2018-01-14

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

Darwin saat memperlihatkan hewan supot bui/bekicot berkaki
ACEH UTARA- Aneh tapi nyata itulah pemandangan yang terlihat pada seekor binatang yang tengah menjadi tontonan warga Gampong Kubu dan Lhokcut Kec.Sawang Kab.Aceh Utara.

Jika diperhatikan dari cangkang hewan ini seperti supot bui atau bekicot namun saat diperhatikan hewan yang keluar dari cangkang bekicot ini adalah seperti siput.

Darwin (34) warga Gampong Lhokcut menceritakan dirinya menemukan hewan aneh tersebut pada Sabtu (20/1/2018) pukul 19:30 WIB saat dirinya hendak ke warung kopi, sekitar 500 Meter dari dari kediamannya melihat supot bui atau bekicot berjalan sangat cepat.

“ Saya turun dari honda saya karena heran saya lihat kenapa supot bui cepat kali jalannya,waktu sudah saya ambil terkejut saya kok berkaki begini supot bui “,ujar darwin saat ditemui di tengah2 warga yang menyaksikan hewan aneh tersebut.

Salahseorang warga setempat meyakini jika itu adalah supot bui atau bekicot namun soal hewan yang mendiami cangkah tersebut adalah siput mengatakan tidak munkin karena siput hanya hidup didaerah laut.

" Kalau kita lihat cangkang ini supot bui,tapi hewannya mirip siput tapi bukan siput,kalau iya pun dari mana siput itu datang,daerah kami ini jauh dari laut ",ungkap mugreb salah seorang warga yang ikut menyaksikan hewan aneh tersebut.(Red)

LAMPUNG- Komunitas Shodaqoh Menuju Taqwa Allah (METAL) Provinsi Lampung kaget mendapatkan kiriman paket bantuan berupa kitab suci Al-Qur'an dan Iqra dari perwira menengah Polri yang kini menjabat sebagai Wakapolresta Pekanbaru yaitu AKBP Edy Sumardi P SIK.

Ketua pengurus METAL Lampung Yus Anwar menghubungi Wakapolresta Pekanbaru AKBP Edy Sumardi P SIK melalui via seluler dengan menanyakan bantuan yang telah diberikan kepada mereka serta mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Perwira lulusan Akbri 1996 tersebut,Jum'at (19/01/2017) pukul 14.00 WIB.

"Terimakasih kepada bapak Edy dan keluarga yang sudah peduli dan perhatian kepada komunitas kami. Apalagi beliau dikenal sama masyarakat luas tentang Program Jum'at Barokahnya. Kami sangat salut dan bangga kepada sosok polisi yang memiliki jiwa sosial sangat tinggi, kami mendoakan semoga bapak AKBP Edy Sumardi P SIK beserta keluarga selalu diberikan kesehatan, dilimpahkan rezkinya serta dikabulkan niat atau cita- citanya.Amin,"terang Yus Anwar  kepada media ini.

Cak Yus sapaan akrab ketua komunitas METAL tersebut menambahkan bahwa bantuan yang diberikan oleh Wakapolresta Pekanbaru tersebut akan disalurkan keseluruh Masjid, Ponpes dan TPA yang ada di seluruh kabupaten / kota se Provinsi Lampung yang membutuhkan. 

Sementara sang Inisiator Program sosial Jum'at Barokah AKBP Edy Sumardi P SIK kepada awak media menyebutkan dirinya beserta keluarga memberikan bantuan berupa Al-Qur'an dan Iqra setelah mendapatkan informasi tentang adanya sebuah komunitas di Provinsi Lampung yang bernama METAL bergerak dalam menyalurkan bantuan-bantuan kepada Masjid, TPA maupun Pos Pendidikan (Pospen).

“Jangan lihat dari berapa banyak atau jumlah yang kami berikan. Kami ikhlas buat saudara-saudara kami yang di Lampung. Semoga bantuan tersebut dapat bermanfaat dalam upaya untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,"tutup Edy. (Red/Rls)

Budi Waseso
JAKARTA- Kepala Badan Narkotika Nasional ( BNN) Budi Waseso akan memasuki masa pensiun dari kepolisian pada Maret 2018. Perwira tinggi Polri berpangkat komisaris jenderal itu mengatakan, tidak sedikit juga pihak yang senang jika dirinya pensiun dan tak lagi menjabat sebagai kepala BNN.

Mereka yang senang itu, kata Buwas, terutama berasal dari pihak yang tidak suka ketegasan kebijakannya dalam memberantas narkoba dan dalang di baliknya.

"Sekarang sudah pada tepuk tangan Kepala BNN sudah mau selesai. Dipikir Kepala BNN ganti, tidak begini (tegas) lagi," kata Buwas di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (17/1/2018).

Buwas mengatakan, saat ini Polri sedang menyiapkan calon penggantinya. Ia ingin perwira yang menggantikan dirinya lebih hebat dan sikap tegas ketimbang dirinya dalam mengemban tugas.

"Mudah-mudahan pengganti saya punya kehebatan lebih dari saya. Saya yakin banyak yang lebih dari saya," kata Buwas.

Buwas mengakui tak mudah menjadi kepala BNN. Calon tersebut harus memenuhi persyaratan yang cukup berat sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Narkotika, khususnya Pasal 69. Di situ disebutkan bahwa syarat yang dibutuhkan adalah pengalaman paling singkat lima tahun dalam bidang penegakan hukum.

"Dan paling singkat dua tahun dalam penyidikan pemberantasan narkotika," kata Buwas.

Namun, kata Buwas, yang paling utama adalah integritas perwira tersebut. Selain itu, komitmennya juga harus kuat dalam menjalankan tugas di BNN.

"Saya rasa calonnya banyak," kata Buwas.(Red/kompas)

Lhoksukon - Satuan Reserse Narkoba Polres Aceh Utara meringkus 7 pria di lokasi transaksi narkoba di Gampong Pie, Kecamatan Samudera. Mereka ditangkap sekitar pukul 18.00 WIB, Kamis (18/1/2018).

Kapolres Aceh Utara AKBP Ahmad Untung Surianata melalui Kasat Reserse Narkoba AKP Ildani Ilyas mengatakan, tersangka ditangkap berdasarkan adanya informasi dari masyarakat.

"Dari informasi, lokasi itu sering dijadikan sebagai lapak transaksi narkoba. Maka kita bergerak ke TKP (tempat kejadian perkara)," kata Ildani Ilyas.

Ildani menyebut, 7 pria itu masing-masing 4 warga Kecamatan Samudera, yaitu BK (25) warga Gampong Kleng, MI (34) warga Gampong Krueng Mate, JU (36) warga Gampong Bale dan ZA (40) warga Gampong Kuta Geulumpang.

