2017-09-10

Abdiya aceh Aceh Tamiang Aceh Timur Aceh Utara Agam Inong Aceh Agama Aksi 112 Aksi 313 Aleppo Artikel Artis Auto Babel Baksos Bambang Tri Banda Aceh Banjir Batu Akik Bencana Alam Bendera Aceh Bergek Bimtek Dana Desa Bireuen Bisnis Blue Beetle BNN BNPB Bom Kampung Melayu Budaya BUMN Carona corona Covid-19 Cuaca Cut Meutia Daerah Dana Bos dayah Deklarasi Akbar PA Deplomatik Depok Dewan Pers DPR RI DPRK Lhokseumawe Editorial Ekomomi Ekonomi Energi Feature Film Fito FORMATPAS Foto FPI Gampong Gaya Hidup Gempa Aceh Gempa Palu Gunung Sinabung Haji HAM Hathar Headlines Hiburan Hindia History Hotel Hukum Humor HUT RI i ikapas nisam Indonesia Industri Info Dana Desa Informasi Publik Inspirasi Internasional Internet Iran Irwandi-Nova Irwndi Yusuf Israel IWO Jaksa JARI Jawa Timur Jejak JKMA Kemanusiaan Kemenperin Kemenprin Kesehatan Khalwat KIP Kisah Inspiratif Korupsi Koruptor KPK Kriminal Kriminalisasi Kubu Kuliner Langsa Lapas Lapas Klas I Medan Lapas Tanjungbalai lgbt Lhiokseumawe Lhokseumawe Lingkungan Listrik Lombok Lowongan Kerja Maisir Makar Makassar Malaysia Malware WannaCry Masjid Migas Milad GAM Mitra Berita Modal Sosial Motivasi Motogp MPU Aceh Mudik Mudik Lebaran MUI Musik Muslim Uighur Nanang Haryono Narapidana Narkotika Nasional News Info Aceh Nisam Nuansa Nusantara Obligasi Olahraga Ombudsman Opini Otomotif OTT Pajak Palu Papua Parpol PAS Patani Patroli Pekalongan Pekanbaru Pelabuhan Pemekaran Aceh Malaka Pemekaran ALA Pemerintah Pemilu Pendidikan Penelitian Pengadilan Peristiwa Pers Persekusi Pertanian Piala Dunia 2018 Pidie Pidie Jaya Pilkada Pilkada Aceh Pilkades Pj Gubernur PKI PLN PNL Polisi Politik Pomda Aceh PON Aceh-Sumut XXI Poso PPWI Presiden Projo PT PIM Pungli PUSPA Ramadhan Ramuan Raskin Riau ril Rilis Rillis rls Rohingya Rohul Saladin Satwa Save Palestina Sawang Sejarah Selebgram Selebriti Senator Sinovac SMMPTN sosial Sosok Sport Status-Papua Stunting Sumatera Sunda Empire Suriah Syariat Islam T. Saladin Tekno Telekomunikasi Teror Mesir Terorisme TGB Thailand TMMD TMMD reguler ke-106 TNI Tokoh Tol Aceh Tsunami Aceh Turki Ulama Universitas Malikussaleh USA Vaksin MR Vaksinasi Vaksinasi Covid-19 vid Video vidio Viral Waqaf Habib Bugak Warung Kopi Wisata YantoTarah YARA

StatusAceh.Net - Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pejuang RI Makassar pada hari Sabtu, tanggal 16 September 2017 melaksanakan kegiatan yudisium yang bertempat di hotel Grand Pacifik. Kegiatan yudisium ini diikuti oleh 85 mahasiswa yang berasal dari beberapa konsentrasi di Program Studi Kesehatan Masyarakat, diantaranya konsentrasi promosi kesehatan, administrasi kebijakan kesehatan, gizi kesmas, epidemiologi, kesehatan reproduksi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta konsentrasi kesehatan lingkungan.

Pada kegiatan yudisium ini dibuka langsung oleh Rektor Universitas Pejuang RI Makassar, Ibu DR. Hj. Andi Niniek Fariaty Lantara, SE, MS. beliau mengatakan bahwa “sumpah yudisium yang dirangkaikan dengan sumpah ahli kesehatan masyarakat Indonesia dapat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, terutama pada poin nomor empat yaitu berjanji dan berikrar memberikan pelayanan kesehatan masyarakat yang terbaik dengan senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu kesehatan masyarakat”. Ungkap mantan Anggota DPRD Propinsi Sulawesi Selatan 2 Periode ini di depan para peserta yudisium.

DR. Arlin Adam, SKM, M.Si., dalam sambutannya menyatakan bahwa “semua alumni yang dicetak pada yudisium kali ini agar bisa berkontribusi dalam peningkatan dan pengembangan keilmuan kesehatan masyarakat, alumni harus mampu berkompetisi dalam mengakses peluang-peluang yang ada, dan institusi FKM Universitas Pejuang RI Makassar tidak akan meninggalkan alumni, melainkan akan menjadi mitra bagi alumni demi kemajuan individual dan kemajuan institusi”. Tegas Arlin Adam yang juga Dekan di FKM Universitas Pejuang RI Makassar.

Lanjut Arlin Adam “Mahasiswa lulusan FKM Universitas Pejuang RI Makassar telah memiliki modal besar sebagai ahli kesehatan masyarakat dan memiliki program studi yang telah terakreditasi B. Mahasiswa harus menunjukkan bahwa kita mampu bersaing dengan mahasiwa lulusan ditempat lain, persingan semakin ketat, sehingga perlu peningkatan jenjang yang lebih tinggi dengan melnjutkan studi S2. Hal ini didukung dengan akan dibukanya program studi S2 Kesmas di Universitas Pejuang RI Makassar yang dulunya Universitas Veteran RI Makassar dan ini merupakan sejarah baru di Universitas Pejuang RI Makassar dimana ibu DR. Hj. Andi Niniek Fariaty Lantara, SE, MS selaku rektor pertama yang membuka program pasca sarjana S2 di Universitas Pejuang RI Makassar dapat di buka Insya Allah” Ungkap Arlin Adam yang juga Dosen Luar Biasa di Program Pasca Sarjana UNM dan UMI ini.

Yudisium kali ini, juga dihadiri oleh Dewan Pengawas Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD) Makassar, jajaran Wakil Rektor UPRI Makassar, dan Dekan dalam lingkup Institusi UPRI, serta Pejabat Struktural dan seluruh dosen-staf FKM UPRI Makassar. (Azwar)

Lhokseumawe - Tim Star Polres Lhokseumawe dan Tim Reaksi Cepat Sat Sabhara berhasil membekuk dua tersangka diduga pengedar Narkoba
di sebuah Rumah di Ds. Meuria Paloh Kec. Muara Satu Kota Lhokseumawe." Jum'at malam (15/9/2017) pukul 23.00 Wib

Kedua tersangka adalah L alias MA (34) Wiraswasta warga Dusun D Desa Meuriah Paloh Kecamatan Muara Satu Pemkot Lhokseumawe dan B alias ZA (18)
Pelajar warga Dusun B Jeumpa Desa Meuriah Paloh Kecamatan Muara Satu Pemko Lhokseumawe.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman, SH, S. Ik, MH melalui Kabag ops Kompol Ahzan,  S.Ik, SH, MSM mengatakan, penangkapan tersebut berawal dari informasi masyarakat bahwa dirumah tersebut diduga kerap digunakan sebagai lokasi transaksi sabu, mendapat informasi tersebut pihaknya melakukan penyelidikan ke lokasi." ujarnya

"Kuat dugaan informasi tersebut benar,  pihaknya langsung mengerahkan Unit Tim Star Polres Lhokseumawe dan Unit Reaksi Cepat Sat Sabhara Polres Lhokseumawe bergerak menuju lokasi tersebut untuk melakukan pemeriksaan dan penggeledahan."ungkap Kompol Ahzan

Sambungnya, didepan rumahnya tersangka dilakukukan pemeriksaan dan penggeledahan namun tidak ditemukan adanya Narkoba dan benda terlarang. Lalu tim melanjutkan pemeriksaan kedalam rumah tersangka dan ditemukan sabu, ganja dan timbangan elektrik.

Barang bukti disita dari tersangka berupa 1 paket Sabu seberat 1,91 Gr (Gram) yang diletakkan didalam Kotak perman,  2 Paket Ganja, 1 alat timbang digital (alat timbang sabu), 2 kotak berisikan plastik diduga untuk membungkus Sabu.

Selain itu juga disita 2 unit hp, Uang sejumblah Rp. 565.000,00, 1 buah dompet, 1 ATM BRI, 2 buah mancis, 1 buah gunting, 1 KTP tersangka, 6 lembar bendera Bulan Bintang, 2 Bilah Parang dan 1 Bilah Pisau Sangkur."jelasnya

Saat ini kedua tersangka dan barang bukti diamankan di Mapolres Lhokseumawe guna proses hukum lebih lanjut." imbuh Kompol Ahzan.(SA/RMD)

Banda Aceh - Even Sail Sabang 2017 siap digelar pada bulan November nanti, dan berbagai persiapan terus dilakukan.

Hal itu dijelaskan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Mulyadi Nurdin, Sabtu (16/9/17), setelah mengikuti rapat koordinasi penyiapan acara puncak sail Sabang bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI di Jakarta, Sabtu (16/9/2017).

"Berbagai persiapan terus dimatangkan, dan intinya Sail Sabang sudah siap digelar," ujar Mulyadi Nurdin.

Sail Sabang akan dimulai pada 28 November hingga 5 Desember 2017. Lokasi penyelenggaraannya akan berada di empat titik, yaitu; Teluk Sabang, Sabang Fair, Gapang Resort, dan Titik 0 Km.

Sedangkan puncak acara akan berlangsung di Pasiran, Teluk Sabang, yang dijadwalkan akan dihadiri oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.

Pada acara tersebut, nantinya turut dihadiri oleh para pemilik kapal yacht (yachter). Sebelum ke Sabang, para yachter dijadwalkan akan berlayar melewati Kupang, Badas, Nusa Tenggara Barat, Banyuwangi, Karimunjawa, Belitung dan Bintan. Mereka diperkirakan akan sampai di Sabang pada 1 Desember 2017.

Mulyadi Nurdin mengharapkan acara Sail Sabang 2017 hendaknya menjadi  ajang promosi wisata Aceh dan dapat dimanfaatkan semua pihak sebagai momen peningkatan ekonomi.

