuk bekerja dan duduk bersama dalam menyelesaikan tantangan pembangunan di provinsi itu.

"Mari kita bersama-sama bersatu. Masyarakat, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat menyelesaikan persoalan-persoalan dan tantangan-tantangan yang ada di Bumi Aceh ini. Kalau ada persoalan besar yang bisa kita selesaikan bersama, mari duduk bersama," tandasnya.

Hadir dalam acara tersebut di antaranya Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar, Pembina Yayasan Sukma Bangsa Surya Paloh, serta sejumlah ulama dan anggota MPR, DPR, dan DPD RI asal Aceh.

Bireuen - Aceh merupakan salah satu provinsi penerima anggaran terbesar di Indonesia. Selain APBD yang ada di provinsi, kabupaten, dan kota, Aceh juga memperoleh dana otonomi khusus yang untuk tahun 2020 ini ditetapkan sebesar kurang lebih Rp8,3 triliun di mana hampir setiap tahunnya mengalami peningkatan.

Terkait hal itu, Presiden Joko Widodo meminta agar pengelolaan anggaran yang ada tersebut dapat dilakukan dengan baik. Selain itu, penggunaan anggaran tersebut juga harus tepat sasaran.

"Saya hanya ingin mengatakan bahwa apapun yang namanya pengelolaan anggaran itu sangat penting. Bagaimana tata kelolanya. Apakah APBD itu tepat sasaran, bermanfaat untuk rakyat, dan dirasakan oleh rakyat," ujarnya dalam acara Kenduri Kebangsaan di Bireuen, Sabtu, 22 Februari 2020.

Secara khusus, Kepala Negara menyampaikan keinginannya agar anggaran yang dimiliki Provinsi Aceh dapat diprioritaskan untuk berbagai program pengentasan kemiskinan di daerah tersebut. Sebab, meski mendapat kucuran anggaran yang besar, angka kemiskinan di Aceh masih cukup besar.

"Saya titip kepada seluruh bupati, wali kota, dan gubernur agar gunakan secara fokus, berikan prioritas hal-hal yang sangat penting. Saya juga harus sampaikan apa adanya, angka kemiskinan 14 persen itu besar," kata Presiden.

"Berikan perhatian kepada angka kemiskinan yang 14 persen itu lewat program-program yang didesain agar pengentasan kemiskinan bisa diselesaikan," imbuhnya.

Lhoksukon - Brigadir TM Saputra, anggota Polres Aceh Utara yang sempat viral karena membawa anaknya saat menjaga kantor PPK pada pemilu 2019 lalu, Kamis (20/2/2020) resmi menikahi wanita pujaan hati.

Putra melepas masa dudanya dengan seorang wanita bernama Maya Karmila, seorang bidan berusia 29 tahun yang tak lain adalah adik kandung dari mendiang istri Putra yang pertama.

Pernikahan keduanya berlangsung di rumah mempelai wanita, di Glp VII Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara.

Hal menarik dari pernikahan ini adalah jumlah mas kawin yang menurut sebagian orang dirasa begitu fantastis, betapa tidak, Brigadir Putra menyiapkan 100 mayam emas dan uang tunai Rp 100 juta untuk akad nikahnya.

Putra mengaku jika mas kawin ya ia siapkan adalah hal yang wajar ia berikan pada sang istri.

“Selama ini maya menjaga anak saya dengan baik, dan saya membalasnya, dia memuliakan anak-anak saya, dan saya memuliakan dia pula,” begitu ujar Putra.

Putra juga mengakui jika mas kawin yang ia berikan bukanlah permintaan dari mempelai wanita maupun keluarganya.

“Jumlah yang demikian bagi saya bukan sekadar mahar, namun sebagai ungkapan terimakasih karena selama 3 tahun 4 bulan ini dialah orang yang menjaga dan merawat teuku dan pocut (anak putra) adalah maya,” ungkap Putra.

Diketahui, Brigadir Teuku Murizal Saputra, 10 bulan lalu sempat viral karena bertugas menjaga rekapitulasi perhitungan suara pada pemilu 2019 lalu hingga larut malam sambil menggendong anaknya yang tertidur, hal itu ia lakukan karena istrinya telah meninggal dunia.

Video dan foto yang diunggah di media sosial Facebook miliknya dengan nama Teuku Putra itu mendapat begitu banyak respon dari para warganet.

Tak sampai disitu, viralnya video putra membuatnya dipanggil mengisi program TV Mata Najwa dan Hitam Putih, bahkan Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin mengganjarnya dengan penghargaan karena dinilai berdedikasi dalam melaksanakan tugas.

Banda Aceh - Puluhan Mahasiswa dan Pemuda Aceh Melaksanakan Aksi Kamisan untuk menolak OMNIBUS LAW RUU CILAKA (Rancangan Undang Undangan Cipta Lapakang Kerja) di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh Kamis, 20 Februari 2020

Hari ini kita hadir sebagai bentuk penolakan terhadap RUU CILAKA karena pemerintah menyederhanakan regulasi dan ini membuat investor asing sangat mudah masuk ke Indonesia karena tidak ada lagi sanksi pidana bagi perusahaan dan juga sangat merugikan bagi kaum pekerja atau buruh.

Selain itu  pemerintah dapat kita nilai oteriter dalam pengambil kebijakan yang tidak berpihak kaum perempuan salah satunya di cabut cuti haid, dan hamil, tentunya ini sangat merugikan bagi kaum perempuan. Kata Ade Firman, Korlap aksi kamisan.

Selain itu kebijakan tersebut akan menyebabkan potensi besar bagi kerusakan alam yang luas dan akan menimbulkan bencana ekologi, salah satunya persoalan PT.EMM 10.000 Hektar belum selesai, PT. LMR 9000 Hektar lebih dan lahan mereka berada di wilayah hutan lindung dan kawasan lauser. Kata Ilham Zamzam, Korlap Aksi PT.EMM.

Menteri BUMN Erick Tohir saat Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,beberapa waktu lalu. (Dok. Dery Ridwansah/ JawaPos.com)
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dikenal sebagai sosok Menteri yang memiliki terobosan dalam membenahi perusahaan pelat merah melalui perombakan jajaran direksi maupun komisaris.

Erick menyampaikan, pihaknya terbuka bagi siapapun yang memiliki kapabilitas dan profesionalisme untuk memimpin perusahaan BUMN. Ia mengaku, akan terus menjaga dirinya dari konflik kepentingan yang berpotensi merugikan negara.

“Dari awal saya bilang siapapun yang mau membantu BUMN sangat terbuka selama (punya) kapabilitas dan niatnya sama. Sama ketika najwa tanya Nadiem bagaimana ketika menjaga konflik of interest. Tapi selama kita niatnya baik bener objektif saya rasa hal itu ya kita jawab apa adanya,” ujarnya di Ciputra Artpreneur Jakarta, Rabu (19/2) malam.

Erick menjelaskan, dalam penunjukan pimpinan manajemen BUMN tidak menutup kemungkinan dari latar belakang yang berbeda dengan perusahaannya. Hal itu sepanjang orang tersebut memiliki kapabilitas yang baik dan dapat memimpin dengan amanah.

“Kalau kita memang terlepas dari mereka background nya apa tapi mereka punya kapabilitas dan selama kita pantau baik saya rasa ga ada salahnya,” ucapnya.

Meskipun demikian, kata Erick, setiap pilihan memang tidak ada yang sempurna. Akan tetapi, pihaknya berusaha melakukan yang terbaik tanpa adanya kepentingan pribadi yang merugikan masyarakat.

“Meski hasilnya gak maksimal yang penting nggak ada pikiran apa-apa atau bahkan ada personal interest yang menjadi polemik lebih baik ngga usah disini. kita background nya profesional dan amanah yang harus kita jalankan,” tutupnya. | Jawapos

LHOKSUKON – Pria berusia 32 tahun berinisial N warga Kota Panton Labu, Aceh Utara dibekuk polisi pada Selasa (18/2/2020) dirumahnya.

Sebelumnya, N dilaporkan telah melakukan penganiayaan terhadap istrinya S, 26 tahun, bahkan menurut catatan yang ada, korban mengaku dipukuli, diseret hingga ditendang saat menngendong bayinya.

Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin melalui AKP Adhitya Pratama mengatakan jika korban sudah dua kali melaporkan tindak kekerasan suaminya itu ke Polisi yakni pada 6 Desember 2019, dan 31 Januari 2020.

“Dalam laporan pertama korban mengisahkan dirinya dipukuli sang suami pada 30 November 2019 hanya karena menolak diajak ke tempat mertuanya, korban mengaku sakit karena dalam keadaan baru saja melahirkan sekira satu minggu,” ujar Kasat Reskrim AKP Adhitya.

AKP Adhitya, kejadian berikutnya diketahui terjadi pada 31 Januari 2020 siang, saat itu korban mengaku ditendang suami dari arah belakang saat sedang menggendong bayinya, sehingga mengakibatkan korban dan bayi tersungkur ke lantai. Tak cukup sampai disitu wajah dan badan korban juga dipukuli oleh pelaku.