"Sedangkan 3 lainnya, yakni JU (36) warga asal Gampong Dayah, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, MU (27) warga asal Kampung Lalang, Kecamatan Medan Sunggal dan RU (42) warga asal Kampung Tanah Seribu, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara," ujar AKP Ildani Ilyas melalui telepon seluler, Kamis malam.

Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita barang bukti berupa sabu-sabu seberat 1,51 gram, 1 pipa kaca berisi sabu-sabu, 1 set bong, 2 gunting dan 2 macis.

"Penggerebekan kita lakukan di salah satu rumah milik tersangka RU di desa tersebut. Kini mereka bersama semua barang bukti telah kita bawa ke Satresnarkoba," kata AKP Ildani Ilyas. | goaceh

LHOKSEUMAWE- Polres Lhokseumawe berhasil meringkus tersangka kurir Narkoba diduga jenis sabu di jalan Medan-Banda Aceh Simpang Ektren Kecamatan Samudra Kabupaten Aceh Utara. Polisi berhasil menyita 2 paket besar dengan berat sekitar 0.2 kg diduga sabu yang disimpan didalam celana dalam tersangka." Rabu (17/01/2018) pukul 14.00 WIB

Tersangka yang ditangkap yakni ZA (21) tahun Wiraswasta warga Bireun dan MU Bin MA (31) tahun, Wiraswasta warga Meuraxa Banda Aceh.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman, SH, S.Ik, MH melalui Kasat Narkoba Iptu Zeska Zulian mengatakan, penangkapan tersebut berawal dari informasi masyarakat bahwa ada 2 orang laki-laki yang diduga membawa sabu dalam jumlah besar dari Aceh Tamiang untuk dibawa ke daerah Krung Mane Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara dengan menumpang kendaraan umum jenis Minibus L300 warna putih dengan Nopol BL 1149 GZ.

“Menerima informasi tersebut tim Opsnal Satuan Narkoba dibantu personil Satuan Reskrim melakukan penghadangan. Sekitar pukul 14.00 Wib (17/01) minibus L300 tersebut melintas di simpang ekstren dan langsung kita hadang untuk dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan.” ungkap Iptu Zeska

Sambungnya, dalam pemeriksaan 1 orang pria, MA (31) yang dicurigai duduk disamping supir dan 1 orang temannya, ZA (21) duduk dibelakang diturunkan untuk dilakukan penggeledahan badan. Saat digeladah ditemukan benda yang diduga Narkoba jenis Sabu sebanyak 2 bungkus besar dikemas dalam plastik transparan yang disembunyikan ZA (21) didalam celana dalam miliknya. Tersangka ZA mengaku barang bukti tersebut dibawa dari Aceh Tamiang.

“Barang bukti diduga sabu berhasil kita sita sebanyak 2 paket besar dengan berat sekitar 202 gram atau 0,2 kg. Selain itu juga diamankan barang bukti 1 unit Hp merk Samsung warna hitam dan 1 unit Hp merk Samsung warna putih.”ungkap Kasat Narkoba

Saat ini tersangka diamankan di Satres Narkoba Polres Lhokseumawe untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.(RMD)

Jakarta - Pemerintah terus mempermudah proses pencairan dana desa. Langkah ini dilakukan agar dana desa benar-benar memberikan dampak positif bagi percepatan pembangunan kawasan perdesaan. Jika sebelumnya proses pencairan baru bisa dilakukan paling awal di bulan Maret, mulai tahun ini kepala desa sudah bisa menerima dana desa di bulan Januari.

Selain itu persyaratan pencairan juga dipermudah di mana format laporan pertanggungjawaban penggunaan dana desa yang harus diserahkan oleh pemerintah desa dibuat lebih simple.

"Kita sudah melakukan evaluasi dari tahun lalu, untuk tahun ini ada perubahan bentuk untuk lebih mempermudah pencairan dana desa. Kalau tahun lalu baru bisa cair bulan Maret, Agustus atau bahkan ada yang Desember, untuk tahun ini Januari sudah bisa dicairkan," ujar Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo saat menjadi pembicara dalam kegiatan Sarasehan Nasional Mahasiswa dan Masyarakat Desa di Pulau Sumba, yang diselenggarakan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di Waikubak, Kabupaten Sumba Barat.

Dia menjelaskan upaya untuk mempermudah pencairan dana desa merupakan komitmen pemerintah agar warga desa benar-benar mendapatkan manfaat dari dana desa. Menurutnya dana desa dalam tiga tahun terakhir telah terbukti banyak membantu ketersediaan infrastruktur mulai dari jalan, jembatan, hingga ketersediaan sarana pendidikan anak usia dini (PAUD) dan Posyandu.

"Saya harap dana desa di Sumba Barat bisa dicairkan lebih cepat sebelum 25 Januari sehingga bulan Februari sudah ada pembangunan" ujarnya.

Tahun ini, kata Eko dana desa akan disalurkan melalui tiga tahap yakni Januari, Maret, dan Juli. Nantinya dana desa akan dicairkan secara bertahap di mana bulan Januari sebanyak 20 persen, Maret sebanyak 40 persen dan Juli sebanyak 40 persen.

"Dana desa harus sebisa mungkin digunakan untuk kemakmuran masyarakat. Oleh karena itu jangan pernah gunakan kontraktor untuk mengerjakan proyek yang bersumber dari dana desa," katanya.

Dalam kesempatan tersebut Eko meminta penguatan peran kepala daerah maupun kepala desa dalam pengelolaan dana desa. Menurutnya harus ada keselarasan antara bupati dan kepala desa dalam mengarahkan penggunaan dana desa agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu kerja sama yang solid antara pemerintah kabupaten dan pemerintah desa dalam mempercepat pencairan dana desa.

"Sukses atau tidaknya setiap desa, tergantung kepala desa dan bupatinya. Saya tantang kadesnya, jangan sampai uangnya sudah sampai di kabupaten, desanya belum siap," tambahnya.

Bupati Sumba Barat, Agustinus Niga Dappa Wole, mengatakan Sumba perlu pendampingan dari intelektual muda pasca lulus. Dan berterimakasih kepada Kemendes PDTT karena turut membantu pengembangan kawasan transmigrasi. Ia berharap adanya sinergisitas lintas sektor untuk mempercepat pembangunan di Sumba Barat yg terdiri dari 63 desa dengan jumlah penduduk 15.8601 jiwa.

"Sumba Barat mempunyai produk unggulan mulai peternakan, perikanan, pertanian, perkebunan, taman nasional, pantai dan wisata budaya," katanya.

Sementara itu, Ketua umum GMKI Martin Philip Sahat Sinurat berharap mahasiswa ikut bergerak dan terpanggil untuk mengabdi ke desa.

