![]() |
Siakad Malikussaleh tidak terdeteksi mesin pencari google |
Lhokseumawe - Sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Malikussaleh Lhokseumawe mengeluhkan sulitnya mengakses informasi dan data dari situs SIAKAD Online (Sistem Informasi Akademik) milik STAIN Malikussaleh
Pasalnya situs SIAKAD Online milik STAIN Malikussaleh yang dikembangkan bertujuan memudahkan para mahasiswa dan dosen dalam mengakses segala informasi maupun data yang berkenaan aktivitas kampus namun sampai sekarang tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
Seperti disampaikan salahseorang mahasiswa di STAIN Malikussaleh, dirinya sangat kesulitan untuk mendapatkan data KHS (Kartu Hasil Studi) tahun 2014 tidak bisa melihat daftar nilai, demikian juga dengan pengisian KRS (Kartu Rencana Studi) hanya dapat dilakukan secara Online oleh yang masuk perguruan tinggi pada Tahun 2015, sedangkan 2014 sampai dengan ke-atas tidak bisa terlihat.
"SIAKAD STAIN Malikussaleh tidak seperti milik STAIN lainnya, seperti tidak ada manfaatnya, kemarin ketika saya coba cari nilai KHS tahu 2014 tidak terlihat, mau lihat data KRS tahun 2014 juga tidak tampak", Ujar salahseorang mahasisawa yang tidak ingin disebut namanya disini.
Dari informasi dihimpun oleh redaksi statusaceh.net , SIAKAD Online adalah merupakan suatu pengelolaan data-data akademik serta segala sesuatu informasi terkait kebijakan dan peraturan dari akademis dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
Tujuan SIAKAD yakni memudahkan dan mempercepat pengelolaan informasi mulai dari registrasi mahasiswa baru, informasi-informasi penting, pengisian KRS, jadwal kuliah sampai diwisudanya mahasiswa dapat dikelola dengan sistem ini. Bukan hanya mahasiswa yang dapat memanfaatkan SIAKAD, dosen-dosen serta seluruh aktivitas akademika.
Untuk pembuatan situs SIAKAD online pemerintah mengucurkan sejumlah anggaran yang buka sedikit namun ratusan juta namun dukungan pemerintah dalam memfasilitasi para mahasiswa dan dosen ini sepertinya tidak dapat dimanfaatkan sepenuhnya.
![]() |
Ilustrasi siakad yang terdeteksi |
"Saya tidak yakin jika situs SIAKAD Online dikampus kami menghabiskan uang 180 juta, tampilannya saja sangat klasik, belum lagi kalau kita lakukan pencaria di mesin pencari google tidak terdeteksi situs SIAKAD milik STAIN Malikussaleh", ungkap seorang mahasiswa yang sudah sudah 1,5 tahun menimba ilmu di STAIN Malikussaleh.
Sementara itu pihak STAIN Malikussaleh melalui pembantu rektor 1 Darmadi pada yang ditemui sehari sebelum lebaran idul fitri membenarkan jika situs SIAKAD STAIN Malikussaleh pada pembuatannya menghabiskan anggaran sebamyak 180 juta.
Darmadi juga mengatakan dalam pembuatannya situs SIAKAD Online milik STAIN Malikussaleh dilakukan oleh tekhnisi dari luar aceh, dirinya kurang mengetahui tentang ketidak terdeteksinya situs SIAKAD online Malikussaleh oleh mesin pencari google.
"Situs SIAKAD Malikussaleh kalau tidak salah yang kerjakan orang tekhnisi dari bamdung, biaya pembuatannya waktu itu 180 juta, kalau soal tidak terdeteksi di mesin google saya tidak tahu", ungkap Darmadi kepada Reporter saat ditemui disebuah warung kopi di SPBU dalam area pemkot lhokseumawe.
Redaksi: T. Sayed Azhar
loading...
Post a Comment