Mulyadi Nurdin menambahkan, Sail Sabang rencananya juga akan diisi dengan berbagai atraksi, diantaranya, menghadirkan KRI Bima Suci dan KRI Dewa Ruci, Tarian Massal, Sabang Wonderful Expo, Aceh Fun Dive, Menyambut kehadiran Islamic Cruise berkapasitas 2000 wisatawan muslim yang akan sandar di terminal CT3 dan bertolak menuju Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.

Selain itu, juga ada kegiatan Jambore Iptek, Pentas Wonderful Sabang, Sabang Underwater Contes, Kapal Pemuda Nusantara, Lomba Menulis Blog, Festival Kopi dan Kuliner, Eksebisis Paramotor, Parade Kapal Tradisional, Sendratari Keumalahayati, Aerobatic Show, City Tour Sabang-Banda Aceh, Lomba memancing serta beberapa event lainnya. (Rill)

Ilustrasi
Aceh Jaya - Tim Satuan Polisi PP dan WH Kabupaten Aceh Jaya berhasil mengamankan satu pasangan yang diduga akan melakukan perbuatan mesum, Sabtu 16/9/2017.

Pasangan yang berhasil diamankan tersebut yaitu wanita berinisial Sm (30) asal Desa Kuala Ligan Kecamatan Sampoinet Kabupaten Aceh Jaya dengan Nd (43) berjenis laki-laki asal Woyla Kabupaten Aceh Barat.

Berdasarkan informasi yang didapatkan RUBERNEWS.COM, dari pihak petugas Satpol PP/WH Kabupaten Aceh Jaya mengatakan, bahwa pasangan tersebut sudah menikah dengan status janda dan duda, untuk saat ini keduanya telah di amankan oleh pihak petugas Satpol PP/WH Kabupaten Aceh Jaya untuk tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Menurut kronologis, para pasangan tersebut diciduk oleh masyarakat di sebuah gang komplek terminal Calang Desa Batee Tutong Kecamatan Krueng Sabee pada saat sedang berlangsungnya shalat jum’at dan selanjutnya menghubungi pihak PP/WH Kabupaten Aceh Jaya.

Dari amatan media RUBERNEWS.COM di kantor Satpol PP/WH saat ini sedang dilakukan pengambilan keterangan dari saksi pasangan yang berhasil diamankan oleh masyarakat di ruang kantor penyelidik yang dilakukan oleh pihak petugas penyedik Satpol PP/WH Provinsi Aceh yang berlangsung di kantor PP/WH Kabupaten Aceh Jaya.

Erni Kurnia Sari Dewi,SH Kasie Penyidik Satpol PP/WH Aceh Jaya ke RUBERNEWS.COM mengatakan, untuk saat ini pasangan yang telah diamankan tersebut sedang dilakukan pengumpulan keterangan dari pasangan yang di angkap warga dan selanjutnya setelah proses pengumpulan keterangan akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya baik proses hukum maupun proses pelanggaran lainnya.|Rubernews.com

Aceh Tamiang - Anak-anak sekolah Kartika XIV-8 Raider Khusus 111/Karma Bhakti pagi mengadakan kegiatan di luar sekolah kegiatan Cooking Clas bertempat di CFC Kota Langsa dengan tema “Kebutuhanku”.Sabtu(16/9).

Ibu Nazli Rahmadani S. Pd Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Kartika XIV-8 Raider Khusus 111/Karma Bhakti menjelaskan kegiatan diluar sekolah ini dengan mengangkat tema “Kebutuhanku” merupakan bagian dari belajar mengajar untuk anak murid mengenal cara dan lebih tahu tentang makanan cepat saji CFC Kota Langsa. Selain mengenal hal tersebut dalam kegitan ini di adakan kegaitan berbagai permainan sambil belajar untuk mengasah kemampuan motorik anak-anak.

Terlihat dalam kegiatan belajar di luar sekolah ini anak-anak antusias mengikuti semua kegiatan selama di sini, dan acara ini juga untuk melatih anak-anak bersosialisai dengan sesama. (topan06)

Polda Jabar mengungkap sindikat pengedar sabu di Kota Bandung. (Foto: Dony Indra Ramadhan/detik.com)
Bandung - Polda Jabar memutus peredaran narkotik jenis sabu di Kota Bandung. Sabu seberat 4,1 kilogram disita dari sindikat pengedar narkotik jaringan kelompok Aceh.

"Total yang kita sita barang buktinya sebanyak sekitar 4,1 kilogram. Apabila dirupiahkan nilainya mencapai empat miliar lebih," ujar Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (15/9/2017).

Dalam pengungkapan tersebut, polisi meringkus tujuh orang yang termasuk dalam satu jaringan tersebut. Mereka yaitu AL (48), BEN (32), MH (40), TK (40), IR (33), HS (43) dan HK (44).

"Satu orang masih buron," ucap Agung

Dir Resnarkoba Polda Jabar Kombes Pol Asep Jenal Ahmadi menuturkan pengungkapan oleh personel Subdit II Ditresnarkoba Polda Jabar yang dipimpin Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Jabar AKBP Heriyanto ini bermula dari penangkapan IR, TK, HK dan HS. Polisi menciduk mereka di kawasan Jatihandap, Kota Bandung, Selasa (12/9).

Polisi menemukan 1 kilogram sabu dan beberapa ons ganja. "Dari penangkapan itu kita selidiki dan kemudian kita selidiki pengedar lain MH di Lembang," kata Asep.

Penyelidikan tidak terus berlanjut. Polisi menangkap AL di kawasan Gegerkalong, Kota Bandung. Sewaktu penggeledahan, polisi mendapatkan tiga kilogram sabu. Setelah itu, polisi menciduk BEN.

"Barang-barang tersebut dikirimkan dari Aceh," ucapnya.

Asep menjelaskan para tersangka itu tergabung kelompok pengedar sabu untuk area Bandung. Mereka menjalankan aksi jual beli barang haram tersebut bermodus sistem tempel atau disimpan di tempat yang sudah disepakati tanpa bertemu langsung dengan pemesan.

"Peredarannya khusus di wilayah Bandung. Sistemnya (penjualan) sama seperti yang sudah kita ungkap, berkomunikasi dan barang sistem tempel. Pengakuannya sudah satu hingga dua tahun, tapi diperkirakan lebih," tutur Asep.

Selain 4,1 kilogram sabu, polisi menyita barang bukti lainnya berupa timbangan digital, 18 unit ponsel, buku tabungan, dan prekusor (alat pembuat ekstasi).

Para tersangka diganjar Pasal 114 ayat (2), Pasal 111 ayat (1), Pasal 112 (2), Pasal 132 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2017 tentang Narkotik dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara. | Detik.com

,
Aceh Tamiang - Jum’at bersih prajurit Raider Khusus 111/Karma Bhakti mengajak warga Desa Gampong Keude Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur bersama-sama membersihkan saluran air sepanjang jalan Desa tersebut.Jum’at(15/9).

Danyonif Raider Khusus 111/Karma Bhakti Letkol Inf Muhammad Iqbal Lubis menerangkan melalui program pembinaan teritorial terbatas satuan tempur Raider Khusus 111/Karma Bhakti, TNI mengajak warga sekitar untuk peduli dan sekaligus menjaga kebersihan lingkungan dengan bersama-sama membersihakan saluran air sepanjang jalan desa tersebut, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya luapan air ke jalan yang mengakibatkan banjir ketika hujan turun.

Kegiatan karya bhakti ini mencerminkan ke akraban TNI dengan rakyat, ini semua di dapat dengan terjalinnya silaturahmi dan di bangunnya komunikasi sosial dengan baik selama ini oleh prajurit Kompi Senapan-A Raider Khusus 111/Karma Bhakti yang berhasil menjaga dan merawat hubungan TNI dengan rakyat di wilayah binaan.(topan06)

, ,
Ketum PPWI Wilson Lalengke S.Pd,M.Sc, MA
JAKARTA -- Terkait pemberitaan mengenai wartawan dari salah satu media nasional yang mengalami dugaan intervensi dan perlakuan tidak menyenangkan oleh oknum pengacara PT. Rahmat Sejahtera yang bergerak di bidang jasa keamanan di Griya Kemayoran RK. II No. 9 Jl. Industri Raya No. 9-11 Jakarta Pusat, belum lama ini.

Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, angkat bicara. Pria yang juga merupakan lulusan PPRA-48 Lemhanas RI tahun 2012 itu menyatakan bahwa para pengacara yang adalah kelompok masyarakat yang mengerti hukum harus berperan aktif dalam penegakan aturan hukum dan perundangan di negeri ini.

"Para pengacara atau penasehat hukum adalah lulusan fakultas hukum, jadi mereka itu adalah kelompok masyarakat yang mengerti dan memahami hukum. Mereka seharusnya membantu penegakan hukum dan peraturan perundangan dimanapun mereka berada dan beraktivitas," ujar lulusan dari 3 universitas terbaik di Eropa itu kepada redaksi via teleponnya, Kamis, 15 September 2017.

Wilson menegaskan bahwa sesuatu yang aneh dan tidak benar jika ada oknum pengacara justru berperan sebagai _backing_ perusahaan yang diduga kuat melakukan pelanggaran UU Ketenagakerjaan. 

"Oknum penasehat hukum itu aneh dan telah bertindak tidak benar jika dia justru menjadi _backing_, mendukung perusahaan melakukan pelanggaran UU Ketenagakerjaan, yang menggaji karyawan tidak sesuai peraturan yang ada, harus ditindak itu oknum pengacara seperti itu," tegas Wilson.

Bagi pria yang telah mendiklat ribuan warga tentang jurnalisme warga itu, Peradi dan/atau organisasi pengacara lainnya harus melakukan monitoring dan evaluasi yang ketat terhadap para anggotanya. Dengan demikian, para penasehat hukum selalu terkontrol untuk tetap bekerja sesuai aturan hukum yang berlaku. 

"Peradi atau organisasi yang menaungi para penasehat hukum harus melakukan monev yang ketat terhadap anggotanya. Jika ada pengacara yang nakal, termasuk jadi _backing_ pihak tertentu untuk melakukan pelanggaran hukum dan perundangan, yaa harus ditindak tegas," imbuh Wilson lagi.

Sehubungan dengan perilaku "barbar" dari oknum penasehat hukum dan direktur PT. Rahmat Sejahtera di Jakarta Pusat itu, Wilson menyarankan agar pihak jurnalis yang diperlakukan semena-mena membuat laporan polisi. 