"Kita dari GMKI berharap Pulau Sumba menjadi contoh hubungan baik antara masyarakat desa dengan investor, pemda dan lainnya. Bagaimana ikut terlibat membangun desa melalui dana desa," ujarnya.

Dalam kunjungan kerjanya ke Sumba Barat, Mendes Eko juga meresmikan PAUD Lolo Ole di Desa Kalimbukuni, Waikabubak dan peresmian jalan rabat Kampung Lete Kamugila, Desa Bera Dolu, Kecamatan Doli, Kab. Sumba Barat yang menggunakan dana desa tahun 2017 sebesar 74 juta, pengerjaannya dilakukan secara swakelola masyarakat setempat. | merdeka.com

Banda Aceh - Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin, Lc, MH,  menyampaikan apresiasi kepada Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) yang dinilai telah berperan aktif dalam penegakan syariat Islam di Aceh.

Hal itu disampaikan Mulyadi Nurdin disela-sela menghadiri pengajian rutin KWPSI, di Rumoh Aceh Kupi Luwak,  Lingke, Banda Aceh, Rabu malam (17/01/2018).

Mulyadi Nurdin mengakui KWPSI memiliki peran penting dalam memperkuat visi misi dan program pemerintah Aceh dalam mensosialisasikan syariat Islam kepada masyarakat, baik itu melalui pengajian rutin, seminar, pelatihan-pelatihan maupun melalui tulisan-tulisan di media. 

“Kehadiran KWPSI ini sangat efektif untuk memperkuat syariat Islam di Aceh, khususnya melalui tulisan-tulisan mereka di media, karena umumnya yang bergabung di KWPSI merupakan wartawan aktif,” ujar Mulyadi Nurdin yang juga sering dipercayakan untuk menjadi pemateri pada pengajian rutin KWPSI.

Apalagi kata Mulyadi, KWPSI yang telah berusia lima tahun pada Desember 2017 lalu, juga selalu hadir untuk melakukan pembelaan jika ada isu-isu miring dalam penerapan syariat Islam di Aceh.

“Salah satu peran KWPSI terlihat dalam rangka konversi Bank Aceh menjadi Bank Aceh syariah melalui kajian tulisannya, ” tambahnya.

Selain itu kata Mulyadi Nurdin, KWPSI selama ini juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial seperti santunan anak yatim pada hari-hari besar seperti Memperingati Maulid, Buka puasa bersama, meugang, bulan ramadhan dan qurban.(Rill)

LHOKSEUMAWE - Laka Lantas Bus Sempati Star kembali terjadi yang mengakibatkan seorang nenek meninggal dunia di kawasan Keude Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara."kamis (18/01/2018) sekitar pukul 05.30 WIB

Korban yang ditabrak Bus Sempati Star diketahui bernama Antikah (63) asal Desa Lapang Timu, Kecamatan Gandapura, Bireuen. Korban saat itu sedang berjalan kaki dari arah berlawanan dan meninggal dunia di lokasi kejadian."ujar Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman,  SH, S.Ik, MH melalui Kapolsek Muara Batu Iptu Bukhori Gam Cut, kamis pagi (18/01/2018)

Sambungnya,  insiden ini berawal bus Sempati Star BL 7553 AA yang disupiri Abdul Rahman (35) asal Seunuddon, Aceh Utara melaju dari Medan menuju Banda Aceh, sampai dilokasi bus tersebut menabrak korban yang sedang kaki yang bejalan ke arah timur, akibat kejadian tersebut korban meninggal dunia ditempat.” Imbuh Kapolsek

“Saat ini supir sudah diamankan dan kasus laka lantas tersebut sudah dikoordinasikan dengan unit laka lantas Polres Lhokseumawe untuk proses lanjut.” tegas Kapolsek.(RMD)

Bus Sempati Star jatuh ke jurang Kedabuhen di Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Kamis (18/1/2018) pagi tadi.
StatusAceh.Net - Masyarakat Aceh, Kamis (18/1/2018) pagi ini kembali dikejutkan dengan kecelakaan lalu lintas yang lagi-lagi melibatkan bus mewah Sempati Star.

Tragisnya, hari ini, terjadi dua kecelakaan sekaligus di dua kabupaten/kota di Aceh. Pertama di kawasan Keude Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara sekira pukul 05.30 WIB.

Dalam kecelakaan itu, bus Sempati Star menabrak seorang nenek yang sedang melintas. Korban tabrakan tersebut dikabarkan meninggal dunia.

Kecelakaan kedua terjadi di jalan nasional tepatnya di jurang Kedabuhen, Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.

Bus yang melaju dari arah Medan, Sumatera Utara menuju Aceh itu terguling di kawasan jembatan jurang Kedabuhen.

Kecelakaan itu juga menyebabkan korban meninggal dunia, seorang penumpang dikabarkan meninggal dunia karena terjepit di dalam bus.

Belasan lainnya juga mengalami luka-luka.
Atas kembali terjadinya kecelakaan dan kali ini beruntun di dua kabupaten, anggota DPRA yang juga Wakil Ketua Komisi IV, Asrizal Asnawi pagi tadi langsung menelepon Zulkarnaen, Kadishub Aceh.

"Saya telah menghubungi Kepala Dinas Perhubungan Aceh Pak Zul, untuk mengeluarkan surat pemberhentian sementara izin oprasional bus-bus Sempati Star tersebut," kata Asrizal kepada Serambinews.com.

Ia mengatakan, Kadishub menjawab akan mencari solusi, karena baru saja mereka membahas dengan tim KNKT pusat tentang hal ini. Dan berjanji akan membawa kasus perusahaan ini ke dalam rapat yang lebih teknis.

"Saya jawab, kelalaian pihak bus yang menyebabkan banyaknya jatuh korban jiwa ini bukan perkara rapat atau tidak rapatnya kita, ini nyawa orang yang melayang yang tidak mungkin bisa kita hidupkan lagi dengan hasil rapat kita," pungkas Asrizal. | Serambinews

StatusAceh.Net - Kecelakaan tunggal bus Sempati Star yang terguling di jurang Kedabuhen, Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Kamis (18/1/2018), merenggut satu korban jiwa dan belasan luka-luka.

Korban meninggal merupakan penumpang yang terjepit di dalam bus tersebut.

Sumber dari pihak kepolisian setempat yang dikonfirmasi Serambinews.com menyebutkan, bus yang melaju dari arah Medan Sumatera Utara menuju Aceh itu membawa 19 penumpang.

Hingga kini proses evakuasi terhadap korban masih berlangsung.

Sementara belasan penumpang yang luka-luka sudah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam.

