![]() |
Ilustrasi jalan rusak |
Lhoksukon - Sepanjang lima kilometer jalan yang menghubungkan Gampong Bayi, Kecamatan Tanah Luas dan Gampong Tanjong Putoh, Kecamatan Nibong, Kabupaten Aceh utara, kini rusak parah. Kondisi jalan yang berlubang dan tergenang air itu menyulitkan warga setempat saat mengangkut hasil pertanian.
“Saat tergenang air hujan, jalan seperti kubangan kerbau. Masyarakat yang mengangkut hasil pertanian seperti sawit, kakao, pinang dan lainnya terpaksa memutar ke Simpang Rangkaya Point A Blang Jruen,” kata Abubakar, warga Gampong Bayi, kepada GoAceh, Rabu (8/6/2016).
Hal senada juga disampaikan Ishak, seorang petani dari Gampong Alue Sijuek, Kecamatan Tanah Luas. Ia menjelaskan, jalan rusak itu sudah beberapa kali dilaporkan kepala desa setempat ke pihak kecamatan maupun dinas terkait di kabupaten.
“Namun belum juga ada tanggapan. Padahal kerusakan jalan penghubung gampong Bayi dan Gampong Tanjong Putouh itu sudah lama sekali, ketika Aceh masih dilanda konflik,” katanya.
Sebelum konflik, sebutnya, jalan itu pernah diaspal beberapa kali oleh Dinas Pekerjaan Umum Aceh Utara. Namun sudah 20 tahun lamanya jalan itu tak tersentuh sama sekali sehingga kondisinya begitu parah. “Padahal jalan itu merupakan jalan induk untuk penghubung dua gampong ini,” kata Ishak.(*)
“Saat tergenang air hujan, jalan seperti kubangan kerbau. Masyarakat yang mengangkut hasil pertanian seperti sawit, kakao, pinang dan lainnya terpaksa memutar ke Simpang Rangkaya Point A Blang Jruen,” kata Abubakar, warga Gampong Bayi, kepada GoAceh, Rabu (8/6/2016).
Hal senada juga disampaikan Ishak, seorang petani dari Gampong Alue Sijuek, Kecamatan Tanah Luas. Ia menjelaskan, jalan rusak itu sudah beberapa kali dilaporkan kepala desa setempat ke pihak kecamatan maupun dinas terkait di kabupaten.
“Namun belum juga ada tanggapan. Padahal kerusakan jalan penghubung gampong Bayi dan Gampong Tanjong Putouh itu sudah lama sekali, ketika Aceh masih dilanda konflik,” katanya.
Sebelum konflik, sebutnya, jalan itu pernah diaspal beberapa kali oleh Dinas Pekerjaan Umum Aceh Utara. Namun sudah 20 tahun lamanya jalan itu tak tersentuh sama sekali sehingga kondisinya begitu parah. “Padahal jalan itu merupakan jalan induk untuk penghubung dua gampong ini,” kata Ishak.(*)
Sumber: goaceh.co
loading...
Post a Comment