"Buat laporan polisi saja, itu termasuk perilaku kriminal dari oknum pengacara dan direktur perusahaan, menghambat tugas-tugas jurnalistik wartawan dan masyarakat. Polisi wajib mengambil tindakan hukum atas yang bersangkutan," jelasnya.

Sebagaimana diketahui bahwa wartawan dari Media cetak Koran Penyelidik Korupsi (M-KPK) dan Indikasinews.com yang datang mengkonfirmasi kebenaran dugaan pelanggaran UU Ketenagakerjaan ke PT. Rahmat Sejahtera, terkait temuan di lapangan adanya penggajian karyawan security yang tidak sesuai peraturan, ditambah pemotongan gaji yang tidak jelas, wartawan tersebut justru mendapatkan perlakukan yang tidak baik dari oknum penasehat hukum dan direktur perusahaan dimaksud. 

Oknum Penasehat hukum itu menuduh sembarangan tanpa bukti apapun, dan memaksa wartawan mengakui sedang melakukan pemerasan terhadap perusahaan yang dia _back-up_ itu. Tidak cukup dengan menuduh, oknum itu juga mengintimidasi dan mengeluarkan kata-kata tidak etis, "dasar kau binatang" kepada wartawan. Juga, oknum itu sempat mengambil barang dan data dari dalam tas si wartawan.

"Jelas itu tindakan kriminal, urusannya polisi itu. Aparat harus mengambil tindakan sesuai hukum yang berlaku terhadap oknum-oknum pengacara dan/atau penasehat hukum nakal seperti itu," harap Wilson Lalengke. (Red)

Masyarakat menyampaikan protes atas kejahatan kemanusiaan di Rohingya, Myanmar. Foto/Dok/SINDOnews/Ilustrasi.
JAKARTA - Pembantaian warga Rohingya di Myanmar dinilai sebagai tragedi kemanusiaan paling buruk setelah Perang Dunia II.  Tragedi yang terjadi di Rakhine State, Myanmar bukan sekadar diskriminasi, melainkan genosida atau pembunuhan massal.

Direktur Crisis Center for Rohingya (CC4R) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sukamta mengatakan, tekanan keras harus segera diberikan kepada Myanmar untuk menghentikan tragedi Rohingya itu. Menurutnya tragedi kemanusiaan itu masuk kategori luar biasa.

"Jadi orang diusir dengan cara rumahnya dibakar, ditembaki begitu pergi ditanami ranjau sehingga tidak bisa kembali," ujar Sukamta dalam aksi bela Rohingya di Monumen Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2017).

Dia menuturkan, CC4R PKS di seluruh Indonesia sudah mengumpulkan dana kemanusiaan untuk warga Rohingya. Dia mengungkapkan, hingga saat ini dana kemanusiaan itu sudah mencapai Rp3,8 miliar.

"Semua dana kemanusiaan CC4R akan disumbangkan melalui lembaga sosial yang tergabung dalam Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) yang sudah lama bekerja membantu Rohingya," ungkapnya.| Sindonews

Banda Aceh - Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf melaunching Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia edisi 2017 dan Pencanangan Gerakan Menebar Sejuta Peta Untuk Negeri di Kilometer Nol Sabang, Jumat (15/9/17).

Peluncuran Peta NKRI edisi 2017 tersebut dilakukan oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf bersama Kepala Badan Informasi Geospasial, Prof. Ir. Hassanuddin Z. Abidin, M.Sc dan Wlaikota Sabang, Zulkifli Adam tepat didepan tugu nol kilometer Sabang.

Dalam sambutannya Irwandi Yusuf menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah pusat karena telah memilih Sabang sebagai tempat peluncuran Peta NKRI 2017.

"Mudah-mudahan berkah sebagai kota titik ‘O‘ (nol) Indonesia menjadi pemicu semangat kita untuk memperkuat kedaulatan NKRI dari kota wisata ini," kata Irwandi.

Irwandi Yusuf menyampaikan, acara peluncuran Peta NKRI tersebut merupakan satu rangkaian dengan berbagai kegiatan lain dalam rangka memperingati Hari Informasi Geospasial yang jatuh pada tanggal 17 Oktober 2017.

Rangkaian kegiatan di Aceh kata Irwandi telah dimulai sejak 13 September, dan dilanjutkan dengan diseminasi peraturan perundang–undangan Informasi Geospasial di Banda  Aceh kemarin. Seluruh kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial.

"Salah satu poin penting dalam Undang-Undang itu adalah kebijakan Pemerintah untuk menerbitkan satu peta atau “one map policy” sebagai gambaran kondisi geospasial negara kita dengan tingkat ketelitian 1 : 50.000," kata Irwandi.

Irwandi mengatakan, kehadiran peta baru NKRI akan sangat membantu penegasan kedaulatan kita atas wilayah NKRI. Aktivitas navigasi kapal juga semakin terukur, demikian juga dalam pengelolaan sumber daya alam. Semuanya menjadi jelas, sehingga tidak ada lagi keraguan mengenai batas-batas negara.

"Kejelasan itu kita pertegas lagi dalam peluncuran secara resmi Peta NKRI yang terbaru di Kota Sabang ini," kata Irwandi

Kehadiran Peta ini diharapkan tidak sekedar menggambarkan posisi Indonesia dalam lingkaran dunia, tapi juga sebagai langkah awal untuk menghadirkan tentang Peta yang lebih konkrit tentang kondisi geospasial berbagai wilayah daerah di Indonesia.

"Peta ini akan sangat bermanfaat sebagai acuan untuk perencanaan pembangunan agar lebih terarah, lebih akurat dan tepat sasaran," ujar Irwandi.

Sementara itu, Kepala Badan Informasi Geospasial, Prof. Ir. Hassanuddin Z. Abidin, M.Sc mengatakan, Peta NKRI edisi tahun 2017 telah diperbaharui sesuai dengan dinamika perkembangan isu-isu penting dan perkembangan wilayah nasional.

Sedangkan pencanangan Gerakan Menebar Sejuta Peta untuk Negeri kata Hassanuddin, dilaksanakan sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab Badan Informasi Geospasial dalam menyebarluaskan informasi geospasial, berupa peta kepada masyarakat Indonesia.

"Tujuan dari pembaharuan peta NKRI ini agar seluruh masyarakat beserta seluruh stakeholder mendapatkan informasi dna gambaran umum tentang wilayah NKRI sesuai dengan kondisi terkini," kata Hasanuddin yang juga merupakan putra Aceh.

Dalam Peta NKRI edisi tahun 2017 lanjut Hassanuddin  terdapat pembaharuan yang sangat signifikan terutama terkait batas maritim Indonesia.  Pembaharuan terkait batas maritim ini telah dilaunching oleh Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman pada tanggal 14 Juli 2017 di Jakarta.

Disamping pembaharuan batas maritim lanjut Hassanuddin, Badan Informasi Geospasial juga melakukan pembaharuan terkait ibukota Kabupaten/Kota, pengelolaan pulau-pulau kecil terluar dan penambahan bandara strategis terkait perbatasan, penambahan kota-kota lainnya sebagai tambahan informasi serta koreksi beberapa beberapa toponim dan letak yang kurang tepat pada peta NKRI edisi tahun 2015.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Badan Informasi Geospasial Hasanuddin turut menyerahkan Peta NKRI Edisi tahun 2027 kepada Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf dan Walikota Sabang, Zulkifli Adam. Selain itu, Peta tersebut juga diserahkan kepada perwakilan Sekolah di Kota Sabang.

Irwandi Yusuf Menyapa dan Berfoto bersama masyarakat.

Seusai melaunching Peta NKRI Edisi 2017, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menyempat diri untuk menyapa para penari cilik dari  SD Pertiwi Sabang dan masyarakat yang sedang berada di Tugu Nol Kilometer.

Masyarakat yang melihat Gubernur Irwandi, langsung mengajaknya untuk berfoto bersama di tugu nol kilometer sabang.

Irwandi Yusuf terlihat sangat akrap dan menyahuti ajakan murid sekolah dan masyarakat yang ingin berfoto bersama. (Rill)

,
Lhokseumawe - Satuan Komando Resor Militer (Korem) 011/Lilawangsa mengelar Nonton Bareng (Nobar), di Lapangan Jenderal Soedirman, Jalan Iskandar Muda, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh,  akan memutar film Penumpasan G-30S/PKI.

Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Agus Firman Yusmono mengajak kepada seluruh prajurit TNI bersama masyarakat Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara untuk menghadiri acara nonton bersama pada tanggal 30 September 2017 mendatang.

Danrem Lilawangsa menyebutkan, pemutaran film Penumpasan Gerakan-30S/PKI itu akan dilakukan untuk menanamkan pendidikan dan memahami tentang sejarah bangsa kepada kalangan masyarakat terutama di kalangan anak-anak generasi penerus bangsa, bahwa pengkhianatan yang dilakukan terhadap bangsa dan negara Indonesia ini adalah Gerakan Partai Komunis Indonesia, atau yang lebih dikenal G30 S/PKI, katanya.

"Nobar film kekejaman yang dilakukan oleh Gerakan Partai Komunis Indonesia atau PKI, bertujuan agar seluruh Rakyat Indonesia mengetahui sejarah sebenarnya, PKI lah yang merongrong Keutuhan NKRI saat itu. Jadi apabila terdapat oknum-oknum yang mencoba memutar balikkan sejarah tersebut, kita Rakyat Indonesia tidak akan terpengaruh oleh tipu daya mereka," ungkap Kolonel Inf Agus Firman Yusmono.

Diharapkan, nonton bersama pada tanggal 30 September nantinya, dapat dihadiri oleh seluruh masyarakat yang ada di Wilayah jajaran Korem 011/Lilawangsa, khususnya masyarakat dan kalangan anak muda yang ada di Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara, apabila kita telah memahami sejarah tersebut, maka tidak mudah terkontaminasi maupun terpengaruh dari kelompok-kelompok yang ingin memecah belah Keutuhan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai bersama, harap Danrem 011/Lilawangsa.[Laung]

Banda Aceh - Gubernur Aceh Irwandi Yusuf berdialog langsung dengan masyarakat dari berbagai daerah di gedung Serba Guna, Setda Aceh, Jumat 15 September 2017.

Dialog itu merupakan pertemuan yang direncanakan akan berlangsung rutin dua kali dalam sebulan.