“Dalam kasus ini kita sudah memiliki surat Hasil Visum Et Repertum korban, selanjutnya kasus ini akan ditangani unit PPA, atas perbuatannya pelaku sendiri terancam hukuman 10 tahun penjara,” pungkasnya.

Diketahui, penyidik dapat menjerat pelaku dengan Pasal 44 Ayat (1) dari UU RI No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga / KDRT Jo Pasal 351 KUHP.

Lhoksukon - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Utara H. Jirwani mendatangi kantor cabang PLN Rayon Krueng Geukueh Kecamatan Dewantara untuk mempertanyakan penyebab listrik yang sering padam, Rabu (19/2/2010).

"Kedatangan saya mempertanyakan tentang seringnya mati lampu beberapa kecamatan dibawah pelayanan Unit PLN Krueng Geukueh, ini aspirasi masyarakat, jadi saya harus menanyakan hal ini,"katanya.

Menurutnya dalam sepekan terakhir kondisi listrik khususnya di Kecamatan Nisam dan Dewantara kacau akibat pemadaman mendadak tanpa pemberitahuan dari PLN Cabang Krueng Geukueh. Bahkan hari ini sudah empat kali listrik mati dan hidup sehingga masyarakat terutama yang memiliki usaha geram dan tidak tau sama siapa ingin melaporkan hal tersebut.

Jirwani anggota komisi C dari Fraksi Partai Aceh itu juga menanyakan tentang manfaat pabrik Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun yang terletak di Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe yang mampu menghasilkan daya listrik 184 Megawatt (MW) itu.

"PLTMG itu sebenarnya untuk siapa, dan kenapa gangguan listrik di Medan yang dampaknya ke Aceh,"tanya Jirwani.

Lanjutnya, jika PLTMG itu tidak bermanfaat untuk masyarakat Aceh Utara-Lhokseumawe khususnya dan Aceh umumnya, maka keberadaannya itu harus di pertanyakan jangan sampai Perusahaan di Aceh tapi suplay listriknya ke Medan.

"Ini harus di pertanyakan, karena di Lhokseumawe ada dua perusahaan pembangkit listrik, PLTMG Arun yang yang menghasilkan 184 MW, dan PLTMG Sumba­gut dengan berkapasitas 250 MW,"tuturnya,

Kemudian, Jirwani berharap kepada pemerintah Aceh Utara agar mengevaluasi kembali untung rugi keberadaan proyek industri tersebut dan membuat peraturan agar masyarakat mendapat kompesasi jika pemadamannya melebihi deklarasi Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) PLN.

"Keberadaan perusahaan itu menguntungkan masyarakat Aceh tidak, jika menguntukan kenapa Kita masih bergantungan dengan arus listrik di Medan, dan saya berharap Bupati Aceh Utara membuat peraturan tentang kompesasi yang harus dibayar PLN kepada pelanggan jika listri padam melebihi TMP,"imbuhnya.

Sementara Supervisor Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) pada bagian Jaringan PT PLN (Persero) ULP Krueng Geukueh Syukri meminta maaf karena Manajer Rayon PT PLN Krueng Geukueh tidak berada ditempat karena lagi ada tugas di luar kota dan dia menyebutkan hidup matinya listrik di beberapa kecamatan di wilayah kerjanya karena basih banyak pohon dan daun pelipah yang mengenai kabel listrik.

"Kami akui listrik sering padam hidup, tapi tim kami juga bekerja dengan sepenuh tenaga untuk penormalan arus listrik dan dilapangan banyak kendala terutama ketika ada pohon yang mau di bersihkan masyarakat meminta kompesasi,"ungkapnya.[]

STATUSACEH - Dua pesawat tabrakan saat mengudara di Melbourne, Australia, hingga menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah empat orang, Rabu (19/2).

Kepolisian mengatakan kedua pesawat bermesin ganda itu masing-masing membawa seorang pilot dan penumpang ketika tabrakan terjadi sekitar 1.2192 kilometer di atas Kota Mangalore.

Sejumlah gambar dari lokasi kejadian memperlihatkan serpihan dan bongkahan kedua pesawat ringan itu tersebar di sebuah ladang dan di antara pepohonan.

Pihak berwenang memastikan kedua pesawat itu terbang secara legal di daerah itu. Meski begitu, kepolisian tetap melangsungkan penyelidikan.

"Kami tidak yakin mengapa kedua pesawat itu persis berada di lintasan yang sama atau mengapa mereka berada di daerah itu. Dan sayangnya mereka bertabrakan di udara," ucap Inspektur Kepolisian Peter Koger seperti dikutip AFP.

Koger mengatakan salah satu pesawat disebut baru saja lepas landas dari salah satu landasan pacu terdekat. Sementara itu, satu pesawat lainnya masih belum diketahui dari mana asal perjalanannya. | CNN Indonesia

Ilustrasi
STATUSACEH - Murid SD Hamili Siswa SMA, Dua Kali Berhubungan Badan, Wanita Ajak Duluan, Krononogi Kasus persetubuan yang melibatkan murid SD dan siswa SMA kembali terjadi.

Jika biasanya, siswa SMA yang menghamili, kali ini justru kebalikannya.

Murid SD menghamili siswa SMA, yang merupakan kakak kandungnya sendiri.

Sebelumnya kasus siswa SD menghamili siswi SMA terjadi di Probolinggo, Jawa Timur.

Kali ini seorang siswa SD di Pasaman Barat, Sumatera Barat menghamili siswa SMA yang tak lain adalah kakak kandungnya sendiri.

Kasus ini terungkap setelah siswi SMA tersebut membuang bayinya sendiri dan ditemukan warga di daerah Kecamatan Rao Selatan, pada Minggu (16/2/2020) sore.

Dilansir dari Kompas.com (jaringan Surya.co.id), mayat bayi itu pertama kali ditemukan Syafriandi tergeletak dalam keadaan membusuk berada di saluran air kolamnya.

Kemudian warga itu melaporkannya kepada pihak kepolisian dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi kejadian.

Dari hasil olah TKP dan keterangan saksi, diketahui bahwa mayat bayi tersebut dibuang oleh orangtuanya sendiri yang masih siswi SMA di Pasaman Barat berisial SHF (18).

Polisi pun menangkap SHF pada Senin (17/2/2020) saat dalam perjalanan sepulang praktik lapangan yang diadakan sekolahnya di Batusangkar menuju Rao, tepatnya di depan Rumah Makan Tambuo Jorong Rambahan Kauman, Tanah Datar.

"Pelakunya sudah kita amankan sekarang. Diduga membuang bayi hasil hubungan sedarah dengan adiknya," kata Kapolres Pasaman AKBP Hendri Yahya yang dihubungi Kompas.com, Selasa (18/2/2020).

Hendri mengatakan, saat ini pihaknya masih mengembangkan kasus itu dengan melakukan otopsi terhadap bayinya.

"Kita menunggu hasil otopsi rumah sakit terhadap bayi yang dibuangnya," kata Hendri.

Ngaku Dihamili Adik Kandungnya

Kepada polisi, SHF mengaku hamil usai melakukan hubungan intim dengan adik kandungnya sendiri yang berinisial IK (13) sekitar bulan Juli- Agustus 2019 lalu.

Kemudian pada Jumat (14/2/2020) sekitar pukul 14.00 WIB, SHF melahirkan anak laki-laki saat buang air besar di dekat rumahnya.

Kemudian, SHF membuang bayi tersebut ke saluran air di dekat rumahnya tersebut sehingga akhirnya diketahui warga.

2 Kali Berhubungan Intim

Dilansir dari Kompas.com, SHF mengaku dua kali melakukan hubungan badan dengan adik kandungnya IK (13) pada rentang waktu Juli-Agustus 2019.

Saat melalukan hubungan itu, rumahnya dalam keadaan kosong karena ibunya pergi ke sawah dan dua saudaranya ke sekolah.

"Dia mengaku dua kali melakukan hubungan intim dengan adiknya di rumah. Saat rumah kosong pada Juli 2019 satu kali dan Agustus 2019 satu kali," kata Kasat Reskrim Polres Pasaman AKP Lazuardi yang dihubungi Kompas.com (jaringan Surya.co.id), Selasa (18/2/2020).

Lazuardi mengatakan, tersangka mengajak adiknya yang baru kelas 6 SD untuk melakukan hubungan tersebut.

Adiknya yang saat itu tidak tahu apa-apa akhirnya mengikuti kemauan kakaknya.

Setelah hamil, tersangka berusaha menutupinya dari keluarganya dan menutup diri.

"Setelah hamil dia berusaha menutup diri agar tidak ketahuan oleh keluarga dan warga, namun akhirnya ketahuan juga," kata Lazuardi.

Ditetapkan Tersangka

Polisi menetapkan siswi SMA di Pasaman, Sumatera Barat, SHF (18) yang membuang bayi hasil hubungan sedarah dengan adiknya sebagai tersangka.

Tersangka dijerat pasal 80 ayat (3),(4) Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak jo pasal 341 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara.

"SHF sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dia dijerat UU Perlindungan Anak dan pasal 341 KUHP dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara," kata Kasat Reskrim Polres Pasaman, AKP Lazuardi yang dihubungi Kompas.com, Selasa (18/2/2020).