Seperti diberitakan sebelumnya, bus Sempati Star tersebut melaju dari arah Medan, Sumatera Utara menuju Aceh. Bus tersebut terguling di jura Kedabuhen di Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, Subulussalam, tadi pagi.| Serambinews

Aceh Singkil - Polres Aceh Singkil menyita 67 ekor landak dari seorang warga di Kecamatan Penanggalan, Kota Subussalam, Aceh. Pelaku berinisial SA (32) kini harus berurusan dengan kepolisian setempat.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo, menjelaskan, penyitaan hewan yang dilindungi itu dilakukan Senin (15/1) sekira pukul 12.00 WIB, oleh tim Polres Aceh Singkil dan BKSDA Aceh. SA mengaku landak itu berasal dari Padang, Sumatera Barat.

"Kanit Tipidter Polres Singkil, menghubungi kami bahwa ada OTT di wilayah Kota Subussalam. Selanjutnya kami menurunkan tim untuk bergabung dengan tim Polres" kata Sapto dalam pesan singkatnya pada kumparan (kumparan.com), Rabu (17/1).

Saat didatangi polisi, SA tak bisa memperlihatkan dokumen izin untuk memelihara landak yang dilindungi itu. SA lalu dibawa ke Polres Singkil untuk dimintai keterangan.

Sapto mengatakan, usia landak itu bervariasi, mulai 1 hingga 4 bulan. Saat penggeledahan, polisi menyita 41 ekor, sementara 26 ekor lagi dititipkan ke SA sebelum dilepasliarkan kembali.

"Karena landak tersebut tidak memungkinkan untuk diangkut secara keseluruhan lantaran waktu sudah hampir malam dan Selasa (16/1) baru semua landak itu kita lepasliarkan kembali ke habitatnya," kata Sapto.

Atas perbuatannya memelihara puluhan ekor landak, SA diancam Pasal 21 ayat 2 UU Nomor 5 Tahun 1987 tentang Konservasi dan Sumber Daya Alam dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara. | Kumparan

,
Lhokseumawe - Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Agus Firman Yusmono beserta jajarannya mengucapkan Dirgahayu Hari Ulang Tahun Penerangan Angkatan Darat “Warastra Pesan Cakti” Ke-67, di Makorem 011/Lilawangsa, Lhokseumawe, Selasa (16/1/2018).

Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Agus Firman Yusmono mengatakan, bahwa insan Penerangan merupakan salah satu satuan terpenting sebagai sumber publikasi dan informasi bagi seluruh prajurit dan masyarakat di seluruh Indonesia.

Peran staf penerangan tidak kalah pentingnya sebagai garda terdepan bersama insan Pers dalam memberikan informasi kepada kahlayak ramai di seluruh Indonesia bahkan sampai dengan negara-negara tetangga lainnya melalui berbagai media diantaranya, media Cetak, Online, Radio dan Televisi.

Danrem berharap, keberadaan dan kehadiran penerangan menjadi berguna bagi TNI-AD, di mata masyarakat sehingga masyarakat baik dari sabang sampai Merauke, baik yang berada di Kota hingga Perdesaan di seluruh Indonesia dapat mengetahui tugas-tugas anak kadungnya Rakyat Indonesia yaitu para prajurit TNI dimanapun berada dan bertugas sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, sebut Danrem.

Selain itu, Danrem sangat mengapresiasi tugas-tugas yang dilakukan selama ini oleh prajurit TNI Penerangan Angkatan Darat di seluruh Indonesia, khususnya Staf Penerangan Korem 011/Lilawangsa, di Lhokseumawe, selalu mendukung dan berbuat yang terbaik dalam memberikan informasi melalui pemberitaan bersama insan Pers yang ada di Wilayah jajaran Korem 011/Lhokseumawe.

Semoga kerjasama dan kekompakan serta kekeluargaan yang telah terbina selama ini dengan baik, diharapkan tetap terjaga, solid dan tetap kokoh dengan tidak terlepas dari berbagai tantangan tugas dan rintangan dalam melaksanakan peliputan baik di lapangan maupun di media sosial dalam menjaga dari pemberitaan mengadu domba, hoak (tidak benar) yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan  dan lain sebagainya, penerangan dan pers tetap menjaga serta terus berupaya untuk memberikan pemberitaan yang benar, berkualitas dan nyata, ungkap Danrem.

“Saya mengetahui,  selama melaksanakan tugas di Lapangan tidaklah mudah, berbagai macam cobaan dan tantangan yang di hadapi, namun perlunya kesabaran, ketelitian dan kehati-hatian serta berkat kekompakan dan keikhlasan antara Penerangan dan Pers hingga sampai saat ini tugas dapat terlaksanakan dengan baik dan lancar, begitu juga sampai dengan kedepannya”, harap Danrem.

“Dirgahayu Penerangan Angkatan Darat Ke-67 Tahun, semoga Penerangan tetap Jaya dan Berkualitas, Bermutu Terbaik bersama insan Pers selalu tetap Solid dalam memberikan informasi terbaik dalam menyerdaskan dan memajukan seluruh masyarakat Indonesia, demi kejayaan NKRI”, Pungkas Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Agus Firman Yusmono.[Laung]

StatusAceh - Kerusakan hutan di Provinsi Aceh masih terjadi. Perambahan hutan untuk dijadikan kebun dan pembalakan liar adalah dua aktivitas ilegal yang harus terus diwaspadai.

Berdasarkan data Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HaKA) kerusakan hutan periode 2016 – 2017 sebesar 17.333 hektar. Jika dibandingkan kondisi dua tahun sebelumnya yang mencapai 21 ribu hektar, kerusakan kali ini menurun.

Tiga besar kabupaten dengan tingkat kerusakan hutan terbesar adalah Aceh Utara(2.348 hektar), Aceh Tengah (1.928 hektar), dan Aceh Selatan (1.850 hektar). “Temuan 2017 bisa menjawab kenapa Aceh Utara menderita banjir beberapa waktu lalu. Periode 2015 – 2016, Aceh Utara juga menjadi kabupaten kedua tertinggi kerusakan hutannya,” terang Agung Dwinurcahya, Manager Geographic Information System (GIS) HaKA.

Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di Aceh yang menjadi fokus kerja HAKA, sambung Agung, juga mengalami kerusakan. Angka deforestasinya pada 2017 mencapai 6.875 hektar. Kabupaten tertinggi deforestasinya adalah Aceh Selatan (1.847 hektar), disusul Aceh Timur (1.222 hektar), dan Nagan Raya (946 hektar). Tahun 2017 merupakan periode terendah deforestasi di KEL.

“Tahun 2016 kerusakan mencapai 10.351 hektar, bahkan di 2015 mencapai 13.700 hektar. KEL yang ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) harus dijaga dan dikelola dengan mengedepankan konsep perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan yang lestari,” jelasnya, Senin (15/01/17).

