 |
| Polisi sita barang bukti dari pabrik Aqua Palsu di Depok. (VIVA.co.id/ Zahrul Damawan.) |
Jakarta - Polisi terus melakukan penyelidikan pasca terbongkarnya pabrik Aqua palsu di kawasan Limo, Depok, Jawa Barat. Dari hasil penyidikan diketahui, air yang digunakan pelaku bersumber dari sungai dan sumur.
"Kami juga telah membawanya ke uji lab, kita tunggu hasilnya. Pelaku mengakui air yang digunakan berasal dari sumur atau sungai," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Kota Depok, Komisaris Teguh Nugroho, Rabu, 8 Juni 2016.
Untuk mengetahui air mineral ini palsu atau tidak saat beredar di pasar, Teguh mengakui cukup sulit membedakannya.
"Cara yang paling mudah membedakannya adalah melihat dalaman segel penutup galon. Ini segelnya bekas, atau rekondisi. Di dalamnya ada bekas sambungan yang dilem," jelasnya.
Pelaku, berinisial RAS (33), memproduksi barang dagangannya itu di sebuah tempat air isi ulang, di kawasan Rawajati, Limo. Aksi curang ini telah dilakoni RAS sejak tiga bulan terakhir dengan keuntungan sekitar Rp3000 hingga Rp3500 per galonnya.
Selain menyita ratusan galon dan segel bekas berlabel Aqua, polisi juga menyita tabung gas yang digunakan pelaku untuk memproses air kemasan tersebut.
"Untuk itu, kami mengimbau pada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membeli produk. Belilah di tempat resmi, yang sudah terjamin kualitasnya," kata Teguh.
Guna penyidikan lebih lanjut, kasus ini ditangani Polres Kota Depok. Sementara RAS, kini terpaksa meringkuk di tahanan dan bakal dijerat undang-undang konsumen dengan ancaman hukuman penjara lima tahun.(VIVA)
"Kami juga telah membawanya ke uji lab, kita tunggu hasilnya. Pelaku mengakui air yang digunakan berasal dari sumur atau sungai," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Kota Depok, Komisaris Teguh Nugroho, Rabu, 8 Juni 2016.
Untuk mengetahui air mineral ini palsu atau tidak saat beredar di pasar, Teguh mengakui cukup sulit membedakannya.
"Cara yang paling mudah membedakannya adalah melihat dalaman segel penutup galon. Ini segelnya bekas, atau rekondisi. Di dalamnya ada bekas sambungan yang dilem," jelasnya.
Pelaku, berinisial RAS (33), memproduksi barang dagangannya itu di sebuah tempat air isi ulang, di kawasan Rawajati, Limo. Aksi curang ini telah dilakoni RAS sejak tiga bulan terakhir dengan keuntungan sekitar Rp3000 hingga Rp3500 per galonnya.
Selain menyita ratusan galon dan segel bekas berlabel Aqua, polisi juga menyita tabung gas yang digunakan pelaku untuk memproses air kemasan tersebut.
"Untuk itu, kami mengimbau pada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membeli produk. Belilah di tempat resmi, yang sudah terjamin kualitasnya," kata Teguh.
Guna penyidikan lebih lanjut, kasus ini ditangani Polres Kota Depok. Sementara RAS, kini terpaksa meringkuk di tahanan dan bakal dijerat undang-undang konsumen dengan ancaman hukuman penjara lima tahun.(VIVA)
loading...
Post a Comment