![]() |
Bangkai Rusa ditemukan di Gunung Lawu (Dok Relawan Ceto) |
Banda Aceh -
Di Gunung Lawu, 8 rusa mati dibantai. Daging diduga dimakan. Pelaku
belum ditemukan. Di beberapa daerah di Aceh, rusa biasa diburu. Salah
satunya di pegunungan Tanah Rencong. Bahkan, dagingnya bebas dijual di
pasar-pasar atau rumah makan.
Perburuan rusa di Aceh sudah dilakukan sejak dulu. Para pemburu menangkapnya dengan berbagai cara. Ada yang menggunakan jerat, ditembak dengan senapan angin dan memburu dengan bantuan anjing. Setelah berhasil ditangkap, biasanya langsung disembelih di lokasi dan dagingnya dibawa turun ke desa.
Di pedalaman Kabupaten Pidie, misalnya, ada dua kecamatan yang terkenal sering menjual daging rusa. Memang tidak setiap hari ada, tapi lokasi tersebut sudah diketahui banyak orang. Jika ada rezeki--istilah para pemburu jika menemukan rusa, mereka akan menggantung di sana untuk dijual.
Para pembeli dapat membelinya sesuai kebutuhan. Di salah satu kecamatan di Pidie, daging rusa sudah dijadikan kuliner khas daerah tersebut. Bahkan pada hari-hari tertentu seperti meugang, warga beramai-ramai menyantap daging rusa. Mereka menganggap makan daging sapi atau kerbau sudah terbiasa.
Apis, seorang warga Kabupaten Pidie, mengaku pernah ikut berburu rusa di pegunungan Aceh. Ia bersama beberapa temannya dan seorang pawang berangkat dari desa pagi hari dan pulang pada sorenya. Mereka menangkap rusa dengan cara dijerat.
Perburuan rusa di Aceh sudah dilakukan sejak dulu. Para pemburu menangkapnya dengan berbagai cara. Ada yang menggunakan jerat, ditembak dengan senapan angin dan memburu dengan bantuan anjing. Setelah berhasil ditangkap, biasanya langsung disembelih di lokasi dan dagingnya dibawa turun ke desa.
Di pedalaman Kabupaten Pidie, misalnya, ada dua kecamatan yang terkenal sering menjual daging rusa. Memang tidak setiap hari ada, tapi lokasi tersebut sudah diketahui banyak orang. Jika ada rezeki--istilah para pemburu jika menemukan rusa, mereka akan menggantung di sana untuk dijual.
Para pembeli dapat membelinya sesuai kebutuhan. Di salah satu kecamatan di Pidie, daging rusa sudah dijadikan kuliner khas daerah tersebut. Bahkan pada hari-hari tertentu seperti meugang, warga beramai-ramai menyantap daging rusa. Mereka menganggap makan daging sapi atau kerbau sudah terbiasa.
Apis, seorang warga Kabupaten Pidie, mengaku pernah ikut berburu rusa di pegunungan Aceh. Ia bersama beberapa temannya dan seorang pawang berangkat dari desa pagi hari dan pulang pada sorenya. Mereka menangkap rusa dengan cara dijerat.
Biasanya, hari pertama perburuan dilakukan untuk memasang jerat di
lokasi yang sering dilalui rusa. Setelah beberapa hari kemudian, mereka
kembali ke lokasi tersebut untuk melihat ada tidaknya rusa yang masuk
perangkap.
"Kami biasanya pergi satu hari, pagi berangkat sore pulang," kata Apis kepada detikcom, Jumat (9/6/2017).
Memburu rusa memang tidak selalu membuahkan hasil. Ada juga para pemburu yang harus pulang dengan tangan kosong karena tidak ada rusa yang masuk perangkap. Menurut Apis, jika rusa sudah terkena jerat, biasanya pawang akan bermimpi pada malam hari.
Paginya, mereka akan langsung naik ke gunung untuk memastikan. "Kami menangkap pakai jerat," jelasnya.
Perburuan rusa memang tidak selalu menggunakan jerat. Ada juga pemburu yang menggunakan senapan angin. Setelah menembak, mereka kemudian melepas anjing untuk mengejar rusa yang mulai sempoyongan. Jika berhasil ditemukan, bekas gigitan anjing pada tubuh rusa akan dipotong dan dijadikan makanannya.
Lalu, apakah rusa di Aceh termasuk hewan dilindungi?
"Termasuk (hewan dilindungi). Kami sekarang sudah giatkan sosialiasi untuk menjelaskan kepada masyarakat (rusa hewan dilindungi). Karena ada kultur berburu rusa di Aceh," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji Prabowo saat dikonfirmasi detikcom.[Red]
"Kami biasanya pergi satu hari, pagi berangkat sore pulang," kata Apis kepada detikcom, Jumat (9/6/2017).
Memburu rusa memang tidak selalu membuahkan hasil. Ada juga para pemburu yang harus pulang dengan tangan kosong karena tidak ada rusa yang masuk perangkap. Menurut Apis, jika rusa sudah terkena jerat, biasanya pawang akan bermimpi pada malam hari.
Paginya, mereka akan langsung naik ke gunung untuk memastikan. "Kami menangkap pakai jerat," jelasnya.
Perburuan rusa memang tidak selalu menggunakan jerat. Ada juga pemburu yang menggunakan senapan angin. Setelah menembak, mereka kemudian melepas anjing untuk mengejar rusa yang mulai sempoyongan. Jika berhasil ditemukan, bekas gigitan anjing pada tubuh rusa akan dipotong dan dijadikan makanannya.
Lalu, apakah rusa di Aceh termasuk hewan dilindungi?
"Termasuk (hewan dilindungi). Kami sekarang sudah giatkan sosialiasi untuk menjelaskan kepada masyarakat (rusa hewan dilindungi). Karena ada kultur berburu rusa di Aceh," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji Prabowo saat dikonfirmasi detikcom.[Red]
loading...
Post a Comment