Berdasarkan data ground checking atau monitoring lapangan yang dilakukan Forum Konservasi Leuser (FKL) di 12 Kabupaten/Kota yang masuk dalam KEL, pada 2017 ditemukan 1.528 kasus pembalakan liar. Volume kayunya mencapai 7.421,3 meter kubik.

“Volume kayunya meningkat jika dibandingkan tahun 2016 yaitu 3.665 meter kubik,” terang Ibnu Hasyim, Manager Database FKL.

Baca Selanjutnya


Aceh Utara- Mendekati hari serah terima Puskesmas sawang II sejumlah warga desa Babah Buloh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara melakukan gotong royong bersama di jalan dan komplek Puskesmas Sawang II, Selasa (16/01/2018).

Kerja bakti sosial masyarakat yang di mulai sekitar pukul 10:00 WIB tersebut sebagai bentuk apresiasi dari warga menjelang serah terima Puskesmas Sawang II tersebut.

Dari pantauan Reporter, tidak kurang lebih seratusan orang tanpa dikomandoi terjun ke lokasi gunakan melakukan bersih-bersih.dan dapat dilihat antusias warga desa Babah buloh dengan senang hati menerima Puskesmas baru tersebut.

Mahmudi (32) selaku warga Babah buloh kepada statusaceh.net menyebutkan bahwa yang dia lakukan bersama kawan-kawan merupakan murni antusias masyarakat.tanpa ada paksaan dari siapa pun." Kami selaku warga sangat senang dengan akan dibukanya puskesmas baru kami sehingga apa bila ada warga kami yang sakit tidak perlu lagi ke sawang untuk berobat karena jarak kami ke sawang pun belasan kilometer dan sekarang kami sudah memiliki Puskesmas sendiri,ujar Mahmudi.

Dari informsi yang diterima reporter, Serah terima Puskesmas Sawang II diperkirakan akan dilaksanakan esok.dan akan diserahkan langsung oleh Bupati Aceh Utara H.Muhammad Thaib atau yang akrab disapa Cek Mad yang akan didampingi langsung oleh Dinkes Aceh Utara Makhrozal.

Reporter: Junaidi Spdi
Editor    : T. Sayed Azhar

Ilustrasi
Banda Aceh - Dua penadah barang-barang milik satu keluarga keturunan Tionghoa yang menjadi korban pembunuhan sadis di Kota Banda Aceh, Jumat (5/1) lalu, masih diperiksa Polresta Banda Aceh.

“Sementara hasil pemeriksaan, penadah dua, karena ini dijual oleh pelaku dengan dua orang yang berbeda,” Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Misbahul Munauwar saat konferensi pers di Mapolresta Banda Aceh, Selasa (16/1) sore.

Misbahul mengatakan, meskipun belum ditentukan mengenai pasal yang dilanggar kedua penadah, namun keduanya masih diamankan untuk dimintai keterangan di bawah pengawasan Reserse Kriminal Polresta Banda Aceh.

“Penadah hp masih dalam proses pemeriksaan, sejauh mana pasal yang akan dikenakan,” ungkapnya.

“Mereka sudah dimintai keterangannya dan ada di Banda Aceh, mereka masih di bawah pengawasan Reskrim,” ungkapnya lagi.

Dia menjelaskan, setelah pelaku R, 22 tahun, menghabisi ketiga korbannya yang bernama Tjie Sun alias Asun (suami), 45 tahun, Minarni (istri), 40 tahun, dan Callietosng (anak), 7 tahun, pelaku membawa beberapa barang milik korban seperti uang tunai Rp 14 juta, sepeda motor, dan beberapa unit handphone. Adapun handphone yang berhasil dijual pelaku kepada penadah yaitu Samsul dan Nokia.

Berdasarkan informasi yang beredar sebelumnya dikatakan, pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banda Aceh menangkapkap dua pemuda Krueng Sabee yang diduga membeli telepon genggam milik korban pembunuhan satu keluarga di Gampong Mulia, Banda Aceh.

Sesuai Surat perintah Tugas dari Resort Kota Banda Aceh dengan Nomor: Sprint. Kap/11/1/I/2018/Satrekrim, terkait surat tugas penangkapan. Adapun kedua terduga itu yakni adalah Af, 25 tahun, warga Aceh Barat Daya dan Sa, 25 tahun, warga Krueng Sabee.| akurat.co

Banda Aceh - Darwati Abdul Gani dikukuhkan menjadi Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Provinsi Aceh Periode 2018-2023. Istri gubernur Aceh itu dikukuhkan langsung oleh Wakil Ketua YKI Pusat, Sri Murniati Widodo.

Dalam pengukuhan yang berlangsung Selasa 16/01/2018, di Aula Dinas Kesehatan Aceh itu, YKI Pusat juga mengangkat dr. Feriani Sp.M dan dr. Abdul Fatah MPPM., sebagai Sekretaris serta dr. Nurul Machillah sebagai bendahara YKI Aceh.

Darwati mengatakan jika selama ini ia bersama para aktivis dan organisasi perempuan telah aktif mensosialisasikan dan ikut mendampingi para penderita kanker. Namun demikian, kata Darwati, penyakit berbahaya ini kelihatan agak susah dicegah. Faktornya adalah gaya hidup masyarakat yang tidak sehat.

Persiapan itu menjadikan penderita kanker yang terus bertambah pada setiap tahunnya. Data tahun 2014 lalu, per harinya ada sekitar 40 penderita kanker yang berobat ke Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh. Artinya ada 1000 lebih penderita kanker yang berobat setiap tahunnya di rumah sakit terbesar di Aceh itu.

"Harus diakui bahwa pencegahan selama ini belum maksimal," kata Darwati. Salah satu cara mengurangi angka penderita, ujarnya, adalah dengan mengkampanyekan pola hidup sehat. "Butuh upaya komprehensif kita bersama untuk terus memberikan penyadaran pada masyarakat."

Darwati menyebutkan, masyarakat harus meluangkan waktu untuk olahraga serta mengkonsumsi sayuran dengan mengurangi konsumsi makanan berlemak.

Di Aceh sendiri, banyak para penderita kanker yang terlambat terdeteksi. Akibatnya, saat dideteksi penyakit mereka sudah masuk kategori stadium lanjut. "Menjadi tanggung jawab kita untuk membantu," kata Darwati.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam laporannya menyebutkan bahwa kanker menjadi salah satu penyakit penyebab utama kematian utama di dunia setelah penyakit jantung dan infeksi. Penyakit kanker diklaim telah menyebabkan 12,6 persen kematian di dunia. Hal tersebut terjadi karena tepatnya pendeteksian atas penderita.

Sebanyak 50 hingga 70 persen penderita kanker diderita oleh masayarakat dari negera berkembang. Resiko tersebut terjadi akibat perilaku hidup dan perubahan lingkungan. WHO menyarankan prosesi pencegahan dengan tidak merokok dan mengkonsumsi makanan sehat. Selain itu juga dengan berolahraga rutin serta tidak mengkonsumsi alkohol.