Menurut Lazuardi, karena tersangka orangtua kandung korban, maka ancaman ditambah sepertiga dari hukuman itu.

Saat ini, kata Lazuardi, tersangka sudah ditahan di Mapolres Pasaman dan polisi masih mengembangkan kasus.

Terancam 15 Tahun Penjara

Setelah melahirkan, tersangka membuang bayinya di aliran air dekat rumahnya sehingga diketahui warga.

Polisi akhirnya menetapkan SHF sebagai tersangka yang dijerat pasal 80 ayat (3) dan (4) Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak jo pasal 341 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara.

Siswa SD Hamili Siswi SMA di Probolinggo

Siswa SD menghamili siswi SMA hingga melahirkan anak juga pernah terjadi di KabupatenProbolinggo, Jawa Timur (Jatim) .

Satreskrim Polres Probolinggo menangkap dua anak baru gede (ABG) atas kasus dugaan pencabulan tersebut.

Mereka adalah MWS (13) dan MMH (18).

Keduanya, sama-sama berasal dari Randumerak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Keduanya diduga kuat memaksa berhubungan badan dengan AZ (18) yang merupakan saudara MWS.

Dalam hubungan keluarga, korban AZ adalah sepupu MWS.

Sedangkan hubungan MMH dengan korban adalah teman seangkatan di sekolah.

Kasatreskrim Polres Probolinggo, AKP Riyanto, menjelaskan kasus ini terungkap setelah keluarga korban melaporkan kejadian ini ke kepolisian.

"Laporan itu masuk setelah korban melahirkan bayi laki-laki dari hasil perbuatan kedua tersangka.

Bayi korban lahir dengan kondisi prematur," kata Riyanto, Senin (15/4/2019).

Riyanto mengungkapkan korban menyebut bahwa pernah disetubuhi oleh kedua tersangka.

Maka dari itu, kedua tersangka langsung ditangkap dan dibawa ke Polres Probolinggo.

"Kedua tersangka ini mengaku pernah berhubungan dengan korban layaknya sepasang suami istri.

Rata-rata dua kali berhubungannya," kata pria yang pernah menjabat sebagai Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota tersebut.

Kronologi Lengkap

Satreskrim Polres Probolinggo masih menyelidiki kasus persetubuhan yang melibatkan dua tersangka Anak Baru Gede (ABG), yang satu masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), dan satunya duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Korbannya masih duduk di bangku SMA.

Dalam kasus ini, polisi mengamankan dua tersangka yakni MMH (18) dan MWS (13).

Keduanya, sama - sama berasal dari Randumerak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Sedangkan korbannya adalah AZ (18). MMH adalah teman mesra korban. Ia duduk di bangku SMA dan sama - sama kelas XII.

Sedangkan, MWS masih duduk di bangku SD kelas 6.

MWS sempat tidak naik kelas. Ia merupakan sepupu korban.

Kasat Reskrim Polres Probolinggo AKP Riyanto menjelaskan, kejadian itu bermula dari kedua tersangka ini sama - sama bernafsu ingin berbuat layaknya sepasang suami istri.

Kata dia, hasrat mereka terpacu setelah melihat video porno yang didownload dan disimpan di handphone (HP) keduanya.

Mereka, sama - sama penasaran rasanya berhubungan badan.

"Akhirnya, keduanya melampiaskan nafsu bejatnya ke korban.

Keduanya sama - sama menyetubuhi korban, bahkan hingga hamil dan melahirkan seorang anak laki - laki," kata dia kepada Surya, Senin (15/4/2019) sore.

Ia menjelaskan, pertama kali yang menyetubuhi adalah MWS, sepupu korban.

Kata dia, korban ini tinggal di rumah orang tuanya MWS.

Kepada orang tua tersangka MWS, korban ini memanggil Pakde dan Bude.

"Awalnya, kejadian itu terjadi pertengahan tahun lalu.

Saat itu, tersangka MWS memaksa korban untuk berhubungan badan.

Tapi, korban menolak dan tidak menyanggupi permintaan tersangka yang masih bocah itu," jelasnya.

Tapi, lanjut dia, tersangka mulai melancarkan aksi bujuk rayunya.

Ia memaksa korban untuk melayaninya.

Jika tidak, tersangka mengancam akan melaporkan ke orang tuanya terkait perbuatan korban ke tersangka, dan meminta orang tuanya untuk mengusir korban.

"Karena diancam akan diusir, korban pun ketakutan.

Ia memang tidak punya pilihan.

Karena selama ini, korban tinggal bersama Pakde dan Bude-nya yang merupakan orang tua MWS.

Dengan terpaksa, korban menerima apapun yang dilakukan tersangka," tambah dia.

Riyanto menjelaskan, setelah hubungan intim pertama itu, hubungan keduanya antara korban dan tersangka berlanjut.

Tersangka berkali - kali meminta korban untuk berhubungan intim kembali.

Tapi, korban pun tak pernah menuruti nafsu bejat tersangka.

Puncaknya, akhir tahun lalu.

Ia pun menerangkan, saat kedua orang tuanya lelap tertidur, tersangka memasuki kamar korban.

Di situ, tersangka memaksa korban berhubungan intim.

"Korban sempat meronta dan menolak.

Tapi, apa daya, korban pun tak bisa melawan nafsu tersangka yang sudah diujung kepala.

Akhirnya, keduanya pun berhubungan intim di sana," tambahnya.

Setelah berhubungan dengan MWS, lanjut Riyanto, MMH juga mengajak korban untuk berhubungan.

Ia masih mendalami, apa ada keterlibatan MWS dalam niatan MMH mengajak berhubungan badan korban.

Secara umur, MWS jauh dibawah MMH. Tapi, mereka merupakan teman bermain.

Dijelaskannya, ini masih didalami lebih lanjut.

Yang jelas, MMH ini juga mengajak AZ berhubungan badan.

AZ dan MMH ini memang bukan seorang pacar, tapi mereka teman dekat dan bisa disebut sebagai teman mesra.

Kejadiannya, bermula saat rumah tersangka MMH ini sepi, karena orang tuanya sedang keluar.

"Selanjutnya, MMH memaksa korban untuk membuka bajunya dan diajak untuk berhubungan. Lagi - lagi, korban menolak.

Tapi tersangka ini ternyata juga punya jurus jitu dan berhasil.merayu korbannya.

Unggah Video Jokowi, Ustaz Yusuf Mansur Curhat Soal Fitnah: Bentar Lagi Jagoannya Naik Derajat

Tersangka tidak mengancam beda dengan sepupunya tadi, MMH hanya berjanji akan menikahi korban jika hamil," jelasnya.

Mantan Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota ini menerangkan, bujuk rayu tersangka ini membuat korban terbui.

Penolakan korban pun tak membuat tersangka mengurungkan niatnya menyetubuhi korban.

Pengakuan Politisi Gerindra Soal Allan Nairn, Ngaku Dekat dengan Agen CIA & Diperingatkan Soal Allan

"Akhirnya, sampai dua kali pengakuan tersangka MMH ini menyetubuhi korban. Kami akan mengembangkan kasus ini.

Termasuk memastikan siapa ayah dari anak korban.

Ini perlu tes DNA, dan kasus ini akan kami lanjutkan ke tahap selanjutnya," tutupnya.

Melanggar UU Perlindungan Anak

Kasat Reskrim Polres Probolinggo AKP Riyanto menjelaskan, kedua tersangka akan dijerat dengan pasal 76 D Juncto pasal 81 UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan perempuan dan anak.

Tapi, kata Riyanto, pihaknya akan berkoordinasi dengan Jaksa di Kejaksaan Negeri Kraksaan untuk ancaman hukumannya, dengan mempertimbangkan status kedua pelaku yang masih di bawah umur.

"Ancaman hukuman 15 tahun penjara, tapi nanti kami akan berkoordinasi dengan kejaksaan negeri, karena kedua pelaku masih di bawah umur," kata Riyanto. (*)

Artikel ini sebelumnya tayang di Kompas.com

Jakarta - Sekitar satu ton narkotika jenis ganja disita Badan Narkotika Nasional (BNN) saat penggerebekan di Pool Truk Ekspedisi, Kelurahan Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (18/2/2020). 

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengatakan, pihaknya menemukan sekitar 500 paket ganja dari salah satu truk yang terparkir di pool tersebut. Ganja yang didatangkan dari Aceh itu sudah siap diedarkan di wilayah Jawa Barat dan Jakarta. 

"500 paket ganja yang diamankan. Berat bruto kurang lebih 1 ton, berat bersih nanti kita timbang setelah pemeriksaan ulang dan BAP," kata Arman di lokasi, Selasa. 

Arman menambahkan, ganja itu disimpan di dalam karung besar dan dilapisi lakban cokelat. Pada permukaan lakban cokelat juga dilapisi serbuk merah yang baunya sangat menyengat bertujuan untuk mengelabui petugas dan anjing pelacak. 

"Ganja ini dikemas dalam plastik dan dikamuflase dengan lapisan serbuk yang baunya sangat menyengat," ujar Arman. 

Rencananya, ganja tersebut setelah dari pool akan dikirim ke salah satu gudang, di daerah Kabupaten Bogor. BNN Sita 50 Bungkus Ganja Paket akan dijemput oleh pemilik ganja bernama Jhon Hari alias Bokir, untuk nantinya diedarkan. 

