![]() |
Raja Salman memutuskan hubungan dengan Sheikh Tamim bin-Hamad bin Khalifa Al Thani. theiranproject.com, bbc.com |
Doha – Empat kekuatan utama Timur Tengah, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Bahrain, memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar yang dipicu tuduhan Qatar mendukung terorisme dan ajakan kepada negara-negara Teluk untuk bekerja sama dengan Iran.
Keempat negara tersebut menuduh Qatar mendukung Al-Ikhwan al-Muslimun, gerakan Islam tertua di dunia, serta menambahkan tuduhan bahwa Doha bahkan mendukung agenda Iran.
Selain memutus hubungan diplomatik, tiga negara Teluk kaya minyak itu mengumumkan penutupan hubungan transportasi dengan Qatar dan memberi waktu dua minggu untuk pengunjung dan warga Qatar meninggalkan negara mereka.
Para diplomat Qatar di negara-negara itu juga telah diultimatum untuk segera kembali ke negaranya dalam waktu 48 jam.
Arab Saudi adalah negara pertama yang memutus hubungan setelah menuduh Qatar mendukung kelompok militan dan menyebarkan ideologi kekerasan mereka.
”Qatar mencakup beberapa kelompok teroris dan sektarian yang bertujuan mengganggu stabilitas di kawasan ini, termasuk Al-Ikhwan al-Muslimun, ISIS, dan Al-Qaeda, serta mempromosikan pesan dan skema kelompok-kelompok ini melalui media mereka secara terus-menerus,” kata pemerintah Kerajaan Arab Saudi, seperti dikutip kantor berita resmi SPA.
Qatar dituding mendukung militan yang didukung Iran di wilayah Qatif dan Bahrain yang berpenduduk mayoritas muslim Syiah di Bahrain.
Kantor berita Arab Saudi, SPA, juga mengatakan Riyadh sudah menutup perbatasannya serta memutus hubungan darat, laut, dan udara dengan Qatar. Alasan yang diberikan adalah “melindungi keamanan nasional dari bahaya teroris dan ekstremis”.
Tetangga ketiga negara Teluk, Mesir, mengatakan kebijakan Qatar mengancam keamanan nasional Arab dan menabur benih perselisihan dan perpecahan di masyarakat Arab sesuai dengan rencana yang disengaja yang ditujukan untuk kesatuan dan kepentingan negara Arab. Kementerian Luar Mesir juga membenarkan bahwa ruang udara dan semua pelabuhannya sudah ditutup bagi Qatar.
Seperti dilansir CNN pada 5 Juni 2017, ketegangan Qatar dan sejumlah negara Teluk terjadi setelah kantor berita Qatar menyebut Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamid al-Thani meminta negara-negara Teluk bekerja sama dengan musuh bebuyutan mereka, Iran.
Insiden serupa pernah terjadi pada 2014, ketika Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain memanggil pulang Duta Besar mereka dari Qatar. Alasan pemutusan hubungan diplomatik Arab dan Qatar adalah ketiga negara itu menuding Qatar mendukung Presiden Mesir terguling, Muhammad Mursi, dan kelompok terlarang Al-Ikhwan al-Muslimun.
ALJAZEERA | CNN | REUTERS |TEMPO
Keempat negara tersebut menuduh Qatar mendukung Al-Ikhwan al-Muslimun, gerakan Islam tertua di dunia, serta menambahkan tuduhan bahwa Doha bahkan mendukung agenda Iran.
Selain memutus hubungan diplomatik, tiga negara Teluk kaya minyak itu mengumumkan penutupan hubungan transportasi dengan Qatar dan memberi waktu dua minggu untuk pengunjung dan warga Qatar meninggalkan negara mereka.
Para diplomat Qatar di negara-negara itu juga telah diultimatum untuk segera kembali ke negaranya dalam waktu 48 jam.
Arab Saudi adalah negara pertama yang memutus hubungan setelah menuduh Qatar mendukung kelompok militan dan menyebarkan ideologi kekerasan mereka.
”Qatar mencakup beberapa kelompok teroris dan sektarian yang bertujuan mengganggu stabilitas di kawasan ini, termasuk Al-Ikhwan al-Muslimun, ISIS, dan Al-Qaeda, serta mempromosikan pesan dan skema kelompok-kelompok ini melalui media mereka secara terus-menerus,” kata pemerintah Kerajaan Arab Saudi, seperti dikutip kantor berita resmi SPA.
Qatar dituding mendukung militan yang didukung Iran di wilayah Qatif dan Bahrain yang berpenduduk mayoritas muslim Syiah di Bahrain.
Kantor berita Arab Saudi, SPA, juga mengatakan Riyadh sudah menutup perbatasannya serta memutus hubungan darat, laut, dan udara dengan Qatar. Alasan yang diberikan adalah “melindungi keamanan nasional dari bahaya teroris dan ekstremis”.
Tetangga ketiga negara Teluk, Mesir, mengatakan kebijakan Qatar mengancam keamanan nasional Arab dan menabur benih perselisihan dan perpecahan di masyarakat Arab sesuai dengan rencana yang disengaja yang ditujukan untuk kesatuan dan kepentingan negara Arab. Kementerian Luar Mesir juga membenarkan bahwa ruang udara dan semua pelabuhannya sudah ditutup bagi Qatar.
Seperti dilansir CNN pada 5 Juni 2017, ketegangan Qatar dan sejumlah negara Teluk terjadi setelah kantor berita Qatar menyebut Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamid al-Thani meminta negara-negara Teluk bekerja sama dengan musuh bebuyutan mereka, Iran.
Insiden serupa pernah terjadi pada 2014, ketika Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain memanggil pulang Duta Besar mereka dari Qatar. Alasan pemutusan hubungan diplomatik Arab dan Qatar adalah ketiga negara itu menuding Qatar mendukung Presiden Mesir terguling, Muhammad Mursi, dan kelompok terlarang Al-Ikhwan al-Muslimun.
ALJAZEERA | CNN | REUTERS |TEMPO
loading...
Post a Comment