Ide tersebut digagas Irwandi Yusuf untuk mendengar langsung berbagai masukan dan keluhan dari masyarakat.

Dalam pertemuan yang baru pertama kali digelar itu, Irwandi menjelaskan, selama ini banyak masyarakat Aceh yang datang berkunjung ke rumah, maupun ke kantornya di Banda Aceh untuk menyampaikan aspirasi. Namun karena padatnya jadwal kerja, tak semua masyarakat berkesempatan bertemu.

"Karena itu, saya ambil kebijakan kita akan berjumpa dua kali sebulan di hari Jumat," ujar Irwandi.

Irwandi juga menegaskan, dirinya tidak akan pilih kasih dan akan menampung semua aspirasi masyarakat.

"Kita tidak melihat timses, tapi rakyat. Saya sudah janji saya tidak akan membalas jasa relawan tapi semua rakyat. Di mana di dalam rakyat ada relawan," ujarnya.

Sepanjang berlangsungnya dialog, berbagai keluhan disampaikan masyarakat secara bergantian.

Seperti yang disampaikan seorang pemuda bernama Nazir dari Bireuen yang mengaku sebagai anak korban DOM. Nazir dalam kesehariannya mengaku bekerja serabutan, termasuk menjadi supir mobil angkutan. Kepada Irwandi ia meminta agar diberikan pekerjaan yang lebih layak.

Merespon hal itu, Irwandi mengatakan, sebagian besar masyarakat Aceh  juga bernasib sama dengannya, yaitu membutuhkan pekerjaan sementara lapangan kerja terbatas.

"Mungkin dalam 3 tahun lagi bisa lah, yaitu saat investor masuk. Itu kalau Aceh bisa aman dan jika tidak ada image Aceh konflik. Keadaan ini yang harus kita ubah. Sabar dulu, solusinya kerjakan dulu perkerjaan lama yang penting halal," ujar Irwandi.

Persoalan yang berbeda disampaikan Azmi dari Aceh Timur. Di hadapan Irwandi ia menjelaskan, pada tahun 2005 dilakukan pembangunan Kompi TNI di atas lahan warga. Namun hingga kini sebagian pembebasan tanah tersebut belum tuntas, sehingga dirinya mewakili masyarakat menuntut agar segera dilunaskan ganti rugi pembebasan lahan tersebut.

Mendengar hal itu, Irwandi mengatakan akan segera mengirim tim untuk mempelajari detail permasalahannya untuk kemudian dilakukan pembayaran.

Seorang warga lainnya atas nama Jamaliyah bahkan menyampaikan persoalan yang lebih berbeda. Sambil menangis, perempuan tersebut meminta Irwandi membantu memindahtugaskan anaknya yang bekerja sebagai dokter di Nusa Tenggara Barat agar bisa bekerja di Aceh.

Kepada perempuan tersebut, Irwandi meminta bersabar dan tidak perlu merisaukan anaknya yang bekerja sebagai dokter di NTB.

"Anda permasalahannya rindu ke anak saja. Saya bantu tiket saja ke sana. Secara pribadi saya bersedia bantu," ujar Irwandi yang diikuti tawa para hadirin.

Selain itu, masih banyak lagi persoalan yang dilaporkan langsung oleh warga. Di antaranya berkaitan dengan permohonan bantuan pembukaan lahan pertanian, bantuan pengadaan mesin tracktor, bantuan bibit, dan berbagai permohonan bantuan lainnya. Permasalahan itu disampaikan warga yang berasal dari berbagai daerah, mulai dari Simeuleu hingga Aceh Timur.

Irwandi Yusuf pada kesempatan itu menampung semua permintaan masyarakat dan berjanji akan melibatkan pihak-pihak terkait lainnya untuk segera mencarikan solusi.

Dalam pertemuan tersebut Irwandi turut didampingi Asisten I Pemerintah Aceh, Iskandar Gani , Asisten III Administrasi Umum,  Kamaruddin Andalah dan Kepala Biro Tata Pemerintah Setda Aceh, Frans Delian. (Rill)

StatusAceh.Net - Intervensi Al Qaeda dalam krisis kemanusiaan di Myanmar memicu kekhawatiran baru bahwa kaum militan Rohingya mendapat dukungan dari kelompok jihad global, termasuk ISIS.

Al Qaeda mengeluarkan sebuah pernyataan yang mendesak umat Islam di seluruh dunia untuk mengirim bantuan, senjata dan dukungan militer kepada muslim Rohingya di negara bagian mayoritas Buddha, Rakhine.

Hampir 400.000 warga Rohingya melarikan diri ke Bangladesh sejak akhir Agustus 2017 akibat tindakan brutal militer Myanmar. Tindakan itu disebut sebagai pembalasan atas serangan militan Rohingya di beberapa pos polisi dan sebuah pangkalan militer.

Al Qaeda memperingatkan bahwa Myanmar akan menghadapi hukuman atas "kejahatan terhadap warga Rohingya".
"Perlakuan buas tersebut ditujukan kepada saudara-saudara kita sesama muslim... tidak akan dibiarkan tanpa hukuman," kata sebuah pernyataan Al Qaida, yang dipantau kelompok SITE.
"Pemerintah Myanmar harus dibuat merasakan apa yang telah dirasakan oleh saudara muslim kita," demikian ditambahkan.
PBB mengutuk tindakan keras Myanmar terhadap Rohingya sebagai suatu pemusnahan etnis.
Namun Myanmar mengatakan pihaknya berurusan dengan kelompok teroris, yaitu Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA), yang sebelumnya terkait dengan kelompok seperti ISIS.

Hubungan ARSA dan kelompok jihad

Mantan duta besar Australia untuk Myanmar, Trevor Wilson, mengatakan bahwa ARSA menunjukkan banyak atribut kelompok teroris Islam di tempat lain.

"ARSA mengumumkan hubungan dengan ISIS, menggunakan propaganda anti-otoriter yang keras, dan menunjukkan kemauan untuk menggunakan senjata ke dalam apa yang sebelumnya 'perjuangan politik tak bersenjata'," tulisnya Wilson dalam publikasi online Asian Studies Association.

"Sifat oportunis profil mereka secara publik, dan pemanfaatan warga Rohingya biasa untuk menutupi ekstremisme mereka sendiri merupakan atribut bersama.
Wilson mengatakan pengaruh ARSA dalam ketidakstabilan di Myanmar telah menarik perhatian dari badan-badan intelijen. Dia secara khusus merujuk laporan di sebuah situs berita yang dikelola oleh wartawan Myanmar - Mizzima - yang mengatakan bahwa ISIS dan Pakistan berada di balik serangan Rohingya terhadap pasukan keamanan Myanmar.
Dikatakan, pemimpin Rohingya di balik serangan tersebut, Hafiz Tohar, telah berbicara panjang lebar dengan para ekstremis di Pakistan dan Irak dalam dua hari sebelum serangan terhadap pos keamanan Myanmar bulan lalu.
"Pejabat intelijen India dan Bangladesh mengatakan mereka telah menyadap tiga percakapan telepon berdurasi panjang antara Hafiz Tohar, yang menjadi kunci mengapa kelompok militan ini melancarkan serangan fajar melawan pasukan keamanan Myanmar," kata laporan tersebut.

Laporan ini mengutip seorang perwira intelijen Bangladesh yang tidak disebutkan namanya. Dia mengatakan bahwa serangan terhadap pasukan Myanmar bertujuan menimbulkan masalah bagi Pemerintah Aung San Suu Kyi di Myanmar dan memperkuat pemberontakan Rohingya di negara bagian Rakhine.

Tohar diyakini telah berlatih dengan Taliban Pakistan, dan secara luas dipersalahkan atas serangan serupa di Myanmar pada Oktober tahun lalu.

Mendapatkan senjata

Laporan Mizzima sulit diverifikasi. Namun laporan lain memperkuat bukti adanya kaitan antara kelompok jihad dan ekstremisme militan di Myanmar.

Dalam sebuah langkah terpisah, pemimpin ISIS di Bangladesh, Syaikh Abu Ibrahim al-Hanif, telah berjanji untuk meluncurkan "operasi di Burma begitu kita mencapai kemampuan untuk melakukannya".

"Warga Muslim di Burma telah ditindas oleh umat Budha musyrik untuk waktu yang lama," katanya dalam sebuah wawancara dengan Dabiq, sebuah majalah ISIS, tahun lalu.
Seorang pakar keamanan Australia memperingatkan bahwa seruan Al Qaeda dan ISIS untuk memobilisasi sumber daya di Myanmar - meski tidak mengejutkan - dapat menyebabkan aliran persenjataan berat ke tangan militan Rohingya.
"Ada sejumlah kelompok militan militan di Bangladesh. Mereka mungkin punya cara mengirimkan senjata ke kelompok Rohingya," kata Greg Fealy, pakar politik Indonesia pada Australian National University.

"Salah satu hal yang kita saksikan bulan lalu adalah perlawanan dari sejumlah warga Rohingya yang mengungsi. Serangan terhadap pos polisi, pos militer, di negara bagian Rakhine," katanya.

"Namun sebagian besar dengan menggunakan instrumen benda tajam, pedang, parang, yang seperti itu. Sangat sedikit senjata mereka, warga Rohingya yang menyerang itu. Jadi kita melihat adanya eskalasi yang cukup besar dalam konflik ini," jelasnya.

"Karena mereka komunitas yang sangat tertekan dan ada permusuhan besar terhadap apa yang terjadi pada mereka di Myanmar. Sehingga hal itu akan memperburuk situasi yang sudah serius," tambahnya.

Diterbitkan Jumat 15 September 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC Australia di sini.

Lhoksukon - Jasad konsultan engineering pengawas proyek pembangunan Waduk Keureutoe, Abdullah Kamal, 60 tahun, telah ditemukan sekitar 250 meter dari pintu air Gampong Alue Bay, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, Jumat, 15 September 2017 sekitar pukul 04.50 WIB. Jasad pria asal Palembang itu dibawa menggunakan mobil emergency PT. Brantas Abipraya (Persero) ke Rumah Sakit Umum Cut Mutia (RSUCM) di Buket Rata, Lhoksemawe untuk divisum.