"Kita amankan enam orang, salah satunya pemilik (ganja) dan pengendali," ujar Arman. 

Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah petugas BNN menggerebek pool truk tersebut pada sekitar pukul 11.30 WIB, dengan tembakan peringatan sebanyak tiga kali, agar para pelaku penyelundupan tidak mencoba kabur. Kemudian, petugas memerintahkan para sopir hingga awak truk yang berada di pool tersebut untuk jongkok dan diam di tempat. 

"Diam kalian, jongkok semua!" kata salah satu petugas BNN kepada awak truk di lokasi. Sementara, petugas lainnya bersama anjing pelacak mencari truk yang membawa ganja tersebut. Alhasil, saat menggeledah truk bernomor polisi BK 8884 ND, petugas menemukan sebuah karung besar yang dibungkus peti kayu. 

Saat karung tersebut dibuka, petugas mendapati sejumlah paket ganja yang dilapisi lakban cokelat. Kemudian, setidaknya enam orang yang merupakan pengirim barang diamankan dalam penggerebekan tersebut. | Kompas.com

Dirut Bulog Budi Waseso resmikan kedai Jenderal Kopi Nusantara Buwas. ©Liputan6.com/Maulandy Rizki Bayu Kencana
Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso meresmikan kedai Jenderal Kopi Nusantara Buwas di Kantor Bulog, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut turut hadir Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto.

Pada sambutannya, Budi menceritakan kilas baliknya menciptakan produk kopi buatannya tersebut. Dia mengatakan, Jenderal Kopi Nusantara Buwas tercipta lantaran ketidaksengajaan dirinya kala menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Begitu berhadapan dengan petani ganja di Aceh saya nyerah, karena tidak mungkin saya melakukan petani sama seperti bandar. Akhirnya saya belajar ke Kolombia. Di situlah saya mulai mendapat pencerahan gimana cara menggantikan ganja sebagai narkotika dengan kopi," tuturnya di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Rabu (19/2).

Menurutnya, produk ganja asal Aceh merupakan yang nomor satu di dunia. Kendati demikian, Buwas ingin memproduksi tanaman yang juga bagus ditumbuh kembangkan di dataran tinggi, yakni biji kopi.

"Saya mau buat alternative development. Jangan ganja, karena kurang bermanfaat. Saya belajar ke Kolombia, dan mengetahui kopi ternyata bagus di ketinggian 1.200-1.400 meter. Hasilnya pun baik dan berkualitas," ungkapnya.

Ekspor Hingga ke Eropa

Berbekal pengalaman tersebut, Budi beritikad ingin menghilangkan ganja di Aceh dan menggantikannya dengan kopi. Tak sia-sia, dia berhasil mengekspor kopi hingga eropa, dan penikmat di sana pun mengapresiasi buah kerjanya.

"Saya kemudian belajar kopi otodidak. Ternyata saya berhasil membuat kopi yang baik dan enak. Sambutan Eropa ternyata luar biasa," tandasnya.

Sumber: Liputan6.com

,
Banda Aceh – Personel Komando Distrik Militer (Kodim) 0101/BS melaksanakan perehaban di rumah milik purnawirawan TNI AD bernama Bapak Murhaban Bunto, Rabu (19/02/2020).

Komandan Kodim 0101/BS Kolonel Inf Hasandi Lubis, S.I.P mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program bedah rumah dari Kodim 0101/BS bekerjasama dengan Forum Komunikasi Badan Usaha Milik Negara (FK BUMN) Provinsi Aceh.

“Program ini adalah kerjasama kita dengan FK BUMN dan sebagai wujud perhatian bagi para purnawirawan TNI AD yang telah berjasa demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata nya.

Rumah Purnawirawan asal Desa Lambaro Sukon Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar yang masuk dalam kategori Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) itu dikerjakan dengan cara bergotong royong oleh puluhan anggota TNI.

“Sampai dengan hari ini, progres kerja kita sudah mencapai 20 persen atau masuk ke tahap plasteran dinding,” terang Dandimi.

Diharapkan, melalui program bedah rumah ini dapat memberikan banyak manfaat dan dapat membuat Purnawirawan memiliki tempat tinggal yang lebih layak untuk dihuni, bersih, indah dan nyaman.

“Semoga adanya bedah rumah ini, di masa tua Bapak Murhaban Bunto bisa menikmati rumah yang benar-benar layak huni bersama keluarga tercinta,” pungkas Dandim.

Lhokseumawe - Aceh Business Club (ABC) mendukung dan mengapresiasi acara Kenduri Kebangsaan yang akan digelar di Bireuen, Aceh, 22 Februari nanti. Acara itu akan dihadiri Presiden Jokowi dan 11 menteri Kabinet Indonesia Maju.      

“Kami sangat mengapresiasi, menyampaikan penghargaan tinggi dan berterimakasih kepada Yayasan Sukma, Forum Bersama (Forbes) DPR, DPD, dan Pemerintah Aceh atas diadakan kenduri besar ini. Ini bentuk diplomasi Aceh pasca-Pilpres,” kata Presiden ABC, Sabri Aly, Senin (17/2).     

Kenduri Kebangsaan yang akan menyembelih sepuluh ekor sapi dan dihidangkan dengan menu "Kuah Beulangong" ini, menurut Sabri, adalah cara Aceh memuliakan tamu penting. Dengan kenduri ini diharapkan, masyarakat terbelah menjadi dua saat Pilpres bisa disatukan kembali dalam Indonesia yang bersatu.      

“Bersatu kembali itu penting. Karena tanpa persatuan, kita sulit membangun, bekerjasama dan berkiprah bersama,” kata Sabri.         

Sabri menyampaikan terima kasih ke Presiden Jokowi yang sudah dipastikan akan hadir pada kenduri raya ini. Menurutnya, hal ini harus menjadi momentum untuk rekonsiliasi bagi rakyat Aceh dan menjadi momentum untuk bangkitnya bisnis Aceh di masa depan.        

“Presiden, 11 menteri dan sejumlah pengusaha besar akan datang ke Bireun. Harus jadi momentum bagi para pebisnis untuk membuka link, baik bisnis agroindustri, peternakan, pariwisata, perdagangan, pertambangan maupun pendidikan,” harapnya.     

“Kawan-kawan pengusaha, harus mengambil manfaat dari para menteri yang hadir seperti Menkopolhukam, Mendagri, Menteri BUMN, Menteri PUPR, Menteri KLhK, Menkominfo, Menteri Pertanian, Menteri Agama, Menteri Agraria Tata Ruang (ATR) dan Menteri Pariwisata. Saatnya kita bicara bisnis, jangan terlalu larut dalam politik. Pengusaha harus berada di depan untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan di Aceh,” tambahnya.

Menurut Sabri, Pemerintah Aceh bersama KADIN Aceh harus benar-benar dapat mengambil syafaat dari peristiwa langka, yang baru pertama terjadi sepanjang sejarah republik. “Pak Gubernur, kalau ada proyek terbengkalai sampaikan, kalau ada anggaran yang kurang, sampaikan. KADIN ayo kita bergandengan tangan untuk Aceh lebih sejahtera. Ini saatnya kita bangkit,” ajaknya.       

Aceh, menurut Sabri, sangat mungkin keluar dari kemiskinan absolut kalau semua pihak kompak dan mau bekerja sama. “Ayo berhenti ribut di medsos, untuk urusan-urusan sepele yang gak penting. Ada yang lebih penting, kita keluar dari kemiskinan yang lama,” ujarnya.

“Aceh Business Club berterimakasih atas inisiatif dan gagasan besar Pak Surya Paloh, Pak Taufiqulhadi, Pak Nasir Djamil dan semua yang menyumbang pikiran untuk Aceh ini. Ini momentum sangat bagus. Business Club mendukung baik acaranya maupun follow up setelah hajatan besar ini nanti,” imbuhnya. | rmco.id

Bireuen - Aparat penegak hukum Polres Bireuen di bawah koordinasi Satnarkoba, Kamis (13/02/2020) menangkap dua orang warga Peusangan.

Polisi juga menyita sejumlah paket sabu, senapan angin, senpi laras pendek, dan barang bukti lainnya. Seorang tersangka status DPO dan sedang dilakukan pengejaran.

Kapolres Bireuen, AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK MSi melalui Kasat Narkoba, Iptu M Nazir SH MH didampingi Kasubag Humas Polres Bireuen, Ipda M Nasir kepada Serambinews.com, Selasa (18/02/2020) mengatakan, dua tersangka yang berhasil diamankan berinisial Ef bin M Al alias Koboy (52) warga Desa Pante Ara.

Kemudian Mur bin Hs (38) warga Desa Pante Piyeu, Peusangan Bireuen. Seorang lainnya status DPO Polres Bireuen. Mereka ditangkap atas dugaan kasus narkoba. Saat penggeledahan, diperoleh berbagai barang bukti lainnya.

Polisi kemudian menyita barang bakti berupa senapan angin dan senapan laras pendek dan puluhan amunisi berbagai jenis.