Wakil Ketua Yayasan Kanker Indonesia Sri Murniati Widodo, menyebutkan bukan semata persoalan individu. Para penderita, ujar Sri, butuh dukungan dan perlindungan masyarakat. "Ayomi mereka sehingga muncul semangat dalam proses pengobatan," kata Sri Murniati.

Kanker sebagai penyakit tidak menular, ujar Sri Murniati harus dicegah sejak dini. Karena jika sudah masuk dalam kategori stadium berat, penyakit ini akan sulit diobati. "Kita perlu menggalang potensi yang ada," katanya. "Kami yakin, YKI Aceh punya potensi itu."

Dengan pendeteksian dini dan menggalakkan pola hidup sehat, masyarakat akan terhindar dari penyakit kanker. [Rill]

Banda Aceh – Kejayaan Aceh dan Indonesia di masa mendatang berada di tangan para pelajar dan pemuda Aceh. untuk itu, para pelajar Aceh dituntut ‘tampil beda’. Dan, kunci bagi setiap orang yang ingin tampil beda dan meraih sukses di masa mendatang adalah sejarah dan kerja keras.

Pesan tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, dalam amanatnya selaku Pembina Upacara, pada Upacara Hari Senin perdana pasca libur sekolah, di hadapan siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 1, Banda Aceh, Senin (15/1/2018).

“Sejarah dan kerja keras adalah faktor utama untuk tampil beda. Sejarah seseorang telah diatur dan ditentukan oleh Allah sang Maha Pencipta. Satu hal yang pasti, bahwa sejarah tidak akan berpihak kepada para penyalahguna narkoba atau anak yang tidak patuh pada orangtua dan guru. Sedangkan kerja keras kita yang tentukan,” ujar Wagub.

Untuk diketahui bersama, Nova muda juga bersekolah di SMA Negeri 1 Banda Aceh, yang di masa lalu juga dikenal dengan nama SMA Jeumpa Puteh. Nova lulus dari SMA Negeri 1 Banda Aceh pada tahun 1982.

“Anak-anakku, siapapun bisa menjadi apa saja, negeri ini membuka ruang yang sebesar-besarnya untuk menjadi apa yang kalian inginkan. Hampir 40 tahun lalu, saya pernah juga berdiri disini sebagai Pemimpin Upacara. Tak pernah terlintas di diri saya untuk menjadi seseorang yang akan menempati bangunan di seberang sana (Meuligoe Wagub-red),” ujar Nova.

Oleh karena itu, Wagub berharap agar para siswa dan para guru selaku pengajar, untuk menjadikan liburan sebagai sarana untuk menyegarkan diri dan mengulangkaji serta memupuk semangat baru sehingga akan timbul spirit yang kuat untuk meningkatkan semangat belajar mengajar di sekolah.

“Kerja keras, disiplin dan semangat belajar harus menjadi jati diri, harus terus diperkuat untuk berkompetisi dan meningkatkan daya saing. Selain itu, berhati-hatilah dalam pergaulan agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Komitmen Pemerintah Aceh sangat tegas, tidak ada toleransi bagi siapapun yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba,” kata Nova.

Pendidikan Formula Jitu Atasi Kelangkaan SDM Berkualitas.

Dalam kesempatan tersebut, Wagub juga mengungkapkan, bahwa pendidikan merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Aceh periode 2017-2022, untuk dilaksanakan di seluruh Aceh dalam lima tahun ke depan.

“Untuk mendukung program tersebut, Pemerintah Aceh mengalokasikan sekitar 20 persen dari total APBA, ditambah lagi dukungan dari berbagai program nasional lainnya. Pemerintah Aceh memandang sangat penting untuk memperkuat sektor ini, sebab pendidikan merupakan formula yang jitu untuk mengatasi kelangkaan sumber daya manusia berkualitas,” imbuh Wagub.

Dalam jangka panjang, sambung Wagub, pendidikan juga merupakan cara ampuh untuk mengatasi kemiskinan. Karena itu Pemerintah Aceh berkomitmen untuk terus memperkuat sistem pendidikan di Bumi Serambi Mekah. Secara garis besar, setidaknya ada 3 program utama yang dijalankan Pemerintah Aceh di bidang pendidikan, yaitu Aceh Carong, Aceh Meuadab dan Aceh Teuga.

Program Aceh caròng menekankan kepada prestasi pendidikan Aceh di tingkat nasional dan regional melalui perbaikan fasilitas, kualitas guru, dan peningkatan sistem. Program Acèh Meuadab lebih menekankan pada upaya mengembalikan khittah Aceh sebagai Serambi Mekkah melalui implementasi nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan Acèh Teuga fokus pada perbaikan sumber daya generasi mudanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah Aceh telah menyusun kerangka aksi, bahkan sejumlah program pun telah dan akan terus dilaksanakan di masa mendatang.

Beberapa program tersebut di antaranya peningkatan mutu guru serta manajemen sekolah pada setiap jenjang pendidikan. Dalam hal ini Pemerintah Aceh juga akan memberdayakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di bidang Pengembangan Mutu Guru, sehingga guru-guru di Aceh memiliki kompetensi memadai dalam mengajar.

Pemerintah Aceh telah pula menyiapkan langkah-langkah untuk penguatan konsep lembaga pendidikan vokasional, khususnya SMK guna menghasilkan generasi muda trampilan di bidang-bidang tertentu.

Selain itu, segala fasilitas dan sarana prasarana dalam rangka mendukung berjalannya sistem pendidikan yang baik di semua bidang juga terus dilengkapi. Pemerintah Aceh juga menyediakan beasiswa dan bantuan dana pendidikan bagi pelajar kurang mampu, beasiswa bagi generasi muda Aceh untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri untuk jenjang S-2 dan S-3, serta bantuan dana pendidikan bagi pelajar berprestasi di dalam negeri.

Pemerintah Aceh juga terus menyelenggarakan berbagai kompetisi di tingkat pelajar dan guru guna mendorong budaya dan semangat berkompetisi di kalangan dunia pendidikan. Selain itu, Pemerintah Aceh juga telah enerapkan sistem kurikulum efektif sesuai kebijakan nasional, yang dipadukan dengan sistem kurikulum lokal.

Dalam amanatnya, Wagub juga menyampaian kebijakan Pemerintah Pusat terkait pendidikan, yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Sebagaimana diketahui, mulai tahun 2017, pembagian tanggungjawab pengelolaan pendidikan, di mana untuk pendidikan tingkat SD dan SMP pengelolaannya di bawah tanggungjawab Pemerintah kabupaten/kota.
Sedangkan untuk tingkat SMA dan Sekolah Luar Biasa menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi. Dan, pendidikan tinggi menjadi tanggungjawab Pemerintah Pusat.