"Tim gabungan security dan karyawan Waduk Keuretoe dari PT. Brantas Abipraya, dibantu masyarakat Gampong Blang Pante menemukan jasad Abdullah Kamal dalam posisi telungkup sekitar 250 meter dari pintu air irigasi Alue Bay, atau 1,5 kilometer dari lokasi kejadian dan masih dalam kawasan Krueng Keuretoe. Korban merupakan konsultan engineering pengawas pembangunan Waduk Keuretoe. Saat ditemukan, jasad masih menggunakan safety lengkap, berupa rompi dan helm," ujar Sudirman, HSE Officer PT. Brantas Abipraya (Persero) saat dihubungi portalsatu.com via telepon seluler.

Ia menyebutkan, pencarian jasad korban dilakukan dengan menyelam secara tradisional. "Tim kita bersama masyarakat tidak berhenti mencari jasad korban, bahkan di malam hari. Pihak tim SAR juga melakukan pencarian dengan peralatan lengkap, tapi hanya dari pagi hingga sore hari," kata Sudirman.

Jasad Abdullah kemudian dibawa menggunakan mobil emergency PT. Brantas Abipraya ke RSUCM untuk divisum. Keluarga korban dari Palembang juga sudah mendampingi di RSUCM.

Dia mengatakan jenazah konsultan tersebut akan dibawa pulang ke Palembang menggunakan cargo melalui Bandara Sultan Iskandar Muda. Namun, salah satu syarat cargo, jasad harus disertai keterangan visum atau autopsi dari rumah sakit.

"Kebetulan di RSUCM tidak bisa autopsi, karena tidak ada petugas forensik. Jadi, jasad akan dibawa ke RS Zainal Abidin Banda Aceh. Setelah ada hasil autopsi dari RS, kemungkinan besar besok akan diterbangkan ke Palembang," ujar Sudirman.

Secara terpisah, Kapolres Aceh Utara AKBP Ahmad Untung Surianata, melalui Kapolsek Paya Bakong Iptu Ibrahim membenarkan, jasad korban sudah ditemukan subuh tadi.

"Ya, jasad sudah ditemukan sekitar pukul 05.00 WIB. Jasad ditemukan tim gabungan scurity dan karyawan Waduk Keuretoe, serta masyarakat setempat," ujar Iptu Ibrahim. | Portalsatu.com

Banda Aceh – Sejumlah Mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala melakukan audiensi dengan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf di ruang rapat Gubernur Aceh, Kamis (14/9) malam. 

Dalam audiensi tersebut, M. Rezeki salah satu mahasiswa FISIP Unsyiah menyampaikan kepada Gubernur Aceh terkait penyelenggaraan Kongress Himpunan Mahasiswa Politik (Himapol) Indonesia ke III yang akan di gelar di Universitas Syiah Kuala tanggal 28 Oktober 2017. 

“InsyaAllah nanti akan datang perwakilan mahasiswa FISIP dari 24 Unversitas di Indonesia, dan lebih kurang 1500 mahasiswa FISIP dari seluruh Aceh,” kata Rezeki. 

Acara yang akan berlansung selama lima hari tersebut kata Rezeki akan membahas berbagai isu terkini dan penguatan isu –isu lokal Aceh. Selain itu juga akan ada penyampaian materi mengenai Partai lokal di Aceh. 

“Kami meminta dukungan dari Bapak Gubernur agar acara tersebut dapat berjalan sukses, dan kami berharap bapak Gubernur untuk dapat membuka acara tersebut,” kata Rezeki.

Sementara itu, Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf menyambut baik penyelenggaraan Kongres Nasional tersebut dan akan mendukung agar kegiatan tersebut dapat berjalan suskes.  “Mudah-mudahan acara kongres Himapol ini dapat berjalan sukses,” ujar Irwandi. 

Pertemuan tersebut turut dihadiri, Kepala Kesbangpol Aceh, Mahdi Efendi, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, H.Mulyadi Nurdin, Lc., MH, dan Kepala Biro Pemerintahan, Frans Dellian. (Rill)

Banda Aceh – Gubernur Aceh, Drh Irwandi Yusuf M Sc, berkomitmen untuk memberikan bantuan kepada ribuan umat Musim Rohingya, yang saat ini sedang mengungsi di Bangladesh untuk menghindari kecamuk konflik di Rakhine State

Penegasan tersebut disampaikan oleh pilot Eagle One itu kepada awak media, usai meninjau dan melepas keberangkatan dua unit pesawat jenis Hercules milik TNI AU, yang akan bertolak ke Bangladesh untuk menyerahkan bantuan dari Pemerintah Indonesia untuk warga muslim Rohingya yang saat ini mengungsi di Bangladesh.

“Bantuan dari rakyat Aceh saat ini sedang terus dikumpulkan. Insya Allah, Pemerintah Aceh juga akan memberikan bantuan untuk masyarakat Rohingya. Inikan pemberangkatan bantuan satu-satunya, ke depan bantuan juga akan terus disalurkan ke Rohingya,” tegas pria yang akrab disapa bang Wandi itu.

Irwandi juga mengungkapkan bahwa dirinya sebagai Kepala Pemerintahan Aceh juga telah menyurati Duta Besar Myanmar, dan menghimbau agar Pemerintah Myanmar menghentikan segala bentuk tindak kekerasan dan mengedepankan jalan damai dalam menyelesaikan konflik antara warga Rakhine dan umat Muslim Rohingya.

“Ada beberapa poin yang saya sampaikan dalam surat tersebut. Intinya saya meminta agar penyelesaian konflik dengan kekerasan dihentikan. Saya juga menyatakan bahwa Aceh juga pernah mengalami konflik dan penyelesaiannya dilakukan dengan cara-cara damai bukan dengan usir mengusir,” pungkas Bang Wandi.

Hari ini, Lanud Sultan Iskandar Muda memberangkatkan dua unit pesawat Hercules berisi bantuan untuk Muslim Rohingya. Besok (Kamis,15/9) dua unit Hercules lainnya juga akan bertola menuju Bangladesh untuk mengirimkan bantuan.

Sebelumnya, Danlanud SIM, Kolonel Pnb Suliono menjelaskan, bahwa pesawat Hercules diberikan waktu dua jam untuk membongkar bantuan di bandara Bangladesh, selanjutnya pesawat akan bertolak kembali ke Indonesi.

“Kita sudah siapkan empat pesawat, tapi yang bisa berangkat hanya dua untuk hari ini. kalau diiinkan semua tentu semuanya kita berangkatkan hari ini. Namun karena ini melibatkan dua negara, jadi harus kita sesuaikan dengan mekanisme di sana,” kata Danlanud.

Untuk diketahui bersama, Lanud SIM menjadi posko operasi kemanusiaan untuk Muslim Rohingya. Hal ini dikarenakan strategisnya posisi Lanud SIM yang hanya berjarak empat jam perjalanan udara menuju Bangladesh.

Selain bantuan dalam bentuk makanan, Pemerintah RI juga memberangkatkan sejumlah Personil Paskhas TNI AU dan tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menjalankan misi kemanusian di pusat pengungsian Muslim Rohingya di Bangladesh.

Sejumlah pejabat Aceh turut mendampingi Gubernur di Lanud SIM, diantaranya Kepala Dinas Sosial Aceh, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh dan Karo Humas dan Protokol Setda Aceh. (Ngah)

Meulaboh - Geuchik Gampong Kuala Manye, Kecamatan Panton Reu, Aceh Barat Syafii Ibrahim menyerahkan sepucuk senjata api jenis M16 beserta 1 magazen dan 6 butir peluru ke Polres Aceh Barat, Kamis (14/9/2917).

Senjata itu diterima langsung Kapolres Aceh Barat AKBP Teguh Priyambodo Nugroho. 

Teguh mengatakan, senjata tersebut merupakan senjata sisa konflik yang diterima Geuchik Syafii dan seorang mantan kombatan GAM, kemarin.

“Selama ini disimpan oleh warga tersebut,” katanya.

Sejauh ini, kata dia, Polres Aceh Barat telah mengamankan 4 pucuk senpi sisa konflik.

“Dua senpi melalui hasil sergapan dan dua lagi diserahkan lansung oleh masyarakat,” katanya.

Teguh juga menghimbau kepada masyarakat yang masih menyimpan senjata api untuk segera menyerahkannya ke polisi.| Beritakini.co

,
Lhokseumawe - Komando Resor Militer (Korem) 011/Lilawangsa mengadakan lomba Foto dan Karya Tulis Artikel/Essai, lomba tersebut dibuka untuk umum, termasuk TNI dan Masyarakat khususnya yang ada di Wilayah jajaran Korem 011/Lilawangsa.

Lomba Foto dan Karya Tulis tersebut akan dimulai tanggal 10 sampai dengan 20 September 2017. Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Ke-72 Tentara Nasional Indonesia, (Dirgahayu Ke-72 TNI), yang bertemakan "Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Mewujudkan Indonesia Yang Mandiri, Berdaulat, Berkepribadian, Adil dan Makmur".

Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 011/Lilawangsa Mayor Inf Abdul Rajab mengatakan, para peserta yang akan mengikuti lomba tersebut, dapat mendaftarkan diri di Media Center Penerangan Korem (Penrem) 011/Lilawangsa, jalan Iskandar Muda, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, atau dapat menghubungi Call Center dengan No Kontak "085200087566". atau melalui pengiriman Mail "Penrem011@Gmail.com".
Komandan Korem  (Danrem) 011/LW Kolonel Inf Agus Firman Yusmono meninjau latihan Uji Siap Tempur (UST) Tingkat Kompi, Batalyon Infanteri (Yonif) 114/SM, di Peunaron, Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah, Kamis (14/9).
"kegiatan lomba ini merupakan upaya yang dilakukan oleh Korem 011/LW untuk mengajak masyarakat bersama TNI untuk saling bersinergi, dengan harapan melalui lomba foto jurnalistik dan karya tulis ini menuju Indonesia yang mandiri, berdaulat , berkepribadian, adil dan makmur. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan tali silaturahmi yang baik antara TNI dengan masyarakat, khususnya di Wilayah jajaran Korem 011/Lilawangsa". harap Kapenrem.

Lomba Foto dan Karya Tulis Artikel/Essai dengan Total Hadiah Piala, Sertifikat dan Uang Pembinaan.[Laung]

,
Aceh Tengah - Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Agus Firman Yusmono, selaku Komandan Latihan (Danlat) meninjau Latihan Uji Siap Tempur (UST) tingkat Kompi, di Peunaron, Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah, Kamis (14/9).