Menyangkut kronologis penangkapan, Kasubag Humas Polres Bireuen mengatakan, berdasarkan informasi dri Satnarkoba, beberapa hari sebelumnya anggota Satnarkoba memperoleh informasi dari masyarakat.

Tentang dugaan adanya orang yang memiliki narkoba jenis sabu.

Berdasarkan informasi tersebut, anggota Satnarkoba melalukan pendalaman dan penyelidikan lebih lanjut.

Pada malam 13 Februari 2020, tim bergerak dan menuju kawasan sebagaimana informasi awal dari masyarakat.

Sekitar pukul 20.00 WIB, Kamis (13/02/2020) tim mendekati satu gubuk di kawasan Desa Pante Ara, Peusangan. Gubuk tersebut milik Koboy.

Setiba di gubuk tersebut, anggota berhasil mengamankan dua tersangka beserta sejumlah barang bukti yang disimpan dalam tas samping warna coklat milik Koboy.

Setelah ditangkap dilakukan pengembangan dan menurut tersangka Koboy, barang bukti berupa sabu diperoleh dari temannya bernama Rz, sambil menyebutkan alamat lengkap.

“Dua tersangka dan barang bukti yang diperoleh diamankan ke Polres Bireuen, kemudian tim bergerak lagi mencari tersangka berinsial Rz di salah satu desa kawasan Kota Juang Bireuen,” ujar Kasubag Humas Polres Bireuen, Ipda M Nasir.

Penyelidikan lanjutan ke alamat tempat tinggal tersangka Rz di kawasan Blang Reuling, Kota Juang Bireuen,

Namun tersangka tidak ada di rumah. Akan tetapi,  berbagai barang bukti berhasil diamankan di rumah tersebut.

Ada pun barang bukti yang diamankan dari tersangka Koboy adalah 125 paket narkotika jenis sabu seberat 19.30 gram, dua unit hp, satu tas warna coklat, dan dompet warna coklat.

Sedangkan barang bukti milik Mur bin Hs adalah dua paket sabu, tiga hp, dan satu dompet warna hitam.

Sedangkan barang bukti yang diperoleh atau didapatkan di rumah tersangka Rz warga Blang Reuling, Kota Juang Bireuen yang tersangkanya berhasil melarikan diri yaitu, satu senapan angin laras pendek, satu senapan angin laras panjang, satu senjata api FN warna silver keluaran Taiwan, dua air Softgun, dan satu peluru pelontar.

Kemudian 147 amunisi senjata AK, 18 butir amunisi Ss1, 11 amunisi Ref, dan enam amunisi Fn, serta satu kaca pirek, dan satu sumbu untuk bakar sabu.

Dua tersangka bersama barang bukti milik kedua dan barang bukti dari seorang tersangka yang berhasil melarikan diri serta status DPO Polres Bireuen, sudah diamankan ke Polres Bireuen.

“Keduanya dan barang bukti sudah ke Polres Bireuen, sekarang sedang dilakukan pengembangan kasus,” ujar Kasubag Humas Polres Bireuen, Ipda M Nasir. | Serambinews.com

Jakarta - Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra mengatakan, Aceh sebagai pusat peradaban Islam tertua di Asia Tenggara dapat dibuktikan secara akademis. Bahkan banyak bukti sejarah dapat dibuktikan seperti adanya kesultanan Aceh, naskah kuno, benda-benda peninggalan sejarah dan lahirnya ulama-ulama besar dari Aceh.

"Barus titik nol pusat beradaban Islam adalah pernyataan politis, bukan pernyataan secara akademis. Seperti yang saya katakan, sejarah itu ditulis atau diteliti untuk beberapa kepentingan, salah satunya kepentingan politis. Secara akademis, pernyataan Barus adalah titik nol belum bisa dibuktikan,” kata Azyumardi dalam seminar nasional bertema "Aceh Pusat Peradaban Islam Terawal di Asia Tenggara" di Gedung Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Senin, 17 Februari 2020.

Seminar ini merupakan rangkaian kegiatan Kenduri Kebangsaan 2020 yang akan berlangsung pada 22 Februari mendatang di Kabupaten Bireuen. Kenduri Kebangsaan akan dihadiri Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju.

Seminar ini juga diisi oleh Arkeolog independen dan peneliti situs-situs sejarah di Sumatra, E.Edwards McKinnon dan Guru Besar UIN Ar Raniry, Misri A.Muchlisin.

Menurut Azyumardi, penyebaran Islam di Aceh telah berlangsung sejak abad ke-12 oleh ulama-ulama sufi. Sehingga budaya Islam dalam masyarakat Aceh telah tertanam dalam budaya lokal masyarakat.

Selain itu, Aceh juga menjadi pusat penyebaran Islam karena posisinya yang stategis dalam bidang perdagangan dan maritim. “Pada abad ke-16, Aceh telah berhubungan dengan masyarakat Islam secara global seperti Makkah dan Madinah,” sebutnya.

Arkeolog independen dan peneliti situs-situs sejarah di Sumatra. E. Edwards McKinnon menyebut, kawasan Fansur dan Lamuri merupakan kota tua Islam yang berada di Kabupaten Aceh Besar yang telah hilang. Negeri Fansur merupakan suatu pelabuhan purba yang menonjol dan termasyhur.

Namanya muncul dalam teks kuno Cina, Arab, Melayu, India, Armenia, Portugis dan Belanda. Namun, lanjutnya, pada abad ke-14 nama Negeri Fansur menghilang karena gempa dan tsunami.

“Hasil penelitian kami, lokasi Fansur berada di Lhok Pancu atau Lhok Lambaroneujib beberapa kilometer sebelah barat Kota Banda Aceh. Lokasi ini sesuai dengan tulisan Arab dari abad ke-9, di mana mereka menyebutkan Fansur dan Lamuri berdekatan,” terangnya.

Menurut Edwards, pada umumnya para peneliti beranggapan bahwa Fansur sebagai pelabuhan purba yang ramai telah menghilang pada abad ke-14 atau ke -15. “Sekarang kita tahu ada dua tsunami purba tahun 1390 dan 1450 yang telah menghantam pantai Aceh Besar,” paparnya.

Selain itu, ada beberapa situs purbakala masa menengah yaitu antara abad ke-11 dan ke-16 sepanjang pantai di antara Ujong Pancu dan Krueng Raya, Aceh Besar. Sebagian situs tersebut telah diterkikis ombak air laut, termasuk Negeri Fansur dan beberapa permukiman purba dan pertahanan masa kesultanan yang terletak di pantai Aceh Besar.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama , Guru Besar UIN Ar Raniry, Misri A.Muchlisin memaparkan sejumlah bukti-bukti sejarah peradaban Isam di Asia Tenggara yang asal mulanya lahir dari Kerajaan Pereulak dan Samudra Pase.

Seperti diketahui, Kenduri Kebangsaan 2020 di Kabupaten Bireuen yang digagas Yayasan Sukma Bangsa, Forum Bersama DPR dan DPD RI asal Aceh digelar untuk membangun kembali semangat keacehan, keislaman, dan keindonesiaan.

Kegiatan ini juga bertujuan sebagai pemersatu seluruh elemen masyarakat Aceh. Seminar juga dihadiri Ketua Forbes Anggota DPR dan DPD-RI asal Aceh, M. Nasir Jamil, anggota DPD- RI Fadhil Rahmi, Direktur Sekolah Sukma Bangsa Pidie, Marthunis Bukhari, serta Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN AR-Raniry, Fauzi Ismail. | Medcom


ACEH TIMUR- H. Abdul Muthalib yang juga Kepala Perwakilan YARA Langsa secara resmi menjadi kuasa hukum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zubir Mahmud Idi Rayeuk, hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kerjasama bidang hukum dengan H A Muthallib Ibr, SE,.SH,.M.Si,.M.Kn ,  Senin 17 April 2020, di Aula Rumah sakit tersebut.

Adapun nota kerjasama tersebut ditandatangani Direktur RUSD Zubir Mahmud, dr. Edi Gunawan. Mars, adalah untuk pembelaan Hukum , sementara di pihak lain ditandatanganiH A muthallib, ib, SE,.SH,.M.Si,.MKn, sebagai kuasa hukum, dan beberapa orang saksi lainnya dari kedua belah pihak, keraja sama kedua belah pihak ini juga melibatkan Advokat YARA , baik YARA, Langsa, Aceh Timur, maupun YARA Pusat.

" Terimakasih, ini merupakan kerjasama bidang hukum, sebab bukan tidak mugkin ada kesalahan di RS, jadi dengan ini kedepannya, jika ada masalah bidang hukum, maka akan diserahkan ke pihak pengacara, yang sudah ada ikatan kerja sama  baik persoalan di lapangan maupun di media sosial," kata Direktur RUSD Zubir Mahmud, Dr. Edi Gunawan. Mars, Senin 17 Februari 2020.

Edi Gunawan mengungkapkan, soal relasi antara pihak RS dengan Pers nantinya juga akan dilayani langsung oleh pihak kuasa hukum, atau pengacara yang sudah kami tunjuk dalam hal ini H A Muthallib Ibr secara keseluruhan.

" Jadi kedepannya, setiap ada wartawan yang ingin mewawancarai pihak RSUD, maka dapat berhubungan langsung dengan kuasa hukum kami, ujar Direktur RSU.

