ABDIYA - Dua anak kepala bidang (Kabid) Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Mulyadi tewas dibunuh oleh orang tak dikenal.
Selain dua orang anaknya, yakni Habibi Askhar Balihar (8) dan Fakhrurrazi (12), pelaku juga membunuh Wirnalis (62) mertuanya.
Kabid Pengairan PU Abdya, Mulyadi kepada Serambinews.com mengatakan kejadian pembunuhan itu diperkirakan terjadi pada Selasa (16/5/2017) malam.
Pasalnya, pada pagi harinya, Warnalis sempat pergi ke rumah saudaranya yang tak jauh dari rumah korban.
"Paginya (kemarin-red) sempat pergi ke rumah bang Duruh (Katua PDIP Abdya)," kata Mulyadi sambil terbata-bata.
Mulyadi mengetahui anaknya tak bernyawa lagi, saat dirinya bersama istrinya datang ke rumah tersebut sekira pukul 13.50 WIB.
"Saat saya melihat ada bercak darah, saya panggil Bibi, setelah itu kami lihat anak dan mertua saya dipenuhi darah," katanya.
Insiden yang belum diketahui motifnya itu, menggegerkan masyarakat setempat.
Di depan rumah korban, tampak seratusan masyarakat telah memadati tempat kejadian.
Pantauan Serambinews.com di lokasi kejadian yang beralamat di Desa Meudang Ara, Kecamatan Blangpidie telah dikerumuni ratusan masyarakat, Kapolres Abdya, AKBP Andy Hermawan SIK bersama Wakapolres Abdya, Kapolsek Blangpidie dan personil dari Satreskrim sedang melakukan olah TKP.
Sebelum Meninggal, Anak Kabid Pengairan PU Abdya Sempat 'Berpamitan'
Sebelum meninggal dunia, salah seorang anak Kabid Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), sempat berpamitan kepada Mulyadi dan istri.
"Terakhir jumpa dengan saya malam Senin (15/5/2017)," kata Mulyadi kepada Serambinews.com.
Saat berjumpa, kata Mulyadi, Habibi Askhar Balihar (8) meminta izin tidur di rumah neneknya di Desa Meudang Ara, Kecamatan Blangpidie.
"Dia bilang ke saya. Pa, Abil tidur rumah nenek ya," ujar Mulyadi mengulang ucapan anak ketiganya itu.
Pasca pertemuan itu, sambungnya, dirinya tak melakukan komunikasi, terlebih anak dari istri keduanya itu sering tidur di rumah neneknya.
"Kan, anak SD sekarang libur. Emang sering dia menemani abang dan neneknya," sebutnya.
Pantau Serambinews.com, sekeliling rumah tersebut telah dipasang garis polisi, dan pasca dilakukan olah TKP oleh tim identifikasi yang dipimpin langsung oleh Kapolres Abdya, AKBP Andy Hermawan SIK, ketiga jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Teungku Peukan untuk diotopsi.
Kapolres Abdya, AKBP Andy Hermawan SIK yang dimintai tanggapan oleh wartawan belum bisa memberikan komentar.
"Belum bisa (berkomentar), karena kita akan dalami dulu, dan panggil saksi-saksi, serta melakukan otopsi,"(Sumber: aceh.tribunnews.com)
Selain dua orang anaknya, yakni Habibi Askhar Balihar (8) dan Fakhrurrazi (12), pelaku juga membunuh Wirnalis (62) mertuanya.
Kabid Pengairan PU Abdya, Mulyadi kepada Serambinews.com mengatakan kejadian pembunuhan itu diperkirakan terjadi pada Selasa (16/5/2017) malam.
Pasalnya, pada pagi harinya, Warnalis sempat pergi ke rumah saudaranya yang tak jauh dari rumah korban.
"Paginya (kemarin-red) sempat pergi ke rumah bang Duruh (Katua PDIP Abdya)," kata Mulyadi sambil terbata-bata.
Mulyadi mengetahui anaknya tak bernyawa lagi, saat dirinya bersama istrinya datang ke rumah tersebut sekira pukul 13.50 WIB.
"Saat saya melihat ada bercak darah, saya panggil Bibi, setelah itu kami lihat anak dan mertua saya dipenuhi darah," katanya.
Insiden yang belum diketahui motifnya itu, menggegerkan masyarakat setempat.
Di depan rumah korban, tampak seratusan masyarakat telah memadati tempat kejadian.
Pantauan Serambinews.com di lokasi kejadian yang beralamat di Desa Meudang Ara, Kecamatan Blangpidie telah dikerumuni ratusan masyarakat, Kapolres Abdya, AKBP Andy Hermawan SIK bersama Wakapolres Abdya, Kapolsek Blangpidie dan personil dari Satreskrim sedang melakukan olah TKP.
Sebelum Meninggal, Anak Kabid Pengairan PU Abdya Sempat 'Berpamitan'
Sebelum meninggal dunia, salah seorang anak Kabid Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), sempat berpamitan kepada Mulyadi dan istri.
"Terakhir jumpa dengan saya malam Senin (15/5/2017)," kata Mulyadi kepada Serambinews.com.
Saat berjumpa, kata Mulyadi, Habibi Askhar Balihar (8) meminta izin tidur di rumah neneknya di Desa Meudang Ara, Kecamatan Blangpidie.
"Dia bilang ke saya. Pa, Abil tidur rumah nenek ya," ujar Mulyadi mengulang ucapan anak ketiganya itu.
Pasca pertemuan itu, sambungnya, dirinya tak melakukan komunikasi, terlebih anak dari istri keduanya itu sering tidur di rumah neneknya.
"Kan, anak SD sekarang libur. Emang sering dia menemani abang dan neneknya," sebutnya.
Pantau Serambinews.com, sekeliling rumah tersebut telah dipasang garis polisi, dan pasca dilakukan olah TKP oleh tim identifikasi yang dipimpin langsung oleh Kapolres Abdya, AKBP Andy Hermawan SIK, ketiga jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Teungku Peukan untuk diotopsi.
Kapolres Abdya, AKBP Andy Hermawan SIK yang dimintai tanggapan oleh wartawan belum bisa memberikan komentar.
"Belum bisa (berkomentar), karena kita akan dalami dulu, dan panggil saksi-saksi, serta melakukan otopsi,"(Sumber: aceh.tribunnews.com)
loading...
Post a Comment