Lhokseumawe – Rumah milik Sekretaris Rumah Sakit Umum Cut Mutia, Saiful (56) disantroni 3 perampok bersenjata tajam, Selasa (6/6/2017) malam sekira pukul 19.40 Wib. Tiga pria bersenjata parang berhasil membawa kabur sejumlah harta milik korban dengan mengancam bunuh istri korban, Syarifah Anum (48).
Informasinya, tiga pria yang hingga kini masih buron tersebut masuk dengan jalan mencongkel pintu depan rumah yang beralamat di kawasan Perumahan Banda Masen Permai, Desa Banda Masen, Lhokseumawe. Saat itu Syarifah Anum yang merupakan istri dari Saiful mendengar suara pintu terbuka. Lalu dirinya meminta anaknya, Sella (22) untuk melihat siapa yang datang.
Persis di depan pintu, anak korban melihat seorang pria tidak dikenal yang langsung menanyakan apakah ayahnya (Saiful) ada di rumah. Tidak lama berselang, Istri Saiful juga keluar melihat siapa yang datang. Saat itu salah seorang pelaku lainnya juga menanyakan dimana keberadaan Saiful.
Lalu, seorang pelaku langsung memaksa masuk ke dalam rumah, seraya meminta agar Syarifah dan anaknya tidak bersuara dengan mengeluarkan nada ancaman. “Diam, kami butuh harta kalian, kalau kalian melawan, akan kami bunuh,” ujar pelaku sambil mengeluarkan parang yang diselipkan di pinggangnya.
Bahkan salah seorang pelaku langsung memegang Sarifah Anum dari arah belakang dengan meletakkan parang di lehernya. Setelah itu pelaku ini meminta dua rekannya lain untuk menjaga anak korban dan mengamati situasi sekitar. Setelah ketiga pelaku berhasil menguras harta milik korban, lalu kabur dengan membawa satu unit sepeda motor milik korban jenis honda beat warna merah nopol BL 3497 NW.
Usai kejadian, polisi tiba dilokasi kejadian dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara serta menurunkan personil untuk mencari pelaku yang diduga telah kabur. Dari keterangan korban, pelaku berjumlah tiga orang pria, dua diantaranya menggunakan topi dan membawa parang serta seorang lagi menggunakan penutup wajah.
Aksi perampokan yang terkadi di malam Ramadhan tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa. Kerugian korban diperkirakan mencapai sekitar Rp70 juta. Adapun harta benda sementara yang diperkirakan dibawa kabur adalah, 1 unit sepeda motor merk Honda beat warna merah, Nopol BL 3497 NW, 6 unit telepon selular berbagai merk, 1 unit Tab serta 10 mayam emas. [layarberita.com]
Informasinya, tiga pria yang hingga kini masih buron tersebut masuk dengan jalan mencongkel pintu depan rumah yang beralamat di kawasan Perumahan Banda Masen Permai, Desa Banda Masen, Lhokseumawe. Saat itu Syarifah Anum yang merupakan istri dari Saiful mendengar suara pintu terbuka. Lalu dirinya meminta anaknya, Sella (22) untuk melihat siapa yang datang.
Persis di depan pintu, anak korban melihat seorang pria tidak dikenal yang langsung menanyakan apakah ayahnya (Saiful) ada di rumah. Tidak lama berselang, Istri Saiful juga keluar melihat siapa yang datang. Saat itu salah seorang pelaku lainnya juga menanyakan dimana keberadaan Saiful.
Lalu, seorang pelaku langsung memaksa masuk ke dalam rumah, seraya meminta agar Syarifah dan anaknya tidak bersuara dengan mengeluarkan nada ancaman. “Diam, kami butuh harta kalian, kalau kalian melawan, akan kami bunuh,” ujar pelaku sambil mengeluarkan parang yang diselipkan di pinggangnya.
Bahkan salah seorang pelaku langsung memegang Sarifah Anum dari arah belakang dengan meletakkan parang di lehernya. Setelah itu pelaku ini meminta dua rekannya lain untuk menjaga anak korban dan mengamati situasi sekitar. Setelah ketiga pelaku berhasil menguras harta milik korban, lalu kabur dengan membawa satu unit sepeda motor milik korban jenis honda beat warna merah nopol BL 3497 NW.
Usai kejadian, polisi tiba dilokasi kejadian dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara serta menurunkan personil untuk mencari pelaku yang diduga telah kabur. Dari keterangan korban, pelaku berjumlah tiga orang pria, dua diantaranya menggunakan topi dan membawa parang serta seorang lagi menggunakan penutup wajah.
Aksi perampokan yang terkadi di malam Ramadhan tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa. Kerugian korban diperkirakan mencapai sekitar Rp70 juta. Adapun harta benda sementara yang diperkirakan dibawa kabur adalah, 1 unit sepeda motor merk Honda beat warna merah, Nopol BL 3497 NW, 6 unit telepon selular berbagai merk, 1 unit Tab serta 10 mayam emas. [layarberita.com]
loading...
Post a Comment