Sebagaimana diketahui, selain YARA Langsa,  Yara Aceh Timur  pembelaan terhadap RSUD Zubir Mahmud, baik secara kelembagaan maupun personal, juga akan melibatkan YARA Pusat yang dipimpin Safaruddin SH, ujar H A Muthallib.
Kedepan kalau terjadi persulan hukum terhadap RSU Zubir kita yang melakukan pendampingan Hukum, RSU Zubir Mahmud, memilih H A Muthallib dari YARA Langsa Karena sudah lulus servikasi sesuai dengan ketentuan, H Thallib, yang juga Dosen Fakultas Hukum Unsam Langsa.

H Thallib, yang juga mantan Wakil Ketua PWI Aceh, juga meminta kepada semua pihak kita semuanya menjaga Rumah Sakit Kebanggaan masyarakat Aceh Timur ini.
H Thallib yang juga Putra Aceh Timur, kelahiran Kecamatan Madat, meminta kepada semua pihak baik.masyarakat, dan juga insan Pers agar dapat kita jaga dan mohon kerja samanya kedepan lebih baik, ujarnya. (  Red/Rls )

Lhoksukon - Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) “Makmue Beusaree” Gampong Lancang Barat Kecamatan Dewantara, Aceh Utara menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PAD) puluhan juta rupiah di tahun 2019.

Direktur Bumdes Miswar Amiruddin mengatakan, sejak berdirinya Bumdes Tahun 2016 ada beberapa unit usaha yang telah  berjalan seperti unit usaha penyewaan Handtractor, teratak/tenda dan Budidaya melon.

"Unit usaha Percetakan ADG Printing sendiri baru didirikan pada akhir tahun 2018. Pada tahun 2019 sudah menghasilkan PADes sebesar Rp. 66.673.000," katanya.

Jelasnya, Hasil Bumdes itu disalurkan untuk membayar Honorarium Imum Dusun sebesar Rp. 14.400.000 untuk enam dusun, dan untuk bayar hutang pembangunan lantai masjid sebesar Rp. 52.273.000.

"Sekarang ini ada beberapa kendala yang dihadapi oleh unit usaha percetakan ADG Printing, seperti seringnya mati lampu sehingga menggangu proses produksi percetakan, dan kekurangan beberapa mesin pendukung dalam proses produksi,"terang Miswar.

Tambahnya,"Untuk saat ini unit usaha percetakan ADG Printing menghasilkan omset perbulan sebesar Rp. 50.000.000." tutupnya.

Lhokseumawe - Ribuan jenis ikan dengan berbagai ukuran mati dan terapung di Pelabuhan Umum Krueng Geukuh, berdampingan dengan Desa Blang Naleung Mameh, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe.

Dugaan sementara, matinya ikan tadi, karena tercemar limbah PT. Pupuk Iskandar Muda (PT. PIM). Koresponden MODUSACEH.CO di Lhokseumawe, memantau langsung kejadian ini.

Hasilnya, ribuan ikan yang mati dan mengapung dipermukaan laut itu, sudah menebarkan bau busuk menyengat.

Ironisnya, kondisi ini ternyata sudah berlangsung sejak Jumat (14/2/2020) lalu dan warga Desa Blang Naleung Mameh hanya pasrah dengan keadaan ini.

Bahkan, karena tidak tahan mencium bau tak sedap, warga terpaksa mengutip ikan mati yang sudah membusuk lalu, menguburkannya dalam pasir.

Kondisi ini telah membuat roda perekonomian para nelayan setempat macet dan kehilangan pendapatan harian.

Penyebabnya, ikan mati mendadak seperti pengalaman yang pernah terjadi sebelumnya diakibatkan laut yang tercemar sejenis limbah.

Junaidi, salah seorang nelayan Desa Blang Naleung Mameh mengatakan. Kejadian aneh ini sudah terjadi hampir satu pecan, tanpa ada pihak yang bertanggung jawab.

Dijelaskannya, kondisi aneh ini mulai terasa sejak satu pekan lalu lantaran banyak warga yang mandi laut dan merasa gatal serta mata menjadi perih.

Junaidi menyebutkan, seperti pengalaman yang pernah terjadi sebelumnya, setiap kali tercemar limbah (kemungkinan sejenis amoniak), air laut berubah menjadi berbusa.

Disusul banyak ikan yang mendadak mati dan terapung di perairan Pelabuhan Umum Krueng Geukuh.

Sehingga kondisi ini bukan hanya merugikan warga lingkungan PT. PIM, tapi juga membahayakan kesehatan makhluk hidup lainnya.

Apalagi, para nelayan juga tidak berani melaut, karena kondisi laut tercemar limbah dan ikan banyak yang mati.

“Sejak Jumat lalu, kami tidak bisa melaut karena airnya tercemar limbah. Banyak ikan mati terapung di laut. Karena sudah membusuk terpaksa kami kutip lalu menguburkannya agar mengurangi bau busuk bangkai ikan,” ujarnya.

Junaidi mengaku warga dan nelayan sekitar PT. PIM, sudah sering mengalami kejadian seperti itu. Namun, tidak ada penanganan dan pihak yang bertanggung jawab.

Junaidi berharap ada pihak yang bertanggung jawab untuk mengatasi persoalan pencemaran limbah yang sering terjadi ini.

Karena sebagian besar nelayan setempat bergantung hidup dari penghasilan ikan yang ada di sekitar Pelabuhan Umum Krueng Geukuh.

Junaidi juga meminta pemerintah turun tangan untuk membantu mengatasi persoalan pencemaran limbah, agar neLayan tidak kehilangan mata pencaharian.

Sementara itu, Kabag Humas PT. PIM Nasrun yang dikonfirmasi media ini melalui WhatsApp (WA) membenarkan kejadian itu. “Benar Pak, sudah saya infokan pada Bidang Lingkungan Hidup. Semoga bisa dikendalikan. Amin,” jawab Nasrun.

Apakah benar dari limbah PT.PIM? Tanya wartawan media ini. Nasrun tak lagi menjawabnya.| Modusaceh.co

Keluarga sambut delapan mahasiswa dari Wuhan saat tiba di Aceh. (CNN Indonesia/Dani Randi)
Banda Aceh - Delapan mahasiswa asal Aceh telah selesai menjalani masa observasi di Natuna, Kepulauan Riau. Mereka tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh, disambut keluarga dan rekan masing-masing, Senin (17/2).

Tangis haru pun pecah saat keluarga mahasiswa yang menunggu sejak pagi di Bandara bertemu langsung dengan mereka. Para mahasiswa kemudian dibawa ke posko informasi corona Pemerintah Aceh di Lamprit, Banda Aceh.

Mahasiswa yang dipulangkan ke Aceh sebanyak 11 orang. Namun, tiga di antaranya baru akan mendarat pada Selasa (18/2). Sementara delapan mahasiswa dibagi dalam dua jadwal penerbangan. Hayatul bersama tiga rekannya yaitu Ory Safwar, Siti Mawaddah, dan Maisal Jannah masuk rombongan pertama. Sementara rombongan kedua adalah Intan Maghfirah, Alfi Rian Tamara, Ita Kurniawati, dan Jihadullah.

Said, Ayah Intan Maghfirah, bersyukur atas kepulangan anaknya dalam kondisi sehat. Said menyambut kedatangan Intan bersama istri, anak, dan juga sahabat.

Said mengaku kerap berkomunikasi selama Intan terisolasi di Kota Wuhan. Hal itu untuk memastikan kondisi Intan dalam keadaan sehat.

"Dari Wuhan ananda sehat, apalagi setelah mendapat perawatan dari pemerintah yang sudah memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pelajar kita. Saya bersyukur dan terima kasih atas kembali anak-anak kita," ujarnya.

Mahasiswa yang tiba di Aceh ini pun mendapat sertifikat tanda kesehatan dan negatif corona setelah menjalani observasi di Natuna.

"Kami dinyatakan sehat. Kami juga ada dikasih semacam sertifikat kesehatan, bahwa kami bebas dari virus sehingga masyarakat tidak perlu takut," kata Intan.

Sementara itu, Jihadullah mahasiswa Wuhan University asal Banda Aceh, juga memastikan kondisi mereka dalam keadaan baik. Dirinya sangat bersyukur bisa kembali setelah menempuh perjalanan panjang dari Wuhan, Natuna, Jakarta, hingga menginjakkan kaki di Aceh.

"Pastinya masyarakat tidak perlu khawatir, khususnya kami mahasiswa yang ada di Aceh. Kami baik-baik saja, kami sudah menjalani karantina dan kami dinyatakan sehat," katanya. | CNN

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari saat merilis hasil tangkapan. (Dok JawaPos.com)
Medan - Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali membongkar penyelundupan sabu sebesar 33,9 kilogram. Dalam operasi ini, BNN telah mengamankan sembilan orang tersangka.

Deputi Berantas BNN, Irjen Arman Depari menyampaikan, sebanyak 33,9 kilogram sabu tersebut didatangkan dari Malaysia melalui jalur laut ke Indonesia. Pengungkapan ini dilakukan dari dua operasi yang dilakukan secara bersamaan.