Menyikapi kebijakan baru ini, Wagub mengimbau seluruh pemangu kebijakan terkait untuk mempersiapkan diri melakukan perbaikan semua sistem pendidikan yang di Aceh. Selain perbaikan dalam hal kebijakan, juga perbaikan dalam sikap, prilaku dan semangat para guru dan murid dalam mengikuti dan menjalankan semua proses pendidikan yang berlangsung.

Wagub juga menginstruksikan agar guru-guru di Aceh terus meningkatkan kemampuan agar mampu melahirkan peserta didik yang berkualitas. Sementara itu para siswa juga diharapkan semakin disiplin dan memperkuat semangat belajar.

“Anak-anakku sekalian, masa depan Aceh ada di tangan kalian. Sehebat apapun program yang telah disiapkan Pemerintah Aceh, jika generasi mudanya tidak mau meningkatkan semangat belajar, maka semua akan sia-sia. Manfaatkan semua kesempatan. Jadilah generasi muda yang cerdas, kreatif dan memiliki etos belajar yang tinggi untuk meraih cita-cita,” pungkas Wagub. (Rill)

Banda Aceh - Wakil Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah MT., memuji berbagai program CSR Bank Indonesia yang dinilai tepat guna. Bank Indonesia, kata Wagub Nova, juga telah menunjukkan perhatian ekonomi berbasis muatan lokal kepada masyarakat Aceh.

"Apa yang telah diberikan selama ini merupakan kontribusi penting BI di Aceh," ujar Nova dalam seremoni serahterima jabatan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Senin 15/01 2018.

BI Provinsi Aceh kini dipimpin oleh Zainal Arifin Lubis, mantan Kepala Divisi Departemen Statistik BI. Ia menggantikan Ahmad Farid yang telah menjabat sejak akhir Oktober 2015 lalu. Farid kini menduduki jabatan sebagai sebagai Kepala Divisi Depertemen Regional 3 BI. Hadir dalam serahterima jabatan tersebut Gubernur Bank Indonesia, Sugeng.

Bank Indonesia, kata Nova, sangat aktif membangun kordinasi dengam Pemeritah Aceh khususnya dalam memantau kondisi perekonomian.

Namun demikian, Wagub meminta agar harmonisasi terus terus ditingkatkan termasuk dengan semua elemen yang ada di Aceh. BI diminta untuk munjukkan peran perbankan sebagai pusat data dan informasi ekonomi melalui kajian dan survei yang dilakukannya di lapangan.

"Perkuat juga koordinasinya dengan Otoritas Jasa Keuangan Aceh dalam
rangka mendukung semangat kehati-hatian dan efektivitas ekonomi yang berlangsung di daerah ini," kata Nova.

Sementara Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng, mengatakan rotasi kepemimpinan di tubuh perbankan penting untuk mengasah kepemimpinan. Sugeng menargetkan Bank Indonesia bisa menjadi bank kredibel dan terbaik di regional Asia. [Rill]

StatusAceh.Net - Kapal tanker minyak Iran yang bertabrakan dengan kapal China di laut China Timur tenggelam, menurut televisi pemerintah China,. Diketahui awak kapal berjumlah 32 orang, ditemukan 2 orang tewas di dalam kapal setelah 4 orang regu penyelamat masuk ke dalam kapal.

Menurut laporan media China, seperti dilansir Reuters pada Minggu (14/1), kapal tanker itu sudah mulai tenggelam sejak Minggu siang, dan tenggelam sepenuhnya pada Minggu sore waktu setempat. "Saat ini sudah tenggelam," bunyi laporan media China, CCTV, mengutip pusat pencarian dan penyelamatan maritim Shanghai, sembari menunjukkan video menara asap hitam mengepul dan nyala api di permukaan air.

Kapal tanker Sanchi (IMO: 9356608), yang dijalankan oleh operator pelayaran minyak Iran, National Iranian Tanker Co, bertabrakan dengan CF Crystal (IMO: 9497050), membawa gandum dari Amerika Serikat, sekitar 160 mil laut (300 km) lepas pantai China dekat Shanghai. Sanchi membawa 136.000 ton kondensat, minyak mentah ultra-ringan yang sangat mudah terbakar ke Korea Selatan (Korsel), setara dengan sekitar 1 juta barel dan bernilai sekitar USD60 juta. Lihat Videonya Disini | CNN | Sindo

Banda Aceh - Warga Medan Sunggal, Medan, Sumatera Utara, Safrizal (43) akhirnya dilepas polisi karena tidak terbukti terlibat dalam pembunuhan sadis satu keluarga di Banda Aceh, Aceh. Safrizal sebelumnya ikut diamankan saat polisi menangkap Ridwan (22).

Mantan Kapolresta Banda Aceh Kombes T Saladin, mengatakan, Safrizal sudah diizinkan pulang setelah dijemput keluarganya karena tidak terbukti melakukan pembunuhan. Polisi telah memeriksanya dan pada saat pembunuhan terjadi, Safrizal sedang berada di Kabupaten Bireuen, Aceh.

"Jadi satu orang sudah kita pulangkan ke Sumatera Utara. Yang kita tahan satu orang yaitu Ridwan," kata Saladin usai serahterima jabatan (Sertijab) Kapolresta Banda Aceh di Mapolresta, Senin (15/1/2018).

Menurut Kabid TI Polda Aceh ini, Safrizal mengaku pada saat kejadian dia berada di Bireuen sedang mengurus kebun. Selebihnya, dia tinggal di kampung halamannya. Polisi sudah mengecek ke Bireuen dan ternyata keterangan yang diberikan Safrizal benar.

"Safrizal ikut kita amankan karena pada saat penangkapan Ridwan dia berada di sana bersama-sama," jelas Saladin.

Pembunuhan sadis tiga orang satu keluarga di Kampung Mulia Banda Aceh terjadi pada Jumat (5/1) lalu. Jenazah ketiganya baru ditemukan pada Senin (8/1) sekitar pukul 20.00 WIB. Berselang dua hari, polisi berhasil menangkap Ridwan di Bandara Internasional Kuala Namu Sumatera Utara pada Rabu (10/1) sekitar pukul 18.00 WIB.

"Pelaku Ridwan membunuh satu keluarga ini karena mengaku sakit hati karena sering dimarahi korban. Pelaku sendiri membunuh korban," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Misbahul Munauwar kepada wartawan, Kamis (11/1) lalu. | Detik.com


Ketua IWO Aceh M. Abu Bakar
BANDA ACEH - Ikatan Wartawan Online (IWO) Provinsi Aceh, menilai pemanggilan sejumlah wartawan terkait berita dugaan penggadaian surat lahan mesjid Gampong Matang Slimeng, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa oleh penyidik Polda Aceh salah alamat.