Didampingi Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 114/Satria Musara Letkol Inf Hendry Widodo, Dandim 0113/Galus Letkol Inf Faisal Nasution, Kasiops Korem 011/LW Mayor Inf Valyan Tatyunis, Kasdim Agara mayor Inf Edwar. Danrem Lilawangsa turut turun kelapangan untuk melihat langsung mekanisme pelaksanaan latihan yang dilaksanakan oleh prajurit TNI Batalyon Infanteri (Yonif) 114/Satria Musara.

Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Agus Firman Yusmono mengatakan, dilaksanakan latihan UST Tingkat Kompi dengan tujuan, selain untuk mengukur kemampuan prajurit, juga bertujuan untuk melatih dan mengasah kembali ilmu tempur para prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 114/Satri Musara khususnya, diantaranya dalam Operasi Lawan Insurjensi dan menghadapi tugas-tugas ke depan yang semakin kompleks dan berat.

Sementara itu, materi yang diuji pada latihan UST diantaranya, Theknik Penyergapan, Penghadangan, Lawan Penghadangan, Pengepungan dan Pembersihan Kampung, serta Pengamanan Daerah, jelasnya.

“Latihan UST ini berlangsung selama 4 (empat) hari kedepan, dari tanggal 13 s/d 16 September 2017, latihan ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para peserta, dengan harapan, agar seluruh prajurit benar-benar dapat memahami tugas dan perannya sebagai prajurit tempur yang profesional dan berkualitas", Pungkas Danrem.[Laung]

Ilustrasi
Rokan Hulu - Pihak Polres Rokan Hulu (Rohul), tetapkan Kepala Desa (Kades) Kepayang, Anten, sebagai tersangka dugaan kasus korupsi dana Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa‎) di APBDes Kepayang tahun anggaran 2015.

Ditegaskan ‎Kapolres Rohul AKBP Yusup Rahmanto SIK, MH, penetapan Kades Kepayang, Kecamatan Kepenuhan Hulu sebagai tersangka, setelah penyidik lakukan penyelidikan sejak April 2017, penyidikan dan gelar perkara.

Kades Kepayang Anten, diduga sudah menggunakan dana Silpa dari APBDes 2015 untuk kepentingan pribadinya. Modusnya, Kades Kepayang menarik‎dana Silpa 18 kali dengan memalsukan tandatangan Bendahara Desa Kepayang yang saat itu dijabat Suheri.

“Tandatangan Bendahara Desa dipalsukan, sehingga total kerugian negara capai Rp 556.650.000, hingga kini belum ada itikad baik  tersangka untuk mengembalikannya,” jelas ungkap AKBP Yusup Rahmanto,‎ saat ekspose di Mapolres Rohul, didampingi K‎asat Reskrim Polres Rohul AKP M. Wirawan Novianto SIK, Kamis (14/9/2017).

Kades Kepayang ke penyidik mengakui, uang tersebut digunakannya untuk bisnis batubara. Dirinya juga mengaku, tertipu‎. Namun, tidak dijelaskannya tertipu ke siapa bahkan dirinya tidak bisa menjelaskan. Lalu diakuinya, sebgian uang tersebut untuk kepentingan pribadinya,” kata AKBP Yusup.

Akibat perbuatan tersangka, Kapolres AKBP Yusup menyatakan, Kades Kepayang Anten, terancam dijerat Pasal 2, 3, 8, 9 Jo Pasal 18 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang tindak pidana korupsi dengan ancaman 20 tahun penjara.

K‎asat Reskrim Polres Rohul AKP M. Wirawan Novianto juga menambahkan, terkait pencairan dana di Bank Riau Kepri, Anten diduga sudah memalsukan tandatangan mantan Bendahara Desa Kepayang Suheri di cek saat pencairan.

Tandatangan Bendahara Desa Kepayang yang diduga dipalsukan Anten, dan itu juga sudah diuji keasliannya oleh Penyidik Satuan Reskrim Polres Rohul ke Laboratorium Forensik Medan.

Kasat Reskim AKP M. Wirawan mengatakan Rabu (13/9/2017) kemarin, tersangka Anten diperiksa. Kemudian Kamis ini, Kades Kepayang sudah resmi ditetapkan tersangka dan ditahan selanjutnya dititipkan di Lapas Kelas II B Pasir Pangaraian.

Dugaan korupsi dana Silpa APBDes Kepayang 2015 berawal laporan masyarakat. Pada April 2017, Penyidik Satuan Reskrim Polres Rohul mulai lakukan penyelidikan dan ditingkatkan ke penyidikan. Dimana, 18 penarikan dana Silpa APBDes 2015 dilakukan tersangka Anten bervariasi, mulai Rp10 juta sampai Rp20 juta.

“Pengakuan tersangka seperti itu, dan mengaku dirinya kena tipu seorang berinisial S yang mengajaknya bisnis batubara," ungkap Kasat Reksim lagi.

Selain menahan tersangka, Kasat AKP M. Wirawan mengaku, kini penyidik juga sudah menyita sejumlah barang bukti, seperti 2 Perdes Kepayang tentang perubahan APBDes Kepayang tahun 2015 dan 2016, 2 laporan realisasi ABPDes Kepayang tahun 2015 dan 2016‎.

Selain itu, juga disita 2 buku kas umum Desa Kepayang tahun 2015 dan 2016, 2 bundel surat pertanggung-jawaban (‎SPj) tahun 2015 dan 2016, 2 bundel berita acara persetujuan APBDes tahun 2015 dan 2016.

Kemudian, 18 lembar foto copy cek Bank Riau Kepri Desa Kepayang tahun 2015 dan 2016, serta 2 Perdes Kepayang tentang APBDesa Kepayang tahun 2015 dan 2016.‎***( Alfian)

Banda Aceh - Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menyerahkan dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Perencanaan Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Perubahan tahun anggaran 2017 kepada Ketua DPR Aceh Teungku Muharuddin, Kamis 14 September 2017.

Penyerahan tersebut dilakukan dalam rapat Badan Anggaran DPR Aceh bersama Gubernur Aceh dan Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA) di ruang Badang Anggaran DPR Aceh.

Rapat tersebut turut dihadiri Sekretaris Daerah Aceh Dermawan, Wakil Ketua DPRA Sulaiman Abda, tim asistensi gubernur, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Mulyadi Nurdin, sejumlah kepala SKPA, dan para anggota badan anggaran.

Dalam kesempatan tersebut, Irwandi menjelaskan, ada tiga kondisi yang mengharuskan dilakukannya penyusunan APBA Perubahan.

Seperti, perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi Kebijakan Umum Anggaran, keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antara unit organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis belanja. Selanjutnya kegiatan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya digunakan dalam tahun berjalan.

Selain itu, Irwandi juga menjelaskan, terdapat kegiatan bantuan hibah dan bantuan sosial yang tidak dapat dilaksanakan pada APBA 2017 murni karena belum memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Mendagri nomor 32 tahun 2011, 39 tahun 2012, dan 14 tahun 2016, sehingga perlu dilakukan perubahan.

"Harapan KUA PPAS perubahan ini dapat diselesaikan lebih cepat mengingat waktu efektif hanya tinggal kurang lebih 3 bulan pelaksanaan dalam tahun berjalan," ujar Irwandi.

Alasan lainnya, kata Irwandi, karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan segera yaitu kesepakatan KUA PPAS Tahun 2018 dan pengesahan Qanun RPJMA tahun 2017-2022.

"Kita satu keluarga, maka mari kita satukan dan samakan persepsi untuk membangun Aceh hebat dengan mengupayakan penetapan APBA tepat waktu sehingga masyarakat dapat lebih sejahtera," ujarnya.

Sementara itu, beberapa hal penting yang difokuskan pada perubahan APBA-P tersebut yaitu penguatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), penambahan beasiswa yatim, pemberian intensif untuk guru honorer dan guru bakti, penyediaan komputer untuk SMK/SMK sebagai upaya meningkatkan kompetensi siswa dalam menghadapi ujian nasional berbasis komputer, peningkatan kompetensi tenaga penyuluh melalui pelatihan dan pendidikan tenaga penyuluh, melakukan survey rumah duafa, serta pelatihan keahlian untuk peningkatan kompetensi tenaga kerja.(Rill)

,
Aceh Tamiang - Prajurit Raider Khusus 111/Karma Bhakti Tualang Cut, Aceh Tamiang terlihat sedang melaksanakan penguatan otot tangan dan kaki usai pembinaan fisik lari pagi.Kamis(14/9).

Plh Komandan Kompi Khusus Letnan Satu Inf Prima Aditya Yunarko menjelasakan terlihat para prajurit Kompi Khusus Raider Khusus 111/Karma Bhakti sedang melaksanakan penguatan otot tangan dengan push up satu tangan secara bergantian setelah melaksanakan pembinaan fisik lari pagi di kawasan lapangan Pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang yang merupakan tempat di pakai para prajurit melaksanaan pembinaan fisik pada pagi harinya.

Adapun tujuan dari penguatan latihan seperti ini antara lain untuk meningkatkan ketangkasan individu prajurit Raider Khusus 111/Karma Bhakti dan melatih ketahanan serta kekuatan otot para raider guna mewujudkan prajurit yang handal dan profesional.(topan06_crew)

Halimah Yacob. - REUTERS/Edgar Su
StatusAceh.Net - Presiden terpilih Singapura, Halimah Yacob berjanji akan menjadi Presiden bagi semua orang terlepas dari apa suku, agama dan bahasa mereka.

"Saya tahu sebagian kalangan meragukan tentang pemilihan presiden, tapi saya adalah seorang presiden untuk semua orang dan saya akan melayani semuanya tanpa ragu-ragu,” ujarnya sebagimana dikutip situs channelnewsasia.com, Rabu (13/9).

Dia menambahkan bahwa meski pada dasarnya tidak ada pemilihan, namun komitmennya untuk melayani tetap sama tanpa sedikitpun mengurangi semangatya.

Halimah telah resmi ditetapkan sebagai Presiden ke-8 Singapura oleh Returning Officer Ng Wai Choong hari ini, Rabu (13/9). Dengan penetapan tersebut, Halimah juga resmi mencetak sejarah sebagai presiden wanita pertama di Singapura.

Ratusan pendukung Halimah yang berkumpul di Gedung Pusat Pencalonan setempat, menyambut penetapan itu dengan sorak sorai. Lebih lanjut, Halimah berterima kasih kepada seluruh rakyat Singapura dan menyerukan persatuan.