Operasi pertama dilakukan di daerah Idi Rayeuk, Aceh Timur. Dalam pengungkapan kasus ini, BNN bersama kantor Bea dan Cukai Aceh mengamankan lima orang tersangka.

“Penyelundupan sabu dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur laut, jumlah barang bukti yang berhasil diamankan 18,9 kilogram,” kata Arman dalam keterangannya, Senin (17/2).

Secara bersamaan, BNN yang dibantu oleh kantor Bea dan Cukai Sumatera Utara berhasil mengamankan 15 kilogram sabu dari Malaysia ke Teluk Nibung Tanjung Balai Asahan. Dalam operasi ini, BNN berhasil menangkap empat orang tersangka.

“Tim BNN melakukan penangkapan terhadap tersangka Aris yang membawa narkoba dengan sepeda motor dibungkus dengan karung berisi 15 kilogram narkoba, atas keterangan Aris bahwa pengendali dan pemilik narkoba tersebut adalah Aflah penduduk kisaran,” ucap Arman.

Arman menyebut, ketika tim hendak menangkap Aflah, namun dia berupaya melarikan diri dan melawan dengan menabrak petugas. Sehingga terjadi pengejaran dan petugas BNN terpaksa mengeluarkan timah panas terhadap tersangka.

“Ahirnya mobil dapat di hentikan pengemudi dan Aflah mengalami luka di bagian kepala akibat benturan dan Yuniat, istri Aflah yang juga berada dalam mobil mengalami luka tembakan pada bagian punggung,” terang Arman.

Lebih jauh, Arman menuturkan Aflah meninggal dunia saat mendapat perawatan medis di RS Bhayangkara pada Minggu (16/2) kemarin. Saat ini, semua tersangka dan barang bukti diamankan di BNNP Sumatera Utara. “Barang bukti akan dibawa besok pagi ke Jakarta melalui Bandara Halim Perdana Kusuma,” pungkasnya. | Jawapos

ACEH BARAT - Sekelompok massa yang merupakan anggota Komite Peralihan Aceh (KPA) atau mantan kombatan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) dan simpatisannya menggagalkan Musyawarah Wilayah Partai Aceh yang digelar di sebuah hotel di ruas Jalan Teuku Umar, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Minggu (16/2) sore.

Terjadi kericuhan di luar aula hotel, yang menyebabkan Muswil Partai Aceh yang mengagendakan pemilihan ketua baru di partai lokal tersebut gagal dilaksanakan. Hanya agenda seremonial saja yang bisa dilaksanakan.

Seratusan personel polisi dari Polres Aceh Barat dan kendaraan Barracuda juga dikerahkan ke lokasi untuk mengamankan muswil.

Sejumlah pengurus dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Aceh, yakni Adnan Beuransah, Azhar Abdurrahman, dan Tarmizi Panyang yang akan hadir ke lokasi muswil juga terpaksa menumpang kendaraan Barracuda milik polisi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Hingga Minggu malam, massa dari partai lokal tersebut masih berkumpul di beberapa titik di Meulaboh, Ibu Kota Kabupaten Aceh Barat, menunggu kejelasan agenda muswil yang tertunda sambil menunggu keputusan dari Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Aceh yang hadir ke Aceh Barat.

"Kami tetap menolak kegiatan Muswil Partai Aceh di Aceh Barat apabila dilaksanakan tidak sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Aceh," kata Ketua Pimpinan Sagoe (cabang) Kecamatan Woyla, Aceh Barat, Hamdani, Minggu malam.

Ditegaskan, para pengurus bersama simpatisan partai lokal tersebut tetap akan menolak kegiatan muswil apabila kegiatan ini dilaksanakan secara tertutup, dan mereka menolak apabila seluruh kader partai tidak diundang dalam kegiatan muswil.

Mereka juga menuntut Dewan Pimpinan Partai Aceh segera memberi kejelasan dan mendesak agar kegiatan muswil digelar ulang, dan dilaksankan secara demokratis.

"Kalau acara muswil dilaksanakan tidak secara terbuka dan aturan partai, kami tetap akan menolak," katanya.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Aceh Kabupaten Aceh Barat Samsi Barmi dalam keterangannya kepada wartawan di Meulaboh mengatakan pada prinsipnya kegiatan muswil tetap berjalan sesuai agenda yang telah direncanakan.

Namun untuk keputusan selanjutnya, pihaknya masih menunggu arahan dai DPP Partai Aceh terhadap mekanisme pemilihan pimpinan partai lokal di Aceh Barat.

Sedangkan Plt Sekretaris Partai Aceh Yussan yang dikonfirmasi terpisah menolak memberikan keterangan terkait kericuhan saat pelaksanaan muswil.

"Nanti kami akan membuat keterangan saat jumpa pers. Untuk waktunya akan kami beritahu," katanya. (antara/jpnn)

Idi - BNN dan Bea Cukai Sumut dan Aceh bekerjasama melakukan operasi secara bersamaan sejak hari Kamis 14 – 16 Ferbuari 2020.

Dari hasil operasi bersama tersebut, Didaerah Idi Rayuek Aceh Timur BNN dan Bea Cukai berhasil menangkap 5 orang tersangka yang melakukan penyeludupan sabhu dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur laut dengan barang bukti yang diamankan sebanyak 18,9 Kilo gram jenis Sabu-sabu.

Pada saat bersamaan juga, BNN juga berhasil menangkap 4 orang yang membawa sabu dari malaysia ke teluk Nibung Tanjungbalai Asahan, Sumatera Utara.

Deputi Pemberantasan BNN, Arman Depari mengatakan, awalnya pihaknya menangkap 4 pelaku di Aceh Timur. Para pelaku menyelundupkan sabu dari Malaysia ke Indonesia lewat jalur laut.
“Ditangkap di daerah Reyeuk Aceh. Dari tangan mereka diamankan 18,5 Kg Sabu,” kata Arman lewat keterangannya, Minggu (16/2).

Identitas 4 bandar yang ditangkap belum diungkap BNN.
Arman menuturkan, selain menggerebek 4 bandar di Aceh, pihaknya juga menangkap 1 bandar narkoba bernama Aflah di Tanjung Balai, Sumut. Namun, saat akan ditangkap Aflah berusaha melarikan diri dengan mengendarai mobil bersama istrinya sehingga polisi terpaksa menembak.

Berikut kronolis Kejadiannya,

Team BNN melakukan penangkapan terhadap tersangka ARIS yang membawa narkoba seberat 15 kilo gram.

Untuk mengkelabui petugas, Aris membawa Narkoba sejenis sabu – sabu tersebut di bonceng dengan di bungkus karung.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan oleh Pihak BNN, Aris mengaku kalau Narkoba tersebut adalah milik Aflah warga Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

Team BNN langsung melakukan pengejaran terhadap Aflah.

Namun Team hendak melakukan penangkapan, Aflah melarikan diri dengan menggunakan Mobil dan sempat menabrak petugas.

Team BNN terus melakukan pengejaran akan tetapi Aflah tidak mau berhenti, Segingga petugas BNN memberikan tembakan.

Akhirnya mobil dapat di hentikan , pengemudi atas nama AFLAH luka di bagian kepala akibat benturan dan istri AFLAH juga berada dalam mobil luka tembakan pada bagian punggung.

Tersangka atasnama AFLAH dan Istrinya bernama YUNIAR langdung dibawa ke Rs Bhayang kara untuk mendapat pertolongan.

Namun pada hari minggu (16/02/20) tersangka atasnama AFLAH Meninggal Dunia di RS Bhayangkara.

Saat ini seluruh tersangka dan barang bukti diamankan di BNNP sumut dan akan dibawa besok pagi ke jakarta melalui bandara Hali Perdana Kusuma. | Realitarakyat.com

Banda Aceh - Provinsi Aceh menjadi salah satu provinsi dari 11 provinsi yang akan mengawali Rapat Kerja Percepatan Penyaluran dan Pengelolaan Dana Desa 2020. Raker tersebut direncanakan digelar di AAC Dayan Dawood, Selasa (18/2/2020).

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh, Azhari, mengatakan, Aceh bersama sepuluh provinsi lain bakal menggelar Raker tahap pertama. “Sementara 22 provinsi lain bakal menggelar raker pada 20 – 25 Februari 2020,” kata Azhari.

Azhari mengatakan sekitar 2000 peserta akan ikut dalam raker yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB pagi.

Sementara itu, Kepala Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, mengatakan, Raker Dana Desa 2020 akan dihadiri unsur provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan gampong.

Mereka yang akan mengisi materi raker itu, kata Iswanto, adalah pihak dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Keuangan, Dirjen Bina Pemdes, Direktorat Pengawasan Akuntabilitas Keuangan, Pembangunan dan Tata Kelola Pemerintahan Desa dan BPKP. | Waspada

Ilustrasi
Gunungkidul – Dugaan adanya aroma kongkalikong antara Kepala Desa Bendung dengan oknum Jaksa Penuntut Umum (JPU) Gunungkidul untuk memenjarakan AN, seorang wartawan, semakin menyengat. Hal ini terlihat dari tuntutan JPU atas perkara pemerasan yang melibatkan AN di Pengadilan Negeri Wonosari, Gunungkidul, Daerah Istimewah Yogyakarta.