Hal tersebut di sampaikan ketua IWO Wilayah Aceh Muhammad Abubakar Minggu 14 Januari 2018 di Langsa, menurutnya wartawan yang memberitakan kasus tersebut sudah sesuai Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Wartawan juga tidak kebal hukum, namun terkait pemberitaan tersebut sangat tidak rasional kalau penyidik Polda Aceh memanggil sejumlah wartawan yang ikut memberitakan kasus tersebut, apa lagi akan di periksa sebagai saksi dalam kasus UU ITE.

Masih kata Muhammad Abubakar, seharusnya penyidik Polda Aceh harus mempelajari dulu KEJ, Pedoman Media Cyber dan MoU Nomor 01/DP/MoU/II/2012 dan Nomor 05/II/2012 Antara Dewan Pers dengan Kepolisian Republik Indonesia. Kita harap penyidik Polda Aceh jangan mengabaikan aturan yang ada.

IWO meminta Polda Aceh seharusnya menggunakan UU Nomor 40 Tahun 1999, bukan UU ITE, karena media yang memberitakan kasus tersebut sudah sesuai dengan KEJ, kita harap penyidik untuk menerapkan dasar hukum yang benar.(Red/Rls)

LHOKSEUMAWE- Seorang bayi perempuan bayi di temukan dalam kotak di depan kios warga dalam kawasan Dusun Mesjid Baro Desa Blang Weu baroh Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe." Minggu pagi (14/01/2018) sekitar pukul 07.00 WIB

Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman, SH, S.Ik, MH melalui Kapolsek Blang Mangat Ipda Iskandar mengatakan, sebelumnya,  minggu (14/01) sekira pukul 07.30 WIB, pihak kepolisian mendapat informasi di lokasi tersebut ditemukan bayi perempuan didepan kios milik Sakdiah. Kemudian personil polsek Blang Mangat langsung mendatangi lokasi melakukan pendataan dan pengamanan dengan pemasangan police line disekitar lokasi.

Sambungnya,  penemuan bayi tersebut berawal anak pemilik kios sdri. Ti Asyiah yang keluar rumah dan melihat ada kotak didepan kiosnya, selanjutnya ia melihat isi kotak dan terkejut melihat ada bayi, lalu ia berlari masuk kerumah memberitahukan kepada orangtuanya.

"Bersama orangtuanya bayi tersebut diambil dan dibawa kedalam rumah dan perisriwa itu disampaikan kepada keucik Blang Weu Baroh dan selanjutnya keucik menghubungi kepolsek Blang Mangat."imbuh ipda Iskadar

Didampingi bidan desa selanjutnya bayi tersebut dibawabke Rumah Sakit Cut Mutia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap Bayi."terang Kapolsek. (RMD)

Blangpidie - Kecelakaan maut terjadi antara mobil penumpang (mopen) Simpati Star dengan sebuah becak barang di Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Sabtu (13/1) kemarin. Akibat kecelakaan itu satu orang tewas dan empat lainya luka-luka.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Abdya, Iptu Adek Taufik di Blangpidie menyebutkan, korban yang meninggal dunia dalam kecelakaan itu bernama Nurhamidah (50), warga Desa Alue Pisang, kecamatan Kuala Batee, sedangkan empat korban yang luka-luka itu tercatat masih pelajar di SMAN 4 Abdya.

Dia menjelaskan, empat siswa SMAN yang mengalami luka-luka akibat kecelakaan tersebut adalah Rahma, warga Desa Muka Blang, Mursida warga Desa Blangpadang, Nilawati warga Desa Blang Makmur, dan Nita Yasmila warga Desa Alue Pisang, kecamatan Kuala Batee.

"Jadi, semua korban itu adalah penumpang becak yang dikemudikan Safrizal, warga Desa Blang Dalam, Kecamatan Babahrot, sedangkan sopir bus Sempati Star itu bernama Israyuddin, warga Desa Blang Panyang, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe," jelas Taufik.

Taufik menjelaskan lagi, berdasarkan data sementara kronologi lakalantas yang merenggut korban jiwa itu bermula, bus Sempati Star yang dikemudikan Israyuddin melaju dari arah Kota Blangpidie menuju ke Kabupaten Nagan Raya.

Dari arah yang sama, sambung dia, sebuah becak yang dikemudikan Safrizal, ditumpangi oleh empat pelajar, dan satu ibu rumah tangga tersebut hendak menyeberangi ke jalur sebelah kanan jalan raya. Karena jarak antara bus dengan becak terlalu dekat, akhirnya terjadi tabrakan, dan dari insiden tersebut, Nurhamidah mengalami luka di bagian kepala hingga mengeluarkan darah dari hidung dan telinga hingga akhirnya meninggal dunia.

"Sedangkan empat siswa yang mengalami luka-luka langsung dilarikan ke Pukesmas Kuala Batee, dan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teuku Peukan Abdya untuk mendapatkan perawatan medis," kata Adek Taufik, seperti dilansir Antara.| Antaranews

BANDA ACEH - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Reza Fahlevi ikut hadir dalam acara kopi darat (kopdar) Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Aceh yang berlangsung Jum'at (12/1/2018) malam di Le More Coffee Lampineung, Banda Aceh.

Dalam kesempatan tersebut, Kadisbudpar Aceh juga secara resmi merilis video TVC The Light of Aceh terbaru yang mengangkat sebuah kisah di Pulau Banyak, Aceh Singkil.

Agenda kopdar GenPI Aceh dan Disbudpar Aceh yang mengangkat tema "Visit Wonderful Indonesia 2018" tersebut juga sekaligus launching logo terbaru GenPI Aceh serta pengukuhan secara resmi pengurus GenPI Aceh tahun 2017-2019.

Kadisbudpar Aceh, Reza Fahlevi memberikan apresiasi atas kontribusi GenPI Aceh serta laskar digital yang begitu antusias promosikan pariwisata Aceh pada khususnya dan pariwisata Indonesia pada umumnya lewat sejumlah media sosial.

"Logonya keren, mampu mengadopsi dua branding pariwisata baik Cahaya Aceh dan Pesona Indonesia. Teruslah berbagi hal yang baik untuk majukan pariwisata yang ada di Indonesia," ujarnya disela-sela bincang kopdar.

Kopdar yang berlangsung hingga pukul 22.00 WIB tersebut, juga diramaikan dengan ajakan vote bersama #MenangkanIndonesia di Travel+Leisure World’s Best Awards 2018.

Tidak ketinggalan, foto bersama juga menjadi sesi penutup agenda kopdar GenPI Aceh x Disbudpar Aceh yang menjadi agenda perdana di awal tahun 2018 ini.(Rill)
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.