Pidato pertama Halimah ini disampaikan dalam Bahasa Inggris juga Bahasa Melayu.

"Kita memerlukan setiap rakyat Singapura untuk berdiri bersama, bahu-membahu.. Kita belum mencapai puncak. Yang terbaik belum datang," ujar Halimah yang pernah menjabat Ketua Parlemen Singapura selama 4 tahun tersebut.

Usai ditetapkan secara resmi sebagai Presiden Singapura, Halimah selanjutnya akan dilantik di Istana Kepresidenan besok sore sekitar pukul 18.00 waktu setempat.

Halimah menjabat sebagai Presiden Singapura setelah empat kandidat lainnya dinyatakan tidak memenuhi syarat. Tanpa adanya pesaing lain bagi Halimah, maka tidak ada pemungutan suara di Singapura yang rencananya akan digelar 23 September mendatang.

Dengan demikian, Halimah juga mencatatkan diri sebagai Presiden Singapura terpilih tanpa pemungutan suara.

Perlu diketahui, untuk tahun ini, pilpres Singapura secara khusus diperuntukkan bagi komunitas Melayu, artinya hanya anggota komunitas itu yang bisa mencalonkan diri.

Sesuai Konstitusi, pilpres di Singapura memang bisa diperuntukkan khusus bagi salah satu komunitas jika tidak ada seorang pun dari komunitas tersebut yang menjabat Presiden dalam lima masa jabatan terakhir. | bisnis.com

Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso menunjukkan dan memusnahkan barang bukti narkotika sabu seberat 40 kg asal jaringan Malaysia-Aceh di Markas BNN Cawang, Jakarta Timur pada Kamis (14/9). (sp/carlos roy barus)
Jakarta- Sebanyak 39,96 kg sabu-sabu dari jaringan Kuala lumpur (Malaysia) - Aceh yang diamankan di Jalan Lintas Medan - Banda Aceh pada Agustus lalu dimusnahkan di Markas BNN Cawang, Jakarta Timur, Kamis (14/9).

BNN memastikan setiap barang bukti narkotika yang diamankan atau disita akan dimusnahkan dengan saksi dari Kejaksaan, Badan POM, maupun instansi terkait.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso mengatakan pihaknya terus berkomitmen dan menjaga integritas untuk memberantas penyalahgunaan narkotika.

"Barang bukti yang kita sita sebelum dimusnahkan kita sisihkan sedikit untuk pengujian di laboratorium. Jadi tidak ada istilah barang yang ditukar. BNN setiap bulan menyita dan memusnahkan sedikitnya 100 kg narkotika jenis sabu-sabu," ujar Buwas.

Ia menyebutkan, 39,96 kg sabu-sabu yang dimusnahkan tersebut merupakan sitaan dari pengendali TM (28) bersama 4 kurir pengedar lainnya, yakni SY (39), Z (40), M (51), dan MD (58) pada 18 Agustus lalu. Puluhan sabu-sabu itu dikemas dalam bentuk teh herbal dalam 40 bungkus.

"Kita kerja untuk nusa dan bangsa, melindungi generasi muda kita dari kehancuran akibat pengaruh narkoba. Bapak Presiden sudah menyatakan darurat dan perang terhadap narkoba. Namun, masih ada sejumlah lembaga atau institusi yang masih memberikan peluang terhadap peredaran narkotika," kata Budi Waseso.

Lima pelaku akan dijerat dengan Pasal 114 ayat 2 Junto Pasal 132 ayat 1 Junto Pasal 112 ayat 2 Junto Pasal 132 Ayat 1 UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati.

"Jaringan internasional ini memanfaatkan warga kita yang mau untuk merusak bangsanya, demi keuntungan ekonomi. Buat mereka uang adalah segala-galanya. Para pelaku inilah manusia yang tidak peduli terhadap keselamatan bangsa ini,” katanya.

Para pelaku tidak bisa dikurangi hukuman, atau dibebaskan, karena mereka sudah masuk jaringan, sudah tahu pangsa pasarnya.

Sumber: Suara Pembaruan

Salah seorang anak sedang diisolasi di RSJ Kendari akibat perilaku aneh usai mengkonsumsi obat (Kendari Pos/JawaPos.com)
Kendari - Usai tewasnya Moldi Kurniawan (11) seorang siswa SD dan berperilaku anehnya puluhan anak dan remaja usai mengkosumsi obat membuat kehebohan di Kendari, Sulewesi Tenggara. Setidaknya puluhan anak dan remaja dan beberapa orang dewasa ini dilarikan ke Rumah sakit jiwa karena agresifitas yang mereka lakukan seperti meronta-ronta.

Direktur RSJ Kendari, Abdul Razak mengatakan, belum mengetahui pemicu yang menyebabkan para remaja mendadak seperti orang kurang waras. Fenomena ini kata dia baru terjadi. Menurut dia, langkah dokter saat ini memberikan mereka suntik penenang, agar tak mengamuk. "Jadi, ada yang masuk sejak pagi. Ada yang mendadak mengamuk. Namun adapula yang hanya kaya orang tak waras," jelasnya sebagaimana dilansir dari Kendari Pos (Jawa Pos Group).

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNNK) Kendari, Murniaty membenarkan bahwa data pasien di RSJ sudah mencapai 32 orang. Jumlah data ini didata BNNK untuk mengetahui penyebab pasti apa yang dikonsumsi para pasien.

Murniaty menyebutkan, belum mengetahui jelas, obat apa yang dikonsumsi. Namun berdasarkan hasil tes urine kepada tiga orang pasien, hasilnya justru negatif. Kesimpulannya kata dia, tidak ada kandungan narkoba dalam obat tersebut. "Ini aneh. Tapi kami terus berkoordinasi dengan BPOM untuk mengungkap kepastiannya," kata Murniaty.

Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Sultra, AKBP Bagus Hari Cahyono menambahkan, pihaknya akan mengambil sampel dulu. Nantinya, sampel tersebut akan dibawa ke BPOM untuk diuji. "Untuk korban, sebagian sudah bisa keluar dan rawat jalan," ujarnya.

Kapolres Kendari, AKBP Jemi Junaidi menambahkan, hingga saat ini polisi belum menerima laporan soal kasus ini. Yang terpenting, kata mantan Kapolres Konawe ini, kasus ini akan diungkap secepat mungkin. Karena ini sangat membahayakan nyawa manusia. "Sekarang masih tahap meminta keterangan kepada pasien," jelasnya.

Soal PCC dan Somadril, Petugas BPOM Adila Pabbabari menerangkan, bahwa kedua obat ini berbeda. Lembaganya memang pernah beberapa kali diminta kepolisian untuk menguji lab dua obat tersebut. Untuk Somadril kandunganya lebih kepada Carisoprodol. Sementara PCC tidak. Namun kandungan kedua obat ini sangat berbahaya dan dilarang untuk dikonsumsi secara berlebihan.

Carisoprodol adalah obat dengan fungsi untuk mengatasi nyeri dan ketegangan otot. Obat ini tergolong mucle relaxants (pelemas otot). Obat ini bekerja pada jaringan saraf dan otak yang mampu merilekskan otot. Soal kasus yang menimpa puluhan remaja dibeberapa rumah sakit, dia mengaku sudah menurunkan tim untuk membantun BNN dan Kepolisian. "Kami juga belum tahu obat apa yang dikonsumsi. Kecuali kalau sudah ada sampel, baru bisa kita uji lab," imbuhnya.

Kepala Bidang Rehabilitasi BNN Provinsi Sultra, La Mala mengaku pihaknya belum mengetahui secara pasti jenis obat yang dikonsumsi para remaja tersebut. Hanya saja dari pengakuan mereka, bisa jadi memang dari jenis PCC. "Kami masih selidiki apa penyebabkan. Hanya memang, kuat dugaan mereka mengkonsumsi obat PCC, Tramadol dan juga Somadril. Namun untuk kepastiannya kami masih selidiki semuanya,” ungkapnya.

Hingga pukul 18.00 wita, tercatat ada 32 anak remaja yang dilarikan di rumah sakit jiwa (RSJ) Kendari, kemarin. Kemudian, 4 orang dirawat di RS Bhayangkara (termasuk Moldi-Red), 1 dari RSUD Abunawas, 1 RS Korem dan 2 lainnya dirawat di RS Bahteramas. Total, jumlah pasien yang mengalami kejang-kejang tersebut berjumlah 40 orang. | Jawapost

StatusAceh.Net - Sebanyak 50 remaja di Kendari, Sulawesi Tenggara menjadi korban penyalahgunaan pil diduga mengandung narkoba. Satu orang tewas usai mengonsumsi obat tersebut.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari Murniati mengatakan awalnya korban berjumlah 30 orang. Namun, berkembang menjadi 50 bahkan satu remaja tewas.

"Kemarin pagi dalam pendataan kami hanya sekitar 30 orang, malam ini sudah berambah menjadi 50 orang," ujar Murniati, di Kendari, Kamis (14/9).

Murniati menambahkan, usai menenggak pil diduga narkoba, korban mengalami gejala seperti orang tidak waras. Mereka mengamuk dan bertutur kata tidak karuan. Sehingga, petugas rumahsakit terpaksa mengikat kedua tangan korban.

"Para korban ini megalami gejala kelainan seperti orang tidak waras, mengamuk, berontak, ngomong tidak karuan setelah mengkonsumsi obat yang mengandung zat berbahaya itu, sehingga sebagian harus diikat," jelasnya.

Untuk korban tewas, lanjutnya, merupakan pelajar kelas VI SD dan sudah dimakamkan keluarga.

"Yang meninggal itu masih anak-anak yakni kelas VI SD. Jenazahnya baru saja dikuburkan hair ini, kondisi ini sangat memprihatinkan," katanya.

Menurut dia, korban yang dilarikan ke rumah sakit tersebut kebanyakan adalah pelajar, yakni SMA, SMP dan juga pelajar SD.

"Sebagian adalah warga atau remaja yang tidak bersekolah. Ada juga ibu rumah tangga," tandasnya seperti diberitakan Antara. | merdeka.com

Bireuen - Ketiga tersangka yang diduga terlibat penculikan dan menyekap serta menggunakan senjata api dalam kasus di Peudada, Kabupaten Bireuen bisa terancam hukuman 20 tahun penjara.


