![]() |
Komandan FSA, Abu Layla, dinyatakan meninggal setelah terluka parah akibat ditembak sniper ISIS. | (YouTube) |
StatusAceh.Net - Komandan Pemberontak Suriah dari faksi Tentara Pembebasan Suriah (FSA) tewas setelah ditembak kepalanya oleh sniper ISIS dalam pertempuran di dekat Manbij.
Komandan FSA yang tewas tersebut adalah Abu Layla. Dia dinyatakan tewas pada hari Minggu setelah beberapa hari mengalami luka parah dengan peluru bersarang di kepalanya.
Abu Layla memimpin sebuah brigade di Pasukan Demokratik Suriah Kurdi ketika ditembak oleh sniper atau penembak jitu kelompok Islamic State atau ISIS.
Anggota organisasi intelijen Zaniyari Kurdi, Ranj Talabani, mengatakan bahwa Abu Layla telah terluka parah sejak hari Jumat, 3 Juni 2016. Dia dievakuasi oleh helikopter militer Amerika Serikat ke sebuah rumah sakit di Sulaymaniyah, sebuah kota Kurdi Irak.
“Kondisi Abu Layla parah, dengan perdarahan internal ke otak, dan dokter tidak mampu mengeluarkan peluru di kepala Komandan FSA di ICU Suleymaniyah dan situasinya masih kritis, dokter mungkin melakukan operasi lagi. Menunggu update,” kata Talabani melalui Twitter sebelum Abu Layla dinyatakan meninggal, seperti dikutip IB Times.
Abu Layla dinyatakan meninggal pada Minggu, 5 Juni 2016.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menyatakan Abu Layla adalah seorang pejuang berpengalaman yang telah terluka beberapa kali. Dia aktif memerangi militan ISIS atau Daesh di Ayn al-Arab selama 2015.
Manbij merupakan rute utama antara perbatasan Turki dan Raqqa, Suriah yang diduduki ISIS.(*) Sumber: Sindonews.com
Komandan FSA yang tewas tersebut adalah Abu Layla. Dia dinyatakan tewas pada hari Minggu setelah beberapa hari mengalami luka parah dengan peluru bersarang di kepalanya.
Abu Layla memimpin sebuah brigade di Pasukan Demokratik Suriah Kurdi ketika ditembak oleh sniper atau penembak jitu kelompok Islamic State atau ISIS.
Anggota organisasi intelijen Zaniyari Kurdi, Ranj Talabani, mengatakan bahwa Abu Layla telah terluka parah sejak hari Jumat, 3 Juni 2016. Dia dievakuasi oleh helikopter militer Amerika Serikat ke sebuah rumah sakit di Sulaymaniyah, sebuah kota Kurdi Irak.
“Kondisi Abu Layla parah, dengan perdarahan internal ke otak, dan dokter tidak mampu mengeluarkan peluru di kepala Komandan FSA di ICU Suleymaniyah dan situasinya masih kritis, dokter mungkin melakukan operasi lagi. Menunggu update,” kata Talabani melalui Twitter sebelum Abu Layla dinyatakan meninggal, seperti dikutip IB Times.
Abu Layla dinyatakan meninggal pada Minggu, 5 Juni 2016.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menyatakan Abu Layla adalah seorang pejuang berpengalaman yang telah terluka beberapa kali. Dia aktif memerangi militan ISIS atau Daesh di Ayn al-Arab selama 2015.
Manbij merupakan rute utama antara perbatasan Turki dan Raqqa, Suriah yang diduduki ISIS.(*) Sumber: Sindonews.com
loading...
Post a Comment