![]() |
Ilustrasi |
Aceh Utara : Ribuan mahasiswa miskin selaku penerima beasiswa program Bidik Misi di Unieversitas Malikusaleh (Unimal) Kabupaten Aceh Utara mengeluhkan kinerja Biro Akademik yang diduga melakukan pemotongan dengan alasan untuk menggelar kegiataan seminar.
Sejumlah mahasiswa miskin yang mendatangi Kantor Waspada, Selasa (14/6) kemarin, menerangkan sejak tahun 2013 pencairan dana beasiswa bidik misi diduga tidak transparan dengan adanya tindakan pemotongan anggaran sebesar Rp 600 ribu dari setiap mahasiswa pada tiap semester. Bila dikali dengan jumlah mahasiswa sebanyak 2000 orang maka total lebih kurang sekitar Rp1,2 miliar tiap semester raib tanpa penjelasan dan mengendap ditangan lembaga tersebut.
Padahal sampai semester empat, lima dan enam tidak pernah lagi justru sama sekali tidakpernah digelar kegiatan seminar yang dimaksud.
Dijelaskan, ada pun tehnik pemotongan dilakukan pihak Biro Akademik Unimal tersebut dengan cara pemangkasan langsung hingga sisa uangnya baru ditranfers ke rekening masing-masing mahasiswa penerima.
Menurutnya dari jumlah dana Rp 6 Juta diterima permester, pihaknya hanya menerima sebesar Rp 4,2 Juta pada semester pertama atau pada penarikan pertama. Bahkan jumlah tersebut kembali menyusut pasca masuk semester ke dua dimana dana bantuan miskin tersebut hanya mendapakan Rp 3,9 juta, lalu pada semester ketiga mereka hanya menerima Rp 3,6 Juta.
“Kami pernah mempertanyakan terkait jumlah beasiswa yang kami terima itu. Namun berdasarkan penjelasan pihak Biro kemahasiswaan pemotongan lebih kurang Rp 600 ribu tersebut untuk kegiatan seminar para maha penerima beasiswa bidik misi,” tuturnya.
Sementara itu, Rektor Unimal Afridar kepada Waspada mengaku terkejut mendengar informasi adanya dugaan pemotongan dana beasiswa bidik misi. Akan tetapi, Afridar menjelaskan tidak mungkin terjadi pemotongan lantaran uang langsung ditransfer via rekening masing-masing.
Afridar menjelaskan dirinya sedang berada di Jakarta untuk mengurus status akreditasi Unmal. Sehingga untuk lebih lengkapnya, Afridar meminta Waspada mengkonfirmasi langsung kepada Biro Akademik.
Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unimal Aris Rahman, SH, MH yang dihubungi via telepon selulernya membantah adanya pemotongan seperti yang dituding para mahasiswa.
“ Ada dana resettlement itu diberikan sesuai aturan dari pusat. Tolong jangan salah kutip, nanti bisa ditindak lanjuti dan menyesatkan masyarakat,” tandasnya.(Waspada.co.id)
loading...
Post a Comment