Sebagaimana diketahui, JPU Kejaksaan Negeri Gunungkidul, Siti Junaidah, SH dan Niken Retno Widarti, SH, Kamis (13/2/2020) lalu, membacakan tuntutan terhadap AN yang didakwa melakukan pemerasan terhadap Kepala Desa Bendung. Sejumlah pihak menilai bahwa materi tuntutan kedua JPU tersebut janggal, penuh rekayasa, dan dipaksakan. Wajar jika akhirnya para pihak yang mengamati proses penanganan kasus ini menduga bahwa JPU telah bersekongkol dengan Kades Bendung, Didik Rubiyanto (yang sakit hati karena diberitakan oleh AN terkait perselingkuhan – red) untuk memenjarakan wartawan AN.

JPU mendakwa AN melakukan pemerasan sejumlah Rp. 1 juta terhadap Kepala Desa Bendung, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Atas dugaan tindak pidana pemerasan tersebut, JPU menuntut AN dengan pidana penjara selama 1 tahun 2 bulan.

Menurut JPU, terdakwa AN terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “pemerasan” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 369 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHPid). JPU juga meminta hakim memerintahkan agar terdakwa segera menjalani pemidanaan setelah putusan hakim mempunyai kekuatan hukum tetap.

Ketika ingin dikonfirmasi terkait tuntutan atas wartawan AN itu usai persidangan, JPU enggan memberikan keterangan. Keduanya menghindar dari kejaran wartawan dan bergegas meninggalkan tempat.

Secara terpisah, menanggapi tuntutan tersebut, Pimpinan Redaksi SUARAKPK, Imam Supaat, menilai  bahwa tuntutan jaksa sangat berlebihan. Menurutnya, JPU tidak melihat dan mempertimbangkan fakta yang terungkap di pengadilan. Bahkan JPU tidak mendengarkan keterangan dan pengakuar para saksi yang diajukan oleh JPU sendiri.

Diungkapkan Imam, bahwa perkara tersebut mempersoalkan kalimat yang tertulis dalam pesan WhatsApp, dimana AN diasumsikan telah mengirim sebuah kalimat meminta uang kepada Kepala Desa Bendung untuk mengkondisikan pemberitaan. “Yang ada, justru AN ini memberitakan semua peristiwa yang dilakukan oleh Kepala Desa Didik Rubiyanto, mulai dari perselingkuhannya, hingga melahirkan anak. Namun Didik Rubiyanto ingkar janji untuk menikahi wanita tersebut sampai sekarang yang sudah berganti tahun,” tutur Imam saat ditemui di base camp Perwakilan Redaksi Media SUARAKPK, Kedungpoh, Ngelipar, DIY, Sabtu (15/2/2020).

Selain itu, lanjut Imam, AN juga berhasil membongkar dugaan pemalsuan dokumen dan tanda tangan pengambilan pensiun warganya yang sudah meninggal untuk kepentingan pribadi selama hampir dua tahun. “AN berhasil mendapatkan bukti surat pernyataan dari Didik Rubiyanto yang mengakui bahwa dirinyalah yang telah melakukan pengambilan dana pensiun warganya yang sudah meninggal di BRI Unit Semit dan berjanji sanggup mengembalikan dana ke PT Taspen Yogyakarta,” jelas Imam.

Lebih lanjut Imam mengungkapkan bahwa saat aparat polisi melakukan “OTT” terhadap AN yang diduga melakukan pemerasan terhadap Didik Rubiyanto, tidak ditemukan bukti apapun berupa uang atau barang pada AN dan istrinya, yang kebetulan bersamanya saat itu. “Saat penggeledahan di kantor Polsek Semin, Polisi tidak menemukan bukti apapun sebagaimana dituduhkan. Kemudian, AN bersama istrinya dibawa kembali ke tempat dimana dia ditangkap (sebuah warung makan – red). Sesampai di lokasi, ternyata sudah ada amplop yang entah isinya apa di atas meja tempat AN dan istrinya tadi makan,” jelas Imam.

Merasa tidak mengetahui tentang amplop tersebut, lanjut Imam, AN menolak untuk mengakui bahwa ia menerima amplop (yang kemudian diketahui berisi uang Rp. 1 juta) itu. Namun demikian, Polisi memaksa AN untuk mengakui bahwa dirinya menerima amplop tersebut.

Berdasarkan fakta lapangan dan kesaksian yang disampaikan para saksi di pengadilan, baik yang diajukan oleh JPU maupun terdakwa AN, sangat jelas bahwa AN tidak terbukti menerima uang dan melakukan pemerasan terhadap Kades Bendung Didik Rubiyanto. Oleh karena itu, sangat disayangkan jika JPU telah bersikap tidak adil dalam kasus ini dengan tetap menuntut wartawan AN dengan hukuman 1 tahun 2 bulan penjara. (IST/Red)

Tim gabungan Satuan Kerja Ketentraman dan Ketertiban Kota (SK4) Bukittinggi, Sumatera Barat, Sabtu (15/2/2020) malam menggelar razia penyakit masyarakat ke sejumlah penginapan dan hotel kelas melati.iNews TV/Sikumbang
BUKITTINGGI - Tim gabungan Satuan Kerja Ketentraman dan Ketertiban Kota (SK4) Bukittinggi, Sumatera Barat, Sabtu (15/2/2020) malam menggelar razia penyakit masyarakat ke sejumlah penginapan dan hotel kelas melati.

Di kawasan Pasar Banto, kamar-kamar penginapan ditemukan kosong sepi pengunjung. Sementara di kawasan wisata Jalan Ahmad Yani, Kampuang Cino petugas memeriksa identitas pengunjung penghuni kamar hotel kelas melati. Di Hotel Tigo Balai, petugas mendapati pasangan yang tidak memiliki surat nikah resmi.

Keduanya yakni Friska Rupina Boru Hutagalung (30), guru honorer di Kabupaten Kuantan Singingi, Propinsi Riau dan Refando Simbolon (30), warga Kecamatan Kuantan Tengah.

Saat diinterogasi, mereka mengaku terpaksa menginap di Bukittinggi, karena kecapean berboncengan sepeda motor dari Tapanuli Tengah, Propinsi Sumatera Utara usai mengikuti tes CPNS.

Namun, saat ponsel Refando diperiska, petugas mendapati sejumlah foto dan video mesum mereka yang diakui kerap dilakukan keduanya di beberapa hotel sebelumnya.

Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias yang ikut dalam razia menyebutkan, razia penyakit masyarakat selama dua hari pada Jumat dan Sabtu malam dilakuan karena warga khawatir, kenakalan remaja dan penyakit masyarakat berupa pelanggaran asusila marak mengatasnamakan perayaan valentine day.

"Kita ingin tau bahwa valentine day ini kan bukan budaya kita, jadi kita adakan razia dan alhamdulillah yang tadinya dikhawatirkan oleh masyarakat yaitu banyaknya remaja memanfaatkan valentine day untuk berbuat asusila menginap di hotel tidak terjadi," ujar Ramlan.

"Namun tadi ada satu pasangan dari luar daerah tidur di hotel tanpa surat nikah, dia guru honor, anak ini sebetulnya adalah anak baik-baik bukan perempuan nakal, tapi yang diperbuatnya salah tanpa nikah tidur di hotel, untuk itu kita lakukan pembinaan karena kita di sini tentu bukan saja melakukan tindakan sesuai perda tapi bagaimana membina dan menasehati mereka ini," tambahnya.

Kedua pelaku dibawa ke kantor Satpol PP untuk diproses lebih lanjut, berupa pencatatan identitas, menandatangani surat perjanjian tidak melakukan hal serupa di kota ini di kemudian hari. | Sindonews

StatusAceh.Net - Sungguh tak disangka virus corona alias COVID-19 benar-benar telah menjadi ancaman paling berbahaya dunia. Bagaimana tidak hingga hari ini Minggu 16 Februari 2020, sudah hampir 70 ribu orang terjangkit.

Berdasarkan data terkini yang disiarkan Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE, tercatat sudah 69,264 orang positif terjangkit virus mematikan ini.

Dari jumlah itu, sebanyak 1,669 orang meninggal dunia dan baru sebanyak 9,772 orang telah berhasil disembuhkan.

Korban meninggal dunia terbanyak terdata berada di Kota Hubei, China. Di kota ini sudah 1,596 orang meninggal dunia. Lalu 13 orang tewas di Kota Henan, China dan dan 11 orang tewas di Kota Heilongjiang, China.

Virus corona COVID-19 juga telah menyerang hampir semua benua di dunia. Mulai dari Benua Asia, Amerika Utara, Benua Australia, Benua Afrika dan Benua Eropa.

Corona tak terdeteksi menyerang Benua Amerika Selatan dan Benua Antartika saja. Tercatat corona telah menyerang 29 negara di dunia.

Mulai dari China, Singapura, Hong Kong, Jepang, Thailand hingga Amerika Serikat, Uni Emirat Arab dan Mesir. Jumlah warga yang terjangkit virus ini terbanyak berada di China dengan jumlah sebanyak 68,507 penderita. | Vivanews
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.