Hal itu dikatakan Kapolres Bireuen, AKBP Riza Yulianto saat konferensi pers dengan wartawan, di Mapolres setempat terkait penangkapan 3 tersangka pelaku penculikan Harmaili (36), warga Meunasah Bungong, Kecamatan Peudada, Bireuen, Jumat (8/9/2017) lalu.

Menurut Kapolres Bireuen, hasil pengembangan dan kerja keras personel di lapangan, pihaknya berhasil mengungkap kasus dan motif penculikan tersebut.

"Awalnya kita berhasil mengamankan DD (39) alias Komeng, warga Kota Juang, Bireuen. Lalu pengembangan berlanjut, mulai dari penyitaan 2 unit kendaraan yang diduga digunakan tersangka saat penculikan korban Harmaili," teranganya.

Selanjutnya, hari ini pihaknya juga berhasil menangkap dua pelaku yang ikut terlibat dalam kasus yang sama yakni, RZ (32), dan MU (27), keduanya juga warga Kecamatan Kota Juang, Bireuen.

"Ke dua tersangka ini ditangkap sekira Rabu (13/9/2017) sekira pukul 05.00 WIB dini hari, di sebuah tempat persembunyaiannya, kawasan Kota Langsa," terang Riza Yulianto.

Setelah ditangkap, kedua tersangka ini langsung dibawa kembali ke Bireuen menuju rumah tersangka RZ guna mencari serta mengamankan barang bukti berupa senjata api jenis AK-47 termasuk amunisinya.

Di rumah RZ ini, senjata api laras panjang yang diduga digunakan saat menjalankan aksinya ini, ditemukan dan telah ditanam di bagian dapur rumahnya.

"Sejata jenis AK 47 dan 50 butir amunisi serta 1 magazen juga dua kendaraan baik mobil Toyota Yaris searta mobil Nissan X-Trial dan tujuh unit ponsel mereka sudah kita amankan di Mapolres Bireuen," katanya.

Akibat perbuatan melakukan penculikan dan penyekapan terhadap korban Harmaili, warga Peudada, Bireuen maka pelaku ini di jerat pasal 1 UUD Nomor 12 tentang Kepemilikan Senjata Api Ilegal.

Kemudian dijuntokan dengan Pasal 328 tentang penculikan sekaligus pemerasan pelaku dan aka dijerat hukuman 20 tahun penjara.

"Sejauh inu personel di lapangan masih melakukan pengejaran terhadap dua pelaku yang ikut terlibat penculikan tersebut dengan menggunakan senjata api. Kita berharap ke dua pelaku ini untuk segera menyerahkan diri. Sebab kemanapun mereka bersembunyi maka akan tetap menjadi target kepolisian," harapnya.| Goaceh.co

Banda Aceh – Gubernur Aceh, Drh Irwandi Yusuf, M Sc, menghimbau sejumlah perusahaan yang tergabung dalam Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) untuk sesegera mungkin memproduksi dan memasok gas ke pabrik LNG.

Hal tersebut disampaikan oleh pria yang akrab disapa Bang Wandi itu saat menerima kunjungan unsur pimpinan PT Triangle Pase Inc dan beberapa perusahaan migas lainnya, di Ruang Rapat Kantor Gubernur Aceh, Rabu (13/9/2017). 

“Lebih cepat beroperasi lebih baik untuk Aceh, karena Aceh akan langsung mendapatkan keuntungan begitu Triangle Pase Inc beroperasi," ujar Irwandi Yusuf.

Gubernur terlihat puas dengan komitmen Triangle Pase yang berkomitmen untuk segera melakukan penyaluran gas ke LNG. “Dalam dua bulan ke depan, setelah permasalahan teknis teratasi, Triangle Pase telah berkomitmen untuk segera beroperasi dan menyalurkan gas hasil eksplorasi mereka ke LNG.”

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah Aceh, Drs Dermawan MM, Asisten II Setda Aceh, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kehutanan, Kepala Dinas Keuangan Aceh, Kepala Dinas ESDM, Kepala Dinas Kehutanan.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, didampingi Sekretaris Daerah Aceh dan sejumlah pemangku kebijakan terkait telah lebih dahulu menggelar pertemuan dengan unsur pimpinan BPMA dan PDPA untuk membahas perkembangan terkini terkait rekrutmen pekerja BPMA serta sejumlah permasalahan lainnya.

Selanjutnya, Wagub juga menggelar pertemuan dengan unsur piminan PT Triangle Pase Inc, Toy Anson, pimpinan Badan Pengelola Migas Aceh, pimpinan Perta Arun Gas, Pimpinan Pertagas, pimpinan Zaratex, pimpinan Repsol, dan perwakilan Petronas, Pertamina Hulu Energy, Pertamina EP.

Dalam pertemuan tersebut, masing-masing perwakilan perusahaan pengeboran minyak dan gas bumi itu, menyampaikan berbagai hal terkait perkembangan dan kondisi terkini sektor migas Aceh.(Rill)

Banda Aceh -- Gubernur Aceh, Drh. Irwandi Yusuf, menyebutkan Provinsi Aceh wajib dijadikan sebagai daerah prioritas jika Indonesia hendak membangun poros kemaritiman di negara ini. Hal tersebut, kata Irwandi, karena wilayah Aceh dikelilingi perairan laut internasional yang kawasan lautnya amat luas.

Luas kawasan laut Aceh mencapai 295 ribu km dengan 2666 km panjang garis pantai. Dengan laut seluas itu banyak sumber daya yang terkandung di dalamnya.

"Untuk mengelola Sumber Daya Alam itu dibutuhkan sumber daya manusia unggul dengan kecakapan khusus," kata Irwandi saat memberi sambutan dalam Rapat Senat Terbuka Univerisitas Syiah Kuala, Rabu 13 September 2017.

Irwandi yang juga Ketua dewan penyantun Unsyiah, menyebutkan bahwa peran perguruan tinggi sangat vital dalam membangun bidang kemaritiman. Untuk Aceh, Irwandi berharap kampus Unsyiah bisa menjadi pelopor pembangunan kejayaan kemaritiman Indonesia.

Unsyiah yang saat ini telah berusia 56 tahun diharapkan bisa terus mengukir prestasi dan masuk dalam dalam jajaran elit universitas di Indonesia. "Unsyiah harus jadi pelopor dalam melahirkan generasi Aceh yang berintegritas dan berintelektualitas. Hal ini sesuai dengan misi Aceh carong," kata Irwandi.

Pemerintah Aceh, kata Irwandi, sangat mendukung pengembangan keilmuan di kampus Unsyiah, khususnya ilmu yang berkaitan dengan kemaritiman. Apalagi, dengan hadirnya PP No. 23 tahun 2015 tentang pengelolaan bersama sumber daya alam serta minyak dan gas.

"Sangat relevan dalam membahas poros maritim indonesia tidak hanya ngomong ikan, tapi juga mendiskusikan energi yang ada di dalam dan bawah laut serta kepariwisataan," kata Irwandi.

Senada dengan Irwandi, Laksamana TNI (Purn) Marsetio, dalam orasi ilmiahnya, menyebutkan bahwa potensi maritim di Indonesia sangat luar biasa. Di mana, negara ini 75 persennya adalah wilayah laut. Karena itu, pemerintah Indonesia akan memfokuskan pembangunan pada sektor pariwisata. Targetnya, pada 2020 nanti pariwisata akan menjadi salah satu penyumbang devisa tertinggi bagi indonesia.

"Secara perlahan eksplorasi hasil alam baik di darat dan di laut akan dikurangi. Pembangunan sektor kemaritiman di bidang wisata akan ditingkatkan," kata Marsetio. "Hal itu untuk menjaga lingkungan kita sebagai warisan bagi anak-cucu."

Marsetio menyebutkan, pemerintah menargetkan ada 20 juta turis yang akan mengunjungi Indonesia pada tahun 2019 hingga 2020. Tentu hal itu akan sangat membantu dalam hal menambah Devisa negara. Penambahan devisa tersebut diyakini akan melampaui ekspor minyak dan gas serta CPO yang saat ini masih berada di atas kepariwisataan.

Penasihat ahli di bidang kemaritiman di Pemerintahan Aceh, ini mengatakan konsep negara maritim adalah negara yang mampu memanfaatkan dan menjaga wilayah lautnya. Karena itu, Aceh sebagai salah satu provinsi istimewa harus memanfaatkan peluang untuk mengeksplor secara penuh potensi laut di bumi Aceh.

"Pembangunan kedaulatan maritim dan revolusi mental kematiman harus dibangun dari aceh," kata mantan Kepala Satuan Angkatan Laut itu.

Untuk menjaga kedaulatan laut Aceh, Marsetio menyebutkan bahwa pemerintah Aceh telah menyurati Panglima TNI untuk membangun Lantamal di Aceh. Hal tersebut dilakukan untuk melindungi wilayah Aceh yang dikelilingi laut.

"Kita akan bangun Lantamal di Aceh dan membangun Aceh dengan berlandaskan kemaritiman sesuai dengan permintaan bapak gubernur," kata Marsetio.

Rektor Unsyiah, Prof. Samsul Rizal, menyebutkan saat ini Unsyiah telah mampu mengukir prestasi. Di mana, kampus jantong hate rakyat Aceh ini telah mencapai akreditasi A. Pencapaian itu menjadikan Unsyiah dijadikan rujukan kampus lain untuk belajar bagaimana menaikkan akreditasi, karena kampus ini berhasil menaikkan akreditasinya dari C menjadi A.

"Hal itu bukan kerja dan kinerja rektor tapi usaha kita bersama," kata Samsul Rizal. Dalam salah satu survey disebutkan bahwa kampus Unsyiah, masuk dalam kampus ke empat terbaik di Indonesia. Unsyiah hanya kalah dari Universitas Indonesia, ITB, IPB dan UGM.

Kampus Unsyiah terdata punya 130 program studi yang bernaung di 12 fakuktas. Sebanyak 27 di antaranya telah terakreditasi dengan nilai A. Rektor menyebutkan untuk terus menjaga kualitas pendidikan di Unsyiah, dia menargetkan akan lahir 200 guru besar di Unsyiah pada tahun 2020 nanti

"Saya optimis target itu akan tercapai," kata Samsul Rizal.

Saya ajak bahu membahu membangun Aceh bersama pemerintah Aceh untuk menurunkan angka kemiskinan di Aceh. Dua orang ini adalah dosen Unsyiah. (Humas-Aceh)
loading...

Contact Form

Name

Email *

Message *

StatusAceh.Net. Theme images by i-bob. Powered by Blogger.