![]() |
Kantor Biro Akademik Unimal |
Lhokseumawe - Isu perbincangan masalah beasiswa bantuan pendidikan mahasiswa miskin (Bidikmisi) Universitas Makikussaleh (UNIMAL) Lhokseumawe masih terus menjadi topik hangat baik di kalangan mahasiswa maupun di internal kampus.
Sehingga tim wartawan melakukan kunjungan ke Biro Rektor Unimal Reuleut,Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Selasa (12/7/2016) kemarin. Kasubag kemahasiswaan Asnawi yang merupakan pelaksana dan penyelenggara beasiswa Bidik misi yang ditemui ruang tunggu biro Universitas Malikussaleh terlihat panik saat mau ditemui wartawan bahkan dirinya meminta wartawan untuk jumpa dengan atasannya atau Humas, karena dirinya tidak mengetahui dan tidak punya hak untuk menjawab pertanyaan wartawan tentang beasiswa bidikmisi.
Kemudian Asnawi memperkenalkan kabag kemahasiswaan syarifuddin yang baru bertugas satu hari kepada wartawan untuk di mintai keterangan, dan Asnawi ST bergegas meninggalkan kuli tinta. Syarifuddin pun tak dapat memberi keterangan apapun karena hari itu adalah hari pertamanya bertugas sebagai kabag kemahasiswaan.
Setelah menunggu lama maka Asnawi melalui pesan singkat "Mohon Maaf arahan Pak Rektor wawancara dengan wartawan harus melalui humas kami tidak ada kapasitas untuk menjawab pertanyaan Wartawan". Sebagai mana yang diketahui Asnawi adalah sumber kompeten dan merupakan penyelenggara langsung beasiswa Bidik misi. Namun ia tetap enggan memberi keterangan.
Setelah menunggu lama maka Asnawi melalui pesan singkat "Mohon Maaf arahan Pak Rektor wawancara dengan wartawan harus melalui humas kami tidak ada kapasitas untuk menjawab pertanyaan Wartawan". Sebagai mana yang diketahui Asnawi adalah sumber kompeten dan merupakan penyelenggara langsung beasiswa Bidik misi. Namun ia tetap enggan memberi keterangan.
Mendapat kabar tersebut membuat awak media mengkonfirmasi Kamariah yang merupakan bendahara penerimaan. Menanggapi pernyataan kepala biro akademik dan kemahasiswaan (21/6/2016) disalah satu media yang menyatakan Rp 700.000 dari biaya pendidikan bidikmisi adalah sumbangan mahasiswa, sudah barang tentu itu merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sesuai UU no 20 tahun 1997 Tentang PNBP pasal 4. Penerimaan Negara Bukan Pajak wajib disetor langsung secepatnya ke kas negara.
Menanggapi aturan tersebut kamariah mengatakan dirinya sudah menyetor segala sesuatunya. Yang menjadi kewajibannya bahkan termasuk keuangan bidik misi. Ketika diminta untuk memperlihatkan bukti penyetoran ke kas negara maka kamariah tidak dapat memperlihatkan dan berdalih data secara rinci sudah diserahkan kepada satuan pengawas internal (SPI)." Untuk data tersebut kita tidak punya karena sudah kita serahkan ke pak saharuddin selaku SPI". walaupun sangat aneh pusat administrasi keuangan tidak memiliki arsip tentang itu. "Kita hanya menyetor berdasarkan penyusunan data dari biro akademik dan kemahasiswaan meliputi nama dan jumlah ". Tandasnya
Sembari memberi nomor hand phone Saharuddin. Tak menunggu lama saharuddin yang dihubungi via sambungan seluler mengatakan. "Kalian cari seluruh rekening mahasiswa dan coppykan biar kita lihat dimana pemotongannya. Ujar saharuddin. Padahal saat itu media hanya butuh bukti setoran yang disebut kamariah berada ditanggannya. Mendengar pernyataan konyol Saharuddin yang mengasumsikan seolah tidak ada pusat data di kampus yg di naungi banyak profesor, doktor, master dan sarjana lainnya.
"Saya tidak memiliki data itu, siapa bilang ada sama saya" Tanya saharuddin. Ketika kamariah yang ditemui kembali diruangnya dikonfirmasi tentang jawaban saharuddin maka tak lama kamariahpun keluar dalam wktu yang lama.
Menunggu lama data tersebut tak kunjung dibawa dan Kamariahpun setelah meninggalkan media menghilang entah kemana. Serangkaian kejanggalan terhadap menghindar dan menghilangnya pelaksana penyelenggaraan beasiswa Bidikmisi mengindikasikan ada sesuatu yang ditutup-tutupi. Kepala biro akademik dan kemahasiswaan pun yang dihubungi via sambungan seluler tidak menjawab. Dan pesan singkat melalui SMS sampai dengan berita ini dimuat tidak dibalas padahal Arif Rahman sempat terlihat dikantornya yang kmudian entah kemana.
Sementara itu, Rektor Unimal Prof Afridar tidak bisa dijumpai dikarenakan lagi berada di Jakarta.
"Maaf saya lagi di Jakarta," balasnya via pesan SMS.
Sebelumnya, ribuan mahasiswa miskin selaku penerima beasiswa program Bidik Misi di Unieversitas Malikusaleh (Unimal) Kabupaten Aceh Utara mengeluhkan kinerja Biro Akademik yang diduga melakukan pemotongan dengan alasan untuk menggelar kegiataan seminar.
Sejumlah mahasiswa miskin yang mendatangi Kantor Waspada, Selasa (14/6) kemarin, menerangkan sejak tahun 2013 pencairan dana beasiswa bidik misi diduga tidak transparan dengan adanya tindakan pemotongan anggaran sebesar Rp 600 ribu dari setiap mahasiswa pada tiap semester. Bila dikali dengan jumlah mahasiswa sebanyak 2000 orang maka total lebih kurang sekitar Rp1,2 miliar tiap semester raib tanpa penjelasan dan mengendap ditangan lembaga tersebut.
Padahal sampai semester empat, lima dan enam tidak pernah lagi justru sama sekali tidakpernah digelar kegiatan seminar yang dimaksud.
Dijelaskan, ada pun tehnik pemotongan dilakukan pihak Biro Akademik Unimal tersebut dengan cara pemangkasan langsung hingga sisa uangnya baru ditranfers ke rekening masing-masing mahasiswa penerima. (Baca: Mahasiswa Miskin Keluhkan Biro Akademik Unimal Pangkas Beasiswa Bidik Misi). (SA/AR)
Sejumlah mahasiswa miskin yang mendatangi Kantor Waspada, Selasa (14/6) kemarin, menerangkan sejak tahun 2013 pencairan dana beasiswa bidik misi diduga tidak transparan dengan adanya tindakan pemotongan anggaran sebesar Rp 600 ribu dari setiap mahasiswa pada tiap semester. Bila dikali dengan jumlah mahasiswa sebanyak 2000 orang maka total lebih kurang sekitar Rp1,2 miliar tiap semester raib tanpa penjelasan dan mengendap ditangan lembaga tersebut.
Padahal sampai semester empat, lima dan enam tidak pernah lagi justru sama sekali tidakpernah digelar kegiatan seminar yang dimaksud.
Dijelaskan, ada pun tehnik pemotongan dilakukan pihak Biro Akademik Unimal tersebut dengan cara pemangkasan langsung hingga sisa uangnya baru ditranfers ke rekening masing-masing mahasiswa penerima. (Baca: Mahasiswa Miskin Keluhkan Biro Akademik Unimal Pangkas Beasiswa Bidik Misi). (SA/AR)
loading...
Post a Comment